Asuhan Keperawatan Pada Ny
description
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Ny
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S ( 46 TAHUN) DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER: ATRIUM SEPTAL DEFECT POST ASD CLOSUR DI
RUANG CICU RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Tanggal lahir : 06-02-1969
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : Kmp. Pangipasan RT 01/ RW 07 Soreang Kab. Bandung
Berat badan : 52 kg
No. RM : 0001441572
Diagnosa Medis : ASD post ASD closure
Tanggal masuk RS : 13-04-2015
Tanggal pengkajian : 13-04-2015
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh banyak dahak
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13-04-2015, klien mengeluh banyak
dahak. Dahak sangat mengganggu pernafasannya dan dahak berkurang apabila
dihisap dengan suction. Dahak berada di tenggorokan warna dahak kemerahan dan
kental. Dahak rasanya gatal ditenggorokan dan ingin dibatukkan tetapi susah. Dahak
datang sewaktu-waktu.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
6 bulan sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh jari-jari tangan dan kakinya
membiru dan berkeringat dingin setelah beraktifitas berlebih. Klien tidak merasa
sedak, tidak merasa nyeri dada, tidak merasa berdebar. Kemudian klien dibawa
berobat ke RS Santosa. Menurut dokter klien didiagnosa memilki penyakit jantung
bawaan. Kemudia klien dirujuk ke RSHS untuk dilakukan pemeriksaan jantung lebih
lanjut, ternyata klien ditemukan ASD sehingga harus segera dioperasi. Pada tanggal
13-04-2015 klien dilakukan operasi penutupan defect. Klien tidak memilki riwat DM,
TBC, hipertensi ataupun hepatitis
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut klien didalam anggota keluarga tidak ada yang memiliki penyakit ASD atau
penyakit lainnya seperti TBC, hepatitis, Diabetes mellitus.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran compos mentis E4M6Vt
Penampilan lemah
2. Tanda-tanda Vital
TD : 128-110/83-60 mmHg
HR : 84-72 x/menit
RR : 28- 16 x/menit
S : 38-35.8 oC
3. Sistem Integumen
Warna kulit putih, rambut dan kulit kepala bersih, kulit klien bersih, akral hangat,
tidak syanosis, tidak ikterik, turgor < 3 detik, kuku klien memakai pacar, tidak ada
clubbing finger. Terdapat luka post operasi hari pertama bentuk memanjang di
sternum, keadaan masih tertutup perban, terdapat drain di bawah epigastrum,
produksi (+) warna merah. Terdapat nyeri didaerah luka bekas operasi, nyeri semakin
berat apabila dipegang dan berkurang saat istirahat, nyeri sepert ditusuk-tusuk, skala
nyeri 3 (0-10). Terpasang CVC line di ICS 2 kanan dengan cairan flush NaCl 0.9%
3cc/jam, terpasang arteri line di tangan kanan dengan flush, terpasang IV jugularis di
vena jugularis sebelah kiri dengan cairan flush Nacl 0,9 % 3cc/jam, terdapat arteri
line di tangan kanan dengan cairan flush NaCl 0.9% 3cc/jam, terdapat IV perifer line
di tangan kanan dengan loading gelofucin 20 gtt/menit.
4. Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris, sklera tidak ikterik, tidak ada edema, tidak ptosis, ketajaman
penglihatan baik terbukti klien bisa membaca dari ±30 cm, bola mata dapat di
gerakan kesegala arah, lapang pandang baik (1800), reflek mata baik, terbukti saat
terkena cahaya pupil miosis dan saat dijauhkan midriasis,
5. Sistem Pendengaran
Kedua letak telinga simetris, tidak ada serumen, tidak ada peradangan, fungsi
pendengaran baik terbukti klien dapat mendengar gesekan tangan.
6. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak ada cynosis,
hidung teraba kokoh, sinus tidak nyeri, tidak ada deviasi trakhea , tidak terdapat
penggunan otot nafas, bentuk dada normal, pergerakan dada simetris, tidak ada
massa, pengembangan paru simetris, pola nafas regular, pada perkusi dada dihasilkan
bunyi paru resonan, pada auskultasi terdengar suara ronchi di kedua lapang paru,
klien terpasang ETT no 7.5 dengan kedalaman 20 cm, pernafasan di bantu T.Piece
dengan oksigen 6 liter per menit, RR: 28-16 x/menit, saturasi O2: 98%, terdapat
pengeluaran secre di ETT, saat di suction secret warna merah.
