Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

download Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

of 54

Transcript of Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    1/54

    Benahi Manajemen Keselamatan Penerbangan

    DERO IQBAL MAHENDRA

    Regulasi semestinya diperbaiki lima tahun sekali agar sesuai dengan perkembangan

    teknologi penerbangan.

    PEMERINTAH sebagai regulator dan maskapai penerbangan harus segera memperbaiki

    manajemen keselamatan penerbangan secara maksimal sehingga ke depan tidak terjadi lagi

    kecelakaan fatal. Penumpang pun juga mesti disiplin dan patuh terhadap semua peraturan

    penerbangan.

    Mantan Menhub Jusman Syafii Jamal menyarankan untuk meningkatkan standar

    keselamatan, regulator harus meningkatkan frekuensi pengawasan dengan memperbanyak

    inspektur di lapangan. Regulasinya pun mesti diperbaiki minimal sekali dalam lima tahun

    agar sesuai dengan standar internasional.

    Misalnya, armada pesawatnya kini lebih canggih, maka standar keahlian pilotnya juga harus

    sesuai. Itu harus ada peraturannya, katanya.

    Hingga saat ini, Federal Aviation Administration (FAA), yang menjadi acuan industri

    penerbangan global, masih menempatkan Indonesia di kategori 2 alias tidak lulus.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2015/01/02/ArticleHtmls/Benahi-Manajemen-Keselamatan-Penerbangan-02012015001010.shtml?Mode=1
  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    2/54

    Kemudian dari sisi maskapai, Jusman mengkritisi penerapanstandard operational procedure

    (SOP) yang harus ditaati. Misalnya, jam terbang pilot dan kru jangan melebihi jam kerja.

    Pelatihan kepada mereka pun mesti terus dilakukan. Misalnya, bagaimana menghadapi awan

    kumulonimbus.

    Safety management system, lanjut Jusman, seharusnya tidak hanya dilihat sebagai suatu SOP,

    melainkan sudah harus sebagai bagian dari budaya perusahaan. Maskapai harus melakukan

    rekomendasi dari inspektur dan juga regulator agar tingkat keselamatan dapat terjaga.

    Penumpang, tambahnya, juga bisa ambil bagian dalam keselamatan. Salah satunya dengan

    menaati peraturan serta tidak menghambat kerja awak pesawat, misalnya dengan marah-

    marah.

    Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai regulator, dalam hal ini Kementerian

    Perhubungan, memang belum maksimal meningkatkan keselamatan penerbangan sesuaidengan standar FAA. Selain itu, yang harus juga ditingkatkan ialah kualitas sumber daya

    manusia dan prasarana seperti radar.

    Lokasi pesawat

    Pada bagian lain, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka

    Sakya mengungkapkan AirAsia baru mengambil dokumen informasi cuaca pada pukul 07.00

    pada Minggu (28/12/2014). Itu berarti setelah pesawat QZ8501 hilang kontak.

    Hal tersebut sudah dilaporkan ke Kemenhub. Staf Khusus Menteri Perhubungan HadiMustofa Djuraid pun mengakui telah menerima surat dari BMKG dan segera menindaklanjuti

    kebenarannya.

    Kepala Basarnas Marsda FHB Sulistyo menegaskan hingga kemarin jumlah korban yang

    sudah terkonfirmasi ialah sembilan orang. Menurut rencana, operasi pada hari ini mencari

    titik lokasi keberadaan pesawat dengan mengerahkan Kapal Baruna Jaya dan Kapal Geo

    Survey yang memiliki kemampuan mendeteksi benda-benda di dasar laut. (Mag/Yah/

    Cah/Vei/WIB/X-5)

    [email protected]

    Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected]

    Facebook: Harian Umum Media IndonesiaTwitter: @MIdotcomTanggapan Anda bisa

    diakses di metrotvnews.com

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    3/54

    EDITORIAL

    Menyakralkan Keselamatan Penerbangan

    ISU keselamatan penerbangan terus meminta perhatian dalam sepekan terakhir. Teranyar,

    seorang pilot maskapai AirAsia yang akan menerbangkan pesawat dari Bandara Soekarno-

    Hatta, Banten, ke Bandara Ngurah Rai, Bali, diduga menggunakan narkoba.

    Itu berdasarkan tes urine yang dilakukan regulator di bandara, kemarin. Pihak AirAsia

    menyebut bahwa hasil tes urine itu belum tentu memastikan yang bersangkutan mengonsumsi

    narkoba, bahkan bisa jadi karena obat pereda sakit batuk.

    Namun, apa pun hasil tes itu menunjukkan ada hal yang terlewatdari standar kesiapan

    untuk sebuah penerbangan. Apa yang terjadi bila tidak ada tes urine yang memang hanya

    dilakukan secara acak tersebut? Kemudian, sang pilot melenggang berangkat menerbangkan

    pesawat dengan penumpang lebih dari 100 orang? Yang ada di pikiran kita tentu insiden fatal

    sangat mungkin terjadi lagi. Begitu mudahnya nyawa berguguran hanya karena standar yang

    longgar.

    Ini bukan kali pertama pilot ditemukan menggunakan narkoba saat bertugas. Pun, tidak ada

    yang bisa memastikan berapa banyak pilot yang mengudara saat berada dalam pengaruh

    narkoba atau tengah dalam penyembuhan dari sakit. Namun, semua sepakat perilaku itu tidak

    bisa dibenarkan karena membahayakan keselamatan penerbangan.

    Tes urine seharusnya dilakukan terhadap seluruh awak pesawat setiap kali akan bertugas,

    tanpa kecuali. Bukan hanya sesekali. Lebih memprihatinkan lagi jika hanya dilakukan saat

    peristiwa kecelakaan pesawat masih hangat-hangatnya.

    Tanggung jawab keselamatan tidak semata berada di pihak maskapai. Pemerintah selaku

    regulator, otoritas bandara sebagai operator, dan masyarakat sebagai pengguna memiliki

    tanggung jawab. Tanggung jawab regulator mengeluarkan aturan-aturan prosedur

    keselamatan dan memastikan semuanya benar-benar dijalankan. Acuannya jelas, standar

    keselamatan yang ditetapkan International Civil Aviation Organization (ICAO).

    Evaluasi dan perbaikan jangan diterapkan seperti pemadam kebakaran. Hanya gencar

    dilakukan saat kecelakaan telanjur terjadi, lalu dicek sesekali di situasi normal.

    Belum lagi perilaku penumpang yang kerap marah ketika diingatkan untuk mematikan

    ponsel. Atau, menggerutu saat diminta kembali ke tempat duduk dan mengenakan sabuk

    pengaman. Mental-mental seperti itu, sadar atau tidak sadar, menganggap nyawa mereka

    sendiri sangat murah.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    4/54

    Pantas saja sejak 2007, sektor penerbangan Indonesia tidak bergerak dari kategori 2. Negara

    yang masuk kategori 2 dinilai tidak memenuhi standar minimum ICAO untuk aspek

    keselamatan.

    Ingat, tidak ada hal yang sepele ketika menyangkut nyawa manusia. Seberapa remeh pun

    sebuah prosedur keselamatan tetap harus dilaksanakan. Berlakukan prinsip itu bukan hanya

    untuk sektor penerbangan, melainkan juga seluruh sektor transportasi.

    Keselamatan penumpang harus menjadi hal yang sakral. Tunjukkan dengan standar prosedur

    keselamatan yang tinggi dan disiplin semua pihak untuk menerapkannya secara konsisten.

    Tidak ada hal yang sepele ketika menyangkut nyawa manusia. Seberapa remeh pun sebuah

    prosedur keselamatan harus dilaksanakan.

    ***

    Silakan tanggapi Editorialini melalui: http://www.metrotvnews.com

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    5/54

    PK hanya Bisa Dilakukan Sekali

    MAHKAMAH Agung (MA) menerbitkan Surat Edaran MA (SEMA) Nomor 7 Tahun 2014

    tentang peninjauan kembali (PK) hanya satu kali. SEMA ini ditandatangani Ketua MA Hatta

    Ali pada Rabu (31/12/2014).

    Surat edaran tersebut sudah diedarkan kepada seluruh ketua pengadilan di seluruh Indonesia.

    Mahkamah Agung berpendapat bahwa permohonan peninjauan kembali dalam perkara

    pidana dibatasi hanya 1 kali, bunyi poin ketiga SEMA seperti yang dikutip dari laman resmi

    MA.

    Melalui surat edaran tersebut, MA juga menegaskan putusan Mahkamah Konstitusi (MK)

    yang membolehkan PK berkali-kali tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. PutusanMK itu non-executablekarena berdasarkan UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

    Kehakiman Pasal 24 ayat 2 menyatakan tegas tidak ada PK atas PK. Pasal itu berbunyi,

    Terhadap putusan peninjauan kembali tidak dapat dilakukan peninjauan kembali.

    Tak hanya itu, dalam UU tentang MA Pasal 66 ayat 1 juga menegaskan dengan nyata bahwa

    PK hanya satu kali. Pasal itu berbunyi, Permohonan peninjauan kembali dapat diajukan

    hanya 1 kali.

    Permohonan PK yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut di atas agar dengan penetapan

    ketua pengadilan tingkat pertama permohonan tersebut tidak dapat diterima dan berkasperkaranya tidak perlu dikirim ke MA sebagaimana telah diatur sebelumnya dalam Surat

    Edaran MA No. 10/2009.

    Sebelumnya, persoalan PK menjadi alasan Kejaksaan Agung untuk melakukan penundaan

    terhadap eksekusi mati terpidana narkoba. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony

    Spontana mengatakan, Kejagung masih menunggu kepastian dari terpidana narkoba yang

    akan dieksekusi mati, karena masih harus sidang peninjauan kembali 6 Januari.

    Tony menyampaikan ada enam terpidana mati yang akan dieksekusi. Yakni terkait dua

    terpidana mati kasus pembunuhan, yaitu Gunawan Santosa dan Tan Joni. Serta terpidana mati

    kasus narkoba, Pujo Lestari dan Agus Hadi, juga dua WNA, yaitu Namaona Denis dari

    Malawi dan Marco Archer Cardoso Moreira dari Brasil. (SU/P-5)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    6/54

    Segera Evaluasi Aturan Remisi

    NUR AIVANNI

    Indonesia Corruption Watch menduga pelaksanaan dalam pemberian remisi

    bermasalah, sehingga realisasinya tetap berorientasi menguntungkan koruptor.

    WAKIL Ketua KPK Zulkarnain mengatakan bahwa pemberian remisi perlu dievaluasi

    kembali oleh Kementerian Hukum dan HAM. Karena itu, pihaknya menyambut baik jika

    Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengajak KPK untuk menyamakan persepsi

    terkait masalah remisi yang terus menjadi polemik. Kami menyambut baik tawaran Menkum

    dan HAM itu, ujarnya saat dihubungi, kemarin.

    Ia menyampaikan yang menjadi perhatian KPK mengenai pemberian remisi adalah

    pemberian dua kali remisi dalam setahun. Secara administratif juga bisa terjadi

    penyimpangan-penyimpangan di tingkat jajaran bawah. Kemudian untuk menilai orang

    (narapidana) yang begitu banyak, bisa saja secara administratif terpenuhi, tapi secara

    substansial tidak terpenuhi, tuturnya.

    Untuk itu, lanjutnya, harus ada kriteria yang diberikan kepada napi secara akuntabel dari

    berbagai aspek. Katakanlah berkelakuan baik, lalu pengabdian apa yang benar-benar dia

    lakukan selama dia menjalani pidana, jelasnya.

    Sementara itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) mengaku sudah mengirimkan surat terkait

    dengan pemberian remisi besar-besaran terhadap sejumlah terpidana, terutama koruptor ke

    Kemenkum dan HAM. Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia ICW

    Emerson Yuntho menilai Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2012 tentang Pengaturan

    Remisi sudah jelas dan tegas. Aturan itu menegaskan, narapidana yang akan menerima remisi

    haruslah juga berstatus sebagaijustice collaborator.

