Budidaya Ikan KOI

60
Mengenal ikan KOI a. Sejarah ikan KOI di Indonesia Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan silang dari berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh bangsa Jepang. Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan koi. Di Indonesia, ikan koi mulai populer sejak tahun 1960-an. Saat itu Presiden Sukarno diberi hadiah berbagai macam ikan koi oleh pemimpin Cina. Kemudian Presiden memberikan ikan tersebut kepada para pembudidaya ikan di Batu, Jawa Timur, untuk dikembangbiakan. Benih ini menjadi cikal bakal pengembangan koi lokal. Meskipun kualitas koi lokal masih dipandang sebelah mata, perkembangan usaha budidaya ikan koi terus berkembang. Usaha budidaya ikan koi berkembang baik di daerah Blitar, Jawa Timur. Dari waktu ke waktu, ikan koi lokal ini mengalami peningkatan kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka bagi para pembudidaya dengan semakin mahalnya koi impor. Ikan koi lokal menjadi lebih bersaing dari segi harga. Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya hampir sama dengan budidaya ikan mas. Hanya saja yang menjadi krusial adalah ketersediaan bibit berkualitas. Keunikan ikan KOI Awalnya ikan koi hanya berwarna satu yaitu KOI hitam ( karashugoi, sumi goi) Putih (shiromuji), merah (akagoi, benigoi, higoi) dan kuning (kigoi) keemasan (kin goi) dan putih keperakan (gingoi) dan dari persilangan persilangan terdapat lah berbagai jenis ikan koi \

description

Budidaya Ikan KOI

Transcript of Budidaya Ikan KOI

Page 1: Budidaya Ikan KOI

Mengenal ikan KOIa. Sejarah ikan KOI di Indonesia

Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan silang dari berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh bangsa Jepang. Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan koi.Di Indonesia, ikan koi mulai populer sejak tahun 1960-an. Saat itu Presiden Sukarno diberi hadiah berbagai macam ikan koi oleh pemimpin Cina. Kemudian Presiden memberikan ikan tersebut kepada para pembudidaya ikan di Batu, Jawa Timur, untuk dikembangbiakan. Benih ini menjadi cikal bakal pengembangan koi lokal.Meskipun kualitas koi lokal masih dipandang sebelah mata, perkembangan usaha budidaya ikan koi terus berkembang. Usaha budidaya ikan koi berkembang baik di daerah Blitar, Jawa Timur. Dari waktu ke waktu, ikan koi lokal ini mengalami peningkatan kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka bagi para pembudidaya dengan semakin mahalnya koi impor. Ikan koi lokal menjadi lebih bersaing dari segi harga.Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya hampir sama dengan budidaya ikan mas. Hanya saja yang menjadi krusial adalah ketersediaan bibit berkualitas.

Keunikan ikan KOI Awalnya ikan koi hanya berwarna satu yaitu KOI hitam ( karashugoi, sumi goi) Putih (shiromuji), merah (akagoi, benigoi, higoi) dan kuning (kigoi) keemasan (kin goi) dan putih keperakan (gingoi) dan dari persilangan persilangan terdapat lah berbagai jenis ikan koi \

Page 2: Budidaya Ikan KOI

Kebiasaan Ikan koi Koi termasuk ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya, air yang digunakan untuk memelihara ikan koi dapat berupa

1. Air PDAM .Air yang baik adalah air yang bersal dari pegunungan yang bebas dari polutan. Air PDAM sebelum digunakan harus diendapkan terlebih dahulu selama minimal 3 hari karena air PDAM biasanya mengandung klotin dan dapat menyebabkan iritasi pada ikan dan turunnya nafsu makan ikan. Air PDAM juga mengandung metal 100x lebih banyak dari air yang bersal dari alam. Untuk antisipasinya klorin dan metal dapat dibuang menggunakan water conditioner, seperti chlorin remover dan heavy metal remover

2. Air sumur Jika menggunakan air sumur sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama 1-2 hari kemudian diberi aerasi agar menambah kandungan oksigen terlarut.

Page 3: Budidaya Ikan KOI

Sebagai ukuran memelihara koi dapat diperhatikan aspek berikut 1. Tingkat keasamnan (pH)

Koi biasanya hidup normal pada pH berkisar 7-7,2. Dan koi juga masih bias hidup dengan pH air berkisar 8.5

2. Oksigen terlarut Kandungan oksigen terlarut yang baik untuk kehidupan koi adalah antara 2-2.5 mg/liter

3. Ketinggian suhu Di jepang koi hidup pada temperature 8-30 derajat celcius, sedang di daerah tropis ikan dapat hidup pada suhu berkisar 24-28 derajat celcius

4. Zat beracun Zat beracun dapat menghambat pertumbuhan ikan koi, seperti amoniak mencapat 0.01-0.02 mg/ liter dapat menyebabkan koi berenang dipermukaan air dan mati

Jenis koi dan penilaiannya :

JENIS - JENIS KOI DAN KLASIFIKASINYA

Kohaku (Kow-Ha-Koo)

Kohaku adalah Koi putih dengan pola warna merah. Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitasnya. Putihnya harus benar-benar putih sedangkan warna merah harus pekat dan cerah. Kohaku, Taisho Sanshoku dan Showa Sanshoku adalah verietas yang paling populer, mereka disebut "Gosanke (3 Besar)."

1. Gosanke

Ciri - ciri Kohaku

Kohaku adalah koi putih dengan tanda hi yang sebaiknya mempunyai intensitas warna yang rata. Warna koi dapat ditingkatkan dan distabilkan dari tahun ke tahun dengan pemberian pakan warna dan diperhatikan secara terus menerus kualitas airnya. Warna Utama sebaiknya putih salju, tidak kekuningan dan sebaiknya menampilkan kilau yang baik. Kiwa harus tajam. Tetapi, pada saat

Page 4: Budidaya Ikan KOI

mudanya, Kohaku yang tidak sempurna ukuranya masih kokesuke (semi-transparent); Definisi Pola akan stabil ketika koi menjadi dewasa.

Hi kepala sangat penting. Pada Kohaku “Classic”, hi kepalanya sebaiknya berbentuk U dengan level akhir pada mata, tetapi dewasa ini hanatsuki atau kuchibeni dapat diterima. Hi memanjang diatas satu atau kedua matanya juga dapatditerima. Sirip lebih disukai jika berwarna putih salju tanpa bercak hi sedikitpun. Kohaku yang ditandai dengan hi tunggal di kepala dianggap sebagai Tanco dan ditetapkan sebagai kelas tersendiri. Idealnya, hi Tancho sebaiknya berada di tengah dan bebrentuk bulat, menyerupai pola matahari pada bendera Jepang. Jika tanda pada type ini disertai dengan hi lain pada tubuh koi, maka ini disebut "Maruten Kohaku."

Kohaku dapat dibedakan lebih jauh berdasarkan pola hi nya. Pola "Tahapan" dapat dikenali dari “pulau” hi yang berurutan pada kepala dan tubuh koi. Kohaku yang menunjukkan dua “tahap” disebut sebagai nidan, yang secara harfiah berarti beranak tangga dua dalam bahasa Jepang. Sandan dan yondan masing masing mempunyai syarat pola tiga tahap dan empat tahap.

Untuk pola hi yang terus menerus dari kepala sampai ekor dapat diterima, jika polanya menarik. Contoh terbaik adalah masih the classic inazuma atau pola hi lintasan cahaya dari kepala ke ekor.

Hi pada tubuh tidak perlu simetris, atau malah biasanya berimbang, selama enak dilihat mata. Tetapi hi terkumpul pada satu sisi koi ketika dilihat dari atas, atau membuat ikan menjadi berat-kepala atau berat-ekor, akan tidak diakui. Orang Jepang lebih menyukai hi yang terputus pada pangkal ekor, meskipun banyak unggulan Kohaku tidak memiliki ini.

Kohaku Muda

Trend saat ini pola kohaku cenderung dipaksakan, dan ini sebaiknya diperhatikan pada waktu membeli koi muda. Ketika kulit merentang, bidang hi bergerak diantara satu sama lain, jadi hindari koi muda yang terlihat akan menjadi tiruan kecil pada saat dewasa. Sebaliknya, hi besar, yang tampak sebagai blok menjemukan bisa "terputus" nantinya di kehidupan untuk membentuk

Page 5: Budidaya Ikan KOI

pola yang menarik. Koi jadi biasanya menunjukkan kedalaman warna yang setara di kepala, sedangkan tategoi (koi muda) biasanya memiliki warna lebih dalam di kepala jika dibandingkan dengan yang ditubuhnya. Seringkali kohaku muda, ukuran pada tubuh akan berisi warna yang lebih gelap yang kecil, yang berisi diamond, jika dibandingkan dengan kepala. Dengan kualitas air yang baik, hi pada tubuh sebaiknya menjadi lebih gelap menyesuaikan dengan warna kepala dan warna tersebut terlihat pada skala ukuran didalam. Ini akan berlanjut setiap tahun sampai semua hi pada tubuh memliki warna seragam. Ini adalah ketika koi akan dipertimbangkan sebagai koi jadi

Kriteria dalam memilih Kohaku yang baik:

* Kohaku yang baik adalah kohaku memiliki warna putih seputih salju (tidak kecoklat2an atau kekuning2an).

* Tanda Merah (Hi) yang lebih baik adalah yang gelap tetapi cerah.

* Hi yang baik adalah yang tersebar diseluruh badan.

* Hi yang besar lebih baik dari yang kecil.

* Kohaku yang tidak terdapat / terkena Hi dikepalanya ("bald head" / kepala botak) kurang berharga.

* Hi dikepala sebisa mungkin tidak melebihi mata, rahang dan pipi tetapi boleh mencapai hidung atau mata (asal tidak melebihi).

* Kohaku yang memiliki Hi yang mencapai mulut disebut "Hanatsuki".

* Kohaku yang memiliki Hi yang tersebar / memenuhi kepala / wajah disebut "Menkaburi".

* Kohaku yang memiliki Hi yang terdapat di bibir / mulut disebut "Kuchibeni".

* Dalam kasus dimana bentuk Hi dikepala tidak baik dan juga melebihi mata, tanda "Kuchibeni" diperlukan.

* Tanda merah diperlukan ada didekat pangkal ekor, dan disebut "Ojime". Ojime paling tidak berjarak 1-2 cm dari pangkal ekor.

Page 6: Budidaya Ikan KOI

* Corak bagian belakang, dekat ekor, kalau bisa easy looking (jangan terlalu besar).

* Memiliki Kiwa yang tegas dan jelas, tidak blur atau ber-gradasi. (Kiwa adalah pertemuan antara 2 warna yang berbeda.)

* Komposisi antara warna merah dan putih 70 : 30

* Kohaku yang untuk kontes, jangan ada tompel merah di pipinya.

Jenis-jenis Kohaku:

* Step Type, adalah kohaku yang memiliki pola berstep; 2 step (Nidan), 3 step (Sandan), 4 step (Yondan).

* Straight Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi tidak terputus dari kepala hingga ekor.

* Lightning Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola seperti halilintar (Inazuma Kohaku)

* Gotenzakura, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola bulat2 (seperti buah Cherry) rapi dan simetris.

* Maruten Kohaku, adalah kohaku yang memiliki Tancho (bulatan) di kepalanya.

* Masih banyak lagi jenis2 kohaku yang lainnya seperti : Doitsu Kohaku, Kinzakura, Fuji Kohaku, Kanoko kohaku, Platinum Kohaku, Kinginrin Kohaku, dll. Tetapi untuk kontes (show), biasanya lebih disukai Tipe Step dan Inazuma, bahkan belakangan ini tipe Maruten kohaku juga mulai disukai untuk kontes. Tetapi penilaian ikan juga tidak terlepas dari nilai keseluruhan dari ikan ybs.

Taisho Sanshoku / Sanke (Son-Kay)

Page 7: Budidaya Ikan KOI

Ciri – ciri Sanke

Sanke kelihatannya seperti Kohaku penggabungan dengan Bekko. Hi sebaiknya tajam, dan terlihat seimbang ketika dilihat tanpa sumi. Disisi lain sumi juga sebaiknya terlihat seimbang ketika dilihat terpisah, dan sebaiknya tidak melebar melalui garis, semua tanda sebaiknya dipisakan tepian antara warna dengan kulit yang sebaiknya berwarna putih salju.

Tergantung dimana posisi sumi, Sanke dapat di bedakan menjadi, Sumi yang melampaui hi disebut kasane sumi, sedangkan tsubo sumi adalah sumi hitam pada kulit putih. Type kedua ini lebih disukai dibanding yang sebelumnya, kombinasi dari dua type sumi diatas yang lebih sering ditemukan. Secara teknis, sanke tidak dianjurkan memiliki sumi di kepala tetapi jika pola di badannya bagus, sedikit sumi di bahu tidak akan menjadi masalah.

