HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK...

79
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA SD NEGERI 16 SITOGA KECAMATAN SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh A.D VERNANDES NIM. 59095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Transcript of HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK...

Page 1: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA

DAN KESEHATAN SISWA SD NEGERI 16 SITOGA KECAMATAN SINTUK TOBOH GADANG

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

A.D VERNANDES NIM. 59095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Page 2: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari
Page 3: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari
Page 4: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

i

ABSTRAK

A.D VERNANDES : Hubungan Motivasi Olahraga Dan Kemampuan Motorik Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Siswa SDNegeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman

Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar

pendidikan jasmaniOlahraga dan kesehatan siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi Olahraga dan kemampuan motorik dengan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

Jenis penelitian ini adalah korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari kelas IV yang berjumlah sebanyak 39 orang dan kelas V berjumlah sebanyak 38 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakanpurposive sampling. Dengan demikian jumlah sampel di dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 orang. Data motivasi olahraga diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada siswa yang terpilih menjadi sampel, variabel kemampuan motorik diperoleh dari hasil pengukuran terhadap kemampuan motorik siswa dan data hasil belajar penjasorkes diperoleh dari nilai siswa yang tertera di dalam rapor. Data dianalisis dengan korelasi productmoment dan dilanjutkan dengan korelasi ganda.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa motivasi olahraga mempunyai hubungan secara signifikan, karena ditemukanrhitung

0,341> rtabel 0,329 dan thitung = 2,11> ttabel 1,69 05.0 . Variabel

kemampuan motorik mempunyai hubungan secara signifikan karena ditemukan rhitung 0,402 > rtabel 0,329 dan thitung = 2,56 > t tabel 1,69

05.0 Sedangkan variabel motivasi olahraga dan kemampuan motorik secara bersama-sama mempunyai hubungan secara signifikan dengan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dan diterima kebenarannya secara empiris, karena ditemukan rhitung = 0,487> rtabel

0,329 dan Fhitung = 5,13> Ftabel 3,29.

Page 5: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis Ucapkan Kehadirat Allah SWT Yang Telah

Memberikan Rahmat Dan Karunia-Nya, Sehingga Penulis Dapat

Menyelesaikan Skripsi Yang Berjudul “Hubungan motivasi Olahraga dan

kemampuan motorik dengan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan siswa SD Negeri 16 sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman”.

Penulisan skripsi ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk

melengkapi tugas dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Negeri Padang. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Penulisan skripsi ini banyak mendapat

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril maupun

materil.. Sebagai tanda hormat penulis pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada:

1. Drs. H. Arsil, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragan

Universitas Negeri Padang, yang telah memberikan kesempatan dan

fasilitas belajar selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

2. Drs. Yulifri, M. Pd Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, yang telah

memberi kesempatan dan mengizinkan penelitian ini.

3. Drs. Yulifri, M. Pd dan Drs. Zarwan, M. Kes yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pemikiran,

Page 6: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

iii

pengarahan dan bantuan secara moril maupun materil yang sangat

berarti kepada penulis.

4. Drs. Willadi Rasyid, M. Pd, Drs. Edwarsyah, M. Kes dan Drs.

Nirwandi, M. Pd yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

menguji penulis dan memberikan saran, bimbingan dan pemikiran.

5. Kepala SD Negeri 16 Sintoga Kec. Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut dan siswa yang terpilih menjadi sampel

yang telah membantu kelancaran pengambilan data.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah berjuang untuk

membimbing dan memenuhi segala kebutuhan perkuliahan penulis

sehingga bisa mengerjakan penulisan skripsi ini dengan baik.

7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang.

Akhir kata penulis do’akan semoga semua amal yang diberikan

kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dan bermanfaat bagi kita

semua. Maka pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan

kritikan dari pembaca demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Amin…Amin.. Ya Robal.. Alamin.

Padang, Juli 2014

Penulis

Page 7: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. . Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. . Identifikasi Masalah ............................................................. 4

C. . Pembatasan Masalah .......................................................... 4

D. . Rumusan Masalah ............................................................... 5

E. . Tujuan Penelitian ................................................................. 5

F. . Kegunaan Penelitian ............................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar Penjasorkes ............................................. 7

2. Motivasi Berolahraga .................................................... 11

3. Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar .................. 14

B. Kerangka Konseptual .......................................................... 21

C. Hipotesis Penelitian ............................................................. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 24

C. Populasi dan Sampel .......................................................... 24

D. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 25

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................... 36

F. Teknik Analisa Data ............................................................ 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Page 8: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

v

1. Motivasi Berolahraga .................................................... 34

2. Kemampuan Motorik ..................................................... 36

3. Hasil Belajar Penjasorkes ............................................. 38

B. Uji Persyaratan Analisis ...................................................... 39

C. Uji Hipotesis ........................................................................ 40

D. Pembahasan dan Hasil Penelitian ...................................... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................... 49

B. Saran ................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 51

Page 9: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Populasi Penelitian ................................................................................ 25

2. Sampel Penelitian .................................................................................. 25

3. Distribusi Hasil Data Motivasi Berolahraga ............................................ 35

4. Distribusi Hasil Data Kemampuan Motorik ............................................. 36

5. Distribusi Hasil Data Hasil Belajar Penjasorkes ..................................... 39

6. Rangkuman Uji Normalitas Data ............................................................ 40

7. Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara X1 dengan Y ..... 41

8. Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara X2 dengan Y ..... 42

9. Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara X1danX2

10. Secara Bersama-sama dengan Y .......................................................... 43

Page 10: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konseptual .................................................................... 22

2. Sasaran Tes Koordinasi Mata-Kaki ............................................... 27

3. Lintasan Shuttle Run ..................................................................... 28

4. Testi Berdiri di Depan Garis Start .................................................. 29

5. Testi Mengambil Balok Kayu ......................................................... 29

6. Testi Meletakkan Balok Kayu pada ½ Lingkaran ........................... 30

7. Sit and Reach Test ........................................................................ 31

8. Histogram Motivasi Olahraga ........................................................ 35

9. HistogramFrekuensi Kemampuan Motorik..................................... 37

10. Histogram Frekuensi Hasil Belajar Penjasorkes ............................ 39

Page 11: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Angket .............................................................................. 53

2. Format Pengisian Angket .............................................................. 54

3. Angket Penelitian ........................................................................... 55

4. Rekap Data Motivasi Olahraga ...................................................... 58

5. Rekap Hasil Data Tes Kemampuan Motorik .................................. 59

6. Rekap Data Hasil Belajar Penjasorkes .......................................... 60

7. Uji Normalitas Variabel Motivasi Berolahraga ................................ 62

8. Uji Normalitas Variabel Kemampuan Motorik ................................ 63

9. Uji Normalitas Variabel Hasil Belajar Penjasorkes ........................ 64

10. Uji Hipotesis X1 dan Y .................................................................... …65

11. Korelasi Ganda .............................................................................. 66

12. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP ......... …67

13. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari SD Negeri

16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang

Pariaman ………………………………………………………………….68

Page 12: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang bersifat paling

umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman

oleh setiap usaha pendidikan. Artinya setiap lembaga dan

penyelenggara pendidikan harus dapat membentuk manusia sesuai

dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan

pemerntah dalam bentuk undang-undang. Secara jelas tujuan

pendidikan nasional yang bersumber dari system nilai Pancasila yang

dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yang

merumuskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreaktif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berpedoman dari penjelasan di atas,maka dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa pendidikan di selenggarakan bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik, sehingga nantinya mereka

menjadi manusia yang cakap, berilmu, mandiri, kreaktif, sehat,

berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta

menjadi manusia yang bertanggung jawab, dan menjadi warga Negara

yang demokratis. Di samping itu melalui pendidikan terciptanya

manusia yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan salah

satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Dasar.

Page 13: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

2

Menurut Mulyasa (2010:49) kelompok mata pelajaran pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksud untuk

“meningkatkan potensi fisik dan menanamkan sportifitas serta

kesadaran hidup sehat”. Artinya peserta didik setelah mendapat

pembelajaran penjasorkes yang diberikan guru akan dapat memahami

dan menerapkan kesadaran hidup sehat dan meningkatkan potensi fisik

serta mempunyai sikap sportifitas yang tinggi.

