MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

28
MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH OLEH: KELOMPOK 1 Dini Surya Noviyanti 101420108016 Andre lukmana 101420108008 M. irfani 101420108031 Gusdiono imam 101420108028 Laili hasan 101420108030 Tupriah 101420108052

Transcript of MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Page 1: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH

OLEH:

KELOMPOK 1

Dini Surya Noviyanti 101420108016Andre lukmana 101420108008M. irfani 101420108031Gusdiono imam 101420108028Laili hasan 101420108030Tupriah 101420108052

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKES NGUDIA HUSADA MADURA

2012

Page 2: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

BAB 1

ISI

1.1. Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah

Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil.Fase ini

merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian

tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan

juga harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory

adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan

juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya,

misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd

orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar.

Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh

pasangan pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik,

antara lain : (Duvall, sociological perspective, 1985)

1.1.1. Memantapkan tempat tinggal

1.1.2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang

1.1.3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab

kepada siapa (pembagian peran & tanggung jawab)

1.1.4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual

1.1.5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional

1.1.6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar

1.1.7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi

1.1.8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya

1.1.9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri

Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :

1.1.1. Membina hubungan intim yang memuaskan.

a. Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru

b. Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.

c. Peran berubah.

d. Fungsi baru diterima.

Page 3: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

e. Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang

mendasar.

f. Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat

rutinitas

Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila

kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari

kebutuhan dan minat pasangan.

1.1.2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina

hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial

Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal

dan mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga

besar lainnya.Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan

perkawinannya.

1.1.3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

1.2. Tugas perkembangan keluarga  baru menikah menurut Duval (Sociological

Perspective)

1.2.1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

1.2.2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

1.2.3. Membina hubungan dengan keluarga  lain: teman dan kelompok

sosial.

1.2.4. Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi

orangtua), mendiskusikan rencana punya anak.

1.3. Masalah keperawatan kesehatan keluarga

1.3.1. Komunikasi keluarga  disfungsional

1.3.2. Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi

orangtua, konflik peran orangtua

1.3.3. Perubahan penampilan peran

1.3.4. Gangguan citra tubuh

1.3.5. Koping keluarga  tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial

peningkatan koping keluarga

Page 4: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

1.3.6. risiko terhadap tindak kekerasan

1.3.7. perilaku mencari bantuan kesehatan,

1.3.8. gangguan tumbuh kembang,

1.3.9. risiko penularan penyakit,

1.4. Proses Keperawatan keluarga

Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat

bagi semua tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa

saja, dalam kerangka referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah.

Friedman dalam Proses keperawatan keluarga  juga membagi dalam lima

tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian terhadap keluarga ,

identifikasi masalah keluarga  dan individu atau diagnosa keperawatan,

rencana perawatan, implemntasi rencana pengerahan sumber-sumber dan

evaluasi perawatan.

Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga  menurut

Effendi (2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik

dengan keluarga  yaitu dengan mengadakan kontrak dengan keluarga ,

menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membantu keluarga

dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga , menyatakan kesediaan untuk

membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan kesehatan yang dirasakan

keluarga  dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga .

Page 5: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH

2.1. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika

seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang

keluarga  yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan

asuhan keperawatan keluarga . Agar diperoleh data pengkajian yang akurat

dan sesuai dengan keadaan keluarga , perawat diharapkan menggunakan

bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana

(Suprajitno: 2004).

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan

informasi dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian

keluarga , diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56).

2.1.1. Pengumpulan data

1)   Identitas  keluarga  yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal,

dan  tipe keluarga .

2)   Riwayat dan Tahap Perkembangan  keluarga

a.   Tahap perkembangan keluarga  saat ini

Tahap perkembangan keluarga  ditentukan dengan anak tertua dari keluarga

inti.

b.   Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh

keluarga  serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum

terpenuhi.

c.       Riwayat keluarga  inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga  inti, yang meliputi

riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota

keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi),

sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga  serta

pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

d.      Riwayat keluarga  sebelumnya

Page 6: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga  dari pihak suami dan

istri.

