ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

46
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD DI POLI PENYAKIT DALAM RSUP DR SARDJITO Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Laboratorium Klinik Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I Disusun oleh: Rosy Azizah Rizki NIM. P07120111032 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD

DI POLI PENYAKIT DALAM RSUP DR SARDJITO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Laboratorium Klinik

Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I

Disusun oleh:

Rosy Azizah Rizki

NIM. P07120111032

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2012

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD

DI POLI PENYAKIT DALAM RSUP DR SARDJITO

telah disahkan pada,

Hari, tanggal :

Waktu :

Tempat : Poli penyakit dalam RSUP Dr. Sardjito

Mengetahui,

Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan

Sulaminah, AMK Ns. Harmilah, SPd, M.Kep, Sp. MB

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

BAB I

DASAR TEORI

A. Pengertian

Chronic Kidney Disease (CKD) / CRF merupakan gangguan ginjal yang

progresif dan irreversibel di mana kemampuan tubuh gagal untuk

mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah

Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan

penurunanfungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan

cukup lanjut,hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari 50 mL/min.

(Suyono, etal, 2001)

B. Etiologi

CKD / CRF dapat disebabkan oleh:

1. Infeksi: pielonefritis kronis

2. Penyakit peradangan: glumerulonefritis

3. Penyakit vaskuler hipertensif: nefrosklerosis benigna dan maligna,

stenosis arteri renalis

4. Gangguan jaringan penyambung: SLE, Poli arteritis nodusa,Sklerosis

sistemik progresif

5. Gangguan kengenital dan herediter: Penyakit ginjal polikistik, Asidosis

tubuler ginjal

6. Penyakit metabolic: DM, Gout, Hiperparatiroidisme, Amiloidosis

7. Nefropati obstruktif

a. Saluran kemih bag atas; kalkuli, neoplasma, fibrosis

b. Saluran kemih bag bawah; Hipertrofi prostate,striktur Uretra

C. Klasifikasi

Secara umun perjalanan umum GGK melalui 3 stadium:

1. Stadium I          : Penurunan cadangan ginjal

   Kreatinin serum dan kadar BUN normal

   Asimptomatik

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

   Tes beban kerja pada ginjal: pemekatan kemih, tes GFR

2. Stadium II         : Insufisiensi ginjal

   Kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam diet)

   Kadar kreatinin serum meningkat

   Nokturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan)

      3. Stadium III : gagal ginjal stadium akhir atau uremia

   kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat

   ginjal sudah tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit

   air kemih/urin isoosmotis dengan plasma, dengan BJ 1,010

Menurut GFR (glomerulo filtrasi rate)

Stage Gambaran kerusakan ginjal GFR (ml/min/1,73 m2)

1 Normal atau elevated GFR ≥ 90

2 Mild decrease in GFR 60-89

3 Moderate decrease in GFR 30-59

4 Severe decrease in GFR 15-29

5 Requires dialysis ≤ 15

D. Tanda dan Gejala

1. Sindrom uremia : fatigue, anoreksia, mual-muntah, nokturia, kelebihan

volume cairan (edema kelopak mata, paru, dan tungkai), neuropati perifer,

pruritus, bau nafas uremik, perikarditis, kejang, koma.

2. Gejala komplikasi : hipertensi, anemia, gagal jantung, asidosis metabolik,

osteomalasia, gangguan keseimbangan elektrolit

Gejala kerusakan nefron:

1. Kadar Kreatinin dan Ureum meningkat ® nafas bau amonia

2. Penurunan Ca, P di tulang ® osteomalasia, fraktur

3. Hipokalsemia ® rasa kesemutan, terbakar

4. Penimbunan Na ® volume ekstrasel meningkat, TD naik.

5. Produksi eritroprotein menurun ® anemia.

6. Kehilangan kemampuan menghasilkan urin yang konsentrat ® poliuria,

nokturia.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

E. Patofisiologi umum GGK

 Hipotesis Bricker (hipotesis nefron yang utuh)

      “Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur,

namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal”

F. Manifestasi klinik

1. Kelainan kardiovaskuler

a. Hipertensi

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

b. Gagal jantung atau udema paru

c. Pericarditis/pericard effuse

d. Percepatan athero sclerosis

e. Aritmia

2. Gastro Intestinal:

a. Anorexia , hicthcup,

b. Mual, muntah, stomatitis

c. Uremik fetor (bau kencing)

d. Gastro enteritis

e. Ulcus peptikum

f. Perdarahan gastro intestinal

g. Konstipasi dan diare

3. Integumen

a. Warna kulit abu-abu mengkilat,hiperpigmentasi

b. Kulit kering bersisik

c. Pruritus

d. Ekimosis, pallor

e. Uremic frost

4. Pulmoner

a. Krekels

b. Sputum kental dan liat

c. Nafas dangkal

d. Pernafasan kusmoul

5. Neurologi

a. Kelemahan dan keletihan

b. Konfusi, sulit tidur

c. Disorientasi, sulit konsentrasi

d. Kejang, sakit kepala, seizures, coma

e. Kelemahan pada tungkai

f. Perubahan prilaku

6. Muskuloskeletal

a. Osteodistropy, nyeri tulang, nyeri persendian

b. Ketidakseimbangan kalsium/phospat

c. Proximal myopathy

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

d. Hiperparatiroid bone deases

7. Perubahan hormon dan metabolic

a. Aminore, penurunan kesuburan,libido

b. Atrofi testikuler

c. Gangguan hrmon pertumbuhan

d. Intoleransi glukosa

8. Kelainan mata

a. Visus hilang

b. Red eye syndrome

9. Hematologi

a. Anemia

b. peningkatan kerusakan cel darah merah

c. gangguan pembekuan/fibrinlisis

d. masa perdarahan memanjang

10. Kekebalan tubuh

a. Penurunan respon kekebalan

b. Sangat lemah terhadap infeksi

c. Fungsi cell darah putih terganggu

G. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Urin

Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa, protein, sedimen, SDM,

keton,SDP, TKK/CCT

2. Laboratorium darah

BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca, Phospat), Hematologi (Hb,

trombosit,Ht, Leukosit), protein, antibody (kehilangan protein dan

immunoglobulin)

