IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR ... - …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR ... - …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
264 ISSN 0216 - 3128 Slikimo, dkk
IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA DIDAERAH PANT AI LEMAHABANG MURIADENGANSPEKTROMETRI GAMMA
Sukirno, Muzakky, Agus TaftazaniPuslitbang Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta
ABSTRAK
IDENTIFIKASI RADIONUKLlDA PEMANCAR GAMMA DI DAERAH PANTAI LEMAHABANG MURIA
DENGAN SPEKTROMETRI GAMMA. Rencana lokasi terpi/ih Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTNI .\'(/lIgakan dibangllll terlerak disekitar pa11lai Lema/zabang semenanjung Muria Jawa Tengah. Dalam rWlgkaamisipasi kemllllgkinan teljadi perubahan radioaktivitas karella pembangunan PLTN, perlu dipersiapkalld(l/a awal konselltrasi radioaktiviras alami didaerah rerseblll. Tujuall lIlama idemifikasi ini dilakukOiI UlIl/lk
mellgerahui radioakrivitas gamma serra radionuklida lingkungan yang rerdapar dalam cuplikwl algae, ikwlkerapl/, sedimen £Ian air laur. Pengambi/an cl/plikan, preparasi mal/pllll analisisnya mengacl/ padaprosedl/r analisis cuplikan radioakrivitas lingkllllgan. Insrrl/mell yang diglllzakan adalah Maesrro II £G&G
spekrromerer r Ortec dengan derekror Ge(Li). Hasi/ idemijikasi radionl/klida alam pemwlcar r dellgwlreknik spekrromerri rmemllljl/kkan ada 6 jenis radionl/klida alam yang reridemijikasi yairu Ra-226 ( /86,52keV). Pb-2/2 (238,75 keV), Pb-214 (395,94 keV), Tl-208 (583,19 keV), Ac-288 (911,07 keY) dWI K-40
11460,7 keY). Radioaktiviras r IlIlluk semua radiolluklida dalam air laur masih jauh £Ii bmvah nilai baras
radioakrif lingkungan memma SK D/RJEN BA TAN No 294/DJ/I992. Radioakriviras pemancar r rerringgidalalll airlalll adalah K-40 remkur dengan konsentrasi 5.798 :t0.537 Bq/L, sedangkan konsemrasi rerrillggiyallg diijillkOiI 104 Bq/L
ABSTRACT
IDENTIFICATION OF GAMMA EM/TTER RADIONUCLlD£S IN THE COASTAL OF LEMAHABANG
MUR/A USING SPECTROMETRY GAMMA. Selecred lacarion ofrhe plalllled Nue/ear Power Plwll INN») isaround Ll'IlIahaballg Muria peninsula Cenrral J(/\·a. To el'll/uale rhe challge of radiol/cril'iry I/jierillswlll/lian of rhe NPP liei'd to be prepl/red dara bl/se of Ihe lI(1/ural radioacril'ity exposure of rhis I/rl'a. TIl<'lIIaill objective of Ihe mea5uremelll was carried Olll ro knOll' rhe radial/cril'iry r I/nd idl'lIrificalioll ofelll'irollmellr radiolluclides in rhe algae, fish, sedimenr alld sea II·arer. Samplillg, preparatioll I/lld wwlrsisbased Oil the procedures of ellvironment radioacril'iry allalysis. The insrrt/lllem used for Ihe 1/II1/Iysisradioactil'iry were Maesrro II £G&G spectromerer r Orlec with derecror Gel Li). The r specrromerry
reclllli'll/e could idenlify sel'en narural radionuclides of r emirrer were Ra-226 ( /86,52 keY). Pb-2/2 1238.75keV), Pb-2/4 (395,94 keV), Tl-208 (583,19 keV), Ac-288 (9/1,07 keY) alld K-40 (/460,7 kd'). GammaRadial/cril·iry for all of radionuclides from sel/ warer are lOll'('/"rhOiI rhe rhreshold value of eIIvirOlllllellralradiol/cril·iry from SK D/RJEN IJATAN No 294/DJ/1992. The hig/lesr radioactil'iry of r emirrer ill SI'I/ WI/r"r
lI"asK-40 of 5,798 ± 0,537 Bq/L. whereas rhe highesr perlllissible cCJ/lcellrrariOlII\'as [04 IJ'l/L
PENDAHULUAN
S emenanjung Muria yang terletak di daerahtingkat II Jcpara Jawa Tengah, akan selesaimcmbangun Pusat Listrik Tenaga Uap (PL TU)
yang dipcrkirabn tahun 2005 akan mulaibcropcrasi. dan (dah dipilih sehagai lokasi
pcmoangunan PUS~1lListrik Tenaga Nuklir (PL TN)pcrtama di Indonesia. Dampak adanya 2 PPL(Pusat Pcmbangkit Listrik) dan disusul
pcmhangunan industri-industri yang beroperasidisckitar Muria terschut, tidak menutup
kcmungkinan adanya polusi zat radioaktif maupuntidak radioaktif. Sehagai calon \okasi tapak PL TN,
di kawasan ini mcmerlukan pemantauan yangbcrkesinamhungan khususnya guna memperoleh'base line' radioekologi dan radioaktivitas<I.2).
