API Halusinasi

7
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial Klien : Tn. W Nama Mahasiswa : Noorasani Manda Mufarika Status interaksi perawat-klien : Fase kerja (Pertemuan ke-2) Tanggal : 22 Februari 2013 Lingkungan : Tempat interaksi di ruang tamu. Perawat dan keluarga Jam : 11.00-11.20 (20 menit) Sama-sama duduk lesehan di bawah, rumah tampak sepi Tempat : wonorejo rt 3 Dan klien tidak ada dirumah karena pergi bekerja Deskr ipsi klien : Penampilan kelu arga klie n tampa k rapi, memk aai kaos lenga n pend ek, celan a pende k selut ut, rambu t pende k, dan berjalan tidak memakai alas kaki Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mendapat dukungan dari keluarga serta keluarga dapat merawat klien Komunikasi Verbal Komunikasi non verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien/Keluarga Rasional P : “Sel amat si ang, Mas! P : me ny apa, be rj al an me nuju anak klien (keluarga) K : melihat perawat lalu tersenyum P berharap K mau menerima P karena ini sudah interaksi kedua K senang ada yang mengajaknya berbicara Ucapan salam merupakan penghargaan dan perhatian perawat terhadap klien atau keluarga K : “Iya, siang MbakK : tersenyum kepada perawat sambil mempersilahkan duduk P : membalas senyuman keluarga klien P senang karena K mau menerima kehadiran P Keluarga klien menerima sapaan dari perawat Keluarga klien menanggapi sapaan perawat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kakak klien bisa menerima kehadiran perawat P : ““Bagaima na kab ar Mas hari ini?” P : memandang K, badan condong ke depan K : menatap P kadang menunduk P berharap K mau mengutarakan sesuatu pada P K tampak masih malas berbicara dengan P Pertanyaan pembuka memberi kesempatan klien untuk bebas mengungkapkan isi hati/ pikirannya

description

MHN

Transcript of API Halusinasi

7/16/2019 API Halusinasi

http://slidepdf.com/reader/full/api-halusinasi-5634f9ee441bd 1/7

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Tn. W Nama Mahasiswa : Noorasani Manda Mufarika

Status interaksi perawat-klien : Fase kerja (Pertemuan ke-2) Tanggal : 22 Februari 2013

Lingkungan : Tempat interaksi di ruang tamu. Perawat dan keluarga Jam : 11.00-11.20 (20 menit)

Sama-sama duduk lesehan di bawah, rumah tampak sepi Tempat : wonorejo rt 3

Dan klien tidak ada dirumah karena pergi bekerja

Deskripsi klien : Penampilan keluarga klien tampak rapi, memkaai kaos lengan pendek, celana pendek selutut, rambut pendek, dan

berjalan tidak memakai alas kaki

Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mendapat dukungan dari keluarga serta keluarga dapat merawat klien

Komunikasi Verbal Komunikasi non verbalAnalisa Berpusat Pada

PerawatAnalisa Berpusat Pada

Klien/KeluargaRasional

P : “Selamat siang, Mas!” P : menyapa, berjalan menuju

anak klien (keluarga)

K : melihat perawat lalu

tersenyum

P berharap K mau menerima

P karena ini sudah interaksi

kedua

K senang ada yang

mengajaknya berbicara

Ucapan salam merupakan

penghargaan dan perhatian

perawat terhadap klien atau

keluarga

K : “Iya, siang Mbak” K : tersenyum kepada perawat

sambil mempersilahkan duduk

P : membalas senyuman

keluarga klien

P senang karena K mau

menerima kehadiran P

Keluarga klien menerima

sapaan dari perawat

Keluarga klien menanggapi

sapaan perawat. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa kakak

klien bisa menerima kehadiran

perawat

P : ““Bagaimana kabar Mas

hari ini?”

P : memandang K, badan

condong ke depan

K : menatap P kadang

menunduk

P berharap K mau

mengutarakan sesuatu pada

P

K tampak masih malas

berbicara dengan P

Pertanyaan pembuka memberi

kesempatan klien untuk bebas

mengungkapkan isi hati/

pikirannya

7/16/2019 API Halusinasi

http://slidepdf.com/reader/full/api-halusinasi-5634f9ee441bd 2/7

K : “Ya lumayan senang.

