Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

36
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 1 BAB III RONA LINGKUNGAN AWAL Rona lingkungan awal yang dilingkup dalam studi AMDAL adalah komponen fisik kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya, ruang dan transportasi dan komponen kesehatan lingkungan masyarakat. Uraian lingkup rona lingkungan awal dijelaskan sebagai berikut: 3.1. KOMPONEN FISIK-KIMIA a. Iklim Kota Pagar Alam beriklim tropik basah dan sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Curah hujan rata-rata setahun bervariasi antara 1.462 5.199 mm yang tidak merata di seluruh wilayah. Temperatur bervariasi antara 20 0 C (minimum) hingga 28 0 C (maksimum). Jika dilihat dari topografinya diperkirakan terdapat gradasi tingkat curah hujan yang semakin tinggi ke arah barat dan ke arah selatan. Kota Pagar Alam yang terletak di bawah kaki Gunung Dempo pada umumnya mempunyai hawa dingin. Temperatur Kota Pagar Alam bervariasi antara 14 0 C sampai 34 0 C, dengan kelembaban udara berkisar antara 75 %-89 %. Curah hujan Kota Pagar Alam berkisar 2.000-3.000 mm, musim hujan rata-rata setiap tahun berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau berkisar antara bulan April hingga September. b. Kondisi Geografis Kota Pagar Alam secara geografis terletak antara 04 0 Lintang Selatan (LS), dan 103,15 0 Bujur Timur (BT) serta berbatasan dengan:

Transcript of Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

Page 1: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 1

BAB III RONA LINGKUNGAN AWAL

Rona lingkungan awal yang dilingkup dalam studi AMDAL adalah komponen

fisik kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya, ruang dan transportasi dan

komponen kesehatan lingkungan masyarakat. Uraian lingkup rona lingkungan awal

dijelaskan sebagai berikut:

3.1. KOMPONEN FISIK-KIMIA

a. Iklim

Kota Pagar Alam beriklim tropik basah dan sangat dipengaruhi oleh perubahan

arah angin. Curah hujan rata-rata setahun bervariasi antara 1.462 – 5.199 mm

yang tidak merata di seluruh wilayah. Temperatur bervariasi antara 20 0C

(minimum) hingga 28 0C (maksimum). Jika dilihat dari topografinya diperkirakan

terdapat gradasi tingkat curah hujan yang semakin tinggi ke arah barat dan ke

arah selatan.

Kota Pagar Alam yang terletak di bawah kaki Gunung Dempo pada umumnya

mempunyai hawa dingin. Temperatur Kota Pagar Alam bervariasi antara 140C

sampai 340C, dengan kelembaban udara berkisar antara 75 %-89 %.

Curah hujan Kota Pagar Alam berkisar 2.000-3.000 mm, musim hujan rata-rata

setiap tahun berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan Maret,

sedangkan musim kemarau berkisar antara bulan April hingga September.

b. Kondisi Geografis

Kota Pagar Alam secara geografis terletak antara 040 Lintang Selatan (LS), dan

103,150 Bujur Timur (BT) serta berbatasan dengan:

Page 2: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 2

Tengah : Kabupaten Lahat

Selatan : Provinsi Bengkulu

Barat : Kabupaten Lahat

Timur : Kabupaten Lahat.

c. Geologi

Geologi daerah Kota Pagar Alam tersusun atas formasi pasemah dan formasi

bintunan. Pada bagian bawah tersusun oleh formasi pasemah yang terdiri dari

tuf. Diatasnya terdapat endapan formasi bintunan yang tersusun atas batus,

pasir berbatu apung, tuf pasiran, konglomerat dan tuf. Formasi pasemah dan

formasi bintunan ini diendapakna pada kala pliosen akhir hingga pleistosen.

Pada bagian atas didominasi oleh batuan breksi gunung api yang tersebar

merata hingga ke bagian selatan Kota Pagar Alam, yang tersusun oleh lava dan

tuf hasil erupsi Gunung Dempo. Satuan breksi gunung api ini diperkirakan

berumur Holosen. Struktur geologi yang bekerja di Kota Pagar Alam tidak begitu

kompleks hanya berupa kelurusan-kelurusan yang diperkirakan merupakan

sesar-sesar yang mempunyai arah utama barat-laut tenggara.

d. Topografi

Pagar Alam merupakan daerah berbukit dan bergunung, terutama bagian barat

laut serta bagian Selatan dan Tenggara. Bagian tengah hingga Timur Laut

merupakan dataran landai. Daerah yang berbukit hingga bergunung dengan

ketinggian 1.250 m – 3.195 m dpl. Daerah landai dengan ketinggian antara 441 –

1.000 m di atas permukaan laut. Lokasi rencana kegiatan pembangunan Jaringan

Air Bersih (PAM) Sumber Air Lawu berdasarkan SID (survei investigasi dan

desain) diperoleh ketinggian tanah terendah pada lokasi rencana kegiatan

adalah 691,422 m dpl dan tertinggi adalah 706,360 m dpl. Kontur tapak rencana

lokasi pembangunan Jaringan Air Bersih (PAM) Sumber Air Lawu adalah berupa

sungai, dataran dan perbukitan. Bentuk permukaan tanah di daerah Kota Pagar

Alam bervariasi dari dataran sampai bergunung. Daerah yang mempunyai

dataran yang cukup luas adalah Kecamatan Dempo Tengah dan Pagar Alam

Page 3: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 3

Tengah sementara daerah yang mempunyai permukaan bergunung adalah

Kecamatan Dempo Tengah, Dempo Selatan dan Dempo Tengah mempunyai

bentuk permukaan yang bergelombang.

e. Tanah

Luas Wilayah 633,66 Km2 atau 63.366 Ha. Penyebaran jenis tanah di seluruh

wilayah Kota Pagar Alam adalah sebagai berikut:

1. Tanah Latosol

Tanah ini terjadi dari abu vulkanik dengan pelapukan yang sudah lanjut,

kandungan mineral prima dan unsur hara rendah, keasaman tinggi

kandungan bahan organik rendah, berada sampai ketinggian di atas

permukaan laut. Warna tanah bervariasi dari merah, coklat, coklat

kemerahan, coklat kekuningan atau kuning tergantung dari bahan induk, iklim

dan ketinggian. Produktivitas tanah bervariasi dari rendah sampai tinggi.

