Artritis gout.docx

8
Artritis gout (urartritis) atau penyakit asam urat adalah peradangan menyakitkan terutama jempol kaki dan jari-jari kaki yang disebabkan oleh masalah metabolisme asam urat yang mengakibatkan deposit kristal asam dan garam di darah dan sendi. http://kamuskesehatan.com/arti/artritis-gout/ Definisi Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause. Etiologi Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena: 1. Pembentukan asam urat yang berlebihan. o Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah. o Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia, terutama bila diobati dengan sitostatika, psoriasis, polisitemia vera, dan mielofibrosis. 2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal. o Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di tubuli distal ginjal yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui. o Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada glomerulonefritis kronik atau gagal ginjal kronik. 3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara klinis hal ini tidak penting.

description

atritis gout

Transcript of Artritis gout.docx

Page 1: Artritis gout.docx

Artritis gout (urartritis) atau penyakit asam urat adalah peradangan menyakitkan terutama jempol kaki dan jari-jari kaki yang disebabkan oleh masalah metabolisme asam urat yang mengakibatkan deposit kristal asam dan garam di darah dan sendi.

http://kamuskesehatan.com/arti/artritis-gout/

Definisi

Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu

artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria daripada wanita. Pada pria

sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati

masa menopause.

 

Etiologi

Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan

kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini

termasuk dalam golongan kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan

gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini

terjadi karena:

1. Pembentukan asam urat yang berlebihan.

o Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah.

o Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan karena

penyakit lain seperti leukemia, terutama bila diobati dengan sitostatika, psoriasis,

polisitemia vera, dan mielofibrosis.

2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.

o Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di tubuli distal ginjal

yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui.

o Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada

glomerulonefritis kronik atau gagal ginjal kronik.

3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara klinis hal ini tidak penting.

 

Page 2: Artritis gout.docx

Manifestasi Klinis

Secara klinis ditandai dengan adanya artritis, tofi, dan batu ginjal. Yang penting

diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang

menimbulkan rasa sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat.

Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering terbentuk

tofi pada daerah-daerah telinga, siku, lutut, dorsum pedis, dekat tendo Achilles pada

metatarsofalangeal digiti I, dan sebagainya.

 

Pada telinga misalnya, karena permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah tertiup

angin, kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula di

dorsum pedis, kalkaneus, dan sebagainya karena sering tertekan oleh sepatu. Tofi itu

sendiri terdiri dari kristal-kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing yang

meradang, termasuk sel-sel raksasa.

 

Serangan sering kali terjadi pada malam hari. Biasanya sehari sebelumnya pasien

tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah malam terbangun oleh rasa sakit

yang hebat sekali.

 

Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah

dalam, disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan, dan nyeri sekali

bila disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu, lalu

menghilang. Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit, tapi dapat merusak tulang. Sendi

lutut juga merupakan tempat predileksi kedua untuk serangan ini.

 

Tofi merupakan penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia,

tulang rawan, bursa, dan jaringan lunak. Sering timbul di tulang

rawan telinga sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan manifestasi lanjut dari gout

yang timbul 5-10 tahun setelah serangan artritis akut pertama.

 

Page 3: Artritis gout.docx

Pada ginjal akan timbul sebagai berikut:

1. Mikrotofi, dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nefrosis.

2. Nefrolitiasis karena endapan asam urat.

3. Pielonefritis kronis.

4. Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensi.

 

Tidak jarang ditemukan pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah, tanpa

adanya riwayat gout, yang disebut hiperurisemia asimtomatik. Pasien demikian

sebaiknya dianjurkan mengurangi kadar asam uratnya karena menjadi faktor risiko di

kemudian hari dan kemungkinan terbentuknya batu urat di ginjal.

 

Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah

(> 6 mg%). Kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8 mg% dan pada wanita 7

mg%. Pemeriksaan kadar asam urat ini akan lebih tepat lagi bila dilakukan dengan

cara enzimatik. Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dan LED meninggi

sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga sering tinggi (500 mg%/liter per 24 jam).

 

Di samping pemeriksaan tersebut, pemeriksaan cairan tofi juga penting untuk

menegakkan diagnosis. Cairan tofi adalah cairan berwarna putih seperti susu dan

kental sekali sehingga sukar diaspirasi. Diagnosis dapat dipastikan bila ditemukan

gambaran kristal asam urat (berbentuk lidi) pada sediaan mikroskopik.

 

Page 4: Artritis gout.docx

Penatalaksanaan

A. Penatalaksanaan serangan akut

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalarn penatalaksanaan pasien dengan

serangan akut artritis gout. Yang pertama bahwa pengobatan serangan akut dengan

atau tanpa hiperurisemia tidak berbeda. Juga diperhatikan agar penurunan kadar

asam urat serum tidak dilakukan tergesa-gesa karena penurunan secara mendadak

sering kali mencetuskan serangan lain atau mempersulit penyembuhan.

 

Obat yang diberikan pada serangan akut antara lain:

1. Kolkisin, merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan serangan artritis gout

maupun pencegahannya dengan dosis lebih rendah. Efek samping yang sering ditemui

di antaranya sakit perut, diare, mual, atau muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada

peradangan terhadap kristal urat dengan menghambat kemotaksis sel radang. Dosis

oral 0,5-0,6 mg per jam sampai nyeri, mual, atau diare hilang. Kemudian obat

dihentikan, biasanya pada dosis 4-6 mg, maksimal 8 mg. Kontraindikasi pemberian oral

jika terdapat inflammatory bowel disease. Dapat diberikan intravena pada pasien yang

tidak dapat menelan dengan dosis 2-3 mg/hari, maksimal 4 mg. Hati-hati karena

potensi toksisitas berat. Kontraindikasinya pada pasien dengan gangguan ginjal atau

hati. Dosis profilaksis 0,5-1 mg/hari. Hasil dari obat ini sangat baik bila diberikan

segera setelah serangan.

2. OAINS

Semua jenis OAINS dapat diberikan, yang paling sering digunakan adalah

indometasin. Dosis awal indometasin 25-50 mg setiap 8 jam, diteruskan sampai gejala

menghilang (5 – 10 hari). Kontraindikasinya jika terdapat ulkus peptikum aktif,

gangguan fungsi ginjal, dan riwayat alergi terhadap OAINS.

 

Kolkisin dan OAINS tidak dapat mencegah akumulasi asam urat, sehingga tofi, batu

ginjal, dan artritis gout menahun yang destruktif dapat terjadi setelah beberapa tahun.

3. Kortikosteroid

Page 5: Artritis gout.docx

Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jika sendi yang terserang

monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya triamsinolon 10-40

mg intraartikular. Untuk gout poliartikular, dapat diberikan secara intravena (metil

prednisolon 40 mg/hari, tapering off 7 hari) atau oral (prednison 40-60

mg/hari, tapering off 7 hari). Mengingat kemungkinan terjadi artritis gout bersamaan

dengan artritis septik, maka harus dilakukan aspirasi sendi dan sediaan apus Gram

dari cairan sendi sebelum diberikan kortikosteroid.

4. Analgesik, diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Jangan diberikan Aspirin karena

dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat

hiperurisemia.

5. Tirah baring, merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam setelah

serangan menghilang. Artritis gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.

 

B. Penatalaksanaan periode antara

Bertujuan mengurangi endapan urat dalam jaringan dan menurunkan frekuensi serta

keparahan serangan.

1. Diet, dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet

rendah purin (tidak usah terlalu ketat). Hindari alkohol dan makanan tinggi purin

(hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing, dan sebagainya), termasuk roti manis.

Perbanyak minum. Pengeluaran urin 2 liter/hari atau lebih akan membantu

pengeluaran asam urat dan mengurangi pembentukan endapan di saluran kemih.

2. Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia, seperti tiazid, diuretik,

Aspirin®, dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.

3. Kolkisin secara teratur diindikasikan untuk:

a. Mencegah serangan gout yang akan datang. Obat ini tidak mempengaruhi tingginya

kadar asam urat namun menurunkan frekuensi terjadinya serangan.

Page 6: Artritis gout.docx

b. Menekan serangan akut yang dapat terjadi akibat perubahan mendadak dari kadar

asam urat serum dalam pemakaian obat urikosurik atau alopurinol.

4. Penurunan kadar asam urat serum

Diindikasikan pada artritis akut yang sering dan tidak terkontrol dengan kolkisin,

terdapat endapan tofi, atau kerusakan ginjal. Tujuannya untuk mempertahankan kadar

asam urat serum di bawah 6 mg/dl, agar tidak terbentuk kristalisasi urat.

 

Ada 2 jenis obat yang dapat digunakan, yaitu kelompok urikosurik dan inhibitor xantin

oksidase seperti alopurinol. Pemilihannya tergantung dari hasil urin 24 jam. Kadar di

bawah 1.000 mg/hari menandakan sekresi asam urat yang rendah, sehingga harus

diberikan obat urikosurik. Sedangkan untuk pasien dengan kadar asam urat lebih dari

1.000 mg/hari diberikan alopurinol karena terjadi produksi asam urat yang berlebihan.

a. Obat urikosurik, bekerja menghambat reabsorpsi tubulus terhadap asam urat yang

telah difiltrasi dan mengurangi penyimpanannya, mencegah pembentukan tofi yang

baru dan mengurangi ukuran yang telah terbentuk. Bila diberikan bersama kolkisin

dapat mengurangi frekuensi serangan. Indikasinya adalah peningkatan frekuensi

serangan atau keparahannya. Tidak efektif untuk pasien dengan insufisiensi ginjal.

 

Jangan diberikan pada pasien dengan riwayat batu asam urat. Jaga agar pengeluaran

urin pasien mencapai 2 liter/hari untuk mencegah pengendapan. Bila perlu

ditambahkan obat alkalinisasi supaya pH di atas 6.

Pilihan obatnya adalah:

o Probenesid, dosis awal 0,5 g/hari ditingkatkan secara bertahap menjadi 1-2

g/hari.Obat ini berkompetisi menghambat reabsorpsi urat oleh ginjal. Efek samping

yang mungkin terjadi di antaranya mual, muntah, dan reaksi hipersensitif. Obat ini

menghambat ekskresi penisilin, indometasin, dapson, dan asetazolamid.

Page 7: Artritis gout.docx

o Sulfinpirazon, dosis awal 100 mg/hari, peningkatan bertahap menjadi 200-400

mg/hari. Dapat pula mengurangi agregasi dan memperpanjang masa hidup trombosit.

Efek samping mual, muntah, dan dapat timbul ulkus peptik.

o Bensbromaron, merupakan kelompok terbaru. Obat ini menghambat penyerapan

kembali asam urat pada bagian proksimal tubulus renalis. Memiliki masa kerja yang

panjang sehingga cukup diberikan satu kali sehari.

o Azapropazon, juga memiliki efek antiinflamasi.

b. Inhibitor xantin oksidase atau alopurinol, bekerja menurunkan produksi asam urat

dan meningkatkan pembentukan xantin serta hipoxantin dengan cara menghambat

enzim xantin oksidase. Indikasinya adalah pasien dengan produksi asam urat yang

berlebihan, baik primer maupun sekunder, nefropati yang asli disebabkan asam urat,

batu urat, tofi gout, dan pasien yang tidak responsif dengan pengobatan urikosurik.

Tidak diberikan pada pasien hiperurisemia asimtomatik.

 

Efek samping paling sering adalah pencetusan serangan gout akut. Kontraindikasi

hanya untuk pasien dengan riwayat hipersensitif dengan gejala rash pruritus. Pada

pasien hipersensitif ini dapat terjadi nekrolisis epidermal toksik yang fatal.

 

Alopurinol diberikan dengan dosis awal 100 mg/hari selama 1 minggu. Dosis dinaikkan

bila asam urat serum tetap tinggi. Biasanya diperlukan dosis per hari 200-300 mg.

 

Terkadang depat digunakan bersama obat urikosurik. Alopurinol akan meningkatkan

waktu paruh probenesid, sementara probenesid meningkatkan ekskresi alopurinol.

Oleh karena itu, alupurinol harus diberikan dalam dosis sedikit lebih tinggi sedangkan

dosis probenesid lebih rendah.

 

Prognosis

Page 8: Artritis gout.docx

Tanpa terapi yang adekuat, serangan dapat berlangsung berhari-hari, bahkan

beberapa minggu. Periode asimtomatik akan memendek apabila penyakit menjadi

progresif. Semakin muda usia pasien pada saat mulainya penyakit, maka semakin

besar kemungkinan menjadi progresif. Artritis tofi kronik terjadi setelah serangan akut

berulang tanpa terapi yang adekuat. Pada pasien gout ditemukan peningkatan

insidens hipertensi, penyakit ginjal, diabetes melitus, hipertrigliseridemia, dan

aterosklerosis. Penyebabnya belum diketaui.- See more at: http://wikimed.blogbeken.com/artritis-gout-pirai#sthash.KA6onBGd.dpuf