Askep Ansietas Andri
-
Upload
wiwin-dharmayanti -
Category
Documents
-
view
63 -
download
3
description
Transcript of Askep Ansietas Andri
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “KJ” DENGAN ANSIETAS
(KECEMASAN) DI RUANG A RSUD KLUNGKUNG
PADA TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 6 Desember 2014 pukul 21.00
WITA, di ruang A RSUD Klungkung. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan
pasien, observasi, pemeriksaan fisik. Untuk memvalidasi data yang di dapat dari hasil
pengkajian tersebut didapatkan data sebagai berikut:
A. Identitas Pasien Penanggung Jawab
Nama : “JS” “NK”
Umur : 22 tahun 55 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki Laki - laki
Pendidikan : D1 SD
Suku / Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Status : Belum Menikah Menikah
Pekerjaan : Swasta Petani
Alamat : Br. Tusan, Tangkas, Klungkung
Diagnosa Medis : Susp. Appendiksitis
Sumber Biaya : JKBM
No. RM : 141108
Hubungan dengan pasien: Ayah Kandung
B. Alasan dirawat
1. Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien datang ke IRD RSUD Klungkung pada tanggal 5 Desember
2014 kerena mengeluh sakit perut bagian bawah disertai mual - mual. Setelah
diberikan penanganan pasien dinyatakan harus dirawat dan pasien dirawat di
ruang A RSUD Klungkung. Sebelumnya keluarga pasien mengatakan pasien
tidak pernah dirawat di rumah sakit.
b. Keluhan Saat Pengkajian
Saat pengkajian pasien mengatakan masih merasa nyeri di perut bagian
bawah.
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
berhasil kurang berhasil tidak berhasil
3. Penolakan dari lingkungan : ya tidak
Jelaskan :
Di dalam lingkungannya tidak ada penolakan apapun, hubungan pasien dengan
orang-orang sekitar sangat baik.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
ya tidak
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan tidak ada mengalaman yang kurang menyenangkan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
D. Fisik
1. Tanda vital : TD : 130/90 mmHg N : 84 x/mnt S : 36,8 °C, RR : 20 x/mnt
2. Ukuran : TB : 169 cm BB : 64 kg Turun Naik
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan:
Pasien mengeluh nyeri di perut sebelah kiri bagian bawah. Nyeri terasa seperti
tertusuk – tusuk, skala nyeri 5 (0-10), nyeri hilang timbul. Pasien tampak
meringis dan saat bergerak tampak pasien berhati – hati dan memegang perutnya
yang sakit.
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
E. Psikososial
1. Genogram :
Keterangan :
= meninggal
= laki-laki masih hidup
= perempuan masih hidup
= umur dalam tahun
= hubungan perkawinan
= pasien
= orang tinggal serumah
= Hubungan dekat
Penjelasan Genogram: Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasien
belum menikah dan tinggal bersama ayah dan ibunya. Pasien
memiliki hubungan dekat dengan Ibunya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak ada yang dibenci pada dirinya,
pasien menerima tubuhnya apa adanya.
b. Identitas Diri
Saat pengkajian, pasien mampu menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,
jenis kelamin, asal, pasien juga mampu menyebutkan umur. Pasien
mengatakan tahu dirinya sedang sakit dan sedang dirawat di rumah sakit.
65
c. Peran
Pasien belum menikah dan merupakan anak laki – laki dalam keluarganya.
Pasien baru bekerja di sebuah hotel. Pasien dapat melakukan tugasnya sebagai
anak dirumah. Tidak ada peran ganda pada pasien dan tidak ada konflik dalam
peran yang dijalani pasien.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bekerja lagi agar dapat membantu
orang tuanya.