3. Pemeriksaan EKG

Untuk melihat adanya hipertropi ventrikel kiri, tanda perikarditis,

aritmia,dan gangguan elektrolit (hiperkalemi, hipokalsemia)

4. Pemeriksaan USG

Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan

parenkimginjal, anatomi system pelviokalises, ureter proksimal, kandung

kemihserta prostate

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

5. Pemeriksaan Radiologi

Renogram, Intravenous Pyelography untuk menunjukkan abnormalitas

pelvis ginjal dan ureter, Retrograde Pyelography dilakukan bila dicurigai

ada obstruksi yang reversibel, Renal Aretriografi dan Venografi, CT Scan,

MRI, Renal Biopsi, pemeriksaanrontgen dada, pemeriksaan rontgen

tulang, foto polos abdomen

6. Biopsi ginjal

Mungkin dilakukan secara endoskopi untuk menentukan sel jaringan

untuk diagnosis histologis

7. Endoskopi ginjal nefroskopi

Dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal ; keluar batu, hematuriadan

pengangkatan tumor selektif 

H. Penatalaksanaan

 

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan

homeostasis selama mungkin.

Intervensi diit. Protein dibatasi karena urea, asam urat dan asam

organik merupakan hasil pemecahan protein yang akan menumpuk secara

cepat dalam darah jika terdapat gangguan pada klirens renal. Protein yang

dikonsumsi harus bernilai biologis (produk susu, telur, daging) di mana

makanan tersebut dapat mensuplai asam amino untuk perbaikan dan

pertumbuhan sel. Biasanya cairan diperbolehkan 300-600 ml/24 jam. Kalori

untuk mencegah kelemahan dari KH dan lemak. Pemberian vitamin juga

penting karena pasien dialisis mungkin kehilangan vitamin larut air melalui

darah sewaktu dialisa.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

Hipertensi ditangani dengan medikasi antihipertensi kontrol volume

intravaskule. Gagal jantung kongestif dan edema pulmoner perlu

pembatasan cairan, diit rendah natrium, diuretik, digitalis atau dobitamine dan

dialisis. Asidosis metabolik pada pasien CKD biasanya tanpa gejala dan tidak

perlu penanganan, namun suplemen natrium bikarbonat pada dialisis

mungkin diperlukan untuk mengoreksi asidosis.

Anemia pada CKD ditangani dengan epogen (erytropoitin manusia

rekombinan). Anemia pada pasaien (Hmt < 30%) muncul tanpa gejala

spesifik seperti malaise, keletihan umum dan penurunan toleransi aktivitas.

Abnormalitas neurologi dapat terjadi seperti kedutan, sakit kepala, dellirium

atau aktivitas kejang. Pasien dilindungi dari kejang.

Pada prinsipnya penatalaksanaan Terdiri dari tiga tahap :

Penatalaksanaan konservatif : Pengaturan diet protein, kalium, natrium,cairan

Terapi simptomatik : Suplemen alkali, transfusi, obat-obat local&sistemik,

antihipertensi

Terapi pengganti : HD, CAPD, transplantasi

I. Komplikasi

1. Hiperkalemia: akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik, katabolisme

dan masukan diit berlebih.

2. Perikarditis : Efusi pleura dan tamponade jantung akibat produk sampah

uremik dan dialisis yang tidak adekuat.

3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-

angiotensin-aldosteron.

4. Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah

merah.

5. Penyakit tulang serta kalsifikasi akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum

rendah, metabolisme vitamin D dan peningkatan kadar aluminium.

6. Asidosis metabolic, Osteodistropi ginjal

7. Sepsis, Neuropati perifer, Hiperuremia

J. Pengkajian

1. Aktivitas / istirahat

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

Gejala      : Kelelahan ekstrem, kelemahan, malaise, gangguan tidur

(insomnia / gelisah atau somnolen)

Tanda     : Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak

2. Sirkulasi

Gejala : riwayat hipertensi lama, atau berat, palpitasi, nyeri dada (angina)

Tanda : Hipertensi, nadi kuat,edema jaringan umum dan pitting pada kaki,

telapak,tangan, disritmia jantung.

Nadi lemah halus,hipotensi ortostatik menunjukan hipovolemia, pucat,

kecenderungan perdarahan.

3. Integritas ego

Gejala : Factor stress, contoh financial, hubungan dan sebagainya,

perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.

Tanda : Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan

kepribadian

4. Eliminasi

Gejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria, abdomen kembung, 

diare, atau konstipasi.

Tanda : Perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah,

cokelat,berawan, oliguria, dapat menjadi anuria.

