AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5...

110
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SISWA DALAM MENUNJANG HASIL BELAJAR GEOGRAFI DI SMA N 1 SOLOK. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jenjang Strata Satu (S.1) Oleh AMALIA NOVARITA 05390 PROGRAM STUDI GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Transcript of AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5...

Page 1: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI

ANTARPRIBADI SISWA DALAM MENUNJANG HASIL BELAJAR GEOGRAFI

DI SMA N 1 SOLOK.

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jenjang Strata Satu (S.1)

Oleh AMALIA NOVARITA

05390

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Page 2: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

2

Page 3: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

3

Page 4: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

4

Page 5: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

5

ABSTRAK

Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa Dalam Menunjang Hasil Belajar Geografi di SMA N 1 Solok.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang efektif nya

penggunaan metode pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi siswa dalam menunjang hasil belajar geografi pada materi mendeskripsikan tata surya dan jagad raya siswa kelas X semester 1 tahun ajaran 2011/2012 di SMA N 1 Solok.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, penelitian ini pada intinya adalah pengamatan atau observasi terhadap hubungan kasual terhadap munculnya suatu akibat (variabel terikat dan sebab (variabel bebas) tertentu dengan melalui suatu upaya sengaja yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan dua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TPS, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah dan demonstrasi), sebanyak 3 kali pertemuan.

Dari hasil penelitian dalam komunikasi diperlukan penyampaian pesan, penerima pesan, tanggapan, dan menyimpulkan pesan yang telah diterima. Oleh karena itu semakin efektif berkomunikasi antarpribadi siswa maka semakin tinggi hasil belajar yang dicapai. Sebaliknya jika komunikasi antarpribadi siswa rendah cenderung akan kurang maksimal keterlibatannya dengan pembelajaran geografi, maka hasil belajar yang didapatkan rendah. Ternyata terlihat nilai thitung> ttabel maka thitung berada diluar daerah penerimaan H0, berarti H0 ditolak dan Hipotesis penelitian yang berbunyi “Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS) melalui eksperimen lebih tinggi secara Signifikan daripada penggunaan metode pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) melalui konvensional, pada pokok bahasan mendeskripsikan Tata Surya dan Jagad Raya di SMAN 1 Solok”.

i

Page 6: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkah RahmatNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi

pada Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, dengan

judul “EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI

ANTARPRIBADI SISWA DALAM MENUNJANG HASIL BELAJAR

GEOGRAFI DI SMA N 1 SOLOK”.

Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi,

penganalisaaan, dan pembahasan. Semua ini karena keterbatasan kemampuan dan

pengalaman yang dimiliki penulis. Akan tetapi berkat bantuan dari pihak para

pembimbing tulisan ini dapat terwujud sebagaimana adanya. Dengan memberikan

rasa hormat kepada pihak yang telah memberikan bantuan, baik bantuan yang

berupa materi maupun non material. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Suhatril, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Dedi

Hermon, MP selaku pembimbing II, yang penuh perhatian dan kesabaran

telah meluangkan waktunya membimbing penulis hingga selesainya skripsi

ini.

2. Bapak Drs. Zawirman, Bapak Drs. Ridwan Ahmad, Bapak Nofrion, S.Pd,

M.Pd selaku tim penguji yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam

menulis skripsi ini.

ii

Page 7: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

7

3. Ibu Dra. Yurni Suasti, M.Si selaku ketua Jurusan Geografi dan ibu Ahyuni,

ST, M.Si selaku sekretaris jurusan Geografi yang telah memberikan

kemudahan sampai selesainya skripsi ini.

4. Bapak / Ibu dosen yang selama ini telah mendidik penulis selama mengikuti

perkuliahan.

5. Kesbangpol Solok, Dinas Pendidikan Solok, SMA N 1 Solok yang telah

memberikan saya izin untuk penelitian.

6. Teristimewa Ibunda dan Ayahanda tercinta beserta seluruh keluarga besar

yang telah mendukung secara moril maupun material, terimakasih atas kasih

sayang dan iringan doanya kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

7. Rekan–rekan seperjuangan (NR.A 2008) yang telah memberi motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Selanjutnya kepada sahabat dan semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas

semuanya dengan pahala yang berlipat ganda. Amin Ya Rabbal Alamin.

Padang, Januari 2013

Peneliti

ii

Page 8: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

8

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Batasan Masalah .............................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Teori......... ................................................................................ 6

1. Efektifitas ....................................................................................... 6

2. Komunikasi antarpribadi ................................................................ 11

3. Kooperatif Tipe Think Pair Share.................................................. 12

4. Hail Belajar .................................................................................... 16

B. Kerangka Konseptual ........................................................................... 19

C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 21

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 22

C. Variabel dan Data ........................................................................... 23

D. Prosedur Penelitian......................................................................... 24

E. Instrumen Penelitian....................................................................... 25

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 30

G. Teknik Analisa Data ....................................................................... 31

iii

Page 9: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

9

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum ................................................................................. 35

B. Deskripi Data ....................................................................................... 42

C. Pembahasan .......................................................................................... 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 49

B. Saran ..................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51 LAMPIRAN

iii

Page 10: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rancangan Penelitian ............................................................................ 21

2. Jumlah Siswa Kelas X SMA N 1 Solok ................................................ 22

3. Kelas Sampel .......................................................................................... 23

4. Perkembangan Jurusan di SMA N 1 Solok ............................................ 38

5. Pembinaan Yang Sudah Dilakukan Oleh SMA N 1 Solok .................... 39

6. Pelatihan Kepala Sekolah ....................................................................... 41

7. Jumlah Guru Per Mata Pelajaran............................................................ 42

8. Nilai Post Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 44

9. Uji Normalitas Post Test ....................................................................... 45

10. Uji Homogenitas Post Test .................................................................... 45

11. Uji Hipotesis .......................................................................................... 46

iv

Page 11: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran RPP kelas eksperimen .......................................................... 62

2. Lampiran RPP kelas kontrol ................................................................. 52

3. Lampiran uji soal sebelum validitas ....................................................... 59

4. Lampiran uji soal sesudah validitas ....................................................... 62

5. Lampiran tabulasi uji coba ..................................................................... 63

6. Lampiran data hasil soal valid eksperimen ............................................ 65

7. Lampiran data hasil soal valid kontrol ................................................... 66

8. Lampiran hasil uji normalitas ................................................................ 67

9. Lampiran Perhitungan Varians Post Test ............................................... 68

10. Lampiran Uji Hipotesi ............................................................................. 69

11. Lampiran Homogenitas ........................................................................... 70

v

Page 12: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu aspek utama untuk membangun sebuah

peradaban. Membentuk generasi yang bebas, cerdas dan berkarakter melalui

proses pembelajaran adalah tujuan dasar dari pendidikan. Salah satu dari

delapan poin MDGs (Millenium Development Goals) di bidang pendidikan

adalah pemerataan pendidikan dasar, baik untuk perempuan maupun laki-

laki, di manapun mereka berada (universal education). Ada tiga cara

mengukur keberhasilan tercapainya universal education, yakni: Jumlah anak

yang dapat bersekolah di Sekolah Dasar, Proporsi anak yang lulus Sekolah

Dasar, Angka kemampuan membaca dan menulis pada masyarakat usia 15-

24 tahun, baik perempuan maupun laki-laki. Jika ketiga poin tersebut dapat

menunjukan pencapaian yang optimal, maka universal education dapat

dinyatakan berhasil.

Pendidikan merupakan suatu wahana untuk meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia melalui berbagai program yang dilaksanakan secara

sistematis dan terarah yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Geografi merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam

perkembangan jaman seiring dengan perkembangan teknologi dan langsung

berhubungan dengan alam. Mata pelajaran geografi dapat mengembangkan

kemampuan berpikir dengan menggunakan berbagai peristiwa dan

1

Page 13: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

2

penyelesaian masalah baik kualitatif maupun secara kuantitatif. Melalui

pembelajaran geografi siswa dapat mengembangkan pengetahuan,

kecakapan, kreatifitas, kemandirian, bertanggung jawab dan memunculkan

sikap percaya diri. Mengingat begitu pentingnya peranan geografi, maka

banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

terutama yang dilakukan oleh guru.

Dalam menciptakan suasana belajar yang efektif guru harus bisa

memilih model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat terlibat aktif

dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah model pembelajaran

kooperatif yang menekankan siswa aktif secara fisik, mental, intelektual dan

emosional. Model pembelajaran kooperatif menekankan siswa untuk saling

bekerja sama dalam kelompoknya. Salah satu cara dalam meningkatkan

kualitas belajar dan memberikan motivasi pada siswa adalah menggunakan

metode pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS). Menurut (Ibrahim,

2000:20) tipe pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah pendekatan

struktural tipe Think Pair Share (TPS) adalah salah satu strategi dalam

metode pembelajaran kooperatif atau kelompok yang memberikan waktu

kepada siswa untuk lebih banyak berpikir, menjawab, dan saling membantu

satu sama lain. Dengan strategi ini diharapkan dapat mengembangkan

semangat kebersamaan, menimbulkan motivasi serta menumbuhkan efektif,

dengan menggunakan strategi Think Pair Share siswa diberikan kesempatan

untuk berfikir sendiri, diskusi, saling membantu dalam kelompoknya serta

berbagi dengan siswa lainnya.

Page 14: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

3

Dalam proses pembelajaran dengan melakukan metode Think Pair

Share ini diperlukan komunikasi antarpribadi siswa yang efektif, agar

proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Ditinjau dari prosesnya,

pendidikan adalah komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut

terlihat dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni pengajar sebagai

komunikator dan pelajar sebagai komunikan. Menurut Hovland, Janis,

Kalley (dalam arni Muhammad: 2001) komunikasi adalah proses individu

mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah

tingkah laku orang lain. Dalam proses belajar mengajar terjadi proses

komunikasi, baik secara intrapersonal maupun interpersonal. Komunikasi

ini terjadi apabila para pelajar bersikap responsif, mengetengahkan pendapat

atau mengajukan pertanyaan, diminta atau tidak diminta. “jika siswa pasif

dalam proses pembelajaran maka hasil belajar yang didapatkan rendah,

sebaliknya jika siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan metode yang

telah diberikan maka hasil belajar yang didapatkan tinggi.

Peranan komunikasi antarpribadi siswa dalam menunjang hasil belajar

geografi sangat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Komunikasi antarpribadi siswa mempunyai peluang untuk memacu

keberhasilan seseorang dalam membicarakan masalah-masalah pelajaran

dan hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil akhir yang terjadi pada

setiap orang yang belajar yang dapat terjadi kapanpun dan dimana saja, ada

yang mengajar atau tidak. Pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, kegemaran

dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan

Page 15: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

4

belajar. Penguasaan siswa dalam menguasai materi pembelajaran haruslah

konsentrasi khususnya pada pelajaran geografi. Salah satu kurang nya

konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran adalah penyampaian materi

dan penerimaan materi yang disampaikan tidak relevan. Jika penyampaian

materi kurang dipahami oleh siswa maka hasil belajar siswa rendah,

sebaliknya jika penerimaan materi mudah dipahami siswa maka hasil belajar

geografi siswa tinggi. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul ”Apakah Efektifitas Penggunaan Pembelajaran

Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Untuk Meningkatkan

Komunikasi Antarsiswa Dalam Menunjang Pencapaian Hasil Belajar

Geografi di SMA N 1 Solok.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka batasan masalah yang diteliti adalah

Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair

Share) Untuk Meningkatkan Komunikasi Antarsiswa Dalam Menunjang

Pencapaian Hasil Belajar Geografi di SMA N 1 Solok. Dengan metode

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Efektif Penggunaan

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Untuk Meningkatkan

Page 16: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

5

Komunikasi Antarsiswa Dalam Menunjang Pencapaian Hasil Belajar

Geografi di SMA N 1 Solok?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang “Efektifitas

Penggunaan Metode Pembelajaran Tipe TPS (Think Pair Share) Untuk

Meningkatkan Komunikasi Antarsiswa Dalam Menunjang Pencapaian

Hasil Belajar Geografi di SMA N 1 Solok.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya hasil penelitian ini, di harapkan dapat bermanfaat

untuk:

1. Menjadi Karya Tulis Ilmiah dibidang pembelajaran geografi terutama

terkait dengan Efektifitas penggunaan pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi

siswa Dalam Menunjang Hasil Belajar Geografi Di SMA N 1 Solok,

sehingga dapat dijadikan sebagai masukan bagi semua pihak.

2. Menjadi masukan bagi guru geografi dalam mengembangkan kegiatan

dan proses pembelajaran, terutama terkait dengan judul penelitian ini.