e. Harga Diri
Pasien tidak merasa malu dan biasa berhubungan/berinteraksi dengan
lingkungan dan orang lain.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti baginya yaitu orang tuanya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien pernah mengikuti truna – truni di desanya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan, tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain. Pasien dapat bersosialisasi dengan semua orang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien beragama Hindu bersama keluarganya. Pasien mengatakan, pasien
percaya dengan adanya Tuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan, biasa beribadah setiap hari. Saat sakit pasien hanya
beribadah di tempat tidur saja.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
F. Status Mental
1. Penampilan
Rapi
Tidak Rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara pakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pasien mengatakan saat sakit hanya dilap oleh ibunya. Tampak rambut
pasien acak – acakan, dan baju tidak diganti.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Cepat Apatis
Kasar Lambat
Gagap Membisu
Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Saat pengkajian pasien menjawab dengan bahasa Indonesia. Cara
berbicara pasien pelan dan jelas. pasien mau menjawab pertanyaan dari perawat
dengan baik. Ketika mengobrol kontak mata baik.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
Lesu Gelisah Tik Tremor Tenang
Tegang Agitasi Grimasem Kompulsif
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien tampak lesu dan tenang. Tampak pasien
melakukan sedikit gerakan karena pasien mengatakan sakit kalau
bergerak. Pasien mau menjawab apa yang ditanyakan oleh perawat.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
4. Alam perasaan
Sedih Putus Asa Gembira berlebihan
Ketakutan Khawatir
Jelaskan : Pasien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang, pasien
mengatakan khawatir dengan penyakitnya dan operasi yang akan
dijalaninya. Tampak pasien bertanya tentang penyakitnya dan proses
operasi yang akan dilakukan.
Masalah keperawatan : Kecemasan/Ansietas.
5. Afek/ emosi
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : Saat pengkajian, tidak ada tanda-tanda pasien emosi. Dari hasil
observasi afek yang ditunjukkan sesuai dengan stimulus yang diberikan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Mudah tersinggung Defensif Kooperatif
Tidak kooperatif Kontak mata kurang Curiga
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien sangat kooperatif. Pasien mampu menjawab
semua pertanyaan, pasien berjanji untuk mengikuti saran yang
diberikan perawat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Pendengaran Pengelihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada persepsi yang salah pada pendengaran,
pengelihatan, perabaan, pengecap, dan pengidu yang dimiliki pasien,
semuanyaa dalam keadaan normal.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi Logis
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/ preservarasi
Jelaskan : Tidak ada masalah pada proses fikir pasien. Proses pikir pasien logis,
pasien menjawab dengan spontan, dan pasien menyadari masih dirawat
di rumah sakit.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi pikir
Obsesi Hipokondria Ide yang terkait
Phobia Depersonalisasi Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip piker Siar piker Kontrol piker
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir baik obsesi, fobia, tidak ada
anggapan bahwa adanya gangguan pada organ tubuh yang sebenarnya
tidak ada, tidak ada pikiran magis maupun depersonalisasi.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi:
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien tidak terlihat bingung. Pasien tau waktu
tanggal bulan tahun sekarang, tempat ia berada sekarang dan orang
yang diajaknya berbicara.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang,
jangka pendek maupun saat ini. Pasien mengingat dirinya sekarang
sedang berada di rumah sakit.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan pada tingkat konsentrasi dan
berhitung. Pasien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik
dan dapat berhitung dengan benar. Saat ditanya 2 + 2. Pasien
menjawab 4.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan pada kemampuan penilaian, Jadi
pasien mampu dalam mengambil suatu keputusan. Saat ditanya,
makan dulu atau cuci tangan terlebih dahulu, pasien menjawab cuci
tangan terlenih dahulu.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : Pasien tidak mengingkari penyakit yang sedang dideritanya. Pasien
juga tidak menyalahkan hal-hal diluar dirinya. Pasien sudah
menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
G. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Kemampuan pasien memenuhi/menyediakan kebutuhan :
a. Makan : Mandiri Bantuan total
b. Keamanan : Mandiri Bantuan total
c. Tempat tinggal : Mandiri Bantuan total
d. Perawatan kesehatan : Mandiri Bantuan total
e. Berpakian / berhias: Mandiri Bantuan total
f. Transportasi : Mandiri Bantuan total
g. Uang : Mandiri Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : Mandiri Bantuan
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
b. Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : ya tidak
- Apakah anda memisahkan diri : ya tidak
- Frekwensi makan perhari : 3 kali sehari
- Frekwensi kudapan perhari : 2 kali sehari
- Nafsu makan : Kurang
- BB : 64 kg
- Diet khusus : BB
c. Tidur
- Apakah ada masalah? : ya tidak
- Apakah anda merasa segera setelah bangun tidur? : ya tidak
- Apakah ada kebiasaan tidur siang : ya tidak
- Apa ada yang menolong anda untuk tidur? ya tidak
- Waktu tidur malam : Pukul 22.00 WITA
Saat pengkajian pasien mengatakan biasa tidur jam 22.00 wita dan bangun
pukul 06.00 wita. Namun saat sakit pasien mengatakan sulit tidur dan sering
terbangun pada malam hari karena nyeri yang dirasakan pada perut bagian
bawahnya. Pasien tampak lemas dan mengantuk, terdapat lingkaran hitam
dibawah mata pasien.
Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur.
3. Kemampuan pasien dalam
a. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ya tidak
b. Mengatur penggunaan obat? : ya tidak
c. Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : ya tidak
4. Pasien memiliki sistem pendukung
Keluarga : ya tidak Teman Sejawat : ya tidak
Profesional/terapis : ya tidak Kelompok social : ya tidak
5. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau
hobi :
ya tidak
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Relaksaksi lambat berlebih
Teknik relakasi Berkerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
Alasan : Menurut pasien saat mendapatkan masalah, akan menceritakannya pada Ibu
atau Ayahnya. Pasien mengatakan, dengan menceritakan masalahnya pada
keluarganya dan orang – orang terdekat maka beban yang dirasakan dapat
berkurang. Di rumah sakit pasien biasanya tidur atau bermain game dari HP
namun bila pasien memerlukan bantuan pasien akan meminta keluarga untuk
membantunya, termasuk di saat pasien merasa gelisah/cemas.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
I. Masalah Psikososial dan Lingkungan
1. Masalah dengan dukungan kelompok :
Pasien tidak memiliki masalah dengan keluarganya. Pasien mengatakan keluarganya
sangat mendukung kesembuhan pasien.
2. Masalah dengan Lingkungan :
Pasien mengatakan biasa bersosialisasi dengan lingkungan. Pasien tidak dapat
berkomunikasi dnegan baik dengan keluarga dan petugas kesehatan.
3. Masalah dengan pendidikan :
Pasien mengatakan pernah mengikuti pendidikan sampai D1.
4. Masalah dengan Pekerjaan :
Pasien mengatakan sekarang sudah bekerja di Hotel di daerah Uluwatu, namun
karena sakit pasien mengambil cuti kerja.. Pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan pekerjaannya.
5. Masalah dengan perumahan :
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan perumahan. Keluarga
mengatakan kalau pasien tidak memiliki masalah dengan anggota keluarga di
rumah.
6. Masalah dengan ekonomi:
Pasien mengatakan saat ini sedang cuti bekerja. Ibu pasien mengatakan ia bekerja
sebagai petani bersama suaminya. Keluarga mengatakan ia menggunakan JKBM
untuk membantu penyembuhan pasien.
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Terdapat sebuah Puskesmas Pembantu di dekat rumah pasien. Pasien tidak memiliki
masalah dengan pelayanan kesehatan. Keluarga juga mengatakan tidak memiliki
masalah dengan pelayanan kesehatan.
J. Pengetahuan Kurang Tentang :
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Lainnya
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya dan
prosedur operasi yang akan dilakukan. Pasien mengatakan cemas dan khawatir dengan
penyakitnya. Tampak pasien bertanya – tanya tentang sakit yag dideritanya.
Masalah keperawatan : Defisit pengetahuan
K. Aspek Medik
- Diagnosa medik : Susp. Appendiksitis
- Diagnosis multiaxial : -
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Daftar Masalah Keperawatan
Data Masalah Keperawatan
Subjektif :
Pasien mengeluh nyeri di perut sebelah kiri
bagian bawah. Nyeri terasa seperti tertusuk –
tusuk, skala nyeri 5(0-10), nyeri hilang
timbul.
Objektif :
TD : 130/90 mmHg N : 84 x/mnt
S : 36,8 °C
Pasien tampak meringis dan saat bergerak
tampak pasien berhati – hati dan memegang
perutnya yang sakit.