    Di sana sudah jelas semua, bahkan ketika akan memberikan remisi, menteri harus

    berkoordinasi dengan pihak penegak hukum yang menangani terpidana itu. Dari sana harusdipastikan lagi bagaimana statusnya, baru setelah itu dapat rekomendasi atau tidak, jelasnya.

    Dijelaskan lebih lanjut, ICW menduga pelaksanaan dalam pemberian remisi bermasalah

    sehingga tetap berorientasi menguntungkan koruptor.

    Sebelumnya, guna membenahi tumpang tindihnya peraturan pemberian remisi bagi para

    tahanan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly berkomitmen ikut mengajak pemangku

    kepentingan seperti lembaga penegak hukum lain, seperti KPK, kejaksaan, juga Komnas

    HAM dan ICW untuk menyamakan persepsi.

    Evaluasi LP

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    7/54

    Dalam kesempatan itu, Yasonna juga menjelaskan, selain membereskan tumpang tindih

    peraturan soal remisi, terdapat masalah klise yang mendesak untuk segera dibenahi

    Kementerian Hukum dan HAM yaitu overkapasitas di lembaga pemasyarakatan (LP). Di

    beberapa daerah, Riau misalnya, yang seharusnya kapasitas LP untuk 300 orang, tetapi ada

    1.300 di dalam. Kita bayangkan kondisinya yang mengerikan sekali, ungkapnya.

    Untuk menanggulangi minimnya tenaga pengawas dan membeludaknya narapidana, anggota

    TNI akan diperbantukan sebagai petugas LP.

    Sudah saya sampaikan ke rapat kabinet. Kami akan mengalihkan teman-teman TNI yang

    mendekati masa pensiun, sebelumnya dialihkan sebagai petugas LP, kata dia.

    Menurutnya kondisi LP yang padat, panas, dan sumpek dapat memicu tingginya temperamen

    penghuni LP. Keadaan seperti ini bisa berpotensi terjadi keributan di dalam LP. (SU/Ind/P-5)

    aivanni @mediaindonesia.com

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    8/54

    Terlalu Banyak Otoritas di Poso, Penanganan Teroris

    tidak Efektif

    MUNCULNYA sejumlah kegiatan dan tanda keberadaan anggota teroris di Kabupaten Poso,

    Sulawesi Tengah, dalam beberapa tahun terakhir membuat sejumlah otoritas keamanan turun

    tangan ke wilayah tersebut. Sayangnya, itu justru membuat penanganan terorisme tidak

    optimal.

    Kapolri Jenderal Sutarman mengungkapkan tim antiteror kepolisian sendiri sudah mengawasi

    pergerakan pihak-pihak yang dicurigai sejak awal mula munculnya isu teror dengan dalih

    agama itu. Termasuk ketika ada eksodus pusat pelatihan terorisme ke Poso, hingga kemudian

    muncul isu Islamic State (IS atau ISIS).

    Di Poso kantim kita banyak sekali di sana. Ada beberapa tim lain yang melakukan kegiatan

    di Poso. Tetapi, sel (teroris) itu memang sudah kita ikuti dari lama. Tapi, karena banyaknya

    yang masuk, justru tidak terfokus, ungkapnya, kepadaMedia Indonesiadi Istana

    Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/12/2014).

    Dengan semakin banyak pihak yang turun, lanjutnya, akan semakin tampaklah pergerakan

    aparat negara. Apalagi jika itu dilakukan di wilayah terbatas seperti di Bumi Sintuwo Maroso

    itu. Alhasil, buruan pun makin menyembunyikan batang hidungnya.

    Ia sendiri enggan menyebut pihak mana saja yang turut mengurusi terorisme itu.Malah

    mereka (teroris) jadi tahu (sedang diburu). Banyak ngumpet. Penegakan hukum kanenggak

    bisa (keroyokan)gitu, cetus dia.

    Meski demikian, Sutarman mengaku bahwa anak buahnya tetap konsisten memantau

    pergerakan sel-sel teroris yang telah diketahui. Ia pun berkomitmen tak membiarkan pihak

    yang mengaku anggota Islamic State (IS) melontarkan ancaman di dunia maya untuk beraksi.

    Seluruh sel sudah diikuti anggota kita. Mudah-mudahan tidak terjadi lah, harapnya.

    Video IS paling akhir itu berjudul Ancaman Wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88,

    Banser. Video berdurasi 4:01 menit itu diunggah oleh akun al-Faqir Ibnu Faqir, sehari

    sebelum Natal. Video itu, juga mengeluarkan ancaman pembantaian pada Panglima TNI

    Jenderal Moeldoko, kepolisian, dan Banser. (Kim/P-5)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    9/54

    Basarnas Dipuji Keluarga Korban

    ABDUS SYUKUR

    Sejumlah anggota keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tetap berupaya

    optimistis sanak saudaranya ditemukan dalam keadaan selamat.

    KELUARGA korban penumpang AirAsia QZ8501 mengapresiasi kerja Tim Badan SAR

    Nasional (Basarnas) Indonesia yang berhasil menemukan puing pesawat dan sejumlah jasad

    pada hari ketiga pencarian.

    Saya mewakili keluarga korban menghargai kinerja Basarnas yang bekerja sama dengan

    berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, yang sudah menemukan pesawat, ujar BambangAndreas, ayah Ratri Sri Indriyani, salah satu penumpang AirAsia, di Surabaya, Jawa Timur,

    kemarin.

    Menurut dia, kecepatan Tim SAR yang bekerja tanpa henti berusaha mencari puing pesawat

    tidak lepas dari koordinasi dan perhatian semua pihak, terutama pemerintah, mulai tingkat

    pusat sampai daerah.

    Saya sangat sedih kehilangan anak. Tapi, harapan kami kepada Tim SAR sangat besar

    sehingga jasad penumpang bisa dievakuasi, katanya.

    Kendati peluangnya kecil, lanjut dia, Bambang yakin anaknya masih bertahan hidup karena

    menganggap tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

    Mukjizatdari Allah SWT bukan tidak mungkin dan saya masih yakin Ratri hidup. Tapi,

    kalau tidak sesuai harapan, kami ikhlas dan tawakal, katanya.

    Bambang yang tinggal di Rungkut Menanggal Harapan Surabaya mengaku terkejut dan tidak

    menyangka anaknya menjadi salah satu korban kecelakaan AirAsia dengan rute Surabaya ke

    Singapura, Minggu (28/12). Pada hari itu, sebagai seorang pemandu wisata di salah satu birojasa perjalanan di Surabaya, Ratri membawa rombongan 24 orang.

    Secara khusus, ia juga mengapresiasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mulai hari

    pertama hingga kemarin mendampingi keluarga penumpang, serta ikut mendata.

    Apa yang dilakukan Bu Risma sangat berharga bagi keluarga. Orang lain yang menyebut

    beliau hanya pencitraan itu tidak bijak. Kami keluarga korban sangat merasakan pentingnya

    langkah yang dilakukan beliau, katanya.

    Keluarga resah

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    10/54

    Meski demikian, kerja Basarnas juga tak lepas dari kritikan para keluarga korban. Beberapa

    anggota keluarga korban mempertanyakan lamanya proses pencarian jasad korban di perairan

    Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

    Tanda-tanda ketidaksabaran para keluarga korban mulai muncul dalam pertemuan tertutup

    yang digelar pihak AirAsia, Basarnas dan pihak lainnya di posko tunggu di ruang

    Antemortem Biddokkes Polda Jatim, kemarin.

    Pihak keluarga memang melihat proses pencarian sangat lamban. Seperti hari ini, dari pagi

    hingga sore, baru ditemukan dua jenazah. Wajar jika mulai ada yang bertanya, hingga kapan

    menunggu korban dapat ditemukan, kata Roni Tanuhun, paman dari Adrian Fernando

    korban AirAsia warga Jalan Petemon 3 Surabaya. (Cah/FL/Ant/P-1)

    [email protected]

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    11/54

    Tahun Penentuan

    Radhar Panca Dahana Budayawan

    MENGAPA hanya satu keluarga yang tak tahu perubahan jadwal penerbangan AirAsia yang

    hilang itu, hingga mereka selamat? Mengapa musibah itu terjadi setelah ada perubahan

    jadwal? Kenapa bencana beruntun terjadi di ujung tahun, di awal pemerintahan baru, yang

    diakui menjadi pilihan rakyat?

    Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan hal yang khas terproduksi dari pikiran dan batin

    rakyat Indonesia. Rakyat yang sejak dulu gemar, bahkan menjadi sifat dasar, untukberspekulasi dalam hidup.

    Memilin kenyataan yang sebenarnya unreal,artifisial, bahkan virtual berbasis pada mimpi,

    imajinasi, obsesi, rasa kecewa, frustrasi, hingga sensasi-sensasi kompugrafis yang kita olah

    sehari-hari. Mulai Atlantis, klaim peradaban induk di berbagai suku bangsa, misteri Candi

    Cetho, hingga ilusi piramida Gunung Padang.

    Ikhlas atau tidak, jujur ataupun dusta, kita sesungguhnya tak bisa menolak realitas mental kita

    seperti itu. Realitas adab yang belum sepenuhnya dikendalikan oleh pikiran jernih atau akal

    yang sehat, tapi justru oleh keyakinan (faith) dengan mistifikasinya yang kental, dengan

    prosedur logis yang utak atik gathuk. Yang tidak hanya mengendap di benak dan jiwa kaum

    papa sebagai korban terburuk dari sistem (politik-ekonomi) yang kita terapkan, tapi juga--

    asyiknya--hinggap di kalangan elite (bahkan di pucuk-pucuk bangunan struktural) yang justru

    menetapkan kebijakan sistemis itu.

    Kondisi mental ini baik kita buka dengan terang, khususnya ketika kita menghadapi sebuah

    momen sekuler yang bernama Tahun Baru. Momen aneh yang mengacu pada kalender

    Gregorian ini tiba-tiba menjadi waktu yang diselebrasi siapa pun, tak kenal agama, adat,

    bangsa, ataupun kelas sosialnya. Sebuah penanda waktu yang semata untuk kebutuhanduniawi, terpilin sedemikian rupa hingga ia mendapatkan suntikan yang sakral, lengkap

    dengan mistisismenya yang juga ajaib.

    Tanggal pertama Januari seolah menjadi garis yang menentukan bagi terwujudnya hal-hal

    yang belum atau tidak pernah kita capai sebelumnya. Spekulasi. Seperti judi koprok yang kita

    tongkrongi di pasar malam. Namun, kita menyukainya.

    Begitulah kita telanjur menghadapi Tahun Baru. Hari pergantian yang tidak berbeda dengan

    hari lainnya. Hanya karena manusia homo symbolicum, senang memberi tanda-tanda sebagai

    monumen keberadaan kita. Sebuah tradisi yang sesungguhnya berasal dari peradaban

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    12/54

    kontinental, peradaban darat, batu dan gunung, yang menggemari monumen-monumen keras

    sebagai simbol kedigdayaan. Simbol yang dalam adab bahari akan kikis dan habis oleh aliran

    air, air juga sebagai waktu.

    Sebagai waktu, 2015, tidak lebih hanya kelanjutan dari angka sebelumnya. Angka yang kita

    tahu bersama diisi oleh berbagai peristiwa, dari yang sangat sederhana hingga

    menggemparkan ataupun memilukan. Dalam kehidupan politik, bangsa ini mendapatkan

    banyak pengalaman yang hampir tanpa preseden, hingga sekali lagi menimbulkan banyak

    analisis, cenderung spekulatif, hingga mistis.

    Tentu saja semua itu bermula dari munculnya seorang eks tukang kayu, yang jadi pengusaha

    mebel, kemudian sukses jadi wali kota dua periode, dan--aneh bin ajaib, tak ada presedennya-

    -sukses menjadi gubernur dari wilayah yang sama sekali berbeda latar historis, sosial hingga

    kulturalnya. Lebih ajaib lagi, juga tanpa preseden dalam sejarah negeri ini, belum segenap

    setahun gubernur tadi sukses memenangi pemilihan umum untuk menjadi pemimpin tertinggidi negeri dengan riwayat kebudayaan sangat kuno ini.

