ASKEP KLG
-
Upload
emma-mae-minhae -
Category
Documents
-
view
26 -
download
6
Transcript of ASKEP KLG
Joni Haryanto
STANDART PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. Standart Praktek Profesional• Standart I : Pengkajian Kep • Standart II : Diagnosis keperawatan• Standart III : Perencanaan Kep• Standart IV : Pelaksanaan tind kep• Standart V : Evaluasi
II. Standart Kinerja Profesional• Standart I : Jaminan mutu• Standart II : Pendidikan• Standart III : Penilaian Kinerja/
penimbangan prestasi
• Standart IV : Kesejawatan• Standart V : Etika• Standart VI : Kolaborasi• Standart VII : Riset• Standart VIII : Pemanfaatan sumber
Asuhan KeperawatanAsuhan Keperawatan
Suatu proses/ rangkaian kegiatan Suatu proses/ rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang pada praktik keperawatan yang langsung diberikan pada klien langsung diberikan pada klien pada berbagai tatanan pelayanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya kesehatan, dalam upaya pemenuhan KDMpemenuhan KDM
Metodologi Proses KeperawatanMetodologi Proses Keperawatan
Assesment
NursingDiagnose
Intervention
Implementation
Evaluation
Asuhan KeperawatanAsuhan Keperawatan
Proses KeperawatanProses Keperawatan
TujuanTujuanMenyelesaikan masalah kesehatan yang Menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami oleh keluargadialami oleh keluarga
Keluarga
Sasaran Sasaran Asuhan Keperawatan KeluargaAsuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga rawan masalah kesehatanKeluarga rawan masalah kesehatana. Keluarga dengan aktual masalah kesehatana. Keluarga dengan aktual masalah kesehatanb. Keluarga dengan risiko masalah kesehatanb. Keluarga dengan risiko masalah kesehatan
Individu sebagai anggota keluargaIndividu sebagai anggota keluarga dan keluarga itu sendiridan keluarga itu sendiri
Langkah-langkahLangkah-langkah Asuhan Keperawatan Keluarga Asuhan Keperawatan Keluarga
1.1. Menetapkan keluarga binaanMenetapkan keluarga binaan2.2. Menetapkan jadwal kunjunganMenetapkan jadwal kunjungan3.3. Menyiapkan perlengkapan lapangan Menyiapkan perlengkapan lapangan
yang dibutuhkan saat kunjunganyang dibutuhkan saat kunjungana. Riwayat penyakit klien/ keluargaa. Riwayat penyakit klien/ keluargab. Membuat catatan singkatb. Membuat catatan singkatc. Form pengkajianc. Form pengkajiand. Kit PHNd. Kit PHNe. Alat bantu penyuluhane. Alat bantu penyuluhan
Persyaratan Persyaratan Perawat KeluargaPerawat Keluarga
1.1. Telah menyelesaikan pendidikan Telah menyelesaikan pendidikan formal ners yang diakui (D3 atau formal ners yang diakui (D3 atau S1)S1)
2.2. Telah melakukan legislasi sebagai Telah melakukan legislasi sebagai ners, dengan tahap:ners, dengan tahap:Registrasi Registrasi Sertifikasi Sertifikasi Lisensi Lisensi
Persyaratan Persyaratan Perawat KeluargaPerawat Keluarga
3.3. Memiliki institusi yang berwenang Memiliki institusi yang berwenang untuk melaksanakan askep keluarga/ untuk melaksanakan askep keluarga/ berbadan hukum yang legal dan berbadan hukum yang legal dan bertanggung jawab thd pelaksana bertanggung jawab thd pelaksana keperawatankeperawatan
4.4. Mematuhi standar praktik dan etik Mematuhi standar praktik dan etik profesi yang ditetapkan PPNI/ profesi yang ditetapkan PPNI/ pemerintahpemerintah
Peran & Fungsi Perawat Keluarga
Care GiverAdvokat
EducatorCoordinator
Collaborator Manager
Pembaharu
Care GiverPemberi pelayanan kep dengan menggunakan proses kep sehingga dapat ditentukan diagnosa kep agar dapat direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya
Advokat Klien M’bantu klien atau keluarga dalam
m’interprestasikan berbagai informasi dari pemberian pelayanan khususnya pengambilan persetujuan atas tindakan yang diberikan kepada klien
Berperan m’tahankan dan pelindung hak-2 klien,meliputi hak m’dpt pelayanan sebaik-2nya,informasi tentang penyakitnya,hak atas privasi,menentukan nasibnya sendiri dan hak m’dpt ganti rugi atas kelalaian
Edukator Membantu klien,
keluarga atau masyarakat meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan,gejala suatu penyakit dan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku setelah diberikan pendidikan kesehatan
Koordinator
Mengarahkan,merencanakan serta mengorganisasi pelayanan dari tim kesehatan shg pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah sesuai dengan kebutuhan klien atau masyarakat
Kolaborator Perawat bekerja sama
melalui tim kesehatan,seperti; dokter, ahli gizi, fisioterapi, dalam upaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang dibutuhkan dengan diskusi, atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya
Inovator Berperan sebagi
agen pembaharu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
Pembaharu Sebagai pembaharu
dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, pembaharuan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
Manager
Dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesh dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tangggung jawab yang diembankan kepadanya.
