ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. ALIEF CIPTA SELARAS (ACS) YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Hendra Kurniawan 08.12.3328
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
YOGYAKARTA 2011
ii
iii
Analysis and Design of Sale Information System In CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta
Hendra Kurniawan
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta is a company engaged in the sale of
computers and computer accessories. So the CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta
has the data and information is quite important, such as employee data, data goods,
sales reports, and purchasing reports. Data and information should be treated and
maintained properly, so that data and information are not lost or fall into men who are not
responsible.
Techniques for managing data and information can be by implementing a
information system of sales on the CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta. Information
system of sales serves to collect, keep, process, and distribute information to those who
need. So with this information system of sales, the company can get accurate information
(error free), timely, and relevant (useful). In addition, the company can also document the
data and information more easily.
The results of analysis of the problems found much that was ignored in data
management, such as customer data, supplier data, data goods, and transaction data. So
it's possible there is some data are missing and unaccounted for. It can be caused by a
computerized system has not been applied to the CV. Alief Cipta Selaras (ACS)
Yogyakarta.
Key words: Management, Information System of Sales, Purchasing, Sales.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan semua alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk
menyelesaikan suatu masalah agar menjadi lebih efisien, sebagai contoh: sempoa dan
kalkulator sebagai teknologi hitung, handphone sebagai teknologi komunikasi jarak jauh,
pesawat terbang sebagai teknologi transportasi udara, dan lain sebagainya. Selain
mempunyai banyak manfaat, teknologi juga dapat digunakan oleh manusia sebagai
sarana penyaluran hobi atau hiburan, seperti: balap kendaraan, game, pemrograman,
animasi, desain, dan lain-lain. Lebih jauh lagi, teknologi sekarang ini telah berkembang
dengan sangat pesat. Seperti yang terjadi di era industrialisasi seperti saat ini, dimana
banyak sekali teknologi yang serba canggih. Sehingga dengan kemajuan teknologi
tersebut, tak menutup kemungkian peran manusia bisa digantikan dengan teknologi.
Komputer merupakan salah satu wujud dari berkembangnya teknologi yang
sangat pesat sekarang ini. Dengan menggunakan komputer, seseorang bisa melakukan
berbagai jenis aktivitas, seperti: mengetik, mendengarkan lagu, melihat video, browsing
internet, manajemen data, mendesain, bermain game, dan lain-lain. Karena sifat
komputer yang multi fungsi tersebut, komputer sangat berperan penting di dalam
membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manusia. Sehingga sekarang ini
kehidupan manusia sehari-hari tidak bisa lepas dari adanya komputer. Di rumah, sekolah,
perguruan tinggi, dan kantor semuanya bisa dipastikan ada komputer sebagai kebutuhan
dan alat pendukung yang harus terpenuhi.
Dalam bidang bisnis, komputer dapat digunakan untuk memanajemen data yang
dimiliki oleh perusahaan, sehingga informasi yang dihasilkan dari sistem yang
terkomputerisasi tersebut lebih akurat, cepat, dan tepat. Selain itu, dengan menggunakan
sistem yang terkomputerisasi juga dapat meminimalisir adanya kesalahan dan
kecurangan yang bisa terjadi di dalam suatu perusahaan.
CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang bisnis penjualan komputer. Sehingga CV. Alief Cipta Selaras (ACS)
Yogyakarta mempunyai data dan informasi penting yang harus dijaga dan dimanajemen
dengan baik. Tetapi selama ini di dalam pencatatan data dan menyajian informasi
penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta masih menggunakan
pencatatan secara penulisan tangan (manual), dimana hal tersebut dapat menjadi
2
masalah di dalam perusahan. Sehingga perlu adanya penyelesaian masalah dengan
menerapkan sistem informasi penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta
agar dapat memanajemen data dan menyajian informasi dengan baik.
Dikarenakan adanya permasalahan tersebut, penulis mengambil judul skripsi
“Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta”. Semoga dengan adanya sistem penjualan yang
terkomputerisasi ini, diharapkan dapat membantu CV. Alief Cipta Selaras (ACS)
Yogyakarta dalam memanajemen data dan menyajikan informasi penjualan dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah Bagaimana mengoptimalkan teknologi komputer dengan menerapkan Sistem
Informasi Penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) agar mendapatkan informasi
yang akurat, cepat, dan tepat?
1.3 Batasan Masalah Karena begitu kompleksnya masalah yang dihadapai oleh CV. Alief Cipta Selaras
(ACS) Yogyakarta, maka penulis membatasi masalah pada:
1. Pengolahan data pengguna, yang meliputi laporan seluruh pengguna sistem.
2. Pengolahan data pemasok, yang meliputi laporan seluruh pemasok barang.
3. Pengolahan data barang, yang meliputi laporan golongan barang, laporan
jenis barang, dan laporan seluruh barang.
