Asuhan Keperawatan Klien Dengan Broncho Pneumonia

28
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONI A. Pendahuluan Bronchopneumoni adalah radang pada paru – paru yang mengenai satu/beberapa lobus paru – paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrasi. Biasanya gejala penyakt dating mendadak, tetapi kadang- kadang didahului oleh infeksi traktur respiratorius bagian atas. Pada anak besar bisa disertai anak menggigil dan pada bayi disertai kejang. Suhu naik cepat sampai 39-40C dan suhu ini biasanya tife febris kontinyu. Nafas menjadi sesak, disertai nafas cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dan nyeri pada dada. Anak lebih suka tiduran pada sebelah dada yang terkena. Batuk mula-mula kering, kemudian menjadi produktif. Pada pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik tampak gejala khas tampak setelah 1 – 2 hari. Pada permulaan suara pernafasan melemah sedangkan pada perkusi tidak jelas ada kelainan. Setelah terjadi kongesti, ronchi basah akan terdengar yang segera menghilang setelah terjadi konsolidasi. Kemudian pada perkusi jelas terjadi keredupan dengan suara pernafasan sub-bronchial sampai bronchial. Pada stadium revolusi ronchi terdengar lebih jelas. Pada inspeksi dan palpasi tampak pergeseran toraks yang terkena berkurang. Tanpa pengobatan bisa terjadi penyembuhan dengan krisis sesudah 5 – 9 hari. Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

description

Bronchopneumoni adalah radang pada paru-paru yang mengenai satu/beberapa lobus paru – paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrasi.Biasanya gejala penyakt dating mendadak, tetapi kadang-kadang didahului oleh infeksi traktur respiratorius bagian atas. Pada anak besar bisa disertai anak menggigil dan pada bayi disertai kejang

Transcript of Asuhan Keperawatan Klien Dengan Broncho Pneumonia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONI

A. Pendahuluan

Bronchopneumoni adalah radang pada paru – paru yang mengenai satu/beberapa

lobus paru – paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrasi.

Biasanya gejala penyakt dating mendadak, tetapi kadang-kadang didahului oleh

infeksi traktur respiratorius bagian atas. Pada anak besar bisa disertai anak menggigil

dan pada bayi disertai kejang. Suhu naik cepat sampai 39-40C dan suhu ini biasanya

tife febris kontinyu. Nafas menjadi sesak, disertai nafas cuping hidung dan sianosis

sekitar hidung dan mulut dan nyeri pada dada. Anak lebih suka tiduran pada sebelah

dada yang terkena. Batuk mula-mula kering, kemudian menjadi produktif. Pada

pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik tampak gejala khas tampak setelah 1 – 2 hari.

Pada permulaan suara pernafasan melemah sedangkan pada perkusi tidak jelas ada

kelainan. Setelah terjadi kongesti, ronchi basah akan terdengar yang segera menghilang

setelah terjadi konsolidasi. Kemudian pada perkusi jelas terjadi keredupan dengan suara

pernafasan sub-bronchial sampai bronchial. Pada stadium revolusi ronchi terdengar

lebih jelas. Pada inspeksi dan palpasi tampak pergeseran toraks yang terkena berkurang.

Tanpa pengobatan bisa terjadi penyembuhan dengan krisis sesudah 5 – 9 hari.

B. Pemeriksaan Rontgen

Pemeriksaan ini dapat menunjukkan kelainan sebelum hal ini dapat ditemukan

secara pemeriksaan fisik. Pada bronchopneumonia bercak – bercak infiltrat didapatkan

pada satu atau beberapa lobus. Pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsosolidasi

pada satu atau beberapa lobus. Pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada

satu atau beberapa lobus. Foto rongent dapat juga menunjukkan adanya komplikasi

pada satu atau beberapa lobus. Foto rongent dapat juga menunjukkan adanya

komplikasi seperti pleuritis, abses paru, perikarditis dll.

C. Pemeriksaan laboratorium

Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000 – 40.000/mm3 dengan

pergeseran ke kiri. Kuman penyebab dapat dibiakkan dari usapan tenggorokan dan 30%

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

dari darah. Urine biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat albuminuria ringan

karena suhu yang naik dan sedikit torak hialin.

