Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi ...

6
The Indonesian Green Technology Journal E-ISSN. 2338-1787 DOI: 10.21776/ub.igtj.2019.008.01.03 ISSN. 2355-4010 11 Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi Analysis of Natural Feed Digestion in Koi Fish Larvae Nanik Retno Buwono, Mohammad Mahmudi, Siwi Oktafia Sabtaningsih, Evellin Lusiana Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Abstrak Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan koi adalah ketidaksesuaian jenis pakan yang diberikan. Ikan koi saat larva memerlukan pemberian pakan yang tepat yaitu pakan alami karena sistem pencernaannya belum sempurna. Kelebihan dari pakan alami yaitu mempunyai ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva ikan, memilki kandungan protein tinggi dan mudah dicerna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan larva pada pembenihan ikan koi dengan pemberian pakan alami planktonik yang berbeda dan mengetahui tingkat kecernaan pakan alami plantonik pada ikan koi. Pakan planktonik yang digunakan untuk perlakuan pada larva koi yaitu Chlorella sp, Artemia salina dan Daphnia magna. Hasil penelitian menunjukkan nilai Spesific Growth Rate (SGR) atau laju pertumbuhan spesifik larva ikan koi diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan pemberian pakan Daphnia magna dengan nilai sebesar 2,7%/hari. Nilai survival rate (SR) atau kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan pemberian Daphnia magna sebesar 50,67% dan hasil kecernaan pakan yang tertinggi pada perlakuan pemberian Daphnia magna sebesar 53,55%. Kualitas air pada perlakuan pemberian pakan planktonik untuk ikan koi masih pada kondisi optimal. Kata kunci: ikan koi, kecernaan pakan, pakan alami, plankton Abstract The factors that influence the low growth and survival of koi fish larvae is the incompatibility of the type of feed given. Koi fish when larvae require proper feeding, which is natural food because the digestive system is not perfect. The advantages of natural food are that it has a size that is in accordance with the mouth opening of fish larvae, has a high protein content and is easily digested. This study was conducted to determine the larval growth in seeding of koi fish by giving different planktonic natural feeds and to determine the digestibility of planktonic natural food in koi fish. Planktonic feed used for the treatment of koi larvae namely Chlorella sp, Artemia salina and Daphnia magna. The results showed the value of Specific Growth Rate (SGR) of koi. The highest value in the treatment of feeding Daphnia magna was 2.7%/day. The highest survival rate (SR) in the treatment of Daphnia magna was 50.67% and the highest feed digestibility result in the treatment of Daphnia magna was 53.55%. Water quality in the treatment of planktonic feed for koi fish is still at optimal condition. Keywords: feed digestibility, koi fish, plankton PENDAHULUAN Ikan koi yang berkualitas dapat dibentuk dari induk yang berkualitas baik, benih unggul dan juga dengan tidak mengesampingkan faktor lingkungan dan pakan [1]. alah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan budidaya ikan adalah ketersediaan pakan yang memadai dalam hal kualitas maupun kuantitas. Pada kondisi larva, ikan koi (Cyprinus. carpio) bukan hanya rentan terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap jenis pakan yang diberikan. Jenis pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan maupun Alamat Korespondensi Penulis: Nanik Retno Buwono Email : [email protected] Alamat : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jalan Veteran Kota Malang 65145 kelangsungan hidup larva ikan koi yang belum memiliki sistem pencernaan sempurna. Pakan yang berfungsi sebagai pakan utama bagi larva ikan koi adalah pakan alami karena mengandung nilai gizi yang tinggi, mudah diperoleh, mudah dicerna, harga relatif murah, pemberian pakan tidak mencemari media pemeliharaan dan kandungan protein yang tinggi [2]. Jenis pakan alami yang banyak digunakan sebagai pakan larva ikan yang bersifat planktonik adalah daphnia, chlorella dan artemia. Jenis pakan alami tersebut memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, mudah dicerna, gerakan pakan menarik perhatian ikan, ukuran diameter pakan yang relatif kecil sehingga larva dapat mudah memakannya dan tidak mencemari media

Transcript of Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi ...

