BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab...

28
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum DPLK BNI DPLK BNI merupakan Lembaga Keuangan yang didirikan oleh BNI berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-1100/KM.17/1993 tanggal 28 Desember 1993 yang bisnis utamanya adalah Layanan Program Pensiun bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan mulai beroperasi pada tanggal 5 Juli 1994. DPLK BNI merupakan Badan Hukum sendiri, sehingga Neraca maupun NPWP-nya terpisah dari BNI. Namun demikian, DPLK BNI bukan merupakan anak perusahaan BNI dan dalam menjalankan bisnisnya. Seluruh staffnya adalah pegawai BNI. DPLK BNI dioperasikan dengan tujuan selain untuk dapat memberikan kontribusi Fee Based Income bagi BNI yang diperoleh dari kegiatan Pengelolaan Program Pensiun, juga untuk keperluan penghimpunan dana jangka panjang bagi BNI. DPLK BNI merupakan nama dari Lembaga Keuangannya, sedangkan nama dari produknya adalah BNI Simponi (Simpanan Pensiun BNI). Pada prinsipnya, BNI Simponi merupakan salah satu produk BNI. Kelebihan DPLK BNI dibandingkan dengan Provider DPLK lainnya adalah mempunyai jaringan layanan yang luas (lebih dari 900 Cabang BNI di seluruh Indonesia), fasilitas Teknologi informasi yang canggih dan transparan dalam pengembangan dananya. Berdasarkan ketentuan yang diberlakukan oleh Pemerintah saat ini, produk atau jasa yang dapat dikelola oleh DPLK BNI adalah Jasa Layanan Program Pensiun. 38

Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab...

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

38

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum DPLK BNI

DPLK BNI merupakan Lembaga Keuangan yang didirikan oleh BNI

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-1100/KM.17/1993 tanggal 28

Desember 1993 yang bisnis utamanya adalah Layanan Program Pensiun bagi seluruh

lapisan masyarakat Indonesia dan mulai beroperasi pada tanggal 5 Juli 1994.

DPLK BNI merupakan Badan Hukum sendiri, sehingga Neraca maupun

NPWP-nya terpisah dari BNI. Namun demikian, DPLK BNI bukan merupakan anak

perusahaan BNI dan dalam menjalankan bisnisnya. Seluruh staffnya adalah pegawai

BNI. DPLK BNI dioperasikan dengan tujuan selain untuk dapat memberikan

kontribusi Fee Based Income bagi BNI yang diperoleh dari kegiatan Pengelolaan

Program Pensiun, juga untuk keperluan penghimpunan dana jangka panjang bagi

BNI.

DPLK BNI merupakan nama dari Lembaga Keuangannya, sedangkan nama

dari produknya adalah BNI Simponi (Simpanan Pensiun BNI). Pada prinsipnya, BNI

Simponi merupakan salah satu produk BNI. Kelebihan DPLK BNI dibandingkan

dengan Provider DPLK lainnya adalah mempunyai jaringan layanan yang luas (lebih

dari 900 Cabang BNI di seluruh Indonesia), fasilitas Teknologi informasi yang

canggih dan transparan dalam pengembangan dananya.

Berdasarkan ketentuan yang diberlakukan oleh Pemerintah saat ini, produk

atau jasa yang dapat dikelola oleh DPLK BNI adalah Jasa Layanan Program Pensiun.

38

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

39

Layanan Program Pensiun BNI Simponi dapat diikuti oleh seluruh lapisan

masyarakat Indonesia baik secara individu/Perorangan maupun Kolektif/Perusahaan.

Mekanisme (delivery mechanism) yang dipergunakan untuk menyampaikan produk

kepada nasabah adalah melalui Kantor-kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia

(sebagai cannel distribution).

Salah satu bentuk profesionalisme di unit DPLK BNI adalah transparansi

pengelolaan DPLK BNI kepada nasabah, maka sesuai dengan ketentuan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di DPLK BNI dilakukan pemeriksaan

oleh berbagai pihak untuk mewakili publik, yaitu pemeriksaan oleh Departemen

Keuangan, Akuntan Publik yang ditunjuk oleh BNI, Bank Indonesia, Satuan

Pengawasan Intern dan juga dilakukan secara sehari-hari oleh DQA.

DPLK BNI menegaskan diri sebagai institusi keuangan yang melandaskan

operasinya pada prinsip kehati-hatian. Dengan demikian, DPLK BNI memastikan

kepada seluruh pegawai dan pihak-pihak terkait untuk menghindari hal-hal yang

bersifat kurang profesional, untuk memastikan bahwa setiap unit organisasi DPLK

BNI memenuhi etika tersebut, maka terdapat pejabat Quality Assurance yang akan

memeriksa setiap aktivitas dan transaksi yang ada di DPLK BNI. Apabila ditemukan

suatu indikasi penyimpangan dalam laporan Quality Assurance tersebut yang bersifat

pelanggaran etika bisnis DPLK, maka akan ditindaklanjuti oleh Pimpinan DPLK BNI

dan dimungkinkan dilakukan suatu audit khusus dai Satuan Pengawasan Internal.