Maka pcrlu sedini Illungkin diamati terjadinyapolusi lingkungan pada waktu sekarang dan akan
datang disekitar daerah tesebut, akihat radioaktif.
logam berat, beracun dan berbahaya sehdum dansesudah beroperasinya dua PPL tersebut.
Berdasar SK DIRJEN BATAN No
445/DJ/Xl 1992, tentang pedoman teknis
penyusunan analisis dampak lingkungan unlukrencana pembangunan Pusat Listrik TenagaNuklir(2', dan ~SK DlRJEN BATAN No
446/DJ/XlI994, tentang pedoman teknis UpayaPengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) untuk rcncanausaha atau kegiatan di bidang nuklir<.I', maka perludilakukan pengambilan cuplikan lingkungan unlUk
dianalisis. Pembangunan PLTN diperkirakanmcmpunyai dampak penting terhadap lingkungan.karena itu wajih dilcngkapi dengan analisismcngenali dampak lingkungan. Maka rencana
lokasi pel1lbangunan PLTN harus dilakukan UKL
Prosldlng Pertemuan dan Presentasillmiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
Sllkimo, dkk ISSN 0216 - 3128 265
dan UPL. Salahsatu komponen dari komponen
lingkungan fisikokimia yang dipilih untuk ditelaahadalah radioaktivitas.
Radioaktivitas adalah proses kcadaan
pcrubahan inti atom seeara spontan yang disertairadiasi berupa zarah dan atau gclombange1cklroll1agnelik(4.5). Gcjala radioaktivilas ini
sell1ala-ll1ala dilenlukan olch inli alom yang
bcrsangkulan, tidak dapal dipengaruhi, dipcrecpatatau diperlall1bat dcngan mcngubah kondisieksternal sepcrti suhu dan lekanan. Jenis-jenis
radiasi antara lain adalah sinal' a, ~, y, X dan sinal'neutron.
Pcnduduk di dunia mcncrima pcnyinaranradiasi dari bcrll1aeam-maeam sumbcr, scbagian
bcsar bcrasal dari radiasi alam, yailu radiasi daridalall1 bUll1i dan kosmik scdangkan scbagian keeildari sumbcr bualan man usia. Radioaktivitas alam
sudah ada scjak lcrbcntuknya bumi dan alam
scmcsta disebul primordial ini dapal berasal dariderel uranium. lhorium, K-40 serla dari luar bumi
disebut kosmigclik merupakan radionuklida yanglerbcntuk scbagai hasil intcraksi antara sinal'
kosll1ik dcngan ~alom-alom un sur di atmosfcr(6.7).Inlcnsitas radiasi kosmik bcrvariasi bcrganlung
pada kClinggiannya. garis lintang gcogralis danpcngaruh mcdan magnil bumi. Semakin mcnjauhdari pcrmukaan bumi. pencrimaan dosis radiasikosmik scmakin mcningka!.
Lingkungan panlai mcmpunyai karaklerislik
spcsial scbagai tcmpat akumulasi akhir daribcrbagai pcnecmaran dari pcmbuangan langsung
pada air laul, gcjala alam pada atmosfcr, maupunscbagai lcmpat pcngendapan malerial bumi. Oilingkungan laul radionuklida akan dicncerkan dantersebar ke dalam air scrta akan bcrpindah kc dalambiota, sedimcn maupun partikcl IcrsuspensiC7·K).
