Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

108
KA Sindoro Tabrak Truk Dua Orang Meninggal, Empat Luka-luka Sidoarjo, Kompas --- Diduga akibat kelalaian petugas penjaga palang pintu pelintasan kereta api, kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di Desa Banjar Kemantren, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Enam orang menjadi korban, dua di antaranya meninggal. Sedikitnya tujuh jadwal perjalanan kereta api (KA) terganggu. KA dari arah timur yang hendak ke Surabaya melalui Buduran dan Gedangan dialihkan dari Stasiun Sidoarjo melalui Stasiun Tulangan ke Stasiun Tarik. Kecelakaan maut itu terjadi Rabu (16/7) pukul 23.30 di pelintasan sebidang nomor 49 Desa Banjar Kemantren. KA inspeksi Sindoro-Semeru, yang sebelumnya menempuh perjalanan dari Surabaya ke Banyuwangi, akan kembali ke Surabaya. Kereta menabrak truk crane bernomor polisi B 9387 PD dan sepeda motor bernomor polisi W 6550 XZ yang melaju di belakang truk.

description

print.kompas.com

Transcript of Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Page 1: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

KA Sindoro Tabrak TrukDua Orang Meninggal, Empat Luka-luka

Sidoarjo, Kompas --- Diduga akibat kelalaian petugas penjaga palang pintu pelintasan kereta api, kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di Desa Banjar Kemantren, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Enam orang menjadi korban, dua di antaranya meninggal.

Sedikitnya tujuh jadwal perjalanan kereta api (KA) terganggu. KA dari arah timur yang hendak ke Surabaya melalui Buduran dan Gedangan dialihkan dari Stasiun Sidoarjo melalui Stasiun Tulangan ke Stasiun Tarik.

Kecelakaan maut itu terjadi Rabu (16/7) pukul 23.30 di pelintasan sebidang nomor 49 Desa Banjar Kemantren. KA inspeksi Sindoro-Semeru, yang sebelumnya menempuh perjalanan dari Surabaya ke Banyuwangi, akan kembali ke Surabaya. Kereta menabrak truk crane bernomor polisi B 9387 PD dan sepeda motor bernomor polisi W 6550 XZ yang melaju di belakang truk.

Akibat tabrakan itu, masinis KA, Rinda Bagus Sujarmanto (23), meninggal di lokasi kejadian. Satu korban lagi adalah operator crane bernama Abdul Mufid (26). Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal saat dalam penanganan tim dokter.

Page 2: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Selain korban meninggal, dua korban mengalami luka berat berupa patah kaki, yaitu Diki Sandy (23) dan Deby Rianto Ardia (24). Dua korban lainnya, Khasan Basori (24) dan Hafid (33), mengalami luka ringan berupa lecet di bagian kepala.

Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo Ajun Komisaris Besar Marjuki, Kamis, mengatakan, kecelakaan disebabkan palang pintu pelintasan tidak ditutup saat kereta inspeksi lewat. Kereta khusus ini sebelumnya digunakan rombongan pejabat Direktorat Jenderal KA Kementerian Perhubungan untuk melihat kesiapan jalur mudik Lebaran.

”Kami belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. Penyidik masih bekerja mengumpulkan keterangan saksi, termasuk memeriksa petugas palang pintu. Siapa tersangka, tunggu pemeriksaan dari PT KAI,” ujar Marjuki.

Marjuki mengatakan, saat kejadian, petugas palang pintu tidak berada di pos sehingga tidak tahu saat ada sinyal yang memberitahukan akan ada kereta api lewat. Petugas meninggalkan pos karena mengira sudah tidak ada lagi kereta yang lewat di atas pukul 23.00.

”Jadwal perjalanan terakhir kereta api yang lewat di pelintasan Buduran pukul 23.00. Namun, ini, kan, kereta khusus, dia lengah keluar pos,” kata Marjuki.

Akibat benturan keras, tiga kendaraan mengalami rusak berat. Kereta anjlok sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Bagian depan truk crane tersangkut palang pintu kereta api. Kondisi itu membuat proses evakuasi berlangsung lama karena memerlukan alat berat.

”Butuh lebih dari enam jam untuk mengevakuasi kendaraan. Bahkan, evakuasi gerbong baru selesai pukul 06.00, dan kereta dapat dikembalikan ke atas rel pukul 07.00. Selanjutnya kereta ditarik ke Surabaya,” ujar Sumarsono dari Humas PT KAI Daop VIII Surabaya. (NIK/BAH)

Page 3: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Pemerintah dan DPRD BerbedaJAKARTA, KOMPAS — Dua isu masih mengganjal dalam penyelesaian Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah, yaitu sistem pemilihan wali kota/bupati dan wakil gubernur/wakil wali kota/wakil bupati. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat masih memiliki sikap berbeda terkait kedua isu itu.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan dalam diskusi ”Penguatan Platform Otonomi Daerah” di Jakarta, Kamis (17/7).

Tampil Ketua Tim Perumus Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Daerah dari Kementerian Dalam Negeri Made Suwandi dan peneliti dari Centre for Strategic and International Studies, J Kristiadi, sebagai pembicara.

Djohermansyah menjelaskan, dalam pemilihan wali kota/bupati, pemerintah masih ingin kepala daerah dipilih DPRD. Pemilihan tidak lagi langsung oleh rakyat seperti yang berlangsung selama ini.

Pemilihan tidak langsung bisa menekan biaya politik tinggi yang harus dikeluarkan kepala daerah selama proses pemilihan. Tingginya biaya politik disebutnya menjadi alasan banyak kepala daerah terlibat korupsi. Hingga kini, setidaknya separuh atau 278 kepala/wakil kepala daerah tersangkut kasus korupsi.

”Sementara DPR masih ingin pemilihan bupati/wali kota langsung oleh rakyat. Ini sama dengan sistem pemilihan gubernur yang sudah disepakati pemerintah dan DPR dipilih langsung,” ujarnya.

Pecah kongsi

Untuk wakil gubernur/wakil wali kota/wakil bupati, pemerintah ingin mereka berasal dari pegawai negeri sipil yang diusulkan kepala daerah terpilih kepada pemerintah pusat untuk memperoleh persetujuan. Pertimbangan yang melandasi pemerintah adalah hubungan tidak

Page 4: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

harmonis kepala daerah dan wakil kepala daerah. ”Sebanyak 94 persen kepala dan wakil kepala daerah pecah kongsi,” kata Djohermansyah.

Ini berbeda dengan DPR yang tetap ingin pemilihan kepala daerah berpasangan, yaitukepala dan wakil kepala daerah, tidak sebatas kepala daerah. Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) sudah mulai dibahas dengan DPR sejak akhir tahun 2011.

Terkait sistem pemilihan wali kota/bupati, J Kristiadi menilai, sistem pemilihan secara langsung oleh rakyat yang berlaku hingga saat ini masih lebih baik dibandingkan pemilihan tidak langsung oleh DPRD. Pasalnya, pemilihan langsung bisa memunculkan orang-orang berkualitas yang lahir bukan dari partai politik.

”Yang terpenting adalah membenahi sistem pemilihan secara langsung itu untuk mencegah biaya politik tinggi. Dua hal yang harus dibenahi adalah transparansi dan akuntabilitas,” ujar Kristiadi.

Selain RUU Pilkada, Made Suwandi menyebutkan, penyelesaian RUU Pemerintahan Daerah juga masih terganjal soal tata cara pemekaran. (APA)

Page 5: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Tersangka Baru Kasus Akil DiburuKPK Kembali Gelar Perkara Sengketa Pilkada

JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menggelar perkara dugaan korupsi sengketa pemilu kepala daerah di Mahkamah Konstitusi untuk membidik tersangka baru. Putusan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta terhadap mantan Ketua MK Akil Mochtar memudahkan KPK mengembangkan kasus itu.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP, di Jakarta, Kamis (17/7), mengungkapkan, pimpinan KPK bersama dengan penyidik dan penuntut umum yang tergabung dalam satuan tugas perkara korupsi sengketa pilkada di MK kembali melakukan gelar perkara. Gelar perkara tersebut merupakan tindak lanjut dari pengembangan penyidikan kasus sengketa pilkada.

”Memang benar ada gelar perkara pada hari Rabu malam. Ada beberapa perkara yang digelar, di antaranya berkaitan dengan pengembangan kasus sengketa pilkada di MK,” katanya.

Namun, Johan mengatakan belum mendapat informasi hasil gelar perkara tersebut, termasuk apakah gelar perkara telah ditindaklanjuti dengan membuat laporan kegiatan tindak pidana sebagai dasar membuat surat perintah penyidikan dalam menetapkan tersangka baru. Sejauh ini, hasil pengembangan penyidikan kasus korupsi sengketa pilkada di MK yang telah membuat Akil divonis seumur hidup baru kasus korupsi sengketa Pilkada Palembang.

Pilkada Palembang

KPK telah menetapkan Wali Kota Palembang Romi Herton dan istrinya, Masyito, sebagai tersangka. Keduanya diduga menyuap Akil agar bisa memenangi perkara sengketa Pilkada Palembang.

Page 6: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Tak hanya itu, Romi dan istrinya juga dijadikan tersangka karena diduga dengan sengaja memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar (palsu) terkait dengan persidangan atas nama terdakwa Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Sengketa Pilkada Palembang hanya salah satu dari 15 perkara sengketa pilkada di MK yang diduga diwarnai suap kepada Akil. Vonis seumur hidup terhadap Akil juga memuat pertimbangan hukum yang menyatakan, Akil terbukti menerima suap sebagaimana didakwakan jaksa saat menangani sengketa Pilkada Palembang (Rp 19,86 miliar), Gunung Mas (Rp 3 miliar), Lebak (Rp 1 miliar), dan Empat Lawang (Rp 10 miliar dan 500.000 dollar Amerika Serikat).

Akil juga terbukti menerima suap saat menangani sengketa Pilkada Pulau Morotai (Rp 2,9 miliar), Tapanuli Tengah (Rp 1,8 miliar), Buton (Rp 1 miliar), dan Banten (Rp 7,5 miliar). Selain itu, ada juga sengketa pilkada di sejumlah daerah di Papua, seperti Kota Jayapura, Nduga, Merauke, Asmat, dan Boven Digoel.

Majelis hakim menyatakan, Akil melakukan korupsi secara bersama-sama dengan pengusaha Muhtar Ependy; anggota DPR, Chairun Nisa; dan pengacara Susi Tur Andayani pada sejumlah perkara sengketa pilkada tersebut.

Sementara itu, dakwaan Akil yang disebut menerima suap Rp 500 juta terkait sengketa Pilkada Lampung Selatan dinyatakan tidak terbukti. Namun, majelis hakim menyatakan, uang Rp 500 juta yang merupakan pemberian Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza tersebut adalah gratifikasi terhadap Akil.

Nama kepala daerah

Kepala daerah lain yang disebut dalam dakwaan Akil secara jelas sebagai pihak yang diduga pemberi suap adalah Bupati Empat Lawang, Sumatera Selatan, Budi Antoni Al Jufri. Akil disebut menerima uang Rp 10 miliar dan 500.000 dolar AS dari Budi melalui Muhtar Ependy. Putusan MK dalam sengketa Pilkada Empat Lawang akhirnya memenangkan Budi.

Selain kepala daerah, KPK juga menyebutkan dalam dakwaan kepada Akil, ada pihak lain yang berkepentingan ikut menyuap dalam sengketa pilkada di MK. Akil disebut menerima uang dari mantan Gubernur Papua Alex Hasegem agar memenangkan sengketa pilkada di sejumlah daerah di Papua, seperti Kota Jayapura, Nduga, Merauke, Asmat, dan Boven Digoel.

Tak hanya uang, Akil juga diduga memberikan janji untuk memenangkan sengketa Pilkada Jawa Timur. Dalam Pilkada Jatim, awalnya Akil juga dijanjikan akan mendapatkan uang Rp 10 miliar. KPK memiliki bukti Akil mengirim Blackberry Messenger (BBM) kepada Ketua DPD Golkar Jatim Zainudin Amali yang juga Ketua Bidang Pemenangan Pilkada Jatim untuk pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Dalam BBM tersebut, Akil meminta Rp 10 miliar dan dijawab Zainudin akan dikomunikasikan dengan timnya.

Page 7: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

”Semua putusan hakim itu bisa jadi alat bukti yang otentik. Nanti akan kami review putusan yang ada kaitannya dengan pihak-pihak yang sudah terkait dalam putusan hakim tipikor (tindak pidana korupsi),” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas. (BIL)

Presiden: Perlu Jiwa BesarKapolri Minta Tim Capres Tak Kerahkan Massa pada 22 Juli

JAKARTA, KOMPAS — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku kepala negara mengingatkan semua pihak agar menerima hasil Pemilihan Umum Presiden 2014 pada 22 Juli mendatang dengan jiwa besar dan bertanggung jawab. Kondisi politik yang terjadi di dalam negeri telah menjadi perhatian dunia.

”Dalam kapasitas saya sebagai kepala negara, saya sudah menyampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum dan Mahkamah Konstitusi untuk bertindak profesional dan kredibel, serta memproses segala sesuatunya dengan transparan dan bertanggung jawab,” kata Presiden, Kamis (17/7), saat membuka rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden.

Menurut Presiden, pengumuman hasil pemilu presiden oleh KPU serta kemungkinan adanya gugatan atas hasil pemilu di MK merupakan dua titik kritis yang masih harus diwaspadai.

”Diperlukan jiwa besar, tanggung jawab, dan etika agar segala sesuatunya ditempuh melalui jalur konstitusi,” kata Presiden.

Presiden mengingatkan, situasi politik di dalam negeri saat ini mendapat perhatian dari luar negeri. Dalam percakapan telepon dirinya dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, Rabu malam, persoalan pilpres di Indonesia juga disinggung meski yang menjadi topik utama pembicaraan persoalan di Palestina.

”Saya respons kepedulian Sekjen PBB itu secara proporsional. Saya katakan, Indonesia akan bisa mengelola dengan baik,” ujarnya.

Jangan anarki

Page 8: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto juga memperingatkan massa pendukung pasangan capres-cawapres untuk tidak bertindak anarkistis. ”Pokoknya, (kalau) rusuh, ditangkap. Pelaksanaan pilpres sudah bagus. Jadi, jangan diganggu sekelompok kecil orang,” tegasnya.

Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman juga mengimbau tim capres-cawapres tidak melakukan pengerahan massa pada 22 Juli. ”Itu proses demokrasi yang harus dihormati semua pihak. Jangan menimbulkan masalah,” katanya.

Kepolisian sudah menyiagakan 254.088 personel. Sekitar 154.000 polisi, yang mulai bertugas untuk pengamanan mudik Lebaran, juga disiagakan. Khusus untuk pengamanan Ibu Kota, kepolisian daerah di sekitar Polda Metro Jaya juga siap digerakkan. Pengamanan akan dibantu unsur TNI.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai mengingatkan, jaringan kelompok radikal dan terorisme dapat memanfaatkan ketegangan politik dan situasi jika terjadi tindakan anarkistis. Karena itu, masyarakat diminta tidak terprovokasi dengan berbagai ajakan untuk melakukan tindakan provokatif dan anarkistis. Isu-isu dalam kampanye hitam selama ini, seperti kafir dan komunis, juga dapat terus diprovokasi kelompok radikal dan teroris.

Respons Jokowi-Prabowo

Secara terpisah, capres Joko Widodo menyatakan siap menerima hasil rekapitulasi Pemilu Presiden 2014 yang ditetapkan KPU pada 22 Juli. Jokowi mengatakan akan tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat.

Jokowi juga menegaskan, pihaknya tidak akan mengerahkan massa pada 22 Juli. ”Kita semua ingin dingin. Kita ingin Indonesia sejuk. Tidak usah pengerahan-pengerahan,” ujarnya.

Masyarakat di akar rumput saat ini juga sudah beraktivitas seperti biasa. Tidak ada lagi gesekan. Untuk itu, dia juga tidak mau memperkeruh suasana.

Wakil Ketua Bidang Program dan Kebijakan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Taufik Kurniawan, mengatakan, pihaknya hanya menginstruksikan kepada para pendukung untuk mengawal proses rekapitulasi secara manual yang dilakukan KPU.

Prabowo-Hatta juga mengimbau kepada para pendukung agar menjaga keamanan dan ketertiban selama proses rekapitulasi berlangsung. ”Jika ada relawan atau pendukung yang memberikan simpati, hal itu sudah di luar jangkauan Prabowo-Hatta,” ujar Taufik.

Tim kampanye nasional pun mengingatkan para pendukung bahwa prinsipnya bukan soal menang atau kalah.

Rekapitulasi suara

Page 9: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Proses rekapitulasi suara pilpres mulai hari ini memasuki tahapan di tingkat provinsi, setelah dua hari sebelumnya dilakukan di tingkat kabupaten/kota.

Pantauan Kompas di sejumlah daerah, rekapitulasi berjalan lancar. Di Kota Surabaya, misalnya, meski sehari sebelumnya ditunda karena deadlock, kemarin rekapitulasi berlangsung lancar. Komisioner KPU Surabaya, Panwaslu, dan para saksi mengakhiri acara dengan berfoto bersama. Jokowi-JK memperoleh 892.154 suara (64,14 persen), sementara Prabowo-Hatta 498.755 suara (35,86 persen).

Rekapitulasi di Kota Padang sebaliknya. Prabowo-Hatta meraih 304.850 suara, sedangkan Jokowi-JK meraih 83.698 suara. Saksi dari kedua pasangan juga tidak menyampaikan protes atau keberatan.

”Ini menjadi bukti bahwa proses berdemokrasi kita di Padang berjalan baik dan tidak ada riak-riak yang sempat diributkan di media. Oleh karena itu, kami mengikuti apa pun keinginan rakyat sehingga siapa pun yang menang kami hormati,” kata saksi pasangan Jokowi-JK, Delikson Monthe. (FER/WHY/ESA/HEI/FRN/ZAK/NTA/ODY/REN)

Page 10: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Jokowi-JK Unggul SementaraKPU Baru Selesaikan Rekap 17 dari 130 PPLN

JAKARTA, KOMPAS — Hingga Kamis (17/7) malam, Komisi Pemilihan Umum baru menyelesaikan rekapitulasi 17 Panitia Pemilihan Luar Negeri dari total 130 PPLN yang tersebar di 96 negara. Untuk sementara, pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul atas Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Dari hasil perhitungan di KPU, Jokowi-JK unggul di 13 wilayah pemungutan suara, sedangkan pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta menang di empat wilayah, dengan total jumlah suara tercatat 342.751 suara.

Meskipun unggul di 13 wilayah, perolehan suara yang diraih Jokowi-JK hanya 150.397 suara. Adapun Prabowo-Hatta mencapai 192.354 suara. Pasangan Prabowo-Hatta meraih suara lebih besar karena dalam pemungutan suara di Kuala Lumpur, Malaysia, Prabowo-Hatta menang telak dengan meraih 111.794 suara dibandingkan Jokowi-JK yang hanya meraih 20.891 suara. Ferry Mursyidan Baldan, mewakili tim saksi dari Jokowi-JK, memprotes hal itu dan memberikan catatan terhadap sistem pos dan drop box yang dinilai tidak efektif menjaring suara.

