artritis fixprint

21
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Arthritis adalah salah satu kondisi yang paling umum yang mempengaruhi kinerja dan kenyamanan kuda . Bahkan , arthritis diyakini bertanggung jawab hingga 60 % dari semua ketimpangan . Sendi yang paling sering terkena arthritis meliputi lutut , fetlock , peti mati , hock , dan pastern ( di mana ia sering disebut sebagai " ringbone " ) . Sebuah studi 1999 yang diterbitkan dalam Journal Equine Kedokteran Hewan mengidentifikasi perubahan rematik di kawanan kuda liar , yang memimpin peneliti untuk menyimpulkan arthritis yang merupakan bagian alami dari proses penuaan pada kuda . Pada dasarnya, ini berarti bahwa bukan hanya kuda dalam pekerjaan berat yang beresiko, semua kuda beresiko untuk mengembangkan arthritis , bahkan dalam pekerjaan ringan atau tidak ada pekerjaan sama sekali . Sementara semua kuda rentan untuk mengembangkan arthritis , ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, termasuk stres konsisten dari berkuda , cedera akut , dan kurangnya konformasi . Kuda

description

antop

Transcript of artritis fixprint

BAB I

PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGArthritis adalah salah satu kondisi yang paling umum yang mempengaruhi kinerja dan kenyamanan kuda . Bahkan , arthritis diyakini bertanggung jawab hingga 60 % dari semua ketimpangan . Sendi yang paling sering terkena arthritis meliputi lutut , fetlock , peti mati , hock , dan pastern ( di mana ia sering disebut sebagai " ringbone " ) .

Sebuah studi 1999 yang diterbitkan dalam Journal Equine Kedokteran Hewan mengidentifikasi perubahan rematik di kawanan kuda liar , yang memimpin peneliti untuk menyimpulkan arthritis yang merupakan bagian alami dari proses penuaan pada kuda . Pada dasarnya, ini berarti bahwa bukan hanya kuda dalam pekerjaan berat yang beresiko, semua kuda beresiko untuk mengembangkan arthritis , bahkan dalam pekerjaan ringan atau tidak ada pekerjaan sama sekali . Sementara semua kuda rentan untuk mengembangkan arthritis , ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, termasuk stres konsisten dari berkuda , cedera akut , dan kurangnya konformasi . Kuda tua juga lebih mungkin untuk menunjukkan perubahan rematik . Meskipun tidak ada cara ampuh mencegah arthritis sama sekali , ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu menjaga kuda akan kuat untuk selama mungkin . Makalah ini akan membahas tentang cedera yang terjadi di daerah siku dan strategi perawatannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana etiologi Penyakit artritis ?2. Apa saja gejala klinis artritis ?3. Bagaimana pendekatan anatomi dengan melihat unsur-unsur anatomis di daerah siku?4. Bagaimana pengobatan tindakan operatif, terapi obat, herbal dll dalam penanganan kasus arthritis elbow ?1.3 TUJUAN Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :1. Untuk mengetahui etiologi penyakit artritis

2. Untuk mengetahui gejala klinis artritis

3. Untuk mengetahui unsur anatomi yang terlihat

4. Untuk mengetahui cara penanganan atau pengobatan dari penyakit artritisBAB II PEMBAHASAN2.1 Etilogi penyakit Artritis adalah suatu bentuk penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang di sekitar sendi. Artritis merupakan suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan atau kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Infeksi arthritis merupakan peradangan yang disebabkan oleh bakteri, virus. Pasien menunjukan gejala penyakit kronik yang hilang timbul, yang apabila tidak diobati akan menimbulkan terjadinya kerusakan persendian dan deformitas sendi yang progresif dan menyebabkan disabilitas bahkan kematian dini.Kondisi rematik penting termasuk arthritis traumatis , osteochondritis dissecans , lesi kistik subchondral , septik ( infeksi ) arthritis , dan osteoarthritis . 2.2. Gejala klinis Gejala awal radang sendi kuda meliputi:

- Kekakuan Umum

- Penurunan tingkat aktivitas keseluruhan

- Kesulitan akan naik dan turun bukit

- Ketidaknyamanan selama Trailer pemuatan / pembongkaran

- Tidak ingin disentuh atau ditangani

Gejala lebih jelas mungkin mencakup:

- Kekakuan ditandai atau kepincangan ketika berjalan, atau berlari- Panas dan mungkin pembengkakan di sekitar sendi yang terkena Pengamatan Umum