D. Komplikasi

Dengan penggunaan antibiotika, komplikasi hampir tidak pernah dijumpai.

Komplikasi yang dapat dijumpai ilaha, empiema, otitis media akut. Komplikasi lain

seperti meningitis, perikarditis ( jarang dijumpai ).

E. Prognosis

Dengan pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat diturunkan

sampai kurang dari 1%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang dating

terlambat menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi.

F. Diagnosa Keperawatan yang lazim terjadi ( Dikutip dari Buku Rencana asuhan

Keperawatan, Marilyn E, Doenges, Edisi ke 3 ).

1. Bersihan jalan nafas, tak efektif, dapat berhubungan dengan : inflamasi

trakeabranchial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum, nyeri fleuritik.

Penurunan energi, kelemahan.

Tujuan : Menunjukkan prilaku mencapai bersihan jalan nafas, menunjukkan jalan

nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tak ada dispnoe.

Tindakan / intervensi :

Mandiri

a. Auskultasi area paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi nafas,

misalnya : krekels, mengi.

Rasional : Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan

cairan, bunyi nafas bronchial ( normal pada bronchus ) dapat juga terjadi pada

area konsolidasi. Krekels dan ronchi dan mengi terdengar pada inspirasi dan /

atau ekspirasi pada respon terhadap pengumpulan cairan, secret kental dan

spasme jalan nafas / obstruksi.

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

b. Bantu pasien latihan nafas sering. Tunjukkan / Bantu pasien mempelajari

melakukan batuk, missal menekan dada dan batuk efektif sementara posisi

duduk tinggi.

Rasional : Nafas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru-paru/jalan

nafas lebih kecil. Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami,

membantu silia untuk mempertahankan jalan nafas paten.

c. Pengisapan sesuai indikasi

Rasional : Merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas secara mekanik

pada pasien yang tak mampu melakukan karena batuk tak efektif atau

penurunan tingkat kesadaran.

d. Berikan cairan sedikitnya 2500 ml ml/hari ( kecuali kontraindikasi ). Tawarkan

air hangat dari pada dingin.

Rasional : Cairan kususnya yang hangat memobilisasi dan mengeluarkan

sekret.

Kolaborasi

e. Bantu mengawasi efek pengobatan

Rasional : Memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret.

f. Berikan obat sesuai indikasi, mukoliti, ekspentoran, bronchodilator & analgesik

Rasional : Alat untuk menurunkan spasme bronchus dengan mobilisasi sekret.

Analgesik untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan ketidaknyaman tapi

harus digunakan secara hati-hati karena dapat menekan pernafasan.

2. Pertukaran gas, kerusakan dapat dihubungkan dengan ; perubahan membran

alveolar – kapiler ( efek inflamasi ), gangguan kapasitas pembawa oksigen darah.

Tujuan : Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan GDA

dalam rentang normal dan tak ada gejala distress pernafasan.

Tindakan / intervensi :

Mandiri :

a. Kaji frekwensi, kedalaman dan kemudahan bernafas.

Rasional : manifestasi distress pernafasan tergantung pada indikasi derajat

keterlibatan paru dan status kesehatan umum.

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

b. Obnservasi warna kulit, membran mukosa dan kuku, catat adanya sianosis

perifer ( kuku ) atau sianosis sentral.

Rasional : Sianosis kuku menunjukkan vasokontriksi atau espon tubuh terhadap

demam / menggigil.

c. Kaji status mental

Rasional : Gelisah, mudah terangsang, bingung dan somnolen dapat

menunjukkan hipoksemia / penurunan oksigenasi serebral.

d. Awasi suhu tubuh sesuai indikasi

Rasional : Demam tinggi sangat meningkatkan kebutuhan metabolik dan

kebutuhan oksigen dan mengganggu oksigenasi selular.

Kolaborasi

e. Berikan terapi oksigen dengan benar.