Sejauh ini, di luar negeri tercatat 2.030.017 daftar pemilih tetap (DPT) dengan 498 tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) dan 500 drop box. Untuk sebaran penggunaan hak pilih, sebanyak 410.975 suara di TPSLN, 929.067 suara melalui pos, dan 698.669 suara melalui drop box. Adapun jumlah surat suara setelah ditambah 2 persen sebanyak 2.079.485.

Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, pihaknya tetap yakin tenggat waktu rekapitulasi PPLN dapat diselesaikan dalam waktu dua hari, sejak Kamis hingga Jumat (18/7). KPU juga tidak mempersoalkan masih kurangnya dokumen D-1 asli yang diterima KPU. Sampai Kamis

Page 11: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

malam, KPU dan Panitia Kelompok Kerja PPLN baru menerima 51 dokumen dari 130 PPLN di 96 negara.

”Kami bisa menggunakan dokumen D-1 yang dipindai dan dikirimkan oleh tim PPLN. Tim saksi kedua calon telah menerima keputusan itu,” ujar Husni.

Menurut dia, dokumen tersebut telah diverifikasi dan ditandatangani duta besar atau konsulat jenderal setempat sehingga keasliannya dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen hasil pemindai yang telah diterima berasal dari 121 wilayah PPLN.

Ketua Pokja PPLN Wahid Supriyadi menambahkan, keterlambatan itu disebabkan tenggat waktu perhitungan suara yang mepet serta jangka waktu pengiriman dokumen ke Indonesia yang membutuhkan waktu nyaris satu minggu, terutama di negara-negara benua Amerika.

”Untuk menghitung suara, kami harus menunggu lengkapnya surat suara yang dikirim para pemilih yang menggunakan pos dan drop box,” kata Wahid.

Meski demikian, ia menjamin keterlambatan tersebut tak akan mengganggu waktu rekapitulasi suara PPLN. Sebab, rekapitulasi bisa memakai dokumen D-1 hasil pemindai. Setelah seluruh dokumen tiba di Tanah Air, hasil rekapitulasi itu akan dicocokkan dengan dokumen asli. ”Kami targetkan dokumen asli kami terima pada Sabtu (19/7),” katanya.

Partisipasi meningkat

Wahid menyatakan, berdasarkan data sementara, angka partisipasi Pemilu Presiden 2014 di luar negeri mencapai 83 persen, lebih tinggi dibandingkan pemilu presiden lima tahun sebelumnya. Di beberapa PPLN bahkan ada yang meningkat 400-800 persen.

Meskipun kalah di Kuala Lumpur, kantong suara capres Jokowi-JK berada di dua kota lainnya di Malaysia, yakni Kinabalu dan Kuching. Perolehannya mencapai 28.905 suara berbanding 20.790 suara, serta 40.091 berbanding 33.633 suara.

Selanjutnya, di Taipei, Taiwan, dengan perolehan 42.827 suara berbanding 15.872 suara, dan Melbourne, Australia, capres Jokowi-JK unggul 5.594 suara atas capres Prabowo-Hatta yang meraih 778 suara.

Kota-kota di Eropa juga mengunggulkan Jokowi-JK, seperti di Bucharest (Romania), Zagreb (Kroasia), dan Budapest (Hongaria). Lokasi lain yang dimenangkan pasangan nomor urut dua adalah Vientiane (Laos), Guangzhou (Tiongkok), Dubai (Uni Emirat Arab), dan Vanimo (Papua Niugini).

Sementara empat wilayah yang dimenangi Prabowo-Hatta, selain di Kuala Lumpur, adalah Jeddah, Arab Saudi, dengan suara 5.626 berbanding 5.357. Mereka juga unggul di dua lokasi PPLN lainnya, yaitu Khartoum (Sudan) dan Yangon (Myanmar). (A07/AMR)

Page 12: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Pesawat Malaysia Airlines Diduga Ditembak RudalMOSKWA, KAMIS — Pesawat penumpang Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 dilaporkan jatuh di wilayah udara Ukraina timur, Kamis (17/7) sore waktu setempat. Pesawat yang membawa 295 orang tersebut diduga jatuh setelah ditembak peluru kendali.

Kabar mengenai jatuhnya pesawat MH17 tersebut pertama kali dilansir kantor berita Rusia, Interfax. Pesawat yang tengah dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, itu jatuh di daerah Torez dekat kota Shakhtarsk, kawasan Donetsk, Ukraina timur.

Wilayah itu akhir-akhir ini tengah membara dengan pertempuran antara pasukan Pemerintah Ukraina dan milisi separatis pro Rusia. Pada hari yang sama, Ukraina menuduh pesawat tempur Rusia telah menembak jatuh pesawat tempur Ukraina jenis Sukhoi Su-25 di dekat perbatasan kedua negara.

Interfax mengutip seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, yang menyatakan pesawat jatuh setelah terkena tembakan rudal darat ke udara Buk. Menurut Gerashchenko, 280 penumpang dan 15 awak pesawat dipastikan tewas.

Pesawat dilaporkan jatuh 40 kilometer sebelum memasuki wilayah Rusia. Sejumlah aparat keamanan Ukraina menyatakan, pesawat itu hilang dari radar saat terbang di ketinggian jelajah 10.000 meter. Saksi mata kemudian melaporkan melihat puing-puing pesawat yang terbakar.

Pihak Malaysia Airlines melalui akun Twitter-nya membenarkan telah kehilangan kontak dengan pesawat MH17. ”Posisi terakhir yang diketahui adalah di atas wilayah udara Ukraina,” ungkap pernyataan itu.

Menurut laman pelacak penerbangan FlightAware.com, pesawat lepas landas dari Bandara Schiphol, Amsterdam, pukul 12.30 waktu setempat. Pesawat dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) Jumat ini pukul 05.59 waktu Malaysia.

Page 13: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Ini adalah insiden kedua yang menimpa pesawat Malaysia Airlines dalam empat bulan terakhir. Pada 8 Maret, pesawat dengan nomor penerbangan MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Tiongkok. Pesawat itu belum ditemukan hingga saat ini.

Pada 1 September 1983, pesawat Boeing 747 milik maskapai Korean Air Lines (KAL) dengan nomor penerbangan KE007 jatuh dalam penerbangan dari Anchorage, AS, menuju Seoul, Korea Selatan. Pesawat yang membawa 269 penumpang itu jatuh setelah ditembak pesawat tempur Uni Soviet. (Reuters/AFP/DHF/JOS/SAM/WAS)

Page 14: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Satu Warga Sipil Kembali TertembakJAYAPURA, KOMPAS - Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka tidak berhenti menebar teror kepada masyarakat sipil. Kali ini, Nasito (40), tukang ojek sepeda motor, tewas setelah ditembak kelompok separatis di Kampung Dogome, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Kamis (17/7).

Berdasarkan data dari Polda Papua, korban yang berasal dari Probolinggo, Jawa Timur, itu ditembak seusai mengantar penumpang dari kota Tiom ke Distrik Malagaineri sekitar pukul 17.00 WIT.

”Setelah menurunkan penumpang di Malagaineri, ia kembali mendapat seorang penumpang yang meminta diantar ke Tiom. Ketika sampai di Kampung Dogome, penumpang itu langsung melepaskan tembakan ke bagian belakang kepala almarhum hingga menembus pipi bagian kanan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Sulistyo Pudjo, di Kota Jayapura.

Sulistyo mengatakan, pihaknya belum dapat menyampaikan motif pembunuhan korban. Aparat Polres Lanny Jaya masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian.

”Kelompok itu belum berhenti mengacau keamanan di Lanny Jaya. Perbuatan itu tak dapat ditoleransi, dan aparat kepolisian akan memproses pidana semua pelaku yang terlibat dalam pembunuhan Nasito,” ucap Sulistyo.

Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel (Inf) Yusuf Sampetoding saat dihubungi mengatakan, ada kemungkinan aksi itu dilakukan anggota kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) binaan Purom Wenda.

”Kelompok Purom Wenda yang paling dominan melakukan aksi teror di daerah Lanny Jaya,” kata Yusuf.

Ia melanjutkan, seluruh personel Kodim 1702/Jayawijaya yang berada di Lanny Jaya telah diperintahkan untuk membantu polisi mengejar pelaku. ”Info terakhir, situasi di Lanny Jaya masih kondusif,” ujar dia.

Page 15: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Aksi teror yang dilakukan OPM merupakan yang kedua kali terjadi pada Juli ini. Sebelumnya, pada Rabu (16/7) lalu, Kallo (30), sopir yang menyuplai bahan bakar minyak dan logistik makanan dari Wamena, tewas setelah ditembak di bagian kepala oleh kelompok OPM dari Tinggineri. Penembakan terjadi di Kampung Danggobak, Distrik Kalome, Kabupaten Puncak Jaya.

Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Wilayah Papua Frits Ramandey saat dihubungi mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan terjadinya pembunuhan dua warga sipil hanya dalam waktu dua hari di wilayah pegunungan.

”Perbuatan kelompok itu sangat liar dan meresahkan. Masyarakat sipil dibunuh ketika sedang melaksanakan aktivitas sehari-hari. Padahal, mereka sama sekali tidak bermusuhan dengan kelompok itu,” ujar Frits.

Ia pun menyatakan, aksi para pelaku tak pantas disebut sebagai Organisasi Papua Merdeka. Aksi itu merupakan murni tindakan kriminal yang merugikan masyarakat.

”Kami mengharapkan aparat TNI dan Polri bersatu untuk memutus mata rantai aksi kriminal yang dilakukan para pelaku. Selain itu, Goliath Tabuni selaku pemimpin tertinggi OPM di wilayah pegunungan harus segera memberikan keterangan, apakah kelompoknya yang terlibat dalam dua pembunuhan warga sipil itu,” ujar Frits. (FLO)

Page 16: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Kepala Daerah di Jabar Masih DiburuJAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemberantasan Korupsi sejak Kamis (17/7) siang hingga malam melakukan operasi tangkap tangan di Karawang, Jawa Barat. Sejumlah orang ditangkap petugas KPK dalam operasi tersebut.

Meski demikian, belum semua pihak yang diduga melakukan tindak pidana korupsi itudapat ditangkap KPK. Hingga pukul 23.00 tadi malam, KPK masih terus memburu salah seorang kepala daerah di wilayah Jabar.

Kepala daerah yang tengah diburu KPK ini diduga menerima uang suap dari pihak-pihak yang sudah diamankan petugas KPK sebelumnya.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP membenarkan bahwa memang ada operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK di Karawang. Namun, Johan belum dapat memberikan kepastian siapa saja pihak-pihak yang sudah diamankan KPK dan yang tengah dalam buruan. ”Memang ada operasi tangkap tangan di Karawang, tetapi saya belum tahu detailnya,” ujar Johan.

Ia juga belum dapat memberikan rincian operasi tangkap tangan tersebut terkait kasus apa. Menurut Johan, sampai dengan pukul 23.45, belum ada keterangan resmi yang bisa diberikan kepada publik terkait hasil operasi tersebut.

Dua orang diamankan

Informasi yang diperoleh Kompas menyebutkan, ada dua orang yang sudah diamankan petugas KPK dalam operasi tangkap tangan ini. Penangkapan kedua orang ini dilakukan Kamis sore. Setelah mengamankan kedua orang ini, petugas langsung memburu kepala daerah yang diduga telah menerima suap.

Salah seorang yang ditangkap diketahui merupakan anggota salah satu partai politik. Johan membenarkan bahwa yang ditangkap petugas KPK salah satunya anggota partai politik.

Menjelang tengah malam, tim KPK yang dibentuk untuk melakukan operasi tangkap tangan ini terus melakukan pencarian di sejumlah tempat di Kabupaten Karawang. KPK masih memburu kepala daerah yang diduga menjadi kunci utama dari kasus dugaan suap ini. (BIL)

Page 17: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

KPK Tangkap Bupati Karawang dan IstrinyaOleh: Khaerudin 

JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Bupati Karawang Ade Swara dalam sebuah operasi tangkap tangan pada Jumat (18/7) dini hari. Sebelum menangkap Ade, KPK terlebih dahulu mengamankan sejumlah orang, termasuk istri Ade, Nurlatifah.

Dalam operasi tangkap tangan ini, KPK menyita uang dalam bentuk dollar AS senilai miliaran rupiah yang diduga sebagai uang suap dari perusahaan swasta untuk mengurus izin tata usaha di Kabupaten Karawang.

Operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK sejak Kamis sore tersebut sempat diwarnai informasi yang simpang siur. Bahkan, beredar desas-desus, operasi KPK itu terkait dengan pemilihan presiden.

KPK baru memastikan telah mengamankan lima orang dalam operasi tersebut sekitar pukul 00.30 melalui konferensi pers oleh Juru Bicara KPK Johan Budi SP.

Namun, saat itu Johan belum dapat memastikan identitas dari kelima orang yang ditangkap tersebut. Dia hanya mengungkapkan, salah satu yang ditangkap KPK adalah kerabat Bupati Karawang.

Johan juga memastikan bahwa salah satu lokasi penangkapan yang dilakukan penyelidik KPK adalah rumah Bupati Karawang dan sebuah mal. ”Mereka diamankan karena korupsi yang diduga melibatkan penyelenggara negara. Masing-masing di rumah Bupati Karawang dan di suatu tempat (belakangan diketahui di sebuah mal). Total lima orang,” papar Johan dalam konferensi pers.

Dari informasi yang diperoleh Kompas, pada saat yang sama tim KPK masih berada di lapangan. Mereka ternyata masih memburu Ade yang luput dari penangkapan. Tim KPK mencari keberadaan Ade di rumah dinas ataupun rumah pribadinya. Meski diburu sampai ke dua tempat tersebut, KPK tak juga mendapati Ade.

Page 18: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Tim KPK akhirnya memutuskan untuk menunggu di rumah dinas Ade. Hingga sekitar pukul 02.00, Ade kembali ke rumah dinas dan langsung diamankan. Kepada petugas KPK yang menangkapnya, Ade menyatakan baru kembali dari sebuah acara. Namun, tak diketahui detail acara apa yang dihadiri Ade sebelum ditangkap.

Ade langsung dibawa ke Jakarta oleh tim penyidik KPK untuk diperiksa lebih lanjut. Belum diketahui siapa saja yang ikut diamankan bersama Ade. Namun, menurut Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha, total saat ini ada delapan orang yang diamankan dan menjalani pemeriksaan di KPK.

Penyelenggara negara

Penangkapan Ade dan istrinya ini dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas. Menurut Busyro, penyelenggara negara yang ditangkap KPK adalah Bupati Karawang dan istrinya yang juga anggota DPRD Karawang dari Partai Bulan Bintang dan kini kembali terpilih sebagai anggota legislatif, tetapi dari Partai Gerindra. ”Penyelenggara negaranya, bupati dan istrinya,” ujar Busyro.

Ia mengungkapkan, penangkapan Bupati Karawang dan istrinya terkait dengan dugaan suap yang dilakukan pihak swasta terhadap penyelenggara negara dalam hal pengurusan izin tata ruang di Kabupaten Karawang.

Menurut Busyro, sejauh ini belum ada indikasi lain di luar dugaan suap terkait izin tata ruang. ”Sekarang masih didalami, jadi belum ada indikasi lain,” kata Busyro.

Busyro belum mau mengungkapkan siapa pengusaha swasta yang diduga menyuap Bupati Karawang untuk mendapatkan izin tata ruang. ”Belum dapat diakses dulu,” ujarnya.

Johan juga mengatakan, KPK perlu meluruskan sejumlah isu terkait penangkapan sejumlah orang yang dilakukan di Karawang. Menurut Johan, operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK di Karawang tak terkait dengan pemilihan presiden.

Page 19: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Pengesahan UU MD3 DipaksakanJAKARTA, KOMPAS — Pengesahan undang-undang perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD pada 8 Juli lalu terlihat dipaksakan. Selain masih banyak ketentuan yang belum matang dibahas, sejumlah gagasan yang sudah disepakati juga batal diatur.

”Banyak hal di UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) yang menurut saya kondisinya belum matang, tetapi terburu-buru disahkan,” kata Ketua Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) DPR Sarifudin Sudding di Jakarta, Kamis (17/7).

Salah satu materi pembahasan yang belum matang tersebut, ujar Sudding, terkait badan anggaran (banggar). Pada awal pembahasan RUU MD3, hampir semua fraksi sepakat, banggar bersifat ad hoc. Namun, saat disahkan, banggar menjadi alat kelengkapan yang bersifat tetap.

Pasal 83 Huruf (e) UU MD3 menyebutkan, banggar adalah salah satu alat kelengkapan DPR. Kemudian, dalam Pasal 107 dinyatakan, banggar merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. ”Soal banggar itu jadi terbalik-balik karena awalnya semua fraksi, bahkan pemerintah, sudah setuju banggar bersifat ad hoc. Sangat mengejutkan,” tutur Sudding.

Selain itu, lanjutnya, masih ada sekitar 14 pasal lain dan beberapa ayat yang belum matang dibahas. Fraksi Partai Hanura sudah berkali-kali minta pasal-pasal itu dibahas di Panitia Khusus RUU MD3, tetapi mayoritas fraksi sepakat hal itu dibahas di rapat paripurna. Oleh karena itu, Partai Hanura berencana mengajukan uji materi terhadap UU itu ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Namun, Ronald Rofiandri dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) berpendapat, lebih tepat dilakukan revisi terbatas UU MD3 daripada uji materi ke MK.

”Kita mendorong agar anggota DPR berikutnya memprioritaskan revisi UU MD3 ini pada tahun pertama dan kedua Prolegnas 2015-2019,” kata Ronald.

Page 20: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Menurut dia, revisi sebaiknya memang dibuat berjarak agar efek dari pertarungan pemilihan umum presiden tidak memengaruhi proses dan hasil revisi. ”Dengan pertimbangan itu, kami juga berharap penyusunan tata tertib DPR tidak dipaksakan selama satu masa sidang mendatang,” ujar dia.

Terkait usulan untuk mengajukan uji materi, kata Ronald, koalisi masyarakat sipil di mana PSHK menjadi salah satu anggotanya belum memutuskan secara resmi. ”Koalisi ini terdiri atas berbagai lembaga, masih ada pendalaman lagi,” kata dia.

Jika akhirnya koalisi memutuskan untuk uji materi, lanjut Ronald, hal itu dipastikan tidak akan menyinggung mekanisme pemilihan ketua DPR. Terkait masalah itu, akan dilakukan uji materi oleh PDI-P selaku partai pemenang pemilu.

Kini, koalisi masyarakat sipil juga terus menelaah pasal-pasal dari UU MD3 dengan bantuan dari para ahli hukum. Pasal yang dibahas, antara lain, terkait hak imunitas anggota DPR dan hak serta kewajiban anggota DPR. (RYO/NTA)

Page 21: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Kader Muda Ingin Pimpin GolkarJakarta, Kompas - Kader muda Partai Golkar ingin lebih berperan dengan memimpin Partai Golkar. Bahkan, mereka menargetkan jumlah kader muda yang duduk dalam kepengurusan Dewan Pemimpin Pusat Partai Golkar mencapai lebih dari 30 persen.

