Asuhan Keperawatan Keluarga Tn
-
Upload
daniel-chavez -
Category
Documents
-
view
96 -
download
4
Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga Tn
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN J
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN JDENGAN MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
DI DUSUN PUNGKA KECAMATAN UNTER IWIS
KABUPATEN SUMBAWA
OL
E
H
NAMA : YUSTINA DADA KALLI
NIM : 230 B STYE 2007
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM KHUSUS D3 RSUD SUMBAWA BESAR 2008LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan lingkungan di dusun Pungka kecamatan Unter Iwis kabupaten Sumbawa, Telah mendapat persetujuan pada :
Hari : Tanggal :
Pembimbing Akademik I Pembimbing Akademik II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayahnya jualah maka kasus ini dapat terselesaikan. Asuhan keperawatan ini merupakan laporan praktek kerja lapangan di Dusun Pungka dari tanggal 14 Juli s.d 02 Agustus 2008 sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan tsb. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Dalam penyusunan laporan ini tentunya penulis tidak lepas dari kekurangan dan kekeliruan, karena itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Pungka,
PenulisDAFTAR ISIBab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Bab 2. Tinjauan Teoritis2.1 Perawatan Kesehatan Keluarga
2.2 Landasan Teoritis Penyakit
Bab 3. Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga
3.1 Pengkajian
3.1.1 Pengumpulan data
3.1.2 Analisa data
3.2 Penetapan Diagnosa Keperawatan
3.2.1 Penetapan diagnosa
3.2.2 Penetapan Perioritas Masalah
3.3 Perencanaan
3.4 Pelaksanaan
3.5 Evaluasi
Bab 4. Pembahasan
Bab 5. Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Sesuai dengan motto Indonesia Sehat 2010 yang sekarang sedang giat digencarkan oleh pemerintah khususnya pemerintah NTB dan dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai calon perawat profesianal dalam menerapkan asuhan keperawatan keluarga sebagai bagian dari ilmu keperawatan. Selain itu juga dari data lapangan yang kami dapatkan selama mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan (PKL), masih banyak keluarga yang kurang pengetahuan tentang cara perawatan diri dan anggota keluarga, khususnya dibidang kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu pendukung kesehatan warga dalam kehidupan sehari-hari, maka kami dari mahasiswa PROGSUS RSUD Sumbawa menerapkan metode asuhan keperawatan keluarga di dusun pungka tempat kami mendapatkan tugas selama PKL.Keluarga merupakan bagian dari komunitas masyarakat yang apabila jika keluarga kurang sehat akan mempengaruhi jiwa keluarga itu sendiri dan pengaruh yang lebih besar lagi yaitu terhadap komunitas sekitar dan dari standar ilmu kesehatan lingkungan yang menyatakan bahwa lingkungan sehat itu terdiri dari bersih lingkungan sekitar, bersih penghuni rumah tersebut dan adanya kesadaran dari penghuni tersebut untuk menjaga kesehatan baik dengan cara membersikan dan merapikan ruangan tempat tinggal, memenuhi kebutuhan air bersih, jamban keluarga, serta kamar mandi keluarga yang pada kenyataannya masih bamyak keluarga yang kurang pengetahuan akan hal itu dimana data tersebut mencapai 70,8-80 % penduduk dusun tempat kami bertugas. Dan untuk mengatasi hal tersebut kami melalui penerapan asuhan keperawatan keluarga akan sedikit mencoba menerapkan asuhan keperawatan keluarga di tempat kami bertugas.1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi
Merubah perilaku masyarakat dari arah tidak sehat ke arah yang sehat Agar masyarakat mengerti dan melaksanakan kemampuan tersebut
Tujuan Khusus
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan komunikasi terapiutik
Menimgkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan asuhan keluarga 1.3 MANFAAT Bagi Masyarakat
Meningkatkan masyarakat akan kesehatan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Bagi Pemerintah Desa
Memberikan informasi tentang permasalahan kesehatan yang dihadapi warga untuk mencari penyelesaiannya
Bagi Mahasiswa
Memberikan pengetahuan tentang penerapan asuhan keperawatan keluarga secara langsungBAB II
TINJAUAN TEORITIS2.1 PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
Keluaraga adalah dua individu atau lebih yang bermukim dalam satu rumah yang dapat mengidentifikasi sebagai keterkaitan emosi, saling berhubungan melaksanakan tugas-tugas social secara umum (berakomodasi dan nador, 1985, hal 54)
Menurut undang-undang kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap seseorang hidup produktif secara social ekonomi (Gunawan Nardo, 1995).