4. Proses transaksi pembelian, yang meliputi laporan pembelian per nota
pembelian, laporan pembelian per periode, dan laporan seluruh pembelian.
5. Proses transaksi penjualan, yang meliputi laporan penjualan per nota
penjualan, laporan penjualan per tanggal, laporan penjualan per periode,
laporan penjualan harian, laporan penjualan mingguan, dan laporan
penjualan bulanan.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi penjualan pada CV. Alief cipta
Selaras (ACS) Yogyakarta sehingga dapat menghasilkan informasi yang akurat, cepat,
dan tepat.
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem
Setiap sesuatu yang bergerak atau berjalan pasti memiliki sistem di dalamnya.
Sebagai contoh adalah sebuah komputer. Dimana di dalam komputer tersebut terdapat
komponen-komponen yang saling berinteraksi satu sama lain, sehingga dapat
menghasilkan keluaran (output) seperti: suara, gambar, tulisan, dan lain sebagainya.
Adapun komponen-komponen yang terdapat di dalam komputer tersebut antara lain:
RAM, hard disk, processor, mainboard, mouse, keyboard, monitor, sound adapter, dan
lain-lain. Apabila salah satu komponen tersebut hilang atau rusak, maka dapat dipastikan
komputer tersebut tidak dapat berjalan secara optimal atau menjadi rusak.
Menurut Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.1 Sementara
itu, menurut Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen
yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.2 Sehingga
dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama pula.
2.1.2 Pengertian Subsistem Di dalam suatu sistem tersusun atas beberapa subsistem yang menjadi
pendukung sistem tersebut. Subsistem adalah sistem yang berada di dalam suatu
sistem. Sebagai contoh: sistem komputer memiliki subsistem yang berupa sistem mouse,
sistem keyboard, sistem RAM, sistem hard disk, sistem mainboard, dan lain-lain. Setiap
subsistem tersebut bisa terdiri dari beberapa subsistem lagi, seperti: sistem mainboard
memiliki subsistem yang berupa sistem konektor ATX, sistem konektor IDE/ATA, sistem
konektor SATA, sistem port serial, sistem port USB, dan lain-lain.
2.1.3 Karakteristik Sistem Setiap sistem pasti memiliki karakteristik. Dimana karakteristik sistem ini berguna
untuk membedakan antara sistem satu dengan sistem yang lain. Terdapat 8 karakteristik
sistem, yaitu:
1. Komponen Sistem (Components)
Setiap sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi
1 Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi, tahun 2007, hal. 3. 2 Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi, tahun 2007, hal. 4.
4
dan bekerja bersama-sama membentuk satu kesatuan dengan tujuan yang sama.
Komponen sistem ini dapat berupa subsistem yang berada di dalam sistem.
Sedangkan untuk setiap subsistem tersebut memiliki fungsi tertentu yang dapat
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Sehingga apabila di dalam
sistem terdapat subsistem yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka
mengakibatkan sistem secara keseluruhan terganggu. Sebagai contoh: sistem
komputer memiliki subsistem yang berupa sistem mouse, sistem keyboard, sistem
RAM, sistem hard disk, sistem mainboard, dan lain-lain. Apabila subsistem yang
berupa sistem mainboard rusak, maka sistem komputer secara keseluruhan
mengalami gangguan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan penjelasan yang menggambarkan elemen-elemen apa
saja yang termasuk di dalam sistem dan di luar sistem. Dengan adanya batas
sistem ini, memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan Sistem (Environments)
Lingkungan sistem merupakan apapun yang ada di luar batas dari suatu sistem
yang dapat mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara subsistem satu dengan
subsistem lainnya. Dengan adanya penghubung sistem ini, maka antar subsistem
satu dengan subsistem lainnya dapat saling berinteraksi dan bekerja bersama-
sama.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem merupakan sumber daya dari lingkungan sistem yang dikonsumsi
dan dimanipulasi oleh suatu sistem. Sumber daya ini dapat berupa data, bahan
baku, peralatan, dan energi. Sebagai contoh pada sistem komputer, yang terdapat
energi perawatan dan data. Dimana energi perawatan merupakan input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data merupakan sinyal input yang
akan menghasilkan informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem merupakan sumber daya atau produk yang dikeluarkan oleh suatu
sistem dalam bentuk infomasi, laporan, dokumen, dan lain-lain. Sebagai contoh
keluaran sistem dari sistem informasi penjualan adalah berupa laporan jual beli per
tanggal transaksi.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah sistem yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem informasi penjualan akan mengolah
5
data-data transaksi menjadi laporan keuangan yang dibutuhkann oleh manajemen.
