Askep Angina

33
ANGINA PEKTORIS

Transcript of Askep Angina

Page 1: Askep Angina

ANGINA PEKTORIS

Page 2: Askep Angina

JANTUNG

• Jantung merupakan organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan sebagai organ pemompa darah yang besar yang memelihara peredaran darah melalui seluruh tubuh. Jantung merupakan organ berotot dengan empat ruang di dalamnya, bentuk dan ukurannya kurang lebih sebesar kepalan tangan kita. Berat jantung kira-kira 300 gram.

Page 3: Askep Angina

KEDUDUKAN JANTUNG

• Jantung terletak dalam rongga Mediastinum, kira-kira dua pertiganya pada belakang Sternum dan lebih menghadap ke kiri dari pada ke kanan. Batas bawahnya yang membentuk ujung tumpul disebut Apek, terletak di atas Diapragma, dengan ujung kearah kiri. Batas atas jantung atau basalnya terletak tepat di bawah costa II.

→Salah satu penyakit jantung yang akan kami bahas disini adalah Angina Pektoris.

Page 4: Askep Angina

ANGINA PEKTORIS

• Di definisikan akibat berkurangnya pasokan oksigen dan menurunnya aliran darah ke dalam miokardium. Gangguan tersebut bisa karena suplai oksigen yang turun (adanya aterosklerosis koroner atau spasme arteria koroner) atau kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina Pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark miokard.

Page 5: Askep Angina

Angina dapat terjadi di saat :

• Latihan atau Olahraga

• Setelah makan

• Stress atau emosi yang berlebihan

Page 6: Askep Angina

GAMBAR JANTUNG YANG MENGALAMI ANGINA:

Page 7: Askep Angina
Page 9: Askep Angina

ETIOLOGI- Olah raga berat- Stress/emosi- Terlalu banyak makan: sehingga meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrikus sehingga mengurangi ketersediaan darah untuk jantung.

- Hypertiroidisme- Kondisi dimana miokard membutuhkan miokard O2 yang banyak seperti:

→Hypertropy prostat→Aortic insuffisiensi→Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta)→Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta)

- Stenosis subaortik hipertrofik- Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara tiba- tiba)- Anemia yang berat.

- Udara dingin mengakibatkan kontriksi, peningkatan tekanan darah serta peningkatan kebutuhan

Page 10: Askep Angina

PATOFISIOLOGIAngina pectoris merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh aliran darah ke arteri miokard berkurang sehingga ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2 ke miokardium yang dapat menimbulkan iskemia, yang dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari perubahan metabolisme aerobik menjadi anaerob yang menghasilkan asam laktat yang merangsang timbulnya nyeri.

Page 11: Askep Angina

Gejala dan tanda1.Kualitas nyeri dada yang khas, yaitu perasaan dada tertekan, merasa terbakar atau susah bernafas.2. Lokasi nyeri yaitu retrosternal yang menjalar ke leher, rahang atau mastoid dan turun ke lengan kiri.3. Faktor pemicu seperti sedang emosi, bekerja, sesudah makan atau dalam udara dingin.4. Rasa ketarik- tarik pada kerongkongan5. Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang dada (sternum).6. Nyeri juga bisa dirasakan di:

- bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam- punggung- tenggorokan, rahang atau gigi- lengan kanan (kadang-kadang).

7.Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan nyeri.

Page 12: Askep Angina

Yang khas adalah bahwa angina:

- dipicu oleh aktivitas fisik- berlangsung tidak lebih dari beberapa menit- akan menghilang jika penderita beristirahat.-Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan tertentu.

Page 13: Askep Angina

Angina seringkali memburuk jika:

- aktivitas fisik dilakukan setelah makan

- cuaca dingin

- stres emosional.

Page 14: Askep Angina

MACAM-MACAM ANGINA PEKTORIS

Page 15: Askep Angina

A. Angina pectoris stabil. ( Stable Angina )

Yaitu angina klasik (, effort-induced angina) terjadi karena adanya sumbatan anatomik berupa aterosklerosis koroner sehingga aliran koroner tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung yang meningkat (paling umum ditemui setelah kerja fisik, emosi atau makan)

Page 16: Askep Angina

Berdasarkan tingkat penyebabnya, maka Angina

pectoris stabil dapat dibagi menjadi:

1. Selalu timbul sesudah kegiatan berat2. Timbul sesudah melakukan kegiatan sedang ( jalan cepat 1/2 km)3. Timbul sesudah melakukan kegiatan ringan (jalan 100 m)4. Jika melakukan aktivitas yang ringan (jalan biasa)5. Biasanya berlangsung singkat (5 menit atau kurang)6. Menurun atau hilang dengan istirahat.7. Bisa dirasakan seperti nyeri dada yang menyebar ke lengan, punggung atau tempat lain.8. Bisa diperkirakan datangnya, setiap episode nyeri memiliki kemiripan, atau cenderung sama.

Page 17: Askep Angina

Penyebab yang lain meliputi: Stress emosional; terpapar suhu sangat panas atau sangat dingin;

makan terlalu banyak, dan merokok.

Page 18: Askep Angina

B. Angina pectoris tidak stabil. (Unstable Angina)

Merupakan angina yang pola gejalanya mengalami perubahan. Unstable angina merupakan suatu keadaan darurat. angina tidak stabil ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan lama serangan angina (crescendo), diinduksi oleh adanya stimulus ringan dan terjadi baik sewaktu istirahat maupun kerja fisik. Angina tidak stabil meliputi: kelompok penderita yang baru (dalam 6 minggu) mengalami serangan angina yang berat dan sering; yang mengalami angina sewaktu istirahat; angina stabil yang bertambah berat, lebih sering dan lebih lama; dan angina yang mengalami infark jantung akut atau infark yang semakin memburuk

Page 19: Askep Angina

Gejala:

- Angina yang baru pertama kali atau angina stabil dengan karakteristik frekuensi berat dan lamanya meningkat.

- Timbul waktu istirahat/kerja ringan.

- Fisical assessment tidak membantu.

- EKG: Deviasi segment ST depresi atau elevasi.

Page 20: Askep Angina

Angina jenis ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Angina yang baru terjadi (dalam 1 bulan)

2. Crescendo Angina (meningkatnya frekuensi atau keparahan dalam beberapa hari atau minggu)

3. Insufisiensi koroner akut (nyeri Angina yang menetap pada saat istirahat tanpa adanya infark miokardium)

Page 21: Askep Angina

C. Angina variant.

Angina variant (angina Prinzmetal) terjadi karena vasospasme koroner (sumbatan fungsional) dan timbul sewaktu istirahat, yang mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen pada jaringan jantung varian (angina Prinzmetal) terjadi karena vasospasme koroner (sumbatan fungsional) dan timbul sewaktu istirahat, yang mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen pada jaringan jantung.

Page 22: Askep Angina

KOMPLIKASI PADA ANGINA PEKTORIS

1. Infarksi miokardium yang akut ( serangan jantung)

2. kematian karena jantung secara mendadak

3. Aritmia kardiak

Page 23: Askep Angina

PEMERIKSAAN FISIK

Data subyektif yang berhubungan dengan nyeri :

a. lokasi dan durasi kedaerah lain –sering didaerah substernalb. kwalitas nyeri : nyeri dapat mencekik atau rasa berat dalam dadac. datang dan menetapnya rasa nyeri singkatd. faktor-faktor pencetus sering karena :

- gerakan- kepanasan- kedinginan- stress atau emosi- makan banyak

e. gejala-gejala yang menyertai : gelisah, mual, diaphoresisf. faktor-faktor yang meringankan : berkurang karena istirahat dan pemberian obat (nitrogliserin)

Page 24: Askep Angina

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Page 25: Askep Angina

1. EKG (Elektrokardiogram)

1. monitor holter- yaitu ekg fortable- ekg monitor 24 jan – pasien tetap mengerjakan harian.

2. Angiografi koronerUntuk melihat adanya penyempitan / sumbatan.

3. pemeriksaan stress ( stress testing )- mengayuh pedal sepeda yang diam atau berjalan pada tretmill, selama pemeriksaan ekg direkam- resiko infark miokard yaitu < 1/500- resiko kematian < 1/10000

Page 26: Askep Angina

2. Exercise echocardiography

merupakan suatu pemeriksaan dimana ekokardiogram diperoleh dengan memantulkan gelombang ultrasonik dari jantung.

Pemeriksaan ini bisa menunjukkan ukuran jantung, pergerakan otot jantung, aliran darah yang melalui katup jantung dan fungsi katup.

Ekokardiogram dilakukan pada saat istirahat dan pada puncak aktivitas.Jika terdapat iskemia, maka gerakan memompa dari dinding ventrikel kiri tampak abnormal.

Page 27: Askep Angina

3. Radionuclide imaging

yang dilakukan bersamaan dengan exercise tolerance testing bisa memberikan keterangan berharga mengenai angina.

Page 28: Askep Angina

4. Arteriografi koroner

dilakukan jika diagnosis penyakit arteri koroner atau iskemia belum pasti. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan beratnya penyakit arteri koroner dan untuk membantu menentukan perlu tidaknya dilakukan

Page 29: Askep Angina

PENGKAJIAN

a. Identitas pasien

b. Riwayat penyakit sekarang

c. Riwayat penyakit masalalu

d. Kebiasaan sehari-hari

e. Pola aktifitas

f. Pola nutrisi

Page 30: Askep Angina

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG BISA MUNCUL

• DIAGNOSA I:1. Ketidakefektifan pola nafas bd.

• Kecemasan• Hiperventilasi

2. Penurunan cardiac out put bd• Gangguan stroke volume (preload, afterload, kontraktilitas)

3. Nyeri akut bd• Agen injuri (kimia)

Page 31: Askep Angina

DIAGNOSA II:

1.Ansietas yang berhubungan dengan nyeri dadasekunder akibat efek iskemia jantung

2.Ketakutan yang berhubungan dengan status baru dan masa datang tidak diketahui

3.Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan tindakan dan lingkungan

4.Resiko terhadap konstipasi yang berhubungan dengan tirah baring, perubahan gaya hidup dan pengobatan

5.Intoleren aktivitas yang berhubungan dengan dekondisi sekunder akibat ketakutan akan kekambuhan Angina.

Page 32: Askep Angina

DIAGNOSA BANDING:

1.Sumber trakeobronkial:a.Neoplasmab.Bronkitis(akut dan kronik)c.Brokiektasisd.Traumae.Benda asing

2.Sumber parenkim paru:a.Tuberkulosis parub.Pneumoniac.Abses parud.Sumber vaskuler

Page 33: Askep Angina

RENCANA KEPERAWATAN

• Perubahan kenyamanan : nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks spasme otot jantung.

• Kriteria hasil :Individu akan1. Memperlihatkan bahwa orang lain membenarkan nyeri itu ada.2. Memperlihatkan pengurangan nyeri setelah melakukan tindakan penurunan rasa nyeri yang memuaskan.