    Terus terang saja, harus jujur kita akui, semua preseden dan hal-hal mengejutkan dalam dunia

    politik di tahun yang sedang kita tinggalkan sesungguhnya menunjukkan betapa apa yang kita

    sebut demokrasi politikdi negeri ini belumlah matang, dewasa, atau stabil. Prosesus,

    mekanisme, atau kerja kelembagaan yang ada di dalamnya masih terlalu memunculkan

    banyak masalah yang memperlihatkan kondisi kejiwaan politik itu.

    Ketidakterdugaan

    Demokrasi, kalau ia matang dan kuat, sebagaimana dibuktikan oleh bentuk-bentuk khasnya

    dalam berbagai adat dan tradisi kita, sebenarnya tidak lagi memberi peluang pada

    ketidakterdugaan, atau preseden-preseden yang membuat kacau para pembela atau pemeluk

    teguhnya. Seperti sebuah sistem organisasi yang baik, peluang terjadi penyimpangan, bias

    atau deviasi, apalagi ketakterdugaan, sudah dapat direduksi ke tingkat yang minimal.

    Namun, dalam kehidupan politik kita, justru ketidakterdugaan itu sangat vital bahkan desisif.

    Lihatlah pada penetapan nomenklatur kabinet hingga orang-orang yang mengisinya. Bahkan,

    kalangan dekat sang Presiden pun terkejut-kejut tak menduga. Situasi inilah yang akanmengisi dunia batin bangsa ini di tahun yang sedang kita jemput. Hal-hal tak terduga apalagi

    yang akan terjadi?

    Hal-hal yang menjadi stimulan dari munculnya ketidakterdugaan 2015 sudah memenuhi

    kantong harapan dan persoalan kita sebagai bangsa. Bukan hanya harapan yang tinggi rakyat

    pada pemerintahan sekarang, dinamika politik oposisional yang keras di parlemen,

    kelompok-kelompok resisten dari kebijakan-kebijakan baru yang keras dari pemerintahan

    baru, hingga realitas regional maupun global yang sangat memicu adrenalin politik kita. Baik

    itu soal MEA, kekuatan Tiongkok yang kian dominan, ekonomi dunia yang dibuat seperti

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    13/54

    pendulum rusak oleh sekelompok elite tertentu, kelompok-kelompok radikal yang meluas dan

    penuh varian, hingga ancaman bencana alam yang kian intensif.

    Maka, 2015 pun menjadi waktu atau tahun yang sangat menentukan bagi bangsa ini. Di usia

    tepat 70 tahunnya, kita sebagai bangsa mengayuh sampan di tengah samudra hidup global

    yang gelombang bergemuruh. Adakah pelaut dan kapten kapalnya lihai membaca urat

    gelombang sehingga kapal kita tidak pecah ditubruk karang, tapi mampu menaklukan badai

    lautan menuju pulau tempat tersimpan semua harapan.

    Ini saatnya kita berjuang. Bersama, satu bangsa.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    14/54

    Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW

    Menegakkan Etos Kepemimpinan Bangsa

    Muhammadun Analis Studi Politik Program Pascasarjana UIN Yogyakarta

    PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi refleksi penting bangsa ini dalam

    menegakkan etos kepemimpinan bangsa.

    Kepemimpinan bukan sekadar atribut dan pangkat dalam birokrasi atau partai politik

    (parpol). Kepemimpinan merupakan gerak hidup manusia untuk selalu berdiri tegak

    membangun diri sendiri dan bangsa. Dalam kepemimpinan, tak ada kepentingan sesaatkarena kepentingan jangka panjang dan kepentingan bangsa harus selalu di depan.

    Bangsa Indonesia membutuhkan referensi etos kepemimpinan. Semangat kerja yang

    ditunjukkan Presiden Joko Widodo dan kabinetnya harus dibarengi etos kepemimpinan yang

    berkarakter dan bervisi masa depan. Etos kepemimpinan Nabi Muhammad bisa menjadi oase

    yang sangat tepat untuk memecahkan kebuntuan dan kemacetan yang menghadang.

    Kita bisa melihat berbagai kepala daerah yang usai menjabat langsung mendekam di bui

    tahanan. Anggota dewan sebagai wakil rakyat justru selalu mencederai amanat rakyat. Kasus

    korupsi menjadikan pemimpin bangsa ini kehilangan jiwa kepemimpinannya. Itulah problemserius yang masih mendera Indonesia masa transisi reformasi sekarang ini.

    Sekarang ini saatnya refleksi. Mengapa? Karena umat Islam di Indonesia sering kali

    mengabaikan kepemimpinan Nabi Muhammad. Padahal, hampir seluruh lembaga negara

    dipimpin umat Islam. Apalagi, Presiden sejak awal dipimpin umat Islam.

    Menurut Dr M Syafii Antonio dalam Super Leader, Super Manager(2010) dijelaskan bahwa

    paling tidak ada 3 faktor mengapa umat Islam tidak mampu menangkap suri teladan

    Muhammad SAW secara holistis dan komprehensif. Pertama, adanya distorsi citra yang

    secara subjektif sengaja dimunculkan para orientalis.

    Kedua, munculnya prasangka buruk (prejudice) yang berlebih dari beberapa kalangan ketika

    nilai-nilai positif (uswah hasanah) Rasulullah SAW akan dikaji dan dipraktikkan di lapangan

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Faktor yang ketiga ialah tradisi dan kebiasaan kebanyakan umat Islam yang melihat dan

    menempatkan sosok Muhammad SAW hanya dari satu sisi. Sering kali kita terjebak ke dalam

    pengultusanindividu sosok Muhammad. Mungkin tanpa disadari banyak di antara kita yang

    memosisikan sosok Muhammad SAW terlalu melangit, tinggi, dan jauh di atas sehinggabeliau menjadi asingbagi kita untuk ditiru dan dijadikan suri teladan. Padahal, Rasulullah

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    15/54

    SAW dalam beberapa kesempatan pernah mengatakan Janganlah kalian terlalu

    mengagung-agungkan aku, seperti halnya kaum Kristen mendewakan Isa bin Maryam.

    Sesungguhnya, aku ini manusia biasa putera seorang wanita Mekah yang memakan daging

    yang dikeringkan (lauk sederhana). Panggillah aku Rasulullahdan hamba Allah (HR

    Tirmidzi).

    Ketiga hal tersebut juga menjangkiti para pemimpin bangsa ini. Makanya, sudah saatnya

    sekarang ini Maulid Nabi dijadikan sebagaistarting pointbangsa ini untuk terus menggali

    keteladanan Muhammad sebagai pemimpin yang sukses dalam mengelola rakyatnya.

    Muhammad merupakan pemimpin yang bisa mengayomi rakyatnya, begitu membela kaum

    miskin, dekat dengan kaum pinggiran, orang pertama yang selalu menjenguk rakyatnya yang

    sedang sakit, memberikan apa pun yang dimiliki untuk kepentingan rakyat, serta teguh dalam

    menegakkan keadilan. Bahkan, kalau anaknya sendiri mencuri, maka ia sendiri yang akan

    memotong tangan anaknya tersebut.

    Bagi Muhammad, kepemimpinan ialah amanah. Suatu amanah akan dimintai

    pertanggungjawabannya. Itu dikatakan dengan jelas oleh beliau, yakni Sesungguhnya imam

    (kepala negara) ialah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat

    yang dia urus. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

    Jika seorang pemimpin menjalankan amanah kepemimpinannya dengan benar, ia pun akan

    dicintai rakyatnya. Kata-katanya akan didengar, seruannya akan dijalankan, dan kehormatan

    serta kewibawaannya pun akan terjaga di mata rakyatnya. Ia juga tidak akan merasa dijauhi

    dan dibenci rakyatnya. Bahkan, ia akan dicintai rakyatnya jika ia memimpin rakyatnya

    dengan penuh kecintaan.

    Segitiga sukses

    Menurut Wahidunnaba (2009), ada segitiga sukses dalam kepemimpinan Muhammad, yakni

    pemimpin yang holistis, accepted, danproven.Muhammad merupakan pemimpin yang

    holistis karena ia mampu mengembangkan leadershipdalam berbagai bidang kehidupan.

    Kepemimpinannya mampu meresap ke berbagai nuansa kehidupan melalui celah-celah tanpa

    disadari manusia pada saat itu. Beliau memulai mengembangkan kepemimpinannya berawaldari dirinya sendiri (self development) terlebih dahulu. Semangat kepemimpinan bisnis dan

    entrepreneurshipyang ditunjukkannya semasa masih muda sangat menakjubkan. Kegiatan

    bisnis yang dilakukannya hampir tidak pernah mengalami kerugian.

    Saat menjadi kepala rumah tangga, beliau mampu mengembangkan leadershipdalam

    kehidupan rumah tangganya. Kepemimpinannya mewarnai kehidupan sehari-hari bersama

    isteri-isterinya sehingga nuansa harmonis tercipta begitu indah. Beliau dapat bersifat adil

    terhadap mereka semua.

    Dalam kehidupan yang lebih heterogen, yaitu tatanan kehidupan masyarakat, beliau

    melahirkan era baru. Era yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kepemimpinannya

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    16/54

    menjadikan kehidupan masyarakat menjadi pusat peradaban dunia. Sistem perpolitikan yang

    beliau terapkan mampu mengubah tatanan kehidupan masyarakat menjadi bermartabat.

    Sistem pendidikan dalam masyarakat berubah total. Pendidikan yang diterapkan menjadikan

    masyarakatnya bermoral dan nampak cerah.

    Beliau juga pemimpin yang accepted. Seorang pemimpin yang diterima dan diakui semua

    masyarakatnya. Bahkan, kepemimpinan beliau masih diterima sampai saat ini. Jika terhitung,

    sudah berapa miliar orang yang mengakui kepemimpinannya. Terlepas dari wahyu yang

    disampaikan, akhlak beliau juga patut diterima dan dijadikan suri teladan.

    Yang ketiga, Nabi Muhammad SAW ialah pemimpin yangproven. Figur pemimpin yang

    terbukti telah membawa perubahan bagi masyarakat. Kepemimpinan yang selalu berorientasi

    pada bukti riil, tidak sekadar kata-kata persuasif. Pemimpin yang berorientasi ke depan.

    Dari sinilah, pemimpin bangsa ini mestinya segera mengambil hikmah dari kepemimpinanMuhammad. Mulai dari diri sendiri, setidaknya itulah yang sangat tepat bagi seluruh warga

    bangsa ini, khususnya para pemimpinnya. Dengan belajar menjadi pemimpin bagi diri

    sendiri, maka pelan tetapi pasti akan bisa menjadi pemimpin yang baik bagi bangsa ini.

    Sebagai penutup, camkanlah pernyataan Muhammad ini, Sebaik-baiknya pemimpin kalian

    adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian serta yang kalian doakan dan mereka

    juga mendoakan kalian. Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan

    mereka membenci kalian serta yang kalian laknat dan mereka juga melaknat kalian. (HR

    Muslim, Ahmad, dan Ad-Darimi).

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    17/54

    Era Baru Produk Industri Kehutanan

    Bambang HendroyonoDirjen Bina Usaha Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan

    Kehutanan

    Tantangan ke depan, pemerintah perlu melanjutkan upaya promosi SVLK ke berbagai

    pasar utama kayu dunia.

    I don't want to buy your timber, cause they're from illegal logging. I will only buy your

    timber cheap. Your timber is illegal. I will buy your timber only when my audit proves that

    your timber is legal.

    ITULAH kondisi yang diha dapi pengusaha produk perkayuan Indonesia di akhir 1990

    hingga awal 2000-an. Sulit bagi pengusaha kita memasarkan produknya, dan jika ada pasar

    yang menerimanya, mereka hanya membelinya dengan harga rendah karena predikat illegal

    logging.Para pembeli produk kayu itu memaksakan menyewa tim audit untuk mengaudit

    pelaku industri perkayuan Indonesia dengan standar sesuka mereka sendiri! Audit yang

    diistilahkan scoopingitu membebani eksportir sebesar US$3/m3.

