ASKEP LEUKIMIA

22
ASKEP LEUKIMIA ASKEP LEUKIMIA IRIANY NOVITASARI IRIANY NOVITASARI 05.02.026 05.02.026

Transcript of ASKEP LEUKIMIA

ASKEP LEUKIMIAASKEP LEUKIMIA

IRIANY NOVITASARIIRIANY NOVITASARI

05.02.02605.02.026

PENGERTIANPENGERTIANLeukimia adalah neoplasma akut atau kronik dari Leukimia adalah neoplasma akut atau kronik dari

selsel

sel pembentukan darah dalam sum-sum tulang dansel pembentukan darah dalam sum-sum tulang dan

limfa nadi (Reeves, 2001).limfa nadi (Reeves, 2001).

Sifat khas leukimia poliferasi tidak teratur atau Sifat khas leukimia poliferasi tidak teratur atau akumulasi selakumulasi sel

sel darah putih dalam sum-sum tulang, sel darah putih dalam sum-sum tulang, menggantikan elemenmenggantikan elemen

sum-sum tulang normal.sum-sum tulang normal.

Juga terjadi poliferasi di hati, limpa dan nodus Juga terjadi poliferasi di hati, limpa dan nodus limpatikus, danlimpatikus, dan

invasi organ non-hematologis, seperti: meninges, invasi organ non-hematologis, seperti: meninges, trakus,trakus,

gastrointestinal, ginjal dan kulit.gastrointestinal, ginjal dan kulit.

ETIOLOGIETIOLOGI

Penyebab yang pasti belum diketahui. Akan tetapiPenyebab yang pasti belum diketahui. Akan tetapi

terdapat faktor predisposisi yang menyebabkanterdapat faktor predisposisi yang menyebabkan

terjadinya leukimia :terjadinya leukimia :

1.1. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (T cell leukimia-terjadinya perubahan struktur gen (T cell leukimia-lymphoma virus/ HTLV).lymphoma virus/ HTLV).

2.2. Radiasi ionisasi : Lingk. Kerja, pranatal, pengobatan, Radiasi ionisasi : Lingk. Kerja, pranatal, pengobatan, kanker sebelumnya.kanker sebelumnya.

3.3. Terpapar zat-zat kimia seperti benzen, arsen, Terpapar zat-zat kimia seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenil butason dan agen anti neoplastik.kloramfenikol, fenil butason dan agen anti neoplastik.

4.4. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik, Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik, diethylstilbestrol. diethylstilbestrol.

ETIOLOGIETIOLOGI

5.5. Faktor herediter, misalnya pada kembar Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.monozigot.

6.6. Kelainan kromosom : Sindrom Bloom’s, Kelainan kromosom : Sindrom Bloom’s, trisomi 21 (Sindrom Down’s), trisomi G trisomi 21 (Sindrom Down’s), trisomi G (Sindrom Klinefelter’s), Sindrom fanconi’s, (Sindrom Klinefelter’s), Sindrom fanconi’s, Kromosom phyladelphia positif, Kromosom phyladelphia positif, Telangiektasis ataksia.Telangiektasis ataksia.

PATOGENESISPATOGENESIS

Leukimia akut dan kronik merupakan suatu bentukLeukimia akut dan kronik merupakan suatu bentukkeganasan/ maligna yang muncul dari perbanyakankeganasan/ maligna yang muncul dari perbanyakanklonal sel-sel pembentukan sel darah yang tidakklonal sel-sel pembentukan sel darah yang tidakterkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkinterkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkintidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahantidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahanpada kode genetik yang seharusnya bertanggung pada kode genetik yang seharusnya bertanggung

jawabjawabatas pengaturan pertumbuhan sel dan diferensiasi.atas pengaturan pertumbuhan sel dan diferensiasi.

Sel-sel leukimia menjalani waktu daur ulang yang lebihSel-sel leukimia menjalani waktu daur ulang yang lebihlambat dibandingkan sel sejenis yang normal.lambat dibandingkan sel sejenis yang normal.

JENIS LEUKIMIAJENIS LEUKIMIA

• Leukimia Mielogenus AkutLeukimia Mielogenus AkutAML mengenai sel stem hematopoetik yang kelak berdiferensiasi AML mengenai sel stem hematopoetik yang kelak berdiferensiasi kesemua sel mieloid : monosit, granulosit, eritrosit dan trombosit. kesemua sel mieloid : monosit, granulosit, eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena : insiden meningkat sesuai Semua kelompok usia dapat terkena : insiden meningkat sesuai bertambahnya usia. Merupakan leukimia non-limpositik yang bertambahnya usia. Merupakan leukimia non-limpositik yang paling sering terjadi.paling sering terjadi.