8. Tujuan (Goal)
Suatu sistem dikatakan berhasil apabila dapat mencapai tujuan yang dimilikinya.
Tujuan sistem ini dapat menentukan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem.
6
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta
CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta pada awalnya berupa Toko Komputer
yang bernama Alief Cipta Selaras (ACS) Komputer yang pertama kali berdiri pada tahun
1999 di Sleman. Perusahaan ini merupakan milik pribadi yang melayani berbagai
keperluan kebutuhan komputer. Pelanggan dari Alief Cipta Selaras (ACS) Komputer ini
kebanyakan dari kalangan mahasiswa dan dosen, hal itu karena lokasinya yang dekat
dengan kampus. Namun, apabila mendapat pesanan untuk suatu instansi, maka Alief
Cipta Selaras (ACS) Komputer harus meminjam CV atau PT dari pihak lain. Sehingga hal
itu hanya menguntungkan pihak lain.
Kemudian pada tahun 2002, Alief Cipta Selaras (ACS) Komputer berinisiatif
untuk mendirikan CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta, lengkap mulai dengan akte
hingga SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan). Hingga akhirnya segera beroperasi untuk
melayani Universitas, Kantor Pemerintah, dan Sekolah. Bahkan sering juga CV. Alief
Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta ini dipinjam oleh pihak lain untuk melakukan lelang.
Sehingga dengan berdirinya CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta ini, pihak
perusahaan bisa mendapatkan keuntungan lebih.
3.1.2 Tujuan CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta Untuk ukuran toko komputer Alief Cipta Selaras (ACS) yang mungil dan dengan
stok atau persediaan barang yang terbatas, CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta
berkeinginan untuk lebih jauh menjadikan CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta
menjadi toko komputer yang besar dan bisa melayani kebutuhan komputer masyarakat
yang semakin meningkat.
3.2 Analisis Sistem 3.2.1 Definisi Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi, dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.2.2 Identifikasi Masalah
7
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah awal yang dilakukan
dalam tahap analisis sistem. Masalah inilah yang menghambat di dalam pencapaian
sasaran pada sebuah sistem. Oleh karena itu, pada tahap analisis sistem langkah
pertama adalah mengidentifikasi (mengenal) terlebih dahulu masalah-masalah yang
terjadi. Adapun tahap dari mengidentifikasi (mengenal) masalah adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi penyebab masalah.
2. Mengidentifikasi titik keputusan.
3. Mengidentifikasi personil-personil kunci.
3.2.4.1 Mengidentifikasi Penyebab Masalah Setiap masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan pasti ada penyebabnya.
Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perlu mengidentifikasi (mengenal)
penyebab masalah itu ada. Di dalam mengidentifikasi masalah dalam analisis sistem ini,
menjadikan sistem dapat berjalan lebih efisien dan efektif.
Adapun salah satu masalah yang dihadapi oleh CV. Alief Cipta Selaras (ACS)
Yogyakarta adalah yang berkaitan dengan manajemen transaksi jual beli barang. Hal
yang menjadi penyebab masalah ini, diantaranya sebagai berikut:
Laporan keuangan membutuhkan waktu yang lama.
Terbatasnya sumber daya manusia.
3.2.2.2 Mengidentifikasi Titik Keputusan Setelah tahap mengidentifikasi masalah selesai, maka tahap selanjutnya adalah
mengidentifikasi titik keputusan penyebab masalah tersebut. Sehingga dengan adanya
tahap mengidentifikasi titik keputusan tersebut, bisa diketahui sebab terjadinya penyebab
suatu masalah.
Penjelasan dari titik keputusan pada kasus CV. Alief Cipta Selaras (ACS)
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Penyebab masalah adalah laporan keuangan membutuhkan waktu yang lama.
Titik keputusan yang mengakibatkan terjadinya penyebab masalah ini adalah:
a. Banyaknya proses transaksi mengakibatkan proses laporan keuangan
menjadi lama (membutuhkan waktu yang lama).
b. Proses pencatatan transaksi jual beli barang masih secara manual
(pencatatan dengan tangan).
2. Terbatasnya sumber daya manusia. Titik keputusan yang mengakibatkan
8
terjadinya penyebab masalah ini adalah:
a. Kemampuan karyawan atau manusia apabila terlalu lama bekerja perlu
adanya waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan tenaga dan
staminanya.
b. Apabila terlalu lama bekerja, daya konsentrasi seorang karyawan akan
menurun.