Tanggung Jawab dalamAskep Keluarga
1. Membantu keluarga memperoleh kembali kesehatannya
2. Membantu keluarga yang sehat u/ memelihara kesehatannya
3. Membantu keluarga menerima kondisi anggota keluarga yang tidak dapat disembuhkan
4. Membantu anggota keluarga mhadapi ajal secara manusiawi
Tugas Perkembangan
KeluargaTahap Pemula
(Tahap I) Membangun
perkawinan/ hub intim yang memuaskan
Membina jaringan persaudaraan secara harmonis
Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
Keluarga Berencana
Keluarga denganAnak Baru Lahir
(Tahap II) Membentuk keluarga
muda sebagai sebuah unit yang mantap
Adaptasi perubahan anggota keluarga (bayi) kedalam keluarga
Mempertahankan hubungan perkawinan yangmemuaskan
Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
Menambahkan peran orang tua dan kakek / nenek
Keluarga dengan Anak Usia Pra Sekolah (Tahap III)
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga (rumah, ruang bermain, privasi, & keamanan)
Mensosialisasikan anak Mengintegrasikan anak yang
baru, sementara kebutuhan lain tetap terpenuhi
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
Merencanakan waktu untuk stimulasi tumbang anak
Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
(Tahap IV)
Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah
Mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat
Memenuhi kebutuhan yang meningkat
Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
Keluarga dengan Anak Remaja (Tahap V)
Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab
Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua & anak-anaknya
Mpersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan keluarga
Keluarga melepaskan anak dewasa muda
(Tahap VI)
Memperluas jaringan keluarga inti menjadi keluarga besar
Mpertahankan keintiman pasangan
Mbantu anak untuk mandiri sbg keluarga baru di masyarakat
Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah
Keluarga Usia Pertengahan
(Tahap VII)
Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan
Memperkokoh hubungan perkawinan
Meningkatkan keakraban pasangan
Keluarga dengan Lanjut Usia (Tahap VIII)
Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
Adaptasi terhadap perubahan yang akan terjadi (Kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan)
Mempertahankan hubungan perkawinan
Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
Kategori Struktur Internal
Komposisi keluarga Jenis kelamin Anak keberapa Subsistem
Eksternal Keluarga besar Sistem lebih luas
Teori Calgary Family
Konteks Etnis:
› Yang mempengaruhi kesehatan Ras
› Komunikasi perawat-klien Kelas social
› Status sosialekonomi yg mempengaruhi kesehatan
Agama› Keyakinan dan kesehatan
Lingkungan› Seperti ruang dan privasi yg adekuat
Kategori Perkembangan Tahap perkembangan
8 tahap perkembangan Duvall dan Miller (1985)
5 tahap keluarga Middle-Class North American Family Life Style
Tugas Perkembangan Hubungan antara orang tua dengan remaja : ,
gaya hidup (merokok, dugem, nutrisi), rencana karir, pacaran, pendidikan seksual (terkait identitas diri, ekspresi diri), teman bermain sebaya?
Komunikasi : Adakah waktu khusus untuk berkomunikasi dengan remaja? Apakah komunikasinya terbuka atau tertutup?
Fokus orang tua : Apakah orang tua masih dan lebih fokus untuk mengejar karir? Bagaimana hubungan perkawinan antara suami dan istri? Apakah ada konflik dalam hubungan suami istri? Adakah kekerasan dalam hubungan perkawinan?
Merawat orang tua asal : Apakah menanggung penuh masalah kesehatan orang tua asal? Apakah dari kedua pihak atau salah satu saja?
Kedekatan Anggota Keluarga
Remaja paling dekat siapa ? Remaja sering mengalami konflik
dengan siapa ?
Kategori Fungsional Fungsional Instrumental : Kegiatan sehari-hari
› Bagaimana pola makan remaja? perilaku anoreksia bulimia? kel menyiapkan makanan? Bagaimana pola tidur? Adakah tidur?
› Bagaimana cara berpakaian? Fungsional Ekspresif
› Komunikasi emosional : mengenali orang tua ketika sedang merasa marah, senang, sedih? reaksi ibu ketika ayah marah?
