Makalah konsep komunitas

33
MAKALAH MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS I “KONSEP KOMUNITAS & KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS“ KELOMPOK 1 : Achmad Damyati 133110191 Afrilita Putri Yuza 133110192 Angelia Yolanda 133110193 Ayu Andira 133110194 Dayu Desriani 133110195 Dosen Pembimbing : Tasman, S.Kp,M.Kep,Sp.Kom II A i

description

komunitas

Transcript of Makalah konsep komunitas

MAKALAHMATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS I

“KONSEP KOMUNITAS & KONSEP

KEPERAWATAN KOMUNITAS“

KELOMPOK 1 :

Achmad Damyati 133110191

Afrilita Putri Yuza 133110192

Angelia Yolanda 133110193

Ayu Andira 133110194

Dayu Desriani 133110195

Dosen Pembimbing : Tasman, S.Kp,M.Kep,Sp.Kom

II A

PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES PADANG

2014/2015

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada

waktu nya. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada nabi besar

kita yakni nya nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umat nya dari

zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan yang kita rasakan

pada saat sekarang ini.

Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah

Keperawatan Komunitas mengenai “ Konsep Komunitas & Konsep Keperawatan

Komunitas ”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga

menjadi ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan Allah SWT.

Padang, Januari 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan............................................................................ 2

D. Manfaat Penulisan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 4

A. Defenisi komunitas, keperawatan dan keperawatan komunitas..... 4

B. Tujuan dan fungsi keperawatan komunitas ................................... 5

C. Sasaran keperawatan komunitas ................................................... 6

D. Strategi intervensi keperawatan komunitas.................................... 8

E. Prinsip keperawatan komunitas ..................................................... 9

F. Falsafah keperawatan komunitas ................................................... 9

G. Perbedaan pelayanan keperawatan di klinik/rumah sakit dengan

di komunitas ................................................................................... 11

H. Sejarah perkembangan keperawatan komunitas ............................ 11

I. Tanggungjawab perawat komunitas .............................................. 14

J. Peran perawat komunitas ............................................................... 15

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 18

A. Kesimpulan .................................................................................... 18

B. Saran .............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,

serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat

kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal

pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang

bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat

dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas.

Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan

khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan

masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat

secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,

perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang

lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah

dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secarakeseluruhan.

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan

profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok

resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui

pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien

sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

a. Apa defenisi komunitas, keperawatan dan keperawatan komunitas ?

b. Apa saja tujuan dan fungsi keperawatan komunitas ?

c. Siapa saja sasaran keperawatan komunitas ?

d. Bagaimana strategi intervensi keperawatan komunitas?

1

e. Apa prinsip keperawatan komunitas ?

f. Bagaimana falsafah keperawatan komunitas ?

g. Apa perbedaan pelayanan keperawatan di klinik/rumah sakit dengan di

komunitas ?

h. Bagaimana sejarah perkembangan keperawatan komunitas ?

i. Bagaimana tanggungjawab perawat komunitas ?

j. Apa peran perawat komunitas ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami dan

mengetahui tentang konsep komunitas dan konsep keperawatan komunitas

2. Tujuan Khusus

Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang :

a. Defenisi komunitas, keperawatan dan keperawatan komunitas

b. Tujuan dan fungsi keperawatan komunitas

c. Sasaran keperawatan komunitas

d. Strategi intervensi keperawatan komunitas

e. Prinsip keperawatan komunitas

f. Falsafah keperawatan komunitas

g. Perbedaan pelayanan keperawatan di klinik/rumah sakit

dengan di komunitas

h. Sejarah perkembangan keperawatan komunitas

i. Tanggungjawab perawat komunitas

j. Peran perawat komunitas

D. MANFAAT PENULISAN

1. Menambah pengetahuan dan informasi mengenai konsep komunitas dan

konsep keperawatan komunitas

2. Merangsang minat pembaca untuk lebih mengetahui konsep komunitas

dan konsep keperawatan komunitas

2

3. Mengetahui bagaimana konsep komunitas dan konsep keperawatan

komunitas

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

1. KOMUNITAS

a. Komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang di tentutkan oleh

batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta

ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat

yang satu dan yang lainnya ( WHO,1974)

b. Komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar

pengalaman penting dalam hidupnya (Spradley,1985)

c. Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati

suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat

istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas

(Koentjaraningrat,1990)

d. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu

lokasi yang sama degan di bawah pemerintahan yang sama, area atau

lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang

mempunyai interest yang sama (Riyadi,2007)

e. Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang

mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang

merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,

dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk,2006)

2. KEPERAWATAN

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai

bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,

psikologi, social dan spritual secara komprehensif, ditujukan kepada

individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup

siklus hidup manusia (Riyadi,2007)

4

3. KEPERAWATAN KOMUNITAS

a. Keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga

(nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas,

membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut

sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka

meminta bantuan kepada orang lain (WHO,1947)

b. Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat

yag ditujukan pada pengembangan serta peningkatan kemampuan

kesehatan, baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif

sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat (Ruth B.

