BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00682-TI Bab...
Transcript of BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATAthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00682-TI Bab...
91
BAB 4
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS
DATA
4.1 Sejarah Perusahaan
PT. XYZ merupakan salah satu pelopor di bidang pendidikan yang
berbasiskan Teknologi Informasi, selama lebih dari 30 tahun telah berperan
aktif dalam mencerdaskan anak bangsa sebagai sumber daya manusia yang
profesional, yang siap berkompetisi dan beradaptasi terhadap perubahan
secara global. Berdiri pada tanggal 1 Juli 1991 atas pengesahan CEO Holding
Company dari PT. XYZ.
Menjawab kebutuhan tersebut, dengan motto ”1st Choice for Learning
Center” PT. XYZ mengemban misi untuk menyelenggarakan program
pelatihan yang berkelanjutan, melalui berbagai program pelatihan non gelar
dan program sertifikasi. Hingga saat ini PT. XYZ terus mengupayakan seluruh
value added bagi SDM, dengan kurikulum yang khusus disesuaikan dengan
tuntunan bisnis dan metode pembelajaran yang mudah diserap, baik untuk
kalangan pelajar, mahasiswa, masyarakat umum maupun perusahaan.
Program pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. XYZ sangat
beragam, mulai dari pelatihan di bidang Teknologi Informasi hingga non
Teknologi Informasi seperti : bahasa asing dan manajemen. Seluruh program
92
pelatihan tersebut dirancang untuk menciptakan SDM yang mempunyai ICT
knowledge, soft skill, dan hard skill yang tinggi. Pembahasan studi kasus dari
problem nyata suatu perusahaan, menjadikan seluruh peserta mempunyai
experience dalam menghadapi problem di perusahaan.
4.2 Hasil Observasi Lapangan
Dalam melakukan observasi penelitian laporan tugas akhir di PT.
ABC, penelitian ini melakukan observasi pada divisi marketing. Observasi
penelitian ini dilakukan pada awal April hingga akhir Juni 2011. Ruang
lingkup observasi selama penelitian ini berlangsung membahas tentang
Balanced Scorecardi dan Job Description beberapa divisi, seperti Customer
Service, Sales Executive dan Branch Manager.
4.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
4.3.1 Pengumpulan Data
Observasi penelitian ini dilakukan dari penyebaran interview kepada
karyawan PT. ABC yang ada dalam divisi marketing. Penyebaran interview
dimulai dari karyawan Customer Service, Sales Executive dan Branch
Manager, dimana pada PT. ABC terdapat 2 karyawan Customer Service, 1
karyawan Sales Executive dan 1 karyawan Branch Manager. Pada sistem
93
penyebaran interview, karyawan tidak hanya menjawab dan mengisi interview
yang disebarkan, tetapi juga dilakukan interiview / tanya – jawab langsung
agar informasi yang diperoleh bisa diketahui kekurangan apa yang ada dan
data yang diperoleh lebih akurat. Responden interview ini juga ditanyakan
mengenai performa ataupun kapabilitas rekan kerjanya, atasan ataupun
bawahan yang terkait terhadap sistem yang ada di lokasi kerja PT. ABC. Hal
ini dilakukan agar data yang diperoleh juga bisa diketahui seberapa jauh
perkembangan yang ada di PT. ABC.
Penyebaran interview yang dilakukan harus berkaitan dengan mapping
ataupun peta pengalokasian kriteria, yang disesuaikan berdasarkan ruang
lingkup pekerjaan setiap divisi dan peranan divisi berdasarkan prosedur kerja
yang dilakukan. Mapping ini dibuat agar mempermudah dan menentukan
penelitian ini dalam mengelompokkan tingkatan ataupun batasan pekerjaan
suatu divisi. Dengan merangkai pemetaan, perancangan interview dan
jawaban yang diinginkan akan lebih akurat dalam pengumpulan data,
sehingga dalam proses pengolahan data tentunya akan lebih mudah. Dengan
kata lain, data yang diperoleh lebih akurat dan memiliki bobot tersendiri untuk
diukur.
Sebelum pengumpulan data dilakukan, pemetaan interview dengan
ruang lingkup pekerjaan yang ada pada setiap divisi harus sesuai dan tidak
melewati batas kapabilitas divisi yang berkaitan. Artinya, pemetaan harus
sesuai dan tepat terhadap ruang lingkup pekerjaan. Berikut ruang lingkup
94
pekerjaan berdasarkan masing – masing divisi Customer Service, Sales
Executive dan Branch Manager :
Tabel 4.1 Ruang lingkup pekerjaan Customer Service
Tabel 4.2 Ruang lingkup pekerjaan Sales Executive
COSTUMER SERVICE∙ Memberikan informasi yang jelas dan tepat yang berhubungan dengan kegiatan dan juga aktivitas yang diadakan PT. ABC∙ Follow up pelanggan dan pelanggan yang memiliki prospek bagus dalam mengambil produk yang ada pada PT. ABC∙ Melibatkan seluruh aktivitas promosi dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan PT. ABC∙ Memberikan pelayanan yang baik terkait dalam pemberian arahan dan penjelasan kepada seluruh pelanggan
SALES EXECUTIVE
∙ Koordinasi dan monitoring aktivitas telemarketing∙ Prospek perusahaan dan sekolah untuk mempromosikan program inhouse training / BCEP dan mempromosikan seluruh program yang ada berdasarkan target∙ Menyiapkan, memproses, dan melengkapi seluruh dokumentasi dan laporan yang berhubungan dengan inhouse training & aktivitas penjualan
∙ Mengajukan dan mendiskusikan strategi pemasaran kepada Branch Manager, dan subkoordinat yang terkait
95
Tabel 4.3 Ruang lingkup pekerjaan Branch Manager
Adapun pertanyaan yang akan diajukan kepada masing – masing divisi
pada PT. ABC terlampir pada Lampiran 2.
