Cara Membuat Kolam Koi

24
Cara Membuat Kolam Koi Banyak yang mengatakan bahwa ikan koi adalah perlambang panjang umur. Mungkin filsafat ini didasarkan pada usia dari ikan koi itu sendiri yang mampu bertahan hidup hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Oleh karena itu, kita harus memikirkan matang - matang saat kita ingin membuat kolam ikan koi. Bisnis ikan koi di Indonesia sendiri tidak pernah surut. Bahkan kebanyakan diramaikan oleh para importis ikan koi bila dibandingkan dengan para penangkar ikan koi. Cara membuat kolam koi juga sebenarnya tidak rumit bila kita memahami betul apa saja yang dibutuhkan oleh ikan koi. Berikut ini adalah cara membuat kolam koi: 1. Buat rancangan kolam terlebih dahulu. Sebuah kolam koi yang baik sebaiknya tidak dalam lahan yang dialiri air terutama air hujan serta jauh dari pohon - pohon besar. Bila terlalu dekat dengan pohon besar, maka kemungkinan banyak dedaunan yang akan mengotori air kolam sehingga bisa mengakibatkan menurunnya Ph air kolam 2. Tentukan ukuran kolam Ukuran kolam koi bisa disesuikan dengan ketersediaan lahan serta jumlah dari ikan koi yang akan dipelihara. Bagi para penghobi cukup membuat kolam dalam ukuran kecil saja. Yang terpenting dari sebuah kolam koi adalah harmonisasi dari kolam itu sendiri sehingga ikan koi dapat hidup sehat dan kita bisa menikmati keindahannya 3. Pemilihan bahan baku Sebaiknya menggunakan bahan baku batu bata karena bentuknya yang kecil dan bisa fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan keinginan kita. 4. Perlengkapan kolam koi Sebelum memulai proses membangun kolam koi, kita sebaiknya menentukan letak pintu pembuangan dan pemasukan air. Jangan lupa untuk menambahkan beberapa jenis tanaman di sekitar kolam yang akan kita bangun. 5. Merancang pemasangan pipa Pipa yang dimaksud disini adalah pipa - pipa yang digunakan untuk saluran air dari media filter ke kolam dan sebaliknya. 6. Tentukan kedalama kolam koi Idelanya sebuah kolam koi memiliki kedalaman antara 150 - 200 cm untuk menghasilkan koi yang bermutu baik Nah setelah semua langkah diatas dilalui, maka langkah terakhir adalah kita bisa mulai mengerjakan membuat kolam koi yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan ikan koi namun juga sesuai dengan keinginan kita. Pentingnya Filter untuk Kolam Koi

Transcript of Cara Membuat Kolam Koi

Page 1: Cara Membuat Kolam Koi

Cara Membuat Kolam Koi

Banyak yang mengatakan bahwa ikan koi adalah perlambang panjang umur. Mungkin filsafat ini didasarkan pada usia dari ikan koi itu sendiri yang mampu bertahan hidup hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Oleh karena itu, kita harus memikirkan matang - matang saat kita ingin membuat kolam ikan koi. Bisnis ikan koi di Indonesia sendiri tidak pernah surut. Bahkan kebanyakan diramaikan oleh para importis ikan koi bila dibandingkan dengan para penangkar ikan koi. Cara membuat kolam koi juga sebenarnya tidak rumit bila kita memahami betul apa saja yang dibutuhkan oleh ikan koi. Berikut ini adalah cara membuat kolam koi: 1. Buat rancangan kolam terlebih dahulu.Sebuah kolam koi yang baik sebaiknya tidak dalam lahan yang dialiri air terutama air hujan serta jauh dari pohon - pohon besar. Bila terlalu dekat dengan pohon besar, maka kemungkinan banyak dedaunan yang akan mengotori air kolam sehingga bisa mengakibatkan menurunnya Ph air kolam 2. Tentukan ukuran kolam Ukuran kolam koi bisa disesuikan dengan ketersediaan lahan serta jumlah dari ikan koi yang akan dipelihara. Bagi para penghobi cukup membuat kolam dalam ukuran kecil saja. Yang terpenting dari sebuah kolam koi adalah harmonisasi dari kolam itu sendiri sehingga ikan koi dapat hidup sehat dan kita bisa menikmati keindahannya 3. Pemilihan bahan bakuSebaiknya menggunakan bahan baku batu bata karena bentuknya yang kecil dan bisa fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan keinginan kita. 4. Perlengkapan kolam koiSebelum memulai proses membangun kolam koi, kita sebaiknya menentukan letak pintu pembuangan dan pemasukan air. Jangan lupa untuk menambahkan beberapa jenis tanaman di sekitar kolam yang akan kita bangun. 5. Merancang pemasangan pipaPipa yang dimaksud disini adalah pipa - pipa yang digunakan untuk saluran air dari media filter ke kolam dan sebaliknya.  6. Tentukan kedalama kolam koiIdelanya sebuah kolam koi memiliki kedalaman antara 150 - 200 cm untuk menghasilkan koi yang bermutu baik Nah setelah semua langkah diatas dilalui, maka langkah terakhir adalah kita bisa mulai mengerjakan membuat kolam koi yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan ikan koi namun juga sesuai dengan keinginan kita.

Pentingnya Filter untuk Kolam Koi

Ikan koi, coraknya melambangkan keberuntungan.Memelihara ikan koi (nishikigoi) memerlukan ketelatenan dan kecermatan mulai dari merancang kolam hingga perawatan. Ini dikarenakan karakter ikan koi itu sendiri.