Menurut Arnheim dan Prentice (1997: 593) siku penderita seharusnya diamati untuk melihat apakah ada kelainan bentuk yang cacat dan bengkak-bengkak yang bisa ditampakkan. Posisi carrying angel, gerakan fleksi dan kemampuan perluasan siku sebaiknya diamati. Jika pada posisi carrying angel secara abnormal meningkat, disebut cubitus valgus (kedudukan abnormal lengan bawah dalam sikap abduksi pada ekstensi lengan bawah); jika secara abnormal menurun, disebut cubitus varus (kedudukan abnormal lengan bawah dalam sikap aduksi pada ekstensi lengan bawah. Terlalu besar atau terlalu kecilnya sudut merupakan indikasi pada patah tulang yang menonjol pada epifisial. Penderita ini selanjutnya diamati untuk tingkat perluasan siku sewaktu fleksi dan ekstensi. Kedua siku diperbandingkan.Penurunan pada waktu fleksi normal atau ketidakmampuan untuk ekstensi penuh atau perpanjangan melampaui suatu ekstensi normal (cubitus recurvatus) dapat menjadi alasan yang mempercepat permasalahan sendi. Selanjutnya, siku ditekuk pada sudut 45 derajat dan diamati dari pantat untuk menentukan apakah kedua epikondilus dan prosesus olecranon membentuk suatu segitiga sama kaki .

Palpasi Tulang

Arnheim dan Prentice (1997: 593-594) mengungkapkan tempat-tempat nyeri dan kelainan-kelainan bentuk ditentukan dengan palpasi pada tulang yang menonjol dengan hati-hati pada epikondilus, prosesus olecranon, aspek distal (paling ujung) pada humerus (tulang lengan atas), dan aspek-aspek yang lebih dekat ke pangkal ulna. Kepala radial juga harus dipalpasi dengan mengabduksi (menjauhi sumbu tengah tubuh) lengan dan menekuk siku. Kepala radial ditempatkan kurang lebih 1 inchi (2,5 cm) distal ke arah epikondilus lateral. Penderita melakukan supinasi dan pronasi pada lengan atas sementara tekanan dikenakan pada kepala radial. Nyeri pada tekanan mungkin menunjukkan keseleo pada ligamen annular, patah tulang, atau kondisi artikular kronis pada kepala radial.

2.3 Pendekatan anatomi

2.3.1 Unsur anatomi yang terlibat :2.3.1.1 Tulang Os. Radius

Os. Ulna

Olecranon

Os. Humeri Crista HumeriMenurut Brukner, dan Khan (1993: 221) serta Arnheim dan Prentice (1997: 591) persendian siku tersusun atas tiga tulang yaitu: humerus (tulang lengan atas), radius (tulang pengupil lengan bawah) dan ulna (tulang hasta). Ujung bawah humerus membentuk dua articulatio kondilus (tonjolan pada tulang) yang tersambung dengan baik. Kondilus lateral adalah kapitulum (ujung yang membesar seperti kepala tongkat) dan kondilus medial disebut trochlea. Kapitulum yang membulat berhubungan dengan kepala konkaf radius. Trochlea, yang berbentuk gelondong, berada di dalam suatu alur yang berhubungan, takik semilunar (berbentuk bulan sabit), yang disediakan oleh ulna antara proses-proses olecranon (ujung atas tulang hasta yang berupa taju) dan coronoid. Di atas tiap-tiap kondilus adalah suatu proyeksi yang disebut epikondilus. Rancangan struktur persendian siku memungkinkan fleksi dan ekstensi oleh hubungan trochlea dengan takik semilunar ulna. Pronasi lengan bawah (pemutaran lengan bawah ke dalam) dan supinasi lengan bawah (pemutaran lengan bawah ke luar) dapat terjadi karena kepala radius bersandar pada kapitulum dengan bebas tanpa batasan-batasan tulang apapun.2.3.1.2 Otot M. Extensor carpi radialis