Page 17: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

6

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Kajian teori

1. Efektifitas

Efektifitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang

telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula

dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya

atau berusahan melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non

fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif

maupun kualitatif (Said, 1981:83). Sedangkan menurut Purwadarminta

(1994:32) “di dalam pengajaran efektifitas berkenaan dengan pencapaian

tujuan, dengan demikian analisis tujuan merupakan kegiatan pertama

dalam perencanaan pengajaran”.

Efektifitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan yang

tepat atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektifitas juga

berhubungan dengan masalah bagaimana pencapaian tujuan atau hasil

yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang diperoleh, tingkat

daya fungsi unsur atau komponen, serta masalah tingkat kepuasaan

pengguna/client.

Untuk mengetahui efektifitas suatu program, perlu dilakukan

penilaian terhadap manfaat atau daya guna program tersebut. Penilaian

6

Page 18: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

7

terhadap manfaat atau daya guna disebut juga dengan evaluasi

(Stufflebeam, 1974, dalam Tayibnafis, 2000:3).

Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran

setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas

dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana/fasilitas memadai,

materi dan metode affordable, guru profesional. Tinjauan utama efektifitas

pembelajaran adalah outputnya, yaitu kompetensi siswa.

Efektifitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang

terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan

sasaran yang ditetapkan. Efektifitas pembelajaran dapat dicapai apabila

rancangan pada persiapan, implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan

sesuai prosedur serta sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Efektifitas pembelajaran dapat diukur dengan mengadaptasi

pengukuran efektifitas pelatihan yaitu melalui validasi dan evaluasi (Lesli

Rae, 2001:3). Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran harus

ditetapkan sejumlah fakta tertentu, antara lain dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Apakah pembelajaran mencapai tujuannya?

2. Apakah pembelajaran memenuhi kebutuhan siswa dan dunia usaha?

3. Apakah siswa memiliki keterampilan yang diperlukan di dunia kerja?

4. Apakah keterampilan tersebut diperoleh siswa sebagai hasil dari

pembelajaran?

Page 19: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

8

5. Apakah pelajaran yang diperoleh diterapkan dalam situasi pekerjaan

yang sebenarnya?

6. Apakah pembelajaran menghasilkan lulusan yang mampu berkerja

dengan efektif dan efisien?

Efektifitas pembelajaran merupakan permasalahan yang kompleks

dan multidimensional.

Beberapa aspek yang menjadi orientasi ke arah pencapaian efektifitas

pembelajaran dalam perspektif guru dipaparkan oleh Djam’an Satori, et al.

(2003:44-52) sebagai berikut.

1. Apresiasi Guru Terhadap Pengembangan Kurikulum dan Implikasinya.

Guru dituntut mempunyai kemampuan dalam pengembangan

kurikulum secara dinamik sesuai dengan potensi sekolah dengan

berdasarkan pada prinsip-prinsip di bawah ini. (a) Keseimbangan etika,

logika, estetika, dan kinestika. (b) Kesamaan memperoleh kesempatan

bagi semua siswa.(c) Kesiapan menghadapi abad pengetahuan dan

tantangan teknologi informasi. (d) Pengembangan keterampilan hidup.

(e) Berpusat pada anak sebagai pembangun pengetahuan. (f) Penilaian

berkelanjutan dan komprehensif.

2. Kreativitas Guru dalam Aplikasi Teknologi Pembelajaran. Guru

dituntut mempunyai pemahaman konsep teoretis dan praktis berkenaan

dengan desain, pengembangan, pemakaian, manajemen, dan evaluasi

pembelajaran serta pengelolaan sumber belajar. Pembelajaran yang

Page 20: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

9

memiliki efektifitas tinggi ditunjukkan oleh sifatnya yang menekankan

pada pemberdayaan peserta didik. Pembelajaran bukan sekadar

transformasi dan mengingat, juga bukan sekadar penekanan pada

penguasaan pengetahuan tentang apa yang diajarkan, akan tetapi lebih

menekankan pada internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga

tertanam dalam jiwa anak dan berfungsi sebagai muatan nurani dan

hayati serta dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta

didik. Bahkan pembelajaran lebih menekankan pada peserta didik agar

mau belajar bagaimana cara belajar yang produktif.

Selain faktor guru, keberhasilan proses pembelajaran banyak

bertumpu pada sikap dan cara belajar siswa, baik perorangan maupun

kelompok. Selain itu, tersedianya sumber belajar dengan memanfaatkan

media pembelajaran secara tepat merupakan faktor pendorong dan

pemelihara kegiatan belajar siswa yang produktif, efektif, dan efisien.

Memelihara suasana pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan

merupakan kondisi esensial dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini,

perlu ditanamkan persepsi positif pada setiap diri siswa, bahwa kegiatan

pembelajaran merupakan peluang bagi mereka untuk menggali potensi diri

sehingga mampu menguasai kompetensi yang diperlukan untuk

kehidupannya kelak.

Efektifitas pada lembaga pendidikan, dalam hal ini SMA, dapat

dinilai dengan melihat ketepatan kebijakan yang ditetapkan sekolah dan

kesesuaiannya dengan standar yang ditetapkan departemen/dinas terkait

Page 21: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

10

serta kesesuaiannya dengan kondisi dan kebutuhan riil di lapangan.

Kebijakan tersebut menyangkut penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi

yang dikembangkan. Selain itu, faktor sosialisasi kebijakan, pemahaman

seluruh anggota organisasi, serta penciptaan iklim kerja yang kondusif

juga perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut merupakan elemen konteks

dalam penilaian efektifitas. Dalam konteks pembelajaran, tujuan

merupakan patokan dan arah yang harus dijadikan pedoman dalam

mengendalikan proses pembelajaran.

Selain konteks, efektifitas juga dinilai dengan melihat input

pembelajaran pada lembaga pendidikan yang mencakup siswa, guru,

kurikulum, metode, dan fasilitas. Selanjutnya, input tersebut dilihat daya

fungsinya dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran harus

berlangsung dengan baik, sesuai pendekatan, pola, dan prosedur yang

relevan. Selain itu, kepuasan dari subjek yang terlibat merupakan hal

penting dalam menilai efektifitas, sebab subjek inilah (siswa dan guru)

yang merupakan pelaku utama dari proses pembelajaran.

Daya fungsi dari input dalam proses pembelajaran akan sangat

menentukan hasil dari pembelajaran. Hasil yang diharapkan dalam hal ini

adalah meningkatnya kompetensi siswa. Keberhasilan pembelajaran dalam

meningkatkan kompetensi siswa merupakan dimensi utama dalam menilai

efektifitas pembelajaran. Tingkat keberhasilan pembelajaran ini dilihat dari

berbagai sudut pandang baik dari sisi siswa sebagai subjek, persepsi guru,

dan kepuasan dunia usaha/industri sebagai pengguna hasil/lulusan.

Page 22: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

11

Menurut Miarso (dalam Bambang Warsita, 2008: 287),

“Pembelajaran yang efektif adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan

bagi peserta didik, melalui pemakaian prosedur yang tepat”. Pengertian ini

mengandung dua indikator, yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa

yang dilakukan guru. Menurut Dick dan Reiser (dalam Bambang Warsita,

2008: 288), “pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu

pengetahuan, dan sikap serta yang membuat peserta didik senang”. Jadi

ketika siswa senang dalam belajar, mereka akan mudah menerima ilmu

yang diberikan oleh guru.

2. Komunikasi Antarpribadi Siswa

Komunikasi adalah Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa

ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui

lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam

dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk berkomunikasi.

Oleh sebab itu menurut Dr. Everett Kleinjen dari East West Center

Hawai (dalam Hafied Cangara: 2003), komunikasi sudah merupakan

bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernapas. Profesor

Wilbur Scramm ( dalam Hafied Cangara: 2003) menyebutkan bahwa

komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lainnya.

Page 23: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

12

Menurut Harold D. Laswell salah seorang peletak dasar ilmu

komunikasi lewat ilmu politik menyebutkan pertama hasrat manusia untuk

mengontrol lingkungannya, upaya manusia untuk dapat beradaptasi

dengan lingkungannya, upaya untuk melakukan tranformasi warisan

sosialisasi.

Komunikasi Antarpribadi proses komunikasi yang berlangsung

antara dua orang atau lebih secara tatap muka seperti dinyatakan R.Wayne

Pace 1979 (dalam Hafied Cangara). Menurut sifatnya komunikais

antarpribadi dapat dinyatakan atas dua macam, yaitu komunikasi Diadik

dan komunikasi kelompok kecil.

Menurut Everett M. Roggers, proses komunikasi yang

menggunakan telepon kurang kena bila digolongkan sebagai komunikasi

massa atau antarpribadi. Menurut sarjana komunikasi Amerika lainnya

Mc. Croskey memasukkan peralatan komunikasi yang menggunakan

gelombang udara dan cahaya seperti halnya dengan telepon dan telex

sebagai saluran komunikasi antarpribadi. Sebab itu timbul kelompok yang

lebih senang memakai istilah komunikasi antarpribadi yang beralat

(memakai media mekanik) dan komunikasi antarpribadi yang tidak beralat

(berlangsung secara tatap muka).

Menurut Hovland, Janis, Kalley (dalam arnni Muhammad: 2001)

komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya

dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.

Page 24: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

13

Komponen komunikasi menurut Kottler (2000), komunikasi terdiri

dari komponen-komponen berikut : a. pengirim, yaitu pihak yang

mengirim pesan, b. pesan merupakan gagasan atau ide yang disampaikan

pengirim kepada penerima untuk tujuan tertentu, c. penerima yaitu orang

yang menerima pesan, d. media yaitu sarana bagi komunikator untuk

menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju, e. tanggapan yaitu

reaksi penerima setelah menerima pesan.

3. Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Think Pair Share (TPS) adalah salah satu model pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukan partisipasi

kepada orang lain.

Tipe Think Pair Share (TPS) memberi kesempatan sedikitnya

delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukan

partisipasi mereka kepada orang lain. ( Lie, 2004).

Kagan dalam (Atik Widarti, 2007) menyatakan manfaat Think Pair

Share sebagai berikut:

1. Para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan

tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain, ketika mereka

terlibat dalam kegiatan Think Pair Share lebih banyak siswa yang

mengangkat tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam

pasangannya. Para siswa mungkin mengingat secara lebih seiring

Page 25: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

14

penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi

lebih baik.

2. Para guru juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir

ketika menggunakan Think Pair Share. Mereka dapat berkonsentrasi

mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan

mengajukan pertanyaan tingkat tinggi.

Fogarty dan Robin (1996) menyatakan bahwa teknik belajar

mengajar Think Pair Share mempunyai beberapa keuntungan sebagai

berikut : Mudah dilaksanakan dalam kelas yang besar, Memberikan waktu

kepada siswa untuk merefleksikan isi materi pelajaran, Memberikan waktu

kepada siswa untuk melatih mengeluarkan pendapat sebelum berbagi

dengan kelompok kecil atau kelas secara keseluruhan.

Dengan teknik belajar mengajar Think Pair Share yang disebutkan

Fogarty dan Robin siswa dilatih untuk banyak berfikir dan saling tukar

pendapat baik dengan teman sebangku ataupun dengan teman sekelas,

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siawa karena

siswa dituntut untuk mengikuti proses pembelajaran agar dapat menjawab

setiap pertanyaan dan berdiskusi.

Menurut (Nur dkk, 2000), bahwa langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share secara sederhana

digambarkan sebagai berikut :

Page 26: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

15

Tahap 1 : Think (berpikir).

Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan

konsep pembelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan

pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.

Berpikir dapat ditandai dengan siswa mampu bertanya tulisan,

bertanya lisan, menjawab pertanyaan dan berpendapat.

Tahap 2 : Pair (berpasangan dengan teman sebangku).

Guru meminta para siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan

mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini

dapat menghasilkan jawaban bersama. Biasanya guru mengizinkan

tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Setiap pasangan

siswa saling berdiskusi mengenai hasil jawaban mereka sebelumnya

sehingga hasil akhir yang didapat menjadi lebih baik, karena siswa

mendapat tambahan informasi dan pemecahan masalah yang lain.

Tahap 3 : Share (berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas).

Pada langkah akhir ini guru meminta pasangan-pasangan tersebut

untuk berbagi hasil pemikiran mereka dengan pasangan lain atau

dengan seluruh kelas. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika

guru berkeliling kelas dari pasangan satu ke pasangan yang lain,

sehingga seperempat atau separuh dari pasangan-pasangan tersebut

memperoleh kesempatan untuk melapor. Langkah ini merupakan

penyempurnaan dari langkah-langkah sebelumnya, dalam arti bahwa

Page 27: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

16

langkah ini menolong agar semua kelompok menjadi lebih

memahami mengenai pemecahan masalah yang diberikan

berdasarkan penjelasan kelompok yang lain. Hal ini juga agar siswa

benar-benar mengerti ketika guru memberikan koreksi maupun

penguatan di akhir pembelajaran.

