diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau...

30
8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga ia dapat berkembang dan menjadi pribadi yang mandiri. 2. Pengertian Belajar Belajar merupakan perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman. Berikut pengertian dari beberapa ahli tentang belajar : Menurut Slameto (2010 : 2) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Menurut Syah (2010 : 68) “belajar ialah sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungn yang melibatkan proses kognitif”. Djamarah (2011 : 12) “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam intraksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa balajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, psikomotor.

Transcript of diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau...

Page 1: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

8

diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu

individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya

sehingga ia dapat berkembang dan menjadi pribadi yang mandiri.

2. Pengertian Belajar

Belajar merupakan perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai

hasil adanya pengalaman. Berikut pengertian dari beberapa ahli

tentang belajar :

Menurut Slameto (2010 : 2) “belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Menurut Syah (2010 : 68) “belajar ialah sebagai tahapan

perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungn yang melibatkan proses

kognitif”.

Djamarah (2011 : 12) “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa

raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari pengalaman individu dalam intraksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

balajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif,

psikomotor.

Page 2: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

9

3. Layanan Bimbingan Belajar

a. Pengertian Bimbingan Belajar

bimbingan belajar merupakan bentuk layanan yang diberikan

kepada peserta didik yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah-

masalah belajar pada peserta didik. Adapun pengertian bimbingan

belajar menurut Prayitno (2009 : 279) adalah :

Merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami peserta didik dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapatkan layanan bimbingan yang memadai. Menurut Sya’ban (Hamalik, 2013) menyebutkan bahwa: bimbingan belajar adalah bimbingan yang ditujukkan kepada siswa untuk mendapat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, kemampuannya dan membantu siswa untuk menentukan cara-cara yang efektif dan efisien dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh siswa.

Sya’ban (Tim Jurusan Psikologi Pendidikan, 2013)

menyebutkan bahwa : “Bimbingan belajar adalah proses pemberian

bantuan kepada murid dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang

berhubungan dengan masalah belajar”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian

bantuan kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah-masalah

belajar yang dihadapi peserta didik, sehingga tercapai tujuan belajar

yang diinginkan.

Page 3: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

10

b. Tujuan Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar menurut Hamalik (2002:195) merupakan

suatu proses yang bertujuan sebagai berikut:

1) Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya.

2) Agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif dan menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri.

3) Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial.

Menurut Sya’ban (Ahmadi & Supriyono, 2013) menyebutkan bahwa tujuan pelayanan bimbingan belajar secara umum adalah:

membantu murid-murid agar mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai kemampuan yang dimilikinya, mencapai perkembangan yang optimal.Diperjelas oleh Ahmadi dan Supriyono bahwa bimbingan belajar memiliki tujuan diantaranya adalah: 1) Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi

siswa 2) Menunjukkan cara-cara belajar yang sesuai dan cara dan

fungsi menggunakan buku pelajaran 3) Memberikan informasi berupa saran dan petunjuk bagi yang

memanfaatkan perpustakaan 4) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam

ulangan dan ujian 5) Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat,

kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatan yang dimiliki

6) Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu

7) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar

8) Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan karier di masa depan.

Menurut Sya’ban (Yusuf & Nurihsan, 2013) menyebutkan

bahwa tujuan bimbingan belajar sendiri adalah:

Page 4: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

11

1) Mempunyai sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, dan perhatian terhadap semua pelajaran, serta aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang dipogramkan

2) Mempunyai motif yang tinggi untuk belajar 3) Mempunyai keterampilan atau teknik belajar yang efektif,

seperti keterampilan membaca buku, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian

4) Mempunyai keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, contohnya membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas sekolah, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu,dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas

5) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian

Tujuan bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan

kepada peserta didik dalam penyesuaian situasi belajar, baik tentang

cara-cara belajar yang baik maupun cara-cara mengahadapi kesulitan

belajar, mengembangkan semua potensi-potensi, bakat, dan

kemampuan yang ada padanya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

bimbingan belajar secara umum yaitu membantu peserta didik agar

mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga

setiap peserta didik dapat belajar dengan efisien sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang

optimal.

Page 5: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

12

c. Fungsi Bimbingan Belajar

Fungsi bimbingan belajar bagi siswa menurut Hamalik (2002 :

195) antara lain:

1) Membantu siswa agar memperoleh pandangan yang objektif dan jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaan yang dimiliki dirinya sendiri agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

2) Membantu siswa dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki dan membantu siswa dalam menentukan cara yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dipilih agar tercapai hasil yang diharapkan.

3) Membantu siswa dalam memperoleh gambaran dan pandangan yang jelas tentang kemungkinan-kemungkinan dan kecenderungan-kecenderungan dalam lapangan pekerjaan agar ia dapat menentukan pilihan yang tepat.