Bcberapa faklor yang berpcngaruh pad a masuknyaradionuklida ke dalam massa air, dilcnlukan olch
faktor penycbaran radionuklida dalam air laul danpcrgerakan massa air, sedangkan di perairan muarasungai faklor pcnyebaran dikonlrol olch inleraksi
air sungai dcngan air lau!.
Rantai makanan berperan penling sebagai
faktor perunul dan daur radionuklida di perairanlaut karena sctiap ranlai dapat menyerapradionuklida dan proscs perpindahan anlar ranlaimemiliki faklor serapan yang relalif tetap(9.IO).Organisme yang scring dijadikan bioindikalor
dalam pcrairan laUI anlara lain adalah makroalgae,
organismc ini merupakan salah salu spesies yang
digunakan secaJ'a luas scbagai indikalor. Spcsics
ini lcrdislribusi luas dari panlai hingga ke lauldalam dan ll1engakumulasi beberapa radionuklidadcngan faktor konscnlrasi yang sangal tinggi.Algac di Indonesia secara ekonomi baru
dimanfaalkan sebagai bahan makanan dan bahankoslllctik. Organisme lainnya adalah ikan, hewan
ini merupakan tingkat organisme tertinggi di laut
yang memegang peranan penting dalam rantaimakanan di laut, karena banyak dikonsumsi oleh
manusia. Seeara radioekologis pemantauanradioaktivitas melalui ikan sangat penting karena
sebagian besar transfer radionuklida ke manusiadan lingkungan pcrairan laut berlangsung melaluiikan.
Oalam rangka menunjang pembangunan
dcngan tetap menjaga kcseimbangan lingkunganmaka identifikasi radioaklivilas lingkungan di
sekilar pesisir Lcmahabang dcngan tujuan
mendapatkan rona awal adioaklivitas pcmanear ydan membandingkan dcngan radioaktivilastCrlinggi yang dijinkan dahlm air laut, maka pcrlu
diJakukan pengambilan cuplikan komponenlingkungan algae ikan kerapu, sedimen dan air lau!.
TAT A KERJA
Bahan:
Ikan kerapu, algae, sedimcn laul, air laul,HNOJ, slandar kalibrasi alat Eu-152
A/at:
Jiregen 5 L, plastik klip tempat sedimen
basah/kering dan algac, kotak gabus lcmpal ikan
dibekukan scmenlara. lumpang slainless sleel.
ayakan Karl Colb 100 mesh, lill1bangan analitik,lall1pu pengering, frezcer, mangkuk porsel in, vialpencacahan, alal-alat gelas dan Macstro II EG&G
spcktrometer y Orlee dcngan dctcktor Gc(Li).
Pengumpll/all cllplikall :
Cuplikan algae, sedimcn dan air laul diambil
dari sckilar 50 m dari lepi panlai, alau sckitar 300mcler dari tilik nol, scdangkan ikan kerapu diambil
sckilar 2 km dari panlai, dipesisir LemahabangMuria Jcpara Jatcng. Sampling dilakukan padamusim hujan. Sedimcn diambil sckilar 5 kg di
lempalkan dalam plaslik klip, air laul 5 L dalamb0101 plastik yang kcmudian dilClcsi HNO, 5 ml,
algae 3 kg di lempalkan dalam plaslik klip dan ikankcrapu 3 ekor (2 kg) kemudian dimasukkan dalamkOlak gabus yang telah bcrisi cs balu.
Preparasi Cllplikan
Sedimen dijcll1ur dalam ruangan. sClelahkering dibersihkan dari kOloran, dilumbuk dan
diayak lolos 100 mcsh, diserba-samakan dan
kcmudian ditimbang 200 g dalam vial pencm;ahanuntuk dieacah. Algae dibcrsihkan dari koloran
dilimbang dikeringkan dengan banluan lampu
Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
266 ISSN 0216 - 3128 Sukirno, dkk
Rumus yang dipakai untuk mengukurradioaktivitas sinar y
Efisiensi deteklor (E = %) dengan sumber
eksitasi Eu-152 dihilung dengan menggunakan
persamaan (I )(~).
