BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library...

24
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Simulasi Kakiay (2004, p1), mengemukakan defenisi simulasi sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya. 2.2 Keuntungan dan Kekurangan Model Simulasi Menurut Suryani (2006, p5), simulasi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut antara lain: Tidak semua sistem dapat direpresentasikan dalam model matematis, simulasi merupakan alternatif yang tepat. Dapat bereksperimen tanpa adanya resiko pada sistem nyata. Dengan simulasi memungkinkan untuk melakukan percobaan terhadap sistem tanpa harus menanggung resiko terhadap sistem yang berjalan. Simulasi dapat mengestimasi kinerja sistem pada kondisi tertentu dan memberikan alternatif desain terbaik sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Simulasi memungkinkan untuk melakukan studi jangka panjang dalam waktu relatif singkat. Dapat menggunakan input data bervariasi.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Simulasi

Kakiay (2004, p1), mengemukakan defenisi simulasi sebagai suatu sistem yang

digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan

nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model tertentu

dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya.

2.2 Keuntungan dan Kekurangan Model Simulasi

Menurut Suryani (2006, p5), simulasi mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan tersebut antara lain:

• Tidak semua sistem dapat direpresentasikan dalam model matematis, simulasi

merupakan alternatif yang tepat.

• Dapat bereksperimen tanpa adanya resiko pada sistem nyata. Dengan simulasi

memungkinkan untuk melakukan percobaan terhadap sistem tanpa harus

menanggung resiko terhadap sistem yang berjalan.

• Simulasi dapat mengestimasi kinerja sistem pada kondisi tertentu dan

memberikan alternatif desain terbaik sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

• Simulasi memungkinkan untuk melakukan studi jangka panjang dalam waktu

relatif singkat.

• Dapat menggunakan input data bervariasi.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

15

Menurut Render (2003, p604), kekurangan utama simulasi adalah:

• Model simulasi yang baik untuk situasi kompleks pada umumnya sangat mahal.

Proses pembuatannya memakan waktu yang lama dan merupakan proses yang

kompleks pula.

• Simulasi tidak menghasilkan solusi yang optimal untuk suatu permasalahan

seperti teknis analisis kuantitatif lainnya. Simulasi merupakan pendekatan trial

and error, yang memberikan solusi yang berbeda setiap pengulangannya.

• Manager harus membangkitkan kondisi dan batasan dengan solusi yang hendak

dicapai.

• Masing-masing model simulasi bersifat unik. Solusi dan keputusan simulasi

tidak selalu dapat diaplikasikan untuk permasalahan lain.

2.3 Klasifikasi Simulasi

Menurut Suryani (2006, p6), simulasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

• Menurut waktu:

‐ Simulasi statis. Pada simulasi ini output model tidak terpengaruhi oleh

waktu.

‐ Simulasi dinamis. Pada simulasi ini output model dipengaruhi oleh

waktu. Waktu akan menjadi variabel bebas.

• Menurut perubahan status variabel:

‐ Simulasi continue, merupakan model simulasi yang status variabelnya

berubah secara terus menerus.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

16

‐ Simulasi diskrit merupakan model simulasi yang status variabelnya hanya

berubah pada saat-saat tertentu.apabila terjadi sebuah aktivitas.

• Menurut derajat ketidakpastiannya:

‐ Simulasi deterministik, merupakan model yang outputnya bisa ditentukan

secara pasti,seperti misalnya simulasi dengan model matematis seperti

EOQ.

‐ Simulasi stokastik, yaitu model yang outputnya tidak bisa ditentukan

secara pasti (mengandung ketidakpastian).

2.4 Matrix Laboratory (Matlab)

Menurut Noore (2009, p15) MATLAB adalah sebuah bahasa pemrograman

dengan kemampuan tinggi untuk melakukan komputasi teknis yang menggabungkan

komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam satu kesatuan yang mudah digunakan di

mana masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematik yang sudah

dikenal.

Nama MATLAB merupakan singakatn dari matrix labolatory . MATLAB

awalnya dibuat untuk memudahkan dalam mengakses software matriks yang telah

dikembangkan oleh LINPACK dan EISPACK. Dalam perkembangannya, MATLAB

mampu mengintegrasikan beberapa software matriks sebelumnya dalam satu software

untuk komputasi matriks.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

17

2.5 Job Shop Scheduling

Menurut Gholami (2009) job scheduling problem tradisional terdiri atas n

pekerjaan dan m mesin. Setiap pekerjaan terdiri dari serangkaian operasi. Setiap operasi

kerja hanya dapat diproses dengan menggunakan satu mesin pada waktu yang sama.