• Leukimia Mielgenus KronikLeukimia Mielgenus KronikCML juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. CML juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namun lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga Namun lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. CML jarang menyerang individu penyakit ini lebih ringan. CML jarang menyerang individu dibawah 20 tahun. Tanpa gejala selama bertahun-tahun, dibawah 20 tahun. Tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limfa membesar.limfa membesar.

• Leukimia Limfositik AkutLeukimia Limfositik AkutSering dijumpai pada anak, pria lebih banyak daripada wanita, Sering dijumpai pada anak, pria lebih banyak daripada wanita, puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 tahun ALL jarang puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 tahun ALL jarang terjadi.terjadi.

• Leukimia Limfositik KronikLeukimia Limfositik Kronik CLL menyerang individu usia 50-70 tahun. Tidak tampak gejala. CLL menyerang individu usia 50-70 tahun. Tidak tampak gejala.

TANDA & GEJALATANDA & GEJALA

1)1) AktifitasAktifitas : kelelahan, kelemahan, malaise, : kelelahan, kelemahan, malaise, kelelahan otot.kelelahan otot.

2)2) SirkulasiSirkulasi : palpitasi, takikardi, mur-mur jantung, : palpitasi, takikardi, mur-mur jantung, membran mukosa pucat.membran mukosa pucat.

3)3) EliminasiEliminasi : diare, nyeri tekan perianal, darah : diare, nyeri tekan perianal, darah merah terang, feses yang hitam, haluaran urin,.merah terang, feses yang hitam, haluaran urin,.

4)4) Integritas ego: perasaan tidak berdaya, menarik diri, Integritas ego: perasaan tidak berdaya, menarik diri, takut, mudah terangsang, ansietas.takut, mudah terangsang, ansietas.

5)5) Makanan/ cairan: anoreksia, muntah, perubahan rasa, Makanan/ cairan: anoreksia, muntah, perubahan rasa, faringitis, BB , dan disfagia.faringitis, BB , dan disfagia.

6)6) Neurosensori: koordinasi, disorientasi, pusing, Neurosensori: koordinasi, disorientasi, pusing, kesemutan, parastesia, aktv.kejang, otot mudah kesemutan, parastesia, aktv.kejang, otot mudah terangsang.terangsang.

TANDA & GEJALATANDA & GEJALA

7)7) NyeriNyeri : nyeri abdomen, sakit kepala, : nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri sendi, perilaku hati-hati, gelisah.nyeri sendi, perilaku hati-hati, gelisah.

8)8) PernapasanPernapasan : napas pendek, batuk, : napas pendek, batuk, dispneu, takipneu, ronkhi, gemericik, bunyi dispneu, takipneu, ronkhi, gemericik, bunyi napas.napas.

9)9) KeamananKeamanan : ggn. penglihatan, perdarahan : ggn. penglihatan, perdarahan spontan tidak terkontrol, demam, infeksi, spontan tidak terkontrol, demam, infeksi, kemerahan, purpura, pembesaran nodus limfe.kemerahan, purpura, pembesaran nodus limfe.

10)10) SeksualitasSeksualitas : perubahan libido, perubahan : perubahan libido, perubahan mens, impotensi, menoragia.mens, impotensi, menoragia.

PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG

• Hitung darah lengkapHitung darah lengkap : menunjukkan normositik, anemia : menunjukkan normositik, anemia normositik.normositik.

• HemoglobulinHemoglobulin : dapat kurang dari 10 gr/100ml.: dapat kurang dari 10 gr/100ml.• RetikulositRetikulosit : jumlah biasanya rendah.: jumlah biasanya rendah.• TrombositTrombosit : sangat rendah (<50000/mm): sangat rendah (<50000/mm)• SDPSDP : mungkin >50000/cm dengan SDP : mungkin >50000/cm dengan SDP

immatur.immatur.• PTTPTT : memanjang.: memanjang.• LDHLDH : mungkin .: mungkin .• Asam uratAsam urat : mungkin .: mungkin .• Muramidase serumMuramidase serum : pengikatan pada leukimia : pengikatan pada leukimia

monositik akut monositik akut dan mielomonositik. dan mielomonositik.• Cooper serumCooper serum ::• Zink serumZink serum ::• Foto dada dan biopsi nodus limfeFoto dada dan biopsi nodus limfe: dapat mengindikasikan derajat : dapat mengindikasikan derajat

keterlibatan.keterlibatan.