M. Flexor carpi radialis M. Extensor carpi ulnaris M. Flexor carpi ulnaris M. brachio cephalicus M. biceps brachii M. Triceps brachii caput longum M. triceps brachii caput lateral Menurut Ellison, dkk (1986: 210), serta Arnheim dan Prentice (1997: 591) otot-otot siku tediri dari biceps brachii, otot-otot brachial, dan brachioradial, semuanya ini bergerak secara fleksi. Pada waktu bergerak ekstensi dikendalikan oleh otot tricep brachii. Untuk gerakan supinasi lengan tangan bagian depan dikendalikan oleh otot supinator dan bicep brachii. Adapun untuk bergerak secara pronasi dikendalikan oleh otot pronator teres dan pronator quadratus. Bicheps brachii dan otot-otot supinator memungkinkan supinasi lengan atas, sedangkan pronator teres dan pronator quadratus bertindak sebagai pronator.2.3.1.3 Syaraf dan pembuluh darah1. Di persendian siku berjalan a.brachialis dengan percabangannya yaitu a.coliateralis radialis (ke craniolateral) dan a.collateralis ulnaris (ke palmar).

2. Arteri bicipitalis yaitu buluh darah yang menuju ke m.biceps brachii.

3. Arteri interossea communis merupakan cabang terakhir dari a.brachialis. Sebelum masuk ke spatium interosseum antebrachii, a.interrossea caudalis yang menyuplai darah ke m. flexor digitorum profundus caput radiale

Setelah masuk spatium interosseum antebrachii, a. interossea communis pergi menuju ke lateral menjadi . interrosea cranialis dan kemudian mencabangkan a. interossea cranialis selanjutnya akan berjalan laterodorsal dari os. Radius menuju ke dorsal persendian carpus brenastonose dengan a. collateralis radialis membentuk anyaman buluh darah di dorsal persendian carpus yang disebut rete carpi dorsale.

4. A. mediana adalah lanjutan dari a. brachialis yang berjalan ke distal setelah mencabangkan a. interossea communis.5. V. mediana dan kelanjutan yaitu v. brachialis ( bisa lebih dari satu, dapat berjumlah dua sampai empat venae).

6. V. cephalica dan v. cephalica7. Vena mediana cubiti ( 8. N. medianus dan cabang muscularisnya ramus communicans antara v. mediana dan v. cephalica yang membawa darah ke v. jugularis externa9. N. ulnaris 10. N. radialis

2.3.1 Cara mencapai organ targetKulit disayat di sepanjang siku medial dengan dilakukan arah proximodistal, mulai dari bagian siku medial sampai bagian proximal os-radius-ulna. Sayatan pertama di ujung distal sayatan pertama. Sedangkan sayatan ketiga di garis median, di sepanjang crista sterni, Kurang lebih 40 cm (masing-masing 20 cm ke cranial/palmar dari awal sayatan pertama). Kuakkan kulit ke cranial dan caudal, dikait atau ditindihkan ke preparat.Selanjutnya temukan unsur-unsur profundal kulit :

1. Fascia Superficialis, pada permukaan fascia ini terbayang unsur-unsur yang harus dipreparir yaitu vena cephalica (antibrachii) vena cubitalis, vena cephalica accessoria, n.cutaneus antebrachii medialis dan n.cutaneus antebrachii caudali. Kemudian fascia superficialis ini dilakukan seperti kulit dan unsur-unsur tersebut dapat dicapai.2. Preparir mm.pectorales (superficialis et profundu), yaitu:

a. Mm. PectoralesSuperficiales

i. M.pectoralis descendens (pars anterior/pars clavicularis)

ii. M.pectoralis transversus (pars posterior)

b. M. Pectoralis ascendens/Profundus (Pars Posterior/pars humeralis)c. M.subclavius (m.pectoralis profundus pars prescapularis)

M. pectoralis transversus dituris seperti kulit, lalu kuakkan. Di profundalnya otot ini terlihat fascia antibrachii bagian proximal yang harus dituris di pinggir cranial m.tensor fasciae antebrachii secara memanjang dan turisan ini diteruskan ke distal sehingga turut pula terturis kelupak-kelupak pembungkus otot flexor sendi carpus dan jari. Di sini akan terlihat jelas bahwa fascia antibrachii melepaskan daun urat dianytara kelupak otot flexor tersebut. Kuakkan fascia ini ke dorsal dan volar.

Preparir m.pectoralis profundus pars humeralis, potong melintang dan kuakkan sampai insersionya pada os humerus. Pemotongan tersebut akan memaksa inernasinya (nn.pectoralis craniales) ikut tertarik, dan jika terputus, disambung dengan benang.M. Tensor fasciae antebrachii dituris melintang, dikuakkan ke proximal dan distal, maka akan terlihat m.flexor carpi radialis dan flexor carpi ulnaris. Kedua otot tersebut dipotong di distal secara melintang, kuakkan ke proximal, sehingga origa otot tersebut dapat dilihat.

