Askep Waham

13
Modul VI Askep Dewasa Waham MODUL VI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA DENGAN WAHAM Berbagai macam masalah kehilangan dapat terjadi pada paska bencana, baik itu kehilangan harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini merupakan stresor yag menyebabkan stres pada mereka yang mengalaminya. Bila stress ini berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan salah satu tandanya adalah waham. A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu : Mengkaji data yang terkait masalah waham Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan waham Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan waham Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan waham Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah waham Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan waham B. PENGKAJIAN 1. Pengertian Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. 2. Tanda dan Gejala waham adalah : Untuk mendapatkan data waham saudara harus melakukan observasi terhadap perilaku berikut ini: a. Waham kebesaran Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. 180

description

uyuj

Transcript of Askep Waham

Page 1: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

MODUL VI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA DENGAN WAHAM

Berbagai macam masalah kehilangan dapat terjadi pada paska bencana, baik itu kehilangan harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini merupakan stresor yag menyebabkan stres pada mereka yang mengalaminya. Bila stress ini berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan salah satu tandanya adalah waham.

A. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :1. Mengkaji data yang terkait masalah waham2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan waham 3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan waham4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan waham5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah

waham6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan waham

B. PENGKAJIAN1. Pengertian

Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.

2. Tanda dan Gejala waham adalah :Untuk mendapatkan data waham saudara harus melakukan observasi terhadap perilaku berikut ini:a. Waham kebesaran Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho..” atau “Saya punya tambang emas”b. Waham curiga

Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mecederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.

Contoh: “Saya tahu..seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya”c. Waham agama

Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan Contoh: “Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari”

d. Waham somatik

180

Page 2: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.Contoh: “Saya sakit kanker”, setelah pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker.

e. Waham nihilistikMeyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.Contoh: “Ini khan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh”

Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat saudara gunakan sebagai panduan untuk mengkaji pasien dengan waham :

Selama pengkajian saudara harus mendengarkan dan memperhatikan semua informasi yang diberikan oleh pasien tentang wahamnya.

Untuk mempertahankan hubungan saling percaya yang telah terbina jangan menyangkal, menolak, atau menerima keyakinan pasien.

C. DIAGNOSA KEPERAWATANBerdasarkan data yang diperoleh ditetapkan diagnosa keperawatan:

GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM

D. TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan untuk pasien

a. Tujuan

1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap

Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang diungkapkan dan menetap?Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien cemas secara berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya?Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya aneh dan tidak nyata?Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya?Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang lain?Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh orang lain atau kekuatan dari luar?Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca pikirannya?

181

Page 3: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

2) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

3) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 6 benar

b. Tindakan

1) Bina hubungan saling percaya

Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, saudara harus

membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien merasa

aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang

harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya

adalah:

a). Mengucapkan salam terapeutik

b). Berjabat tangan

c). Menjelaskan tujuan interaksi

d). Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu

pasien.

2) Tidak mendukung atau membantah waham pasien

3) Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman

4) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari

5) Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan

tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien

berhenti membicarakannya

6) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai

dengan realitas.

Latihan 1: Membina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi

waham pasien

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

182

ORIENTASI:“Assalamualaikum dik, perkenalkan nama saya Ani, saya perawat dari puskesmas Darul Imarah, saya yang akan merawat adik hari ini. Nama adik siapa, senangnya dipanggil apa?”

“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang B rasakan sekarang?”“Berapa lama B mau kita berbincang-bincang?”“Dimana enaknya kita berbincang-bincang, B?”

Page 4: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

Berikut ini adalah contoh komunikasi yang didokumentasikan:Data: Pasien tampak tegang, mengatakan berulang-ulang ia adalah nabi

Adam. Klien mengatakan setiap orang harus menuruti perkataannya karena ia adalah utusan Allah.

7) Diskusikan dengan pasien kemampuan realistis yang

dimilikinya pada saat yang lalu dan saat ini

8) Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan

yang dimilikinya.

9) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak

terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.

10) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik

dan

emosional pasien

12) Berbicara dalam konteks realitas

183

KERJA:“Saya mengerti B merasa bahwa B adalah seorang nabi, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setahu saya semua nabi sudah tidak adalagi, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus B?”“B, B ada ditempat yang aman, saya dan keluarga B akan selalu menemani B”“Wah..warna baju yang B kenakan hari ini cocok sekali dengan warna kulit B”“Apa saja yang B harapkan selama ini, bisa B ceritakan kepada saya?”“Bagus sekali, B dapat menceritakan harapan B”

TERMINASI“Bagaimana perasaan B setelah berbincang-bincang dengan saya?””Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus”“Bagaimana kalau saya datang kembali ke rumah B dua hari yang akan datang?”“Jam berapa sebaiknya saya datang kembali?”“Dimana enaknya kita bercakap-cakap nanti?”“Bagaimana kalau nanti kita bicarakan tentang hobinya B?”“Nah selama dua hari tidak bertemu ini coba B ingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran B”.

Page 5: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

13) Bila pasien mampu memperlihatkan kemampuan positifnya berikan

pujian yang sesuai

14) Jelaskan pada pasien tentang program pengobatannya (manfaat, dosis

obat, jenis, dan efek samping obat yang diminum serta cara meminum

obat yang benar)

15) Diskusikan akibat yang terjadi bila pasien berhenti minum obat

tanpa konsultasi

Latihan 2: Memberikan tindakan keperawatan kepada pasien waham

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

184

ORIENTASI“Assalamualaikum B, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi”“Apakah B sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran B?”“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi B tersebut?”“Berapa lama B mau kita berbincang-bincang tentang hal tersebut?”

KERJA“Apa saja hobby B?”“Wah.., rupanya B pandai menari seudati ya, tidak semua orang bisa menari seperti itu lho B” “Bisa B ceritakan kepada saya kapan pertama kali B belajar menari seudati, siapa yang dulu mengajarkannya kepada B, dimana?”“Bisa B peragakan kepada saya bagaimana menari seudati itu?”“Wah..bagus sekali tarian seudati B”“Bagaimana kalau sekarang B teruskan kemampuan menari seudati tersebut…….”“Coba kita buat jadual untuk kemampuan B ini ya, berapa kali sehari/seminggu B mau menari seudati?”“Apa yang B harapkan dari kemampuan menari seudati ini?”“Ada tidak hobi atau kemampuan B selain menari seudati?”

TERMINASI“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan B?”“Setelah ini coba B lakukan latihan menari seudati sesuai dengan jadual yang telah kita buat ya?”

“Dua hari lagi saya akan kembali mengunjungi B ya?”“Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, B setuju?”“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus B minum, setuju?”(jika pasien telah dapat obat)

Page 6: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

Latihan 3:Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

185

ORIENTASI“Assalamualaikum B, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi”“Bagaimana B sudahdicoba latihan menarinya? Bagus sekali” “Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang obat yang B minum?”“Dimana kita mau berbicara?”“Berapa lama B mau kita berbicara?”

KERJA “B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”“Obatnya ada tiga macam B, yang warnanya oranye namanya CPZ, yang putih ini namanya THP, dan yang merah jambu ini namanya HLP semuanya ini harus B minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”. “Bila nanti setelah minum obat mulut B terasa kering, untuk membantu mengatasinya B bisa mengisap-isap es batu”.“Bila terasa mata berkunang-kunang, B sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu”“Sebelum minum obat ini B dan ibu mengecek dulu label di kotak obat apakah benar nama B tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar” “B, obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus B minum dalam waktu yang lama. Sebaiknya B tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter.

TERMINASI“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang B minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”

“Mari kita masukkan pada jadual kegiatan B. Jangan lupa minum obatnya dan melakukan kegiatan yang lain”

“Dua hari lagi saya akan kembali mengunjungi B ya?” “Nanti saya akan bicara dengan ibu dan bapak B. Bagaimana pak, bu, bisa kita ketemu dua hari lagi untuk membicarakan cara merawat B di rumah? Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, bapak dan ibu setuju?”

Page 7: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

2. Tindakan keperawatan yang ditujukan untuk keluarga

a. Tujuan :

1) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien

2) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi

kebutuhan yang dipenuhi oleh wahamnya.

3) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien

secara optimal

b. Tindakan :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien

2) Diskusikan dengan keluarga tentang :

a) Cara merawat pasien waham dirumah

b) Follow up dan keteraturan pengobatan

c) Lingkungan yang tepat untuk pasien.

3). Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat,

dosis, frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)

4). Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan

konsultasi segera

186

Page 8: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham 187

ORIENTASI“Assalamualaikum pak, bu, sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi”“Bagaimana pak, bu apakah sekarang B sudah minum obat secara teratur?. Bagaimana dengan kegiatan yang lain? Sudah dikerjakan?” “Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang bagaimana cara merawat B di rumah?”“Dimana kita mau berbicara?”“Berapa lama bapak dan ibu mau kita berbicara?”

KERJA“Pak, bu, dalam menghadapi sikap anak ibu dan bapak yang selalu mengaku-ngaku sebagai seorang nabi, bapak dan ibutidak perlu kuatir. Yang harus bapak dan ibu perhatikan adalah setiap kali anak bapak dan ibu berkata seperti itu bapak dan ibu dapat menanggapinya dengan: ‘Bapak/Ibu mengerti B merasa bahwa B adalah seorang nabi, tapi sulit bagi bapak/ibu untuk mempercayainya karena setahu bapak/ibu semua nabi sudah tidak ada lagi, bisa kita lanjutkan pembicaraan kita tentang kemampuan- kemampuan yang pernah B miliki?’“Bapak/Ibu dapat bercakap-cakap dengan B tentang kebutuhan yang diinginkan B, misalnya: “Bapak/Ibu percaya B punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada bapak/ibu. B khan punya kemampuan ............ “ (kemampuan yang pernahdimiliki oleh anak) “Bagaimana kalau dicoba lagi sekarang?”(Jika anak mau mencoba berikan pujian)“Lalu bapak dan ibu juga harus lebih sering memuji B jika ia melakukan hal-hal yang baik ya”.“Hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang berinteraksi dengan B”“Pak, bu, B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”“Obat ini harus diminum secara teratur setiap hari dan jangan dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena akan dapat menyebabkan B kambuh kembali (Libatkan keluarga saat memberikan penjelsan tentang obat kepada klien)

TERMINASI“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat B di rumah?”“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi dan tolong bantu B untuk minum obat sesuai yang saya ajarkan tadi”

Page 9: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

E. EVALUASI 1. Pasien mampu:

a. mengungkapkan keyakinannya sesuai dengan kenyataan

b. berkomunikasi sesuai kenyataan

c. menggunakan obat dengan benar dan patuh

2. Keluarga mampu:

a. Membantu pasien untuk mengungkapkan keyakinannya sesuai kenyataanb. Membantu pasien melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pasienc. Membantu pasien menggunakan obat dengan benar dan patuh

F. MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Berikut adalah pedoman pengkajian dari diagnosa keperawatan waham. Format pengkajian lengkap dapat dilihat di modul 7

188

“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu danbapak, misalnya: mengaku sebagai seorang nabi terus menerus dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi saya di Puskesmas Darul Imarah, atau hubungi nomor ini: (0651) 321324

“Baiklah seminggu lagi saya akan datang untuk melihat perkembangan anak bapak dan ibu serta membicarakan tentang cara merawat yang lain”

LatihanDokumentasikan pengkajian dan diagnosa keperawatan pasien waham menggunakan format yang tersedia

Proses pikir[ ] Sirkumstansial [ ] Tangensial[ ] Flight of ideas [ ] Blocking[ ] Kehilangan assosiasi [ ] Pengulangan bicara

Page 10: Askep Waham

Modul VI Askep Dewasa Waham

2. Dokumentasi disesuaikan dengan kartu rekam medik pasien di puskesmas (lihat modul pencatatan dan pelaporan)

189Isi pikir[ ] Obsesi [ ] Fobia[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait[ ] Hipokondria [ ] Pikiran magis

Waham[ ] Agama [ ] Somatic [ ] Kebesaran [ ] Curiga

[ ] Nihilistik [ ] Sisip pikir [ ] Siar pikir [ ] Kontrol pikir