Rasional : Tujuan terapi oksigen adalah mempertahankan PaO2 di atas 60

mmHg. Oksigen diberikan dengan metode yang memberikan pengiriman tepat

dalam toleransi pasien.

3. Infeksi, Risiko tinggi terhadap penyebaran, Kemungkinan berhubungan

dengan : ketidakadekuatan pertahanan utama ( penurunan kerja silia, perlengketan

sekret pernafasan )., tidak adekuatnya pertahanan sekunder, penyakit kronis,

malnutrisi.

Tujuan : Mencapai waktu perbaikan infeksi berulang tanpa komplikasi,

mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan risiko

infeksi.

Tindakan / intervensi :

Mandiri

a. Pantau tanda vital dengan ketat, khusus selama awal terapi.

Rasional : selama periode waktu ini, potensial komplikasi fatal dapat terjadi.

b. Anjurkan pasien memperhatikan pengeluaran sekret dan melaporkan perubahan

warna, jumlah dan bau sekret.

Rasional : Pengeluaran sputum amat penting, perubahan karakteristik sputum

menunjukkan perbaikan pneumonia atau terjadinya infeksi sekunder.

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

c. Tunjukkan / dorong tehnik mencuci tangan yang baik

Rasional : Efektif berarti menurunkan penyebaran / tambahan infeksi

d. Ubah posisi dengan sering dan berikan pembuangan paru yang baik

Rasional : meningkatkan pengeluaran, pembersihan infeksi.

e. Batasi pengunjung sesuai indikasi

Rasional : menurunkan pemajanan terhadap patogen infeksi lain.

f. Lakukan isolasi pencegahan sesuai individual

Rasional : mencegah penyebaran / melindungi pasien dari proses infeksi lain.

g. Dorong keseimbangan istirahat adekuat dengan aktifitas sedang. Tingkatkan

masukan nutrisi adekuat.

Rasional : Memudahkan proses penyembuhan dan meningkatkan tahanan

alamiah.

Kolaborasi :

h. Berikan antimikrobial sesuai indikasi dengan hasil kultur sputum / darah,

misalnya penicillin, eritromisin, tetrasiklin, amikain, sepalosporin & amantadin.

Rasional : untuk membunuh kebanyakan microbial. Komplikasi antiviral dan

antijamur mungkin digunakan bila pneumonia diakibatkan oleh organisme

campuran.

4. intoleransi aktifitas kemungkinan berhubungan dengan : ktidak seimbangan

anatar suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum, kelelahan.

Tujuan : Melaporkan / menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang

dapat diukur dengan tak adanya dispnoe, kelemahan berlebihan dan tanda

vital dalam rentang normal.

Tindakan / intervensi :

Mandiri

a. Evaluasi respons pasien terhadap aktivitas.

Rasional : menetapkan kemampuan n/ kebutuhan pasien dan memudahkan

pilihan intervensi.

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

b. Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai

indikasi .

Rasional : menurunkan stress dan rangsangan berlebihan, meningkatkan

istirahat.

c. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya

keseimbangan aktivitas dan istirahat.

Rasional : Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk menurunkan

kebutuhan metabolic, menghemat energi untuk penyembuhan.

d. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat dan / atau tidur

Rasional : Pasien mungkin nyaman dengan kepala lebih tinggi.

5. Nutrisi kurang dari kebutuhan kemungkinan berhubungan dengan ;

peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi,

anoreksi dan distensi abdomen / gas.

Tujuan : Menunjukkan peningkatan nafsu makan, mempertahankan/meningkatkan

Berat badan.

Tindakan / intervensi :

Mandiri

a. indentifikasi factor yang menyebabkan mual / muntah misalnya : sputum

banyak, pengobatan aerosol, dispnoe berat, nyeri.

Rasional : pilihan intervensi tergantung pada penyebaran masalah

b. Berikan wadah tertutup untuk sputum dan buang sesering mungkin

Rasional : Menghilangkan tanda bahaya, rasa, bau dari lingkungan pasien dan

dapat menurunkan mual.

c. Jadwalkan pengobatan pernafasan sedikitnya 1 jam sebelum makan.

