Bab 3 Penataan BWK RDTR

65
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko I 3.1. TINJAUAN RTRW TERHADAP KECAMATAN KOTA MUKOMUKO Tinjauan terhadap RTRW terhadap Kota Mukomuko dapat dilihat dari aspek struktur ruang dalam dokumen RTRW Kabupaten Mukomuko. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Mukomuko sampai tahun 2030 dirumuskan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Peraturan Mentri PU No. 16 Tahun 2009 Tentang Rencanan Tata Ruang Wilayah Kebupaten. Perda No. 11 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu Analisis Struktur Ruang Konsep dan Strategi Pengembangan Kebijaksanaan-kebijaksanaan pengembangan BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-1 BAB III TUJUAN PENATAAN BWP

description

BIDANG TATA RUANG

Transcript of Bab 3 Penataan BWK RDTR

Page 1: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

I

3.1. TINJAUAN RTRW TERHADAP KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

Tinjauan terhadap RTRW terhadap Kota Mukomuko dapat dilihat dari

aspek struktur ruang dalam dokumen RTRW Kabupaten Mukomuko. Rencana

Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Mukomuko sampai tahun 2030 dirumuskan

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Peraturan Mentri PU No. 16 Tahun 2009 Tentang Rencanan Tata Ruang

Wilayah Kebupaten.

Perda No. 11 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Bengkulu

Analisis Struktur Ruang

Konsep dan Strategi Pengembangan

Kebijaksanaan-kebijaksanaan pengembangan

3.1.1. Kecamatan Mukomuko dalam Struktur Ruang Kabupaten Mukomuko

Rencana hirarki pusat-pusat pelayanan/pusat pertumbuhan di Kabupaten

Mukomuko meliputi :

Pusat Utama/PKW : Kota Mukomuko

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) : Kota Lubuk Pinang , Penarik dan Ipuh

Pusat Pelayanan Kawasan Promosi (PPKp) : Pasar Bantal

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-1

BAB IIITUJUAN PENATAAN BWP

Page 2: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Pusat Pelayanan Lingkungan : Ibu Kota Kecamatan (IKK) lainnya

Sistem hirarki pusat-pusat pelayanan direncanakan menunjukkan suatu sistem yang

berjenjang dan optimal. Selain itu Kecamatan Kota Mukomuko Mendukung daerah-

daerah yang memiliki potensi ekonomi, seperti pertanian, perkebunan, industri,

kehutanan, perikanan, pertambangan dan lain-lain ;

Mendukung strategi pengembangan struktur tata-ruang dan

integrasi spasial;

Mendukung kelancaran fungsi simpul-simpul transportasi an-

tar wilayah;

Mendorong pengembangan wilayah sepajang DAS Kabu-

paten Mukomuko.

a. Meningkatkan kualitas pelayanan sistem transportasi, baik dalam

hal angkutan barang maupun penumpang, dengan meningkatkan

kelancaran dan keandalan pelayanan transportasi.

b. Meningkatkan keterpaduan antar-moda transportasi, baik

transportasi internal maupun eksternal, terutama dalam hal

penyediaan simpul-simpul jaringan transportasi yang baik untuk

mendukung perpindahan moda.

c. Mendukung perwujudan pengembangan wilayah yang

berwawasan lingkungan dalam upaya menuju pembangunan

berkelanjutan (sustainable development). Dalam konteks ini

pengembangan sistem transportasi hendaknya direncanakan

sedemikian rupa sehingga meminimalisir dampak lingkungan yang

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-2

Page 3: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

terjadi dan tidak memacu pemanfaatan lahan yang berlebihan

yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Dalam konsep pengembangan tata ruang Kota Mukomuko, Kecamatan Mukomuko

akan dikembangkan atau ditingkatkan menjadi kota orde satu yang berfungsi sebagai

pusat kegiatan perekonomian, jasa dan pemerintahan. Maka sesuai dengan arahan

pengembangan untuk kecamatan lainnya akan sangat membutuhkan pengembangan

infrastruktur listrik kedepan guna menunjang aktifitas perkotaan yang akan terjadi.

1. Pelayanan Air Bersih

Dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat, maka

penyediaan air bersih menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi di Kabupaten

Mukomuko. Air bersih merupakan fasilitas publik yang sangat strategis dalam

mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan wilayah di Kabupaten

Mukomuko. Sektor ini diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal

terhadap masyarakat/rumah tangga maupun terhadap pengembangan industri,

perdagangan dan jasa-jasa serta kegiatan pemerintahan. Jenis pelayanan air bersih

yang akan dilayani di Kabupaten Mukomuko adalah pelanggan domestik, hidran

umum, komersial/industri dan sosial. Berdasarkan standar yang ada kebutuhan untuk

domestik adalah 150 l/org/hari, hidran umum 40 l/org/hari, komersial/industri 30

l/org/hari dan pelayanan sosial 15 l/org/hari. Diharapkan standar pelayanan tersebut

dapat diterapkan untuk pelayanan air bersih terutama di pusat-pusat pengembangan

wilayah seperti perkotaan Mukomuko.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-3

Page 4: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

2. Sebagai Pusat Perkantoran

Kecamatan Kota mukomuko dalam persepektif RTRW Kabupaten Mukomuko Dalam

rangka peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Mukomuko,

ketersediaan fasilitas pelayanan pemerintah sangat dibutuhkan. Kebutuhan fasilitas

tersebut akan disesuaikan dengan perkembangan perkotaan yang ada. Sampai saat

ini pelayanan pemerintah kabupaten sudah sampai tingkat kecamatan. Selain kantor

kecamatan, fasilitas pelayanan pemerintah yang lain adalah berupa kantor pos, pos

polisi, kantor telekomunikasi, kantor PLN, Kantor PDAM dan lain-lain. Pola

penempatan masing-masing fasilitas disesuaikan dengan perkembangan sosial

ekonomi perkotaan yang ada. Masing-masing kecamatan diharapkan kedepan akan

menjadi pelayanan satu atap, sehingga pelayanan akan lebih efisien dan efektif.

Berdasarkan jumlah penduduk, perkiraan kebutuhan fasilitas kesehatan sampai

dengan tahun 2030.

3. Rencana Pengembangan Bidang Transportasi

Peranan di Sektor transportasi Kota Mukomuko yang terletak pada posisi

perlintasan Jalur Pantai Barat Lintas Sumatera mengakibatkan tingginya mobilitas

barang dan penduduk yang melewati daerah ini. Jenis moda transportasi yang

melintasi daerah ini selain jalur darat yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat

dengan Provinsi Jambi. Dengan posisi yang strategis tersebut perlu dikembangkan

prasarana dan sarana untuk mendukung transportasi terutama moda angkutan darat.