Setelah ruang lingkup telah dirangkai berdasarkan kapabilitas divisi
masing – masing, selanjutnya penelitian ini membentuk pemetaan pertanyaan
dari interview yang berhubungan dengan ruang lingkup pekerjaan dan
berkaitan dengan 11 kriteria core competency yang ada. Berikut mapping
yang digunakan untuk mengelompokkan bobot pertanyaan pada divisi
Customer Service :
BRANCH MANAGER∙ Diskusi, merencanakan dan menentukan intake outlet kepada FO Manager
∙ Memperhatikan setiap proses dan pencapaian target yang berhubungan dengan penjualan dan pendapatan∙ Memperhatikan finansial & operasional berdasarakan pengeluaran (budget) yang disetujui PT. XYZ∙ Memastikan dan memperhatikan sistem informasi dan kelengkapan data yang diberikan PT. XYZ
96
COSTUMER SERVICE Busine
ss A
cum
en
Cust
omer
Orien
tatio
n
Lead
ersh
ip
Adap
tabi
lity
Plan
ning
&
Org
anizin
g
Mee
ting
Com
mitm
ents
Prob
lem
Sol
ving
&
Dec
isio
n M
akin
g
Inno
vatio
n/Co
ntin
ous Im
prov
emen
t
Team
wor
k/Co
llabo
ratio
n
Peop
le
Dev
elop
men
t
Com
mun
icat
ion
∙ Memberikan informasi yang jelas dan tepat yang berhubungan dengan kegiatan dan juga aktivitas yang diadakan PT. ABC √ √ √ √ √ √ √∙ Follow up pelanggan dan pelanggan yang memiliki prospek bagus dalam mengambil produk yang ada pada PT. ABC √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √∙ Melibatkan seluruh aktivitas promosi dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan PT. ABC √ √ √ √ √ √ √∙ Memberikan pelayanan yang baik terkait dalam pemberian arahan dan penjelasan kepada seluruh pelanggan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tabel 4.4 Mapping untuk Customer Service
Pada tabel diatas, terdapat poin – poin yang dibedakan berdasarkan
warna – warna yang ada. Hal ini dilakukan agar penelitian ini bisa
mengelompokkan kaitan antara pertanyaan yang ada pada interview terhadap
ruang lingkup pekerjaan dan 11 kriteria yang ada di tabel pemetaan.
Adapun keterangan warna pada pemetaan untuk divisi Customer
Service yang telah disusun ialah seperti berikut :
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 1 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 2 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 3 pada interview.
97
SALES EXECUTIVE Busi
ness
Acu
men
Cust
omer
O
rien
tatio
n
Lead
ersh
ip
Adap
tabi
lity
Plan
ning
&
Org
aniz
ing
Mee
ting
Com
mitm
ents
Prob
lem
Sol
ving
&
Dec
isio
n M
akin
g
Inno
vatio
n/Co
ntin
ous
Impr
ovem
ent
Team
wor
k/Co
llabo
ratio
n
Peop
le
Dev
elop
men
t
Com
mun
icat
ion
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
∙ Koordinasi dan monitoring aktivitas telemarketing √ √ √ √ √ √ √ √ √ √∙ Prospek perusahaan dan sekolah untuk mempromosikan program inhouse training / BCEP dan mempromosikan seluruh program yang ada berdasarkan target √ √ √ √ √ √ √ √∙ Menyiapkan, memproses, dan melengkapi seluruh dokumentasi dan laporan yang berhubungan dengan inhouse training & aktivitas penjualan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
∙ Mengajukan dan mendiskusikan strategi pemasaran kepada Branch Manager, dan subkoordinat yang terkait
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 4 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 5 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 6 pada interview.
Berikut mapping yang digunakan untuk mengelompokkan bobot
pertanyaan pada divisi Sales Executive :
Tabel 4.5 Mapping untuk Sales Executive
Adapun keterangan warna pada pemetaan untuk divisi Sales Executive
yang telah disusun ialah seperti berikut :
98
BRANCH MANAGER Busi
ness
Acu
men
Cust
omer
O
rien
tatio
n
Lead
ersh
ip
Ada
ptab
ility
Plan
ning
&
Org
aniz
ing
Mee
ting
Com
mitm
ents
Prob
lem
Sol
ving
&
Dec
isio
nM
akin
gIn
nova
tion/
Cont
inou
sIm
prov
emen
tTe
amw
ork/
Colla
bora
tion
Peop
le
Dev
elop
men
t
Com
mun
icat
ion
∙ Diskusi, merencanakan dan menentukan intake outlet kepada FO Manager √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
∙ Memperhatikan setiap proses dan pencapaian target yang berhubungan dengan penjualan dan pendapatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √∙ Memperhatikan finansial & operasional berdasarakan pengeluaran (budget) yang disetujui PT. XYZ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √∙ Memastikan dan memperhatikan sistem informasi dan kelengkapan data yang diberikan PT. XYZ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 1 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 2 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 3 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 4 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 5 pada interview.
Berikut mapping yang digunakan untuk mengelompokkan bobot
pertanyaan pada divisi Branch Manager :
Tabel 4.6 Mapping untuk Branch Manager
99
Adapun keterangan warna pada pemetaan untuk divisi Branch
Manager yang telah disusun ialah seperti berikut :
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 1 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 2 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 3 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 4 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 5 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 6 pada interview.
• Warna menunjukkan adanya kaitan pemetaan
terhadap pertanyaan nomor 7 pada interview.
Interview pertama kali dilakukan pada 2 karyawan Customer Service.
Interview dan interview yang dilakukan tidak langsung dilakukan secara
serentak kepada kedua karyawan. Hal ini dilakukan demikian agar informasi
100
yang diperoleh berdasarkan fakta yang ada dan bukan data sembarang.
