PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE … · Formulir KA-ANDAL tidak memuat deskripsi rona...
Transcript of PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE … · Formulir KA-ANDAL tidak memuat deskripsi rona...
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019 #1
ICEL
Oleh: Margaretha Quina, Angela Vania
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE
SUBMISSION
ICEL
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019 #1
Oleh: Margaretha Quina, Angela Vania
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE
SUBMISSION
3
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
PP OSS dibuat dalam rangka percepatan dan peningkatan penanaman modal dan berusaha agar berbagai perizinan terkait berusaha dapat menjadi
pendukung dan bukan sebaliknya menjadi hambatan perkembangan usaha dan/atau kegiatan.
yang berdampak penting bagi lingkungan, pengetahuan mengenai OSS dan konsekuensinya terhadap
perizinan lingkungan masih belum tersedia secara sistematis. Lembar Informasi ini berusaha
merangkum hal-hal penting dan baru yang diakibatkan PP OSS terhadap perizinan lingkungan.
Sekilas tentang PP OSS
Dalam konsideransnya, PP OSS menyatakan bahwa pembuatan PP ini adalah untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 25 UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal serta Pasal 6 dan Pasal 7 Undang-
undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan UU No. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. PP ini terdiri atas 11 Bab dan 107 Pasal, melingkupi ketentuan umum; jenis,
pemohon dan penerbit perizinan berusaha; pelaksananaan perizinan berusaha; reformasi perizinan
berusaha sektor; online single submission; insentif atau disinsentif pelaksanaan perizinan berusaha
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik atau dikenal sebagai PP Online Single Submission
(“PP OSS”) merupakan hal baru bagi dunia usaha dan segala yang terdampak karena
usaha dan/atau kegiatan yang mendapatkan izin tersebut. Bagi hukum lingkungan
dan organisasi lingkungan hidup yang mengawal berbagai usaha dan/atau kegiatan
4
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019
melalui online single submission, penyelesaian permasalahan dan hambatan perizinan berusaha
melalui online single submission, sanksi, ketentuan lain-lain, serta ketentuan peralihan, serta ketentuan
penutup. PP OSS dibuat dalam rangka percepatan dan peningkatan penanaman modal dan berusaha agar
berbagai perizinan terkait berusaha dapat menjadi pendukung dan bukan sebaliknya menjadi hambatan
perkembangan usaha dan/atau kegiatan. Oleh karena itu, PP ini hendak melakukan penataan kembali
pada sistem pelayanan, dan regulasi sesuai dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan teknologi dan
persaingan global.1
Apa itu OSS?
Penataan kembali sistem pelayanan dilakukan terutama pada Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan PP ini menyediakan sistem Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission
– OSS). Dengan OSS, pelaku usaha melakukan pendaftaran dan mengurus
penerbitan izin usaha dan izin komersial dan/atau operasional secara
terintegrasi melalui sistem daring OSS. Dalam hal ini, perizinan di bidang
lingkungan hidup, baik Izin Lingkungan maupun izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
lainnya juga termasuk perizinan yang diproses melalui OSS.2 Selain itu, perizinan di bidang pemanfaatan
hutan, penggunaan kawasan hutan, industri kehutanan, perbenihan, pemanfaatan kawasan konservasi
dan tumbuhan/satwa liar, pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, serta pemanfaatan jasa lingkungan
hutan konservasi juga termasuk ruang lingkup OSS untuk sektor kehutanan.3 Untuk daftar lengkap
perizinan lingkungan hidup dan kehutanan yang harus diproses melalui OSS, lihat Pasal 4 PermenLHK
No. 22 Tahun 2018.
OSS sendiri hanyalah merupakan sebuah sistem. Akan tetapi, PP OSS mengharuskan semua perizinan
yang masuk dalam ruang lingkupnya untuk diterbitkan “melalui Lembaga OSS,”4 yang dalam PP
OSS didefinisikan sebagai ‘lembaga pemerintah non kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang koordinasi penanaman modal.5 Perlu diperhatikan bahwa penerbitan izin melalui
OSS ini tidak memindahkan kewenangan dan pertanggungjawaban penerbitan kepada Lembaga OSS,
karena Lembaga OSS menerbitkan izin “untuk dan atas nama” menteri, pimpinan lembaga, gubernur
atau bupati/walikota sesuai dengan atribusi, delegasi, atau pelimpahan wewenang yang diberikan
kepada mereka.6
1 Penjelasan Umum, PP No. 24 Tahun 2018
2 Izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup a.l. mencakup izin pembuangan air limbah, izin emisi, dan perizinan di bidang pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya. Lih: Pasal 85 PP OSS dan Pasal 4 PermenLHK No. 22/MenLHK/Setjen/KUM.1/7/2018 tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pelayanan Perizinan Terintegrasi secara Elektronik Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (“PermenLHK No. 22Tahun 2018)