Menurut (Howard, 2006) mengemukakan lima langkah utama dalam

pembelajaran dengan teknik TPS, sebagai berikut: Step 1: Guru

memberitahukan sebuah topik dan menyatakan berapa lama setiap siswa

akan berbagi informasi dengan pasangan mereka, Step 2: Guru akan

menetapkan waktu berpikir secara individual. Step 3: Dalam pasangan,

pasangan A akan berbagi; pasangan B akan mendengar. Step 4: Pasangan

B kemudian akan merespon pasangan A. Step 5: Pasangan berganti peran.

Menurut (Pramawati, 2005), bahwa Think Pair Share adalah sebuah alur

diskusi dimana siswa selalu memiliki waktu lebih banyak untuk

berpikir dalam merespon suatu pertanyaan. Melalui kegiatan diskusi ini, siswa

diharapkan mampu saling membantu satu sama lainnya, sehingga menghasilkan efek

positif terhadap peningkatan respon siswa.

Arends (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa Think Pair Share

merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.

Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk

mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think

Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan

saling membantu.

Page 28: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

17

Lyman (Jones, Raymond, 2002:1) yang mengemukakan bahwa

Think Pair Share membantu para siswa untuk mengembangkan pemahaman

konsep dan materi pelajaran, mengembangkan kemampuan untuk berbagi

informasi dan menarik kesimpulan, serta mengembangkan kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai-nilai dari suatu materi pelajaran.

3. Hasil belajar

Penilaian hasil belajar berhubungan langsung dengan proses belajar,

proses penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan pembelajaran

yang ditetapkan dapat dikuasai siswa dengan baik. Penilaian juga

diperlukan untuk dijadikan sebagai umpan balik untuk mengukur sejauh

mana keberhasilan guru dalam mengajar. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh (Arikunto, 2008:7) bahwa: Tujuan dari penilaian hasil belajar adalah

untuk dapat mengetahui siswa-siswa mana yang berhak melanjutkan

pelajarannya karena sudah berhasil mengetahui materi atau mengetahui

siswa mana yang belum berhasil menguasai materi dan apakah metode

mengajar yang dipakai sudah tepat dalam proses pembelajaran.

Dengan hasil belajar seorang guru dapat mengetahui apakah proses

pembelajaran yang dilaksanakan telah mencapai tujuan yang diharapkan

dengan menggunakan metode-metode yang tepat.

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingstey (dalam

Sudjana, 2005: 22) membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a)

keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan

Page 29: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

18

cita-cita. Sedangkan menurut Gagne (dalam Sudjana 2005: 22) membagi

hasil belajar dalam lima kategori, yakni (a) informasi verbal, (b)

ketrampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e)

keterampilan motoris.

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yaitu : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sitesis

dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yaitu : penerimaan,

jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah

psikomotor berkaitan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan

bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor yakni (a) gerakan refleks, (b)

keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan konseptual, (d) keharmonisan

atau ketepatan, (e) gerakan komplek, dan (f) gerakan ekspresif dan

interpretatif Sudjana (2005: 22-23). Dengan adanya hasil belajar maka

proses pembelajaran dapat diukur, yaitu berhasil atau tidaknya proses

pembelajaran.

Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya. Hasil belajar

menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Dari dua pengertian di atas

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau

keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami

aktivitas belajar.

Page 30: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

19

Menurut Hamalik (2002: 15) hasil belajar adalah tampak sebagai

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan

diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan

dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik

dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,

sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Davis (dalam

Abdullah, 2007 : 4) mengatakan Dalam setiap proses belajar akan

selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur. Hasil nyata yang dapat dikur

dinyatakan sebagai prestasi seseorang.

Dari uraian-uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar

mengajar pada akhirnya akan menghas i l kan kemampuan

s iswa yang mencakup penge tahuan, s i kap dan

ke terampi l an . Da lam ar t i bahwa perubahan kemampuan

merupakan i nd ika to r un tuk menge tahu i has i l prestasi belajar

siswa. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa hasil

belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia

menerima suatu pengetahuan yangberupa angka (nilai). Jadi

aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam

proses belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka

proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya

hasil belajar yang dicapai siswa rendah.

Page 31: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

20

B. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual ini dimaksud guna menjelaskan, mengungkapkan

dan menunjukkan konsepsi berkaitan antara variabel yang akan diteliti dengan

teori-teori “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS)

Untuk Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa Dalam Menunjang

Hasil Belajar Siswa Geografi di SMA N 1 Solok.”

Keharmonisan antarpribadi siswa merupakan kondisi yang kondusif bagi

tumbuhnya pribadi yang baik bagi anak. Keterbukaan antarpribadi siswa itu

merupakan suatu syarat yang penting untuk terjadinya komunikasi

antarpribadi siswa. Dalam komunikasi diperlukan penyampaian pesan,

penerimaan pesan, tanggapan, dan menyimpulkan pesan yang telah diterima.

Oleh karena itu semakin efektif berkomunikasi antarpribadi siswa maka

semakin tinggi hasil belajar yang sangat memuaskan.

Sebaliknya jika komunikasi antarpribadi siswa rendah cenderung akan

kurang maksimal keterlibatannya dengan pembelajaran geografi, maka hasil

belajar yang didapatkan rendah. Berdasarkan kerangka berfikir diatas, diduga

“Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS)

Untuk Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa Dalam Menunjang

Pencapaian Hasil Belajar Geografi di SMA N 1 Solok.”

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Komunikasi

Antarpribadi

Siswa

TPS (Think

Pair Share)

Hasil Belajar

Siswa

Page 32: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

21

C. Hipotesis Penelitian

Jika komunikasi antarpribadi siswa sangat baik dalam menggunakan

metode pembelajaran tipe Think Pair Share maka pencapaian hasil belajar

siswa tinggi, sebaliknya jika komunikasi antarpribadi siswa dalam

menggunakan metode Think Pair Share tidak rendah cenderung akan kurang

maksimal keterlibatannya dengan pembelajaran geografi, maka pencapaian

hasil belajar siswa rendah.

Page 33: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian yang

digunakan adalah penelitan eksperimen. Penelitian eksperimen pada intinya

adalah pengamatan atau observasi terhadap hubungan kausal terhadap

munculnya suatu akibat (variabel terikat) dan sebab (variabel bebas) tertentu

dengan melalui suatu upaya sengaja yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian

ini menggunakan dua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol

dimana kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda. Pada kelas

eksperimen pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

TPS, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional

(ceramah dan demonstrasi), sebanyak 3 kali pertemuan.

Kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda. Rancangan penelitian yang

digunakan adalah seperti tabel berikut :

Tabel 1. Rancangan Penelitian

Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen - X ��

Kontrol - - ��

Sumber: (Nazir, 2005:233)

X : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu penggunaan

metode pembelajaran tipe TPS (Think Pair Share).

22

Page 34: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

23

��: Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester

I SMAN.1 Solok yang terdaftar Tahun 2011/2012.

Tabel 2 : Jumlah Siswa Kelas X SMA N 1 Solok.

No Kelas Jumlah Siswa �� 1 �� 29 Siswa 85,91 2 �� 30 Siswa 80,89 3 �� 29 Siswa 81,90 4 �� 30 Siswa 75,00 5 �� 35 Siswa 70,91 6 � 29 Siswa 65,56 7 � 30 Siswa 60,89

Jumlah 263 siswa

Sumber : Tata Usaha SMA N 1 Solok.

2. Sampel

Penelitian ini dibutuhkan dua kelompok sampel yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian kelompok eksperimen

dengan menggunakan metode pembelajaran TPS (Think Pair Share) dan

kelas kontrol dengan metode konvensional. Berdasarkan informasi guru

pelajaran geografi bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas yang

dijadikan sampel relatif sama bila dilihat dari hasil belajar semester I.

Maka yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah � dan kelas

kontrol �.

Page 35: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

24

Tabel 3 : Kelas Sampel

No Kelas Jumlah Siswa

��

1 � 29 Siswa 65,56 2 � 30 Siswa 60,89

C. Variabel

1. Variabel

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Variabel bebas adalah pengajaran dengan pemberian metode

pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share).

b. Variabel terikat adalah kemampuan komunikasi antarsiswa mata

pelajaran geografi pada materi Mendeskripsikan Tata Surya dan Jagad

Raya kelas X semester 1 SMA N 1 Solok tahun ajaran 2011/2012.

2. Data

Menurut (Arikunto, 2005:96) menyatakan bahwa “ Data adalah hasil

pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta maupun angka”. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data primer diambil melalui Efektifitas Pembelajaran Untuk

Meningkatkan Komunikasi Antarsiswa Dalam Menunjang Pencapaian

Hasil Belajar Geografi di SMA N 1 Solok.

b. Data sekunder diambil dari Tata Usaha dan Guru Geografi Kelas X

SMA Negeri 1 Solok.

Page 36: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

25

D. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan tiga tahap yaitu tahap

persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

1. Tahap persiapan

Sebelum mengadakan penelitian di kelas, diadakan persiapan yaitu:

a. Mengurus izin penelitian

b. Menentukan jadwal penelitian

c. Mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran geografi SMA N 1 Solok.

d. Menentukan Populasi dan Sampel

e. Menyusun kisi-kisi soal

f. Mempersiapkan soal tes

g. Menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol

2. Tahap pelaksanaan

Pelaksanaan proses pembelajaran pada kedua kelas sampel berbeda.

Perlakuan yang diberikan berbeda antara kelas eksperimen dengan kelas

kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran dengan

menggunakan metode Think Pair Share (TPS) sedangkan kelas kontrol

pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional.

3. Tahap evaluasi

Pada tahap ini, kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan

tes hasil belajar dengan soal yang sama, sehingga dari hasilnya dapat

dibandingkan hasil belajar kedua kelas sampel.

Page 37: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

26

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan yaitu berupa tes tertulis. Sebelum instrumen

digunakan, terlebih dahulu di uji cobakan pada siswa yang bukan sampel

dengan tujuan mendapatkan soal yang valid dan reliabel, tingkat kesukaran,

tahap pelaksanaan uji hitung sebagai berikut:

1. Validitas tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat

kevalidan/kesahihan suatu instrumental. Suatu instrumen dianggap valid

apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur ( Arikunto,2009 : 79).

Menghitung validitas soal dengan rumus sbagai berikut :

� ��������

�� � �

Dimana :

� ������������ ���� !�� ������!

"# = rerata skor dari subjek yang menjawab benar lagi soal yang dicari

validitasnya.

"�= rerata skor total

$� = simpangan deviasi total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

% & �!�'!� ���(! '!�) ���!�*+, !- ���(! .

q = 1- p

Page 38: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

27

Kriteria : jika / ���0 ��1234 maka butir soal valid.

Berdasarkan hasil uji coba soal terlihat bahwa dari 50 butir soal uji

coba soal penelitian terdapat 30 soal yang tidak valid.

2. Reliabilitas

Instrumen di pandang reliabel apabila instrumen mengukur secara

akurat dan konsisten dari waktu ke waktu, pada prinsipnya menunjukan

sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda

bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Untuk

menentukan koefisien reliabilitas digunakan rumus Kuder dan Richardson

(KR-21) yaitu :

/55� 67689:

;� < ∑ �7�>:

Dimana :

/55 = reliabilitas tes secara keseluruhan

& ? proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

@ ? proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

&@ ? jumlah hasil perkalian antara p dan q

A ? banyaknya item

$ ? standar deviasi adalah akar varians

7B/CDEAFG $EHI/$CJC, 2003 O 101:

Page 39: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

28

Dengan kriteria :

0.80 < /55 ≤ 1.00 = korelasi sangat tinggi

0.60 < /55 ≤ 0.79 = korelasi tinggi

0.40 < /55 ≤ 0.59 = korelasi rendah

0.00 < /55 ≤ 0.19 = korelasi sangat rendah

Hasil uji reliabilitas diperoleh r11= 0, 837, berarti soal tes reliabel

karena nilai nilai kritisnya 0,84 dan tingkat reliabilitas soal tinggi.

3. Daya pembeda soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuai soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). (Arikunto suharsimi, 2003 :

211). Untuk menentukan daya pembeda soal, terlebih dahulu ditentukan

kelompok atas dan kelompok bawah dari peserta tes :

Rumus yang digunakan untuk daya pembeda adalah :

Q ? RSTS

< RUTU

? VS < VU

Dimana :

J = jumlah peserta tes

TS = banyaknya peserta kelompok atas

TU = banyaknya peserta kelompok bawah

RS� banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

Page 40: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

29

benar

RU� banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

VS� WX YX = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

(P sebagai indeks kesukaran)

VU ? UWZW = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Klasifikasi daya pembeda adalah :

D : 0.00 – 0.19 = jelek

D : 0.20 – 0.39 = cukup

D : 0.40 – 0.69 = baik

D : 0.70 – 1.00 = baik sekali

D : negatif, semuanya tidak baik

(Arikunto suharsimi, 2003 : 213)

Hasil analisis daya beda soal diperoleh 20 soal sedang, dan 30 soal mudah.

