Askep hipertensi

24
HIPERTENSI NAMA : IMAM ARYANA NIS : 101415011

Transcript of Askep hipertensi

Page 1: Askep hipertensi

HIPERTENSI N A M A : I M A M A RYA N A

N I S : 1 0 1 4 1 5 0 1 1

Page 2: Askep hipertensi

DEFINISI HIPERTENSI MENURUT PARA AHLI ADA BEBERAPA PENGERTIAN DIANTARANYA

• Menurut udjianti : hipertensi merupakan meningkatnya tekanan darah yang

lebih dari normal dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus dari

suatu periode tertentu .

• Menurut kamus kedokteran dorlan : bahwa hipertensi merupakan tekanan

darah arteri yang tinggi tidak mempuyai sebab esential ,idiopatic,atau

primary hypertension.

• Menurut ignatavicus : hipertensi atau darah tinggi adala tekanan darah

yang sistolik atau diastolik yang terjadi pada seseorang.

Page 3: Askep hipertensi

ETIOLOGI

Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan menurut Dr.Iskandar

Junaidi, 2010 yaitu 

• Hipertensi Primer/esensial

• Hipertensi sekunder

Page 4: Askep hipertensi

PATOFISIOLOGI

• Angiotensin Converting Enzyme (ACE), Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati selanjutnya oleh hormone, rennin akan diubah menjadi angiotensin 1, oleh ACE yang terdapat di paru-paru ,angiotensin 1 diubah menjadi angiotensin II, peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama, yaitu Meningkatkan sekresi hormone antidiuretik (ADH) dan rasa haus (Astawan, 2005).

• ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitasi) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH sangat sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya untuk mengencerkanya volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan di bagian intra seluler akibatnya volume darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah (Astawan, 2005).

Page 5: Askep hipertensi

 TANDA DAN GEJALA

• Meningkatkan tekanan darah > 140/90 mmHg• sakit kepala• epistaksis• pusing/migrain• sukar tidur • lemah dan lelah• mata berkunang kunang• muka pucat

Page 6: Askep hipertensi

 PENATALAKSANAAN MEDIS

Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis a. Penatalaksanaan Non Farmakologis. 1. diet 2. aktivitas b. Penatalaksanaan Farmakologis. kita ambil salah satu contoh obat anti hipertensi 1. diuretik jenis obat-obatan ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh melalui kencing . Dengan demikian volume cairan dalam tubuh berkurang sehingga daya pompa jantung lebih ringan

Page 7: Askep hipertensi

 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

• Observasi • Wawancara• Pemeriksaan fisik

Page 8: Askep hipertensi

Pengkajian Identitas Pasien• Nama : Ny. S• Umur : 81 Tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Agama : Islam• Status : Menikah• Pendidikan : SMP• Pekerjaan : Swasta• Suku : sunda• Alamat : singaparna• Diagnosa Medis : HHD ( Hipertensi Heart Disease)• No. RM : 16014xxx• Tanggal masuk RS : 25 juli 2016 Jam 16.00• Tanggal / Waktu pengkajian : 26 juli 2016 Jam 08.00 

Page 9: Askep hipertensi

Identitas Penanggung Jawab• Nama : Ny. E• Umur : 33 tahun• Pekerjaan : Swasta• Alamat : singaparna• Hubungan dengan pasien : anak

Page 10: Askep hipertensi

Keluhan utama• Pasien merasa sering sakit kepala ( pusing)Riwayat kesehatan Riwayat penyakit sekarang• Pasien datang ke ruangan madinah pada tanggal 25 juli 2016 jam 16.00 WIB Dengan

diantar keluarganya, pasien mengatakan kepalanya sakit seperti di Remas- remas sakit kepala di rasakan setiap saat, badannya Lemas dan pinggang terasa sakit, keluarga pasien mengatakan bahwa Sebelumnya di bawa ke rs pasien jatuh saat ke kamar mandi skala nyeri 5 ( 0-5) dengan TTV , TD: 220/100 MMHg,N : 87/ menit , R :23/ menit, S: 36,6 °c

Riwayat penyakit dahulu• Pasien sudah lama menderita hipertensi, dan sering mengeluh sakit kepala, Tetapi belum

sampai di rawat ke RS.  Riwayat penyakit keluarga• Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular dan hanya mempunyai Penyakit

menurun yaitu hipertensi keluarga pasien mengatakan ada salah satu Keluarganya yang memiliki penyakit hipertensi.