Menurut Sya’ban (Syaodih, 2013) menyebutkan bahwa

bimbingan mempunyai beberapa fungsi yaitu:

1) Fungsi pemahaman individu, yaitu membantu para siswa di dalam pemahaman individu, baik individu dirinya ataupun orang lain.

2) Fungsi pencegahan dan pengembangan, yaitu mencegah siswa berkembang ke arah negatif-destruktif dan mendorong siswa untuk berkembang ke arah yang positif-konstruktif.

3) Fungsi membantu memperbaiki penyesuaian diri, yaitu membantu siswa dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan di sekitarnya.

Sementara fungsi bimbingan menurut Sya’ban (Yusuf &

Nurihsan, 2013) menyebutkan bahwa :

1) Pemahaman, yaitu membantu siswa agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya.

2) Preventif, yaitu membantu siswa untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang terjadi dan berupaya mencegahnya, supaya masalah tidak dialami oleh siswa.

Page 6: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

13

3) Pengembangan, yaitu berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.

4) Perbaikan, yaitu berupaya memberikan bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah yaitu dalam segala aspek.

5) Penyaluran, yaitu membantu individu memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya.

6) Adaptasi, yaitu membantu pelaksana pendidikan untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa.

7) Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.

Fungsi bimbingan belajar yang diberikan kepada peserta didik

adalah untuk membantu peserta didik tersebut dalam hal memahami

dirinya sendiri, mencegah peserta didik berkembang ke arah negatif,

menyesuaikan dirinya dengan lingkungan di sekitarnya.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai fungsi

bimbingan belajar dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar

berfungsi untuk membantu siswa dalam pemahaman diri sesuai

dengan kecakapan bakat dan minat, bimbingan belajar bermanfaat

untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana menentukan cara

yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan pendidikan agar sesuai

dengan apa yang diharapkan, serta membantu individu untuk

menentukan pilihan yang tepat dalam lapangan pekerjaan sesuai

dengan kemampuan siswa setelah menyelesaikan bidang pendidikan

yang telah dijalani.

Page 7: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

14

d. Karakteristik/Bentuk Bimbingan Belajar

Bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa

adalah layanan bimbingan yang disesuaikan dengan masalah belajar

yang dihadapi oleh siswa. Dengan melihat spesifikasi masalah yang

dihadapi oleh siswa, maka guru pembimbing dapat merumuskan

program layanan bimbingan belajar kepada siswa.

Menurut Sya’ban (Tohirin, 2013) menyebutkan bahwa beberapa

bentuk layanan bimbingan belajar yang dapat diberikan kepada siswa

adalah sebagai berikut:

1) Orientasi kepada siswa, khususnya siswa baru tentang tujuan sekolah, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah.

2) Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pembelajaran di sekolah maupun di rumah baik secara individual maupun kelompok.

3) Bantuan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan non-akademik yang menunjang usaha belajar dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga mencakup layanan informasi tentang program studi yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu.

4) Layanan pengumpulan data yang berkenaan dengan kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup terhadap program studi atau jurusan tertentu, dan sebagainya.

5) Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar di rumah, kurang siap dalam menghadapi ujian, kurang dapat berkonsentrasi, kurang dapat menguasai cara belajar yang tepat diberbagai mata pelajaran, menghadapi keadaan di rumah yang mempersulit cara belajar secara rutin, dan lain sebagainya.

6) Bantuan dalam hal membentuk kelompok-kelompok belajar dan mengatur kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya berjalan secara efektif dan efisian.

Page 8: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

15

Pendapat di atas mengandung artian bahwa bentuk layanan

bimbingan belajar yang akan diberikan kepada siswa adalah dalam

bentuk pengenalan tentang sekolah dan kurikulum belajarnya, cara

belajar yang baik sehingga dapat memilih jurusan yang sesuai dengan

bakat, minat dan kempuannya, sehingga siswa dapat mengatasi

permasalahan belajarnya.

Menurut Sya’ban (Winkel, 2013) menyebutkan bahwa bentuk

layanan bimbingan belajar dapat dilakukan dengan program

bimbingan belajar yang terencana dan terorganisir dengan baik,

meliputi:

1) Pemberian informasi kepada siswa baru di sekolah mengenai tujuan sekolah, isi kurikulum, penyesuaian diri di sekolah, cara-cara belajar dan struktur organisasi sekolah. Semua ini diusahakan dalam orientasi belajar siswa.

2) Memberikan informasi kepada siswa dan tuntunan dalam hal belajar di rumah dan membentuk kelompok-kelompok belajar.

3) Memberikan informasi tentang kemungkinan dan kesempatan untuk melanjutkan studi dan tuntutan-tuntutan apa yang harus dipenuhi supaya berhasil.