The Indonesian Green Technology Journal E-ISSN. 2338-1787 DOI: 10.21776/ub.igtj.2019.008.01.03 ISSN. 2355-4010

11

Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi

Analysis of Natural Feed Digestion in Koi Fish Larvae

Nanik Retno Buwono, Mohammad Mahmudi, Siwi Oktafia Sabtaningsih, Evellin Lusiana

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya

Abstrak Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan koi adalah ketidaksesuaian jenis pakan yang diberikan. Ikan koi saat larva memerlukan pemberian pakan yang tepat yaitu pakan alami karena sistem pencernaannya belum sempurna. Kelebihan dari pakan alami yaitu mempunyai ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva ikan, memilki kandungan protein tinggi dan mudah dicerna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan larva pada pembenihan ikan koi dengan pemberian pakan alami planktonik yang berbeda dan mengetahui tingkat kecernaan pakan alami plantonik pada ikan koi. Pakan planktonik yang digunakan untuk perlakuan pada larva koi yaitu Chlorella sp, Artemia salina dan Daphnia magna. Hasil penelitian menunjukkan nilai Spesific Growth Rate (SGR) atau laju pertumbuhan spesifik larva ikan koi diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan pemberian pakan Daphnia magna dengan nilai sebesar 2,7%/hari. Nilai survival rate (SR) atau kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan pemberian Daphnia magna sebesar 50,67% dan hasil kecernaan pakan yang tertinggi pada perlakuan pemberian Daphnia magna sebesar 53,55%. Kualitas air pada perlakuan pemberian pakan planktonik untuk ikan koi masih pada kondisi optimal.

Kata kunci: ikan koi, kecernaan pakan, pakan alami, plankton

Abstract The factors that influence the low growth and survival of koi fish larvae is the incompatibility of the type of feed given. Koi fish when larvae require proper feeding, which is natural food because the digestive system is not perfect. The advantages of natural food are that it has a size that is in accordance with the mouth opening of fish larvae, has a high protein content and is easily digested. This study was conducted to determine the larval growth in seeding of koi fish by giving different planktonic natural feeds and to determine the digestibility of planktonic natural food in koi fish. Planktonic feed used for the treatment of koi larvae namely Chlorella sp, Artemia salina and Daphnia magna. The results showed the value of Specific Growth Rate (SGR) of koi. The highest value in the treatment of feeding Daphnia magna was 2.7%/day. The highest survival rate (SR) in the treatment of Daphnia magna was 50.67% and the highest feed digestibility result in the treatment of Daphnia magna was 53.55%. Water quality in the treatment of planktonic feed for koi fish is still at optimal condition.

Keywords: feed digestibility, koi fish, plankton

PENDAHULUAN Ikan koi yang berkualitas dapat dibentuk

dari induk yang berkualitas baik, benih unggul dan juga dengan tidak mengesampingkan faktor lingkungan dan pakan [1]. alah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan budidaya ikan adalah ketersediaan pakan yang memadai dalam hal kualitas maupun kuantitas. Pada kondisi larva, ikan koi (Cyprinus. carpio) bukan hanya rentan terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap jenis pakan yang diberikan. Jenis pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan maupun

Alamat Korespondensi Penulis:

Nanik Retno Buwono Email : [email protected] Alamat : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jalan

Veteran Kota Malang 65145

kelangsungan hidup larva ikan koi yang belum memiliki sistem pencernaan sempurna. Pakan yang berfungsi sebagai pakan utama bagi larva ikan koi adalah pakan alami karena mengandung nilai gizi yang tinggi, mudah diperoleh, mudah dicerna, harga relatif murah, pemberian pakan tidak mencemari media pemeliharaan dan kandungan protein yang tinggi [2]. Jenis pakan alami yang banyak digunakan sebagai pakan larva ikan yang bersifat planktonik adalah daphnia, chlorella dan artemia. Jenis pakan alami tersebut memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, mudah dicerna, gerakan pakan menarik perhatian ikan, ukuran diameter pakan yang relatif kecil sehingga larva dapat mudah memakannya dan tidak mencemari media