3 Ibid.
4 Pasal 19 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2018
5 Pasal 1 angka 11 PP No. 24 Tahun 2018
6 Pasal 18 ayat (1) jo. Pasal 19 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018.
CREATE ACCOUNT
User Name
Email City
Address Phone Number
First Name Last Name
REGISTER
OSS
5
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
Bagaimana Proses Perizinan Lingkungan dengan OSS?
Mengingat banyaknya perizinan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan,
dalam Lembar Informasi ini, pembahasan mengenai proses perizinan hanya akan
difokuskan pada Izin Lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup.
Secara umum, proses perizinan lingkungan dengan OSS memiliki satu perbedaan
utama, yaitu perizinan lingkungan dengan OSS didahului izin dengan komitmen. Penerbitan izin dengan
komitmen mensyaratkan pemenuhan komitmen, yang dalam hal izin lingkungan adalah penyusunan
usaha pengelolaan dan pemantauan lingkungan (UKL UPL) atau analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL), keduanya mencakup rekomendasi UKL-UPL atau keputusan kelayakan lingkungan hidup.
Bagan sederhana perizinan lingkungan dengan OSS dapat dilihat pada halaman 7.
Lebih rincinya, proses tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam Permen LHK No. 22 Tahun 2018 dan
PermenLHK No. 26 Tahun 2018. Proses tersebut secara singkat sbb:
1. Penapisan, proses perizinan lingkungan sesungguhnya didahului dengan penapisan apakah
usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL, UKL-UPL, atau SPPL. Hal ini dikarenakan proses bagi Izin
Lingkungan yang wajib AMDAL akan berbeda dengan UKL-UPL; dan proses SPPL juga berbeda
sendiri. Akan tetapi, hal ini tidak tercermin di PP OSS.
2. Penerbitan izin lingkungan dengan komitmen, yaitu izin yang diberikan dengan syarat
pemenuhan komitmen. Ketika memperoleh izin lingkungan dengan komitmen, pelaku usaha
telah dapat mengajukan dan mendapatkan Izin Usaha dengan Komitmen.7 Dengan mendapatkan
izin usaha dengan komitmen ini, pelaku usaha telah dapat melakukan beberapa kegiatan, akan
tetapi bagi yang wajib AMDAL dan belum menyelesaikannya, belum dapat melakukan kegiatan
pembangunan bangunan gedung.8
3. Penyusunan UKL-UPL atau AMDAL. Komitmen izin lingkungan adalah penyusunan UKL-UPL
atau AMDAL. Dalam PP OSS, diatur jangka waktu minimum bagi pelaku usaha untuk mulai
mengajukan dokumen UKL UPL, yaitu 10 hari sejak terbitnya izin dengan komitmen.9 Sementara
untuk dokumen AMDAL, dirinci bahwa penyusunan ANDAL dan RKL-RPL dilakukan paling lama
30 hari sejak izin dengan komitmen didapatkan.10
Hal ini berarti dalam jangka waktu tersebut,
KA-ANDAL harus telah disusun dan disetujui. PP OSS memang tidak menyebutkan konsekuensi
dari gagalnya pemenuhan komitmen untuk penyusunan UKL-UPL atau ANDAL RKL-RPL dalam
7 Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018.