4) Mengumpulkan data mengenai bakat-bakat dan hasil belajar masing-masing siswa, agar siswa dapat ditolong untuk mengenal dirinya sendiri. Tanpa tersedianya data semacam ini, program bimbingan belajar tidak dapat terlaksana dengan baik.

5) Melakukan wawancara dengan siswa untuk membicarakan kesukarankesukaran dalam belajar, untuk membicarakan pilihan sekolah lanjutan, dan untuk membicarakan kegagalan yang disebabkan karena salah memilih jurusan.

Bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa

adalah segala informasi yang menunjang kegiatannya dalam hal

belajar mulai dari pengenalan tentang sekolah, pengenalan bakat dan

Page 9: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

16

kemampuan diri dalam hal belajar sampai kepada kesulitan belajar

yang akan dihadapinya nanti.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat kita

simpulkan bentuk-bentuk layanan bimbingan belajar bagi siswa

adalah sebagai berikut:

1) Memberikan orientasi kepada siswa baru yang berisi informasi

mengenai tujuan sekolah, kurikulum, penyesuaian diri, cara belajar,

dan struktur organisasi sekolah.

2) Memberikan informasi tentang cara belajar yang tepat bagi siswa

selama mengikuti pelajaran di sekolah maupun secara mandiri di

rumah, baik berkelompok maupun individu.

3) Memberikan informasi tentang jurusan maupun program studi yang

sesuai bagi siswa untuk melanjutkan pendidikannya pada tingkat

yang lebih tinggi.

4) Melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan siswa

agar bimbingan belajar dapat terlaksana dengan baik. Seperti bakat,

minat, cita-cita, hasil belajar masing-masing siswa dan lain

sebagainya.

5) Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar, membentuk

kelompok belajar, dan mengatur kegiatan kelompok dengan cara

melakukan wawancara dengan siswa untuk membicarakan

kesulitan belajarnya agar dapat ditemukan penyebab dan

bagaimana cara mengatasinya.

Page 10: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

17

e. Langkah-langkah pelaksanaan layanan bimbingan belajar

Berikut ini langkah-langkah umum dalam melaksanakan suatu

bimbingan menurut Sya’ban (Syaodih & Kartadinata, 2013)

menyebutkan bahwa:

1) Mengidentifikasi kebutuhan, tantangan, dan masalah peserta didik yaitu tahap yang ditujukan untuk mengidentifikasi macam-macam kebutuhan, tantangan, dan masalah yang dirasakan dan dihadapi oleh peserta didik serta langkah-langkah identifikasinya. Kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik adalah kebutuhan fisik, sosial, afektif, maupun intelektual. Sedangkan tantangan-tantangan pada peserta didik contohnya adalah penyelesaian dan lanjutan studi, persiapan karir, peran sosial, dan pembinaan diri. Identifikasi kebutuhan dan tantangan dapat dilakukan melalui pengedaran daftar kebutuhan atau tantangan yang disusun dalam daftar checklist. Sedangkan identifikasi masalah dapat dilakukan melalui pengamatan, catatan anekdot, pengedaran angket, checklist, dan studi dokumenter

2) Menganalisis kebutuhan, tantangan masalah, dan latar belakang masalah langkah ini merupakan kegiatan untuk mengungkap intensitas kedalaman dan keleluasaan kebutuhan, tantangan yang dirasakan oleh peserta didik secara individual maupun kelompok. Pengumpulan data selain melihat data yang sudah diperoleh melalui checklist juga perlu dilakukan pengumpulan data yang lebih mendalam. Dilakukan dengan cara wawancara mendalam, pengedaran angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang juga lebih mendalam, pengamatan dan studi dokumenter. Analisis kedalaman masalah atau kesulitan yang dihadapi peserta didik sama dengan analisis kebutuhan dan tantangan. Analisis kedalaman masalah tersebut yaitu berupa pengungkapan banyaknya butir masalah yang dihadapi peserta didik secara horisontal dan vertikal. Dari berbagai kegiatan pengumpulan data, identifikasi, analisis kedalaman-keluasan kebutuhan, tantangan dan masalah serta interpretasi tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan-kesimpulan kebutuhan tantangan dan masalahpun dirumuskan dalam bentuk alternatif kebutuhan, masalah bukan hanya dalam satu rumusan kebutuhan masalah. Pembuatan alternatif perkiraan kebutuhan masalah, bukan hanya menggambarkan adanya macam-macam kemungkinan kebutuhan, tantangan dan masalah yang dihadapi peserta didik, tetapi juga tingkat

Page 11: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

18

kedalaman dan kekuasaan dari kebutuhan kesulitan tersebut berbeda-beda.