Setiap mesin juga hanya dapat memproses satu operasi dalam waktu yang sama.

Menurut Gholami (2009) flexible job scheduling Problem merupakan bentuk

yang lebih kompleks dari job scheduling problem tradisional . setiap operasi kerja bisa

saja diproses oleh lebih dari satu mesin yang mempunyai fungsi yang sama.

2.6 Definisi Antrian

Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (server) serta suatu

aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pemrosesan masalah pelayanan

antrian, dimana dicirikan oleh lima buah komponen yaitu: pola kedatangan para

pelanggan, pola pelayanan, jumlah pelayan, kapasitas fasilitas untuk menampung para

pelanggan dan aturan dalam mana para pelanggan dilayani. (Subagyo, 2000).

2.8 Disiplin Antrian

Menurut Menurut Noore (2009) disiplin antrian adalah aturan di mana para

pelanggan akan dilayani. Ada 4 bentuk macam disiplin antrian menurut urutan

kedatanga, yaitu:

• First Come First Served (FCFS) atau First In First Out (FIFO), sistem di mana

pelanggan yang terlebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu. Misalnya,

antrian pada loket pembelian tiket bioskop, antrian pada loket pembelian tiket

kereta api.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

18

• Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO), sistem di mana

pelanggan yang datang paling akhir akan dilayani terlebih dahulu. Misalnya,

sistem antrian pada elevator untuk lantai yang sama, sistem bongkar muat

barang dalam truk, pasien dalam kondisi kritis, walaupun dia datang paling

akhir tetapi dia akan dilayani terlebih dahulu.

• Service In Random Order (SIRO), berdasarkan pada peluang secara random,

jadi tidak menjadi permasalahan siapa yang lebih dahulu datang. Misalnya, pada

arisan di mana penarikan berdasarkan nomor undian.

• Priority Service (PS), di mana prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan

yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang

mempunyai prioritas yang lebih rendah, meskipun mungkin yang dahulu tiba di

garis tunggu adalah yang terakhir datang. Hal ini mungkin disebabkan oleh

beberapa hal, misalnya seseorang yang memiliki penyakit yang lebih berat

dibandingkan orang lain pada suatu tempat praktek dokter, hubungan

kekerabatan pelayan dan pelanggan potensial akan dilayani terlebih dahulu.

2.8 Struktur Antrian

2.8.1 Single Channel – Single Phase

Sistem ini merupakan yang paling sederhana. Single channel berarti hanya ada

satu jalur atau satu fasilitas pelayanan. Single phase menunjukkan bahwa hanya ada satu

tahapan pelayanan. Setelah menerima pelayanan, individu-individu keluar dari sistem.

Contoh adalah seorang tukang cukur dan seorang pelayan toko. (Subagyo, 2004).

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

19

Gambar 2.1 Model Single Channel-Single Phase

2.8.2 Single Channel – Multi Phase

Istilah multiphase menunjukkan ada dua atau lebih tahapan pelayanan yang

dilaksanakan secara berurutan. Setiap phase dalam sistem mendapatkan satu kali

pelayanan yang berbeda. Sebagai contoh adalah pengamplasan cat mobil, proses

produksi dan sebagainya. (Subagyo, 2004).

Gambar 2.2 Model Single Channel – Multi Phase

 

2.8.3 Multi Channel – Single Phase

Sistem multi channel-single phase terjadi ketika terdapat dua atau lebih fasilitas

pelayanan yang dapat dimasuki secara bersama-sama oleh antrian tunggal. Sebagai

contoh adalah pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket, contohnya,

pelayanan di supermarket yang dilayani oleh beberapa kasir dan pelayanan pada bank-

bank dengan beberapa teller serta masih banyak yang lainnya. (Subagyo, 2004).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

20

Gambar 2.3 Model Multi Channel – Single Phase

2.8.4 Multi Channel – Multi Phase

Setiap sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap fase yang

harus dilalui, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu. Sebagai

contoh adalah registrasi para mahasiswa di universitas, dan pelayanan kepada pasien di

rumah sakit, mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Untuk

model nomor 2 dan 4 individu tidak boleh keluar dari sistem apabila semua fase yang

harus dilalui belum selesai. (Subagyo, 2004)

 