8 Pasal 38 ayat (1) dan (2) PP No. 24 Tahun 2018.
9 Pasal 52 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2018.
10 Pasal 54 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018.
6
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019
jangka waktu yang ditentukan, akan tetapi, dalam PermenLHK No. 26 Tahun 2018, disebutkan
dengan jelas bahwa jika pelaku usaha gagal memenuhi jangka waktu penyusunan ANDAL
dan RKL-RPL atau melengkapi UKL-UPL, maka instansi lingkungan hidup akan memberikan
notifikasi kegagalan pemenuhan komitmen kepada Lembaga OSS.11
4. Penilaian UKL-UPL atau AMDAL sebagai Pemenuhan Komitmen. Untuk UKL-UPL, komitmen
terpenuhi jika UKL-UPL mendapatkan persetujuan rekomendasi UKL-UPL dari Menteri,
Gubernur atau Bupati/Walikota.12
Untuk AMDAL, komitmen terpenuhi jika AMDAL dinyatakan
layak lingkungan oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota.13
Tidak disyaratkan adanya
penetapan yang mengkonfirmasi pemenuhan komitmen ini, sekalipun dalam praktek, Lembaga
OSS akan menerbitkan kembali izin lingkungan yang komitmennya telah terpenuhi. Sementara,
apabila pelaku usaha gagal memenuhi komitmennya, Izin Lingkungan dengan Komitmen
dinyatakan batal.14
11 Pasal 7 ayat (8) PermenLHK No. P26/MenLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 (untuk kegagalan penyusunan ANDAL dan RKL-RPL) dan Pasal 32 ayat (6) PermenLHK No. P26/MenLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 (untuk kegagalan melengkapi UKL-UPL).
12 Pasal 53 ayat (2) dan (5) PP No. 24 Tahun 2018.
13 Pasal 60 ayat (1) dan (2) PP No. 24 Tahun 2018.
14 Pasal 60 ayat (3) PP No. 24 Tahun 2018.
7
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
Maksimal 5 hari kerja sejak disampaikan
Maksimal 5 hari kerja sejak menerima
OSSonline single submission
Penerbitan Izin Lingkungan dengan
KomitmenPengajuan UKL-UPL
Ada Perbaikan
Sudah Diperbaiki
Tidak Ada Perbaikan
Pemeriksaan UKL-UPL
Perbaikan UKL-UPL
Perbaikan AMDAL
Penilaianakhir
AMDAL
PenilaianANDAL dan RKL-RPL
Mulai Menyusun ANDAL dan RKL-RPL
Gag
al M
enyu
sun
AN
DA
L da
n R
KL-
RPL
da
lam
30
Har
i
Hasil pemeriksaan AMDAL perlu perbaikan
Rekomendasi Kelayakan Lingkungan
PemenuhanKomitmen Izin
Lingkungan
Izin Lingkungan Batal
Rekomendasi Ketidaklayakan Lingkungan
SK Ketidaklayakan Lingkungan Hidup
SK Kelayakan Lingkungan Hidup
Maksimal 10 hari setelah izin komitmen terbit
Maksimal 60 hari sejak ANDAL dan
RKL-RPL dinyatakan lengkap secara
administratif
Jika tidak ditetapkan persetujuannya dalam maksimal5 hari sejak menerima
perbaikan, komitmrn IL dianggap terpenuhi
LEMBAGA OSS
PELAKU USAHAPELAKU USAHA
PELAKU USAHA
Komisi Penilai AMDAL
PELAKU USAHA
Maksimal 30 hari setelah izin komitmen terbit
Mencakup Pelibatan Masyarakat
MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
LEMBAGA OSS
Hasil Pemeriksaan & permintaan
Perbaikan UKL-UPL
Persetujuan Rekomendasi UKL-UPL
8
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019
Mulai menyusun ANDAL dan RKL-RPL 30 hari sejak Izin Lingkungan dengan Komitmen:
Akselerasi atau Resiko?
PP OSS mengatur bahwa pemenuhan komitmen izin lingkungan diawali dengan
penyusunan ANDAL dan RKL-RPL yang dilakukan paling lama 30 hari kerja sejak
penerbitan izin lingkungan berdasarkan komitmen. Artinya, pengumuman
rencana usaha dan/atau kegiatan, konsultasi publik, dan formulir KA-ANDAL
harus dilakukan dalam jangka waktu 30 hari kerja tersebut. Hal ini dipertegas dalam
PermenLHK No. 26 Tahun 2018 bahwa pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan,
konsultasi publik, dan penyusunan formulir KA-ANDAL harus dilakukan paling lama 20 hari
kerja setelah penerbitan izin lingkungan berdasarkan komitmen.15
Untuk mengantisipasi
waktu yang pendek tersebut, pelaku usaha diperbolehkan untuk melakukan konsultasi
publik sebelum atau setelah mendapatkan izin lingkungan berdasarkan komitmen.16
Pelaku
usaha juga diwajibkan untuk memiliki data dan informasi yang lengkap yang diperlukan
untuk penyusunan dokumen AMDAL sebelum mengajukan permohonan izin lingkungan
berdasarkan komitmen ke Lembaga OSS.17
Data dan informasi ini mencakup: (i) arahan
hasil penapisan dari instansi lingkungan hidup sesuai dengan kewenangannya, (ii) deskripsi
rencana usaha dan/atau kegiatan, (iii) rona lingkungan hidup awal di dalam dan di sekitar
lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan, dan (iv) hasil konsultasi publik
dalam hal konsultasi publik telah dilakukan sebelum pelaku usaha mengajukan permohonan
izin usaha ke Lembaga OSS.18
Apa yang membedakan proses perizinan lingkungan dengan OSS dengan non-OSS?