Nyeri Akut
Subjektif :
Pasien mengatakan merasa cemas dengan
keadaannya sekarang, pasien mengatakan
khawatir dengan penyakitnya dan operasi
yang akan dijalaninya.
Obyektif :
Raut wajah pasien lesu, pasien tampak
bertanya – tanya tentang penyakitnya, TD :
130/90 mmHg N : 84 x/mnt
Kecemasan / ansietas
Subjektif :
Pasien mengatakan saat sakit hanya dilap
oleh ibunya.
Objektif :
Tampak rambut pasien acak – acakan, dan
baju tidak diganti.
Defisit Perawatan Diri
Subjektif :
Saat pengkajian pasien mengatakan biasa
tidur jam 22.00 wita dan bangun pukul 06.00
Gangguan Pola tidur
wita. Namun saat sakit pasien mengatakan
sulit tidur dan sering terbangun pada malam
hari karena nyeri yang dirasakan pada perut
bagian bawahnya.
Objektif :
Pasien tampak lemas dan mengantuk,
terdapat lingkaran hitam dibawah mata
pasien.
Subjektif :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak
tahu tentang penyakit yang dideritanya dan
prosedur operasi yang akan dilakukan.
Pasien mengatakan cemas dan khawatir
dengan penyakitnya.
Objektif :
Tampak pasien bertanya – tanya tentang
sakit yag dideritanya.
Defisit Pengetahuan
B. Pohon Masalah:
Masalah UtamaAnsietas (Kecemasan)
Nyeri Akut Etiologi
Kurangnya pengetahuan
Defisit Perawatan
Diri
Gangguan Pola TidurAkibat
C. Diagnosa Keperawatan
Ansietas (kecemasan) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit
(prosedur operasi) ditandai dengan Pasien mengatakan merasa cemas dengan
keadaannya sekarang, pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya dan operasi
yang akan dijalaninya, Raut wajah pasien lesu, pasien tampak bertanya – tanya
tentang penyakitnya, TD : 130/90 mmHg N : 84 x/mnt.
III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN “KJ” DENGAN ANSIETAS
DI RUANG A RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014
No.
Dx
Dx
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
I. Ansietas
(Kecemasan)
TUM :
Klien tidak
merasa cemas
lagi .
TUK 1 :
Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
TUK 2 : klien
dapat
Setelah 1 X 15 menit
interaksi, klien
menunjukkan tanda-
tanda percaya kepada
perawat:
1) Wajah cerah,
tersenyum
2) Mau berkenalan
3) Ada kontak mata
4) Bersedia
menceritakan
perasaan
5) Bersedia
mengungkapkan
masalahnya
Setelah 1 X 15 menit
interaksi, klien dapat
Bina hubungan saling
percaya dengan
menerapkan prinsip
komunikasi terapeutik.
a. Sapa klien dengan
ramah baik verbal
maupun nonverbal
b. Perkenalkan diri secara
sopan
c. Tanyakan nama
lengkap klien dan nama
panggilan yang di sukai
klien
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan menepati
janji
f. Tunjukkan sikap
empati dan menerima
klien apa adanya
a. Bina hubungan saling
percaya : salam
mempertahank
an kontak mata
dan Klien
dapat
mengenal
ansietasnya
TUK 3: klien
dapat
mengurangi
rasa cemas dan
mengetahui
cara- cara
mengurangi
cemasnya.
mengungkapkan rasa
cemasnya dengan
cara :
1) Melakukan
kontak mata
2) Bersedia
menceritakan
perasaannya
secara jujur
3) Wajah tenang
Setelah 1 X 15 menit
pasien mampu
mengurangi rasa
cemasnya dan
mengetahui cara-
cara
menguranginya
dengan criteria :
- pasien tetap kontak
mata
-Pasien mampu
mengatakan
kecemasannya
terapeutik, perkenalan
diri, jelaskan tujuan,
lingkungan yang
terapeutik, kontrak
yang jelas.
b. Dorong dan beri
kesempatan klien untuk
mengungkapkan
perasaannya.
c. Dengarkan ungkapan
klien dengan empati.