Biasanya dipergunakan untuk pertanian, perkebunan dan pemukiman.

Persebaran tanah latosol di Kota Pagar Alam berada di 3 (tiga) wilayah

kecamatan, yaitu Kecamatan Dempo Tengah, Kecamatan Dempo Tengah dan

Kecamatan Dempo Selatan. Berdasarkan morfologi daerah dengan jenis

tanah latosol merupakan daerah berbukit dan berombak.

2. Tanah Andosol

Tanah andosol berwarna kelabu tua, coklat tua sampai hitam dan lapisan

tanah di bawahnya berwarna coklat sampai coklat kekuningan. Tanah ini

berasal dari bahan vulkanik di dataran rendah sampai ketinggian 3.000 m di

atas permukaan laut dengan iklim dingin dan curah hujan tinggi. Tanah ini

bersifat remah, kandungan bahan organik tinggi, porositas tinggi, dan

keasaman sedang sampai tinggi. Biasanya dipergunakan untuk usaha

pertanian pangan, perkebunan, kehutanan dan permukiman. Sebaran

biasanya tanah jenis andosol berada 3 (tiga) wilayah kecamatan, yaitu:

Kecamatan Pagar Alam Tengah, Kecamatan Dempo Tengah dan Kecamatan

Dempo Tengah.

Page 4: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 4

Page 5: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 5

Page 6: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 6

Jenis tanah penyusun di lokasi kegiatan pembangunan Jaringan Air Bersih (PAM)

adalah latosol dan andosol dengan bahan induk bentuk tuf vulkanik

intermediate dan bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit.

Kota Pagar Alam selain daerah pertanian juga merupakan tanah yang

mengandung potensi mineral dan bahan tambang. Bahan tambang golongan C

yang sudah diusahakan oleh rakyat seperti: tanah liat, pasir, batu kali/gunung

yang terdapat di Kecamatan Dempo Selatan. Penyebaran jenis tanah yang ada

di Kota Pagar Alam disajikan pada Gambar 3.3.

f. Hidrologi

Kota Pagar Alam mempunyai banyak sungai, diantaranya Sungai Basemah

Lemtang, Sungai Selangis Besar, Sungai Selangis Kecil, Sungai Air Kundur, Sungai

Betung, Sungai Air Perikan dan Sungai Endikat yang merupakan sungai yang

membatasi dengan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat.

Page 7: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 7

Page 8: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 8 III - 8

g. Kualitas Udara dan Kebisingan

Dari hasil analisa yang dilakukan oleh Laboratorium UPTB Badan Lingkungan Hidup,

Provinsi Sumatera Selatan (Januari 2012), kualitas total partikel TSP di dalam tapak

proyek (lokasi proyek) adalah sebesar 5,4 μg/Nm3 dan kualitas total CO sebesar 2.290

μg/Nm3. Dengan mengacu pada Baku Mutu Udara Ambien berdasarkan Peraturan

Gubernur Sumatera Selatan No. 17 tahun 2005, maka nilai kualitas udara debu, CO,

SO2, NO2 di sekitar lokasi proyek masih di bawah Nilai Ambang Batas Peraturan

Gubernur Sumatera Selatan No. 17 tahun 2005.

Sementara itu intensitas suara bising (kebisingan) di lokasi proyek sebesar 31,8 dBA.

Dengan mengacu pada Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 17 tahun 2005

tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan, intensitas kebisingan tersebut masih di bawah

Nilai Ambang Batas 55 dBA, sehingga memenuhi Baku Mutu yang telah ditetapkan.

Hasil uji laboratorium debu dan kebisingan di lokasi proyek Pembangunan Jaringan Air

Bersih, disajikan pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1. Hasil Uji Laboratorium Kualitas Udara dan Kebisingan.

Sumber : Hasil Pengujian UPTB. Laboratorium Lingkungan Daerah, BLH, Provinsi Sumsel, Januari, 2012 Keterangan : Pemukiman Intake PDAM Gunung Agung Lama

Page 9: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 9 III - 9

h. Kualitas Air Permukaan

Berdasarkan hasil pengujian di wilayah studi, yaitu di hulu, hilir dan bagian tengah

Sungai Luwu dan hilir, pada umumnya masih memenuhi baku mutu yang telah

ditetapkan, kecuali nilai Sulfida di bagian hulu, hilir dan tengah, melebihi ambang batas

yang telah ditetapkan. Baku Mutu kualitas air permukaan mengacu pada Peraturan

Gubernur Sumatera Selatan No. 16 tahun 2005. Hasil uji kualitas air permukaan

pada Sungai Luwu disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Hasil Uji Kualitas Air Permukaan.

Sumber : Hasil Pengujian UPTB. Laboratorium Lingkungan Daerah, BLH, Provinsi Sumsel, Januari, 2012. Keterangan : - 348-16-01-12 : Sungai Lawu Hulu

- 349-16-01-12 : Sungai Lawu Hilir - 350-16-01-12 : Sungai Lawu Tengah

Page 10: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 10 III - 10

Tingginya kadar Sulfida tersebut masih layak dipergunakan untuk pengairan/irigasi yang

dapat dimanfaatkan untuk keperluan pertanian. Namun demikian, air sungai ini tidak layak

dipergunakan sebagai sumber air minum.