Komunitas utama bagi DPLK BNI adalah masyarakat Indonesia dari kelas

menengah ke atas. DPLK BNI memberikan perhatian yang cukup besar bagi

pengembangan layanan program pensiun melalui produk Simponi (Simpanan

Pensiun BNI). Selain itu DPLK BNI juga aktif dalam membantu perkembangan produk

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

40

program pensiun secara nasional dengan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh Asosiasi DPLK maupun Asosiasi Dana Pensiun lainnya.

Tabel 4.1 regulasi unit DPLK BNI

PERATURAN TENTANG

UU No. 7 Tahun 1992 dan UU No. 10 Tahun 1998

Perbankan

UU No. 11 Tahun 1992 Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 Tahun 2002

Penerapan GCG di BUMN dan Perbankan

PBI No. 3/10/PBI/2004 Tahun 2004 Prinsip Knowing Your Customer

PP No. 77 Tahun 1992 Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Keputusan MenKeu. No. 228/KMK.017/1993 Tahun 1993

Tata Cara Pembentukan Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Keputusan MenKeu. No. 343/KMK.017/1998 Tahun 1998

Iuran dan Manfaat Pensiun

PP No. 149 Tahun 2000 Pemotongan PPh 21 Atas Uang Pesangon, Pensiun dan Tunjangan Hari Tua.

Keputusan Dirjen. Pajak No. KEP-545-PJ./2000 Tahun 2000

Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Pemyetoran & Pelaporan Pph 21 & 26

Keputusan MenKeu. No. 231/KMK.06/2002

Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan No. 343/KMK.017/1998 tentang Iuran dan Manfaat Pensiun

Keputusan Menkeu. No 509/KMK.06/2002

Laporan Keuangan Dana Pensiun

Keputusan Menkeu. No 511/KMK.06/2002

Investasi Dana Pensiun

Keputusan Menkeu. No 512/KMK.06/2002

Pemeriksaan Langsung Dana Pensiun

Keputusan Menkeu. No 513/KMK.06/2002

Persyaratan Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun Lembaga Pensiun

UU No. 13 Tahun 2003 Keselamatan Kerja

UU No. 23 Tahun 1992 Kesehatan Kerja

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

41

4.1.2 Visi Misi DPLK BNI

DPLK BNI memiliki Visi, Misi dan Values tersendiri yang tentunya

diselaraskan dengan Visi, Misi dan Values BNI. Di bawah ini ditampilkan Visi, Misi dan

Values BNI Unit DPLK sebagai perbandingan keselarasan diantara keduanya.

Visi :

1. Menjadi Bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan

kinerja.

2. Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan terbaik di Indonesia.

Misi :

1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh

Nasabah dan selaku mitra pilihan utama (The Bank of Choice).

2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya &

berprestasi.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan & tata kelola perusahaan yang baik.

6. Meningkatkan kesejahteraan di hari tua.

7. Menyediakan solusi Program Pensiun.

8. Memberikan layanan prima bagi Stakeholders.

Values :

1. Kenyamanan dan kepuasan

2. Aman, pengembangan dana optimal dan transparan.

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

42

4.1.3 Struktur organisasi

Organisasi adalah suatu alat yang dapat dipergunakan oleh manajemen

untuk melaksanakan tugasnya dalam mencapai tujuan perusahaan. Bahwa dalam

rangka restrukturisasi organisasi di lingkungan DPLK BNI untuk mengantisipasi

perkembangan dan kebutuhan perusahaan menghadapi perubahan lingkungan bisnis

yang menuntut profesionalisme kerja, maka perlu ditetapkan struktur orgasnisasi

sebagai wadah pengelolaannya.

Di dalam Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI, terdapat struktur organisasi

yang menunjang untuk kemajuan DPLK itu sendiri. Berikut bagan dari struktur

organisasi DPLK tersebut.

Berikut struktur bagan dari organisasi Unit DPLK BNI :

Tabel 4.2 Struktur Organisasi

   

Dir. Private Banking   

Komisaris 

         

         Divisi PBP    UNIT DPLK    Divisi PBK          

         Pengelola    Pengelola    Pengelola                   

Sistem+Adm    Pemasaran    Investasi  Sumber DPLK BNI

4.1.4 Tata Hubungan Organisasi

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya sehari-hari, DPLK BNI didukung

oleh 25 pegawai tetap dan 3 pegawai outsourcing dengan perincian profil dan

komposisi sebagai berikut:

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

43

TABEL 4.3 Profil dan Komposisi Pegawai Unit DPLK

KRITERIA JUMLAH %

POSISI

PEMIMPIN UNIT 1 3,45

PEMIMPIN KELOMPOK 1 3,45

MANAGER 7 24,14

ANALISIS 1 6,9

ASISTEN OPERASIONAL 9 31,03

ASISTEN 6 20,69

PEGAWAI DASAR 3 10,34

TOTAL 28 100

PENDIDIKAN

SMA 3 10,34

DIPLOMA (D3) 3 10,34

SARJANA (S1) 16 58,63

MASTER (S2) 6 20,69

TOTAL 28 100

STATUS

PEGAWAI TETAP 25 89,66

PEGAWAI OUTSOURCING 3 10,34

TOTAL 28 100

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI 23 79,31

PEREMPUAN 5 20,69

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

44

TOTAL 28 100

USIA

25-30 3 10,34

31-35 7 24,14

36-40 9 31,04

41-45 3 13,80

46-50 3 10,34

>50 3 10,34

TOTAL 28 100

Sumber DPLK BNI

Tata Kelola Unit DPLK

Pemimpin unit DPLK sebagai Senior Leader bertanggung jawab kepada

Direksi BNI dan sepenuhnya berada dalam pengawasan Dewan Komisaris BNI.

Sebaliknya Direksi bertugas untuk memberi kebijakan dan arahan bisnis kepada Unit

DPLK. Pertanggung jawabab Kinerja Unit DPLK kepada Direksi dilakukan melalui

laporan rutin setiap bulan dan kaji ulang setiap 6 bulan (semester).

Selain itu, pemimpin unit DPLK bertanggung jawab kepada Departemen

keuangan sebagai Regulator dan pihak yang berwenang memberikan ijin pendirian

Dana Pensiun Lembaga Keuangan di Indonesia.

Tanggung jawab pada pihak regulator diwujudkan mengacu pada peraturan

/ ketentuan yang berlaku serta memberikan laporan keuangan, laporan investasi

serta laporan lainnya secara berkala kepada Departemen Keuangan dan Kantor

Pelayanan pajak.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

45

División Quality Assurance (DQA) merupakan kepanjangan tangan Divisi

Kepatuhan yang mempunyai fungsi sebagai control ínteren bagi proses bisnis yang

berlangsung sehari-hari di Unit DPLK guna melihat kepada peraturan/ketentuan yang

berlaku juga agar dapat memberikan input/masukan bagi perbaikan kinerja Unit

maupun dalam rangka inovasi.

Marketing Team merupakan ujung tombak Unit DPLK dalam rangka

pencapaian target perolehan peserta dan dana. Pengelolaan investasi bertanggung

jawab pada pengelolaan dana yang dipercayakan peserta kepada DPLK BNI.

Kelompok penunjang mendukung kelancaran bisnis unit termasuk penanganan

masalah teknologi sebagai faktor penunjang utama produk BNI Simponi.

Berikut Skema Tata Kelola Unit DPLK

  BOD+BOC   

 Penanggung jawab & 

pengawasan                          PEMIMPIN UNIT                  DQA       Kontrol Intern                     KELOMPOK       PENUNJANG        

       PENGELOLA INVESTASI 

PENGELOLA AKUNTANSI 

PENGELOLA KLAIM 

BAGIAN SETTLEMENT 

       

ANALIS + ASST.OPERASIONAL + ASST.ADM + PEG. DASAR Sumber DPLK BNI

MARKETING TEAM

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

46

4.1.5 Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha pada DPLK BNI adalah tujuan-tujuan utama di dalam DPLK

BNI itu sendiri. Kegiatan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

• Menghimpun iuran peserta dan pengalihan dana dari dana pensiun lain

• Mengelola kekayaan dana pensiun dengan melaksanakan kegiatan

investasi dalam jenis – jenis investasi yang dipilih oleh peserta.

• Melaksanakan proses pencairan dan pengalihan dana untuk pembelian

anuitas ke perusahaan asuransi jiwa yang dipilih peserta.

• Menyelenggarakan administrasi kepesertaan.

4.1.6 Kekayaan

Kekayaan Dana pensiun dihumpun dari :

a. Iuran peserta

b. Hasil investasi

c. Pengalihan Dana dari dana pensiun lain

Kekayaan Dana Pensiun merupakan kekayaan yang terpisah dari kekayaan PT. Bank

Negara Indonesia (persero) Tbk. Kekayaan Dana Pensiun dikecualikan dari setiap

tuntutan hukum atas kekayaan PT. Bank Negara Indonesia.

4.1.7 Pendiri

Pendiri Dana Pensiun BNI ini adalah PT. Bank Negara Indonesia itu sendiri. Karena

DPLK BNI ini adalah unit kerja dalam PT BNI. Pendiri menetapkan Garis-garis Besar

Kebijakan Umum Pengelolaan Dana Pensiun.

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

47

Dewan Pengurus

Komisaris PT. BNI Tbk. Bertindak sebagai Dewan Pengawas Dana Pensiun. Komisaris

PT BNI Tbk. Mempunyai tugas :

a. Melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun.

b. Menyampaikan laporan secara tertulis atas hasil pengawasannya kepada

pemegang saham Pendiri dan salinannya diumumkan kepada peserta.