Selanjutnya temukan otot-otot , pembuluh darah, Syaraf dan lymphonodus di daerah ini dengan menguakkan bagian potongan tubuh dan kaki, dengan mengganjal dinding dada agar unsur yang ada di dalamnya dapat terlihat. Perhatikan m. Biceps brachii beserta lacertus fibrosus-nya yang menyeberang ke m.extensor carpi radialis. Lacertus fibrosus merupakan salah satu bagian dari passive stay apparatus pada kaki depan kuda. M. Triceps brachii caput longum et mediale dibersihkan, kemudian perhatikan ligamentum colaterale cubiti mediale persendian siku. 2.4 Pengobatan tindakan operatif, terapi obat, herbal dllAdapun cara penanganan dari artritis yaitu dengan cara X- ray. Dengan x- ray kita akan mudah melihat apabila terjadi abnormalitas pada sendi, cara penanganan yang lain yaitu dipasangkan Bonepin, plat, atau kawat. Atau dengan cara elbow replecment ( sendi siku diganti ). Kuda yang mengalami arthritis tidak perlu melakukan operasi, tetapi apabila sendi telah rusak parah maka operasi dapat disarankan. Beberapa cara penanganan arthritis yaitu :

1. mengganti sendi yang rusak parah dengan sendi buatan

2. menghapus lapisan meradang rongga sendi

3. menghapus rasa sakit dari tendon atau memperbaiki tendon rusak (tendotomia)

4. membuang tulang untuk meredakan nyeri

5. melepaskan saraf terjepit (neurotomia)

Cara mengganti sendi yang rusak parah dengan sendi buatan

Jumlah penggantian siku (TER) digunakan dalam pengobatan artropati inflamasi, osteoarthritis, dan pasca trauma arthrosis, atau sebagai manajemen utama untuk humerus distal patah tulang. Operasi dilakukan melalui sayatan atas sendi siku. Persiapan yang cermat dari tiga tulang yang membentuk siku (humerus, radius dan ulna) diperlukan sebelum penempatan protesa / sendi tiruan yang relevan. Komponen buatan dimasukkan ke dalam sendi. Jaringan yang mengelilingi sendi hati-hati dijahit sebelum penutupan sisa luka. Radiografi (sinar-X) diperoleh pada akhir operasi untuk memeriksa posisi protesa.

Jika kuda telah didiagnosis dengan arthritis , resep obat mungkin merupakan bagian penting dari perawatan kuda dan program manajemen . Konsultasikan dengan dokter hewan untuk melihat apakah kuda bisa mendapatkan keuntungan dari intra - artikular ( IA ) , intravena ( IV ) dan / atau intramuskular ( IM ) obat sendi .

Adequan adalah satu-satunya yang disetujui FDA , penyakit - memodifikasi obat untuk pengobatan penyakit sendi degeneratif. Ini berisi polysulfated glikosaminoglikan ( PSGAG ), yang melakukan perjalanan ke sendi terluka dan merangsang produksi tulang rawan baru , sementara juga mengurangi tanda-tanda arthritis. Adequan tersedia dalam IM dan bentuk IA .

Legenda injeksi Solution memberikan sodium hyaluronate untuk IV atau injeksi IA, dan disetujui FDA untuk pengobatan disfungsi sendi lutut atau fetlock karena sinovitis non infeksi yang berhubungan dengan arthritis pada kuda .Untuk pengelolaan arthritis , dokter hewan mungkin juga meresepkan non -steroid anti-inflammatory drugs ( NSAIDs ) seperti fenilbutazon ( bute ) , Equioxx Paste Oral , atau Melampaui Topical Cream.Pemijatan