3.2. KOMPONEN BIOLOGI

a. Flora

Lahan merupakan bekas tanah milik masyarakat yang telah dibebaskan. Sebelum

dibebaskan merupakan lahan budidaya tanaman tahunan antara lain kopi (Coffea

robusta). Setelah dibebaskan lahan tersebut tidak digarap lagi dan tumbuh menjadi

semak belukar dengan vegetasi antara lain: kayu sirih (Celtis sp.), kaliandra (Caliandra

callotyrsus), gamal (Clyricidea maculata), bambu (Bambusa sp.), pisang (Musa

paradisiaca), kopi (Coffea robusta), aren (Arenga pinnata) dan berbagai tumbuhan

bawah seperti jarong, takokak, bakung, krinyuh, pakis, talas.

Gambar 3.4. Kondisi vegetasi di lokasi rencana pembangunan Jaringan Air Bersih (PAM). Sumber Air Lawu.

b. Fauna

Jenis satwa darat yang ada di wilayah tapak Jaringan Air Bersih (PAM) Sumber Air Lawu

proyek dan sekitarnya tidak ada yang memiliki nilai konservasi penting seperti

endemik, dilindungi maupun langka. Fauna liar yang dijumpai adalah: kupu-kupu, ular,

kadal, bekicot, capung, dan beberapa jenis burung yang menyenangi habitat kebun

Page 11: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 11 III - 11

pekarangan dan sudah teradaptasi dengan pemukiman. Kebanyakan jenis fauna yang

ditemukan merupakan jenis yang sangat umum dijumpai di habitat dekat pemukiman.

Data rona awal biologi dari sumber sekunder tidak tersedia, sehingga dalam studi

ANDAL akan dilakukan observasi.

c. Plankton

Bagi lingkungan perairan, plankton merupakan faktor biologi yang mempunyai

peranan sangat besar. Peran tersebut tidak saja berkaitan dengan fungsinya sebagai

strata dasar dari perilaku makan di perairan tetapi juga mempunyai peran terhadap

perubahan lingkungan. Oleh peran tersebut, maka organisme ini kerapkali dapat

dipergunakan sebagai bio indikator terhadap kualitas lingkungan.

Dalam hierarkhi rantai makanan, zooplankton merupakan kelompok hewan renik yang

menempati phrase II. Meskipun secara morfologis kelompok ini relatif berukuran kecil

>25m, namun cukup strategis perannya dalam lingkungan perairan. Termasuk di

dalam kelompok ini adalah larva-larva ikan serta biota lain yang mampu tumbuh besar,

meskipun beberapa diantaranya hingga dewasa tetap berukuran kecil.

Biota ini sudah mempunyai kemampuan untuk berenang. Karena kemampuan dan

hidupnya yang selalu melayang di dalam air, maka posisinya merupakan jembatan bagi

pensuplai utama sistem rantai makanan pelagial. Namun demikian, kehidupannya

masih bergantung kepada prey-nya (mangsanya) yaitu phytoplankton.

Hasil pengamatan & perhitungan Struktur komunitas Plankton di perairan sungai di

wilayah studi, disajikan pada Tabel 3.3.

Jenis plankton yang ada di wilayah tapak Jaringan Air Bersih (PAM) Sumber Air Lawu

proyek dan sekitarnya adalah sebagai berikut.

Page 12: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 12 III - 12

Tabel 3.3. Hasil Pengujian Jenis – jenis Plankton (Individu/Liter).

ORGANISME LOKASI PENGAMATAN

Intake Hulu Tengah Intake Air Lawu Hilir

CHLOROPHYCEAE

Microspora sp. 12,4 9,4 11,4 7,4

Ulothrix sp. 2,6 - - 2,6

Gonatozygon sp. 2,2 - 4,2 -

Gleocycstis sp. - 2,2 - 8,6

Scenedesmus sp. 11,8 10,4 12,2 9,4

Penium sp. 10,4 7,8 10,8 4,8

Cladophora sp. - 6,6 - 2,0

Angkistrodesmus sp. 2,4 - - 3,6

Cosmarium sp. 12,2 5,6 9,6 -

Chlorella sp. 8,2 2,6 5,6 6,6

CYANOPHYCEAE

Oscillatoria sp. 7,2 3,6 4,8 6,8

Chroococus sp. 1,6 - 6,0 -

Mycrocystis sp. 4,6 7,4 10,0 8,2

Merismopedia sp. - 2,2 - -

Spirulina sp. 4,0 - 1,2 4,4

Calothrix sp. - 2,0 - 2,2

DESMIDIACEA

Closterium sp. 2,0 7,4 2,4 2,4

Desmidium sp. - 3,8 1,6 3,2

BACILLARIOPHYCEAE

Surirella sp. 1,4 - 2,0 -

Navicula sp. 2,6 3,6 3,4 4,4

Nizschia sp. 4,0 2,4 2,6 2,6

Cyclotella sp. 3.5 2,6 7,6 5.4

Diatoma sp. 1,2 - 3,0 -

Pinnularia sp. 2,0 - 2,0 -

Eunotia sp. - 1,2 - -

Page 13: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 13 III - 13

ORGANISME LOKASI PENGAMATAN

Intake Hulu Tengah Intake Air Lawu Hilir

Fragillaria sp. 2,0 - 2,2 7,2

ZOOPLANKTON

Euglena sp. 4,6 - 7,2 3,6

Phacus sp. 2,0 3,4 8,4 -

Diaptomus sp. - 12,0 - 2,0

Colpoda sp. - 1,4 - 4,4

Keratella sp. 2,4 - 3,0 2,0

Jumlah Jenis 23 20 22 22

Kelimpahan (Individu/Liter) 107,4 87,6 121,2 104,4

Indeks Keragaman (H’) 2,574 2,946 2,647 2,915

Kriteria Keragaman (H’) Sedang Sedang Sedang Sedang

Sumber : Hasil Analisis Laboratorium UPTB Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, di lokasi perairan sungai di daerah studi