Sebagaimana Kohaku, seluruh sirip sanke sebaiknya tidak ada hi, akan tetapi sumi pada pectoral, dorsal, atau caudal menjadikan karakternya menarik. Sumi yang ditemukan pada sirip adalah cara untuk mengidentifikasi bahwa koi tersebut adalah Sanke. Jika bentuk sumi seperi coretan pada sirip maka ini adalah Sanke, sebaliknya jika motogura (blok sumi pada pangkal sirip) akan di golongkan sebagai Showa.

Sanke dengan hi terpisah dikepala diikuti dengan banyak hi pada badan disebut dengan Maruten Sanke. Jika hi hanya ada dikepala maka disebut Tancho Sanke. Selanjutnya, jika tidak ada tsubo sumi (hitam pada putih) akan disebut Kawarimono atau Koromo.

Page 8: Budidaya Ikan KOI

Sanke Muda

Sanke berkualitas baik di waktu muda akan sulit dibedakan dari Kohaku. Kadang – kadang sumi tidak terlihat hingga usianya cukup. Tidak ada jaminan bahwa jika sumi mulai ada akan menjadi stabil, ini bisa saja menghilang kembali. Sumi pada awalnya terlihat sebagai warna biru-keabuan dan akan perlahan menajam seiring usianya. Sumi yang stabil yang terlihat pada usia dini disebut moto sumi, sedangkan jika tanda hitam terlihat belakangan disebut ato sumi. Hati hati dengan celah putih didalam blok hi, karena nantinya akan membuat koi kehilangan pola merahnya.

Kriteria dalam memilih Sanke yang baik:

* Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.

* Merah di kepala sebisa mungkin tidak melewati mata, pipi, mulut bahkan kalau perlu jangan melewati hidung.

* Sanke yang istimewa tidak memiliki sumi (hitam) dikepalanya.

* Sumi diatas warna putih (Tsubo-Sumi) lebih disukai dibandingkan sumi diatas warna merah (Kasane-Sumi).

* Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 70:20:10

* Sirip dengan lebih sedikit strip (garis2 hitam) lebih elegan dibandingkan dengan yang lebih banyak strip.

Jenis-jenis Sanke:

Page 9: Budidaya Ikan KOI

* Taisho Sanke.

* Aka-Sanke; Taisho Sanke dengan warna merah (Hi) yang lebih dominan dan menyebar dari kepala ke ekor. Memang lebih impresif tapi kurang elegan.

* Yamato-Nishiki; Taisho Sanke Hikarimoyo (metalik).

* Fuji-Sanke: Taisho Sanke dengan memiliki aksen silver di kepalanya.

* Kanoko Sanke, Doitsu Sanke, Kinginrin Sanke, Tancho Sanke, Koromo Sanke dan Sanke-Shusui.

Showa Sanshoku (Sho-Ah)

Ciri - ciri Showa

Untuk menghasilkan warna dan style yang mengagumkan bagi penikmat modern pada Showa, petani mengawinkan induk Sanke dan Kohaku. Biasanya warna dominan pada Showa adalah pada hi mereka, dengan sumi dan warna putih dengan proporsi yang seimbang. Jika lebih dari separuh badannya merah jika dilihat dari atas, Showa ini disebut sebagai Hi Showa, tetapi Aka Sanke tidak jauh berbeda, Persamaan Showa ini akan terlihat lluar biasa. Hal ini selama jumlah sumi pada polanya sebaiknya dengan sedikit warna putih. Effek ini

Page 10: Budidaya Ikan KOI

dibantu dengan adanya sirip pectoral dan motogura, meskipun sirip putih bersih dapat diterima pada showa modern. Hi Showa kadang – kadang sulit dibedakan dengan Hi Utsuri, akan tetapi jika kulit putihnya terlihat ketika dilihat dari atas, maka koi ini adalah Showa.

Konfigurasi pola pada showa lebih flexibel dibanding varietas yang lain. Hal ini cukup dinilai dari kombinasi ketiga warnanya yang nyaman dilihat. Setiap koi dinilai dari kesan keseluruhannya. Benar adanya jika dikatakan bahwa contoh bagus dari Showa dewasa sangat dekat persamaannya dengan Sanke atau Kohaku. Kekuarangan yang umum terlihat pada koi yang terlihat mengagumkan dari kepala hingga titik sepanjang sirip dorsal, dengan proporsi yang bagus pada hi,sumi dan kulit putih, tetapi kurang area tebal pada hi dari titik tersebut hingga sirip caudal. Kesan ini masih baik selama kontras warna terlihat, akan tetapi untuk menang, koi harus menunjukkan ciri yang excelent dari moncong hingga ekornya.

Sirip pectoral adalah poin tersendiri yang akan memberikan nilai lebih pada Showa yang bagus. Motogura pada salah satu sirip dan tidak ada pada sirip yang lain menjadikan cacat, sebagaimana kekurangan umum pada kedua sirip yang terlihat hitam.

Tancho Showa terlihat lebih menyerupai Shiro Utsuri tetapi dengan pola hi melingkar pada kepalanya.

Showa Muda

Showa tidak memiliki bloodlines sepertihalnya Go Sanke. Prosentase yang relative kecil dari telur yang bisa menjadi showa. Panen pertama biasanya hanya akan menghasilkan koi hitam semua.

Page 11: Budidaya Ikan KOI

Tategoi showa tidak hanya menunjukkan tantangan akan tetapi juga untung – untungan, hanya dengan mempelajari ikan lain dari keturunan yang sama akan memungkinkan memiliki pengetahuan menebak bagaimana sumi akan terlihat ketika koi dewasa. Area hi juga demikian, akan datang dan pergi, ada suatu mythos bahwa hi selalu stabildan sumi berubah – ubah, yang bisa membuktikan adalah dengan memperhatikan foto – foto pertubuhan Showa.

Ketika pertumbuhan koi, Sumi pada Showa dapat terlihat biru-keabuan atau hitam-kecoklatan, dan cukup terlihat adanya kiwa (sisik putih melapisi hi) dan sashi (sisik merah melapisi putih) yang biasanya meliputi seluruh permukaan kulit dengan pola tertentu yang memungkinkan sirip individual terlihat jelas. Koi Yang bertahan menunjukkan sumi membayang seperti ini disebut Kage Showa.

Kriteria dalam memilih Showa yang baik:

* Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.

* Pangkal sirip depan hitam (motoguro). Ingat hanya pangkalnya saja, Tidak putih semua atau hitam semua dan juga tidak ada stripe merah.

* Diperlukan tanda Hi (merah) yang besar di kepala.

* Diperlukan paling tidak 20% warna putih. Warna putih diperlukan pada kepala, pangkal ekor dan punggung.

* Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 60:20:20

* Sumi (Hitam) dikepala membagi Hi menjadi 2, lebih impresif lagi jika membentuk huruf V dan berpangkal di hidung.

Page 12: Budidaya Ikan KOI

Jenis-jenis Showa:

* Showa Sanshoku.

* Kindai Showa; Showa yang didominasi warna putih.

* Hi Showa;Showa yang didominasi warna merah.

* Boke Showa; Showa dengan sumi yang blur dan muda (abu2).

* Kage Showa; Showa dengan bayangan potongan2 kecil sumi pada Hi atau warna putihnya.

* Doitsu Showa, Kanoko-Showa, Koromo Showa, Showa Shusui, Kin Showa dan Gin Showa.

Perbedaan mendasar Sanke dan Showa:

* Taisho Sanke tidak memiliki Sumi di kepalanya.

* Sumi pada Taisho sanke hanya menyebar di punggungnya. Sumi pada Showa menyebar dihampir seluruh tubuhnya.

* Sirip depan Taisho Sanke putih atau ber-strip, sedangkan Showa memiliki sumi pada pangkalnya (motoguro).

2. Bekko

Bekko is colored Koi type with a black pattern.

 

Page 13: Budidaya Ikan KOI

S H I R O B E K K OShiro Bekko adalah jenis Koi berkulit putih dengan pola hitam kecil-kecil. Pola (hitam) sumi pada Shiro  Bekko harus seimbang dan memiliki tepi tajam (Kiwa).  Shiro Utsuri dan Shiro Bekko memiliki kemiripan, karena pola warnanya sama. Perbedaan antara Shiro Bekko Dan Shiro Utsuri adalah pada Shiro Utsuri memiliki pola warna hitam yang lebih  besar hitam sedangkan Shiro Bekko memiliki sedikit warna hitam.

K I B E K K OKi Bekko merupakan Koi berwarna  kuning dengan pola hitam  di atasnya. Seperti halnya Shiro Bekko, tapi warna dasarnya  kuning cerah. Pola (hitam) sumi pada Ki Bekko harus seimbang dan memiliki tepi (kiwa) tajam. Ki Bekko agak jarang daripada sepupu nya, Shiro Bekko.

A K A B E K K O

Aka Bekko merupakan koi merah dengan pola hitam di atasnya. Warna hitam membentuk spot yang menarik dan indah.

3. UTSURIMONO

The black Koi with a colored pattern.

Page 14: Budidaya Ikan KOI

S H I R O U T S U R IShiro Utsuri, merupakan koi hitam dan putih dengan pola warna yang unik dan menarik. Bagian kepala Shiro utsuri terdiri atas warna hitam dan putih, tidak boleh hanya terdiri atas satu warna saja( Hitam saja atau putih saja). Berbeda dengan shiro bekko, shiro utsuri merupakan koi dengan warnadasar hitam.

K I U T S U R I

Ki Utsuri hampir sama dengan Shiro Utsuri, hanya saja warna pada Ki Utsuri adalah kuning dan Hitam. Pola warna dan kriteria penilaian sama dengan Shiro Utsuri.

H I U T S U R I

Hi Utsuri merupakan Koi dengan warna merah dan hitam yang membentuk pola unik dan menarik.

4. ASAGI

A S A G IAsagi merupakan jenis koi yang sudah cukup lama keberadaannya. Asagi merupakan Koi Biru dengan perut berwarna merah, keindahan asagi ada pada pola yang utama adalah sisik yang nampak seperti pola berupa jaring tipis diatas warna dasar indigo. Idealnya Asagi memiliki kepala yang putih bersih.

Page 15: Budidaya Ikan KOI

S H U S U IShusui merupakan jenis koi dari keluarga asagi namun tidak memiliki sisik. Sisik pada shusui hanya ada pada bagian punggung saja. Warna sisik idealnya berwarna gelap dan ada sepanjang punggung secara lengkap dan rapi.

5. Tancho

T A N C H O G O R O M O

Tancho Goromo merupakan koi yang memiliki pola bulat pada bagian kepala, yang berupa pola Goromo/anggur.

T A N C H O K O H A K U

Tancho Kohaku merukana koi putih dengan bulatan merah di kepala. Semakin bulat dan tajam semakin menambah keindahan koi jenis ini.

Page 16: Budidaya Ikan KOI

T A N C H O G O S H I K I

Tancho Goshiki memiliki pola tancho di kepala dengan warna dan sisik badan adalah koi jenis goshiki.

T A N C H O K U J A K U

T A N C H O S A N K E

6.HikarimonoHikarimono adalah  metallic Koi atau koi dengan warna keemasan yang kemilau. Warna Hikarimono adalah warna tunggal misalnya kuning kemilau, orange dan lain-lain. Disebut juga dengan Hikarimuji . Hikari berarti mengkilap.

Nezu Ogon, Koi dengan warna abu-abu kemilau

Orenji Ogon, Koi dengan warna orange kemilau

Platinum Ogon, Koi putih kemilau/silver

Yamabuki Ogon, Koi Berwarna Kuning kemilau

7.Goromo

Page 17: Budidaya Ikan KOI

Ai goromo

Budo Goromo

Sumi Goromo

8. Hikarimoyo

Kin Showa

Kujaku Yamato Nishiki

Doitsu Hariwake Kikusui

9.Matsuba

Shiro Matsuba

Aka Matsuba

10.Kawarimono

Ochiba Shigure Kumonryu

Beni Kumonryu

Benigoi

Karasugoi

11. Haijiro

Aka Haijiro

Chagoi

Kigoi

Midorigoi

Soragoi

Memilih indukan untuk budidaya ikan koi

Page 18: Budidaya Ikan KOI

Memilih indukan memegang peranan penting dalam budidaya ikan koi. Indukan yang bagus secara genetis akan menghasilkan keturunan yang bagus, begitu kira-kira hukum umumnya. Indukan berkualitas biasanya dimiliki oleh penangkar atau para pehobi. Bila kesulitan menemukan indukan yang baik, bisa dengan jalam meminjamnya dari para pehobi.Pehobi biasanya mengoleksi ikan koi yang berkualitas, baik untuk dipelihara sendiri maupun untuk kontes. Namun para pehobi ini rata-rata tidak memiliki keterampilan atau waktu untuk mengawinkan ikannya. Padahal, untuk menjaga agar ikan tetap bugar salah satunya harus dikawinkan jika telah tiba waktunya.