Mengajar sering diistilahkan dengan pembelajaran dalam kontek

standar proses pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya

sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga dimaknai sebagai

proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Hal ini

mengisaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus

dijadikan sebagai pusat kegiatan. Sukmadinata (2003:155) mengartikan

belajar sebagai “suatu perubahan di dalam kepribadian yang dinamis

prestasinya sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.

Dari uraian di atas, maka dalam pembelajaran penjasorkes perlu

memberdayakan semua potensi siswa seperti berkembangnya

pengetahuan, keterampilan, adanya perubahan sikap dan tingkah laku

siswa kearah yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan akhir dari

proses pembelajaran penjasorkes tersebut siswa akan mendapat atau

memperoleh hasil belajar, setelah guru penjasorkes melakukan

evaluasi atau penilaian. Dapat juga diartikan bahwa hasil dari suatu

interaksi tindak belajar dan tindak mengajar adalah hasil belajar. Dari

sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar,

dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak

proses belajar.

Berdasarkan informasi dan wawancara penulis lakukan pada guru

penjasorkes SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman, ternyata hasil belajar penjasorkes siswa

masih banyak yang rendah, khususnya pada siswa kelas IV, kelas V.

Page 14: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

3

Gambaran data yang diberikan guru penjasorkes, dari 77 orang siswa

hanya sebanyak 45 orang (58,44%) hasil belajar penjasorkes siswa

berada di atas nilai rata-rata kelas yaitu 7 dan sebanyak 32 orang

(41,56%) hasil belajar penjasorkes berada di bawah nilai rata-rata

kelas.

Rendahnya hasil belajar penjasorkes siswa di SD Negeri 16

Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman,

mungkin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah mungkin

kemampuan guru dalam mengajar, pemilihan metoda dan media yang

kurang tepat, sarana dan prasarana yang belum memadai, status gizi

siswa yang buruk, tingkat kesegaran jasmani yang belum begitu baik,

lingkungan belajar yang kurang kondusif, motivasi berolahraga yang

rendah dan mungkin juga disebabkan kemampuan motorik atau gerak

mereka yang rendah.

Setelah penulis mendapatkan informasi tentang hasil belajar

penjasorkes siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman, maka penulis melakukan observasi ke

lapangan pada saat siswa mengikuti proses pembelajaran penjasorkes.

Dari hasil observasi dan pengamatan tersebut, penulis menduga

motivasi berolahraga dan kemampuan motorik siswa masih rendah. Hal

ini terlihat dari penampilan dan sikap mereka ketika guru penjasorkes

memberikan materi pembelajaran, banyak yang bermain sesuka

hatinya, ada yang malas, sedikit saja bergerak sudah berhenti,

geraknya tidak lincah, tidak mampu melakukan gerakan yang diajarkan

guru dan sebagainya.

Di samping itu banyak siswa perempuan ketika jam istirahat hanya

duduk sambil jajan, begitu juga siswa laki-laki hanya sebahagian kecil

melakukan aktivitas bermain atau berolahraga dan sebagian lainnya

duduk main game yang ada di handpone mereka, sehingga hal ini

penulis berpraduga penampilan dan sikap serta kebiasaan siswa akan

berpengaruh pada kemampuan motorik mereka, bahkan penulis

Page 15: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

4

cendrung mengatakan kemampuan motorik siswa rendah dan berakibat

pada hasil belajar penjasorkes mereka, karena dalam pembelajaran

penjasorkes banyak berhubungan dengan gerakan.

Dari uraian di atas, benar atau tidaknya dugaan penulis yang

menyatakan rendahnya hasil belajar penjasorkes siswa SD Negeri 16

Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman, ada

hubungannya dengan motivasi berolahraga dan kemampuan motorik

mereka. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin melakukan suatu

penelitian dengan suatu harapan ditemui kebenaran dan sebagai solusi

dalam mengatasi permasalahan tentang hasil belajar penjasorkes ini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah rendahnya kemampuan

motorik siswa seperti yang telah di uraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi berolahraga

2. Status gizi

3. Kesegaran jasmani

4. Lingkungan belajar

5. Sarana dan prasarana

6. Kemampuan guru dalam mengajar

7. Metoda pembelajaran

8. Media pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dikemukan di atas, banyaknya

variabel yang mempengaruhi hasil belajar penjasorkes, maka peneliti

membatasi penelitian ini hanya dua variabel yaitu:

1. Motivasi berolahraga

2. Kemampuan motorik

Page 16: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

5

D. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah

yakni sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan motivasi berolahraga dengan hasil

belajar penjasorkes siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh

Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

2. Apakah terdapat hubungan kemampuan motorik dengan hasil

belajar penjasorkes siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh

Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

3. Apakah terdapat hubungan motivasi berolahraga dan kemampuan

motorik secara bersama-sama dengan hasil belajar penjasorkes

siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman.

E. Tujuan Penelitian

Berpedoman pada rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan motivasi berolahraga dengan hasil belajar penjasorkes

siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman.

2. Hubungan kemampuan motorik dengan hasil belajar penjasorkes

siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman.

3. Hubungan antara motivasi berolahraga dan kemampuan motorik

secara bersama-sama dengan hasil belajar penjasorkes siswa di SD

Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang

Pariaman.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

Page 17: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

6

1. Penulis sendiri sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Padang.

2. Guru penjasorkes sebagai masukan dalam meningkatkan hasil

belajar penjasorkes dperlukan motivasi berolahraga dan

kemampuan motorik siswa.

3. Pihak sekolah sebagai sumbangan ilmu kasanah tentang motivasi

berolahraga dan kemampuan motorik siswa yang berkaitan dengan

hasil belajar penjasorkes.

4. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Padang sebagai bahan bacaan di

Perpustakaan

5. Peneliti selanjutnya sebagai referensi dalam menelti dengan kajian

yang sama secara mendalam.

Page 18: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar Penjasorkes

Guru perlu mengenal hasil belajar dan kemajuan belajar siswa

karena belajar menurut Slameto (1995:2) adalah “suatu proses

usaha yang di lakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam lingkungan”. Sementara Syaiful

(1994:21) mengartikan “belajar sebagai suatu aktifitas yang

dilakukan secara sadar atau mendapatkan sejumlah kesan dari

bahan yang telah dipelajari,sehingga terjadilah perubahan dalam

diri individu.

Sedangkan Sukmadinata ((2005:155) mengatakan belajar

“merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan

sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan,

sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. Dengan demikian

pengertian belajar, maka belajar merupakan suatu aktivitas yang

dilakukan secara sadar yang mengakibatkan terjadinya perubahan

sikap, tingkah laku, pengetahuan dan kecakapan. Artinya

seseorang yang sudah belajar akan terjadi perubahan kepribadian

ke arah yang lebih baik dan hal ini terjadi karena adanya respon

terhadap situasi, sehingga dia ingin untuk belajar dan akhir dari

proses belajar tersebut siswa menerima hasil dari belajarnya

setelah guru melakukan evaluasi. Menurut Dimyati dkk (2006:200)

mengatakan bahwa “evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk

menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau

pengukuran hasil belajar”.

Belajar mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan merupakan suatu upaya pengembangan seluruh

Page 19: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

8

kepribadian individu, baik segi fisik maupun psikis. Dalam proses

belajar penjasorkes di Sekolah Dasar sasaran belajar ini sering

dirumuskan dalam bentuk tujuan pembelajaran. Menurut Nana

Sudjana (2009:22) ada empat unsur utama dalam proses belajar

mengajar yaitu:

1) Tujuan, sebagai arah dari proses belajar mengajar pada

hakekatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan

dapat dikuasai siswa setelah menerima dan menempuh

pengalaman belajar. 2) Bahan adalah seperangkat

pengetahuan ilmiah yang dijabarkan darikurikulum untuk

disampaikan atau dibahas dalam proses belajar mengajar agar

sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan. 3) Metoda dan

alat adalah cara atau teknik yang digunakan yang digunakan

dalam mencapai tujuan. 4) Penilaian adalah upaya atau

tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah

ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian

berfungsi sebagai alat untuk keberhasilan proses dan hasil

belajar siswa.