5. Makanan/ cairan

Gejala : Peningkatan berat badan cepat (edema), penuruna berat badan

(malnutrisi), anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak

sedap di mulut (pernapasan amonia), penggunaan diuretic

Tanda : Distensi abdomen / asites, pembesaran hati,, perubahan turgor

kulit / kelembaban, edema (umum,tergantung), ulserasi gusi, perdarahan

gusi / lidah, penurunan oto, penurunan lemak subkutan, penampilan tak

bertenaga.

6. Neurosensori

Gejala : Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, sindrom “ kaki

gelisah”,

Tanda : Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian,

ketidakmampuan berkosentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan

tingkat kesadaran, stupor, koma, rambut tipis, kuku rapuh dan tipis.

7. Nyeri / kenyamanan

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

Gejala : Nyeri panggul, sakit kepala ; kram otot/nyeri kaki (memburuk saat

malam hari)

Tanda : Perilaku berhati-hati/ distraksi, gelisah.

8. Pernapasan

Gejala : napas pendek ; dispnea nocturnal paroksimal ; batuk dengan /

tanpa sputum kental dan banyak.

Tanda : Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman

(pernapasan kusmaul), batuk produktif dengan sputum merah muda –

encer (edema paru).

9. Keamanan

Gejala : Kulit gatal, ada/ berulangnya infeksi

Tanda : Pruritus, demam,(sepsis, dehidrasi), normotermia dapat secara

actual terjdai peningkatan pada pasie yang mengalami suhu tubuh lebih

rendah dari normal., petechie,

10. Seksualitas

Gejala : Penurunan libido ; amenorea ; infertilitas

11. Interaksi social

Gejala : kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja,

mempertahankn fungsi peran biasanya dalam keluarga.

12. Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : riwayat DM keluarga (resiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit

polikistik, nefritis herediter,kalkulus urinaria, malignasi, riwayat terpajan

oleh toksin, contoh, obat, racun lingkungan

K. Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin,

diet berlebih dan retensi cairan serta natrium.

2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet, dan perubahan membrane

mukosa mulut.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia,retensi

produk sampah dan prosedur dialysis

4. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan

peran, perubahan pada citra diri dan disfungsi seksual.

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan

pengobatan b.d keterbatasan kognitif, kurang terpajan, mis

intepretasiinformasi

L. Perencanaan

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin,

diet berlebih dan retensi cairan serta natrium.

Tujuan:

Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan

Kriteria Hasil :

a. Hasil laboratorium mendekati normal

b. BB stabil

c. Tanda vital dalam batas normal

d. Tidak ada edema

e. Input dan output cairan seimbang

Intervensi

a. Kaji status cairan ; timbang berat badan,keseimbangan masukan dan

haluaran, turgor kulit dan adanya edema, distensi vena leher,tekanan

darah, denyut dan irama nadi.

R: pengkajian merupakan data dasar berkelanjutan untuk memantau

perubahan dan mengevaluasi intervensi.

b. Batasi masukan cairan

R: pembatasan cairan akan menentuka berat tubuh ideal, haluaran

urin,dan respon terhadap terapi.

c. Identifikasi sumber potensial cairan ; medikasi dan cairan yang

digunakan untuk pengobatan oral dan intravena, makanan.

R: sumber kelebihan cairan yang tidak diketahui dapat diidentifikasi.

d. Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan

R:pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam

pembatasan cairan.

e. Beritahu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat

pembatasan cairan

R: kenyamanan pasien meningkatkan kepatuhan terhadap

pembatasan diet.

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

f. Tingkatkan dan dorong hygiene oral dengan sering

R: hygiene oral mengurangi kekeringan membrane mukosa mulut.

2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet, dan perubahan membrane

mukosa mulut.

Tujuan :

mempertahankan status nutrisi adekuat

Kriteria hasil :

berat badan stabil, tidak ditemukan edema, albumin dalam batas normal.

Intervensi

a. Kaji status nutrisi ; perubahan berat badan, nilai laboratorium

BUN,Kreatinin.

R: Menyediakan data dasar untuk memantau perubahan dan

mengevaluasi intervensi

b. Kaji pola diet nutrisi pasien ; riwayat diet, makanan kesukaan, hitung

kalori.

R: pola diet dahulu dan sekarang dapat dipertimbangkan dalam

menyusun menu.

a. Kaji factor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi ;

anoreksia, mual atau muntah, diet yang tidak menyenangkan bagi

pasien, depresi,kurang memahami pembatasn diet,stomatitis.

R: menyediakan informasi mengenai faktro lain yang dapat dirubah

atau dihilangkan untuk meningkatkan masukan oral.

b. Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet.

R: Mendorong peningkatan masukan diet

c. Tingkatkan masukan protein yang mengandung nilai biologis tinggi

telur, produk susu, daging.

R: protein lengkapdiberikan untuk mencapai keseimbangan nitrogen

yang diperlukan untuk pertumbuhan dan penyembuhan.

c. Anjurkan camilan tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium

diantara waktu makan.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

R: Mengurangimakanan dan protein yang dibatasi dan menyediakan

kalori untuk energy, membagi protein untuk pertumbuhan dan

penyembuhan jaringan.

d. Jelaskan rasional pembatasan diet dan hubungannya dengan

penyakit ginjal dan peningkatan urea dan kadar kreatinin.

R:Meningkatkan pemahaman pasien tentang hubungan antara diet,

urea,kadar kreatinin dengan penyakit renal.

e. Ubah jadwal medikasi sehingga medikasi ini tidak segera diberikan

sebelum makan

R: Ingesti medikasi sebelum makan menyebabkan anoreksia dan

rasa kenyang.

f. Sediakan daftar makanan yang dianjurkan secara tertulis dan anjuran

untuk memperbaiki rasa tanpa menggunakan natrium atau kalium.