Di sini pembudidaya bisa kerja sama dengan pemilik ikan. Dimana pemilik diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan dan pembudidaya bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai imbalannya, biasanya si pemilik dipersilakan memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.Selain keturunan atau sifat genetis, calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bentuk tubuh Pejantan harus matang gonad (Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 1,5 tahun) induk betina harus sudah memiliki banyak telur yang matang yaitu berumur lebih dari 2 tahun

2. bentuk badan Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo ( perbandingan antara tinggi dan panjang

berkisar 1:2,3-3) Besar sirip dada dan sirip perut harus sama. Demikian pula ukuran sirip punggung dan sirip ekor

harus proporsional atau serasi Bentuk kepala, mata, mulut dan insang harus proporsional atau serasi Gaya berengang tenang dan seimbang ( menghindari cacad anakan yang berasal dari indukannya,

karena gerakan seimbang dipengaruhi oleh sisi sirip yang simetris berpasangan)3. Pola warna KOI

Warna cemerlang dan kontras ( untuk menciptakan anakan yang memiliki warna cemerlang dan kontras )

Pertemuan antara warna merah dan putih harus berbatas tajam, tidak ada gradasi warna atau bayangan merah. ( biasanya gradasi warna terjadi pada koi local )

4. Kesehatan Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.

Page 19: Budidaya Ikan KOI

Jangan pilih indukan yang insangnya bergerak cepat, karena koi tersebut sedang mengalami susah bernafas.

Pilihlah koi yang bersirip tegak atau tidak jatuh terkulai Jangan pilih koi yang selalu menyendiri. Perilaku tersebut menandakan naluri koi yang sakit

untuk tidak menularkan penyakit kepada teman temannya.

Pemeliharaan indukan ikan koiSebaiknya calon indukan ikan koi dipelihara dalam kolam khusus. Kedalaman kolam setidaknya 150 cm, lebih dalam lebih baik. Kepadatan kolam juga harus diperhatikan, kolam berukuran 4×5 meter maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini karena indukan betina biasanya lebih besar dari indukan jantan.Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan pemeliharaan kolam pembesaran.Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari. Pakan nabati atau berupa hewani

Pemijahan ikan koia. Tempat pemijahanSebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya sekitar 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus siklus bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam. Agar gas gas beracun yang mungkin ada sapat menguap. Penyakit dan telur telur ikan lain dapat mati. Dalam proses

Page 20: Budidaya Ikan KOI

pengeringan tidak ada acuan waktu dibutuhkan tetapi bisanya berkisar 2-3 hari ( matahari bersinar normal ) dan membutuhkan waktu 5-7 hari jika jika cahaya matahari tidak normal Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam ( untuk mengurangi kadar keasaman).Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam pemijahanCara membuat kakaban contohnya seperti

a. ijuk disisir dahulu dengan sikat kawat agar ijuk menjadi halusb. batang bamboo dipotong sesuai ukurannya dan dibelah menjadi 4 bagian c. sisiran ijuk dijepit dengan 2 belah bamboo d. kemudian dipaku agar tidak lepas ‘kakaban dipasang ditengah kolam, jumlah kakaban disesuaikan dengan kebutuhan ikan, karena kalau kurang kakaban kurang maka telur akan mengumpul

b. Proses pemijahanTempat yang digunakan untuk pemijahan adalah bak atau kolam dengan ukuran kira kira 50 x 200 cm dan dengan kedalaman 50 cm. Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi jantan terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk jantan bisa dimasukkan pada sore hari. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor (Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu jantan apabila ukuran si jantan cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih tinggi). Biarkan indukan jantan beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stress kurang lebih selama 1 hari (hal ini dikarenakan agar indukan jantan dapat memiliki percaya diri karena ukuran betina biasanya relatif lebih besar ).Masukan indukan betina .

Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya pada kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk membuahi telur tersebut.Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induk dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas. ( saat proses pemijahan berlangsung breeder harus begadang untuk menjaga agar telur ikan tidak dimakan sampai habis oleh induknya, karena proses pemijahan indukan tidak diberi pakan, proses pemijahan biasanya paling cepat selama 2 hari dan paling lambat selama 1 minggu )

Page 21: Budidaya Ikan KOI

. Penetasan larvaTelur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila terlampau panas telur bisa membusuk.Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan.Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus. Kemudian kuning telur tersebut dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan jangan sampai berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah pakan hidup. Oleh karena itu bisa diberikan 

1. Daphnia

Cara pembiakannya adalah sebagai berikut :a. Benih Daphnia ditebarkan ke dalam kolam penetasan.b. Penebaran benih Daphnia sebaiknya 2 minggu sebelum penetasan agar keduanya

dapat tumbuh secara serentak. Setelah 2 minggu biasanya bermunculan pula pakan alami yang lain berupa mikroba sebagai berikut :- Infusora - Fitoplankton- Bakteri- Jentik nyamuk

c. Pemberian pupuk kandang dapat mempercepat pertumbuhan Daphnia

2. kutu air  yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.

Page 22: Budidaya Ikan KOI

d. PendederanKolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi.Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.

Penyortiran ikan koi

Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga. Ikan koi yang berkualitas tentunya dihargai lebih tinggi. Penyortiran dalam budidaya ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan. Pada umur tersbeut ikan cukup kuat untuk dipindah-pindahkan. Atau kalau ingin lebih aman, lakukan setelah ikan berumur 3 bulan.

Page 23: Budidaya Ikan KOI

Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar.Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk badan yang bagus harus proporsional. Badannya membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris dan gerakannya tenang tapi mantap.Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas warna yang kontras. Tidak ada gradasi warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.

Memelihara Koi MEMELIHARA IKAN KOI — Memelihara Koi merupakan hobi yang sangat menyenangkan, karena keindahan ikan koi mampu menyejukkan pandangan dan menenteramkan pikiran. Koi berukuran jumbo yang berenang-renang di sekitar rumah menjadi hiburan tersendiri melepas kepenatan sehari bekerja. Sebagian masyarakat Jepang berkeyakinan bahwa memelihara koi dapat mendatangkan hoki bagi pemiliknya. Akan tetapi sebagian orang tidak terlalu peduli dengan hal tersebut. Yang jelas  beberapa pecinta koi memiliki pengalaman  memelihara koi dengan penuh ketekunan dan kesabaran, karena hobi tanpa disadari menghasilkan koi dengan kualitas unggul dan menang dalam berbagai kontes akhirnya koinya di hargai dengan harga mahal, mungkin ini yang disebut dengan hoki dalam memelihara koi.

Terlepas dari itu semua bagi pecinta koi pemula tentu banyak hal yang harus dipahami dan dipertimbangkan sebelum memulai memelihara ikan Koi. Banyak pecinta koi pemula harus stress karena koi yang dibeli dengan harga mahal mati setelah dimasukkan ke dalam kolam, alih-alih ingin mencari hiburan dengan melihat keindahan koi berenang di kolam tetapi malah pusing melihat ikan koi mengapung di kolam dan terus-terusan mati. Jangan cemas, berikut ada beberapa tips dalam memelihara Koi bagi pemula, meski tidak menjamin 100% keberhasilan dalam memelihara Koi tetapi paling tidak meminimalkan resiko kematian.

T I P S M E M E L I H A R A K O I

1. Persiapan Kolam Koi Yang BaikKualitas air kolam koi merupakan penentu keberhasilan dalam memelihara Koi, ahli koi mengatakan bahwa memelihara koi adalah menjaga kualitas air kolam yang baik. Kolam koi harus terbebas dari zat-zat kimia, biasanya kolam Koi baru yang terbuat dari semen masih menyisakan bau yang berbahaya. Hilangkan terlebih dahulu dengan merendam dengan air sampai beberapa hari, dan jangan buru-buru memasukkan koi ke dalam kolam. Setelah direndam buang air dan isi dengan air bersih.

Page 24: Budidaya Ikan KOI

Luas minimum kolam 1,5 m x 2 m dengan dalam disesuaikan dengan tujuan pembuatan. Ukuran ideal kedalaman kolam berkisar 80-200 cm , kolam yang terlalu dangkal menyebabkan warna koi akan pucat dan memudar dan pertumbuhan terhambat karena terus terusan terkena sinar ultra violet. Keuntungan dari kedalamn kolam adah sebagai berikut

1. Kedalaman yang cukup akan memberikan efek keleluasaan gerak koi. Kebebasan bergerak menyebabkan koi sehat, apalagi koi bergerak vertical dan horizontal maka pertumbuhan koi dapat seimbang

2. Kedalaman yang cukup menjadikan perubahan suhu antara siang dan malam tidak derastis yang menyebabkan koi stress

3. Sebagian pedagang membuat kolamnya dengan kedalaman 60cm agar dapat dilihat oleh pembeli dengan mengantisdipasi sinar ultra violet dengan pancuran air yang deras

2. Memilih Koi Yang sehatBanyak Jenis dan kualitas Koi tersedia di pasaran dan Koi Farm, dari yang berharga murah sampai berharga mahal. Pilih yang sesuai kondisi keuangan dan selera, yang penting Ikan Koi dalam Kondisi Sehat. Sebagian pecinta koi menyarankan lebih baik memelihara koi dengan kualitas baik 3 ekor daripada memelihara koi jelek dengan jumlah 100 ekor.3. Jumlah Koi jangan terlalu padat di dalam Kolam, sesuaikan ukuran kolam dengan jumlah ikan yang dipelihara. Kolam padat membuat koi tidak tumbuh optimal dan mudah terserang penyakit.4. Jumlah makanan yag diberikan jangan berlebihan dan pilih makanan yang berkualitas baik. Banyak makanan koi tersedia di pasaran dari yang berharga murah sampai mahal. Makanan Koi yang baik biasanya mahal karena sebagian diimport dari Jepang. Selain makanan bermutu baik juga disesuaikan dengan kualitas koi. Jangan sampai koi berharga 20 ribu diberi pakan seharga 150ribu per/kg, hanya akan membuat kantong kering tapi pertumbuhan koi tidak sebanding dengan dana. Memberikan makanan secara berlebihan membuat kolam cepat keruh,berapapun makanan yang diberikan koi akan tetap makan tetapi segera dikeluarkan menjadi kotoran.- jenis jenis pakan a. pakan alami adalah pakan yang sudah tersedia di alam , pakan alami nabati berupa fitoplankton, tumbuhan alami dan sayuran segar sedangkan hewani zooplankton (rotifer, daphia, artemia , golongan cacing besar dan cacing kecilb pakan buatan seperti granual ( butiran) , frake (remah) , pellet(butiran) , stick(batang) bentuk pakan disesaikan dengan ukuran koi

Fungsi pakan - berfungsi sebagai pelangsung hidup, tetapi juga berfungsi untuk pertumbuhan -pencermelang warna ikan KOI ( pkan ini mengandung pigmen pigmen penyusun warna ikan)Jenis pakan pellet yang khusus untuk mencermelangkan koi

a. merk local (ikari super, ikari dobel red, ikari gold, pk5 dll)b. merk impor (Izeki, nozomi, hikari, sakoi, ogata , saki hikari dll)

dalam pakan alami juga bias terdapat di wortel ganggang corella, semangka , kubis , cabai hijau sedang dihewani seperti kepiting, udan, kerang kerangan, cacing tanah, larva nyamuk.

Cara pemberian pakan Volume pakan Jika pakan diberikan dalam jumlah yang terlalu banyak , pakan akan dapat mengendap di dasar kolam dan membuat produksi kotoran ikan semakin cepat untuk itu kolam dilengkapi dengam filter air dan filter di bersihkan minimal 1 bulan sekali Jumlah pakan diberikan berbeda beda tergantung pada usia ikan dan besar ikan koi jumlah pakan 5 % dari berat tubuhnya

Page 25: Budidaya Ikan KOI

Waktu pemberian Pemberian pakan diusahakan pada waktu dan tempat yang sama sehingga insting ikan terlatih dan mampu menerima isyarat tentang dimana dan kapan pakan diberikan Pemberian pakan dilakukan pada waktu pagi dan sore hari 5. Menjaga Kualitas air kolam dalam kondisi bersihKualitas air hendaknya dijaga selalu stabil dalam kondisi bersih, jangan sampai ada perubahan suhu dan kondisi air yang sangat mencolok. Menjaga Kualitas air kolam dilakukan dengan membuat sistem filter yang baik.Selain dengan sistem filter kolam yang baik, perlu penggantian air sebanyak 10%  maksimum 1 / 2 minggu sekali, jika diperlukan lebih sering dari itu.Faktor penentu warna koi antara lain kualitas koi/bloodline (70%), air (20%), dan faktor lainnya (10%). Selain itu yang perlu diperhatikan adalah :1. Saluran air dapat diberi filter berisi batu, biobal dan zeonit 2. sebaiknya kolam tidak terkena sinar matahari secara langsung dan terus menerus agar alga tidak tumbuh secara pesat 3. membersihkan pompa air dan filter setiap 1 bulan sekali 6. Jika menambah ikan baru hendaknya dikarantina terlebih dahulu, pastikan tidak membawa penyakit. Setelah pasti tidak membawa penyakit baru dimasukkan ke dalam kolam.7. Perhatikan perilaku ikan setiap saat, ikan sakit biasanya menunjukkan perilaku yang tidak biasa, segera dikarantina dan diobati. Kekurangan Oksigen juga menjadi penyebab kematian ikan koi, perhatikan apakah Koi selalu mengambang di pemukaan air sampil membuka mulutnya, perilaku ini akan lebih nampak di waktu subuh,jika demikian tambahkan aerator.