    Pendekatan melalui penegakan hukum berhasil menekan kasus illegal loggingyang pada

    2006 mencapai 1.700 kasus, jauh berkurang hingga mencapai kurang dari 100 kasus per

    tahun pada 2010 dan seterusnya. Pendekatan perbaikan tata kelola kehutanan untukpemberantasan pembalakan liar dilaksanakan melalui sertifikasi pengelolaan hutan lestari dan

    verifikasi legalitas kayu. Aturan wajib sertifikasi bagi pengusaha kehutanan dan pelaku

    industri perkayuan itu yang semula semata untuk memperbaiki tata kelola kehutanan,

    belakangan juga untuk memperbaiki reputasi produk perkayuan Indonesia di pasar kayu

    dunia.

    Mimpi buruk segera berakhir. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan No.

    64/2012 yang diperbarui dengan Peraturan No. 81/2013 mengatur ekspor produk industri

    kehutanan hanya bisa dilakukan industri/eksportir yang memegang sertifikat legalitas kayu.Adapun skema sertifikasi wajib yang diterapkan diatur Kementerian Lingkungan Hidup dan

    Kehutanan (Kementerian LHK) dan diberlakukan sejak akhir 2009, dikenal sebagai Sistem

    Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

    Peraturan Mendag No 64/2012 mulai berlaku 1 Januari 2013 bagi kebanyakan produk

    industri berbahan baku kayu sepertiplywood, kayu gergajian, wood-working, flooring, pintu,

    pulp, dan kertas. Senin (29/12), pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian

    LHK, serta Kementerian Perindustrian mengeluarkan Permendag No. 97/M-DAG/

    PER/12/2014 tanggal 24 Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri

    Kehutanan, dan Peraturan Menteri LHK No. P.95/Menhut-II/2014.Permendag No. 97/M-

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    18/54

    DAG/ PER/12/2014 itu menggantikan Permendag No. 64/2012 yang diperbarui dengan

    Permendag No. 81/2013.

    Kondisi hutan Indonesia

    Melalui peraturan yang baru itu, mulai 1 Januari 2015, sertifikasi diberlakukan menyeluruh

    bagi seluruh produk perkayuan termasuk mebel kayu atau furnitur. Ini merupakan era baru

    produk industri kehutanan Indonesia.

    Bagi Indonesia, hutan dan kehutanan dipandang sebagai amanat UUD 1945 dan UU No. 41

    Tahun 1999 tentang Kehutanan. Perundangan itu menegaskan hutan dimanfaatkan dengan

    asas manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan koordinasi.

    Menurut data statistik, luas hutan Indonesia mencapai lebih dari 125 juta hektare (ha) yang

    berarti lebih dari 66% luas daratan Indonesia. Kawasan hutan dimaksud yakni hutankonservasi 17%, hutan lindung 24%, dan hutan produksi hampir 74 juta ha atau 59% luas

    total hutan. Sekitar 17 juta ha dari hutan produksi ialah hutan yang bisa dikonversi untuk

    pembangunan seperti transmigrasi dan pertanian/perkebunan.

    Dari hutan produksi itu, perizinan pemanfaatannya dialokasikan bagi izin usaha pemanfaatan

    hasil hutan kayu hutan alam sejumlah 274 unit dengan luas 20,64 juta ha, izin usaha

    pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman sejumlah 263 unit dengan luas 10,27 juta ha,

    dan izin usaha lain seluas 2 juta ha bagi 464 unit usaha seperti hutan tanaman rakyat (HTR),

    hutan tanaman hasil reboisasi (HTHR), hutan kemasyarakatan (HKm), dan hutan desa (HD).

    Sejak dikeluarkan pada 2009, SVLK wajib berlaku bagi usaha kehutanan serta industri

    pengolahan kayu. Dalam kerangka sistem SVLK, peranan pemerintah hanyalah regulator.

    Kementerian LHK menerbitkan peraturan termasuk kriteria dan standar verifikasinya sebagai

    hasil konsultasi multipihak. Adapun Kementerian Perdagangan mengatur regulasi dalam tata

    cara ekspor bagi industri eksportir besertifikat legalitas kayu (SLK). Komite Akreditasi

    Nasional (KAN) mengakreditasi lembaga audit yang mengaudit unit usaha hutan dan industri

    pengolahan kayu. Lembaga penilai/verifikasi yang terakreditasi melakukan audit. Semua

    proses itu dipantau saksama oleh pemantau independen kehutanan dari LSM dan pemerhati

    sehingga kredibilitas SVLK bisa terjamin. Untuk biaya pelaksanaan audit SVLK bervariasi,Rp6,6 juta (industri rumah tangga)-Rp28,8 juta (industri skala besar).

    Sampai saat ini, hampir seluas 20 juta ha unit kelola hutan telah mendapat sertifikat

    pengelolaan hutan lestari. Sekitar 1 juta ha lagi masih proses sertifikasi. Selain itu, sekitar

    1.200 unit industri mendapat sertifikat legalitas, 200-an unit masih proses audit. Sepanjang

    Januari-November 2013, produk industri kehutanan yang sudah wajib diekspor dengan

    dokumen V-Legal (panel wood, wood working, pulp, kertas, bangunan pra-fabrikasi) bernilai

    US$5,1 miliar dari pemantauan SILK. Adapun data untuk cakupan produk yang sama pada

    periode sama (Januari-November) 2012 menunjukkan nilai US$4,7 miliar.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    19/54

    Artinya, pada 2013 ada kenaikan ekspor 9,8% dari tahun sebelumnya. Pada periode sama

    tahun ini, nilai ekspor produk yang sama pun meningkat 5,1% dari 2013 dan nilainya

    mencapai US$5,5 miliar. Artinya, SVLK justru meningkatkan kinerja ekspor produk industri

    kehutanan.

    Dengan Permendag No. 97/M-DAG/PER/12/2014 pada 24 Desember 2014 dan Peraturan

    Menteri LHK No. P.95/MenhutII/2014, yang diterbitkan Senin (29/12), pemerintah bahkan

    menyederhanakan SVLK untuk industri kecil menengah (IKM). Intinya, mengatur

    penyertaan dokumen deklarasi ekspor bagi IKM pemilik eksportir terdaftar produk industri

    kehutanan (ETPIK) yang belum memiliki SLK saat melakukan ekspor sebagai pengganti

    dokumen V-Legal.

    Pemerintah intinya akan mendorong sertifikasi bagi sisa IKM furnitur (mebel) yang kini

    belum besertifikat dengan membantu pembiayaan dalam rangka meningkatkan kinerja

    ekspor. Menurut data Kemendag, hanya 1.200-an IKM pemilik ETPIK furnitur yang belumbesertifikat (SLK). Dengan dukungan para pemangku kepentingan dan ditunjang kebijakan

    baru Kementerian LHK, sertifikasi legalitas kayu bagi 1.200-an pemilik ETPIK furnitur

    dimaksud ditargetkan untuk dapat diselesaikan dalam waktu enam bulan ke depan.

    Tantangan ke depan, pemerintah perlu melanjutkan upaya promosi SVLK ke berbagai pasar

    utama kayu dunia sambil mendorong negara konsumen kayu Indonesia, seperti Tiongkok

    menerbitkan peraturan perundangan yang non-diskriminatif yang menghambat masuk kayu

    ilegal ke negara tersebut.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    20/54

    Masih Ada Gratifikasi Biaya Nikah

    FATHIA NURUL HAQ

    Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014 memastikan tidak ada lagi pungutan

    biaya nikah (gratifikasi) di luar ketentuan.

    DIRJEN Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Machasin,

    mengaku prihatin masih adanya petugas Kantor Urusan Agama (KUA) yang memanfaatkan

    ketidaktahuan masyarakat terkait biaya nikah.

    Machasin mengungkapkan dirinya mendapat laporan terkait masih ada oknum yang meminta

    pembayaran biaya nikah di atas tarif resmi antara Rp800 ribu atau lebih.

    Kita prihatin dengan kasus ini, kata Machasin di Jakarta, kemarin.

    Padahal, kata Machasin, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014 sudah

    memastikan bahwa kini tidak ada lagi pungutan biaya nikah (gratifikasi) di luar ketentuan.

    Untuk menghindari gratifikasi tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam telah

    mengeluarkan penjelasan tentang alur pelayanan nikah sesuai dengan yang diatur dalam PP

    No. 48 Tahun 2014. PP tersebut sebagai pengganti PP Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif

    Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Machasin mengatakan PP 48/2004 mengatur biaya pernikahan hanya terbagi menjadi dua.

    Pertama, biaya nikah dinyatakan gratis atau nol rupiah jika proses nikah dilakukan pada jam

    kerja di KUA.

    Kedua, jelasnya, pengenaan biaya Rp600 ribu jika pernikahan dilakukan di luar KUA atau di

    luar hari dan jam kerja. Pembayaran biaya nikah dibayarkan ke bank dan tanda bukti

    pembayar diperlihatkan kepada petugas KUA terdekat.

    Tidak ada biaya lain yang harus dikeluarkan oleh calon pengantin di luar yang sudah

    ditentukan oleh peraturan tersebut. Pungutan biaya di luar yang sudah ditentukan bisa

    dimasukkan dalam kategori gratifikasi.

    PP tidak tepat

    Saat menanggapi hal itu anggota DPR RI Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto, berpendapat

    tidak dilaksanakannya PP tersebut di beberapa daerah tidak sepenuhnya kesalahan petugas

    setempat. Pasalnya, Kuswiyanto menilai PP tersebut tidak tepat karena tidak

    mempertimbangkan faktor geografis dan sosial di Indonesia.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    21/54

    Menurut saya, PP itu tidak memperhatikan kondisi geografis. Banyak orang merasa tidak

    pas menikah di kantor, lebih baik di rumah atau masjid kampungnya. Ongkos yang

    ditentukan itu tidak bisa menutupi biaya transportasi penghulu, ujarnya.

    Mekanisme penentuan biaya pernikahan dikatakannya tidak masuk akal untuk daerah-daerah

    pedalaman ataupun sistem transportasi yang sulit sehingga PP Nomor 48 Tahun 2014

    memerlukan revisi.

    PP itu harus dievaluasi ulang dan memperhatikan letak geografis Indonesia. Saya tidak bisa

    bayangkan nilai yang ditentukan itu cukup untuk daerah-daerah di luar Jawa. Di Jawa saja,

    biaya nikah yang ditetapkan pemerintah sudah tidak memadai, kata dia.

    Kuswiyanto juga mengungkapkan banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan

    Kementerian Agama.Bahkan, satu kabupaten di Maluku Utara hingga saat ini belum

    memiliki KUA dan sedang diusulkan. Namun, dalam merespons keluhan tersebut tentunyakesulitan tanpa adanya koordinasi dengan kementrian terkait, jelasnya. (Ant/H-1)

    [email protected]

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    22/54

    Guru Setuju UN buat Pemetaan

    SYARIEF OEBAIDILLAH

    UN sebagai pemetaan dapat diartikan bukan untuk mengevaluasi siswa. Yang

    dievaluasi ialah kinerja Kemendikbud dari sisi mutu pendidikan.

    KALANGAN guru dan kepala sekolah mendukung keinginan pemerintah yang tidak lagi

    menjadikan ujian nasional (UN) sebagai penentu kelulusan, tapi lebih untuk pemetaan.

    Guru dan kepala sekolah mendukung kebijakan Mendikbud Anies Baswedan untuk

    menjadikan UN sebagai parameter pemetaan,'' ujar guru Pendidikan Kewarganegaraan yang

    juga Kepala SMAN 76 Jakarta Retno Listyarti saat dihubungi, di Jakarta, kemarin.

    Menurut dia, itu sesuai amanat UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    (Sisdiknas) pasal 62. UN sebagai pemetaan dapat diartikan bukan untuk mengevaluasi siswa,

    melainkan melakukan evaluasi nasional, atau dengan kata lain yang dievaluasi ialah

    Kemendikbud.