12

Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi (Buwono, et al.)

pemeliharaan dibandingkan dengan pakan buatan [3]. Pertumbuhan pada larva ikan koi juga dipengaruhi oleh kemampuan daya cerna yang dilakukan ikan selama pemberian pakan. Kecernaan atau daya cerna (digestibility) merupakan suatu kemampuan bahan cerna yang mengandung nutrien yang tidak diekskresikan dalam fases atau kemampuan suatu organisme untuk mencerna suatu bahan pakan [4]. Kecernaan dapat menggambarkan kualitas protein dari pakan yang diberikan. Semakin baik kualitas protein pakan maka semakin banyak protein yang dicerna dan menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk mendukung kehidupan ikan [5]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan larva pada pembenihan ikan koi dengan pemberian pakan alami planktonik yang berbeda dan mengetahui tingkat kecernaan pakan alami planktonik yang diberikan pada ikan koi. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penellitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Teknik pengumpulan data yaitu secara observasi langsung. Pada penelitian ini terdapat 3 perlakuan dengan jenis pakan alami yang berbeda pada larva ikan koi. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

A : Pakan Chlorella sp. B : Pakan Artemia salina C. : Pakan Daphnia magna

Persiapan Wadah Dalam tahap persiapan pemeliharaan

ikan uji dibutuhkan aquarium kaca berukuran 50 x 30 x 25 cm sejumlah 10 buah dan alat-alat pendukung seperti aerasi dan batu aerasi. Tahap selanjutnya masing-masing akuarium diisi air sebanyak 25 liter dan dilengkapi dengan aerasi dibiarkan selama 24 jam untuk penetralan air sebelum ikan uji dimasukkan. Setelah akuarium siap digunakan, dilakukan pemberian label pada akuarium secara acak untuk memberikan tanda sesuai perlakuan yang akan diberikan pada ikan uji [6]. Persiapan Pakan Alami Planktonik

Pakan alami plantonik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 jenis yaitu Chlorella sp, Artemia salina dan Daphnia magna. Artemia salina

Telur artemia ditetaskan dengan dimasukkan dalam air bersalinitas 30-35 ppt dengan perbandingan 1 liter air : 1 gram telur

artemia dan diaerasi selama 24 jam. Setelah 24 jam telur artemia telah menetas dan naupli artemia siap dipanen. Naupli yang telah dipanen dicuci dengan air tawar sampai bersih dan siap diberikan sebagai pakan ikan uji dengan dosis 600-700 ind/ekor larva ikan koi. Chlorella sp

Chorella sp. dikultur dalam skala kecil atau laboratorium dengan menggunakan carboy. . Media kultur adalah air steril dari hasil perebusan sebanyak 3 liter dan penambahan pupuk walne dengan dosis 1 ml/L. Setelah itu memasukkan starter atau bibit Chorella sp. ke dalam carboy sebanyak 20-30% dari media kultur. Setelah 6-7 hari Chorella sp dapat diberikan sebagai pakan ikan uji dengan dosis 20 - 240 x 104 sel/ml tiap ekor larva ikan koi. Daphnia magna

Starter Daphnia magna ditebar pada akuarium sebanyak 100 ind/L. Daphnia magna dapat dipanen setelah 5 hari. dan diberikan kepada ikan koi dengan dosis 20-35 ind/ekor larva ikan koi. Parameter Uji

Paremeter uji dalam penelitian ini adalah laju pertumbuhan, kelangsungan hidup dan daya cerna pakan. Laju Pertumbuhan Spesifik (Spesific Growth Rate)