Kriteria Koi Kontes (Show Quality)

Ingin ikutan kontes koi ? Heem, sebaiknya penuhi dulu kriteria-

kriteria koi kualitas kontes seperti dibawah ini, karena koi kualitas

beda banget dengan koi kualitas pond. Ada ketenuan-ketentuan

yang harus dipenuhi dalam biar koi kita bisa jadi jawara.

Penjurian dalam sebuah kontes atau lomba koi adalah sebagai

berikut:

1. 40% penilaian yang paling penting adalah pada UKURAN!!!

Seperti sumo, lebih besar badannya lebih baik. Anda tidak

bisa mengontrol ukuran Koi karena :

Karena anda mungkin mempunyai Koi yang tidak diberi

makan pada saat yang tepat dengan nutrisi yang tepat.

Kolam anda mungkin terlalu kecil

Kualitas air, level oksigen atau temperature tidak terlalu ideal

Page 26: Budidaya Ikan KOI

Atau Koi anda lemah atau rentan terhadap parasit, bacterial

 2. sebagian penilaian adalah dari body dan ukurannya ya harus shape dan ideal.

Body shape yang simetris adalah yang paling utama, seperti pada area kepala, mulut,  mata,

sirip, dll.

 3. Dalam kebanyakan kontes, Koi dikelompokkan berdasarkan ukuran dan dinilai sesuai

     ukurannya. Walaupun untuk kategori “Grand Champion” biasanya diambil dari kelompok

     ukuran yang terbesar.

 4. 20% penilaian terpenting berdasarkan pattern atau pola warnanya)

Pola warna yang unik lebih diminati

Pola warna yang cerah akan lebih baik

Garis tepi yang tegas pada pola warna lebih disukai

Tidak ada cacat pada body ikan

Tidak ada warna kotor/pudar pada wajah, hidung, kepala, dll.

5. 20% Penilaian kualitas berikutnya adalah pada warna

 Warna yang tua dan murni jernih adalah yang terpenting

 Untuk warna putihnya, warna putih cream seperti salju, lembut dan bersih tampak

 tegas dan dalam

 Untuk warna hitamnya, warna juga tampak tua, tegas dan dalam

 Warna cemerlang, kilau, itu yang dicari, terutama untuk varietas metalik

Page 27: Budidaya Ikan KOI

6. 20% point penilaian kualitas adalah Koi adalah dari penampilan, tampak lebih menarik

perhatian dan elegant seperti selebritis waktu dilihat, saat dia berenang di kolam, dll yang

setiap orang melihat pasti ada rasa kagum.

 Dari sekian banyak varietas Koi, hanya 3 varietas saja yang selalu menjadi primadona dan paling

banyak diminati, bahkan disetiap kontes, ketiga jenis varietas inilah yang paling banyak

memenangkan Grand Champion, yaitu : KOHAKU, TAISHO SANKE dan SHOWA SANSHOKU,

makanya biasanya disebut GOSANKE atau 3 besar

KAMUS KOIKadang disaat browsing tentang  "ikan koi" diinternet kita mendapat kesulitan dalam beberapa bahasa atau istilah yang ada, karna masih menggunakan bahasa aslinya.

untuk itu saya akan menjabarkan beberapa kata yang umum yang sering kita temui:

AAgi – Dagu. Istilah ini digunakan bukan hanya untuk menunjukkan ‘dagu’ Koi, tetapi juga menunjukkan   seluruh bagian samping muka termasuk penutup insang.Agi Sumi – SUMI yang terletak pada bagian AGI.Ai – warna biru Indigo, seperti pada warna dasar ASAGI atau aksen pada AIGOROMO.Aigoromo - pola netting berwarna indigo pada pola merah KOHAKUAi-no-Fuki – Pola melengkung berwarna indigo diatas pola Hi seperti pada AIGOROMOAi-no-Fukidashi - Ai yang mulai naik/ munculAi-Sashi – Sashi biru. Sashi pada AIGOROMOAka – Istilah umum yang berarti ‘merah’Aka Hajiro – Koi Merah dengan sirip putih dengan MOTOAKA pada pangkal sirip pectoral. Merupakan jenis pengembangan dari BENIGOI 

Akame Kigoi – KIGOI bermata merah.Aka Muji – Koi bersisik Merah, biasa juga disebut HIGOIAka Sanke – Sanke Merah. Aka berarti ‘merah’. AKA SANKE adalah Taisho Sanshoku (Sanke) dengan warna merah/HI yang dominan dan SHIROJI yang sangat minim. AKA SANKE bukan nama jenis Koi, tetapi istilah ini lebih pada memberikan deskripsi. Meski minimnya SHIROJI mengurangi keanggunannya, AKA SANKE mempunyai citra yang dinamis dan kuat.

Page 28: Budidaya Ikan KOI

Amime - Netting. Bagian badan Koi dilapisi dengan sisik dan kadang tumpukan sisik ini tampak seperti pola jaring yang sangat indah. Ini disebut AMIMEAoji – Dasar biru; Sumi yang belum naik/ muncul pada permukaan badan Koi. Disebut juga SOKO ZUMI: (SOKO artinya ‘dasar’). AOJI umumnya terlihat pada SHIROJI dan tampak berwarna biru transparan. Ini menunjukkan SUMI yang belum ‘finished’. Istilah ini hanya digunakan pada beberapa jenis yang memiliki SUMI seperti pada Taisho Sanshoku (Sanke). Setelah AOJI naik, KOI bisa disebut ‘finished’Aragoke – Bersisik besar.Asagi - Koi Biru dengan perut berwarna merah, pola yang utama adalah FUKURIN yang nampak seperti pola tipis berupa jaring diatas warna dasar indigo, bagian kepala putih bersih, sebagian memiliki MOTOAKA. Jenis ini termasuk jenis tua.Atama – Kepala; MahkotaAtama ga hageru – Keadaan kepala yang bersih; kepala yang bersihAto – Lambat naik/ munculnya (misal: ato sumi)

B

Bekko – Koi dengan warna dasar solid dihiasi dengan spot hitam yang menyebar; Shiro Bekko adalah Koi putih dengan spot hitam, Hi Bekko adalah Koi merah dengan spot hitam, Ki Bekko adalah Koi Kuning dengan spot hitam.Beni – Citra warna merah yang lebih kuat.Benigoi – Koi berwarna merah, lebih merah dari HIGOI.

Beni Kumonryu – KUMONRYU dengan pola HI. BENI adalah istilah lain untuk warna merah. KUMONRYU adalah versi DOITSU dalam keluarga KARASU. Bila KARASU dikawinkan dengan KOHAKU, maka akan menghasilkan BENI KUMONRYU. Pola HI nya akan lebih mirip dengan pola mendatar KUMONRYU dibandingkan pola KOHAKU. 

Beta Ginrin – Kilau Cermin; Seluruh sisik berkilau seperti cermin, disebut juga NIIGATA GINRIN. Kilauannya kuat tetapi tergantung dari sudut pandang. Belakangan, dikembangkan HIROSHIMA GINRIN yang memiliki kilauan yang lebih kuat.Bire – ‘Api’, nama yang digunakan untuk pola merah tertentu pada ASAGI dan SHUSUIBoke – SUMI yang belum/ tidak naik (pada SHOWA) 

Bongiri – Setengah (badan Koi) Kedua berwarna lebih terang. Koi yang pada setengah bagian belakang badannya memiliki sedikit pola atau pola yang ringan dibandingkan dengan setengah bagian depannya. Koi ini seperti hanya memakai kaus oblong saja: keadaan kurang baik pada Koi yang masih berukuran kecil tetapi bila Koi ini berkualitas tinggi dan tumbuh besar maka akan menjadi Koi yang sangat cantik. Banyak koi juara berpola BONGIRI.Bozu – Gundul; merujuk pada biksu Budha. Koi dengan kepala putih tanpa HI ataupun SUMI. Awalnya, walaupun pada kepala Koi hanya ada sedikit bercak warna, ini tetap tidak disebut BOZU. Tetapi sekarang, semua Koi dengan kepala berwarna terang

Page 29: Budidaya Ikan KOI

disebut BOZU.Bu – Pembagian kelas menurut satuan panjang di Kontes Koi di Jepang.Budo Goromo – GOROMO berwarna anggur. BUDO berarti warna ‘anggur’ (ungu tua). Warna BUDO menumpuk pada seluruh pola HI, tidak membentuk lengkungan seperti pada AIGOROMO. FUKURINnya juga berwarna BUDO. Jenis ini memiliki kontras yang sangat kuat dan indah antara SHIROJI dan BUDO.

C

Carotene – Nutrisi yang memberikan warna merah pada Koi. Koi menyerap carotene sebagai nutrisi agar tetap hidup dan tumbuh. Ketika carotene berada dalam lemak di permukaan tubuh koi, maka akan nampak sebagai warna merah. Karena Shiro Utsuri tidak memiliki warna merah pada polanya, maka carotene yang dikonsumsi oleh jenis ini akan mengakibatkan munculnya noda merah pada pola.Chagoi – Koi bersisik berwarna kecoklatan. Istilah ini sering secara salah ditujukan pada Koi berwarna abu-abu kebiruan (SORAGOI) dan Koi warna kehijauan (MIDORIGOI) 

Chigyo – Burayak yang belum disortirChobo Zumi – Bayang gelap pada kepala Koi muda yang disebabkan oleh kulit tipis dan transparan pada bagian itu.Chupa – Koi berkualitas menengah 

D

Dagoi – Koi berkualitas rendah.Daiya Ginrin – Kilauan berlian. DAIYA artinya berlian. Ginrin yang sangat berkilau dilihat dari sudut manapun, disebut juga HIROSHIMA GINRIN. DAIYA GINRIN adalah pengembangan dari NIIGATA GINRIN yang yang dilakukan oleh KAMIDERA Koi Farm di Hiroshima.Danmoyo – Pola bertingkat (STEP). Pola HI terpisah yang membentuk tingkatan, dihitung mulai dari bagian kepala ke bagian ekor “step ke-1” “step ke-2” “step ke-3” dst.Date – Pola. Disebut juga KATATSUKI. Pola hanya merupakan salah satu komponen dari keindahan ikan Koi. Konformasi dan Kualitas adalah yang lebih penting.Doy Hi – HI di badan.Doh Zumi - Menunjukkan Sumi yang melebar hingga kebawah gurat sisi SHOWA.Doitsu – Koi Jerman, hanya bagian tertentu dari badannya bersisik, biasanya disepanjang dua gurat sisi dan disisi sirip dorsalnya.  

Doitsu Yamato Nishiki / Heisei Nishiki – SANKE metalik tanpa sisikDoitsu Yotsushiro – asal KUMONRYU; YOTSU artinya 4, SHIRO berarti PUTIH: Koi dengan 4 bagian putih: hidung, ekor dan dua sirip pektoralDoka Zumi – Sumi yang lebar, disebut juga OH ZUMI

Page 30: Budidaya Ikan KOI

Doroike –Mud pond/ EmpangDoware – Bagian putih yang lebar pada pola Koi 

FFuji –Warna metalik di bagian kepala beberapa koi muda non-metalikFukurin – Pembungkus sisik. Bagian yang keras dari kulit (cuticle) yang tampak seperti seperti garis yang mengelilingi sebuah sisik. Nama ini diambil dari kata FUKU (‘melapisi’ atau ‘membungkus’) dan RIN (‘sisik’). FUKURIN jelas tampak pada jenis HIKARIMONO. Awalnya diyakini hanya terdapat pada jenis berwarna metalik karena memang agak sulit melihatnya pada varietas lain. Saat ini FUKURIN juga terlihat pada KOHAKU dan SANKE berukuran besar.

Funazoko Hi – HI dasar. HI pada bagian perut dan dibawah gurat sisi ASAGI atau SHUSUI. FUNAZOKO artinya bagian bawah/ dasar kapal. Merupakan poin apresiasi untuk jenis ini karena kurang kuatnya warna lain pada jenis ini. 

G

Gaku Hi – Hi pada bagian atas muka (kening)Gin – Warna perak, metalik.Ginsui – Shusui metalik., biasa juga disebut KINSUIGin Me – Mata perak. Lingkaran warna putih disekeliling mata Kohaku. Bila Koi bermata hitam (KURO ME), kemungkinan besar adalah Sanke atau Showa.

Ginrin/ Kinrin – GIN artinya “perak”, KIN artinya “emas” dan RIN berarti “sisik”. KIN GINRIN (istilah yang benar) seringkali disingkat atau disebut dengan GINRIN.Gin Shiro – Pendeknya dari GIN SHIRO UTSURI. Jenis ini memiliki pola SHIRO UTSURI diatas dasar warna platinum. Perhatikan bahwa jenis ini berbeda dari GINRIN SHIRO UTSURI.Godan – Pola lima stepGoma Zumi – GOMA artinya “biji wijen”. GOMA ZUMI adalah sumi-sumi kecil yang tersebar di tubuh Koi seperti biji wijen di atas masakan Jepang. 