    Jadi yang dievaluasi kinerja Kemendikbud dalam meningkatkan kualitas pendidikan di

    sekolah dan daerah-daerah, apakah sudah baik dan merata, atau belum,'' cetusnya.

    UN sebagai pemetaan pun tidak harus diselenggarakan setiap tahun dan tidak mesti di kelasakhir. Artinya, UN bisa dilakukan di kelas 5 SD, kelas 8 SMP, atau kelas 10 SMA. Karena

    itu, saya mengusulkan istilah UN bukan lagi evaluasi nasional, melainkan sebagai ujian

    negara,'' tutur Retno.

    Sebelumnya, seusai rapat koordinasi UN dengan perwakilan dinas pendidikan provinsi se-

    Indonesia di Kemendikbud, Jakarta, Senin (29/12/2014), Mendikbud Anies Baswedan

    memberikan sinyal bakal mempertahankan UN lantaran amanat UU Sisdiknas. Namun,

    berbeda dengan UN tahun-tahun sebelumnya, UN tahun ini tidak lagi menentukan kelulusan

    siswa.

    Kepala SMPN 19 Jakarta Morgan Napitupulu setuju dengan pernyataan Mendikbud bahwa

    UN sebagai pemetaan. Biarlah UN jadi alat pemetaan sekolah dan seleksi ke jenjang lebih

    tinggi. Kelulusan peserta didik diserahkan ke sekolah sebab guru dan sekolah yang lebih

    mengetahui siswa.''

    Atasi kesenjangan

    Nur Faqih, Kepala SMKN 39 Jakarta, turut mendukung langkah Anies. UN memang

    seharusnya tak dipakai sebagai penentu kelulusan siswa.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    23/54

    Seyogianya, berdasarkan Pasal 58 UU Sisdiknas, penilaian peserta didik jadi kewenangan

    pendidik dan satuan pendidikan atau sekolah. Jadi, sekolah yang mutlak menentukn

    kelulusan peserta didik,'' kata guru pelajaran Gambar Teknik tersebut.

    Itu wajar mengingat satuan pendidikan seperti sekolah dan guru selma tiga tahun bersama-

    sama dengan peserta didik dalam proses belajar dan mengajar di kelas.

    Sebaliknya, ke depan tugas mendesak bagi pemerintah ialah memenuhi delapan standar

    nasional pendidikan agar mutu pendidikan memiliki standar sama. Jadi, ketika UN digelar,

    hasil yang diperoleh bisa mengatasi kesenjangan yang lebar antara satu daerah dan daerah

    lainnya.

    Hingga pukul 21.00 WB tadi malam, Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Zainal

    Arifin Hasibuan memintaMedia Indonesiamenunggu waktu tepat tentang komposisi nilai

    UN yangbukan lagi penentu kelulusan. Saya mohon waktu agar tidak menimbulkan salahpenafsiran,'' ujar Zainal yang sedang ada di kampung halaman Bukittinggi, Sumbar, kepada

    Media Indonesia. (H-2)

    oebay @mediaindonesia.com

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    24/54

    Wajibkan Pemenuhan 8 Standar Nasional

    BERBAGAI kalangan meminta pemerintah agar membuat regulasi yang jelas terkait dengan

    pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan sebagai amanat UU Sistem Pendidikan

    Nasional (Sisdiknas). Tanpa ada regulasi jelas, kalangan birokrasi di pusat dan daerah bisa

    saja mengabaikan delapan standar pendidikan tersebut.

    Dengan adanya regulasi, sifatnya mengatur sekaligus mewajibkan pemenuhan delapan

    standar nasional pendidikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Jadi mereka tidak bisa main-

    main dengan pemenuhan delapan standar pendidikan tersebut,'' ungkap Sekjen Persatuan

    Guru Swasta Indonesia Suparman kepadaMedia Indonesia, di Jakarta, kemarin.

    Tidak hanya itu. Pada periode tertentu, kedelapan standar pendidikan itu juga mestidipublikasikan kepada publik, standar mana saja yang belum dipenuhi dan yang sudah

    terpenuhi, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

    Kalau perlu, itu menjadi salah satu indikator untuk menilai kinerja para kepala dinas,

    pimpinan daerah, pejabat di Kemendikbud, dan juga Mendikbud (Menteri Pendidikan dan

    Kebudayaan) sendiri,'' cetusnya.

    Sebelumnya, Mendikbud Anies Baswedan mengingatkan selama ini dari delapan standar

    nasional pendidikan yang diamanatkan UU Sisdiknas, pemerintahan sebelumnya hanya

    mengutamakan satu standar pendidikan, yakni sistem penilaian atau hasil belajar, yang diukur

    melalui ujian nasional (UN).

    Padahal, masih ada tujuh standar nasional pendidikan lain yang prioritasnya sama, yaitu

    standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga

    kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan

    pendidikan.

    Pemerhati pendidikan Elin Driana menjelaskan sebelum regulasi yang jelas dibuat,

    pemerintah perlu merancang peta masalah terkait pemenuhan delapan standar nasionalpendidikan. Ia pun menyarankan Kemendikbud untuk menelaah kajian-kajian yang telah

    dilakukan oleh Balitbang Kemendikbud dan Direktorat Pendidikan di Badan Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai pijakan dalam merumuskangrand design

    pemenuhan delapan standar nasional pendidikan tersebut. (Bay/H-2)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    25/54

    Danarto dan Sapta Terima Anugerah FTI

    FEDERASI Teater Indonesia (FTI) memberi Anugerah FTI 2014 kepada sastrawan Danarto

    sebagai tokoh teater dan mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta

    Nirwandar sebagai maecenasseni pada malam penganugerahan FTI 2014 di TIM, Jakarta,

    Selasa (30/12/2014) malam.

    Presiden FTI Radhar Panca Dahana mengatakan dipilihnya Danarto sebagai penerima

    Anugerah FTI karena sastrawan dan tokoh teater kelahiran 27 Juni 1940 itu berkontribusi

    besar dalam perkembangan seni teater di Indonesia. Di antaranya, sebagai penata artistik pada

    berbagai pertunjukan teater terkemuka Indonesia dengan Bengkel Teater Rendra.

    Adapun Sapta sebagai penerima maecenaskarena memiliki perhatian dan kepedulian besarbagi kesenian, khususnya seni teater,'' pungkas Radhar. (Vei/H-2)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    26/54

    Pramuka tidak lagi Berbasis pada Sekolah

    GERAKAN Pramuka perlu melakukan revitalisasi dan re-brandinguntuk memperkuat

    keberadaan organisasi yang telah berdiri sejak 14 Agustus 1961 tersebut. Jika tidak,

    organisasi kepanduan berlambang tunas kelapa itu bisa ditinggalkan generasi muda mulai

    dari SD hingga perguruan tinggi.

    Padahal, Pramuka yang kini beranggotakan 21 juta orang itu berperan strategis dalam

    pengembangan karakter anak bangsa dan pembangunan, ujar Andalan Nasional bidang

    Perencanaan, Pengembangan, dan Kerja Sama Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan

    Pramuka Tubagus Arie R di Jakarta, Rabu (31/12/2014).

    Arie mengatakan ada tiga faktor yang membuat Pramuka bisa ditinggalkan generasi muda.Pertama, faktor sejarah yakni gerakan Pramuka sudah lama terlena karena selalu dimanja

    pemerintah. Apalagi, sejak era Orde Baru, Pramuka selalu didukung seluruh birokrasi

    pemerintah.

    Faktor berikutnya ialah kurangnya komunikasi. Pengurus, mulai Kwarnas Pramuka hingga

    cabang, tidak pernah berkomunikasi dengan pihak lain, misalnya Pramuka membuat acara

    naik gunung tapi hanya dibuat untuk sesama anggota Pramuka.

    Selanjutnya Pramuka belum bisa menunjukkan sosok profesional yang sudah berhasil berkat

    pelatihan Pramuka, ujar dia.

    Untuk itu, Pramuka akan memfokuskan revitalisasi dan re-brandingpada sosialisasi dan

    pembenahan lebih dulu, mulai pusat hingga daerah. Di antaranya, kami akan mengubah

    Gerakan Pramuka tidak lagi berbasis pada sekolah, tetapi juga daerah, masjid, dan kota,

    paparnya.

    Gerakan Pramuka juga akan melibatkan anggotanya untuk mengikuti manajemen organisasi

    yang mengutamakangood governancedan akuntabilitas, serta merangkul anak muda tak

    hanya berorientasi pada kegiatan alam terbuka.

    Wakil Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka Marbawi Azis Katon berharap revitalisasi

    dan re-brandingitu bisa mempersiapkan generasi muda Indonesia yang berkarakter demi

    menyambut bonus demografi pada 2030 mendatang. (Vei/H-2)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    27/54

    SELA

    Kecanduan Internet

    PARA peneliti dari Universitas Hong Kong menyatakan lebih dari 6% total populasi dunia

    kecanduan internet.

    Hal itu diketahui setelah mereka melakukan sebuah penelitian dengan melibatkan data lebih

    dari 89 ribu orang di 31 negara. 31 negara.

    Pecandu internet paling sedikit tinggal di Eropa Utara dan Eropa Barat. Adapun orang yang

    bermukim di Timur Tengah memiliki kecenderungan untuk kecanduan berseluncur di dunia

    maya. Studi itu memperkirakan prevalensi di Eropa Utara dan Barat sebesar 2,6%, sedangkan

    di Timur Tengah 10,9%.

    Peneliti menjelaskan bahwa tanda awal pecandu internet ialah mengalami masalah kendali

    impuls untuk membatasi penggunaan internet mereka. Tidak hanya itu, kecanduan internet

    secara signifikan juga dapat mengurangi kualitas hidup dan memengaruhi kesehatan serta

    hubungan interpersonal seseorang. Para peneliti juga menemukan bahwa akses internet yang

    mudah tidak berhubungan dengan kecanduan internet. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal

    Cyberpsychology, Behaviour and Social Networking. (CounselHeal/Fox/X-7)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    28/54

    Kerugian akibat Bencana Alam Puluhan Triliun Rupiah

    DATA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan sepanjang 2014

    terjadi 1.525 bencana alam. Sebanyak 566 orang tewas karenanya, 2,66 juta jiwa mengungsi,

    lebih dari 51 ribu rumah rusak, dan ratusan bangunan umum rusak.

    Kerugian ekonomi mencapai puluhan triliun rupiah, seperti dampak kebakaran hutan dan

    lahan yang mencapai Rp20 triliun, banjir Jakarta Rp5 triliun, banjir di pantura Jawa Rp6

    triliun, banjir bandang di Sulawesi Utara yang mencapai Rp1,4 triliun, banjir dan longsor di

    Jawa Tengah Rp2,1 triliun.

    Sekitar 99% bencana ialah bencana hidrometeorologi (penyebab terkait dengan iklim dan

    cuaca), ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu(31/12).

    Puting beliung, lanjutnya, merupakan jenis bencana yang paling dominan, yaitu sebanyak 496

    kejadian. Banjir terjadi 458 kali dan longsor 413 kali.

    Menurut Sutopo, dalam tiga tahun terakhir puting beliung memang menjadi jenis bencana

    yang paling banyak terjadi. Pada tahun ini, puting beliung menyebabkan 57 korban tewas,

    10.707 orang mengungsi, dan lebih 23 ribu rumah rusak. Ancamannya meningkat baik di

    perdesaan maupun di perkotaan.

    Adapun longsor tercatat sebagai bencana paling mematikan selama 2014. Ada 343 orang

    meninggal dan hilang akibat longsor. Jumlah itu 60% dari total korban tewas akibat bencana

    alam. Longsor di Banjarnegara pertengahan bulan lalu yang menyebabkan 99 jiwa tewas

    dan 11 jiwa hilang merupakan bencana alam dengan korban terbanyak.