3.2.2.3 Mengidentifikasi Personil-personil Kunci Setelah titik keputusan dapat diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah
mengidentifikasi personil-personil kunci, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun yang termasuk personel kunci ini diantaranya adalah para karyawan dan pemilik
perusahaan CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta.
3.2.3 Analisis PIECES
Salah satu bentuk dari analisis sitem adalah analisis PIECES. Dan analisis
PIECES inilah yang akan digunakan untuk menganalisis sistem informasi penjualan pada
CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta. Hal yang perlu dianalisis di dalam analisis
PIECES adalah analisis kinerja (performance), analisis informasi (information), analisis
ekonomi (economy), analisis pengendalian (control), analisis efisiensi (eficiency), dan
analisis pelayanan (service).
3.2.3.1 Analasis Kinerja (Performance) Analisis kinerja merupakan kemampuan suatu sistem dalam menyelesaikan
tugas bisnis dengan cepat dan mencapai suatu tujuan. Alat ukur yang digunakan di
dalam analisis kinerja adalah jumlah produksi dan waktu tanggap dari suatu sistem.
Sehingga dengan sistem penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta ini,
diharapkan dapat menyediakan jumlah produksi dan waktu tanggap yang memadai untuk
kebutuhan manajemen.
Kelemahan: Harus ada penghitungan ulang setiap periode, apabila ingin mengetahui
besarnya penjualan setiap periode.
Waktu yang dibutuhkan cukup lama dan rumit apabila setiap periode ada banyak
transaksi jual beli.
3.2.3.2 Analisis Informasi (Information) Analisis informasi akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
9
manajemen dalam mengambil suatu keputusan dengan cara melakukan pemrosesan
laporan-laporan menjadi informasi. Dengan informasi inilah, pihak manajemen akan
merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk mengembangkan CV. Alief Cipta
Selaras (ACS) Yogyakarta.
Kelemahan: Tidak ada informasi tertulis mengenai jumlah persediaan barang, sehingga
apabila ada pesanan dari pelanggan harus mengecek barang terlebih dahulu,
apakah persediaan barang masih ada atau sudah habis.
3.2.3.3 Analisis Ekonomi (Economy) Analisis ekonomi adalah penilaian sistem dalam keuntungan dan kerugian yang
akan didapatkan dari sistem yang dikembangkan. Dengan adanya sistem informasi
penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta ini, diharapkan dapat
menghemat biaya operasional dan meningkatkan keuntungan CV. Alief Cipta Selaras
(ACS) Yogyakarta.
Kelemahan: Apabila pihak manajemen ingin mengetahui laporan-laporan setiap periode
dengan cepat, maka harus membeli perangkat lunak tersebut dengan harga
yang cukup mahal.
3.2.3.4 Analisis Pengendalian (Control) Analisis pengendalian digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mendeteksi
kesalahan sistem, serta menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya
analasis pengendalian ini, dapat mengamankan data dan informasi dari pihak-pihak yang
tidak berhak untuk mengetahuinya. Cara yang dilakukan oleh sistem biasanya
menggunakan password untuk masuk ke dalam program aplikasi sistem. Begitu juga
dengan sistem informasi penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta ini
juga telah menerapkan adanya password untuk masuk ke dalam sistem.
Kelemahan: Keamanan data dan informasi yang berkaitan dengan penjualan kurang
diperhatikan dan dirawat dengan baik dan benar.
3.2.3.5 Analisis Efisiensi (Eficiency) Analisis efisiensi berhubungan dengan sumber daya yang ada, yang mana
10
berguna untuk meminimalkan terjadinya pemborosan. Efisiensi yang dihasilkan dari
sistem informasi penjualan pada CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta yang
dikembangkan adalah untuk memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia, yang
meliputi: manusia, waktu, uang, peralatan, dan ruang.
Kelemahan: Apabila karyawan yang biasa mengurusi data penjualan tidak hadir di
perusahaan beberapa hari, maka dapat mengakibatkan data penjualan di
perusahaan terpisah atau tercecer, sehingga perlu waktu untuk
mengumpulkannya kembali.
3.2.3.6 Analisis Pelayanan (Service) Analisis pelayanan berhubungan dengan kemampuan suatu sistem di dalam
melakukan pelayan terhadap pelanggan. Sehingga pelanggan yang datang untuk
membeli barang dapat terlayani dengan baik dan cepat.
Kelemahan: Pelayanan terhadap pelanggan yang datang kurang terlayani dengan cepat,
karena harus telebih dahulu mengecek barang yang akan dibeli oleh pelanggan,
kemudian jika ada baru mengambilnya.