3) Pemberian layanan bimbingan setelah diketahui berbagai kebutuhan dan tantangan serta kesulitan yang dihadapi peserta didik dengan berbagai alternatif faktor-faktor yang melatarbelakangi atau penyebabnya, langkah-langkah selanjutnya adalah memilih alternatif layanan bimbingan yang dapat diberikan. Untuk setiap kebutuhan tantangan atau masalah yang dihadapi dapat dirumuskan tidak hanya satu jenis layanan, tetapi dapat beberapa sesuai dengan jenis dan sifat kebutuhan dan masalah yang dihadapi. Setelah dibuat alternatif, langkah selanjutnya adalah memberikan layanan bimbingan. Layanan yang diberikan dapat bermacam-macam seperti layanan klasikal, informasi, bimbingan kelompok dan konseling. Untuk mengetahui keberhasilan pemberian layanan bimbingan diadakan evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan selama proses pemberian layanan, pada akhir pemberian layanan dan beberapa waktu berselang setelah pemberian layanan bimbingan. Hasil dari evaluasi dapat digunakan untuk pemberian layanan bantuan berikutnya, penyusunan, dan penyempurnaan program bimbingan, penyiapan materi dan media bimbingan, pengisian buku catatan pribadi dan bila perlu untuk bahan penyusunan laporan.

Sedangkan langkah-langkah dalam melaksanakan bimbingan

belajar menurut Hamalik (2002: 199) adalah sebagai berikut:

1) Menentukan penjajakan berbagai masalah atau kesulitan belajar yang sedang dihadapi oleh para siswa, baik sebagai individu maupun sebanyak kelompok.

2) Melakukan studi tentang berbagai faktor penyebab terjadinya masalah atau kesulitan belajar yang dihadapi siswa, selanjutnya menetapkan satu atau beberapa faktor yang diduga paling determinan terhadap terjadinya masalah belajar tersebut.

3) Menetapkan cara-cara atau metode yang akan digunakan untuk melakukan bimbingan belajar kepada para siswa.

4) Melakukan bimbingan belajar dalam bentuk bantuan, arahan, petunjuk, gerakan, dan sebagainya sesuai dengan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya.

5) Siswa sendiri yang memecahakan masalah atau kesulitan belajar yang sedang dialaminya.

6) Memisahkan siswa yang telah dibimbing dan mengembalikannya ke dalam kelas semula.

Page 12: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

19

7) Melakukan penelitian dengan teknik tertentu untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan bimbingan yang telah dilaksanakan dan bagaimana tindak lanjutnya.

Berdasarkan paparan pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa langkah-langkah dalam pelaksanaan bimbingan belajar

diantaranya adalah identifikasi kebutuhan, tantangan dan masalah

yang dihadapi siswa, melakukan analisis latar belakang atau faktor

penyebab kebutuhan, tantangan dan masalah siswa, merencanakan dan

menetapkan metode yang akan diberikan kepada siswa, kemudian

memberikan layanan bimbingan kepada siswa dengan metode-metode

yang telah ditetapkan, selanjutnya mengevaluasi hasil pelaksanaan

bimbingan.

f. Indikator Bimbingan Belajar

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan bimbingan belajar

adalah suatu proses pemberian bantuan kepada peserta didik dalam

menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi peserta didik,

sehingga tercapai tujuan belajar yang diinginkan. adapun yang

menjadi indikator bimbingan belajar adalah bentuk-bentuk upaya yang

dilakukan dalam membantu peserta didik yang mengalami masalah

belajar. Adapun upaya kegiatan bantuan tersebut Prayitno & Amti

(2009 : 284) diantaranya sebagai berikut :

1) Pengajaran perbaikan

Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk bantuan yang

diberikan kepada seorang atau sekelompok peserta didik yang

Page 13: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

20

menghadapi masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki

kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar mereka. Dalam

hal ini bentuk kesalahan yang paling pokok berupa kesalahan

pengertian, dan tidak menguasai konsep-konsep dasar, apabila

kesalah-kesalahan itu diperbaiki, maka peserta didik mempunyai

kesempatan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

2) Kegiatan pengayaan

Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang

diberikan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik yang

sangat cepat dalam belajar. Mereka memerlukan tugas-tugas

tambahan yang terencana untuk menambah memperluas

pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya dalam

kegiatan belajar sebelumnya. Peserta didik seperti ini sering

muncul dalam kegiatan pelajaran dengan menggunakan sistem

pengajaran yang terencana secara baik. Misalnya, sistem

pengajaran dengan modul, paket belajar, dan pengajaran yang

berprogram lainnya. Peserta didik yang amat cepat belajar hampir

selalu dapat mengerjakan tugas-tugas lebih cepat dari rekan-rekan

mereka dalam waktu yang ditetapkan.

Page 14: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

21

3) Meningkatkan motivasi belajar

Di sekolah sebagian peserta didik mungkin telah memiliki

motif yang kuat untuk belajar, tetapi sebagian lagi mungkin belum.