4. Indeks kesukaran

Indeks kesukaran menunjukan tingkat kesukaran soal. Tingkat

kesukaran soal adalah bentuk analisis item yang akan berguna untuk

mengetahui apakah soal terlalu mudah dan terlalu sukar.

Indeks kesukaran berkisar antara 0.00 sampai 1.00 indeks kesukaran

menunjukan taraf kesukaran soal. Untuk mengetahui indeks kesukaran

soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Page 41: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

30

V ? RT�

Dimana :

P = indeks kesukaran

B = banyak siswa yang menjawab soal dengan betul

T� = jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran yaitu :

a. Soal dengan P 0.00 sampai 0.29 adalah soal sukar

b. Soal dengan P 0.30 sampai 0.69 adalah soal sedang

c. Soal dengan P 0.70 sampai 1.00 adalah soal mudah (Arikunto

suharsimi, 2003 : 210)

Hasil analisis kesukaran soal 30 soal memiliki tingkat kesukaran sedang.

F. Teknik pengumpulan data

1. Metode observasi

Pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala

yang diteliti (Usman, 1995 : 59). Metode observasi dilakukan untuk

mendapatkan gambaran bagaimana metode pengajaran geografi oleh guru

mata pelajaran dan sejauh mana pemanfaatan sebagai penunjang dalam

proses belajar mengajar.

Page 42: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

31

2. Wawancara terstuktur

Wawancara terstruktur bertujuan memperoleh keterangan khusus yang

berkaitan dengan masalah penelitian yang disusun dalam bentuk pedoman

wawancara. Dalam wawancara terstuktur sudah disediakan alternatif

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah di susun dalam pedoman

wawancara.

3. Metode dokumentasi

Pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen

(Usman, 1995 :73). Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya

barang-barang tertulis (Arikunto, 1998 :149). Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data awal dari populasi penelitian, berupa data nilai ulangan

harian yang digunakan untuk uji variabel dan homogenitas populasi.

G. Teknik analisa data

1. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari

populasi yang terdistribusi normal atau tidak, memakai uji Liliefors

(Sudjana, 2005: 246-247) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Data X1,X2,X3,...Xn yang diperoleh dari data yang terkecil hingga

ke data yang terbesar.

b. Data X1, X2, X3, ....Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, ....Zn

dengan rumus sebagai berikut: S

XXZ i

i

−=

Page 43: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

Keterangan:X i

X = skor rataS = simpangan baku

c. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang

d. Dengan menggunakan proporsi Z

atau sama dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi),

maka:

S

e. Menghitung selisih F(Z

mutlaknya.

f. Diambil harga yang

tersebut dan disebut selisih L

g. Membandingkan nilai

hipotesis itu normal jika

hipotesis ditolak.

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas

populasi homogen/tidak dilakukan dengan menggunakan uji levene.

a. Jika sig atau signifikasi atau nilai probabilitas (P) < 0,05 (Taraf

kepercayaan 95%), data yang digunakan adalah tidak homogeny.

Keterangan: i = Skor siswa yang diperoleh siswa yang ke-

X = skor rata-rata S = simpangan baku

Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang F(Zi) = p(Z ≤ Zi).

Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3,...Zn yang lebih kecil

atau sama dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi),

maka:

=

Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga

mutlaknya.

Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih

tersebut dan disebut selisih LO.

Membandingkan nilai L o dengan L label. Kriterianya diterima yaitu

hipotesis itu normal jika L o lebih kecil dari L

hipotesis ditolak.

Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah variasi kelompok

populasi homogen/tidak dilakukan dengan menggunakan uji levene.

Jika sig atau signifikasi atau nilai probabilitas (P) < 0,05 (Taraf

kepercayaan 95%), data yang digunakan adalah tidak homogeny.

32

-i

Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

yang lebih kecil

atau sama dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi),

) kemudian tentukan harga

paling besar diantara harga mutlak selisih

. Kriterianya diterima yaitu

L label, selain itu

k menguji apakah variasi kelompok

populasi homogen/tidak dilakukan dengan menggunakan uji levene.

Jika sig atau signifikasi atau nilai probabilitas (P) < 0,05 (Taraf

kepercayaan 95%), data yang digunakan adalah tidak homogeny.

Page 44: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

33

b. Jika nilai sig atau signifikasi atau nilai probabilitas (P) > 0,05 (taraf

kepercayaan 95%), data yang digunakan adalah homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah terdapat pengaruh

efektifitas penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) terhadap komunikasi antarsiswa. Menurut Sudjana (2006: 242)

statistik yang digunakan adalah dengan uji t, dengan rumus:

t = [₁ � [₂

�7^₁�_:`_²ab^c� _d`₂² e _^_a _

^₂f

Keterangan :

�₁ = skor rata-rata kelas eksperimen

�₂ = skor rata-rata kelas kontrol

S1 = standar deviasi kelas eksperimen

S2 = standar deviasi kelas kontrol

n1 = jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = jumlah siswa kelas kontrol

Untuk menerima dan menolak hipotesis nol pada level signifikan g =

0,05 digunakan tabel t dengan ketentuan sebagai berikut

1. Jika t hitung sama dengan atau lebih besar dari nilai t pada tabel

maka hipotesis nol (Ho ditolak).

Page 45: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

34

2. Jika t hitung lebih kecil dari nilai t pada tabel maka hipotesis nol (Ho

diterima).

Hipotesis statistik

thit < ttab atau – thit > t tab, maka Ho diterima atau Ha ditolak

thit > ttab atau – thit < t tab, maka Ho ditolak atau Ha diterima

Sedangkan kriteria pengujian hipotesis diuji kebenarannya dengan

mengolah data melalui perhitungan statistik dengan tingkat kepercayaan

(g = 0,05).

(Subana, dkk. 2000 : 171-173)

4. Uji Keefektifan Pembelajaran

Menurut mulyasa (2003 : 99), pembelajaran dikatakan efektif jika

mememnuhi syarat ketuntasan belajar, yaitu jika rata-rata hasil belajar

min. 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. (Rahmawati, 2006 : 50)

Rumus Hipotesis : Ho :h i 6.5 Ha : h m 6.5

Page 46: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

SMA Negeri 1 Kota Solok didirikan tahun 1953. Nama asal SMA Solok,

merupakan satu-satunya SMA Negeri yang terdapat di Kota Madya dan

Kabupaten Solok pada masa itu. SMA Negeri 1 Kota Solok terletak di Jalan

Kihajar Dewantoro No. 30 Kelurahan Tanah Garam Kota Solok, memiliki luas

tanah 1,6 hektar.

Lokasi SMA Negeri 1 Kota Solok pada tahun 1953 s/d 1954 di Komplek

Rumah Bupati. Pada tahun 1955 s/d 1957 di Asrama Kodim/belakang Kantor

Pembantu Gubernur. Pada tahun 1959 s/d 1962 terjadi pemisahan kelas. Kelas

I (satu) menumpang di SMP 1 Solok, Kelas II (dua) di SMP 2 Solok,

sedangkan kelas II (tiga) di SKP (SMP 3 lama). Semenjak tahun 1962 sampai

sekarang SMA Negeri 1 Kota Solok berada di Jalan Kihajar Dewantoro No. 30

Kelurahan Tanah Garam Kota Solok.

Di SMA Negeri 1 Kota Solok telah terjadi pergantian pimpinan atau

Kepala Sekolah dari waktu ke waktu sebagai berikut :

1. Tahun 1953 s/d 1955 dipimpin oleh Syafar Luthan

2. Tahun 1955 s/d 1955 dipimpin oleh Li Sudrajat

3. Tahun 1955 s/d 1957 dipimpin oleh Supomo

4. Tahun 1957 s/d 1958 dipimpin oleh Herkusumo

35

Page 47: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

36

5. Tahun 1959 s/d 1961 dipimpin oleh A. Saskar Syarif

6. Tahun 1961 s/d 1964 dipimpin oleh Syafruddin Syarif

7. Tahun 1964 s/d 1976 dipimpin oleh Burhan Yusuf

8. Tahun 1976 s/d 1983 dipimpin oleh Rusdi

9. Tahun 1983 s/d 1988 dipimpin oleh Drs. Nazir Bustami

10. Tahun 1988 s/d 1993 dipimpin oleh Ibnoe Abbas HS.

11. Tahun 1993 s/d 1994 dipimpin oleh Zainal Lain

12. Tahun 1994 s/d 2000 dipimpin oleh Drs. Yulinas Khatib

13. Tahun 2000 s/d 2003 dipimpin oleh Drs. H. Syahrul Efendi

14. Tahun 2003 s/d 2006 dipimpin oleh Drs. Aswan Nur

15. Tahun 2006 s/d 2009 dipimpin oleh Drs. Novid Azda, MM

16. Tahun 2009 sampai sekarang oleh Drs. Delfion, M.Si

SMA Negeri 1 Kota Solok juga mengalami pergantian nama, dari tahun

1953 sampai tahun 1988 dinamakan SMA Solok. Dari tahun 1988 s/d 1997

berganti nama menjadi SMA 1 Solok. Terhitung mulai tanggal 2 Mei 1997

mengalami perubahan nama yakni SMUN 1 Solok dengan sekolah bertipe B.

Jumlah lokal 18 dengan rincian masing kelas (1, 2, dan 3) terdiri dari 6 lokal.

Kemudian terhitung Juli 2004 mengalami peningkatan jumlah lokal menjadi 21

lokal, masing-masing kelas (1, 2, dan 3) berjumlah 7 lokal. Peningkatan terus

terjadi sehingga Juli 2005 jumlah local menjadi 23 buah local, dengan rincian

kelas X (kelas 1) berjumlah 8 lokal, kelas XI (kelas 2) berjumlah 7 lokal yakni

Ilmu Alam 4 lokal dan ilmu sosial 3 lokal. Kelas XII (kelas 3) berjumlah 8

Page 48: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

37

lokal terdiri dari jurusan IA 4 lokal, jurusan IS 3 lokal, dan 1 lokal untuk

jurusan Bahasa. Dan untuk tahun pelajaran 2010/2011 terdiri dari 27 lokal

dengan rincian kelas X sebanyak 10 lokal, kelas XI sebanyak 9 lokal dan kelas

XII sebanyak 8 lokal.

Tabel 4 : Perkembangan Jurusan di SMA N 1 Kota Solok

No. Tahun Nama Jurusan

1. 1953 s/d 1965 A – B

2. 1965 s/d 1974

PAS (Ilmu Pasti) PAL (Pengetahuan Alam) SOS (Sosial) BUD (Budaya)

3. 1975 s/d 1978

PAS (Ilmu Pasti) PAL (Pengetahuan Alam) Sosial Budaya

4. 1978 s/d 1986 IPA IPS Bahasa

5. 1986 s/d 1995

A 1 (Ilmu Fisika) A 2 (Ilmu Biologi) A 3 (Ilmu Sosial) A 4 (Ilmu Bahasa)

6. 1995 s/d 2006 Bahasa IPA IPS

7. 2006 s/d sekarang IA-IS

1. Pengembangan Diri SMA N 1 Kota Solok

SMA Negeri 1 Kota Solok melakukan pengembangan diri dengan

membuka program kelas jauh dalam rangka memenuhi kebutuhan

masyarakat di bidang pendidikan, seperti :

a) Kelas jauh pertama di Muara Labuh tahun 1975 s/d 1978.

Berdiri sendiri tahun 1978 sebagai SMA Muara Labuh.

Page 49: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

38

TMT (Terhitung Mulai Tanggal) 2 Mei 1997 Menjadi SMU

Negeri 1 Sungai Pagau.

b) Kelas jauh kedua di Singkarak tahun 1981 sampai tahun

1983. Berdiri sendiri tahun 1983 menjadi SMA Negeri

Singkarak, kepala sekolah Mardani. TMT 2 Mei 1997

menjadi SMU Negeri 1 X Koto Dibawah.

c) Kelas jauh ketiga di Cupak Solok tahun 1982 sampai tahun

1983. Berdiri sendiri tahun 1983 sebagai SMA Negeri

Gunung Talang, kepala sekolah Anizar Jambak. TMT 2

Mei 1997 Menjadi SMU Negeri 1 Gunung Talang.

d) Kelas jauh keempat di Biruhun Solok tahun 1985 sampai

tahun 1986. Berdiri sendiri tahun 1986 menjadi SMA

Negeri 2 Solok sebagai kepala sekolah Zainal Lain. TMT 2

Mei 1997 menjadi SMU Negeri 2 Solok.