Nilai simpangan baku (slandar deviasi = S)
sangal diperlukan dalam pengukuran radioaktivitas,
pengukuran dengan lingkat kepercaan 95 %,dihilung berdasarkan persamaan (3), sedangkankonsenlrasi deteksi terendah (minimum detectable
concenlralion, MDC) dengan menggunakan alat
speklromeler y pada percohaan ini dihilungherdasarkan persamaan (4 )(10).
pengering (90 0c) dan ditimbang, ditumbuk dalamlumpang stainless steel dan diayak lolos 50 mesh,diserba-samakan dan kemudian ditimbang 50 gdalam vial pencacahan. Ikan kerapu dipisahkandaging dan bukan daging, daging ikan ditimbang
dan dikeringkan, perlakuannya sarna dengan algae.Air laut diuapkan dalam cawan (2 liter) dengan
pemanas kompor listrik hingga terjadi kristalkemudian dimasukkan dalam vial pencacahan.
Semua cuplikan yang telah dimasukkan
dalam vial pencacah, dicacah dengan menggunakan
spektrometri y, Maestro II EG&G dengan detektorGe(Li), dan semua cuplikan dicacah dengan waktu7200 detik.
Aktivitas radionuklida yang diperhatikan
Bq/Kg alau Bg/LBeral (Kg) alau volume (L) cuplikan
(4)MCD = 4,66.SBE.Py.W
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kalibrasi tellaga dall efesiellsi.
Sebelum alal digunakan unluk operasi
pencacahan maka harus dikalibrasi tenaga terlebihdahulu dengan menggunakan sumber cksilasi dandiperoleh hubungan garis lurus an lara tenaga dannomor salur, kemudian dibuat kurva kalibrasi
tenaga dan persamaan regresi liniernya. Kurva
kalibrasi lenaga (keV) ini dapal dilihal padalampiran, Gambar I. Analisis kuantilatif denganmengunakan sepcktromelri gamma membutuhkan
kalibrasi efisiensi. Kalibrasi lenaga maupunkalihrasi efisiensi menggunakan sumher standar
Eu-152. Kurva kalibrasi pencacahan lerhadaptenaga dapal dilihat pada lampiran Gamhar 2.Berdasarkan kurva kalibrasi cfisiensi pencacahanpada Gambar 2, maka efisiensi pencacahan pada
puncak-puncak lenaga (keV) dapal diketahui.
Idelltifikasi radiollllklida dalam cllplikall
Identifikasi radionuklida dalam cuplikanikan kerapu (epeniphclus lauvina), algae hijau danalgae coklal (phaeopyceae), air dan sedimen laut
ditampilkan dalam Tabcl I. Idenlifikasiradionuklida lersebul dilakukan dengan teknik
spektrometri gamma dan analisis kualilatif puncakpuncak speklrum. Puncak-puncak tenaga spektrum
sinar y karaklerislik yang diperoleh ini dicocokandengan tahel iSOlOp(l!), dengan mengelahui lenaga
puncak dapal diidenlifikasi radionuklida yanglerdapat dalam cuplikan yang dicacah, selclahmengetahui radionuklida yang diperhatikankemudian dapal dilihat besaran intensitasnya
Hasil pengukuran radioaktivitas y dalamcuplikan ikan kerapu, algae, sedimen dan air laul
disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Hasil yanglersaji dalam Tahcl 2 dan 3 merupakan perhilunganradioaklivitas gamma dari radionuklida yang
lerdcleksi dalam cuplikan. dcngan mcnggunakanpersamaan (2). Dari kc 6 radionuklida yang ada,K-40 mcrupakan radionuklida yang san galmcnonjol karcna mcmpunyai aklivitas lcninggi
dalam sctiap cuplikan. Aklivilas sinar y K-40 yang
tcrbesar lcrdapat dalam scdimcn 762,390 ± 28,396
dengan
N = Nc & NB =Laju cacah bersih cuplikan & lajucacah latar (cps)
T = Waktu cacah cuplikan =- waktu cacahlalar
SB = Simpangan baku latar
(2)
(3)
(I)
N
E.Py.W
=s
Aklivilas sumber Eu-152 pada saal
pengukuran
Probabililas (inlensilas) sinar y, Eu-152
Untuk mengukur radioaktivitas y dalamcuplikan ikan kerapu, algae, sedimen
laut dan air laut dengan menggunakanpersamaan (2)H.l0).