Kemudian interview selanjutnya dilakukan kepada karyawan Sales Executive
dan Branch Manager segala bergiliran. Setelah data diperoleh, data
dibandingkan dengan mapping yang sudah ada agar bisa ditentukan apakah
pertanyaan yang diajukan sudah sesuai dengan kriteria yang ada.
Berikut tabel interview yang dilakukan pada saat interview karyawan
Customer Service :
Tabel 4.7 Interview Pertanyaan 1 untuk Customer Service
Pertanyaan 1 : Untuk aktivitas follow up, berapa hari kemudian dari data yang
diperoleh untuk dihubungi ? (pilih salah satu)
1 – 2 Hari 2 – 4 Hari 1 Minggu
Responden 1
Responden 2
Tabel 4.8 Interview Pertanyaan 2 untuk Customer Service
Pertanyaan 2 : Apakah promotion tools selalu digunakan pada saat
menjelaskan produk ?
Ya Tidak Kadang – kadang
Responden 1
Responden 2
101
Tabel 4.9 Interview Pertanyaan 4 untuk Customer Service
Pertanyaan 4 : Informasi yang disampaikan secara detail dan pelanggan dapat
memahami produk dengan baik ?
Ya Tidak Kadang – kadang
Responden 1
Responden 2
Tabel 4.10 Interview Pertanyaan 5 untuk Customer Service
.Pertanyaan 5 : Menurut Anda, apakah produk yang ditawarkan telah sesuai
dengan kebutuhan pelanggan? (pilih salah satu)
Sangat tidak
sesuai
Tidak sesuai Sesuai Sangat sesuai
Responden 1
Responden 2
102
Berikut interview yang dilakukan pada karyawan Sales Executive :
Tabel 4.11 Interview Pertanyaan 1 untuk Sales Executive
Pertanyaan 1 : Apakah strategi pemasaran sudah berjalan sesuai yang
direncanakan? (pilih salah satu)
Ya Tidak Kadang -
kadang
Responden 1
Tabel 4.12 Interview Pertanyaan untuk Sales Executive
Pertanyaan 2 : Jika tidak, apa yang menjadi concern utama strategi tidak
berjalan sesuai yang direncanakan?
Resource SDM
tidak ada
Pangsa pasar belum
mengenal PT. ABC
Lain - lain
Responden 1
103
Tabel 4.13 Interview Pertanyaan 3 untuk Sales Executive
Pertanyaan 3 : Apakah (menurut Anda penting untuk) diadakan rapat
koordinasi penyusunan strategi pemasaran dengan BM ? Rapat koordinasi
untuk setiap eksekusi rencana pemasaran ? Rapat evaluasi dengan CS pada
akhir setiap event marketing ?
Ya Tidak Kadang -
kadang
Responden 1
Tabel 4.14 Interview Peranyaan 4 untuk Sales Executive
Pertanyaan 4 : Apakah atribut promotion tools telah dipersiapkan dengan
baik dan sesuai dengan program yang ada ?
Ya Tidak Kadang –
kadang
Responden 1
104
Sedangkan interview yang dilakukan terhadap karyawan Branch
Manager ialah sebagai berikut :
Tabel 4.15 Interview Pertanyaan 1 untuk Branch Manager
Pertanyaan 1 : Apakah penerapan target intake setiap tahun sudah berdasarkan
perhitungan margin dan kapasitas outlet Franchise setiap tahunnya ?
Ya Tidak Kadang -
kadang
Responden 1
Tabel 4.16 Interview Pertanyaan 3 untuk Branch Manager
Pertanyaan 3 : Apakah pencapaian target dan pendapatan outlet sudah
terlaksana sesuai dengan target intake yang direncanakan ?
Ya Tidak Kadang –
kadang
Responden 1
105
Tabel 4.17 Interview Pertanyaan 5 untuk Branch Manager
Pertanyaan 5 : Untuk segala keperluan operasional (biaya penyusutan PC,
atribut PC, lingkungan kantor, atribut operasional lainnya seperti stationery
dan kebutuhan lainnya) apakah disusun dan diatur keperluan penggunaannya
sesuai dengan kebutuhan yang ada ?
Ya Tidak Kadang –
kadang
Responden 1
Tabel 4.18 Interview Pertanyaan untuk Branch Manager
Pertanyaan 7 : Informasi mengenai program ataupun prosedur terbaru
tentunya berdasarkan ketentuan yang diberikan head office. Untuk informasi
dan prosedur yang diperoleh, apakah selalu diterapkan dan diperhatikan di
FO?
Ya Tidak Kadang –
kadang
Responden 1
106
Melalui interview dari data diatas, penelitian ini akan mendapatkan
informasi apa yang diperlukan, dan juga akan membantu penelitian ini dalam
mengolah data dan memberikan solusi yang tepat kedepannya nanti.
Disamping itu, penelitian ini juga memperoleh data dari seorang pakar
di PT. XYZ. Dengan adanya penilaian dari seorang pakar, maka diperoleh
data mengenai Skala Prioritas dari segi Fokus Pelanggan dan Skala Prioritas
dari segi Proses Bisnis. Skala prioritas yang ada tentunya berbeda satu dengan
lainnya, dengan arti skala prioritas untuk Customer Service berbeda dengan
skala prioritas Sales Executive dan berbeda pula dengan skala prioritas Branch
Manager.
Pemberian bobot penilaian skala prioritas dari segi Fokus Pelanggan
berbeda dengan skala prioritas adari segi Proses Bisnis. Hal ini dikarenakan 2
(dua) ruang lingkup yang berbeda memiliki tanggung jawab dan ruang kerja
yang berbeda pula. Setiap divisi tentunya memiliki wewenang ataupun area
kerja yang berbeda terkait Fokus Pelanggan maupun Proses Bisnis. Orientasi
pemahaman Fokus Pelanggan ialah bagaimana interaksi ataupun tanggung
jawab sebuah divisi terhadap meningkatkan kepuasan pelanggan ataupun
menangani dan melayani pelanggan, baik internal maupun eksternal.