2. Pembinaan SMA N 1 Kota Solok Terhadap Sekolah Swasta

Tabel 5 : Pembinaan yang sudah dilakukan oleh SMA Negeri 1 Kota Solok

3. Visi, Misi, Dan Tujuan SMA NEGERI 1 Kota Solok

Visi Sekolah : “Unggul dalam Intelektual, Spiritual, dan Emosional”

Misi Sekolah :

1) Mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang dapat memotivasi

siswa untuk berinisiatif, inovatif, serta mengembangkan minat pada

kegiatan ekstrakurikuler.

No. Tahun Nama Sekolah Kepala Sekolah

1. 1962 – 1972 SMA Swasta Gajah Tongga Agusman Rasyidin

2. 1972 – 1976 SMA Swasta Muara Labuh

3. 1978 – 1979 SMA Swasta Adityawarman Dermawan Sairin

4. 1980 – 1981 SMA Swasta Muhammadiyah Dermawan Sairin

5. 1981 – 1982 SMA Swasta PGRI Solok Anizar Jambak

Page 50: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

39

2) Mengembangkan minat, bakat, dan kreativitas siswa agar tumbuh dan

berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

3) Meningkatkan pembinaan akhlak dan budipekerti yang luhur.

4) Menuju SMA yang bernuansa Islami.

5) Menuju SMA Mandiri dan Berstandar Internasional.

Dari Visi dan Misi sekolah kemudian dirumuskan Tujuan Sekolah

sebagai berikut :

1) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang

berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang

olahraga dan seni.

2) Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi

informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara

mandiri.

3) Meningkatkan rata-rata nilai Ujian Nasional sedemikian sehingga tetap

berada pada peringkat 5 besar Sumatera Barat.

4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas siswa diterima di Perguruan

Tinggi Negeri dan Swasta yang terkemuka di dalam negeri maupun

melalui PMDK, Ujian Mandiri, dan SPMB menjadi 75%

5) Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah SWT dan

berakhlak mulia.

6) Menanamkan kepada peserta didik sikap ulet dan gigih dalam

berkompetisi, beradabtasi dengan lingkungan dan mengembangkan

sikap sportifitas.

7) Meningkatkan mutu layanan pendidikan yang prima.

4. Proses Belajar Mengajar

SMA Negeri 1 Solok dalam proses belajar mengajar

mempergunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk

setiap tingkatan. Dalam pelaksanaan KTSP ini SMA Negeri 1 Solok telah

Page 51: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

40

merujuk kepada Dokumen KTSP SMA Negeri 1 Solok yang telah

disyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, yang dijadikan

pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan pengelolaan

sekolah.

5. Kepala Sekolah

Pada saat ini Kepala SMA Negeri 1 Solok telah berpendidikan S2

Program Studi Manajemen, serta telah menguasai beberapa program-

program komputer dan internet sekolah.

Tabel 6 : Pelatihan Kepala Sekolah yang pernah diikuti :

No. Tahun Nama Pelatihan Lama

Pelatihan (Hari)

Tempat

1. 2005 Manajemen Kepala Sekolah 10 Padang

2. 2003 Diklat Calon Kepala SMU 20 Padang

3. 2002 Supervisi Pendidikan 5 Padang

4. 1999 Latihan Tutorial

Penyetaraan untuk Guru

7 Padang

6. Guru

Jumlah guru yang ada saat ini berjumlah 72 orang, 67 orang guru

berstatus PNS dan 5 orang Non PNS dengan kualifikasi pendidikan S2

sebanyak 9 orang, S1 sebanyak 60 orang, dan D3 sebanyak 3 orang. Pada

umumnya telah mengajar lebih dari 5 tahun dan sesuai dengan bidang

keahlian masing-masing, dan mengajarkan bidang studi sesuai dengan

sertifikasi pendidikan yang dimiliki. Pada tahun ini guru SMA Negeri 1

Solok yang lulus sertifikasi sudah lebih dari 50 %.

Page 52: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

41

Tabel 7 : Jumlah guru per mata pelajaran :

No. Mata pelajaran

Jumlah Guru

PNS Non PNS Jml

L P L P

1. PAI 2 2 - 2 6

2. PKN 1 2 - - 3

3. Bahasa Indonesia

2 4 - - 6

4. Bahasa Inggris 2 5 - - 7

5. Sejarah - 2 - - 2

6. Penjaskes 2 - 1 - 3

7. Matematika 2 2 - 1 5

8. Fisika 1 5 - - 6

9. Biologi 1 6 - - 7

10. Kimia - 6 - - 6

11. Ekonomi 3 4 - - 7

12. Sosiologi - 3 - - 3

13. Geografi - 2 - - 2

14. Pendidikan Seni 1 2 - - 3

15. Bahasa Jerman - 1 - 1 2

16. Bahasa Jepang 1 - - 1 2

17. T I K - 2 - - 2

Page 53: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

42

B. Deskripsi Data

Komunikasi antarpribadi siswa proses komunikasi yang berlangsung

antara dua orang atau lebih secara tatap muka seperti dinyatakan R.Wayne

Pace 1979 (dalam Hafied Cangara). Menurut sifatnya komunikasi antarpribadi

dapat dinyatakan atas dua macam, yaitu komunikasi Diadik dan komunikasi

kelompok kecil. Komponen komunikasi menurut Kottler (2000), komunikasi

terdiri dari komponen-komponen berikut : a. pengirim, yaitu pihak yang

mengirim pesan, b. pesan merupakan gagasan atau ide yang disampaikan

pengirim kepada penerima untuk tujuan tertentu, c. penerima yaitu orang yang

menerima pesan, d. media yaitu sarana bagi komunikator untuk

menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju, e. tanggapan yaitu reaksi

penerima setelah menerima pesan.

Penelitian ini dimulai dengan menyusun rencana pembelajaran untuk

kedua kelas sampel dengan dua model pembelajaran yang berbeda. Adapun

rencana pembelajaran yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 1.

Selanjutnya penelitian merancang soal yang dijadikan instrumen penelitian

dengan memperhatikan kisi-kisi soal seperti yang terdapat pada lampiran 2.

Soal diujikan pada kelas �� dengan jumlah sebanyak 50 item soal. Setelah

diuji cobakan terdapat 20 item soal yang harus dibuang karena soal tidak

valid. Setelah mendapatkan populasi kelas X SMA Negeri 1 Solok. Dimana

pilihan pertama sebagai kelas eksperimen yaitu kelas � dan pilihan kedua

sebagai kelas kontrol yaitu kelas � .

Page 54: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

43

Setelah proses penelitian dilaksanakan diperoleh nilai hasil belajar siswa

berupa nilai post-test. Nilai post-test diberikan setelah perlakukan, berikut ini

nilai tes siswa pada kedua kelas sampel.

a. Nilai post-test sampel

proses pembelajaran dimulai dengan menggunakan metode pembelajaran

Think Pair Share (TPS) pada kelas eksperimen dan metode konvensional

pada kelas kontrol. Adapun nilai post test kedua kelas sampel tersebut

dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini

Tabel 8. Nilai Post-Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Jumlah (orang) Nilai Jumlah (orang)

1 60 1 45 2 2 65 1 55 3 3 70 1 60 6 4 75 5 65 5 5 80 9 70 1 6 85 4 75 6 7 90 6 80 6 8 95 2 90 1

Jumlah 620 29 540 30 Rata-rata 81.38 67.67 Median 80 65 Modus 76,5 66.5

Sumber: Data Olahan, 2012

Dari Tabel 8 di atas dapat dikemukakan bahwa nilai kelas

eksperimen dan kelas kontrol, nilai rata-rata pada kelas eksperimen 81.38

berbeda dengan kelas kontrol yaitu 67.67. Ini bisa terjadi karena belum

ada perlakuan terhadap kedua kelas sampel. Nilai yang sering muncul

atau modus pada kelas eksperimen yaitu 72 dan kelas kontrol yaitu 68.

Nilai tengah atau median pada kelas eksperimen 80, artinya bahwa 50%

Page 55: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

44

siswa kelas eksperimen memperoleh nilai dibawah 80 dan lainnya dari 29

siswa memperoleh nilai di atas 80 dan kelas kontrol yaitu 65, artinya

bahwa 50% siswa kelas kontrol nilainya dibawah 65 dan 50% lainnya

dari 30 siswa memperoleh nilai di atas 65.

b. Uji Normalitas Nilai Post-Test

Dari uji normalitas yang dilakukan untuk nilai post-test, maka

diperoleh nilai Lo dan Ltabel pada taraf nyataα = 0,05.

Tabel 9. Uji Normalitas Data Post-Test

No Kelas N Lo L tabel 1 Eksperimen 29 0,1411 0,1610 2 Kontrol 30 0,1213 0,1610

Sumber Olahan Data Tahun 2012

Dari perbandingan antara Lo dan Ltabel terlihat Lo < Ltabel ini berarti

data tes awal berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas Nilai Post-test

Dari uji homogenitas varians yang dilakukan terhadap sampel

diperoleh harga Fhitung = 2,56 dengan α = 0,05 dengan Ftabel sebesar 3,33.

Dengan demikian Fhitung< Ftabel yang berarti kelompok data nilai

variansnya homogen. Jadi dapat disimpulkan data nilai post-test pada

taraf kepercayaan 95% kedua sampel mempunyai varians yang homogen.

Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Post Test

No Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterangan 1 Eksperimen 69,45 2.56 3.3 Homogen 2 Kontrol 120,2

Sumber, Olahan Data Primer, tahun 2012

Page 56: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

45

d. Hasil Uji Hipotesis Post Test

Berdasarkan analisis uji t, pada post-test didapat harga thitung = 6,00

sedangkan harga t tabel = 2,00, akibat Ho diterima (Ha diterima) yang

berarti tidak terdapat pengaruh efektifitas penggunaan pembelajaran

metode Think Pair Share (TPS) pada peningkatan hasil belajar siswa

SMA N 1 Solok.

Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis Post Test

Kelas Rata-rata N S2 thitung ttabel Eksperimen 81.38 29 69,45 6,00 2,00 Kontrol 62,3 30 120,2

Sumber, Olahan Data Primer, tahun 2012

Berdasarkan Tabel 11 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

efektifitas penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi siswa dalam

menunjang pencapaian hasil belajar geografi di SMA N 1 Solok. Hal ini

disebabkan pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) sehingga memotivasi siswa untuk belajar lebih meningkat.

Sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan menggunakan

ceramah, dimana siswa kurang aktif mengikuti pelajaran dengan baik.

Page 57: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

46

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang didapatkan, maka terlihat bahwa terdapat

pengaruh efektifitas penggunaan pembelajaran metode tipe Think Pair Share

untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi siswa dalam pencapaian hasil

belajar geografi siswa SMA N 1 Solok digunakan pada kelas eksperimen.

Dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional

(metode demonstrasi dan ceramah).

Menurut Hovland, Janis, Kalley (dalam arnni Muhammad: 2001)

komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam

bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.

Komponen komunikasi menurut Kottler (2000), komunikasi terdiri dari

komponen-komponen berikut : a. pengirim, yaitu pihak yang mengirim

pesan, b. pesan merupakan gagasan atau ide yang disampaikan pengirim

kepada penerima untuk tujuan tertentu, c. penerima yaitu orang yang

menerima pesan, d. media yaitu sarana bagi komunikator untuk

menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju, e. tanggapan yaitu reaksi

penerima setelah menerima pesan.

Keharmonisan antarpribadi siswa merupakan kondisi yang kondusif

bagi tumbuhnya pribadi yang baik bagi anak. Keterbukaan antarpribadi siswa

itu merupakan suatu syarat yang penting untuk terjadinya komunikasi

antarpribadi siswa. Dalam komunikasi diperlukan penyampaian pesan,

penerimaan pesan, tanggapan, dan menyimpulkan pesan yang telah diterima.

Page 58: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

47

Oleh karena itu semakin efektif berkomunikasi antarpribadi siswa maka

semakin tinggi hasil belajar yang sangat memuaskan.

Sebaliknya jika komunikasi antarpribadi siswa rendah cenderung akan

kurang maksimal keterlibatannya dengan pembelajaran geografi, maka hasil

belajar yang didapatkan rendah.

Setelah dilakukan perhitungan dengan uji t terdapat t hitung = 6,00 dan t

tabel = 2,00. ternyata t hitung lebih besar dari ttabel. Ini berarti bahwa Ho diterima,

artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui

penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Ternyata

terlihat nilai thitung> ttabel maka thitung berada diluar daerah penerimaan H0,

berarti H0 ditolak dan Hipotesis penelitian yang berbunyi “efektifitas

penggunaan metode pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) melalui

eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada peningkatan hasil belajar

siswa tanpa penggunaan metode pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS),

pada pokok bahasan Mendeskripsikan Tata Surya dan Jagad Raya di SMAN

1 Solok”.

Efektivitas pembelajaran dapat diukur dengan mengadaptasi

pengukuran efektivitas pelatihan yaitu melalui validasi dan evaluasi (Lesli

Rae, 2001:3). Keberhasilan pembelajaran dalam meningkatkan kompetensi

siswa merupakan dimensi utama dalam menilai efektivitas pembelajaran.