    Bencana geologi, kendati sepanjang 2014 hanya terjadi 18 kali, korban yang ditimbulkan

    cukup banyak. Sutopo mencontohkan erupsi Gunung Kelud Februari lalu menewaskan tujuh

    orang.

    Bencana alam terbanyak terdapat di Ja Barat dengan 290 kejadian, Jateng 272 kejadian, Jawa

    Timur 213 kejadian, Aceh 51 kejadian, dan Sumatera Selatan 480 kejadian. Kapasitas dan

    pengetahuan penduduk di daerah rawan bencana harus terus ditingkatkan. Pengurangan risiko

    bencana harus menjadi pengarusutamaan dalam pembangunan di semua sektor. (Vei/Fat/H-

    3)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    29/54

    Penurunan Harga BBM Disambut Positif

    KEPUTUSAN pemerintah menghapus subsidi BBM untuk jenis premium sehingga harga

    premium menjadi Rp7.600 per liter dan menetapkan subsidi tetap sebesar Rp1.000 untuk

    solar sehingga harganya menjadi Rp7.250 per liter dan kebijakan itu mulai berlaku pada 1

    Januari 2015 disambut baik banyak kalangan.

    Anggota DPR Komisi VII DPR Kurtubi menyambut positif kebijakan tersebut. Langkah itu

    tepat karena dilakukan saat harga minyak dunia turun.

    Ini merupakan langkah bagus di tengah menurunnya harga minyak dunia di beberapa bulan

    terakhir, ujar Kurtubi kepadaMetrotvnews.commelalui sambungan telepon di Jakarta,

    kemarin.

    Menurutnya walaupun harga barang dan jasa tidak turun dengan penurunan harga BBM,

    pengeluaran rakyat untuk membeli BBM akan berkurang, sehingga masyarakat bisa

    berhemat.

    Harga BBM dengan harga kebutuhan pokok memang bersifat asimetris. Harga BBM yang

    turun tidak otomatis menurunkan harga barang dan jasa. Namun, masyarakat bisa berhemat

    sehingga daya beli meningkat, terangnya.

    Namun, ia meminta pemerintah mengevaluasi kembali formula penetapan harga baru jikaharga minyak dunia menyentuh level US$100/barel. Nanti kalau harga ICP naik drastis, di

    atas US$100/barel dan kurs rupiah 12.800 per US$, harga premium akan mencapai Rp10 ribu

    per liter. Pemerintah perlu memberi subsidi premium ke rakyatbila harganya sangat tinggi,

    terang Kurtubi.

    Senada, Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo juga menyambut positif

    kebijakan itu. Kami sambut baik. Karena pengelolaan energi dan pangan merupakan

    pekerjaan rumah yang perlu dikelola jangka panjang. Kami yakinsavingyang terwujud tetap

    diberikan untuk kaum miskin tepat sasaran.

    Sebelumnya, pemerintah menurunkan harga BBM per 1 Januari 2015. Harga minyak tanah

    ditetapkan Rp2.500 per liter, solar Rp7.250 per liter dari sebelumnya Rp7.500 per liter, serta

    harga RON 88 alias premium turun menjadi Rp7.600 dari Rp8.500 per liter.

    Menteri BUMN Rini Soemarno meminta PT Pertamina (persero) menyalurkan premium

    seharga Rp7.600 di seluruh Indonesia dengan harga yang sama. Selain itu, pemerintah juga

    meminta Pertamina merevitalisasi kilang untuk RON 92 dalam jangka waktu dua tahun.

    (Bow/ Riz/Ire/X-7)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    30/54

    Harga Elpiji 12 Kilogram Naik Rp18 Ribu

    PT Pertamina (persero) akan menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp18 ribu per tabung pada

    Januari 2015. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan

    penaikan tersebut untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg. Meski harga beli elpiji sedang

    turun, secara keseluruhan kami masih merugi cukup besar, ucapnya di Jakarta, Rabu

    (31/12/2014).

    Menurut dia, sampai November 2014, rugi bisnis elpiji 12 kg mencapai US$340 juta dan

    akhir Desember 2014 diperkirakan US$390 juta atau turun jika dibandingkan dengan prediksi

    awal sekitar US$500 juta.

    Ia menambahkan, elpiji 12 kg merupakan komoditas non-subsidi, sehingga penetapannyadilakukan badan usaha. Ditambah lagi, sebagai perseroan terbatas, Pertamina tidak boleh

    merugi.

    Harga pembelian elpiji Pertamina memakai patokan Aramco (contract price/CP Aramco)

    yang saat ini sedang turun mengikuti penurunan harga minyak dunia. Pertamina terakhir

    menaikkan harga elpiji 12 kg pada 10 September 2014 sebesar Rp18 ribu per tabung. Saat ini,

    harga elpiji 12 kg di tingkat konsumen sekitar Rp120 ribu per tabung.

    Ia menambahkan, pada 2015, pihaknya memproyeksikan penjualan elpiji mencapai 6,5 juta

    ton. Dengan rincian, elpiji 3 kg sebesar 5,3 juta ton dan elpiji 12 kg serta lainnya 1,2 juta ton.(Ant/E-3)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    31/54

    Penerimaan Migas Lampaui Target

    MESKI pencapaian lifting minyak dan gas bumi (migas) meleset dari target, hingga akhir

    2014 realisasi penerimaan negara dari industri hulu migas melampaui target, mencapai

    Rp320,2 triliun.

    Pencapaian realisasi penerimaan migas (PPh, SDA, dan PNBP lainnya) per 31 Desember

    2014 sebesar Rp320,254 triliun atau 103% dari target APBN-P 2014 sebesar Rp309,933

    triliun, ujar Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

    Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudianto Rimbono di Jakarta, kemarin.

    Ia mengatakan penerimaan negara dari hasil liftingminyak bumi pada 2014 sebesar

    US$28,874 miliar atau sekitar Rp34,6 triliun dengan menggunakan harga minyak duniaUS$100,48 per barel. Sementara itu, penerimaan dari hasil lifting gas bumi selama 2014

    mencapai US$23,803 miliar atau sekitar Rp28 triliun dengan menggunakan harga gas dunia

    US$9,91/mmbtu.

    Dari total penerimaan tersebut, negara mendapatkan penerimaan bersih sebesar US$28,332

    miliar atau sekitar Rp34 triliun dan cost recoveryyang harus dibayar pemerintah kepada

    kontraktor kontrak kerja sama (K3S) sebesar US$15,913 miliar atau sekitar Rp19 triliun.

    Pada 2015, penerimaan bersih negara dari liftingmigas diperkirakan turun menjadi sekitar

    US$12,9 miliar-US$19,4 miliar. Penurunan penerimaan tersebut disebabkan anjloknya hargaminyak yang terjadi sejak pertengahan 2014, yang berakibat asumsi harga minyak Indonesia

    (ICP) turun sekitar US$65-US$85 per barel.

    Target liftingminyak tahun ini juga direvisi menjadi sekitar 840 ribu-850 ribu barel per hari

    (bph), turun dari target sebelumnya yang sebesar 900 ribu bph. Adapun liftinggas ditargetkan

    sekitar 1,170-1,177 juta barel per hari setara minyak (boepd).

    Lebih jauh, Rudi menjelaskan pihaknya akan terus meningkatkan jumlah volume gas untuk

    kebutuhan dalam negeri. Per 10 Desember 2014, realisasi pasokan gas untuk kebutuhan

    dalam negeri mencapai 3,812 bbtud, sedangkan untuk ekspor mencapai 3,227 bbtud.

    Pada 2015, SKK menargetkan penurunan ekspor gas sebesar 12% dari realisasi 2014, yakni

    2,836 bbtud. Dengan target menurunkan ekspor gas, SKK menargetkan penaikan volume gas

    untuk kebutuhan dalam negeri menjadi 4,403 bbtud atau meningkat 15% dari realisasi

    pasokan gas dalam negeri di 2014. (Jes/E-6)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    32/54

    Fluktuasi Harga BBM Momok Baru

    PEMERINTAH mulai menerapkan kebijakan subsidi tetap bahan bakar minyak (BBM) awal

    tahun ini. Premium dilepas ke harga keekonomian yang saat ini sebesar Rp7.600 per liter.

    Tinggal solar yang disubsidi dengan besaran subsidi yang ditetapkan Rp1.000 per liter,

    berlaku sepanjang tahun berapa pun harga solar di pasaran.

    Artinya, mulai kemarin, masyarakat harus terbiasa dengan harga BBM yang fluktuatif

    mengikuti perkembangan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.

    Keberanian pemerintah yang dengan cepat menerapkan kebijakan subsidi tetap dan terbatas

    hanya untuk solar patut diacungi jempol. Momentumnya pun cukup tepat, di saat harga

    minyak dunia melorot hingga menyentuh titik terendah sejak lima tahun terakhir. Masyarakatbelum akan merasakan beban mahalnya BBM setelah pada pertengahan November terpukul

    oleh kebijakan pengurangan subsidi BBM oleh pemerintah.

    Subsidi tetap dinilai akan menghindari politisasi BBM. Selama ini, harga BBM bersubsidi

    selalu menjadi isu yang paling enak digoreng di dalam tubuh DPR.

    Di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PDIP konsisten menolak

    adanya penaikan harga BBM atas nama kepentingan rakyat. Namun, ketika saat ini Joko

    Widodo menjadi presiden, PDIP seperti kehilangan taringnya dan justru Partai Demokrat ikut

    menolak adanya penaikan harga.

    Subsidi dengan besaran tetap juga memberikan kepastian kepada pemerintah dalam

    mengelola anggaran. Tidak ada lagi kejutan-kejutan berupa membengkaknya beban subsidi

    BBM setiap kali harga minyak dunia melonjak atau saat kurs rupiah melemah.

    Beban ketidakpastian beralih ke pengguna BBM. Saat ini dengan harga premium

    Rp7.600/liter dan solar Rp7.250/liter, pengguna BBM boleh jadi bersuka ria. Harga tersebut

    lebih murah ketimbang harga sebelumnya yang sebesar Rp8.500/liter untuk premium dan

    solar Rp7.500/liter.

    Namun, meningkatnya harga BBM di waktu yang akan datang merupakan sebuah

    keniscayaan. Pasalnya, BBM adalah komoditas yang tidak terbarukan dan dari hari ke hari

    cadangannya akan semakin menipis.

    Cepat atau lambat, beban harga BBM yang semakin berat akan terasa juga. Dampaknya akan

    melebar ke berbagai sektor perekonomian. Harga-harga produk yang biaya produksinya

    bersinggungan dengan harga BBM bakal terkerek. Lonjakan inflasi bisa tidak terhindarkan.

    Pekerjaan berat bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk terus mengendalikan inflasi dan

    menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    33/54

    Demi mengurangi dampak fluktuasi harga BBM, pemerintah perlu segera menyediakan

    subtitusi BBM. Itu dilakukan dengan merealisasikan pengalihan konsumsi BBM ke bahan

    bakar gas (BBG). Kemudian, yang terpenting, pemerintah merealisasikan janji untuk

    mengalihkan anggaran subsidi BBM ke pembangunan sektor produktif. (Jessica Sihite/E-1)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    34/54

    Laba Pertamina hanya US$2 Miliar

    JESSICA SIHITE

    Petral dapat berkompetisi dengan traderatau NOC lain untuk memasok minyak ke

    Pertamina.

    PT Pertamina (persero) memperkirakan hanya meraih laba bersih US$2 miliar (Rp24 triliun)

    di 2014. Angka tersebut meleset 41% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

    Pertamina 2014 sebesar US$3,44 miliar.

    Namun, besaran laba bersih itu masih menunggu audit laporan keuangan Pertamina dan

    dampak pencabutan subsidi untuk premium.

    Tutup buku dilakukan Januari, nanti kita akan konfirmasi setelah pembukuan selesai

    diaudit, ujar Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman dalam paparan akhir tahun di

    Jakarta, Rabu (31/12/2014).

    Meski demikian, total pendapatan perusahaan diyakini bakal menembus US$70 miliar,

    (Rp840 triliun) sesuai asumsi APBNP 2014.