Rasional : menurunkan efek mual yang berhubungan dengan pengobatan ini

d. Auskultasi bunyi usus , observasi / palpasi distensi abdomen

Rasional : Bunyi usus mungkin menurun / tak ada bila proses infeksi

berat/memanjang.

e. Berikan makan porsi kecil tapi sering termasuk makanan kering

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

Rasional : Tindakan ini dapat meningktkan masukan meskipun nafsu makan

mungkin lambat untuk kembali.

f. Evaluasi status nutrisi umum, ukur berat badan dasar.

Rasional : adanya kondisi kronis seperti PPOM atau keterbatasan keuangan

dapat menimbulkan malnutrisi, rendahnya tahanan terhadap infeksi.

6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan tindakan ;

kemungkinan berhubungan dengan : kurang terpajan, kesalahan interpretasi.

Tujuan : menyatakan pemahaman kondisi, proses penyakit, dan pengobatan,

melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan.

Tindakan / intervensi :

Mandiri

a. Kaji fungsi normal paru, patologi kondisi

Rasional : Meningkatkan pemahaman situasi yang ada dan penting menghu

bungkan dengan program pengobatan.

b. Diskusikan aspek ketidakmampuan dari penyakit, lamanya

penyembuhan, dan harapan kesembuhan identifikasi perawatan diri dan

kebutuhan / sumber pemeliharaan rumah

Rasional : informasi dapat meningkatkan koping dan menurunkan ansietas dan

masalah berlebihan. Gejala pernafasan mungkin lambat untuk membaik, dan

kelemahan dan kelelahan dapat menetap selama periode yang panjang.

c. Berikan informasi dalam bentuk tertulis dan / atau verbal

Rasional : Kelemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan untuk

mengasimilasi informasi / mengikuti program medik.

d. Tekankan pentingnya melanjutkan batauk efektif / latihan

pernafasan.

Rasional : selama awal 6 – 8 minggui setelah pulang, pasien beresiko besar

untuk kambuh pneumonia.

e. Tekankan pentingnya melanjutkan terapi antibiotik selama periode

yang dianjurkan.

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

Rasional : Penghentian dini antibiotik dapat mengakibatkan iritasi mukosa

bronchus, dan menghambat makrofag, alveolar, mempengaruhi pertahanan

alami tubuh melawan infeksi.

ANALISA DATA

No

D a t a E t i o l o g i M a s a l a h

1.

2.

3.

DS : - Oran

g tua klien mela porkan produksi len dir anaknya banyak

- Orang tua klien mela porkan anaknya kadang batuk..

DO : - Lendi

r kelien nampak banyak

- Klien kadang-kadang batuk akibat lendir yang mengganggu jalan nafasnya.

DS Orang tua klien mengatakan anaknya malas menetek dan jika menetek hanya sebentar saja

DO : - Klien

tampak lemah dan rewal

- Perut klien tampak kembung

- Linngkar perut 43 cm

DS : - Oran

StreptokokPneumokokstapilokok

masuk melalui saluran pernafasan bagian atas

Bronchialus

Alveoli

Kerusakan pada jaringan paru

Reaksi radang pada bronchus dan alveolus

mual akumulasi sekret

Nafsu makan obstruksi jalan Menurun (2 ) nafas

Gangguan ventilasi

Bersihan jalan nafas Tidak efektif ( 1 )

Oksigen kejaringanMenurun

Kelemahan Ancaman kehidupan

A D L

1. Bersihan Jalan Nafas tidak efektif

2. Resiko terhadap perubahan nutrisi

3. Intoleransi aktifitas

4. Kurangnya pengetahuan.

5. Risiko terinfeksi

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

4.

5.

g tua klien melaporkan anaknya mudah terbangun dan susah tidur.

DO :- Klien

nampak lemah- Klien

nampak gelisah

DS : - Oran

g tua klien selalu menanyakan tentang keadaan anaknya.

- Orang tua klien menganggap penyakit anaknya adalah turunan dari bapaknya

DO :- Oran

g tua klien nam pak prihatin dengan keadaan anaknya.