7. Sistem Pencernaan
Bentuk mulut simetris, warna bibir merah muda, mukosa bibir kering, terpasang ETT
dimulut, terdapat secret dimulut, terpasang NGT di hidung sebelah kanan, abdomen
klien bentuk datar tidak mengkilap, tidak asites, bising usus 6x/ menit, tidak ada
massa, tidak terdapat hepatomegali, tidak ada nyeri tekan. Bunyi perkusi tympani.
8. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, vena jugularis 5+2 cmH2O, , CRT < 2 detik, pada palpasi
arteri radialis teraba berdenyut dan regular,tidak cyanosis, ictus cordis tidak tampak
teraba di ICS VI, tidak terdapat kardiomegali, pada auskultasi bunyi regular S1 lup
S2 dup, tidak terdapat murmur
9. Sistem Perkemihan
Tidak ada edema periorbital, tidak ada bunyi bruit pada aorta dan arteri renalis, pada saat
diperkusi klien tidak mengeluh nyeri, pada saat palpasi ginjal tidak teraba, kandung kemih
teraba penuh terpasang dower kateter dan urine 65 cc/jam dengan warna kuning jernih.
10. Sistem Persarafan
Orientasi klien terhadap waktu, orang dan tempat baik, fungsi sensori baik, fungsi
reflek biceps +/+, triceps +/+, patella +/+, babinski +/+
Uji Saraf Cranial
a) Nervus I olfaktorius
Klien dapat membedakan bau kayu putih dan bau kopi.
b) Nervus II optikus
Penglihatan klien baik, terbukti klien mampu membaca name tag perawat dari
jarak ± 30 cm.
c) Nervus III okulomotorius
Saat diberi cahaya pupil miosis dan saat dijauhkan midriasis.
d) Nervus IV trokhlearis
Klien dapat menggerakan bola mata ke arah bawah.
e) Nervus V trigeminus
Tidak dapat dikaji
f) Nervus VI abdusen
Klien dapat menggerakan bola mata kea rah lateral.
g) Nervus VII fasialis
Klien mampu mengekspresikan wajahnya, ekspresi wajah meringis kemampuan
pengecapan baik.
h) Nervus VIII vestibulo akustikus
Klien dapat mendengar suara, terbukti klien bisa menjawab semua pertanyaan
perawat tanpa harus diulang.
i) Nervus IX glosofaringeus
Kemampuan menelan baik
j) Nervus X vagus
Tidak dapat dikaji
k) Nervus XI aksesoris
Klien mampu mengangkat kedua bahu dengan diberikan tahan oleh perawat,
mampu menengokkan kepala dengan tahanan dari perawat.
l) Nervus XII hipoglosus
Tidak dapat dikaji
11. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada bruit, tidak ada moonface.
12. Sistem Reproduksi
Tidak ada kelainan pada vagina, labia mayora dan minora, tidak ada pengeluaran,
tidak ada pembengkakan, tidak ada ulserasi, tidak ada nodul, tidak ada masa, tidak
ada nyeri, tidak ada pruritus, Pada mamae kontur halus, bentuk simetris, warna sawo
matang, bentuk normal, tidak ada peradangan, tidak ada jaringan skar, tidak ada
masa. putting susu menonjol aerola coklat
13. Sistem Muskuloskeletal
a) Ekstremitas atas
ukuran sama, ROM aktif, bentuk normal, kedua tangan simetris, tidak ada
oedema, tidak ada paresis prosthesis, tidak ada fraktur, terpasang arteri line di
tangan kanan. Kekuatan otot : 5 / 5
b) Ekstremitas bawah
ukuran sama,ROM aktif, bentuk normal, kedua kaki simetris, tidak ada, tidak ada
paresis prosthesis, tidak ada fraktur. Kekuatan otot : 5 / 5, aktifitas klien di bantu
oleh perawat, klien bed rest.