Untuk meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam proses

pembelajaran maka diperlukan metode yang sangat menyenangkan dilakukan

pada proses pembelajaran, salah satunya metode kooperatif tipe Think Pair

Page 59: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

48

Share (TPS). Agar terciptanya proses pembelajaran yang efektif, maka

diperlukan komunikasi yang sangat baik dan lancar agar proses pembelajaran

menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi pada siswa untuk belajar,

salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share

(TPS).

Keunggulan dari metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah

Mudah dilaksanakan dalam kelas yang besar, Memberikan waktu kepada

siswa untuk merefleksikan isi materi pelajaran, Memberikan waktu kepada

siswa untuk melatih mengeluarkan pendapat sebelum berbagi dengan

kelompok kecil atau kelas secara keseluruhan dengan kelas eksperimen yaitu,

keterlibatan siswa secara maksimal dalam pembelajaran dan siswa

menemukan konsep dan pengetahuan serta antarsiswa dapat mengungkapkan

pendapat dan berbaagi memecahkan permasalahan secara bersama. Siswa

tidak semata-mata menghafal tetapi mencari sendiri konsep berdasarkan

percobaan/eksperimen yang dilakukan. Sehingga siswa memperoleh

pengalaman langsung dalam belajar yang akan meningkatkan pemahamannya

akan konsep yang dipelajari.(Gulo, 2002:85).

Page 60: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan

kesimpulan dari penelitian ini yaitu

a. Komunikasi terdiri dari komponen-komponen berikut : a. pengirim, yaitu

pihak yang mengirim pesan, b. pesan merupakan gagasan atau ide yang

disampaikan pengirim kepada penerima untuk tujuan tertentu, c. penerima

yaitu orang yang menerima pesan, d. media yaitu sarana bagi komunikator

untuk menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju, e. tanggapan yaitu

reaksi penerima setelah menerima pesan.

b. Dalam komunikasi diperlukan penyampaian pesan, penerimaan pesan,

tanggapan, dan menyimpulkan pesan yang telah diterima. Oleh karena itu

semakin efektif berkomunikasi antarpribadi siswa maka semakin tinggi

hasil belajar yang sangat memuaskan. Sebaliknya jika komunikasi

antarpribadi siswa rendah cenderung akan kurang maksimal

keterlibatannya dengan pembelajaran geografi, maka hasil belajar yang

didapatkan rendah. Setelah dilakukan perhitungan dengan uji t terdapat t

hitung = 6,00 dan t tabel = 2,00. ternyata t hitung lebih besar dari ttabel. Ini berarti

bahwa Ho diterima, artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang

diajarkan melalui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS).

49

Page 61: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

50

B. Saran

Dari hasil penelitian yang didapatkan, dapat dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatife tipe Think

Pair Share (TPS) dengan metode eksperimen sebagai alternatif untuk

meningkatkan komunikasi antarpribadi siswa dalam menunjang hasil

belajar geografi.

2. Kepada pihak sekolah agar dapat meningkatkan sarana pendukung

pembelajaran geografi sehingga guru dalam memberikan penjelasan lebih

bervariasi dan siswa pun tidak merasa jenuh untuk belajar.

Page 62: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

51

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Davis. 2007. Konsep Hasil Belajar. Bandung.

Ali, Muhammad. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Albone, A. Nawi, M, Khairani. (2009). Panduan Penyusunan Proposal Penelitian Dengan Mudah. Padang : Yayasan Jihadul Khair Center

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arifin Anwar, 2009. Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana

Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Fitriani, leli. 2007. Pengaruh pembelajaran think pair share terhadap hasil belajar sejarah SMP N 1 Matur.

Fogarty dan Robin. (1996). Think/Pair/Share. [online]. Tersedia: www.Browardkl2.fl.us/Ci/Whatsnew/strategiesandsuch/ strategies/thinkpairshare. html [2 November 2012]

Howard. 2006. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Think Pair Share.

Surabaya

Ibrahim, muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Press.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian hasil proses belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara

Nur, Dkk. 2000. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Noor A. Dharma. (2000). Konsep Efektifitas Dalam Pembelajaran. Universitas Gajah Mada.

51

Page 63: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

52

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Trianto. 2007. Efektifitas Thik Pair Share. Jakarta: Bumi Aksara

Widarti, A. 2007. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share. Bandung

52

Page 64: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Page 65: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

2

Page 66: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Page 67: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

2

Page 68: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

3

Page 69: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas eksperimen

SMA : SMA N 1 Solok

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (sepuluh)/1 (satu)

Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya

Indikator Pencapaian Kompetensi: Mengidentifikasi proses terjadinya, bentuk, dan sifat anggota Jagat Raya

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x pert)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu

- Menjelaskan proses terjadinya anggota Jagat Raya

- Membedakan bentuk-bentuk anggota Jagat Raya

- Menjelaskan sifat-sifat anggota Jagat Raya

- Menjelaskan teori-teori jagad raya

-

B. Materi Pembelajaran

- Anggota Jagat Raya

1. Galaksi

� Bentuk Galaksi

� Macam-macam Galaksi

C. Metode Pembelajaran

1. Metode pembelajaran : kooperatife tipe think pair share(TPS) 2. Diskusi berpasangan atau kelompok, Tanya jawab, life skill

D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya

- Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS

Page 70: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

5

- Buku sumber Geografi SMA – GRAFINDO

- Buku-buku penunjang yang relevan

- OHP / Slide Proyektor mengenai Jagat Raya (Galaksi)

- Internet

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

• Memahami sejarah pembentukan bumi

• Menonton VCD mengenai proses terjadinya Jagat Raya

• Siswa dapat Mengidentifikasi proses terjadinya , bentuk, dan sifat anggota Jagat Raya

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

1. Kegiatan Pendahuluan

• Apersepsi: guru menyapa siswa dan mengabsen.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

• Menonton video mengenai anggota Jagat Raya (Galaksi) dengan seksama.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

• Buatlah kesimpulan/ringkasannya.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

• Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.

• Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3. Kegiatan Penutup

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menceritakan sekilas mengenai isi film yang telah ditonton.

• Siswa membuat karangan secara individu mengenai materi/isi film dengan mencantumkan judul film dan pembuatnya.

Page 71: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

6

F. Penilaian

- Penilaian untuk tugas karangan mengenai ringkasan film tentang anggota Jagat Raya (Galaksi). Penilaian berdasarkan pada rubrik penilaian berikut ini.

Rubrik Penilaian Karangan

Sikap/Aspek yang dinilai Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Deskripsi (Alasan)

Pengantar menunjukkan isi

Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik

Isi menunjukkan penjelasan dari isi film

Isi disajikan dengan bahasa yang baik

Penutup memberi kesimpulan akhir terhadap isi film

Penutup disajikan dengan bahasa yang baik

Nilai rata-rata

Komentar

Kriteria Penilaian:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

Solok, Maret 2012

Mengetahui

Kepala SMA/MA Guru Mata Pelajaran

Page 72: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas eksperimen

SMA : SMA N 1 Solok

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (sepuluh)/1 (satu)

Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya

Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menjelaskan pengertian dan proses terjadinya Tata Surya

- Mendeskripsikan teori-teori tentang terjadinya Tata Surya

- Menjelaskan Matahari sebagai pusat Tata Surya

- Mendeskripsikan bagian-bagian matahari

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x pert)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu

- Menjelaskan pengertian Tata Surya

- Mendeskripsikan proses terjadinya Tata Surya

- Mendeskripsikan teori-teori mengenai terjadinya Tata Surya

- Menjelaskan Matahari sebagai pusat Tata Surya

- Mendeskripsikan bagian-bagian matahari

B. Materi Pembelajaran

- Pengertian Tata Surya

- Proses Terjadinya Tata Surya

- Teori-teori tentang Tata Surya

- Matahari sebagai pusat Tata Surya

- Bagian-bagian matahari

Page 73: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

8

C. Metode Pembelajaran

1. Metode pembelajaran : kooperatife tipe think pair share(TPS) 2. Diskusi berpasangan atau kelompok, life skill

B. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya

- Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA

- Buku sumber Geografi SMA – GRAFINDO

- OHP / Slide Proyektor

- Internet

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

• Memahami sejarah pembentukan bumi

• Membaca dan menyusun secara kronologis tentang proses terjadinya Tata Surya

• Menguraikan teori-teori tentang terjadinya Tata Surya

• Matahari sebagai pusat tata surya dan bagian-bagian tata surya

• Siswa dapat Menjelaskan proses terjadinya Tata Surya

• Siswa dapat Mendeskripsikan teori-teori tentang terjadinya Tata Surya.

• Siswa dapat menjelaskan tentang matahari sebagai pusat tata surya dan mendeskripsikan bagian-bagian dari tata surya

C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Pendahuluan

• Apersepsi: guru menyapa siswa dan mengabsen.

• Guru menanyakan perbedaan antara Jagat Raya dan Tata Surya.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Page 74: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

9

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

• Guru menjelaskan pengertian, proses terjadinya, dan teori-teori tentang Tata Surya, matahari sebagai pusat tata surya dan menjelaskan bagian-bagian dari tata surya secara garis besar menggunakan peta konsep.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

• Penugasan secara kelompok, siswa mencari pengertian, proses terjadinya, dan teori-teori tentang Tata Surya dari situs internet seperti www.yahoo.com, www.wikipedia.com, dan www.google.com.

• Siswa membuat karangan mengenai hasil temuannya dari situs internet dengan mencantumkan sumbernya.

• Tanya-jawab berdasarkan hasil temuan siswa dari internet dan mencermati pengertian, proses terjadinya, dan teori-teori tentang Tata Surya.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

• Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.

• Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui

3. Kegiatan Penutup

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti.

• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.

D. Penilaian

- Penilaian untuk tugas karangan mencari pengertian, proses terjadinya, dan teori-teori tentang Tata Surya, matahari sebagai tata surya dari situs internet.

Penilaian berdasarkan pada rubrik penilaian berikut ini.

Rubrik Penilaian Karangan

Sikap/Aspek yang dinilai Nilai kualitatif

Nilai kuantitatif

Deskripsi (Alasan)

Pengantar menunjukkan isi

Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik

Isi menunjukkan penjelasan dari kutipan/pendapat tokoh

Page 75: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

10

Isi disajikan dengan bahasa yang baik

Penutup memberi kesimpulan akhir terhadap kutipan/pendapat tokoh

Penutup disajikan dengan bahasa yang baik

Nilai rata-rata

Komentar

Kriteria Penilaian:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

Solok, Oktober 2012

Mengetahui

Kepala SMA/MA Guru Mata Pelajaran

Page 76: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas eksperimen

SMA : SMA N 1 Solok

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (sepuluh)/1 (satu)

Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya

Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menjelaskan Planet sebagai anggota Tata Surya

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x pert)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu

- Menjelaskan planet sebagai anggota Tata Surya

- Mengidentifikasikan bulan sebagai satelit bumi

- Menjelaskan perubahan pergerakan bulan terhadap bumi

- Menjelaskan komet, meteor, dan meteorite sebagai anggota Tata Surya

B. Materi Pembelajaran

- Planet-planet

1. Pengertian planet

2. Hukum tentang planet

3. Klasifikasi planet

- Bulan Satelit Bumi

- Komet, Meteor dan Meteorit, serta Planetoid dan Asteroid

C. Metode Pembelajaran

1. Metode pembelajaran : kooperatife tipe think pair share(TPS) 2. Diskusi berpasangan atau kelompok, tanya jawab, life skill

Page 77: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

12

D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya

- Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA

- Buku sumber Geografi SMA – GRAFINDO

- Buku-buku penunjang yang relevan

- OHP / Slide Proyektor mengenai planet dalam tata surya

- Internet

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

• Memahami sejarah pembentukan bumi

• Menonton film pendek mengenai planet

• Siswa dapat Menjelaskan planet sebagai anggota Tata Surya

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ketiga

1. Kegiatan Pendahuluan

• Apersepsi: guru menyapa siswa dan mengabsen.

• Guru menanyakan pengertian planet dan nama-nama planet.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

• Menonton film mengenai Planet dengan seksama.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

• Mendiskusikan mengenai isi film yang telah ditonton.

• Secara individu, siswa membuat karangan (ringkasan) mengenai materi/isi film dengan mencantumkan judul film dan pembuatnya.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

• Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui .

Page 78: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

13

• Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3. Kegiatan Penutup

• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Penugasan: mengerjakan soal-soal evaluasi pada akhir bab mengenai Tata Surya.

F. Penilaian

- Penilaian untuk tugas karangan mengenai ringkasan film tentang Planet. Penilaian berdasarkan pada rubrik penilaian berikut ini.