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

1)1) Pelaksanaan kemoterapiPelaksanaan kemoterapi2)2) Irradiasi kranialIrradiasi kranial3)3) Terdapat tiga fase pelaksanaan kemoterapi :Terdapat tiga fase pelaksanaan kemoterapi :

• Fase induksiFase induksi Dimuali 4-6 minggu setelah diagnosa.Dimuali 4-6 minggu setelah diagnosa. Berupa terapi kortikosteroid (prednison), vincristin dan L-Berupa terapi kortikosteroid (prednison), vincristin dan L-

asparaginase.asparaginase. Berhasil bila tanda penyakit berkurang/ tidak ada.Berhasil bila tanda penyakit berkurang/ tidak ada. Dalam sum-sum tulang ditemukan sel-sel muda <5%Dalam sum-sum tulang ditemukan sel-sel muda <5%

• Fase profilaksis sistem saraf pusatFase profilaksis sistem saraf pusat Fase ini berupa terapi methotrexate, cytarabine, dan hydrocortison Fase ini berupa terapi methotrexate, cytarabine, dan hydrocortison

melalui intrathecal untuk mencegah invasi sel kimia ke otak.melalui intrathecal untuk mencegah invasi sel kimia ke otak. Terapi irradiasi cranial dilakukan hanya pada pasien leukimia yang Terapi irradiasi cranial dilakukan hanya pada pasien leukimia yang

mengalami ggn. sistem saraf pusat. mengalami ggn. sistem saraf pusat. • KonsolidasiKonsolidasi

Fase ini kombinasi pengobatan untuk mempertahankan remisis danFase ini kombinasi pengobatan untuk mempertahankan remisis dan jumlah sel-sel leukimia yang beredar dalam tubuh.jumlah sel-sel leukimia yang beredar dalam tubuh.

Secara berkala dilakukan px. darah lengkap.Secara berkala dilakukan px. darah lengkap. Bila terjadi supresi, pengobatan dihentikan/ dosis dikurangi. Bila terjadi supresi, pengobatan dihentikan/ dosis dikurangi.

PENGKAJIANPENGKAJIAN• Riwayat penyakit : pengobatan kanker sebelumnya.Riwayat penyakit : pengobatan kanker sebelumnya.• Riwayat keluarga : adanya ggn.hematologis, adanya faktor Riwayat keluarga : adanya ggn.hematologis, adanya faktor

herediter; kembar monozigot.herediter; kembar monozigot.• Kaji adanya tanda-tanda anemia : kelemahan, pucat, sakit Kaji adanya tanda-tanda anemia : kelemahan, pucat, sakit

kepala, anoreksia, muntah, sesak, napas cepat.kepala, anoreksia, muntah, sesak, napas cepat.• Kaji adanya leukopenia : demam, stomatitis, gejala ISPA, Kaji adanya leukopenia : demam, stomatitis, gejala ISPA,

infeksi perkemihan, infeksi kulit; kemerahan/ hiotam tanpa infeksi perkemihan, infeksi kulit; kemerahan/ hiotam tanpa pus.pus.

• Kaji adanya trombositopenia : peteki, purpura, perdarahan Kaji adanya trombositopenia : peteki, purpura, perdarahan membran mukosa, hematoma, purpura; kaji adanya tanda membran mukosa, hematoma, purpura; kaji adanya tanda invasi ekstra medula: limfadenopati, hepatomegali, invasi ekstra medula: limfadenopati, hepatomegali, splenomegali.splenomegali.

• Kaji adanya pembesaran testis, hematuria, hipertensi, gagal Kaji adanya pembesaran testis, hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rektal dan nyeri. ginjal, inflamasi disekitar rektal dan nyeri.

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

1)1) Resiko tinggi infeksi sehubungan dengan Resiko tinggi infeksi sehubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh menurunnya sistem pertahanan tubuh sekunder ggn.pematangan SDP, sekunder ggn.pematangan SDP, peningkatan jumlah limfosit immatur, peningkatan jumlah limfosit immatur, imunosupresi, penekanan sum-sum tulang.imunosupresi, penekanan sum-sum tulang.