Berpedoman pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa satu unsur yang penting dalam proses belajar mengajar di

sekolah adalah guru melakukan penilaian yang berfungsi untuk

mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran, seperti dalam

pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

Selanjutnya penilaian tersebut berfungsi sebagai alat yang dapat

mengukur apakah tujuan pembelajaran dapat dicapai atau tidak

sesuai dengan tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. Selanjutnya

Sukmadinata (2003:179) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah:

Merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-

kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang,

penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari

prilakunya, baik prilaku dalam bentuk penguasaan penetahuan,

Page 20: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

9

keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik”. Di sekolah

hasil belajar dalam mata pelajaran dilambangkan dengan

angka-angka atau huruf misalnya pada pendidikan dasar

dilambangkan dalam bentuk angka 0 sampai angka 10, dan

diperguruan tinggi dilambangkan dengan huruf A, B, C, D dan

E.

Menurut teori Bloom dalam Nana Sudjana (2009:22)

mengatakan secara garis besar membagi tiga ranah dari hasil

belajar yaitu: 1) ranah kognitif, 2) ranah afektif dan 3) ranah

psikomotorik”. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari 6 aspek yakni pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Ranah afektif yaitu yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari

lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,

organisasi, dan internalisasi.

Sedangkan ranah psikomotorik adalah yang berkenaan dengan

hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak, ada 6 aspek

yakni gerakan refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan

perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan

kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Sementara Nana

Sudjana (2009:22) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”.

Demikian dapat diartikan bahwa seseorang untuk mendapatkan

hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang

didapat dari proses belajar merupakan hasil dari penguasaan tiga

ranah tersebut yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotoris. Semua

ranah tersebut yang menjadi evaluasi yang dilakukan guru

penjasorkes untuk mengetahui apakah suatu tujuan pembelajaran

di sekolah dapat dicapai dengan baik atau tidak dan siswa juga

Page 21: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

10

mengetahui sampai dimana usahan dan keberhasilan mereka

dalam belajar.

Berpedoman pada kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP)

di Sekolah Dasar yang dikemukakan oleh Depdiknas, (2007:296)

mata pelajaran Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan

bertujuan untuk:

Mengembangkan keterampilan pengelolahan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta

pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan

olahraga yang terpilih, meningkatkan pertumbuhan fisik,

keterampilan gerak dasar, memahami konsep aktivitas jasmani

dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk

mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat

dan kebugaran, keterampilan, serta memiliki sikap yang positif’’.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dapat

mengembangkan potensi siswa dalam berbagai cabang olahraga

yang digemarinya. Juga dapat meningkatkan kesegaran jasmani

melalui berbagai aktivitas fisik, keterampilan gerak dasar dan

memahami konsep pola hidup sehat. Sehingga diharapkan melalui

proses pembelajaran yang diikuti siswa dengan baik,

perkembangan dan pertumbuhan fisik siswa menjadi lebih

sempurna.

Bila dikaitkan dengan motivasi maka merupakan suatu

keharusan bagi seorang guru penjasorkes untuk memotivasi siswa

di dalam berolahraga, karena di dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dijabarkan berbagai

keterampilan berolahraga melalui aktivitas bermain atau dalam

bentuk permainan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat

meningkatkan pencapai tujuan penjasorkes dan siswa

mendapatkan hasil belajar dengan baik.

Page 22: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

11

Selanjutnya hasil belajar siswa tentu akan lebih baik, apabila di

dukung oleh faktor kemampuan motorik yang dimiliki siswa.

Sehingga dengan kemampuan motorik baik, mereka akan mudah

melakukan keterampilan jasmani, olahraga yang merupakan materi

dalam pembelajaran penjasorkes. Di samping itu siswa akan dapat

menyelesaikan gerakan-gerakan atau keterampilan gerak dalam

berbagai olahraga seperti olahraga permainan, senam dan atletik.

Hal ini merupakan materi yang harus dipelajari dan dievaluasi

setelah siswa mengalami belajar selama satu semester.

2. Motivasi Berolahraga

Motif sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek

untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan. Dengan demikian motif dapat diartikan sebagai daya

penggerak bagi manusia dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai

daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada

saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan tersebut untuk

mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.

Sardiman (2007:73) menjelaskan bahwa motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap

tujuannya ”Artinya bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang

komplek, karena motivasi yang menyebabkan suatu perubahan

energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berhubungan

dengan persoalan, gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi,

untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu yang didorong

karena adanya kebutuhan dan tujuan yang diinginkan. Misalnya

saja siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak

energi untuk melakukan kegiatan berolahraga misalnya saja dalam

kegiatan berolahraga dalam pembelajaran penjasorkes di sekolah.

Page 23: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

12

Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang, sesuatu yang

diinginkan berkemungkin kurang dapat dicapai dengan baik,

misalnya seseorang dalam melakukan suatu latihan olahraga tanpa

didukung oleh motivasi, mungkin tujuan latihan tersebut kurang

tercapai dengan baik. Motivasi berolahraga bervariasi antara

individu yang satu dengan yang lain karena perbedaan kebutuhan

dan kepentingan, baik disebabkan karena perbedaan

tingkatperkembangan umurnya, minat, pekerjaan dan kebutuhan-

kebutuhan lainnya.

Michael Passer seorang psikolog olahraga dalam Setyobroto

(2002:27) mengatakan bahwa adanya indikasi enam kategori

utama motif-motif yang menumbuhkan minat anak-anak

berpartisipasi dalam program-program olahraga yaitu sebagai

berikut:

1) Untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan, 2)

Untuk berhubungan dan mencari teman, 3) Untuk mencapai

sukses dan mendapat pengakuan, 4) Untuk latihan dan

menjadi sehat dan segar, 5) Untuk menyalurkan emosi, 6)

Untuk mendapatkan pengalaman penuh tantangan dan yang

mengembirakan.

Berpedoman pada uraian pendapat yang dikemukakan di

atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa seorang anak

Sekolah Dasar melakukan kegiatan berolahraga, mungkin

mempunyai tujuan dan harapan menyalurkan emosi, dan untuk

mendapat kegembiraan serta kesenangan dengan teman-teman. Di

samping itu mungkin juga mereka berolahraga untuk kesegaran

dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan.

Selanjutnya anak-anak yang senang melakukan kegiatan

berolahraga atau dapat dikatakan mereka memiliki motivasi yang

tinggi, karena mereka berharap dapat mencapai kepuasan untuk

mendapatkan nilai mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

Page 24: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

13

kesehatan (penjasorkes) karena dalam pembelajaran penjasorkes

tersebut banyak menuntut kegiatan atau aktivitas olahraga. Artinya

mereka berolahraga ingin mengembangkan keterampilan dan

kemampuan dengan motivasi yang tinggi ada hubungannya

dengan harapann hasil belajar penjasorkes menjadi lebih baik.

Setyobroto (2002:24) jenis motivasi terdiri dari: “motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik”. Artinya dalam diri siswa ada dua

motivasi yang dapat dikembangkan yaitu motivasi intrinsik,

Sardiman (2007:89) menjelaskan motivasi intrinsik adalah “motif-

motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang

dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu”.

Sedangkan motivasi ekstrinsik dikemukakan oleh Prayitno

(1973:127) sebagai “motif-motif yang muncul berkat adanya tarikan-

tarikan dari luar yang sebenarnya tidak mempunyai hubungan

langsung dengan tindakan dan hasil yang ditimbulkan oleh motif-

motif tersebut”. Kedua jenis motivasi inilah yang dapat membuat

seorang siswa mau mengikuti atau melakukan kegiatan olahraga,

baik dalam proses pembelajaran penjasorkes, maupun dalam

mengisi waktu luangnya dengan teman-teman sebaya mereka

setelah pulang sekolah.

Motivasi berolahraga merupakan sebagai daya penggerak

yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,

terutama bila kebutuhan tersebut untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan/mendesak yaitu tujuan dalam berolahraga. Aktivitas

jasmani dan olahraga merupakan aspek penting bagi kehidupan

manusia, begitu juga pada anak berusia sekolah dasar. Menurut

Harsuki (2002:30) olahraga (sport) dapat diartikan sebagai aktivitas

jasmani yang dilembagakan yang peraturannya ditetapkan bukan

oleh pelakunya atau secara eksternal dan sebelum melakukan

aktivitas tersebut.