Rubrik Penilaian Karangan

Sikap/Aspek yang dinilai Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Deskripsi (Alasan)

Pengantar menunjukkan isi

Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik

Isi menunjukkan penjelasan dari isi film

Isi disajikan dengan bahasa yang baik

Penutup memberi kesimpulan akhir terhadap isi film

Penutup disajikan dengan bahasa yang baik

Nilai rata-rata

Komentar

Kriteria Penilaian:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

Page 79: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas kontrol

SMA : SMA N 1 Solok

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (sepuluh)/1 (satu)

Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya

Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menjelaskan pengertian dan proses terjadinya Tata Surya

- Mendeskripsikan teori-teori tentang terjadinya Tata Surya

- Menjelaskan Matahari sebagai pusat Tata Surya

- Mendeskripsikan bagian-bagian matahari

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x pert)

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu

- Menjelaskan pengertian Tata Surya

- Mendeskripsikan proses terjadinya Tata Surya

- Mendeskripsikan teori-teori mengenai terjadinya Tata Surya

- Menjelaskan Matahari sebagai pusat Tata Surya

- Mendeskripsikan bagian-bagian matahari

E. Materi Pembelajaran

- Pengertian Tata Surya

- Proses Terjadinya Tata Surya

- Teori-teori tentang Tata Surya

- Matahari sebagai pusat Tata Surya

- Bagian-bagian matahari

Page 80: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

15

F. Metode Pembelajaran

ceramah, Tanya jawab, penugasan

E. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya

- Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA

- Buku sumber Geografi SMA – GRAFINDO

- Internet

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Kedua

4. Kegiatan Pendahuluan

• Apersepsi: guru menyapa siswa dan mengabsen.

• Guru menanyakan perbedaan antara Jagat Raya dan Tata Surya.

5. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

• Guru menjelaskan pengertian, proses terjadinya, dan teori-teori tentang Tata Surya, matahari sebagai pusat tata surya dan menjelaskan bagian-bagian dari tata surya secara garis besar menggunakan peta konsep.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

• Penugasan secara kelompok, siswa mencari pengertian, proses terjadinya, dan teori-teori tentang Tata Surya dari situs internet seperti www.yahoo.com, www.wikipedia.com, dan www.google.com.

• Siswa membuat karangan mengenai hasil temuannya dari situs internet dengan mencantumkan sumbernya.

• Tanya-jawab berdasarkan hasil temuan siswa dari internet dan mencermati pengertian, proses terjadinya, dan teori-teori tentang Tata Surya.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

• Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.

• Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui

Page 81: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

16

6. Kegiatan Penutup

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti.

• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.

G. Penilaian

- Penilaian untuk tugas karangan mencari pengertian, proses terjadinya, dan teori-teori tentang Tata Surya, matahari sebagai tata surya dari situs internet.

Penilaian berdasarkan pada rubrik penilaian berikut ini.

Solok, Oktober 2012

Mengetahui

Kepala SMA/MA Guru Mata Pelajaran

Page 82: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas kontrol

SMA : SMA N 1 Solok

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (sepuluh)/1 (satu)

Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya

Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menjelaskan Planet sebagai anggota Tata Surya

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x pert)

G. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu

- Menjelaskan planet sebagai anggota Tata Surya

- Mengidentifikasikan bulan sebagai satelit bumi

- Menjelaskan perubahan pergerakan bulan terhadap bumi

- Menjelaskan komet, meteor, dan meteorite sebagai anggota Tata Surya

H. Materi Pembelajaran

- Planet-planet

1. Pengertian planet

2. Hukum tentang planet

3. Klasifikasi planet

- Bulan Satelit Bumi

- Komet, Meteor dan Meteorit, serta Planetoid dan Asteroid

Page 83: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

18

I. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, penugasan

J. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya

- Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA

- Buku sumber Geografi SMA – GRAFINDO

- Buku-buku penunjang yang relevan

K. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ketiga

4. Kegiatan Pendahuluan

• Apersepsi: guru menyapa siswa dan mengabsen.

• Guru menanyakan pengertian planet dan nama-nama planet.

5. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

• Mendeskripsikan mengenai Planet dengan seksama.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

• Mendiskusikan mengenai isi film yang telah ditonton.

• Secara individu, siswa membuat karangan (ringkasan) mengenai materi/isi film dengan mencantumkan judul film dan pembuatnya.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

• Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui .

• Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

6. Kegiatan Penutup

• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Penugasan: mengerjakan soal-soal evaluasi pada akhir bab mengenai Tata Surya.

L. Penilaian

Page 84: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas kontrol

SMA : SMA N 1 Solok

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (sepuluh)/1 (satu)

Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya

Indikator Pencapaian Kompetensi: Mengidentifikasi proses terjadinya, bentuk, dan sifat anggota Jagat Raya

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x pert)

G. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu

- Menjelaskan proses terjadinya anggota Jagat Raya

- Membedakan bentuk-bentuk anggota Jagat Raya

- Menjelaskan sifat-sifat anggota Jagat Raya

- Menjelaskan teori-teori jagad raya

-

H. Materi Pembelajaran

- Anggota Jagat Raya

2. Galaksi

� Bentuk Galaksi

� Macam-macam Galaksi

I. Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi, Tanya jawab

J. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya

- Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA

- Buku sumber Geografi SMA – GRAFINDO

Page 85: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

20

- Buku-buku penunjang yang relevan

- Internet

K. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

4. Kegiatan Pendahuluan

• Apersepsi: guru menyapa siswa dan mengabsen.

5. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

• Menceritakan mengenai anggota Jagat Raya (Galaksi) dengan seksama.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

• Buatlah kesimpulan/ringkasannya.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

• Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.

• Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

6. Kegiatan Penutup

• Siswa membuat karangan secara individu mengenai materi jagad raya.

L. Penilaian

Solok, Maret 2012

Mengetahui

Kepala SMA/MA Guru Mata Pelajaran

Page 86: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

21

Soal uji coba sebelum validitas

1. Ruangan yang meluas ke segala arah,tidak terhingga, tetapi ada batas-batasnya yang belum diketahui sampai sekarang merupakan pengertian dari….

a. Tata surya b. Jagat raya c. Bumi d. Planet e. Galaksi

2. Teori creation continua dikemukakan oleh a. Einstein b. Ruther ford c. Fred hoyle d. Baker e. Ptolomeus

3. Berikut ini merupakan anggota planet dalam yaitu : a. Merkurius dan venus b. Bumi dan mars c. Jupiter dan saturnus d. Uranus dan neptunus e. Pluto dan xena

4. Berikut ini merupakan fenomena yang terdapat di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena….

a. Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi b. Pembentukan tanggul dasar samudera disepanjang tempat

perenggangan lempeng c. Lempeng dasar samudera menujam ke bawah lempeng benua d. Penghancuran lempeng akibat pergeserakan lempeng e. Terbentuknya palung laut ditempat tumbukan

5. Gempa bumi terjadi di… a. Pada retakan-retakan besar dikerak bumi b. Kawasan tabrakan antar lempeng dan saat proses pembentukan

pegunungan terus berlangsung c. Pelebaran dasar samudera akibat lelehan bbatuan d. Pada dataran rendah dan perbukitan e. Pada dataran tinggi

Page 87: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

22

6. Galaksi adalah …. a. Galaksi kumpulan bintang, planet, gas, debu, nebula, dan benda-

benda langit lainnya yang membentuk “pulau-pulau” di dalam ruang hampa jagat raya.

b. Memiliki bentuk melengkung dan dalam keadaan memuai terdiri dari galaksi-galaksi atau system bintang-bintang yang jumlahnya ribuan.

c. Suatu susunan yang terdiri dari matahari dan semua benda angkasa(planet) yang beredar mengelilinginya.

d. Bumi dan segala sesuatu yang ada diatasnya seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara, dan segala interaksinya

e. Benda yang ada diruang angkasa 7. Pembentukan jagad raya berdasarkan teori ledakan besar dikemukakan

oleh… a. Fred hoyle b. Baker c. Ptolomeus d. Nicolas nopernicus e. Imanual kant

8. Anggapan yang menyatakan bahwa bumi itu adalah pusat alam semesta merupakan anggapan….

a. Antroposentri b. Geosentris c. Heliosentris d. Astrosentris e. Hidrosentris

9. Berikut ini merupakan anggota planet luar, kecuali…. a. Bumi b. Mars c. Jupiter d. Saturnus e. Uranus

10. sinklinal merupakan… a. lapisan kerak bumi yang bergelombang yang merupakan bagian

lembah yang turun b. lapisan kerak bumi yang bergelombang yang merupakan puncak

terangkat c. lapisan kerak bumi yang bergelombang yang merupakan bagian

statis

Page 88: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

23

d. lapisan kulit bumi yang bergelombang yang kemudian membentuk lipatan

e. lapisan kulit bumi mengalami perenggangan. 11. Di jagad raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan.

Bagian tengah kabut itu lama- kelamaan menjadi gumpalan gas yang keudian menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya, merupakan bunyi hipotesis…

a. Kabut b. Planetesimal c. Pasang surut gas d. Peledakan bintang e. Kuiper

12. Susunan bahan penyusun bumi secara berurutan mulai dari lapisan bumi yang paling atas sampai dengan lapisan bumi terdalam yaitu…

a. Silisium magnesium-silisium aluminium-logam sulfida-inti bumi(besi dan nikel)

b. Silisium magnesium-silisium aluminium-inti bumi(besi dan nikel)-logam sulfida

c. Silisium aluminium-silisium magnesium-logam sulfida-inti bumi(besi dan nikel)

d. inti bumi(besi dan nikel)-Silisium aluminium-silisium magnesium-logam sulfida

e. logam sulfida-Silisium aluminium-silisium magnesium-inti bumi(besi dan nikel)

13. menurut Wegener benua-benua yang sekarang ada, dahulunya adalah satu benua yang disebut..

a. gondwana b. pangea c. bumi d. amerika e. daratan

14. lapisan kulit bumi yang paling atas disebut… a. inti bumi b. kerak bumi c. kerak dasar samudera d. lapisan substratum e. lapisan inti bumi

15. dua lempeng yang saling menjauh diantaranya menimbulkan fenomena sebagai berikut…

a. perenggangan lempeng disertai pertumbukan kedua tepi lempeng

Page 89: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

24

b. terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi c. merupakan daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam d. aktivitas vulkanisme terjadi lemah disertai gempa yang tidak kuat e. tanggul dasar samudera tidak berkesinambungan dan terputus-

putus 16. Pluto tidak lagi digolongkan sebagai planet karena….

a. Tidak memancarkan sinar b. Tidak mempunyai berat yang cukup untuk gravitasinya sendiri c. Jaraknya paling jauh dengan matahari d. Tidak mempunyai satelit alami e. Mempunyai satelit alami

17. Berikut ini yang merupakan teori lempeng,kecuali… a. Kerak bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan b. Ukuran lempengan tersebut berbeda-beda c. Diantara lempengan-lempengan itu terdapat retakan-retakan besar

dikerak bumi. d. Lempengan tersebut bersifat statis(tidak bergerak) e. Dibeberapa tempat, lempengan-lempengan itu bergerak saling

mendekat, bertabrakan, dan saling menjauh 18. Gempa bumi terjadi di kawasan….

a. Lempeng yang saling berpapasan b. Pertemuan dua lempeng c. Lempeng yang statis(diam) d. Lempeng yang saling menjauhu e. Lempeng yang bergelombang

19. Pusat gempa disebut…. a. Hipometer b. Hiposentrum c. Hipograf d. Seismograf e. Termograf

20. Indonesia terletak diantara 2 lempeng yaitu lempeng indo-australia dan lempeng pasifik yang bertabrakan dengan lempeng Eurasia mengakibatkan Indonesia…

a. Hanya terdapat gempa tektonik b. Hanya terdapat gempa vulkanik c. Sering terjadi gempa bumi dan terdapat derretan pegunungan d. Sering terjadi banjir dan kekeringan e. Letaknya kondisi geografisnya menjadi lebih strategis

Page 90: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

25

21. Planet yang memiliki kehidupan adalah… a. Venus b. Bumi c. Mars d. Jupiter e. Saturnus

22. Bumi merupakan salah satu planet anggota tata surya, bagian inti bumi adalah….

a. Lapisan atmosfer b. Lapisan moho c. Barisfer d. Ionesfer e. Kerak bumi

23. Planet terbentuk karena adanya bagian kabut yang terlepas dan berputar terus serta dipengaruhi oleh adanya proses pendinginan, pendapat tersebut menurut teori…

a. Kant b. Planetesimal c. Nebular hypothesisis d. Tide e. Proto planet

24. Istilah pangea dalam bahasa yunani diartikan,… a. Bentuk bumi b. Proses terjadinya bumi c. Keseluruhan bumi d. Lempengan bumi e. Benua