Perhitungan laju pertumbuhan spesifik dapat dilakukan dengan menggunakan rumus [7]:

𝑆𝐺𝑅 =πΏπ‘›π‘Šπ‘‘ βˆ’ πΏπ‘›π‘Š0

𝑑× 100%

Keterangan : SGR = Laju pertumbuhan spesifik (%/hari) ; W0 = Berat ikan pada awal penelitian (g); Wt = Berat ikan pada akhir penelitian (g); t = Waktu Kelangsungan Hidup (Survival Rate)

Kelangsungan hidup (Survival Rate) merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui presentase kelangsungan hidup pada ikan selama pemeliharaan yang dapat dihitung dengan mengunakan rumus [7]:

𝑆𝑅 =𝑁𝑑

𝑁0Γ— 100%

Keterangan : SR =Tingkat kelangsungan hidup (%); Nt = Jumlah total ikan hidup sampai akhir penelitian; No =Jumlah total ikan pada awal penelitian Kecernaan Pakan

Untuk mengitung persen daya cerna pada lambung mengunakan rumus berikut [8 ]:

13

Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi (Buwono, et al.)

πΎπ‘’π‘π‘’π‘Ÿπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› (%) =π‘Š0 βˆ’ π‘Š1

π‘Š0Γ— 100%

Keterangan: W0 = berat pakan pagi; W1 = berat pakan siang

Parameter Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diamati terdiri dari suhu, pH dan DO (Dissolved Oxygen) dan amonia. Prosedur pengukuran parameter kualitas air berdasarkan SNI 2004 [9].

Analisis Data

Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisa sidik ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data percobaan dianalisis dengan menggunakan SPSS 19 dan hasil data percobaan ditabulasikan dengan ANOVA. Untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan dapat dilakukan dengan uji lanjutan yaitu uji BNT. Data yang diperoleh kemudian akan dijelaskan secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan 3 perlakuan pemberian pakan yang berbeda dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang di terapkan adalah sebagai berikut:

Perlakuan A : Chlorella sp (Gambar 1a); Perlakuan B : Artemia salina (Gambar 1b); Perlakuan C : Daphnia magna (Gambar 1c).

Untuk menjaga kualitas air selama penelitian maka dilakukan pergantian air 2 hari sekali dan penyiponan pada media penelitian setiap hari. Penelitian ini menggunakan benih ikan Koi D15-D30. Ukuran D15 larva ikan koi telah habis kantung kuning telurnya sehingga perlu diberi pakan dari luar seperti pakan alami maupun pakan tambahan. Jumlah benih ikan koi yang ditebar adalah 25 ekor dalam akuarium yang berisi 25 liter air

Selama masa penelitian pada masing-masing ikan uji diberi pakan dengan frekuensi pemberian sebanyak tiga kali yaitu pagi, siang dan sore hari, dimana pemberian pakan secara ad-libitum (pemberian pakan sedikit demi sedikit sampai kenyang). Pakan yang diberikan pada masing-masing perlakuan berupa pakan alami yaitu Artemia, Chlorella sp, Daphnia. Dalam penggunaan pakan alami dilakukan dengan kultur mandiri sehingga dalam pemberiannya dapat dilakukan dengan menggunakan stok dari hasil kultur tersebut. Pengkulturan pakan alami dilakukan sebelum perlakuan pemberian pakan pada ikan koi, sehingga stok pakan alami sudah tersedia terlebih dahulu dan pada saat penelitian tidak terkendala kurangnya stok pakan alami yang digunakan dalam perlakuan

A B

C

Gambar 1. A. Chlorella sp perbesaran 40x (Gambar 1a); B : Artemia salina perbesaran 40x (Gambar 1b); C : Daphnia magna perbesaran 40x (Gambar 1c)

14

Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi (Buwono, et al.)