Page 25: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

14

Di sekolah dasar penekanan pada tujuan untuk mengenal dan

mengermari serta menyenangi olahraga. Misalnya saja olahraga

pendidikan yang diberikan pada proses pembelajaran yang

dirancang khusus dalam kurikulum di sekolah dasar yaitu dalam

mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,

(penjasorkes) yang menekankan pencapaian tujuan pendidikan.

Luthan dkk, (1991:13) mengatakan bahwa:

1) Ciri-ciri hakiki dalam olahraga adalah: olahraga merupakan

sub bagian dari permainan yang ditandai dengan kebebasan

dan kegiatan sukarela tanpa paksaan, 2) ciri khas dalam

olahraga, berorientasi pada kegiatan jasmani dalam wujud

kemampuan motorik (gerak) atau dapat dikatakan olahraga

menekankan pada kemampuan gerak ketimbang non motorik,

3) olahraga merupakan sebagai realitas atau olahraga

dilakukan dalam suasana yang tak sebenarnya namun

keterlibatan seseorang dalam olahraga merupakan sesuatu

yang nyata.

Berpedoman pada uraian di atas, maka olahraga dapat

diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan secara

sukarela tanpa paksaan, yang berorientasi kepada kegiatan

jasmani dalam wujud dalam kegiatan gerak. Kemampuan atau

keterampilan gerak tersebut dipelajari dan dilatih. Di samping itu

olahraga dapat juga dikatakan sebagai sebuah realitas yang

dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan adanya suatu

keterlibatan seseorang dalam berolahraga secara nyata.

3. Kemampuan Motorik Siswa Sekolah Dasar

Dalam kehidupan manusia gerak merupakan suatu kebutuhan

dan mempunyai nilai yang sangat strategis bagi manusia dalam

kehidupannya. Hal ini dapat dikatakan demikian karena melalui

gerak manusia dapat mengatasi berbagai persoalan dalam

Page 26: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

15

hidupnya. Gerak dibutuhkan manusia untuk bekerja dan

mempertahankan hidupnya dari ancaman yang datang dari

lingkungan, serta melalui gerak manusia dapat mengalami sendiri

suatu pengalaman atau melalui geraknya manusia dapat

menyakinkan dirinya terhadap sesuatu. Kiram (2000:5)

menjelaskan bahwa:

Di dalam belajar motorik, pengertian gerak tidak hanya dilihat

dari perubahan tempat, posisi dan kecepatan tubuh manusia

melakukan aksi-aksi dalam olahraga, tetapi gerak gerak juga

diartikan atau dilihat sebagai hasil atau penampilan yang

nyata dari proses-proses motorik. Penampilan nyata

maksudnya adalah gerak sebagai sesuatu yang bisa diamati,

sedangkan motorik adalah suatu proses yang tidak dapat

diamati dan merupakan penyebab terjadinya gerak.

Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa pengertian motorik dan gerak seringkali tidak

dapat dipisahkan, karena keduanya memang terdapat hubungan

sebab akibat. Artinya gerak sebagai sesuatu yang dapat diamati,

sedangkan motorik merupakan proses terjadinya gerak. Kemudian

perkembangan motorik tercermin dalam munculnya keterampilan

baru, misalnya bila diperhatikan pada awalnya anak-anak bergerak

tanpa sengaja (reflek), kemudian gerak anak semakin lama

semakin berkembang dan anak-anak mendapat keterampilan baru

seperti berlari, melompat, dan sebagainya. Selanjutnya untuk

mengembangkan keterampilan ini anak-anak harus mengulang-

ulang keterampilan tersebut berkali-kali sampai terjadinya

penyempurnaan gerak atau motorik.

Kemampuan motorik menurut Luthan (2002:12) merupakan

“kualitas kemampuan seseorang yang dapat mempermudah dalam

melakukan keterampilan gerak”. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa kemampuan motorik yang baik akan dapat mempermudah

Page 27: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

16

seseorang dalam belajar keterampilan gerak, begitu juga bagi

siswa SD Negeri 16 Sinuk Toboh Gadang Kabupaten Padang

Pariaman. Artinya siswa yang memiliki kemampuan motoriknya

tinggi akan mudah melakukan keterampilan gerak, misalnya saja

gerak dalam aktivitas sehari-harinya seperti belajar mata pelajaran

penjasorkes.

Gusril (2006:1) mengatakan bagi anak Sekolah Dasar

“kemampuan motorik merupakan kesanggupan anak dalam

memperagakan suatu keterampilan. Dengan sanggupnya anak-

anak dalam melakukan keterampilan tentunya akan memotivasi

anak untuk bergerak”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa

gerak penting artinya dalam meningkatkan kemampuan motorik.

Kemampuan motorik yang baik akan dapat meningkatkan hasil

belajar penjasorkes, karena pembelajaran penjasorkes banyak

menampilan gerak.

Kiram (2000:5) mengartikan motorik adalah “suatu peristiwa

laten yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan

pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh baik secara fisiologis maupun

secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan”.

Sedangkan pengertian motorik menurut Sukintaka (2004:77)

“merupakan gerak dari dorongan dalam (internal) yag diarahkan

kepada beberapa maksud lahiriah (external) dengan ujud

keterampilan rendah, sedangkan movement dengan ujud

mempunyai pengertian gerak lahiriah yang dapat diamati dan ia

mengutamakan ketepatan”.

Berdasarkan dua pendapat di atas, maka jelaslah bahwa

motorik adalah suatu peristiwa latin dalam bentuk wujud gerak

seseorang, akibat adanya dorongan dalam diri yang dapat diamati.

Misalnya saja seorang anak untuk belajar berjalan akan akan

diamati dan hal ini merupakan suatu peristiwa laten akibat adanya

dorongan untuk bergerak. Pengembangan model motorik tersebut

Page 28: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

17

menurut Gusril (2006:7) adalah “dengan mengeksplorasi jenis-jens

permainan yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar, baik waktu di

sekolah maupun di luar sekolah”.

Kemampuan motorik menurut Cholik Mutohir (2004:74) adalah

“kapasitas seseorang dalam bergerak dilihat dilihat dari fisik dan

daya fisik yang mengacu kepada otot”. Sementara Selanjutnya

Luthan (1988:213) mengatakan “kemampuan motorik juga

dikatakan sebagai kualitas kemampuan seseorang yang dapat

mempermudah dalam melakukan keterampilan gerak”. Selain itu

juga, kemampuan motorik merupakan kualitas umum yang dapat

ditingkatkan melalui latihan.

Dari penjelasan di atas, jelas sekali bahwa kemampuan

motorik merupakan kualitas kemampuan seseorang (individu)

dalam melakukan gerakan yang dipandang sebagai landasan

keberhasilan untuk menyelesaikan keterampilan gerak. Dengan

demikian dapat dikatakan seseorang yang memiliki kemampuan

motorik yang tinggi, diduga akan lebih berhasil dalam

menyelesaikan tugas keterampilan motorik khusus. Hal ini tentunya

dapat ditingkatkan melalui latihan-latihan dan dalam bermain.

Gusril (2005:10) menjelaskan di dalam operasionalnya,

motorik (gerak) dikatakan sebagai ”perubahan tempat, posisi dan

kecepatan tubuh atau bagian tubuh manusia yang terjadi dalam

suatu dimensi ruang dan waktu serta dapat diamati secara objektif”.

Misalnya sewaktu siswa Sekolah Dasar melakukan lari, jalan,

lompatan dan memanjat serta kejar-kejaran. Selanjutnya untuk

meningkatkan kemampuan motorik anak-anak Sekolah Dasar,

tentunya diperlukan pengertian dan pemahaman tentang:

1) Tahap Kemampuan Motorik Siswa sekolah Dasar

Pengertian dan pemahaman motorik, penting artinya

dalam meningkatkan kemampuan motorik anak seusia sekolah

dasar, karena pada anak-anak usia sekolah dasar pada

Page 29: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

18

umumnya memiliki pengalaman-pengalaman gerakan.

Pengalaman gerakan yang mereka miliki pada umumnya

pengalaman gerakan yang mereka peroleh dari berbagai aksi

motorik yang mereka lakukan dari kehidupan sehari-hari.

Sehingga variasi pengalaman gerakan yang mereka miliki

terbatas pada vaiasi-variasi yang mereka lakukan sehari-hari.

Misalnya berjalan, berlari, melompat, melempar, memanjar,

berguling dan sebagainya. Tetapi belum lagi terarah pada suatu

cabang olahraga tertentu, walaupun pengalaman gerakan yang

mereka miliki tersebut akan membantu mempermudah

penguasaan keterampilan motorik olahraga.