Kemarin istri saya sudah

melahirkan. Sekarang saya

lagi libur kerjanya”

K : menatap perawat

P : memperhatikan klien

P merasa senang K mau

mulai menceritakan apa yang

dirasakan

K menginginkan P mengerti

akan kondisinya Dengan menanyakan kabar  

maka keluarga akan lebih rileks

P : “Wah selamat ya Mas.

Bagaimana Keadaan Bapak

sekarang? Apa pendapat Mas

tentang Bapak Mas?

P : tersenyum, menatap klien

K : tersenyum, memandang

perawat

P berharap keluarga mau

menceritakan kondisi klien

K merasa senang P mau

mengerti kondisinya

Pertanyaan terbuka memberikan

kesempatan pada keluarga untuk

mengungkapkan pendapat atau

cara pandang keluarga terhadap

kondisi klien

K : “Ya begitu itu Mbak, kalau

pagi kadang sering ngobrol

sendiri, tertawa sendiri, kayak

ada yang mengajaknya

ngomong”

K : menatap perawat sebentar 

kemudian menunduk

P : memperhatikan keluarga,

badan condong ke depan

P merasa senang keluarga

mau berbagi cerita tentang

keadaan klien

K masih kurang terbuka

terhadap P

Mengetahui kondisi klien yang

sebenarnya sangat penting untuk

menentukan intervensi

selanjutnya

P : “Oooo begitu Mas. Baiklah,

Hari ini kita akan mulai

berdiskusi tentang masalah

yang Bapak Mas alami dan

bantuan yang bisa Mas

berikan bagaimana?”

P : mengangguk-anggukkan

kepala memandang klien

K : menunduk

P berharap keluarga mau

berdiskusi

K masih kurang terbuka

terhadap P

Kontrak tujuan yang jelas

membantu keluarga memahami

maksud interaksi

K : “Oh iya mbak, gak apa-

apa. Kadang saya juga

bingung”

K : mengangguk-anggukkan

kepala memandang perawat

P : kontak mata terhadap klien

P lega karena keluarga mau

diajak berdiskusi

K merasa senang ada

teman yang bisa diajak

cerita untuk menangani

kondisi klien

Tujuan interaksi yang jelas

sangat penting dalam proses

interaksi untuk menentukan arah

pembicaraan

P : “Berapa lama kira-kira kita

bisa ngobrol? Bapak maunya

berapa menit? Bagaimana

kalau 10 menit? Bisa?”

P : mempertahankan kontak

mata dengan klien sambil

menunjukkan jam

K : menoleh ke arah jam dinding

P berharap K mau

menanggapi ucapan P

K mengikuti arahan dari P Kontrak waktu penting dalam

interaksi untuk memberikan

arahan selama interaksi

7/16/2019 API Halusinasi

http://slidepdf.com/reader/full/api-halusinasi-5634f9ee441bd 3/7

K : “Iya bisa mbak sekarang

saya juga lagi nganggur”

K : menatap perawat

P : memandang klien

P merasa senang karena K

mau menanggapi ajakan P

K menunjukkan

kesediaannnya untuk

berinteraksi dengan P

Kesepakan sebelum interaksi

penting untuk meningkatkan

hubungan saling percaya

P : “Kita mau ngobrol dimana?

Bagaimana kalau di sini?”

P : memandang klien

K : menatap perawat

P berharap K mau menerima

ajakan P

K tampak berkonsentrasi

pada pembicaraan

Kontrak awal penting dalam

memberi arahan selama proses

interaksi

K : “Iya disini saja. Maaf ya

Mbak tempatnya seperti ini”

K : tersenyum sambil

membenarkan posisi duduk

P : menatap klien

P merasa lega K menerima

ajakan P

K menunjukkan

kesediaannya untuk

berinteraksi

Kesepakan sebelum interaksi

penting untuk meningkatkan

hubungan saling percaya

P : “Oh iya Mas gak apa-apa.

Nah Mas, bapak kan tau kalau

Bapak itu kadang berbicara

sendiri dan tertawa sendiri ya

di rumah? Mas tahu i tu

sebenarnya Bapak mengalami

gangguan apa?”