Keluarga adalah kelompok atau sekumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan unit masyarakat yang terkecil, tanpa memperhitungkan ada tidaknya hubungan darah, ikatan perkawinan dan sebagainya, sehingga merupakan jalinan kehidupan social yang bekerja sebagai satu system dimana tidak sehatnya keadaan fisik akan mempengaruhi keadaan mental dan sebaliknya, keuda-duanya akan mempengaruhi tindakan kesehatan keluarga.
Keluarga sebagai unit pelayanan kesehatan yang efektif1. Keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat, kemampuan keluarga berfungsi sebagai unit dalam memecahkan masalah termasuk masalah kesehatan adalah penting.2. Keluarga dapat mencegah, menampung, memecahkan serta menanggulangi masalh kesehatan. Kesehatan dapat tumbuh karena adat dan kebiasaan, tingkah laku serta hubungan- hubungan anatar anggota keluarga.3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, keadaan salah satu anggota dapat mempengaruhi anggota lainnya dan sebaliknya.
4. Keluarga merupakan kekuatan yang serasi bagi perkembangan tiap indifidu anggota keluarga serta pembentukan pribadi tiap anggota keluarga.
5. Keluarga sering kali bertindak sebagai pengambil keputusan dan tindakandalam masalah kesehatan para anggotanya.
6. Keluerga merupakan saluran efektif dalam mnyalurkan dan mengembangkan usaha kesehatan kepada masyarakat melalui keluarga pencakupan lebih besar.
Tugas-tugas keluarga dalam masalah kesehatan1. Mengenal adanya gangguan sedini mungkin
2. Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan kesehatan.
3. Menanggulangi keadaan darurat yang bersifat kesehatan atau non bantuan kesehatan
4. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan memerlukan bantuan
5. Mempertahankan keadaan lingkungan keluarga yang dapat menunjang peningkatan kesehatan para anggotanya
6. Menjalin dan memprtahankan hubungan baik dengan lingkungan masyarakat serta dengan unit atau sarana kesehatan yang ada.
2.2 LANDASAN TEORITIS PENYAKIT
Lingkungan adalah segala sesuatu disekitar manusia baik berupa benda hidup,benda mati serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen tersebut.Faktor faktor yang mempengarui kesehatan menurut H.L.BLUM1. Lingkungan 2. Perilaku 3. Pelayanan kesehatan 4. Keturunan.
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau kesehatan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positip terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.Usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau menoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimal bagi manusia yang hidup didalamnya .
Ruang lingkup kesehatan lingkungan mencakup
1. Perumahan
2. Pembuangan kotoran manusia3. Penyediaan air bersih
4. Pembuangan air kotor atau air limbaha. Perumahan Syarat syarat rumah sehat 1. bahan bangunana. lantai
Syarat : tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan
b. Dinding
Syarat : sesuikan dengan daerah geografis, ekonomi
c. Atap
Syarat : yang menimbulkan kenyamanan contoh seng atau asbes 2. VentilasiFungsinya adalah untuk menjaga agar aliran udara dalam rumah tersebut segar dalam arti keseimbangan 02 dan CO2 dan membebaskan udara ruangan dari bacteri terutama bacteri pathogen serta menjaga agar kelembaban rumah tetap optimum.