› Komunikasi verbal :Bagaimana reaksi orang tua saat remaja bicara tentang seksualitas?
› Komunikasi non verbal : Apa yg ibu lakukan? reaksi ayah bila remaja membuang muka saat diajak bicara?
› Peran : Siapa yang paling sering diajak sharing? Siapa yang paling dahulu diajak bekerja sama ?
› Pengaruh : Siapa yg paling peduli selama pe-obatan bila remaja sakit?
› Keyakinan : keyakinan thdp efek yg akan tjd pd pengobatan kronik? keberhasilan utk sembuh?
› Persekutuan :Siapa yg melerai perdebatan? Faktor apa yg sering mjd pemicu tjdnya perdebatan?
Kriteria Evaluasi Ada pertemuan rutin untuk ekspresi perasaan,
komunikasi terbuka, minimal 1 jam sehari. Remaja memiliki peran mandiri dalam hal
tertentu Ada kesepakatan bersama remaja terkait
aturan, nilai Remaja aktif dalam kegiatan positif di
lingkungan tempat tinggal contohnya pengajian, karang taruna, band, olah raga
Ada kegiatan rekreasi berkala Remaja memiliki koping yang adaptif dalam
menghadapi masalah Remaja memiliki hubungan sosial yang baik Ada sumber informasi yang benar bagi remaja
dan dapat dipercaya seperti ibu remaja Konsep diri remaja sesuai dengan identitasnya
Kep Kel dgn Anak Remaja Resiko Perilaku Penyalahgunaan NAPZA
Pengertian Keperawatan keluarga dengan anak Remaja
› Keperawatan keluarga merupakan praktik keperawatan profesional yang diberikan secara holistik dan difokuskan pada keluarga sebagai target atau penerima perawatan, dimana target dari pelayanan kesehatan keluarga adalah komunitas dan remaja merupakan bagian dari komunitas. (Kark, 1974 dalam Friedman 1998).
Upaya mencapai kualitas hidup Sehat aggregate remaja
Untuk mencapai kualitas hidup sehat terbebas dari penyalahgunaan NAPZA pada aggregate remaja, peran perawat spesialis komunitas sangat diharapkan berdasarkan tingkat upaya pencegahan menurut Leavell dan Clark, 1958 dalam Scubert & Thomas, 1999).
Upaya Pencegahan Primer Upaya Pencegahan Sekunder Upaya Pencegahan Tersier
Upaya Pencegahan Primer
› Melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, keluarga dan remaja bahwa penggunaan NAPZA sangat berbahaya, dapat merusak kesehatan fisik, mental dan sosial
Sekunder› Melakukan deteksi dini remaja terhadap
resiko perilaku penyalahgunaan NAPZA dan tindakan perawatan segera dengan merujuk remaja untuk mendapatkan tindakan pengobatan medik
Tersier› Kegiatan ini difokuskan pada para mantan
pengguna NAPZA yang diharapkan dapat kembali berfungsi hidup secara optimum
Konsep Remaja dan Resiko Perilaku Penyalahgunaan NAPZA
Tumbuh Kembang Remaja.› Masa Remaja yg terbagi dalam tiga
periode yaitu : early adolescence, (usia 12-13 tahun), middle adolescence (usia 14-16 tahun), late adolescence (usia 17-20 tahun).
Tumbuh kembang remaja dapat dilihat dari empat dimensi fisik, kognitif, moral, dan psikososial yang erat hubungannya dengan resiko penyalahgunaan NAPZA
Resiko Perilaku Penyalahgunaan NAPZA Pada Aggragate Remaja
Narkotik, Psikotropika, dam zat adiktif lainnya (NAPZA)
Karakteristik remaja yang beresiko penyalahgunaan NAPZA
Gejala Dini Remaja Penyalahgunaan NAPZA
Upaya untuk mencegah perilaku penyalahgunaan NAPZA pada aggregate remaja
Karakteristik resiko dari individu
remaja yang memiliki perasaan rendah diri, kurang percaya diri,
identitas diri yang kacau, perasaan sedih dan mudah kecewa,
mempunyai sifat pemberontak, cendrung agresif atau destruktif dalam
menyelesaikan masalah, kurang religius, mempunyai motivasi belajar yang
rendah, prestasi belajar menurun dan
mempunyai kebiasaan merokok sejak din
Gejala Dini Remaja Penyalahgunaan NAPZA
Tanda-tanda fisik : kesehatan fisik dan penampilan diri menurun seperti : badan kurus dan lemas, malas, selera makan menurun, suhu badan tidak beraturan, pernafasan lambat dan dangkal,
Tanda-tanda di sekolah : sering membolos sekolah / tidak disiplin dan perhatian terhadap lingkungan tidak ada,
Keluarga, mulai melupakan tanggungjawab rutinnya di rumah dan tidak mau memperdulikan peraturan keluarga, sering pulang lewat malam, pola tidur berubah, selalu kehabisan uang, sering berbohong
Pengenalan gejala dini dari perilaku penyalahgunaan NAPZA akan sangat bermakna untuk mencegah perilaku penyalahgunaan NAPZA
Upaya penyalahgunaan NAPZA aggregate remaja Upaya pencegahan oleh remaja.