Gosai – usia lima tahun.Gosanke - Kohaku, Taisho Sanshoku (Sanke) dan Showa. Ada lebih dari 80 jenis ikan Koi. Diantaranya adalah Kohaku, Taisho Sanshoku (Sanke) dan Showa yang dianggap sebagai jenis yang paling utama dan dasar. Ketiga jenis Koi ini sering disebut Gosanke.Goshiki – artinya “5 warna”; Kohaku dengan pola NET warnabiru diatas SHIROJI dan HI, beberapa GOSHIKI hanya memiliki NET diatas SHIROJInya, warna merah dan biru bertumpuk sehingga menjadi warna ungu terutama pada bagian kepala, non-metalik sehingga berbeda dari KUJAKU. 

Page 31: Budidaya Ikan KOI

H

Hachi – Kepala. Istilah lainnya adalah KAO dan MEN (wajah). Bagian kepala sering kali dianggap sebagai bagian yang sangat penting dalam apresiasi Koi terutama bersihnya SHIROJI dan pola pada kepala.Hachiware – Kepala terbagi.; HACHI artinya ‘kepala’, WARE artinya ‘membagi’; Pola SUMI yang membagi kepala seperti pada SHIRO UTSURI, SHOWA, KINSHOWA dan UTSURI lain. Biasa juga disebut MENWARE. MEN artinya ‘wajah’. 

Hageshiro – HAJIRO dengan kepala warna putih.Hajiro – Koi bersisik hitam dengan sirip pektoral (sirip dada) berwarna putih atau berujung putih dan bagian perut berwarna putih.

Hakamahaki - Koi dengan pola yang padat di setengah bagian belakangnya sehingga tampak seperti sedang memakai celana panjang. Lawannya adalah BONGIRI yang tidak mempunyai atau sangat sedikit pola di setengah bagian belakang badannya.Hanagara Moyo – Pola bunga; pola hi yang tampak seperti bunga yang sedang mekar.Harabote – Badan yang gemuk; ‘Body conformation’ adalah hal yang utama dalam penilaian seekor Koi. Bentuk badan Koi yang sedemikian rupa sehingga ketika dia berenang tidak menciptakan tekanan di permukaan air adalah yang yang dianggap ideal. Koi yang terlalu gemuk (disebut HARABOTE) kurang disukai.Hariwake – HIKARIMONO MUJI yang mempunyai warna dasar putih metalik dengan pola berwarna kuning sampai merah. Dengan semakin berkembangnya jenis ini, warna pola semakin bervariasi antara nuansa kuning dan merah, tetapi Koi dengan pola merah yang baik sekarang menjadi jenis tersendiri, disebut KIKUSUI yang sebenarnya adalah KOHAKU metalik.Hasami Zumi – SUMI Sisipan (?) (Mohon dikoreksi?); SUMI diantara pola-pola HI. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan SUMI pada jenis SANKE. HASAMI SUMI letaknya di bagian SHIROJI yang sempit, bukan terletak pada pola HI.Hashiri Zumi – HASHIRI artinya “lari; terletak sepanjang”; SUMI dalam bentuk garis-garis (bukan seperti MOTOGURO) pada sirip dada SHOWA. Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan garis-garis SUMI pada sirip dada SANKE. Istilah ini hanya digunakan pada sirip dada dan ekor, tetapi tidak untuk SUMI pada bagian badan.Heisei Nishiki – Lihat DOITSU YAMATO NISHIKIHi – Merah; AKA dan BENI juga berarti “merah” hanya penggunaannya saj yang berbeda.Higoi – Koi dengan warna merah solid yang lebih muda dibanding BENIGOI, sering juga disebut AKA MUJI

Page 32: Budidaya Ikan KOI

Hikari – metalik; ada tiga golongan HIKARIMONO: HIKARI MUJI (termasuk PLATINUM dan YAMABUKI), HIKARIMOYO (termasuk KUJAKU) dan HIKARI UTSURI (termasuk KIN SHOWA, GIN SHIRO UTSURI dan KIN KI UTSURI)Hikarimono – Golongan metalik; Koi dengan badan berwarna metalik mengkilap yang merupakan keturunan dari OGON asli.Hikobore – Noda-noda HI yang menyebar; HI – HI kecil tang terpisah dari pola HI yang lebih besar, disebut juga TOBI HI. Biasanya tidak disukai, tetapi bisa menjadi aksen yang baik pada KOHAKU yang terlalu banyak SHIROJInya.Hi-moyo – Pola merah, seperti pada KOHAKUHimo Zumi – SUMI Benang; bentuk Sumi yang memanjang dan tipis seperti benang (HIMO) tetapi tidak harus lurus. Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan SUMI pada SHOWA dan SANKE. SUMI ini cenderung menjadi melebar, tetapi bila tetap muncul sebagai pola yang tipis dan artisti maka akan membuat Koi menjadi lebih menarik. Tergantung pada arah polanya, disebut TATE ZUMI bila sejajar dengan sirip punggung; disebut OBI ZUMI bila memotong sirip punggung atau disebut TASUKIGAKE bila arahnya diagonal.Hi Mura – HI yang tidak rata; HI yang baik adalah HI yang (kepekatannya) rata diseluruh badan Koi. HI bisa menjadi semakin rata pada Koi dewasa dan ketika karoten semakin banyak.Hinomaru – Matahari terbitHirenaga Koi – Koi Kumpay; Koi dengan sirip panjang (dianggap bukan salah satu jenis Koi)Hi Showa – SHOWA Merah; SHOWA dengan lebih banyak pola HI dibandingkan SHIROJI. HI SHOWA bukan nama jenis, tetapi lebih merupakan penjelasan atas banyaknya HI dan SHIROJI pada SHOWA. Sejak KINDAI SHOWA (memiliki lebih banyak SHIROJI) semakin banyak diternakkan maka jenis SHOWA tradisional sering disebut HI SHOWA.Hitomomi Zumi – Pola ‘Hito’; Pola SUMI pada kepala berbentuk “V” atau “Y” seperti salah satu karakter Jepang (HITO). 

Hoaka – HI pada tutup insang 

Honmeibara - The favorite parent out of many parental Nishikigoi.Honzumi – SUMI dengan warna hitam indigo dianggap sebagai SUMI yang stabilHoshi – bagian yang polos atau jendela dalam sebuah polaHouki Zumi – SUMI sapu; HOUKI berarti “sapu”. SUMI yang terlihat seperti bekas tersapu berupa pola garis-garis pada sirip dada atau ekor SANKE. HOUKI ZUMI disebut juga HASHIRI ZUMI atau TEJIMA. Garis-garis yang tipis lebih disukai dibandingkan garis yang tegas dan tebal.

I

Page 33: Budidaya Ikan KOI

Ichimatsu – Papan catur; pola berselang dari bagian kanan ke bagian kiriIchimatsumoyo – Pola papan caturIkeage – Panen Koi dari kolam lumpurInazuma – Petir; Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pola Hi yang berkelok seperti petir di sepanjang badan.Ippin – Unik; Setiap Koi berbeda dan mempunyai nilai keindahan masing-masing. Koi yang cantik dan unik disebut IPPIN. IPPIN berarti keindahan yang unik dan kemampuan untuk menarik perhatian yang hanya dimiliki oleh ikan Koi. Istilah lain yang digunakan adalah MEIRI.Ipponhi – Merah yang tidak terputus; Pola HI yang menyambung dari kepala hingga ekor. Banyak yang berpendapat bahwa pola ini adalah pola yang membosankan. Bila secara keseluruhan Koi ini berkualitas tinggi, maka pola ini masih bisa diapresiasi. INAZUMA adalah salah satu bentuk IPPONHI.Iro – WarnaIroagari – Tingkat kepekatan warnaIroage – Peningkatan kualitas warna; Karena ikan Koi tidak dapat memproduksi sendiri pigmen merah dalam tubuhnya, maka sebaiknya kita memberi makanan yang mengandung karoten untuk menjaga dan memelihara warna merah pada pola Koi.Irogoi – Nama Kuno untuk Nishikigoi.

J

Jihada – Tekstur kulit KoiJikasan – Hasil ternakan sendiri; digunakan untuk membedakan Koi yang dibeli dari peternak lain.Jitai – tinggi badan KOI; antara bagian kepala dan bagian yang tertinggi dari badan. Pendapat lain mengatakan, JITAI adalah istilah yang mengekspresikan hubungan dan kesatuan yang khusus antara tekstur kulit (JI – terutama SHIROJI) dan badan (TAI) Koi. Kata ini digunakan secara khusus ketika kita sedang membicarakan konstruksi koi yang berkualitas tinggi. Koi yang memiliki kulit yang putih bersih dan badan yang baik berarti memiliki elemen dasar dari Koi yang berkualitas tinggi. Dan JITAI yang baik adalah warna kulit yang putih bersih dengan struktur tulang yang bagus.Joppa – Istilah yang digunakan untuk menunjukkan jenis Koi yang lebih tinggi, biasanya untukJuji – Bentuk SalibJyami – bintik-bintik kecil SUMI pada jenis-jenis KOI yang memiliki SUMI, menunjukkan kualitas rendah dan cacat.Jyami Zumi – bintik-bintik SUMI kecil dan banyak; disebut juga JYARI SUMI atau GOMA (biji wijen). Bintik-bintik ini tidak menyatu membentuk bintik SUMI yang besar sehingga tampak kotor dan membuat Koi terlihat kurang anggun. Bila bintik ini muncul pada pola HI maupun SHIROJI maka akan makin menurunkan nilai Koi tersebut. JYAMI adalah sekelompok bintik kecil SUMI, sedangkan SHIMI adalah sebuah bintik tunggal.

Page 34: Budidaya Ikan KOI

K

Kabuto – Helem; pada KIN atau GIN KABUTO, kilau metalik di kepala Koi berwarna hitamKagamigoi – Ikan cermin; sisik di sebagian badan; DOITSU atau Koi JermanKage – Bayang; bayangan; pola membayang yang muncul dimana SUMI seharusnya tidak ada, sering tampak seperti bayangan hitam diatas sisik putih seperti pada KAGE SHIRO UTSURIKage Showa – Jenis ini dikembangkan dari garis keturunan yang sama dengan KOROMO SHOWA. Jenis ini mempunyai pola netting seperti pada ASAGI diatas kulit berwarna putih. Sisik pada SHIROJI mempunyai bayangan. Keadaan ini bukan menunjukkan kualitas yang rendah tetapi merupakan perkembangan pada pola.Kage Zumi – SUMI bayangan; KAGE ZUMI adalah bagian dari SUMI yang baru mulai naik tetapi belum sepenuhnya muncul diatas permukaan kulit sehingga terlihat seperti bayangan berwarna biru. Bila SUMI tetap dibawah permukaan kulit maka disebut SHITA ZUMI. 

Kaku Tan – HI berbentuk kotak pada kepala. Hanya digunakan pada KOI yang mempunyai pola HI pada badannya. Sekarang, kata MARUTEN (HI berbentuk bulat pada kepala) lebih sering digunakan dibandingkan KAKU TAN.Kaku Zumi – SUMI berbentuk kotak; SUMI bulat disebut MARU ZUMI. KAKU ZUMI sering tampak pada garis keturunan seperti TORAZO SANKE atau JINBEI SANKE. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan SANKE, tetapi juga dapat digunakan untuk menjelaskan SUMI pada SHOWA.Kamisori – Batas yang tajam pada pola yang memotong sisikKamisori Giwa – KIWA yang sangat tajam/ jelas. Istilah yang digunakan untuk menjelaskan bentuk KIWA pada sisi-sisi/pinggir pola HI. Artinya, KIWAnya sangat tajam dan lurus seperti potongan silet dan memotong sisik bukannya mengikuti bentuk sisik. Ini adalah salah satu keadaan KIWA yang ideal. Keadaan KIWA ideal yang lain adalah MARUZOME. 

Kana – Koi jantanKanoko – Bintik HI pada tengah sisik SHIROJIKao - 'Wajah’; bagian diantara kedua pipi (disebut juga MEN)KHV - Koi Herpes Virus; Virus yang sangat mudah menular. Hingga sekarang belum ada obat yang terbukti secara ilmiah menyembuhkan. Infeksi KHV dapat membunuh seluruh Koi dalam kolam dengan cepat. Karantina ikan yang baru dibeli adalah satu

Page 35: Budidaya Ikan KOI

cara untuk mencegah infeksi KHV walaupun cara ini belum dapat menjamin keselamatan isi kolam.Karasu atau Karasugoi - "Si Gagak” atau Koi hitam tanpa warna putih sama sekali.Karasu no nurebairo – Warna bulu burung gagak yang basah berkilat; KARASU artinya ‘gagak hitam’. NUREBAIRO artinya ‘bulu yang basah’. Ketika burung gagak terkena air, bulunya mengkilat dengan warna hitam yang indah dan unik. KARASU NO NUREBAIRO adalah ekspresi penilaian tertinggi atas warna SUMI.Kasane Zumi – SUMI yang menumpuk; KASANE artinya ‘menumpuk’. SUMI yang menumpuk diatas HI. Sering juga disebut NOSE (artinya ‘menunggang’) ZUMI. SUMI pada pola HI tidak benar-benar menembus kulit (seperti SUMI pada SHIROJI) sehingga sifatnya tidak stabil dan dapat berpindah ketika KOI menjadi besar. KASANE ZUMI pada SANKE malahan dapat menghilang. 