Berkembangnya kemampuan motorik sangat ditentukan

oleh dua faktor pertumbuhan dan perkembangan. Kedua faktor

ini masih harus didukung oleh latihan sesuai dengan

kematangan anak dan gizi yang baik. Pertumbuhan yang

dimaksud disini adalah perubahan kuantitatif dari organ tubuh

yang dapat diukur dalam panjang (cm=sentimeter), dalam berat

(kg=kilogram) atau dalam ukuran isi. Sedangkan perkembangan

merupakan proses perubahan menuju ke arah yang lebih baik.

Dalam arti lain merupakan perubahan kualitatif misalnya

berkaitan dengan kepribadian, psikis dan perubahan fungsi otot

menjadi lebih baik.

Selanjutnya dapat dikataan keterampilan motorik tidak

akan berkembang melalui kematangan saja, melainkan

keterampilan motorik tersebut harus dipelajari. Sehingga

keterampilan motorik anak yang dipelajar dapat meningkatkan

kualitas keterampilan motorik. Masa kecil sering dikatakan saat

ideal untuk mempelajari keterampilan motorik, karena

berkembangnya kemampuan motorik sangat ditentukan oleh

dua faktor yaitu: pertumbuhan dan perkembangan. Dari kedua

Page 30: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

19

faktor ini masih didukung dengan latihan sesuai dengan

kematangan kematangan anak, dan gizi yang baik.

Tahap atau fase belajar motorik adalah suatu fase yang

menggambarkan keadaan penguasaan keterampilan motorik

seseorang dalam melaksanakan gerakan-gerakan olahraga.

Kemampuan seseorang untuk dapat menguasai keterampilan-

keterampilan motorik olahraga berbeda-beda. Sukintaka

(2004:80-90) mengelompokkan tahap-tahap kemampuan

motorik siswa kelas V dan VI (umur 10-12 tahun) Sekolah Dasar

sebagai berikut:“1) Aktivitas rekreasi, 2) aquatik, 3) permainan

dan olahraga, 4) aktivitas ritmik, 5) aktivitas pengembangan, 6)

tes terhadap diri sendiri.

Kiram (2000:23) mengemukakan kemampuan seseorang

untuk dapat menguasai keterampilan-keterampilan motorik

olahraga berbeda-beda, perbedaan tersebut ditentukan oleh:

“kemampuan kondisi dan koordinasi yang dimiliki, perbedaan

usia, pengalaman gerakan, jenis kelamin, frekuensi latihan,

perbedaan tujuan dan motivasi dalam mempelajari suatu

keterampilan motorik serta perbedaan suatu kemampuan

kognitif”.

Dengan demikian tentunya kita sebagai guru pendidikan

jasmani ataupun orang tua dirumah, untuk dapat memberi

kesempatan belajar keterampilan pada anak. Banyak anak

yang tidak mempunyai kesempatan belajar keterampilan

motorik disebabkan faktor orang tua, lingkungan yang tidak

memiliki tempat bermain, banyaknya tugas-tugas yang

diberikan guru di sekolah dan sebagainya.

2) Unsur-unsur kemampuan Motorik

Harsono (1988:155). Mengatakan bahwa “unsur-unsur

yang terkandung dalam kemampuan motorik yaitu kekuatan,

kecepatan, keseimbangan, kelincahan, daya tahan dan

Page 31: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

20

koordinasi gerakan”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa

unsur-unsur kemampuan motorik terdiri dari beberapa

komponen kondisi fisik seperti kelincahan, daya tahan,

kecepatan dan koordinasi gerakan dan kekuatan.

Menurut Depdiknas (2000:108) ”secara fisiologis

kekuatan merupakan kemampuan otot mengatasi beban atau

tahanan, sedangkan secara fisikalis kekuatan merupakan hasil

perkalian antara massa dengan percepatan”. Seseorang tanpa

memiliki kekuatan tidak akan bisa melompat, mendorong,

menarik, menahan, mengangkat dan lain-lain sebagainya.

Kecepatan diartikan sebagai kemampuan yang

berdasarkan kelentukan dalam satuan waktu tertentu, semakin

jauh jarak yang ditempuh maka semakin tinggi kecepatannya.

Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu

untuk bekerja untuk waktu yang lama tanpa mengalami

kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan

tersebut Sedangkan keseimbangan adalah kemampuan

seseorang untuk mempertahankan tubuh dalam berbagai

posisi. Keseimbangan tersebut dibagi dalam dua bentuk yaitu

keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis.

Wahjoedi (2001:61) mengemukakan bahwa “koordinasi

adalah kemampuan untuk melakukan gerakan secara tepat,

cermat dan efisien. Dengan demikian dapat dikatakan

seseorang yang memiliki koordinasi gerakan dengan baik,

maka dia akan mampu melakukan gerakan secara tepat dan

efesien. Sementara Kiram (1994:12) mengartikan “koordinasi

merupakan hubungan timbal balik antara pusat susunan syaraf

dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan impuls

dan kerja otot untuk pelaksanaan suatu gerakan”.

Selanjutnya dalam pembentukan, pembinaan dan

pengembangan keterampilan motorik olahraga pada anak-anak

Page 32: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

21

usia sekolah dasar harus dikelolah dengan baik karena pada

usia tersebut merupakan fase yang sangat menentukan bagi

perkembangan keterampilan motorik mereka dalam suatu

cabang olahraga tertentu. Dalam hal ini guru pendidikan

jasmani sekolah dasar perlu memahami setiap ciri-ciri

koordinasi gerakan yang merupakan faktor yang sangat

menentukan keberhasilan seseorang dalam penguasaan

keterampilan motorik dalam olahraga.

Unsur-unsur yang terkandung dalam kemampuan motorik

inilah dibutuhkan siswa dalam melakukan gerakan-gerakan

jasmani dan olahraga dalam pembelajaran penjasorkes di

sekolah. Artinya kemampuan motorik penting sekali bagi siswa,

sehingga mereka dapat menyelesaikan gerakan secara tepat,

cermat dan efesien. Begitu juga bagi siswa SD Negeri 16

Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang

Pariaman, sehingga mereka mampu mengikuti proses belajar

dengan baik dan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan menjadi lebih baik.

B. Kerangka Koseptual

Berdasarkan kajian teori sebagai landasan berfikir dalam

penelitian ini dapat digambarkan kerangka konseptual, yang berkaitan

dengan hubungan motivasi berolahraga dengan kemampuan motorik

dengan hasil belajar penjasorkes siswa SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya”.

Motivasi merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual,

peranannya yang khas yaitu dalam hal penumbuhan gairah, merasa

senang dan semangat untuk berolahraga. Motivasi berolahraga bagi

anak-anak sekolah dasar yang merupakan hal penting dalam

Page 33: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

22

mengikuti proses belajar penjasorkes. Sedangkan kemampuan

motorik merupakan kualitas kemampuan siswa yang dapat

mempermudah dalam melakukan keterampilan gerak.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi berolahraga

dan kemampuan motorik yang baik akan dapat mendorong siswa

untuk aktif berolahraga dan mempermudah siswa dalam belajar

keterampilan gerak, begitu juga bagi siswa Sekolah Dasar Negeri16

Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman,

sehingga diduga berkemungkinan hasil belajar penjasorkes mereka

dapat dicapai dengan baik. Dalam arti lain faktor motivasi berolahraga

dan kemampuan motorik merupakan dua faktor yang diduga ada

hubungannya dengan hasil belajar penjasorkes siswa. Untuk lebih

jelasnya hubungan tersebut dapat digambarkan pada kerangka

konseptual seperti yang terlihat pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Kerangka Konseptual

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang telah

dikemukakan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Motivasi Berolahraga

(X1)

Kemampuan Motorik

(X2)

Hasil Belajar Penjasorkes

(Y)

Page 34: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

23

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berolahraga

dengan hasil belajar penjasorkes siswa SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan motorik

dengan hasil belajar penjasorkes siswa SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berolahraga dan

kemampuan motorik secara bersama-sama dengan hasil belajar

penjasorkes siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman.