Freeman,1981)

c. Suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan

mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk

memperoleh tingkat kesehatan individu, keluarga, dan masyrakat lebih

tinggi. (DEPKES , 1986 )

d. Pelayanan keperawatan profesional yag ditujukan kepada masyarakat

dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi, dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan yag

penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. (Pradley,1985)

B. TUJUAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan

dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai

berikut :

a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap

individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks

komunitas.

b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health

general community ) dengan mempertimbangkan permasalahan atau

5

isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga,

individu, dan kelompok .

Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami

b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut

c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan

d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi

2. Fungsi Keperawatan Komunitas

a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi

kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah

klien melalui asuhan keperawatan.

b. Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan

kebutuhannnya di bidang kesehatan.

c. Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan

masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran

serta masyarakat.

d. Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan

permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan

dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses

penyembuhan (Mubarak,2006)

C. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,

kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai

masalah kesehatan atau perawatan ( Effendy,1998), sasaran ini terdiri dari :

1. Individu

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari

aspek biologi, psikologi, social dan spritual.

6

2. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara

terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan

maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau

masyarakat secara keseluruhan

3. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan

jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang

sangat rawan terhadap masalah kesehatan.

Termasuk diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;

1) Ibu hamil

2) Bayi baru lahir

3) Balita

4) Anak usia sekolah

5) Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan

dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit

kelamin lainnya.

2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes

mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain

sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

1) Panti wredha

2) Panti asuhan

3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

7

4) Penitipan balita

D. STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Proses kelompok (group process)

Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah

belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan

individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas

kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di

lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling

sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan

atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar

bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah,

apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan

pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok.

2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,

dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer

materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat

prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari

dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan

dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23

Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat

untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental

dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.

3. Kerjasama (Partnership)

Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan

masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi

lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat

dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas

melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat

akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

8

E. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Kemanfaatan

Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya

bagi komunitas artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian.

2. Autonomi

Diberikan kebebasan untuk melakukan/memilih alternative yang terbaik

yang disediakan untuk komunitas

3. Keadilan

Melakukan upaya/tindakan sesuai dengan kemampuan/kapasitas

komunitas.

F. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan

terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap

kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan

penyakit dan peningkatan pencegahan. Falsafah yang melandasi komunitas

mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum yaitu

manusia atau kemanusia merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan

kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak dari pandangan ini

disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang terdiri dari 4

komponen dasar , seperti yang digambarkan sebagai berikut :

9

Komunitas Dengan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Dasar.

KEPERAWATAN3 Tingkatan Pencegahan.

MANUSIA

KESEHATAN (SEHAT-SAKIT)

LINGKUNGAN (Physic, Biologic,

Psychologist, Social, Cultural, Dan Spiritual.

Gambar : Komponen Paradigma Keperawatan

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sbg

berikut :

Manusia.

Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada

pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan

dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk

mencapai tujuan.

Kesehatan.

Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan

dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis

sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.

Lingkungan.

Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang

bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.

10

Keperawatan.

Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui

pencegahan primer, sekunder dan tersier.

G. PERBEDAAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI KLINIK / RUMAH

SAKIT DENGAN DI KOMUNITAS

No AspekPerbedaan

Rumah Sakit Komunitas

1. Tempat kegiatan Bangsal

Perawatan klinik

Pukesmas

Rumah

Sekolah

Perusahan-perusahaan

Panti-panti

2. Tipe-tipe klien yang

dilayani

Orang sakit

Orang meninggal

Orang Sehat

Orang sakit

Orang meninggal

3. Ruang Lingkup

pelayanan

Kuratif

Rehabilitatif

Promotif

Preventif

Kuratif

Rehabilitatif

Resosiasi

4. Fokus/perhatian utama Rasa aman selama

sakit

Peningkatan kesehatan

Pencegahan penyakit

5. Sasaran pelayanan Individu Individu

Keluarga

Kelompok khusus

Masyarakat

H. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Perkembangan keperawatan komunitas tidak terlepas dari tokoh metologi

Yunani, yaitu Asclepius dan Hegeia. Berdasarkan mitos Yunani , Asclepius

11

adalah seorang dokter sementara Hegeia adalah asisten Asclepius yang juga

merupakan istrinya.