Dalam kajian RTRW Provinsi, Kabupaten Mukomuko diposisikan sebagai daerah

transit yang melayani daerah Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-4

Page 5: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

3.1.2. Kecamatan Kota Mukumuko dalam Pola Ruang Kabupaten Mukomuko

1. Rencana Pemanfaatan Kawasan Berfungsi Lindung

a. Kawasan Sempadan Sungai

Rencana kawasan lindung sempadan sungai di Kabupaten

Mukomuko terletak 100 meter di kiri-kanan Sungai Air Majunto

yang melintasi Kecamatan Kota Mukomuko.

b. Kawasan Sempadan Pantai

Rencana kawasan lindung sempadan pantai di Kabupaten

Mukomuko terletak 100 meter di ukur dari garis pasang tertinggi

ke wilayah darat, kawasan sempadan pantai hanya dinotasikan

dalam bentuk garis. Rencana pemantapan kawasan sempadan

pantai di Kabupaten Mukomuko ini didasarkan atas pertimbangan

hasil analisis berdasarkan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang

Pengelolaan Kawasan Lindung. Karena Kota Mukomuko

mempunyai kawasan pantai maka dalam pola Ruang Kabupaten

juga diarahkan kepada peraturan perlindungan zona kawasan

Pantai.

c. Kawasan Sempadan Danau

Kawasan sempadan danau ini adalah Kawasan Danau Nibung

dan Danau Lebar yang berada pada Kecamatan Kota Mukomuko.

Rencana kawasan lindung sempadan danau di Kabupaten

Mukomuko terletak 100 meter di ukur dari garis pasang tertinggi

ke wilayah darat, kawasan sempadan danau juga dinotasikan

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-5

Page 6: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

dalam bentuk garis. Rencana pemantapan kawasan sempadan

danau di Kabupaten Mukomuko ini didasarkan atas pertimbangan

hasil analisis berdasarkan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang

Pengelolaan Kawasan Lindung.

2. Rencana Pemanfaatan Kawasan Budidaya

a. Kawasan Perkotaan

Rencana pemanfaatan kawasan perkotaan diarahkan di lokasi ke

Kecamatan Kota Mukomuko selain Lubuk Pinang, Penarik dan

Ipuh. Adapun kebijakan pemanfaatan kawasan perkotaan di

Kabupaten Mukomuko adalah sebagai berikut :

Kawasan perkotaan difungsikan sebagai kegiatan utama

non- pertanian, yaitu kegiatan jasa pemerintahaan, jasa

perdagangan, jasa perkantoran, permukiman perkotaan, serta

fasilitas-fasilitas pendukung perkotaan.

Pengembangan kawasan perkotaan dimulai dari kawasan

pusat perkotaan yang telah berkembang saat sekarang,

dengan mengarahkan perkembangan perluasan kota ke

daerah sekitarnya dan menghindarkan seminimal mungkin

lahan basah beririgasi teknis untuk kegiatan perkotaan.

Dalam pengembangan kegiatan perkotaan harus

memperhatikan potensi rawan bencana banjir, aman, lancar,

bersih dan tertib. Oleh sebab itu dalam pengembangan

perkotaan harus dilengkapi dengan sarana prasarana

perkotaan yang memadai, antara lain : ruang terbuka hijau,

pos pelayanan keamanan, drainase, jaringan jalan dan rambu-

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-6

Page 7: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

rambu lalu lintas, sistem persampahan, listrik, dan air bersih.

Dalam arahan RTRW Kabupaten Mukomuko harus disediakan

infrastruktur (jalan dan terminal) dan utilitas (drainase, listrik,

air bersih, dan telekomunikasi) sebagai kelengkapan kawasan

perkotaan untuk mendukung kegiatan perumahan,

perkantoran, perdagangan, dan hiburan.

b. Kawasan Pedesaan

Kota Mukomuko juga sebagai kawasan pedesaan difungsikan

sebagai kawasan dengan kegiatan utama untuk pelayanan sentra

produksi pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan holtikultura.

Kawasan pedesaan Kecamatan Kota Mukomuko diarahkan

menjadi pusat pengumpul sementara sehingga dilengkapi dengan

infrastruktur untuk meningkatkan aksesibilitas dari daerah produksi

ke lokasi pengumpul sementara.

Pengembangan pemukiman pedesaan disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat dan kearifan lokal masyarakat dalam

pengembangannya.

Adapun arahan pemanfaatan kawasan pedesaan di Kota

Mukomuko adalah sebagai berikut :

Menyediakan sarana prasarana pendukung pengembangan sentra

pertanian yang ada di daerah belakangnya, antara lain : penyediaan

gudang penimbunan dan penjemuran, penggilingan padi,

pengembangan kios-kios untuk kebutuhan sehari-sehari dan

penjualan alat-alat pendukung pertanian.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-7

Page 8: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Mengembangkan komoditi-komoditi unggulan, seperti komoditi

pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan darat, dan

peternakan.

Pengembangan rumah-rumah pemukiman penduduk yang layak

huni dengan dilengkapi dengan bangunan fisik yang baik dan MCK

yang sehat dan bersih.

3.2. PROFIL WILAYAH PERENCANAAN

3.2.1. LETAK GEOGRAFIS

Kabupaten Mukomuko termasuk dalam wilayah Propinsi Bengkulu yang

dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 3 tahun 2003, tentang pembentukan

Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Kaur. Secara geografis

Kabupaten Mukomuko terletak pada 101001’15,1” – 101051’29,6” BT dan pada

02016’32,0” – 03007’46,0” LS. Kabupaten Mukomuko terletak di pantai barat Sumatera

dan membujur sejajar Bukit Barisan.

Batas-batas wilayah Kabupaten Mukomuko adalah:

1. Sebelah Utara : Kabupaten Pesisir selatan, Sumatera barat

2. Sebelah Timur : Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin jambi.

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara.

4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera Hindia

Untuk Kota Mukomuko yang berada dalam administrasi 1 kecamatan dari 15

kecamatan yang ada di Kabupaten Mukomuko. Dulunya bernama Kecamatan

Mukomuko Utara yang sesuai dengan Instruksi Bupati Nomor 17 tahun 2008 tentang

pelaksanaan perubahan nama Kecamatan Mukomuko Utara menjadi Kecamatan Kota

Mukomuko. Kecamatan Kota mukomuko mempunyai luas Wilayah sekitar 227.00 KM2,

sebahagian besar wilayah Kecamatan Kota Mukomuko keadaan topografi Datar dan

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-8

Page 9: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

umumnya berada pada dataran rendah. Ketinggian Wilayah berkisar antara 5-50 Meter

dari atas pemukaan laut. Dikecamatan ini mengalir sungai selagan sebagai sumber air

baku untuk air bersih. Batas wilayah Kota Mukomuko adalah :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan XIV Koto, Kecamatan V Koto

dan Kecamatan Air Majunto

2. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Teras Terunjam.

3. Sebelah Selatan berbatas dengan kecamatan Air Dikit.

4. Sebelah Barat Berbatasan dengan Samudera Hindia.

Secara administrasi Kota Mukomuko mempunyai 9 Kelurahan dan desa dengan

maksimal jarak ke pusat kota sejauh 15 KM, berikut jarak masing-masing kelurahan

dan desa ke pusat kota.

Tabel 3.1.

Jarak Kelurahan dan Desa dari Pusat Kota

No Kelurahan/Desa Jarak

1 Tanah Rekah 5

2 Kelurahan Pasar Mukomuko 0

3 Ujung Padang 3

4 Pondok Batu 5

5 Selagan Raya 15

6 Pasar Sebelah 10

7 Kelurahan Kota jaya 2

8 Kelurahan Bandar Batu 3

9 Tanah Harapan 4

Sumber : BPS

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-9

Page 10: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

3.2.2. ADMINISTRASI DAN LUAS WILAYAH

Luas wilayah Kabupaten Mukomuko adalah 403.670 Ha atau 4.036,7 km2, dan

luas wilayah laut 72.760 ha atau 727,60 km2 (dihitung sejauh 4 mil dari garis pantai).