Gambar 2.4 Model Multi Channel – Multi Phase

2.9 Perancangan Model Simulasi

Menurut Banks (2010, p407) terdapat tiga langkah utama untuk merancang

sebuah sistem. Langkah pertama dalam perancangan model terdiri atas observasi

terhadap sistem asli yang terdapat di dunia nyata, interaksi antara berbagai komponen,

dan mengumpulkan data mengenai perilaku sistem. Akan tetapi, observasi saja tidaklah

cukup untuk mengerti perilaku sistem secara sepenuhnya. Orang-orang yang familiar

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

21

dengan sistem harus diwawancara untuk mengambil pengatahuan khusus mereka

mengenai sistem. Selama perancangan model berlangsung, pertanyaan-pertanyaan baru

dapat muncul, dan pengembang model akan kembali ke langkah ini untuk mendalami

lebih jauh mengenai struktur dan perilaku sistem.

Langkah kedua adalah merancang model konseptual, yang merupakan kumpulan

dari asumsi-asumsi mengenai komponen dan struktur dari sistem, ditambah dengan

hipotesa mengenai nilai parameter input dari model. Validasi konseptual adalah

perbandingan antara sistem yang nyata dengna model konseptual.

Langkah ketiga adalah mengimplemetasikan model operasional, biasanya dengan

menggunakan software simulasi, dan menggabungkan asumsi-asumsi dari model

konseptual dengan konsep dari software simulasi.

Pada kenyataannya, perancangan model merupakan proses yang tidak linear.

Pengembang model akan kembali ke setiap langkah berulang kali ketika merancang,

2.10 Verifikasi

Menurut Manuj et al (2009), verifikasi adalah aktivitas untuk memastikan apakah

implementasi simulasi komputer/simulasi operasional sudah sesuai dengan model

konseptual atau belum.

Menurut Manuj et al (2009), verifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara

yaitu:

• Menanyakan kepada ahli simulasi lain untuk memverifikasi model, hal ini untuk

memastikan bahwa model beserta asumsi-asumsi yang telah dibuat sudah tepat

menurut orang lain

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

22

• Membuat flowchart juga dapat membantu dalam tahap verifikasi model, gambar

animasi juga merupakan cara yang bagus untuk membantu tahap verifikasi

2.11 Validasi

Menurut Banks (2010), tujuan utama seorang modeler simulasi adalah

merancang model yang tampak layak bagi user dan orang lain yang memiliki

pengetahuan mengenai simulasi. Menurut Manuj et al (2009) Validasi merupakan

aktivitas untuk mengetahui apakah simulasi merupakan representasi akurat dari sistem

yang sedang diinvestigasi. Model yang valid dapat digunakan untuk membuat keputusan

seperti sistem aslinya. Sebuah model yang tidak valid tidak akan dapat

merepresentasikan sistem sebenarnya.

Menurut Banks (2010), Salah satu cara untuk melakukan validasi adalah dengan

cara membandingkan data historis sistem yang telah dikumpulkan sebelumnya. Model

akan dinyatakan valid apabila tidak memiliki karakteristik dan perilaku yang berbeda

secara signifikan dari sistem nyata yang diamati. Validasi akan dilakukan dengan

menggunakan uji t berpasangan untuk menguji hipotesis dimana dua sampe random

berasal dari dua populasi yang tidak bebas. Hipotesis yang digunakan adalah:

0:0 =dH μ

0:1 ≠dH μ

Dan rumus uji t berpasangan:

KSd

td

dμ−=0

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

23

2.12 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah sebuah kumpulan kelompok yang

terintegrasi dan bekerja secara bersama untuk mencapai tujuan yang sama dengan

menerima input dan menghasilkan keluaran outputs dalam sebuah proses transformasi

yang terorganisir dengan baik.

Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah

sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk melakukan

sebuah pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem itu penting karena

mencakup serangkaian aktivitas untuk mencari cara yang terbaik dalam mencapai

tujuan.

2.13 Pengertian Data

Berdasarkan pendapat McLeod (2004, p12) data adalah fakta-fakta dan angka-

angka yang tidak berarti bagi pemakai.

2.14 Pengertian Informasi

McLeod (2001, p12) berpendapat informasi adalah data yang telah diproses atau

data yang telah berarti bagi pemakai.

O’Brien (2004, p13) informasi adalah data yang telah dirubah menjadi konteks

yang memiliki arti dan berfungsi bagi pemakai tertentu.