Proses pembuatan Izin Lingkungan dengan OSS cukup berbeda dengan proses pembuatan Izin
Lingkungan tanpa melalui OSS. Beberapa perbedaan tersebut adalah:
1) Izin Lingkungan “dengan komitmen” dapat diberikan sebelum usaha dan/atau kegiatan memiliki
UKL-UPL atau AMDAL dan SKKLH. Dalam UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No. 27 Tahun 2012, Izin
Lingkungan tidak dapat diberikan sebelum pelaku usaha mendapatkan rekomendasi UKL-UPL atau
AMDAL telah dinyatakan layak lingkungan. Namun, dalam PP OSS, hal ini diubah dengan konsep “izin
lingkungan dengan komitmen,” yang pada dasarnya dimungkinkan belum menyusun UKL-UPL ataupun
15 Pasal 18 PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
16 Pasal 12 ayat (1) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
17 Pasal 6 ayat (4) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
18 Pasal 6 ayat (5) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
9
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
AMDAL, dan sudah tentu belum mendapatkan kelayakan lingkungan.
2) Izin Usaha dapat diberikan jika pelaku usaha telah mendapatkan Izin Lingkungan dengan Komitmen.
Dalam UU No. 32 Tahun 2009, izin usaha tidak dapat diberikan apabila pelaku usaha belum memiliki
izin lingkungan. Namun, dalam PP OSS, izin usaha dengan komitmen dapat diberikan jika pelaku usaha
telah memiliki izin lingkungan dengan komitmen. Selain itu, khusus untuk kegiatan wajib AMDAL, pelaku
usaha yang telah mendapatkan izin usaha dengan komitmen telah dapat melakukan beberapa kegiatan
yaitu: pengadaan tanah, perubahan luas lahan, pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya,
pengadaan peralatan atau sarana, pengadaan sumber daya manusia, penyelesaian sertifikasi atau
kelaikan, pelaksanaan uji coba produksi (commisioning); dan/atau pelaksanaan produksi.19
3) Batas waktu yang ketat untuk mulai menyusun ANDAL-RKL RPL. Dalam PP No. 27 Tahun 2012, tidak
ditentukan batas waktu maksimum penyusunan KA-ANDAL. Hanya ditentukan bahwa jika KA-ANDAL
telah dinilai, namun ANDAL dan RKL-RPL tidak disusun dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun, KA-ANDAL
tersebut tidak berlaku lagi.20
Sementara, dalam PP OSS, jangka waktu penyusunan ANDAL RKL-RPL
diatur sangat ketat, yaitu harus dimulai 30 (tiga puluh) hari sejak izin lingkungan dengan komitmen
diterbitkan.21
Jangka waktu ini juga merupakan penentu terpenuhi atau tidaknya komitmen pelaku
usaha, sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Apa yang membedakan substansi perizinan lingkungan untuk usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL melalui OSS dan non-OSS?
Perbedaan utama dalam substansi perizinan lingkungan antara OSS dan Non-OSS
adalah dokumen yang menjadi dasar penyusunan ANDAL dan RKL-RPL. Untuk izin
lingkungan yang diterbitkan tidak melalui sistem OSS, ANDAL dan RKL-RPL disusun
berdasarkan KA-ANDAL yang telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Penilai
AMDAL (“KPA”). Tetapi untuk izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS,
ANDAL dan RKL-RPL disusun berdasarkan formulir KA-ANDAL yang telah mendapatkan persetujuan
dari tim teknis.
Secara garis besar, formulir KA-ANDAL bertujuan untuk meringkaskan substansi dari KA-ANDAL.