Di sisi lain, mungkin juga ada peserta didik yang semula motifnya

amat kuat, tetapi menjadi pudar, tingkah laku seperti kurang

bersemangat, jera malas, dan sebagainya, dapat dijadikan indikator

kurang kuatnya motif (motivasi) dalam belajar.

4) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik

Setiap peserta didik diharapkan menerapkan sikap dan

kebiasaan belajar yang efektif. Tetapi tidak tertutup kemungkinan

ada peserta didik yang mengamalkan sikap dan kebiasaan yang

tidak diharapkan dan tidak efektif. Apabila peserta didik memiliki

sikap dan kebiasaan seperti ini, maka dikhawatirkankan peserta

didik yang bersangkutan tidak akan mencapai hasil belajar yang

baik, karena hasil belajar yang baik itu diperoleh melalui usaha

atau bahkan perjuangan yang keras.

Sebagian peserta didik memang memerlukan bantuan untuk

mampu melihat secara kritis sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan

belajar yang mereka miliki. Melalui bantuan mereka diharapkan

dapat menemukan kelemahan-kelemahan mereka dalam belajar,

dan selanjutnya berusaha mengubah atau memperbaiki kelemahan-

kelemahannya itu.

Page 15: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

22

4. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan sesuatu yang menggerakkan

orang baik secara fisik atau mental untuk belajar. Menurut Ria

(Suprijono, 2014) menyebutkan bahwa Motivasi belajar adalah

proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan

perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang

penuh energi, terarah dan bertahan lama.

Menurut Ria (Winkel, 2014) menyebutkan bahwa

mendefinisikan bahwa “Motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta

memberi arah pada kegiatan belajar”.

Dari berbagai pengertian tersebut, dapat diambil pengertian

bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak

dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada

kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang

dikehendaki.

Page 16: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

23

b. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Djamarah (2011:149) motivasi dapat dibedakan

menjadi 2 (dua) yaitu: “Motivasi Intrinsik dan Motivasi

Ekstrinsik”. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah “motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam

setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu”.

Menurut Sardiman (2007: 89) menyatakan bahwa:

“Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena dalam diri

setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.

Sedangkan menurut Lasna (Syah, 2013 : 23) “Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik peserta didik adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan peserta didik yang bersangkutan”.

Berdasarkan pendapat ditersebut, dapat disimpulkan

bahwa motivasi intrinsik adalah motif-motif yang berasal dari

dalam diri peserta didik yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar untuk melakukan tindakan

belajar.

Page 17: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

24

2) Motivasi Ekstrinsik

Menurut Sardiman (2007:90) “Motivasi eksrinsik adalah

motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang

dari luar”.

Sedangkan menurut Djamarah (2011:151) “Motivasi

Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang dari luar”.

Adapun menurut Lasna (Muhibbin Syah, 2013:24), Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu peserta didik yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/ tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru, dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang mendorong peserta didik untuk belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang eksternal, akan menyebabkan kurangnya bersemangat peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajar baik di sekolah maupun di sekolah.

Berdasarkan pendapat tersebut. Maka dapat disimpulkan

bahwa motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang berasal dari

luar diri peserta didik yang menjadi aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang dari luar.

c. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Menurut Bahri (2011:157) ada tiga fungsi motivasi dalam

belajar diantaranya sebagai berikut :

1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat unntuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yaang belum diketahui itu

Page 18: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

25

akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Anak didikpun mengambil sikap seiring dengan minat terhadap suatu objek. Di sini, anak didik mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharunya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong kearah sejummlah perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.

2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung. Yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Di sini anak didik sudah melakukan aktifitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum, sehingga mengenal betul isi yang dikandungnya.

3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Seseorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran di mana tersimpan sesuatu yang ingin dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang ingin dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar. Dengan tkun anak didik belajar. Dengan penuh konsentrasi agar tujuannya mencari sesuatu yang ingin diketahui/dimengerti itu capat tercapai. Segala sesuautu yang mengganggu pikirannya dan dapat membuyarkan konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah peranan motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan anak didik dalam belajar. Jadi, fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai

pendorong perbuatan untuk belajar, sebagai penggerak

Page 19: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

26

perbuatan untuk belajar, dan sebagai pengarah perbuatan untuk

melakukan kegiatan belajar

d. Cara-cara Membangkitkan Motivasi

Menurut Sardiman (2011:92) ada beberapa bentuk dan cara

untuk menumbuhkan motivasi peserta didik dalam kegiatan belajar

di sekolah yaitu sebagai berikut :

1) Memberi angka; banyak peserta didik yang belajar untuk mencapai angka terbaik dan untuk itu maka peserta didik berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai angka yang baik, memperoleh angka yang baik merupakan motivasi bagi peserta didik untuk berbuat dan belajar dengan sebaik-baiknya.