Kashira – KOI yang terindah pada satu kelompok.Kata Moyo – Pola hanya pada satu sisi badan; Istilah ini untuk menggambarkan pola HI yang tidak seimbang, dimana polalebih berat di sisi kiri atau kanan.Kata Zumi – Pola SUMI pada bahu.Kawagoi - KOI kulit; KAWA artinya ‘bahan kulit’. Satu jenis DOITSU KOI yang kulitnya seperti jaket kulit. Semua KAWAGOI adalah DOITSUGOI, tetapi tidak semua DOITSUGOI adalah KAWAGOI.Kawari – KOI aneh; disebut juga KAWARIGOIKawarimono – KOI yang tidak dapat diidentifikasi sebagai satu golongan yang sudah dikenal. MONO artinya ‘golongan’ dan golongan untuk KAWARIGOI di kontes-kontes disebut KAWARIMONO. Yang termasuk dalam golongan ini adalah KOI yang secara tidak sengaja ‘lahir’ dalam proses menernakkan jenis lain. Contohnya adalah KIGOI, Koi dengan sisik berwarna kuning polos dan BENI KIKOKURYU yang sangat cantik. Banyak Koi dari golongan ini terlihat sangat indah.Kego – Anak ikan yang baru menetas (burayak). Awalnya, burayak-burayak ini sangat kecil sehingga hampir tidak terlihat dan sama sekali tidak nampak seperti KOI. Tergantung pada warna badannya, disebut AKAKO (burayak merah), KUROKO (burayak hitam) atau SHIROKO (burayak putih).Keitou – garis keturunan; Generasi-generasi Koi yang telah dihasilkan oleh seorang peternak untuk mengembangkan karakter tertentu yang akan diteruskan pada generasi selanjutnya. Contohnya adalah SENSUKE KOHAKU dan JINBEI SANKE. Nama peternak biasanya disebutkan untuk menunjukkan garis keturunan.Ki – Kuning.Kigoi - Koi KuningKikei – Koi cacat.Kikokuryu – KUMONRYU metalik.Kikusui - DOITSU PLATINUM KOI dengan pola HI sama dengan DOITSU HARIWAKE dengan pola-pola merah atau DOITSU KOHAKU metalik. Kin – warna emas metalik seperti kulit mengkilat pada YAMABUKI OGON; warna ‘emas’ seperti pada HARIWAKE – dari kuning hingga merah.Kindai Showa Sanshoku – SHOWA Modern. KINDAI artinya "modern." Istilah ini menggambarkan SHOWA yang memiliki banyak SHIROJI. Ketika pertama kali

Page 36: Budidaya Ikan KOI

dikembangbiakkan, SHOWA memiliki banyak HI dan SUMI, sedangkan SHIROJInya sangat sedikit. SHOWA orisinil ini sekarang disebut HI SHOWA atau MUKASHI SHOWA. KINDAI SHOWA adalah hasil pengembangan sedemikian rupa dari SHOWA orisinil sehingga memiliki lebih banyak SHIROJI yang mana akan memberikan penampilan yang lebih seimbang.Kin Gin Rin – Sisik berlian, KIN atau emas diatas merah, GIN atau perak diatas putih dan hitam. Beberapa macam KIN GIN RIN pernah dikenal tetapi sekarang satu jenis saja yang dianggap standar, biasa disebut GINRIN.Kinitsusei – Keseragaman warna.Kin Ki Utsuri – Koi hitam metalik dengan pola emas kekuningan atau kemerahan.Kinporai – MATSUBA OGON warna tembaga metalikKin Showa – SHOWA metalikKinsui – SHUSUI metalik dengan lebih banyak HI (lihat GINSUI)Kinzakura – Ceri emas; HI dengan pinggiran warna emasKirekomi – SHIROJI yang memotong pola-pola HI dari bagian perut. SHIROJI inilah yang membentuk step-step pola, pola-pola yang kompleks dan pola INAZUMA. Posisi KIREKOMI sangat penting karena dia akan melebar pada saar KOI semakin besar. Pola HI tanpa KIREKOMI disebut IPPONHI.Kiwa – Ketajaman setiap pinggiran pola-pola Koborehi – warna merah yang berantakan/ terpisah-pisahKoboresumi – warna hitam yang berantakan/ terpisah-pisahKohaku – Koi putih dengan pola merah 

Koke – sisikKokenami – mengenai sisik atau skalasi; Sisik yang tidak rapih atau tidak rata pada Koi bersisik adalah sebuah kelemahan. Skalasi adalah hal penting terutama pada jenis DOITSU yang memiliki hanya sedikit sisik dan pada MUJIMONO (Koi satu warna)Kokesuki – Bagian yang berwarna lebih muda pada pola HI karena bekas luka atau sisik yang lepas. Istilah ini menggambarkan sisik-sisik yang berbeda saturasinya sehingga warna kulit tembus pandang. Sisik-sisik ini terlihat lebih tipis dan transparan dibandingkan sisik lain didekatnya. Warna sisik nampak tidak rata. Ini dianggap cacat atau kelemahan. Pada KOI yang merahnya bagus dan pekat, KOKESUKI bisa membaik meskipun pada umumnya sangat sulit. KOKESUKI menunjukkan sisik yang menjadi buram atau kehilangan warna dan mengakibatkan HI MURA (warna yang tidak rata).Kokkaku – Struktur tulang. ‘Body conformation’, kualitas, pola adalah tiga elemen penting dibalik keindahan KOI. Dasar dari ‘body conformation’ yang baik struktur tulang yang baik.Komoyo – pola-pola kecil seperti bungaKonjo – biru tua keunguanKonzai – KIWA yang memiliki elemen MARUZOME dan KAMISORIKoromo – KOHAKU dengan pola net diatas pola Hinya; AIGOROMO dengan net warna biru, SUMIGOROMO dengan net warna hitamKokugyo – KOKUGYO artinya ‘ikan nasional’. Istilah ini juga diberikan pada KOI yang memenangkan BEST IN SIZE di The All Japan Combined Nishikigoi Show.Koromo Sanshoku – SANKE yang memiliki AI pada pola Hinya, jenis yang sangat

Page 37: Budidaya Ikan KOI

langka.Kozumi – bintik-bintik kecil berwarna hitamKubiwa Zumi – SUMI kerah; KUBIWA artinya ‘kerah’ atau ‘kalung’. Istilah ini menggambarkan SUMI yang mengelilingi bagian leher, menghubungkan kedua insang pada keluarga UTSURIMONO (termasuk SHOWA dan semua UTSURI). Disebut KUBIWA ZUMI karena tampak mirip kalung anjing.Kuchi – bibir, istilah umumKuchibeni – Lipstik; HI pada bagian bibir 

Kuchi Zumi – SUMI pada bagian mulut seperti pada UTSURIMONO seperti SHOWA. SANKE juga bisa mempunyai KUCHI ZUMI, meskipun sangat langka.Kujaku – Artinya ‘burung merak’; Pola KOHAKU pada GIN MATSUBA, GOSHIKI metalikKumonryu – Naga terbang; Dalam legenda Jepang kuno, KOI menjelma menjadi naga yang terbang di angkasa. Naga terbang disebut KUMONRYU. Pola SUMI pada KOI ini terus berubah seiring usianya. Karena perubahan SUMI pada badannya mirip dengan naga terbang, maka jenis ini disebut KUMONRYU.Kumoru – Hilangnya kecerahan dan kilap warna.Kuragake – Pelana; istilah ini menggambarkan pola yang melintang pada punggung dan menutup kedua sisi badan koi sehingga mirip pelana kuda. Ini adalah salah satu pola yang paling stabil. Istilah ini biasanya digunakan untuk pola HI, tetapi kadang juga bisa menggambarkan pola SUMI.Kuro – HitamKurozumi – hitam pekat cemerlang tanpa unsur biruKuroboshi – Bintik hitam yang besar. Pada SHOWA, ini adalah awal dari perkembangan SUMI. Bintik ini sudah mulai naik, lebih menyatu dan lebih gelap dibandingkan KAGE ZUMI.Kurogoi – Ikan mas hitam, nenek moyang KoiKurogoshiki – KURO artinya ‘hitam’. Istilah ini menggambarkan GOSHIKI dengan warna dasar badan hitam. Ini bukan nama jenis Koi. Warna dasar badan tergantung pada suhu air, di air hangat warnanya semakin muda dan menjadi gelap pada air bersuhu lebih rendah.Kuroko – Burayak hitam; Hanya KUROKO yang akan dipilih dalam CULLING (penyortiran) KUMONRYU dan UTSURIMONO seperti SHOWA.Kurome – Mata hitam; Disekeliling mata berwarna hitam seperti pada SANKE dan SHOWA. Bila sekeliling mata putih (GIN ME atau mata perak), maka biasanya KOHAKU. 

Kutsubera – Bentuk sendok sepatu; Digunakan untuk menggambarkan pola HI khusus di kepala. Polanya terdiri dari HI yang melingkar diatas mulut dan HI berbentuk trapesium di bagian dahi.  

Kyobai - Lelang.

Page 38: Budidaya Ikan KOI

M

Mado – Jendela; Sedikit SHIROJI yang muncul dalam pola HI atau SUMI yang tampak seperti jendela. SHIROJI dalam pola HI ini disebut juga MADOAKI. Ini dianggap sebuah kelemahan karena MADO dapat merusak keindahan pola. Bila MADO membantu keseimbangan pola secara keseluruhan maka masih bisa diterima. MADO dapat disebabkan oleh kualitas induknya atau karena sisik yang hilang atau rusak.Madoaki – Jendela SHIROJI dalam sebuah pola HI, dianggap sebuah kelemahan.Magoi – ikan mas liarMaki – Pola yang membungkus dibawah gurat sisi Koi, HI MAKI disukai pada KOHAKU dan Koi lain yang memiliki dasar pola KOHAKU, sedangkan SUMI MAKI disukai pada SHOWA.Makiagari – Membungkus ke arah atas; Istilah untuk menggambarkan SUMI pada keluarga UTSURIMONO seperti SHOWA atau SHIRO UTSURI. SUMI pada keluarga UTSURIMONO ‘naik’ membungkus badan dari bagian perut ke bagian punggung. Istilah MAKIAGARI hanya digunakan pada SUMI untuk jenis-jenis Koi ini. Kita tidak menggunakan istilah MAKISAGARI untuk SUMI karena artinya ‘membungkus ke arah bawah’.Makikomi – pola yang melebar dari bagian atas hingga ke bagian perutMakisagari – Membungkus ke arah bawah; Istilah untuk menggambarkan pola HI yang membungkus dari bagian punggung ke bagian perut. Bila pola berhenti diatas gurat sisi, bisa dikatakan ‘MAKISAGARInya ringan’. Istilah ini hanya digunakan untuk pola HI. MAKIAGARI adalah istilah untuk menggambarkan SUMI pada jenis UTSURIMONO.Maezashi – sama dengan SASHIMameshibori – Salah satu dari dua macam warna dasar GOSHIKI. MAMESHIBORI untuk warna dasar GOSHIKI yang lebih terang. Tidak seperti KURO GOSHIKI, pola netting-nya cenderung tidak berubah menjadi gelap mengikuti suhu air. Warna dasar Koi ini biasanya tetap tidak berubah.Maruten – Pola Hi berbentuk bulat pada kepala. Bila Koi hanya memiliki satu pola HI berbentuk bulat di kepala maka disebut TANCHO. Bila Koi memiliki beberapa pola HI termasuk pola HI berbentuk bulat di kepala maka disebut MARUTEN. Pola ini menyerupai bendera Jepang. Pola HI yang bulat penuh dan besar sangat disukai. Pola HI bulat dan kecil pada kepala disebut KO MARUTEN. 

