ASKEP PNEUMOTHORAKS

19
MANAJEMEN MANAJEMEN KEPERAWATAN KEPERAWATAN TRAUMA THORAKS TRAUMA THORAKS

description

power point ASKEP PNEUMOTHORAKS

Transcript of ASKEP PNEUMOTHORAKS

Page 1: ASKEP PNEUMOTHORAKS

MANAJEMEN MANAJEMEN KEPERAWATAN KEPERAWATAN

TRAUMA THORAKSTRAUMA THORAKS

Page 2: ASKEP PNEUMOTHORAKS

PNEUMOTHORAKS

Pengertian

Masuknya udara ke dalam rongga pleura bila ada laserasi atau robekan paru-paru, bronkhus atau trakhea atau bila adanya luka tembus yang menghubungkan rongga pleura ke dunia luar.

Page 3: ASKEP PNEUMOTHORAKS

PATOFISIOLOGIakumulasi udara yang masuk ke rongga

pleura mengurangi ekspansi paru sehingga

Menyebabkan (tension pneumothoraks)

Seluruh rongga pleura terisi udara pada

Satu sisi, akan terjadi pergeseran

Mediastinum ke sisi yang terkena.

a

Page 4: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Hal ini menimbulkan:Penurunan volume paru-paru pada

sisi yang terkena sehingga terjadi gangguan pertukaran gas.

Menekuknya vena kava akan mengurangi aliran balik darah ke atrium kanan dan menaaikkan tekanan vena sentral sehingga terjadi penurunan curah jantung.

Page 5: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Tanda-tanda pneumothoraks Tak ada bunyi napas pada sisi yang

terkena. Deviasi trakhea yang menjauh sisi paru

tanpa bunyi napas Sianosis Distensi vena leher Bisa terjadi empisema subkutis

Page 6: ASKEP PNEUMOTHORAKS

HEMOTHORAKSPENGERTIAN

Kolapsnya paru-paru karena penumpukan

darah pada rongga pleura.

Terjadi bila ujung iga yang patah melukai

arteri interkostalis yang menyertai pada

trauma tumpul sehingga terjadi akumulasi

darah pada rongga pleura.

Akibat yang ditimbulkan sama dengan

pneumothoraks.

Page 7: ASKEP PNEUMOTHORAKS

• Pemasangan WSD sela iga 2 – 3 pada line mid clavicula untuk pneumothoraks dan sela iga 6 – 7 pada lateral line mid aksilaris untuk pasien hemothoraks.

• Tindakan terhadap syok

• Oksigen tambahan

• Pembedahan untuk memperbaiki cedera.

Penatalaksanaan Medis

Page 8: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Pengkajian Data Dasar

1. Pneumothoraks nyeri dada tajam pada sisi yang sakit

sewaktu bernapas. Dispnoe dan takhikardia Penggunaan otot-otot bantu

pernapasan diaforesis

Page 9: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Tidak ada bunyi napas seirama dengan gerakan dinding dada yang sama pada daerah yang sakit.

Gelisah dan agitasi Trakhea berpindah / mengarah pada daerah

yang tidak sakit. Kemungkinan sianosis Bunyi hipertympani pada perkusi diatas

daerah yang terkena. syok

Page 10: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Luka memarObservasi luka dada terbuka terhadap

bunyi hisapan (pneumothoraks terbuka).

Tension pneumothoraks: distensi vena leher, kemungkinan emfisema subkutis.

Page 11: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Pengkajian Hemothoraks

Pekak dengan perkusi diatas sisi yang sakit

SianosisHipoksiaPenurunan curah jantungManifestasi lain seperti

pneumothoraks

Page 12: ASKEP PNEUMOTHORAKS

RENCANA KEPERAWATAN

Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan trauma dada (jenis spesifik)

1.Pantau Status pernapasan setiap 2 jam (akut), setiap

8 jam (stabil) Masukan (intake) dan haluaran (output)

setiap 8 jam Hasil AGD

Page 13: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Pembengkakan leher dan wajah dan distensi vena-vena setiap 8 jam.

Rekaman EKG Posisi trakhea.

2. Pertahankan selalu posisi semi fowler atau fowler

3. Laporkan pembengkakan muka dan atau leher bila terasa (Sensasi) berpasir.

4. Laporkan disritmia jantung pada dokter, ikuti protokol fasilitasi dan prosedur disritmia terdeteksi.

Page 14: ASKEP PNEUMOTHORAKS

5. Jika sabuk iga elastik digunakan, jelaskan bahwa ini untruk menstabilkan kerangka iga.

6. Beritahu dokter jika ditemukan Meningkatnya distress pernapasan Pembengkakan leher dan wajah yang

mempengaruhi pernapasan. Menurunnya nadi distal disertai gejala

syok hipovolemik. Hipotensi, bunyi redup, distensi vena leher

Page 15: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Penurunan kesadaranPergeseran trakhea ke sisi yang sakitPeningkatan nyeri yang tidak hilang

dengan analgetik

Page 16: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan

Ikuti protokol management nyeriPertahankan posisi semi fowler,

hindarkan memiringkan badan pada sisi yang mengalami trauma.

Pertahankan pembatasan aktifitas sesuai anjuran.

Page 17: ASKEP PNEUMOTHORAKS

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tertahannya sekresi paru, kerusakan sistem polmunal sekunder terhadap trauma dada

1. Pantau Suhu tubuh setiap 4 jam Hasil rongten dada dan laporkan jumlah

lekosit Warna dan konsistensi sputum Kemampuan batuk secara efektif Penampilan luka

Page 18: ASKEP PNEUMOTHORAKS

2. Berikan antibiotika sesuai pesanan dan evaluasi keefektifannya, beritahu dokter jika timbul efek merugikan terjadi.

3. Dapatkan spesimen untuk kultur (sputum, darah, pus).

4. Ikuti selalu kewaspadaan seperti cuci tangan dll.

5. Ganti balutan WSD setiap hari

6. Cegah tenaga kesehatan dan pengunjung yang menderita ISPA untuk berhubungan dengan pasien trauma dada.

Page 19: ASKEP PNEUMOTHORAKS

DISKUSI …………………