A =
E
W =
denganA =
Pv =
dengan:Ac
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull2003
SlIkimo, dkk ISSN 0216 - 3128 267
Bq/Kg, sedangkan aktivitas sinar y terkecil adalah
radionuklida Pb-212 dengan aktivitas 3, III ± 1,155Bq/Kg terdapat pada daging ikan kerapu. K-40yang terukur dalam sedimen diperkirakan memangsudah ada dilingkungan tersebut sejak tebentuknya
scdimen itu scndiri juga berasal dari tanah ataubatuan yang terlarut dan tersuspcnsi terbawa arus
air yang kcmudian mengendap bersama-samascdimen. Radionuklida terukur yang terlarut dalam
air laut mcmpunyai aktivitas sinar y jauh lebih kecil
dari pada algae, ikan kerapu maupun sedimen
Tabel 1. Hasil identifikasi radionuklida dalam i kan kerapu, algae hijau dan algaecoklat, air dan sedill1en law
Radionu TcnagaSumbcrUmurIntcsitklida
(keY) poroas y
Ra-226
H;6.52Dcrcl1.600 th0.035\U-238I'b-2\2
238.75Dcrcl10.64 jam0.4460Th-232I'b-2\4
295.94Dcrel3.1 menil0.1970U-238TI-208
583.\9Dcrc!26.8 mcnit0.8577Th-232Ac-22S
91 1.07Derc!6.13 jam0.2770Th-232K-40
1460.SAlam1.27.10· th0.\067
Tabcl 2. I/asil pengukllrall radioaktivitas ydalall1
cllplikall ikall kerapu, algae, scdimell.
air laut (Bq/Kg)
.••. 0 'l)("": ~ t"". 0\
C ~c:""I\C '<:t •. ("<"'~~ ~~~~=~.§ +1 "j +1 ,,; +1 +1" -+10+100u ~ ~~~ ~ 0\ 0\(/) r"". 0- '7 0 C"""'.
• "=t" •. - •.•.
'<:t •. - •. 00 N~.cor-f"""'.~-("~f'f"',t""'.-r-
----- - 0 - - ("~~ .~ \C ~ - r- \C aCT :::;::2 ~Q\ •• ~~tr~e 8 ~ : ~ +1 ~ ~
:::I g -Q"\VlVlf"IO;3 01; g~~~-Vl~ =< -D ·-.iNO~cu ,.......t"""', - (""'j - C"")
~g ..•. 'l)__ :::I N~~~OOOO.~ .~ f"'! ~ ~ ~ r- ~~ E rr'~O+iN+1.g u +1 +1 +1 II") +1 "".
> ~ ~ ~ ~ 8 ~ ~~ ~ ~~.rr:~'-qr---:« ~,.,...O\-"tt("<"'.
'" VI 00 '<:t ...0 NoV'.\O"'1"V',O'\0'\ ("'~ 0 N •.C 0-0" --:-0'\
~ +I+I+I+I+I~- \C - - VI 00 \CV'.-...o0 V"ooV'. r- ("'~ ..
v-: r--: «::i --i ~ "7
~ \0('1"'1"0000. S? .g ~.~M M ~ ~: ~"'0 :.= .• I , I ,
~~ ~.D.D~U~Ci:: 0:: 0.. 0.. -<
Hasil pengukuran radioaktivitas y dalam air
laut dan konsentrasi/kadar tertinggi yang dijinkan(KTD), disajikan dalam Tabel 3. Konsentrasi yangdiperhatikan dalam Tabel 3 dibawah masih jauh
dibawah batas kadar tertinggi yang diijinkanmenurut keputusan DIRJEN BAT AN No294/DJfl992(I2). Hal ini menunjukkan bahwa
secara radiologis air laut masih di bawah ambang
batas yang diperkenankan, sehingga radioaktivitas
y yang tersajikan merupakan kondisi latar disekitarpengambilan cuplikan.