Page 39: Budidaya Ikan KOI

Maruzome – KIWA yang membulat atau mengikuti bentuk sisik; disebut juga TAMA GIWA; salah satu dari bentuk KIWA yang utama. Sering terlihat pada KOHAKU keturunan DAINICHI. Sangat disukai karena menyerupai kelopak bunga sakura; Kebalikannya adalah KAMISORI GIWAMatsuba – Buah pinus; Pola dasar di seluruh bagian tubuh dengan sisik berwarna AI gelap (indigo). Dinamai MATSUBA karena penampilan sisiknya yang menyerupai buah pinus. Tidak seperti KAGE yang muncul pada bagian SHIROJI Koi dari keluarga UTSURIMONO, MATSUBA juga muncul pada pola HI, baik pada jenis metalik maupun non-metalik.Matsukawabake – Koi hitam dan putih, bersisik.Medaira – Garis imajiner diantara kedua mata yang digunakan untuk menentukan pola pada kepala yang ideal. Bila pola dimulai diatas garis ini maka pola dianggap ringan. Pola yang ideal dimulai sedikit dekat mulut atau sedikit melengkung ke arah mulut.Meiri – Yang terbaik; Koi yang terindah diantara semua Koi yang terbaik; Istilah yang semakna adalah IPPINMekazura – Lingkaran luar mata; Kulit dan otot yang mengelilingi mata, termasuk kelopak mata. Bila MEKAZURA berwarna putih pada pola MENKABURI, maka MENKABURI tidak dianggap kualitas rendah.Mekiki – Ahli Koi; Orang yang berpengalaman dan mempunyai keahlian dalam menilai Koi, bukan hanya nilainya pada saat ini tetapi juga masa depannya.Men – ‘wajah’; LIHAT: juga KAOMena & Kana – MENA artinya Betina dan KANA artinya jantan.Menasa - Pola yang ringan atau dangkal pada kepala. Koi MENASA mempunyai SHIROJI yang lebar dibagian kepalanya karena pola mulai terdapat dibagian belakang sedikit jauh dari kepala. Kita bisa katakan “Kepala Koi ini MENASA.”Menkaburi – HI yang melebar hingga kebagian mata. Kurang disukai terutama pada KOHAKU.Menshiro – Muka Putih; Menunjukkan bahwa kedua tutup insang berwarna putih (tidak terdapat HI); Hal ini sangat penting pada jenis KOHAKU, walaupun bukan merupakan sesuatu yang absolut. Bila Koi mempunyai nilai-nilai lain yang luar biasa, pola MENKABURI pun bisa dinilai sebagai sesuatu yang dapat diterima.Menware – Kepala yang terbagi; disebut juga HACHIWARE; menggambarkan pola SUMI pada SHOWA atau SHIRO UTSURI yang membagi kepala menjadi dua bagian. MENWARE yang ideal berpola INAZUMA mulai dari mulut ke bagian bahu. Lihat penjelasan di HACHIWARE.Midorigoi – Koi non-metalik berwarna Kuning-Hijau, bisa DOITSU ataupun bersisik 

Midori Ogon – MIDORIGOI metalik, dengan sedikit SUMI, hanya DOITSUMizu – AirMotoaka – HI pada dasar sirip pektoral (dada), idealnya seluas 30% dari sirip pektoral, selebihnya harus berwarna putih. Bila tersembunyi pada KOHAKU ketika dilihat dari atas maka masih bisa diterima tetapi bila nyata terlihat maka dianggap sebuah kelemahan. MOTOAKA dianggap sebuah kelemahan pada KOHAKU tetapi disukai pada jenis ASAGI dan SHUSUI. 

Page 40: Budidaya Ikan KOI

Motoguro - SUMI pada dasar sirip pektoral (dada), terutama pada jenis SHOWA dan SHIRO UTSURI. Bisa juga berarti SUMI pada sirip ekor. Idealnya seluas 30%. Sedikit SUMI yang berkumpul di satu bagian dimana sirip menempel pada bagian badan menunjukkan kualitas SUMI pada Koi. Bila SUMI menyebar seperti sapu pada jenis SHOWA dan SHIRO, maka dianggap kelemahan. MOTOGURO yang berkualitas membuat sirip pektoral tampak gagah dan dianggap sebagai salah satu keindahan dari jenis-jenis ini.  

Moyo – Pola, disebut juga KATATSUKI. Pola hanyalah salah satu komponen dari keindahan Koi.‘Conformation’ dan kualitas adalah hal-hal yang lebih penting.Moyo no kire – ketajaman sisi dari warna pola.Mudagoke – Sisik yang tidak beraturan pada jenis DOITSU; Garis sisik yang lurus dimulai dari bahu hingga sepanjang kedua sisi sirip punggung adalah hal utama dari keindahan jenis DOITSU. Sedikit sisik yang diluar keteraturan ini akan sangat jelas terlihat dan merusak penampilan keseluruhan Koi jenis ini.Muji – warna yang solid.Mukashi Showa – SHOWA jenis klasik; kebalikannya adalah KINDAI SHOWA (SHOWA moderen) yang memiliki lebih banyak SHIROJI. SHOWA klasik memiliki lebih banyak HI dan SUMI dan sekarang biasa disebut MUKASHI SHOWA atau HI SHOWA. MUKASHI bukan nama jenis melainkan lebih merupakan deskripsi.Mura – keadaan dimana kepekatan warna tidak rata atau tidak seragam.Murasakigoi – Koi berwarna ungu/ lavender

N

Nabe Zumi – SUMI berkualitas rendah; kebalikannya URUSHI ZUMINamikin – sirip ekorNamitate – sirip dorsal (punggung)Narumi Asagi – Pola normal pada jenis ASAGI, diambil dari nama NARUMI SHIBORI: salah satu pola pada pakaian tradisional Jepang. NARUMI ASAGI memiliki netting putih yang terbentuk dari FUKURIN yang mengelilingi setiap sisik berwarna biru indigo.Nezu – abu-abuNiban Hi – HI tipis; Ini adalah HI sekunder yang muncul belakangan dalam perkembangan Koi. Paling sering terlihat pada KIWA. NIBAN HI membuat pola Koi yang cantik menjadi tampak buram dan menghilangkan kontras antara HI dan SHIROJI. Pola Koi yang mempunyai NIBAN HI sangat jarang kembali menjadi pola yang berkualitas.Nidan – dua ‘step’Nidan kohaku – KOHAKU dengan pola dua ‘step’

Page 41: Budidaya Ikan KOI

Niigata Ginrin – Kilau cermin; disebut juga BETA GIN, terutama muncul pada bagian perut Koi dan sangat jarang muncul di bagian punggung. Disebut BETA GIN karena sisik-sisiknya berkilau seperti cermin. Masalahnya kilauan ini terlihat lemah bila dilihat dari sudut tertentu. HIROSHIMA GINRIN adalah versi pengembangan dari GINRIN.Nimai Zashi – SASHI yang lebarnya dua sisik. NI artinya ‘dua’; NIMAI ZASHI tidak disukai karena SASHI yang sempurna adalah selebar satu sisik saja. SANMAI ZASHI adalah SASHI yang lebarnya tiga sisik.Nishikigoidaki – Memindahkan Koi dengan tangan; Cara yang terbaik untuk memindahkan Koi yang berukuran besar adalah dengan tangan karena jaring dapat melukai dan merusak sisik Koi. Hanya KOISHI yang berpengalaman yang dapat memindahkan Koi besar dengan tangan.Nezu Ogon – Koi metalik berwarna abu-abu dan bersisik.Nisai – umur dua tahun.Nose Zumi – SUMI yang menumpuk pada pola HI. Disebut juga KASANE ZUMI.

O

Obachi – Bagian yang lebih spesifik dari OZUTSU: Daerah ekor bagian atas, tidak termasuk bagian pinggir dan dasar ekor; Daerah ekor adalah bagian yang penting dari Koi sehingga banyak terdapat istilah-istilah khusus.Obi Zumi – SUMI sabuk; terutama digunakan untuk menggambarkan SUMI pada jenis SANKE; bentuk SUMI yang tipis, panjang dan persegi seperti OBI (sabuk pada pakaian KIMONO). Beberapa bintik SUMI biasanya saling berhubungan membentuk pola. Pola harus memotong bagian punggung dan terlihat seperti OBI.Ochiba shigure – Pola abu-abu pada Koi coklat, kuning atau hijau. 

Odome – bagian antara warna terakhir dan SHIROJI di daerah ekor (PERHATIKAN!: bedakan daerah ekor dan ‘sirip ekor’ (pen.)). ODOME adalah bagaimana pola mulai muncul dan berhenti di daerah ekor. ODOME yang baik harus menciptakan garis yang jelas dan menyisakan bagian berwarna putih. Pola di daerah ekor pada KOHAKU sebaiknya memiliki HI dan SHIROJI, sedangkan pada SANKE dan SHOWA sebaiknya memiliki HI, SHIROJI dan SUMI. Bila daerah ekor sebelum sirip ekor berakhir dengan SHIROJI yang cukup (terutama pada GOSANKE) maka bisa kita katakan “ODOMEnya baik.” Bila SHIROJI terlalu lebar atau ketika hanya HI atau SUMI saja yang mencapai bagian ekor, kita katakan “ODOMEnya jelek.”Odome Hi – Pola merah pada daerah ekor.Odome Zumi – SUMI pada daerah ekor.Ogon – jenis Koi dengan sisik metalik emas (YAMABUKI OGON).Oh Zumi – SUMI yang lebar pada badan, disebut juga DOKA ZUMI.Oiyagoi – Induk KoiOjime – bagian kosong antara ujung pola dan ekor

Page 42: Budidaya Ikan KOI

Omoyo – pola yang membungkusOni Uroko – Sisik besar dan berwarna biru tua sepanjang punggung SHUSUIOrenji – oranyeOtomo – Teman; Sering digunakan untuk menunjukkan Koi gratis yang menyertai dalam pembelian Koi berkualitas tinggi.Oyabone – Tulang yang tebal pada sirip pektoral, sirip punggung dan sirip ekor.; Idealnya bagian ini berwarna putih, bila berwarna, kita katakan “OYABONE nya buruk.”Oyugu hoseki – nama lain dari KOIOzuke – Pangkal ekorOzuke Hi – HI pada pangkal sirip ekor, tidak disukai.Ozutsu – Bagian ekor; Istilah ini menunjukkan bagian badan mulai dari akhir sirip punggung hingga ke pangkal ekor. Bagian ini adalah bagian yang penting karena terdapat ODOME. Koi dengan OZUTSU yang tebal terlihat kokoh; sedangkan Koi dengan OZUTSU tipis terlihat lemah. Bila Koi memiliki OZUTSU yang tebal ketika masih muda maka dia mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi jumbo.

P

Platinum – Koi putih metalikPongoi – ikan berkualitas baikPurachina – Platinum 

R

Renzokumoyo – Pola yang memanjangRin – Sisik; hanya digunakan dalam kata majemuk seperti GIN RINRin'oh prize – Juara yang diberikan pada Koi yang memenangkan ‘Best in Size’ dalam The ZNA All Japan Nishikigoi Show. Juara dalam kategori yang sama di The All Japan Combined Nishikigoi Show disebut KOKUGYO PRIZE.

S

Page 43: Budidaya Ikan KOI

Sabi – Kedalaman kulit pada Koi yang bersisik.Saiseirin – Sisik yang tumbuh kembali setelah lepas karena luka atau sakit. SAISEIRIN dapat tumbuh kembali dengan baik (membawa kembali warna aslinya) atau sebaliknya.Sakame Asagi – Kebalikan dari NARUMI ASAGI; Koi yang memiliki sisik putih dengan netting berwarna indigo.Sandan – Tiga; SANDAN KOHAKU memiliki tiga pola HI.Sankaku Hi – Pola HI berbentuk segitiga, digunakan terutama untuk menjelaskan HI di daerah ekor.Sanke – Kependekan dari TAISHO SANSHOKU atau TAISHO SANKE. Jenis ini mempunyai pola KOHAKU dan pola hitam. Pada bagian kepala dan dibawah gurat sisi tidak boleh terdapat SUMI.Sansai – Umur tiga tahun.Sarasa – Istilah kuno untuk KOHAKU, kadang masih digunakan hingga sekarang.Sashi – Kependekan dari SASHIKOMI. Istilah ini menunjukkan garis kabur antara sisi pola HI atau SUMI dengan SHIROJI. Warna merah muda kabur disebabkan oleh ujung sisik SHIROJI bertumpuk dengan awal dari sisik HI. Bila HI cukup berkualitas, maka HI akan menembus SHIROJI dan tampak sebagai garis merah muda disetiap sisi pola HI. Istilah SASHI hanya digunakan pada KIWA ke arah kepala dan tidak terdapat pada KIWA ke arah ekor. SASHI yang ideal lebarnya satu sisik. NIMAI ZASHI lebarnya 2 sisik dan SANMAI ZASHI lebarnya tiga sisik. 

Sashikomi – sisik yang menumpuk ujung luar dari pola

Sashi zumi – Kependekan dari SASHIKOMI; SASHI tidak hanya terdapat pada HI tetapi juga pada SUMI. Istilah SASHI ZUMI menggambarkan garis kabur antara ujung SUMI dan SHIROJI. Warna kebiruan ini disebabkan oleh ujung dari sisik SHIROJI yang menumpuk awal dari sisik SUMI. SUMI menembus SHIROJI dan tampak sebagai garis kebiruan di ujung-ujung pola SUMI.

Seigyo – Koi yang sudah dewasa atau lebih dari 6 tahun.