Poempida Hidayatulloh, kader muda Partai Golkar, Kamis (17/7), di Jakarta, menyatakan, dirinya tetap politisi Partai Golkar karena meskipun sudah dipecat, statusnya masih dipersoalkan dalam sengketa hukum. ”Amanat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tahun 2009 sudah jelas. Jadi, minimal 30 persen kader muda memimpin DPP Partai Golkar. Kali ini, kami akan berupaya lebih keras mewujudkannya,” ujarnya. Dia juga berjanji akan meramaikan Munas Golkar dengan mendorong kader muda.

Sejauh ini, kepengurusan Partai Golkar didominasi politisi tua. Misalnya, setelah Jusuf Kalla memimpin Partai Golkar tahun 2004-2009, selanjutnya Partai Golkar dipimpin Aburizal Bakrie yang kini berusia 67 tahun hingga tahun 2014. Pada kepemimpinan Aburizal Bakrie, setidaknya ada empat Wakil Ketua Umum Partai Golkar, yakni Sharif Cicip Soetardjo (65), Agung Laksono (64), Theo L Sambuaga (64), dan Fadel Muhammad (64).

Kader muda Golkar lainnya, Andi Sinulingga, memperkirakan, para politisi senior Partai Golkar jelas akan ikut ”bertarung” pada Munas Golkar. Namun, diperkirakan akan ada dorongan bagi kader muda Partai Golkar untuk meramaikan pemilihan pemimpin baru Partai Golkar. ”Perubahan lebih baik dimulai dengan memajukan kader muda untuk memimpin Partai Golkar. Paradigmanya juga memang harus berubah. Masyarakat mungkin ingin melihat wajah baru dalam kepemimpinan partai,” lanjut Andi.

Berkeliling

Menurut Andi, kaum muda Partai Golkar juga akan turut serta memelopori Munas. ”Mau dipercepat atau tidak, bagi saya tidak masalah. Yang jelas, harus digelar munas untuk pergantian kepemimpinan Partai Golkar. Sebaiknya harus ada pemimpin baru yang menggantikan Aburizal Bakrie,” ujarnya.

Terkait langkah kader muda untuk mengantisipasi putusan Komisi Pemilihan Umum terhadap calon presiden dan calon wakil presiden pada Selasa (22/7), Andi menyatakan, pada Rabu (23/7) kaum muda Partai Golkar akan berkumpul di Hotel Luwansa di Jakarta. ”Kami ingin

Page 22: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

membicarakan masa depan Golkar, juga masa depan Indonesia, seiring dengan adanya pemimpin baru Indonesia,” kata Andi.

Setelah Idul Fitri, Andi juga menginformasikan, beberapa kader muda Partai Golkar akan berkeliling Indonesia untuk memberikan informasi terbaru soal Partai Golkar dan perkembangan politik nasional kepada kader Golkar di seluruh Tanah Air.

Sementara itu, kader Golkar, Nusron Wahid, yang sebelumnya juga dipecat DPP Partai Golkar, mendorong percepatan munas. ”Makin cepat makin baik. Harus dipercepat evaluasi kegagalan (DPP Partai Golkar), jadi tidak ada alasan menunda-nunda,” ujarnya. Apabila munas luar biasa (musnalub) menjadi jalan terakhir saat munas gagal digelar, Nusron berjanji akan membantu digelarnya musnalub. (RYO)

Page 23: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Provokasi Rusia Makin KerasAS dan UE Berikan Sanksi Tegas

KIEV, KAMIS — Otoritas Kiev, Kamis (17/7), menuding jet tempur Rusia menembak jatuh pesawat tempur Ukraina Su-25 di wilayah Ukraina pada Rabu lalu. Insiden ini makin meningkatkan ketegangan di sepanjang perbatasan antara Rusia dan Ukraina. Amerika Serikat dan Uni Eropa siap memberikan sanksi keras kepada Rusia.

Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina dalam Twitter menyatakan, sebuah pesawat militer dari Federasi Rusia membawa roket dan menyerang pesawat Ukraina SU-25 yang sedang melaksanakan tugasnya di wilayah Ukraina. Sebelumnya, otoritas Kiev juga menduga pesawat transpor militer mereka juga jatuh akibat serangan roket dari wilayah wilayah Rusia.

Juru bicara Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Kamis kemarin, mengonfirmasi bahwa dua dari delapan awak pesawat Ukraina itu tewas di tempat. Sementara empat awak lainnya bisa diselamatkan dan dua awak lainnya ditangkap pemberontak pro Rusia.

Ketegangan di sepanjang perbatasan kedua negara makin meningkat, apalagi Ukraina menuding Rusia memasok para pejuang dan senjata untuk mendukung separatis pro Rusia. Karena itu, otoritas Kiev memperingatkan bahwa Moskwa telah mengumpulkan ribuan pasukan di sana dan bersiap melakukan invasi.

Sanksi keras

AS dan UE pada Rabu lalu siap memberikan sanksi lebih keras kepada Moskwa. Mereka mendesak otoritas Kremlin agar menekan pemberontak pro Rusia untuk mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung selama tiga bulan dan telah menelan korban tewas 600 orang.

Presiden AS Barack Obama menjatuhkan sanksi kepada sejumlah firma besar Rusia untuk pertama kalinya. Sanksi ini akan langsung menekan kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin karena menarget perusahaan-perusahaan yang dekat dengan Putin setelah Rusia dinilai gagal mengendalikan situasi.

Page 24: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Setelah berbulan-bulan hanya menekan sejumlah firma kecil dan firma pribadi, Washington akhirnya menjatuhkan sanksi pada perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft; perusahaan minyak terbesar kedua, Novatek; dan bank Gazprombank. Firma-firma tersebut dikendalikan oleh orang-orang terdekat Putin yang menjadi kaya raya selama masa jabatan Putin.

Pembalasan primitif

Sebaliknya, Moskwa mengecam pemberian sanksi tersebut dan menyebutnya sebagai pembalasan dendam yang primitif dalam kaitan dengan krisis Ukraina dan bertekad membalas sanksi itu. Putin mengatakan, sanksi yang diberikan oleh AS tersebut akan menghantam perusahaan energi AS dan membawa relasi kedua negara pada ”jalan buntu”.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyebut sanksi tersebut sebagai ”sanksi setan”. Medvedev juga mengatakan bahwa mereka tak akan menyerah dan Rusia akan memperhatikan soal belanja pertahanan.

Pemberian sanksi tersebut dalam jangka menengah akan membuat banyak firma Rusia tutup dan dalam jangka panjang akan memengaruhi segala hal yang didanai dengan dollar AS. Target sanksi lainnya meliputi Vnesheconombank (VEB), yang bertindak sebagai agen pembayar bagi pemerintah dan delapan firma persenjataan, termasuk produsen senapan Kalashnikov. (AFP/REUTERS/LOK)

Page 25: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Kairo Desak NegosiasiTewasnya 4 Anak di Pantai Gaza Awali Gencatan Senjata

KAIRO, KOMPAS — Tragedi tewasnya empat anak Palestina dihantam artileri kapal perang Israel di Pantai Gaza, Rabu (16/7), menjadi awal gencatan senjata Israel-Hamas. Negosiasi delegasi Israel-Hamas berlangsung di Kairo. Mereka dilaporkan setuju gencatan senjata mulai pukul 06.00 waktu setempat, Jumat ini.

Pantai Gaza, Rabu sore itu, menjadi tempat bermain sekaligus tempat terakhir yang mengantarkan empat anak keluarga Bakr ke peristirahatan abadi. Di pantai itu, Ahed Atef Bakr (10), Zakaria Ahed Bakr (10), Mohamed Ramez Bakr (9), dan Ismail Mohamed Bakr (11) tewas terkena artileri kapal perang Israel.

Sebuah ledakan keras pertama memecah ketenangan siang itu. Dari balik kepulan asap, sekumpulan anak-anak berlari, berusaha menjauhi pantai sambil menjerit. Mereka terus berlari dan berlari sekencang-kencangnya. Namun, ada beberapa anak tercecer di belakang.

Tak lama kemudian, ledakan artileri kedua kembali menghantam pantai itu. ”Mereka hanya anak-anak,” teriak wartawan melihat kejadian itu dari teras hotel tempat tinggal mereka.

Pantai tempat anak-anak ditembaki itu tak jauh dari hotel tempat tinggal banyak wartawan asing peliput pertempuran militer Israel dan pejuang Hamas.

Kejadian itu langsung disaksikan para wartawan, termasuk awak televisi Australia, ABC News. Menurut saksi mata, seperti dikutip ABC News, peluru artileri pertama jatuh dan meledak sehingga menewaskan seorang anak dan melukai empat anak lain.

Tidak lama berselang, peluru artileri lain kembali jatuh dan meledak, menewaskan tiga orang anak dan melukai seorang lainnya. Total korban jatuh, empat anak tewas dan lima anak terluka, salah seorang dari mereka dalam kondisi kritis.

”Kami bermain petak umpet saat kami bersembunyi,” cerita Hamad Bakr, yang terluka dan selamat setelah siuman di Rumah Sakit Shifa, kepada Guardian.

Page 26: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

”Saya tidak mendengar ledakan pertama yang membunuh salah satu dari kami. Tetapi, saya mendengar ledakan kedua saat kami berlari di sepanjang pantai. Ledakan itu yang membunuh tiga anak berikutnya.”

Presiden Israel Shimon Peres menyampaikan permintaan maaf. ”Itu di luar kesengajaan dan kami benar-benar meminta maaf atas tewasnya empat anak itu,” kata Peres kepada BBC.

Militer Israel menyatakan bakal menyelidiki insiden tersebut. Sehari setelah insiden itu, Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata sementara selama lima jam atas permintaan PBB untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga di Gaza.

Kamis kemarin, delegasi Israel dan Hamas yang berdomisili di hotel di Kairo merumuskan kembali proposal gencatan senjata yang diajukan Mesir, Senin lalu. Hamas saat itu menolak proposal ini karena tak memenuhi aspirasi rakyat Palestina di Jalur Gaza dan meminta ada perubahan.

Wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo melaporkan, Mesir membujuk Israel dan Hamas agar menerima proposal itu, dengan beberapa perubahan di sejumlah butirnya. Mesir bergerak menekan Hamas dan Israel setelah ada gerakan Turki dan Qatar berupaya mencapai gencatan senjata di Gaza.

Turki dan Qatar merupakan saingan regional Mesir saat ini. Beberapa jam sebelum gencatan senjata sementara itu, Hamas mengklaim berhasil menyusupkan satuan komando ke wilayah Israel melalui terowongan dekat pintu gerbang Kerem Salom di Jalur Gaza Selatan.

Menurut Hamas, satuan komandonya itu berhasil kembali ke Jalur Gaza dengan selamat. Namun, Israel mengklaim membunuh 8 dari 13 anggota Hamas yang menyusup Israel itu.

Selama gencatan senjata lima jam itu berlangsung, warga Palestina menyerbu toko-toko untuk berbelanja dan ke bank-bank untuk mengambil tabungan. Namun, mengutip saksi mata, Kamis sore, pesawat Israel menembaki area terbuka di Beit Lahiya, Gaza utara. Tak ada laporan cedera dalam insiden itu. (AFP/REUTERS/DWA/SAM)

Page 27: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Audit Suara Pemilihan PresidenKABUL, KAMIS — Pemerintah Afganistan, Kamis (17/7), mulai memeriksa 8,1 juta kertas suara hasil pemilihan presiden putaran kedua yang dinilai kontroversial dan rawan kecurangan. Pemeriksaan itu bertujuan membalikkan krisis destabilisasi politik yang berpotensi memperluas celah etnis negara itu menjelang penarikan mundur pasukan internasional dari negara itu.

Sekitar 23.000 kotak suara yang diangkut tentara Afganistan dan pasukan NATO ke Kabul akan diperiksa di lebih dari 100 pos verifikasi.

”Audit ini akan memakan waktu dua hingga tiga minggu, kami berencana membentuk ratusan tim pemeriksa,” kata Kepala Komisi Pemilihan Independen Ahmad Yousuf Nuristani dalam sebuah jumpa pers. Ia berharap hasil audit itu nantinya akan diterima kedua kandidat presiden, yaitu Abdullah Abdullah dan Ashraf Ghani.

Sabtu lalu, Abdullah dan Ghani dengan ditengahi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menyepakati audit tersebut. Presiden AS Barack Obama memuji sikap dan keberanian kedua kandidat dan mengapresiasi upaya Kerry dalam memecah kebuntuan.

Gedung Putih menyatakan, kemajuan itu menghormati sikap kedua kandidat yang menempatkan persatuan Afganistan sebagai prioritas, keberanian jutaan warga Afganistan yang menentang ancaman untuk memilih, serta pengorbanan sekian banyak tentara dan warga sipil.

Mantan menteri luar negeri Abdullah, yang menduga telah terjadi kecurangan pada putaran pertama, mengatakan, timnya akan mengikuti proses audit itu dengan hati-hati. ”Kedua tim sepakat mengaudit suara secara serius dan menyeluruh,” ujar Abdullah.

Kebuntuan penghitungan suara telah memunculkan kekhawatiran berulangnya kekerasan etnis yang pecah pada tahun 1990. Abdullah—yang berasal dari suku Tajik dan dikalahkan Presiden Hamid Karzai pada pemilu tahun 2009 yang kontroversial— sebelumnya menolak hasil sementara yang dikeluarkan KPU yang memperlihatkan keunggulan Ghani yang berasal dari masyarakat Pashtun.

Abdullah, yang memenangi pemilu putaran pertama meskipun belum mencapai 50 persen suara, mengklaim sebagai pemenang pemilu. Dia menduga telah terjadi kecurangan besar-besaran.

Serangan

Page 28: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Audit suara di Kabul dimulai beberapa jam setelah aparat keamanan berhasil mengakhiri serangan kelompok bersenjata Taliban atas bandara internasional Kabul. Serangan itu diduga merupakan upaya Taliban mengambil kesempatan di tengah-tengah proses suksesi.

Kepala Kepolisian Kabul Mohammed Zahir Zahir mengatakan, empat penyerang tewas. Tidak ada korban pada pihak warga dan polisi. Bandara yang sempat ditutup dibuka kembali dan beroperasi secara normal setelah aparat keamanan memeriksa dan membersihkan landasan pacu dari pecahan peluru dan bahan peledak. (AP/AFP/JOS)

Page 29: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Pejabat Tiongkok Diminta Naik BusBEIJING, KAMIS —  Pemerintah Tiongkok meminta ribuan pegawai pemerintah menyerahkan mobil-mobil mewah mereka dan mulai menggunakan bus angkutan umum. Para pejabat dan pegawai negeri sipil akan dipaksa menjual kendaraan mereka dengan kompensasi pemberian bantuan angkutan umum sebesar 210 dollar AS, setara hampir Rp 2,5 juta, per bulan.

Kebijakan baru itu dikabarkan kantor berita Pemerintah Xinhua, Rabu (16/7). Para pejabat itu juga diwajibkan mencarikan lapangan pekerjaan bagi mantan sopir mereka.

”Di Tiongkok, pejabat pemerintah tingkat tinggi biasanya diberi fasilitas kendaraan berikut sopir. Namun, tidak sedikit dari mereka malah memanfaatkan untuk keperluan pribadi yang menghambur-hamburkan anggaran publik,” tulis Xinhua.

Kebijakan baru larangan penggunaan kendaraan mewah pribadi oleh Pemerintah Tiongkok itu sengaja dilakukan untuk menjawab sorotan masyarakat. Sejumlah pejabat diketahui senang bermewah-mewah, termasuk menggunakan kendaraan mahal. Tidak sedikit dari mereka menggunakan jet pribadi saat bepergian dan menghabiskan banyak uang untuk biaya makan atau rokok.

Kesal

Dalam pemberitaannya, Xinhua juga menyoroti kekesalan masyarakat terhadap perilaku sejumlah pejabat. Mereka diketahui kerap menghamburkan uang negara dengan selalu menggunakan kendaraan milik pemerintah untuk keperluan pribadi.

Kebijakan baru itu direncanakan sudah akan berlaku efektif akhir tahun depan. Namun, aturan baru itu tak diberlakukan pada pejabat pemerintah yang khusus bekerja di bidang penegakan hukum dan penanggulangan sesudah bencana.

Tahun lalu militer Tiongkok memulai langkah perbaikan sama. Mereka mengganti semua pelat nomor kendaraan militer, baik mobil maupun truk. Mereka juga merazia pelat-pelat nomor militer, yang justru banyak dipakai kendaraan bermerek mewah.

Namun, kendaraan mewah berpelat nomor militer itu kerap melanggar aturan lalu lintas, bahkan mengisi bahan bakar tanpa membayar.

Pemerintah Tiongkok di bawah Presiden Xi Jinping diketahui memang menerapkan aturan keras terhadap kasus-kasus penyelewengan, suap, dan korupsi.

Page 30: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Xi sendiri pernah bersumpah akan mengejar mulai dari ”harimau” berkuasa sampai pejabat ”lalat” rendahan dalam rangka membersihkan pemerintahan dari para pejabat korup. Hal itu dibuktikan dengan menangkap dan memproses hukum pejabat berpengaruh di Komisi Militer Pusat Tiongkok, Xu Caihou.

Partai Komunis Tiongkok pada Rabu lalu juga memecat dua mantan pejabat senior lain, yang diduga terlibat korupsi. (AP/REUTERS/DWA)

Page 31: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Putin Bantah Sepakat dengan KubaMOSKWA, KAMIS — Sumber keamanan Rusia, Rabu (16/7), mengatakan, Rusia telah mencapai sebuah kesepakatan sementara dengan Kuba untuk membuka kembali pangkalan militer masa Uni Soviet di Pulau Karibia itu, yang dulu digunakan untuk memata-matai Amerika Serikat. Namun, BBC memberitakan, Presiden Rusia Vladimir Putin membantah laporan itu.

Harian Rusia, Kommersant, memberitakan, pembukaan kembali pangkalan itu telah disetujui secara prinsip dalam kunjungan Putin ke Kuba, pekan lalu. ”Sebuah kerangka kesepakatan telah disetujui,” kata sumber keamanan itu kepada Reuters.

Pangkalan Lourdes, di selatan ibu kota Havana, pada puncak Perang Dingin mengakomodasi sampai 3.000 personel dan merupakan pangkalan terbesar yang dioperasikan Moskwa di luar negeri untuk mengumpulkan data intelijen dari sinyal radio. Pangkalan yang terletak 250 kilometer dari pantai AS itu juga digunakan untuk meneruskan komunikasi kapal-kapal Rusia. Pangkalan itu ditutup tahun 2001.

Berbicara pada pertemuan puncak BRICS di Brasil, Putin mengatakan, Rusia bisa ”memenuhi kebutuhan pertahanannya tanpa komponen ini”.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki menolak berkomentar. Dia mengatakan tak ada pengumuman resmi dari Moskwa. Pejabat-pejabat AS lain skeptis, mempertanyakan apakah Rusia mau menjalankan prakarsa mahal dengan kemungkinan hasil yang terbatas.