R:Daftar yang dibuat menyediakan pendekatan positif terhadap

pembatasan diet dan merupakan referensi untuk pasien dan keluarga

yang dapat digunakan dirumah.

g. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan

R: Faktor yang tidak menyenangkan yang berperan dalam

menimbulkan anoreksia dihilangkan.

h. Timbang berat badan harian

R: Untuk memantau status cairan dan nutrisi.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia,retensi

produk sampah danprosedur dialisis

Tujuan: Berpartisipasi dalam dalam aktivitas yang dapat ditoleransi.

Intervensi:

a. Kaji factor yang menimbulkan keletihan ; anemia,ketidakseimbangan

cairan dan elektrolit,retensi produk sampah,depresi.

R: Menyediakan informasi tentang indikasi tingkat keletihan.

b. Tingkatkan kemndirian dalam aktivitas perawatan diri yang dapat

ditoleransi ; bantu jika keletihan terjadi.

R: Meningkatkan aktivitas ringan / sedang dan memperbaiki harga

diri.

c. Anjurkan aktivitas alternative sambil istirahat.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

R: Mendorong latihan dan aktivitas dalam batas-batas yang dapat

ditoleransi dan istirahat yang adekuat.

d. Anjurkan untuk istirahat setelah dialisis

R: Istirahat yang adekuat dianjurkan setelah dialysis, yang bagi

banyak paisen sangat melelahkan.

4. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan

peran, perubahan pada citra diri dan disfungsi seksual.

Tujuan: Memperbaiki konsep diri

Intervensi:

a. Kaji respons dan reaksi pasien dan keluarga terhadap penyakit dan

penanganan.

R: Menyediakan data tentang masalah pada pasien dan keluarga

dalam menghadapi perubahan perubahan dalam hidup.

b. Kaji hubungan antara pasien dengan anggota keluarga terdekat.

R: Penguatan dan dukungan terhadap pasien diidentifikasi

c. Kaji pola koping pasien dan anggota keluarga

R: Pola koping yang telah efektif dimasa lalu mungkin potensial

destrukstif ketika memandang pembatasan yan ditetapkan akibat

penyakit dan penanganan.

d. Ciptakan diskusi terbuka tentang perubahan yang terjadi akibat

penyakit dan penanganan ; perubahan peran, perubahan gaya hidup,

perubahan dalam pekerjaan, perubahan sekual, ketergantungan

pada tim tenaga kesehatan

R: Pasien dapat mengidentifikasi masalah dan langkah- langkah yang

diperlukan untuk menghadapinya.

e. Gali cara alternative untuk ekspresi seksual lain selain hubungan 

seksual.

R: Bentuk alternative ekspresi seksual dapat diterima.

f. Diskusikan peran memberi dan menerima cinta, kehangatan,  dan

kemesraan.

R: Seksualitas mempunyai arti yang berbeda bagi tiap individu,

tergantung pada tahap maturitansnya.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

5. Kurang pengetahuan tentang  kondisi, dan program penanganan

berhungan dengan kurang informasi.

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan mengenai kondisi dan penanganan

yang bersangkutan.

Intervensi:

a. Kaji pemahaman mengenai penyebab gagal ginjal, konsekuensinya,

dan penanganannya ; penyebab gagal ginjal pasien, pengertian gagal

ginjal, pemahaman mengenai fungsi renal, hubungan antara cairan,

pembatasan diet dengan gagal ginjal, rasional penanganan

(hemodialisis, dialysis peritoneal, transplantasi)

R: Merupakan instruksi dasar untuk penjelasan dan penyuluhan lebih

lanjut.

b. Jelaskan fungsi renal dan konsekuensi gagal ginjal sesuai dengan

tingkat pemahaman dan kesiapan pasien untuk belajar

R: Pasien dapat belajar tentang gagal ginjal dan penaganan setelah

mereka siap untuk memahami dan menerima diagnosis dan

konsekuensinya.

c. Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara untuk memahami

berbagai perubahan akibat penyakit dan penanganan yang

mempengaruhi hidupnya.

R: Pasien dapa melihat bahwa kehidupannya tidak harus berubah

akibat penyakit.

d. Sediakan informasi baik tertulis maupun secara oral dengan tepat

tentang ; fungsi dan kegagalan renal, pembatasan cairan dan diet,

medikasi, melaporkan masalah, tanda dan gejala, jadwal tindak

lanjut, sumber di komunitas, pilihan terapi.

R: Pasien memiliki informasi yang dapat digunakan untuk klarifikasi

selanjutnya di rumah.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

DAFTAR PUSTAKA

Doenges E,  Marilynn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman

Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3.