Anggota komisaris PT BNI Tbk. Masing-masing atau bersama-sama berhak

memasuki gedung-gedung, kantor-kantor dan halaman yang dipergunakan oleh

Dana Pensiun dan berhak untuk memeriksa buku-buku dan dokumen-dokumen serta

kekayaan Dana Pensiun dan berhak pula meminta keterangan yang diperlukan

berkenaan dengan Dana Pensiun.

Komisaris PT. BNI Tbk. Mempunyai wewenang menunjuk Akuntan Publik

untuk mengaudit Laporan Keuangan dan laporan portofolio investasi Dana Pensiun.

PT BNI Tbk. Bertindak sebagai pengurus Dana Pensiun dan bertanggung

jawab atas pengelolaan dan investasi kekayaan Dana Pensiun.

Hak, kewajiban dan Tanggung Jawab Pengurus

Hak PT.Bank Negara Indonesia Tbk adalah :

a. Meminta segala keterangan yang berhubungan dengan kepesertaan

b. Menerima imbalan atas jasa kepengurusan

c. Menetapkan paket-paket investasi

d. Menetapkan organisasi dan personil Dana Pensiun

Kewajiban PT. Bank Negara Indonesia adalah :

a. Menetapkan rencana kerja yang berkaitan dengan pengelolaan kekayaan Dana

Pensiun

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

48

b. Mengelola Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan peserta dan pihak

lain yang berhak.

c. Melaksanakan investasi kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan pilihan peserta.

d. Memelihara buku, catatan dan dokumen yang diperlukan dalam rangka kegiatan

Dana Pensiun.

e. Bertindak teliti, terampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan tanggung

jawabnya mengelola Dana Pensiun.

f. Merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing-masing peserta.

g. Menyampaikan laporan berkala kepada Menteri, yang terdiri dari :

a. Laporan Teknis

b. Laporan Keuangan dan laporan portofolio investasi yang telah diaudit.

h. Memberikan informasi mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian atas

pilihan investasi yang dilakukan oleh peserta melalui Dana Pensiun.

i. Menyampaikan keterangan kepada peserta mengenai :

a. Neraca dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk, susunan dan

waktu yang diterapkan Menteri.

b. Tanda bukti penarikan Dana oleh peserta yang bersangkutan beserta

pajak yang telah dipungut dari penarikan Dana dimaksud dalam 1 tahun.

j. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya tahun takwim

menyerahkan kepada peserta.

a. Posisi dana pada akhir tahun takwim yang bersangkutan

b. Tanda bukti penarikan dana oleh peserta yang bersangkutan beserta

pajak yang telah dipungut dari penarikan dana dimaksud dalam 1 tahun

takwim.

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

49

k. Menyampaikan kepada Menteri u.p Direktur Dana Pensiun formulir-formulir yang

digunakan dalam kegiatan Dana Pensiun serta setiap terjadi perubahan

selambat-lambatnya 14 hari kerja sebelum digunakan.

Tangung jawab PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Bertanggung jawab atas kerugian

yang timbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat tindakan PT. Bank Negara

Indonesia Tbk yang melanggar atau melalaikan tugas dan/atau kewajibannya

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan peraturan perundang-

undangan tentang Dana Pensiun, serta wajib mengembalikan kepada Dana Pensiun

segala kenikmatan yang diperoleh atas atau dari kekayaan Dana Pensiun secara

melawan hukum.

4.2 Analisis Data

Penulis melakukan penelitian dengan mendapatkan data dari perusahaan

yang bersangkutan. Berikut beberapa data yang di maksud :

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

50

Tabel 4.4

Dana Pensiun Lembaga Keuangan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Neraca

Keterangan 2006 2007 2008 Aktiva Investasi (biaya perolehan) Deposito berjangka 1,953,250,000,000 2,304,500,000,000 2,527,750,000,000 Obligasi 491,896,505,752 613,865,341,424 993,123,451,982 Jumlah investasi 2,445,146,505,752 2,918,365,341,424 3,520,873,451,982Selisih penilaian investasi 21,163,390,748 20,518,539,093 0 2,466,309,896,500 2,938,883,880,517 3,520,873,451,982Aktiva lancer Diluar investasi Kas di bank 312,426,317 4,037,302,419 10,268,117,098 Piutang hasil investasi 21,978,234,370 21,654,300,609 34,414,550,325 Jumlah aktiva lancer Di luar investasi 22,290,660,687 25,691,603,028 44,682,667,423Jumlah aktiva 2,488,600,557,187 2,964,575,483,545 3,565,556,119,405Kewajiban Kewajiban manfaat pensiun 2,467,436,896,643 2,944,056,658,096 3,565,555,798,812 Kewajiban di luar Kewajiban manfaat pensiun Biaya yang masih harus dibayar 269,796 286,356 320,593 Pendapatan yang belum Direalisasi 21,163,390,748 20,518,539,093 0Jumlah kewajiban 2,488,600,557,187 2,964,575,483,545 3,565,556,119,405

Hasil Olahan

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

51

Tabel 4.5 Dana Pensiun Lembaga Keuangan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Laporan Arus Kas