Dalam PermenLH No. 16 Tahun 2012 diatur bahwa KA-ANDAL harus memuat (i) pendahuluan, (ii)
pelingkupan, (iii) metode studi, (iv) daftar pustaka, dan (v) lampiran.22
KA-ANDAL akan memuat narasi
terkait pendahuluan, pelingkupan, dan metode studi yang kemudian ditutup dengan tabel ringkasan
pelingkupan dan metode studi. Dalam formulir KA-ANDAL, pelingkupan dan metode studi diuraikan
19 Pasal 38 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2018.
20 Pasal 25 PP No. 27 Tahun 2012.
21 Pasal 54 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018.
22 Lampiran I PermenLH No. 16 Tahun 2012.
10
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019
dalam bentuk tabel ringkasan saja, tidak lagi dalam bentuk narasi.23
Daftar pustaka dan lampiran sudah
tidak terdapat dalam formulir KA-ANDAL.
Sayangnya, dalam berusaha meringkaskan substansi KA-ANDAL, formulir KA-ANDAL luput
mencantumkan pula beberapa substansi penting yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah. Di samping
itu, beberapa substansi penting juga luput diatur dalam prosedur penerbitan izin lingkungan melalui
sistem OSS.
1) Deskripsi rona lingkungan hidup awal dalam Formulir KA-ANDAL
Formulir KA-ANDAL tidak memuat deskripsi rona lingkungan hidup awal yang seharusnya menjadi
bagian dari pelingkupan. Deskripsi rona lingkungan hidup awal muncul pertama kali di dokumen
ANDAL.24
Deskripsi rona lingkungan hidup awal berisi uraian mengenai (i) rona lingkungan hidup secara
umum di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang mencakup komponen lingkungan terkena
dampak (komponen geo-fisik-kimia, komponen biologi, komponen sosio-ekonomi-budaya, komponen
kesehatan masyarakat) dan (ii) usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/
atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup.25
Deskripsi
rona lingkungan hidup awal menjadi dasar identifikasi dampak potensial dan penentuan dampak
penting hipotetik (DPH) dalam KA-ANDAL.26
DPH akan dikaji dalam ANDAL sesuai hasil pelingkupan27
untuk menentukan dampak penting yang akan dikelola dan dipantau dalam RKL-RPL.28
2) Kesesuaian tata ruang dalam Formulir KA-ANDAL
Formulir KA-ANDAL tidak memuat substansi terkait kesesuaian rencana usaha dan/atau kegiatan
dengan rencana tata ruang. Kesesuaian tata ruang merupakan salah satu kriteria penerbitan SKKLH dan
syarat penilaian AMDAL.29
Dalam izin lingkungan yang tidak diterbitkan melalui sistem OSS, kesesuaian
tata ruang disajikan dalam KA-ANDAL dalam bentuk peta tumpang susun (overlay) antara peta batas
tapak proyek rencana usaha dan/atau kegiatan dengan peta RTRW yang berlaku dan sudah ditetapkan.30
Apabila lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan tidak sesuai dengan rencana tata ruang, dokumen
23 Format Formulir KA-ANDAL dapat dilihat di Lampiran I hlm. 70 PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. Tabel ringkasan pelingkupan dan metode studi dalam Formulir KA-ANDAL sama dengan tabel ringkasan dan metode studi yang terdapat dalam Lampiran I hlm. 9 PermenLH No. 16 Tahun 2012.
24 Lampiran II hlm. 75-76 PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
25 Lampiran I hlm. 5-6 PermenLH No. 16 Tahun 2012.
26 Deskripsi rona lingkungan hidup harus menguraikan data dan informasi yang terkait atau relevan dengan dampak yang mungkin terjadi. Lihat: Lampiran I hlm. 5 PermenLH No. 16 Tahun 2012.
27 Lampiran I hlm. 7 PermenLH No. 16 Tahun 2012.
28 Dampak yang dipantau dan dikelola dalam RKL-RPL tidak hanya berupa dampak penting yang ditentukan dalam ANDAL, tetapi juga dampak yang disimpulkan bukan dampak penting tetapi tetap memerlukan dan direncanakan untuk dikelola dan dipantau. Lihat: Lampiran III hlm. 1 PermenLH No. 16 Tahun 2012.