Tabel 2.1 Perbedaan penanganan masalah kesehatan antara Asclepius dan Hegeia

Tokoh Cara penanganan masalah kesehatan masyarakat

Asclepius Dilakukan setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang

Hegeia Penanganan masalah melalui :

Hidup seimbang

Menghindari makanan atau minuman beracun

Memakan makanan yang bergizi (cukup )

Istirahat yang cukup

Olahraga

Dari perbedaan pendekatan penanganan masalah kesehatan antara Asclepius dan

Hegeia tersebut , akhirnya muncul dua aliran/pendekatan dalam penanganan

masalah-masalah kesehatan pada masyarakat , yaitu sebagai berikut :

1. Kelompok/aliran 1

Aliran ini cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah orang

jatuh sakit. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan kuratif. Kelompok

tersebut terdiri atas dokter, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang

melakukan perawatan atau pengobatan penyakit baik, fisik maupun

psikologis

2. Kelompok/aliran 2

Aliran ini cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit

sebelum terjadinya penyakit. Kelompok ini antara lain perawat komunitas.

PERIODE PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT

Periode perkembangan kesehatan masyarakat terdiri atas periode sebelum

Ilmu pengetahuan dan periode ilmu pengetahuan .

1. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan

12

Perkembangan kesehatan masyarakat sebelum ilmu pengetahuan tidak

dapat dipisahkan dari sejarah kebudayan yang ada di dunia, di antaranya

adalah budaya dari bangsa Babilonia, Mesir, Yunani dan Romawi. Bangsa-

bangsa tersebut menunjukkan bahwa manusia telah melakukan usaha

untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan masyarakat dan

penyakit. Dari dokumen lain juga tercatat bahwa pada zaman Romawi

Kuno telah dikeluarkan suatu peraturan yang mengharuskan kepada

masyarakat untuk (Halon,1974) :

1. Mencatat pembangunan rumah

2. Melaporkan adanya binatang-binatang yang berbahaya

3. Melaporkan binatang peliharaan/ternak yang dapat menimbulkan bau

4. Pemerintah melakukan supervise ke tempat-tempat minuman, warung,

warung makanan, tempat prostitusi dan lain-lain.

Setelah itu kesehatan masyarakat makin dirasakan perlunya di awal abad

ke-1 sampai ke-7 dengan alasan sebagai berikut :

1. Berbagai penyakit menular mulai menyerang penduduk dan telah

menjadi epidemi, bahkan ada yang menjadi endemis

2. Di Asia, khususnya Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika muncul

penyakit kolera yang telah tercata sejak abad ke-7 bahkan penyakit

kolera di India telah menjadi endemis. Penyakit lepra telah menyebar

ke Mesir, Asia keil, dan Eropa melalui para emigran.

Berbagai upaya telah diupayakan untuk mengatasi kasus epidemic dan

endemis , di antaranya masyarakat mulai memperhatikan masalah :

1. Lingkungan terutama hygiene dan sanitasi lingkungan

2. Pembuangan kotoran manusia (latrin)

3. Mengusahakan air minum bersih

4. Pembuangan sampah

5. Pembuatan ventilasi yang memenuhi syarat

13

Pada abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang dahsyat di China dan

Indoia. Pada tahun 1340 telah tercatat 13 juta orang meninggal karena

wabah pes. Di India, Mesir dan Gaza dilaporkan bahwa 13 ribu orang

meninggal tiap hari karena serangan pes. Berdasarkan catatan, jumlah

orang yang meninggal karena wabah penyakit pes di seluruh dunia pada

waktu itu mencapai lebih dari 60 juta orang, sehingga kejadian pada

waktu itu disebut “The Black Death”. Serangan wabah penyakit menular

ini berlangsung sampai abad ke-18. Di samping wabah pes, awabah kolera

dan tifus juga masih berlangsung. Pada tahun 1603 lebih dari 1 dari 6

orang meninggal karena penyakit menular, dan tahun 1665 sekitar 1 dari 5

orang meninggal. Pada tahun 1759 dilaporkan 70 ribu orang penduduk di

kepulauan Cyprus meninggal karena penyakit menular. Penyakit lain yang

menjadi wabah antara lain difteri, tifus, disentri dan lain-lain

2. Periode Ilmu Pengetahuan

Pada akhir abad ke-18 dan diawal abad ke-19, bangkitnya ilmu

pengetahuan mempunyai dampak yang sangat luas dalam segala aspek

kehidupan manusia, termasuk pada aspek kesehatan. Pada abad ini

pendekatan dalam masalah kesehatan tidak hanya memandang pada aspek

biologis saja, tetapi sudah komprehensif dan multisektoral. Selain itu, telah

ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai

pencegahan penyakit.