3)   Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga

o   Kebiasaan makan

      Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh

keluarga .

o   Pemanfaatan fasilitas kesehatan

      Perilaku keluarga  didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan

faktor yang penting dalam penggelolaan penyakit.

o   Pengobatan tradisional

      Merupakan pilihan bagi keluarga  untuk menentukan pengobatan yang

diinginkan ataupun alternative pilihan yang dipilih yaitu pengobatan

tradisional.

4)   Status Sosial Ekonomi

o   Pendidikan

      Tingkat pendidikan keluarga  mempengaruhi keluarga  dalam mengenal

suatu penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruh pula terhadap pola pikir 

dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah

dangan tepat dan benar.

o   Pekerjaan dan Penghasilan

      Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap keluarga

dalam melakukan pengobatan dan perawatan pada angota keluarga  yang

sakit salah satunya disebabkan karena suatu penyakit. Menurut

(Effendy,1998) mengemukakan bahwa ketidakmampuan keluarga  dalam

merawat anggota keluarga  yang sakit salah satunya disebabkan karena

tidak seimbangnya sumber-sumber yang ada pada keluarga .

5)   Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga

Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga  mulai lahir hingga saat ini

termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan

yang unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan

keluarga  yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis

seseorang yang dapat mengakibatkan kecemasan.

Page 7: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

6)   Aktiftas

Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga  dapat berpengaruh terhadap

terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga .

7)   Data Lingkungan

o   Karakteristik rumah

Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai rumah,

penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai faktor penyebab

terjadinya suatu penyakit.

o   Karakteristik Lingkungan

Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan.

Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi derajat kesehatan.

8)   Struktur keluarga

o   Pola komunikasi

Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien adalah

berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik merupakan suatu

tekhnik diman usaha mengajak pasien dan keluarga  untuk bertukar pikiran

dan perasaan. Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal

maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.

o   Struktur Kekuasaan

Kekuasaan dalam keluarga  mempengaruhi dalam kondisi kesehatan,

kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress psikologik.

o   Struktur peran

Menurut Friedman(1998), anggota keluarga  menerima dan konsisten

terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga

puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila peran tidak

dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan

ketegangan dalam keluarga .

9)   Fungsi keluarga

o   Fungsi afektif

 keluarga  harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar tidak

menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu bagi anggota

keluarga  itu sendiri.

Page 8: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

o   Fungsi sosialisasi        .

 keluarga  memberikan kebebasan bagi anggota keluarga  dalam bersosialisasi

dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga  tidak memberikan kebebasan

pada anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota keluarga  menjadi

sepi. Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress.

o   Fungsi kesehatan

Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk

berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan

dengan orang lain diluar rumah.

Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga  melakukan

pemenuhan tugas perawatan keluarga  adalah :

a.   Untuk mengetahui kemampuan keluarga  mengenal masalah kesehatan,

yang perlu  dikaji adalah sejauhmana  keluarga  memahami fakta-fakta

dari masalah kesehatan yang meliputi: pen gertian, tanda dan gejala, faktor

penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga  terhadap

masalah.

b.   Untuk mengetahui kemampuan keluarga  mengambil keputusan mengenai

tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah ;

1)    Sejauhmana kemampuan keluarga  mengerti mengenai sifat dan luasnya

masalah

2)    Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga

3)    Apakah keluarga  merasa menyerah terhadap masalah yang dialami

4)    Apakah keluarga  merasa takut akan akibat dari penyakit

5)    Apakah keluarga  mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.

6)    Apakah keluarga  dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.

7)    Apakah keluarga  kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.

8)    Apakah keluarga  mendapat informasi yang salah terhadap tindakan

dalam mengatasi masalah.

c.   Mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga  merawat anggota keluarga

yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan

menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang

perlu dikaji adalah ;

Page 9: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

1).   Apakah keluarga  mengetahui sifat dan perkembangnan perawatan yang

dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/ penyakit.