Diawal pembentukan Kabupaten Mukomuko memiliki 5 (lima) Kecamatan definitif,

106 Desa dan 3 Kelurahan.

Tabel 3.2.

Luas Kelurahan dan Desa Kota Mukomuko

No Kelurahan/Desa Luas

(KM2)

1 Tanah Rekah 17

2 Pasar Mukomuko 17

3 Ujung Padang 11

4 Pondok Batu 25

5 Selagan Raya 9

6 Pasar Sebelah 12

7 Kota jaya 70

8 Bandar Batu 50

9 Tanah Harapan 16

Jumlah 227

Sumber : BPS

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-10

Page 11: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.3.

Posisi Perbatasan per kelurahan/Desa

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-11

Page 12: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Gambar 3.1 PETA ORIENTASI

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-12

Page 13: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Gambar 3.2 PETA ADMINISTRASI

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-13

Page 14: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

3.2.3. JENIS TANAH

Jenis tanah Kota Mukomuko pada umumnya bukan merupakan jenis tanah

yang tunggal tetapi merupakan asosiasi dari beberapa jenis tanah yang proporsinya

berbeda, dari sangat dominan ( 75%), dominan (50-75%), cukup dominan (25-49),

sedikit dominan (10-24%) dan sedikit sekali dominan ( 10%). Jenis tanah di

Kabupaten Mukomuko adalah pada tingkat klasifikasi Great Group asosiasi antara

Dystropepts, Haplohumults dan Humitropepts mempunyai kawasan yang paling luas

yaitu 126.830,86 ha atau 31,42% dari seluruh wilayah Kabupaten Mukomuko.

Hampir sama dengan Kabupaten Mukomuko Tekstur tanah di wilayah kota

Mukomuko didominasi oleh tekstur tanah halus baik pada top soil maupun pada sub

soil (sebesar 44,02% dari seluruh wilayah). Kedalaman efektif tanah yang dominan

untuk masing-masing satuan lahan terbagi ke dalam dua kelompok yaitu kedalaman

efektif tanah pada tanah mineral dan kedalaman efektif tanah pada tanah gambut.

Kedalaman efektif tanah pada tanah mineral didominasi oleh kawasan dengan kelas

Sangat Dalam, yaitu dengan kedalaman antara 101-150 cm, yang meliputi kawasan

seluas 273.030,64 ha atau 67,64% dari wilayah Kabupaten Mukomuko. Kemudian

diikuti dengan kelas Dalam yaitu dengan kedalaman antara 76-100 cm, yang meliputi

kawasan seluas 118.128,80 ha atau 29,26% dari wilayah Kabupaten Mukomuko.

Kedalaman efektif tanah pada tanah gambut di wilayah Kabupaten Mukomuko

mempunyai kedalaman dengan kelas Sangat Dalam, yaitu antara 76-200 cm.

Kawasan gambut ini meliputi luas lebih kurang 14.016,70 hektar.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-14

Page 15: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

3.2.4. KLIMATOLOGI

Keadaan iklim Kabupaten Mukomuko dan kota Mukomuko umumnya seragam

dengan curah hujan tinggi. Iklim di Kota Mukomuko tidak dapat dipisahkan dengan

iklim di wilayah Kabupaten Mukomuko secara keseluruhan. Berdasarkan tipe iklim

menurut kreteria Schmid dan Ferguson, Oldeman serta tipe iklim menurut Koppen,

iklim di Kabupaten Mukomuko adalah sebagai berikut:

1. Menurut Schmidt dan Ferguson, Kabupaten Mukomuko mempunyai tipe iklim A

(sangat basah)

2. Menurut Oldeman, Kabupaten Mukomuko mempunyai tipe iklim B

3. Menurut Koppen, Kabupaten Mukomuko mempunyai tipe iklim A dan B1

Banyaknya curah hujan sangat dipengaruhi oleh iklim, kondisi geografis, dan

perputaran arus udara. Sebagian wilayah Kabupaten Mukomuko merupakan daerah

pesisir, sehingga udara di daerah ini sangat dipengaruhi oleh angin laut. Curah hujan

di Kabupaten Mukomuko pada tahun 2009 cukup tinggi yaitu sebanyak 2.441 mm dan

tertinggi pada bulan Desember yaitu 412 mm sedangkan yang terendahnya pada bulan

Juni 102 mm. Dengan rata-rata curah hujan 203,42 mm/bulan.

Hari hujan selama tahun 2009 sebanyak 217 hari dengan rata-rata 18 hari hujan

perbulan. Hari hujan paling banyak pada bulan Desember sebanyak 24 hari dan paling

sedikit pada bulan April yaitu 9 hari.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-15

Page 16: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Gambar 3.3. Gambar Curah Hujan Kota Mukomuko

3.2.5. PERTANIAN

Struktur perekonomian Kabupaten Mukomuko sangat didominasi oleh sektor

pertanian. Sektor pertanian mencakup lima sub sektor, yaitu pertanian tanaman

pangan, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan. Sektor ini merupakan

sektor utama pendukung pembangunan di Kabupaten Mukomuko, dimana

sumbangannya dalam PDRB sebesar 50,14 persen. Lebih kurang 75% penduduk

kabupaten ini bergerak di sektor tersebut.

Pertanian tanaman pangan meliputi padi, palawija, sayur-sayuran, dan buah-

buahan. Padi merupakan tanaman pokok bagi petani. Secara umum produksi padi di

Kabupaten Mukomuko pada tahun 2009 sebesar 63.759 ton. Tanaman palawija terdiri

dari jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau. Pada

umumnya tanaman ini ditanam di lahan bukan sawah (lahan kering). Produksi sayur-

sayuran di Kabupaten Mukomuko terutama adalah kacang panjang, cabe dan terong.

Namun produksi tanaman ini pada umumnya berfluktuasi. Hal yang sama juga terjadi

pada tanaman buah-buahan.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-16

Page 17: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Sub sektor perkebunan memiliki potensi yang cukup besar untuk dikem-

bangkan di Kabupaten Mukomuko. Hal ini dapat kita lihat pada beragamnya jenis tana-

man yang diusahakan oleh masyarakat. Dan umumnya kondisinya adalah tanaman

muda dan tanaman menghasilkan. Jenis tanaman yang banyak diusahakan terutama

adalah kelapa sawit dan karet.

Selanjutnya adalah subsektor perkebunan yang memiliki potensi yang cukup

besar untuk dikembangkan di Kabupaten Mukomuko, hal ini dapat dilihat pada

beraneka ragam jenis tanaman di Kabupaten Mukomuko. Pada umumnya kondisi

tanaman berkategori muda dan sebagian tanaman sudah menghasilkan. Jenis

tanaman yang paling dominan adalah kelapa sawit dan karet.