I. TANGGUNG JAWAB PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS

Claudia M.Smith & Frances A Mauren (1995) menjelaskan bahwa

tanggung jawab perawat komunitas adalah menyediakan pelayanan bagi orang

sakit atau orang cacat di rumah mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya,

mempertahankan lingkungan yang sehat, mengajarkan upaya-upaya peningkatkan

kesehatan, pencegahan, penyakit dan injuri, identifikasi standar kehidupan yang

tidak adekuat atau mengancam penyakit/injuri serta melakukan rujukan,

mencegah dan melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan (neglect &

abuse), memberikan pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanan

14

kesehatan yang sesuai standart, kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan

kesehatan yang dapat diterima, sesuai dan adekuat, melaksanakan pelayanan

mandiri serta berpartisipasi dalam mengembangkan pelayanan profesional, serta

menjamin pelayanan keperawatan yang berkualitas dan melaksanakan riset

keperawatan.

J. PERAN PERAWAT KOMUNITAS

1. Pelaksana Pelayanan Keperawatan ( provider of nursing care )

Peranan yang utama perawat komunitas yaitu sebagai pelaksana asuhan

keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas , sehat atau

sakit atau mempunyai masalah kesehatan di rumah, disekolah, dipanti, tempat

kerja dan lain-lain.

2. Sebagai pendidik (health educator)

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

komunitas , yang dilaksanakan dirumah, di puskesmas, dikomunitas secara

terorganisir , menanamkan perilaku hidup sehat sehingga terjadi perubahan

perilaku untuk mencapai tingkat kesehatan optimal

3. Sebagai pengamat kesehatan (health monitor ).

Monitoring terhadap perubahan yg terjadi pada individu, keluarga,

kelompok, komunitas tentang masalah kesehatan/keperawatan yang timbul

serta dampak terhadap status kesehatan melalui :

Kunjungan rumah

Pertemuan-pertemuan

Observasi

Pengumpulan data

4. Koordinator Yankes (coordinator of servises)

Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya yankesmasy dalam mencapai

tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan team kesehatan lainya sehingga

15

tercipta keterpaduan dalam sistem yankes . Yankes merupakan kegiatan yang

menyeluruh dan tidak terpisah-pisah

5. Sebagai pembaharu ( inovator )

Pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, komunitas yang dapat

merubah perilaku dan pola hidup sehingga tercapai peningkatan dan

pemeliharaan kesehatan

6. Pengorganisir yankes (organisator)

Berperan serta dalam memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan

peran serta individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam setiap upaya

yankes yang dilaksanakan oleh masyarakat . Misalnya : kegiatan posyandu,

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tahap penilaian,à

ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan dan pengorganisasian

masyarakat dalam bidang kesehatan.

7. Sebagai panutan ( Role Model )

Dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara

hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

8. Sebagai Tempat Bertanya ( Fasilitator )

Tempat bertanya oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan/

keperawatan yang dihadapi sehari-hari.

Dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah

kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.

Penghubung antara masyarakat dengan unit yankes dan instansi terkait

9. Sebagai Pengelola ( Manager )

Dapat mengelola berbagai kegiatan yankes dan masyarakat sesuai

dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepadanya.

16

Mengkoordinasikan upaya-upaya kesehatan yang dijalankan, melalui

puskesmas sebagai institusi pelayanan dasar utama, baik di dalam atau

di luar gedung ataukah di keluarga, terhadap kelompok-kelompok

khusus seperti kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas/menyususi,

anak balita, usia lanjut, sesuai dengan peran , fungsi dan tanggung

jawabnya.

17

BAB IV

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

       Komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang di tentutkan oleh batas-batas

wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling

mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.

Keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga (nurse

health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu

masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan

kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada

orang lain.

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan

dan peningkatan kesehatan masyarakat .

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,

kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai

masalah kesehatan atau perawatan ( Effendy,1998)

Strategi intervensi keperawatan komunitas :

1. Proses kelompok (group process)

2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)

3. Kerjasama (Partnership)

Prinsip keperawatan komunitas :

1. Kemanfaatan

2. Autonomi

3. Keadilan

Falsafah yang melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma

keperawatan secara umum yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik sentral

setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan

bertolak dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan

komunitas .

Peran perawat komunitas :

1. Pelaksana Pelayanan Keperawatan ( provider of nursing care )

18

2. Sebagai pendidik (health educator)

3. Sebagai pengamat kesehatan (health monitor ).

4. Koordinator Yankes (coordinator of servises)

5. Sebagai pembaharu ( inovator )

6. Pengorganisir yankes (organisator)

7. Sebagai panutan ( Role Model )

8. Sebagai Tempat Bertanya ( Fasilitator )

9. Sebagai Pengelola ( Manager )

B. SARAN

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata

kuliah keperawatan komunitas 1 . Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu

penulis berharap bagi yang membaca makalah ini bisa memberikan masukan.

19

DAFTAR PUSTAKA

Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan

Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka

As Salam

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba

Medika : Jakarta.

Sumijatun. 2005. Konsep Dasae Keperawatan Komunitas. Jakarta : EG

Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik.

Jakarta :EGC

20