Page 2: Cara Membuat Kolam Koi

Karena yang mau dipelihara adalah ikan hias yang akan dipandang dari atas--berbeda dari akuarium yang dilihat dari samping--dan kebetulan yang mau dipelihara juga sudah jelas, yaitu ikan koi, maka lingkungan hidupnya juga harus mendekati habitatnya.Ikan koi membutuhkan air dengan kandungan oksigen yang lebih tinggi daripada ikan mas yang masih satu keluarga tapi beda nasib atau ikan gurame. Untuk itu, kolam ikan koi di daerah tropis yang hangat tidak disarankan untuk langsung terkena sinar matahari pada seluruh permukaan kolamnya. Mengapa? Secara singkat, panas matahari akan menyuburkan mikroorganisme yang bila semakin banyak akan menyerap kandungan oksigen di air.Mengapa ikan koi bisa hidup di danau yang tidak memiliki peneduh? Karena, danau sangat luas dan memiliki ekosistem yang lengkap, seperti udang, kepiting kecil, dan lain-lain yang menjadi predator mikroorganisme tadi. Adapun kolam tidak demikian karena karakternya lebih closed-system.Nah, bila kolam koi yang akan dibuat berada di halaman luar tanpa peneduh terhadap sinar ultraviolet, maka kedalaman air kolam harus diperhatikan. Dalam kondisi seperti itu, jangan sampai air kolam terlalu dangkal sehingga air cepat memanas yang akhirnya mengakibatkan bencana meledaknya jumlah mikroorganisme dan menyerap oksigen. Ini akan mengakibatkan ikan-ikan koi kesayangan kita menggelepar tak berdaya karena tidak bisa bernapas.Sekarang yang paling rumit dari pembuatan kolam koi adalah filter. Sebagaimana alasan awalnya koi adalah hewan peliharaan yang hendak dilihat dan dinikmati pemandangannya (bukan dagingnya) serta kondisi lingkungan yang tidak bisa selalu mendapatkan sirkulasi air (seperti pada danau), maka diperlukan sirkulasi buatan. Di dalam sistem inilah filter tersebut diletakkan.Filter untuk kolam koi secara urutan dibagi menjadi dua, yaitu filter fisik dan filter biologi. Filter fisik berguna menyaring kotoran ikan dan sisa makanan. Adapun filter biologi berguna meningkatkan kualitas air termasuk kandungan oksigen, keasaman, dan lainnya.Ukuran filter ini minimal sepertiga volume kolam. Kenapa harus segitu? Demi kebutuhan ekosistem kolam, maka perputaran air harus cukup cepat. Bila filter terlalu kecil, maka hasil filter tidak akan efektif, seperti bila kita menyaring ampas buah ke dalam saringan dengan cara menekan terlalu kuat.Filter fisik secara umum dibuat secara berurutan. Tumpahan air dari kolam yang membawa sisa makanan (yang mengambang) akan dipecah oleh filter berbentuk vortex, yaitu silinder dengan bagian bawah berbentuk corong di mana bagian yang kecil menghadap ke bawah. Dari filter vortex, air akan dialirkan ke filter berisi media filter berbentuk sikat.Nah, mikroorganisme yang menempel di media sikat tersebut akan memakan sisa-sisa makanan ikan, kemudian air dialirkan ke media filter berbentuk sabut atau biasa disebut jap-mat. Setelah itu, air bisa difilter lagi dengan filter kimia, misalnya karbon aktif. Bisa juga dilakukan pada kondisi tertentu, misalkan kualitas air turun drastis.Sekarang soal biaya. Kalau kita membuat desain sendiri, tentu saja akan lebih murah karena tukang bisa dibayar harian. Tetapi kalau diborongkan, biasanya ada ongkos desain dan lebih mahal. Pilih yang mana, tentu saja tergantung pemilik kolam :)Ilmu tentang koi di Indonesia cukup cepat berkembang. Silakan ikuti forum-forum penggemar koi, seperti www.koi-s.org untuk mendapatkan info lebih detail.

Sistem Filtrasi

Page 3: Cara Membuat Kolam Koi

Dalam pemeliharaan koi ( untuk Pemula )Sistim filtrasi adalah suatu cara dan daya upaya dengan tujuan untuk menyaring segala macam dan ragam zat atau benda yang dapat mengurangi kualitas air yang dapat menurunkan, merugikan dan atau membahayakan kelangsungan hidup koi .Biasanya banyak pemula yang membuat sistim filter tampa berusaha menyelami makna filtrasi itu sendiri. Biasanya pemula yang belum mengerti, hanya berusaha membuat sistim filtrasi dengan tujuan bagaimana “ membuat air tetap  bersih dan dapat melihat koi dengan nyaman “ hal ini pada awalnya juga dialami oleh penulis.Sebelum membahas lebih jauh tentang sistim filtrasi hendaknya kita coba untuk sedikit membayangkan komunitas yang ada dalam suatu  kolam. Untuk hidup yang pasti yang dibutuhkan koi  adalah air dan oksigen. Air dibutuhkan karena memang koi adalah mahluk air, oksigen mutlak di butuhkan semua mahluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya.

Yang menjadi pertanyaan adalah air yang bagaimana ? ( mengenai air ini akan di bahas lebih jauh di artikel KUALITAS AIR ) Dalam suatu kolam yang menjadi sumber atau penyebab  penurunan kualitas air itu sendiri bisa berasal dari komunitas itu sendiri atau dari luar kominitas.Dari luar komunitas misalkan daun pohon yang jatuh ke kolam lalu membusuk, dan sebagainya. Dari dalam komunitas itu sendiri banyak sekali misalkan dari kotoron ( feses koi ) itu sendiri.Yang perlu kita pahami disini adalah suatu kolam adalah suatu komunitas buatan dalam artian kolam itu adalah komunitas yang dibuat manusia bukan terjadi secara alamiah. Bila suatu komunitas terjadi secara alamiah, proses terbentuknya pastilah membutuhkan waktu yang sangat lama.Kita membuat kolam sebenarnya bertujuan untuk membentuk suatu komunitas ( lihat artikel , KOI UNTUK PEMULA ), jadi tujuan pembuatan filtrasi itu sendiri adalah sebagai jalan pintas atau penyederhanaan siklus kedihupan dan ratai makanan ).

Page 4: Cara Membuat Kolam Koi

Apa yang harus disaring ?Yang harus disaring dalam filter adalah hal – hal yang dapat mengurangi atau merusak kualitas hidup koi dan menggangu ketidak nyaman kita dalam menikmati keindahan koi. Kotoran atau sampah yang pertama harus kita hilangkan, misalkan kotoran koi, sisa daun busuk dan sebagainya, sehingga air tetap jernih.Apa itu sudah cukup ?Tidak.Nah biasanya bagi para pemula, mengapa sering gagal dalam pemeliharaan koi  karena dalam usaha filtrasi hanya bertujuaan bagaimana agar “ air jernih  saja “.Air jernih saja belum cukup, air yang jernih  belum tentu baik untuk kehidupan koi , karena dalam suatu komunitas air banyak sekali terdapat kandungan zat – zat yang membahayakan kehidupan koi itu sendiri. Misalkan saja gas ammonia yang timbul atau dihasilkan oleh kotoran ( feses ) koi itu sendiri.Filter Apa yang terbaik ?Filter yang terbaik adalah filter dengan gabungan filter kimia, fisika dan biologi. Filter fisika adalah sistim filter yang menyaring secara mekanis untuk kotoran – kotoran yang ukuran besar dan atau kasat mata. Misalkan daun busuk, kotoran ikan dsb. Filter kimia adalah sistim filter yang menggunakan proses kimia. Misalkan untuk menetralisir racun atau residu obat – obatan yang kita pakai. Filter biologi adalah sistim filter dengan menggunakan proses biologis.Bagaimana  idealnya susunan sistim filtrasi ?Susunan sistim filtrasi yang ideal adalah sisitim fisika, kimia, bilogi , dan kimia,  secara berurutan, namun  arti ideal disini tidaklah mutlak, yang menjadi dasarnya sebenarnya kebutuhan design kolam itu sendiri dan sumber air yang akan kita pakai.Design kolam itu sendiri sangat menentukan bagaimana penempatan sistim filtrasi yang sesuai. Bila kita terlalu  memaksakan idealisme namun akhirnya kita kurang bisa menikmati kolam kita akan kurang menyenangkan, begitu pula apabila kita terlalu mengedepankan design tetapi terlalu mengabaikan sistim filtrasi nantinya kita akan kesulitan dalam pemeliharaan koi, hal ini tentunya akan menjadi hal yang tidak menyenangkan juga.Disamping itu yang menjadi dasar sistim filter yang ideal tentunya adalah kualitas sumber air itu sendiri. Jadi maksudnya sebelum kita mendesign sistim filtrasi kita paling tidak mengetahui seberapa kualitas sumber air yang akan kita gunakan. Misalkan saja apakah mengandung zat besi yang terlalu tinggi, bila mengandung zat besi yang di luar batas toleransi maka kita dapat mendesign kolam dengan sistim button drain dengan airasi yang maksimal.Bagaimana Mengetahu Zat – Zat  yang terkandung dari Sumber Air ?Cara paling cepat dan tepat adalah memeriksakan sumber air kita ke Laboratorium, hasil dari laboratorium akan memberikan kita gambaran yang sangat lengkap. Apabila anda pemula yang ingin membuat kolam dengan anggaran terbatas, memerikasakan sumber air ke Laboratorium tidaklah mutlak.Sekarang tinggal anda meneliti lingkungan sekitar, misalkan apakah berlokasi di kota besar, dekat dengan lingkungan industri, dan sebagainya. Menurut pengalaman penulis untuk daerah kota – kota kecil dan menengah apabila mengunakan sumber air sumur saja sudah cukup memadai, tinggal apakah lokasi sumur tersebut dekat dengan daerah industri atau tidak.Yang sering menjadi masalah biasanya hanya terkendala dengan kandungan zat besi ( fe ) yang tinggi atau kandungan logam yang lain, hal ini bisa diatasi dengan memperdalam sumur atau memindahkan sumur tersebut ke lokasi yang lain kalau memang memungkinkan. Kalau memang agak ragu dengan sumber air yang akan anda gunakan bisa mencoba dengan mengambil sempel air kedalam botol warna bening cobalah amati apakah air tersebut berwarna ? apakah berbau ? apabila ya biasanya sumber air tersebut kurang layak ‘Apabila tidak dan anda masih kurang yakin cobalah untuk memdiamkan beberapa hari, apabila tetap jernih biasanya cukup layak untuk digunakan.Apabila ada perubahan warna ( biasanya kekuningan ) itu berarti mengandung unsur logam ( biasanya zat besi ). Bila terjadi hal demikian sebaiknya anda mendesign kolam dengan sistim buttom drain ( saluran keluar  bawah kolam ), mengapa demikian ?Air yang mengandung zat besi yang tinggi apabila tercampur dengan udara ( oksigen ) zat besi akan mengendap di dasar, apabila kolam anda menggunakan sistim button drain anda dapat membuang air bagian dasar tersebut, itu berarti kandungan besi di air tersebut sudah menurun cukup drastis.  Jadi Sistim filtrasi yang paling tepat sangat lah flexsibel, situasional, dan kondisional.FILTER  FISIKA