P : badan condong ke depan,

menatap klien

K : memperhatikan perawat,

mempertahankan kontak mata

P ingin menggali

pengetahuan keluarga

terhadap kondisi klien

K konsentrasi terhadap

pertanyaan perawat

Pertanyaan terfokus dan terbuka

berguna untuk mendapatkan

informasi yang spesifik tentang

suatu hal

K : “Wah saya tidak tahu

Mbak, memangnya kenapa

itu?”

K : mengerutkan dahi, menatap

perawat

P : memperhatikan respon klien

P senang karena keluarga

dapat mengugkapkan

pengetahuannya

K memberikan respon

terhadap pertanyaan

perawat

Pengetahuan awal keluarga

tentang kondisi klien dapat

menentukan penddidikan

kesehatan yang harus diberikan

P : “Ya gejala yang dialami

oleh Bapak Mas itu

dinamakan halusinasi, yaitu

mendengar atau melihat

sesuatu yang sebenarnya

tidak ada. Tandanya bicara

dan tertawa sendiri, atau

marah-marah tanpa sebab”

P : menatap klien sambil

memberikan penjelasan dengan

gerakan tangan

K : memperhatikan perawat

P ingin menjelaskan kepada

klien tentang kondisi yang

dialami kien

K mulai fokus dan senang

atas penjelasan P

Teknik informasi meruapakn

teknik komunikasi terapeutik

dengan memberikan informasi

yang diperlukan klien

7/16/2019 API Halusinasi

http://slidepdf.com/reader/full/api-halusinasi-5634f9ee441bd 4/7

K : “Iya Bapak biasanya

seperti itu terutama pada pagi

hari sebelum berangkat kerja

dan sendirian”

K : mengangguk-anggukkan

kepala, kontak mata ada

P : memperhatikan klien

P senang karena keluarga

dapat memberikan

tanggapan dari penjelasan

yang sudah diberikan

K mulai bersemangat

terhadap topik

pembicaraan

Tanggapan dari keluarga dapat

digunakan sebagai validasi atas

kondisi klien

P : “Jadi kalau Bapak Mas itu

mengatakan mendengar 

suara-suara, ada yang

mengajaknya ngobrol padahal

disitu tidak ada orang

sebenarnya suara itu tidak

ada”

P : menatap klien,

K : memperhatikan perawat

P berharap pemberian

tambahan penjelasan dapat

menambah pemahaman

klien terhadap penjelsan

sebelumnya

K mulai bersemangat

terhadap topik

pembicaraan

Focusing merupakan salah satu

komunikasi terapeutik yang

bertujuan memusatkan perhatian

klien pada satu pokok bahasan

K : “Oo begitu ya Mbak, kalau

saya menganggapnya

mungkin Bapak berbicarapada adik saya yang sudah

meninggal dulu. Biasanya pas

lagi sendirian itu ngomong

sendiri Mbak”

K : mengangguk-anggukkan

kepala, mengubah posisi duduk

P : mempertahankan kontakmata dengan klien

P senang karena keluarga

dapat memberikan

tanggapan dari penjelasanyang sudah diberikan

K mulai focus dan senang

terhadap penjelasan P

Tanggapan dari keluarga dapat

digunakan sebagai validasi atas

kondisi klien

P : “Iya biasanya hal itu terjadi

kalau Bapak sedang

sendirian, Bapak biasanya

ngomong apa Mas?”

P : memandang klien, bertanya

sambil menggerakkan tangan

K : memperhatikan perawat

P berharap keluarga dapat

memberikan penjelasan yang

lebih dalam mengenai

kondisi klien

K mulai focus pada

interaksi

Penggalian data lebih mendalam

penting untuk validasi data

K : “Ndak tahu Mbak, gak jelas

ngomong apa suaranya kayak

nggremeng”

K : menggelengkan kepala

P : memperhatikan klien

P cukup senang terhadap

tanggapan klien

K tampak rileks dan mulai

terbuka terhadap perawat

Penjelasan keluarga penting

sebagai pemahaman keluarga

terhadap kondisi klien

P : “Oo begitu. Nah nanti

kalau Bapak sudah mulai

duduk sendirian dan melamun

harus hati-hati Mas. Berarti

P : menatap klien

K : kontak mata dengan perawat

P berharap K mengerti

penjelasan yang diberikan

K tampak mengerti

penjelasan yang diberikan

Penguatan terhadap penjelasan

penting untuk meningkatkan

pemahaman

7/16/2019 API Halusinasi

http://slidepdf.com/reader/full/api-halusinasi-5634f9ee441bd 5/7

Bapak mengalami halusinasi

pendengaran”

