Askep Meningitis Print

24
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MENINGITIS ALI HAMZAH, SKp. MNS.

Transcript of Askep Meningitis Print

Page 1: Askep Meningitis Print

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MENINGITIS

ALI HAMZAH, SKp. MNS.

Page 2: Askep Meningitis Print

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

• SSP adalah jaringan tubuh yang berdifferensiasi tinggi dan kemampuan beregenerasi rendah, shg bila terjadi kerusakan maka sifatnya permanen.

• SSP tidak berhubungan dengan dunia luar, shg proses infeksi yang terjadi biasanya sekunder dari tempat lain, baik secara hematom, limfogen ataupun perjalanan langsung dari fokus dekat

• Bila sudah terjadi infeksi/invasi, mikroorganisme ke dlm SSP akan timbul berbagai kesulitan karena :

a. Daerah SSP punya kemampuan mekanisme pertahanan tubuh baik seluler maupun humoral minim/sedikit sekali.

Page 3: Askep Meningitis Print

b. Adanya sawar darah otak disamping merupakan pertahanan thd invasi mikroorganisme dan toxin, juga menyulitkan masuknya antibiotika atau khemotherapetika ke dlm SSP, demikian juga sel radang dan antibodi

c. Cairan/liquor merupakan media yang ideal untuk berkembang biaknya mikroorganisme.

Page 4: Askep Meningitis Print

Jalan masuk infeksi ke dlm SSP

• Hematogen, mis : Thromboplebitis dan Endokarditis.

• Percontinuatum, mis : Trauma Kepala.• Penyebaran dari fokus yang berdekatan

mastoiditis, Otitis Media, sinusitis• Retrograd (via gigitan binatang) masuk

ke saraf perifer, mis: Rabies• Langsung masuk ke dlm CSF karena

efek samping tindakan Lumbal Punksi.

Page 5: Askep Meningitis Print

Mikro organisme penyebab Infeksi SSP• Virus, seperti: Herpes simpleks, varisella zoster,

rabies, HIV• Mycoplasma, seperti: M. pneumonia, M. homonis.• Bakteria, seperti: Streptococcus pneumonie, nisseria

mengitides, heamophilus influenza, staphylococcus, tuberculosis

• Spirochetes, seperti T. pallidum• Fungi, seperti cryptokokkus, candida• Helminthes, seperti: cacing tambang, ascaris

lumbricodes

Page 6: Askep Meningitis Print

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MENINGITIS

Pengertian• Adalah infeksi pada CSF disertai peradangan pada

pia-arachnoid, ruang sub arachnoid dan dpt sampai ke jaringan permukaan otak dan medula spinalis

Penyebab• Haemophillus influenza, pneumococcus,

meningococcus, streptococcus group A, Staphilococcus aureus, penumococcus,

E. Coli. Proteus, pseudomonas, dan virus.

Page 7: Askep Meningitis Print

KlasifikasiBerdasarkan penyebab dibagi 2 yaitu:1. Bacterial Meningitis:

a. Meningitis purulenta, penyebab: Staphilococcus, Streptococcus, Meningococcus, Hemophillus influenza

b. Meningitis serosa. Paling sering terjadi pada orang dewasa yang disebabkan oleh meningitis tuberculosa, mrp infeksi pd sist. persarafan yg terjadi scr sekunder akibat sakit TBC di tempat lain (paru, kelenjar, dsb) 2. Viral meningitis, penyebab: Infeksi Virus Herpes, Infeksi

sal pernafasan

Page 8: Askep Meningitis Print

PatofisiologiPatofisiologiMikroorganisme penyebabMikroorganisme penyebab

Tak langsungTak langsung langsunglangsung

Aliran darahAliran darah akibat Trauma kepala akibat Trauma kepala

CNS/SSPCNS/SSP

Proses Inflamasi :Proses Inflamasi : (arachnoid, piamater, ventrikel otak)(arachnoid, piamater, ventrikel otak)

Jar. Tubuh & Pemb. DarahJar. Tubuh & Pemb. Darah

Eksudasi fibrinoges fibrinEksudasi fibrinoges fibrin

Sindrome meningitisSindrome meningitis

Demam, ggn kesadaran, nyeri kepala hebat, rangsang meningeal Demam, ggn kesadaran, nyeri kepala hebat, rangsang meningeal

Page 9: Askep Meningitis Print

Patofisiologi dan Patogenesa Meningitis Bakterialis:

Kolonisasi di daerah nasofaringeal

Invasi local

Bakteriemia

Invasi ke meningen

Replikasi bakteri

Inflamasi di ruang sub arakhnoid

Peningkatan fermeabilitas Penurunan kemampuan Cerebral vaskulitis Sawar darah otak absorpsi dan ggn pengaliran Dan atau infark CSF pada ruang Sub arachnoid Edema vasogenik Edema Sitotoksis Hydrosephalus Edema interstitial Peningkatan tekanan intra kranial

Page 10: Askep Meningitis Print

Meningitis Meningitis TuberkulosisTuberkulosis

• Merupakan peradangan pada selaput otak (meningen) oleh bakteri tahan asam (Micobacterium tuberculose) dan lebih sering pada daerah leptomeningen daerah basis otak.

Page 11: Askep Meningitis Print

Patogenesa• Micobacterium tbc msk ke dlm tubuh melalui inhalasi msk ke dlm

cabang-cabang bronkhus tertanam dalam bronkhiolus atau alveolus sepanjang sistim mukosiliaris tersimpan di paru-paru bagian tengah dan mengalami multipikasi, selanjutnya:Stadium I: kuman yang bermultifikasi dan kurang virulen akan dihancurkan oleh makrofag kuman habis proses berakhir. Tapi bila kuman virulen makrofag tdk mampu memakannya shg infeksi berlanjut dan masuk ke stadium berikutnya.

Stadium II: Kuman mengalami replikasi makrofag lisis monosit tertarik ke daerah lesi berdiferensiasi menjadi makrofagmenghisap kuman tapi tdk mampu menghancurkannya kuman tumbuh dlm makrofag berkumpul pada fokus primer dan infeksi shg disebut tuberkel. Makrofag yang terinfeksi sampai ke KGB kemudian melalui saluran lymfe msk ke dlm aliran darah (limfehematogen) dan menyebar ke ginjal, korpus vertebra dan akhirnya daerah meningen.

Page 12: Askep Meningitis Print

• Stadium III: Dimulai 2 – 3 mg setelah infeksi I yg menimbulkan respon immunitas seluler untuk mengakhiri pertumbuhan Mycobacterium tbc. Tbh mengeluarkansel T helper dan bertemu dg antigen kuman TBC tsb tbh menghasilkan sel T yang spesifik yg mampu menghasilkan sitokin dan mampu mengaktivasi monosit dan makrofag untuk menghisap kuman TBC. Pada stadium ini pertahanan pasen sangat menentukan apakah kuman tsb mati atau segera berkembang aktif pada stadium selanjutnya.

• Stadium IV: Terjadi bila pasen memiliki daya tahan tubuh yg lemah penurunan resistensi pasen terjadi reaktivitas dari fokus shg timbul perkejuan atau kavitas yg mrpk media yg baik untuk dan semakin berkembang biaknya kuman TBC shg menimbulkan bronkhopneumonia.

Page 13: Askep Meningitis Print

Menurut Medical Research Council of Great Brittain, dibagi ke dalam :

• Stadium I : klien nampak tidak sehat, suhu sub fibris, nyeri kepala.

• Stadium II : stadium I + gejala defisit neurologis fokal dan kaku kuduk.

• Staium III : gejala I & II + penurunan tingkat kesadaran sampai koma

Page 14: Askep Meningitis Print

Gejala Klinis Meningitis:Gejala Klinis Meningitis:• Panas badan yang meninggiPanas badan yang meninggi• Ggn kesadaranGgn kesadaran• Iritasi rangsang meningen: Iritasi rangsang meningen:

kaku kuduk, kernign sign, kaku kuduk, kernign sign, lasaque dan brudzinski (+)lasaque dan brudzinski (+)

• KejangKejang• PhotopobiaPhotopobia• Fontanel yang menonjol pd Fontanel yang menonjol pd

bayibayi• Nausea, anoreksia, muntahNausea, anoreksia, muntah• Nyeri kepala / punggungNyeri kepala / punggung• Kelumpuhan nervus kranial Kelumpuhan nervus kranial

tertentutertentu• Tanda-tanda peningkatan Tanda-tanda peningkatan

TIK TIK

KomplikasiKomplikasi : :

• Ketulian, Ketulian, • buta, buta, • Mental retardasi, Mental retardasi, • Hemiparese, Hemiparese, • Hipertoni Otot, Hipertoni Otot, • Kejang Permanen, Kejang Permanen, • HidrocepalusHidrocepalus

Page 15: Askep Meningitis Print

Gambaran KlinikStadium Prodormal (1-3 mg):• Kesadaran baik• Rangsang meningen -/+ pd akhir stadium• Kelainan neurologis• Biasanya klien : tampak sehat, gelisah, penurunan BB, suhu sub febris,

mual, muntah, apatis, malaise, anorexia, nyeri kepala, kejang.