Page 5: Cara Membuat Kolam Koi

Filter fisika atau filter mekanis bisa menggunakan berbagai macam media tergantung kreatifitas dan anggaran biaya yang kita siapkan. Contohnya pakai dakron, pasir, brush, matras dan sebagainya, dengan kelemahan dan keunggulan masih – masing media. Sistim fisika ini tidak harus memakai media filter seperti sistim filter yang lain. Sistim filtrasi ini bisa kita buat tampa media, dengan mengintegrasikan kedalam rancangan kolam itu sendiri, sehingga rancangan kolam itu di buat sedemikian rupa sehingga sistim kolam itu sendiri berfungsi sebagai filter fisika.FILTER KIMIADalam sistim filter ini kita menggunakan media yang dapat meningkatkan kualitas air dengan proses kimiawi. Contoh media yang dapat dipakai misalkan, arang, batu zeloit, batu karang, memakai sinar ultraviolet, dll.FILTER BIOLOGIDalam sistim ini proses penyaringan dengan proses biologis dengan bantuan bakteri pengurai. Sedangkan media yang digunakan sifatnya hanya sebagai tempat tinggal bakteri pengurai itu sendiri dan juga berguna sebagai filter mekanis / fisika. Media yang dapat dipakai misalkan bio ball, Matras, ring Keramik , atau dapat kita buat sendiri misalkan dari pipa PVC. Filter biologi dapat juga dengan menggunakan media tanaman air misalkan Teratai, enceng gondok, dan sebagainya, yang lebih dikenal dengan istilah vergie filter.Dari penjelasan di atas mungkin dapat diambil kesimpulan bahwa membuat design kolam dan filter sangat flexsibel tergantung sisuasi dan kondisi.Berikut beberapa media yang biasa digunakan hobbies dalam sistim filtrasi .BEBERAPA MEDIA UNTUK FILTER KOLAM 

MEDIA FUNGSI KELEBIHAN KEKURANGANPASIR & BATU KECIL

-Penyaring kotoran ( fisika )-Batu dapat sebagai tempat tinggal bakteri pengurai ( biologi )

- harga murah - design filter sulit biasanya harus sistim Vertikal- Batu sebagai tempat tinggal bakteri pengurai kurang efektif karena membutuhkan jumlah yg banyak.

BATU  ZELOIT - menyerap zat – zat yang berbahaya misalkan ammonia ( kimia )

- harga relative murah - bila terkena garam akan melepas kembali zat ammonia yang terserap.

IJUK Sebagai penyaring kotoran ( fisika )

- Harga murah, utk di daerah mudah didapat

- mudah busuk, sehingga dapat berubah menjadi sumber penyakit.

DAKRON Sebagai penyaring kotoran ( fisika )

- dapat menyaring kotoran sampai pada ukuran yang relative kecil.

- harus sering dibersihkan dan mudah rusak sehingga cukup merepotkan.

MATRAS Sebagai penyaring kotoran ( fisika ) dan sebagai tempat tinggal bakteri pengurai ( biologi )

- dapat berfungsi ganda ( fisika & biologi ) sehingga cukup efektif dan hemat ruang.

-harga relative mahal

BIO BALL Sebagai tempat tinggal bakteri pengurai ( biologi ), sebagai penyaring kotoran (fisika, walau kadang kurang efektif, tergantung modelnya )

- tidak memerlukan perawatan yang rumit

- harga satuan tidak terlalu mahal, tetapi perlu jumlah yang banyak.

SINAR ULTRA VIOLET

Sebagai pembunuh bakteri dengan proses penyinaran ( kimiawi )

- dapat membuat air menjadi jernih sehingga kita dapat maksimal

Selain harga relative mahal, bakteri yang menguntungkan juga ikut

Page 6: Cara Membuat Kolam Koi

menikmati koi terbunuh dalam prosesnya.

TANAMAN AIR Nyerap karbon dioksida dan ammonia

Harga dapat disesuaikan dan dapat menambah keindahan kolam

Daun – daun dapat mengotori kolam.

ARANG Menyerap racun Dapat juga berfungsi sebagai penyaring kotoran

Harga relative murah dan mudah didapat

sumber: http://terminalkoi.com/content/view/19/40/

Langkah Mudah Membangun Kolam Ikan KoiPosted by admin on September 2, 2012 in Kolam Ikan | 0 Comment

Tidak sama dengan kolam ikan yang digunakan untuk membudidayakan ikan konsumsi, kolam koi yang dibangun di taman, tak perlu mengukur daya elevasinya. Kolam koi dapat dibangun diatas permukaan tanah, di bangun dibawah permukaan tanah, ataupun gabungan keduanya. Berbeda dengan kolam ikan untuk konsumsi yang memerlukan gabungan. Ada saatnya kita harus membangun kolam koi yang semuanya ada diatas tanah, dikarenakan tata letaknya berada dipinggir rumah dan biasa digunakan sebagai jalur transportasi orang. Tata letak kolam ikan koi yang seperti itu pasti akan cepat menjadi kotor bila semuanya berada dibawah permukaan tanah, jadi kita ambil bentuk yang menonjol.Langkah Mudah Membangun Kolam Ikan KoiAdakalanya orang mempunyai keinginan untuk membangun kolam ikan yang cukup luas di areal taman yang telah siap digunakan, jadi akan terlihat kurang enak dilihat seandainya kolam ikan ini sangat menonjol hingga menutupi keindahan bagian taman yang lain. Dengan begitu, pemilihan kolam ikan yang semuanya ada dibawah permukaan tanah lebih disukai. Selain itu, mereka menginginkan kolam yang lebih didalam di sudut pekarangan, hingga mereka memendam kolamnya sebagian ke dalam tanah dan separuh lagi terlihat menonjol ke permukaan tanah. Beragam pilihan benar-benar sudah ditentukan ketika melihat kondisi dan keadaan semua.Sesudah mendapatkan bentuk kolam ikan yang diinginkan, kolam ikan koi dapat dirancang diatas tanah dengan menggunakan slang air dan tali plastik supaya bentukan kolam saat selesai gampang terlihat. Kemudian tanah dapat mulai digali dengan menggunakan cangkul. Bila kita merencanakan kolam ikan koi yang mempunyai dua kedalaman, bagian luar dangkal sementara bagian tengah lebih didalam. Tentunyah harap sudah direncanakan sejak awal sampai tidak merepotkan orang yang membuat kolam tersebut. Adapun manfaat dari kolam yang mempunya dua kedalaman adalah untuk persembunyian ikan koi sangat cuaca sekitar kolam sangat terik.