D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Darah tanggal 13-04-2015
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin
Hematocrit
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Index eritrosit
MCV
11.9
34
10800
4,02
357000
84,3
12-16
35-47
4400-11300
3,6-5,8
150000-450000
80-100
g/dL
%
/mm3
Juta/uL
/mm3
fL
MCH
MCHC
29,6
35,1
26-34
32-36
pg
%
Kimia klinik
GDS
Natrium
Kalium
Klorida
Kalsium
Magnesium
94
142
2.3
105
4,29
1,86
<140
135-145
3,6-5,5
98-108
4,7-5,2
1,70-2,55
Mg/dL
mEq/L
mEq/L
mEq/L
mg/dL
mg/dL
Analisa Gas Darah
pH
PCO2
PO2
HCO3
TCO2
Base excess
Saturasi O2
7,495
36,6
129
28,2
29
5
99
7,35-7,45
32-42
80-108
22-26
22-29
(-2)-(+3)
95-98
mmHg
mmHg
mEq/L
mEq/L
mEq/L
%
2. Pemeriksaan foto thorak tanggl 13-04-2015
Kesan:
- Kardiomegali dengan hipertensi pulmonal
- Tidak tampak edema paru
3. Pemeriksaan EKG tanggal 13-04-2015
Normal sinus rhytem,Incomplete right bundle branch,cock, issible right ventricular
hypertrophy
E. Therapy
- Meronem 3x1 gr IV
- Kalnex 3x500 mg IV
- Vit K 3x10 mg IV
- Paracetamol 4x1gr IV
- Morfin 20 tts x IV
- Nebulisasi NaCl20% + bisolvon 4x/hari
- Infus NaCl 20tts/menit
- Gelofusin 20tts/menit
F. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengeluh banyak
dahak Dahak sangat mengganggu
pernafasannya dan dahak berkurang apabila dihisap dengan suction.
Dahak berada di tenggorokan warna dahak kemerahan dan kental.
Dahak rasanya gatal ditenggorokan dan ingin dibatukkan tetapi susah.
Dahak datang sewaktu-waktu.
DO : terdapat pengeluaran secre
di ETT, saat di suction secret warna merah.
Terdapat ronchi di kedua lapang paru
Klien terpasang ETT
RR: 21 x/menit
Post operasiTerpasang ETT
Benda AsingMerangsang sel goblet untuk
mengeluarkan secretReflek batuk menurun
Secret menumpuk di jalan nafas
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Bersihan jalan nafas tidak efekti
2 DS:-DO: Klien terpasang ETT Pernafasan klien dibantu T.
Piece dengan oksigen 6
Pola nafas tidak efektif
liter permenut Pola nafas regular RR: 21 x/menit
3 DS: Terdapat nyeri didaerah
luka bekas operasi, nyeri semakin berat apabila dipegang dan berkurang saat istirahat, nyeri sepert ditusuk-tusuk
skala nyeri 3 (0-10).DO: Terdapat luka post operasi
hari pertama di sepanjang sternum
Luka masih tertutup perban TD: 125/83 mmHg RR: 21 x/menit HR: 74x/menit S: 37.5 oC
ASDDilakukan pembedahanTerdapat luka operasi
Inkontinuitas jaringan
Jaringan mengeluarkan zat kimia
bradikinin ,serotonin,prostaglandin sehingga menstimulasi
nyeri
Stimulasi nyeri ditangkap oleh reseptor nyeri syaraf
bebas
Dialirkan menuju dorsal pada spinal cord
Diteruskan ke thalamus sebagai pusat sensorik otak
Alirkan ke korteks serebri dimana intensitas lokasi nyeri ditentukan / Nyeri
dipersepsikan
Nyeri akut
4 DS:DO: Aktivitas klien dibantu
perawat Klien bed rest di tempat
tidur TTV sebelum aktifitas: TD
125/83 mmHg, HR 74 x/mnt, RR 21x/menit
TTV setelah aktifitas: TD 129/80 mmHg, HR
Intoleransi Aktifitas
80x/menit, RR 23 x/menit
5 DS:-DO: Terdapat luka post operasi
memanjang disternum Terdapat drain di
epigastrum Terpasang CVC di ICS II
kiri Terpasang Arteri line di
tangan kanan S: 37.5 0C Nilai leukosit : 10800
/mm3
Terdapat luka post operasiPort de entry
mikroorganismeInvasi mikroorganismeProses inflamasi (rubor,
kalor, dolor, tumor, fungsiolesa)
Resiko infeksi
Resiko Infeksi
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi secret di jalan nafas
2. Pola nafas tidak efektif b.d
3. Nyeri akut b.d inkontinuitas jaringan
4. Intolerasi aktifitas b.d
5. Resiko infesi b.d terdapatnya port de entry mikroorganisme
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
NODIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Bersihan jalan nafas
tidak efektif b.d
akumulasi secret di jalan
nafas
TUPAN:Mempertahankan jalan nafas tetap bersih dan mencegah aspirasiTUPEN:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam bersihan jalan nafas efektif dengan kriteria: Secret tidak ada Bunyi paru besih Tracheal tube bebas