dijumpai 26 taksa phytoplankton dan 5 taksa zooplankton. Jenis phytoplankton

dengan kelimpahan tertinggi adalah Scenedesmus sp. yang dijumpai di lokasi

pengamatan. Sementara itu jenis zooplankton yang paling banyak dijumpai adalah

Euglena sp. yang dijumpai di lokasi pengamatan.

d. Benthos

Organisme ini meliputi semua biota yang hidup di dasar perairan. Masing-masing

ekosistem dihuni oleh benthos dengan struktur komunitas yang berbeda-beda,

tergantung material penyusun dasar perairan. Faktor kedalaman juga berpengaruh

terhadap stabilitas dan struktur komunitas.

Page 14: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 14 III - 14

Tabel 3.4. Hasil Pengujian Kepadatan Benthos (Individu/Liter).

Sumber : Hasil Pengujian UPTB. Laboratorium Lingkungan Daerah, BLH, Provinsi Sumsel, Januari, 2012 Keterangan :

- 351.B-16-01-12 : Intake Hulu Air Putih - 352.B-16-01-12 : Tengah Air Putih - 353.B-16-01-12 : Air Intake PDAM - 354.B-16-01-12 : Hilir Air Putih

Berdasarkan hasil analisa tersebut, secara umum cukup teridentifikasi adanya Benthos

diperairan sungai di lokasi rencana proyek 4. Benthos yang banyak ditemukan secara

beraneka ragam hanya Taksa Insecta. Secara lengkap hasil kelimpahan Benthos dapat

dilihat pada Tabel 3.4.

3.3. KOMPONEN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

a. Demografi

Jumlah penduduk pada akhir tahun 2009 yaitu 124.799 jiwa. Terdiri dari 62.871 laki-laki

jiwa dan perempuan 61.928 jiwa dengan angka sex ratio sebesar 101,52 %. Tingkat

kepadatan penduduk 196,95 jiwa/km2. Penduduk terpadat adalah Kecamatan Pagar Alam

Page 15: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 15 III - 15

Selatan yaitu 43.904 jiwa dan Penduduk paling rendah adalah Kecamatan Dempo Selatan

yaitu 12.674 jiwa.

Tabel 3.5. Jumlah penduduk Kota Pagar Alam menurut Kecamatan tahun 2009.

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2010.

Tabel 3.6. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di rinci per kelurahaan dalam Kecamatan Dempo Tengah Tahun 2010.

No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tanjung Agung 1240 1351 2591

2 Ulu Rurah 938 184 1122

3 Tumbak Ulas 3996 3774 7770

4 Besemah Serasan 3597 3835 7432

5 Tebat Giri Indah 1552 3131 4683

6 Sidorejo 3365 3409 6774

7 Nendangug 4322 4315 8637

8 Gunung Dempo 1216 2465 3681

Jumlah Total 1240 22464 42690

Sumber : Kecamatan Dempo Tengah bulan Mei Tahun 2011

Kecamatan Ibukota Jumlah Penduduk

Pagar Alam Tengah Beringin Jaya 33.797

Pagar Alam Selatan Nendagung 43.904

Dempo Tengah Bumi Agung 21.089

Dempo Tengah Sukajadi 13.335

Dempo Selatan Lubuk Buntak 12.674

JUMLAH 124.799

Page 16: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 16 III - 16

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2010, persebaran penduduk Kota

Pagar Alam dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Persebaran penduduk menurut jenis kelamin per kecamatan dalam Kota Pagar Alam Tahun 2009.

No Kecamatan Penduduk Jumlah

Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Dempo Selatan

Dempo Tengah

Dempo Utara

Pagar Alam Selatan

Pagar Alam Tengah

6.549

6.879

10.815

21.556

17.072

12.674

6.456

10.274

22.348

16.725

12.674

13.335

21.089

43.904

33.797

JUMLAH 62.871 61.928 124.799

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2010

Dilihat dari lapangan usaha, penduduk Kota Pagar Alam cukup beraneka ragam. Kondisi

penduduk menurut lapangan usaha, dapat dilihat dari Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Jumlah penduduk menurut kategori lapangan usaha di Kota Pagar Alam

tahun 2009.

Jenis usaha Jumlah (jiwa) Persentase

Pertanian

Perikanan

Industri makanan

Industri kayu

Industri furniture

Kelistrikan

Konstruksi

30.698

135

44

1460

805

6779

443

60,51

0,27

0,09

2,88

1,59

13,36

0,87

Page 17: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 17 III - 17

Jenis usaha Jumlah (jiwa) Persentase

Reparasi mobil/motor

Pedagang besar

Pedagang eceran

Angkutan jalan raya

Jasa penunjang angkutan

Jasa perusahaan

Jasa Pemerintahan

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan

Jasa Hiburan

Jasa Perseorangan melayani

Rumah tangga

Lainnya

2.046

223

88

2006

1746

627

1857

1241

536

286

1.099

44

1.460

4,03

0,44

0,17

3,95

3,44

1,20

3,44

2,45

1,76

1,33

0,27

0,09

0,22

JUMLAH 51.107 100

Sumber : Pagar Alam dalam Angka tahun 2009

Tabel 3.9. Jumlah penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan dan penduduk yang menganggur (tidak bekerja) dalam Kecamatan Dempo Tengah Bulan Mei 2011.