2).  Apakah keluarga  mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan

untuk perawatan.

3). Keterampilan keluarga  mengenai macam perawatan yang diperlukan

memadai.

4). Apakah keluarga  mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang

diperlukan

5).  Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam

keluarga

6). Apakah keluarga  kurang dapat memelihara keuntungan dalam

memelihara lingkungan dimasa mendatang.

7).   Apakah keluarga  mempunyai upaya penuingkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit

8).  Apakah keluarga  sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan

bagaimana pandangan keluarga  akan fasilitas tersebut.

9). Apakah keluarga  merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik,

pengobatan dan rehabilitasi).

10). Bagaimana falsafah hidup keluarga  berkaitan dengan upaya perawatan

dan pencegahan.

4.    Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga  adalah :

a.    Berapa jumlah anak

b.    Bagaimana keluarga  merencanakan jumlah anggota keluarga

c.     Metode apa yang digunakan keluarga  dalam upaya mengendalikan

jumlah anggota keluarga .

5.    Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga  adalah :

a.    Sejauhmana keluarga  memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan

b.    Sejauhmana keluarga  memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat

sdalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga .

Page 10: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

F.   Stress dan Koping keluarga

1.    Stressor jangka pendek dan panjang

a.    Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga  yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.

b.    Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga  yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

2.    Kemampuan keluarga  berespon terhadap situasi/stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga  berespon terhadap

situasi/stressor.

3.    Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan keluarga  bila menghadapi permasalahan.

4.    Strategi adaptasi disfungsional

5.    Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga  bila

menghadapi permasalahan

G.  Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga . Metode yang

digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik

di klinik.

H. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga  terhadap

petugas kesehatan yang ada.

10) Pola istirahat tidur

Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami

masalah yang belum terselesaikan.

11)  Pemeriksaan fisik anggota keluarga

Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif, pemeriksaan fisik juga

dilakukan menyeluruh dari ujung rambut sampai kuku untuk semua

anggota keluarga .Setelah ditemukan masalah kesehatan, pemeriksaan fisik

lebih terfokuskan.

12)  Koping keluarga

Page 11: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga , sedangkan koping keluarga

tidak efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga  yang

berkepanjangan.

13) Pengkajian Lingkungan

a.   Karakteristik rumah

      Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type

rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber

air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.

b.   Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang

meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk

setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

c.   Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga  ditentukan dengan kebiasaan keluarga

berpindah tempat.

d.   Perkumpulan keluarga  dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga  untuk berkumpul

serta perkumpulan keluarga  yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga

dengan masyarakat.

e.   Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga  adalah jumlah anggota

keluarga  yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga  untuk

menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas

psikologis atau dukungan dari anggota keluarga  dan fasilitas sosial atau

dukungan dari masyarakat setempat.

2.   Diagnosa keperawatan

Diagnosa  keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon

manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu.

Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun intervensi

masalah keperawatan. Kolaborasi dan koordinasi dengan anggota tim lain

Page 12: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

merupakan keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan

kurangnya pelayanan kesehatan.

Diagnosa keperawatan keluarga  dirumuskan berdasarkan data yang didapat

pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan

berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi

perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES dimana

untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.

Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga  terdiri dari :

-     Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)

-     Resiko (ancaman kesehatan)

-     Keadaan sejahtera (wellness)

Contoh diagnosa keperawatan keluarga  ;

Diagnosa Keperawatan keluarga  Aktual

Contoh 1

a.   Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga

Bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga  mengenal masalah

kekurangan nutrisi.

b.   Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga

Bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga  mengambil

keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi.

c.   Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga

Bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga  merawat

anggota keluarga  dangan masalah kekurangan nutrisi.

Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga ) mengandung 3

unsur yaitu ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan

mengambil keputusan dan ketidak mampuan merawat, maka dari 3

diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1 (satu) diagnosa  yaitu

diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam metrumuskan tujuan dan intervensi

harus melibatkan ketiga etiologi tersebut

Contoh 2

Perubahan peran dalam keluarga  (bapak S) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga  mengenal masalah peran suami

Page 13: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Contoh 3

Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga  bapak B

berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga  dengan

keterbatasan gerak (rematik).