Page 16: Askep Meningitis Print

Stadium Transisional• mulai terjadi penurunan kesadaran• terdapat rangsa meningeal berupa kaku kuduk, tanda

brudzinski dan kernig yang positip• terdapat tanda-tanda fokal neurologi, yaitu : opthalmoplegi &

Hemiparese

Stadium Terminal (terjadi kerusakan otak fokal dan difuse)• penurunan tingkat kesadaran sampai koma• Dekortikasi dan deserebrasi• tanda-tanda neurologis :

» hemiplegi» para parese» ggn nervus kranial II, III, IV, VI, VIII» respirasi dpt cheyne stokes

Page 17: Askep Meningitis Print

Pencegahan• Pengenalan dan penatalaksanaan pd ISPA dan Otitis media meningitis• Pengenalan & penemuan peny. Meningitis scr dini agar dilakukan

pengobatan & penatalaksanaan medis scr spesifik• Imunisasi / vaksinasi

Komplikasi:1. Komplikasi neurologi:

a. Segera: kejang, cerebral venous thrombosis, peningkatan TIK.

b. Lanjut:hidrosephalus, empiema sub dural. 2. Non neurologi: SIADH, DIC, Acute bacterial endocarditis, Arthritis, shock.

Page 18: Askep Meningitis Print

Therapetik Management• Isolasi• Pemberian antibiotika (test resistensi)• Observasi tanda vital• pemasukan cairan, kalori & protein harus diperhatikan &

berikan sesuai kebutuhan.• memelihara jalan nafas• memelihara kebersihan tubuh• membantu miksi dan defekasi agar tak terjadi infeksi

sekunder, mis: sistitis, decubitus• Pemberian obat antipiretik u/ hiperthermi• pasien dengan oedema serebri berikan manitol 20% (obat

anti edema)• Penanganan kejang• menurunkan TIK yang meninggi• Mencegah komplikasi

Page 19: Askep Meningitis Print

PengkajianKaji Riwayat :• Infeksi Virus Herpes, Infeksi sal pernafasan• Trauma kepala• Infeksi hidung, sinus & telinga (OMA & OMK)• Riwayat TB atau kontak dengan penderita TBC.• Kebiasaan renang, mengorek kuping dg benda keras

Page 20: Askep Meningitis Print

Pemeriksaan fisik:• Tingkat kesadaran menurun (status neurologis menuru, Lethargi sampai

koma)• Perubahan memori demensia• Perubahan tingkah laku• Nyeri kepala dan nyeri otot• Reaksi pupil dan pergerakan mata terganggu, terjadi :

– Photophobia : mudah terangsan jika terkena cahaya.– Nistagmus : bola mata bergerak cepat.

• Facial parese• Kesulitan mendengar• Kakau kuduk peradangan pd meningen (nucal regidity, khas pd klien

meningitis)• Terdapat tanda-tanda : kernig, lasaque.• Pada bakterial meningitis terdapat tanda brusdzinski• Seperti gejala-gejala penyakit influenza : sakit kepala, mual, muntah,

takhikardi dan mengigil.

Page 21: Askep Meningitis Print

• Pd motorik : kaku otot sulit mengunyah dan menelan – Awal gejala masih dalam batas normal– Pd fase selanjutnya terjadi penurunan kekuatan otot : hemiparese

kaji kekuatan otot dengan cara : klien dalam posisi tidur terlentang, pemeriksa meminta klien untuk mengangkat kaki atau tanggannya.

• Terdapat tanda-tanda PTIK• kejang akibat iritasi pada meningeal• Rash atau ptechiae• Echimosis & perubahan warna kulit• Kolaps sirkulasi septik syok• Bila sudah terjadi infark, terlihat fontanel menegang dan sutura cranial

terpisah.

Page 22: Askep Meningitis Print

• Pemeriksaan Diagnostik: CT scan, MRI, rontgen photo: tengkorak, dada, sinus. Apabila nampak sinus tdk menutup, berarti pneumonia, sinusitis, mastoiditis.