No Lapangan Pekerjaan Jumlah

A

1. Pertanian 7.773

2. Perdagangan 2.237

3. Industri (Industri Kecil Menegah) 12

4. Pertambangan / Pengalian -

5. Pemerintahan / PNS 1.252

6. TNI/POLRI 135

5. Pegawai Swasta 85

6. Lain (Keu/Perbankan, Listrik & Air bersih) 1.385

Page 18: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 18 III - 18

No Lapangan Pekerjaan Jumlah

B.

1. Pengangguran Sekolah -

2. Sekolah -

3. Mengurus RT -

Sumber : Kecamatan Dempo Tengah bulan Mei tahun 2011.

Tabel 3.10. Jumlah tenaga kerja menurut jenis perusahaan di Kecamatan Dempo Tengah.

No Lapangan Pekerjaan Jumlah

Perusahaan

Laki – laki Perempuan Jumlah

1. Tukang Jahit 9 26 3 29

2. Batu Bata / Genteng - - - -

3. Roti / Biskuit 2 - - -

4. Pengali Batu Koral / Pasir - - - -

5. Anyam – anyaman 8 12 - 12

6. Penggilingan Padi / Kopi 5 15 - 15

7. Pembuatan Es Mambo - - - -

8. Pembuatan Tempe Tahu 11 20 - 21

9. Penggilingan Bubuk Kopi 2 6 - 6

10. Penggerajin Kayu - - - -

11. Pembuatan Kusen Bangunan 1 5 - 5

12. Pembuatan Perabotan RT

(Meja, Lemari , dll)

3 20 - 20

13. Bengkel Motor / Mobil 25 30 - 30

14. Bengkel Bubut 8 44 - 44

15. Tampal ban 25 30 - 30

16. Bengkel las karbit 4 8 - 8

17. elektronik 2 2 - 2

Jumlah / Total. 76 200 3 203

Sumber : Kecamatan Dempo Tengah tahun 2010

Page 19: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 19 III - 19

b. Sosial

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah salah satu ukuran untuk mengetahui

keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Meningkatnya nilai

IPM merupakan refleksi dari upaya pembangunan SDM yang selama ini dilakukan.

Tabel 3.11. Nilai IPM dan komponen di Kota Pagar Alam tahun 2005-2009.

Tahun Harapan

Hidup Melek Hurup

Lama Sekolah

Pengeluaran Riil perkapita/bln

(000 Rp) IPM

2005

2006

2007

2008

2009

69,2

69,3

69,4

69,7

69,95

97,2

97,4

97,7

97,8

98,24

7,0

8,4

8,8

8,4

8,54

591,5

597,7

601,3

609,9

611,18

69,9

71,1

71,5

72,2

72,48

Sumber: Indeks Pembangunan Manusia Kota Pagar Alam 2009.

Meningkatnya angka harapan hidup merupakan cerminan kondisi kesehatan

masyarakat yang membaik, disebabkan oleh akses masyarakat yang lebih mudah ke

fasilitas kesehatan, membaiknya fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat serta

meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Pengeluaran

perkapita yang meningkat juga menunjukkan kondisi ekonomi rumah tangga yang

membaik dan meningkatnya daya beli masyarakat.

Indeks Kemiskinan Manusia

Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) merupakan kebalikan dari IPM, digunakan untuk

menganalisis pembangunan sumber daya manusia yaitu untuk mengukur

ketertinggalan pembangunan manusia di suatu daerah. Berdasarkan Tabel dibawah,

angka Indeks Kemiskinan Manusia di Kota Pagar Alam tahun 2008 adalah 16,11

tergolong cukup moderat, yaitu terendah sesudah Kota Palembang.

Page 20: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 20 III - 20

Tabel 3.12. Angka IKM kabupaten/kota Di Provinsi Sumsel (Tahun 2009).

Kabupaten/Kota IKM

Pagar Alam

OKU

OKI

Muara Enim

Lahat

Musi Rawas

Musi Banyuasin

Palembang

16,32

27,5

31,2

28,8

30,6

32,9

30,8

16,0

Sumber: Indeks Kemiskinan Manusia Kota Pagar Alam Tahun 2009

Indeks Kemahalan Konstruksi

Indeks kemahalan konstruksi (IKK) merupakan variabel pendekatan yang menunjukan

variasi tinggi rendahnya biaya pembangunan suatu wilayah. Angka IKK Kota Pagar Alam

adalah 160,98 sedangkan angka nasional (Standar) adalah 100, ini berarti tingkat

kemahalan harga bangunan di Kota Pagar Alam, lebih tinggi 60,98% dibandingkan

harga bangunan rata-rata nasional.

Tabel 3.13. Angka IKK kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Selatan tahun 2009.

No Kabupaten/Kota IKK

1 Kota Pagar Alam 160,98

2 Kab.OKU 151,96

3 Kab.OKI 152,25

4 Kab.Muara Enim 155,42

5 Kab.Lahat 157,95

6 Kab.Musi Rawas 158,12

7 Kab.Musi Banyuasin 159,11

8 Kab.Banyuasin 158,16

Page 21: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 21 III - 21

No Kabupaten/Kota IKK

9 Kab.OKU Selatan 152,20

10 Kab.OKU Ilir 154,79

11 Kota Palembang 154,48

12 Kota Prabumulih 157,41

13 Kota Lubuk Linggau 156,98

14 Kab. Empat Lawang 155,60

Sumber : Indeks Kemahalan Konstruksi Tahun 2009.

c. Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana mutlak dalam meningkatkan sumber daya manusia yang

bermutu. Kota Pagar Alam sebagai daerah yang relatif baru berkembang sangat

membutuhkan sumber daya manusia yang bermutu guna membangun daerahnya.