Page 7: Cara Membuat Kolam Koi

Bahan utama untuk membuat kolam ikan koi tentunya menggunakan batu bata. Dengan bentuknya yang kecil batu bata dapat digunakan secara fleksibel sehingga cocok dengan keinginan kita. Tidak sama dengan batako yang mempunyai ukuran besar yang menyusahkan jika kita ingin bentuk yang berlekuk-lekuk. Didasar kolam ikan koi bisa dipasang bata atau dicor. Tetapi, sebelumnya harus sudah ditentukan saat awal-awal untuk menentukan dimana tata letak pintu pemasukan air dan pembuangan. Pintu pembuangan air untuk kolam ikan yang dibangun didalam tanah, sangat mustahil untuk dibuat. Selain itu, untuk kita harus memikirkan mengenai sirkulasi untuk semua kolam.Dengan begitu bila kita menginginkan kolam ikan koi yang mempunyai air mancur atau air terjun sudah dipikirkan secara matang untuk menentukan dimana letak filter air, pompa, dan bagian yang akan dibangun air terjunnya. Maka sangat penting sekali untuk menuangkan keinginan dan angan kita didalam sebuah gambar dengan jelas dan detail. Sangat dihindarkan untuk membongkar kembali kolam ikan saat pembangunan kolam telah rampung. Saat pembuatan kolam ikan koi telah rapi dan kita melupakan untuk membuat lubang pasti akan menambah pekerjaan, sebab kita harus menyambungkan saluran yang terkait dengan lubang itu.Sebaiknya permukaan kolam ikan tidak dibuat licin layaknya kita membangun tempat tinggal, sebab pasti akan menyusahkan pertumbuhan lumut. Oleh karena itu dengan cara melapisi semen sedikit kasar, kita mengharapkan kolam ikan akan menjadi licin sehingga nyaman untuk ikan kok lantaran adanya lapisan lumut yang tumbuh di permukaannya. Pembangunan bagian atas kolam tidak senantiasa dengan bata, batu-batuan yang memiliki wujud artistik-pun bisa digunakan.

Membuat Kolam KoiBerbeda dengan koiam untuk membudidayakan ikan konsumsi, kolam koi di taman, tidak perlu di-ukur elevasinya. Kolam koi bisa dibuat seluruhnya di bawah permukaan tanah, di atas permukaan ta-nah, atau kombinasi. Tidak seperti kolam ikan konsumsi yang harus kombinasi. Ada kalanya kita perlu membuat kolam koi yang seluruhnya berada di atas tanah, karena lokasinya di samping rumah yang biasa untuk lalu-lalang orang. Kolam seperti ini tentu akan cepat kotor Jika seluruhnya di bawah permukaan tanah, maka kita ambil bentuk yang me-nonjol. Suatu saat mungkin orang ingin membangun kolam yang cukup luas pada areal taman yang sudah jadi, maka akan kelihatan kurang menarik apabila kolam ini terlalu menonjol sehingga menutupi kein-dahan bagian taman yang lain. Dalam hal ini kolam yang seluruhnya berada di bawah permukaan tanah lebih disukai. Dan tidak jarang mereka menghendaki kolam yang lebih dalam   di sudut pekarangan (tamannya), sehingga mereka memendam sebagian kolamnya di dalam tanah dan sebagian lagi menonjol ke permukaan tanah. Berbagai pilihan memang harus ditentukan setelah melihat situasi dan kondisi secara keseluruhannya.Setelah menentukan bentuk yang dikehendaki, kolam bisa dirancang di atas tanah dengan tali plas-tik atau slang air agar bentukan jadinya mudah kelihatan. Kemudian tanah bisa mulai

Page 8: Cara Membuat Kolam Koi

digali dengan cangkul. Jika menginginkan kolam dengan dua keda-laman, bagian luar dangkal sebelah tengah lebih dalam, hendaknya direncanakan sejak awal hingga tidak merepotkan yang mengerjakan kolam. Kolam dengan dua kedalaman sangat berguna bagi koi, terutama untuk persembunyian mereka dari panas yang terlalu terik.Bahan baku pembuat kolam hendaknya di-gunakan batu bata. Dengan bentuknya yang kecil batu bata bisa dibuat sangat fleksibel sesuai keingin-an kita. Berbeda dengan batako yang berukuran besar yang menyulitkan kita Jika menginginkan bentuk berlekuk-lekuk. Pada dasar kolam bisa dipasang bata atau dicor. Namun, sebelum itu semua hendaknya sedari awal ditentukan di mana letak pintu pembuangan dan pemasukan air. Pintu pembuangan bagi kolam yang dibangun seluruhnya di dalam tanah, memang tidak mungkin dibuat. Untuk seluruh kolam harus dipikirkan sirkulasi airnya. Artinya Jika kita menghendaki kolam berair terjun atau ber-air mancur sudah harus dipikirkan di mana letak pompa, filter air, dan bagian yang bakal dibuat ter-juannya. Oleh karenanya, sekali lagi sangat penting bagi kita untuk menuangkan angan-angan dan ke-inginan kita ke dalam gambar yang rinci. Jangan sampai kita masih harus membongkar pasang ketika bangunan sudah selesai. Ketika bangunan sudah rapi dan kita lupa membuat sebuah lubang maka tentu akan menambah pekerjaan, karena kita juga harus membuat saluran yang berhubungan dengan lubang itu.Permukaan kolam hendaknya Jangan dibuat licin seperti kita membuat rumah, karena akan menyulitkan lumut tumbuh. Dengan melapisi semen (mengaci) agak kasar, kita berharap justru kolam akan menjadi licin dan nyaman bagi ikan karena adanya lapisan lumut yang ada di permukaannya. Pengerjaan bagian atas kolam tidak selalu harus di-selesaikan dengan bata juga, tapi bisa dipakai batu-batuan yang mempunyai bentuk artistik dan (Jika mungkin) antik. Karena kolam tidak mungkin hadir sendirian dalam taman, sediakan juga ruangan untuk tempat menanam tanaman. Di latar belakang kolam lebih cocok untuk tanaman karena tidak menghalangi pandangan.