Sub sektor peternakan mencakup ternak besar dan unggas, umumnya ternak

yang diusahakan di kabupaten mukomuko adalah sapi, kerbau, kambing, dan jenis

unggas. Sedangkan khusus kota Mukomuko populasi sapi mencapai 2.786, kerbau

269 ekor, kambing 15, domba 86 dan peternakan lainnya 203 ekor pada tahun 2011

Luas panen padi pada tahun 2010 dan 2011 di Kecamatan Kota Mukomuko

sebesar 30 hektar dan 205 Hektar. Terjadinya penambahan luas panen pada sawah

dan padi Ladang tersebut berpengaruh terhadap produksi padi dari 101,00 Ton

menjadi 768,40 Ton.

Produksi tanaman palajiwa di Kecamatan Kota Mukomuko masih di Dominasi

oleh Tanaman Jagung yang besar produksinya menjcapai 855 ton selama tahun 2011.

Disusul ubi kayu, kacang hijau dan kacang tanah dengan masing-masing produksi

35,42 Ton, 7,58 Ton, 7,0 Ton dan 2,0 Ton.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-17

Page 18: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.4. Produksi Padi di Kecamatan Kota Mukomuko

Tabel 3.5. Produksi Plawija di Kecamatan Kota Mukomuko

Produksi tanaman sayuran selama tahun 2011 di Kecamatan Mukomuko di

dominasi oleh tanaman kangkung dengan produksi sekitar 612,00 ton. Produksi

sayuran yang lain adalah cabe 300,00 ton, terung 269,00 ton, ketimun 250,00 ton,

kacang panjang 158,00 ton, tomat 139,04 ton dan bayam 91,00 ton. Produksi buah-

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-18

Page 19: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

buahan tercatat papaya 43,074 ton, pisang 35,097 ton, durian 6,051 ton dan mangga

2,066 ton sedangkan pada subsector perkebunan, kelapa sawit masih merupakan

unggulan dengan produksi 7.350 dan karet 4 ton. Pada subsector pertenakan tercatat

populasi sapi potong 2.786 ekor, kerbau 269 ekor, kambing 15 ekor, domba 86 ekor.

Tabel 3.6. Produksi Sayuran di Kecamatan Kota Mukomuko

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-19

Page 20: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.7. Produksi Buah-buahan di Kecamatan Kota Mukomuko

Tabel 3.8Populasi Ternak di Kecamatan Kota Mukomuko 2009-2011

JENIS TERNAK

LIVESTOCK KIND

TAHUN

YEAR

2009 2010 2011

No (1) (2) (3) (4)

1 Sapi 1.895 2.162 2.786

2 Kerbau 448 246 269

3 Kambing 668 677 15

4 Domba - - 86

5 Babi 14 - -

6 Lainnya - - 203

Sumber : BPS

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-20

Page 21: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

3.2.6. KELAUTAN

Kabupaten Mukomuko mempunyai garis pantai sepanjang 98,17 Km, dengan

demikian luas kawasan laut sejauh 4 mil dari garis pantai meliputi wilayah seluas lebih

kurang 72.760,106 Ha atau 727.601,06 Km2. Pantai Barat Kabupaten Mukomuko

memanjang dari arah Barat Laut (di perbatasan Propinsi Sumatera Barat) sampai arah

Tenggara (sebelah selatan Air Rami) membentuk garis pantai yang relatif lurus, seperti

halnya pantai-pantai yang berhadapan dengan perairan samudra.

Potensi lautan merupakan potensi penangakapan ikan di laut. Hingga saat ini,

belum tersedia data potensi sumberdaya ikan (SDI) yang ada di laut Kabupaten

Mukomuko. Untuk memberikan gambaran potensi, maka akan didekati dengan potensi

sumberdaya ikan di laut Propinsi Bengkulu. Propinsi Bengkulu memiliki potensi

perikanan pada laut teritorial (0-12 mil) sebesar 46.195 ton dan pada ZEE sebesar

80.022 ton. Dengan demikian, total potensi SDI di Propinsi Bengkulu adalah 126.217

ton.

Untuk Kota Mukomuko jumlah produksi ikan hanya pada perairan laut yaitu sebesar

1.039,68 Ton pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 2.537, 60 Ton pada tahun

2011.

Tabel 3.9.Jenis-Jenis Ikan di Perairan Laut MukomukoNo Jenis Sumberdaya Ikan

1. Cakalang(Katsuwonus pelamis)

2. Tongkol (Euthynnus sp)

3. Tenggiri (scomberomorus sp)

4. Madidihang(thunnus albacores)

5. Albakora(Thunnusalalunga)

6. Setuhuk hitam(Makaira indica)

7. Setuhuk loreng(M.nitsukuri)

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-21

Page 22: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

8. Setuhuk biru(M.mazara)

9. Ikan Pedang(Xiphias gladius)

10. Layaran(Istiophorus platypterus)

11. Ikan cucut(Isurus Glaucus)

12. Ikan pelagis kecil

13. Udang penaid

14. Ikan Demersal

Tabel 3.10. Lokasi dan Jenis Ikan tuna Kabupaten Mukomuko

LOKASI JENIS TUNA

Samudera Hindia

Barat Sumatera

Madidihang(yellow fin tuna)

TunaMataBesar(bigeye tuna)

Tuna albakora(albacore)

3.2.7. ASPEK SOSIAL

Penduduk Kabupaten Mukomuko tahun 2009 sebanyak 145.350 jiwa. Luas Kabu-

paten Mukomuko 4.036,7 km2. Berdasarkan kondisi ini, maka kepadatan penduduk

Kabupaten Mukomuko adalah 36,05 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat

di Kecamatan XIV Koto yaitu 144,14 jiwa/km2 sedangkan terendah di Kecamatan Air

Rami sebesar 10,40 jiwa/km2. Jumlah rumah tangga pada tahun 2009 sebanyak

39.325 rumah tangga.

Dengan demikian rata-rata anggota rumah tangga sebesar 3,7 orang. Jumlah

penduduk laki-laki masih lebih banyak dibanding jumlah penduduk perempuan, mas-

ing-masing adalah 75.432 jiwa dan 70.098 jiwa, sehingga sex rationya sebesar 107,61

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-22

Page 23: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Laju pertumbuhan penduduk tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu 2,5%, dengan

demikian pada tahun 2020 jumlah penduduk Kabupaten Mukomuko lebih kurang di

proyeksikan sebesar 270.730 jiwa. Sejalan dengan itu berbagai parameter

kependudukan diperkirakan akan mengalami perbaikan yang ditunjukkan dengan

menurunnya angka kelahiran, meningkatnya usia harapan hidup, dan menurunnya

angka kematian bayi. Meskipun demikian pengendalian kuantitas dan laju

pertumbuhan penduduk penting diperhatikan untuk menciptakan keseimbangan

penduduk. Kondisi tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan

kualitas SDM, daya saing dan kesejahteraan rakyat. Disamping itu persebaran dan

mobilitas penduduk perlu pula mendapatkan perhatian khusus, sehingga ketimpangan

persebaran dan kepadatan penduduk antara kabupaten dan kecamatan serta

perkotaan dan pedesaan dapat dikurangi.