Jakarta : EGC

Long, B C. 1996. Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses

Keperawatan) Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan

Keperawatan

Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. 1995 Patofisiologi Konsep Kllinis

Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Tanggal Pengkajian : 20 November 2012

Jam : 09.00 WIB

Oleh : Rosy Azizah Rizki

Metode : Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan

studi dokumen

Sumber : Klien, keluarga klien, buku status klien dan tim

kesehatan

1. Identitas

a. Pasien

1) Nama : Bp. Y

2) Tempat, tanggal lahir : Gunung kidul, 9 Juli 1982 (30 tahun)

3) Jenis kelamin : Laki-laki

4) Agama : Islam

5) Status perkawinan : Kawin

6) Pendidikan : SMA

7) Pekerjaan : Buruh

8) Suku : Jawa

9) Alamat : Sembuku RT 01 RW 04 Dadapayu,

Semanu, Gunung Kidul DIY

10) Dx Medis : CKD st V

11) Dx Medis lain : anemia, hipertensi st.II, CHF

12) No. CM : 1 59 97 02

13) Tanggal masuk : 20 November 2012

b. Keluarga/ Penanggung jawab

1) Nama : Bp.N

2) Umur : 32 tahun

3) Pendidikan : SMA

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

4) Pekerjaan : buruh

5) Alamat : Sembuku RT 01 RW 04 Dadapayu,

Semanu, Gunung Kidul DIY

6) Hubungan : teman

2. Riwayat kesehatan

a. Kesehatan pasien

1) Riwayat kesehatan sekarang

Klien datang ke rumah sakit untuk kontrol setelah diopname satu

minggu sebelumnya. Klien mengatakan sudah tidak ada keluhan.

2) Riwayat kesehatan yang lalu

(a) Penyakit yang pernah diderita

Pada waktu SMA klien pernah di opname di rumah sakit karena

sakit typhus. Pada bulan September 2012 klien merasa pandangan

matanya kabur dan mudah lelah untuk aktivitas biasa seperti

berjalan dan naik tangga. Kemudian kontrol ke rumah sakit di

Wonosari. Saat itu tekanan darah klien yaitu 200/100 mmHg. Klien

tidak pernah memeriksa tekanan darah sebelumnya sehingga tidak

tahu berapa tekanan darah biasanya. Lalu klien dirujuk ke poli mata

RSUP DR.Sardjito, oleh poli mata dirujuk ke poli penyakit dalam.

Setelah periksa di poli penyakit dalam, barulah diketahui bahwa klien

menderita penyakit gagal ginjal st 5.

(b) Tindakan atau operasi yang pernah dijalani

Klien opname di RSUP DR.Sardjito pada tanggal 7-14 November

2012 karena merasa sesak nafas, batuk, pinggang terasa pegal,

pusing dan mual. Setelah masuk IGD klien ditransfusi darah

sebanyak 3 kolf karena Hb nya rendah. Selama klien opname, klien

telah melakukan hemodialisa sebanyak dua kali sehingga sampai

sekarang klien rutin melakukan cuci darah seminggu sekali pada

hari sabtu.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

b. Kesehatan keluarga

1) Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Keluarga yang menderita penyakit serupa

_ _ _ _ _: Keluarga yang tinggal serumah

2) Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien menyatakan, ibu klien menderita hipertensi. Ibu klien menderita

hipertensi merupakan keturunan juga. Tetapi klien tidak mengetahui dari

siapa hipertensi diturunkan kepada ibunya. Selain ibu klien yang menderita

hipertensi, tidak ada riwayat penyakit lain di keluarga klien.

3. Pola kebiasaan pasien

a. Aspek fisik biologis

1) Pola nutrisi

(a) Sebelum sakit

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

Klien menyatakan bahwa klien makan tiga kali sehari, pagi, siang

dan sore. Makanan pokok klien nasi. Klien memiliki makanan

pantangan yaitu belalang karena menyebabkan gatal-gatal. Selain

itu klien tidak punya makanan pantangan, sehingga bisa makan

dengan bebas. Klien tidak mengkonsumsi suplemen tambahan dan

vitamin.

Intake cairan klien yaitu kurang lebih 8 gelas (1600 cc) per hari,

klien biasa minum air putih.

(b) Selama sakit

Klien menyatakan saat ini nafsu makannya baik-baik saja, tetapi

terbebani oleh banyaknya pantangan sehingga masukan makanan

sedikit berkurang. Nafsu makannya berkurang ketika awal sakit

bulan September karena mual. Klien memiliki makanan pantangan

dari dokter yaitu melon, rambutan, pisang, jeruk, tempe, tahu,

kacang-kacangan dan makanan yang asin. Klien menyatakan dirinya

tidak memiliki gangguan menelan dan mengunyah. Klien tidak

menggunakan alat bantu untuk makan. Klien menyatakan

mengalami penurunan berat badan sekitar 3 kg dalam waktu 2

minggu di awal September.

Klien menyatakan, masukan cairan klien dibatasi yaitu tiga gelas

per hari atau maksimal 800 ml per hari. Klien biasa minum air putih.

Klien hanya minum ketika akan minum obat, karena tidak bisa

minum obat tanpa air. Klien menyatakan sebenarnya agak

keberatan minumnya dibatasi, karena ia cepat merasa haus terlebih

apabila setelah makan tidak minum rasanya tidak nyaman dan mulut

terasa kering.

2) Pola eliminasi

(a) Sebelum sakit

Klien mengatakan bahwa buang air kecil dan besar klien lancar.

Klien buang air besar 1 kali sehari. Klien buang air kecil kurang lebih

6 kali sehari (1200 cc). Klien tidak sering buang air kecil pada malam

hari (hanya kadang-kadang). Klien tidak pernah memakai obat

pencahar.

(b) Selama sakit

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

Klien mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam buang air

besar. Klien menyatakan bahwa buang air kecil 4 kali/24 jam (500

cc) berwarna jernih, volumenya sedikit karena masukannya juga

sedikit. Klien sering berkemih pada malam hari sebelum melakukan

hemodialisa, tetapi setelah melakukan hemodialisa klien jarang

berkemih pada malam hari. Klien tidak menggunakan alat bantu

untuk berkemih.