Hasil pengukuran radiaktivitas y pada Tabel2 dan 3 nantinya dibandingkan dengan
pengambilan cuplikan dimusim kemarau,sclanjutnya pemantauan radioaktivitas biota
perairan setelah beroperasinya PL TU TanjungjatiB, yang diperkirakan bcropcrasi tahun 2005. Hasil
dari pcngukuran radioaktivitas ini, selanjutnyatcrsusun data rona awal (base lille) radioaktivitas
bioata di dacrah calon tapak PL TN Ujung
Lcmahabang, yang mcngakomodasikan datalingkungan tcrkini, dalam rangka mcndukung izinlap3k dan AMDAL PL TN.
Tabel 3. I/asil pClIgllkurall radioaktivitas y da la 11/
air lallt dall kOllsclltrasi/kadar tertillgxi
yallg dijillkall (KTD) Bq/L.
RadionuklidaAktivitas y (Bq/L)
Tcrukur
KTD
Ra-226
1,52X±0,15440
Pb-212
0,0349 ± 0,0184
Pb-2140,0929 ± 0,017
4
1'1-2080,428 ± 0,272
3.000
Ac-2281,484 ± 0,272
3.000
K-40II ,79X ± 0,53
10.000
Presisi dall kOllselltrasi deteksi terkecil
(millimum detectable cOllcelltratioll, MDC).
Tabcl 4 mcrupakan hasil pcngukuransimpangan baku, prcsisi dan konscntrasi dctcksitcrkccil (minimum dctcctablc conccntration .
MDC). Simpangan baku dihitung dcnganpcrsamaan (3) dcngan tingkat kcpcrcayaan 95 %.hasil yang tcrukur sctiap radionuklida bcrbcda.
Simpangan baku scring juga dihitung dcnganbantuan komputcr maupun kalkulator, kususnya
untuk konscntrasi dibawah 100 ppm danpcngulangan pcngukuran paling tidak 5 kali(i I.Prcsisi rncrupakan hasil pcngukuran yangmcnghasilkan kctclitian, prcsisi dari pcrhitunganhasil simpangan baku at au standar dcviasi dihagi
dcngan pcncacahan cuplikan radionuklidanya .Prcsisi scmakin kccil ll1aka pcngukuranradionuklida akan Icbih Icliti dan prcsisi
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImlah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, B Juli 2003
268 ISSN 0216 -3128 Sukirno, dkk
Analisis
Offer.,
dipengaruhi akan besarnya radionuklida yangterukur, semakin besar radionuklida yang terukurmaka simpangan bakunya akan semakin kecil, halini berarti presisinya akan semakin kecil juga.
Konsentrasi deteksi terkecil (MDC) untuksetiap radionuklida pada Tabel 4, mempunyai hargayang berbeda-beda, dapat dibandingkan antararadionuklida K-40 dengan TI-208, untukradionuklida TI-208 terlihat konsentrasi deteksi
terkecil 0,939 Bq/Kg, untuk cuplikan sedimen lautdan yang terbesar adalah radionuklida K-40konsentrasi deteksi terkecil 20,492 Bq/Kg.Konsentrasi deteksi terkecil dengan menggunakanpersamaan (4), dipengaruhi oleh probabilitas atauintensitas sinar gamma dan efisiensi detektorpencacahan. Intensitas TI-208 adalah 85,77 %,dapat dilihat pada Tabel I dan efisiensi, sebesar0,5492 %, dapat dilihat pada lampiran Gambar Ipada lampiran, sedangkan K-40 intensitas 10,67 %dan efisiensinya 0,1929 %. Pengaruh dariintensitas dan efisiensi akan mempengaruhi MCD;semakin kecil harga intensitas dan efisiensi makaMCD akan makin besar.
Tabel 4. Pengukuran simpangan baku. presisi dankonsentrasi deteksi terendah untuk
cuplikan sedilllen lallt.