2) Hadiah; memberikan hadiah juga merupakan salah satu cara untuk membangkitkan motivasi. Dengan harapan untuk memperoleh hadiah mereka cenderung berbuat kearah percapaian hadiah tersebut. Hadiah memang dapat membangkitkan motivasi bila setiap orang mempunyai harapan untuk memperolehnya, artinya dengan motivasi untuk memperoleh hadiah ini peserta didik dapat diharapkan meraih hasil belajar yang optimal guna mendapatkan dukungan, beasiswa dan penghargaan prestasi lainnya.

3) Saingan/kompetisi; saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-involvement; menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yanng baik dengan menjaga harga dirinya.

5) Memberi ulangan; para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu ulangan ini juga dapat merupakan sarana untuk membangki tkan motivasi.

6) Mengetahui hasil; dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa

Page 20: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

27

untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri peserta didik untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya terus meningkat.

7) Pujian; apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar peserta didik serta seekaligus kan membangkitkan harga diri.

Dari pendapat tersebut maka dapat disimpulkan beberapa

cara untuk menumbuhkan motivasi adalah dengan cara

memberikan angka, hadiah, pujian, memberi ulangan, mengetahui

hasil pekerjaan dan ulangan. Disamping bentuk-bentuk motivasi

seperti yang telah diuraikan, tentunya masih banyak cara yang bisa

dimanfaatkan.

Dengan adanya motivasi yang kuat peserta didik akan

mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Hanya yang penting bagi guru-guru bentuk motivasi tersebut dapat

dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar

yang bermakna bagi peserta didik.

Page 21: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

28

e. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Orang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada

diri orang tersebut. Berikut ini akan diuraikan beberapa pendapat

tentang ciri-ciri dalam motivasi belajar siswa:

Sardiman (2007: 83) mengemukakan ciri-ciri orang yang

bermotivasi adalah sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas 2) Ulet menghadapi kesulitan 3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah 4) Lebih senang bekerja mandiri 5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 6) Dapat mempertahankan pendapatnya 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 8) Senang memecahkan masalah soal-soal

Menurut Ria (Supriyadi, 2014) menyebutkan bahwa motivasi

belajar siswa dapat diamati dari beberapa aspek yaitu:

memperhatikan materi, ketekunan dalam belajar, ketertarikan

dalam belajar, keseringan belajar, komitmennya dalam memenuhi

tugas-tugas sekolah, semangat dalam belajar dan kehadiran siswa

di sekolah.

Ciri-ciri motivasi belajar menurut Ria (Uno, 2014)

menyebutkan bahwa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Page 22: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

29

Ciri-ciri motivasi belajar yang ada pada peserta didik adalah

segala bentuk kegiatan yang dilakukan peserta didik untuk belajar

secara efektif dan efisien.

Dari beberapa ciri-ciri motivasi menurut para ahli di tersebut,

dapat disimpulkan bahwa adanya motivasi yang baik dalam belajar

akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan

adanya usaha yang tekun, menunjukan ketertarikan, senang

mengikuti pelajaran, selalu memperhatikan pelajaran, semangat

dalam mengikuti pelajaran, mengajukan pertanyaan, berusaha

mempertahankan pendapat, senang memecahkan masalah soal-soal,

maka pembelajaran akan berhasil dan seseorang yang belajar itu

dapat mencapai prestasi yang baik.

f. Indikator Motivasi Belajar

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan motivasi adalah

kecenderungan psikis dari subyek terhadap obyek yang menjadi

sasaran, yaitu motivasi dalam belajar. Menurut Lasna (Syah,

2013:28), motivasi dibedakan menjadi 2 (dua) macam, adapun

yang menjadi indikator motivasi belajar peserta didik, adalah

sebagai berikut :

1) Faktor Intrinsik

a) Perasaan/ Rasa Senang

Perasaan senang berasal dari sebuah kepuasan akan sesuatu

yang sedang dikerjakan itu berhasil

Page 23: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

30

b) Ketertarikan/ Rasa Tertarik

Tertarik merupakan rasasuka atau senang setiap individu,

tetapi individu tersebut belum melakukan aktivitas atau

sesuatu hal yang menarik baginya. Jadi tertarik merupakan

sebuah awal dari individu dalam menimbulkan motivasi

dalam belajar.

c) Kemauan

Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan

manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang

mengandung usaha aktif dan hubungan dengan pelaksanaan

suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang

menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemampuan

adalah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan yang harus

diartikan dalam suatu hubunngan. Dalam pengertian lain

dicontohkan bahwa kemauan dari segi agama ialah sebuah

niat atau keinginan yang bersumber dari hati untuk

melakukan sesuatu dengan setulus hati tanpa ada paksaan.