29 Pasal 4 ayat (2) dan (3) PP No. 27 Tahun 2012 dan Pasal 15 huruf a PermenLH No. 8 Tahun 2013.
30 Lampiran I hlm. 3 PermenLH No. 16 Tahun 2012.
11
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
AMDAL tidak dapat dinilai dan wajib dikembalikan ke pemrakarsa.31
3) Subjek yang diikutsertakan dalam konsultasi publik
UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No. 27 Tahun 2012 mewajibkan penyusunan dokumen AMDAL untuk
melibatkan masyarakat.32
Masyarakat yang dimaksud terdiri dari (i) yang terkena dampak, (ii) pemerhati
lingkungan hidup, dan/atau (iii) yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
AMDAL.33
Namun PP OSS mempersempit ketentuan tersebut dengan hanya mewajibkan masyarakat
yang terkena dampak untuk dilibatkan dalam proses AMDAL.34
Lebih spesifik lagi, PermenLHK No. 26
Tahun 2018 menjabarkan masyarakat yang terkena dampak mencakup kelompok masyarakat rentan
(vulnerable group), masyarakat adat (indigenous people), dan kelompok laki-laki dan perempuan dengan
memperhatikan kesetaraan gender.35
Pelibatan pemerhati lingkungan hidup bersifat opsional saja,36
sedangkan masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL tidak
diatur sama sekali dalam PP OSS.
Dalam konsultasi publik dilakukan pemilihan wakil masyarakat terkena dampak yang akan duduk sebagai
anggota Komisi Penilai AMDAL (KPA). Pengaturan terkait wakil masyarakat dalam KPA tidak diatur dalam
PP OSS, tetapi diatur dalam PermenLHK No. 26 Tahun 2018. Prosedur dan persyaratan pemilihan wakil
masyarakat antara izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS dan non-OSS masih sama.
4) Pengumuman terkait AMDAL dan izin lingkungan
Berdasarkan PP No. 27 Tahun 2012, ada tiga jenis pengumuman yang harus dilakukan sebagai bentuk
partisipasi publik, yaitu (i) pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan, (ii) pengumuman permohonan
izin lingkungan, dan (iii) pengumuman penerbitan izin lingkungan.37
Pengumuman rencana usaha dan/
atau kegiatan dilakukan sebelum penyusunan KA-ANDAL oleh pemrakarsa38
sedangkan pengumuman
permohonan dan penerbitan izin lingkungan dilakukan oleh Pemerintah yang berwenang.39
Diatur pula
terkait minimal informasi yang terdapat dalam pengumuman dan jenis media yang wajib digunakan
dalam memasang pengumuman (media yang mudah dijangkau oleh masyarakat).40
Masyarakat memiliki
jangka waktu 10 hari kerja untuk menyampaikan saran, pendapat, dan tanggapan (“SPT”) terhadap
31 Pasal 4 ayat (3) PP No. 27 Tahun 2012.
32 Pasal 26 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009 dan Pasal 9 ayat (1) PP No. 27 Tahun 2012.
33 Pasal 26 ayat (3) UU No. 32 Tahun 2009 dan Pasal 9 ayat (1) PP No. 27 Tahun 2012.
34 Pasal 55 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2018.
35 Pasal 11 ayat (4) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
36 Pasal 55 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018.
37 Pasal 39 UU No. 32 Tahun 2009 dan Pasal 9 ayat (2), Pasal 44, dan Pasal 49 PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
38 Lampiran Bab II hlm. 4 PermenLH No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.
39 Pasal 44 dan Pasal 49 PP No. 27 Tahun 2012.
40 Lihat: PermenLH No. 17 Tahun 2012.
12
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019
pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan dan pengumuman permohonan izin lingkungan.41
Untuk izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS, pengumuman yang wajib dilakukan adalah
pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan serta pengumuman penerbitan izin lingkungan.42
Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan dilakukan sebelum mengisi formulir KA43
dan wajib
disampaikan melalui laman OSS, media massa, dan/atau pengumuman pada lokasi usaha dan/atau
kegiatan.44
Jangka waktu masyarakat untuk menyampaikan SPT diperpendek dari 10 hari kerja menjadi
5 hari kerja.45
Sementara, pengumuman penerbitan izin lingkungan hanya diwajibkan untuk dipasang
laman OSS.46
Pemasangan di media lainnya dilakukan sesuai kebutuhan saja.47
PP OSS tidak mengatur
sama sekali terkait pengumuman permohonan penerbitan izin lingkungan. Hal ini menghilangkan hak
masyarakat untuk mengetahui adanya permohonan penerbitan suatu izin lingkungan dan hak untuk
menyampaikan SPT terhadap izin lingkungan yang bersangkutan.