FILTERFilter Atas (Top Filter)Awalnya ide ini timbul saat saya berencana membuat Akuarium sebagai media pemisah/sekat ruangan.  Ada beberapa opsi yang timbul dalam benak saya mengenai desain peletakan filter yang umum untuk mendapatkan nilai artistik yang saya butuhkan, tetapi desain tersebut tidak cukup ringkas dan memiliki kekurangan seperti keterbatasan beberapa posisi sudut pandang dan filter dengan letak media yang kurang sesuai. Akhirnya saya mencoba untuk membuat desain Akuarium sesuai dengan keinginan, kemudahan dalam perawatan tanpa melupakan aspek aspek dasar prinsip filter secara mekanik, biologi, maupun kimiawi.Prinsip dasar dari arah aliran air yang dibelok belokkan keatas dan kebawah adalah “memaksa” air kotor dari akuarium untuk menembus/melewati media filter agar mendapatkan nilai efektifitas yang ingin dicapai. Pemasangan Filter atas sebaiknya tidak permanen di lekatkan ke aquarium, agar memudahkan dalam mengangkat dan membersihkan kompartemen filter tanpa harus menurunkan aquariumnya 

Urutan pemasangan media filter Kompartemen pertama media filter kapas kasar  berguna untuk menjebak/menangkap partikel kasar yg berasal dari air aquarium. Pada daerah yg berwarna kuning dimaksudkan adalah pemasangan kaca mika yg telah dilubangi

Kompartemen kedua media bioballBioball sebagai media bakteri untuk tumbuh. Lendir yg melekat pada bioball merupakan nitrobacter yg tumbuh yang berguna untuk meningkatkan kualitas airBioball dibuat untuk filter wet and dry oleh penciptanya, dibuat ringan dan terapung di air dan digunakan dalam jumlah banyak.

Kompartemen ketiga media Zeoliteberguna untuk menangkap bahan terlarut, seperti: gas, bahan organik terlarut, dan sejenisnya. http://o-fish.com/Filter/filter_kimia.php kompartemen ini adalah kompartemen terpanjang untuk mendapatkan air yg melewati media zeolit memiliki rentang waktu yang cukup. Besaran ukuran (size) dari zeolit yg dipakai

Page 9: Cara Membuat Kolam Koi

sebaiknya adalah dalam bentuk butiran kecil. Semakin kecil butiran akan semakin luas luas permukaan sehingga akan semakin luas bidang kontak antara air dan zeolit, efektifitas tercapai

Kompartemen keempat media karbon aktifprinsip kerjanya sama dengan zeolit yaitu berguna untuk menangkap bahan terlarut, seperti: gas, bahan organik terlarut, dan sejenisnya. Demikian pula ukuran dari karbon aktif (KA) tsb gunakan butiran butiran terkecil saja. Saya membeli KA dari toko bahan kimia dgn berbagai ukuran saya memilih yang terkecil (relatif mahal) kemudian dibuat bahan penampung KA dalam kain hitam Kompartemen kelima media filter kapas halus Filter kapas halus adalah media filter air terakhir sebelum kembali ke aquarium

Wet And Dry (Tetes)

Page 10: Cara Membuat Kolam Koi

Filter Wet and Dry atau Filter Tetes (Trickle Filter) boleh dikatakan merupakan salah satu ujud improvisasi dari filter biologi "konvensional".  Dalam filter biologi "konvensional", media filternya berada dalam kondisi terendam air.  Sedangkan dalam filter tetes, sebagian dari media filter tersebut sengaja di ekspos ke udara terbuka, sehingga menciptakan bagian filter dalam kondisi "kering" (dry)."Penciptaan" suasana "kering" ini dimaksudkan untuk menambah efektifitas kinerja bakteri pengurai amonia.  Dalam suasana demikian, kontak bakteri dengan oksigen akan semakin baik.  Disamping itu konidis ini pun akan meciptakan terjadinya lapisan tipis air yang akan menyelimuti media filter, akibatnya kontak antara air dengan bakteri menjadi lebih baik pula,s ehingga air akan dapat diproses secara biologis dengan lebih baik pula.Gambar 1, menunjukkan diagram kasar sebuah filter tetes.  Filter ini  terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian yang terdapat di atas air (kering) dan bagian yang berada di dalam air.  Diatas media kering terdapat sebuah "sprayer" yang akan memecah air menjadi butiran-butiran air (tetesan). Tetesan ini hendaknya terbagi merata pada seluruh permukaan media.  Air selanjutnya akan

menjalar pada media secara gravitasi, mengalami proses secara biologis, kemudian jatuh ke bagian filtrasi basah.  Pada bagian basah ini bakteri-bakteri yang hidup dengan kadar oksigen lebih rendah akan mengambil alih pekerjaan bakteri-bakteri sebelumnya.   Air kemudian masuk kedalam ruang pompa dan dikembalikan ke akuarium.Media dalam bagian kering dapat digunakan media filter biologi pada umumnya.  Meskipun demikian bioball dapat berfungsi dengan baik, karena bahan ini memang dibuat untuk jenis filter ini.  Media pada bagian basah  adalah juga media filter biologi biasa.  Beberapa hobiis ada yang membiarkan bagian ini kosong tanpa media apapun, meskipun demikian cobalah lakukan test dengan membandingkan hasil dengan dan tanpa media filter dibagian basah ini. Spayer dapat saja dibuat dengan melubangi suatu lembar plastik atau bahan kaku anti karat lainnya dengan kepadatan tertentu sehingga tercipta sebaran lubang seragam diseluruh permukaan.  Air yang masuk bagian ini, sebaiknya merupakan ari prefilter yang telah mengalami filtrasi mekanik sebelumnya.  Dengan demikian, dapat mencegah terjadinya penyumbatan pada media filter biologi.  Dengan memahami prinsip kerja dari filter ini, anda bisa saja memodikasi sktesa tersebut diatas, disesuaikan dengan kebutuhan.

Canister

Page 11: Cara Membuat Kolam Koi

Filter Canister merupakan salah satu bentuk improvisasi dari beberapat tipe filter versi "lama", seperti filter under gravel dan  filter atas. Prinsip utama dari filter ini adalah memberikan kesempatan yang sama pada air untuk melalui media filter secara menyeluruh,   yaitu dengan cara  memaksa air tersebut "menembus" media

filter.   Hal ini dilakukan dengan  membuat sistem tersebut kedap udara, sehingga tercipta suatu tekanan yang "seragam" didalam filter, sesuatu yang tidak bisa  dilakukan dalam sistem terbuka yang langsug berhubungan dengan atmosfir. Dengan cara demikian air akan "terpaksa" menembus media yang ada sehingga kontak dengan media menjadi lebih baik. Adanya tekanan menyebabkan kondisi kontak antara air dengan media menjadi terjamin, sehingga hasil filtrasi menjadi relatif lebih baik, dan kontak dapat berlangsung dalam waktu relatif lama.   Oleh karena itu sistem filtrasi canister lebih jarang memerlukan perawatan rutin.  Filtrasi dapat tetap berlangsung dengan baik selama beberapa bulan, sebelum memerlukan perawatan.

Gambar disamping menunjukkan kurang lebih diagram sebuah filter canister. Air masuk melalui bagian bawah filter.  Kemudian setelah "menembus" media,  air dikembalikan ke akarium malalui sebuah pompa pada "kepala" filter ini.  Tekanan dalam filter sepenuhnya tanggung jawab dari pompa.  Apabila pemilihan media dan kapasitas pompa tepat, sistem ini dapat berfungsi dengan baik dalam jangka waktu lama sebelum memerlukan perawatan.  Perawatan biasanya diperlukan apabila output filter mulai berkurang dari kapasitas yang disebutkan.