Laju pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah laju pertumbuhan spesifik (SGR). Hasil laju pertumbuhan pada masing-masing perlakuan selama pemeliharaan larva ikan koi menunjukkan hasil yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Grafik SGR Larva Ikan Koi

Nilai SGR pada perlakuan A (Chlorella sp)

sebesar 1,81%/hari, perlakuan B (Artemia salina) sebesar 2,56%/hari dan perlakuan C (Daphnia magna) sebesar 2,77%/hari. Dari hasil tersebut didapatkan hasil rata-rata SGR tertinggi pada perlakuan dengan pemberian pakan D magna. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa SGR panjang ikan koi pada pemeliharaan dengan pemberian pakan alami berbeda memberikan pengaruh perlakuan berbeda nyata dengan nilai Fhitung > Ftabel 5% dengan taraf kepercayaan 95% yaitu 6,87 > 4,07. Perbedaan laju pertumbuhan dapat disebabkan oleh kandungan gizi yang berbeda dari jenis pakan. Kandungan protein pada artemia sebesar 50,47 %, daphnia sebesar 42,82 % [10]. Menurut [11] chlorella mengandung protein sebesar 41,12 %. Selain itu perbedaan pertumbuhan dapat disebabkan adanya tingkat keaktifan pakan sehingga akan memicu pemangsaan ikan. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada D. magna yang disebabkan karena D.magna lebih aktif bergerak dari pada ketiga perlakuan lainnya yang akan menarik perhatian ikan untuk memangsanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat [12], yang menyatakan pakan alami umumnya selalu bergerak di dalam air, sehingga menarik perhatian ikan untuk akan merangsang nafsu makan larva ikan untuk memangsanya. Kelangsungan hidup (SR) larva ikan koi pada pemberian pakan planktonik berbeda selama pemeliharaan menunjukkan hasil rata-rata SR pada perlakuan A (Chlorella sp) sebesar 33,33%, perlakuan B (Artemia salina) sebesar

42,67% dan perlakuan C (Daphnia magna) sebesar 50,67% (Gambar 3).

Gambar 3. Grafik SR Larva Ikan Koi

Rata-rata SR tertinggi pada perlakuan

pemberian pakan dengan D. magna sedangkan nilai SR terendah pada perlakuan pemberian pakan Chlorella sp. Setelah dianalisis lanjutan, diperoleh hasil bahwa pemberian pakan yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kelangsungan hidup larva ikan koi dengan nilai Fhitung > Ftabel 5% dengan taraf kepercayaan 95% yaitu 7,19 < 5.14. Hal ini dapat disebabkan D.magna memberikan pengaruh yang baik dari segi kandungan nutrisi dan terhadap kualitas air dari media pemeliharaan. Menurut [12], pakan alami jenis daphnia memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva, dimana larva ikan koi memiliki lebar bukaan mulut sebesar 0,25 mm dengan ukuran daphnia sebesar 0.15 mm. Selain itu menurut Hanief et al. [13], nilai kelangsungan hidup ikan dapat dipengaruhi oleh faktor dosis pemberian pakan, jenis pakan, kesehatan ikan dan kondisi lingkungan pada saat pemeliharaan. Daya cerna adalah bagian pakan yang dikonsumsi dan tidak dikeluarkan menjadi feses. Pada hasil kapasitas lambung dan laju pakan dalam saluran cerna merupakan variabel dari daya cerna [14]. Kecernaan pakan pada lambung ikan Koi yang diberikan pakan alami yang berbeda mempunyai mempunyai laju kecernaan pakan yang berbeda pula. Perbedaan kecernaan pakan pada tiap perlakuan dapat dilihat pada sisa pakan pada lambung untuk waktu tertentu yaitu setelah 4 jam pemberian pakan dan bentuk dari makanan itu sendiri yang berada didalam lambung. Berdasarkan Gambar 4. diperoleh hasil rata-rata kecernaan pakan alami planktonik pada larva ikan koi pada perlakuan A (Chlorella sp) sebesar 38%, perlakuan B (Artemia

15

Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi (Buwono, et al.)

salina) sebesar 44% dan perlakuan C (Daphnia magna) sebesar 54%.