Putin menutup pangkalan itu pada tahun 2001 dengan menyebut keprihatinan akan biaya. Kommersant menulis, diskusi soal pembukaan kembali dimulai beberapa tahun lalu dan meningkat seiring memburuknya hubungan Rusia-AS karena krisis Ukraina.

Pangkalan itu mulai beroperasi pada tahun 1967. Ketika Rusia menutup pangkalan tersebut, sewa tahunan yang dibayarkan ke Kuba mencapai 200 juta dollar AS.(Reuters/DI)

Page 32: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Waspadai Utang SwastaDunia Usaha Dukung Pengawasan BI

JAKARTA, KOMPAS — Utang luar negeri Indonesia pada Mei 2014 mencapai 283,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 3.291 triliun. Jumlah utang ini meningkat 9,7 persen dibandingkan Mei 2013. Utang swasta perlu diwaspadai karena sudah mencapai 151,5 miliar dollar AS atau Rp 1.757 triliun.

Direktur Eksekutif Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowaty mengemukakan hal itu di Jakarta, Kamis (17/7). Porsi utang swasta terhadap total utang luar negeri sekitar 53,4 persen.

”Pertumbuhan utang luar negeri swasta mencapai 15,2 persen dibandingkan Mei 2013. BI terus memantau pertumbuhan utang luar negeri. Namun, pertumbuhan utang luar negeri yang cukup pesat itu terjadi pada utang jangka panjang,” kata Hendy.

Utang luar negeri swasta tumbuh karena beberapa perusahaan menerbitkan obligasi. Peningkatan pertumbuhan utang luar negeri swasta didorong oleh meningkatnya pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih.

Utang publik yang terdiri dari utang BI dan pemerintah hanya tumbuh 4,1 persen dibandingkan posisi Mei 2013.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, Apindo dan BI sudah membahas perkembangan utang swasta sekitar sebulan lalu.

”Kami mendukung sepenuhnya pengawasan BI terhadap utang sektor swasta. Namun, swasta berutang karena mengekspor komoditas dengan jaminan dan yang penting jangan sampai pemerintah menanggung kalau ada kemacetan,” kata Sofjan.

Terkendali

Dengan kondisi utang swasta seperti saat ini, dunia usaha menjamin porsi utang luar negeri swasta masih terkendali karena didominasi eksportasi komoditas, seperti batubara dan

Page 33: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

minyak kelapa sawit. Perusahaan juga menjaminkan aset kepada kreditor asing sehingga mereka menanggung risiko jika gagal bayar.

Menurut Sofjan, bank asing lebih mudah menyalurkan kredit kepada eksportir minyak kelapa sawit dan batubara karena ada jaminan. Pengusaha juga mengambil kredit dari luar negeri karena bunga yang rendah.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kebijakan Moneter dan Fiskal Hariyadi mengatakan, kreditor bisa langsung menyita jaminan saat debitor tak mampu membayar utang. (AHA/HAM)

Page 34: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Utang Luar Negeri KitaOleh: Mohammad Bakir   

HINGGA Mei 2014, nilai total utang Indonesia mencapai 283,7 miliar US dollar atau setara dengan Rp 3.291 triliun. Dari jumlah itu, seperti dikemukakan Bank Indonesia kemarin, utang swasta mencapai 151,494 miliar dollar AS, sisanya 132,219 miliar dollar AS adalah utang pemerintah.

Laju pertumbuhan utang ini 9,7 persen dibandingkan dengan Mei 2013. Namun, utang swasta naik 15,2 persen hampir empat kali lipat dibandingkan dengan naiknya utang pemerintah 4,1 persen. Jika dibandingkan dengan April 2014, total utang Indonesia naik 7,12 miliar dollar AS.

Melihat kencangnya laju pertumbuhan utang luar negeri tersebut, tampaknya pemerintah perlu mewaspadai dominasi utang swasta meskipun, menurut Bank Indonesia, peningkatan utang luar negeri swasta tersebut terjadi pada utang jangka panjang.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menjamin, porsi utang luar negeri oleh swasta masih terkendali karena didominasi ekspor komoditas, seperti batubara dan minyak kelapa sawit. Selain itu, perusahaan juga menjaminkan aset kepada kreditor asing sehingga mereka menanggung risiko jika gagal bayar.

Peringatan untuk mewaspadai besarnya utang luar negeri, terutama oleh swasta, datang dari Menteri Keuangan Chatib Basri. Menurut Chatib, adanya pembiayaan eksternal yang terlalu besar bisa menimbulkan persepsi negatif investor.

Pemerintah dan Bank Indonesia tengah mengkaji strategi mengerem utang swasta, antara lain dengan menetapkan batasan rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER). Besar DER yang diperbolehkan bagi masing-masing sektor usaha akan bervariasi.

Page 35: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Sektor usaha yang cukup rentan terhadap risiko utang luar negeri adalah yang penerimaannya dalam nominal rupiah, sedangkan pinjamannya dalam bentuk dollar. Perusahaan di sektor ini punya risiko rugi cukup dalam jika terjadi gejolak nilai kurs.

Kewaspadaan terhadap utang luar negeri harus semakin ditingkatkan mengingat defisit transaksi berjalan yang masih besar. Chatib memperkirakan, defisit transaksi berjalan 2014 mencapai 27 miliar dollar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 2013 sebesar 29 miliar dollar AS. Defisit transaksi berjalan ini antara lain dipicu oleh besarnya impor bahan bakar minyak (BBM).

Penggunaan BBM yang terus meningkat berbanding terbalik dengan produksi di dalam negeri yang cenderung terus menurun. Bahkan, target produksi minyak mentah di Indonesia sekarang hanya sekitar 820.000 barrel per hari, jauh dari target APBN sebesar 870.000 barrel per hari.

Jika pemerintah gagal mengerem laju penggunaan BBM, dapat dipastikan impor BBM akan semakin naik dan defisit transaksi berjalan juga ikut naik. Artinya, perekonomian Indonesia dihadapkan pada dua hal yang cukup rumit, yaitu meningkatnya defisit transaksi berjalan dan utang luar negeri.

[email protected]

Page 36: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Simpanan dan Suku BungaOleh: Dewi Indriastuti

Mari kita bicara tentang suku bunga, khususnya suku bunga perbankan. Kehidupan sehari-hari kita saat ini berhubungan erat dengan suku bunga. Misalnya, saat kita menyimpan dana di bank atau membeli sesuatu dengan cara kredit, seperti rumah dan kendaraan.

Kita batasi saja pada perbankan meskipun sebenarnya perusahaan pembiayaan juga memberlakukan bunga untuk setiap pinjaman. Bahkan, usaha partikelir juga menerapkan suku bunga bagi setiap peminjam dana.

Suku bunga simpanan diberikan kepada nasabah yang menyimpan dana di bank. Adapun suku bunga pinjaman harus dibayar oleh debitor yang meminjam dana di bank.

Sejak akhir tahun lalu, suku bunga simpanan cenderung meningkat. Penyebabnya, likuiditas perbankan yang mulai ketat. Keketatan likuiditas itu antara lain akibat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tidak setinggi kredit.

Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan, kredit bank umum per April 2014 sebesar Rp 3.361 triliun. Dibandingkan April 2013 yang mencapai Rp 2.824 triliun, maka kredit bank umum tumbuh 19 persen. Namun, DPK pada April 2014 sebesar Rp 3.694 triliun, tumbuh 12 persen dibandingkan April 2013 yang mencapai Rp 3.299 triliun.

Melihat data demikian, maka pertumbuhan DPK akan semakin ketinggalan dari kredit. Padahal, bank harus menjalankan fungsi intermediasi, yakni menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit.

Page 37: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Yang terjadi kemudian, bank seperti berebut dana masyarakat. Beragam cara dilakukan. Misalnya, bank menyediakan layanan elektronik yang memudahkan nasabah membayar tagihan atau layanan kartu debit untuk pembelian barang. Dengan demikian, nasabah akan menyimpan dananya di bank untuk membayar tagihan dan belanja.

Akan tetapi, ada cara yang lebih mudah dilakukan dan sungguh menggiurkan bagi nasabah. Cara itu berupa menawarkan bunga simpanan lebih tinggi atau kerap disebut special rate.

Tawaran bunga

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), simpanan masyarakat di bank dijamin oleh LPS. Artinya, jika bank dilikuidasi, simpanan tersebut akan diganti. Namun, ini ada syaratnya, yakni simpanan yang diganti maksimal Rp 2 miliar untuk setiap nasabah pada satu bank. Syarat lain adalah nasabah itu tidak memiliki kredit macet.

Syarat lain yang berkaitan dengan bunga simpanan adalah simpanan itu mendapatkan bunga maksimal sebesar suku bunga penjaminan. Suku bunga penjaminan diterbitkan oleh LPS yang dievaluasi setiap tiga bulan.

Kembali pada perebutan dana nasabah. Bank berlomba-lomba menawarkan bunga simpanan yang tinggi, bahkan melebihi suku bunga penjaminan LPS. Bukan sembarang nasabah yang mendapat tawaran demikian. Hanya nasabah yang simpanannya besar dan menyimpan dananya dalam waktu lama.

Bayangkan jika si A memiliki dana Rp 100 miliar. Dia akan memiliki pilihan bunga simpanan yang ditawarkan berbagai bank. Si A juga memiliki daya tawar untuk mengalihkan simpanannya ke bank lain.

Penjaminan

Fenomena tingginya suku bunga simpanan yang ditawarkan bank tak luput dari perhatian LPS. Bahkan, langkah LPS pada pertengahan Mei lalu seperti menegaskan fenomena tersebut.

Pada Mei lalu, LPS menaikkan suku bunga penjaminan untuk simpanan rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Suku bunga untuk simpanan rupiah di bank umum yang semula 7,5 persen setahun naik 25 basis poin menjadi 7,75 persen. Adapun suku bunga simpanan rupiah di BPR yang semula 10 persen naik 25 basis poin juga menjadi 10,25 persen.

Selama ini suku bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum kerap menjadi ukuran atau patokan bagi perbankan. Selama ini suku bunga penjaminan selalu lebih rendah dibandingkan suku bunga acuan yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate.

Page 38: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Namun, pada Mei lalu, suku bunga penjaminan—yakni suku bunga penjaminan rupiah di bank umum—lebih tinggi 25 basis poin (bps) daripada BI Rate. Pada Mei itu BI Rate sebesar 7,5 persen.

Langkah LPS menaikkan suku bunga penjaminan bukan untuk memudahkan bank menaikkan suku bunga simpanan juga. Namun, langkah itu merupakan dampak dari berlomba-lombanya bank menaikkan suku bunga. Pasalnya, LPS terikat ketentuan, cakupan penjaminan minimal 90 persen dari simpanan.

Dengan naiknya suku bunga penjaminan, maka penjaminan LPS bisa mencakup setidaknya 90 persen simpanan. Artinya, langkah LPS menaikkan suku penjaminan itu untuk ”mengejar” suku bunga simpanan perbankan yang semakin tinggi. Dengan kata lain, LPS mengikuti pasar.

Data LPS menunjukkan, simpanan pada bank umum per Mei 2014 sebesar Rp 3.822 triliun yang terdiri atas 151,087 rekening. Simpanan ini mencakup DPK dan simpanan bank lain.

Pinjaman

Naiknya suku bunga simpanan itu juga tak lepas dari perhatian BI. Dalam tinjauan kebijakan moneter (TKM) yang membahas kondisi bulan Mei 2014, BI menyebutkan suku bunga perbankan masih akan terus meningkat. Rinciannya, pada bulan Mei 2014 suku bunga deposito 1 bulan naik 6 bps menjadi 8,16 persen.

Setelah suku bunga simpanan naik, kini kita cermati suku bunga pinjaman. Ingat, bank tentu harus punya marjin dalam kegiatannya. Selain itu, bank juga harus mempertimbangkan murah atau mahalnya biaya mendapatkan dana. Dengan suku bunga simpanan yang kian tinggi bisa dikatakan biaya dana semakin mahal. Akibatnya, suku bunga pinjaman juga meningkat.

Nah, begitu ceritanya tentang suku bunga. Anda jadi nasabah pinjaman atau simpanan, semua menikmati besaran suku bunga. Tentu saja dalam posisi yang berbeda.

Page 39: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Kegiatan Transportasi Harus Gunakan RupiahJAKARTA, KOMPAS — Menteri Perhubungan menerbitkan instruksi untuk mengurangi permintaan valuta asing. Instruksi Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penggunaan Mata Uang Rupiah dalam Melakukan Transaksi pada Kegiatan Transportasi terbit 7 Juli 2014

”Yang berubah hanya alat pembayaran, sedangkan tarif masih dalam dollar AS,” kata Direktur Pengerukan dan Pelabuhan Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Adolf Tambunan, Kamis (17/7), di Jakarta.

Menurut Adolf, kebijakan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang Rupiah. Instruksi Menteri Perhubungan ini tidak hanya berlaku untuk transportasi laut, tetapi juga berlaku untuk transportasi udara dan darat.

”Sudah menjadi ketentuan undang-undang, semua pembayaran di dalam negeri dilakukan dalam rupiah,” ujarnya.

Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association Carmelita Hartoto menyambut baik instruksi Menhub tersebut.

”Walaupun rupiah baru menjadi alat bayar, tarif masih dalam valas. Setidaknya kami tidak harus berburu valas. Dengan kurs yang fluktuasi seperti sekarang, tentu sangat menyulitkan kami,” ujar Carmelita.

Page 40: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Akbar Djohan menilai positif upaya Kementerian Perhubungan merespons arahan Menteri Koordinator Perekonomian yang mewajibkan transaksi dalam rupiah di pelabuhan. Pembayaran di pelabuhan yang menggunakan dollar AS, antara lain, tarif container handling charge (CHC), terminal handling charge (THC), dan tarif bongkar muat kapal.

”Kami tidak perlu lagi menyimpan dollar dalam jumlah banyak,” jelas Akbar.

Kemarin, nilai tukar rupiah Rp 11.668 per dollar AS. (ARN)

Rencana Aksi Buruhke KPU Ditolak ke KPU DitolakJAKARTA, KOMPAS — Komite Politik Buruh Indonesia menolak rencana pengerahan massa berkedok pengawalan suara yang bersamaan dengan rapat pleno Komisi Pemilihan Umum, Selasa (22/7). Aksi massa—yang disinyalir dari kelompok buruh pendukung salah satu pasangan calon presiden-calon wakil presiden—dikhawatirkan provokatif.

Demikian disampaikan Presidium Komite Politik Buruh Indonesia (KPBI) Indra Munaswar, Timboel Siregar, Andi William Sinaga, Surya Tjandra, German ES, Bayu Murdianto, Gatot Subroto, dan Masfendi di Jakarta, Kamis (17/7). KPBI terdiri atas aktivis buruh pendukung gerakan demokrasi jujur dan damai untuk kesejahteraan rakyat.

”Kami mengajak seluruh elemen buruh tak terprovokasi dan tetap bersama rakyat menjaga situasi agar tetap kondusif. Kami meminta Panglima TNI dan Kapolri menjaga situasi dan bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang ingin mengganggu tahapan pemilu presiden,” kata Timboel.

Timboel menegaskan, buruh berkepentingan menjaga iklim politik tetap kondusif agar aktivitas produksi tak terganggu. Hal ini sangat penting karena dunia usaha membutuhkan iklim investasi yang tenang agar penciptaan lapangan kerja tetap berjalan.

Page 41: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

”Kami tidak anti unjuk rasa, tetapi aksi pengerahan massa dalam kondisi politik memanas saat ini akan menjadi kontraproduktif bagi kaum buruh sendiri. Semoga kaum buruh bisa bersikap lebih bijak melihat kondisi pilpres saat ini,” kata Timboel.

Indra menambahkan, pengerahan massa untuk menyaksikan secara langsung rapat pleno KPU rentan dimanfaatkan pihak yang tak bertanggung jawab yang bisa mengganggu citra buruh.

Dimintai komentar secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi meminta semua pihak tidak mengganggu tahapan pilpres dan iklim investasi yang sudah kondusif. Pesta demokrasi yang berjalan kondusif harus berlanjut hingga penetapan presiden-wakil presiden agar investor cepat mewujudkan rencana bisnis.(HAM)

Kelautan Memiliki MasalahNelayan Belum Sejahtera

JAKARTA, KOMPAS — Keberpihakan pemerintah mendatang untuk menangani sektor kelautan dan perikanan perlu dibuktikan. Presiden mendatang diharapkan bisa mengatasi ego sektoral lintas kementerian dan lembaga guna membangkitkan maritim.

Demikian terungkap dalam dialog kebangsaan ”Agenda Kelautan Pasca Pilpres 2014” di Jakarta, Kamis (17/7). Laut merupakan sumber pangan yang sangat potensial.

Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Riza Damanik mengatakan, pemerintah mendatang perlu belajar dari kegagalan pengelolaan laut.

Ia menambahkan, ada logika terbalik dalam 10 tahun pemerintahan terakhir. Tren anggaran sektor kelautan dan perikanan terus meningkat, tetapi tidak ada korelasi positif terhadap kesejahteraan nelayan dan kedaulatan ekonomi. Hal ini mengindikasikan kepentingan politik telah menyandera sektor ekonomi kelautan.

Page 42: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

”Pemerintah mendatang jangan lagi tersandera kepentingan politik untuk memajukan kelautan,” katanya.

Saat ini, ada 17 kementerian dan lembaga yang menangani sektor kelautan kerap diwarnai tumpang tindih dan tarik-menarik kepentingan. Egosektoral lintas pemerintah mendominasi, sedangkan infrastruktur kelautan tidak cukup untuk mengimbangi sektor lain sehingga laut semakin tertinggal.

Upaya mendorong tata kelola dan pembangunan kelautan harus dimulai dari keberpihakan anggaran. Alokasi APBN dan alokasi APBD harus menambahkan indikator luas lautan. Selama ini tolok ukur alokasi anggaran mengacu pada luas daratan, jumlah penduduk, dan kontribusi ekonomi.

Pertimbangan ekonomi kelautan selama ini sudah tercantum dalam rancangan (draf) UU Kelautan. Akan tetapi, perumusan UU Kelautan terhenti sejak 2001 atau hampir 13 tahun.

Ahli hukum laut dari Universitas Indonesia Chandra Motik mengatakan, regulasi kelautan yang dilupakan pemerintah hingga kini adalah UU Kelautan dan UU Maritim. Minimnya visi kelautan itu menyebabkan Indonesia sebagai negara kepulauan belum mampu bangkit menjadi negara maritim.

UU Kelautan berperan sebagai payung hukum pengelolaan ekonomi laut, ikan, zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan negara kepulauan, termasuk aspek perdatanya. Adapun UU Maritim berperan sebagai payung hukum untuk angkutan, pelabuhan, galangan kapal, dan konvensi internasional. (LKT)

Page 43: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Cipaganti Harus Diaudit dan DirestrukturisasiJAKARTA, KOMPAS — Mayoritas mitra usaha Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada telah menyetujui proposal perdamaian. Proposal itu mengarah pada pembentukan perusahaan baru dan pembayaran dana imbal hasil bulanan secara bertahap. Namun, mereka tetap menghendaki dilakukan audit aset perusahaan dan restrukturisasi pengurus secara transparan.