DS :Orang tua klien mengatakan tinggal serumah dengan kakaknya yang menderita TB

Intoleransi Kurang pengetahun Aktivitas (3)

Kecemasan (4)

Tinggal serumah dengan penderita TBC

Kuman dibatukkan

Kuman berada diudara bebas

Terhirup oleh orang lain(Droplet infeksion)

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

Infeksi kepada orang lain (5)

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

Diagnosa Keperawatan Tgl. ditemukan Tgl. Teratasi

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum, ditandai dengan : DS : - Orang tua klien melaporkan

produksi lendir anaknya banyak- Orang tua klien mela

porkan anaknya kadang batuk..DO : - Lendir kelien nampak banyak- Klien kadang-kadang batuk akibat lendir

yang mengganggu jalan nafasnya.

2. Intoleransi aktivitas b/d kelelahan akibat gangguan tidur karena ketidak nyamanan, batuk ditandai dengan :DS :

- Orang tua klien melaporkan anaknya mudah terbangun dan susah tidur.

DO :- Klien nampak lemah- Klien nampak gelisah

3. Resiko terhadap perubahan nurtisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d distensi abdomen sekunder akibat menelan

15 Mei 2003

15 Mei 2003

15 Mei 2003

Belum teratasi

Belum teratasi

Belum teratasi

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

udara ditandai dengan :DS

Orang tua klien mengatakan anaknya malas menetek dan jika menetek hanya sebentar saja

DO- Perut klien tampak

kembung- Linngkar perut 43 cm

4. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang keadaan anaknya ( klien ) b/d keslahan dalam menginterpretasi, ditandai dengan :

DS : - Orang tua klien selalu

menanyakan tentang keadaan anaknya.- Orang tua klien

menganggap penyakit anaknya adalah turunan dari bapaknya

DO :Orang tua klien nampak prihatin dengan keadaan anaknya.

5. Resiko tertular kuman TB b/d tinggal serumah dengan penderita TB

DS :Orang tua klien mengatakan tinggal serumah dengan kakaknya yang menderita TB

15 Mei 2003

15 Mei 2003

Belum teratasi

Belum teratasi

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Rasional1. Bersihan

jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum, ditandai dengan :

DS : - Orang tua

klien melaporkan produksi lendir anaknya banyak

- Orang tua klien mela porkan anaknya kadang batuk..

DO : - Lendir

kelien nam pak banyak- Klien kadang-kadang

batuk akibat lendir yang mengganggu jalan nafasnya.

Klien Menunjukkan prilaku mencapai bersihan jalan nafas, efektif dengan krite- ria :

- bunyi nafas bersih

- tak ada dispnoe.

1.kedalaman dan gerakan dada.

2.paru, catat area penurunan / tak ada aliran udara dan bunyi nafas.

3.indikasi

4.

Takipnoe, pernafasan dangkal, dan gerakan tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gera kan dinding dada dan / atau cairan paru.

Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan, bunyi nafas bronchial (normal pada bronchus ) dapat juga terjadi pada area konsolidasi.

Pembersihan jalan nafas secara mekanik pada pasien yang tak mampu melakukan karena batuk tak efektif atau penurunan tingkat kesdaran.

Alat untuk menurun

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

2. Intoleransi aktivitas b/d kelelahan akibat gangguan tidur karena ketidaknyamanan, batuk ditandai dengan :DS :

- Orang tua klien melaporkan anaknya mudah terbangun dan susah tidur.

DO :- Klien

nampak lemah- Klien

nampak gelisah

3. Resiko terhadap perubahan nurtisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d distensi abdomen sekunder akibat menelan udara ditandai dengan :DS

Orang tua klien mengatakan anaknya malas menetek dan jika menetek hanya sebentar saja

DO :- Perut

klien tampak

Menunjukkan tole - ransi terhadap aktivi vitas dgn kriteria: - T

idak adanya dispnoe

- Tidak adanya ke- lemahan.

- Tanda-tanda vital dalam rentang normal.

Klien menunjukkan nafsu makan baik dengan kriteria :- K

lien minum ASI dalam jum lah yang cukup saat diberi oleh ibunya.

- Klien tidak mun tah atau mual saat minum ASI.

indikasi.

1. Obseravsi adanya dispnoe, pening katan kelemahan.

2. Beri lingkungan tenang dan batasi pengunjung bila perlu.

3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya kese imbangan aktifitas dan istirahat.

4. Beri posisi nyaman untuk istirahat dan / atau tidur.

1. Identifikasi factor yang menimbulkan mual / muntah, misalnya sputum yang banyak.

2. Auskultasi bunyi usus, palpasi dis- tensi abdomen.

kan spasme bronchus dengan mobilisasi sekret.

Menetapkan kemam puan / kebutuhan pasien dan memudah kan pilihan intervensi.

Meningkatkan istirahat menurunkan stress dan rangsangan berlebihan.

Tirah baring diperta hankan selama fase akut untuk menurun kan kebutuhan meta bolik, menghemat energi untuk penyem buhan.

Membantu memenuhi kebutuhan istirahat.

Pilihan intervensi tergantung pada penyebab.

Distensi abdomen ter jadi sebagai akibat me- nelan udara atau me nunjukkan pengaruh toxin pada saluran GI.Pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah.

Informasi dapat me ningkatkan koping dan membantu menurun

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

kembung- Linngkar

perut 43 cm

4. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang keadaan anaknya ( klien ) b/d keslahan dalam menginterpretasi, ditandai dengan :

DS : - Orang tua

klien selalu menanyakan tentang keadaan anaknya.

- Orang tua klien menganggap penyakit anaknya adalah turunan dari bapaknya

DO :Orang tua klien nampak prihatin dengan keadaan anaknya.

Orang tua klien/kel. Klien mengerti tentang keadaan anaknya (klien) dgn Kriteria : - O

rang tua / kelu arga menyatakan pemahamannya terhadap kondisi anaknya.

- Melakukan peru bahan pola hidup dan berpartisipa si dalam program pengobatannya.

1. Diskusikan aspek ketidakmampuan dari penyakit, lama nya penyembuhan dan harapan kesembuhan.

2. Berikan informasi dalam bentuk verbal.

kan ansietas dan masalah berlebihan.

Kelemahan dan dep resi dapat mem pengaruhi kemampuan untuk mengasimilasi informasi / mengikuti program medik.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. DX Tanggal Jam Implementasi Paraf/Nama

1. 25-03-2003 8.30

8.35

Mengkaji frekwensi / kedalaman pernafasan,

dan gerakan dada

- Pernafasan 36 / menit

- Tidak ada retraksi pada otot pernafasan

Melakukan auskultasi pada area paru;

- Ada kesulitan bernafas akibat penum

pukan lendir yang banyak

- Terdengar bunyi ronhi pada lapanga

paru

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

2. 15-05-2003

12.00

08.30

09.15

10.30

Memberikan obat kepada klien , amoxan ¾

sendok .

Mengobservasi tanda – tanda kelemahan pada

bayi / dispnoe

- Tidak ada dispnoe

- Klien nampak masih lemah

- Klien masih nampak gelisah

Memberikan penjelasan kepada keluarga

tentang ;

- Pentingnya istirahat yang cukup

- Lingkungan yang tenang untuk bayi

agar ia dapat istirahat cukup

Memberi posisi yang nyaman kepada bayi agar

ia bisa tidur ( ibu klien meletakkan pada kaki

sambil digoyang – goyang dan diberi bantal

untuk memudahkan anak tertidur

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. DX Tanggal Jam Implementasi Paraf/Nama

3. 15-05-2003 8.35

8.45

Mengidentifikasi adanya factor yang

menimbulkan mual / muntah

- Adanya produksi lendir yang masih

banyak

- Perut klien nampak kembung

Melakukan pemeriksaan pada abdomen ;

- Auskultasi terdengar adanya peristaltik

usus kesan meningkat.

- Perkusi terdengar redup / pekak

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

4.

5.

15-05-2003

15-05-2003

10.30

10.45

- Palpasi terasa sedikit distensi

Melakukan diskusi pada orang tua / keluarga

klien, terhadap keadaan klien mengenai :

- Penyakit yang diderita klien saat ini

adalah bronchopneumonia yang

disebabkan oleh kuman, bukan penyakit

asma yang diturunkan dari ayahnya

yang sekarang sedang menjalani rawat

jalan asma.