Tantangan yang sangat besar disamping laju pertumbuhan penduduk adalah

banyaknya pengangguran baik bagi penduduk miskin yang tingkat pendidikannya tidak

tamat SD, maupun bagi penduduk yang pendidikannya SMP ke atas. Oleh karena itu

upaya penciptaan lapangan kerja juga dikaitkan dengan pendidikan dan SDA yang ada

dan pengelolaan bantuan kepada penduduk miskin dan pengangguran, baik melalui

pendidikan, pelatihan, maupun dukungan dana seperti Bantuan Operasional Sekolah

(BOS), PKPS BBM, dan Kompensasi Daerah Tertinggal (KDT) yang bersih dari KKN.

Pendidikan merupakan wahana dan sekaligus cara untuk membangun

manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumberdaya pembangunan.

Melalui pendidikan diharapkan dapat dibentuk manusia Indonesia yang

berkualitas yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan, mengembangkan,

serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang n untuk

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-23

Page 24: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai bidang

lainnya. Kualitas SDM yang tinggi akan menjadi faktor pendukung bagi

keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Sebaliknya, rendahnya kualitas

SDM dapat menjadi salah satu penyebab ketidak berhasilan pembangunan.

Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Mukomuko sebanyak 80

buah. Terdiri dari 1 buah Rumah Sakit, 15 buah Puskesmas, 53 buah Puskesmas

Pembantu dan 18 buah Puskesmas Keliling. Dengan jumlah sarana ini diharapkan

dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi seluruh penduduk Kabupaten

Mukomuko. Sarana ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan pada

142.047 jiwa.

Rasio penduduk dengan Puskesmas adalah 1 : 9470 jiwa. Artinya setiap 1776

jiwa dilayani oleh saran kesehatan baik Rumah sakit dan Puskesmas. Selain Rumah

sakit dan puskesmas layanan kesehatan juga di dukung oleh 187 buah Posyandu dan

37 buah POSKESDES.

Penduduk Kabupaten Mukomuko termasuk pemeluk agama yang cukup

heterogen. Namun mayoritas (97,5%) penduduknya beragama Islam. Pada tahun

2008 di Kabupaten Mukomuko terdapat 167 buah Masjid, 301 buah Mushala, 25 buah

Gereja dan 1 buah Vihara Budha dan 4 Pura.

Masyarakat Kabupaten Mukomuko secara historis merupakan komunitas

beragam suku yang berasal dari berbagai pelosok nusantara. Adanya

homogenitas tradisional Pagaruyung telah mengakibatkan bahasa dan budaya

masyarakat Mukomuko didominasi oleh Minangkabau. Melalui suatu proses

akulturasi dan asimilasi, bahasa dan budaya masyarakat Kabupaten Mukomuko

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-24

Page 25: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

pada akhirnya melahirkan keunikan tersendiri yang mungkin menarik minat

pemerhati budaya dan bahasa. Bahasa Mukomuko merupakan variasi bahasa

Minangkabau yang termasuk bahasa Melayu Kuno dengan campuran bahasa

Inggris dan Arab. Variasi bahasa ini semakin ke Selatan yakni dari Kecamatan

Pondok Suguh sampai ke Kecamatan Mukomuko Selatan serta Kecamatan

Ketahun memiliki sedikit perbedaan logat, karena dipengaruhi oleh bahasa

Rejang dan rumpun ini dikenal dengan bahasa Pekal.

Dalam pola pewarisan, masyarakat Mukomuko mengikuti adat

Minangkabau yaitu dikenal dengan garis matrilinial walaupun pada prakteknya

mengalami sedikit perubahan seiring dengan perkembangan jaman. Dari sudut

kesenian dan kebudayaan, wilayah Mukomuko memiliki kreasi seni tari-tarian

yang unik seperti: Tari Gandai, Tari Gamat, Debus, Serapal Anam, Serdam,

Pencak Silat, dan lain sebagainya. Selain itu jika ingin menelusuri jejak filosofi

komunitasi ini, Kota Mukomuko menyimpan banyak Tembo dan Legenda, baik

yang tertulis maupun lisan seperti Tembo Manjuta, Legenda Pangeran

Berdarah Putih, Sang Puti Laut Tawar, Legenda Malin Deman dan lain

sebagainya.

Kebudayaan daerah kedepan perlu diarahkan untuk memberikan

wawasan budaya dan makna pada pembangunan nasional maupun daerah

dalam segenap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Aspek kebudayaan ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat

manusia, jati diri dan kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri,

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-25

Page 26: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

kebanggaan nasional serta memperkukuh jiwa persatuan dan kesatuan bangsa

sebagai pencerminan pembangunan yang berbudaya. Dalam mengembangkan

kebudayaan bangsa perlu ditumbuhkan kemampuan untuk mengembangkan

nilai budaya daerah yang luhur dan beradab serta menyerap nilai budaya asing

yang positif.

Untuk Kota Mukomuko sebagai kawasan yang direncanakan aspek

sosial masyarakat meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan keagamaan.

Variabel-variabel utama kegiatan tersebut meliputi jumlah fasilitas dan jumlah

tenaga pelaksana. Bidang pendidikan di Kecamatan Kota Mukomuko pada

tahun 2011 memiliki fasilitas atau sarana 11 gedung sekolah dasar(SD),tiga

gedung sekolah Lanjutan Tingkat pertama (SLTP) terdiri dari dua SLTP Negri

dan satu SLTP swasta, empat gedung sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)

terdiri dari dua SMA Negeri, Satu SMK Negeri dan satu MAN.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-26

Page 27: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.11 Banyak Sekolah Dasar/ Madrasah ibtidaiah di Kecamatan Kota Mukomuko

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-27

Page 28: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.12Banyaknya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Tabel 3.13Banyaknya Sekolah tingkat Lanjutan Tingkat Atas

Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Kota Mukomuko pada

tahun 2011 adalah satu rumah sakit, satu puskesmas, dua puskesmas

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-28

Page 29: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

pembantu, satu puskesmas keliling, 17 posyandu, tiga poskesdes, empat apotik

dan terdapat Sembilan desa siaga. Sarana ibadah di Kecamatan Kota

Mukomuko pada tahun 2011 tercatat 23 mesjid, dua gereja dan dua pura.

Tabel 3.14

Banyaknya Sarana Kesehatan Dikecamatan Kota Mukomuko

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-29

Page 30: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.15

Banyaknya Sarana Ibadah di Kecamatan Kota Mukomuko

3.2.8. PEREKONOMIAN

Struktur perekonomian Kecamatan Kota Mukomuko dapat dilihat berdasarkan

kontribusi yang disumbangkan oleh masing-masing sektor yang tercantum didalam

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Indikator Produk Domestik Regional Bruto

terdapat 9 (sembilan ) sektor, dimana setiap sektor tersebut di dukung oleh masing-

masing sub sektor kegiatan/lapangan usaha. Masing-masing sektor tersebut meliputi :

1). Sektor pertanian, 2). Sektor pertambangan dan penggalian, 3). Sektor industri

pengolahan, 4).Sektor listrik, gas dan air bersih, 5). Sektor bangunan, 6). Sektor

perdagangan, hotel dan restoran, 7). Sektor pengangkutan dan komunikasi, 8). Sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan 9). Sektor jasa-jasa.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-30

Page 31: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku selama

Tahun 2007-2009 menunjukkan kontribusi terbesar dari sembilan sektor tersebut

berada pada sektor pertanian, disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran,

kemudian sektor jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan, sektor

keuangan, sewa, dan jasa perusahaan, sektor industri pengolahan dan pada nomor

urut terakhir adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Apabila dilihat berdasarkan

pertumbuhannya tidak selaras dengan besarnya kontribusi pada masing-masing

sektor. Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar

namun sektor ini pertumbuhannya berada pada nomor urut 6 atau dibawah

pertumbuhan industri pengolahan, Jasa-jasa, Hotel dan Restoran, Bangunan dan

Pengangkutan dan Komunikasi.

Sedangkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Mukomuko tahun 2006-2008

berdasarkan harga berlaku pertumbuhan rata-rata sebesar 11,28%. Apabila dirinci

masing-masing sektor terdapat 6 sektor yang pertumbuhannya di atas rata-rata

pertumbuhan PDRB Kabupaten Mukomuko atas dasar harga berlaku yaitu Jasa-Jasa

18,67%, Industri pengolahan sebesar 13,60%, Keuangan dan Sewa sebesar 12,80% ,

Bangunan 12,08%, Hotel dan Restoran 12,08% dan sektor pertanian sebesar 11,74%.

Sedangkan sektor-sektor yang pertumbuhannya dibawah pertumbuhan PDRB

Kabupaten Mukomuko Tahun 2006-2008 atas dasar harga berlaku meliputi sektor

pertambangan dan penggalian sebesar 7,87%, Listrik dan Air Bersih2,17%, dan sektor

pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,51%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 3.16

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-31

Page 32: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.16PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten

MukomukoTahun 2007-2009

Sektor PDRB (juta Rupiah)

2007 2008 2009

Pertanian243.789,0

0519.617,00 546.650,82

Pertambangan & Penggalian

33.455,00 57.614,00 60.595,76

Industri Pengolahan 717,00 66.775,00 67.090,08

Listrik Gas dan Air Bersih

33.266,00 1697,67 1.680,36

Bangunan 14.167,00 31.512,00 39.487,48

Perdangan Hotel dan Restoran

97.088,00 194.205,00 216.981,40

Pengangkutan dan Komunikasi

19.450,00 39.380,0043.026,97

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

16.146,00 34.781,00 38.160,17

Jasa – Jasa 29.773,00 69.844,004 76.541,5551

Jumlah487.851,0

01.015.322,0

01.090.214,59

Sumber : Mukomuko Dalam Angka 2010

Selanjutnya dari sisi keuangan yang mencakup penerimaan dan pengeluaran

pemerintah daerah dan pertumbuhannya. Pada tahun Anggaran 2009 jumlah realisasi

penerimaan Kabupaten Mukomuko sebesar Rp. 384,09 Milyar dan Realisasi

pengeluaran Rp. 382,305 Milyar sehingga surplus sebesar 1,794 Milyar.

Tabel 3.17Realisasi Pengeluaran dan Penerimaan Kabupaten Mukomuko

TAHUN

ANGGARANPENERIMAAN PENGELUARAN

SURPLUS/ DE-FISIT

2007 307.068.651.436 415.446.914.534 108.378.263.098

2008 333.464.564.722 291.765.067.966 41.699.496.756

2009 384.099.956.000 382.305.532.000 1.794.424.000

Sumber :Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Mukomuko

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-32

Page 33: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Selanjutnya untuk Kecamatan Kota mukomuko secara perekonomian dapat

ditinjau dari sektor keuangan, persewaan, jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel

dan restoran di Kecamatan Kota Mukomuko yang berkategori cukup baik. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah sarana penunjang keuangan di Kota Mukomuko.

Tabel 3.18. Banyak Koperasi di Kecamatan Kota Mukomuko

Koperasi Unit desa (KUD) yang terdapat di Desa Selagan Raya dan Desa

Tanah Harapan belum berjalan dengan baik. Mengingat Kondisi lahannya yang

sebahagian besar digunakan sebagai lahan pertanian dan mata pencaharian

penduduknya yang lebih banyak mengandalkan subsektor perkebunan Sawit dan

Karet.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-33

Page 34: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.19.

Banyaknya Akomodasi Rumah Makan di Kecamatan Kota Mukomuko

3.2.9. KEPENDUDUKAN

Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kecamatan Kota Mukomuko sebanyak

15.005 jiwa. Jumlah penduduk Kecamatan Kota Mukomuko pada tahun 2011 adalah

15.237 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 7.811 Jiwa dan jumlah Penduduk

perempuan sebanyak 7.426 Jiwa, dengan kepadatan penduduk Sebanyak 67/KM2

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-34

Page 35: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Gambar 3.4. Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur

Pada tingkat Desa/Keluruhan kepadatan penduduk bervariasi mulai dari 30 sampai

dengan 169 Jiwa/Km2 dimana penduduk terpadat didesa Ujung Padang dan terjarang

di Kelurahan Koto Jaya.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-35

Page 36: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.20

Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Kota Mukomuko

Selanjutnya rasio jenis kelamin atau sex Ratio penduduk Kecamatan Kota Mukomuko

tahun 2011 sebesar 105. Angka ini bermakna setiap 100 penduduk perempuan di

Kecamatan Kota Mukomuko terdapat 105 penduduk Laki-laki. Sedangkan berdasarkan

kelompok umur jumlah penduduk terbanyak adalah kelompok umum 0-4 tahun.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-36

Page 37: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.21

Sex Ratio Kecamatan Kota Mukomuko

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-37

Page 38: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.22

Jumlah Penduduk Kecamatan Kota Mukomuko Berdasarkan Jenis kelamin Dan

Umur

3.2.10. PRASARANA WILAYAH

Di Kabupaten Mukomuko terdapat tiga jenis yaitu jaringan jalan arteri, kolektor

dan lokal. Jalan Arteri Primer (JLP) yang ada merupakan jalan Lintas Barat

Sumatera. Jalan Kolektor Primer (JKP) yaitu jalan yang menghubungkan jalan

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-38

Page 39: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Lintas Barat sumatera menunuju Propinsi Sumatera Barat. Jalan Lokal Primer

(JLP) merupakan jalan yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan yang

ada di wilayah utara Kabupaten Mukomuko. Jalan lokal merupakan jalan yang

menghubungkan satuan unit pemukiman dengan permukiman lain yang tersebar

di Kabupaten Mukomuko.

Jalan merupakan saran yang sangat urgent bagi penataan kawasan dan paling

penting juga untuk perekonomian dan pembangunan serta perkembangan sektor

lainnya. Prasarana jalan yang dimaksud adalah panjang jalan menurut

permukaan dan menurut kondisinya. Tahun 2008 panjang jalan di Kabupaten

Mukomuko adalah :

1) Diaspal = 293, 42 KM

2) Kerikil/Koral = 312,51 KM

3) Tanah = 297,41 KM

4) Lainnya = 296,04

Sedangkan sarana angkutan darat yang diuji setiap bulan di Kabupaten

Mukomuko adalah mobil penumpang 13 Buah, Bus 21 Buah dan mobil barang umum

sebanyak 806 buah. Selain fasilitas transportasi darat Kabupaten Mukomuko juga

difasilitasi dengan Kantor Pos sebanyak 5 Kantor Pos yang tersebar 1 Kantor di

Kecamatan Ipuh, Kecamatan Pondok Suguh, Kecamatan Penarik, Kecamatan Lubuk

Pinang dan tentunya Kantor Pos Induk di Kota Mukomuko. Distribusi jumlah surat yang

dikirim terdiri dari bukan pos udara sebesar 3.275 surat, Kilat Khusus 1.322 surat.