K : “Iya-iya Mbak” K : mengangguk-anggukkan

kepala

P : tersenyum, focus pada klien

P senang K mengerti akan

penjelasan yang diberikan

K tampak paham dari

penjelasan

 Anggukan kepala meruapakn

respon noverbal yang dapat

memnandakan bahwa klien

(keluarga) mengerti akan

penjelasan yang diberikan

P : “Biasanya apa yang Mas

lakukan kalau Bapak sudah

ngomong-ngomong sendiri?”

P : menjaga kontak mata

K : menatap perawat

P berharap K dapat memiiki

cara yang tepat dalam

menangani klien

K tampak berkonsentrasi

terhadap pertanyaan yang

diajukan

Pertanyaan terfokus dan terbuka

berguna untuk mendapatkan

informasi yang spesifik tentang

suatu hal

K : “Ya saya biarkan saja.

Kalau saya tegur biasanya

Bapak nggak ngaku”

K : mengangkat bahu dengan

tetap memandang perawat

P : mempertahankan kontak

mata

P senang mendapatkan

respon dari pertanyaannya

K berusaha

mengungkapkan hal yang

dilakukan

Tanggapan dari keluarga dapat

digunakan sebagai bahan acuan

untuk mempertimbangkan

penjelasan yang akan diberikan

selanjutnya

P : “Nanti kalau Bapak mulai

berbicara sendiri, mas datangi

dan ajak Bapak mengobrol ya.

Ngobrol apa saja boleh yang

penting Bapak tidak

mendengar suara-suara selain

suara Mas”

P : memandang klien dengan

memberikan penjelasan melaluii

gerak tangan

K : Memperhatikan perawat

P berharap klien paham akan

penjelasan yang diberikan

K tampak berusaha focus

dan memahami penjelasan

perawat

Teknik informasi meruapakn

teknik komunikasi terapeutik

dengan memberikan informasi

yang diperlukan klien

K : “Iya Mbak nanti akan saya

lakukan”

K : tersenyum sambil

menganggukkan kepala

P : memperhatikan respon klien

P senang K menyetujian

saran yang diberikan

K menyetujui saran

perawat

Keluarga klien tampak siap

dalam merawat klien

P : “Bapak juga jangan

ditinggal sendirian dirumah,

Mas. Kalau dirumah sepulang

P : memandang klien dengan

memberikan penjelasan melaluii

gerak tangan

P berusaha memberikan

penguatan dan informasi

tambahan untuk

K berkonsentrasi terhadap

penjelasan yang diberikan

Penguatan atau informasi

tambahan penting untuk lebih

meningkatkan pemahaman

7/16/2019 API Halusinasi

http://slidepdf.com/reader/full/api-halusinasi-5634f9ee441bd 6/7

kerja Bapak diajak diskusi

masalahyang ringan-ringan

aja sambil nonton TV atau

main sama cucu-cucunya”

K : Memperhatikan perawat meningkatkan pemahaman keluarga atau klien

K : “Iya Bapak itu biasanya

sering bercanda sama

cucunya”

K : tersenyum, mengubah posisi

duduk sambil menunjuk ke arah

belakang

P : memperhatikan klien

P senang K memberikan

tanggapan yang positif 

K dapat memahami

penjelasan yang diberikan

Tanggapan yang positif 

menunjukkan pemahaman klien

terhadap penjelasan yang

diterima

P : “Nah sekarang bagaimana

perasaan Mas setelah kita

diskusi tentang halusinasi ini?”

P: memandang klien

K; mendengarkan, tersenyum

P berharap K dapat

mengungkapkan perasaan

K tampat rileks dan senang

terhadap interaksi

Menggali perasaan keluarga klien

dapat digunakan sebagi evaluasi

K : “Iya saya sekarang tahu

apa yang sebenarnya terjadi

pada Bapak saya”

K : tersenyum, menatap perawat

P : memperhatikan klien

P senang K mau

mengungkapkan

perasaannya

K menunjukkan respon

positif terhadap apa yang

telah didiskusikan

Tujuan belajar dapat tercapai

ketika tidak terjadi kesenjangan

antara tujuan dan hasil belajar 

P : “Bagus sekali! Coba Mas

ingat lagi bagaimana caranya

atau apa yang harus Mas

lakukan kalau Bapak sudah

mulai ngobrol sendiri?”

