Azas dasar ilmu lingkungan

17
Sugeng Abdullah (2007) 1 AZAS DASAR ILMU LINGKUNGAN Pertemuan VIII

Transcript of Azas dasar ilmu lingkungan

Page 1: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 1

AZAS DASAR ILMU LINGKUNGAN

Pertemuan VIII

Page 2: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 2

Azas Dasar Ke 1

Semua energi yang memasuki organisme hidup populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat dihilangkan, dihancurkan atau diciptakan.

Syarah / komentar : Hakekatnya adalah hukum Termodinamika I atau

hukum konservasi energi Sistem kehidupan dapat dianggap sebagi sistem

pengubah energi, sehingga di dalamnya juga terkandung strategi untuk transformasi energi (untuk metabolisme internal, bergerak, panas tubuh, tumbuh / disimpan dalam lemak, berbiak, tercuri oleh parasit, terbuang)

Page 3: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 3

Azas Dasar Ke 2

Tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.

Syarah / komentar : Hakikatnya adalah hukum Termodinamika II Energi memang tidak dapat dihilangkan, tetapi

dapat berubah kedalam bentuk yang kurang bermanfaat (atau sementara tidak bermanfaat)

Implikasi dalam kehidupan adalah hadirnya sampah atau limbah

Page 4: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 4

Azas Dasar Ke 3

Materi, energi, ruang, waktu dan keaneka-ragaman, semuanya termasuk sumber daya alam.

Syarah / komentar : Pengubahan energi oleh sistem biologi harus

berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi.

Ruang dapat berkorelasi dengan proses pembiakan (jarak antar individu dan kepadatan), spesies dengan sumber makanan. Merupakan analogi meteri dan energi.

Page 5: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 5

Syarah / komentar 3 :

Waktu berkaitan erat dengan ketersediaan sumber pangan (sesuai musim), jumlah energi yang dibutuhkan untuk memangsa.

Keanekaragaman sumber pangan berkorelasi dengan tingkat ketahanan / keberlangsungan hidup spesies. Spesies yang makan hanya dengan satu jenis pangan akan cepat punah.

Harper & White (1977), Carrying capacity ( C ) suatu lingkungan bagi keanekaragaman spesies tumbuhan dirumuskan C= W. p 3/2 , dimana W = berat rata-rata individu dalam populasi, dan p = kepadatan atau kereapatan populasi.

DISKUSIKAN : bagaimana kedudukan “Informasi” ? apakah juga termasuk sumber daya alam?

Page 6: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 6

Azas Dasar Ke 4

Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaanya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikkanya sering menurun dengan penambahan sumberdaya alam itu sampai ke tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber daya alam (kecuali keaneka-ragaman dan waktu) kenaikan pengadaanya yang melampaui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber daya alam yang sudah mendekati batas maksimum.

Page 7: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 7

Syarah / komentar :

Jumlah spesies yang melimpah (populasi besar) dalam waktu tertentu pada akhirnya akan menurun dengan sendirinya

Sumber pangan yang besar, merangsang pertumbuhan populasi yang besar, memicu persaingan, populasi dapat menurun.

Disebut juga fenomena pengaturan populasi yang bergantung pada faktor kepadatan ( density dependent factor).

Implikasi : perlu perjuangan hidup lebih intensif bila sumber daya alam menipis.

Page 8: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 8

Azas Dasar Ke 5

Ada dua jenis sumber daya alam dasar, yaitu sumber daya alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya dan yang tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.

Syarah / komentar : penggunaan BBM dapat terus memicu ekploitasi dan

ekplorasi yang menggila (?). parasit Nasonia vitrivenis tidak bertambah (tidak

terangsang untuk banyak makan) meskipun kepompong Musca domestica yang merupakan makanannya melimpah.

Implikasi : Perlu dicari sumber daya alternatif

Page 9: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 9

Azas Dasar Ke 6

Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu.

Syarah / komentar : Hakikatnya adalah teori Darwin & Wallace. Jasad hidup yang lebih adaptif akan lebih

banyak mampu bertahan dalam menghasilkan keturunan.

Implikasinya : hati-hati dalam memperkenalkan / melepaskan jenis spesies baru (transgenik) ke lingkungan.

Page 10: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 10

Azas Dasar Ke 7

Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi, di alam lingkungan yang “mudah diramal”

Syarah / komentar : Mudah diramal dapat berarti bisa diperhitungkan,

diprediksi, diasumsi, diestimasi sehingga dapat diantisipasi. Hal ini karena adanya pola keteraturan keteraturan pada lingkungan yang stabil.

Lingkungan yang tidak bisa diramal (karena berubah sedemikian rupa eksrim), spesies tertentu bisa punah, keanekaragaman berubah / menurun.

Implikasi : waspada dengan “proyek baru”

Page 11: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 11

Azas Dasar Ke 8

Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.

Syarah / komentar : spesies satu dengan yang lain dapat hidup

berdampingan bila punya fungsi yang berbeda di lingkungan tersebut, sebaliknya salah satu bisa punah atau menyingkir bila mempunyai fungsi yang sama (sumber makanan sama).

Tumbuhan dan serangga memiliki kebutuhan amat terbatas dalam lingkungan, sehingga lebih responsif terhadap perubahan sekecil apapun. Berbeda dengan hewan (?) dan Manusia (?)

Page 12: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 12

Azas Dasar Ke 9

Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.

Syarah / komentar : Biomassa adalah berat total populasi, yaitu berat

rata-rata invidu dalam populasi dikalikan dengan jumlah individu dalam populasi.

Produktivitas adalah jumlah jaringan hidup yang dihasilkan oleh populasi dalam kurun waktu tertentu.

Kompleksitas organisasi suatu sistem sebanding dengan jumlah waktu penggunaan materi.

Implikasi : Efisiensi penggunaan energi akan meningkat sesuai dengan kompleksitas organisasi (sistem biologi).

Page 13: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 13

Azas Dasar Ke 10

Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomassa dengan produktivitas, dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.

Syarah / komentar : sistem biologi mengalami evolusi

mengarah pada efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan yang stabil.

Page 14: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 14

Azas Dasar Ke 11

Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).

Syarah / komentar :

Page 15: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 15

Azas Dasar Ke 12

Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.

Syarah / komentar :

Page 16: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 16

Azas Dasar Ke 13

Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih lanjut.

Syarah / komentar :

Page 17: Azas dasar ilmu lingkungan

Sugeng Abdullah (2007) 17

Azas Dasar Ke 14

Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi bergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.

Syarah / komentar :