Anggota panitia kreditor Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada (KCKGP). Trifana Gunawan, Kamis (17/7), di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, mengatakan, mitra usaha menyetujui proposal perdamaian karena ingin dana investasi dan imbal bulanan atas investasi itu kembali. Meski begitu, para mitra usaha tetap menginginkan aset perusahaan-perusahaan dalam Cipaganti Group diaudit dahulu.

”Kami khawatir aset perusahaan-perusahaan Cipaganti Group yang akan digabung dengan koperasi menjadi perusahaan baru tidak menjanjikan. Kami juga tidak ingin pengurus lama terlibat,” kata dia.

Page 44: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Gunawan meminta audit aset dan pergantian pengurus harus dalam pengawasan Komite Investasi Mitra Usaha (KIMU). KIMU merupakan komite pengontrol proses restrukturisasi KCKGP yang anggotanya terdiri atas perwakilan mitra usaha yang dipilih sendiri oleh para mitra.

Gejolak mitra usaha dengan pengurus KCKGP mencuat setelah pembayaran dana imbal bulanan 8.700 mitra usaha tersendat selama beberapa bulan sejak November 2013. Total tunggakan dana imbal bulanan mencapai Rp 3,2 triliun. Lantaran merasa dirugikan, dua mitra mengajukan gugatan pailit di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat.

Berdasarkan hasil sidang lanjutan kasus tersebut pada Kamis pagi, majelis hakim yang diketuai Iim Nurochim memutuskan menunda pengesahan proposal perdamaian hingga delapan hari ke depan. Dalam persidangan itu juga dimunculkan hasil pengambilan suara proposal perdamaian mitra usaha yang telah dilaksanakan pada Selasa lalu. Sebanyak 3.277 mitra atau 97 persen dari 3.359 mitra yang hadir menyetujui proposal tersebut.

Anggota tim restrukturisasi KCKGP, Pribadi Agung, mengatakan, skema utama proposal perdamaian itu adalah bagaimana melunasi dana imbal yang gagal bayar. Audit investigasi dimungkinkan setelah ada keputusan dari KIMU dan akan ditempuh setelah proposal disahkan oleh pengadilan.

Anggota tim restrukturisasi lainnya, Roy Emron, menambahkan, semua grup usaha Cipaganti akan bertanggung jawab terhadap pembayaran kewajiban kepada mitra.(HEN)

Page 45: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Selidiki Dana PerjalananBiaya Dinas Direktur Politeknik Negeri Ambon Mencurigakan

AMBON, KOMPAS — Biaya perjalanan dinas Direktur Politeknik Negeri Ambon, Maluku, Miegsjeglorie V Putuhena, pada 2012-2013, senilai Rp 2 miliar menimbulkan kecurigaan. Oleh karena itu, Kejaksaan Negeri Ambon sedang menyelidiki penggunaan dana tersebut.

”Setelah mendapatkan laporan adanya biaya perjalanan dinas tersebut, kami langsung melakukan penyelidikan. Memang, dana perjalanan dinas dalam jumlah yang cukup besar itu tentu saja mengundang kecurigaan,” tutur Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambon Robert Ilat, di Ambon, Kamis (17/7).

Menurut Robert, kejaksaan sudah memeriksa enam pegawai di lingkungan Politeknik (Poltek) Negeri Ambon yang terlibat langsung dalam penggunaan anggaran tersebut. Kejari

Page 46: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Ambon akan memanggil Miegsjeglorie dalam waktu dekat untuk mengklarifikasi penggunaan dana itu.

Kendati sudah memeriksa sejumlah orang, Robert enggan memerinci hasil pemeriksaan karena masih didalami tim penyelidik.

Jika ditemukan bukti adanya dugaan melawan hukum, Kejari Ambon segera melakukan ekspos perkara agar dilanjutkan ke tahap penyidikan. Pada tahap itu, tim kejaksaan akan mencari tahu kerugian negara yang ditimbulkan dari penggunaan anggaran tersebut, sekaligus menetapkan pihak-pihak yang terlibat sebagai tersangka.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Ambon Marvie de Qouijoe mengatakan, untuk sampai ke tahap itu, butuh waktu lama. Kendati demikian, dalam upaya pemberantasan korupsi, Kejari Ambon memprioritaskan perkara di institusi pendidikan agar lebih cepat dituntaskan.

Lembaga pendidikan

Kejanggalan penggunaan dana perjalanan dinas di Poltek Negeri Ambon itu menambah banyak dugaan penyimpangan keuangan negara yang terjadi di institusi pendidikan milik pemerintah. Saat ini, Kejari Ambon juga tengah menyidik kasus dugaan penyalahgunaan dana seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri tahun akademik 2012-2013 senilai Rp 1,2 miliar di Universitas Pattimura Ambon.

Selain itu, Kejari Ambon juga menjerat LK dan CH, dua petinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura. Keduanya sedang menjalani persidangan di Pangadilan Tindak Pidana Korupsi Ambon.

Perlakuan istimewa

Dari Kota Jayapura, Papua, dilaporkan, Doren Wakerkwa dan John Way, terdakwa kasus penyalahgunaan dana hibah untuk Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lanny Jaya pada 2011 senilai Rp 11,4 miliar, tidak ditahan pihak Pengadilan Tipikor Jayapura. Kenyataan itu diklaim sejumlah pengamat dan aktivis anti korupsi sebagai wujud perlakuan istimewa aparat penegak hukum kepada dua pejabat eselon dua di Pemerintah Provinsi Papua itu.

”Aparat Kejaksaan Tinggi Papua tidak pernah menahan kedua orang itu sewaktu masih berstatus tersangka. Saat ini, keduanya tetap bebas berkeliaran walaupun telah ditetapkan sebagai terdakwa. Sikap tersebut merupakan tindakan nyata diskriminasi yang dilakukan aparat penegak hukum,” tutur Gustaf Kawer, praktisi hukum, di Jayapura, Kamis.

Gustaf mengatakan, sejumlah pejabat di Jayapura yang menjadi tersangka kasus korupsi telah ditahan aparat kejaksaan, seperti Sekretaris Daerah Kota Jayapura Rasmus Siahaya dan mantan penjabat Kepala Kanwil Agama Papua Melianus Adi.

”Alasan yang dipakai pihak kejaksaan dan pengadilan sangat tidak berdasar. Apa bedanya Sekda Kota Jayapura dengan kedua terdakwa itu? Intinya, saya melihat ada indikasi

Page 47: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

terjadinya lobi-lobi yang dilakukan pihak terdakwa dengan aparat kejaksaan dan pengadilan sehingga tidak dilakukan penahanan,” ujar Gustaf.

Anthon Raharusun, dosen pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri Wilayah Papua, pun berpendapat, masih bebasnya Doren dan John sungguh sangat mengherankan.

Ketua Pengadilan Negeri Jayapura Martinus Bala, yang juga ketua majelis hakim dalam kasus Doren dan John, berkilah, keduanya tidak ditahan karena sering melaksanakan tugas di luar daerah. (FRN/FLO)

Sumatera Bagian Tengah Krisis ListrikPADANG, KOMPAS — Wilayah Sumatera bagian tengah yang meliputi Sumatera Barat, Jambi, dan Riau kembali mengalami pemadaman bergilir hingga Sabtu mendatang. Pemadaman terjadi menyusul krisis listrik akibat robohnya salah satu menara transmisi milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) antara wilayah Simpang Belimbing, Kabupaten Muara Enim, dan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Manajer Pengaturan Area Distribusi PT PLN Wilayah Sumatera Barat Jhonni Putra, di Padang, Kamis (17/7), mengatakan, menara transmisi yang menyalurkan listrik dari Sumatera bagian selatan, termasuk PLTU Simpang Belimbing, ke Sumatera bagian tengah itu roboh pada Rabu (16/7) pukul 08.20. Menara roboh karena adanya kegiatan pengerukan di lokasi sekitarnya.

”Robohnya tower membuat seluruh sistem sempat mati atau black out selama satu jam serta lepasnya semua pembangkit yang ada di Sumbar, seperti di PLTA Maninjau, PLTA Singkarak, dan PLTU Teluk Sirih. Pukul 09.20, sistem pulih, termasuk kembali beroperasinya pembangkit di Sumbar, kecuali Teluk Sirih yang spesifikasi mesinnya butuh pendinginan sekitar dua hari akibat mati mendadak,” kata Jhonni.

Page 48: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Menurut Jhonni, kondisi itu menyebabkan turunnya kemampuan pasok daya ke Sumbagteng dari semula 250 megawatt (MW) menjadi hanya 100 MW. Akibatnya, terjadi defisit sekitar 150 MW yang harus dibagi untuk tiga provinsi itu dengan melakukan pemadaman bergilir. Hal itu dilakukan karena dua pembangkit di Sumbar, yakni di Maninjau dan Singkarak, meski sudah beroperasi tetap tidak mampu menutupi kekurangan daya.

”Pemadaman akan dilakukan secara bergilir dari pukul 08.00 hingga pukul 22.00, hampir di semua area yang tergabung dalam interkoneksi Sumbar meliputi Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, dan Pekanbaru. Adapun di area Riau meliputi Dumai, Rengat, Rantau Prapat, Muaro Bungo, dan area Jambi sendiri,” ucap Jhonni. (zak)

Gagasan Cak NurTetap RelevanJAKARTA, KOMPAS — Gagasan Islam kultural paramadina yang pernah dicetuskan Nurcholish Madjid atau Cak Nur perlu digelorakan kembali sebagai lokomotif Islam Indonesia ke depan. Ini penting untuk mengantisipasi munculnya fenomena kalangan Muslim yang cenderung eksklusif dan intoleran.

Demikian salah satu gagasan yang mengemuka dalam acara Kajian Titik-Temu Nurcholish Madjid Society, ”Gerakan Islam Kultural Paramadina: Fundamentalisme Agama dan Masa Depan Keislaman dan Keindonesiaan”, Kamis (17/7), di Jakarta. Diskusi dipandu analis pemikiran Islam toleran Zuhairi Misrawi.

”Belakangan ini kelas menengah cenderung berbicara model jilbab terbaru, mereka kelihatan Islami di permukaan tetapi jauh dari nilai-nilai luhur Islam,” kata cendekiawan Muslim, M Dawam Rahardjo.

Menurut Dawam, tahun 1968, Cak Nur bahkan sudah menulis artikel yang hebat berjudul ”Modernisasi Bukanlah Westernisasi, Melainkan Rasionalisasi”. Untuk menjelaskan gagasan ini, Dawam memaparkan perbandingan antara modernisasi Jepang dan Turki yang pernah disampaikan Cak Nur.

Page 49: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

”Turki melakukan modernisasi dengan meninggalkan Islam sebagai basis kebudayaannya. Sementara itu, Jepang melakukan modernisasi yang didasarkan pada tradisi. Hasilnya, Jepang jauh lebih maju daripada Turki, sementara Turki kehilangan jati dirinya, kehilangan arah mata angin peradaban dan basis kebudayaannya,” ujarnya.

Cak Nur juga pernah mengutip pandangan Menteri Pendidikan Kabinet John F Kennedy, John Gardner, bahwa semua peradaban besar dunia pasti berakar dari agama. Dari berbagai pandangan itu, Cak Nur menegaskan pendapatnya bahwa guna mencapai modernitas, maka suatu bangsa tidak perlu meninggalkan tradisi, tetapi harus tetap ”berkepribadian dalam kebudayaan” meminjam rumusan Bung Karno yang terkenal sebagai bagian dari paham kebangsaan.

”Dewasa ini yang berkembang pesat adalah studi Islam yang menjadikan Islam sebagai obyek kajian. Namun, pemikiran Islam yang menandai keislaman tidak berkembang,” ujarnya.

Tak pernah mati

Intelektual Muslim toleran, Ulil Abshar Abdalla, menyebut gagasan Cak Nur tak pernah mati seperti virus yang begitu menginfeksi otak maka pemikirannya terus-menerus hidup. Dia mungkin beberapa saat tidur atau mengalami hibernasi, tetapi pada saat situasinya tepat dia akan hidup lagi.

”Saya yakin masih banyak anak muda yang menyimpan buku-buku Cak Nur. Mereka sedang merenung untuk lalu membangkitkan lagi pemikiran-pemikiran Cak Nur,” katanya. (ABK)

Page 50: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Film Inspiratif Semaikan Nilai BudayaJAKARTA, KOMPAS  — Film-film yang inspiratif diyakini mampu menjadi media untuk menyemaikan nilai-nilai budaya kepada masyarakat, terutama siswa sekolah dasar berikut para gurunya. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saban tahun sejak 2011 menggelar program Nonton Film Inspiratif di sejumlah kota terpencil.

Pada tahun 2014, program menonton film ini dilangsungkan di 12 kota dan telah rampung dilakukan di empat kota/kabupaten. Empat kota itu adalah Kuantan Singingi, Riau; Musi Banyuasin, Sumatera Selatan; Belitung; dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Delapan kota lain meliputi Lampung Timur; Lampung; Mojokerto, Jawa Timur; Nunukan, Kalimantan Utara; dan Ende, Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya Sorong, Papua Barat; Tidore, Maluku Utara; Tana Toraja, Sulawesi Selatan; dan Bau-Bau Sulawesi Tenggara.

Tahun 2011, film-film inspiratif hanya diputar di tiga kota/kabupaten. Pada 2012 program yang sama digelar di 12 kota dan tahun 2013 melibatkan 30 kota. Film-film yang diputar pada tahun ini antara lain Tanah Surga Katanya, Hasduk Berpola, Berandal Ciliwung, Pengejar Angin, Tampan Tailor, dan Surat Kecil untuk Tuhan.

Film diputar di dalam gedung besar yang ada di kabupaten karena gedung bioskop belum menjangkaunya. Kapasitasnya bisa mencapai sekitar 600 pelajar SD dan SMP. Pemain

Page 51: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

film Tanah Surga Katanya, Fuad Idris, merasa terharu melihat antusiasme siswa-siswa SD dan para guru.

Penanaman nilai

Direktur Sejarah dan Nilai Budaya Kemdikbud Endjat Djaenuderadjat, di Jakarta, Kamis (17/7), mengatakan bahwa nilai-nilai yang tergambar di dalam film pasti tidak langsung terinternalisasikan ke dalam diri penonton. Namun, penanaman nilai tersebut sebuah investasi. Memori anak-anak sangat kuat untuk merekam peristiwa masa kecil.

Hal yang sama dikatakan Wakil Ketua Lembaga Sensor Indonesia Nunus Supardi. ”Film itu memiliki daya memengaruhi massa yang luar biasa. Tentu tidak bisa menonton film sekali lantas sadar, ya memang harus berkali-kali. Makanya, kan, ada program 1.000 layar, jadi harus terus digalakkan,” katanya. (IVV)

Gempa Ancam Selatan JawaPeta Gempa Bumi Perlu Direvisi

JAKARTA, KOMPAS — Kawasan selatan Jawa bagian barat berpotensi dilanda gempa bumi berkekuatan hingga M 8,7. Potensi gempa raksasa ini didasarkan pada riset terbaru yang mengendus keberadaan akumulasi energi dari tumbukan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Euro-Asia di bawah Samudra Hindia.

”Riset kami lakukan dengan mengamati pergerakan sejumlah continuous Global Positioning System (cGPS) yang dipasang di Jawa bagian barat dan selatan Sumatera selama tiga tahun,” kata Nuraini Rahma Hanifa, mahasiswa doktoral dari Disaster Mitigation Research Center, Nagoya University, Jepang, Kamis (17/7), saat dihubungi dari Jakarta. ”Dari pemantauan cGPS ini, terdeteksi peregangan arah utara-selatan dan pengangkatan pantai selatan. Ini menunjukkan adanya akumulasi energi karena adanya kuncian di dua lempeng yang bertumbukan,” tuturnya.

Hasil penelitian Nuraini Rahma itu kemudian diterbitkan dalam jurnal internasional, Earth and Planetary Science Letters, Juni 2014. Beberapa peneliti lain yang terlibat adalah Takeshi Sagiya juga dari Nagoya University, Fumiaki Kimata dari Tono Research Institute of

Page 52: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Earthquake Science-Jepang, Hasanuddin Z Abidin dari Badan Informasi Geospasial, dan Irwan Meilano dari Institut Teknologi Bandung.

”Bagaimana pelepasan akumulasi energi ini? Akumulasi energi ini bisa lepas melalui dua skenario, yaitu gempa bumi atau melalui yang disebut slow slip event (gempa yang tidak menyebabkan getaran atau tidak terasa). Untuk menjawabnya, tentu perlu monitoring terus-menerus,” kata Rahma.

Skenario terburuk, menurut Rahma, adalah jika energi ini tidak dilepaskan perlahan, tetapi terus terakumulasi bertahun-tahun, lalu dilepaskan tiba-tiba seperti terjadi di Tohoku, Jepang, tahun 2011. Selama ini, kawasan selatan Jawa bagian barat tak tercatat pernah mengalami gempa besar, setidaknya 300 tahun terakhir. Gempa mematikan terbaru di kawasan ini terjadi 17 Juli 2006 dengan kekuatan M 6,8 yang memicu tsunami di pesisir Pangandaran.

”Kalau terakumulasi selama 300 tahun saja, energinya setara M 8,7, yang bisa dilepaskan secara bertahap atau sekaligus menjadi gempa besar,” kata dia.

Kemungkinan lain, ujar Rahma, karena GPS yang dipantau jauh dari palung (sekitar 200 kilometer), bisa jadi akumulasi energinya sebetulnya terjadi di bagian dangkal. ”Jika terjadi, artinya berpotensi terjadi tsunami earthquake, seperti bencana Pangandaran 2006 dan Pacitan tahun 1994. Saya lebih cenderung ke kemungkinan yang ini,” kata dia.

Demi mengantisipasi tsunami earthquake, sangat perlu dukungan teknologi peringatan dini yang memadai. Hal ini karena tsunami jenis ini, biasanya didahului gempa yang tidak begitu terasa sehingga kerap diabaikan masyarakat.

Informasi penting

Irwan Meilano mengatakan, riset ini menjadi informasi awal yang penting untuk menjelaskan potensi gempa di selatan Jawa bagian barat yang selama ini datanya sangat minim.

”Implikasinya kuncian di zona tumbukan lempeng ini menghasilkan strain baru di Pulau Jawa sehingga kajian sesar aktif di daratan menjadi sangat penting,” kata dia.

Selama ini, menurut Irwan, yang selalu menjadi pertanyaan para peneliti adalah dari mana gaya yang mengakibatkan sesar daratan di Jawa Barat aktif. ”Paper ini membuktikan bahwa kuncian di interface ternyata signifikan dan menjadi gaya utama adanya akumulasi regangan di sesar daratan,” lanjut dia.

Dengan temuan ini, persepsi tentang potensi ancaman gempa bumi di selatan Jawa bagian barat berubah. ”Peta gempa bumi Indonesia yang menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 2012 oleh Tim 9 juga harus direvisi,” kata dia.