11
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi 4.1.1 Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan proses menjalankan atau mengeksekusi sistem
perangkat lunak agar dapat diketahui apakah sistem perangkat lunak yang telah
dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau belum. Pada tahap
pengujian sistem mempunyai tujuan untuk mencari kesalahan (bug) dan kegagalan
dalam mengeksekusi sistem perangkat lunak. Untuk melakukan pengujian sistem, ada 2
metode yaitu Black Box Testing dan White Box Testing.
4.1.1.1 Black Box Testing Pada black box testing, pengujian sistem dilakukan dengan cara menjalankan
unit atau modul pada sistem, kemudian diamati apakah sistem yang telah dibangun
sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan apa belum. Apabila unit atau modul belum
sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka pengujian diteruskan ke pengujian yang
kedua, yaitu white box testing.
4.1.1.2 White Box Testing Pada white box testing, pengujian sistem dilakukan dengan cara melihat unit atau
modul untuk meneliti kode-kode program dan menganalisis apakah ada kesalahan atau
tidak. Apabila keluaran (output) tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka baris-
baris program, variabel, dan parameter yang berada pada unit atau modul tersebut dicek
dan diperbaiki kesalahannya, kemudian dijalankan (run) kembali.
Berikut adalah hasil pengujian sistem informasi penjualan pada CV. Alief Cipta
Selaras (ACS) Yogyakarta:
1. Pengujian pada Menu Login Sistem
12
Gambar 4.0. Kesalahan pada saat login sistem
Penjelasan: 1) Apabila user id dengan password tidak sesuai, maka sistem akan memberi
konfirmasi kesalahan.
2) Apabila user id dan password tidak sesuai dengan status pengguna, maka
sistem akan memberi konfirmasi kesalahan.
3) Apabila user id, password, dan status pengguna sesuai, maka sistem akan
menerima dan akan dilanjutkan ke menu utama.
13
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada BAB V ini, proses penelitian, analisis sistem, analisis biaya dan manfaat,
perancangan sistem, perancangan aplikasi, dan tahap implementasi sistem sudah
dinyatakan selesai. Untuk itu penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem yang selama ini diterapkan di CV. Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta
masih menggunakan pencatatan secara tertulis tangan (manual) di dalam proses
pengolahan setiap transaksi, baik itu transaksi penjualan maupun pembelian.
Sehingga waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama di dalam pengolahan data.
Dengan adanya sistem baru ini, diharapkan dapat membantu di dalam
pengolahan data yang lebih berkualitas.
2. Sistem informasi penjualan ini dapat memaksimalkan kinerja para karyawan CV.
Alief Cipta Selaras (ACS) Yogyakarta, sehingga dapat miminimalisir adanya
kesalahan data perusahaan. Selain itu, waktu yang dibutuhkan dalam
pengolahan data perusahaan lebih cepat, tepat, dan akurat dari pada pencatatan
secara manual.
3. Sistem informasi penjualan ini tidak merusak sistem penjualan yang sebelumnya.
Sehingga pihak perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan apabila terjadi
kerusakan sistem penjualan yang selama ini telah berjalan.
5.2 Saran Dari kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai
berikut :
1. Dalam proses pencatatan data transaksi, baik itu transaksi penjualan
maupun pembelian, harus ada dokumentasinya dengan baik. Dengan
menggunakan sistem informasi yang baru ini, pihak perusahaan dapat
mendokumentasikan data transaksi dengan baik.
2. Dalam melayani pelanggan, haruslah pihak perusahaan melayani pelanggan
dengan baik dan cepat. Melalui penerapan sistem informasi yang baru ini,
pelanggan dapat terlayani dengan baik dan cepat.
3. Kebijakan dan keputusan pemimpin perusahaan atau pemilik perusahan
sangat menentukan perkembangan perusahaan. Untuk itu pemimpin
pesahaan atau pemilik perusahaan harus ada dasar yang kuat dalam setiap
kebijakan atau keputusan yang akan diambilnya guna meningkatkan kualitas
perusahaan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogykarta: Andi.
HM, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogykarta: Andi
Indriyanna, Indah. 2009. Membuat Aplikasi Mini Market dengan Visual Basic 6.0.
Yogyakarta: Alif Media.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi.
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi.
Nono. 2011. Aplikasi Retail untuk UKM. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Novia, Agung. 2007. 11 Aplikasi Windows dengan Visual Baisic Enterprise. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Nugroho, Adi. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta: Andi.
Tim. 2007. Mahir Dalam 7 Hari: Microsoft Access 2007. Yogyakarta: Andi & MADCOMS.