Sedangkan surat yang di terima berjumlah 3.646 pos udara dan kilat khusus sebesar

2.618 surat.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-39

Page 40: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Fasiltas jaringan telepon baru terjangkau di Kecamatan Kota Mukomuko

berkapasitas 600 dengan sambungan induk sebesar 419. Jumlah sambungan induk

sebesar 995. Dengan telah beroperasi jaringan telepon tersebut maka pendapatan dari

sis telekomunikasi di Mukomuko mencapai Rp. 42.355.976 pada tahun 2008.

Tabel 3.23. Banyaknya Kendaraan Bermotor yang di Uji Setiap Bulan

No Bulan Penumpang Bus Mobil Barang Jumlah

1 Januari - 3 77 80

2 Februari - - 78 78

3 Maret 3 4 78 85

4 April 2 1 58 61

5 Mei 1 - 70 71

6 Juni 2 6 127 135

7 Juli - - - -

8 Agustus 1 3 87 94

9 September 1 - 75 76

10 Oktober 3 4 68 75

11 November - - - -

12 Desember - - - -

Jumlah 13 21 718 850Sumber : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2009

Untuk fasilitas air minum Kabupaten Mukomuko terus meningkat, terjadi

penurunan dari tahun 2006 ke 2008. Hal ini disebabkan banyak fasiltas air minum yang

hancur akibat Gempa yang terjadi pada tahun 2007. Namun demikian antara tahun

2007 ke tahun 2008, kembali terjadi peningkatan jumlah pelanggan dan nilainya. Untuk

penyaluran air minum, tertinggi pada bulan November tahun 2009 sebesar 39.134 M3

sedangkan yang terendah 27.218,00 M3 Pada Bulan Januari.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-40

Page 41: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.24. Banyaknya Pelanggan, Produksi dan Nilai Air Minum

Tahun Pelanggan Produksi

2006 2.325 613.080,00

2007 2.457 476.898,40

2008 2.528 435.858,00

2009 2.563 393.035,70 Sumber : Kabupaten Mukomuko dalam Angka 2010

Tabel 3.25. Penyaluran Air Minum Setiap Bulan

No Bulan 2008 2009

1 Januari 49.241,00 27.218,00

2 Februari 47.462,00 29.097,00

3 Maret 52.629,00 26.685,00

4 April 50.950,00 31.061,60

5 Mei 43.981,00 30.109,20

6 Juni 40.812,00 30.128,40

7 Juli 43.644,00 37.688,00

8 Agustus 42.640,00 35.048,60

9 September 35.732,00 28.470,00

10 Oktober 35.330,00 30.992,00

11 November 41.676,80 39.134,00

12 Desember 39.680,00 35.957,00Sumber : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2010

Unit kerja PLN Kota Mukomuko adalah unit kerja yang mempunyai produksi

terpasang paling tinggi yaitu sebesar 3,867.660 KWH dengan layanan Jangkauan

pada Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Air Dikit, Kecamatan XIV Koto,

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-41

Page 42: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air Majunto dan Kecamatan V Koto. Dari 5

(lima) unit kerja PLN Kabupaten Mukomuko tersebut total produksi terpasang adalah

8.746.210 KWH. Sementara di Kecamatan Kota Mukomuko pada tahun 2011, jumlah

rumah tangga pemakai listrik mencapai 3.719. Selanjutnya sebanyak 70,26% rumah

tangga sudah menikmati listrik dari PLN.

Tabel 3.26.

Banyak Pemakai Listrik di Ranting Kecamatan Mukomuko

3.3. ISU STRATEGIS

Berdasarkan beberapa tahapan yang telah dilakukan, dan berdasar pada

observasi lapangan stakeholders, dan masukan dalam ekspos penyususnan RDTR

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-42

Page 43: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Kecamatan Kota Mukomuko, Renstra SKPD dapat teridentifikasi beberapa isu-isu

yang berkaitan dengan pembangunan Kecamatan Kota Mukomuko, antara lain :

1. Tapal dan garis batas Kecamatan, adalah isu pembangunan utama, tapal dan

garis batas Kecamatan Kota Mukomuko belum berdasarkan batas alam dan

terletak pada posisi kawasan perkebunan dan perumahan. Harusnya tapal

batas antar kecamatan sudah ada. Selain tapal dan garis batas kecamatan,

batas antar desa/kelurahan pun tidak ada, yang ada hanya istilah atas

penamaan keluruhan. Dalam penyusunan RDTR Kecamatan Kota Mukomuko

ini menjadi isu penting.

2. Transportasi Dalam sektor transportasi faktor-faktor yang menjadi isu antara

lain kondisi kuantitas dan kualitas angkutan umum, kurangnya pelayanan

angkutan umum massal, terpusatnya trayek pada beberapa ruas jalan tertentu,

keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana perparkiran terutama pada jalur 2

jalan lintas barat menuju Provinsi Sumater Barat, kurangnya kapasitas terminal

regional. Namun demikian Kecamatan Kota Mukomuko mempunyai Bandar

udara Mukomuko.

3. Jaringan Jalan Saat ini Kecamatan Kota Mukomuko dihadapkan pada kondisi

keterbatasan sistem prasarana jaringan jalan, banyaknya jalan-jalan lingkungan

belum permanen dan penamaan jalan yang belum ada serta tingginya delay

faktor yang mengurangi kapasitas jalan, besarnya hambatan samping pada

ruas-ruas jalan tertentu, terbatasnya lebar jalan dan simpang di berbagai lokasi,

serta kondisi kemantapan jalan yang belum optimal.

4. Kebersihan Peningkatan pengelolaan kebersihan dipengaruhi oleh beberapa

faktor, antara lain:

volume atau laju timbulan sampah yang setiap tahun meningkat

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-43

Page 44: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

pola pelayanan yang masih menggunakan pola lama yaitu kumpul,

angkut, buang.

peran serta masyarakat yang masih harus ditingkatkan

Ketersediaan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir (TPPA)

Sampah

5. Penataan Ruang ; berdasarkan Peraturan Daerah 06 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kecamatan Kota Mukomuko yang

masih baru dan belum konsistensi perencanaan dengan pemanfaatan ruang

masih menjadi hal yang perlu terus dibenahi. Aspek-aspek pengendalian ruang,

seperti sumber daya manusia, perangkat hukum (sanksi), insentif disinsentif,

perizinan, dan zoning regulation belum sepenuhnya dijalankan, kondisi ini

semakin memicu tingginya alih fungsi lahan dan ketidaksesuaian peruntukan

ruang.

6. Air Bersih Luas cakupan layanan air bersih sampai saat ini belum mencapai

angka 56% seperti amanat MDGs, kondisi ini masih sangat kurang dari

kebutuhan seluruh masyarakat. Rendahnya cakupan pelayanan tersebut

dipengaruhi oleh terbatasnya kapasitas produksi yang dimiliki oleh PDAM

Kabupaten Mukomuko.