Untuk itu sudah sewajarnya kalau Pemerintah Daerah memberikan perhatian yang

serius terhadap pendidikan.

Tabel 3.14. Jumlah Sekolah SD, SMP, SMU dan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta)

di Kota Pagar Alam.

Kecamatan Sekolah

TK SD SMP SMU PT

Dempo Selatan

Dempo Tengah

Dempo Tengah

Pagar Alam Selatan

Pagar Alam Tengah

-

-

-

5

9

11

11

14

27

19

1

2

1

4

6

1

1

1

3

4

-

2

-

1

2

JUMLAH 14 82 14 10 5

Sumber: Pagar Alam dalam Angka 2009

Sarana Pendidikan yang ada di Kecamatan Dempo Tengah terdiri dari 30 buah SD, 4

Buah SLTP, 3 Buah SMA, 1 Buah Perguruan Tinggi dengan Tenaga Pengajar sebanyak 369

tingkat SD, 76 ditingkat SLTP, dan 93 Orang untuk tingkat SLTA.

Page 22: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 22 III - 22

Tabel 3.15. Jumlah SD, SLTP, dan SMU dirinci Per Kelurahan dalam Kecamatan Dempo Tengah Tahun 2010.

No. Kelurahan SD SLTP SMU

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1. Tanjung Agung 1 - - - - -

2. Ulu Rurah 2 - 2 - 1 -

3. Tumbak Ulas 3 - - - - -

4. Besemah Serasan 6 4 - 2 - 2

5. Tebat Giri Indah 3 - - - - -

6. Sidorejo - 2 - - - -

7. Nendagung 5 - - - - -

8. Gunung Dempo 6 - 1 - - -

Jumlah /Total 26 6 3 2 1 2

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam, 2010.

Tabel 3.16. Jumlah sekolah, gedung lokal, murid, dan guru, menurut jenis sekolah dalam Kecamatan Demo Tengah Tahun 2011.

No Jenis Sekolah Sekolah Gedung Lokal Murid Guru

A STATUS NEGERI

1. SD 23 - 165 4539 296

2. SMP 3 - 35 841 76

3. SMA 2 - 18 841 46

4. SMEA 1 1 - - -

5. MAN 1 - 18 522 40

6. Perguruan Tinggi 1 1 - - -

B. STATUS SWASTA

1. SD 8

2. SMP 7 - 38 1506 75

Page 23: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 23 III - 23

No Jenis Sekolah Sekolah Gedung Lokal Murid Guru

3. SMA 3 - 51 1070 -

4. SMEA 1 - - 643 -

5. MAN - - - - -

Perguruan Tinggi 1 - - - -

Sumber : KCD Depediknas Kecamatan Dempo Tengah

Tingkat pendidikan masyarakat merupakan salah satu ukuran untuk mengetahui mutu

sumber daya manusia (SDM). Angka Partisipasi Sekolah merupakan refleksi dari

kesadaran masyarakat tentang pendidikan yang membaik.

Tabel 3.17. Angka partisipasi sekolah masyarakat Kota Pagar Alam tahun 2006-2009

Angka Partisipasi Sekolah T A H U N

2007 2008 2009

10 Tahun Keatas

≤ SD

SD/Sederajat

SLTP/Sederajat

SMU/Sederajat

Akademi/Universitas

Buta Hurup

20,28

11,99

31,52

21,01

30,76

4,71

2,18

20,01

17,94

29,17

20,04

28,18

4,67

1,79

20,01

17,94

29,30

20,06

28,22

4,68

1,82

Sumber: Indeks Pembangunan Manusia Kota Pagar Alam Tahun 2009

Page 24: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 24 III - 24

d. Ekonomi

Potensi ekonomi Kota Pagar Alam bersumber dari sektor pertanian, pariwisata,

perdagangan, peternakan, perikanan dan industri dengan sektor andalan pertanian dan

pariwisata.

Pertumbuhan ekonomi Kota Pagar Alam menurut lapangan usaha pada tahun 2008

adalah 3,70% dan tahun 2009 adalah 3,58%, dengan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) atas harga berlaku menurut lapangan usaha yaitu Rp. 1.123.712.000 dan

pendapatan regional perkapita Rp. 7.775.231. Jumlah Penduduk berumur 15 tahun

yang termasuk angkatan kerja di Kota Pagar Alam pada tahun 2009 berjumlah 60.560

jiwa, hal ini menunjukan bahwa 67,32% penduduk Kota Pagar Alam sebagai angkatan

kerja.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang

menggambarkan kondisi perekonomian pada periode waktu tertentu. Pertumbuhan

ekonomi Kota Pagar Alam dari tahun ketahun sejak tahun 2000 terus mengalami

peningkatan walaupun terjadi fluktuasi.

Tabel 3.18. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Pagar Alam tahun 2007-2009.

Sumber: PDRB Kota Pagar Alam Tahun 2009

Tahun 2009 PDRB Kota Pagar Alam atas dasar harga berlaku tercatat sebesar

Rp.1.123.712.000.000,- dibandingkan tahun sebelumnya hanya mengalami peningkatan

12,21 persen dari Rp 1.023.951.000.000. pada tahun 2008.

No Tahun Pertumbuhan ekonomi (%)

1

2

3

2007

2008

2009

4,06

3,64

3,58

Page 25: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 25 III - 25

Tabel 3.19. PDRB Kota Pagar Alam 2007-2009 berdasarkan harga berlaku menurut lapangan usaha

Sumber: PDRB Kota Pagar Alam Tahun 2009.