Separation Method – Sebuah sistem penilaian untuk dua ekor Koi dengan cara membandingkan bagian-bagian yang sama dari keduanya. Bagian-bagian yang dibandingkan adalah:Kepala – termasuk insangBahu – (bagian setelah kepala)Punggung – (kadang bagian ini termasuk juga bahu) mulai dari bahu hingga ke bagian awal sirip punggungBadan – bagian di bawah sirip punggungEkor – mulai dari setelah sirip punggung tetapi tidak termasuk sirip kaudal/ ekor

Page 44: Budidaya Ikan KOI

Kadang bagian badan adalah seluruh bagian tubuh Koi kecuali kepala dan ekor.Seware – Membagi punggung; Pola HI yang sebagian besar berada di sisi badan Koi dan SHIROJI yang lebar di bagian punggung sehingga tampak seolah membelah punggung Koi.Shiagari – Finish; Koi menjadi semakin cantik atau malah berkurang kecantikannya seiring waktu. Bila seekor Koi mencapai puncak kecantikannya dengan baik maka kita sebut Koi tersebut mempunyai SHIAGARI yang bagus.Shibun – Kelemahan yang sangat kecil.Shimegai – Menekan pertumbuhan; Sebuah proses pemeliharaan Koi dengan tujuan menekan pertumbuhan Koi agar tetap berukuran kecil. SHIMEGAI dilakukan dengan cara pemberian pakan yang sangat sedikit dan menempatkan pada kolam yang sempit agar pheromone yang menekan pertumbuhan dihasilkan.Shimi – Noda; bintik hitam yang tidak diiinginkan; SHIMI berupa sebuah bintik hitam sedangkan JYAMI adalah beberapa bintik hitam yang berkelompok.Shinsui – Air baruShiro – PutihShirobou – Koi putih; Kebanyakan burayak Koi putih polos dibuang tetapi seekor Koi bisa menjadi putih polos ketika berumur 2-3 tahun. Koi seperti ini disebut juga SHIRO MUJI.Shirogoi – Koi putih.Shiroji – Warna dasar putihShiro Muji – Koi putih polos bersisik; seekor KOHAKU yang kehilangan Hi-nya bisa menjadi SHIRO MUJI.Shita Zumi – SUMI yang belum naik; SUMI ini masih berada di bawah permukaan SHIROJI. SHITA ZUMI bisa naik atau bahkan menghilang. KAGE ZUMI adalah SUMI yang mulai naik dan tampak seperti bayangan pada kulit.Shitsu – Kualitas atau sifat dari kulit, termasuk kualitas SHIROJI, HI, SUMI dan lain-lain.Shochikubai – AI-GOROMO metalikShowa – Kependekan dari SHOWA SANSHOKU, Koi berwarna dasar hitam dengan pola merah dan putih. Nama ini berasal dari masa pengembangannya di Era Showa.Showa Sumi – Pola hitam mirip loreng harimau pada bagian tubuh Koi termasuk bagian kepala. SHOWA SUMI juga terdapat pada UTSURI.Shusui – ASAGI DOITSU; Koi berwarna dasar biru dengan warna merah di bagian perut dan sisi badan bagian atas, kepalanya putih bersih dengan deretan sisik hitam atau indigo di kedua sisi sirip punggung. Umumnya memiliki MOTOAKA dan Hi pada sirip punggungnya. Jenis ini dihasilkan dari perkawinan Koi Doitsu Hitam dengan ASAGI. Orang yang pertama menghasilkan jenis ini adalah Kichigoro Akiyama di Tokyo pada tahun 1910.Sokozumi – warna hitam yang terlihat kabur atau tipis 

Sokusen – Gurat sisi; Istilah ini menunjukkan gurat sisi pada kedua bagian sisi Koi. Garis ini membagi dua Koi secara memanjang. Kita hanya dapat melihat pola Koi yang berada di atas SOKUSEN, kecuali kita melihat Koi dari pinggir misalnya Koi dalam akuarium. SOKUSEN ini berfungsi untuk menerima getaran berfrekuensi rendah dalam air.

Page 45: Budidaya Ikan KOI

Sora – Langit.Soragoi – Koi berwarna Biru keabuanSumi – Hitam, melambangkan kekuatan; Kadang ditulis ZUMI bila digabungkan dengan kata lain.Sumigiwa – Batasan Hitam; Garis batas antara pola hitam dengan warna lain.Sumigoromo – Koi berwarna dasar putih dengan retikulasi hitam yang menumpuk pada pola merah. 

Sumimono – Jenis yang memiliki SUMI seperti SANKE, SHOWA, KUMONRYU dan lain-lainSuminagashi – Koi berwarna dasar hitam dengan retikulasi sisik berwarna putihSusu Zumi – SUMI berkualitas rendah yang buram dan tanpa kilau, disebut juga NABE ZUMI; kebalikannya adalah URUSHI ZUMI

T

Taikei – Konformasi badan KoiTaiko – Tinggi Koi dari puncak punggung hingga ke dasar perut. Dipercayai bahwa Koi yang mempunyai TAIKO yang besar dapat tumbuh menjadi jumbo, tentu ini harus didukung dengan faktor-faktor lain.Taisho – Era pemerintahan di Jepang ketika TAISHO SANSHOKU (SANKE) pertama kali dikembangkanTaisho Sanshoku – Nama lengkap dari SANKE atau TAISHO SANKE. Ketika sedang mengembangbiakkan jenis KOHAKU, tiba-tiba Koi dengan pigmen hitam muncul. Penilaian jenis ini sama dengan penilaian pada pola KOHAKU, kemudian semakin dikembangkan sehingga pola SUMI semakin lebar dan berkilau seperti yang terlihat pada SANKE dewasa ini.Taki – air terjun.Tancho – Koi dengan pola HI berbentuk bulat di kepala, mirip dengan bulatan merah pada bendera negara Jepang. 

Taragoi – TARA artinya ‘bila’. Koi yang akan tumbuh menjadi sangat cantik ‘bila’ saja sebuah atau beberapa kondisi terpenuhi. Sebagai contoh, “ ‘Bila’ saja SUMI muncul di bagian ini pada SHIROJI, maka Koi ini akan menjadi SANKE yang sangat indah.” TARAGOI artinya hampir mirip dengan TATEGOI, tetapi lebih digunakan untuk menggambarkan Koi yang harus berubah agar bisa menjadi cantik. Seekor TARAGOI belum tentu TATEGOI, tetapi seekor TATEGOI adalah TARAGOI.Tasukigake – Pola yang memotong punggung secara diagonal. Tidak bisa disebut TASUKIGAKE bila pola ini memotong punggung dan berbentuk garis lurus. Bila TASUKIGAKE ini tipis, maka bisa disebut HIMO ZUMI.Tategoi – Koi yang akan menjadi luar biasa di kemudian hari. Koi ini belum mencapai puncak kecantikannya tetapi mempunyai masa depan yang menjanjikan bila dipelihara

Page 46: Budidaya Ikan KOI

dengan baik. 

Tate Hi – HI yang memanjang; Pola HI yang memanjang dimulai dari bagian mulut hingga ke ekor. Karena tidak terdapat MAKI, maka tampak mempunyai pola yang lemah.Tate Zumi – SUMI yang memanjang; Pola SUMI yang memanjang sejajar dengan sirip punggung. SUMI cenderung berbentuk KURAGAKE, sangat sedikit SANKE dan SHOWA yang memiliki TATE ZUMI. TATE ZUMI yang lebar memberi kesan yang kuat pada pola, tidak seperti TATE HI yang malah memberi kesan lemah. TATE ZUMI yang tipis disebut juga HIMO ZUMI.Teaka – Sirip pektoral/ dada yang memiliki HI. Kecuali untuk beberapa jenis seperti ASAGI, SHUSUI dan AKA HAJIRO, sirip pektoral harus putih bersih. Bila HI melebar hingga ke ujung sirip dada, maka dianggap kelemahan. Sedikit HI pada pangkal sirip pektoral disebut MOTOAKA.Tebire – sirip pektoral/ dadaTejima – SUMI yang berbentuk garis-garis atau setrip. Seringkali digunakan untuk menjelaskan sirip pektoral pada SANKE. Disebut juga HOUKI ZUMI. Dipercayai bahwa beberapa TEJIMA pada SANKE membuat pola di badan lebih stabil. 

Teri – Kilau kulit; Koi memproduksi sekresi yang berupa lapisan lendir untuk melindungi kulitnya. Koi yang sehat memproduksi sekresi ini dalam jumlah yang banyak sehingga membuat tubuhnya tampak berkilau. Koi yang sakit hanya sedikit memproduksi sekresi ini sehingga tubuhnya tampak buram. Kilauan pada badan koi yang berasal dari lapisan lendir ini disebut TERI.Tetsu magoi – nenek moyang yang menghasilkan keturunan SHOWA, CHAGOI dan OGONTezumi – Sumi pada sirip pektoral. SUMI bisa berada di bagian mana saja dari sirip, tetapi idealnya TEZUMI adalah sebagai MOTOGURO pada KUMONRYU, SHIRO UTSURI dan SHOWA. Beberapa jenis lain idealnya memiliki MOTOAKA dan selain dari itu (kecuali Koi satu warna) idealnya memiliki sirip pektoral yang bersih tanpa TEZUMI.Tobi Hi – Sisik merah yang tidak seharusnya ada atau keluar dari pola, biasanya hanya berupa satu sisik. Ini adalah sebuah kelemahan. Tetapi pada kasus tertentu TOBI HI dapat memberi aksen pada pola. Istilah TOBI HI hanya digunakan pada jenis Koi bersisik, sedangkan untuk Koi jenis DOITSU, istilah yang digunakan adalah MUDAGOKE.Toh Hi – Warna merah pada kepalaTome Sumi – Akhir SUMI; TOME artinya ‘berhenti’. Pola SUMI yang berakhir di daerah ekor atau SUMI yang membentuk ODOME pada SANKE atau SHOWA. TOME SUMI sangat penting dan dianggap lebih bernilai dibandingkan HI pada ODOME.Tora ogon – BEKKO kuning metalikTosai – Koi yang umurnya kurang dari satu tahun.Tsubaki Sanke – AKA SANKE yang dihiasi dengan rantaian SUMI disepanjang tubuhnya.Tsubo – Bagian yang kritis atau menentukan

Page 47: Budidaya Ikan KOI

Tsubo Zumi – SUMI yang muncul di bagian yang kritis sehingga mempengaruhi keseimbangan pola. TSUBO ZUMI dapat muncul pada SHIROJI.Tsukitsuke – Pola HI yang memanjang pada kepala sampai menyentuh hidung. HI lebih sedikit dibandingkan MENKABURI atau ZUKINKABURI dimana HI menutupi seluruh bagian kepala.Tsuya – cemerlang

U

Umebachi – Pola yang mirip bunga aprikot JepangUroko kiwa – KIWA yang mengikuti bentuk sisik, LIHAT: MARUZOMEUrushi Zumi - SUMI yang terbaik; Menunjukkan kualitas SUMI yang terbaik yaitu SUMI yang berkilau dan hitam cemerlang. Kebalikannya adalah NABE ZUMI, SUSU ZUMI dan FUNA ZUMI.Ushirogiwa – Sisi belakangUtsuri – Koi berwarna dasar hitam dengan pola berwarna putih àdisebut SHIRO UTSURI; pola berwarna merah à disebut HI UTSURI dan KI UTSURI dengan pola berwarna kuning.Utsurimono – Artinya ‘bayangan’; Koi berdasar hitam dan memiliki dua warna

W

Wabi – kedalaman kulit pada Koi bersisikWagoi – Keluarga ikan Emas yang bersisik penuh

Y

Yakko – HI pada pipi ASAGI.Yamabuki Ogon – Koi kuning metalik, YAMABUKI artinya ‘mawar kuning cerah’Yamato Nishiki – SANKE metalik.Yogyo – ikan yang masih mudaYondan – Empat; YONDAN KOHAKU mempunyai empat ‘step’ pola.Yonsai – Usia empat tahun.Yoroigoi – Koi dengan sisik-sisik besar diseluruh tubuhnya.Yotsushiro – YOTSU artinya ‘empat’, SHIRO artinya ‘putih’. ‘Empat bagian putih’. Koi yang hanya memiliki warna putih di bagian hidung, kedua sirip pektoral dan sirip ekor. Sering terlihat pada keluarga KARASUGOI dan HIKARI MUJIMONO.

Page 48: Budidaya Ikan KOI

Z

Zubonhaki – Bila bagian belakang badan seluruhnya berwarna merah atau hitamZukinkaburi – Memakai kerudung; ZUKIN artinya ‘kerudung’, KABURI artinya ‘memakai’. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan Koi yang seluruh bagian kepalanya berwarna. Tidak terdapat SHIROJI pada pipi maupun rahang bagian bawahnya. Istilah lainnya adalah MENKABURI. Seluruh kepala berwarna merah, disebut AKA ZUKIN dan bila seluruhnya berwarna hitam, disebut KURO ZUKIN. Koi seperti ini kurang disukai.