Page 11: Askep hipertensi

• Pemeriksaan Fisik Dan Tanda-Tanda Vital • - Keadaan umum • - Penampilan Pasien terlihat lemas • Kesadaran Compos metis  Pemeriksaan tanda-tanda vital • TD : 220/100 MMHg• N :87/ menit • R : 23 / menit • S : 36,6 °c

Page 12: Askep hipertensi

Pemeriksaan fisik (head to toe)Kepala • Rambut : bersih , beruban dan potongan pendek• Mata : replek terhadap cahaya baik , conjungtiva merah muda, sklera putih• Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen• Hidung : bersih tidsak ada polip• Mulut : mulut bersih, kemampuan bicara baik• Dada : tidak ada retaksi dada• Abdomen : bising usus 22 kali /menit , simetris, bunyi perut normal ( timpani )

tidak ada nyeri tekan• Ekstremitas atas : kekuatan otot lemah tangan kanan terpasang infus RL 20 TPM• Ekstremitas bawah : tidak ada oedema• Punggung : tida ada lecet• Genetalia : berjenis kelamin perempuan dan terpasang dc• Kulit : bersih , turgor baik

Page 13: Askep hipertensi

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM HEMATOLOGI PADA TANGGAL 28 JULI 2016Jenis pemeriksaan

( hematologi )

Hasil Satuan Normal

GDS

Creatinin

HB

Leukosit

Eosonofil

Eritrosit

Hematokrit

Trombosit

106

1,0

13,7

6,800

2,00

3,60

30,00

172,00

mg/dl

mg/dl

gr %

/mk

%

juta/ml

%

ribu/ml

< 200

0,5 – 0, 9

12 – 14

400 – 11000

1,00 – 3,00

4,60 – 5,50

31,00 – 45,00

150,00 – 450,00

Page 14: Askep hipertensi

Pemeriksaan EKG tanggal 28juli 2016• Kesimpulan• OMI anterior• VES

Terapi farmakologis1 Meloxilam 2x7,5 mg

2 Captopril 2x2,5 mg

3 Monacto 2x1/2 tab

4 CPG 1x1 tab

5 Ospal 1x1 tab

6 Cefotaxime 2x1 gram

7 Torasic 2x1 amp

Page 15: Askep hipertensi

Prioritas Masalah Gangguan Pemeneuhan Kebutuhan Dasar

• Nyeri akut gangguan rasa nyaman nyeri

• Intoleransi aktivitas

• Resiko injuri

Page 16: Askep hipertensi

TINDAKAN KEPERAWATAN

Page 17: Askep hipertensi

1. Nyeri akut (gangguan rasa nyaman nyeri )• DS : pasien mengatakan , kepalanya terasa sakit dan lehernya terasa kaku, nyeri seperti di remas.• DO : pasien terlihat menahan nyeri skala nyeri 5 ( 0-5 ) Intervensi : • Kaji skala nyeri • Observasi keaadaan umum pasien • Kolaborasi pemberian obat analgetik • Observasi TTV Implementasi ,jam 08:00 ,(26/07/2016)• Mengkaji skala nyeri pasien • Mengobservasi keaadaan umum pasien • Mengkolaborasikan pemberian obat analgetik• Mengobservasi TTV : TD: 220/100 MMHg ,N: 86 /Menit ,R: 23 /Menit , S: 36,7Evaluasi : jam 13:25• S : pasien mengatakan kepala sakit seperti di remas –remas saat berjalan • O : pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri • A : masalah nyeri belum teratasi • P : lanjutkan intervensi

Page 18: Askep hipertensi

2. Intoleransi aktivitas • DS : pasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan aktivitas

mandiri • DO : pasien terlihat bedres pasien terlihat di bantu orang lain saat melakukan aktivitas

karena lelah Intervensi • Berikan dorongan untuk beraktivitas • Observasi keaadan umum pasien • Anjurkan pasien untuk istirahat Implementasi , jam 10:00, ( 26/07/2016 )• Memberikan dorongan untuk beraktivitas• mengobservasi keadaan umum pasien• menganjurkan pasien untuk istirahat Evaluasi : jam 14:00• S : pasien mengatakan badannya lemas dan belum bisa melakukan aktivitas secara

mandiri • O : pasien tampak lemas • A : intoleransi aktivitas belum teratasi • P : lanjutkan intervensi