Diagnosa Keperawatan keluarga  Resiko (ancaman)

Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya

lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi

tumbuh kembang yang tidak adekuat, dsb.

Contoh

a.   Resiko terjadi konflik pada keluarga  bapak B berhubungan dengan

ketidaktahuan keluarga  mengenal masalah komunikasi

b.   Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga  bapak B

berhubungan dengan ketidakmauan keluarga  mellakukan stimulasi

terhadap Balita.

 Diagnosa Keperawatan keluarga  Sejahtera/Potensial

Suatu keadaan dimana keluarga  dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan

keluarga  dapat ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan

potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi.

Contoh

a.   Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga  bapak

R

b.   Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga

bapak R

c.   Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah

keluarga  bapak R

3.   Menyusun prioritas

Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi

bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan.Faktor penetapan prioritas

perasaan peka terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa

mendatang.

Page 14: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga  :

NO KRITERIA SKOR BOBOT

1 Sifat masalah

       Aktual (Tidak/kurang

sehat)

       Ancaman kesehatan

       Keadaan sejahtera

3

2

1

1

2 Kemungkinan masalah dapat

diubah

       Mudah

       Sebagian

       Tidak dapat

2

1

0

2

3 Potensi masalah untuk

dicegah

       Tinggi

       Sedang

       Rendah

3

2

1

1

4 Menonjolnya masalah

    Masalah berat, harus

segera ditangani

    Ada masalah, tetapi tidak

perlu segera ditangani

    Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Skoring :

    Skor         _____________  x  Bobot        Angka tertinggi 

Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga

Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas

-     Kriteria 1

Page 15: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat

karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari

dan dirasakan oleh keluarga

-     Kriteria 2

Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan

terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :

  Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani

masalah

  Sumber daya keluarga  dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga

  Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.

  Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam

masyarakat dan dukungan masyarakat

-     Kriteria 3

Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :

  Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah

  Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada

  Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat 

dalam memperbaiki masalah.

  Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah

potensi untuk mencegah masalah.

-     Kriteria 4

Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana

keluarga  melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang

terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga .

4.   Menyusun tujuan

Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan

yang berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber

penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan dan

operasional perencanaan.

Ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64) yaitu:

1.      Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik

2.      Tujuan jangka menengah

Page 16: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.      Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai

tujuan

2.5 Perencanaan Keperawatan keluarga

             Perencanaan keperawatan keluarga  terdiri dari penetapan tujuan,

yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan

kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik

tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan

berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

2.6 Implementasi

Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga  berdasarkan

perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan

keperawatan terhadap keluarga  mencakup hal-hal dibawah ini ;

1.   Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga  mengenai masalah

dan kebutuhan kesehatan dengan cara :

a.    Memberikan informasi

b.    Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

c.     Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

2.   Menstimulasi keluarga  untuk memutuskan cara perawatan yang tepat

dengan cara :

a.    Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan

b.    Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

c.     Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan

3.   Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga  yang

sakit dengan cara :

a.    Mendemonstrasikan cara perawatan

b.    Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

c.     Mengawasi keluarga  melakukan perawatan

4.   Membantu keluarga  untuk menemukan cara bagaimana membuat

lingkungan menjadi sehat, dengan cara ;

a.    Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

b.    Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin

Page 17: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

5.   Memotivasi keluarga  untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

dengan cara :

a.   Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

b.   Membantu keluarga  menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

2.7 Evaluasi

Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk

menilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana

baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat

dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga . Unyuk itu dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga .

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.

S       :    Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga  secara subjektif setelah

dilakukan intervensi keperawatan.  Misal : keluarga  mengatakan nyerinya

berkurang.

O      :    Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan

intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.

A      :    Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan

terkait dengan diagnosa keperawatan.

P       :    Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga

pada tahap evaluasi.

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi

formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi

sumatif adalah evaluasi akhir.