7. Penanggulangan Bencana Berbagai potensi bencana hampir dapat dipastikan

selalu mengancam Kecamatan Kota Mukomuko karena berada pada lempeng

aktif. Selain Potensi bencana gempa adalah banjir, tanah longsor, pohon

tumbang, kebakaran, dan angin ribut. Perlu upaya peningkatan mitigasi

bencana khususnya bagi masyarakat untuk mengurangi resiko korban jiwa dan

kerugian materi yang lebih besar.

8. Sanitasi Lingkungan Saat ini kondisi sanitasi lingkungan semakin menurun

karena terbatasnya sarana prasarana lingkungan permukiman seperti pada

kawasan padat penduduk di kelurahan Pasar Mukomuko, Koto jaya dan

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-44

Page 45: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

Kelurahan Pondok Ratu. Kondisi ini akan berimplikasi terhadap menurunnya

derajat kesehatan masyarakat.

9. Kualitas Lingkungan Permukiman Sehat dari sisi prasarana penunjang

permukiman sehat masih diperlukan peningkatan ketersediaannya seperti jalan

lingkungan, saluran pembuangan air limbah dan air hujan, air bersih, dan

minimya akses terhadap ruang publik. Selain itu, masih terdapat beberapa

wilayah yang masuk dalam kategori kumuh.

10. Penataan dan Pengembangan Rumah Baru terpusat pada kawasan Kelurahan

Bandar Batu dan Kelurahan Pasar Mukomuko. Keterbatasan lahan dan

tingginya nilai lahan menjadi faktor penyebab arahan pembangunan vertikal

bagi perumahan. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pemerintah

memfasilitasi dengan pembangunan rumah susun sederhana sewa. Pada saat

mendatang perlu diusahakan alokasi ruang untuk pengembangan rusunawa.

11. Perindustrian Peningkatan investasi industri dan peningkatan daya saing

khususnya Industri Kecil Menengah (IKM)

12. Perdagangan Pengembangan jaringan dan promosi perdagangan dan jasa

dalam dan luar negeri serta optimalisasi fungsi layanan pasar tradisonal.

13. Ruang Terbuka Hijau Ketersediaan ruang terbuka hijau sangat dibutuhkan oleh

Kota Mukomuko. Regulasi yang mengatur batasan minimal sebesar 30% RTH

harus dipenuhi secara bertahap. Secara umum diperlukan terobosan untuk

dapat membangun RTH publik di Kecamatan Kota Mukomuko dengan diiringi

kualitas dan sebarannya.

14. Pelayanan perizinan Pembenahan perizinan dengan pembentukan badan

layanan perizinan, perlu diikuti oleh kualitas layanannya. Tingkat kepastian

waktu, prosedur, dan biaya banyak menjadi sorotan masyarakat dalam soal

perizinan.

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-45

Page 46: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

15. Penataan Menara Telekomunikasi Dalam rangka pengendalian terhadap

perkembangan pembangunan menara telekomunikasi perlu disusun kebijakan

untuk mengatur dan mengendalikan menara telekomunikasi di Kecamatan Kota

Mukomuko.

3.4. TUJUAN PENATAAN BWP

Penetapan bagian wilayah perkotaan (BWP) atau bagiah wilayah di Kecamatan

Mukomuko di bagi menurut fungsi kawasan masing-masing. Kecamatan Mukomuko

dibagi dalam tiga fungsi utama kawasan yaitu :

1. BWP I, kawasan yang mendukung kawasan strategis pertanian tanaman

pangan di bagian utara Kecamatan Mukomuko dan bersebelahan dengan

kawasan strategis agropolitan yaitu Kecamatan IX Koto Kabupaten

Mukomuko.

2. BWP 2 adalah kawasan yang mendukung fungsi kota sebagai fungsi

perkantoran, perdagangan dan jasa-jasa atau di kenal dengan pusat kota

(CBD) yaitu wilayah tengah dari Kecamatan Kota Mukomuko.

3. BWP 3 adalah kawasan yang didominasi perkebunan sawit sebagai salah

satu komoditi unggulan daerah yang berada pada sebelah selatan

Kecamatan Kota Mukomuko.

Karena wilayah Kecamatan Mukomuko dibagi dalam 3 bagian wilayah

perkotaan (BWP) berdasarkan sokongan fungsi kawasan maka tujuan

penataan BWP dapat di tentukan sebagai berikut :

“Mewujudkan Kecamatan Kota Mukomuko yang berdaya saing tinggi

dengan kelengkapan infrastruktur perkotaan berbasiskan kepada sektor

pertanian dan perkebunan”

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-46

Page 47: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

3.5. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN BWP

Dalam penetapan kebijakan strategis pendekatan logis biasanya melalui

analisis SWOT. Analisa SWOT merupakan instrument yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi dan menganalisis beberapa faktor secara sistematis untuk

merumuskan isu-isu strategis di dalam mengelola penyelenggaraan pembangunan.

Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)

dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Berikut ini adalah hasil identifikasi

SWOT.

Kekuatan

1. Posisi strategis Kecamatan Kota Mukomuko sebagai daerah lintas

2. Pusat orientasi pelayanan bagi wilayah belakang (hinterland)

3. Relatif lengkapnya fasilitas umum

4. Potensi penduduk produktif dan terdidik

5. Karakter penduduk yang religius

6. Nilai budaya dan sejarah kota

7. Hubungan bilateral yang harmonis dengan tetangga wilayah Pusat

pendidikan dan penelitian

8. Suasana keamanan yang kondusif

9. Komitmen pimpinan daerah pada lingkungan hidup

10. Aksesibilitas jalan dan Bandar udara yang cukup baik

menghubungkan dengan wilayah eksternal 1

Kelemahan

1. Kepadatan dan keterbatasan lahan tidak merata

2. Keterbatasan pembiayaan pembangunan yang berasal dari PAD

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-47

Page 48: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

3. Pengendalian lingkungan

4. Etos kerja aparatur

5. Konsistensi dan ketegasan dalam penegakan hukum/aturan

6. Kondisi kemantapan jalan yang belum optimal

7. Ketidak tersediaan infrastruktur Tempat Pembuangan Akhir sampah

8. Kurangnya kesadaran dan partispasi masyarakat dalam pengelolaan

sampah

Peluang

1. Daerah yang menjadi salah satu tujuan investasi terutama pada

investasi perkebunan kelapa sawit

2. Tujuan wisata belanja dan kuliner serta tempat persinggahan karena

berada pada lintasan barat Sumatera.

Ancaman

1. Bencana alam gempa dan abrasi kawasan pantai

2. Meningkatnya jumlah penduduk miskin

3. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

4. Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor

Perwujudan Kebijakan dan Strategi Penataan BWP

1. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur Wilayah

2. Peningkatan Pelayanan Persampahan

3. Peningkatan Kualitas Pendidikan

4. Peningkatan dan Pemerataan Kesehatan

5. Penanggulangan Kemiskinan

6. Pemantapan Penyelenggaraan Penataan Ruang

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-48

Page 49: Bab 3 Penataan BWK RDTR

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko

7. Peningkatan Kualitas Lingkungan

8. Mitigasi Bencana

BAB III. TUJUAN PENATAAN BWP | 3-49