Terdapat empat dimensi informasi menurut McLeod (2001, p145), yaitu :

• Ketepatan waktu

Informasi harus dapat tersedia untuk memecahkan masalah saat waktu yang tepat

sebelum situasi menjadi tidak terkendali atau kesempatan yang ada menjadi hilang.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

24

• Kelengkapan

Perusahaan khususnya manajer harus dapat memperoleh informasi yang memberi

gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian. Akan tetapi

pemberian informasi yang tidak berguna harus dihindari.

• Akurasi

Idealnya, semua informasi harus akurat untuk menunjang terbentuknya sistem yang

juga akurat. Akurasi ini terutama diperlukan dalam aplikasi-aplikasi tertentu seperti

aplikasi yang keuangan.

• Relevansi

Informasi disebut relevan jika informasi tersebut terkait secara langsung dengan

masalah yang sedang dihadapi. Manajer harus mampu memilih informasi yang

diperlukan.

2.15 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri dari

orang, hardware, software, network, dan sumber data yang dapat mengoleksi,

mengubah, dan mendistribusikan informasi-informasi yang disebarkan oleh sebuah

organisasi.

Menurut Whitten (2004, p10), sistem informasi adalah peraturan, orang, data,

proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengoleksi, memproses,

menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk

mendukung sebuah organisasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

25

Menurut Satzinger (2005, p7), sistem informasi adalah sekumpulan komponen

yang terkait saat mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output

informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis.

2.16 Daur Hidup Sistem (System Life Cycle)

Menurut Satzinger (2005, p39), Systems Development Life Cycle (SDLC) adalah

seluruh proses yang membangun, menyebarkan, menggunakan, dan memperbarui sistem

informasi.

Sebelumnya pengembangan software dilakukan oleh programmer dengan cara

menuliskan code untuk menyelesaikan suatu masalah. Namun sekarang sistem sangat

besar dan kompleks dan dibagi berdasarkan beberapa bagian seperti perancangan,

analisis, programmer, pengetesan dan pengguna yang harus bekerja bersama-sama

untuk menciptakan jutaan baris code agar perusahaan dapat berjalan dengan baik

(Gintoro, 2010).

Untuk mengatur bagian-bagian yang ada maka dibentuklah System Development

Life Cycle (SDLC).SDLC adalah langkah-langkah yang digunakan oleh sistem analis

dan programmer dalam membangun sebuah sistem informasi. SDLC sangat berguna

untuk merencanakan, memutuskan dan mengontrol proses pengembangan sistem

informasi.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

26

Gambar 2.5 Traditional information systems development phases

Tabel 2.1 SDLC phases and objectives

SDLC PHASE OBJECTIVE

Project Planning Untuk mengidentifikasi ruang lingkup

sistem baru, pastikan bahwa proyek ini

layak, dan mengembangkan jadwal,

rencana sumber daya, dan anggaran untuk

sisa proyek

Analysis Untuk memahami dan

mendokumentasikan secara detail

kebutuhan bisnis dan pengolahan

persyaratan sistem baru

Design Untuk merancang sistem solusi

berdasarkan persyaratan yang ditentukan

dan keputusan yang dibuat selama analisis

Implementation Untuk membangun, menguji, dan

menginstal sistem informasi yang handal

dengan pengguna dilatih siap untuk

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

27

mendapatkan keuntungan seperti yang

diharapkan dari penggunaan sistem

Support Untuk menjaga sistem berjalan produktif,

baik pada awalnya dan selama masa

kehidupan sistem

2.17 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) antara lain merupakan :

Object-Oriented Analysis (OOA) adalah semua jenis objek yang melakukan

pekerjaan dalam sistem dan menunjukkan interaksi pengguna apa yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan tugas tersebut. Object diartikan suatu hal dalam sistem komputer

yang dapat merespon pesan (Satzinger, 2005, p60).

Object-Oriented Design (OOD) adalah semua jenis objek yang diperlukan untuk

berkomunikasi dengan orang dan perangkat dalam sistem, menunjukkan bagaimana

objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan menyempurnakan definisi dari

masing-masing jenis objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa tertentu

atau lingkungan (Satzinger, 2005, p60).

Object-Oriented Programming (OOP) menuliskan laporan dalam bahasa

pemrograman untuk mendefinisikan apa yang setiap jenis objek ini termasuk pesan

bahwa pengirim satu sama lain (Satzinger, 2005, p60).