Tabel 3.20. PDRB Kota Pagar Alam 2007-2009 berdasarkan harga konstan menurut lapangan usaha

Sumber: PDRB Kota Pagar Alam Tahun 2009.

Tabel 3.21. Laju pertumbuhan PDRB Kota Pagar Alam 2007-2009 berdasarkan harga berlaku menurut lapangan usaha (%)

Tahun Pertumbuhan (%)

2007

2008

2009

12,21

16,23

17,59*

Sumber: PDRB Kota Pagar Alam Tahun 2009.

Tahun PDRB

2007

2008

2009

887.805.000.000

1.023.951.000.000

1.124.000.000.000*

Tahun PDRB

2007

2008

2009

538.737.000.000

557.816.000.000

577.911.000.000*

Page 26: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 26 III - 26

Tabel 3.22. Pendapatan regional perkapita Kota Pagar Alam berdasarkan harga berlaku tahun 2007-2009

Tahun Pendapatan regional perkapita

2007

2008

2009

6.161.712

7.136.042

8.213.043*

Sumber: PDRB Kota Pagar Alam Tahun 2009.

Tabel 3.23. Jumlah fasilitas perbelanjaan (pasar, 6.1 kalangan, toko, dll) dalam Kecamatan Dempo Tengah Tahun 2010.

NO Kelurahan Pasar Kalangan Toko / Warung

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tanjung Agung - - 5

2 Ulu Rurah - - 30

3 Tumbak Ulas 7 - 15

4 Besemah Serasan 8 - 50

5 Tebat Giri Indah - - 62

6 Sidorejo - - 40

7 Nendagung 1 - 35

8 Gunung Dempo - 1 5

Jumlah / Total 16 1 242

Sumber : Kantor Kecamatan Dempo Tengah Tahun 2010

3.4. Komponen Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat

Sektor kesehatan juga penting untuk diperhatikan, tingkat kesehatan penduduk akan

menjadi salah satu barometer dalam melihat keberhasilan pembangunan secara

keseluruhan.

Page 27: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 27 III - 27

Tabel 3.24. Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Balai Pengobatan Kota Pagar Alam.

Kecamatan

Sarana Prasana Kesehatan

Rumah sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu

Balai pengobatan

Dempo Selatan

Dempo Tengah

Dempo Utara

Pagar Alam Selatan

Pagar Alam Tengah

-

-

-

-

1

1

1

1

2

-

6

3

4

4

1

-

-

-

-

1

JUMLAH 1 5 18 1

Sumber: Pagar Alam dalam Angka 2009.

3.5. Komponen Ruang dan Transportasi

a. Ruang

Penggunaan lahan di Kota Pagar Alam didominasi oleh penggunaan lahan untuk

penggunaan hutan yaitu sebesar 28.740 ha dan yang terendah adalah untuk tambak

sebesar 350 Ha. Penggunaan lahan menurut jenis peruntukkannya disajikan pada

Tabel 3.25.

Tabel 3.25. Penggunaan lahan menurut jenis dan luasnya di Kota Pagar Alam.

No. Penggunaan Lahan Luas (Ha)

1 Perkampungan 2.021

2 Persawahan 3.224

3 Tegalan/Ladang 2.674

4 Kebun Campuran 1.137

5 Perkebunan Rakyat 20.739

6 Perkebunan Besar 2.175

7 Tambak/Tebat 350

Page 28: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 28 III - 28

No. Penggunaan Lahan Luas (Ha)

8 Alang-alang/Semak 1.862

9 Hutan 28.740

10 Danau/Rawa 461

11 Lain-lain/Jalan/Sungai

TOTAL 63.366

Sumber: Pagar Alam Dalam Angka, BPS, 2009

b. Transportasi

Untuk menunjang kelancaran sektor transportasi darat di Kota Pagar Alam dilakukan

upaya perbaikan terus menerus terhadap jalan-jalan umum. Panjang jalan keseluruhan

di daerah ini 504.35 km, terdiri dari 265.85 km jalan aspal, 238.5 km jalan kerikil dan

tanah.

Tabel 3.26. Panjang jalan aspal, kerikil dan tanah per kecamatan dalam Kota Pagar Alam.

Kecamatan Panjang Jalan (Km) Jumlah

Aspal Kerikil Tanah

Dempo Selatan

Dempo Tengah

Dempo Utara

Pagar Alam Selatan

Pagar Alam Tengah

29.19

47.98

29.93

102.33

56.42

11.24

5.50

15.00

17.10

5.00

88.76

45.77

29.50

6.75

13.88

129.19

99.25

74.43

126.18

75.30

JUMLAH 265.85 53.84 184.66 504,35

Sumber: Pagar Alam dalam Angka, 2009.

Page 29: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 29 III - 29

Tabel 3.27. Jumlah jembatan menurut jenisnya dirinci per kecamatan di Kota Pagar Alam

Kecamatan Jumlah jembatan (unit)

Kayu Beton Besi

Dempo Selatan

Dempo Tengah

Dempo Utara

Pagar Alam Selatan

Pagar Alam Tengah

3

1

2

-

-

14

20

12

21

13

-

-

-

-

3

JUMLAH 6 80 3

Sumber: Pagar Alam dalam Angka 2009.

Kondisi lalu lintas di jalan Agung Lawangan, Kelurahan Padang Temu umumnya

masih relatif lengang dan belum terjadi kemacetan. Kondisi jalan relatif baik berupa aspal

hot mix.