Namun, Irwan mengingatkan, penelitian ini baru meneliti akumulasi energi di selatan Jawa Barat, belum sampai ke selatan Jawa Tengah atau Bali. ”Padahal, riset awal kami menunjukkan di selatan Jawa Timur hingga Bali energi yang terkunci lebih besar dari selatan Jabar,” kata dia. (AIK)

Page 53: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Pemberantasan Diperluas hingga ke HuluJAKARTA, KOMPAS — Peredaran makanan yang mengandung zat berbahaya dan makanan ilegal kian marak selama bulan Ramadhan. Pemberantasan makanan berbahaya dan ilegal tak menyentuh hingga ke hulu atau pemasok. Untuk itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan mengincar para pemasok produk pangan tersebut.

Sekitar tiga hari menjelang Ramadhan, BPOM meninjau salah satu gudang importir di Angke, Jakarta Barat. Di gudang itu, BPOM menemukan makanan ilegal senilai lebih dari Rp 14 miliar. Jumlah tersebut dua kali lebih besar dibandingkan dengan yang ditemukan di pasar ritel selama Ramadhan, dengan nilai total lebih dari Rp 7 miliar.

”Kami harus ubah strategi, cari penyuplainya. Hanya menindak pedagang makanan, itu kurang masuk akal,” kata Kepala BPOM Roy Sparringa dalam konferensi pers, Kamis (17/7), setelah meninjau makanan di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur.

Pasar Rawamangun merupakan pasar ke-25 yang ditinjau terkait pengawasan makanan selama Ramadhan. BPOM menemukan sejumlah makanan dengan kandungan berbahaya, antara lain, produk tahu berformalin dan kerupuk dengan pewarna tekstil.

Page 54: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Roy memaparkan, kandungan berbahaya ditemukan di banyak jenis makanan yang mirip di sejumlah pasar tiap tahun. Sementara pedagang tidak tahu kandungan berbahaya di makanan karena hanya menerima pasokan. Hal itu menandakan, ada pemasok produk-produk pangan tersebut ke sejumlah pasar.

Masalah sektor hulu terdeteksi dari jumlah makanan ilegal yang kian banyak saat Ramadhan daripada hari biasa di pasar ritel, termasuk supermarket. ”Artinya, ada aktor menahan produk-produk itu di gudang,” kata Roy.

Selama Ramadhan, BPOM menguji 1.445 sampel makanan berbuka puasa yang dijual di pasar tradisional, toko, swalayan, dan tempat khusus penjualan makanan berbuka. Dari total sampel itu, 220 sampel atau 15,2 persen tak memenuhi syarat, misalnya mengandung formalin, boraks, dan pewarna tekstil.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi S Lukman berharap sanksi hukum bagi pelaku bisnis makanan ilegal ditingkatkan. ”Yang kami khawatirkan bukan saja nilai ekonomi makanan ilegal, melainkan distribusi masif ke banyak daerah,” ujarnya.

Menurut Kepala Balai Besar POM di Jakarta Dewi Prawitasari, pihaknya belum bisa menemukan pemasok makanan berbahaya di pasar. (A03)

Page 55: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Madrid MenakutkanAS Monaco Sepakat Lepas James RodriguezMADRID - Gelar juara ke-10 Liga Champions tak pernah cukup bagi Real Madrid. Si ”Putih” terus memperkuat diri untuk meraih sukses di masa mendatang. Kekuatan Madrid musim depan kian menakutkan setelah berhasil merekrut dua pemain bintang, Toni Kroos dan James Rodriguez.

Klub pemilik Rodriguez, AS Monaco, telah menerima tawaran 70 juta euro (Rp 1,1 triliun) yang diajukan Madrid. Tim kaya Perancis itu sebelumnya mematok harga Rodriguez senilai 110 juta euro, senilai Rp 1,74 triliun.

”Saya berterima kasih akhirnya manajemen (Monaco) bersedia menerima tawaran Madrid. Mereka tahu, Madrid satu-satunya tim yang saya inginkan,” ungkap gelandang Kolombia yang menjadi pemain tersubur di Piala Dunia 2014 dengan enam gol.

Baik Monaco maupun Madrid sama-sama untung. Peringkat kedua Liga Perancis itu merekrut Rodriguez dari FC Porto seharga 30 juta euro tahun lalu. Adapun ”Los Blancos” akhirnya tak perlu mengeluarkan biaya transfer sebesar ketika mereka merekrut Gareth Bale musim lalu, yakni 91 juta euro.

Page 56: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Sebelumnya, raksasa Spanyol itu telah mendapatkan penjaga gawang Keylor Navas yang dibeli 10 juta euro dari Levante dan Kroos yang dijual Bayern Muenchen seharga 25 juta euro. Harga pemain yang tampil gemilang bersama timnas Jerman itu relatif murah karena menyisakan kontrak setahun dengan Muenchen.

Sempurna

Tambahan tiga pemain itu membuat pelatih Madrid Carlo Ancelotti senang bukan kepalang. ”Navas pesaing yang ideal bagi Iker Casillas, sedangkan Kroos dan Rodriguez akan menyempurnakan skema permainan 4-2-3-1,” ujar pelatih yang akrab disapa Carletto itu.

Kroos diplot sebagai pengganti Sami Khedira yang tengah diperebutkan Arsenal dan Chelsea. Ia akan berpasangan dengan Luka Modric sebagai gelandang bertahan di depan empat pemain belakang. Adapun Rodriguez bakal beroperasi sebagai gelandang serang berdampingan dengan Cristiano Ronaldo di kiri dan Bale di kanan. Ketiganya menopang posisi penyerang tunggal, Karim Benzema. Dengan materi pemain yang wah, Carletto dibebani target meraih enam gelar juara dalam semusim. (bbc/eurosport/riz)

Yang Muda, yang Terbaik di DuniaPenobatan sebagai Pemain Muda Terbaik Piala Dunia FIFA 2014 merupakan kesuksesan Paul Pogba pada ajang Piala Dunia Brasil. Meski bersama kawan-kawannya di tim nasional Perancis gagal lolos ke semifinal, Paul Labile Pogba telah menancapkan kesan mendalam di Brasil melalui penampilannya yang energik.

Melalui penghargaan bergengsi itu, Pogba telah menggapai salah satu keinginan yang pernah disampaikannya kepada rekan satu timnya di Manchester United (MU), Rio Ferdinand. Kepada mantan kapten MU itu, Pogba mengatakan alasannya keluar dari MU agar ia bisa menjadi pemain terbaik dunia.

Gelandang timnas Perancis kelahiran Lagny-sur-Marne, Perancis, 15 Maret 1993, ini memulai perjalanan sebagai pesepak bola pada usia enam tahun di klub US Roissy-en-Brie yang berjarak hanya beberapa kilometer dari kota kelahirannya. Pogba kemudian bergabung dengan akademi MU di Inggris pada 31 Juli 2009. Langkah Pogba itu sempat berbuntut persengketaan dengan klub lamanya, Le Havre, yang menuduh MU telah mencuri pemainnya itu. Persengketaan itu akhirnya berhasil diselesaikan dengan perjanjian kepindahan Pogba dari Le Havre ke MU dengan nilai perpindahan yang dirahasiakan.

Di MU, Pogba mengawali karier dengan bermain di tim U-18. Ia kemudian bergabung dengan tim inti MU dan memulai debut melawan Stoke City pada 31 Januari 2012,

Page 57: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

menggantikan Javier Hernandez pada menit ke-72. Akan tetapi, Sir Alex Ferguson yang menjadi manajer MU ketika itu tidak memberikan banyak kesempatan bermain kepada Pogba. Pada musim 2011-2012, Pogba hanya dimainkan tiga kali. Alhasil, Pogba memutuskan pindah dari MU ke Juventus.

Di Juventus-lah bakat Pogba semakin terasah. Sejak bergabung pada pertengahan 2012, Pogba telah 63 kali memperkuat Juventus dengan menyumbangkan 14 gol. Di timnas Perancis, Pogba tidak pernah kehilangan tempatnya sejak dari tim U-16 (2008-2009) sampai tim senior. Di Piala Dunia 2014 Brasil, Pogba empat kali memperkuat timnas Perancis dan menyumbangkan satu gol. Berkah kesuksesan di Brasil, nilai transfer Pogba langsung meroket.

Jika pada perpindahan dari MU ke Juventus Pogba hanya dihargai 3,5 juta euro (sekitar Rp 52,5 miliar), sekarang nilai jual Pogba telah mencapai 45 juta euro (sekitar Rp 675 miliar). Itu artinya, pemain yang dijuluki ”Il Polpo Paul” (Paul Sang Gurita) di Juventus ini kini masuk jajaran pemain bintang dunia.

Pantaslah Rio Ferdinand, seperti dikutip BBC, mengungkapkan, hengkangnya Pogba dari MU ke Juventus merupakan sebuah kesalahan besar MU. (FIFA/ESPN/OKI)

Page 58: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Mesin Pesawat GE Simbol Kemajuan Teknologi

MELIHAT  dari dekat proses pembuatan mesin pesawat terbang buatan General Electric Aviation di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, pada akhir bulan Juni lalu, memberi kesan tentang simbol kemajuan teknologi mesin pesawat canggih di dunia. Bagaimana dengan Indonesia?

Membandingkan negara dunia ketiga yang sedang tumbuh (emerging market) seperti Indonesia dengan kemajuan yang dicapai Amerika yang antara lain ditandai dengan berbagai kecanggihan produk teknologi mesin pesawat, seperti mempertegas adanya jurang perbedaan negara maju dan negara berkembang.

Tentu sebagian dari kita bisa berdalih bahwa Amerika Serikat pantas bisa merengkuh berbagai kemajuan teknologi karena negara ini sudah lebih dulu merdeka dibandingkan Indonesia. Apalagi GE sudah didirikan oleh Thomas Edison sejak tahun 1890. Bahkan di Indonesia, ternyata GE sudah ada sejak tahun 1940 atau sebelum bangsa Indonesia merdeka.

GE Aviation adalah salah satu unit usaha dari GE, perusahaan global di bidang infrastruktur dan keuangan. Perusahaan ini eksis karena mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia di dunia. Tidak hanya membuat mesin pesawat, GE juga mempunyai unit usaha yang melayani

Page 59: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

usaha di sektor energi, air, transportasi darat maupun udara, kesehatan dan jasa, serta finansial.

Dari waktu ke waktu, mesin pesawat buatan GE selalu mengalami kemajuan dan inovasi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Mesin-mesin pesawat GE banyak dicangkokkan pada pesawat Boeing, yang banyak dipakai oleh berbagai perusahaan maskapai penerbangan di seluruh dunia termasuk Garuda Indonesia.

Saat ini tuntutan dalam pembuatan mesin pesawat bukan hanya sekadar memperhatikan kualitas dari aspek kekuatan dan daya tahannya, tetapi juga harus mampu menghasilkan mesin yang irit bahan bakar dan bisa terbang sejauh mungkin tanpa henti.

Oleh karena itu, seperti dikatakan Presdir dan CEO GE Aviation David Joy, dari waktu ke waktu GE Aviation terus melakukan inovasi teknologi untuk memenuhi permintaan pelanggan. GE membangun basis pasar Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang sedang tumbuh perekonomiannya.

Pasar potensial

Menurut David, Indonesia merupakan pasar potensial bagi pemasaran dan pemeliharaan mesin-mesin pesawat buatan GE yang dicangkokkan pada pesawat Boeing. GE Aviation adalah salah satu unit dari General Electric, perusahaan terkemuka di bidang manufaktur mesin pesawat jet dan turboprop.

GE Aviation memiliki jaringan servis global untuk mendukung pelayanan kebutuhan sistem terintegrasi untuk komponen pesawat komersial dan militer. ”Indonesia sebagai negara yang sedang tumbuh, kebutuhan akan transportasi udaranya berkembang pesat. Kami akan memanfaatkan kesempatan tersebut. Selama ini kami sudah bekerja sama dengan Garuda Indonesia dan Lion Air,” kata David Joy.

Garuda Indonesia telah memesan lebih dari 400 mesin pesawat buatan GE dan CFM. Setiap tujuh menit pesawat yang lepas landas di Indonesia digerakkan oleh mesin buatan GE. Rombongan wartawan bertemu President dan CEO CFM International Jean-Paul Ebanga.

CFM International adalah perusahaan milik bersama antara Snecma (Safran Group) dan GE, penyedia mesin pesawat komersial terbesar di dunia. Menurut Ebanga, sejak didirikan tahun 1974, CFM International telah menjual hampir 26.500 mesin pesawat ke lebih dari 500 operator di seluruh dunia. Mesin CFM memiliki reputasi sebagai mesin pesawat paling andal dan ekonomis.

Sejak tahun 2013, Garuda Indonesia telah memiliki fasilitas pengujian mesin pesawat. Engine test cell yang dikembangkan bersama GE dan CFM International berfungsi menguji mesin pesawat secara ketat sebelum dipasang pada sayap pesawat. Salah satu mesin pesawat produk CFM International adalah CFM56, yang digunakan pada pesawat Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan lainnya.

Page 60: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Jean-Paul Ebanga menjelaskan, hingga Mei 2014, sudah ada 1.811 pesanan mesin pesawat, terdiri dari 907 mesin CFM56 dan 904 unit untuk jenis mesin LEAP-1A. Adapun pemesanan mesin pesawat kepada CFM International sebanyak 2.723 unit. Mesin pesawat jenis LEAP-1A yang dipesan Garuda Indonesia saat ini sedang dalam tahap pengujian mesin.

Selain memiliki unit pembuatan dan pemeliharaan mesin pesawat, GE juga memiliki unit bisnis yang melayani usaha di sektor energi, air, transportasi darat ataupun udara, kesehatan dan jasa, serta finansial. GE adalah perusahaan global di bidang infrastruktur, keuangan, dan media yang memenuhi kebutuhan dunia. GE didirikan Thomas Edison tahun 1890. GE sudah hadir di Indonesia sejak tahun 1940.

Indonesia memang memiliki PT Dirgantara Indonesia (DI) yang pernah sangat dibanggakan di era Orde Baru. Ketika itu hampir setiap tamu negara yang berkunjung ke Indonesia senantiasa dibawa ke Bandung untuk diperkenalkan tentang proses perakitan pesawat terbang di PT DI.

Sayangnya, keberadaan industri strategis yang digagas Prof Dr BJ Habibie itu, pamornya kemudian redup terutama setelah krisis moneter. Padahal, karya anak bangsa tersebut patut diapresiasi karena sudah banyak menghasilkan produk pesawat yang dihasilkan oleh tenaga terampil terdidik serta sumber daya manusia yang andal. (Tjahja Gunawan Diredja)

Page 61: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Malang, Kreatif dengan Musik…

MALANG dikenal sebagai barometer musik rock di Indonesia pada era 1970-an. Seiring waktu, prestasi itu surut. Namun, darah musik tidak akan pernah hilang dari ”kera ngalam” (anak Malang).

Meski perkembangan band atau grup musik di Malang setelah era 1970-an tiarap, tetapi gairahnya tak pernah mati. Dari waktu ke waktu, kelompok musik ini terus hidup di jalur indie dengan mengusung genre masing-masing. Pemusiknya pun mulai dari usia remaja hingga orang tua.

Kelompok musik di Malang sebenarnya bisa dibedakan dalam dua kategori, yaitu aliran mainstream dan non-mainstream. Grup musik mainstream (arus utama), adalah grup band indie yang memiliki genre jelas, seperti rock, pop, punk, jazz, atau metal. Terdata lebih dari 235 grup musik indie di Malang.

D’Kross misalnya, grup band indie beraliran rock yang membuat lagu untuk mendukung kesebelasan Arema. Tahun 2007, album pertamanya terjual 25.000 keping. Sebanyak 5.000 keping dijual melalui toko resmi, dan sisanya terjual melalui distribusi outlet (distro).

Page 62: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

”Sebanyak 90 persen penjualan album grup musik indie melalui distro. Itu sebabnya distro juga berkembang di Malang,” ujar Ade Herawanto, pendiri D’Kross. Ini menunjukkan sinergi antara grup band dan distro.

Nonot Yudho Dwi Priyono, pembina Malang Indie Community (MIC) menambahkan, ada tiga jenis grup band indie di Malang, yaitu yang fokus hanya indie, band indie yang mau kompromi dengan menyanyikan lagu orang lain, serta band indie yang tujuannya ingin masuk label.

Band indie dalam komunitas MIC berjumlah 36 grup. Mereka memainkan aneka genre musik. Band indie di bawah MIC pun menasional, seperti The Saemen yang mengusung musik rock and roll, The Follow yang mengusung pop rock, atau The Predator yang beraliran metal.

”Namanya band indie, kelompok musik ini sifatnya tidak glamour dan bergerak dengan diam. Mereka eksis bermusik, meskipun rata-rata bergerak dari kampus ke kampus atau kafe ke kafe. Tidak dibesarkan melalui media massa,” kata Ade.

Sejumlah kafe di Malang rutin menjadi tempat manggung grup indie, seperti Café Kelir di Jalan Panglima Sudirman, Café Legi Pait di Jalan Patimura, atau Houtenhand Coffee di Kayu Tangan.

Kreatif

Grup di luar arus utama jumlahnya di Malang juga lebih dari 30 kelompok musik. Aliran musik non-mainstream ini pun bervariasi, mulai dari kelompok yang setia mengusung musik etnik; kelompok yang mengusung musikalisasi sastra (musik sastra); hingga kelompok musik ansambel yang mengusung lagu nasional, lagu daerah, dan lingkungan. Kelompok musik ini rata-rata lebih berorientasi pada idealisme dan memiliki tujuan mengajak masyarakat untuk hidup lebih baik.

Kelompok musik Etnicholic misalnya, setia mengusung musik tradisi dengan dipadu efek teknologi. ”Komposisi kami lebih bernuansa musik eksperimental. Instrumen etnis bonang (bagian dari gamelan) dipadu dengan efek teknologi musik,” ujar Redy Eko Prastyo, komposer Etnicholic.

Kelompok musik Splendid Dialog lebih memilih aliran musik sastra, seperti musikalisasi puisi atau karya sastra lain. Splendid Dialog mengedepankan pesan mengenai lingkungan atau sosial. ”Kami membawakan tema lingkungan dan sosial. Ini kontribusi kami untuk turut membangun masyarakat melalui musik. Musik tidak sekadar seni, tetapi punya misi,” ujar Charles Djalu, Vokalis Splendid Dialog.

Perkembangan aneka ragam musik dan kelompok musik di Malang itu berdampak besar. Selain ekonomis, juga berdampak sosiologis. Dampak ekonomisnya jelas, yaitu dengan terus hidupnya grup musik indie, usaha distro, dan clothing di Malang pun terus hidup. Kafe atau tempat nongkrong bertumbuh, baik dari segi jumlah atau dari keuntungan ekonomi.

Page 63: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Dampak sosiologis, jarang terjadi gesekan antarwarga. Seni musik memperhalus rasa dan budi pekerti. Jika banyak warganya, terutama generasi muda bermusik, situasi sosial masyarakat juga akan terbentuk dengan halus dan baik. (Dahlia Irawati)

TAJUK RENCANA

Mengawal Keputusan KPUTERKUAKNYA berbagai tindak kecurangan sejak kampanye, bahkan sesudah tanggal 9 Juli, menunjukkan demokratisasi kita ibarat di atas bara api.