hambatan
1. Kaji keadaan jalan nafas
2. Evaluasi pergerakan dada dan auskultasi kedua paru
3. Monitor letak ETT
4. Catat adanya batuk, sesak, pengeluaran secret dari ETT
5. Lakukan penghisapan lender
1. Obstruksi mungkin dapat disebabkan oleh akumulasi secret, sisa cairan, bronchospasme dari ETT yang berubah
2. Pergerakan dada yang simetris dengan suara nafas yang keluar dari paru menandakan jalan nafas tidak terganggu
3. ETT dapat saja masuk kedalam bronchus kanan, menyebabkan obstruksi jalan nafas
4. Selama intubasi pasienmengalami refelek batuk yang tidak efektif atau pasien akan mengalami kelemahan otot pernafasan
5. Penghisapan lender tdk selama dilakukan terus menerus dan durasinya pun dapat dikurangi
6. Atur posisi pasien semi flower
7. Lakukan fisioterapi dada
8. Kolaborasi pemberian bronchodilator
6. Mengatur pengeluaran secret dan ventilasi
7. Mengatur ventilasi segmen paru dan pengeluaran secret
8. Mengencerkan dahak dan vasidilatasi jalan nafas
2 Pola nafas tidak efektif
b.d
3 Nyeri akut b.d
inkontinuitas jaringan
Tupan : rasa nyaman terpenuhi dan nyeri Hilang atau berkurangTupen : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri berkurang dengan kriteria :1. Skala nyeri berkurang
dari 3 menjadi 1 (0-5)2. Klien tampak tenang3. Klien mengatakan
nyeri dapat diatasi/ berkurang
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal :TD : 120/80 mmHg Nadi : 60-100 x/menitRR:16-24 x/menit
1. Tingkatkan Tirah baring, bantu klien melakukan posisi yang nyaman.
2. Observasi dan catat lokasi beratnya skala nyeri (0-5) dan karakter nyeri ( menetap , hilang timbul ,kolik )
3. Observasi tanda-tanda vital
1. Tirah baring pada posisi powler rendah menurunkan tekanan intra abdomen : namun pasien akan melakukan posisi yang dapat menghilangkan nyeri secara alamiah
2. Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang kemajuan / perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi dan keefektifan intervensi
3. Menunjukan perkembangan keadaan klien dan menjadi pedoman tindakan keperawatan berikutnya Memblok stimulasi syaraf nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik
5. Berikan pendidikan kesehatan cara mengatasi nyeri dengan tehnik relaksasi : nafas dalam. Distraksi : mendengarkan musik, massage, kompres hangat
4. Analgetik akan membantu menghilangkan rasa nyeri karena analgetik dapat memblok susunan saraf pusat yang merangsang pusat-pusat nyeri sehingga nyeri tidak dipersepsikan.
5. Memberi pengetahuan klien dan keluarga untuk mengatasi apabila nyeri muncul, dengan cara merelaksasikan otot-otot yang tegang dengan tehnik nafas dalam dan distraksi, massage
Intolerasi aktifitas b.d
Resiko infesi b.d
terdapatnya port de entry
mikroorganisme
Tupan : infeksi tidak terjadiTupen : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam infeksi terkontrol dengan kriteria :1. Tidak ada tanda-tanda
infeksi, tidak ada pus, tidak ada kemerahan, tidak ada pembengkakan, tidak
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
2. Ganti alat tenun setiap hari
3. Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptic
4. Lakukan perawatan terhadap prosedur invasif
5. Pantau ulang tanda-tanda vital
6. Kolaborasi pemberian antibiotik : amoxciclav 2x1 gram via IV
1. Mencegah infeksi nosokomial dari petugas
2. Meminimalkan terjadinya infeksi lebih lanjut
3. Mengendalikan penyebaran mikroorganisme patogen
4. Meminimalkan perkembangbiakan mikroorganisme patogen
5. Mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkat
ada nyeri, tidak ada panas
2. Luka kering dan bersih3. Tanda-tanda vital
dalam batas normal :TD : 120/80 mmHg Nadi : 60-100 x/menitRR: 16-24 x/menit
Suhu:36,50– 37,50 C
6. Antibiotik bersifat bacteriosid dan bakteristatik sehingga dapat mencegah perkembangan mikroorganisme patogen
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
V.