2006 2007 2008 Arus kas dar kegiatan Investasi Penerimaan bunga 269,042,963,413 254,595,819,169 290,736,455,205Obligasi jatuh tempo 16,370,000,000 75,900,000,000 57,000,000,000Penempatan investasi -434,051,541,978 -549,118,835,672 -659,508,110,558Pembayaran beban Investasi -1,436,733,760 -1,741,505,867 -2,059,541,807Arus kas bersih yang digunakan utk kegiatan investasi

-150,075,312,325

-220,364,522,370

-313,831,197,160

Arus kas dari kegiatan operasi Pembayaran beban operasional -20,048,173,131 -23,749,718,640 -28,590,391,350Pendapatan di luar investasi 112,150,468 96,790,665 94,675,602Arus kas bersih dari aktivitas Operasional -19,936,022,663 -23,652,927,975 -28,495,715,748 Arus kas dari kegiatan pendanaan Penerimaan iuran 405,248,541,154 454,505,201,053 559,063,161,847Penerimaan pengalihan dana dari dana pensiun lain 797,190,501 525,510,082 38,557,680,225Pembayaran pengalihan dana ke dana pensiun lain -7,662,808,134 -11,382,186,033 -6,412,880,977Pembayaran manfaat pensiun -159,007,886,322 -132,872,137,247 -161,139,386,221Penarikan iuran -70,241,725,888 -63,034,061,408 -81,510,847,287Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan pendanaan  169,133,311,311 247,742,326,447  348,557,727,587Kenaikan (penurunan) kas bersih  ‐878,023,677 3,724,876,102  6,230,814,679Kas pada awal periode  1,190,449,994 312,426,317  4,037,302,419Kas pada akhir periode  312,426,317 4,037,302,419  10,268,117,098Hasil Olahan

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

52

Tabel 4.6 Dana Pensiun Lembaga Keuangan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Laporan Hasil Usaha

  

2006 2007 2008Pendapatan investasi Bunga deposito berjangka 270,520,681,537 254,271,868,848 303,496,670,684Total pendapatan investasi 270,520,681,537 254,271,868,848 303,496,670,684 Pendapatan investasi beban investasi -1,436,733,760 -1,741,505,867 -2,059,541,807Hasil usaha investasi 269,083,947,777 252,530,362,981 301,437,128,877 Beban operasional Beban jasa kepada pendiri -20,048,173,131 -23,749,718,640 -28,590,391,350Pendapatan dan beban lain-lain pendapatan di luar investasi : Bunga jasa giro 112,150,468 96,790,665 94,675,602Hasil usaha sebelum pajak penghasilan 249,147,925,114 228,877,435,006 272,941,413,129pajak penghasilan 0 0 0hasil usaha bersih 249,147,925,114 228,877,435,006 272,941,413,129

Hasil Olahan

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

53

Tabel 4.7 Analisis Rasio

Analisis rasio 2006 2007 2008 Rasio lancer 1.05 1.25 0 Rasio cepat 1.04 1.06 0 Profitabilitas operasi Tingkat pengembalian operasi atas investasi 0.80% 0.79% 0.79%

Hasil Olahan

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

54

Tabel 4.8  

TABEL SUMBER & PENGGUNAAN DANA

Perubahan 2006 & 2007 Perubahan 2007 & 2008 sumber penggunaan Sumber penggunaan Kas di bank 3,724,876,102 6,230,814,679Piutang hasil investasi 323,933,761 12,760,249,716Deposito berjangka 351,250,000,000 223,250,000,000Obligasi 121,969,164,328 379,258,110,558Selisih penilaian investasi 644,851,655 20,518,539,093 Jumlah aktiva

Kewajiban manfaat pensiun 476,619,761,453 621,499,140,716 Biaya yang masih harus dibayar 16,560 34,237 Pendapatan yang belum direalisasi 644,851,655 20,518,539,093Jumlah kewajiban 477,588,563,429 477,588,892,085 642,017,714,046 642,071,714,046

Hasil Olahan

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

55

Tabel 4.9

Hasil olahan dari tabel arus kas diatas :

Kas masuk : 2006 2007 2008 Penerimaan bunga 269,042,963,413 254,595,819,169 290,736,455,205Obligasi jatuh tempo 16,370,000,000 75,900,000,000 57,000,000,000Pendapatan di luar investasi 112,150,468 96,790,665 94,675,602Penerimaan iuran 405,248,541,154 454,505,201,053 559,063,161,847Penerimaan pengalihan dana dari dana pensiun lain 797,190,501 525,510,082 38,557,680,225Total kas masuk 691,570,845,536 785,623,320,969 945,451,972,879