Page 35: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah korelasional yang

bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel yaitu: variabel

bebas motivasi berolahraga (X1) dan kemampuan motorik (X2),

sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar penjasorkes siswa (Y)

SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang

Pariaman.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Sedangkan

waktu penelitian ini akan dilakukan setelah seminar proposal disetujui.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2002:57) “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman yaitu berjumlah sebanyak 77 orang,

terdiri dari kelas IV yang berjumlah sebanyak 39 orang dan kelas V

berjumlah sebanyak 38 orang. Untuk lebih jelasnya rincian tentang

jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel. 1 di

halaman berikutnya.

Page 36: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

25

Tabel 1. Populasi Penelitian

No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 IV 22 orang 17 orang 39 orang

2 V 14 orang 24 orang 38 orang

Jumlah 36 orang 41 orang 77 orang

2. Sampel

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari

populasi yang akan dijadikan sebagai sumber data dalam suatu

penelitian. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan teknik purposive sampling yaitu “pengambilan

sampel didasarkan pada maksud yang telah ditetapkan

sebelumnya atau dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu”.

(Yusuf, 2005:105).

Maka sampel yang diambil dalam penelitian ini hanya siswa

yang laki-laki saja, dengan pertimbangan perbedaan kemampuan

kondisi fisik siswa , agar populasi homogen waktu dan keterbatasan

yang penulis miliki. Dengan demikian jumlah sampel dalam

penelitian ini berjumlah sebanyak 36 orang siswa laki-laki, dengan

rincian 22 orang dari kelas IV dan 14 orang dari kelas V. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Sampel Penelitian

No. Kelas Jumlah

1 IV 22 orang

2 V 14 orang

Jumlah 36 orang

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal

dari: hasill penyebaran angket untuk mendapatkan data motivasi

Page 37: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

26

berolahraga dan hasil belajar penjasorkes diperoleh dari guru penjas,

serta pengukuran terhadap kemampuan motorik siswa. Sedangkan

sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman yang terpilih

sebagai sampel.

E. Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan adalah:

1. Motivasi Berolahraga

Untuk memperoleh data motivasi berolahraga digunakan

angket yang disebarkan kepada siswa yang terpilih menjadi sampel

dalam penelitian. Angket yang disebarkan berisi pertanyaan-

pertanyaan yang berdasarkan pada indikator dari masalah yang

diteliti yakni motivasi berolahraga.Angket ini berupa isian tertutup,

dimana jawaban dari pertanyaan yang diajukan jawabannya telah

disediakan dan responden hanya memilih salah satu alternatif

jawaban tersebut. Untuk menjawab angket di dalam penelitian ini

digunakan 2 (dua) kategori jawaban menurut (Sugiyono, 2008:139)

yaitu: Ya (1) dan Tidak (0).

2. Tes Kemampuan Motorik untuk siswa Sekolah Dasar (SD) menurut

Winarno (2006:87). Adapun rangkaian tes kemampuan motorik

tersebut yakni sebagai berikut:

a. Tes koordinasi mata kaki

Tujuan tes ini untuk mengukur koordinasi mata kaki siswa

(teste) dalam bergerak, tes ini digunakan untuk anak berusia 10-

15 tahun. Alat dan perlengkapan : kapur atau pita untuk membuat

garis, formulir dan alat tulis, sasaran berbentuk lingkaran terbuat

dari kertas dengan diameter 65 cm dengan ketinggian 1,25 meter

dan jarak antara teste dengan sasaran 2 meter dan dibatasi

dengan pita.

Page 38: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

27

Pelaksanaan: (1) Sasaran ditempel pada tembok dengan

ketinggian bawahnya setinggi 1,25 meter, teste berdiri dibelakang

garis pembatas dengan jarak teste 2 meter dari tembok sasaran.

(2) teste melaksanakan tes dengan cara melambungkan bola ke

atas, menendang bola ke sasaran, menimbang bola yang

memantul dari sasaran sebelum bola jatuh di lantai dan

menangkapnya kembali. (3) sebelum melaksanakan tes teste

diberi kesempatan untuk mencoba agar beradaptasi dengan tes

tersebut. (4) tes dianggap berhasil apabila bola yang ditendang

mengenai sasaran, bola yang memantul dapat di timang dan di

tangkap kembali di depan garis batas. (5) teste memperoleh

kesempatan melakukan tes 10 kali menggunakan kaki kanan dan

10 kali menggunakan kaki kiri.

Penskoran, (1) satu tendangan yang mengenai sasaran dan

dapat di tangkap dengan benar memperoleh skor 1 (satu).(2)

jumlah skor yang diperoleh siswa (teste) adalah tendangan yang

mengenai sasaran, di timang dan mampu ditangkap kembali oleh

siswa, (3) jumlah skor tertinggi yang mampu diraih teste adalah

20. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan tes koordinasi mata kaki

dapat dilihat pada gambar 2.

1,25 m

testee

2 m

Gambar2. Sasaran Tes Koordinasi Mata Kaki

65 cm

Page 39: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

28

b. Tes Kelincahan (Shuttle Run 4 x 10 Meter)

Tes ini bertujuan untuk mengukur kelincahan siswa dalam

bergerak mengubah arah. Tingkat usia dari anak usia 9 tahun

sampai dengan mahasiswa. Alat / perlengkapan yang dibutuhkan

adalah:

1) Stopwatch sesuai dengan keperluan

2) Formulir dan alat tulis

3) Lapangan: Lintasan lari yang datar berjarak 10 meter dengan

kedua ujungnya dibatasi oleh garis lurus. Pada kedua ujung

lintasan dibuat setengah lingkaran dengan jari-jari 30 cm, untuk

tempat balok-balok (Gambar 3).

Gambar 3. Lintasan Shuttle Run

Sumber: (Winarno, 2006)

4) Petugas: Stater 1 orang, pengambil waktu menurut keperluan,

pengawas 1 orang dan pencatat 1 orang.

5) Prosedur pelaksanaan:

a) Start dilakukan dengan start berdiri

Star dan Finish

Page 40: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

29

b) Pada aba-aba “bersedia” testi dengan salah satu ujung jari

kaki sedekat mungkin dengan garis start (Gambar 4)

Gambar 4. Testi Berdiri di Depan Garis Start

Sumber: (Winarno, 2006)

c) Setelah tenang, aba-aba “siap” diberikan testi siap untuk

berlari.

d) Pada aba-aba “Ya” testi segera berlari menuju garis batas

untuk mengambil dan memindahkan balok pertama ke

setengah lingkaran yang berada ditempat garis start

(Gambar 5)

Gambar 5. Testi Mengambil Balok Kayu

Page 41: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

30

Sumber: (Winarno, 2006)

e) Kemudian kembali lagi menuju ke garis batas untuk

mengambil dan memindahkan balok kedua ketengah

lingkaran yang berada ditempat garis start (Gambar 6)

Gambar 6. Testi Meletakkan Balok Kayu pada ½ Lingkaran

Sumber: (Winarno, 2006)

f) Bersamaan dengan aba-aba “Ya”, stopwatch dijalankan dan

dihentikan pada saat terakhir diletakkan, stopwatch

dihentikan.

Catatan: Balok kayu dapat diganti dengan benda lain yang

mendekati ukuran balok kayu tersebut. Setiap testi diberi

kesempatan melakukan 2 kali, balok harus diletakan tidak boleh

dilemparkan dan balok diletakan di dalam setengah lingkaran.

6) Pencatatan hasil:

a) Hasil dicatat adalah waktu yang dicapai oleh testi untuk

menempuh jarak 4 X 10 meter.

b) Waktu yang dicapai dihitung sampai per sepuluh detik

c) Hasil kedua percobaan dicatat

c. Tes Kelentukan Tegak

Untuk mengukur kelentukan tubuh dilakukan dengan

menggunakan sits and reach test menurut Winarno (2006:93)

dengan menggunakan alat Flexiometer dengan Validitas tes berupa

Page 42: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

31

Logical Validity dan Reliabitas yang digunakan adalah tes ulang (test

re-test). Dengan petunjuk pelaksanaan yaitu:

a) Perlengkapan yaitu blangko catatan, ballpoint, bangku swedia dan

penggaris yang ada skalanya.

b) Petugas yaitu seorang pemandu tes dan seorang pencatat skor.

c) Pelaksanaan tes yaitu: testi duduk telunjur, kedua tungkai lurus,

telapak kaki menempel penuh pada bangku swedia, testi dengan

kedua tangannya mencoba meraih atau meletakkan jari-jari

tangan ke depan pada tempat yang telah ditentukan sejauh

mungkin dan dipertahankan selama tiga detik. Tidak

diperkenankan berlatih, diberikan tiga kesempatan melakukan tes.

d) Penilaian yaitu skor yang dicatat berupa angka yang mampu diraih

oleh testi dari jarak terjauh dalam tiga kali pelaksanaan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 di bawah ini.