Sedangkan Proses Bisnis ialah bagaimana sebuah divisi menjalankan SOP
(Standard Operating Procedure) yang sudah ditetapkan dan yang harus
dijalankan, berdasarkan ruang lingkup pekerjaan masing – masing.
107
Perbedaan antara skala prioritas ketiga divisi tersebut dikarenakan
berbedanya pula area kerja yang dilakukan oleh setiap karyawan. Tingkat
pengerjaan yang ada tentunya berbeda pula dengan tanggung jawab dan
posisi yang ada. Skala prioritas yang ada sangat menentukan tingkat tanggung
jawab dan ruang lingkup seorang karyawan, dan penilaian yang diberikan
langsung oleh pakar didasarkan pada kebutuhan dan juga tanggung jawab
yang sesuai dengan kapabilitas pengerjaan.
4.3.1.1 Fish Bone
Gambar 4.1 Fish Bone Diagram
108
• Manusia
Permasalahan pada kriteria Manusia adalah kompetensi dan kurangnya
pemahaman produk. Kompetensi karyawan yang ada pada saat ini belum
memenuhi kebutuhan yang ada pada perusahaan. Sedangkan Pemahaman
produk itu sendiri juga perlu dikenal lebih dalam oleh masing – masing
karyawan.
• Sistem
Permasalahan pada sistem adalah adanya prosedur yang rumit dalam proses
pelaksanaan kelas, pendaftaran dan lainnya. Serta adanya isu bahwa biaya
yang ditawarkan termasuk mahal berdasarkan tanggapan customer yang
datang.
• Pangsa Pasar
Permasalahan yang ada pada pangsa pasar ialah minimnya kompetitor dan
juga lokasi PT. ABC yang kurang strategis, dimana sulit menjadi penarik
perhatian khalayak ramai.
• Faktor Lingkungan Kerja
Adapun permasalahan pada lingkungan kerja seperti tingkat kebisingan yang
mengganggu aktivitas pelatihan. Hal ini dikarenakan lokasi PT. ABC berada
tepat di pinggir jalan. Dan juga suhu ruangan yang panas, sehingga
konsentrasi pelatihan menjadi terganggu.
109
4.3.2 Pengolahan Data
4.3.2.1 Menentukan Kriteria berdasarkan Preferency Level
Proses ini melibatkan pair-wise comparison. Seorang pembuat
keputusan akan memulai proses ini dengan membuat layout keseluruhan
hierarki dari keputusan yang akan diambil (Tujuan, Kriteria, Alternatif).
Hierarki ini akan menunjukkan beberapa faktor yang patut dipertimbangkan
dan juga beberapa alternative keputusan lainnya. Setelah menentukan hierarki,
lalu dilanjutkan dengan menentukan matriks alternatif menurut tabel
preference level.
110
Setelah diketahui kriteria bobot penilaian melalui preference level,
data ini akan digunakan untuk menentukan kriteria yang digunakan pada
masing – masing divisi yang ada, yaitu Customer Service, Sales Executive dan
Branch Manager.
Dalam pendekatan Balanced Scorecard, telah diketahui bahwa urutan
dari perspektif yang ada ialah Financial, Customer Orientation, Business
Process dan Learn and Growth. Learn and Growth merupakan level paling
bawah, yang akan dibutuhkan untuk bisa memenuhi perspektif Business
Process Internal, Customer Orientation dan yang paling akhir adalah
Financial Perspective. Dengan demikian, akan ada penilaian terhadap
perspektif Fokus Pelanggan (Customer Orientation) dan Proses Bisnis
(Business Process).
Perbandingan ratio ini ditentukan oleh seorang pakar dari PT. XYZ
yang mengetahui ruang lingkup Marketing secara keseluruhan dan proses
franchise yang ada. Perbandingan bobot persentase ini digunakan untuk
memudahkan pengolahan data dalam menggunakan software Expert Choice
2000, yang berfungsi untuk mengetahui kriteria yang ada terhadap 11 jenis
kompetensi yang akan dijadikan penilaian.
111
4.3.2.2 Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan menggunakan Expert
Choice 2000
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode AHP
(Analytical Hierarchy Process), dimana fungsi perhitungan dengan
menggunakan metode AHP ialah mengambil sebuah keputusan yang
sederhana, yaitu dengan memisahkan persoalan – persoalan yang rumit
menjadi beberapa jenjang yang sederhana, untuk kemudian diselesaikan satu
per satu, dan pada akhirnya kembali hirarki tersebut disusun menjadi satu
kesatuan.
Berikut hasil penggunaan Expert Choice 2000 untuk divisi Customer
Service :
Gambar 4.2 Perbandingan Kriteria untuk Customer Service dari segi
Fokus Pelanggan
112
Gambar 4.3 Perbandingan Kriteria untuk Customer Service dari segi
Proses Bisnis
Gambar 4.4 Penilaian 11 Aspek dari Margin untuk Customer Service
113
Berikut hasil penggunaan Expert Choice 2000 untuk divisi Sales
Executive :
Gambar 4.5 Perbandingan Kriteria untuk Sales Executive dari segi Fokus Pelanggan
Gambar 4.6 Perbandingan Kriteria untuk Sales Executive dari segi Proses Bisnis
114
Gambar 4.7 Penilaian 11 Aspek dari Margin untuk Sales Executive
Berikut hasil penggunaan Expert Choice 2000 untuk divisi Branch
Manager :
Gambar 4.8 Perbandingan Kriteria untuk Branch Manager dari segi
Fokus Pelanggan
115
Gambar 4.9 Perbandingan Kriteria untuk Branch Manager dari segi
Proses Bisnis
Gambar 4.10 Penilaian 11 Aspek dari Margin untuk Branch Manager
116
Berdasarkan data diatas, perhitungan selanjutnya diproses melalui
perhitungan dalam Microsoft Excel. Data yang diproses ialah data yang
diperoleh dari interview dan data yang diperoleh dari Expert Choice 2000.