› Remaja harus menghormati diri, mengerti diri dan menerima apa adanya dari dirinya serta memilih orang yang dapat dipercaya untuk mengatasi setiap masalah
Upaya pencegahan oleh keluarga › Membangun keluarga yang harmonis, mendengar keluhan
remaja secara aktif, tidak menghakimi, mendukung dan memberi pujian yang positif yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
Upaya pencegahan oleh sekolah› Siswa-siswi, menegakkan aturan sekolah, menegakkan disiplin
sekolah yang konsisten, meningkatkan kepedulian terhadap perilaku dan perkembangan siswa serta menjalin komunikasi yang baik dengan orangtua
Upaya pencegahan oleh masyarakat.› Masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan dengan tidak
mentolerir semua bentuk penyalahgunaan NAPZA dilingkungannya, peduli terhadap masalah penyalahgunaan NAPZA
KASUS PENGKAJIAN Nama KK : Bp. H Tanggal :23
Februari 2009 Anggota Keluarga yang hadir : Bp. J, Ibu R, An.
Jr. Tempat Pengkajian : Jl. Raya Purworejo No.
28 PERUMNAS III Kab. Kediri
Masalah kesehatan dan alur rujukan Ibu R datang kepada perawat dan menceritakan
permasalahan An. Jr yang sejak masuk ke kelas 1 SMU menjadi anak yang suka membantah orang tua dan sering terlihat merokok, Ibu R, juga menanyakan bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan anak remaja
Komposisi Keluarga
Ibu R
39
Bp. H
40
Menikah th. 1990
Ibu Rumah Tangga
An. Jr
15
KELUARGA BESAR
berkunjung
tiap hari
SMU kelas
1
Futsal RT
TETANG
GA
KOMUNIT
AS BURUH PABRIK
KADER RW
SD Kls. 6
Klub sepak bola
Teman bermain
An. I
13
An. I
Keterkaitan Keluarga
Sub sistem dalam keluarga Riwayat kesehatan
Sejak masuk SMU kelas 1, An. Jr sering merokok, hingga membuat An. Jr sering batuk – batuk.
Ibu RBp. H
An. Jr
Kategori Struktur
Internal Komposisi keluarga
Kel terdiri Bp H + Ibu R dg dua anak Jr (Pr) dan I (Lk)
Jenis kelamin = Perempuan Anak keberapa = Nomor Satu Subsistem = lihat keterkaitan kel diatas
Eksternal Keluarga besar
Telah jelas di kompisisi kel diatas Sistem lebih luas
Telah jelas di kompisisi kel diatas
Reading For Enrichment
Friedman, 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek. Penerbit EGC. Jakarta
Suprayitno, 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktik. Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta
Subekti, Hariyanto, Wiyono. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga, Konsep dan Proses. Buntara Media, Malang.
Referensi Allender, & Spradley (2001) Community Health Nursing : concept
and practice, Philadelphia : Lippicot. Departemen Kesehatan RI. (2000). Pedoman penyebarluasan
informasi tentang pencegahan dan penanggulangan NAPZA : Buku pedoman bagi pendidik, Jakarta : Ditjen pengawasan obat dan makanan DepKes.
Friedman, Marilyn M. (1998). Keperawatan keluarga : Teori dan praktik. Jakarta : EGC.
Hawar, D. (2003). Penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA, Jakarta : Balai penerbit FKUI.
Johnson, Marion, Maas, Meridean, Moorhead (2000). Nursing outcomes classification (NOC). 2nd Ed. St. Louis : Mosby, Inc.
Kozier, B., Erb, Glenora., Berman,A., & Synder, S.J. (2004). Fundamentals of nursing : Concept, process and practice. Ner Jersey : Pearson education,Inc
McCloskey, Joanne C, Bulechek, Gloria M. (1996). Nursing intervention classification (NIC). 2nd Ed. . St. Louis : Mosby, Inc.
McMurray, A. (2003). Community health and wellness : Socioecological approach. Toronto : Mosby
Sudirman. (1999). Gambaran umum mutakhir penanggulangan penyalahguunaan NAPZA. Makalah disajikan pada simposium P2-NAPZA, Bandung 04 September.