Kas keluar : 2006 2007 2008

Penempatan investasi -434,051,541,978 -549,118,835,672 -659,508,110,558Pembayaran beban Investasi -1,436,733,760 -1,741,505,867 -2,059,541,807Pembayaran beban operasional -20,048,173,131 -23,749,718,640 -28,590,391,350Pembayaran pengalihan dana ke      

dana pensiun lain -7,662,808,134 -11,382,186,033 -6,412,880,977Pembayaran manfaat pensiun  ‐159,007,886,322 ‐132,872,137,247  ‐161,139,386,221Penarikan iuran  ‐70,241,725,888 ‐63,034,061,408  ‐81,510,847,287

Total kas keluar -692,448,869,213 -781,898,444,867 -939,221,158,200

 2006 

 2007 

 2008 

Kenaikan(penurunan) Kas bersih  -878,023,677 3,724,876,102 6,230,814,679

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

56

Tabel 4.10  

ANALISIS RASIO HORIZONTAL DARI NERACA 

Keterangan  2007/2006  2008/2007 Aktiva     Investasi (biaya perolehan)     Deposito berjangka  1.18  1.1 Obligasi  1.25  1.62 Jumlah investasi  2.43  2.72 Selisih penilaian investasi  0.99  0   3.42  2.72 Aktiva lancer     Diluar investasi     Kas di bank  12.92  2.54 Piutang hasil investasi  0.99  1.59 Jumlah aktiva lancer     Di luar investasi  13.91  4.13  Kewajiban     Kewajiban manfaat pensiun  1.19  1.21  Kewajiban di luar      Kewajiban manfaat pensiun   Biaya yang masih harus dibayar  1.06  1.12 Pendapatan yang belum     Direalisasi  0.99  0 Jumlah kewajiban  3.24  2.33 

Hasil Olahan

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

57

Tabel 4.11

ANALISIS RASIO HORIZONTAL DARI LAPORAN HASIL USAHA

  2007/2006  2008/2007Pendapatan investasi   Bunga deposito berjangka  0.94  1.19Total pendapatan investasi  0.94  1.19   Beban investasi    beban investasi  1.21  1.18Hasil usaha investasi  0.27  0.01   Beban operasional   Beban jasa kepada pendiri  1.18  1.2Pendapatan dan beban lain‐lain   pendapatan di luar investasi :    Bunga jasa giro  0.86  0.98Hasil usaha sebelum pajak penghasilan  1.77  2.17pajak penghasilan  0  0hasil usaha bersih  1.77  2.17

Hasil Olahan

4.3 Analisis kas Optimal Berdasarkan Model Miller Orr

Dalam penerapannya akan dilakukan perhitungan selama 3 tahun. Periode

penelitiannya untuk mengetahui saldo optimal bagi DPLK BNI yaitu selama tahun

2006, 2007 dan 2008. Dalam melakukan perhitungan diperlukan data-data yang

relevan sesuai dengan model Miller Orr tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan

untuk setiap transaksi jual atau beli surat berharga, dalam hal ini adalah dalam

bentuk deposito, yaitu sebesar Rp 6000 per transaksi biaya materai.

Hasil pengembalian investasi dalam bentuk deposito untuk tahun 2006

adalah sebesar 11.84%. niali ini didapat dari 142% / 12 bulan. Sesuai dengan rata-

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

58

rata tingkat pengembalian suku bunga deposito Bank Indonesia selama tahun 2006

yaitu diperoleh :

Suku Bunga Bank Indonesia

Tahun 2006

Tabel 4.12

Bulan persentase (%) 

Jan  12.75Feb  12.75Mar  12.75Apr  12.75Mei  12.5Jun  12.5Jul  12.25Aug  11.75Sep  11.25Okt  10.75Nov  10.25Des  9.75Total  142Rata‐rata  11.84

Sumber Bank Indonesia

Sedangkan pada tahun 2007 adalah sebesar 9.29 %. Nilai ini didapat dari

111.5 % / 12 bulan. Sesuai dengan rata-rata tingkat pengembalian suku bunga

deposito Bank Indonesia selama tahun 2007 yaitu diperoleh :

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

59

Suku Bunga Bank Indonesia

Tahun 2007

Tabel 4.13

Bulan persentase (%) 

Jan  9.5Feb  9.25Mar  9Apr  9Mei  8.75Jun  8.5Jul  8.25Aug  8.25Sep  8.25Okt  8.25Nov  8.25Des  8Total  111.5Rata‐rata  9.29

Sumber Bank Indonesia

Dan pada tahun 2008 hasil pengembalian investasi dalam bentuk deposito

adalah sebesar 8.67%. Nilai ini didapat dari 104% / 12 bulan. Sesuai rata-rata

tingkat pengembalian suku bunga deposito Bank Indonesia selama tahun 2008 yaitu

diperoleh :

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

60

Suku Bunga Bank Indonesia

Tahun 2008

Tabel 4.14

Bulan persentase (%) 

Jan  8Feb  8Mar  8Apr  8Mei  8.25Jun  8.5Jul  8.75Aug  9Sep  9.25Okt  9.5Nov  9.5Des  9.25Total  104Rata‐rata  8.67

Sumber Bank Indonesia

Dalam mengelola kasnya, DPLK BNI tidak mempunyai kebijakan mengenai

berapa besarnya jumlah persediaan kas mínimum. DPLK BNI menyediakan kasnya

untuk membeyar iuran para nasabahnya yang sudah jatuh tempo dan atau untuk

membayar iuran nasabahnya berhak untuk menginvestasikan dana pensiunnya di

DPLK BNI apabila dananya sudah jatuh tempo tetapi tidak diambil. Bentuk dari

investasinya berupa deposito. Dari data arus kas masuk dan arus kas keluar dapat

diketahui varians arus kas DPLK BNI yang berguna sebagai salah satu variabel dalam

penerapan model Miller Orr. Perhitungan dilakukan per semester selama 3 tahun

periode penelitian.