Ibarat cacing kepanasan di atas bara api, demokratisasi kita menggelinjang-gelinjang. Pemilu Legislatif 2014 berlangsung lancar dan aman, tampaknya pasca Pemilu Presiden 2014 berlangsung serupa. Prediksi itu meleset. Pasca 9 Juli menyimpan pekerjaan rumah yang, kalau tidak ditangani secara bijak, tepat, dan cepat, membawa kehidupan bernegara dan berbangsa kita melangkah mundur ke era sebelum reformasi.

Perasaan kecemasan menghadapi pasca 22 Juli tidak hanya karena faktor perkembangan supercepat teknologi informasi dan adanya dua pasang calon, tetapi terutama oleh obsesi meraih kemenangan berlebihan.

Obsesi ini berdampak pada potensi menghalalkan segala cara, mulai dari politik uang, kampanye hitam, hingga otak-otik sebelum dan sesudah pemungutan suara, termasuk penggunaan lembaga survei sekaligus kepanjangan tangan konsultan politik. Sementara dalam hal obsesi berlebihan, tak ada ruang untuk kekalahan.

Page 64: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Pembangunan bangsa dan negara kita terus mengalami penyegaran. Karena itu dibenarkan adanya berbagai uji coba, bahkan amandemen undang-undang. Meskipun demikian, ketika hal mendasar seperti aksi menghalalkan cara dilakukan, kondisi itu tidak sebagai bagian dari etika dan fatsun politik dalam upaya nation and character builiding.

Cara-cara itu perlu dicegah, tidak ketika mulai berbunga, tetapi mencegah sebelum sempat berkuncup. Memberikan dukungan moral kepada lembaga yang in charge secara legal, mengajak seluruh komponen masyarakat termasuk TNI/Polri yang netral secara legal mengamankan bersama potensi terjadinya kerusuhan, adalah keniscayaan yang inheren dengan demokratisasi yang kita kembangkan.

Lembaga seperti KPU/Bawaslu, instansi terkait langsung dengan urusan Pileg dan Pilpres 2014, kita dukung keputusannya yang terbebas dari rasa takut, keterpaksaan, dan ancaman. Tidak bisa ditinggalkan peran pemerintah petahana yang secara yuridis dalam deskripsi tugasnya bertanggung jawab pada pileg dan pilpres.

Kita kawal bersama rekapitulasi suara Pilpres 2014 yang mulai hari ini memasuki tahap di tingkat provinsi. Kita tunjukkan belajar berdemokrasi pasca reformasi memang penuh jatuh bangun. Kita cegah terjadinya berbagai aksi yang berpotensi menyulut kerusuhan. Kita potong kebiasaan buruk agar Pileg dan Pilpres 2014 tidak terjadi seperti hampir semua pilkada yang berakhir dengan rusuh dan kasasi ke Mahkamah Konstitusi.

Kita kembalikan marwah pileg dan pilpres sebagai manifestasi demokratisasi. Mari kita duduk tenang, hati bening-jernih, dan menerima hasil pilres yang diumumkan KPU dengan lapang dada. Menyelamatkan RI pasca 22 Juli tidak berlaku deus ex machina, tuhan dari mesin, tetapi kita sendiri yang harus membereskan masalahnya.

Page 65: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

TAJUK RENCANA

BRICS dalam Keuangan GlobalPENDIRIAN Bank Pembangunan Baru oleh lima anggota BRICS memberi alternatif pembiayaan bagi negara-negara yang ekonominya tumbuh tinggi.

Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan sebagai emerging economy bersepakat mengumpulkan modal hingga 100 milliar dollar AS dengan 50 miliar dollar AS pertama ditanggung merata oleh kelima anggota BRICS.

Bank Pembangunan Baru (NDB) juga membangun dana cadangan untuk menghadapi krisis mata uang. Tiongkok menyediakan 41 miliar dollar AS, Afrika Selatan 5 miliar dollar AS, dan tiga negara lain masing-masing 18 miliar dollar AS sehingga total menjadi 100 miliar dollar AS.

Meskipun masih membutuhkan persetujuan lembaga legislatif tiap negara, NDB menyimbolkan upaya melepaskan diri dari ketergantungan pendanaan pembangunan pada Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Bank Dunia, IMF, Amerika Serikat, dan segelintir sekutunya di Barat membuat hampir semua keputusan, sementara mayoritas negara di dunia tidak memiliki suara.

Akronim BRIC ditemukan Jim O’Neill, ekonom Goldman Sachs, pada tahun 2001 yang menganalisis bahwa Brasil, Rusia, India, bersama Tiongkok akan menjadi kekuatan ekonomi dunia. Keempatnya sejak tahun 2009 rutin mengadakan pertemuan. BRIC mengundang Afrika Selatan bergabung pada 2010 karena kekayaan alamnya dan sebagai pintu gerbang ke Benua Afrika.

Page 66: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

BRICS menyimbolkan kekuatan ekonomi dan politik negara-negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi tinggi. Kelima negara tersebut menyumbang sekitar 20 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, luas wilayahnya 26 persen wilayah dunia dengan besar penduduk 40 persen populasi dunia.

Pada tahun 2011 O’Neill membuat pengelompokan 11 negara yang diperkirakan dapat mengikuti jejak BRICS. Di kelompok Next-11 atau N-11 tersebut, Indonesia, Korea Selatan, Meksiko, dan Turki dianggap mampu mengelola utang pemerintah dan defisit transaksi berjalan, memiliki jaringan perdagangan yang sehat, dan kelas menengah bertumbuh cepat.

Bank Dunia Mei lalu memasukkan ekonomi Indonesia pada peringkat ke-10 dunia setelah AS, Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Perancis, dan Inggris.

Meskipun demikian, Indonesia menghadapi tantangan besar. Transformasi ekonomi dari ketergantungan pada ekspor komoditas menuju manufaktur belum berjalan baik. Lebih separuh pertumbuhan ekonomi masih bergantung pada konsumsi masyarakat yang sebagian besar dipasok impor. Lapangan kerja didominasi sektor informal dengan tingkat pendidikan lebih separuh tenaga kerja adalah sekolah dasar atau kurang. Siapa pun presiden yang dipilih rakyat, inilah tantangan yang harus dicarikan solusinya.

Page 67: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

TNI dan Pilpres 2014Oleh:  Achmad Soetjipto 

NETRALITAS, baik oleh penyelenggara maupun aparatur pemerintah, hampir selalu menjadi sumber masalah dalam setiap pemilu.

Mobilisasi  aparatur oleh kepala daerah, manipulasi penghitungan suara, dan pembiaran pelanggaran kampanye oleh aparat adalah sedikit catatan mengenai hal ini. TNI pun tak luput dari sorotan, terutama sejak laporan adanya oknum babinsa yang ditengarai mengarahkan masyarakat kepada salah satu kontestan dalam Pilpres 2014 baru-baru ini.  Memang begitu menjadi pemberitaan, dengan cepat pimpinan TNI melakukan tindakan dan klarifikasi. Walaupun bukan dalam skala masif dan terlepas dari kesalahan oknum, kejadian ini kembali  menguakkan ingatan akan kiprah ABRI  dalam keluarga ABG (ABRI-Birokrasi-Golkar) pada rezim terdahulu.

Perjalanan waktu sampai saat ini juga dipandang belum cukup lama sehingga banyak kelompok masyarakat tetap khawatir tentang kemungkinan kembalinya militer ke ranah politik. Masalahnya hanya soal kesempatan.

Belajar dari itu, hendaknya dalam konsolidasi demokrasi  setiap upaya penguatan civil society harus diikuti dengan pembangunan sistem yang tak memberikan peluang militer untuk masuk ranah politik dengan alasan apa pun.

TNI sendiri sudah berkomitmen untuk tak lagi terlibat politik praktis sebagaimana ditegaskan dalam reformasi TNI. Diperkuat kemudian  dengan keberadaan Tap MPR No VII/MPR/2000 dan  UU No 34/2004. Meski demikian, harus diingat  bahwa karakter dasar militer di mana saja adalah selalu terobsesi menjadi cermin negara. Dalam situasi tertentu kata ini dapat saja berubah tafsirnya. Setiap tarikan dari mana pun yang ingin melibatkan militer dalam politik dapat diartikan bahwa negara membutuhkan dan sebagai ”patriot” militer tidak dapat menghindar.

Page 68: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Atas nama panggilan dan tanggung jawab terhadap negara, militer dapat saja melampaui peran yang telah digariskan perundang-undangan. Kudeta Thailand adalah contoh aktual, padahal negara itu relatif jauh lebih lama dan lebih matang berdemokrasi daripada kita. Artinya, kejadian serupa dapat pula terjadi di sini meskipun dengan latar belakang dan alasan  politik yang berbeda.

Problem demokrasi kita

Menurut teori, banyak cara menghindarkan militer kembali menerjuni politik praktis. Yang terpenting selain memperkuat civil society adalah membangun militer profesional yang kuat. Sekuensi militer profesional adalah tunduk kepada supremasi sipil sehingga civil society tak perlu lagi main mata dengan kaum militer. Kebanyakan negara pasca otoritarianisme yang gagal melakukan konsolidasi demokrasi disebabkan mereka gagal membangun masyarakat madani dan militer profesional yang kuat.

Pada kondisi ini biasanya pemilu hanya akan melahirkan pemerintah feodal, fasisme baru, atau bahkan membangkitkan otoritarianisme lama dengan wajah baru. Demokrasi belum sepenuhnya tegak ketika militer tidak menjaga netralitasnya dalam pemilu. Demokrasi juga belum menjadi budaya ketika politik transaksional masih menjadi praktik umum dari tingkat elite hingga akar rumput. Demokrasi juga belum memenuhi substansinya ketika konstituen belum mengedepankan rasionalitasnya.

Dalam situasi ini, baik militer, konglomerat, barisan status quo, kelompok mapan, maupun kekuatan feodal sama berbahayanya bagi demokrasi. Untuk Indonesia, ancaman terbesar saat ini sebenarnya berhulu dari para cukong politik, kelompok kleptokrasi, dan kaum feodal. Sementara militer walau masih terus diperdebatkan sesungguhnya sudah cukup elegan dalam memosisikan diri. Dari sinilah problem berawal, yaitu ketika publik menafikan ancaman faktor lain yang tak kalah berbahaya dan hanya fokus menuntut netralitas TNI. Publik luput mencermati, berbagai kekisruhan masa kampanye justru banyak diproduksi kalangan pengancam demokrasi di luar militer.

Mudah ditebak dari mana asalnya ketika media publik dimanfaatkan untuk menjatuhkan lawan politik, menebar fitnah  dan meracuni masyarakat dengan politik adu domba. Juga dengan rapuhnya moral masyarakat sehingga bersikap pragmatis karena masifnya serangan politik uang. Hanya pemodal politik yang mampu melakukan itu atas pertimbangan transaksi kekuasaan. Namun, kesemua itu ketika dihadirkan ke permukaan, dengan kekuatan akses yang dimilikinya mudah bagi mereka membelokkan opini dan menuduh balik, misalnya dengan mengatakan ada operasi intelijen. Kembali TNI menjadi kambing hitam dan ini adalah cara yang paling murah karena masyarakat demokrasi menyimpan pengalaman buruk dan pahit selama rezim Orde Baru.

Membatasi gerak militer

Ketika atas nama demokrasi militer terus dijadikan hantu, maka semakin jauh pula dukungan civil society kepada pembangunan militer yang profesional. Padahal, keberadaan

Page 69: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

militer yang profesional prasyarat tegaknya demokrasi. Artinya, serangan terus-menerus ke militer justru akan menjadi titik balik bergeraknya militer ke ranah politik.

Membangun militer profesional memang terkesan mahal, tetapi sesungguhnya jauh lebih murah daripada militer menjamah politik praktis. Dampaknya juga jauh lebih berbahaya, selain merusak kehidupan demokrasi juga dapat mengancam kedaulatan dan keutuhan negara, yaitu saat  kepentingan nasional  dipertaruhkan  menghadapi  cengkeraman kepentingan  negara lain.

Perlu dipikirkan strategi percepatan bagaimana menempatkan militer pada posisi yang kuat untuk memperkuat demokrasi. Polemik di antara beberapa purnawirawan TNI yang terbelah di antara dua pasangan dalam Pilpres 2014 juga hendaknya jadi catatan penting. Di beberapa negara ada aturan bagaimana pemulihan hak sipil anggota militer pasca purna tugas. Misalnya diberlakukannya jeda tiga atau lima tahun sejak pensiun untuk kemudian dapat memasuki politik praktis seperti usulan Salim Said. Pola ini mungkin dapat dipertimbangkan untuk diadopsi dan kemudian diundangkan.

Begitu juga pengungkapan operasi dan kebijakan militer oleh para purnawirawan untuk maksud politik tertentu perlu pula diformulasikan solusinya. Bisa jadi yang diungkapkan sebuah kebenaran, tetapi ke depan mesti dipikirkan bagaimana jika itu menyangkut rahasia negara dan strategi pertahanan yang sifatnya sensitif.

Mungkin perlu disusun peraturan tertentu yang melarang publikasi menyangkut diri dan institusinya semasa masih dinas aktif. Pengecualian dapat saja dikenakan jika ada perintah dari pengadilan. Cara-cara itu perlu dipertimbangkan demi percepatan konsolidasi demokrasi, terutama transformasi dari demokrasi formal dan prosedural menjadi demokrasi substansial.

Achmad SoetjiptoKetua Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut dan Mantan KSAL

Page 70: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Kesatria dalam DemokrasiOleh:  Saurip Kadi 

KESATRIA dapat diartikan sebagai sikap dan watak yang berani tampil terdepan membela kepentingan rakyat, bangsa, dan negara; berani mengakui kesalahan diri; serta menghormati kelebihan atau keunggulan orang lain. 

Sikap dan watak itu mengantar bangsa ini bisa merdeka lalu mempertahankannya meski hanya bermodal semangat dan bambu runcing menghadapi kekuatan bersenjata canggih dengan risiko mati sekalipun. Makam pejuang kemerdekaan yang gugur dalam perang kemerdekaan dan berserakan di banyak daerah, fakta sejarah tak termungkiri.

Sungguh luhur para pendiri  TNI yang menggariskan kode etik bagi anak bangsa yang memilih jalan hidup jadi anggota TNI. Tercantum dalam marga kedua Sapta Marga: ”Kami kesatria Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Esa membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.” Penonjolan utama dalam kode etik itu ialah anggota TNI adalah kesatria di samping tuntutan moral ketakwaan dan pembelaan pada kebenaran, keadilan, dan kejujuran.

Dalam penghayatan dan pengamalan kode etik itu, seluruh norma yang ada dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit adalah satu kesatuan nilai, bukan nilai yang berdiri masing-masing secara mandiri. Maka, sikap kesatria juga mengandung nilai ”tak kenal menyerah” seperti diamanatkan dalam Sumpah Prajurit.

Maka, ketika melihat negeri yang dulu semasa dinasnya dibela dengan pertaruhan satu-satunya nyawa, ternyata, kini, mengenaskan akibat salah kelola, tanpa imbalan apa pun

Page 71: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

purnawirawan TNI—dan Polri—terpanggil jadi tim sukses atau relawan pasangan capres. Keliru fatal apabila ada yang memersepsikan mereka jadi tim sukses atau relawan karena tamak, apalagi rakus kekuasaan. Jika, toh, ada yang kemudian di antara mereka kelak tampil sebagai menteri atau jabatan lain, niscaya karena komitmen keprajuritannya yang tak mungkin menolak panggilan negara.

Bukan kalah perang

Berbeda dengan Pilpres 2004 dan 2009, pada Pilpres 2014 keberadaan figur capres dari purnawirawan  hanya di satu kubu:  Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto. Jadi, ketika sejumlah purnawirawan berdiri di belakang capres nomor 2 (Jokowi), secara fisik terkesan ada perpecahan di antara purnawirawan TNI. Harus diakui pula cara berpikir taktis militer yang tertanam pada purnawirawan dalam mendukung capres pilihannya sedikit banyak telah membuat pemilu disamakan dengan perang yang hanya mengenal kawan atau lawan. Padahal, pemilu tak lebih sarana  menghitung jumlah suara kepercayaan rakyat sebagai pemilik Republik atas pilihan program dan siapa yang bakal dipercaya memimpin negeri ini.

Karena itu, pihak yang belum bisa mengumpulkan kepercayaan rakyat dalam jumlah terbanyak sama sekali bukan kalah perang, melainkan sekadar hilang kesempatan yang bisa diulang kelak dalam pemilu lima tahun berikutnya. Sebaik apa pun program dan karakter capres, jika tak sesuai tuntutan rakyat banyak kini, ia tak akan menang di pemilu. Dampak tak terhindari  akibat silang pendapat purnawirawan TNI adalah munculnya gundah anggota TNI aktif. Terlontar komentar miring, seolah senior purnawirawan tak bisa kasih contoh.

Sikap itu tak bisa disalahkan karena reformasi TNI belum tuntas, terlebih dari sisi kultur, sehingga  yang berkomentar itu telah melanggar norma demokrasi. Tugas TNI mengawal demokrasi, bukan menghakimi dinamika demokrasi, tetapi menyiapkan diri menyelamatkan negeri. Ketika kaum sipil gagal berdemokrasi, jangan rakyat jadi korban demokrasi.

Timbul pula pertanyaan, mengapa purnawirawan tak kompak utuh mendukung capres yang mantan TNI? Jawaban pasti ada di setiap pribadi. Dalam berdemokrasi,  pilihan dalam pemilu adalah hak asasi manusia, sebagaimana diamanatkan konstitusi kita. Bagi mereka yang sudah paham makna kedaulatan rakyat, beda pilihan sama sekali bukan penyebab lunturnya  jiwa korsa, termasuk bagi para purnawirawan. Sesepuh TNI di Pemilu 1955 telah membuktikan bahwa keikutsertaan TNI aktif menggunakan hak pilihnya dalam pemilu sama sekali tak bikin TNI terkoyak, apalagi pecah belah.

Membawa hikmah

Pengalaman pengelompokan purnawirawan dalam Pilpres 2014 ini juga membawa hikmah bahwa pemilu bukanlah momen yang akan membuat purnawirawan pecah belah. Dengan sekali silaturahim yang digelar pemimpin TNI sesudah pilpres saja, niscaya publik akan tahu tak ada perpecahan di antara purnawirawan dan tak juga merenggangkan hubungan purnawirawan dengan TNI aktif.

Page 72: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Harus diakui, perbedaan dalam menilai capres nomor 1 yang mantan TNI, terlebih dalam kasus penculikan aktivis 1998,  juga sangat manusiawi. Di satu pihak, ada keinginan mendudukkan sejarah apa adanya (karena publik sudah tahu apa dan bagaimana yang terjadi saat itu). Sayang sekali ada upaya memoles kasus itu untuk membuat seolah keputusan pemimpin TNI dan presiden selaku Pangti ABRI adalah karena penzaliman terhadap Prabowo. Bagi penulis, cara ini dirasakan amat merugikan Prabowo karena secara tak disadari telah merusak kebesaran sikap dan watak kekesatriaan Prabowo sendiri.

Lagi pula, untuk menang dalam pemilu, tak perlu menihilkan sikap dan watak kesatria yang sudah mendarah daging dalam tubuh Prabowo karena tak  setiap perwira berani ambil alih dan pikul risiko atas apa-apa yang dikerjakan anak buah (apalagi Prabowo memilih bungkam, tak mau buka mulut dalam sidang DKP siapa sebenarnya yang memerintahnya hingga bawahannya menculik aktivis). 

Ditilik dari fakta itu, dan penulis sendiri kenal dekat Prabowo, sangat keliru jika ada pihak yang mengkhawatirkan sikap Prabowo menghadapi hasil Pilpres 9 Juli yang akan diumumkan  pada 22 Juli 2014. Jika Prabowo tampil sebagai pemenang, niscaya tak akan umuk (euforia berlebihan); apabila kalah, juga tak mungkin akan amuk (mengamuk). Jangankan cuma rugi materi dan peluang membawa bangsa ini sejajar dengan bangsa lain. Nyawa pun telah berulang kali ia pertaruhkan di medan tempur. Kontribusi membangun demokrasi yang telah ia contohkan dalam Pilpres 2014 adalah warisan yang akan dikenang  bangsa, terutama generasi penerus TNI yang kelak terjun dalam politik.

Satu-satunya kekurangan yang harus distop Prabowo apabila keluar sebagai pemenang pemilu adalah dalam menunjuk pembantu dan orang kepercayaannya  agar tak terjadi lingkaran setan di sekeliling dirinya, apalagi setan yang berjejer mengelilinginya seperti yang telah mengantar ia harus bertanggung jawab dalam penculikan aktivis 1998 dan harus menanggung sanksi diberhentikan dari dinas aktif. Kelemahan sejenis yang dialami kawannya, yaitu Presiden SBY, perlu jadi pelajaran berharga.

Bagaimana mungkin keagungan jabatan tertinggi di Republik berakhir tanpa warisan berharga dan kenangan indah  seperti yang kita ketahui saat ini juga bakal kita saksikan kelak setelah SBY lengser keprabon? Kerja keras SBY 10 tahun mengantar transisi demokrasi ternyata baru melahirkan demokrasi transaksional yang melahirkan berandal politik, bandit ekonomi, dan hukum wani piro yang membelit orang dekat dan kepercayaannya, bahkan partainya sendiri.

Semoga satu-satunya pertaruhan yang tersisa saat ini, yaitu apakah Pilpres 2014 bisa sukses dalam arti tak ada curang dalam penghitungan hasil pemilu, bisa ia wujudkan. Mari kita saksikan.

Saurip Kadi Mayor Jenderal TNI (Purn); Mantan Aster Kasad

Page 73: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Pilpres dan Tanggung Jawab PersOleh:  Abdullah Alamudi 

INDONESIA cemas menunggu putusan akhir pemenang pemilu presiden di tengah isu kemungkinan terjadinya kerusuhan oleh pihak yang kalah meski ada jaminan keamanan dari Kepala Polri dan Panglima TNI. Inilah pilpres paling mencabik-cabik bangsa sepanjang sejarah RI. 

Di tengah cemas akan perpecahan, masyarakat mempertanyakan tanggung jawab sosial pers, khususnya media TV yang pemiliknya pendukung salah satu calon presiden-calon wakil presiden yang bersaing.

Pada masyarakat pers dan penyiaran sendiri timbul pertanyaan serius terhadap jurnalis yang mereka anggap telah mengompromikan integritas dan profesionalisme mereka karena tekanan pemilik modal. Pada saat sama, keluhan masyarakat serta teguran dan peringatan tertulis Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kepada stasiun TV yang melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) diabaikan stasiun itu.

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan diumumkan pada 22 Juli, tetapi masyarakat sudah dibanjiri berbagai isu tentang kerusuhan yang mungkin terjadi. Kekhawatiran terutama dirasakan warga keturunan Tionghoa akibat trauma penjarahan, penganiayaan, dan

Page 74: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

pemerkosaan pada peristiwa 1998. Menurut Ketua Kadin Sofjan Wanandi, banyak pengusaha keturunan Tionghoa meninggalkan Indonesia menjelang Pilpres 9 Juli.

Dilanggar

Selama ini, KPI dan masyarakat menyoroti TV One, milik Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie serta RCTI dan MNC Group, keduanya milik Hary Tanoesoedibjo, kelompok media terbesar di negeri ini. Aburizal dan Hary pendukung utama Prabowo-Hatta. Metro TV milik Suryo Paloh, pemimpin Partai Nasdem, pendukung utama Jokowi-JK.

Berbagai pemberitaan TV One, MNC Group, dan Metro TV selama kampanye pilpres telah melanggar prinsip universal jurnalistik tentang akurasi, keseimbangan, imparsial, tak menghakimi, tak menghina/mencemarkan nama baik seseorang, dan tak membohongi masyarakat. Pasal 7 (Ayat 2) UU Pers yang menegaskan bahwa wartawan memiliki dan taat pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Pasal 42 UU Penyiaran bahwa media elektronik taat pada KEJ, UU (Penyiaran), dan peraturan lain (P3SPS/KPI), mereka abaikan saja. 

Stasiun TV itu memilih narasumber yang akan menyampaikan pendapat positif bagi calon masing-masing dan/atau mendiskreditkan lawannya.  Tidak jarang ucapan narasumber itu mengarah pada kampanye hitam. Menurut anggota tim sukses Jokowi-JK, Anies Baswedan, besaran serangan kampanye hitam terhadap Jokowi-JK sembilan kali lebih besar dibandingkan dengan serangan gelap terhadap Prabowo-Hatta.

Upaya Ketua Dewan Pers Bagir Manan lewat pertemuan 4 Juli (lima hari sebelum pilpres) yang diakhiri dengan penandatangan komitmen bersama pers Indonesia menjelang Pemilu Presiden 2014 oleh puluhan pemimpin redaksi serta produser radio dan TV untuk mengingatkan masyarakat pers tentang tanggung jawab sosial mereka tidak digubris stasiun TV itu.

Komitmen itu antara lain berbunyi, Kami pers Indonesia akan selalu mengedepankan prinsip akurasi, verifikasi, dan kehati-hatian, terutama pada hal-hal yang berpotensi menimbulkan perpecahan atau konflik di masyarakat serta menghindari penyebarluasan fitnah dan kebencian.

Beberapa wartawan TV One dan MNC Group, yang  tak mau mengompromikan integritas dan profesionalitas mereka lebih jauh karena campur tangan pemilik modal ke dalam ruang redaksi, mengundurkan diri atau dipecat. Kebebasan redaksi di stasiun itu hilang. Media TV jadi dikelola orang yang bersedia mengompromikan integritas dan profesionalisme mereka, dan mereka yang jadi pemimpin redaksi tanpa pengalaman jurnalistik.

Di samping itu, ada sejumlah wartawan yang dengan sadar jadi anggota tim sukses salah satu pasangan kandidat tanpa secara jujur mengungkapkannya kepada publik. Akibatnya, masyarakat tak memperoleh informasi yang akurat, berimbang, dan imparsial, tetapi propaganda mengenai capres-cawapres yang didukung stasiun TV bersangkutan. Di sini para wartawan bersangkutan sadar mengabaikan tanggung jawab sosial mereka demi kepentingan ekonomi/jabatan. 

Page 75: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Pemberitaan stasiun TV itu telah ikut menambah keresahan masyarakat, mendorong militansi pendukung masing-masing, dan mempertajam curiga di antara kelompok masyarakat. Pers telah jadi bagian dari problem. Pilpres dan pers menggiring masyarakat ke arah hampir terbelah dua. Terpecahlah parpol, purnawirawan militer dan polisi, seniman, serta artis. Para ulama bertolak belakang. Bahkan, lembaga survei terpecah.  Akibatnya tak terbayangkan jika kedua calon dan pers tak segera menenangkan pengikut yang kalah sebelum pengumuman resmi pemenang pemilihan ini pada 22 Juli.

Pecah belah

Tokoh parpol terpecah. Tujuh partai (Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, PBB, dan Demokrat) berpihak kepada Prabowo-Hatta menghadapi lima partai (PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI) berpihak ke Jokowi-JK. Sebagian besar pengurus Demokrat mendukung Prabowo-Hatta, sementara Gubernur Sulawesi Utara Sinjo Sarundayang dan anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul  menyeberang ke Jokowi-JK. Begitu juga Hayono Isman, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, mantan peserta konvensi capres Partai Demokrat.

PPP pecah setelah mantan ketua umumnya, Suryadharma Ali, berorasi bersama Prabowo dalam suatu kampanye Gerindra. Kini, Suryadharma tersangka KPK soal korupsi dana haji ketika dia Menteri Agama. Golkar, pemenang kedua terbesar dengan 91 kursi di DPR,  pecah. Setelah ketua umumnya, Aburizal Bakrie, gagal mencalonkan diri sebagai presiden seperti keputusan munasnya, ditolak PDI-P jadi cawapres bagi Jokowi,  akhirnya berlabuh di koalisi Gerindra dengan janji diberi jabatan menteri utama apabila Prabowo menang. Aburizal memecat tiga kader terkemuka Golkar, Agung Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, dan Poempida Hidayatulloh ketika menyeberang ke Jokowi-JK. Aburizal kini menghadapi kemungkinan dilengserkan partainya.

Sejumlah kiai Nahdlatul Ulama serta pesantren di Jawa Barat dan Jawa Timur pecah antara pendukung Prabowo-Hatta  dan Jokowi-JK. GP Ansor—organisasi pemuda di bawah NU—dan  Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Timur pecah ketika Banser memberi gelar anggota kehormatan kepada Prabowo tanpa persetujuan Ketua Pemimpin Pusat GP Ansor, lembaga yang menaunginya. Gerakan Pemuda Ansor mendukung Jokowi-JK.

Sejumlah jenderal purnawirawan mengambil posisi berseberangan. Menurut TribunNews.com (29/5), di kubu Jokowi-JK, selain Wiranto, ada mantan Kepala BIN AM Hendropriyono dan mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Luhut Panjaitan.  Singkatnya, sekitar 170 purnawirawan jenderal TNI dan Polri mendukung Jokowi-JK.

Masih menurut TribunNews.com, di kubu Parbowo-Hatta, selain mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo, ada 200-an purnawirawan TNI/Polri yang mendukung Prabowo-Hatta. Termasuk  mantan Panglima TNI Laksamana (Purn) Widodo AS dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) George Toisutta.

Puluhan artis senior dan muda terbelah. Ahmad Dhani, artis yang berpihak ke Prabowo-Hatta, menjiplak lagu Queen, ”We Will Rock You”, dengan lagu Indonesia Bangkit untuk Prabowo-Hatta, dan dicerca masyarakat pendukung hak cipta. Sebaliknya, kelompok Slank,

Page 76: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

dengan lirik lagu yang sering kritis terhadap ketidakadilan, menciptakan ”Salam Dua Jari” untuk Jokowi-JK serta melakukan  konser bersama seratusan artis tua dan muda di Jawa Tengah dan di Gelora Bung Karno dengan jumlah pengunjung tak terbilang.

Lembaga survei yang selama ini menjadi tumpuan masyarakat mendapat informasi hitung cepat  dalam setiap pemilu/pilkada terpecah. Tujuh lembaga (Lingkaran Survei Indonesia/LSI, Populi Center, Saiful Mujani Research and Consulting/SMRC, Indikator Politik, Cyrus-CSIS, Litbang Kompas, plus RRI) memenangkan Jokowi-JK dengan selisih sekitar 4-5 persen atas Prabowo-Hatta.

Empat lainnya (Indonesia Research Center/IRC, Lembaga Survei Nasional/LSN, Jaringan Suara Indonesia/JSI, serta Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis/Puskaptis) memenangkan Prabowo-Hatta dengan angka yang sangat mencolok. IRC dibiayai dan berkantor di gedung MNC Group. 

Ketujuh lembaga itu, yang rekam jejaknya sudah diakui masyarakat, mempertanyakan keakuratan dan metodologi yang digunakan keempat lembaga itu.

Pilpres ini telah mencabik-cabik bangsa ini dan pers ikut bertanggung jawab. Kekhawatiran masyarakat belum akan hilang sampai KPU mengumumkan keputusan finalnya pada 22 Juli tanpa diikuti kerusuhan. Bangsa ini akan tenggelam dalam kehancuran jika golongan yang kalah tak bisa berbesar hati menerima kekalahan. Tanggung jawab pers pula untuk jujur menjelaskan persoalan kepada mereka.

Abdullah AlamudiPengajar di Lembaga Pers Dr Soetomo;  Anggota Dewan Pers (2007-2010)

Page 77: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Kemunduran Politik LegislasiOleh: Halili 

DI tengah hiruk-pikuk pemilihan presiden, DPR ”diam-diam” mengubah Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang biasa disebut dengan UU MD3. Dalam proses yang senyap dari partisipasi dan diskursus publik, RUU MD3 telah disetujui oleh anggota DPR dari enam fraksi: Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, PAN, Partai Gerindra, dan PPP. Sementara fraksi tiga partai, yaitu PDI-P, PKB, dan Partai Hanura, memilih walk out dari ruang sidang (Kompas, 9/7).

Banyak substansi perubahan yang urgen dipersoalkan, antara lain perluasan kewenangan kelembagaan DPR, penguatan imunitas DPR dari ”jangkauan” pemberantasan korupsi oleh KPK, serta penyempitan skala akuntabilitas dan transparansi anggota DPR. Tulisan pendek ini akan berfokus pada salah satu isu pokok yang lain, yaitu pengisian jabatan pimpinan DPR.

Menurut UU No 27/2009 tentang MD3, pengisian jabatan pimpinan DPR, sebagai salah satu alat kelengkapan DPR, dilaksanakan secara proporsional, dengan basis rujukan hasil pemilu legislatif.

Dalam Pasal 82 Ayat (1) dinyatakan bahwa pimpinan DPR terdiri atas 1 (satu) ketua dan 4 (empat) wakil ketua yang berasal dari partai politik berdasarkan urutan perolehan kursi terbanyak di DPR.

Page 78: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

Dalam dua ayat selanjutnya ditegaskan, ketua DPR ialah anggota DPR yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR, sementara empat wakil berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak kedua, ketiga, keempat, dan kelima.

Dalam perubahan UU MD3 yang sudah disetujui DPR periode 2009-2014 pada 8 Juli 2014 lalu, mekanisme pengisian pimpinan DPR secara proporsional tersebut diubah dengan pemilihan secara terbuka oleh seluruh anggota DPR. Dengan demikian, partai pemenang pemilu—dalam Pemilu 2014 adalah PDI-P—belum tentu menjadi ketua DPR.

Intensi politik

Pengisian pimpinan DPR dengan model apa pun, baik proporsional maupun pemilihan, sesungguhnya sama-sama mendapat legitimasi tradisional dalam praktik berbagai negara. Model pengisian pimpinan DPR secara proporsional merujuk pada model Amerika Serikat, sedangkan model pemilihan biasanya merujuk pada tradisi Inggris.

Apa intensi DPR di balik perubahan model proporsional ke pemilihan pimpinan DPR? Sepanjang yang mengemuka di publik melalui situs resmi DPR (7/6), argumentasinya adalah demokrasi. Mengingat demokrasi kita memberikan hak dipilih dan memilih, anggota DPR pun berhak dipilih atau memilih pimpinannya. Model proporsional pun dianggap tidak demokratis.

Namun, melihat model proporsional dalam UU MD3 diadopsi oleh DPR periode yang sama, kita perlu mengkritisi apa sesungguhnya intensi politik di balik shifting yang serba tergopoh-gopoh itu.

Apalagi, jika dilihat dari inkonsistensi di antara sikap politik masing-masing fraksi dalam pembahasan mengenai mekanisme pengisian pimpinan DPR dalam UU MD3 tahun 2009 dengan perubahan yang baru lalu. Demokrat dan Golkar pada 2009 termasuk yang mendorong model proporsional, tetapi saat ini berubah angin menyetujui model pemilihan.

Ada beberapa petunjuk terkait intensi politik DPR. Pertama, enam partai pendukung model pemilihan merupakan pengusung resmi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, sedangkan kubu yang menolak perubahan model pengisian jabatan pimpinan DPR adalah pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dengan demikian, perubahan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari kontestasi Pilpres 2014.

Kedua, momentum sidang paripurna tampak ”dipaksakan” saat seluruh elemen bangsa mencurahkan fokus pada Pilpres 2014. Maka, perubahan model pengisian pimpinan DPR merupakan bagian dari show of force kubu partai pendukung Prabowo-Hatta. Targetnya, pertama, memberikan tekanan psikologis bagi ”Koalisi Jokowi-JK” dan publik.

Ketiga, mencegah kubu Jokowi-JK, khususnya PDI-P, agar tidak mengambil semua simpul utama kekuasaan politik. Keempat, jika Jokowi-JK kelak diumumkan KPU sebagai

Page 79: Artikel Pilihan Kompas 18 Juli 2014

pemenang pilpres, model pemilihan akan menjadi jalan bagi ”Koalisi Indonesia Raya” untuk menjadi oposan pemerintahan Jokowi-JK.

Dalam konteks model pengisian jabatan pimpinan DPR, proses legislasi di balik perubahan UU MD3 sejatinya tidak ada hubungannya dengan penguatan institusional serta peningkatan kualitas kinerja pimpinan dan anggota DPR. Perubahan tersebut lebih merefleksikan ambisi besar dan haus kekuasaan partai-partai politik daripada transformasi legislasi untuk kepentingan bangsa dan negara.

Kemunduran

Jika dicermati secara komprehensif, perubahan itu secara substansial bermasalah. Pertama, deinstitusionalisasi model pengisian pimpinan DPR. Gonta-ganti mekanisme pengisian pimpinan—apalagi oleh anggota DPR dalam periode yang sama—tidak akan mendorong pada pemapanan eksperimentasi dan evaluasi efektivitas model tertentu.

Kedua, pelemahan presidensialisme. Penyediaan jalan menuju oposisi parlementer akan semakin memelihara kekacauan sistem presidensial dan keriuhan relasi pemerintah-DPR seperti yang kita saksikan dalam 15 tahun terakhir.

Ketiga, pertunjukan vulgar rendahnya fatsun politik wakil rakyat yang dicerminkan dengan plintat-plintut-nya sikap para anggota DPR dan pekatnya orientasi akan kekuasaan.

Jika aspek perubahan model pengisian pimpinan DPR ini disandingkan dengan aspek-aspek lain dalam perubahan UU MD3, seperti perluasan kewenangan yang tidak proporsional, pelemahan mekanisme akuntabilitas dan transparansi anggota Dewan, serta penguatan imunitas dari due process of law pemberantasan korupsi, maka perubahan UU MD3 adalah kemunduran politik legislasi.

Halili

Pegiat Constitutional Democracy Forum-Setara Institute dan Koordinator LinK-DeHAM Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)