• Pemeriksaan LCS dengan lumbal punksi :» TIK meningkat (180 – 400 mmHg) akibat oedema

otak.» Protein > 50mg/dl, glukosa < 40 mg/dl» None & pandi terbentuk cincin, berwarna kuning

keruh sampai dg xantokrom & menggumpal» Cultur darah » Apus cairan spinal : Tuberkel TBC» Urea normal dan elektrolit abnormal dehidrasi» LDH meningkat

Page 23: Askep Meningitis Print

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN1)1) Tidak efektifnya kebersihan jalan nafas berhubungan dengan paralise otot Tidak efektifnya kebersihan jalan nafas berhubungan dengan paralise otot

pernafasan atau akumulasi sekret.pernafasan atau akumulasi sekret.2)2) Tidak efektifnya pola nafas b.d. penekanan pd respiratoric centre (med. Oblongata)Tidak efektifnya pola nafas b.d. penekanan pd respiratoric centre (med. Oblongata)3)3) Gangguan rasa nyaman; nyeri b.d :Gangguan rasa nyaman; nyeri b.d :

a.a. Peningkatan TIKPeningkatan TIKb.b. Proses inflamasiProses inflamasic.c. Proses ToksikasiProses Toksikasi

4)4) Gangguan pemenuhan asupan nutrisi b.d. sulit mengunyah & menelan akibat Gangguan pemenuhan asupan nutrisi b.d. sulit mengunyah & menelan akibat kelemahan otot (lethargi)kelemahan otot (lethargi)

5)5) gangguan komunikasi verbal b.d. menurunnya tingkat kesadaran, paralise otot-otot gangguan komunikasi verbal b.d. menurunnya tingkat kesadaran, paralise otot-otot wajah dan leherwajah dan leher

6)6) gangguan mobilisasi fisik b.d. penurunan kesadaran, kelemahan otot (lethargi)gangguan mobilisasi fisik b.d. penurunan kesadaran, kelemahan otot (lethargi)7)7) gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari b.d. penurunan kesadarangangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari b.d. penurunan kesadaran8)8) gangguan keseimbangan cairan dan elektrolitgangguan keseimbangan cairan dan elektrolit9)9) gangguan rasa aman: cemasgangguan rasa aman: cemas10)10) resiko terjadinya cedera / injuriresiko terjadinya cedera / injuri11)11) resiko gangguan integritas kulitresiko gangguan integritas kulit

Page 24: Askep Meningitis Print

PRINSIP INTERVENSIPRINSIP INTERVENSI• Atur posisi : kepala > tinggi dr badan sekira 15 – 30 o Atur posisi : kepala > tinggi dr badan sekira 15 – 30 o utk menurunkan utk menurunkan

peningkatan TIK (pd garis lurus)peningkatan TIK (pd garis lurus)• Observasi TTV, GCS, intake output, tanda PTIK, hasil lab.Observasi TTV, GCS, intake output, tanda PTIK, hasil lab.• Lakukan kompres dingin atau hangat (tergantung kebutuhan)Lakukan kompres dingin atau hangat (tergantung kebutuhan)• Hindari stimulus/rangsangan & pasang bad plangHindari stimulus/rangsangan & pasang bad plang• Lakukan suctioning scr hati-hatiLakukan suctioning scr hati-hati• Lakukan pemasangan NGT atau infusLakukan pemasangan NGT atau infus• Bantu kebutuhan aktifitas sehari-hariBantu kebutuhan aktifitas sehari-hari• Lakukan mobilisasi aktif/pasif Lakukan mobilisasi aktif/pasif bils kondisi klien memungkinkan bils kondisi klien memungkinkan rubah posisi rubah posisi

mika/mikimika/miki• Berikan informasi ttg penyakit klien pd keluargaBerikan informasi ttg penyakit klien pd keluarga• Kolaborasi dg tim kesehatan untuk pemberian :Kolaborasi dg tim kesehatan untuk pemberian :

– Antibiotika yg sesuaiAntibiotika yg sesuai– Cairan hipertonik atau obat anti edemaCairan hipertonik atau obat anti edema– Pemberian steroidPemberian steroid– Pemberian cairan parenteral/infus Pemberian cairan parenteral/infus – Pemberian obat anti konvulsi, antipiretik & spesifik therapi (t/u u/ m. TBC)Pemberian obat anti konvulsi, antipiretik & spesifik therapi (t/u u/ m. TBC)– Pemberian oksigen sesuai kebutuhanPemberian oksigen sesuai kebutuhan