Under GravelSesuai dengan namanya filter "under gravel" adalah sebuah filter yang terletak dibawah lapisan "gravel" (kerikil, pasir) di dasar akuarium.  Konstruksinya terdiri dari lapisan bahan anti karat (plastik) berlubang dengan kaki penompang sehingga tercipta ruangan bebas dibawahnya untuk memungkinkan air bersih mengalir (Gambar 1).  Disalah satu sudutnya (atau lebih) terdapat pipa keluaran untuk mengembalikan air hasil filtrasi kedalam akuarium.Gambar 2  menunjukkan mekanisme kerja sebuah filter "under gravel".  Dalam hal ini air "dipaksa" untuk menembus lapisan gravel pada dasar akuarium dengan bantuan head pump atau aerator, kemudian air tersebut dikembalikan ke dalam akuarium.  Pada saat air melalui gravel air mengalami setidaknya dua proses filtrasi, yaitu mekanik, melalui pori-pori efektif lapisan gravel,  dan biologi, melalui kontak air dengan bakteri pengurai amonia dan nitrit  yang hidup pada permukaan gravel.  Filtrasi biologi memegang peranan utama dalam sistem filter ini.  Dengan berjalannya waktu, penumpukkan partikel-partikel padatan pada ruang antar gravel dapat menyebabkan penyumbatan.  Oleh karena itu filter under gravel direkomendasikan untuk di rawat secara periodik, setidaknya dengan melakukan pem-vacum-an pada gravel.  Penyumbatan dapat menimbulkan terjadinya kondisi anaeraobik pada lingkungan gravel sehingga dapat menyebabkan bakteri pengurai amonia dan nitrit mati yang akhirnya dapat mengakibatkan  filter gagal berfungsi.

Page 12: Cara Membuat Kolam Koi

Filter under gravel sering digunakan terutama dalam akuarium laut.  Pada sistem filter ini, partikel-partikel organik yang terjebak pada permukaan gravel akan menjadi sumber pakan bagi jasad-jasad renik (plankton).  Selanjutnya plantkon ini akan menjadi sumber pakan bagi penghuni laut lain yang dipelihara, khususnya dari golongan pemakan plankton. Dengan demikian, filter "under gravel" pada akuarium laut seolah-olah berfungsi juga sebagai refugium.Under Gravel Terbalik

Salah satu masalah dalam menggunakan filter under gravel adalah kemungkinan akan tersumbatnya aliran sebagai akibat akumulasi kotoran yang tidak dapat diproses dengan cepat.  Kotoran ini dapat menumpuk diantara gravel, menyebabkan penyumbatan sehingga pada akhirnya dapat mengurangi kinerja dari filter tersebut.  Salah satu pemecahannya adalah dengan relatif sering menyipon dan membersihkan lapisan gravel secara teratur.  Pembersihan tersebut hendaknya dilakukan secara parsial, agar bakteri pengurai tidak habis "tercuci". 

Cara lain adalah dengan memisahkan endapan dari gravel.  Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode fiter under gravel dengan aliran terbalik. Gambar 3 menunjukkan diagram bagaimana pemisahan tersebut dilakukan.  Pemisahan proses pengendapan dilakukan dengan menambahkan satu unit filter di luar akurium utama. Tugas utama filter ini adalah melakukan filtrasi secara mekanik  (Sebuah filter kanister boleh digunakan untuk melakukan tugas ini).  Setelah melalui proses filtrasi mekanik, air selanjutnya dikembalikan (dengan bantuan pompa) ke akuarium utama melalui pipa out let filter under gravel.   Selanjutnya air akan menyebar dibawah filter under gravel  kemudian menembus lapisan gravel. Pada saat melalui lapisan gravel inilah air mengalami proses filtrasi biologi.  Dengan demikian ketika air berada kembali di ruang utama akuarium diharapkan telah terbebas dari amonia.

Filter KimiaRasanya tidak mudah untuk mendefinisikan sebuah filter kimia, karena sepintas fungsinya hampir sama saja dengan sebuah filter mekanik.  Perbedaannya terletak pada ukuran partikel yang di"garap", oleh karena itu boleh dikatakan bahwa filter kimia adalah sebuah filter mekanik yang bekerja pada skala molekuler.  Seperti diungkapakan sebelumnya, filter mekanik bekerja dengan manangkap suspensi, maka filter kimia bekerja dengan menangkap bahan terlarut, seperti: gas, bahan organik terlarut, dan sejenisnya.  Mekanisme ini dilakukan dengan bantuan media filter berupa arang aktif, resin ion,

dan zeolit, atau melalui fraksinasi air.Filter kimia dapat melakukan fungsinya dengan tiga cara, yaitu:  (1) Serapan, (2) Pertukaran Ion, dan (3). Jerapan

Serapan (Absorpsi).

Absorpsi merupakan suatu proses dimana suatu partikel terperangkap kedalam struktur suatu media dan seolah-olah menjadi bagian dari keseluruhan media tersebut.  Proses ini dijumpai terutama dalam media karbon aktif.  Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu.  Pori-pori ini dapat menangkap partikel-partikel sangat halus (molekul)  dan menjebaknya disana. Dengan berjalannya waktu pori-pori ini pada akhirnya akan jenuh dengan partikel-partikel sangat halus sehingga tidak akan berfungsi lagi.  Sampai tahap

Page 13: Cara Membuat Kolam Koi

tertentu beberapa jenis arang aktif  dapat di reaktivasi kembali, meskipun demikian tidak jarang yang disarankan untuk sekali pakai.  Reaktifasi karbon aktif sangat tergantung dari metode aktifasi sebelumnya, oleh karena itu perlu diperhatikan keterangan pada kemasan produk tersebut. Secara umum karbon/arang aktif biasanya dibuat dari arang tempurung dengan pemanasan pada suhu 600-2000°C pada tekanan tinggi. Pada kondisi ini akan terbentuk rekahan-rekahan (rongga) sangat halus dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga luas permukaan arang tersebut menjadi besar. 1gram karbon aktif, pada umumnya memiliki luas permukaan seluas 500-1500m2, sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat halus berukuran 0.01-0.0000001 mm. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon tersebut, baik di air maupun di udara. Apabila dibiarkan di udara terbuka, maka dengan segera akan menyerap debu halus yang terkandung diudara(polusi). Dalam waktu 60 jam biasanya karbon aktif tersebut manjadi jenuh dan tidak aktif lagi. Oleh karena itu biasanya arang aktif di kemas dalam kemasan yang kedap udara.

Jerapan (Adsorpsi).Jerapan adalah suatu proses dimana suatu partikel "menempel" pada suatu permukaan akibat dari adanya "perbedaan" muatan lemah diantara kedua benda (gaya Van der Waals), sehingga akhirnya akan terbentuk suatu lapisan tipis partikel-pertikel halus pada permukaan tersebut. Permukaan karbon yang mampu menarik molekul organik misalnya merupakan salah satu contoh mekanisme jerapan, begitu juga yang terjadi  pada antar muka air-udara, yaitu mekanisme yang terjadi pada suatu protein skimmer.  Molekul organik bersifat polar sehingga salah satu ujungnya akan cenderung tertarik pada air (disebut sebagai hidrofilik/suka air) sedangkan ujung yang lain bersifat hidrofobik (benci air).  Permukaan molekul aktif seperti ini akan tertarik pada antarmuka air-gas pada permukaan gelembung udara, sehingga molekul-molekul tersebut akan membentuk suatu lapisan tipis disana dan membentuk buih/busa. Dalam suatu protein skimmer; ketika gelembung udara meninggalkan air menuju tampungan busa, gelembung udara tersebut akan kolaps sehingga pada akhirnya bahan-bahan organik akan tertinggal pada tampungan busa yang bersangkutan. 