Pijat adalah bukan obat untuk arthritis, tetapi dapat memperlambat proses degeneratif dan menawarkan bantuan nyeri. Rasa sakit dan kekakuan yang berhubungan dengan arthritis mempengaruhi kuda dengan cara yang sama mereka mempengaruhi manusia. Daerah yang sering dipengaruhi oleh arthritis adalah pinggul, berbagai bagian tulang belakang, hocks dan lutut, pasterns dan tingkat yang lebih rendah bahu dan siku. Pijat membantu mengurangi beberapa rasa sakit dengan relaksasi otot-otot yang berdekatan ketat dan ligamen. Ini akan mematahkan "nyeri / ketegangan / rasa sakit" siklus.BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa 1. Artritis adalah suatu bentuk penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang di sekitar sendi. Artritis merupakan suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan atau kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Artritis juga bisa di sebabkan karena trauma, infeksi, gesekan. 2. Gejala awal radang sendi kuda meliputi: Kekakuan Umum, penurunan tingkat aktivitas keseluruhan, kesulitan akan naik dan turun bukit, ketidaknyamanan selama Trailer pemuatan / pembongkaran, tidak ingin disentuh atau ditangani. Gejala lebih jelas mungkin mencakup: Kekakuan Ditandai atau kepincangan ketika berjalan, berlari atau berlari, panas dan mungkin pembengkakan di sekitar sendi yang terkena 3. Adapun unsur- insur yang terlihat : a. Tulang : os. Humerus, os. Ulna, os. Radius, olecranon, crista humerib. Otot : m, brachio chepalicus, m. biceps brachii, triceps brachii caput longum, triceps brachii caput lateral,m. extentor carpi radialis, m. flexor carpi radialis, m. extensor carpi ulnaris, ,m. flexor carpi radialisc. Saraf : n. radialis, n. ulnarisd. Pembuluh darah : a. brachialis, a.collateralis radialis, a. collateralis ulnaris,a. bicipitalis, a. interossa communis, a. mediana, vena mediana, vena cephalica, v.cubitalis, 4. Cara penanganan atau pengobatan : Dengan cara X- ray. Dengan x- ray kita akan mudah melihat apabila terjadi abnormalitas pada sendi, cara penanganan yang lain yaitu dipasangkan Bonepin, plat, atau kawat. Atau dengan cara elbow replecment ( sendi siku diganti ). Untuk pengelolaan arthritis , mungkin juga meresepkan non -steroid anti-inflammatory drugs ( NSAIDs ) seperti fenilbutazon ( bute ) , Equioxx Paste Oral , atau Melampaui Topical Cream , dan dapat pula dengan teknik pemijatan untuk memperlambat proses degeneratif dan menawarkan nyeri.DAFTAR PUSTAKAAnonim.2012. Manual penyakit hewan mamalia. Direktorat Jendral peternakan dan kesehatan Hewan. Kementrian Pertanian. Jakarta

Arnheim & Prentice. (1997). Modern Principles of Athletic Training. United State of America: Times Mirror/Mosby College Publishing.

Brukner & Khan. (1993). Clinical Sports Medicine. Australia: Mc.Graw-Hill Book Company.

Ellison, dkk, (1986). Athletic Training and Sports Medicine. Illinois: The Academy of Orthopaedic Surgeon.

Chambliss, C. G. and E. L. Jhonson. 2002.Pastures and Forages Crops for Horses. In: C.G. Chambliss (Ed.). Florida Forage Handbook. Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida.Cheeke, P. R. 2005. Applied Animal Nutrition: Feed andFeeding.Secondedition.PrenticeHall Inc. Upper Saddle River, New Jersey.Cunha, T. J., 2005.Feeding and Nutrition Horse. 2nd Edition. Academic Press Inc. San Diego. California.Fevang, Bjrg-Tilde S. 2009. Results after 562 total elbow replacements: A report from the Norwegian Arthroplasty Register. J Shoulder Elbow Surg (2009) 18, 449-456Gibbs, P. G. and K. E. Davison. 2000.Nutritional Management of Pregnant and Lactating Mares. Texas Agricultural Extension Service. Bull. No. 5025. Texas A&M University, College Station.Guay, K. A., H. A. Brady, V. G. Allen, K. R. Pond, D. B Wester, L. A. Janecka and N. L. Heningger. 2005.Matua Bromegrass Hay for Mares In Gestation and Lactation. J. Anim. Sci. 80: 2960 - 2966Jenkins, Paul J,dkk. 2013. Total elbow replacement: outcome of 1,146 arthroplasties from the Scottish Arthroplasty Project. Acta Orthopaedica 2013; 84 (2): 119123Peterson Lars, & Renstrom Per., (1986). Sports Injuries: Their Prevention and Treatment. London: Ciba-Geigy.Sigit, Koeswinarning,dkk. 2010. Anatomi Topografi Kuda. Bagian Anatomi Histologi Embriologi Dept.Anatomi Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB.