Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
Transcript of Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
1/85
Akhir Pilpres 2014 di Tangan
Mereka
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
2/85
PESTA demokrasi yang melibatkan 133.574.277 rakyat Indonesia yang memiliki hak
pilih sudah usai. Rakyat sudah menentukan pilihannya. Hasilnya seperti yang
ditetapkan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli lalu.
Pasangan calon nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444
suara (46,85 persen), sedangkan pasangan calon nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla
memperoleh 70.997.833 suara (53,15 persen). Dengan hasil tersebut, KPU menetapkan
Jokowi-JK sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih.
Namun, Tim Pembela Merah Putih yang mewakili Prabowo-Hatta menggugat hasil KPU
tersebut ke Mahkamah Konstitusi. Mereka menolak hasil yang telah ditetapkan KPU,
menyoal perolehan angka yang dinilai tak benar (direkayasa selama proses rekapitulasi
berjenjang dari tingkat TPS ke PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, hingga KPU
Pusat). Mereka juga menyoal adanya jutaan pemilih siluman yang dimobilisasi dengan
memanfaatkan ketentuan diperbolehkannya KTP/paspor/identitas lain untuk mencoblos.Mereka mendalilkan terjadinya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan massif selama
Pilpres 2014.
Meski banyak yang meragukan dalil itu, Tim Pembela Merah Putih bersikukuh dan yakin
akan hal itu. Mereka mengaku memiliki data lengkap dan siap dibuka di persidangan MK
yang akan dimulai 6 Agustus, lusa.
Nasib bangsa ini, nasib akhir Pemilihan Presiden 2014, dan hasil akhir pesta 133,5 juta rakyat
Indonesia berada di tangan sembilan hakim konstitusi. Penjaga dan penafsir tunggal
konstitusi.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
3/85
Koalisi Janjikan Bukti di
MKJalan Politik Juga Ditempuh Tim Prabowo-
Hatta
JAKARTA, KOMPASBeragam cara ditempuh koalisi pengusung Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa untuk membuktikan penilaian mereka tentang adanya
kecurangan dalam Pilpres 2014. Cara itu tidak sebatas menggugat hasil di Mahkamah
Konstitusi, tetapi juga jalan hukum dan jalan politik.
Demikian disampaikan sejumlah politisi di Koalisi Merah Putih dan tim hukum Prabowo-
Hatta, secara terpisah, saat halalbihalal bersama Prabowo-Hatta dan koalisi di Rumah
Polonia, Jakarta, Minggu (3/8).
Halalbihalal dihadiri Prabowo dan Hatta, tetapi keduanya tidak memberikan pernyataan apa
pun kepada wartawan kecuali hanya mengucapkan selamat Idul Fitri. Selain mereka, hadir
pula sejumlah ketua umum dan perwakilan partai politik dari Koalisi Merah Putih. Dalamkesempatan itu, ratusan relawan yang hadir berkesempatan bersalaman dengan Prabowo dan
Hatta.
Koalisi Merah Putih terdiri dari Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar,
Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang, dan Partai
Demokrat.
Ada kecurangan, ada cacat dalam proses pemilu ini, itulah yang kami perangi. Jadi tim
Prabowo-Hatta berjuang untuk memerangi kecurangan, memerangi ketidakadilan, memerangi
semacam penghianatan terhadap proses demokratisasi, ujar Sekjen Partai Golkar sekaligusKoordinator Pelaksana Koalisi Merah Putih Idrus Marham.
Di MK, sebagai salah satu cara untuk membuktikan keyakinannya akan kecurangan tersebut,
Idrus mengatakan, tim hukum Prabowo-Hatta akan memaparkannya.
Terkait hal ini, mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Mahfud MD mengatakan, tim
hukum Prabowo-Hatta yang menyiapkan gugatan di MK merupakan tim profesional yang
sudah bekerja baik. Saya sudah cek tadi, bagus (kerjanya), katanya.
Saat diberikan kesempatan berpidato di hadapan relawan, Mahfud mengatakan tidak pernahkeluar dari tim Prabowo-Hatta. Dia mengatakan hanya mundur sebagai ketua tim
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
4/85
pemenangan karena tugas pemenangan sudah selesai. Sampai sekarang saya masih bagian
dari tim, ujarnya.
Namun, tidak sebatas di MK, Wakil Ketua Tim Advokasi Prabowo-Hatta Razman Arif
Nasution mengatakan, tim juga melaporkan tindak kecurangan yang terjadi selama Pilpres
2014 ke polisi. Terkait tindakan penyelenggara pemilu, yang dinilai membiarkan banyak
kecurangan terjadi, tim juga telah melaporkannya ke Dewan Kehormatan Penyelenggara
Pemilu.
Syarat Jokowi disoal
Selain langkah-langkah itu, tim telah menggugat syarat pendaftaran Joko Widodo sebagai
calon presiden ke pengadilan tata usaha negara. Tim menilai proses pendaftaran Jokowi cacat
karena izin Jokowi maju sebagai capres ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak
memenuhi syarat Undang-Undang Pilpres.
Dalam UU itu, menurut dia, izin harus diterima paling lambat tujuh hari sebelum pendaftaran,
tetapi kenyataannya pendaftaran Jokowi hanya enam hari selang waktunya dengan
permintaan izin ke Presiden.
Pansus pilpres
Sementara jalan politik yang akan ditempuh adalah membentuk panitia khusus pemilu
presiden (pansus pilpres) di Dewan Perwakilan Rakyat. Sekarang kita masih reses, nanti
masuk tanggal 14 Agustus baru kita bentuk pansus itu. Pansus itu harus dibuat, kata Max
Sopacua, anggota DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.
Substansi pembentukan pansus pilpres, menurut dia, bukan untuk menjatuhkan Joko Widodo-
Jusuf Kalla, tetapi untuk mengevaluasi kinerja dari penyelenggara pemilu. Diharapkan,
persoalan yang terjadi selama pilpres tidak terulang.
Anggota DPR dari PPP, Ahmad Yani, menambahkan, syarat membentuk pansus pilpres
adalah inisiasi dari minimal 25 orang dan 2 fraksi. Syarat itu, menurut dia, tidak sulit.
Langkah politik lainnya, disebutkan Razman Arif Nasution, terkait kemungkinan Koalisi
Merah Putih di DPRD DKI Jakarta menolak pengunduran diri Joko Widodo sebagaiGubernur DKI Jakarta karena belum tuntas menjalankan tugas sebagai gubernur. Namun,
langkah ini dibantah Idrus Marham. Begitu pula isu anggota DPR/MPR dari Koalisi Merah
Putih yang akan memboikot Sidang Umum MPR yang melantik Jokowi-JK sebagai presiden
dan wakil presiden.
Untuk sidang perdana di MK, relawan Prabowo-Hatta akan dikerahkan untuk mengawal
sekaligus memberikan dukungan moral kepada tim advokasi Prabowo-Hatta.(APA)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
5/85
Pola Konsumsi Bikin Subsidi
MembengkakJAKARTA, KOMPASKonsumsi bahan bakar minyak bersubsidi tetap akan
membengkak meskipun kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi telah dilakukan.
Hal itu karena mencari harga yang lebih murah dan rasional masih menjadi pola konsumsi
masyarakat Indonesia. Untuk itu, kesadaran masyarakat ekonomi atas, terutama pengguna
mobil, untuk membeli BBM nonsubsidi sangat diperlukan.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit, Minggu (3/8), di Jakarta,
mengatakan, setelah kebijakan pembatasan solar bersubsidi di Jakarta Pusat diterapkan,
banyak orang membeli solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum
(SPBU) di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Konsumsi BBM bersubsidi akan
bertambah karena mereka menempuh jarak yang lebih jauh dan harus mengantre di SPBU di
luar Jakarta Pusat.
Dalam jangka pendek ini, saya yakin konsumsi solar bersubsidi di SPBU-SPBU di dekat
perbatasan Jakarta Pusat akan meningkat karena banyak orang mencari harga BBM yang
lebih murah, kata dia.
Menurut Danang, meski tergolong berekonomi kuat, mereka tetap mencari BBM dengan
harga lebih murah karena masyarakat Indonesia sekarang ini merupakan pencari perbedaan
harga, bukan kualitas. Mereka cenderung mencari harga BBM yang lebih murah karena
secara rasional dan ekonomis jauh lebih menguntungkan.
Pola konsumsi masyarakat Indonesia yang seperti itulah yang tidak dipahami pemerintah
dan para pengambil kebijakan, ujar Danang.
Selain itu, dia menambahkan, selama ini, dalam mobilitasnya, masyarakat juga terjebak
dalam satu pilihan, yaitu menggunakan kendaraan pribadi. Hal itu terjadi karena mereka sulit
memilih alternatif transportasi sebab pemerintah belum menyediakan transportasi publik
yang memadai.
Ke depan, pemerintah harus menaikkan harga BBM bersubsidi, tetapi sekaligus memberikan
pilihan lain kepada masyarakat. Kalau pilihan lain tidak diberikan, itu tidak adil karena sama
saja memindah subsidi dari kantong pemerintah ke kantong masyarakat.
Satu paket kebijakan terintegrasi sangat diperlukan. Kebijakan energidan transportasi
publik harus menjadi paket bersama. Namun, kebijakan itu perlu ditopang dengan dua
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
6/85
kebijakan lain, yaitu pengendalian inflasi serta memberikan jaring pengaman sosial bagi
kelompok masyarakat yang tidak mampu dan perbaikan sistem logistik, kata Danang.
Sementara itu, belum semua SPBU di Jakarta Pusat menerapkan kebijakan pembatasan solar
bersubsidi mulai 1 Agustus 2014. Hal itu terjadi karena ada sejumlah persoalan teknis, seperti
masih adanya stok solar bersubsidi di SPBU tersebut.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir, di Jakarta,
mengatakan, di Jakarta Pusat terdapat 26 SPBU yang harus melaksanakan kebijakan
pembatasan BBM bersubsidi. Dari jumlah tersebut, terhitung sejak Jumat sore pekan lalu, 16
SPBU masih mempunyai stok solar bersubsidi sehingga harus menghabiskannya terlebih
dahulu. Setelah solar bersubsidi habis, SPBU-SPBU itu masih harus membersihkan tangki
penyimpanan solar bersubsidi. Pasalnya, tangki-tangki itu nanti akan dialihkan untuk
menyimpan pertamina dex.(HEN)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
7/85
Saat Anggota Keluarga
Mulai Ikut TerlibatNURLATIFAH menundukkan kepala. Ujung kerudung yang dikenakan dia tarik sedikit
untuk menutupi wajahnya yang disorot puluhan kamera wartawan. Istri Bupati Karawang,
Jawa Barat, ini hanya membisu saat menuruni tangga lobi Gedung Komisi Pemberantasan
Korupsi. Tak hirau pertanyaan wartawan.
Satu jam berikutnya, suami Nurlatifah, Ade Swara, keluar menuruni tangga yang sama.
Seperti istrinya, Ade berusaha menutupi wajahnya dengan kain yang dia bawa. Jumat (18/7)
malam itu menjadi malam yang panjang bagi Nurlatifah dan Ade. Sehari sebelumnya, mereka
ditangkap KPK karena diduga memeras perusahaan properti PT Tatar Kertabumi yang ingin
mendapatkan surat permohonan pemanfaatan ruang untuk membangun mal di Karawang.
Dalam penangkapan itu, KPK mengamankan uang 424.000 dollar Amerika Serikat atau
setara Rp 5 miliar.
Selain menjadi istri Bupati Karawang, Nurlatifah juga merupakan anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah setempat dari Partai Bulan Bintang. Pada Pemilu 2014, dia kembali terpilih
menjadi anggota DPRD Karawang, kali ini dari Partai Gerindra. Sementara suaminya baru
dua tahun menjabat bupati Karawang.
Ade dan Nurlatifah merupakan pasangan suami-istri ketiga yang ditahan KPK. Sebelumnya,
KPK menahan Wali Kota Palembang Romi Herton dan istrinya, Masyito, karena kasus
dugaan korupsi sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi.
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan istrinya, Neneng Sri
Wahyuni, merupakan pasangan suami-istri pertama yang ditahan KPK. Berbeda dengan Ade-
Nurlatifah dan Romi-Masyito yang ditahan berbarengan, Nazaruddin dan Neneng tidak
ditahan bersamaan. Nazaruddin yang buron baru bisa ditangkap di Kolombia. Neneng sempat
buron setelah menjadi tersangka korupsi pengadaan pembangkit listrik tenaga surya diKementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Neneng ditangkap saat diam-diam pulang ke
Indonesia setelah buron ke sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Anak-anak
Namun, kapan pun ditahan, pasangan suami istri yang harus mendekam di tahanan adalah
penderitaan. Penahanan itu membuat anak-anak mereka seperti yatim piatu, entah untuk
berapa lama.
Nazaruddin dan Neneng bahkan meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Romi-Masyito
juga harus meninggalkan empat anaknya. Meski salah satu anak pasangan Ade-Nurlatifah
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
8/85
terpilih menjadi anggota DPRD Jawa Barat, pasti tetap ada perasaan kehilangan ketika
orangtuanya harus ditahan.
Pasangan suami istri yang ditahan itu mungkin baru menyadari penderitaan anak-anaknya
akibat ulah mereka saat sudah berada di sel.
Tak hanya suami istri, ada juga ayah dan anak yang terlibat dalam kasus korupsi. Anggota
DPR dari Fraksi Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar, dan anaknya, Dendy Prasetya, kini harus
meringkuk di tahanan karena korupsi pengadaan Al Quran.
Pendidikan anti korupsi
Seusai menangkap Bupati Karawang dan istrinya, Ketua KPK Abraham Samad
mengungkapkan, korupsi sudah masuk ranah keluarga. Anggota keluarga menjadi komplotan
untuk melakukan korupsi. Entah disadari atau tidak, ada saja anggota keluarga yang lalu
menjadi komplotan atau kaki tangan. Lebih celaka lagi apabila itu dilakukan suami istri.
Korupsi sudah dilakukan dalam kaitan keluarga. Karena itu, peran KPK tidak hanya
melakukan penindakan. Kami juga melakukan pendekatan yang sifatnya pencegahan, seperti
memberikan pendidikan nilai luhur dan pendidikan nilai-nilai anti korupsi berbasis keluarga.
Dengan demikian, diharapkan keluarga penyelenggara negara pun tidak terjebak pada
perilaku koruptif, kata Abraham.
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengungkapkan, pengalaman KPK menunjukkan,
nepotisme jadi salah satu penyebab utama perilaku koruptif di kalangan penyelenggara
negara. Kondisi itu diperburuk oleh adanya dinasti politik yang berkuasa di sejumlah daerah.Ini gejala yang mengakibatkan wajah demokrasi kita tersandera beban kultural, katanya.
Dalam kasus pemerasan yang dilakukan Ade dan Nurlatifah, juga ada anggota keluarga lain
yang kebetulan secara tak langsung ikut terlibat. Kerabat dekat Nurlatifah disuruh untuk
menerima uang dari perusahaan properti yang diperas. Namun, KPK menilai dia tak tahu
bahwa itu uang hasil pemerasan Ade dan Nurlatifah sehingga meski ikut ditangkap, akhirnya
KPK melepaskannya.
Dalam kasus korupsi sengketa Pilkada Palembang di MK, Romi adalah orang yang
berkepentingan langsung karena dia calon wali kota. Namun, saat hendak menyuap mantan
Ketua MK Akil Mochtar, Romi melibatkan istrinya. Saat bersaksi di pengadilan, keduanya
kompak memberikan keterangan yang dianggap tak benar. Walhasil Romi dan Masyito tak
hanya disangka korupsi, tetapi juga memberikan keterangan tak benar di pengadilan.
Pelibatan keluarga dalam korupsi menjadi keprihatinan tersendiri bagi KPK. Jika sudah
masuk ke dalam keluarga, memberantas korupsi ibarat pepatah patah tumbuh hilang
berganti. Tak heran kalau koruptor pun beregenerasi. Pelakunya semakin muda dan tak
memandang gender. (KHAERUDIN)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
9/85
Jajak Pendapat Kompas:
Harapan Bersemi padaPresiden TerpilihHarapan Bersemi pada Presiden TerpilihOleh: Dwi Erianto
TAHAPAN pemilihan presiden dan wakil presiden memasuki babak akhir. Komisi
Pemilihan Umum telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai
pemenang Pemilu Presiden 2014. Meski masih menunggu putusan Mahkamah
Konstitusi terkait gugatan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, sudah muncul
optimisme publik terhadap presiden terpilih.
Optimisme dan gairah publik terhadap presiden dan wakil presiden terpilih itu terangkum
dalam jajak pendapatKompasyang dilakukan dua pekan lalu. Optimisme itu tampak dari
keyakinan sebagian besar responden terhadap kemampuan Jokowi-JK dalam mewujudkan
rekonsiliasi nasional, menciptakan pemerintahan yang transparan, serta mengisi kabinet dari
kalangan profesional dan bebas intervensi partai.
Tak bisa dimungkiri, pasca pilpres kondisi masyarakat negeri ini terbelah. Selain sekitar 71
juta orang yang memilih pasangan Jokowi-JK, sebanyak 62,5 juta lainnya memilih pasangan
Prabowo-Hatta. Tugas awal pasangan Jokowi-JK adalah melakukan rekonsiliasi dengan
menyatukan kembali masyarakat yang berbeda pilihan. Tak kurang dari tiga perempat
responden meyakini pasangan itu mampu mewujudkan rekonsiliasi nasional dengan
mendekati dan merangkul kelompok yang berseberangan.
Tak hanya responden yang memilih Jokowi-JK, keyakinan terhadap Jokowi-JK mampumelakukan rekonsiliasi nasional juga disuarakan mereka yang memilih pasangan Prabowo-
Hatta pada pilpres lalu. Hampir separuh responden yang memilih Prabowo-Hatta optimistis,
Jokowi-JK mampu merangkul kelompok Prabowo-Hatta yang pada 22 Juli lalu menolak
pelaksanaan Pilpres 2014 dan kini mengajukan gugatan ke MK.
Keyakinan responden tak bisa lepas dari langkah awal Jokowi-JK mendekati kelompok yang
memilih Prabowo-Hatta. Dalam pidato kemenangannya, Jokowi-JK mengganti salam dua jari
yang digunakannya pada masa kampanye dengan salam tiga jari yang berarti persatuan
Indonesia. Tak hanya itu, sikap simpatik juga disuarakan Jokowi-JK terhadap pasangan
Prabowo-Hatta dengan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
10/85
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
11/85
Selama bertahun-tahun, praktik korupsi di negeri ini telah sampai pada taraf yang sangat
mengkhawatirkan sebagaimana temuan jajak pendapatKompasbeberapa tahun terakhir yang
bertema korupsi. Meski demikian, optimisme publik terhadap pemberantasan korupsi
kembali muncul dengan terpilihnya pasangan Jokowi-JK. Sedikitnya tiga dari empat
responden meyakini kepemimpinan Jokowi-JK mampu mendukung pemberantasan korupsi.
Kiprah Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo ataupun Gubernur DKI Jakarta dalam
mendukung pemberantasan korupsi jadi referensi publik dalam menyikapi hal ini. Saat jadi
Wali Kota Solo, Jokowi mengedepankan transparansi APBD dengan memublikasikan
pengelolaan dana APBD sehingga masyarakat Solo terlibat mengawasi. Tak mengherankan
jika Jokowi meraih penghargaan Bung Hatta Anticorruption Award. Selama menjabat
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berkomitmen kuat membangun pemerintahan yang baik dan
bersih.
Persoalan lainnya adalah kesejahteraan masyarakat yang harus diprioritaskan. Saat debatcapres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Juni lalu, Jokowi memaparkan program nyata mengatasi
kemiskinan melalui Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Dengan kartu itu,
rakyat tidak perlu khawatir anaknya tidak bisa sekolah karena tidak mampu membayar, atau
jika suatu saat berobat ke rumah sakit tidak perlu khawatir terhadap biaya kesehatan.
Persoalan-persoalan yang mengemuka di ranah publik itu diyakini mayoritas responden
mampu diselesaikan Jokowi-JK. Bahkan, 70 persen responden yakin mereka mampu
membawa Indonesia berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian
secara kebudayaan yang menjadi slogan pasangan Jokowi-JK.
Secara umum, apresiasi positif publik itu mencerminkan optimisme dan antusiasme terhadap
pemimpin baru. Jokowi memberi bukti selama jadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI
Jakarta. Sementara Jusuf Kalla jadi Wakil Presiden 2004-2009 dan Ketua Umum PMI.
Mereka akan segera diuji lewat dua hal, yakni penyusunan kabinet dan program kerja pro
rakyat. Jika kedua hal itu memenuhi harapan publik, satu langkah menuju Indonesia yang
lebih baik menemui titik terang. Jika tidak, kekecewaan akan mengeras dalam bentuk
perlawanan.(Litbang Kompas)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
12/85
Pansus Tak Akan Mengubah
Hasil PilpresJAKARTA, KOMPAS - Panitia khusus pemilu presiden yang diwacanakan akan dibentuk
oleh sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Koalisi Merah Putih tidak akan bisa
mengubah hasil pilpres. Pansus hanya akan mengevaluasi kinerja dari para penyelenggara
pemilu.
Koalisi Merah Putih merupakan koalisi tujuh partai politik yang mengusung pasangan calon
presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ketujuh partai itu adalah
Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan,
Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang.
Yang bisa mengubah hasil pilpres hanya Mahkamah Konstitusi (MK). Kemudian yang bisa
memberikan sanksi kepada para penyelenggara pemilu, jika ditemukan pelanggaran selama
pemilu presiden, hanya Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), kata Wakil
Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu, Senin (4/8), di
Jakarta.
Adapun pansus pilpres hanya akan mengevaluasi kinerja penyelenggara pemilu selama
pilpres. Evaluasi dilakukan untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama pilpres
agar tidak terulang kembali pada pemilu-pemilu selanjutnya.
Pembentukan pansus itu merupakan hak dari anggota DPR untuk mengawasi dan
menanyakan pelanggaran yang terjadi selama pilpres, katanya.
Namun, hingga kini pembicaraan di internal DPR soal pembentukan pansus pilpres itu belum
ada. Pembicaraan ini mungkin akan dilakukan seusai masa reses DPR. DPR akan kembali
bersidang mulai 14 Agustus.
Meski demikian, Khatibul menilai pansus pilpres perlu untuk dibentuk. Pasalnya, banyak
kesalahan yang terjadi selama pemilu legislatif terulang kembali di pemilu presiden. Salah
satunya adalah pembukaan kotak-kotak suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah
penetapan hasil pemilu oleh KPU. Seharusnya pembukaan kotak suara tidak lagi boleh
dilakukan kecuali berdasarkan perintah dari MK.
KPU membuka kotak-kotak suara itu untuk mengumpulkan dokumen-dokumen sebagai
bahan persiapan gugatan perselisihan hasil pemilu di MK.
Tidak mendesak
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
13/85
Di sisi lain, Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR Saleh Husin menilai pansus pilpres tidak
mendesak untuk dibentuk. Kesalahan-kesalahan selama pilpres memang ada, tetapi hal itu
tidak perlu sampai membentuk pansus. Kesalahan itu cukup dikoreksi atau digugat saat
proses rekapitulasi di setiap jenjang atau tingkatan pemilu, ujar dia.
Selain itu, menurut Saleh, DPR juga masih memiliki pekerjaan yang lebih mendesak untuk
dituntaskan, yaitu penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. Ini harus bisa
dituntaskan sebelum masa jabatan anggota DPR yang sekarang berakhir pada September
mendatang.
Untuk membahas hal ini, waktu kami hanya 1,5 bulan. Jadi, lebih baik memprioritaskan
penyusunan anggaran ini karena dampaknya lebih besar buat rakyat Indonesia daripada
menghabiskan pikiran membentuk pansus pilpres yang hanya untuk kepentingan sekelompok
orang saja, tutur Saleh.
Pansus pilpres merupakan salah satu cara tim Prabowo-Hatta untuk membuktikan apa yang
mereka sebut sebagai kecurangan selama pilpres.
Selain rencana membentuk pansus pilpres, tim Prabowo-Hatta juga telah mengajukan
gugatan hasil pilpres ke MK. Mereka juga melaporkan kecurangan selama pilpres ke DKPP,
kepolisian, dan pengadilan tata usaha negara.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
14/85
Mencegah Gerakan Radikal
MeluasGERAKAN radikal merupakan fenomena global. Perubahan instabilitas politik di Timur
Tengah, seperti Irak dan Suriah, memunculkan gerakan radikal, seperti Islamic State of Iraq
and Syria atau Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS/NIIS) yang menghalalkan penggunaan
cara-cara kekerasan dan menebar ketakutan.
Sepak terjang ISIS dengan mudah diakses di dunia maya. Tanpa harus mencari, media sosial
yang kini digandrungi juga dilintasi informasi soal ISIS. Bahkan, di Youtube, muncul
seorang pria dengan propagandanya mengajak masyarakat di Indonesia secara provokatif
untuk bergabung dengan aktivitas gerakan radikal global ini.
Fenomena global seperti itu tentu dapat membakar semangat orang-orang yang berpikiran
sempit. Setidaknya, narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir, termasuk beberapa narapidana
di LP Nusa Kambangan, tertarik dengan sepak terjang ISIS dan mendukung ISIS.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengakui, ada 20 narapidana terorisme,
termasuk Abu Bakar Baasyir. berbaiat mendukung ISIS.Namun, dukungan Abu Bakar
Baasyir ke ISIS itu justru ditentang anggota keluarganya sendiri.
Dukungan narapidana terorisme terhadap gerakan ISIS menunjukkan, narapidana terorisme
yang selama ini dibina di lembaga pemasyarakatan (LP) ternyata tidak mudah bertobat.
Ideologi radikal yang merasuk ke tulang sumsum tetap menjadi pegangan yang mereka
yakini.
Dukungan narapidana terorisme terhadap gerakan ISIS juga menunjukkan ideologi radikal
yang mengandalkan kekerasan untuk mencapai tujuan mudah dikonsumsi atau ditelan oleh
orang-orang yang tertutup dengan berbagai pandangan yang ada.
Oleh karena itu, berbagai upaya untuk mencegah dan membatasi ruang gerak kelompok
radikal berkembang sangat penting. Jangan sampai ideologi radikal dan kekerasan merusak
tatanan masyarakat Indonesia yang majemuk dan hidup berdampingan dalam semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.
Jika ideologi radikal yang menghalalkan kekerasan itu terus membius lapisan masyarakat,
dapat dibayangkan apa yang akan terjadi di Indonesia dalam 20 tahun atau 50 tahun
mendatang.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
15/85
Berbagai upaya untuk mengerem atau mencegah ideologi radikal dan kekerasan berlatar
belakang keagamaan berkembang subur harus menjadi kesadaran bersama dan dilakukan oleh
berbagai komponen bangsa, termasuk kalangan politisi di DPR.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan, misalnya, pengawasan terhadap lalu lintas warga
negara Indonesia ke negara-negara yang berkonflik di Timur Tengah. Untuk itu, Direktorat
Jenderal Imigrasi, termasuk kantor-kantor kedutaan besar RI di negara-negara tersebut, perlu
melakukan upaya ekstra untuk mengawasi dan mendeteksi lalu lintas WNI di negara-negara
Timur Tengah yang berkonflik.
Puluhan bergabung
Peran aparat kepolisian dalam mengawasi kelompok radikal yang memiliki jaringan dengan
kelompok radikal di luar negeri, seperti ISIS, juga menjadi penting. Kapolri Jenderal (Pol)
Sutarman mengakui, Polri tetap mengawasi kelompok radikal, termasuk kelompok radikal
yang memiliki jaringan dengan ISIS. Diperkirakan, sudah 50-an orang Indonesia yang masuk
ke Irak atau Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Selain itu, upaya memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep kekhalifahan
kepada masyarakat luas perlu dilakukan. Peran itu dapat diambil oleh organisasi massa
(ormas) Islam yang lebih moderat dan berpengaruh di masyarakat Indonesia, seperti
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Azyumardi Azra mengemukakan, ormas Islam, seperti NU dan Muhammadiyah, perlu
menjelaskan kembali konsep negara Islam. Negara Islam tidak relevan di Indonesia karena
bangsa Indonesia sepakat negara yang berdasarkan Pancasila. Ia menilai, konsep jihad untuk
mendirikan negara Islam dengan kekerasan seperti dipegang ISIS merupakan konsep yang
salah kaprah dan keliru.
Akan tetapi, yang tak kalah penting adalah bagaimana mengawasi dan mencegah propaganda
ideologi radikal dan kekerasan di dunia maya. Tanpa upaya serius menertibkan pembiusan
melalui internet itu oleh kementerian terkait, seperti Kementerian Komunikasi dan
Informatika, cepat atau lambat, ideologi radikal dan budaya kekerasan akan semakin
meracuni anak bangsa.
Aspek hukum
Dari sisi hukum, upaya pencegahan terhadap gerakan radikal dan kekerasan memang belum
maksimal. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai
mengungkapkan, selama ini, ketentuan hukum yang ada, seperti Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, belum mampu menjerat
perbuatan-perbuatan awal yang mengarah pada perbuatan terorisme.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
16/85
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
17/85
Kemaritiman, Solusi
Fenomena LebaranOleh: Bambang Sigap Sumantri
Apakah Joko Widodo benar-benar dilantik menjadi presiden bulan Oktober nanti?
Kita menunggu bagaimana Komisi Pemilihan Umum menghadapi gugatan kubu
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa beberapa hari ke depan.
Dalam konteks arus mudik dan arus balik Lebaran kali ini, ada yang menarik ketika Jokowiberpidato di atas pinisi.
Pada Selasa (22/7) setelah ditetapkan KPU sebagai presiden-wakil presiden terpilih, Joko
Widodo-Jusuf Kalla menyampaikan pidato di atas pinisi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
Jokowi sengaja memilih kapal di pelabuhan tersebut sebagai salah satu upaya untuk menepati
janji waktu kampanye, komitmen untuk membangun industri maritim.
Sebagai negara yang terdiri atas ribuan pulau, sejak awal proklamasi negara ini berdiri,
kesadaran sebagai bangsa maritim ternyata tidak ada. Presiden dan semua elite politik hanya
riuh dalam perbincangan, sama seperti ketika guru-guru SMP mengajarkan kepada anakdidiknya tentang 17.000 pulau yang konon dimiliki Indonesia. Berhenti pada pengetahuan
tentang jumlah pulau, tetapi tidak pernah terkoneksi dengan kebijakan pemerintahan.
Contoh aktual adalah fenomena Lebaran yang tiap tahun menjadi agenda besar bangsa dan
rakyat Indonesia. Apa yang kita ketahui dan alami, tiap tahun adalah kemacetan kendaraan
yang luar biasa. Berkendara dengan mobil dari Jakarta ke Yogyakarta yang biasanya
ditempuh sekitar 12 jam menjadi 30 jam saat Lebaran. Bahkan, dari sebuah cuitan di media
sosial tadi malam, Magelang-Cirebon ditempuh 24 jam dari yang biasanya paling lama hanya
8 jam.
Kemacetan berjam-jam di jalan merupakan pemborosan bahan bakar, tenaga, dan pikiran.
Dampak logis dari kemacetan yang luar biasa ini adalah kecelakaan di jalan selalu terjadi
dengan angka yang fantastis dan korban meninggal serta luka yang sangat besar.
Berdasarkan data Posko Operasi Ketupat 2014 selama Lebaran, kendaraan yang terlibat
kecelakaan di jalur mudik 3.536 kendaraan dari berbagai jenis transportasi darat. Yang
memprihatinkan, dari jumlah itu, sebanyak 2.493 unit merupakan sepeda motor (70 persen
dari total kendaraan yang terlibat kecelakaan).
Angka 70 persen yang terlibat kecelakaan merupakan kendaraan sepeda motor tidakmengejutkan. Belakangan ini bagi keluarga dengan penghasilan menengah ke bawah dan
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
18/85
umumnya masih berusia di bawah 40 tahun, mudik dengan kendaraan roda dua semakin
menjadi pilihan.
Membaca tren mudik sekarang ini, tampaknya angkutan darat tetap menjadi fokus
masyarakat. Saat tempat duduk kereta api cepat habis dengan makin banyaknya pemesanan
melalui internet dan harga tiket pesawat yang makin tak terjangkau, sepeda motor menjadi
pilihan yang tak terhindarkan, selain dianggap paling murah dari segi ongkos perjalanan.
Pemerintah sebaiknya mulai memikirkan bagaimana menyediakan angkutan laut untuk mudik
Lebaran dengan lebih terencana dan lebih banyak menjangkau masyarakat. Sebagian besar
penduduk yang berada di pantai utara, misalnya dari Jakarta sampai Banyuwangi, seyogianya
bisa dilayani dengan angkutan laut. Mulai dari angkutan Lebaran ini, semoga saja kesadaran
kemaritiman kita bisa diubah menjadi konsep yang operasional.
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
19/85
Vonis Masih Ringan
Putusan terhadap Perkara Korupsi BelumMenjerakan
JAKARTA, KOMPASPemidanaan terhadap koruptor di paruh pertama tahun
2014 belum menumbuhkan harapan. Vonis hukuman penjara 0-4 tahun masih
mendominasi putusan hakim, dari pengadilan tingkat pertama hingga kasasi dan
peninjauan kembali.
Demikian hasil pantauan Indonesia Corruption Watch (ICW) terhadap putusan pengadilanatas perkara korupsi selama periode 1 Januari hingga 30 Juni atau semester I-2014. Pantauan
dilaksanakan terhadap 210 perkara korupsi dengan 261 terdakwa yang diperiksa dan diadili
oleh seluruh tingkat pengadilan. Data diambil dari putusan yang disediakan di dalam situs
MA dan pemberitaan media.
Peneliti hukum ICW, Aradila Caesar, Minggu (3/8), mengungkapkan, dari 261 terdakwa,
sebanyak 193 orang (73,94 persen) divonis antara 1-4 tahun (kategori ringan), 44 orang
(16,86 persen) dihukum 4-10 tahun (kategori sedang), dan 4 orang (1,53 persen) dihukum di
atas 10 tahun (kategori berat). Sebanyak 20 terdakwa (7,67 persen) lainnya divonis bebas.
Tren ini relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya. Pada semester I-2013, 93 terdakwa
dihukum ringan, 13 orang dihukum sedang, dan 1 orang dihukum berat. Sementara itu,
delapan terdakwa divonis bebas.
Dari 210 perkara korupsi yang divonis pada semester I-2014, menurut Aradila, negara
dirugikan Rp 2,863 triliun dan 49 juta dollar AS. Namun, kerugian negara sebesar itu tidak
diiringi dengan penjatuhan uang pengganti yang proporsional. Hanya 87 perkara yang diputus
untuk membayar uang pengganti dengan total Rp 87,04 miliar dan 5,5 juta dollar AS. Ini
cuma 2,25 persen dari total kerugian negara yang diakibatkan kasus korupsi yang diputuspada semester I-2014, ungkap Aradila.
MA paling banyak
Dari pantauan ICW, MA justru paling banyak membebaskan pelaku korupsi (6 terdakwa),
disusul Pengadilan Negeri Denpasar (3 terdakwa); PN Makassar, PN Palu, dan PN Ambon
masing-masing membebaskan 2 terdakwa; serta PN Tanjung Karang, PN Pekanbaru, PN
Surabaya, dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat masing-masing membebaskan satu terdakwa.
Padahal, optimisme publik terhadap pemberantasan korupsi sempat bangkit kembali setelah
melihat vonis-vonis berat yang dijatuhkan MA, terutama yang ditangani majelis hakim yang
diketuai Artidjo Alkostar. Hal tersebut, misalnya, terjadi terhadap politisi Partai Demokrat
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
20/85
Angelina Sondakh yang hukumannya ditambah dari 4,5 tahun menjadi 12 tahun serta
hukuman tambahan berupa pembayaran uang pengganti Rp 12,58 miliar dan 2,35 juta dollar
AS. Artidjo juga memperberat hukuman mantan pegawai pajak Tommy Hindratno dari 3,5
tahun menjadi 10 tahun.
Anggota Badan Pekerja ICW, Emerson Yuntho, mengatakan, apa yang dilakukan Artidjo
ternyata belum memberikan efek ke hakim yang lain. Jangan-jangan semangat
pemberantasan korupsi hanya ada pada diri Artidjo (dan timnya), tidak di seluruh hakim
MA, katanya.
Karena itu, Emerson meminta Ketua MA menginstruksikan hakim untuk menjatuhkan vonis
maksimal serta memiskinkan koruptor melalui hukuman denda dan uang pengganti. MA juga
diminta mencermati penggunaan upaya hukum peninjauan kembali oleh koruptor untuk
mencari kebebasan dan menghindari pembayaran uang pengganti. MA harus
memformulasikan pedoman pemidanaan perkara korupsi untuk menekan perbedaan bentukputusan.(ana)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
21/85
Datang Awal, PNS Dapat
HadiahOleh: Regina Rukmorini dan Fransisca Romana Ninik
MAGELANG, KOMPASSebanyak tujuh pegawai negeri sipil mendapat hadiah dari
Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, pada hari pertama kerja setelah liburan Lebaran,
Senin (4/8). Mereka adalah PNS di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Badan
Pelayanan dan Perizinan Terpadu.
Hadiah yang antara lain berupa mesin cuci, lemari es, dan televisi itu diberikan sebagai
bentuk penghargaan kepada mereka karena telah datang awal sebelum jam kerja dimulai
pukul 07.00. Ketujuh orang tersebut datang dalam rentang waktu pukul 05.45 dan pukul
06.22.
Kepala Bagian Humas, Protokol, dan Sandi Telekomunikasi Pemkot Magelang Sutomo
Hariyanto mengatakan, pemberian hadiah ini sudah menjadi kegiatan rutin selama tiga tahun
berturut-turut. Selain memacu semangat kerja, pemberian hadiah ini juga untuk
mengingatkan setiap PNS akan tugas dan tanggung jawab mereka, yaitu bekerja dan
melayani masyarakat.Sanksi
Di Jakarta pada hari pertama masuk kerja setelah Lebaran, pelayanan publik di balai kota
kembali normal.
Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta menyatakan, PNS tidak diperbolehkan
memperpanjang cuti Lebaran sehingga semua harus masuk pada Senin ini. PNS yang tidak
masuk kerja tanpa alasan akan dikenai sanksi teguran dan pemotongan tunjangan kinerja
daerah selama satu bulan.
Sebelum memulai aktivitas harian, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggelar halalbihalal bagi PNS di balai kota.
Tak lama seusai halalbihalal, Basuki memimpin rapat pimpinan rutin yang dilaksanakan
setiap Senin. Sementara Joko Widodo menemui tamu di ruang kerjanya.
Para pegawai langsung menuju ruang kerja masing-masing dan memulai pekerjaan seperti
biasa.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
22/85
DPD I Golkar Tidak Ingin
Munas Dipercepat
JAKARTA, KOMPASMayoritas Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (tingkat provinsi)
Partai Golkar tidak menginginkan adanya percepatan Musyawarah Nasional Partai Golkar.
Mereka juga mendesak Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menindak oknum di Golkar
yang melawan kebijakan partai.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Minggu (3/8) diJakarta. Keinginan mayoritas DPD tingkat I itu, menurut dia, tertuang dalam surat yang
dikirim ke DPP Golkar.
Sudah ada 31 DPD yang mengirimkan surat itu ke DPP. Dua DPD lagi saya belum tahu
sikapnya, tetapi saya yakin mereka akan ikut sikap mayoritas DPD, kata Idrus tanpa
menyebutkan dua DPD yang belum berkirim surat ke DPP tersebut.
Menurut dia, DPD I sepakat untuk mengamankan hasil Munas Golkar 2009 yang salah satu
isinya adalah munas selanjutnya digelar tahun 2015. Jadi tidak akan ada percepatan munas,
ujarnya.
Namun, secara terpisah, Ketua Presidium Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi
Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas Soksi) Lawrence TP Siburian mengatakan, Tuntutan
agar munas (digelar tahun 2014) muncul dari teman-teman di daerah. Kami sudah didatangi
teman dari Bali, Aceh, Papua, bahkan Jawa Barat. Kami (Soksi) tidak sendiri karena juga
berkoordinasi dengan Kosgoro dan MKGR, ujar Lawrence.
Jika paling lambat Oktober ini tidak digelar munas, menurut Lawrence, segala keputusan atau
surat yang ditandatangani Ketua Umum Golkar saat ini sudah tidak sah lagi karena masa
bakti mereka sudah berakhir.
Munas akan lebih mudah digelar pada tahun ini, lanjut Lawrence, jika kelak dalam putusan
sengketa pilpres Mahkamah Konstitusi tak mengubah ketetapan Komisi Pemilihan Umum
bahwa Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pemenang pilpres.
Garap dukungan
Tanpa memedulikan dipercepat atau tidaknya jadwal munas, Menteri Perindustrian MS
Hidayat yang siap mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar langsung berencana
menggarap dukungan dari berbagai daerah. DPD Partai Golkar di Jawa Timur dan Jawa Baratmenjadi target pertamanya.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
23/85
Mulai 9 Agustus, saya bertemu seluruh DPD I dan 38 DPD Golkar se-Jatim. Esok harinya,
saya bertemu kader Golkar se-Jawa Barat dan mendeklarasikan pencalonan saya secara
resmi. Saya siap maju dan mengemban amanah sebagai ketua umum Golkar, kata Hidayat.
Sebelum hari raya Idul Fitri 1435 H, Hidayat mengatakan telah bertemu dan bicara dengan
mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla yang kini menjadi wakil presiden terpilih
2014-2019. Hidayat juga mengatakan tetap berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai
Golkar Aburizal Bakrie. (APA/A12/OSA)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
24/85
Pesona Jokowi di New
Orleans...BAHASA Indonesia tiba-tiba mendominasi atmosfer lobi Hotel Sheraton di New Orleans,
Amerika Serikat, ketika ratusan orang, akhir pekan lalu, menghadiri Indonesian Diaspora
National Convention.
Banyak topik diperbincangkan pada acara itu. Dari sekadar bertukar kabar, silaturahim
Lebaran, hingga pembicaraan menyangkut politik. Namun, dari dengungan percakapan
politik di lobi hotel itu, satu kata yang paling kerap diucapkan adalah Jokowi. Joko Widodo,
sang presiden terpilih.
Tentu ada pro kontra menyangkut Pemilu Presiden 2014 di Indonesia. Ada apresiasi, ada pula
antipati terkait gugatan yang dilakukan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor
urut satu.
Namun, jika menyangkut Jokowi, nuansa pembicaraan menjadi positif. Sampai-sampai ada
seorang anggota diaspora yang menyatakan tak ingin pulang ke Indonesia apabila pada
akhirnya Mahkamah Konstitusi menganulir kemenangan Jokowi.
Anggota Diaspora Indonesia yang hadir pada acara itu juga tak henti-hentinya meminta orang
Indonesia yang datang dari Jakarta untuk menceritakan perkembangan politik terakhir.
Mereka ingin kisah-kisah di balik layar atau sekadar ingin mengecek kebenaran informasi
dari media sosial.
Namun, tak hanya saat acara di Hotel Sheraton. Ketikasharingtaksi dengan penumpang lain
dalam perjalanan dari Bandara Internasional New Orleans ke Sheraton, salah satu
penumpang, yakni independent translatordari San Francisco, Sabrina T Fitranty, juga
langsung memberondongKompasdengan pertanyaan politik.
KetikaKompas mengunjungi Katedral Saint Louis dan bertemu teman lama yang bekerja di
Houston, AS, dia juga langsung menanyakan kabar Jokowi, bukan kabar para sahabatnya.
Proaktif
Jokowi memang jadi topik terpanas yang secara agresif ditanyakan warga Indonesia di AS.
Topik Jokowi juga menular dibicarakan hingga panggung utama pembukaan Konferensi
Diaspora.
Moderator Sonia Lontoh, eksekutif Indonesia di Silicon Valley, juga menodong tiga
pembicara utama pada acara itu untuk menyikapi terpilihnya Jokowi sebagai presiden
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
25/85
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
26/85
Genesis ISISOleh: Trias Kuncahyono
SUATU hari, di Restoran Remboelan, seorang kawan bercerita, sebanyak 300-400 orang
Indonesia bergabung dengan ISIS. Namun, beberapa hari lalu, Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai memperkirakan jumlahnya 30 orang. Sebuah
video yang diunggah di Youtube menayangkan seorang anggota ISIS asal Indonesia, Abu
Muhammad al Indonesi, menjadi bukti. Ia mengajak orang-orang Indonesia bergabung.
Mengapa ada orang Indonesia yang bergabung? Bukankah mereka, menurutAFP, Al-
sumarian News yang dilansirAl Arabiya, dan CNN, Jumat (25/7), telah menghancurkan
makam Nabi Yunus di Ninive, Mosul, tempat yang dihormati umat Islam dan Kristen.
Bukankah mereka, menurut berita dari Mosul, telah menghancurkan tak kurang dari 30
tempat suci, termasuk masjid dan gereja. Bukankah mereka telah membunuh banyak orang?
Siapa ISIS itu?
ISIS (Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam di Irak dan Suriah/NIIS), menurut
Zana Khasraw Gulmohamad dari Universitas Sheffield, bermula dari lahirnya Al Qaeda Irak
(AQI) tahun 2003. AQI didirikan Abu Musab al-Zarqawi asal Jordania, yang pada tahun
2006 dibunuh Amerika Serikat. Ia digantikan Abu Ayyoub al-Masri asal Mesir yang
mendukung pembentukan Islamic State of Irak (ISI). Setelah ISI berdiri, Abu-Baker al-Baghdadi yang dikenal dengan nama Abu Dua atau Hamed Dawood Mohammed Khalil al-
Zawri (Awwad Ibrahim Ali-al-Badri al-Samarrai dan Abu Bakr al-Husayni al-Qurashi al-
Baghdadi) menjadikan Baquba sebagai markas besarnya. Al-Baghdadi, orang Irak,
menggantikan Masri yang tewas dibunuh tentara AS dan Irak.
Pada 2012, Al-Baghdadi mengirim orang-orangnya untuk membentuk Al Qaeda cabang
Suriah yang diberi nama Jabhat al-Nusra. Kelompok yang bertujuan menyingkirkan Presiden
Bashar al-Assad dan mendirikan negara Islam Sunni berorientasi salafis dipimpin Abu-
Muhammad al-Jawlani. Menurut Australian National Security, mereka menerima dana dan
dukungan dari AQI dan ISI. Namun, tunduk kepada Ayman al-Zawahiri, pemimpin AlQaeda.
Al-Baghdadi yang ingin menjadi pemimpin tunggal, tanggal 8 April 2003 lewat sebuah dekrit
menyatakan, NIR dan Jabhat al-Nusra berubah menjadi ISIS/ISIL. Namun, Jabhat al-Nusra
menolak hal itu. Percekcokan antara ISI dan Jabhat al-Nusra berkepanjangan dan gagal
ditengahi Ayman al-Zawahiri yang pada akhirnya menyatakan bahwa Al Qaeda memutus
hubungan dengan ISIS karena ISIS memiliki konsepsi dan posisi sendiri; tidak tunduk kepada
Al Qaeda Pusat dan Ayman.
Tumbangnya Saddam Hussein yang melahirkan rezim Syiah di Irak tidak memberi tempat
kepada kaum Sunni. Kegagalan pemimpin Irak, termasuk Perdana Menteri M Nouri al-
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
27/85
Maliki, membangun sistem politik inklusif telah memberi jalan bertumbuh kembangnya
kelompok militan di seluruh Irak yang pada gilirannya melahirkan ISIS. Kaum militan
memprotes marginalisasi ekonomi dan politik oleh penguasa, Syiah. Dukungan AS, Arab
Saudi, dan Qatar pada oposisi berhaluan keras di Suriah juga memberikan andil lahirnya
ISIS. (Bersambung)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
28/85
Delegasi Palestina dan AS
Berunding di KairoKAIRO, KOMPASDelegasi Palestina bersatu yang terdiri dari Hamas, Fatah, dan Jihad
Islami, Minggu (3/8), di Kairo, mulai melakukan perundingan dengan pejabat tinggi Mesir
untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Perundingan yang berpijak pada proposal
Mesir tentang gencatan senjata itu kini berlomba dengan waktu untuk segera menghentikan
agresi Israel di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengirim Deputi Urusan Timur Tengah
William Burns untuk bergabung dalam perundingan di Kairo.
Seorang pejabat tinggi Palestina di Ramallah, Tepi Barat, yang tak menyebut namanya,
seperti dikutip harian The Jerusalem Post, mengungkapkan, otoritas Palestina telah mendapat
jaminan dari Pemerintah AS bahwa blokade atas Jalur Gaza akan dicabut setelah tercapai
kesepakatan gencatan senjata nanti. Selama ini, Hamas menuntut dicabutnya blokade atas
Jalur Gaza sebagai syarat kesediaannya mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan
Israel.
Koordinator Hubungan Luar Negeri Hamas Osama Hamdan mengatakan, tenggat
perundingan di Kairo bergantung pada sejauh mana mediator Mesir dan pihak Israel
memenuhi tuntutan Palestina itu.
WartawanKompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, melaporkan, baik Israel maupun
Hamas kini semakin berkepentingan dengan segera tercapainya gencatan senjata di Jalur
Gaza setelah kerugian dari kedua belah pihak semakin bertambah. Israel telah kehilangan 66
tentara dan ratusan lainnya luka-luka. Adapun di pihak Palestina, menurut Kementerian
Kesehatan Palestina, sebanyak 1.740 orang tewas dan 9.080 orang luka-luka.
Stasiun televisiAl Jazeerayang berbasis di Qatar melaporkan, tingkat serangan militer Israeldi Jalur Gaza Minggu kemarin menurun dibandingkan dengan Jumat lalu. Bahkan, Israel
menarik sebagian pasukan daratnya dari Jalur Gaza.
Dinyatakan tewas
Menurunnya tingkat serangan Israel di Jalur Gaza, Minggu, diduga kuat lantaran tentara
Israel, Hadar Goldin (23), yang semula diduga disandera pejuang Palestina pada Jumat lalu,
dinyatakan tewas dalam sebuah pertempuran.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
29/85
Israel mengamuk dengan melakukan serangan membabi buta pada Jumat lalu setelah
menduga Hadar Goldin disandera. Bahkan, dugaan disanderanya Hadar Goldin
membuyarkan kesepakatan jeda kemanusiaan selama 72 jam yang diprakarsai PBB dan AS.
Satu-satunya serangan terbesar Israel pada Minggu kemarin adalah serangan atas sekolah
milik UNRWA/PBB di kota Rafah, Jalur Gaza selatan.
Serangan Israel atas sekolah milik UNRWA itu merupakan ketiga kalinya selama 10 hari
terakhir ini. Sekolah-sekolah milik UNRWA yang tersebar di seantero Jalur Gaza selama ini
selalu dijadikan tempat perlindungan warga Palestina.
PBB dan masyarakat internasional sering mengkritik keras aksi Israel menggempur sekolah-
sekolah milik UNRWA.
Sebagian besar serangan Israel Minggu kemarin difokuskan di kota Rafah dan sekitarnya di
Jalur Gaza selatan.
Sebaliknya, Israel mengizinkan penduduk Distrik Beit Lahiya dan sekitarnya di Jalur Gaza
utara untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Namun, Israel masih melarang
penduduk Beit Hanoun yang bertetangga dengan Beit Lahiya untuk kembali ke rumah
mereka.
Juru bicara militer Israel, Avichai Adraee, kepada kantor berita Turki, Anatolia, mengatakan,
operasi darat Israel di Jalur Gaza belum selesai, dan 48 jam mendatang akan menentukan
untuk dilanjutkan atau sudah cukup.
Ia menambahkan, militer Israel akan terus melakukan evaluasi atas sasaran yang telah
dicapai, khususnya sasaran penghancuran terowongan bawah tanah antara Israel dan Jalur
Gaza.
Adraee mengungkapkan, militer Israel berhasil menghancurkan banyak terowongan bawah
tanah, tetapi sulit menghitung jumlahnya secara persis.
Israel berkali-kali menegaskan, aksi militer mereka ditentukan oleh sejauh mana
penghancuran terowongan-terowongan itu berhasil.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond, di London, menuntut adanya
gencatan senjata tanpa syarat atas situasi Gaza yang dilukiskannya sebagai tidak tertahankan.
Kepada Sunday Telegraph, Hammond mengatakan, pembunuhan di Gaza harus berhenti. Ia
sangat prihatin dengan banyaknya jumlah korban sipil di Gaza.
Menciptakan perdamaian
Presiden Perancis Francois Hollande, dalam acara peringatan 100 tahun Perang Dunia I, di
Paris, mengimbau kepada dunia agar menggunakan deklarasi damai Perancis dan Jerman
sebagai pengalaman untuk menciptakan perdamaian. Dan untuk menghentikan penderitaanpenduduk sipil di Gaza, kata Hollande.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
30/85
Sejauh ini, upaya intensif yang digalang dunia internasional untuk mengakhiri pertempuran
antara Israel dan Hamas belum membuahkan hasil optimal. Namun, langkah-langkah
diplomatik terus diusahakan. (AP/AFP/Reuters/JOS)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
31/85
Distrik Shejaia, Saksi
Kekejaman IsraelDUA puluh enam hari serangan Israel ke Jalur Gaza, hampir semua sudut wilayah itu hancur.
Distrik Shejaia di timur Gaza City, berbatasan langsung dengan Israel, menjadi salah satu
yang terparah. Serangan Israel ke distrik itu, Minggu dini hari, 20 Juli, menewaskan 60 warga
Palestina hanya dalam hitungan jam. Tayangan stasiun televisiAl Jazeeramemperlihatkan
jasad ibu bersama anak-anaknya dan mayat para pemuda bergelimpangan di jalan-jalan.
Karena lokasinya yang berbatasan langsung dengan Israel, Shejaia selalu menjadi garispertahanan pertama Palestina. Tak heran Israel pun kerap menjadikan mereka sasaran utama.
Bahkan, saat meletus intifadahpertama tahun 1988Israel saat itu masih menduduki Jalur
GazaShejaia sudah menjadi ajang pertarungan tentara Israel dan gerakan perlawanan
Palestina.
Distrik Shejaia adalah distrik terbesar di Gaza City. Berpenduduk 100.000 jiwa, distrik itu
terbagi dua bagian, Shejaia selatan dan utara. Pembagian distrik itu didasari latar belakang
etnis penduduk. Shejaia selatan dihuni mayoritas Turkman, keturunan Turki, yang datang ke
Jalur Gaza pada era Sultan al-Ayubi Saleh Ayub (1240-1249). Adapun di Shejaia utara
terdapat banyak kaum Kurdi yang datang dari Mosul, Irak.
Distrik Shejaia dibangun pada masa Salahuddin al-Ayubi (1137-1193), diberi nama Shejaia
yang artinya berani. Nama itu untuk mengenang keberanian seorang pejuang Kurdi yang
tewas dalam pertempuran pada masa Salahuddin al-Ayubi.
Shejaia strategis karena memiliki bukit Al-Mantar, 85 meter dari permukaan laut, yang
menjadi tempat pemantauan militer. Sejumlah pimpinan Palestina berdomisili di distrik ini,
antara lain petinggi Hamas, Khalil al-Hayya; pejabat Fatah, Abu Maher Hals; dan pejabat
Jihad Islami, Abdullah Shami.
Penghuni Shejaia sebagian besar kelas menengah ke bawah, dengan rumah sederhana dan
jalan yang sempit. Di distrik itu terdapat 11 masjid, yang terbesar adalah Ahmad Bin Usman,
yang menyimpan makam Pangeran Saifuddin Yalkhaga, pemimpin Jalur Gaza pada tahun
1445.
Distrik Shejaia mulai populer terutama akibat pertempuran Shejaia, yang terjadi satu tahun
sebelum meletus intifadahpertama tahun 1988. Saat itu terjadi pertempuran besar antara
tentara pendudukan Israel dan gerakan perlawanan Palestina. Begitu banyak jatuh korban
tewas dari tentara Israel ataupun gerilyawan Palestina.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
32/85
Distrik Shejaia pun dikenal neraka bagi tentara Israel. Israel kerap memulai serangan
terhadap Palestina di distrik ini. Pada perang Jalur Gaza tahun 2008, Israel menggempur
tanpa ampun Shejaia. Pada perang tahun 2012, Israel kembali menggempur Distrik Shejaia,
distrik yang menjadi saksi kekejaman perang.(Musthafa Abd Rahman, dari Kairo)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
33/85
Kerusuhan Xinjiang Telan
Korban 96 JiwaBEIJING, MINGGUMedia Pemerintah Tiongkok, Minggu (3/8), melaporkan, sebanyak
96 orang yang terdiri atas 37 warga sipil dan 59 teroris tewas dalam kerusuhan yang terjadi
di Xinjiang, Tiongkok Barat. Xinjiang merupakan wilayah basis etnis minoritas Muslim
Uighur.
Total jumlah korban karena kerusuhan yang melibatkan etnis Uighur dan etnis mayoritas di
Tiongkok, yakni Han, telah mencapai 200 orang di ibu kota Xinjiang, Urumqi, sejak
kerusuhan terjadi pada tahun 2009.
Terkait kerusuhan terbaru pekan lalu, polisi telah menahan 215 teroris. Sebanyak 13 warga
sipil terluka pada kerusuhan hari Minggu kemarin di sebuah kantor polisi dan kantor
pemerintah di daerah Shache atau Yarkand (dalam bahasa Uighur), di Prefektur Kashgar.
Kerusuhan hari Minggu kemarin merupakan bagian dari serangkaian kekerasan yang telah
terjadi pada beberapa bulan terakhir dan dikaitkan dengan wilayah yang kaya dengan sumber
daya yang besar. Kelompok hak asasi manusia menuding Pemerintah Tiongkok telah
merepresi kehidupan beragama dan budaya di wilayah Xinjiang tersebut.
Berita mengenai kerusuhan pertama kali muncul pada Selasa lalu ketika media Pemerintah
Tiongkok, Xinhua, melaporkan bahwa puluhan orang tewas atau terluka karena kasus
penikaman. Dalam laporannya pada hari Minggu kemarin, Xinhua menyebutkan bahwa
sebanyak 35 warga sipil dari etnis Han tewas dan 2 orang warga sipil etnis Uighur juga
tewas.
Sekelompok orang yang bersenjatakan pisau dan kapakmenyerang kantor polisi dan kantor
pemerintah, demikian Xinhua mengutip petugas polisi. Beberapa penyerang kemudian
beralih ke kota kecil dan menyerang warga sipil lainnya serta merusak kendaraan yangberlalu lalang.
Kelompok bersenjata pisau dan kapak tersebut juga mengeblok jalanan dan menghentikan
kendaraan yang lewat sebelum akhirnya menikam para penumpang tanpa pandang bulu.
Para petugas telah menyita semua pisau dari lokasi kejadian. Penyelidikan sementara
menunjukkan bahwa serangan tersebut terorganisasi dan terencana serta terkoneksi dengan
kelompok teroris Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM).
Informasi di Xinjiang sangat sulit diverifikasi secara independen dan banyak analis asing
meragukan kapasitas ETIM. Juru bicara World Uyghur Congress (WUC), Dilxat Raxit,
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
34/85
menuduh pasukan keamanan Beijing menggunakan senapan mesin ringan sehingga jumlah
korban tewas sangat besar.
Menutup kebenaran
Pemerintah Tiongkok telah mendistorsi insiden tersebut dan menuding insiden itu sebagaiaksi teroris untuk menutupkan kebenaran, mereka melakukan tembakan untuk merepresi etnis
Uighur, kata Raxit dalam pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik kepadaAFP.
Sementara Beijing menyalahkan separatis Xinjiang sebagai pelaku serangkaian kekerasan,
baik di Xinjiang maupun di luar wilayah Xinjiang.
Insiden yang paling mengejutkan adalah penikaman yang terjadi di sebuah pasar di Urumqi
pada Mei 2014 yang mengakibatkan 39 orang tewas terbunuh. Juga penikaman di stasiun
kereta di kota Kunming pada bulan Maret 2014 yang menewaskan 29
orang. (AFP/REUTERS/LOK)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
35/85
Gempa Guncang Yunnan
Longsor Batu di Nepal Tewaskan 100Orang
BEIJING, MINGGUSedikitnya 150 orang tewas dan 1.300 orang terluka akibat
gempa bumi yang menghantam wilayah pegunungan Provinsi Yunnan, Tiongkok barat
daya, pada Minggu (3/8). Gempa yang terjadi di Prefektur Zhaotong merobohkan
bangunan dan rumah.
Warga pun panik mencari mereka yang selamat di antara reruntuhan gempa. Setidaknya ada150 orang tewas, demikian laporan kantor berita Pemerintah Tiongkok, Xinhua.
Banyak bangunan rusak dan korban tewas ataupun terluka masih terus didata. Pusat gempa
terletak di kota kecil Longtoushan. Kantor berita lainnya, China News Service, melaporkan,
lebih dari 1.300 orang mengalami cedera dan 12.000 rumah ambruk.
Televisi Pemerintah Tiongkok menayangkan gambar warga yang tengah berlari menjauhi
rumah-rumah mereka yang ambruk dan berkumpul di jalanan. Saksi mata mendeskripsikan
kehancuran di Yunnan tersebut di media sosial. Dinding sejumlah bangunan hancur dan
pipa-pipa air pecah. Aliran listrik pun dipadamkan, demikian ditulis seorang pengguna
media sosial yang tinggal di Ludian, 23 kilometer (km) dari pusat gempa.
Pesan tersebut dilengkapi dengan gambar dinding bangunan yang hancur dan tumpukan bata
yang berserakan di jalanan. Warga Ludian lainnya menggambarkan lokasi tersebut seperti
lokasi peperangan. Saya tidak pernah merasakan getaran yangsedemikian kuat sebelumnya.
Apa yang saya lihat sekarang hanyalah reruntuhan bangunan.
Ludian berpopulasi 265.900 orang dan terletak lebih dari 300 km dari ibu kota Provinsi
Yunnan, Kunming.
Longsor Nepal
Tim penyelamat bencana tanah longsor di timur laut Nepal, Minggu, akhirnya angkat
tangan bahwa tak ada lagi korban yang selamat. Bencana tanah longsor di Nepal telah
menewaskan 100 orang. Korban tewas karena tertimbun lumpur dan batu.
Sembilan jenazah telah ditarik dari reruntuhan setelah tanah longsor terjadi. Longsor tersebut
disebabkan hujan deras yang menghantam dusun-dusun kecil di sepanjang sungai di Distrik
Sindhupalchok pada Sabtu dini hari lalu. Sudah lebih dari 24 jam korban yang tewas
tertimbun lumpur. Kami tak punya harapan bisa menemukan lagi korban yang masih hidup,kata Kepala Manajemen Bencana Nepal Yadav Prasad Koirala.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
36/85
Kami menemukan satu korban tewas lagi sehingga korban tewas yang telah diangkat dari
reruntuhan longsor batu menjadi sembilan orang, kata Koirala. Ia menambahkan, menurut
data, ada 155 orang masih hilang. Polisi dan tentara Nepal terus mencari korban tanah
longsor tersebut.
Ribuan orang yang menyeberang ke perbatasan India telah dievakuasi di tengah kekhawatiran
terjadinya banjir bandang akibat tanah longsor tersebut. Para pekerja Nepal mencoba
membersihkan reruntuhan akibat tanah longsor tersebut dengan membendung Sungai
Sunkoshi. (AFP/LOK)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
37/85
Trauma Chicago Boys
PADA awal tahun 1900-an, Argentina termasuk jajaran delapan negara termakmur dunia,
lebih kaya daripada Italia atau Perancis. Keadaan berbalik total setelah Perang Dunia I.
Profesor ekonomi dari Harvard, Edward L Glaeser, di situs Traducir Argentina menulis,
penyebabnya adalah pendidikan warga yang tertinggal dan ketidakstabilan politik.
Kantor berita Reuters menuliskan, krisis menyebabkan masyarakat bosan. Pada tahun 1930
militer mengudeta Hipolito Yrigoyen, presiden yang terpilih secara demokratis. Pergantian
kekuasaan pun mengharu biru Argentina sepanjang abad 20.
Kondisi ini memunculkan tokoh seperti Presiden Juan Peron dan istri ketiganya, Evita Peron,yang populis dan anti ketimpangan sosial. Muncullah gerakan Peronis dengan tiga pilar:
keadilan sosial, kemerdekaan ekonomi, dan kedaulatan politik. Namun, Peronis tak bertahan
dan negara terus berganti pemimpin, antara tokoh politik ekstrem kiri dan kanan. Begitu terus
hingga awal dekade 2000-an.
Sejarah lain mewarnai kehidupan politik ekonomi berupa peran teknokrat yang disebut
sebagai Chicago Boys. Ini julukan bagi para ekonom Amerika Latin didikan University of
Chicago, Amerika Serikat. Ekonom AS peraih Hadiah Nobel, Milton Friedman, merupakan
salah satu motornya bersama Profesor Arnold Harberger.
Ini berawal dari program pertukaran mahasiswa Pontificia Universidad Catlica de Chile dan
University of Chicago pada 1955. Para mahasiswa ini kemudian balik ke Cile untuk
menjalankan perekonomian berdasarkan mekanisme pasar. Peran teknokrat Chicago Boys
ini meluas ke negara-negara Amerika Latin lewat bantuan Dana Moneter Internasional (IMF),
yang kerap tampil sebagai penolong saat negara Amerika Latin mengalami krisis ekonomi.
Analisis dari Stanford University menuliskan, Amerika Latin kemudian salah mengerti peran
Friedman. Ekonom besar AS ini hanya ingin menerapkan mekanisme pasar untuk
memperbaiki perekonomian kawasan. Namun, Friedman dicurigai karena dekat dengan parapemimpin diktator Amerika Latin.
Argentina pun curiga kepada IMF dan Chicago Boys karena kapitalis asal AS dan Eropa
masuk lewat reformasi ekonomi ala IMF. Di bawah kepemimpinan para diktator, termasuk di
Argentina, bercokollah korporasi asal AS dan Eropa di sektor perbankan, pertanian, dan jasa
keuangan.
Ini diperburuk kuatnya tekanan kapitalis asing kepada pemerintah untuk melemahkan
kelompok pekerja dan menimbulkan ketimpangan. Hal ini peka bagi Argentina, yang saat ini
dipimpin Christina Fernandez, seorang Peronis. Sejak masih menjadi mahasiswi hukumUniversidad Nacional de La Plata dekade 1970-an, Christina telah terasuki ide-ide Peronis.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
38/85
Isu Kepulauan Falkland, koloni Inggris di wilayah Argentina, semakin memunculkan
sentimen nasionalis Argentina. Kesadaran Amerika Latin akan resep buruk ekonomi IMF
yang mencekoki mekanisme pasar tanpa unsur sosial memunculkan kebencian. Ini diperkuat
kebangkitan Tiongkok, mitra yang dianggap positif di Amerika Latin. Argentina adalah salah
satu negara yang diuntungkan dengan investasi Tiongkok, termasuk pembangunaninfrastruktur.
Sejarah pahit ekonomi masa lalu, dan trauma kepada Chicago Boys, membuat Argentina di
bawah Hernandez balik melawan para pemberi pinjaman yang dianggap rakus. Hernandez
berusaha memenggal warisan utang negara masa lalu.
Pemenggalan utang ini ditolak kapitalis AS, yang diwakili Elliott Management. Argentina
dinyatakanselective defaultoleh Standard and Poors bukan karena tidak punya uang,
melainkan karena Elliott Management meminta utang dibayar penuh. Argentina tidak
membayar cicilan utang, walau mampu, sepanjang tuntutan Elliott Management tidakdipenuhi. Itulah yang menjadi masalah.(REUTERS/AP/AFP/MON)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
39/85
Perlu Pengawasan Tegas
BALIKPAPAN, KOMPASWarga masyarakat, khususnya di Balikpapan, Kalimantan
Timur, menilai kebijakan pengendalian konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi merupakan
langkah bagus untuk menyadari publik. Namun, langkah itu harus dilakukan dengan
pengawasan ketat dan tegas.
Aturan sudah ada, tetapi tidak ada pengawasan tegas. Imbasnya, mereka yang seharusnya
membeli BBM nonsubsidi leluasa membeli BBM subsidi. Itu yang membuat BBM subsidi
masih susah didapat, ujar Gabi (31), wargaGunung Samarinda Baru, Balikpapan, Minggu
(3/8), saat mengisi pertamax.
Gabi mengaku bukan orang berada, tetapi ia sadar motor matik dengan sistem injeksi
seharusnya diisi dengan pertamax. Mobil mahal juga seharusnya diisi BBM nonsubsidi. Di
Balikpapan, banyak orang kaya, tapi mentalnya kere, katanya.
PantauanKompasselama beberapa hari terakhir di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar
untuk umum (SPBU) di Balikpapan, kendaraan yang antre untuk mengisi solar dan premium
subsidi adalah kendaraan yang seharusnya diisi solar nonsubsidi atau Pertamina Dex maupun
pertamax. Tidak pernah ada antrean kendaraan yang mengisi BBM nonsubsidi.
Minggu (3/8) sore, misalnya, di SPBU Balikpapan Baru terlihat pikap dobel kabin tahun
2013 mengantre solar subsidi. Demikian pula mobil matik tahun 2012 mengantre premium
subsidi. Selain itu, sejumlah sepeda motor matik dengan sistem injeksi juga masih mengisi
premium subsidi.
Pemilik mobil pikap yang mengaku dari Kalimantan Tengah itu mengatakan, ia membeli
solar subsidi karena harga. Harga solar nonsubsidi minimal dua kali lipat harga solar subsidi.
Saya beli solar nonsubsidi jika kehabisan solar subsidi, ujarnya.
Awal tahun 2011, BBM subsidi langka di semua SPBU maupun agen penjual minyak solar
(APMS) di Kaltim dan Kalimantan Utara. Namun, masyarakat pun jengkel karena di dekat
SPBU yang kehabisan BBM subsidi, sering ada pedagang bensin/solar subsidi dengan stok
banyak.
Andar Titi Lestari, External Relation Marketing Operation Regional VI Pertamina, di
Balikpapan, mengatakan, perilaku sebagian masyarakat yang mestinya membeli BBM
nonsubsidi tetapi tetap membeli BBM subsidi, menurut Andar, sulit dicari solusinya. Kami
di Pertamina hanya bisa mengimbau, katanya.(PRA)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
40/85
Angkutan Umum Mengaku
Sulit Mengubah WaktuPengisian
JAKARTA, KOMPASKebijakan pengendalian bahan bakar minyak, terutama solar
bersubsidi, membuat pengusaha angkutan umum harus mengakali kegiatan operasional
karena sulit untuk memindah waktu pengisian bahan bakar minyak. Bahkan, para sopir
berpikiran membatasi waktu operasional mereka.
Ketua Umum Koperasi Angkutan Jakarta Nanang Basuki di Jakarta, akhir pekan lalu,
mengatakan, ongkos angkutan umum kemungkinan besar bisa naik karena kebijakan ini.
Pasalnya, biaya operasional diperkirakan membengkak dengan pembatasan pembelian solar
bersubsidi hanya pada pukul 08.00-18.00.
Kami biasanya isi penuh sekitar 50 liter tiap malam hari untuk persiapan pagi. Tidak bisa isi
pagi terus berangkat, kata Nanang.
Waktu operasional angkutan umum di Jakarta dimulai sejak pukul 05.00 hingga pukul 22.00
untuk kopaja, khususnya kopaja AC. Untuk mikrolet, bahkan beroperasi 24 jam. Karena itu,
para sopir angkutan umum mengaku kesulitan dengan pembatasan penjualan solar bersubsidi
tersebut.
Direktur PT Mayasari Bhakti Arifin Azhari juga mengatakan, pengisian tangki penuh
angkutannya biasa dilakukan saat hendak pulang ke pul pada malam hari. Dengan demikian,
pagi hari angkutan langsung berangkat keluar dari pul. Umumnya, angkutan keluar dari pul
pada pukul 03.00 atau 04.00.
Pada dasarnya, pembatasan tidak masalah apabila ada prioritas bagi angkutan umum untuk
mengisi (bahan bakar), kata Arifin.
Menurut dia, pembatasan ini akan berakibat kepada para pengguna angkutan umum.
Operasional dikhawatirkan terganggu hanya karena kebutuhan mengisi bahan bakar.
Penumpang pun bisa telantar karena angkutan umum mengejar waktu untuk mengisi solar
bersubsidi.
Kalau sekarang isinya pukul 08.00, penumpang yang mau berangkat kerja bagaimana
nasibnya? Kalau isinya sore, malam lebih baik tak beroperasi untuk menghemat, ungkap
Marko (45), sopir Kopaja 16, rute Ciledug-Tanah Abang.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
41/85
Sopir Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) Jurusan Grogol-Kampung Melayu,
Kuswoyo (52), menyampaikan, pembatasan sebaiknya tidak dilakukan untuk angkutan umum
karena waktu pembelian biasanya dilakukan pada malam hari.
Kalau harus mengantre pagi hari, artinya kami tidak jalan. Belum lagi antrean akan panjang
karena semua kendaraan mengisi solar bersamaan, ujar Kuswoyo.
Setiap hari, ia dan rekannya menghabiskan Rp 600.000 untuk pemakaian solar dengan
delapan kali perjalanan pulang-pergi Grogol-Kampung Melayu. Pengisian biasanya
dilakukan dua kali, malam dan siang hari.
Kalau kami ubah waktu pengisian pada siang hari dengan solar penuh tetapi penumpang
tidak ada, kan, kami rugi. Sementara kalau isi pagi atau sore tentu susah karena penumpang
lagi ramai-ramainya, katanya.
Hal senada diungkapkan Jawawi (54), sopir Kopaja jurusan Senen-Tanjung Priok, yang
bingung menentukan waktu mengisi bahan bakar yang tepat apabila kebijakan ini diterapkan.
Menurut Jawawi, kebijakan ini hanya akan membuat pendapatannya secara tidak langsung
akan berkurang.
Jawawi dan rekannya membeli solar bersubsidi di SPBU wilayah Jakarta Utara karena
dihentikannya penjualan di Jakarta Pusat.
Secara terpisah, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy
Noorsaman Sommeng menjamin pembatasan ini tak menimbulkan masalah pada angkutan
umum. Masyarakat diimbau untuk tenang dan tidak panik dengan kebijakan
ini.(A04/A10/PRA/PIN)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
42/85
Menagih Keberpihakan
TUDINGAN bahwa pemerintah selama ini minim memberi dukungan bagi pengembangan
transportasi umum kerap disuarakan sejumlah kalangan. Populasi kendaraan pribadi
membeludak akibat tidak tersedianya alternatif moda transportasi umum memadai.
Adalah hak warga untuk membeli kendaraan pribadi, entah karena memang benar-benar
butuh ataupun sekadar memenuhi gaya hidup. Namun, jangan pula diabaikan adanya warga
yang terpaksa membeli kendaraan pribadi hanya gara-gara pemerintah tidak mampu
menyediakan sistem transportasi publik yang murah dan nyaman.
Fenomena maraknya pengajuan kredit kendaraan bermotor pun seharusnya dilihat pula darisisi tersebut. Selama ini, sebagian warga sebenarnya belum mampu membeli kendaraan
pribadi, tetapi karena dipaksa keadaan mereka harus mengajukan kredit.
Sebagai gambaran, jumlah populasi mobil yang terdata Kepolisian RI pada tahun 2012
mencapai 9,548 juta unit. Populasi mobil di Indonesia terus bertambah.
Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, total penjualan mobil di
Indonesia tahun 2011 sebanyak 894.164 unit. Meningkat menjadi 1.116.230 unit tahun 2012.
Pada tahun 2013, total penjualan mobil tercatat 1.229.916 unit. Sementara itu, sepanjangJanuari-Juni 2014 penjualan mobil sebanyak 642.311 unit.
Tren peningkatan penjualan juga terlihat pada sepeda motor. Dari data Asosiasi Industri
Sepeda Motor Indonesia, total penjualan sepeda motor tahun 2012 sebanyak 7.064.457 unit
dan naik menjadi 7.743.879 unit tahun 2013. Sepanjang Januari-April 2014, sepeda motor
yang terjual sebanyak 2.711.866 unit.
Seperti dituturkan ahli transportasi Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno,
skema subsidi yang telah diterapkan sampai sekarang dinilai tidak tepat sasaran. Akibatnya,
subsidi cenderung dinikmati pemilik kendaraan pribadi.
Merujuk pada APBN-Perubahan 2014, subsidi BBM sebesar Rp 246,5 triliun. Sebanyak 97
persen di antaranya, yakni Rp 239,11 triliun, habis untuk subsidi transportasi darat.
Perinciannya, subsidi BBM untuk mobil pribadi menguras 50 persen dari anggaran tersebut,
yakni Rp 119,11 triliun. Disusul subsidi BBM sepeda motor sebesar 43 persen (Rp 102,82
triliun), mobil barang 4 persen (Rp 9,56 triliun), dan transportasi umum 3 persen (Rp 7,17
triliun).
Artinya, pemerintahan saat ini telah mewariskan kebijakan memanjakan kendaraan pribadi.Dampak ekonominya besar karena menguras 93 persen subsidi BBM transportasi darat.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
43/85
Di sisi lain, angkutan umum kian tidak diperhatikan. Mendorong warga kian meninggalkan
angkutan umum. Angkutan umum di beberapa kota pun sirna.
Akibat besarnya beban subsidi BBM, terutama bagi pemilik kendaraan pribadi, pemerintah
pun tidak punya dana membiayai program infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya.
Kebijakan yang tidak pro kepentingan publik seperti ini sepatutnya diakhiri. Saatnya
pemberian dukungan bagi pengembangan transportasi umum agar segera dimulai di negeri
ini. (C Anto Saptowalyono)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
44/85
Korporasi Petani Garam
DiragukanKKP Yakin Terbentuk 50 Usaha
JAKARTA, KOMPASUpaya pemerintah membangkitkan usaha garam rakyat
sebaiknya fokus pada pembenahan tata produksi dan tata niaga. Pembentukan badan
usaha berupa korporasi tambak garam rakyat dikhawatirkan akan mengulang
kegagalan proyek-proyek sebelumnya.
Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice Riza Damanik di Jakarta, Sabtu (2/8),
mengemukakan, selama ini pengelolaan tambak garam rakyat yang tidak efisien disebabkan
oleh lemahnya tata kelola, kualitas dan kuantitas produksi, serta tidak ada jaminan
perlindungan harga.
Upaya membangkitkan usaha garam rakyat seharusnya fokus untuk menjawab persoalan
dasar tersebut melalui, pertama, pembenahan tata kelola, termasuk akurasi data sebaran
produksi. Kedua, perbaikan tata produksi. Dan ketiga, tata niaga berupa jaminan pasar dan
harga jual.
Riza menambahkan, penguatan ekonomi petani garam seharusnya mengedepankan koperasi
sebagai kekuatan ekonomi rakyat ketimbang membentuk korporasi baru yang belum tentu
sesuai dengan pola usaha petani garam rakyat. Di samping itu, perlu upaya penguatan
keahlian, produksi, dan perniagaan.
Tanpa pembenahan tata kelola, tata produksi, dan tata niaga, program klusterisasi tambak
garam rakyat dikhawatirkan hanya berakhir sebagai proyek, kata Riza.
Pola klusterisasi garam rakyat yang akan dikembangkan Kementerian Kelautan dan
Perikanan tahun 2014-2019 adalah menghimpun lahan petambak-petambak garam hingga
membentuk hamparan seluas 40-50 hektar.
Klusterisasi, menurut rencana, diterapkan pada sembilan sentra produksi garam rakyat berupa
proses hulu-hilir produksi garam industri, meliputi petak tambak garam, tandon, gudang,
kantor, dan pabrik pengolahan garam. Teknologi yang akan diterapkan untuk menghasilkan
garam industri berupa geomembran ataupun teknologi ulir filter (TUF) dengan kapasitas
produksi ditargetkan 200 ton per hektar.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan
Perikanan Sudirman Saad mengemukakan, pihaknya sedang mengidentifikasi pemilik lahan
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
45/85
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
46/85
Inflasi Terkendali, Tetapi
Defisit LagiOleh: Anastasia Joice Tauris Santi
Jakarta, Kompas - Laju inflasi pada Juli tercatat sebesar 0,93 persen. Badan Pusat Statistik
di Jakarta, Senin (4/8), juga mengumumkan bahwa neraca perdagangan defisit sebesar 305,1
juta dollar AS. Secara musiman, inflasi pada saat Lebaran memang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan pada bulan lainnya. Namun, BPS beranggapan bahwa inflasi ini cukup
terkendali.
Penyumbang inflasi terbesar masih berasal dari kelompok bahan makanan. Dengan demikian,
laju inflasi pada tahun kalender hingga Juli sebesar 2,94 persen dan tingkat inflasi antartahun
sebesar 4,53 persen.
Laju inflasi pada Ramadhan dan Lebaran memang lebih tinggi, tetapi secara tahunan ada
penurunan, inflasi antartahun pada Juli 2014-Juli 2013 turun dibandingkan dengan inflasi
antartahun Juni 2014 dari Juni 2013 yang sebesar 6,7 persen.
Penurunan ini terjadi karena dampak beberapa kejadian pada Juli tahun lalu setelah adaimplementasi kenaikan harga bahan bakar minyak pada Juni 2013.
Selain itu, inflasi Juli 2014 juga lebih tinggi karena ada kenaikan tarif listrik, tahun ajaran
baru, dan kenaikan tarif transportasi pada Lebaran, kata analis dari MayBank Kim Eng, Dini
Agmivia.
Beberapa komoditas yang naik pada Juli lalu, antara lain, adalah ikan segar, tarif tenaga
listrik, tarif angkutan dalam kota, tarif angkutan udara, beras, daging sapi, telur ayam ras,
bayam, tomat sayur, dan bawang merah. Sementara itu, harga komoditas yang turun adalah
wortel.
Perdagangan defisit lagi
Nilai ekspor Indonesia pada Juni 2014 mencapai 15,42 miliar atau naik 4 persen
dibandingkan dengan ekspor Mei lalu.
Dibandingkan dengan Juni 2013 juga naik 4,45 persen. Dari sisi impor, nilai impor pada Juni
mencapai 15,72 miliar dollar AS. Angka ini naik 6,44 persen dari Mei 2014. Dibandingkan
dengan Juni 2013, impor naik 0,54 persen. Komoditas impor seperti tekstil dan bahan
makanan, seiring dengan bulan puasa dan Lebaran, menjadi salah satu pendorong kenaikan
impor.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
47/85
Berdasarkan data impor dan ekspor tersebut, pada bulan Juni tercatat defisit sebesar 301,5
juta dollar AS. Secara akumulatif, defisit neraca perdagangan pada Januari-Juli mencapai
1,14 miliar dollar AS.
Permintaan beberapa barang impor pada bulan puasa dan Idul Fitri membesar. Pada sisi
ekspor, kondisi perekonomian yang membaik dari beberapa negara mitra dagang Indonesia
akan berdampak baik pula bagi prospek ekspor nonmigas Indonesia pada jangka menengah,
kata Ekonom Danareksa Research Institute Damhuri Nasution.
Damhuri sebelumnya memperkirakan ekspor Indonesia mencapai 14 miliar dollar AS pada
Juni dan impor sebesar 14,3 miliar dollar AS. Sehingga defisit sebesar 285,4 juta dollar AS,
ujarnya.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
48/85
Warga Bentrok, 5 Orang
TewasOleh: Fransiskus Pati Herin
AMBON, KOMPASWarga dua desa di Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian
Barat, Maluku, yakni Desa Luhu dan Desa Iha, terlibat bentrokan berdarah pada Senin (4/8).
Enam orang dikabarkan meninggal, masing-masing lima dari Luhu dan satu dari Iha.
Bentrokan tersebut dipicu kesalahpahaman warga di kedua desa menyusul salah satu warga
Desa Luhu ditemukan tewas di Desa Iha. Warga Luhu menuduh warga Iha membunuh warga
mereka yang diketahui mengalami keterbelakangan mental itu.
Akibat kesalahpahaman tersebut, kondisi di kedua desa yang bertetangga itu tegang dalam
dua hari terakhir. Situasi itu kemudian memuncak. Warga tidak bisa mengendalikan diri
sehingga terlibat bentrokan pada Senin sekitar pukul 06.00 WIT.
Kondisi masih memanas karena pertikaian masih berlangsung. Kami belum
mengidentifikasi secara pasti jumlah korban dan kerusakan yang timbul akibat bentrokan
itu, kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Seram Bagian Barat Komisaris Alberth Sairela saat
dihubungiKompasdari Ambon.
Dalam bentrokan itu, warga mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan api. Sejumlah
informasi menyebutkan, beberapa korban tewas akibat terkena tembakan senjata api rakitan.
Menurut Alberth, aparat gabungan TNI dan Polri sedang bergerak menuju lokasi dari ibu kota
Kabupaten Seram Bagian Barat, Piru, yang ditempuh dalam waktu lebih kurang dua jam
perjalanan. Kondisi jalan yang buruk menyebabkan mobilisasi aparat terhambat.
Jangan terpancing
Bupati Seram Bagian Barat Jacobus Puttileihalat mengatakan, langkah pertama yang diambilpemerintah adalah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menetralkan keadaan.
Aparat akan berjaga di perbatasan kedua desa dan melucuti senjata warga.
Setelah kondisi kondusif, baru kami akan mengupayakan perdamaian. Namun, yang paling
penting saat ini adalah bagaimana mencegah konflik itu agar tidak meluas dan tidak
berkepanjangan. Warga juga kami imbau agar tidak terpancing oleh isu-isu yang
menyesatkan, tutur Jacobus.
Bentrokan berdarah antara Desa Luhu dan Desa Iha itu menambah panjang kasus konflik
sosial di Maluku dalam satu pekan terakhir. Sebelumnya terjadi bentrokan di antara dua desabertetangga di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, yakni Desa Seith dan Lima.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
49/85
Aparat Tetap Siaga di
Perbatasan Dua DesaAMBON, KOMPASSebanyak 252 aparat gabungan dari TNI dan Polri tetap bersiaga di
perbatasan Negeri (Desa) Seith dan Negeri Lima di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku
Tengah, Maluku, yang terlibat bentrokan berdarah pada Kamis pekan lalu. Hal itu dilakukan
untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan, mengingat kedua pihak belum mencapai
kesepakatan damai dalam pertemuan pertama yang digelar pada Sabtu (2/8).
Pertemuan antara perwakilan dari kedua desa itu dilakukan di Polres Pulau Ambon dan
Pulau-pulau Lease, yang dimediasi Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun
Komisaris Besar I Putu Bintang Juliana. Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Maluku Tengah, Ali Sella.
Namun, pertemuan itu belum mendapatkan kata akhir. Kedua belah pihak yang berkonflik
masih berbeda pandangan terkait konsekuensi lanjutan setelah kesepakatan damai diambil.
Negeri Lima menginginkan proses hukum bagi sejumlah pelaku yang ditahan tetap berlanjut.
Namun, utusan dari Seith menolak.
Terkait bentrokan itu, polisi menahan dua warga Negeri Lima dan tiga warga Seith.
Perbedaan pandangan itu akan disampaikan kembali kepada warga di masing-masing desa
untuk mendapatkan tanggapan balik sebelum digelar pertemuan kedua pada pekan ini.
Oleh karena belum ada kesepakatan kedua belah pihak untuk berdamai, kami belum bisa
menarik personel Polri dan TNI yang kini masih di lapangan. Hal ini untuk mengantisipasi
kemungkinan yang tidak kita inginkan bersama, ujar Bintang di Ambon, Minggu (3/8).
Menurut dia, pasukan akan ditarik jika kedua belah pihak yang berkonflik sudah sepakat
berdamai. Selain bersiaga di perbatasan, sebagian personel gabungan TNI dan Polri disebar di
kedua desa untuk meredam gejolak, termasuk mencegah upaya provokasi yang saat ini
gencar dilakukan sejumlah oknum melalui penyebaran layanan pesan singkat (SMS).
Aparat keamanan juga menjamin keamanan bagi warga kedua desa yang hendak bepergian ke
Ambon. Akses utama dari Negeri Lima menuju Ambon melewati Negeri Seith. Jalur itu
sebelumnya diblokir oleh warga.
Rahmat Tunny, warga Negeri Lima mengatakan, warga Negeri Lima belum berani melintasi
wilayah Negeri Seith. Warga masih khawatir bentrokan, yang menewaskan empat orang
(Kompas, 1/8) akan terjadi lagi.
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
50/85
Menurut Sekretaris Negeri Seith, Issa Talla, pihaknya pun belum bisa menjamin keamanan
warga Negeri Lima yang melintas di wilayah Seith.(FRN)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
51/85
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
52/85
dan istrinya baru saja bersilaturahim ke rumah neneknya di Desa Basarang dan akan pulang
ke Desa Lamunti, Kapuas.
Rahmat (32), korban selamat asal Panamas, mengatakan, dia bersama Mirla (27), istrinya,
serta kedua anaknya, Tantri (9) dan Arif (7), berencana berziarah ke makam keluarga di
Banjarmasin. Mesin mati dan tiba-tiba kami tenggelam.Alhamdulilah, kami sekeluarga
selamat. Saya hanya berpegangan plastik berisi pakaian. Tidak ada pelampung di kapal, ujar
dia.
Kepala Bagian Operasional Polres Kapuas Komisaris Putu Yudha menuturkan, kapal itu
kelebihan penumpang. Kapal itu idealnya membawa 30 orang dan 15 sepeda motor. Namun,
saat itu penumpang mencapai 70 orang dan 20 sepeda motor, ujarnya. Adi Rifani dan Iwan
(30), pemilik kapal, ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan itu. Adi tidak memiliki
surat tanda kecakapan nakhoda.
Menurut Wakil Bupati Kapuas Muhajirin, tenggelamnya kapal ini adalah pelajaran bagi
semua. Keselamatan penumpang, termasuk kelayakan kapal, harus lebih diperhatikan.(dka)
-
8/12/2019 Artikel Pilihan Kompas 4 Agustus 2014
53/85
Pejabat Bupati Karawang
Belum DitunjukKARAWANG, KOMPASPemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meminta
arahan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyusul ditangkapnya Bupati Karawang
Ade Swara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pekan lalu. Permohonan itu belum
membahas soal penunjukan pejabat pelaksana tugas (Plt), tetapi meminta petunjuk soal
kelanjutan pembangunan yang telah diprogramkan Ade Swara.
Wakil Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menjelaskan, saat ini kewenangan dirinya
masih terbatas. Sekretaris Daerah Karawang sudah melayangkan surat kepada GubernurJabar hanya minta arahan dan petunjuk, tapi belum membahas permintaan ditunjuknya
pelaksana tugas, ujar Cellica, pekan lalu.
Dia menjamin seluruh agenda pemerintahan berjalan terus. Segala prioritas pembangunan di
masa jabatan periode Ade Swara akan dilanjutkan. Berbagai kekurangan program akan terus
dievaluasi.
Sekda Karawang Teddy Rusfendi menambahkan, sejauh ini Ade masih Bupati Karawang
kecuali bila yang bersangkutan sudah melimpahkan kewenangannya. Namun untuk tanda
tangan dan kehadiran dalam suatu kegiatan sesuai aturan, bila bupati berhalangan bisa olehwakil bupati. Pemerintahan tetap jalan normal, ucap Teddy.
Sementara itu Polres Banggai, Sulawesi Tengah, menetapkan SA, kontraktor pengadaan
traktor pada Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat tahun anggaran 2013. Dari 9 unit
traktor yang diadakan, 5 unit di antaranya diduga menyimpang.
Berdasarkan hasil penelusuran pada proyek yang menghabiskan APBD 2013 senilai Rp 600
juta, kami menetapkan SA sebagai tersangka, ujar Kepala Polres Banggai