Memberi penjelasan pada keluarga klien

tentang cara penularan dan pencegahan TB :

Keluarga mengerti penjelasan yang

diberikan dan berjanji akan

melaksanakan apa yang telah.

dijelaskan

E V A L U A S I

No. DX

Tanggal J a m Perkembangan ( SOAP ) Paraf/Nama

1.

2.

3.

15-05-2003

15-05-2003

15-05-2003

12.35

12.40

12.45

S : Orang tua klien melaporkan anaknya kadang masih batuk karena lendir

O : Lendir nampak masih banyakA : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi, 1 2 3 dan 4

S : Orang tua klien melaporkan anak nya masih lemah.

O : Klien masih tampak lemahA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi 1

S : Orang tua klien melaporkan perut

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

4.

5.

15-05-2003

15-05-2003

12.50

12.55

anaknya masih kembungO : Perut klien masih tampak

kembungA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi 2

S : Orang tua klien mengungkapkan telah mengerti apa yang dialami anaknya, bahwa penyakit anaknya bukan penyakit keturunan dari ayahnya.

O : Orang tua klien tidak bertanya lagi tentang penyakit anaknya apakah turunan atau bukan.

A : Masalah belum teratasi.P : lanjutkan intervensi 2

S : Keluarga mengerti penjelasan yang diberikan dan berjanji akan melaksanakan apa yang telah. Dijelaskan

O : Tampak klien mengerti apa yang telah dijelaskan

A : Masalah telah teratasi

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. DX Tanggal Jam Implementasi Paraf/Nama1.

2.

26-03-2003

26-03-2003

7.30

7.40

07.35

Mengkaji frekwensi / kedalaman pernafasan,

dan tanda – tanda adanya gangguan pernafasan

- Pernafasan 48 kali permenit

- Tidak ada retraksi pada otot pernafasan

- Lendir sudah berkurang dan encer

Melakukan auskultasi pada area paru;

- Tidak terdengar adanya kesulitan

bernafas, konsolidasi cairan.

Mengobservasi tanda – tanda kelemahan pada

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

3. 26-03-2003

08.15

07.45

bayi / dispnoe

- Tidak ada dispnoe

- Kelemahan klien sudah berkurang.

- Klien sudah tidak gelisah

Memberi penyuluhan kepada orang tua klien

persiapan pulang tentang :

- Pentinya istirahat yang cukup di rumah

dan pengobatan lanjutan setelah keluar dari

RS.

- Menganjurkan kepada orang tua klien

untuk segera membawa anaknya ke

Puskesmas bila obatnya sudah habis guna

mengetahui perkemabngan penyakit

anaknya, apa sudah sembuh atau masih

perlu pengobatan lanjutan.

Mengidentifikasi adanya factor yang

menimbulkan mual / muntah ;

- Produksi lendir sudah berkurang dan

encer

- Perut klien sudah tidak kembung lagi

(lingkar perut : 37 cm )

E V A L U A S I

No. DX

Tanggal J a m Perkembangan ( SOAP ) Paraf/Nama

1. 26-03-2003 09.45 S : Orang tua Klien melaporkan anaknya sudah tidak mengalami kesulitan bernafas.

O : Lendir klien sudah berkurang dan

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

2.

3.

26-03-2003

26-03-2003

09.50

09.55

encer. Pernafasan 48 x permenitA : Masalah sebahagian besar telah

teratasi

S : Orang tua klien melaporkan anak nya telah tidur dengan baik

O : Kelemahan klien telah berkurangA : Masala sebahagian telah teratasi

S : Orang tua klien melaporkan perut anaknya sudah tidak kembung lagi

O : Perut klien tampak tidak kembung lagi, lingkar perut 37 cm

A : Masalah teratasi, orang tua klien menyadari pentingya istirahat cukup dan pengobatan lanjutan di rumah.

Authorized http://www.ruslanpinrang.blogspot.com