    Sementara itu, untuk RKAP 2015, pertumbuhan laba bersih diperkirakan naik 10%-15%

    ketimbang 2014 atau mencapai US$2,2 miliar-US$2,3 miliar. Di triwulan I 2015, akan ada

    revisi RKAP seiring adanya revisi APBNP 2015, ucapnya.

    Angka kenaikan serupa juga diperkirakan terjadi pada total pendapatan perusahaan.

    Pihaknya harus mengkaji RKAP 2015 karena masih mengacu harga minyak APBN 2015

    sebesar US$105 per barel dan kurs Rp11.900 per dolar. Karena perubahan US$1 harga

    minyak bisa mengubah pendapatan ratusan juta dolar.

    Untuk tahun ini, pihaknya sudah mengalokasikan belanja modal (capex) US$5 miliar.

    Namun, penurunan harga minyak harus dikaji kembali keekonomian investasinya.

    Alih fungsi Petral

    Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan akan segera

    mengalihfungsikan PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke integrated supply chain

    (ISC).

    Di bawah ISC, Petral akan menjadiglobal trading companyseutuhnya dalam menjual dan

    membeli BBM dari berbagai negara, katanya.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    35/54

    Di samping itu, Petral dapat berkompetisi dengan traderatau NOC (perusahaan minyak

    nasional) lain untuk memasok minyak bagi Pertamina.

    Pertamina juga bakal melaksanakan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk

    menghapus BBM RON 88 dan hanya memproduksi RON 92 ke atas dalam lima tahun

    mendatang. Upayanya, optimalisasi kilang dan membangun 2-3 kilang baru berkapasitas

    350 ribu barel per hari, ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi.

    Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyatakan harga premium

    di luar wilayah Jamali (Pulau Jawa, Madura, dan Bali) akan mengacu pada ketetapan

    pemerintah, yakni Rp7.600 per liter. Hal itu disebabkan pemerintah menanggung biaya

    distribusi penyaluran BBM. Di Jamali, ditambah pajak bahan bakar kendaraan bermotor

    (PBBKB), 5% untuk Jawa-Madura, 10% di Bali.

    Untuk itu, kontrak penugasan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)akan diubah, bukan lagi subsidi, karena biaya distribusi sudah tanggung subsidi silang. Untuk

    solar, sesuai keputusan pemerintah, akan disubsidi tetap Rp1.000 per liter. Harga per 1

    Januari 2015 menjadi Rp7.250 dari Rp7.500 per liter. (Ant/E-4)

    [email protected]

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    36/54

    Integrasi Perbankan ASEAN Resiprokal

    RIZKY NOOR ALAM

    Otoritas Jasa Keuangan akan memastikan perjanjian integrasi perbankan ASEAN

    membawa manfaat sepadan bagi perbankan nasional. Integrasi keuangan yang

    dilakukan secara signifikan di wilayah ASEAN bakal memfasilitasi perdagangan

    bilateral yang lebih besar.

    ASAS resiprokal atau timbal balik menjadi salah satu prinsip utama kerangka integrasi

    perbankan ASEAN. Akses pasar dan fleksibilitas operasional harus saling menguntungkan

    dan dapat diterima oleh negara yang bersepakat.

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menegaskan hal itu seusai

    penandatanganan pokok-pokok kesepakatan (heads of agreement/HoA) untuk mendukung

    integrasi perbankan ASEAN, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (31/12/2014). Kesepakatan itu

    dilakukan antara Indonesia melalui BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Malaysia

    melalui Bank Negara Malaysia (BNM).

    Proses integrasi perbankan ASEAN atau dikenal dengan ASEAN Banking Integration

    Framework (ABIF) saat ini berada pada tahap penyusunan panduan kerangka operasional

    bagi negara-negara ASEAN. Agus memastikan asas resiprokal akan diterapkan.

    Dengan asas resiprokal, aturan main dalam memasuki pasar sebuah negara anggota ASEAN

    akan berlaku sama. Bank-bank yang boleh melakukannya harus memenuhi persyaratan

    tertentu yang telah disepakati bersama oleh ASEAN.

    Persyaratan bank untuk menjadi kandidat qualified ASEAN banks(QAB), antara lain bank-

    bank milik ASEAN yang kuat permodalannya, berdaya tahan tinggi, dan dikelola dengan

    baik, tutur Agus.

    Bank-bank tersebut harus sudah memenuhi ketentuan kehati-hatian sesuai standar

    internasional. Selanjutnya, QAB diharapkan akan menjadi pendorong perdagangan dan

    investasi di ASEAN.

    Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menyatakan OJK siap

    mengimplementasikan kesepakatan tersebut dan akan mengawal perbankan nasional sesuai

    dengan kerangka ABIF.

    Kebutuhan perbankan nasional akan dikawal oleh OJK melalui kerangka ABIF. Kita tidak

    ingin membuat perjanjian yang tidak membawa manfaat yang sepadan. Ini akan diteruskan

    untuk dijadikan acuan ketika Indonesia mengadakan perjanjian, jelas Muliaman.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    37/54

    Bank-bank sentral ASEAN merumuskan panduan ABIF secara multilateral, yang diikuti

    dengan tahap perjanjian bilateral terkait bank yang akan hadir di pasar perbankan ASEAN. BI

    dan OJK bekerja sama untuk melakukan simulasi guna memastikan prinsip-prinsip di dalam

    ABIF tersebut dapat diimplementasikan dengan efektif. Di samping itu, prinsip-prinsip ABIF

    harus mendukung kepentingan nasional. Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara yangmemimpin proses pembentukan ABIF di ASEAN bersama-sama melakukan simulasi yang

    menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam HoA.

    Saling menguatkan

    Gubernur BNM Zeti Akhtar Aziz, pada kesempatan yang sama, menjelaskan integrasi

    keuangan secara signifikan bakal memfasilitasi perdagangan bilateral yang lebih besar.

    Indonesia dan Malaysia akan mendorong pertumbuhan yang saling menguatkan.

    Kerangka ABIF selanjutnya akan dituangkan menjadi salah satu provisi dalam protokol untukmengimplementasikan paket keenam komitmen jasa keuangan di bawah ASEAN Framework

    Agreement on Services (AFAS). (E-1)

    rizkynoor@ mediaindonesia.com

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    38/54

    Calon Dirjen Pajak Tersisa Tujuh Orang

    PANITIA Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Eselon Satu di

    Lingkungan Kementerian Keuangan telah memutuskan sebanyak tujuh orang tersisa untukmengisi jabatan Direktur Jenderal Pajak.

    Para calon tersebut telah lulus dari ujian assessment center, pemeriksaan kesehatan,

    wawancara, rekam jejak, dan uji kelayakan, kata Wakil Menteri Keuangan selaku Ketua

    Panitia Seleksi, Mardiasmo, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (31/12/2014).

    Tujuh calon Direktur Jenderal Pajak tersebut ialah Catur Rini Widosari, Ken Dwijugiasteadi,

    Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, Puspita Wulandari, Rida Handanu, Sigit Priadi

    Pramudito, dan Suryo Utomo.

    Proses uji kelayakan publik sempat memakan waktu lama karena terkait dengan rekam jejak

    para pelamar, dan panitia seleksi sempat meminta rekomendasi dari Pusat Pelaporan dan

    Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta Badan

    Intelijen Negara (BIN).

    Para peserta seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi madya eselon satu di

    lingkungan Kementerian Keuangan ini selanjutnya dijadwalkan mengikuti tahapan

    wawancara dengan Menteri Keuangan.

    Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus

    Prastowo menilai ketujuh calon Dirjen Pajak yang lolos seleksi panitia seleksi (pansel)

    merupakan hasil yang optimal setelah melalui proses panjang.

    Proses itu melibatkan PPATK, KPK, dan BIN. Selanjutnya dia berharap Menteri Keuangan

    bisa menyaring ketujuh calon tersebut dan memilih tiga calon terbaik untuk diserahkan

    kepada Presiden.

    Jumlah calon Dirjen Pajak yang dihasilkan hingga tahap ini sudah optimal setelah melalui

    proses panjang, kata Yustinus di Jakarta, Selasa (30/12). Ia menilai Menteri Keuangansebagai pewawancara tahap selanjutnya harus lebih terbuka dan objektif. Pilihan yang

    dijatuhkan harus sesuai dengan kebutuhan Direktorat Jenderal Pajak dan pemerintah.

    Selain itu, dia melihat ada beberapa peserta yang lulus berasal dari internal DJP dan dari

    beberapa kantor wilayah (kanwil).

    Saya rasa akan lebih baik bagi transisi DJP jika dipimpin oleh yang sudah pernah jadi

    kakanwil dan direktur. Tugas Dirjen Pajak yang baru ialah transisi menyiapkan transformasi

    kelembagaan yang lebih baik, kata Prastowo.(Ant/E-3)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    39/54

    Memperkuat Garda Depan

    IRENE HARTY

    Meski jumlah pegawai pajak lebih dari 30 ribu orang, satu pegawai harus mengurus

    6.000 wajib pajak.

    PEMERINTAH berencana melakukan reformasi kelembagaan dengan cara memberikan

    wewenang yang lebih luas kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal itu merupakan salah

    satu fokus pemerintah untuk mempercepat penerimaan pajak pada 2015.

    Kita memperkuat wewenang DJP sesuai dengan undang-undang yang ada, tetapi lebih

    kepada organisasi, ungkap Menko Perekonomian Sofyan Djalil seusai rapat tentangpenguatan kelembagaan DJP di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta,

    pekan lalu.

    Menurut Sofyan, meski akan diberi wewenang yang cukup luas, DJP secara kelembagaan

    masih tetap di bawah Kementerian Keuangan. Begitu pun dari sisi kebijakan pajak, DJP

    masih tetap bagian dari Kementerian Keuangan.

    Perubahan tersebut, kata Sofyan, bukan perubahan radikal yang menciptakan masalah seperti

    penyesuaian. Pasalnya, pemerintah memiliki target kepada DJP untuk menggenjot

    penerimaan negara pada 2015. Sofyan pun menargetkan untuk mencapai penerimaan pajaksampai 2018 sesuai dengan negara-negara ekonomi maju, yakni paling sedikit 17% dari

    produk domestik bruto (PDB).

    Tahun depan mungkin akan dicapai tambahan on topRp400 triliun, tambah Sofyan.

    Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memang

    punya tugas berat untuk menggenjot penerimaan negara dari sektor perpajakan. Sepanjang

    2009-2013, realisasi penerimaan pajak tidak pernah mencapai target. Tidak mengherankan

    bila Presiden Jokowi menyebut rasio kenaikan pajak dalam 10 tahun terakhir itu hanya 0,1%.

    Dalam kondisi demikian, pemerintah harus merevisi (menurunkan) target pajak nyaris setiap

    tahun.

    Penguatan lain yang akan dilakukan pemerintah ialah memperbanyak jumlah pekerja pajak

    yang saat ini sangat terbatas. Meski jumlah pegawai pajak lebih dari 30 ribu orang, satu

    pegawai harus mengurus 6.000 wajib pajak.

    Menurut Sofyan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN

    dan RB) Yuddy Chrisnandi yang juga hadir dalam pertemuan tersebut telah menyetujui

    dengan konsep awal dan struktur kelembagaan itu. Hal selanjutnya tinggal perumusan teknis

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    40/54

    implementasi di lapangan lewat peraturan pemerintah (PP) atau peraturan presiden (perpres)

    nanti.

    Perpres

    Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut perpres mengenai penguatan DJP akan

    dikeluarkan awal tahun ini. Peraturan itu sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko

    Widodo sewaktu bertemu pihak DJP.

    Ditargetkan, Januari perpres bisa dikeluarkan. Perpres ini akan dibahas lebih lanjut oleh tim

    Kementerian Keuangan dan Kementerian PAN dan RB, ujarnya.

    Salah satu inti dari perpres yang akan disiapkan mencakup reward and punishment. Untuk

    detail penguatan lain, Menkeu masih enggan menjelaskan.