5) Jangka waktu penyusunan dan penilaian AMDAL
Secara umum, jangka waktu seluruh proses penyusunan dan penilaian AMDAL melalui sistem OSS
diperpendek. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat di tabel berikut (Tabel 1).48 49 50
Tabel 1: Alokasi Waktu Penyusunan dan Penilaian AMDAL
Kegiatan Non OSS OSS
Penyusunan KA-ANDAL atau formulir KA-ANDAL
Tidak ada. Penyusunan Formulir KA-ANDAL dilakukan paling lama 20 hari kerja sejak mendapatkan izin lingkungan berdasarkan komitmen.
48
Penilaian KA-ANDAL Penilaian KA-ANDAL dilakukan paling lama 30 hari kerja terhitung sejak dokumen KA dinyatakan lengkap.
49
Pemeriksaan dan pemberian persetujuan Formulir KA-ANDAL dilakukan paling lama 10 hari kerja.
50
41 Lampiran Bab II hlm. 5 dan Lampiran Bab III hlm. 10 PermenLH No. 17 Tahun 2012.
42 Pasal 55 ayat (3) dan Pasal 65 PP No. 24 Tahun 2018.
43 Pasal 9 ayat (2) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
44 Pasal 55 ayat (4) PP No. 24 Tahun 2018.
45 Pasal 55 ayat (5) PP No. 24 Tahun 2018.
46 Pasal 65 PP No. 24 Tahun 2018.
47 Pasal 65 PP No. 24 Tahun 2018.
48 Pasal 18 PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.49
Pasal 23 PP No. 27 Tahun 2012 dan Pasal 13 ayat 1 PermenLH No. 8 Tahun 2013 50
Pasal 19 ayat (5) PermenLHKk P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
13
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
Penyusunan ANDAL dan RKL-RPL
Tidak ada jangka waktu penyusunan ANDAL dan RKL-RPL. Tetapi ada beberapa pengaturan terkait penyusunan ANDAL dan RKL-RPL yang perlu diperhatikan:
• Apabila dalam jangka waktu 30 hari kerja persetujuan KA-ANDAL belum diterbitkan, pemrakarsa diperbolehkan untuk menyusun ANDAL dan RKL-RPL;
51
• Apabila pemrakarasa tidak menyusun ANDAL dan RKL-RPL dalam jangka waktu tiga tahun sejak diterbitkannya persetujuan KA-ANDAL, maka KA-ANDAL yang bersangkutan dinyatakan tidak berlaku dan pemrakarsa wajib mengajukan kembali KA-ANDAL untuk dinilai oleh tim teknis.
52
• ANDAL dan RKL-RPL mulai disusun paling lama 30 hari kerja sejak izin lingkungan berdasarkan komitmen diterbitkan;
53
• Jangka waktu penyusunan ANDAL dan RKL-RPL maksimal 180 hari kerja (PP 24/2018).
54
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
• Penilaian ANDAL dan RKL-RPL sampai penyampaian rekomendasi hasil penilaian dilakukan paling lama 75 hari kerja terhitung sejak dokumen ANDAL dan RKL-RPL dinyatakan lengkap
55 (tidak
termasuk jangka waktu perbaikan ANDAL dan RKL-RPL).
• Penilaian ANDAL dan RKL-RPL dilakukan paling lama 50 hari kerja
56
(termasuk jangka waktu perbaikan dan penilaian akhir ANDAL dan RKL-RPL);
57
• Rekomendasi KPA disampaikan paling lama 5 hari kerja sejak penilaian.
58
Penerbitan SKKLH atau Keputusan Ketidaklayakan Lingkungan Hidup
• Penerbitan SKKLH atau keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup paling lama 10 hari kerja sejak diterimanya rekomendasi dari KPA.
58
Penerbitan SKKLH atau keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup paling lama 5 hari kerja sejak diterimanya rekomendasi dari KPA.
59
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
51 Pasal 27 huruf b PP No. 27 Tahun 2012.
52 Lampiran VI hlm. 4 PermenLH No. 8 Tahun 2013.
53 Pasal 7 ayat (3) PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
54 Pasal 7 ayat (5) PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
55 Pasal 31 PP No. 27 Tahun 2012 dan Pasal 13 ayat (2) PermenLH No. 8 Tahun 2013
56 Pasal 26 ayat (1) PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
57 Pasal 26 ayat (2) PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
58 Pasal 26 ayat 3 PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
59 Pasal 32 ayat (2) PP No. 27 Tahun 2012.
60 Pasal 28 PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018.
14
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019
Untuk perbedaan proseduran dan substantif lebih lanjut, dapat merujuk ke peraturan pelaksana Izin
Lingkungan sebagai berikut:
Tabel 2: Dasar Hukum Langkah Prosedur dan Substantif Proses Penerbitan Izin Lingkungan Non OSS
dan OSS
Perihal Non OSS OSS
Jenis Kegiatan PP No. 27 Tahun 2012 PP No. 24 Tahun 2018
Penapisan kegiatan wajib AMDAL PermenLH No. 5 Tahun 2012 PermenLH No. 5 Tahun 2012
Penapisan kewenangan penilaian AMDAL/penerbitan IL PermenLH No. 8 Tahun 2013 PermenLH No. 8 Tahun 2013
Penyusunan dokumen AMDAL PermenLH No. 16 Tahun 2012 PermenLHK No. 26 Tahun 2018
Keterlibatan masyarakat PermenLH No. 17 Tahun 2012 PermenLHK No. 26 Tahun 2018
Panduan penilaian dok. AMDAL PermenLH No. 8 Tahun 2013 PermenLHK No. 26 Tahun 2018
Perubahan izin lingkungan PermenLH No. 23 Tahun 2018 PermenLHK No. 26 Tahun 2018
Apa yang membedakan aspek formil perizinan lingkungan dengan OSS dan dengan non-OSS?
Ada beberapa perbedaan mendasar terkait aspek formil izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem
OSS dan tidak melalui sistem OSS, sebagai berikut:
1) Kop Surat. Izin lingkungan yang tidak diterbitkan melalui sistem OSS menggunakan kop surat
pemerintah provinsi yang menerbitkan sedangkan izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem
OSS menggunakan kop Burung Garuda dan kalimat ‘Pemerintah Republik Indonesia.’
2) Nomor Surat. Izin lingkungan yang tidak diterbitkan melalui sistem OSS memiliki nomor surat
sedangkan izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS tidak memiliki nomor surat.
3) Tanda Tangan. Izin lingkungan yang diterbitkan tidak melalui sistem OSS menggunakan tanda
tangan penerbit izin atau pihak yang menerima mandat dari penerbit izin atas nama penerbit izin,
sedangkan izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS menggunakan barcode. Lembaga
OSS menerbitkan izin lingkungan untuk dan atas nama Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota yang
berwenang.61
Dalam praktiknya, ada izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS yang hanya
mencantumkan barcode dan ada yang mencantumkan barcode sekaligus tanda tangan elektronik
dari Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota yang berwenang.
61 Pasal 19 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018.
15
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
4) Materi Muatan. Izin lingkungan melalui sistem OSS tidak lagi mencantumkan seluruh materi muatan
yang biasanya terdapat dalam izin lingkungan tidak melalui sistem OSS. Seluruh materi muatan
tersebut dipindahkan ke SKKLH62
sehingga izin lingkungan hanya memuat nama perusahaan,
nomor induk berusaha (NIB), lokasi usaha dan/atau kegiatan, tanggal izin dikeluarkan, dan barcode.
Contoh izin lingkungan melalui sistem OSS dapat dilihat di Lampiran 1 dan 2
62 Berdasarkan pasal 27 ayat (4) PermenLHK No. 26 Tahun 2018, SKKLH memuat (i) dasar ditetapkannya kelayakan lingkungan hidup berupa rekomendasi hasil penilaian ANDAL dan RKL-RPL dari KPA, (ii) identitas pelaku usaha, (iii) deskripsi dan lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan, (iv) persyaratan pelaku usaha, (v) kewajiban pelaku usaha, (vi) hal-hal lain, dan (vii) tanggal penetapan keputusan kelayakan lingkungan hidup. Seluruh materi muatan ini sama dengan materi muata izin lingkungan yang tidak melalui sistem OSS yang diatur dalam pasal 17 ayat (1) PermenLH No. 8 Tahun 2013.
16
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019
LAMPIRAN
Perizinan Lingkungan Melalui
Online Single Submission
17
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
Lampiran 1: Contoh Izin Lingkungan Berdasarkan Komitmen
18
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Seri Lembar Informasi | Perizinan Lingkungan & OSS | April 2019
Lampiran 2: Contoh Izin Lingkungan yang Berlaku Efektif (Komitmen Terpenuhi)
Contoh izin lingkungan berlaku efektif yang tidak mencantumkan tanda tangan elektronik dari
Pemerintah yang berwenang menerbitkan izin.
19
PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION
Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id
Contoh izin lingkungan yang berlaku efektif yang mencantumkan tanda tangan elektronik dari
Pemerintah yang berwenang menerbitkan izin