d. Beri reinforcement
yang positif atas
kemampuan klien
mengungkapkan
perasannya.
e. Beri pengetahuan
terhadap pasien
mengenai penyakitnya
a. Bina hubungan saling
percaya : salam
terapeutik, perkenalan
diri, jelaskan tujuan,
lingkungan yang
terapeutik, kontrak
yang jelas.
b. Ajarkan klien teknik
nafas dalam untuk
mengurangi rasa cemas
klien.
c. Beri pujian bila klien
mau mencoba untuk
- Bisa
mempraktekkan
cara
menanggulanginya.
melakukan nafas dalam
d. Suruh pasien
mengulangi penjelasan
dari perawat yang
diberitahu kemarin
e. Dengarkan ungkapan
klien dengan empati.
f. Motivasi klien agar
mempertahankan
kontak mata saat
berbicara
g. Beri pujian bila klien
mau mencoba
melakukannya
h. Berikan HE prosedur
tindakan
i. Berikan tindakan
kolaboratif
IV. IMPLEMENTASI
TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN “KJ”DENGAN ANSIETAS
DI RUANG A RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014
Hari/tanggal/
jam
No.
TUKTindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf
Sabtu, 6
Desember
2014 pukul
21.00 wita
wita
1 Membina hubungan saling
percaya dengan pasien.
1. Mengucapkan salam
“Selamat maam, Pak”
2. Memperkenalkan diri
dengan pasien
“Nama saya Andri Yusnita
Sari, bapak bisa panggil
saya Andri. Saya
mahasiswa Poltekkes
Denpasar yang sedang
praktik diruangan ini”
3. Memanggil nama pasien
dengan sebutan yang
disukainya
“Nama bapak siapa? Bapak
senang dipanggil siapa?”
4. Menjelaskan tujuan dengan
jelas dan membuat kontrak
dengan pasien
“Baiklah, saya praktik di
sini dari hari ini sampai
dengan hari Sabtu depan.
Hari ini saya bertugas dari
pk. 20.00 WITA sampai
S:
“Malam, Saya “KJ”
panggilannya J”
“iya saya mau untuk
diajak ngobrol”
O: Pasien mau
membalas salam,
mau berjabat tangan,
kontak mata baik.
besok jam 08.00 wita, untuk
merawat Bli. Bagaimana
kalau kita mengobrol
selama 15 menit saja ya,
sekarang pukul 21.00 wita
nanti pukul 21.15 wita kita
akan akhiri. Apa bli
setuju?”
Bagaimana jika sekarang
Bli bercerita tentang
keadaan Bli saat ini?”
1 Memberi kesempatan kepada
pasien untuk mengungkapkan
perasaannya
“Tadi bli, sudah menyebutkan
namanya, umur bli sekarang
berapa?”
“Bli tinggal bersama siapa
dirumah?”
“Jadi, bli ngekos ya, bli sudah
bekerja?”
“Bli asalnya dari mana? Bli
bersaudara berapa?”
“Hobi bli apa? coba bli
bercerita tentang hobi bli!”
“Wah...bagus sekali bli sudah
mau bercerita tentang hobi
yang bli sukai. Nah sekarang,
bli ceritakan apa yang bli
rasakan sekarang?”
S:
“Umur saya 22 tahun”
“ Saya tinggal bersama
orang tua saya di
rumah. Tapi kalau di
kos saya tinggal
sendiri.”
“Baru kerja DW selama
3 bulan di Uluwatu.”
“Dari Banjar Tusan,
Tangkas. Saya 2
bersaudara. Kakak
saya perempuan dan
sudah menikah.”
“Saya suka berolahraga,
semua olahraga saya
suka.”
“Saat ini, saya masih
merasakan nyeri
pada perut bagian
bawah saya dan saya
merasa cemas
dengan penyakit
saya.
O : Pasien tampak lesu,
kontak mata baik.
1 Memberikan perhatian dan
menunjukkan kepedulian
kepada pasien
“Bli sudah makan tadi?”
S:
“sudah”
O: kontak mata pasien
baik.
1 Melakukan perpisahan dan
kontrak dengan pasien
“Bli, bagaimana perasaan bli
sekarang setelah mengobrol
dengan saya?”