3) Pola aktivitas-istirahat

(a) Sebelum sakit

(1) Keadaan aktivitas sehari- hari

Kegiatan sehari-hari klien adalah bekerja. Pekerjaan klien

yaitu buruh harian lepas. Klien terkadang bekerja di sawah dan

sebagai sopir. Klien jarang berolahraga. Klien tidak

menggunakan alat bantu untuk aktivitas sehari-hari. Klien

melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.

(2) Keadaan pernapasan

Sebelum sakit, klien merokok. Klien tidak memakai obat-

obatan untuk melancarkan pernapasan. Klien tidak melakukan

latihan pernapasan dan tidak alergi terhadap debu.

(3) Keadaan kardiovaskuler

Klien tidak cepat lelah. Klien tidak sering terkejut dan tidak

berdebar-debar. Klien tidak menggunakan alat pacu jantung.

(4) Kebutuhan tidur

Klien tidur pukul 20.00 sampai 04.00 dan dapat tidur dengan

nyenyak. Klien jarang terbangun untuk buang air kecil di malam

hari. Klien tidak pernah tidur siang. Klien menyukai suasana

tenang dan remang-remang. Klien tidak pernah menggunakan

obat tidur.

(b) Selama sakit

(1) Keadaan aktivitas

Klien melakukan aktivitas seperti biasa namun intensitasnya

tidak seperti sebelum sakit.

(2) Keadaan pernapasan

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

Saat ini klien tidak memiliki gangguan pernapasan namun

apabila klien tidak melakukan hemodialisa maka klien akan

mengalami sesak nafas.. Klien berhenti merokok sejak sakit.

(3) Keadaan kardiovaskuler

Saat ini klien tidak mengalami berdebar-debar, pusing, rasa

berat di dada dan tidak mengalami nyeri dada namun apabila

klien tidak melakukan hemodialisa maka klien merasa mudah

lelah, lemas dan tidak nyaman dalam beraktivitas.

(4) Kebutuhan tidur

Klien mengatakan sekarang tidak ada gangguan dalam

memenuhi kebutuhan tidur. Sejak melakukan hemodialisa,

dirinya jarang terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

4) Kebersihan diri

(a) Kebersihan diri

Klien mandi dua kali sehari menggunakan sabun. Kilen biasa mandi

pada pagi dan sore hari. Pada sore hari klien mandi menggunakan

air hangat.

(b) Rambut

Klien mencuci rambut seminggu dua kali menggunakan shampo.

Klien menyisir rambut setiap hari. Klien menyatakan kadang

mengalami gatal- gatal pada kulit kepala.

(c) Telinga

Klien menyatakan biasanya membersihkan telinga satu kali dalam

seminggu.

(d) Mata

Klien menyatakan tidak menggunakan alat bantu untuk melihat dan

tidak mengalami gangguan pada mata.

(e) Mulut

Klien menggosok gigi menggunakan pasta gigi 2 kali sehari setelah

mandi.

(f) Kuku/kaki

Klien memotong kuku semiinggu sekali menggunakan pemotong

kuku. Klien menyatakan tidak pernah mengalami gangguan pada

kuku.

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

b. Aspek mental-intelektual-sosial-spiritual

1) Konsep diri

a) Gambaran diri : klien menyadari bahwa dirinya baru menjalani

pengobatan karena sedang sakit. Klien menerima kondisi yang telah

terjadi pada dirinya.

b) Identitas diri : klien mengatakan bahwa dirinya seorang laki-laki, yang

mempunyai 1 orang anak.

c) Harga diri : klien menyatakan keluarganya sangat menghargai

dirinya.

d) Peran diri : Klien menyatakan sedih karena menderita penyakit

gagal ginjal yang mengganggu aktivitasnya untuk mencari nafkah

karena jadi tidak bisa bekerja terlalu lelah dan menghabiskan waktu

untuk cuci darah dan kontrol setiap minggunya

e) Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya..

2) Intelektual

Klien menyatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya dan tidak

tahu penyebabnya. Ketika ditanya, klien kurang tahu mengapa cairan

dibatasi dan banyak makanan pantangan. Klien menyatakan tidak

pernah mendapat informasi jelas tentang penyakitnya

3) Hubungan interpersonal

(a) Sebelum sakit

Hubungan interpersonal klien dengan lingkungannya baik.

(b) Selama sakit

Hubungan klien dengan anggota keluarga baik. Hubungan klien

dengan tim kesehatan juga baik. Klien sangat kooperatif dan taat

akan instruksi dokter.

4) Mekanisme koping

Klien selalu berusaha dan berdoa untuk mengatasi masalah yang

dialaminya. Walaupun rumahnya jauh dari RSUP Dr. Sardjito dan harus

menginap sore hari sebelumnya, klien tetap berusaha untuk kontrol

setelah dirawat di rumah sakit.

5) Support sistem

Klien mendapat support penuh dari keluarganya untuk sembuh.

Teman klien menyatakan istri klien sangat mendukung kesembuhannya,

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

namun tidak dapat mengantarkan berobat karena mengurus anaknya.

Klien berobat dengan diantar oleh temannya, karena harus menginap

sehari sebelumnya. Klien berobat dengan mendapat jaminan dari

jamkesmas, namun untuk transportasi yang jauh ke rumah sakit

kadang-kadang klien tidak memiliki uang sehingga meminjam dari

temannya.