Tujuan UmumTujuan Umum : infeksi menghilang : infeksi menghilang

Tujuan khusus : -NormotemiaTujuan khusus : -Normotemia

-Hasil kultur negatif -Hasil kultur negatif

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

2)2) Resiko tinggi kekurangan volume cairan sehubungan Resiko tinggi kekurangan volume cairan sehubungan dengan kehilangan cairan yang berlebih (muntah, dengan kehilangan cairan yang berlebih (muntah, perdarahan, diare); penurunan pemasukan cairan perdarahan, diare); penurunan pemasukan cairan (mual,anoreksia); peningkatan kebutuhan cairan (mual,anoreksia); peningkatan kebutuhan cairan (demam, hipermetabolik).(demam, hipermetabolik).

Tujuan Umum : volume cairan terpenuhi.Tujuan Umum : volume cairan terpenuhi.

Tujuan Khusus :-volume cairan adekuatTujuan Khusus :-volume cairan adekuat

-mukosa lembab-mukosa lembab

-Tanda vital stabil : TD 90/60 -Tanda vital stabil : TD 90/60 mmHgmmHg

-Nadi teraba-Nadi teraba

-Haluaran urin 30 ml/jam-Haluaran urin 30 ml/jam

-turgor kulit kembali < 2 detik-turgor kulit kembali < 2 detik

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

3)3) Nyeri sehubungan dengan pembesaran Nyeri sehubungan dengan pembesaran organ/nodus limfe, sum-sum tulang yang organ/nodus limfe, sum-sum tulang yang dikemas sel leukimia; pengobatan dikemas sel leukimia; pengobatan antileukemik.antileukemik.

Tujuan Umum : Nyeri teratasiTujuan Umum : Nyeri teratasi

Tujuan Khusus :-pasien mengatakan nyeri Tujuan Khusus :-pasien mengatakan nyeri hilang/terkontrol. hilang/terkontrol.

-pasien tampak rileks & -pasien tampak rileks & mampu mampu istirahat. istirahat.

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

4)4) Gangguan aktivitas sehubungan dengan Gangguan aktivitas sehubungan dengan kelemahan umum, peningkatan laju kelemahan umum, peningkatan laju metabolik.metabolik.

Tujuan Umum : pasien mampu beraktivitas.Tujuan Umum : pasien mampu beraktivitas.

Tujuan Khusus :-peningkatan aktv. yang Tujuan Khusus :-peningkatan aktv. yang dapat dapat diukur. diukur.

-melakukan aktv.sehari--melakukan aktv.sehari-hari hari sesuai kemampuan. sesuai kemampuan.

-nadi, pernapasan, dan -nadi, pernapasan, dan TD dalam TD dalam batas normal. batas normal.

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

5)5) Resiko terjadi perdarahan sehubungan dengan Resiko terjadi perdarahan sehubungan dengan trombositopenia (berkurangnya jumlah trombosit trombositopenia (berkurangnya jumlah trombosit dalam darah tepi) terganggunya proses dalam darah tepi) terganggunya proses pembentukan trombosit.pembentukan trombosit.

Tujuan Umum : perdarahan teratasi.Tujuan Umum : perdarahan teratasi.

Tujuan Khusus :-TD 90/60 mmHgTujuan Khusus :-TD 90/60 mmHg

-Nadi 100x/mnt-Nadi 100x/mnt

-Ekskresi dan sekresi (-) -Ekskresi dan sekresi (-) terhadap darahterhadap darah

-Ht 40-54% (pria), 37-47%-Ht 40-54% (pria), 37-47%(wanita)(wanita)

-Hb 14-18 gr%-Hb 14-18 gr%

INTERVENSIINTERVENSI

1)1) Intervensi dan Implementasi Dx. Resiko tinggi infeksi :Intervensi dan Implementasi Dx. Resiko tinggi infeksi :• Tempatkan pada ruangan yang khusus. Batasi pengunjung.Tempatkan pada ruangan yang khusus. Batasi pengunjung.• Cuci tangan untuk semua petugas dan pengunjung.Cuci tangan untuk semua petugas dan pengunjung.• Awasi suhu, perhatikan hub.antara peningkatan suhu dan Awasi suhu, perhatikan hub.antara peningkatan suhu dan

pengobatan kemoterapi.pengobatan kemoterapi.• Auskultasi bunyi nafas.Auskultasi bunyi nafas.• Inspeksi kulit untuk nyeri tekan, area eritematosus;luka Inspeksi kulit untuk nyeri tekan, area eritematosus;luka

terbuka. Bersihkan kulit dengan lar.antibakterial.terbuka. Bersihkan kulit dengan lar.antibakterial.• Tingkatkan kebersihan perianal.Tingkatkan kebersihan perianal.• Inspeksi membran mukosa mulut.Inspeksi membran mukosa mulut.• Berikan periode istirahat tanpa gangguan.Berikan periode istirahat tanpa gangguan.• Dorong peningkatan pemasukan makanan tinggi protein Dorong peningkatan pemasukan makanan tinggi protein

dan cairan.dan cairan.• Hindari prosedur invasif (tusukan jarum dan injeksi). Hindari prosedur invasif (tusukan jarum dan injeksi).

