Artritis Gout
-
Upload
dea-haykalsani-harahap -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
Transcript of Artritis Gout
ARTRITIS GOUT
Pirai atau gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Peradangan sendi bersifat menahun dan setelah terjadinya serangan berulang, sendi bisa menjadi bengkok. Hampir 20% penderita pirai memiliki batu ginjal.
Istilah pirai merupakan kondisi asam urat yang kadarnya terlalu berlebihan di dalam darah, bisa mencapai lebih dari 8 mg/dl. Akibatnya, akan dapat menyebabkan rasa nyeri yang teramat sangat dan sakit dipersendian. Bahkan jika sudah sangat parah, maka si penderita akan sangat sulit untuk berjalan. Karena, kebayakan dari penderita pirai mengalami kerusakan pada sendi dan diakhiri dengan cacat.
Serangan pirai terjadi tanpa diperkirakan atau mendadak dan kebanyakan menyerang pada malam hari. Biasanya, munculnya gout ditandai dengan adanya serangan berulang pada peradangansendi yang akut, juga ditemukan pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, adanya kerusakan sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.
Bila dalam keadaan terserang, maka Anda dapat melihat sendi-sendi yang terserang akan berwarna lebih merah dibandingkan yang disekitarnya. Juga terlihat lebih mengkilat, membengkak, dankulit pada bagian atas akan terasa panas disertai dengan adanya rasa nyeri yang hebat, serta sulitnya persendian digerakan.
Serangan pirai pada pertama kali biasanya pada bagian pangkal ibu jari kaki dan seringkali hanya menyerang pada satu sendi saja. Bahkan pada kasus yang kronis dapat ditemukan adanya benjolan yang merupakan hasil tumpukan berupa kapur di lapisan kulit dan disebut sebagai tofus.
Tumpukan itu dapat memberikan pertanda bahwa tubuh kita telah mengalami pengendapan kristal asam urat. Biasanya, seringkali tofus ditemukan pada sendi-sendi yang terdapat di lutut, tumit,siku-siku dan beberapa tempat lainnya.
Pirai sendiri dapat dibagi menjadi dua tingkatan yaitu pirai primer yang paling banyak terjadi yaitu sebanyak 90%. Ironisnya, meski jumlah mereka yang menderitanya tergolong banyak, namun penyebab munculnya gout primer belumlah diketahui secara pasti.
Biasanya, yang terkena pirai primer adalah laki-laki dengan umur kurang lebih 30 tahun, sedangkan pada wanita pada umumnya yang telah mengalami menopause. Kecendrungan seorang laki-laki untuk terserang gout adalah karena umumnya laki-laki telah memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi di dalam darahnya dibandingkan pada wanita. Sedangkan wanita akan meningkat ketika telah melalui menopause.
Penyebab
Dalam keadaan normal, beberapa asam urat (yang merupakan hasil pemecahan sel) ditemukan dalam darah karena tubuh terus menerus memecahkan sel dan membentuk sel yang baru dan karena makanan yang dikonsumsi mengandung cikal bakal asam urat. Kadar asam urat menjadi sangat tinggi jika ginjal tidak dapat membuangnya melalui air kemih.
Tubuh juga bisa menghasilkan sejumlah besar asam urat karena adanya kelainan enzim yang sifatnya diturunkan atau karena suatu penyakit (misalnya kanker darah), dimana sel-sel berlipatganda dan dihancurkan dalam waktu yang singkat.
Beberapa jenis penyakit ginjal dan obat-obatan tertentu memengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam urat.
Gejala
Serangan pirai (artritis pirai akut) terjadi secara mendadak. Timbulnya serangan bisa dipicu oleh:
luka ringan pembedahan pemakaian sejumlah besar alkohol atau makanan yang kaya akan protein kelelahan stres emosional penyakit.
Nyeri yang hebat dirasakan oleh penderita pada satu atau beberapa sendi, seringkali terjadi pada malam hari; nyeri semakin memburuk dan tak tertahankan. Sendi membengkak dan kulit di atasnya tampak merah atau keunguan, kencang dan licin, serta teraba hangat. Menyentuh kulit diatas sendi yang terkena bisa menimbulkan nyeri yang luar biasa.
Penyakit ini paling sering mengenai sendi di pangkal ibu jari kaki dan menyebabkan suatu keadaan yang disebut podagra; tetapi penyakit ini juga sering menyerang pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan dan sikut.
Kristal dapat terbentuk di sendi-sendi perifer tersebut karena persendian tersebut lebih dingin daripada persendian di pusat tubuh dan urat cenderung membeku pada suhu dingin. Kristal juga terbentuk di telinga dan jaringan yang relatif dingin lainnya. Sebaliknya, pirai jarang terjadi pada tulang belakang, tulang panggul ataupun bahu.
Gejala lainnya dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil, perasaan tidak enak badan dan denyut jantung yang cepat.
Pirai cenderung lebih berat pada penderita yang berusia dibawah 30 tahun. Biasanya pada pria berpenyakit pirai timbul pada usia pertengahan, sedangkan pada wanita muncul pada saat pascamenopause.
Serangan pertama biasanya hanya mengenai satu sendi dan berlangsung selama beberapa hari. Gejalanya menghilang secara bertahap, dimana sendi kembali berfungsi dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya. Tetapi jika penyakit ini semakin memburuk, maka serangan yang tidak diobati akan berlangsung lebih lama, lebih sering terjadi dan mengenai beberapa sendi. Sendi yang terkena bisa mengalami kerusakan yang permanen.