“Baiklah, kita sudah
mengobrol selama 15 menit.
Sekarang sudah pukul 21.15
wita. Saya akhiri dulu ya
obrolan kita hari ini.
Bagaimana kalau besok kita
mengobrol lagi sekitar pukul
07.00 wita ya bli.”
“Nanti kita akan mengobrol
tentang cemas yang bli rasakan
saat ini.”
“Apa bli setuju?”
“Kalau begitu sekarang bli
beristirahat dulu, kalau perlu
sesuatu bli bisa menyuruh
keluarga untuk memanggil
saya di ruang perawat.
Terimakasih.”
S:
“Iya, saya senang”
“iya.”
“Iya sus”
“Iya,sama - sama.”
O: “pasien tampak
tenang, kontak mata
pasien baik”
Minggu, 7 2 Memberi salam terapeutik S :
Desember
2014 pukul
07.00 wita
“Selamat pagi Bli, masih ingat
dengan saya?”
“Bagaimana tidurnya kemarin,
nyenyak?”
“Apakah ada yang ingin bli
ceritakan kepada saya?”
“Sesuai dengan janji kita
kemarin sekarang kita akan
mulai berbincang kembali
mengenai cemas yang bli
rasakan, masalah apa yang kini
bli rasakan. sebelumnya saya
kontrak waktu terlebih dahulu
ya bli, kita akan berbincang
selama 15 menit, sekarang
pukul 07.00 nanti pukul 07.15
wita kita akan akhiri,
bagaimana?”.
“Pagi, Ingat, Andri
kan?”
“Kemarin saya tidak
bisa tidur dengan
nyenyak karena masih
merasa sakit pada perut
bagian bawah saya.”
“Baik, sus.”
O : Pasien tampak
tenang, kontak mata
baik.
2
2
Memberi kesempatan kepada
pasien untuk mengugkapkan
perasaannya dan
mendengarkan ungkapan klien
dengan empati.
“Coba bli jelaskan pada saya,
apa yang bli cemaskan
sekarang?”
“Kalau begitu saya jelaskan
terlebih dahulu mengenai
penyakit yang bli alami
sekarang.”
Memberi pengetahuan terhadap
S :
“Saya khawatir,
kemarin saya sudah
melakukan pemeriksaan
diperut saya, kata
dokternya ada bengkak
di usus buntu saya. Apa
saya harus dioperasi?
Setelah operasi apa
saya bisa sembuh?”
“Ohh..jadi begitu, Apa
harus dilakukan
operasi? Saya cemas
kalau harus
pasien mengenai penyakitnya
“Penyakit usus buntu adalah
peradangan atau
pembengkakan yang terjadi
pada organ usus buntu, yang
biasa disebut dengan appendix.
Organ ini terletak pada usus
besar manusia tepatnya berada
di bagian bawah perut sebelah
kanan. Peradangan atau
pembengkakan ini biasanya
disebabkan oleh penyumbatan
pada saluran usus yang buntu
ini atau bisa disebut
appendiksitis. Gejalanya
seperti nyeri pada perut yang
menjalar dan akhirnya akan
terasa atau terlokalisasi di perut
bagian bawah tepatnya
disebelah kanan. Bisa juga
menyebabkan mual dan
muntah. Usus buntu yang
bengkak ini terdapat kuman-
kuman yang berbahaya bagi
tubuh. Jadi akan sangat
berbahaya membiarkan usus
buntu yang meradang di dalam
perut. Sehingga untuk
mengatasi appendiksitis ini
tidak pecah, dan menyebarkan
kuman – kumannya, perlu
dilakukan operasi untuk
mengangkat usus buntu yang
bengkak ini.”
membayangkan akan
operasi”
“Baik, sus”
“Iya, saya mengerti.”
“kadang, kalau sedang
ada masalah saya
merenung sendiri tapi
saya juga sering cerita
kepada ibu atau ayah
saya.”
“Baik sus.”
“Terimakasih.”
O : Pasien tampak
bertanya tentang
penyakit dan prosedur
operasi, kontak mata
baik, pasien tampak
serius mendengarkan.
“Jangan takut untuk
menghadapi operasi karena
pengobatan apendisitis satu-
satunya dalah dengan
pengangkatan usus buntu yang
meradang ini dengan operasi.
Bli jangan khawatir, sebelum
operasi, dokter bedah akan
mempersiapkan kondisi bli
sampai layak untuk menjalani
operasi, selain itu dokter juga
akan memilih teknik operasi
yang sesuai dengan kondisi
apendisitis yang diderita.
Karena dengan operasi pada
tahap awal apendisitis dapat
menurunkan kejadian
komplikasi.”
“Setelah operasi, Astungkara
bli akan sembuh dan dapat
beraktivitas seperti biasa lagi,
asal bli mau mengikuti dan
melakukan saran dan anjuran
dokter serta perawat.”
“Apa bli sudah mengerti
dengan penjelasan yang saya
berikan?”
“Sebelumnya apa yang bli
lakukan ketika perasaan cemas
itu datang?”
“Bli supaya cepat sembuh tidak
boleh memendam kecemasan
sendiri, ajak keluarga bli
disebelah bercerita atau ajak
teman yang bli percayai untuk
bercerita. Kalau bli pendam
sendiri nanti yang ada bli
tambah stres. Kalau bli mau
menceritakannya pada orang
lain rasa cemas itu akan
berkurang”
“Tapi, tadi bagus sekali, bli
sudah mau menceritakan
perasaan cemas dan khawatir
yang bli rasakan sekarang.”
2 Melakukan perpisahan dan
kontrak dengan pasien
“Bli, bagaimana perasaan bli
sekarang setelah mengobrol
dengan saya?”
“Baiklah, kita sudah
mengobrol selama 15 menit.
Sekarang sudah pukul 07.15
wita. Saya akhiri dulu ya
obrolan kita hari ini.”
“Nanti sekitar pukul 08.00
wita kita akan mengobrol
tentang cara – cara mengurangi
cemas yang bli rasakan saat
ini.” “Apa bli setuju?”
“Kalau begitu saya permisi
dulu, kalau perlu sesuatu bli
bisa memanggil saya di ruang
perawat. Terimakasih.”
S :
“Rasanya sedikit
tenang.”
“Baik sus.”
“Terimakasih.”
O : Pasien tampak
tenang, kontak mata
baik, tampak pasien
sesekali meringis dan
memegangi perutnya
yang sakit.
Minggu, 7
Desember
2014 pukul
3 Memberi salam terapeutik.
“Selamat pagi bli.”
S :
“Pagi, iya sus.”
“Bagaimana caranya?”
08.00 wita Mengajarkan klien teknik nafas
dalam untuk mengurangi rasa
cemas klien.
“Nah, sekarang saya akan
menunjukkan satu cara untuk
mengurangi rasa cemas Bli,
sesuai dengan janji saya
kemarin Cara ini akan berhasil
jika Bli mau mencoba dan
berlatih setiap hari.”
“Apakah Bli mau tahu
caranya? Bagus. Sekarang akan
saya ajarkan caranya.”
“Ini namanya teknik relaksasi
nafas dalam. Caranya sangat
sederhana, saya yakin Bli pasti
bisa melakukannya. Kita coba
ya.”
“Sekarang bli coba duduk yang
nyaman dulu. Sudah nyaman?
Bagus. Nah, nanti saat
menghirup nafas yang panjang
usahakan agar bahunya tidak
ikut bergerak. Rasakan udara
yang masuk ke dalam perut.
Sehingga perut bli terasa
mengembung. Kemudian
setelah 3 hitungan hembuskan
nafas melalui mulut ya seperti
mengucapkan huruf U.”
“Sudah mengerti?”
“Mari kita lanjutkan. Sekarang
pusatkan perhatian Bli pada
udara yang keluar masuk
“Iya saya mau tahu cara
mengurangi rasa cemas
ini.”
“Iya.”
“Sudah.”
“Sudah.”
“Iya sus, saya akan
berlatih lagi.”
“Iya sus.”