P : menatap klien

K : memandang perawat

P berharap K dapat

memahami ucapan P

K berusaha memahami

perkataan P

Evaluasi diperlukan untuk melihat

adakah kesenjangan antara apa

yang dijelaskan perawat dengan

apa yang dipahami keluarga klien

K : “Ya mengajaknya ngobrol

tentang apa saja yang penting

tidak dibiarkan sendirian”

K: menjawab sambil berpikir 

P: tersenyum

P menunjukkan rasa senang

terhadap jawaban keluarga

klien

K menunjukkan jawaban

positif terhadap apa yang

dibincangkan P

Mengevaluasi apakah sesuai

teori bahwa keluarga klien telah

mampu melakukan baik dari

afektif, kognitif, psikomotor 

P : “Mas, kalau Bapaknyamendengar suara-suara atau

mengobrol sendiri, cobalah

untuk tidak mendukung atau

menggugah halusinasinya!”

P : memandang klien denganmemberikan penjelasan melaluii

gerak tangan

K : Memperhatikan perawat

P berusaha memberikanpenguatan dan informasi

tambahan untuk

meningkatkan pemahaman

K berkonsentrasi terhadappenjelasan yang diberikan

Penguatan atau informasitambahan serta rencana tindak

lanjut penting untuk lebih

meningkatkan pemahaman dan

kemampuan keluarga dalam

merawat klien

7/16/2019 API Halusinasi

http://slidepdf.com/reader/full/api-halusinasi-5634f9ee441bd 7/7

K : “Iya Mbak” K : tersenyum

P : memperhatikan klien

P senang K memberikan

tanggapan yang positif 

K dapat memahami

penjelasan yang diberikan

Tanggapan yang positif 

menunjukkan pemahaman klien

terhadap penjelasan yang

diterima

P : “Bagaimana kalau kita

besok ngobrol lagi tentang

cara merawat Bapak?“

P : menatap klien

K : menoleh ke belakang

P berharap K mau untuk

diajak interaksi selanjutnya

K tampak mulai bosan Terminasi dan kontrak yang akan

dating penting untuk

meningkatkan interaksi dan

membina hubungan saling

percaya

K : “Oh iya tidak apa-apa.

Mungkin besok agak siang aja

Mbak biar bisa ketemu sama

Bapak”

K : mengangguk, menatap

perawat

P : tersenyum

P merasa senang K mau

diajak interaksi selanjutnya

K menyanggupi ajakan P Proses terminasi penting untuk

mengakhiri terminasi

P : Kira-kira waktunya kapan

ya? Bagaimana kalau jam

11?”

P : menatap klien

K : menoleh ke belakang

P berharap mendapatkan

waktu yang pasti untuk

pertemuan se

K ingin segera mengakhiri

interaksi

Terminasi untuk menentukan

kontrak selanjutnya

K : “Iya Mbak jam segituan

biasanya Bpak sudah pulang”

K : menolehh ke arah jam

dinding

P : mmperhatikan klien

P senang K memberi

tanggapan atas

pertanyaannya

K menyetujui ajakan P Kesepakatan kedua belah pihak

penting untuk meningkatkan

hubungan saling pecaya

P : “Baik Mas, saya permisi

dulu. Selamat Siang”

P : berdiri, mengulurkan tangan

untuk berjabat tangan

K : berjabat tangan

P berharap K mau berjabat

tangan

K memahami maksud P Salam merupakan tanda

perpisahan dari interaksi yang

telah dilakukan

K : “Siang Mbak. Terima kasih

banyak”

K : tersenyum, berjalan ke pintu

mengantarkan perawat pulangP : berjalan ke arah pintu

P merasa lega K kooperatif 

selama interaksi

K tamapak senang selama

interaksi

Proses terminasi penting untuk

mengakhiri terminasi

Kesan perawat:

Perhatian dan fokus keluarga serta semangat keluarga dalam merawat klien cukup baik. Akan tetapi kadang kontak mata masih kurang dan kadang klien kurang

fokus selama interaksi karena menoleh ke belakang.