Proses pengolahan datanya ialah menentukan total nilai dari kompetensi
dengan cara mengalikan skor yang diperoleh dari interview dengan bobot
yang diperoleh dari penilaian pakar dari PT. XYZ. Dengan demikian data
yang diperoleh akan menampilkan apakah kompetensi yang dimiliki oleh
Customer Service, Sales Executive dan Branch Manager sudah memenuhi
standard ataupun menunjang dalam pencapaian margin (Financial
Perspective).
Nilai / persentase kompetensi yang dimiliki oleh karyawan Customer
Service, Sales Executive dan Branch Manager harus memenuhi kriteria yang
sudah ditentukan, yaitu lebih kecil atau sama dengan 10 %. Jika nilai /
persentase yang ditimbulkan tidak memenuhi kriteria tersebut, maka
diperlukan langkah – langkah ataupun perbaikan – perbaikan baik secara
berkala ataupun langsung.
Pada pengolahan data selanjutnya, data yang diperoleh melalui Expert
Choice 2000 dikaji ulang dengan menggunakan perhitungan manual, melalui
Microsoft Excel. Dimana nilai yang diperoleh dari Expert Choice 2000
dikalikan dengan nilai Aktual dan nilai Ideal dari hasil perhitungan bobot
penilaian pada interview. Masing – masing perhitungan tersebut akan
menunjukkan seberapa besar persentase kesenjangan yang ada pada saat ini di
117
PT. ABC, dan tentunya hasil tersebut akan dianalisis dan diberikan usulan
pada langkah selanjutnya.
Berikut perhitungan data berdasarkan perbandingan antara bobot nilai
Aktual dan bobot nilai Ideal dari divisi Customer Service, Sales Executive dan
Branch Manager :
Tabel 4.19 Perhitungan Data dalam menentukan persentase kesenjangan pada
Customer Service
Actual Ideal Actual Ideal1 Business Acumen 0.055 11.25 17.25 0.61875 0.94875 0.33 34.78%2 Customer Orientation 0.221 20.5 25.5 4.5305 5.6355 1.105 19.61%3 Leadership 0.45 5 8.5 2.25 3.825 1.575 41.18%4 Adaptability 0.081 7 8.5 0.567 0.6885 0.1215 17.65%5 Planning & Organizing 0.045 6.25 8.75 0.28125 0.39375 0.1125 28.57%6 Meeting Commitments 0.096 20.5 25.5 1.968 2.448 0.48 19.61%7 Problem Solving & Decision Making 0.031 11.25 17.25 0.34875 0.53475 0.186 34.78%8 Innovation/Continous Improvement 0.045 12 17 0.54 0.765 0.225 29.41%9 Teamwork/Collaboration 0.096 12 17 1.152 1.632 0.48 29.41%10 People Development 0.064 19.75 25.75 1.264 1.648 0.384 23.30%11 Communication 0.221 12 17 2.652 3.757 1.105 29.41%
16.17225 22.27625 6.104 27.40%
%No. Customer Service WeightScore Weighted Score
GAP
118
Tabel 4.20 Perhitungan data dalam menentukan persentase
kesenjangan pada Sales Executive
Tabel 4.21 Perhitungan Data dalam menentukan persentase kesenjangan pada Branch
Manager
Dari data di atas, diperoleh hasil akhir yang menentukan apakah nilai
persentase dari Customer Service, Sales Executive dan Branch Manager
memenuhi kriteria yang ideal atau tidak ideal.
Actual Ideal Actual Ideal1 Business Acumen 0.114 22.5 25.5 2.565 2.907 0.342 11.76%2 Customer Orientation 0.131 17 17 2.227 2.227 0 0.00%3 Leadership 0.089 14 17 1.246 1.513 0.267 17.65%4 Adaptability 0.078 22.5 25.5 1.755 1.989 0.234 11.76%5 Planning & Organizing 0.089 22.5 25.5 2.0025 2.2695 0.267 11.76%6 Meeting Commitments 0.089 14 17 1.246 1.513 0.267 17.65%7 Problem Solving & Decision Making 0.078 14 17 1.092 1.326 0.234 17.65%8 Innovation/Continous Improvement 0.101 14 17 1.414 1.717 0.303 17.65%9 Teamwork/Collaboration 0.062 28 34 1.736 2.108 0.372 17.65%10 People Development 0.036 14 17 0.504 0.612 0.108 17.65%11 Communication 0.136 28 34 3.808 4.624 0.816 17.65%
19.5955 22.8055 3.21 14.08%
%No. Sales Executive WeightScore Weighted Score
GAP
Actual Ideal Actual Ideal1 Business Acumen 0.136 19 31 2.584 4.216 1.632 38.71%2 Customer Orientation 0.038 10 12.5 0.38 0.475 0.095 20.00%3 Leadership 0.124 19 28.5 2.356 3.534 1.178 33.33%4 Adaptability 0.059 19 31 1.121 1.829 0.708 38.71%5 Planning & Organizing 0.069 16.5 23.5 1.1385 1.6215 0.483 29.79%6 Meeting Commitments 0.106 19 31 2.014 3.286 1.272 38.71%7 Problem Solving & Decision Making 0.106 12.5 17.5 1.325 1.855 0.53 28.57%8 Innovation/Continous Improvement 0.059 11.5 21 0.6785 1.239 0.5605 45.24%9 Teamwork/Collaboration 0.13 16.5 23.5 2.145 3.055 0.91 29.79%10 People Development 0.059 16.5 23.5 0.9735 1.3865 0.413 29.79%11 Communication 0.116 12.5 20 1.45 2.32 0.87 37.50%
16.1655 24.817 8.6515 34.86%
%No. Branch Manager WeightScore Weighted Score
GAP
119
4. 4 Analisis Data
Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk penentuan bobot
dan pengolahan data ialah metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).