Pertukaran IonPertukaran ion merupakan suatu proses dimana ion-ion yang terjerap pada suatu permukaan media filter ditukar dengan ion-ion lain yang berada dalam air. Proses ini dimungkinkan melalui suatu fenomena tarik menarik antara permukaan media bermuatan dengan molekul-molekul bersifat polar.Apabila suatu molekul bermuatan menyentuh suatu permukaan yang memiliki muatan berlawanan maka molekul tersebut akan terikat secara kimiawi pada permukaan tersebut.  Pada kondisi tertentu molekul-molekul ini dapat ditukar posisinya dengan molekul lain yang berada dalam air yang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk diikat.  Dengan demikian maka proses pertukaran dapat terjadi.  Media yang dapat melakukan proses pertukaran seperti ini diantaranya adalah Zeolit (baik alami atau buatan) dan resin.Proses pertukaran yang  berlangsung  secara umum mengikuti kaidah-kaidah tertentu. yaitu:

Pertama kation-kation dengan valensi lebih besar akan dipertukarkan terlebih dahulu sebelum kation-kation dengan valensi lebih kecil. Sebagai contoh apabila didalam akuarium kita terdapat besi (ber-valensi 3), kalsium (ber- valensi 2) dan amonium (ber- valensi1 ) dalam jumlah yang sama, maka besi akan teleibh dahulu dijerap oleh zeolite, menyusul kalsium dan terakhir amonium. Kedua, kation yang konsentrasinya paling tinggi didalam akuarium akan dijerap telebih dahulu walaupun valensi lebihkecil. Sebagai contoh dalam kasus diatas, apabila konsentrasi (jumlah) amonium jauh lebih banyak dibandingkan denga besi dan kalsium, maka sesuai dengan aturan 2, amonium akan cenderung di jerap terlebih dahulu. 

Dengan proses-proses tersebut diatas maka filter kimia dapat diberlakukan untuk "menjernihkan" air dari paritkel-partikel berukuran molekuler yang tidak bisa diproses secara mekanik atau biologi.  Beberapa hal yang bisa di hilangkan dengan filter kimia diantaranya adalah pengaruh racun, kesadahan, warna dan partikel organik terlarut.

Filter Biologi

Page 14: Cara Membuat Kolam Koi

Filter biologi adalah filter yang bekerja dengan bantuan jasad-jasad renik, khususnya,  bakteri dari golongan  pengurai amonia. Untuk itu, agar jasad-jasad renik tersebut dapat hidup dengan baik di dalam filter dan melakukan fungsinya dengan optimal diperlukan media dan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan jasad-jasad renik tersebut.Filter biologi secara periodik perlu dibersihkan, terutama untuk menghilangkan partikel-partikel yang mungkin dapat menimbulkan penyumbatan.  Pembersihan perlu dilakukan dengan hati-hati jangan sampai membuat bakteri yang hidup disana mati.  Pembersihan dapat dilakukan dengan cara dibilas dengan menggunakan air bersih bebas klorin.

Fungsi utama filter biologi adalah mengurangi atau menghilangkan amonia dari air.  Seperti diketahui ikan melepaskan amonia (NH3 atau amonium, NH4) ke dalam air, terutama melalui insangnya.  Jumlah yang dikeluarkan tergantung dari banyaknya pakan yang dikonsumsi.  Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap 1 kg pakan akan menghasilkan 37 gram amonia. Dengan demikian dapat diperkirakan berapa banyak konsentrasi amonia yang akan dikeluarkan ikan setiap hari yang perlu dinetralisir oleh sebuah filter biologi.  Amonia juga dihasilkan oleh penghuni akuarium lainnya, termasuk bakteri, jamur, infusoria dan juga sisa pakan ikan.

Pembersihan juga dapat dilakukan secara bertahap, dengan meninggalkan sebagian media yang lain tetap tidak tertanggu.  Hal ini akan menjamin bakteri tetap bertahan hidup disana.  Koloni bakteri yang hidup pada media yang tidak tertanggu segera akan menginvansi media yang baru dibersihkan, tentu saja selama "pakan" dan oksigen tersedia bagi bakteri tersebutProses pemfilteran amonia dalam akuarium mengikuti hukum  mengenai peredaran (siklus) unsur Nitrogen di alam.  Keterangan mengenai ini dapat anda peroleh pada bahasan mengenai AMONIA. Dengan memahami hal tersebut maka keberhasilan pengelolaan suatu filter biologi akan dapat dipastikan.  Sudah menjadi rahasia umum bahwa filtrasi biologi  merupakan bagian dari sistem filter akuarium yang kerap membuat frustrasi penggemar ikan hias baru. Disamping itu  sering juga diabaikan atau terlupakan oleh para hobbiis berpengalaman. Mereka baru menyadari kehadirannya apabila sesuatu hal yang buruk terjadi pada akuairum mereka dan itu adalah akibat tidak berfungsinya sistem filtrasi biologi pada akuarium mereka. Dua golongan bakteri memegang peranan utama dalam filter biologi, yaitu bakeri Nitrosomonas sp, dan bakteri Nitrobacter sp.  Nitrosomnas berperan mengoksidasi amonia  menjadi nitrit, sedangkan Nitrobacter berperan mengoksidasi nitrit menjadi nitrat.  Nitrosomonas dan Nirobacter hidup dengan melekatkan diri pada benda padat dalam akuarium. Oleh karena itu, agar keperluan hidup (tempat tinggal) mereka terpenuhi perlu disediakan tempat untuk melekatkan diri.   Segala jenis benda padat, selama itu tidak bersifat racun bagi si bakteri, akan dapat digunakan sebagai tempat tinggal bakteri tersebut.  Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih "tempat tinggal"  atau media bagi bakteri adalah keterkaitannya dengan bidang kontak antara air dan bakteri.  Agar air dapat difilter dengan baik oleh bakteri maka air tersebut perlu kontak dengan bakteri yang bersangkutan.  Oleh karena itu, pemilihan media harus memperhitungkan luas bidang kontak ini.  Semakin luas bidang kontak maka akan semakin efektif filtrasi biologi berlangsung.Luas bidang kontak berhubungan erat dengan ukuran media yang digunakan.  Secara umum dapat dikatakan bahwa persatuan volume,  media yang mempunyai ukuran butiran lebih kecil akan memiliki luas bidang kontak atau luas permukaan lebih besar. Berikut adalah ilustrasi sederhana hubungan antara ukuran butiran dengan luas permukaan, atau luas bidang kontak.  Untuk mempermudah ilustrasi digunakan benda berbentuk kubus:

Apabila kita punya sebuah kubus dengan panjang sisi-sisinya 1m maka, luas permukaan kubus tersebut adalah 6 m2, sedangkan volumenya adalah 1m3 Kalau kita belah, kubus tersebut jadi 2, maka luas permukaannya bertambah 2 m2, sehingga total luas permukaan= 8 m2, sedangkan volume tetap. Kalau dibelah lagi secara melintang luas permukaannya bertambah lagi 2 m2. Kalau dibelah lagi secara horiontal maka luas permukaan bertambah lagi 2m2. jadi total adalah 12 m2sedangkan volume total kubus tetap 1m3; dan kubusnya sekarang menjadi 8 buah,  masing dengan ukuran 0.5 m. Dengan cara yang sama dapat kita hitung seandainya kubus tersebut dibagi sehingga masing-masing berkukuran 1cm. Maka dengan mudah bisa kita ketahui dalam volume 1 m3, akan kita dapatkan 100x100x100=1000000 kubus. Masing-masing kubus tersebut luas permukaannya adalah 6x1 cm2=6 cm2. Sehingga luas permukaan totalnya adalah 1000000 x 6 cm2 = 6000000 cm2 atau sama

Page 15: Cara Membuat Kolam Koi

dengan 600m2; Kalau kubusnya berukuran 1mm maka luas permukaannya dalam 1m3adalah 6000m2.