O : Pasien tampak
tenang, pasien mau
mengikuti intruksi
perawat dan berlatih
relaksasi nafas dalam,
kontak mata baik.
melalui hidung dengan mulut
ditutup, matanya juga ditutup
ya biar lebih fokus. Tarik
nafasnya, tahan. 3, 2, 1,
hembuskan melalui mulut.
Bisa? Bagus. Nah sekarang
coba diulangi ya.”
“Wah Bagus, Sekarang mari
kita lakukan bersama-sama.
Tarik nafas, tahan, hembuskan.
Ulangi lagi ya bli. Sekarang
tahan nafasnya lebih lama,
siap, mulai, tarik, tahan,
hembuskan”
Menganjurkan pasien
mengulangi penjelasan dari
perawat yang diberitahukan.
“Ayo bli dilatih terus ya.
Dengan sering melatihnya
maka hasilnyapun akan lebih
terasa, dan bli tidak akan
merasa khawatir lagi karena
saat relaksasi akan
memunculkan energi - energi
yang positif.”
“Oya selain teknik yang saya
ajarkan tadi bli juga bisa
mengalihkan pikiran bli dari
rasa sakit dan juga cemas yang
bli rasakan dengan melakukan
aktivitas yang bli sukai. Ya
seperti mengobrol atau
bermain game dari HP bli”
3 Melakukan perpisahan dan
kontrak dengan pasien
“Bli, bagaimana perasaan bli
sekarang setelah mengobrol
tentang cara – cara mengurangi
cemas dengan saya?”
“Baiklah, kita sudah
mengobrol selama 15 menit.
Sekarang sudah pukul 08.15
wita. Saya akhiri dulu ya
obrolan kita hari ini. Ingat ya
bli, kalau bli cemas lakukan
teknik yang saya ajarkan atau
bli mengobrol dengan keluarga
dan mengalihkan pikiran bli
dari cemas dengan melakukan
aktivitas yang bli sukai.”
“Kalau begitu sekarang saya
permisi dulu, kalau perlu
sesuatu bli bisa menyuruh
keluarga untuk memanggil
saya di ruang perawat.
Terimakasih.”
S :
“Iya rasanya sudah
lebih tenang.”
“Iya sus, saya akan
melakukannya.”
“Baik sus, sama – sama.
Terimakasih juga.”
O : Pasien tampak
tenang, pasien mau
menjawab pertanyaan
dan mengikuti instruksi
perawat. Kontak mata
baik.
V. EVALUASI
Hari/Tgl/Jam DX Evaluasi Paraf
Sabtu, 6
Desember
2014 pukul
21.15 wita
1 TUK 1
S:
“Malam, Saya “KJ” panggilannya J”
“iya saya mau untuk diajak ngobrol”
O: Pasien mau membalas salam, mau berjabat tangan,
mau menjawab pertanyaan perawat, kontak mata
baik.
A : TUK 1 Tercapai
P: Lanjutkan renpra pada TUK 2.
Minggu, 7
Desember
2014 pukul
07.15 wita
1 TUK 2
S : “Rasanya sudah agak tenang.”
O : Pasien tampak bertanya tentang penyakit dan
prosedur operasi, kontak mata baik, pasien tampak
serius mendengarkan.
A : TUK 2 tercapai
P : Lanjutkan renpra TUK 3
Minggu, 7
Desember
2014 pukul
08.15 wita
1 TUK 3
S : “Iya rasanya sudah lebih tenang.”
“Iya sus, saya akan berlatih.”
O : Pasien tampak tenang, pasien mau mengikuti
intruksi perawat dan berlatih relaksasi nafas dalam,
kontak mata baik.
A : TUK 3 tercapai
P: Pertahankan kondisi.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Klungkung, 9 Desember 2014
Mahasiswa
Ida Bagus Rai Hartawan, Amd. Kep
NIP. 197703141996031002
Made Andri Yusnita Sari
NIM. P07120012021
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I Nengah Sumirta, SST., S.Kep. Ns., M.Kes
NIP. 196502251986031002
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “KJ”DENGAN ANSIETAS (KECEMASAN) DIRUANG A RSUD KLUNGKUNG PADA
TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014
OLEH :
Oleh :MADE ANDRI YUSNITA SARI
P07120012021TINGKAT 3.1 REGULER
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN2014