Metode ini dilakukan dalam pengolahan data dengan tujuan menentukan hasil
kompetensi dari persentase kesenjangan antara nilai Aktual terhadap nilai
Ideal, dengan kata lain metode ini memberikan bukti mengenai adanya
perbedaan yang signifikan antara kompetensi yang diharapkan terhadap
kompetensi yang dimiliki saat ini oleh masing – masing divisi, terkait
didalamnya yaitu Customer Service, Sales Executive dan Branch Manager.
Melalui perhitungan yang ada, juga menjelaskan bahwa adanya pengaruh
kompetensi pada karyawan PT. ABC terhadap profitabilitas dari target margin
yang ada.
Proses analisis data awalnya dilakukan dengan cara merangkai
interview yang sudah dirancang khusus untuk mengetahui kompetensi dan
juga pemahaman ruang lingkup pekerjaan masing – masing divisi. Data yang
diperoleh tersebut dialokasikan ke dalam sebuah mapping yang didalamnya
berkaitan dengan 11 aspek core competency. Dari pemetaan tersebut,
penelitian ini menemukan adanya perbedaan antara kompetensi yang
diharapkan oleh PT. ABC dengan kompetensi yang ada berdasarkan
kapabilitas dan sustainabilitas di PT. ABC.
120
Setelah dilakukan penyebaran interview terhadap divisi Marketing,
selanjutnya menentukan bobot penilaian dari 2 perspektif yang ada pada
Balanced Scorecard, yaitu dari segi Fokus Pelanggan dan Proses Bisnis. Hal
ini kaitannya agar dapat mencapai target margin (perspektif Finasial), dua
aspek tersebut harus diperhatikan dan memiliki bobot penilaian yang baik jika
dilakukan oleh karyawan. Seorang pakar dari PT. XYZ ialah seorang yang
memahami ruang lingkup pekerjaan dari divisi marketing, dan juga
memahami aktivitas dan perkembangan outlet franchise yang selama ini
bekerjasama dengan PT. XYZ.
Penilaian terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu penilaian bobot persentase dari
segi Fokus Pelanggan dan Proses Bisnis, dan penilaian bobot kriteria
berdasarkan preference level (kriteria pakar). Pembagian bobot penilaian ini
bertujuan agar divisi marketing bisa membedakan dan membandingkan mana
yang menjadi prioritas dalam pencapaian profitabilitas ataupun perspektif
finansial.
4.4.1 Penentuan bobot dari setiap Kompetensi
Nilai pada preference level terdiri dari 9 skala prioritas, penilaian
tersebut dari skala 1 sampai dengan 9. Semakin kecil skala prioritas yang ada,
maka semakin kecil pula derajat kepentingan suatu kegiatan / unit.
Sebaliknya, semakin besar skala prioritas yang ada, maka semakin tinggi pula
121
derajat kepentingan yang terkandung di dalamnya. Dan dengan pembagian
bobot ini, diharapkan bisa memberikan gambaran konteks pemahaman
seberasa besar kontribusi yang harus diberikan oleh setiap divisi dalam
mencapai profitabilitas.
Melalui penilaian bobot persentase ini, pengolahan data dari bobot
tersebut dibandingkan langsung dengan hasil penilaian bobot pada setiap
interview yang disebarkan. perbandingan yang diperoleh akan dijabarkan
menjadi 2 (dua) hal, yaitu bobot nilai Aktual dan bobot nilai Ideal. Dimana
bobot nilai Aktual adalah nilai yang sebenarnya ada ataupun terkandung pada
setiap divisi yang terkait, sedangkan nilai Ideal merupakan nilai yang menjadi
nilai pedoman untuk setiap divisi agar bisa mencapai target, dimana nilai Ideal
tersebut harus dimiliki oleh setiap divisi.
Melalui perbandingan dan selisih nilai yang diperoleh dari perhitungan
menggunakan Expert Choice 2000 dan perhitungan manual (Microsoft Excel),
ditemukan kesenjangan yang sangat signifikan, yang menghambat ataupun
menjadi faktor utama PT. ABC tidak bisa mencapai target margin sesuai
dengan yang diharapkan. Pada perhitungan dalam pengolahan data ini,
menimbulkan angka yang berfariasi pada setiap divisnya. Berikut hasil
pengolahan data berdasarkan masing – masing penilaian divisi.
122
4.4.2 Analisis Perhitungan untuk Customer Service
4.4.2. 1Analisis Perhitungan untuk Customer Service dari segi Fokus Pelanggan
Pada hasil perhitungan untuk Customer Service, data yang diperoleh
menunjukkan bahwa adanya kesenjangan yang signifikan antara bobot
penilaian yang Ideal (yang diharapkan) terhadap bobot penilaian Aktual (yang
ada pada Customer Service). Pada aspek Customer Orientation, hasil
perhitungan menunjukkan angka 19,61%. Hal ini menunjukkan perlu adanya
minor improvement kepada karyawan Customer Service untuk meningkatkan
kompetensi agar bisa memberikan feedback dan pelayanan yang baik kepada
customer. Dengan kata lain, pengembangan yang akan dilakukan meliputi
bagaimana caranya untuk memberikan pelayanan dan kepuasan kepada
pelanggan yang akan menjadi income pada margin kedepannya. Dari aspek
Meeting Commitments, hasil perhitungan menunjukkan angka 19.61%. Hal ini
juga menunjukkan perlu adanya minor improvement agar Customer Service
bisa komitmen terhadap apa yang menjadi prioritas ruang lingkup kerja
mereka. Dalam arti adanya pengembangan di ruang lingkup seperti peranan
apa yang perlu dilakukan agar komitmen pekerjaan bisa terlaksana dengan
baik. Sedangkan pada aspek Communication, dari hasil perhitungan
menunjukkan angka 29.41%. Hal ini perlu diperhatikan lebih mendalam,
dengan kata lain perlu adanya major improvement secara berkala agar aspek
komunikasi yang Customer Service miliki bisa meningkat. Pengembangan
123
yang perlu dilakukan seperti telemarketing, good communication skills dan
sebagainya.