Page 19: Askep hipertensi

3. resiko injuri • DS : pasien mengatakan pandangan terlihat kabur dan berkunang – kunang saat

berdiri dan berjalan • DO : pasien terlihat sempoyongan saat berjalan dan selalu berpegangan Intervensi • orientasikan pasien terhadap lingkungan • pertahankan tirah baring ketat • anjurkan pasien untuk mengistirahatkan mata • observasi keadaan umum pasien Implementasi ,jam 11:35, ( 26/07/2016) • mengorientasikan pasien terhadap lingkungan • mempertahankan tirah baring ketat • menganjurkan pasien untuk mengistirahatkan mata • mengobservasi keadaan umum pasien Evaluasi jam 14:00• S : pasien mengatakan pandangan kabur dan berkunang- kunang • O : pasien masih berbaring di tempat tidur • A : resiko injuri belum teratasi • P : lanjutkan intervensi

Page 20: Askep hipertensi

CATATAN PERKEMBANGAN

Page 21: Askep hipertensi

1. nyeri akut ( gangguan rasa nyaman nyeri )• DS : pasien mengatakan kepalanya sakit dan berkurang dan tidak pusing lagi • DO : pasien tampak rileks skal nyeri 0( 0-5)Intervensi • kaji skala nyeri• observasi keadaan umum pasien • kolaborasi pemberian analgetik • observasi TTV Implementasi ,jam 14: 00, ( 27/07/2016 )• mengkaji skala nyeri pasien • mengobservasi keadaan umum pasien • mengkolaborasi pemberian obat analgetik • mengobservasi TTV : TD : 180/70 MMHg ,N : 87 / Menit ,R : 24 / Menit ,S : 36,5 CEvaluasi jam 19:30• S : pasien mengatak sudah tidak pusing • O : pasien sudah nampak rileks dan bertenaga skala nyeri • A : nyeri akut pada pasien dapat teratasi • P : hentikan intervensi

Page 22: Askep hipertensi

2. intoleransi aktivitas • DS : pasien mengatakan badanya sedikit lemas dan aktivitas sebagian dibantu • DO : pasien tampak lemas sedikit lemas Intervensi • berikan dorongan untuk beraktivitas • observasi keaadaan umu pasien • anjurkan pasien untuk istirahat Implementasi , jam 16:30, ( 27/07/2016 ) • memberikan dorongan untuk beraktivitas • mengobservasi keadaan umum pasien • menganjurkan pasien untuk iastirahat Evaluasi : jam 18:45• S : Pasein mengatakan badanya sudah tidak lemas lagi dan aktivitas mulai

mandiri • O ; pasien tampak bertenaga • A : intoleransi aktivitas dapat teratasi • P ; hentikan intervensi

Page 23: Askep hipertensi

3.Resiko Injuri • DS : pasien mengatakan pandangannya berkunang-kunang ketika berdiri terlalu lama • DO : pasien lebih tenag jika dalam posisi tidur Intervensi • Orientasikan pasien terhadap lingkungan • Pertahankan tirah baring ketat • Anjurkan pasien untuk mengistirahatlkan mata • Observasi keadaan umum pasien Implementasi jam 19:30, (27/07/2016)• Mengorientasikan pasien terhadap lingkungan • Mempertahankan tirah baring ketat • Menganjurkan pasien untuk mengistirahatlkan mata • Mengobservasi keadaan umum pasien Evaluasi : jam 20:55• S : Pasien mengatakan mata masih berkunag- kunang jika berdiri terlalu lama • O : Pasien tampak tenang dalam posisi tidur • A : Resiko injuri teratasi sebagian • P : Lanjutkan intervesi

Page 24: Askep hipertensi

1.resiko injuri • DS : Pasien mengatakan pandangannya sedikit berkunang –kunang • DO : Pasien tampak tenang jika dalam posisi tidur Intervensi • Orientasikan pasien terhadap lingkungan • Pertahankan tirah baring • Anjurkan pasien untuk mengistirahatkan mata • Mengobservasi keadaan umum pasien

 Implemntasi jam 09:00, (28/07/2016)• Mengorientasikan pasien terhadap lingkungan • Mempertahankan tirah baring • Menganjurkan pasien untuk mengistirahkan mata • Mengobservasi keadaan umum pasien Evaluasi jam 13:45 • S : Pasien mengatakan pandangannya sudal mulai membaik • O : Pasien tampak tenang • A : Resiko injuri dapat teratasi • P : Hetikan intervensi