2.17.1 Objek dan Class

Objek merupakan sebuah entitas yang memiliki identitas, status, dan perilaku

(Mathiassen., 2000, p4). Contoh dari objek misalnya pelanggan yang merupakan entitas

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

28

dengan identitas yang spesifik, dan memiliki status dan perilaku tertentu yang berbeda

antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lain. Sedangkan class merupakan

deskripsi dari kumpulan objek yang memiliki struktur, pola perilaku, dan atribut yang

sama (Mathiassen., 2000, p4). Untuk dapat lebih memahami objek, biasanya objek-objek

tersebut sering digambarkan dalam bentuk class.

2.17.2 Konsep Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Terdapat tiga buah konsep atau teknik dasar dalam proses analisis dan

perancangan berorientasi objek, yaitu:

1. Encapsulation

Encapsulation dalam bahasa pemrograman berorientasi objek secara sederhana

berarti pengelompokkan fungsi. Pengelompokkan ini bertujuan agar developer tidak

perlu membuat coding untuk fungsi yang sama, melainkan hanya perlu memanggil

fungsi yang telah dibuat sebelumnya.

2. Inheritance

Inheritance dalam bahasa pemrograman berorientasi objek secara sederhana berarti

menciptakan sebuah class baru yang memiliki sifat-sifat dan karakteristik-

karakteristik sama dengan yang dimiliki class induknya disamping sifat-sifat dan

karakteristik-karakteristk individualnya.

3. Polymorphism

Polymorphism berarti kemampuan dari tipe objek yang berbeda untuk menyediakan

atribut dan operasi yang sama dalam hal yang berbeda. Polymorphism adalah hasil

natural dari fakta bahwa objek dari tipe yang berbeda atau bahkan dari sub-tipe yang

berbeda dapat menggunakan atribut dan operasi yang sama.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

29

2.17.3 Keuntungan dan Kelemahan Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Keuntungan Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Terdapat dua kemampuan sistem berorientasi objek (McLeod, 2001, pp613-614)

yaitu:

1. Reusability

Kemampuan untuk menggunakan kembali pengetahuan dan kode program yang

ada, dapat menghasilkan keunggulan saat suatu sistem baru dikembangkan atau

sistem yang ada dipelihara atau direkayasa ulang. Setelah suatu objek diciptakan,

ia dapat digunakan kembali, mungkin hanya dengan modifikasi kecil di sistem

lain. Ini berarti biaya pengembangan yang ditanamkan di satu proyek dapat

memberikan keuntungan bagi proyek-proyek lain.

2. Interoperability

Kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi dari beberapa sumber,

seperti program yang dikembangkan sendiri dan perangkat lunak jadi, serta

menjalankan aplikasi-aplikasi ini di berbagai platform perangkat keras.

Reusability dan interoperability menghasilkan empat keunggulan kuat

(McLeod, 2001, pp614-615) yaitu:

- Peningkatan kecepatan pembangunan, karena sistem dirancang seperti dunia

nyata melihatnya.

- Pengurangan biaya pengembangan, karena pengembangan lebih cepat.

- Kode berkualitas tinggi memberikan keandalan lebih besar dan ketangguhan

yang lebih dibandingkan yang biasa ditemukan dalam sistem berorientasi proses.

- Pengurangan biaya pemeliharaan dan rekayasa ulang sistem, karena kode yang

berkualitas tinggi dan kemampuan pemakaian kembali.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

30

Mathiassen et al. (2000, pp5-6) menyebutkan bahwa terdapat keuntungan

menggunakan OOAD diantaranya adalah:

1. OOAD memberikan informasi yang jelas mengenai context sistem.

2. Dapat menangani data yang seragam dalam jumlah yang besar dan

mendistribusikannya ke seluruh bagian organisasi.

3. Berhubungan erat dengan analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi

objek, user interface berorientasi objek, dan pemrograman berorientasi objek.

Selain keuntungan yang diperoleh dalam menggunakan OOAD seperti yang

telah disebutkan di atas, ternyata juga terdapat beberapa kelemahan yang berhasil

diidentifikasi oleh McLeod (2001, p615) yaitu:

1. Diperlukan waktu lama untuk memperoleh pengalaman pengembangan.

2. Kesulitan metodologi untuk menjelaskan sistem bisnis yang rumit.

3. Kurangnya pilihan peralatan pengembangan yang khusus disesuaikan untuk

sistem bisnis.