Beberapa hal tersebut perlu diperhatikan kembali dan diberikan
pengembangan yang baik, agar kompetensi yang dimiliki Customer Service
bisa meningkat, sehingga bisa mendorong perspektif Internal Business
Process dan Customer Orientation menjadi lebih baik, demi tercapainya
peningkatan profitabilitas yang diinginkan oleh PT. ABC.
4.4.2.2 Analisis Perhitungan untuk Customer Service dari segi Proses Bisnis
Hasil perhitungan dari pengolahan diatas menunjukkan bahwa
persentase Customer Service dalam segi Proses Bisnis memiliki kesenjangan
yang besar dibandingkan persentase yang diharpakan. Dari aspek Business
Acumen, dari data yang diperoleh menunjukkan angak 34.78% , dimana hal
ini butuh mayor improvement dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki.
Perlu adanya mentoring kepada Customer Service mengenai pemahaman
ruang lingkup bisnis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi yang
ada pada mereka. Dari aspek Planning & Organizing, dari pengolahan data
diperoleh angka 28.57%, dimana perlu diadakannya minor improvement agar
kompetensi yang ada bisa meningkat. Customer Service perlu mempelajari
bagaimana merancang sebuah rencana aktivitas marketing baik jangka pendek
124
maupun jangka panjang. Hal ini bertujuan agar Customer Service bisa
merencanakan dan menentukan langkah – langkah apa saja dalam
mendatangkan customer untuk mengikuti program yang ada di PT. ABC.
Pada aspek Problem Solving & Decision Making, hasil dari
pengolahan data menunjukkan angka 34%, sedangkan dari aspek Innovation /
Continous Improvement menunjukkan angka 29.41%. Kedua Aspek ini perlu
dilakukan pengembangan lebih lanjut, agar kompetensi Customer Service
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Perlu adanya pengembangan /
pelatihan khusus bagi Customer Service dalam menimbulkan kreatifitas,
inovasi dan juga bagaiman memecahkan suatu permasalahan.
4.4.3 Analisis Perhitungan untuk Sales Executive
4.4.3.1 Analisis Perhitungan untuk Sales Executive dari segi Fokus
Pelanggan
Pada pengolahan dan perhitungan data yang diperoleh, terdapat variasi
angka persentase yang ditimbulkan. Variasi angka persentase yang
ditimbulkan ini, tentunya dibandingkan dengan angka persentase yang
diinginkan. Perbedaan hasil tersebut tentunya menimbulkan beberapa hal yang
perlu dilakukan pengembangan, baik itu minor improvement maupun mayor
125
improvement. Untuk Sales Executive, hasil menunjukkan persentase yang
cukup baik, akan tetapi perlu juga adanya pengembangan.
Untuk aspek Customer Orientation, angka yang diperoleh dari
pengolahan data ialah 0,00%. Dengan kata lain, kompetensi yang dimiliki
oleh Sales Executive mengenai ruang linkup fokus pelanggan sudah
memenuhi kriteria ataupun memenuhi nilai Ideal pada posisis itu sendiri.
Untuk aspek Meeting Commitments, angka yang dihasilkan ialah 17,65%. Hal
ini mengartikan bahwa perlu adanya sedikit pengembangan dalam aspek
komitmen terhadap hal yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan dari aspek
Communication, angka yang diperoleh dari perhitungan ialah 17,65%.
Berdasarkan hasil tersebut, Sales Executive perlu mempelajari bagaimana cara
berkomunikasi yang baik terhadap rekan kerja, bawahan dan atasan, ataupun
orang lain. Komunikasi yang perlu dikembangkan ini bertujuan agar Sales
Executive bisa memberikan contoh kepada Customer Service dan bisa
memberikan komunikasi yang baik terhadap customer.
126
4.4.3.2 Analisis Perhitungan untuk Sales Executive dari segi Proses Bisnis
Dari segi Proses Bisnis, ada beberapa hal yang perlu dilakukan mayor
improvement oleh Sales Executive, terkait didalamnya Business Acumen,
Planning & Organizing, Problem Solving & Decision Making dan Innovation
/ Continous Improvement. Beberapa aspek tersebut memiliki nilai yang
bervariasi, persentase dari masing – masing nilai tersebut berbeda dengan nilai
persentase yang diharapkan (nilai Ideal). Dengan demikian, perlu adanya
pengembangan secara intensif bagi Sales Executive.
Pada aspek Business Acumen, nilai persentase yang diperoleh adalah
11,76%. Hal ini mengartikan bahwa Sales Executive sudah memahami
peranan ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan terhadap bisnis perusahaan
yang dikerjakan. Sedangkan pada aspek Planning & Organizing, nilai
persentase yang diperoleh adalah 11,76%. Pada aspek ini, seorang Sales
Executive perlu memahami bagaimana pentingnya merangkai suatu rencana,
terkait masalah penjualan dan aktivitas marketing, demi tercapainya
profitabilitas yang diinginkan oleh perusahaan, dan perlu mengelompokkan
kegiatan yang diperlukan, seperti tugas dan menetapkan hubungan –
hubungan yang ada pada aktivitas marketing. Berdasarkan angka pada nilai
persentase tersebut, kompetensi yang dimiliki oleh Sales Executive sudah
memenuhi kebutuhan kompetensi perusahaan untuk perusahaan tersebut.