Gambar 4. Grafik Kecernaan Pakan pada Larva Ikan Koi

Daya cerna perlakuan C (Daphnia

magna) memiliki nilai tertinggi dan perlakuan A (Chlorella sp) memperoleh nilai terendah. Jenis pakan Daphnia magna memiliki nilai daya cerna tertinggi diduga karena konsumsi pakan yang relatif lebih tinggi dari larva ikan koi. Menurut [15], Daphnia mengandung sejumlah enzim pencernaan seperti proteinase, peptidase,amilase, lipase dan selulase yang berfungsi berfungsisebagai ekso-enzim pada pencernaan larva ikan yang akan memudahkan pencernaan ikan untuk mencernanya. Rendahnya daya cerna protein pada perlakuan A (Chlorella sp.) dapat disebabkan komposisi dari Chlorella sp. yang terdiri dari selusosa sehingga membutuhkan proses pencernaan yang lama pada lambung.

Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antar perlakuan terhadap daya cerna larva ikan koi dilakukan analisis lanjutan. Hasil yang diperoleh yaitu nilai Fhitung < Ftabel 5% dengan taraf kepercayaan 95% yaitu 1,937 < 5;14 sehingga dapat diketahui nilai kecernaan pakan ikan koi dengan pemberian pakan alami plantonik berbeda tidak memberikan pengaruh berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahap larva ikan koi sudah mampu mencerna semua jenis makanan baik fitoplankton maupun zooplankton. [16] menyatakan perbedaan kecernaan protein dapat dipengaruhi oleh oleh beberapa faktor antara lain sumber protein, ukuran partikel, perlakuan sebelum dan setelah pembuatan pakan, jenis dan ukuran ikan, jumlah konsumsi pakan, suhu, dan komponen nonprotein dalam pakan.

Data kualitas air selama kegiatan penelitian pemberian pakan alami planktonik pada larva ikan koi selama masa pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Kualitas Air pada media pemeliharaan larva ikan koi

Parameter Perlakuan

A

(Chlorella sp) B

(Artemia

salina)

C

(Daphnia

magna) Suhu (β—¦C) 27-32 27-33 27-33

pH 7-8 7-8 7-8 DO (ppm) 7,1-8,1 7,1-8,2 6,7-8,1

Amonia

(ppm)

0,028-0,103 0,028-0,159 0,028-0,145

Kualitas air selama pemeliharaan larva ikan koi masih pada kisaran yang optimal untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan koi. Kisaran suhu yang optimal bagi kehidupan ikan adalah 28-320C [17]. Menurut [18], pH perairan yang optimal bagi pertumbuhan ikan koi berkisar antara 6,5 – 8,5. Dan berdasarkan penelitian [19], kisaran DO normal yang baik untuk pertumbuhan ikan adalah diatas 5 ppm. Konsentrasi amonia yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan yaitu kurang dari 0,1 mg/l [20]. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pemberian pakan alami planktonik pada larva ikan koi yang telah dilakukan diperoleh hasil untuk laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup dan tingkat kecernaan dengan hasil terbaik dan berpengaruh nyata pada perlakuan pemberian pakan alami dari jenis Daphnia magna.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini dapat terlaksana dalam rangka melaksanakan kegiatan Penelitian 2018 di Lingkungan FPIK yang didanai oleh FPIK_UB melalui dana PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) FPIK UB. DAFTAR PUSTAKA [1]. Kottelat, MS., Whitten, A J., Kartikasari, S N.,

Wirjoatmodjo, S. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus. Jakarta.

[2]. Purbomartono, C dan Suwarsito. 2014. Pengaruh pemberian kombinasi pakan alami daphnia dengan kuning telur ayam terhadap pertumbuhan dan sintasan larva ikan koi (Cyprinus carpio). Sains Akuatik. 1(1): 9 – 16.