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

61

Dari perhitungan atas arus kas masuk dan keluar selama 2006, 2007 dan

2008 dapat diperoleh varians arus kas masuk dan kas keluar DPLK BNI yaitu :

Tabel 4.15

Semester Arus masuk kas  

Arus keluar kas 

Kenaikan (penurunan) kas   Varians kas 

1 / 2006  1,191  2,280 1,089  42,693,1562 / 2006  2,280  313 (1967)  139,287,204

Hasil Olahan

Tabel 4.16

Semester Arus masuk kas  

Arus keluar kas 

Kenaikan (penurunan) kas   Varians kas 

1 / 2007  313  2,363 2,050  151,290,000

2  / 2007  2,363  4,037 1,674  

100,881,936Hasil Olahan

Tabel 4.17

Semester Arus masuk kas  

Arus keluar kas 

Kenaikan (penurunan) kas   Varians kas 

1  / 2008  4,037  6,268 2,231  179,184,9962  / 2008  6,268  10,268 4,000  576,000,000

Hasil Olahan

Pada saat varians kas sudah ditentukan, maka akan dapat menghitung

jumlah Z atau jumlah saldo kas minimal yang dapat dihitung menggunakan rumus

Miller Orr tersebut. Dan dari hasil Z tersebut juga akan mendapatkan jumlah atau

hasil batas atas kas seharusnya. Yaitu dengan rumus h = 3Z. Hasil dari Z dan h

dapat dilihat sebagai berikut :

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

62

Tabel 4.18

Tahun 2006 (dalam jutaan Rupiah)

Semester  Arus kas Z (saldo kas minimal)  h (batas atas) 

1 / 2006  1,089 398.2966545 1,194.8899632 / 2006  (1,967) 590.7326548 1,772.197964

Hasil Olahan

Tabel 4.19

Tahun 2007 (dalam jutaan Rupiah)

Semester  Arus kas Z (saldo kas minimal)  h (batas atas) 

1 / 2007  2,050 560.0738768 1,680.2216312 / 2007  1,674 489.3050654 1,467.915196

Hasil Olahan

Tabel 4.20

Tahun 2008 (dalam jutaan Rupiah)

Semester  Arus kas Z (saldo kas minimal)  h (batas atas) 

1   2,231 579.0866912 1,737.2600742   4,000 854.6512776 2,563.923833

Hasil Olahan

Gambar 4.1

1089398,2966545

1194,889963‐1967

590,73265481772,197964

2050560,07387681680,2216311674489,3050654

1467,915196

2231579,08669121737,260074

4000854,65127762563,923833

R p0,00 R p1.000,00R p2.000,00R p3.000,00R p4.000,00

Th 2006 I

Th 2006 II

Th 2007 I

Th 2007 II

Th 2008 I

Th 2008 II

h (Batas  Atas )

Z  (saldo KasMinimal)

Arus  Kas

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

63

Hasil analisa :

Di sini terlihat bahwa arus kas pada semester pertama di tahun 2006 berada

diantara saldo kas minimal dan batas atas. Arus kasnya yaitu Rp 1,089 juta,

sedangkan saldo kas minimal dan batas atas masing-masing adalah Rp 398.2966545

juta dan Rp 1,194.889963 juta. Hasil ini menandakan bahwa pada semester pertama

di tahun 2006 sudah cukup optimal.

Kondisi ini dikarenakan kas yang ada pada DPLK BNI tidak melebihi batas

atas yang di tentukan. Maka DPLK BNI harus membeli surat berharga berupa obligasi

agar kas berada di posisi saldo kas minimal. DPLK BNI harus membeli surat berharga

sebesar Rp 690.7033455 juta untuk lebih dapat mengoptimalkan kas tersebut.

Pada semester kedua, terlihat bahwa arus kas berada jauh dibawah saldo

kas minimal dan batas atas yang ditentukan. Arus kasnya yaitu Rp (1,967) juta.

Sedangkan saldo kas minimal dan batas atas kas masing-masing yang ditentukan

adalah Rp 590.7326548 juta dan Rp 1,772.197964 juta. Hasil ini menandakan bahwa

semester kedua di tahun 2006 ini tidak optimal. Karena kas yang ada pada DPLK BNI

jauh di bawah saldo kas minimal yang ditentukan.