6) Aspek mental- emosional

Klien berkonsentrasi saat ditanya. Klien dapat berbicara dengan baik

dan menjawab pertanyaan dengan baik.

7. Hubungan sosial

(a) Hubungan komunikasi

Klien mampu untuk bicara dengan baik.

(b) Faktor kultural

Klien merupakan seorang bapak yang harus menafkahi keluarga.

Klien tetap bekerja walaupun membatasi diri agar tidak mudah

lelah.

(c) Tingkat ketergantungan

Klien mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara

mandiri. Tetapi untuk mengantarkan berobat ia bergantung bantuan

temannya.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

1) Kesadaran : Composmentis

2) Status gizi

TB : 161 cm

BB : 57 kg

IMT : 21,9

3) Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Nadi : 80 x per menit

Respirasi : 18 x per menit

Suhu : 36,2 oC

b. Pemeriksaan secara sistematik

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

1) Kepala

Inspeksi : Bentuk kepala klien lonjong, kulit kepala kering, tidak ada

luka

2) Rambut

Inspeksi : Hitam beruban, lurus, agak rapi dan bersih.

3) Muka

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pigmentasi

4) Mata

Inspeksi : Konjungtiva pucat, mata simetris, tidak ada udem

palpebra

5) Hidung dan sinus

Inspeksi : Pernapasan 18x per menit, tidak ada pernapasan cuping

hidung, bentuk hidung simetris tidak ada secret yang keluar dari hidung,

fungsi pembauan baik.

6) Bibir

Inspeksi : tampak kering, tidak sianosis

7) Mulut

Inspeksi : Bersih, tidak bau urea

8) Leher

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada

pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada pembesaran tonsil.

9) Kulit

a. Inspeksi : tidak ada sianosis, warna kulit gelap

b. Palpasi : hangat, tidak ada udem dan tidak ada penurunan turgor,

capilary reffil <2 detik

10) Jari dan kuku

Inspeksi : Tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, bersih.

11) Thoraks

a. Inspeksi : Bentuk dada simetris, ekspansi dada simetris, pola napas

tak ada kelainan, tidak batuk, tidak ada kelainan bentuk dada, tidak

ada penggunaan otot-otot pernapasan tambahan. Ukuran dada

transversal: antero posterior 1:2.

b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa maupun

peradangan, ekspansi dada simetris. Heart rate 80 x per menit.

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

c. Perkusi :

Suara resonan pada interkosta 1-3 dada kiri

Suara dullness pada interkosta 4-6 dada kiri

d. Auskultasi : Terdengar suara vesikuler. Suara jantung S1 dan S2

reguler.

12) Abdomen

a. Inspeksi : Perut tidak membesar dan simetris, vena-vena tidak

membesar, warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan kulit, tidak

ada benjolan.

b. Auskultasi : peristaltik usus terdengar 7 x/menit

c. Perkusi : Terdengar suara tympani pada empat kuadran, blunt

percussion tidak ada nyeri

d. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa dan peradangan.

13) Ekstremitas atas

a. Inspeksi : Tidak terpasang infus, anggota gerak lengkap, tidak ada

sianosis, capilary refill tidak lebih dari 2 detik. Ekstremitas atas dapat

digerakkan dengan baik.

b. Palpasi : Tidak ada edema pada ekstremitas atas. Turgor kulit

ekstremitas baik.

14) Ekstremitas bawah

a. Inspeksi : Anggota gerak lengkap, dapat digerakan, Tidak ada

edema pada telapak kaki.

b. Palpasi : tidak ada edema pada kedua kaki, turgor kulit baik.

5. Pengobatan yang didapat saat ini

Furosemid 1-0-0

CaCO3 3x1

Asam folat 3x1

Captopril 3x 25 mg

Amlodipin 1x 10 mg

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

6. Pemeriksaan yang pernah dilakukan dan hasilnya

Pemeriksaan tanggal 14 November 2012

Komponen Hasil Nilai normal

HB 8,1% L=13-17%

Leukosit (AL) 12 juta/ul Dewasa=4-10 anak=9-12

Limfosit 13,2% 20-40

Monosit 7,3% 2-8

Eosinofil 5,2% 1-3

Basofil 0,2% 0-1

Trombosit (AT) 157 ribu/ul 150-450

Hematokrit 22,6% L=42-52 P=36-46

Ureum darah 47 mg/dl 17-43

Kreatinin darah 7,9 mg/dl L=0.9-1.3 P=0.6-1.1

Cholesterol 129 mg/dl <220

Na 137 mmol/l 135-148

K 2,7 mmol/l 3.5-5.3

Cl 104 mmol/l 98-107

Albumin 3,39 g/L 37-52

MCV 81,9 fl 80-96

Analisa data

No Data Masalah Penyebab

1 DO

a. Konjunctiva pucat

b. Pemberian diuretik.

c. Ureum 47 mg/dl

d. kreatinin 7,9 mg/dl

e. Tekanan darah : 140/90

mmHg

DS

a. klien menyatakan masukan

cairan klien dibatasi yaitu tiga

Kelebihan volume

cairan

Kegagalan

mekanisme

regulasi

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

gelas per hari atau maksimal

800 ml per hari

b. Klien menyatakan bahwa

buang air kecil 4 kali/24 jam

(500 cc) berwarna jernih,

volumenya sedikit karena

masukannya juga sedikit.

c. Klien menyatakan sebenarnya

agak keberatan minumnya

dibatasi, karena ia cepat

merasa haus terlebih apabila

setelah makan tidak minum

rasanya tidak nyaman dan

mulut terasa kering.