INTERVENSIINTERVENSI

2)2) Intervensi dan Implementasi Dx. Resiko Intervensi dan Implementasi Dx. Resiko tinggi kekurangan volume cairan :tinggi kekurangan volume cairan :

• Awasi masukan/ haluaran.Awasi masukan/ haluaran.• Timbang BB tiap hari.Timbang BB tiap hari.• Awasi TD dan Frek. Jantung.Awasi TD dan Frek. Jantung.• Evaluasi tugor kulit.Evaluasi tugor kulit.• Beri masukan cairan 3-4 L/hr.Beri masukan cairan 3-4 L/hr.• Inspeksi kulit/ membran mukosa.Inspeksi kulit/ membran mukosa.• Batasi perawatan oral untuk mencuci mulut bila Batasi perawatan oral untuk mencuci mulut bila

diindikasikan.diindikasikan.• Berikan diet dengan makanan lunak.Berikan diet dengan makanan lunak.

INTERVENSIINTERVENSI

3)3) Intervensi dan Implementasi Dx. Nyeri :Intervensi dan Implementasi Dx. Nyeri :• Kaji skala nyeri.Kaji skala nyeri.• Monitoring tanda vital, perhatikan tanda non-Monitoring tanda vital, perhatikan tanda non-

verbal mis: tegangan otot, gelisah.verbal mis: tegangan otot, gelisah.• Berikan lingk.tenang dan kurangi rangsangan Berikan lingk.tenang dan kurangi rangsangan

penuh stress.penuh stress.• Tempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi, Tempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi,

ekstremitas dengan bantal.ekstremitas dengan bantal.• Ubah posisi secara periodik dan bantu latihan Ubah posisi secara periodik dan bantu latihan

rentang gerak lembut.rentang gerak lembut.• Berikan tindakan kenyamanan (pijatan, kompres Berikan tindakan kenyamanan (pijatan, kompres

dingin dan dukungan psikologis).dingin dan dukungan psikologis).

INTERVENSIINTERVENSI

4)4) Intervensi dan Implementasi Dx.Gangguan Aktv.:Intervensi dan Implementasi Dx.Gangguan Aktv.:• Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan

untuk berpartisipasi dalam aktv. Berikan lingkungan tenang untuk berpartisipasi dalam aktv. Berikan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa ggn.dan periode istirahat tanpa ggn.

• Beri posisi yang nyaman; ex: lebih baik duduk daripada Beri posisi yang nyaman; ex: lebih baik duduk daripada berdiri, penggunaan kursi untuk mandi.berdiri, penggunaan kursi untuk mandi.

• Perhatikan hygiene mulut.Perhatikan hygiene mulut.

5)5) Intervensi dan Implementasi Dx. Resiko terjadi Intervensi dan Implementasi Dx. Resiko terjadi perdarahan :perdarahan :

• Awasi trombosit dengan jumlsh 50.000/ml, resiko terjadi Awasi trombosit dengan jumlsh 50.000/ml, resiko terjadi perdarahan. Pantau Ht dan Hb terhadap perdarahan.perdarahan. Pantau Ht dan Hb terhadap perdarahan.

• Inspeksi kulit, mulut, hidung, urin, feses, muntahan, dan Inspeksi kulit, mulut, hidung, urin, feses, muntahan, dan tempat tusukan IV terhadap perdarahan.tempat tusukan IV terhadap perdarahan.

• Minta pasien untuk mengingatkan perawat bila ada Minta pasien untuk mengingatkan perawat bila ada rembesan darah dari gusi.rembesan darah dari gusi.

EVALUASIEVALUASI

1)1) Infeksi teratasiInfeksi teratasi

2)2) Volume cairan adekuatVolume cairan adekuat

3)3) Nyeri teratasiNyeri teratasi

4)4) Pasien mampu beraktivitas sesuai dengan Pasien mampu beraktivitas sesuai dengan kemampuankemampuan

5)5) Perdarahan teratasi.Perdarahan teratasi.