Kondisi ini terjadi karena bahwa kas yang terdapat pada DPLK BNI di

semester kedua ini telah dicairkan / dibayarkan ke peserta yang ada pada DPLK BNI

tersebut. Oleh karena itu, DPLK BNI harus menjual sebagian surat berharganya

sebesar Rp 1,376.267345 juta untuk dapat mengoptimalkan kas di dalam DPLK BNI

tersebut.

Sedangkan pada semester pertama pada tahun 2007, terlihat bahwa arus

kas berada pada titik di atas saldo kas minimal ataupun batas atas kas yang

ditentukan. Arus kasnya yaitu Rp 2,050 juta. Sedangkan saldo kas minimal dan batas

atas kas masing-masing yang ditentukan adalah Rp 560.0738768 juta dan Rp

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

64

1,680.221631 juta. Hasil ini menandakan bahwa pada semester pertama di tahun

2007 ini tidak optimal.

Kondisi ini terjadi karena bahwa kas yang terdapat pada DPLK BNI di

semester pertama di tahun 2007 belum dicairkan oleh DPLK BNI itu sendiri dan

terdapat pengalihan dana dari peserta dari DPLK lain ke DPLK BNI. Maka dalam hal

ini DPLK BNI harus membeli surat berharga untuk dapat mengurangi kas yang ada

dalam DPLK BNi tersebut sebesar Rp 1,489.926123 juta untuk dapat

mengoptimalkan kas di dalam DPLK BNI tersebut.

Pada semester kedua pada tahun 2007, terlihat bahwa arus kas juga berada

pada titik di atas saldo kas minimal ataupun batas atas kas yang ditentukan. Arus

kasnya yaitu Rp 1,674 juta. Sedangkan saldo kas minimal dan batas atas kas yang

ditentukan masing-masing adalah Rp 489.3050654 juta dan 1,467.915196 juta.

Tetapi hasil arus kas di semester kedua ini lebih rendah di bandingkan semester

pertama. Hasil ini menandakan bahwa pada semester kedua di tahun 2007 juga

tidak optimal.

Kondisi ini terjadi karena bahwa kas DPLK BNI di semester kedua di tahun

2007 belum dicairkan. Sebab peserta itu sendiri belum mencairkan dana yang di

iurkan ke DPLK BNI. Disampinga itu terjadi pengalihan dana dari peserta dari DPLK

lain walaupun jumlah arus kas yang ada lebih rendah dari arus kas pada semester

pertama. Maka DPLK BNI harus membeli surat berharga untuk dapat mengurangi

kas yang ada dalam DPLK BNI tersebut sebesar Rp 1,184.694935 juta untuk

mengoptimalkan kas yang ada dalam DPLK BNI tersebut.

Dan pada semester pertama pada tahun 2008, terlihat bahwa arus kas

berada pada titik di atas saldo kas minimal ataupun batas atas kas yang ditentukan.

Arus kasnya yaitu Rp 2,231 juta. Sedangkan saldo kas minimal dan batas atas kas

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00378-MN Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... kontribusi

65

masing-masing yang ditentukan adalah Rp 579.0866912 juta dan Rp 1,737.260074

juta. Hasil ini menandakan bahwa pada semester pertama di tahun 2008 ini tidak

optimal.

Kondisi ini terjadi karena bahwa kas yang terdapat pada DPLK BNI di

semester pertama di tahun 2008 belum dicairkan oleh DPLK BNI itu sendiri. Dan juga

karena terjadi pengalihan dana dari peserta dari DPLK lain ke DPLK BNI. Maka dalam

hal ini DPLK BNI harus membeli surat berharga untuk dapat mengurangi kas yang

ada dalam DPLK BNi tersebut sebesar Rp 1,651.913309 juta untuk dapat

mengoptimalkan kas DPLK BNI tersebut.

Pada semester kedua pada tahun 2008, terlihat bahwa arus kas juga jauh

berada pada titik di atas saldo kas minimal ataupun batas atas kas yang ditentukan.

Arus kasnya yaitu Rp 4,000 juta. Sedangkan saldo kas minimal dan batas atas kas

yang ditentukan masing-masing adalah Rp 854.6512776 juta dan Rp 2,563.923833

juta. Tetapi hasil arus kas di semester kedua ini lebih tinggi di bandingkan semester

pertama. Hasil ini menandakan bahwa pada semester kedua di tahun 2008 juga

tidak optimal.

Kondisi ini terjadi karena kas yang terdapat pada DPLK BNI di semester

kedua di tahun 2008 juga belum dicairkan karena peserta itu sendiri belum

mencairkan dana yang di iurkan ke DPLK BNI. Selain itu terjadi pengalihan dana dari

peserta dari DPLK lain yang lebih banyak dari semester pertama. Karena terlihat dari

lebih besarnya kas pada semester kedua. Maka DPLK BNI harus membeli surat

berharga untuk dapat mengurangi kas yang ada dalam DPLK BNI tersebut sebesar

Rp 3,145.348722 juta untuk mengoptimalkan kas yang ada.