    Fungsinya sebagai eselon I yang diperkuat. Jadi akan ada beberapa treatmentkhusus yang

    berbeda dengan hampir semua eselon I lainnya.

    Untuk masalah anggaran, sumber daya manusia, dan masalah kewenangan sudah ada di

    Undang-Undang Pajak. Perekrutan sendiri masih akan ditangani Kementerian PAN dan RB.

    (E-3)

    [email protected]

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    41/54

    Transshipment Jangan Pukul Rata

    KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang larangan alih muatan kapal

    ikan di tengah laut (transshipment) secara merata dapat merugikan nelayan kecil. Kelompoknelayan itu sebaiknya dikecualikan dari kebijakan tersebut.

    Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto beralasan jika

    kebijakan itu diterapkan kepada seluruh nelayan dari semua golongan, ikan tuna hasil

    tangkapan bisa mengalami pembusukan. Sebab, kapal nelayan yang berukuran kecil tidak

    mempunyai kecanggihan yang dimiliki kapal-kapal besar, yakni ruang penyimpangan

    berpendingin (cold storage) yang memadai.

    Mereka itu hanya punya penyimpanan ikan tuna bermodalkan es batu. Jadi kalau balik lagi

    ke daratan kantidak efisien. Jadi Kadin berharap agar penerapan kebijakan transshipment

    memperhatikan kondisi nelayan di lapangan, ujar Yugi melalui keterangan tertulis, Rabu

    (31/12/2014).

    Harapan tersebut merupakan hasil diskusi dengan pelaku usaha perikanan yang ada di

    Indonesia bagian tengah. Dengan jumlah kapal hampir 900 unit yang rata-rata berukuran

    sekitar 200-300 gross tonage (GT) bisa dipastikan bahwa kapal ukuran tersebut masuk

    kategori nelayan kecil.

    Meski demikian, lanjut Yugi, pemberlakuan kebijakan transshipmentbisa diterapkan padakapal-kapal berukuran di atas 1.000 GT atau kapal yang memiliki fasilitas cold storage

    memadai. Tapi kalau yang di bawah itu, perlu diberi perhatian serius.Apalagi terbatas

    mungkin bahan bakar minyak (BBM)-nya, yang cold storage-nya tidak tahan lama, sehingga

    es batunya tidak tahan lama. Jadi ikan juga bisa cepat busuk, cetus Yugi.

    Ia menambahkan, upaya pemerintah untuk menimbulkan efek jera harus diikuti dengan

    pembenahan regulasi secara profesional sehingga produk perikanan dalam negeri semakin

    meningkat.

    Intinya, kita harus bersama menanggulangi kecurangan yang dilakukan dalam pencurian

    ikan-ikan di laut Indonesia, yaitu kapal-kapal yang biasa menjual ikan di tengah laut, itu yang

    harus kita perangi bersama. Tetapi harus juga diidentifikasi jelas lebih dulu, sebelum

    diberlakukan kepada semua nelayan, sehingga tujuan menyejahterakan nelayan bisa

    terwujud, tegasnya. (Wib/E-6)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    42/54

    Cara Lembu Cari Jodoh di Internet

    PROFIL data onlineBariton menyita perhatian Sylvain Frobert, 33. Di sana, dalam profilnya,

    Bariton disebut pirang, berotot, dan lahir dari keluarga baik-baik.

    Frobert tengah menimbang-nimbang untuk menjodohkannya dengan Anita atau Henriette,

    atau juga Desiree. Atau mungkin juga ketiganya sekaligus, kata Frobert.

    Bukan, Frobert bukan hendak mencari jodoh buat teman atau kerabatnya. Peternak lembu di

    Saint-Prix, Prancis, itu tengah mencari material genetik terbaik untuk 160 lembunya yang

    diternak untuk diambil daging mereka.

    Frobert lantas masuk ke situs Trouverlebontaureau.com--dalam bahasa Inggris find the rightbull, atau temukan lembu yang tepat. Di sana terpampang ratusan profil lembu untuk

    diambil material genetiknya.

    Situs itu dilansir di Prancis Oktober lalu. Penciptanya ialah asosiasi pengembang biak ternak.

    Para peternak bisa memuat rincian tentang ternak mereka di situ, lengkap dengan profil usia,

    ras, juga karakter yang hendak dikembangkan, semisal susu, pertumbuhan, perkembangan

    otot, juga kemampuan melahirkan. Begitu semua kolom isian sudah terisi, muncullah puluhan

    foto lembu di layar untuk dipilih.

    Sayangnya, relasi antara lembu jantan dan betina pilihan peternak di situs itu nantinya tetap

    dalam batas dunia maya. Tidak ada acara jalan bersama-sama sembari bergandengan tangan

    dan saling menatap layaknya kisah cinta di adegan film, apalagi di negeri yang dikenal

    romantis itu.

    Hasil penjodohanmemang bukan pertemuan dan kencan.Yang dikirim ke Frobert ialah

    cairan semen si Bariton. Peternak seperti Frobert lalu dapat melakukan inseminasi buatan ke

    Anita, Henriette, atau Desiree--lembu-lembu betinanya.

    Dengan cara itu, menurut Pascal Soulas dari lembaga Charolais Univers yang melakukan

    inseminasi buatan dan menggunakan bioteknologi untuk merekayasa profil genetik dalam

    pengembangbiakan ternak, Peternak dapat selalu menghasilkan lembu yang

    menguntungkan, super efisien, dan cocok dengan tuntutan pasar.

    Di situs itu pula peternak dapat memilih cairan semen yang sudah ditentukan jenis

    kelaminnya, sehingga peternak bisa memiliki anak hewan ternak yang sesuai dengan

    kebutuhan.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    43/54

    Dalam waktu dekat, tanpa disebut rincian waktu, situs cari jodohbuat lembu itu akan

    diluncurkan dalam bahasa Inggris, Spanyol, Italia, dan Tiongkok, supaya lembu-lembu di

    mana pun di dunia bisa punya garis keturunan Prancis! (AFP/I-1)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    44/54

    Phablet semakin Diminati

    DINNY MUTIAH

    Sebutan phabletditujukan bagi desain ponsel pintar yang berlayar besar seperti

    tablet. Jenis itu dianggap mampu mendukung keperluan bisnis sekaligus hiburan yang

    lebih nyaman bagi mata pengguna.

    LEBIH dari setahun ini, Sella Chalia, 27, mantap menekuni bisnisnya di bidang desain.

    Sebagai direktur artistik, ia memahami jika pekerjaannya memerlukan detail yang akurat.

    Gambar desain yang dibuatnya sering kali perlu dikoreksi ulang agar sesuai dengan keinginan

    klien.

    Namun, ia tidak bisa selalu berada di depan laptop karena waktunya lebih banyak habis di

    perjalanan. Perempuan berambut sebahu itu mengandalkan ponsel pintarnya untuk

    mendukung bisnisnya.

    Di tas aku juga ada laptop, tapi kanenggak bisa digunakan kalau aku sedang bawa mobil.

    Kalau tabletlebih berat. Yang lebih nyaman memang hape, ujarnya kepadaMedia

    Indonesiadi Jakarta, Rabu (31/12/2014).

    Dari sekian banyak spesifikasi ponsel, ia menaruh perhatian besar pada ukuran layar.

    Menurut Sella, ponsel berlayar lebar minimal 5,5 inci mempermudahnya memerhatikan detail

    gambar. Tampilan gambar bisa lebih jelas terlihat dalam satu layar. Kalaupun harus

    diperbesar, ia lebih nyaman karena tak harus menggulirkannya terlalu lebar. Itu berbeda saat

    ia menggunakan ponsel berlayar lebih kecil yang butuh bergulir ke kanan dan kiri lebih

    sering.

    Kalau mau sambil ngapainjuga lebih gampang.Nontonvideo, misalnya, enggak perlu dari

    dekat. Lagi pula, mata saya itu +3,5. Jadi, saya butuh yang besar-besar untuk bisa ngelihat

    lebih jelas, imbuhnya sambil tertawa.

    Fitur lain yang tidak kalah penting ialah kamera berkualitas dan kecepatan akses ponsel.

    Kamera ponsel beresolusi tinggi mempermudahnya untuk mengambil foto yang cukup baik

    sedangkan performa ponsel menunjang keperluannya dalam menggunakan aplikasi.

    Satu lagi, harganya. Untung saya bertemu ponsel yang spek-nya sesuai dengan yang saya

    inginkan, tapi harganya lebih terjangkau jika dibandingkan dengan ponsel lain yang sekelas,

    cetusnya.

    Media sosial

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    45/54

    Sepakat dengan Sella, Beryl, 27, mengaku lebih nyaman menggunakan ponsel layar lebarnya

    jika dibandingkan dengan ponsel pintar dengan layar lebih kecil. Terutama saat ia harus

    mengontrol status media sosial yang dimilikinya ataupun mengelola akun yang berkaitan

    dengan pekerjaannya.

    Ia bisa membaca lebih dari lima cuit dalam satu layar di satu waktu sehingga bisa merespons

    cuitan orang lain lebih cepat. Aku kananak medsos banget. Kalau layarnya lebih besar itu,

    saya bisa lebih leluasa untuk membalasnya, sahutnya.

    Selain untuk berinteraksi di media sosial, ia mengaku jika ponsel miliknya itu bisa

    menunjang aktivitas hariannya. Misalnya, saat ia harus membaca banyak e-bookuntuk

    keperluan kuliah S2-nya, atau kala dirinya ingin mengakses foto, gambar, hingga streaming

    video Youtube saat luang.

    Awalnya agak repot (bawanya), tapi kelebihannya ini ternyata mampu menutupikekurangannya, tukasnya.

    Akses ke media sosial memang menjadi salah satu aktivitas pengguna ponsel yang paling

    populer.Laporan Perilaku Mobilitas Konsumen 2014yang dilansir exacttarget.com

    menunjukkan sejumlah 75% responden setidaknya mengakses media sosial sekali per hari.

    Media sosial yang banyak diakses meliputi Twitter, Facebook, hingga laman belanja daring.

    Survei menunjukkan perempuan lebih banyak yang melakukan aktivitas ini jika dibandingkan

    dengan laki-laki. Meski kaum laki-laki juga menuntut akses informasi yang lebih cepat.

    Aktivitas lainnya ialah berkaitan dengan keperluan bisnis, seperti mengecek emailatau

    presentasi. Untuk itu, konsumen banyak mengunduh aplikasi untuk kepentingan bisnis.

    Aplikasi tersebut dipercaya sebagai cara yang lebih mumpuni untuk bisa mengakses

    informasi. Namun, survei juga menemukan bahwa konsumen juga ingin agar aplikasi bisnis

    yang diunduh bisa tersedia secara gratis. Dengan laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa

    ponsel pintar semakin mendominasi kehidupan masyarakat sehari-hari.

    Popularitas menanjak

    Dengan beragam fitur yang didasarkan kebutuhan dan perilaku konsumen itu, penjualan

    phabletdi dunia diprediksi akan meningkat pada 2015. Hal itu mengacu pada riset yang

    dilakukan International Data Corporation (IDC). Pada tahun ini, IDC menyatakan bahwa

    jumlah pengapalanphablet seluruh dunia mencapai 175 juta unit atau melebihi pengapalan

    laptopyang mencapai 170 juta unit. Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat hingga 318

    juta unit pada 2015. Itu melebihi prediksi awal sebesar 233 juta unit.

    Wakil Presiden Program IDC Inggris Tom Mainelli menyatakan bahwa pasarphabletakan

    semakin matang seiring dengan peluncuran beragam produk dari sejumlah pabrikan besar,

    seperti Apple dan Samsung. Semakin banyaknya pilihan diharapkan akan mendorongturunnya harga jual rata-rata dariphablet. Faktor tersebut tentunya akan memperluas cakupan

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Januari 2015

    46/54

    konsumen. Meski begitu, preferensi konsumen atas ukuran layar itu masih akan terus berubah

    mengikuti kebutuhan dan pengalaman dari menggunakangadgetyang ada.

    Dengan potensi pasa