Bisa terjadi pirai menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sendi. Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan menyebabkan kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan keras dari kristal urat (tofi) diendapkan di bawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam ginjal dan organ lainnya, dibawah kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur.
Artritis Gout (Rematik) Gout (rematik) suatu bentuk artritis (peradangan sendi) yang biasanya menyerang jari-jari kaki, terutama ibu jari kaki. Tetapi bisa juga menyerang Iutut, tumit, pergelangan kaki, pergelangan tangan, jari-jari tangan dan siku. Gout biasanya diturunkan dalam keluarga. Hanya saja mengenai
pria dan sering timbul tanpa gejala awal sekitar umur 45 tahun. Bila dicetuskan oleh cedera ringan seperti memakai sepatu yang tidak sesuai ukurannya, terlalu banyak makan makanan yang mengandung asam urat, (seperti jeroan), alkohol, stress, infeksi dan abat-obatan tertentu .Gejalanya:
Nyeri sendi secara mendadak, biasanya di malam hari. Nyeri berdenyut atau sangat sakit dan bertambah nyeri bila sedikit saja bergerak.
Kemerahan,bengkak dari sendi yang terkena Demam, kedinginan dan lemah mungkin menyertai serangan.
Penyebab:
Kadar asam urat di dalam darah yang meningkat menyebabkan penu mpukan kristal asam urat didalam sendi.
Asam urat adalah sampah metabolisme zat purin, suatu senyawa kimia dalam makanan tertentu.
OSTEOARTRITIS
Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.
Penyebab
Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat awam dan bahkan beberapa dokter (secara keliru) langsung beranggapan karena disebabkan oleh rematik atau asam urat.Sebagian lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya penyebab utamanya nyeri sendi (khususnya yang dialami oleh yang berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis. Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi(mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini. Namun demikian, beberapa faktor risiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:
Wanita berusia lebih dari 45 tahun Kelebihan berat badan Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar Menderita kelemahan otot paha Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat
Osteoartritis (Keropos Sendi)
Merupakan peradangan pada sendi yang disebabkan rapuhnya kapsul sendi, sehingga merusak
lapisan tulang rawan yang menutup permukaan ujung-ujung tulang. Umumnya menyerang
sendi-sendi penopang tubuh, seperti lutut, pinggul, tulang belakang. Osteoartritis umumnya
menyerang usia lanjut. Pada sebagian penderita tidak sampai parah.
Gejalanya:
Nyeri dan kaku pada sendi, terutama pada waktu akan berdiri dan berjalan setelah lama duduk,
apabila lutut dan pinggul yang terserang.
Penyebabnya:
Degenerasi atau ausnya kartilago (jaringan elastis) yang seharusnya melingkari ujung-ujung
tulang pada persendiaan.
Pencegahannya:
Hindari kegiatan tertentu apabila sendi sudah terasa nyeri, sebaiknya berat badan diturunkan
apabila kegemukan agar beban pada sendi lutut atau pinggul berkurang.
Artritis Reumatoid
Artrltis reumatoid merupakan radang yang umumnya menyerang pada sendi-sendi tangan dan
kaki, yang semakin lama semakin bertambah berat sakitnya.
Gejalanya:
Kedua tangan terasa kaku pada pagi hari lebih dari setengah jam. Tidak enak badan, kaku dan nyeri pada sendi, bengkak, semu merah dan
terasa hangat.
Penyebabnya:
Dapat berasal dari faktor genetik atau faktor resiko lingkungan tertentu yang dapat
menyebabkan kekacauan daya tahan tubuh atau gangguan autoimun. Gangguan autoimun
dapat menyebabkan gangguan artritis reumatoid.
Pencegahannya:
Istirahat yang cukup, pakailah kaos kaki atau sarung tangan sewaktu tidur malam hari dan
kurangi aktivitas yang berat seeara perlahan lahan.
Radang sendi atau artritis reumatoid
merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan
tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini
menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada
membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.
Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan
kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa demam, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita tidak
merasakan gejalanya.
Penderita RA selalu menunjukkan simtoma ritme sirkadia dari sistem kekebalan neuroindokrin.
RA umumnya ditandai dengan adanya beberapa gejala yang berlangsung selama minimal 6 minggu,
yaitu :
1. Kekakuan pada dan sekitar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit di pagi hari
2. Bengkak pada 3 atau lebih sendi pada saat yang bersamaan
3. Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi-sendi tangan
4. Bengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada sendi yang sama
di kedua sisi tubuh) dan umumnya menyerang sendi pergelangan tangan
Pada tahap yang lebih lanjut, RA dapat dikarakterisasi juga dengan adanya nodul-nodul rheumatoid,
konsentrasi rheumatoid factor (RF) yang abnormal dan perubahan radiografi yang meliputi erosi
tulang.
Penanda RA yang terdahulu
Rheumatoid Factor (RF) merupakan antibodi yang sering digunakan dalam diagnosis RA dan sekitar
75% individu yang mengalami RA juga memiliki nilai RF yang positif. Kelemahan RF antara lain
karena nilai RF positif juga terdapat pada kondisi penyakit autoimun lainnya, infeksi kronik, dan
bahkan terdapat pada 3-5% populasi sehat (terutama individu usia lanjut).
Oleh karena itu, adanya penanda spesifik dan sensitif yang timbul pada awal penyakit sangat
dibutuhkan. Anti-cyclic citrullinated antibody (anti-CCP antibodi) merupakan penanda baru yang
berguna dalam diagnosis RA. Walaupun memiliki keterbatasan, RF tetap banyak digunakan sebagai
penanda RA dan penggunaan RF bersama-sama anti-CCP antibodi sangat berguna dalam diagnosis
RA.