3. CahayaCahaya dibedakan menjadi
a) cahaya alamiah yaitu matahari yang berfungsi untuk membunuh kuman pathogen dengan luas normal yaitu 15-20% dari luas lantai yang terdapat didalam ruangan rumah.b) Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah contoh listrik,lampu dsb.b. Pembuangan Kotoran Manusia
Berfungsi untuk menjaga agar pembuangan kotoran manusia tertampung dan terarah disuatu tempat (septikteng) yang tertutup dan mempunyai pembuangan angin khusus yang tidak membuat udara di sekitar lingkungan rumah berbau.c. Penyediaan Air Bersih Syarat syarat air bersih
1. bebas dari bacteri berbahaya serta bebas ketidak murnian kimiawi 2. bersih dan jernih.3. tidak berwarna dan tidak berbau.4. tidak mengandung bahan tersuspensi
5. menarik dan sehat untuk diminum
d. Air Limbah dan Pengelolaannya
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri, maupun tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan manusia dan menggangu lingkungan hidup. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN J
DENGAN MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
DIDUSUN PUNGKA KECAMATAN UNTER IWIS
KABUPATEN SUMBAWAI. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA A. Kepala Keluarga
1. Nama KK : Tuan J2. Jenis Kelamin : Laki-laki3. Umur : 38 tahun 4. Agama : Islam 5. Suku : Sumbawa.6. Pendidikan : -SD7. Pekerjaan : Petani 8. Alamat : Dusun Pungka.B. Susunan Anggota Keluarga
NoNamaUmurSexHubunganPendidikanPekerjaanKet
1Tn. J38 thnLSuami -Petani
2Ny. S35 thnPIstri -IRT
3An. F8 thnLAnakSD-
4An. A2 thnPAnak --
5
C. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki dan perempuan meninggal
: Perempuan dan laki-laki sehat : Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
D. Pengambilan Keputusan Pola pengambilan keputusan dalam keluarga dengan musyawarah, anggota keluarga yang paling menonjol dalam mengambil keputusan adalah kepala keluarga yaitu Tn J dan dalam menyelesaikan masalah keluarga kadang kala melibatkan anggota keluarga yang lain seperti saudara / atau tetangga.
E. Hubungan Dalam KeluargaHubungan yang bina dalam keluarga Tn J adalah hubungan yang harmonis dan akrab. Sebagai kepala keluarga, Tn J saling percaya antar saudara / tetangga. Tn J mengasuh anaknya dengan cara melindungi mereka dari pengaruh-pengaruh buruk pergaulan, dari bahaya yang mengancam, dari panas dan hujan.
II. PEMENUHAN KEHIDUPAN SEHARI-HARIA. Kebutuhan Nutrisi
Dalam pengadaan makanan keluarga sehari-hari, dimasak sendiri oleh Ny S dengan komposisi jenis makanan nasi, sayur, lauk pauk dan yang paling sering disediakan adalah protein nabati dan sayuran, yang tidak pernah disajikan adalah buah-buahan dan susu, dan yang kadang-kadang disajikan adalah protein hewani. Setiap anggota keluarga mempunyai frekuensi makan yang sama yaitu 3 x sehari ( pagi, siang dan malam ) karena kebutuhan ekonomi yang kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Cara penyajian makanan atau menyimpanan makanan selalu tertutup dan tidak ada makanan pantang bagi keluarga.Kebiasaan keluarga dalam mengeloa air minum yaitu tidak dimasak, diperoleh dari sumur gali yang ada di samping rumahnya dan kebiasaan dalam mengelola sayur dipotong-potong kemudian dicuci, kebiasaan makan bersama-sama dalam anggota keluarga.
B. Kebutuhan Eliminasi Pola buang air besar semua anggota keluarga hampir sama yaitu 1 2 kali sehari sedangkan buang air kecil 3 4 kali sehari bertempat di kali/parit
C. Pola Istirahat / Tidur Setiap anggota keluarga mempunyai frekuensi tidur 8 jam/hari. Dengan frekuensi tidur siang dari jam 14.00 15.30 WITA dan pada malam hari tidur dari pukul 20.00 04.00 WITA. Kebiasaan anggota keluarga tidur menggunakan kain / selimut, kelambu dan menggunakan obat nyamuk. Anggota keluarga tidak memepunyai gangguan dalam tidur.D. Olah RagaKeluarga Tn J tidak pernah melakukan olahraga karena keluarga Tn J sibuk bekerja di sawah.
E. Kebersihan Diri Kebiasaan mandi anggota keluarga 2 x sehari, sikat gigi 2 x sehari dengan pasta gigi yaitu pada saat mandi, cuci rambut 2 x seminggu dengan menggunakan shampoo.
F. Rekreasi / Waktu Senggang.Tn J dan keluarganya jarang berekreasi karena kesibukan. Setiap anggota keluarga menggunakan waktu senggangnya untuk hal yang bermanfaat dan menurut keluarga rekreasi itu hanya menghabiskan uang saja.III. REPRODUKSI Kebutuhan seksual pasangan selama ini terpenuhi, Ny S menjadi akseptor KB dengan menggunakan suntikan dan menurutnya selama ini tidak ada keluhan selama menggunakannya.
IV. FAKTOR SOSIAL BUDAYA EKONOMIA. Penghasilan dan Pengeluaran Penghasilan keluarga berasal dari Tn J. Penghasilan tersebut digunakan untuk kepentingan keluarga dan selama ini belum ada anggota keluarga yang punya penghasilan sendiri. Pendapatan keluarga selama sebulan Rp 100.000 perbulan. Penghasilan tersebut masih kurang cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan untuk mengatasinya, terkadang keluarga meminjam uang pada saudara atau tetangga. Selama ini Tn J bekerja disawah selama 4 6 jam sehari. Keluarga tidak mempunyai tabungan, yang mengelola keuangan adalah Ny S.
B. Pendidikan Tn J mengatakan ia pernah masuk SD tetapi ia tidak tamat dan istrinya tidak pernah masuk sekolah. Anggota keluarga yang lain sedang mengikuti program pendidikan di SD.Anggota keluarga yang tidak bisa membaca adalah ibu, dan selama ini tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keterampilan khusus. C. Sistem Nilai Keluarga Tn J semuanya suku sumbawa, nilai-nilai tertentu yang dianut yang berentangan dengan kesehatan. Anggota keluarga pernah mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian yang diadakan di lingkungan rumahnya setiap Jumat. Keluarga tidak mengikuti atau menganut nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan, tidak ada persepsi keluarga terhadap kesehatan.
D. Hubungan Dengan MasyarakatTn J tidak dalam organisasi kemasyarakatan khususnya dalam bidang kesehatan dengan alasan tidak tahu dan tidak ada organisasi seperti itu di lingkungan tempat tinggal mereka. Selama ini tidak ada penghargaan yang diterima dari masyarakat karena keikutsertaannya dalam bidang kesehatan di masyarakat. Keluarga tidak berpengaruh dalam masyarakat dan selama ini tidak ada konflik keluarga dengan masyarakat dan selama ini keluarga menggunakan pustu / puskesmas dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
V. FAKTOR LINGKUNGAN A. Perumahan Keluarga Tn J tinggal dirumah sendiri dengan jenis bangunan semi permanent, jenis rumah petak, luas pekarangan 10 m, luas bangunan 6 x 5 m. Atap rumah dari genteng, lantai di plester, terdiri dari 1 ruang 1 ruang tamu, 1 ruang tidur, dapur dan teras tanpa kamar mandi, terdapat sumur gali yang airnya digunakan untuk keperluan sehari-hari. Adapun ventilasi rumah kurang, dan pencahayaan kurang, penerangan di dalam rumah menggunakan listrik. Di pekarangan rumah tidak terdapat tempat pembuangan sampah. Sumber air minum yang digunakan adalah sumur gali. Rumah Tn J mempunyai saluran pembuangan air kotor, air kotor hanya dibuang di lubang pembuangan, halaman rumah kotor, ruang tamu kotor, ruang tidur kotor, ruang makan tidak ada, dapur kotor, kamar mandi dan WC tidak ada.
B. Kebersihan Kebersihan rumah kurang terjaga, alat-alat masak agak berserakan, ruang tidur tidak rapi, baju-baju bergantungan dan menumpuk, cahaya kurang, ventilasi kurang, agak pengap, penerangan yang digunakan adalah listrik, sumber air minum maupun untuk mandi / cuci piring yang digunakan adalah air sumur gali. Keluarga tidak mempunyai tempat pembuangan sampah. Keluarga menyatakan sudah terbiasa dengan keadaan yang demikian.
Denah rumah 1
2
4
BT 6 cm Keterangan :
1. Kamar tidur
2. Ruang tamu
3. Dapur
4. Teras
5. Sumur galiC. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa di wilayahnya ada perkumpulan kemasyarakatan atau social yaitu pengajian di Masjid, dan juga terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas dan keluarga menyatakan menggunakan / mengunjungi Puskesmas jika penyakit yang dideritanya terlalu parah. Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dapat dijangkau dengan naik ojek.
VI. PSIKOLOGIS A. Status emosi
Respon keluarga jika salah satu anggota keluarga yang berhasil, mereka akan sangat bangga, keluarga menyatakan tidak tahu mengenai lingkungan.
B. Konsep Diri Masing-masing keluarga menerima dirinya sebagai suatu yang dihargai mengenai dirinya sebagai bagian dari keluarga dan tidak ada konflik harga diri dan peran dalam keluarga.
C. Pola Interaksi Keluarga menyatakan interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, biasanya interaksi terjadi pada saat makan malam bersama, mereka saling menyapa dan kadang-kadang bercanda dengan anak-anaknya dan anggota keluarga yang lain. Tidak ada konflik dalam keluarga mengenai pola interaksi.
D. Pola KomunikasiCara komunikasi keluarga secara langsung, sifatnya terbuka yang dominant berbicara adalah Tn J, bahasa yang sering digunakan adalah bahasa sumbawa dari bahasa ibu. Dan bapaknyaE. Pola Pertahanan Respon keluarga bila salah satu anggota keluarga yang bermasalah dalam penanganannya yaitu membantu mencari jalan keluar, mekanisme penanggulangannya secara bersama-sama.
VII. DERAJAT KESEHATAN
A. Kejadian Kesehatan Saat ini tidak ada anggota keluarga yang sakit.
B. Kejadian Penyakit Kronis Keluarga Tn J menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang yang pernah menderita penyakit kronis.
C. Kejadian Sakit 1 Tahun TerakhirSelama satu tahun terakhir ini Tn J keluarga meyatakan belum ada anggota keluarga yang sakit.
D. Kejadian Cacat Dalam keluarga Tn J tidak ada yang cacat baik fisik maupun mental.
E. Kejadian Kematian Dalam Penanggulangan Sakit Dalam satu tahun terakhir di keluarga Tn J tidak ada kejadian kematian.
F. Perilaku Keluarga Dalam Penanggulangan Sakit Apabila anggota keluarga Tn J ada yang sakit, keluarga meminta tolong pada tenaga kesehatan yaitu ke puskesmas dan kegiatan untuk meningkatkan kesehatan selama ini tidak ada.VIII. PENGKAJIAN FISIK
A. Pemeriksaan Fisik Pada Tn J Riwayat kesehatan
Tn J tidak pernah menderita penyakit yang berat sehingga di rawat di rumah sakit maupun di puskesmas. Tn J biasanya menderita penyakit ringan seperti pusing, pilek, dan batuk biasa tapi dsembuh dengan minum obat.
Pemeriksaan fisik Tn J diperoleh data sbb :
Tanda-tanda vital (Tc : 120 / 90 mmHg, N : 82 x / mnt, RR : 20 x / mnt, suhu : 36 C ). TB : 165 cm, kulit kepala agak kotor, rambut pendek bergelombang terdapat sedikit uban berketombe, tidak ada kebotakan dan rontok, Mata : Sklera tidak ikhterus, pada pemeriksaan telinga tidak ada serumen pendengaran normal, hidung : tidak ada kelainan bentuk, tidak ada polip, mulut : gigi lengkap cukup bersih, leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pada pemeriksaan dada gerakan dinding dada simetris, pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya masa, bentuk permukaan rata dengan palpasi tidak tegang, pada pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah tidak ditemukan adanya kelainan, reflek normal.B. Pemeriksaan Fisik pada Ny S Riwayat kesehatan
Ny S sama seperti Tn J tidak pernah menderita penyakit berat sehingga dirawat di rumah sakit atau di puskesmas. Ny S hanya menderita penyakit ringan seperti pilek, pusing namun dapat sembuh setelah minum obat.
Pemeriksaan fisik Ny S didapat data sbb :
Tanda vital ( Tc 110 / 80 mmHg, N : 80 x / mnt, RR : 20 x / mnt, S : 36C ). TB : 154 cm, pada pemeriksaan kulit kepala terdapat ketombe, rambut panjang agak kusam. Mata : tidak ada secret, konjungtifa tidak pucat. Telinga tidak ada serumen pendengaran normal. Hidung simetris tidak ada kelainan. Mulut : gigi lengkap, tampak sedikit karies. Leher : tidak ditemukan adanya pembesaran tiroid. Dada : Gerakan dinding dada simetris. Pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya masa, tidak ada nyeri tekan pemeriksaan ekstermitas atas dan bawah tidak ada kelainan, reflek normal.
C. Pemeriksaan Pada Anak I ( Fitri ) K / U : Baik
Kepala : Agak bersih, tidak ada rambut rontok Wajah : Segar, konjungtifa tidak pucat, seklera tidak ikterus
Hidung : Tidak ada kelainan bentuk
Telinga : Tidak ada serumen pendengaran normal
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Gerakan dinding dada simetris
Abdomen : Tidak ada masa
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
D. Pemeriksaan Pada Anak II ( Ahmad ) K / U : Baik
Kepala : Bersih, tidak ada rambut rontok
Mata : Konjungtifa tidak pucat, seklera tidak ikterus
Mulut : Gigi belum lengkap
Telinga : Pendengaran normal
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Gerakan dinding dada simetris
Abdomen : Tidak ada masa
Ekstremitas : Tidak ada kelainan Proses pertumbuhan dan perkembangan anak sesuaiumur atau usia.ANALISA DATA NoData Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan
1D/S Keluarga menyatakan tidak mempunyai saluran pembuanagan air limbah
D/O
Keluarga membuang air bekas cucian di pekarangan rumah
Keluarga membuang air bekas cuci piring di pekarangan rumah
Kandang ternak terdapat di depan rumah dan tampak kotor.Kebersihan lingkungan rumah kurang terjaga Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang kurang sehat berhubungan dengan ketidaktahuan manfaat lingkungan rumah yang sehat dan bersih.
2D/S
Keluarga menyatakan tidak mengetahui syarat sanitasi lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Keluarga menyatakan sudah terbiasa dengan lingkungan rumah yang demikian
D/O
Ruangan terasa pengap, lembab dan agak berdebu
Ruangan agak kotor dan alat-alat masak tampak agak berserakan
Ventilasi tidak dimanfaatkan
Penyinaran dalam rumah kurang sehat Sanitasi rumah kurang sehat Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang kurang sehat berhubungan dengan ketidaktahuan manfaat sanitasi rumah yang sehat
3D/S
Keluarga menyatakan sudah terbiasa minum air mentah
D/O
Kebiasaan keluarga mengkonsumsi air mentahKebiasaan air minum yang kurang sehat Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan berhubungan dengan ketidaktahuan tentang resiko yang terjadi akibat pola kebiasaan minum air mentah kurang sehat
PRIORITAS MASALAH
a. Kebersihan lingkungan rumah kurang terjaga
NoKriteriaSkor Bobot Perhitungan Pembenaran
1Sifat masalah ancaman kesehatan21 2 2 x 1 =
3 3Masalah tidak memerlukan penanganan segera, bisa dilakukan secara bertahap dengan dana yang tersedia
2Kemungkinan masalah dapat diubah, hanya sebagian12 2 x 2 = 1
3Merubah perilaku pada keluarga memerlukan waktu cukup lama sehingga kemungkinan masalah diubah hanya sebagian
3Potensial masalah untuk dapat dicegah; cukup 21 2 2
x 1 =
3 3Kemungkinan penyakit dapat dicegah jika keluarga mau memanfaatkan waktu dan fasilitas yang tersedia dan bisa dilakukan secara bertahap
4Menonjolkan masalah : masalah dirasakan tetapi tidak diperlukan penanganan segera11 1 1 x 1 =
2 2Keluarga mengenal masalah itu, tetapi keluarga tidak melihat sebagai masalah yang harus ditangani segera
b. Sanitasi rumah kurang sehat
N
oKriteriaSkor Bobot Perhitungan Pembenaran
1Sifat masalah ancaman kesehatan21 2 2
x 1 =
3 3Masalah tidak memerlukan penanganan segera, bisa dilakukan secara bertahap dengan dana yang tersedia
2Kemungkinan masalah dapat diubah, hanya sebagian12 2
x 2 = 1
3Merubah perilaku pada keluarga memerlukan waktu cukup lama sehingga kemungkinan masalah diubah hanya sebagian
3Potensial masalah untuk dapat dicegah; cukup 21 2 2
x 1 =
3 3Kemungkinan penyakit dapat dicegah jika keluarga mau memanfaatkan waktu dan fasilitas yang tersedia dan bisa dilakukan secara bertahap
4Menonjolkan masalah : masalah dirasakan tetapi tidak diperlukan penanganan segera11 1 1
x 1 =
2 2Keluarga mengenal masalah itu, tetapi keluarga tidak melihat sebagai masalah yang harus ditangani segera
c. Kebiasaan air minum yang kurang sehat N
oKriteriaSkor Bobot Perhitungan Pembenaran
1Sifat masalah ancaman kesehatan21 2 2
x 1 =
3 3Masalah tidak memerlukan penanganan segera, bisa dilakukan secara bertahap dengan dana yang tersedia
2Kemungkinan masalah dapat diubah, hanya sebagian12 2
x 2 = 1
3Merubah perilaku pada keluarga memerlukan waktu cukup lama sehingga kemungkinan masalah diubah hanya sebagian
3Potensial masalah untuk dapat dicegah; cukup 21 2 2
x 1 =
3 3Kemungkinan penyakit dapat dicegah jika keluarga mau memanfaatkan waktu dan fasilitas yang tersedia dan bisa dilakukan secara bertahap
4Menonjolkan masalah : masalah dirasakan tetapi tidak diperlukan penanganan segera11 1 1
x 1 =
2 2Keluarga mengenal masalah itu, tetapi keluarga tidak melihat sebagai masalah yang harus ditangani segera
TINDAKAN KEPERAWATAN
NoDXTindakan Keperawatan Respon Keluarga
1I1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian lingkungan sehat dan syarat-syaratnya Keluarga tampak tidak mengerti tentang lingkungan sehat
2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian lingkungan / pekarangan rumah sehat dan syarat-syaratnya Keluarga tampak menanyakan bagaimana lingkungan/pekarangan rumah yang sehat dan syarat-syaratnya yang sesuai dengan kesehatan. Keluarga tampak sudah mengerti dan memahami tentang lingkungan yang sehat
3. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian limgkungan sehat Keluarga tampak menyebutkan pengertian tentang lingkungan sehat dan syarat-syarat yang sesuai dengan standar kesehatan
4. Memotivasi kelaurga untuk membuat saluran pembuangan air kotor (limbah) Keluarga tampak kooperatif
2II1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian rumah sehat dan syarat-syaratnya Keluarga tampak tidak mengerti tentang rumah sehat
2. Memberikan penyuluhan/pengarahan pada keluarga tentang rumah sehat dan manfaatnya antara lain : Menjelaskan syarat-syarat rumah sehat
Manfaat dari rumah sehat
Akibat yang ditimbulkan oleh rumah yang tidak sehat Keluarga tampak mau mendengar dan memperhatikan apa yang disampaikan
3. Memotivasi keluarga untuk : Membersihkan rumah secara rutin setiap hari
Membuka jendela / ventilasi sehingga sinar matahari / pencahayaan dapat masuk ke ruangan Keluarga tampak kooperatif
3III1. Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang air bersih (sehat) dan manfaatnya : Syarat-syarat air bersih (sehat)
Manfaat air yang sehat
Akibat yang ditimbulkan air yang tidak sehat/bersih
Cara mengola air bersih/sehat Keluarga tampak mendengarkan dan memperhatikan apa yang telah disampaikan
2. Menganjurkan pada keluarga untuk mnum air yang telah dimasak sampai mendidih Keluarga tampak kooperatif
EVALUASI KEPERAWATAN
NoDXEvaluasi Keperawatan
1IS : Keluarga mengatakan sudah mengerti dan memahami tentang lingkungan sehat
dan manfaatnya
O :
Keluarga tampak bertanya kepada perawat tentang masalah lingkungan yang dihadapi
Keluarga tampak kooperatif (akan berusaha membuat saluran pembuangan air limbah / kotor)
A : Masalah teratasi
P : Rencana dihentikan
2IIS : Keluarga mengatakan sudah mengerti dan memahami tentang rumah yang
sehat beserta syarat-syaratnyaO :
Keluarga tampak mau membersihkan rumah dan merapikan/mengatur perabotan rumah yang berantakan
Rumah keluarga tampak bersih
A : Masalah teratasi
P : Rencana dihentikan
3IIIS : Keluarga mengatakan sudah mengerti dan memahami tentang air yang
sehat/bersih dan manfaatnya.
O :
Keluarga tampak mengkonsumsi air yang sudah dimasak
A : Masalah teratasi
P : Rencana dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari pengertian kesehatan lingkungan tersebut diatas dapat dibahas beberapa poin penting yaitu kesehatan lingkungan akan bisa dicapai oleh masyarakat jika terpenuhinya unsur-unsur, baik unsur ekonomi, pendidikan, kesadaran, sikap, dan pengetahuan akan kesehatan lingkungan, selain itu kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mendukung masyarakat dalam menjalankan aktifitas harian karena akan memberikan kenyamanan dan perasaan tenang selama berada di rumah dibandingkan dengan keadaan lingkungan yang kotor, pengap, bau, dan tidak rapi.Dari rangkaian tindakan yang diberikan akan menjadi contoh bagi keluarga dalam memelihara, menjaga, dan merawat lingkungan masing-masing sehingga menimbulkan kesadaran bagi masyarakat lain dalam mengikuti dan mencontoh keluarga yang menjadi objek asuhan keperawatan keluarga.BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan ASKEP KELUARGA yang diuraikan diata, dapat kami menarik kesimpulan bahwa :
1. Pengkajian
Dalam pengkajian penulis mendapatkan masalah pada Tn J yaitu ketidakmampuan dan kurangnya pengetahuan akan kesehatan lingkungan.2. Menegakkan Diagnosa
Dari hasil analisa data masalah diatas, penulis menegakkan dan memprioritaskan masalah yang merupakan gangguan kesehatan dan ancaman kesehatan yaitu :
a. Kebersihan lingkungan yang kurang sehat
b. Sanitasi rumah yang kurang sehat
c. Kebiasaan mimum yang kurang sehat
3. Perencanaan
Dalam menentukan perencanaan, penulis memdahulukan masalah lingkungan karena yang mengancam masalah adalah lingkungan, dimana jika lingkungan sehat maka akan terpenuhi beberapa kesehatan baik jiwa maupun fisik4. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan, penulis mendapat kendala yaitu kurang antusiasnya keluarga yang di berikan asuhan dan kurangnya kemampuan keluarga dalam menerima penjelasan penulis5. Evaluasi
Dalam evaluasi, penulis hanya mampu mengatasi sebagian dari permasalahan keluarga yang dihadapi
B. Saran
Dalam melaksanakan penerapan asuhan keperawatan keluarga hendaklah pihak pendidikan selalu menerapkan teknik pemantauan yang optimal agar hasil yang dicapai juga optimal SATUAN PENYULUHAN
Topik : Kesehatan lingkungan
Waktu : 09.00 Wita
Tgl / hari : Selasa, 13 April 2004
Sasaran : Keluarga binaan
Metode : Catatan Tanya jawab
Penyulih : Mahasiswa
Tujuan Umum
1. Agar keluarga dapat mengerti dan memahami serta menjalankan perilaku hidup sehat.Tujuan Khusus
1. Merubah perilaku keluarga kearah perubahan menuju kesehatan yang lebih positif
2. Meningkatkan derajat kesehatan keluarga yang optimal
3. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa terhadap ilmu kesehatan keluarga serta karakteristik masyarakat setempat.
Materi 1. Lingkungan sehat adalah segala sesuatu yang ada di sekitar, baik benda hidup maupun benda mati yang memenuhi syarat kesehatan 2. Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat : Perumahan yang bersih dan sehat
Terdapat tempat pembuangan kotoran manusia
Terdapat PAB
Pembuangan air kotor
Pembuangan sampah
Halaman rumah harus selalu dibersihkan, pekarangan ditanami tumbuhan yang bermanfaat3. Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kebutuhan fisiologi serta menghindarkan terjadinya kecelakaan dan penyakit 4. Syarat-syarat rumah sehat :
Tersedianya air bersih, ada penampungan air, ada tempat sampah, ada jamban, ada saluran pembuangan air hujan, dan saluran pembuangan air limbah / kotor
Ada jalan keluar untuk asap dapur melalui langit-langit rumah
Kamar-kamar harus berjendela, ada lubang angina atau ventilasi, sehingga sinar matahari dapat masuk keruangan rumah
Dinding dan lantai harus kering, tidak lembab, tidak berdebu dam kotor
Dimanapun tidak terdapat jentik nyamuk
5. Manfaat rumah sehat : Mencegah rumah menjadi sarang kuman pennyakit
Mencegah penularan penyakit menular
Kamar yang bersih dan tidak lembab dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat terhindar dari penyakit
6. Air bersih adalah air yang memnuhi syarat kesehatan yang bersumber dari tanah maupun permukaan tanah
7. Syarat-syarat air bersih :
Bebas dari bakteri berbahaya serta bebas dari ketidakmurnian kimiawi Bersih dan jernih
Tidak berwarna dan berbau
Tidak mengandung bahan tersuspensi ( penyebab keruh )
Menarik dan menyenangkan untuk diminum
3
5