25. Teori terjadinya tentang tata surya yang dikemukakan oleh kuiper ddan van weizsacker adalah…

a. Protoplanet b. Planetesimal c. Kabut d. Nebular e. Kontraksi

26. Diantara rasi-rasi bintang dibawah ini yang tidak termasuk anggota zodiac adalah…

a. Orion b. Leo c. Taurus d. Sagitarius

Page 91: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

26

e. Scorpio 27. Planet-plamet beredar mengelilingi matahari melalui garis edar yang

berbentuk elips. Pernyataan tersebut merupakan bunyi… a. Teori termodinamika b. Teori newton c. Hukum kepler I d. Hukum kepler II e. Hukum kepler III

28. Deimos dan phobos merupakan jenis satelit planet… a. Merkurius b. Venus c. Mars d. Pluto e. Uranus

29. Daerah di Indonesia yang relative aman dari bencana gempa adalah… a. Sumatra b. Jawa c. Sulawesi d. Papua e. Kalimantan

30. Teori terjadinya tentang tata surya yang dikemukakan oleh kuiper ddan van weizsacker adalah…

f. Protoplanet g. Planetesimal h. Kabut i. Nebular a. Kontraksi

31. Benda-benda di angkasa dapat disebut sbagai planet apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut, kecuali..

a. Mengorbit pada matahari b. Berukuran besar c. Memancarkan cahaya d. Memiliki orbit yang jelas e. Mempertahankan bentuk bulat

32. Teori yang mengemukakan bahwa jagad raya terbentuk karena adanya siklus materi adalah…

a. Big bang theory b. Oscillating theory c. Nebulae theory d. Planetesimal theory

Page 92: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

27

e. Tectonic plate theory 33. Galaksi Andromeda dan galaksi bima sakti termasuk ke dalam jenis

galaksi… a. Lingkaran b. Elips c. Tidak beraturan d. Milky way e. Spiral

34. Kabut, debu dan gas yang bercahaya dalam suatu kumpulan yang sanbgat luas disebut….

a. Nebula b. Galaksi c. Prominen d. Korona e. Kromosfer

35. Gerakan matahri berputar pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25.5 hari pada bagian ekuator dan skitar 27 hari pada bagian kutub disebut… matahari.

a. Rotasi b. Revolusi c. Gerak semu d. Gerakan positif e. Gerakan negatife

36. Orang yang pertama kali menginjakkan kakinya di bulan adalah… a. Aldrin Jr b. Edmund halley c. Neil amstrong d. De laplace e. Von weizsaeker

37. Pluto tidak lagi digolongkan sebagai planet karena…. f. Tidak memancarkan sinar g. Tidak mempunyai berat yang cukup untuk gravitasinya sendiri h. Jaraknya paling jauh dengan matahari i. Tidak mempunyai satelit alami j. Mempunyai satelit alami

38. Yang membatasi planet luar dan planet dalam adalah.. a. Mars b. Bumi c. Asteroid d. Yupiter

Page 93: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

28

e. Saturnus 39. Planet yang memiliki cincin disebut sbagai…

a. Mars b. Jupiter c. Uranus d. Saturnus e. Merkkurius

40. Fenomena bintang jatuh terbentuk dari… a. Meteor yang saling bergesekan b. Asteroid yang jatuh ke bumi c. Ekor meteor d. Cahaya matahari e. Angin yang bertiup dengan kecepatan tinggi

41. Komet adalah… a. Bintang beralih b. Bintang berekor c. Satelit d. Bintang tetap e. Bintang timur

42. Yang mendapat julukan “bintang timur’ adalah… a. Merkurius b. Uranus c. Saturnus d. Venus e. Jupiter

43. Rotasi bumi dalam sehari semalam membutuhkan waktu… a. 24 jam b. 23 jam 58 menit c. 23 jam 57 menit d. 23 jam 50 menit e. 23 jam 59 menit

44. Planet bumi di dalam tata surya kita dari matahri menempati urutan… a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

45. Matahari sebagai pusat tata surya kita merupakan bintang…. a. Sejati b. Beredar

Page 94: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

29

c. Berekor d. Beralih e. kejora

46. l Alam semesta yang sangat luas dan tidak terukur, mencakup berjuta benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas atau kelompok nebula disebut…

a. Alam raya b. Galaksi c. Jagad raya d. Alam semesta e. Rasi perbintangan

47. Bulan bukanlah sebuah bintang karena bulan… a. Merupakan satelit bumi b. Terletak antara bumi-matahari c. Tidak mempunyai atmosfer d. Tidak memancarkan matahari e. Tidak mempunyai gravitasi

48. Planet-planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada orbitnya diantara orbit mars dan orbit yupiter adalah…

a. Asteroid b. Meteor c. Meteorit d. Komet e. Satelit

49. Benda langit yang bergerak mengikuti planet adalah….. a. Komet b. Satelit c. Asteroid d. Meteor e. Meteorit

50. Bintang yang berbentuk lonjong dan memiliki ekor disebut… a. Komet b. Satelit c. Asteroid d. Meteor e. Meteorit

Page 95: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

30

Page 96: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

31

Page 97: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

32

Page 98: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

33

Page 99: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Page 100: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

2

Page 101: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

LAMPIRAN

DATA HASIL PENELITIAN

No Soal Uji Validitas Indeks Kesukaran Soal (P) Daya Pembeda (D)

Kriteria Validitas Keterangan P Keterangan D Keterangan

1 0.404 Valid 0.56 Sedang 1 Baik Sekali Pakai

2 0.252 Valid 0.50 Sedang 0.86 Baik Sekali Pakai

3 0 Valid 0.58 Sedang 1 Baik Sekali Pakai

4 0.141 Valid 0.36 Sedang 0.62 Baik Pakai

5 0.252 Valid 0.50 Sedang 0.86 Baik Sekali Pakai

6 0.044 Valid 0.52 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

7 0.199 Valid 0.34 Sedang 0.59 Baik Pakai

8 0.029 Valid 0.46 Sedang 0.8 Baik Sekali Pakai

9 -0.084 Valid 0.56 Sedang 1 Baik Pakai

10 -0.084 Tidak Valid 0.56 sedang 1 baik Buang

11 0.111 Valid 0.48 Sedang 0.8 Baik Sekali Pakai

12 0.029 Valid 0.46 Sedang 0.7 Baik Sekali Pakai

13 -0.092 Valid 0.50 Sedang 0.8 Baik Sekali Pakai

14 -0.054 Valid 0.52 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

15 0.292 Tidak Valid 0.20 sukar 0.3 Cukup Buang

16 0.223 Valid 0.42 Sedang 0.7 Baik Sekali Pakai

17 -0.018 Valid 0.24 sukar 0.4 Baik Pakai

18 -0.103 Valid 0.52 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

19 -0.054 Valid 0.52 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

20 -0.049 tidak Valid 0.50 Sedang 0.9 Baik Sekali Buang

21 -0.228 Valid 0.46 Sedang 0.8 Baik Sekali Pakai

22 0.006 Valid 0.08 sukar 0.1 Jelek Buang

23 0.182 Valid 0.14 sukar 0.2 Cukup Buang

24 0.163 Valid 0.26 sukar 0.4 Baik Pakai

25 -0.057 Valid 0.16 Sedang 0.2 Cukup Buang

26 0.044 Valid 0.52 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

27 0.008 Valid 0.14 sukar 0.2 Cukup Buang

28 0.222 Valid 0.26 sukar 0.4 Baik Pakai

29 0.008 Valid 0.5 Sedang 0.8 Baik Sekali Pakai

30 0.111 Tidak Valid 0.48 sukar 0.8 Baik Sekali Buang

31 0.223 Valid 0.3 Sedang 0.5 baik Pakai

32 0.133 Valid 0.28 sukar 0.4 Baik Pakai

33 0.154 Valid 0.12 sukar 0.2 Cukup Buang

34 -0.084 Valid 0.56 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

35 0.229 Valid 0.48 Sedang 0.8 Baik Sekali Pakai

36 0.176 Valid 0.46 Sedang 0.7 Baik Sekali Pakai

37 0.417 Valid 0.2 sukar 0.3 Cukup Buang

Page 102: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

2

38 0.339 Valid 0.5 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

39 0.531 Valid 0.52 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

40 0.348 Valid 0.54 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

41 0.348 Valid 0.54 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

42 0.106 Tidak Valid 0.18 sukar 0.3 Cukup Buang

43 0.203 Valid 0.36 Sedang 0.6 baik Pakai

44 0.16 Tidak Valid 0.56 Sedang 1 Baik Sekali Buang

45 -0.022 Tidak Valid 0.18 sukar 0.3 Cukup Buang

46 -0.084 Tidak Valid 0.56 Sedang 1 Baik Sekali Buang

47 0.252 Valid 0.5 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

48 0.239 Valid 0.38 Sedang 0.7 Baik Sekali Pakai

49 0 Tidak Valid 0.58 Sedang 1 Baik Sekali Buang

50 0.406 Valid 0.54 Sedang 0.9 Baik Sekali Pakai

Page 103: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Page 104: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

Reliabilitas Uji Coba Soal Tes

Nama Nilai X Y XY X² Y²

ABDUL AZIZ 60 12 8 96 144 64

ADRILA PUTRI AWALINA 95 19 1 19 361 1

AISYA MARTHA LEONARDO 90 18 2 36 324 4

ANNISA ISTIQAMAH 65 13 7 91 169 49

ANNISA DEWI FAJAR 70 14 6 84 196 36

FADHILAH ULFAH 75 15 5 75 225 25

FAJRI ROMADHAN SOPALI 75 15 5 75 225 25

FITRATUL RAHMAH 75 15 5 75 225 25

GIAN ALDO 85 17 3 51 289 9

HAIFA RAHMI ILAHI 80 16 4 64 256 16

KEVIN YASSA GIOVANNI 80 16 4 64 256 16

LINDO AMELIA ISKANDAR 85 17 3 51 289 9

MIA AULINA 75 15 5 75 225 25

MIFTAHUL HELINA 85 17 3 51 289 9

MUHAMMAD FAJAR ATHTHARIQ 90 18 2 36 324 4

MUSTIKA HARETA 90 18 2 36 324 4

MUTIARA HAPKA 95 19 1 19 361 1

NANDA CHYNTIA 90 18 2 36 324 4

NICKEN LOCITA 90 18 2 36 324 4

NURUL FITRIA RIZANI 90 18 2 36 324 4

NURUL HUDA ARIZKA 75 15 5 75 225 25

OKTA RAHMALIA NURZA 80 16 4 64 256 16

PRATIWI TANJUNG 80 16 4 64 256 16

RARA BADRIYA AGUSTIN 80 16 4 64 256 16

RAUDHATUL JANNAH 80 16 4 64 256 16

RENA OKTAVIANI 80 16 4 64 256 16

RISKI PERDANA 85 17 3 51 289 9

SELPA OKTA PRIMA TYSMAYER 85 17 3 51 289 9

JUMLAH 457 103 1603 7537 457

Page 105: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Page 106: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

2

Lampiran

UJI HOMOGENITAS (UJI F)

1. Uji Homogenitas Post Test

a. Ho = tidak terdapat perbedaan antara varian 1 dengan varian 2

Ho = terdapat perbedaan antara varian 1 dengan varian 2

b. Ho = 12σ = 2

H1= ≠12σ 2

c. F (max)hitung = 730,145.69

2.120 ==kecilVarianster

besarVarianster

d. Taraf signifikan = 0,05 dan =0,01

e. F (max) tabel α = F = 0,05 = (n-1=30-1=29, k2) = 3,33

f. Kriteria pengujian hipotesis yaitu F (max)hitung < (max)tabel, maka

Ho diterima (homogen)

g. Kesimpulan, Ho diterima (tidak terdapat perbedaan antara varian 1

dengan varian 2)

Page 107: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

3

Lampiran

UJI HIPOTESIS

1. PENGUJIAN HIPOTESIS post test

38,81=X n1 = 29 21S = 69,45

38,62=X n2 = 30 22S = 120,2

( ) ( )

+

−+−+−

Χ−Χ=

2121

222

211

21

11

2

11

nnnn

SnSnt

( ) ( )

+−+

−+−−=

30

1

30

1

23030

2,12013045,69130

38,6267,82t

( )067.058

8,348505,2014

29,20

+=t

( )

( )

08.851,2

29,20

35,6

29,20

067,0825.94

29,20

067.058

85,5499

29,20

==

==

=

t

t

t

Thitung = 6,00

Jadi thitung > t tabel berarti Ho ditolak (Ha diterima). Jadi terdapat perbedaan hasil

belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 108: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

4

Page 109: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

5

Page 110: AMALIA NOVARITA 05390pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1... · 2017. 7. 28. · 5 ABSTRAK Amalia nova rita (2013) : “Efektifitas Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

6