Gambar 7. Sit and Reach Test

3. Hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan siswa

diperoleh dari nilai siswa yang tertera di dalam rapor

F. Teknik Analisis Data

Uji persyaratan analisis terlebih dahulu yang dilakukan dengan uji

normalitas dengan menggunakan uji liliefors. Setelah dilakukan uji

persyaratan analisis, maka dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui

beberapa besar hubungan variabel bebas dengan variabel

terikatdengan menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun

Page 43: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

32

rumus korelasi product moment menurut Riduwan (2005:99) sebagai

berikut :

))()()((

))(()(

2222 YYnXXn

YXXYNrxy

Ket : rxy = koefisien korelasi

N = Jumlah Total

= Sigma/Jumlah

X1 = Motivasi Berolahraga

X2 = Kemampuan Motorik

Y = Hasil belajar penjasorkes

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila

peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka

hasil korelasi Pearson Product Moment (PPM) tersebut diuji dengan uji

signifikansi dengan rumus:

Dimana:

thitung = Nilai t

r = Nilai koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

Rumus korelasi ganda menurut Riduwan, (2005:141) yakni

sebagai berikut:

Yr

XrXYrXYrXYXrYxrR

XX

Yxx

2.1

2

2

1

2

.2.11

)2.1).(.2).(.1(2

Keterangan :

R X1X2Y = Koefisien korelasi ganda

rX1Y = Jumlah Koefisien Korelasi antara X1 dan Y

rX2Y = Jumlah koefisien korelasi antara X2 dan Y

rX1X2 =jumlah koefisien korelasi antara X1 dan X2

2

1

1

2

r

nrt

y

h

Page 44: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

33

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda, dicari

Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Dengan menggunakan

rumus seperti dibawah ini:

Fhitung = R2

K___

(1 – R2)

n – k - 1

Dimana:

R2 = Nilai Koefisien korelasi ganda

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel prediktor

Page 45: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dekripsi Data

Variabel yang diteliti di dalam penelitian ini sebagai variabel

bebas adalah:motivasi olahraga (X1) dan kemampuan motorik (X2),

sedangkan sebagai variabel terikat adalah hasil belajar pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk

Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Selanjutnya akan

diuraikan hasil penelitian yang mencakup: deskripsi data, uji

persyaratan analisis hipotesis, uji hipotesis dan pembahasan.

1. Motivasi Olahraga

Berdasarkan hasil datamotivasi olahraga dari 36 orang siswa

di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman, didapatkan skor tertinggi motivasi olahraganya

adalah 29 dan skor terendah 16, sedangkan range (jarak

pengukuran) yaitu 13.

Berdasarkan data kelompok tersebut diperoleh nilai rata-rata

hitung (mean) adalah 23,19, dan nilai tengah (median) 23.

Simpangan baku (standar deviasi) adalah sebesar 2,89.

Selanjutnya distribusi frekuensi hasil datamotivasi olahraga siswa di

SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariamantersebut dapat dilihat pada tabel 3 di halaman

berikutnya.

Page 46: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

35

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil DataMotivasi olahraga

Siswa di SD Negeri 16 sintuk Toboh Gadang

Kelas Interval Kategori Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

27 – 29 Baik Sekali 3 8,33%

24 – 26 Baik 14 38,89%

21 – 23 Sedang 14 38,89%

18 – 20 Kurang 3 8,33%

15 – 17 Kurang Sekali 2 5,56%

Jumlah 36 100%

Pada Tabel 3 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari 36

orang siswa, untuk variabel motivasi olahraga, siswa yang memiliki

kelas interval 15 – 17 adalah 2 orang (5,56%), kelas interval 18 –

20 adalah 3 orang (8,33%) dan kelas interval 21 – 23 adalah

sebanyak 14 orang (38,89%). Sedangkan yang memiliki kelas

interval 24 – 26 adalah sebanyak 14 orang (38,89%) dan kelas

interval 27 – 29 adalah 3 orang (8,33%). Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Histogram Motivasi Olahraga SiswaSD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman

Page 47: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

36

Selanjutnya berdasarkan hasil data yang telah dikemukakan,

maka dapat disimpulkan bahwasiswa yang memiliki motivasi

olahraga skor di atas kelompok rata-rata adalah sebanyak 17 orang

(47,22%) dan motivasi olahraga skor dalam kelompok rata-rata

adalah 5 orang (13,89%). Sedangkan untuk skor di bawah

kelompok rata-rata yaitu sebanyak 14 orang (38,89%).

2. Kemampuan Motorik

Hasil data variabel kemampuan motorik dari 36 orang siswa

di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman, didapatkan skor tertinggi adalah 20 dan skor

terendah yaitu 11. Sedangkan range (jarak pengukuran) dari

kemampuan motorik tersebut adalah 9. Berdasarkan data

kelompok untuk variabel kemampuan motorik, diperoleh nilai rata-

rata hitung (mean) adalah 16,67 dan nilai tengah (median)nya

adalah 17. Sedangkan simpangan baku (standar deviasi) adalah

2,12. Selanjutnya distribusi frekuensi hasil datakemampuan

motorik siswaSD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman tersebut dapat dilihat pada tabel 4 di

bawah ini.

Tabel 4. Distribusi Hasil Data Kemampuan Motorik Siswa di SD

Negeri 16 sintoga Kabupaten Padang Pariaman

Kelas Interval Kategori Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

19 – 20 Baik Sekali 9 25%

17 – 18 Baik 12 33,33%

15 – 16 Sedang 10 27,78%

13 – 14 Kurang 4 11,11%

11 – 12 Kurang Sekali 1 2,78%

Jumlah 36 100

Page 48: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

37

Berdasarkan pada Tabel 4 di halaman, maka dapat

disimpulkan bahwa dari 36 orang siswa yang terpilih menjadi

sampel dalam penelitian ini, yang memiliki kemampuan motorik

untuk kelas interval 11 - 12 yaitu hanya 1 orang (2,78%), kelas

interval 13 - 14 adalah 4 orang (11,11%) dan kelas interval 15 - 16

yaitu sebanyak 10 orang (27,78%). Sedangkan untuk kelas interval

17 – 18 adalah sebanyak 12 orang (33,33%) dan kelas interval 19 –

20 adalah sebanyak 9 orang (25%). Untuk lebih jelasnya variabel

kemampuan motorik tersebut dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Histogram Frekuensi Kemampuan Motorik

Berdasarkan uraian penskoran tentang variabel kemampuan

motorik siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat disimpulkan bahwasiswa yang memiliki kemampuan

motorik dengan skor di atas kelompok rata-rata adalah sebanyak

10 orang (27,78%) dan skor dalam kelompok rata-rata adalah

sebanyak 11 orang (30,56%). Sedangkan untuk skor di bawah

kelompok rata-rata yaitu sebanyak 15 orang (41,67%).

Page 49: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

38

3. Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Berdasarkan data hasil belajar penjasorkes dari 36 orang

siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman, didapatkan skor tertinggi adalah 78

dan skor terendah yaitu 64, sedangkan range (jarak pengukuran)

adalah 14. Berdasarkan data kelompok yang telah diuraikan di

atas, maka diperoleh rata-rata hitung (mean) 70,50, nilai tengah

(median) adalah 70, dan simpangan baku (standar deviasi) 4,02.

Selanjutnya distribusi datahasil belajar pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman tersebut dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi DataHasil Belajar Penjasorkes

Kelas Interval Kategori Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

76 – 78 Baik Sekali 4 11,11%

73 – 75 Baik 9 25%

70 – 72 Sedang 10 27,78%

67 – 69 Kurang 6 16,67%

64 – 66 Kurang Sekali 7 19,44%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari

36 orang siswa, yang memiliki datahasil belajar penjasorkes

dengan kelas interval 64 - 66 adalah 7 orang (19,44%), kelas

interval 67 - 69 adalah 6 orang (16,67%) dan kelas interval 70 - 72

adalah sebanyak 10 orang (27,78%). Sedangkan kelas interval 73 -

75 adalah sebanyak 9 orang (25%) dan kelas interval 76 – 78

adalah 4 orang (11,11%). Untuk lebih jelasnya variabel hasil

belajarpenjasorkes siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk

Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariamandapat dilihat

histogram pada gambar 10 berikut.