2 DO

a. Konjungtiva pucat

b. Albumin 3,39 g/L

c. HB 8,1%

DS

a. Klien menyatakan saat ini

nafsu makannya baik-baik

saja, tetapi terbebani oleh

banyaknya pantangan

sehingga masukan makanan

sedikit berkurang

b. Klien memiliki makanan

pantangan dari dokter yaitu

melon, rambutan, pisang,

jeruk, tempe, tahu, kacang-

kacangan dan makanan yang

asin

c. Klien menyatakan mengalami

penurunan berat badan

sekitar 3 kg dalam waktu 2

Ketidakseimbanga

n nutrisi:kurang

dari kebutuhan

tubuh

Pembatasan diet

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

minggu di awal September.

3. DO:

a. Tekanan darah : 140/90

mmHg

b. HB 8,1%

DS:

a. Klien menyatakan tetap

bekerja walaupun

membatasi diri agar tidak

mudah lelah.

b. Klien menyatakan

melakukan aktivitas seperti

biasa namun intensitasnya

tidak seperti sebelum sakit

c. Klien menyatakan apabila

klien tidak melakukan

hemodialisa maka klien

merasa mudah lelah, lemas

dan tidak nyaman dalam

beraktivitas.

Intoleran aktivitas Keletihan

4 DO:

Untuk mengantarkan berobat

klien bergantung bantuan

temannya.

DS:

a. Klien menyatakan berobat

dengan mendapat jaminan

dari jamkesmas, namun untuk

transportasi yang jauh ke

rumah sakit kadang-kadang

klien tidak memiliki uang

sehingga meminjam dari

temannya

Gangguan harga

diri

Ketergantungan

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

b. Klien menyatakan sedih

karena menderita penyakit

gagal ginjal yang

mengganggu aktivitasnya

untuk mencari nafkah karena

jadi tidak bisa bekerja terlalu

lelah dan menghabiskan

waktu untuk cuci darah dan

kontrol setiap minggunya

5 DO:

Ketika ditanya, klien kurang tahu

mengapa cairan dibatasi dan

banyak makanan pantangan

DS:

a. Klien menyatakan kurang

mengetahui tentang

penyakitnya dan tidak tahu

penyebabnya.

b. Klien menyatakan tidak

pernah mendapat informasi

jelas tentang penyakitnya

Kurang

pengetahuan

Kurang terpapar

informasi

B. Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Kegagalan mekanisme

regulasi, ditandai dengan:

DO

a. Konjunctiva pucat

b. Pemberian diuretik.

c. Ureum 47 mg/dl

d. kreatinin 7,9 mg/dl

e. Tekanan darah : 140/90 mmHg

DS

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

a. klien menyatakan masukan cairan klien dibatasi yaitu tiga gelas per

hari atau maksimal 800 ml per hari

b. Klien menyatakan bahwa buang air kecil 4 kali/24 jam (500 cc)

berwarna jernih, volumenya sedikit karena masukannya juga sedikit.

c. Klien menyatakan sebenarnya agak keberatan minumnya dibatasi,

karena ia cepat merasa haus terlebih apabila setelah makan tidak

minum rasanya tidak nyaman dan mulut terasa kering.

2. Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan pembatasan diet, ditandai dengan:

DO

a. Konjungtiva pucat

b. Albumin 3,39 g/L

c. HB 8,1%

DS

a. Klien menyatakan saat ini nafsu makannya baik-baik saja, tetapi

terbebani oleh banyaknya pantangan sehingga masukan makanan

sedikit berkurang

b. Klien memiliki makanan pantangan dari dokter yaitu melon,

rambutan, pisang, jeruk, tempe, tahu, kacang-kacangan dan

makanan yang asin

c. Klien menyatakan mengalami penurunan berat badan sekitar 3 kg

dalam waktu 2 minggu di awal September.

3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, ditandai dengan:

DO:

a. Tekanan darah : 140/90 mmHg

b. HB 8,1%

DS:

a. Klien menyatakan tetap bekerja walaupun membatasi diri agar tidak

mudah lelah.

b. Klien menyatakan melakukan aktivitas seperti biasa namun

intensitasnya tidak seperti sebelum sakit

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN CKD.docx

c. Klien menyatakan apabila klien tidak melakukan hemodialisa maka

klien merasa mudah lelah, lemas dan tidak nyaman dalam beraktivitas.

4. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, ditandai

dengan:

DO:

Untuk mengantarkan berobat klien bergantung bantuan temannya.

DS:

a. Klien menyatakan berobat dengan mendapat jaminan dari

jamkesmas, namun untuk transportasi yang jauh ke rumah sakit

kadang-kadang klien tidak memiliki uang sehingga meminjam dari

temannya

b. Klien menyatakan sedih karena menderita penyakit gagal ginjal yang

mengganggu aktivitasnya untuk mencari nafkah karena jadi tidak bisa

bekerja terlalu lelah dan menghabiskan waktu untuk cuci darah dan

kontrol setiap minggunya

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi,

ditandai dengan:

DO:

Ketika ditanya, klien kurang tahu mengapa cairan dibatasi dan banyak

makanan pantangan

DS:

a. Klien menyatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya dan tidak

tahu penyebabnya.

b. Klien menyatakan tidak pernah mendapat informasi jelas tentang

penyakitnya.