16

Analisis Daya Cerna Pakan Alami pada Larva Ikan Koi (Buwono, et al.)

[3]. Wijayanti, K. 2010. Pengaruh Pemberian Pakan Alami Yang Berbeda Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Benih Ikan Palmas (Polypterus senegalus Senegalus Cuvier, 1829). SKRIPSI. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Biologi Akuakultur. Universitas Indonesia.

[4]. Megawati, R. A., M. Arief dan M. A. Alamsjah. 2012. Pemberian pakan dengan kadar serat kasar yang berbeda terhadap daya cerna pakan pada ikan berlambung dan ikan tidak berlambung. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan. 4(2): 187-192

[5]. Nisrinah., Subandiyono dan T. Elfitasari. 2013. Pengaruh penggunaan bromelin terhadap tingkat pemanfaatan protein pakan dan pertumbuhan lele dumbo (Clarias gariepinus). Journal of Aquaculture Management and Technology. 2(2): 57-63

[6]. Hanafiah, K. A. 2005. Rancangan Percobaan Aplikatif. PT. Raja Grafindo. Jakarta. 188 hlm

[7]. Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta

[8]. Haetami, K. 2004. Evaluasi Daya Cerna Pakan Limbah Azola Pada Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum, Cuvier 1818). Jurnal Bionatura. 1-12.

[9]. SNI. 2004. Metode Analisis Kualitas Air. Jakarta.http://sispk.bsn.go.id/SNI/DetailSNI/6816

[10]. Akhyar, S., Muhammadar dan I. Hasri. 2016. Pengaruh Pemberian Pakan Alami Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Larva Ikan Peres (Osteochilus sp.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(3):425-433.

[11]. Hadiyanto dan M. Azim. 2012. Mikroalga Sumber Pangan dan Energi Masa Depan. Center Of Biomass dan Renewable Energy (C-BIORE). UPT UNDIP Press. Semarang.

[12]. Sahrio, M., E.I. Raharjo dan Farida. 2017. Pengaruh Beberapa Jenis Pakan Alami terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Tengadak ( Barbonymus schwanenfeldii). Jurnal Universitas Muhammadiyah Pontianak. 1-8.

[13]. Hanief, M. A. R., Subandiyono dan Pinandoyo. 2014. Pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih tawes (Puntius javanicus). Journal of Aquaculture Management and Technology.3(4): 67-74.

[14]. Maynard, L.A., Loosli, J. K., Hintz, H. F., & Warner, R. G. (1979). Animal Nutrition. 7th Edition. McGraw-Hill

[15]. Pangkey. 2009. Daphnia dan Penggunaannya. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 5(3):33-36.

[16]. Usman, N.N. Palinggi, dan N. A. Giri.2003. Pemanfaatan Beberapa Jenis Karbohidart Bagi Pertumbuhan Dan Efisiensi Pakan Yuwana Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis). J. Penelitian Perikanan Indonesia, 9(2):21-28.

[17]. Tancung, A. B., M. Ghufran H Kordi K. (2007). Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 23.

[18]. Agus, G.T.K., Agus K.A., A. Dianawati, Dipo U.T., E.S. Irawan, K. Miharja, L. Gusyadi, Luluk A.M., Maman N., P.S. Karno, P. Dachlan, Udin S., Ujang J.M., T. Yana dan Y. Sastro. 2002. Koi. PT AgroMedia Pustaka. Tangerang. Hal 23 – 46

[19]. Deriyanti, A. 2016. Korelasi Kualitas Air Dengan Prevelensi Myxobolus Pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) Disetra Budidaya Ikan Koi Kabupaten Blitar, Jawa Timur. SKRIPSI. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya.

[20]. Djarijah, 2001. Pembenihan Ikan Mas.Kanisius. Yogyakarta