d) Perhatian

Perhatian merupakan salah satu subjek kajian dalam

psikologi. Karena sebuah informasi akan diolah terlebih

dahulu harus melalui perhatian. Perhatian adalah pemusatan

sumber-sumber mental. Perhatian (attention) adalah proses

Page 24: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

31

konsentrasi pemikiran atau pemusatan aktivitas mental

(attention is a concentration of mental activity)

Proses perhatian melibatkan pemusatan pikiran dan tugas

tertentu sambil berusaha mengabaikan stimulus lain yang

menggangu/ tidak relevan. Para ahli psikologi membagi

perhatian ini kedalam tipe-tipe, yaitu perhatian

berkelanjutan, perhatian selektif dan perhatian terbagi.

Untuk menjamin belajar yang lebih baik maka peserta didik

harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang

dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian

peserta didik, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak

lagi suka belajar. Agar peserta didik belajar dengan baik,

usahakan buku belajar itu sesuai dengan hobi dan bakatnya.

e) Rajin

Kalau kita rajin dalam artian yang luas dan positif maka

kita akan membuat banyak perbedaan besar secara positif

pula, jauh dibandingkan dengan mereka yang sangat malas.

2) Faktor Ekstrinsik

a) Disiplin atau tata tertib

Kedisiplinan diartikan sebagai suasana tertib dan teratur

akan tetapi penuh dinamika dalam proses pembelajaran.

Kedisiplinan merupakan wujud dari sikap mental dari

perorangan maupun kelompok untuk dapat mengendalikan

Page 25: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

32

diri, taat, tertib, patuh pada peraturan atau norma yang

ditentukan. Berdasarkan hal tersebut, maka bagi peserta

didik, kedisiplinan perlu ditingkatkan. Adapun segi-segi

yang perlu ditingkatkan itu adalah segala hal yang berkaitan

dengan belajar. Baik di sekolah atau di luar sekolah. Upaya

untuk membentuk disiplin adalah yang berasal dari faktor

intern peserta didik yaitu tumbuhnya disiplin yang berasal

dari individu peserta didik sendiri, adapun dari faktor

ekstern yaitu yang berasal dari perintah dan peraturan.

Kemampuan belajar dengan teratur, berencana, sangat

tergantung pada disiplin pribadi. Disiplin sangat diperlukan

untuk menegakkan setiap kegiatan.

b) Pujian dan hadiah

Hadiah dapat membuat peserta didik termotivasi untuk

memperoleh nilai yang baik. Hadiah tersebut dapat

digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar

peserta didik. Sedangkan pujian adalah bentuk

reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Guru

bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan

peserta didik dalam mengerjakan pekerjaan sekolah.

Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana

menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.

Page 26: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

33

B. Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik

Kegiatan bimbingan di sekolah merupakan bagian integral dari

keseluruhan program kegiatan sekolah, terutama pada bimbingan belajar

sehingga dapat diartikan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah

merupakan tujuan yang ingin dicapai bimbingan. Yang membedakan

diantara keduanya ialah jenis kegiatannya, pendidikan terletak pada proses

belajar mengajar yang penekanannya pada usaha-usaha kognitif, afektif

dan psikomotorik, sedangkan bimbingan terletak pada membina peserta

didik dalam perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada

kenyataan yang dihadapi peserta didik sehingga memerlukan bantuan

tenaga profesional kependidikan dalam hal ini adalah guru pembimbing.

Alasan yang lain adalah peserta didik sebagai subjek didik merupakan

pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Hal inilah yang

menyebabkan perbedaan kemampuan anak dalam menerima pelajaran

yang diberikan oleh guru. Sehingga muncul wacana mengenai bimbingan

belajar. Semakin adanya perkembangan zaman menuntut kurikulum mata

pelajaran bertambah banyak namun hal tersebut tidak diikuti dengan

adanya tambahan jam belajar. Hal ini menyebabkan banyak peserta didik

yang merasa bahwa ia tidak dapat mengikuti setiap pembelajaran yang

ada. Karena materi pembelajaran yang luas, sehingga peserta didik

mengharapkan adanya tambahan jam belajar. Karena adanya beberapa

kendala tidak setiap sekolah terdapat jam tambahan pelajaran. Oleh karena

itu siswa memilih untuk mengikuti jam tambahan belajar yang diadakan

Page 27: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

34

oleh sekolah. Selain itu ada juga bimbingan belajar yang bisa didapat di

luar sehingga banyak bermunculan lembaga bimbingan belajar.