2.18 Systems Development Methodology

Systems Development Methodology adalah pedoman untuk mengikuti

penyelesaian setiap kegiatan dalam pengembangan sistem, termasuk specific models,

tools, dan techniques. Models merupakan suatu representasi dari sebuah aspek penting

dari dunia nyata. Tools adalah software pendukung yang membantu membuat models

atau komponen lain yang diperlukan dalam proyek. Techniques adalah suatu pedoman

koleksi yang membantu seorang analis menyelesaikan kegiatan pengembangan sistem

atau tugas.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

31

Gambar 2.6 Relationships of models, tools, and techniques, in a system development

technology

2.19 Unified Modelling Language (UML)

Menurut Satzinger (2005, p48), Unified Modeling Language (UML) merupakan

suatu set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk

pemodelan berorientasi objek.

Notasi UML (Mathiassen et al, 2000, p237) adalah bahasa textual dan graphical

untuk menggambarkan sebuah sistem dan konteksnya yang diformalisasikan secara

terpisah. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

32

2.19.1 Activity Diagram

Menurut Satzinger (2005, p144), sebuah activity diagram hanyalah sebuah

diagram alur kerja yang menggambarkan berbagai pengguna kegiatan, orang yang

melakukan aktivitas masing-masing, dan aliran sekuensial kegiatan ini.

Gambar 2.7 Activity diagram symbols

2.19.2 Use Case Diagram

Use case adalah sebuah aktivitas yang dihasilkan oleh sebuah sistem, biasanya

merupakan respon dari permintaan user (Satzinger 2005, p.52).

Use case diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

actor external dan sistem selama use case berlangsung. Penjelasan use case biasa

ditambahkan untuk menjelaskan langkah-langkah interaksi Satzinger (2005, p.213).

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

33

Gambar 2.8 A simple use case with an actor

2.19.3 Event Table

Event table merupakan katalog dari use case yang menuliskan event-event ke

setiap baris, dan informasi penting setiap event dalam setiap kolom (Satzinger 2005,

p.174).

Gambar 2.9 event table

Berikut penjelasan bagian dari event table antara lain :

‐ Event merupakan daftar event yang menyebabkan sistem harus melakukan sesuatu

untuk meresponnya.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

34

‐ Trigger merupakan sinyal yang memberitahukan sistem bahwa suatu event telah

terjadi, baik kedatangan suatu data yang membutuhkan pengolahan data atau telah

terlampauinya sebuah titik waktu.

‐ Source merupakan agen eksternal atau aktor yang memasok data ke sistem.

‐ Use case menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh sebuah sistem untuk

menanggapi sebuah event.

‐ Response merupakan output yang dihasilkan oleh sistem, yang menuju ke tujuan.

‐ Destination merupakan agen eksternal atau aktor yang menerima data dari sistem.

2.19.4 Use Case Description

Deskripsi yang berisi daftar rincian untuk use case. Aktor dalam UML diagram,

adalah seseorang yang menggunakan sistem.

2.19.5 System Sequence Diagram (SSD)

Sequence diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan serangkaian pesan

antara aktor eksternal dan sistem selama sebuah skenario use case berlangsung

(Satzinger, 2005, p.213).

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

35

Gambar 2.10 SSD for the look up item availability use case

2.19.6 Class Diagram

Menurut Satzinger (2005, p184), Domain Model Class diagram adalah menunjukkan

hal-hal yang penting dalam pekerjaan user: problem domain classes, asosiasi yang

dimiliki, dan atribut setiap class.

Gambar 2.11 An expended domain model class diagram showing attributes

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

36

2.19.7 Package Diagram

Menurut Satzinger (2005, p339), package diagram dalam UML adalah sebuah

diagram tingkat tinggi yang memungkinkan desainer untuk mengasosiasikan kelas grup

terkait. Objek dari setiap lapisan ditunjukkan bersama-sama dalam diagram yang sama.

Gambar 2.12 Partial design of a three-layer package diagram for RMO

2.19.8 Statechart Diagram

Menurut Satzinger (2005, p214), statechart diagram adalah sebuah diagram yang

menunjukkan keadaan objek di states dan transitions.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00682-TISI Bab 2.pdf · Sistem antrian adalah suatu ... individu-individu keluar

37

Gambar 2.13 Simple statechart for a printer

2.19.9 User Interfaces

User Interfaces merupakan bagian-bagian dari sistem informasi yang

membutuhkan interaksi user untuk membuat input dan output.

Gambar 2.14 The desktop metaphor based on direct manipulation, shown on

a display screen