Dengan ilustrasi tersebut anda sekarang sudah akan lebih mudah dalam menentukan ukuran butiran yang akan digunakan untuk media sebuah filter biologi.  Semakin kecil butiran akan semakin luas luas permukaan sehingga akan semakin luas bidang kontak antara air dan bekteri yang hidup pada permukaan tersebut.  Meskipun demikian, kalau kita kembali pada prinsip sebuah filter mekanik, maka akan terdapat kecenderungan bahwa filter dengan butiran halus ini akan cepat tersumbat.  Untuk menghindari hal tersebut  maka diperlukan sebuah filter mekanik yang baik yang dipasang sebelum filter biologi. Dengan demikian, air yang masuk kebagian filter biologi sudah merupakan air prefilter, yaitu air yang sebelumnya telah difilter terlebih dahulu secara mekanik sehingga tidak lagi mengandung partikel-partikel padat yang akan menyumbat.  Beberapa produsen asesori akuarium telah membuat media filter yang diharapkan dapat mengatasi terjadinya proses penyumbatan, seperti:  cicin(tabung) keramik atau bioball, meskipun demikian bahan-bahan ini memiliki korbanan berupa berkurangnya luas permukaan bidang kontak.  Secara umum dapat dikatakan bahwa filter biologi bukan merupakan hal yang sulit.  Selama anda faham bagaimana bakteri tersebut hidup dan berkembang, serta apa yang diperlukan sebagai media hidupnya, maka anda akan berhasil dalam mengelola sebuah filter biologi, bahkan dengan menggunakan bahan-bahan yang ada dan mudah didapat (dan murah) di sekitar tempat tinggal anda 

Filter MakanikFilter mekanik secara harfiah dapat diartikan sebagai sebuah alat untuk memisahkan material  padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya)  dengan cara menangkap/menyaring material-material   tersebut sehingga tidak lagi dijumpai terapung/melayang di dalam air akuarium.  Bahan yang diperlukan untuk sebuah filter mekanik dengan demikian adalah berupa bahan yang tahan lapuk, memiliki lubang-lubang (pori-pori) dengan diameter tertentu sehingga dapat menahan atau menangkap partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari diameter media flter tersebut (Gambar 1).

Gambar 1 menunjukkan gambaran kasar tentang mekanisme kerja sebuah filter mekanik.  Dalam gambar itu tampak bahwa partikel yang berukuran lebih besar dari diameter (pori) media filter akan terperangkap dalam filter sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil  dan juga air akan lolos.

Dalam suatu sistem filter akuarium yang telah matang,  relatif sulit membedakan fungsi kerja dari sebuah filter.   Pada bagian yang dianggap sebagai filter mekanik, setelah, matang akan berfungsi pula sebagai  filter biologi. , sehingga anda bisa memutuskan sendiri mana yang anda perlukan sesuai dengan ketersediaan di pasar atau malah membuatnya sendiri.

Partikel padatan dalam hal ini bukan merupakan bahan terlarut tetapi merupakan suatu suspensi.  Ukurannya bisa bervariasi dari sangat kecil, sehingga  tidak bisa dilihat oleh mata (sebagai contoh: partikel penyebab air keruh), hingga sisa pakan ikan, potongan tanaman air atau  bahkan bangkai ikan. Partikel-partikel ini dapat

Page 16: Cara Membuat Kolam Koi

terperangkap dalam berbagai jenis media, dengan syarat diameter lubangnya  atau porinya lebih kecil dari diameter partikel.  Media tersebut dapat berupa kapas sintetis atau bahan berserabut lain, spong, kaca atau keramik berpori, kerikil, pasir, dll. 

Sebuah wadah atau bak kosong dapat pula berfungsi sebagai filter mekanik.  Akan tetapi proses yang terjadi bukan melalui penyaringan partikel melainkan  melalui proses pengendapan.  Hal ini dimungkinkan dengan membuat aliran air serendah mungkin sehingga kecepatan partikel mengendap menjadi lebih besar daripada laju aliran air.  Bak pengendapan umum digunakan dalam manajeman kolam ikan hias (seperti kolam  ikan koi), sedangkan dalam akuarium proses pengendapan  bisa  terjadi  dalam sump.Media filter mekanik (bahan yang digunakan untuk menyaring atau menangkap partikel) memiliki ukuran diamater lubang atau ukuran pori beragam, dari satuan mikron (sepersejuta meter)  hingga satuan sentimeter (sseperseratus meter), tergantung dari bahan yang digunakan.  Diatom atau membran berpori-mikro, misalnya, memiliki  pori-pori dengan satuan ukuran mikron sehingga selain dapat menahan suspensi juga dapat menangkap infusoria, bakteri dan algae berseltunggal.  Sedangkan jenis yang lain bisa mempunyai ukuran pori lebih b esar.  Hal yang menarik dari ukurn pori ini adalah diameter efektifnya.  Seperti terlihat pada gambar 1, secara alamiah akan terjadi bahwa efektifitas filter mekanik akan meningkat dengan berjalannya waktu.  Diameter pori filter yang semula hanya dapat menangkap partikel yang berkukuran lebih besar dari diameter porinya, dengan berjalannya waktu akan dapat pula menangkap partikel yang berukuran lebih kecil.  Hal demikian dapat terjadi,  karena dengan adanya halangan yang diakibatkan oleh partikel yang terjebak dan menutup lubang pori semula, maka ukuran  pori efektif yang berfungsi akan semakin mengecil, sehingga partikel lebih kecil pun lama-lama akan bisa tertangkap.  Keadaan ini dapat membawa kekesimpulan yang salah, bahwa filter mekanik semakin lama akan semakin efektif sehingga hanya dengan sebuah filter mekanik urusan pengelolaan air akuarium akan beres dengan sendirinya.   Pada kenyataannya tidak demikian, dengan semakin "efektifnya" filter mekanik akan membawa ke keadaan dimana tidak akan ada lagi sebuah partikelpun, termasuk air,  yang bisa dilewatkan.  Dengan kata lain filter akan tersumbat total sehingga gagal berfungsi (Gambar 2)

Hal yang umum terjadi adalah semakin halus pori-pori media filter mekanik yang digunakan akan semakin cepat pula penyumbatan terjadi.  Apabila penggunakan media sangat halus ini perlu, dilakukan maka dengan menggunakan sistem filter mekanik bertingkat akan dapat menolong mengurangi resiko terjadinya penyumbatan dengan cepat.Filter mekanik perlu dirawat dan dibersihkan secara periodik agar dapat tetap berfungsi dengan baik.  Kontrol terhadap kondisi filter ini sebaiknya dilakukan secara rutin.  Apabila media sudah tidak dapat lagi berfungsi dengan baik karena rusak atau terdekomposisi, maka perlu dilakukan penggantian dengan media baru.