Gambar 3.5. Kondisi jalan dan lalu lintas yang akan dilalui ke lokasi pembangunan jaringan air

bersih (PAM)

3.6. Analisa Data Kuesioner

Mata Pencaharian Responden

Secara umum dari hasil wawancara dengan responden di sekitar lokasi proyek, mata

Page 30: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 30 III - 30

pencaharian sebagian besar penduduk adalah petani buah kopi yaitu sebanyak 83,33%.

Masyarakat yang bekerja sebagai tukang merupakan jumlah yang minoritas

dibandingkan jenis pekerjaan lainnya.

Gambar 3.6. Mata Pencaharian Responden.

Pendapatan Kotor Responden

Pendapatan responden sebagian besar telah mempunyai pendapatan yang cukup

terbatas yaitu berkisar Rp. 500.000 – < Rp. 1.000.000. Hal ini dikarenakan di antaranya

karena sektor pertanian di daerah ini belum dilakukan secara optimal, sedangkan yang

mempunyai pendapatan kotor lebih dari Rp. 2.000.000 tidak dijumpai pada responden

yang diwawancarai. Secara terinci disajikan pada gambar berikut:

Gambar 3.7. Pendapatan Kotor Responden.

Page 31: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 31 III - 31

Kondisi Transportasi

Untuk kegiatan transportasi antar desa di daerah proyek jaringan sumber air bersih,

alat transportasi yang utama adalah Tukang Ojek mencapai di atas 60%. Sedangkan

angkutan umum dan kendaraan pribadi hanya masing – masing sekitar 16%. Untuk alat

transportasi becak/delman tidak data responden yang melakukannya. Jalan kaki juga

tidak dilakukan responden, karena jarak antar desa yang cukup jauh.

Gambar 3.8. Kondisi Transportasi Menurut Responden.

Kondisi Jalan

Untuk kondisi jalan di sekitar proyek menurut persepsi Responden adalah sekitar

63,33% responden menyatakan jalan dalam kondisi baik, sedangkan 36,67% kondisi

jalan adalah sedikit rusak tetapi masih dalam kondisi nyaman untuk dilewati.

Page 32: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 32 III - 32

Gambar 3.9. Kondisi Jalan di Lokasi Proyek.

Tersedianya Sumber Air Bersih

Kondisi di daerah proyek berdasarkan informasi responden, ternyata diketahui bahwa

sekitar 60% responden menyatakan bahwa didaerahnya tidak tersedia sumber air

bersih, sedangkan hanya 40% responden yang terdapat sumber air bersih. Hal ini

menunjukkan bahwa kegiatan pembangunan jaringan sumber air bersih sangat

diperlukan di daerah ini.

Gambar 3.10. Tersedianya Sumber Air Bersih.

Page 33: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 33 III - 33

Sumber Air Bersih Yang Digunakan

Kondisi di daerah proyek berdasarkan informasi responden, ternyata diketahui bahwa

sekitar 73,33% responden mengambil sumber air bersih melalui sumur sendiri. Tetapi

masih ada responden yang memanfaatkan sumber air bersih dari sungai sekitar 10%

responden.

Gambar 3.11. Sumber Air Bersih yang digunakan.

Informasi Kegiatan Pembangunan Jaringan Air Bersih

Berdasarkan masukan dari para responden, menunjukkan bahwa para responden

mendapatkan informasi kegiatan proyek pembangunan jaringan air bersih melalui

aparat desa sekitar 80% responden. Sekitar 6,67% responden belum mengetahui

adanya kegiatan proye, Sedangkan lainnya 13,3% responden mengetahui kegiatan

pembangunan jaringan air bersih melalui sosialisasi dari teman / tetangga.

Page 34: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 34 III - 34

Gambar 3.12. Informasi tentang Pembangunan Jaringan Sumber Air Bersih.

Tanggapan Responden Terhadap Pembangunan Jaringan Air Bersih

Berdasarkan masukan dari para responden, menunjukkan bahwa mayoritas para

responden sekitar 96,67% setuju dan menyambut baik, sisanya sekitar 3,33%

responden menjawab terserah pada program pemerintah. Sedangkan tidak ada

responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju.

Gambar 3.13. Tanggapan Responden tentang Pembangunan Jaringan Air Bersih

Page 35: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 35 III - 35

Harapan Responden Terhadap Pembangunan Jaringan Air Bersih

Berdasarkan masukan dari para responden, menunjukkan bahwa mayoritas para

responden (40% responden) mempunyai harapan terhadap proyek pembangunan

jaringan sumber air bersih yaitu dapat menampung tenaga kerja bagi warga sekitar,

3,33% mempunyai harapan dengan adanya proyek dapat memajukan desa, dan sisanya

26,67% responden yang menjawab berharap dapat meningkatkan perekonomian

daerah.

Gambar 3.14. Harapan Responden terhadap Pembangunan Jaringan Air Bersih.

Penyelesaian Konflik Sosial di Masyarakat

Berdasarkan masukan dari para responden, bila terjadi perselisihan diantara

masyarakat menunjukkan bahwa mayoritas para responden (60% responden)

Musyawarah dipimpin oleh Kepala Desa, sedangkan sisanya musyawarah dipimpin oleh

RT / RW. Sedangkan musyawarah yang dipimpin oleh tokoh masyarakat maupun tokoh

agama tidak dilakukan para responden. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di

sekitar lokasi proyek pembangunan jaringan air bersih Sumber Lawu lebih percaya

kepada pimpinan formal seperti Kepala Desa dan Ketua RT/RW.

Page 36: Bab 3 Rona Lingkungan Awal _ Ok

STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam

Bab 3. Rona Lingkungan Awal III - 36 III - 36

Gambar 3.15. Cara Penyelesaian Konflik di Masyarakat Sekitar Proyek Pembangunan Jaringan Air Bersih