127
Pada aspek Problem Solving & Decision Making, nilai persentase yang
diperoleh adalah 17,65%. Pengembangan pada ruang lingkup ini diperlukan
oleh Sales Executive, ini dibuktikan dengan kapabilitas Sales Executive yang
memberikan arahan langsung dan keputusan langsung kepada Customer
Service. Adapun pengembangan yang diperlukan seperti menentukan prioritas,
mengambil keputusan yang tepat dan sebagainya. Sedangkan nilai persentase
yang ditunjukkan pada aspek Innovation / Continous Improvement adalah
17,65%. Sebagai seorang Sales Executive, pengembangan inovasi dan
kreativitas sangat diperlukan. Sales Executive harus bisa mengetahui pangsa
pasar, bagaimana budaya customer di area perusahaan dan mengetahui apa
kebutuhan customer, termasuk di dalamnya bagaimana cara mendapatkan
kepercayaan customer terhadap produk yang ditawarkan.
4.4.4 Analisis Perhitungan untuk Branch Manager
4.4.4.1 Analisis Perhitungan untuk Branch Manager dari segi Fokus Pelanggan
Hasil perhitungan yang diperoleh dari pengolahan data untuk Branch
Manager menunjukkan adanya perihal yang perlu dilakukan pengembangan
secara berkesinambungan dan intensif. Hal ini dilihat dari variasi nilai
persentase yang diperoleh sangat jauh dari nilai persentase yang Ideal.
Kompetensi yang dimiliki saat ini perlu dilakukan improvement secara
128
langsung, dalam arti Branch Manager harus mengikuti serangkaian
pengembangan dan juga memiliki sense of belonging yang tinggi untuk
pencapaian profitabilitas yang diinginkan oleh perusahaan.
Pada aspek Customer Orientation angka yang diperoleh dari
perhitungan data ialah 20,00%. Ini mengindikasikan bahwa perlu adanya
sedikit pengembangan yang dibutuhkan Branch Manager dalam
meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Sedangkan pada aspke Meeting
Commitments, nilai persentase yang diperoleh adalah 38,71%. Perlu adanya
mayor improvement yang dilakukan oleh Branch Manager dalam
menyetarakan kompetensi yang dimiliki terhadap kompetensi yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Pengembangan yang diperlukan seperti
bagaimana menerapkan rencana ataupun strategi yang sudah ditentukan, atau
menekankan target yang diinginkan perusahaan sebagai tujuan yang harus
dicapai agar margin / profitabilitas meningkat.
Sedangkan hasil perhitungan dan pengolahan data untuk Branch
Manager dalam aspek Communication adalah 37,50%. Ini mengindikasikan
perlunya pengembangan khusus untuk Branch Manager dalam memahami
cara berkomunikasi dan juga berinteraksi yang baik dalam sebuah organisasi.
Nilai persentase yang ada sangat berbeda dengan nilai persentase yang
diharapkan (Ideal). Hal ini mengakibatkan perlunya perubahan sistem cara
berkomunikasi Branch Manager terhadap rekan kerja, bawahan, ataupun unit
129
bisnis lainnya. Pengembangan yang dilakukan seperti bagaimana cara
berkomunikasi yang baik, memahami kebutuhan dan kapabilitas orang –
orang sekitar dan bagaimana cara menyampaikan komunikasi yang tepat.
4.4.4.2 Analisis Perhitungan untuk Branch Manager dari segi Proses Bisnis
Dari segi Proses Bisnis, kompetensi yang dimiliki oleh Branch
Manager saat ini perlu mendapatkan perhatian khusus dan adanya
pengembangan secara terus menerus. Hal ini diakibatkan oleh besarnya nilai
kesenjangan yang ada pada kompetensi Branch Manager saat ini
dibandingkan dengan nilai persentase yang diharapkan (Ideal). Melihat posisi
Branch Manager sebagai orang yang memiliki peranan pada PT. ABC,
improvement yang dilakukan harus menjadi perhatian utama dalam
meningkatkan kompetensi dan meningkatkan margin / profitabilitas.
Untuk aspek Business Acumen, nilai yang diperoleh dari perhitungan
dan pengolahan data adalah 38,71%. Angka yang ditunjukkan berbeda sekali
dengan angka yang diharapkan oleh perusahaan. Branch Manager perlu
memahami lebih mendalami peranannya sebagai posisi yang paling atas dari
divisi marketing dan juga sebagai kepala perusahaan PT. ABC. Peranan yang
dilakukan juga harus dimengerti, bisnis apa yang dijalankan dan bagaimana
menjalankan sistem ataupun strategi bisnis yang baik. Dari aspek Planning &
130
Organizing, nilai persentase yang diperoleh adalah 29,79%. Seorang Branch
Manager perlu mengetahui dan merencanakan segala sistem yang ada secara
tepat dan baik. Pengembangan yang perlu dilakukan seperti perencaan
aktivitas kerja, perencanaan manajerial di PT. ABC dan sebagainya.
Sedangkan dari aspek Problem Solving & Decision Making, nilai
persentase yang diperoleh adalah 28,57%. Branch Manager sebagai peranan
yang mengontrol segala aktivitas di PT. ABC harus bisa membiasakan diri
dan memiliki sikap yang tegas dalam mengambil keputusan dan juga member
solusi dari suatu permasalahan yang ada. Dan untuk aspek Innovation /
Continous Improvement yang dimiliki Branch Manager berdasarkan hasil
perhitungan dan pengolahan data ialah 45,24%. Nilai persentase yang
ditimbulkan sangat jauh perbedaannya dengan nilai persentase yang
diharapkan (Ideal). Branch Manager perlu mendapatkan mayor improvement
secara berkesinambungan dari PT. XYZ, agar bisa mempertahankan
sustainabilitas PT. ABC itu sendiri. Kesenjangan yang jauh tersebut harus
diperhatikan dan dilakukan pengembangan yang tepat agar kompetensi yang
dimiliki bisa memperbaiki margin profitabilitas perusahaan, sesuai yang
diharapkan. Dengan demikian, nilai persentase kompetensi yang dimiliki
Branch Manager perlu diperhatikan secara seksama agar peranan yang ada
tidak mempengaruhi aktivitas kerja dan penurunan profitabilitas perusahaan
yang ada.