Menjamurnya bimbingan belajar membuat masyarakat seakan sudah tidak

asing lagi dengan adanya lembaga bimbingan belajar. Bahkan kini banyak

masyarakat yang berpandangan bahwa bimbingan belajar perlu diikuti

demi peningkatan motivasi belajar peserta didik. Bimbingan belajar dapat

dikatakan sebagai tambahan belajar, dimana peserta didik mendapatkan

intensitas belajar yang lebih. Sebab tidak hanya disekolah saja ia

mendapatkan pembelajaran namun di tempat bimbingan belajar pula.

Dengan adanya bimbingan belajar maka akan mempengaruhi motivasi

peserta didik yang secara otomatis juga akan mempengaruhi tingkat

prestasi peserta didik. (Evi, 2014)

Adapun pentingnya layanan bimbingan belajar bagi siswa, menurut

Evi (Ahmadi & Supriyono, 2014) menyebutkan bahwa pentingnya

pelayanan bimbingan bagi siswa adalah sebagai berikut:

a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau kelompok anak.

b. Menunjukkan cara-cara mempelajari dan menggunakan buku pelajaran.

c. Memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang memanfaatkan perpustakaan.

d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian.

e. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita dan kondisi fisik atau kesehatannya.

f. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.

g. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan cara belajarnya. h. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan

pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan karirnya di masa depan.

Page 28: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

35

Dari beberapa pentingnya layanan bimbingan belajar diatas, nampak

amat jelas bahwa pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap motivasi

belajar peserta didik sangat berpengaruh dan sangat berguna demi

perkembangan peserta didik secara optimal. Karena dengan adanya

layanan bimbingan belajar peserta didik dapat menentukan cara belajar

yang efektif dan efisien, memperoleh pandangan yang objektif dan jelas

tentang potensi, watak, minat sikap, dan kebiasaan yang dimiliki dirinya,

dan peserta didik mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan,

bakat, minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Evi (2014).

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian kajian teori maka kerangka berpikir adalah:

Program layanan bimbingan belajar yang diberikan di sekolah

bertujuan untuk memberikan bantuan kepada peserta didik guna

mendapatkan penyesuai yang baik dalam situasi belajar, sehingga setiap

peserta didik dapat belajar dengan efisien sesuai kemampuan yang

dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal. Sesuai dengan

pendapat Prayitno (2009 : 279) bahwa bimbingan belajar merupakan salah

satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah.

Pengalaman menunjukan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami

peserta didik dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau

rendahnya intelegensi. Sering kegagagalan itu terjadi disebabkan mereka

tidak mendapatkan layanan bimbingan yang memadai.

Page 29: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

36

Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada beberapa penelitian atau

tulisan yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang membahas tentang

layanan bimbingan belajar di sekolah diantaranya.

Penelitian pertama dilakukan oleh Alex (2014) dalam penelitiannya

yang berjudul Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Siswa di SMP Negeri 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

Menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

bimbingan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri

8 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

Penelitian lain dilakukan oleh Dwi Novitasari (2014) dalam

penelitiannya yang berjudul Pengaruh Layanan Informasi Dalam Bidang

Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A SMP

Negeri 36 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014. Menyimpulkan bahwa ada

pengaruh layanan informasi dalam bimbingan belajar terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas VII A SMP Negeri 36 Semarang.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Dewi Sulistyawati (2014) dalam

penelitiannya yang berjudul Pengaruh Layanan Informasi Bimbingan

Belajar Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di MI-

Hidayatul Mubtadiin Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Menyebutkan bahwa layanan informasi bimbingan belajar berpengaruh

terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas V MI. Hidayatul

Mubtadiin Pragen tahun pelajaran 2010/2011”.

Page 30: diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk ... file8 diberikan kepada individu atau sekelompok individu untuk membantu individu tersebut menyelesaikan masalah-masalah

37

Layanan bimbingan belajar perlu dilaksanakan untuk membantu

peserta didik dalam masalah belajar, salah satunya adalah meningkatkan

motivasi belajar. Guru, konselor, dan stap sekolah lainnya berkewajiban

membantu peserta didik meningkatkan motivasinya dalam belajar,

sehingga peserta didik dapat berprestasi dalam belajar, dan mampu

mencapai perkembangan yang optimal.

D. Hipotesis

Dalam penelitian adakalanya memerlukan hipotesis apabila

membahas antara dua variabel atau lebih. Hal ini dilakukan untuk

mengarahkan atau membimbing penelitian dalam merencanakan dan

melaksanakan penelitian yang selanjutnya untuk menarik kesimpulan.

Menurut Arikunto (2006 : 25) “hipotesis adalah kebenaran sementara yang

menentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, dites atau diuji

kebenarannya.

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang

telah ada dan didukung oleh kajian teoritis maka dalam penelitian ini dapat

dihipotesiskan sebagai berikut : Ada Pengaruh Positif Layanan Bimbingan

Belajar Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik di SMAN-2 Palangka

Raya.