Radionu Simpangan MDCklida
baku B IKRa-226
9,8937,3622,352
Pb-212
2,83213,8201,333Pb-214
12,6444,1983,748TI-208
3,258,740,939
Ac-228
11,4308,2773,364K-40
28,3963,72420,492
KESIMPULAN
I. Identifikasi radionuklida pemancar y yang
terdapat dalam sedimen, air laut, ikan kerapu
dan algae ada 6 jenis radionuklida yaitu Ra-226(186,52 keY), Pb-212 (238,75 keY), Pb-214
(395,94 keY), TI-208 (583,19 keY), Ac-288
(911,07 keY) dan K-40 (1460,7 keY)
2. Radionuklida pemancar y dalam air laut untuk
scmua radionuklida masih jauh dibawahkonsentrasi tcrtinggi yang dijinkan menurut SK
DIRJAN BAT AN No 294/DJ/1992, hal ini
menunjukkan bahwa secara radiologis air laut dipcsisir Lcmahabang Jepara masih dibawahambang yang dipcrkenankan.
3. Konsentrasi deteksi terendah (minimum
detectable concentration, MDC).pada cuplikan
sedimen laut untuk radionuklida yangdiperhatikan sekitar 0,939 Bq/Kg sampaidengan 20,492 Bq/Kg
DAFfARPUSTAKA
I. SUKIRNO., SUDARMADJI., "PengukuranRaioaktivitas Gammma, Beta dan IdifikasiRadionuklida dalam Sedimen dan Air
Sungai"., Prosiding, PPI, P3TM BATAN.,Yogyakarta (200 I)
2. BATAN., Surat Keputusan DIRJEN BATAN
No 445/DJIXlI992., Jakarta (1992)
3. BATAN., Surat Keputusan DIRJEN BATAN
No 446/DJIXlI992., Jakarta (1994)
4. SUSETYO, W., Spektrometri Gamma., Gajah
Mada University Press., Yogyakarta (1988)
5. WARDANA.W.A., Teknik
Radioaktivitas Lingkungan., AndiYogyakarta (1994)
6. ISMONA, A., SUT ARMAN dan NAREH, M.,
Upaya Pemantauan Radiasi dan Radioaktivitas
Lingkungan"., PIKRL., BATAN., Jakarta(1993 )
7. IAEA., Reference Methods for Marine
Radioactivity Studies., Technical report SeriesNo 118., Vienna (1970)
8. IAEA., Guidelines for Agricultural Release of
Radionuc1ides., Vienna (1994)
9. DAHLGAARD, H., Marine Radioecology,Nordic Radiology: Compendium for a Nordic
Postgraduate Course in General Radioecology.,Land Sweden (1991)
10.IAEA., Measurement of Radionuc1ides in Food
end The Environment., A Guide Book.,
Technical Report Series No 295,., Vienna( 1989)
II.ERDTMANN. G., Neutron Activation Tables.,New York (1989).
12.BATAN., Surat Keputusan DIRJEN BATAN
No 294/DJIX/1992., Jakarta (1992)
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
Sukimo, dkk ISSN 0216 - 3128 269
= 1.7699x + 0.946R2 = 1
LAMPlRAN
2500
:> 2000GI
C 1500«J
~ 1000I::GI
I- 500
o
o 250 500 750 1000 1250 1500No Salur
Zainul Kamal
Alasan pemilihan Lemah Abang sebagaipemilihan lokasi pengambilan sampel ?
Alasan pengambilan algae, ikan dan air?
Sukirno
Alasan pemilihan lokasi Lemah Abangbisa dilihat pada pendahuluan (cukupjelas). Karena pada lokasi tersebutrencananya akan ada 2 Pusat PembangkitListrik
Gambar 1. Kalibrasi tenaga (ke V) terhadap NoSalur
Gambar 2. Kalibrasi Efisiensi terhadap Tenagasillar r (ke V)
3.5
3
~2.5.- ?VI _c:.!!! 1.5VI
ffi 10.5
o
= 778.76x·I.1395
R2 = 0.9981
o 250 500 750 1000 1250 1500Tenaga (keV)
Alasan pengambilan algae dan ikan, illimerupakan bio-indikator, yang setiap saatada di perairan tersebut (di pendahuluansudah diuraikan secara jelas).
C.Supriyanto
Sampling yang dilakukan apakah sudahdibandingkan pada musim kemarau dan musimhujan, mohonjelaskan.
Sukirno
Samplillg dilakukan pacla bulan Februari2003, pada saat musim hujan. Hasil padamusim kemarau untuk tahun 2003, akan
dilakukan akhir bulan Juli 2003. Jadinyaradioaktivitas belum bisa dibandingkan.
TANYAJAWAB
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImlah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003