Page 50: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

39

Gambar 10. Histogram Frekuensi Hasil BelajarPenjasorkes

Berdasarkan data tentang hasil belajar penjasorkes yang

telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa siswadi

SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariamanyang memiliki hasil belajar, dengan skor di atas

kelompok rata-rata adalah sebanyak 14 orang (38,89%) dan yang

memiliki hasil belajar skor dalam kelompok rata-rata hanya 1 orang

(2,78%). Sedangkan hasil belajar penjasorkes untuk skor di bawah

kelompok rata-rata yaitu sebanyak 21 orang (58,33%).

B. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu di lakukan uji persayaratan

analisis dengan uji normalitas datauntuk mengetahui apakah data dari

variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak dapat digunakan

uji Lilliefors. Hipotesis uji Lilliefors:

Page 51: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

40

Ho : Lo<Lt data berdisribusi normal

Ha : Lo>Lt data tidak berdistribusi normal

Tabel 6. Rangkuman Uji Normalitas Data

Variabel Lo Lt Kesimpulan

Motivasi olahraga (X1) 0,083

0,148 Normal Kemampuan motorik (X2) 0,130

Hasil belajar (Y) 0,131

Berdasarkan pada tabel 6 di atas, ternyata hasil uji Lilliefors

yang di observasi Lo< Lt )05.0 , jika Lo lebih kecil dari Lt hal ini

berarti ketiga data variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu

motivasi olahraga, kemampuan motorik dan hasil belajar

penjasorkes adalah berdistribusi normal.

C. Uji Hipotesis

1. Uji Hipotesis Penelitian Pertama (X1 dengan Y)

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah

Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi

olahragadenganhasil belajar penjasorkes siswa di SD Negeri 16

Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkanuji besarnya koefisien korelasi, dilakukan analisis

korelasi product moment dan untuk menguji keberartian (signifikan)

koefisien korelasi dilanjutkan dengan uji t korelasi.

Hasil analisis korelasi antara motivasi olahraga (X1) dengan

hasil belajarpenjasorkes siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk

Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman (Y) adalah diperoleh

rhitung 0,341> rtabel 0,329 artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara motivasi olahragadenganhasil belajarpenjasorkes siswa di

SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman. Untuk menguji signifikan koefisien korelasi

Page 52: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

41

motivasi olahragadengan hasil belajarpenjasorkes tersebut

dilakukan uji t. Uji t tersebut dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 7. Rangkuman Uji Keberartian Koefisien KorelasiAntara

Variabel Motivasi olahraga DenganHasil belajarPenjasorkes

Koefisien

Korelasi

Koefisien

Determinasi t hitung t tabel Kesimpulan

0,341 0,1163 2,11 1,69 Signifikan

Berdasarkan tabel 7 di atas, ternyata thitung = 2,11> ttabel

1,69 05.0 . Dengan demikian dapat disimpulan bahwa terdapat

hubungan yang berarti (signifikan) antara motivasi olahraga dengan

hasil belajar penjasorkes di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk

Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman, diterima

kebenarannya secara empiris.

2. Uji Hipotesis Penelitian Ke Dua (X2 dengan Y)

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah

Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan motorik

denganhasil belajar penjasorkes di SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Untuk

melihatbesarnya koefisien korelasi adalah dengan menggunakan

analisis korelasiproduct moment dan untuk menguji keberartian

(signifikan) koefisien korelasi dilanjutkan dengan uji t korelasi.

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kemampuan

motorik (X2) dengan hasil belajar penjasorkes (Y) diperoleh

rhitung0,402> rtabel 0,329, artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara kemampuan motorik dengan hasil belajar penjasorkes siswa

di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman. Untuk menguji signifikan koefisien korelasi

antara kemampuan motorik dengan hasil belajarpenjasorkes siswa

Page 53: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

42

di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman dilakukan uji t.

Untuk lebih jelasnya hasil rangkuman uji t atau uji koefisien

korelasi antara kemampuan motorik dengan hasil

belajarpenjasorkes di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh

Gadang Kabupaten Padang Pariamantersebut, dapat dilihat pada

tabel 8.

Tabel 8. Rangkuman Uji Keberartian Koefisien Korelasi Antara

Variabel Kemampuan Motorik Dengan Hasil belajar Penjasorkes

Koefisien

Korelasi

Koefisien

Determinasi thitung t tabel Kesimpulan

0,402 0,329 2,56 1,69 Signifikan

Berdasarkan tabel 8 di atas, ternyata thitung = 2,56>

ttabel1,69 05.0 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kemampuan

motorik dengan hasil belajarpenjasorkes di SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman,diterima

kebenarannya secara empiris.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X1 dan X2 dengan Y)

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian yaitu

Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi olahraga dan

kemampuan motorik secara bersama-sama denganhasil belajar

penjasorkes siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh

Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Pengujian hipotesis ke tiga

ini dilakukan menggunakan korelasi ganda. Berdasarkan hasil

perhitungan korelasi ganda diperoleh rhitung = 0,487 > rtabel 0,329

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan yang

signifikan (berarti) antara motivasi olahraga dan kemampuan

Page 54: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

43

motorik secara bersama-sama denganhasil belajarpenjasorkes

siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman.Untuk lebih jelasnya hasil rangkuman

uji t atau uji koefisien korelasi antara motivasi olahraga dan

kemampuan motorik secara bersama-sama dengan hasil belajar

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD Negeri 16

Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang

Pariamantersebut, dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Rangkuman Uji Keberartian Koefisien KorelasiAntara

VariabelMotivasi Olahraga Dan Kemampuan Motorik Secara

Bersama-Sama Terhadap Hasil Belajar Penjasorkes

Koefisien

Korelasi

Koefisien

Determinasi Fhitung F tabel Kesimpulan

0,487 0,329 5,13 3,29 Signifikan

Berdasarkan tabel 9 di halaman sebelumnya, ternyata t hitung

= 5,13> t tabel 3,29 05.0 . Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara motivasi

olahraga dan kemampuan motorik secara bersama-sama terhadap

hasil belajar penjasorkes di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk

Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariamandi atas,diterima

kebenarannya secara empiris.

D. Pembahasan

Hipotesis pertama yang diajukan di dalam penelitian ini adalah

Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi olahraga dengan

hasil belajar penjasorkes siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk

Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan hasil analisis data, ternyata motivasi olahraga

mempunyai hubungan secara signifikan dengan hasil belajar

penjasorkes di terima kebenarannya secara empiris. Artinya semakin

Page 55: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

44

tinggi motivasi olahraga, maka sejalan dengan itu semakin tinggi pula

hasil belajar penjasorkes siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk

Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

Siswa memperoleh hasil belajar penjasorkes setelah mereka

mengikuti proses pembelajaran selama lebih kurang tiga bulan dan

kemudian dilakukan evaluasi atau ujian tengah semester oleh guru

penjasorkes. Hasil belajar menurut Sardiman, (2007:26) meliputi: “a)

hal ikhwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif), b)

hal ikhwal personal, kepribadian atau sikap (afektif), c) hal ikhwal

kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)”.

Berdasarkan data tentang hasil belajar penjasorkes, dari 36

orang siswa diSD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang

Kabupaten Padang Pariaman, hanya 4 orang dalam kategori baik

sekali dan 9 orang dalam kategori baik, artinya sebagian besar siswa

yang terpilih menjadi sampel hasil belajar penjasorkesnya dalam

kategori sedang,kurang dan kurang sekali. Klasifikasi atau kategori ini

dilakukan berdasarkan data kelompok dalam penelitian ini dan yang

menjadi acuannya adalah nilai rata-rata kelompok tersebut.

Dengan demikian,jelaslah bahwa hasil belajar penjasorkes

siswa masih banyak yang rendah, salah satu variabel yang dapat

mempengaruhi hasil belajar penjasorkes tersebut adalah motivasi

siswa dalam olahraga. Dari hasil data motivasi olahraga yang

diperoleh dari jawaban pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai

dengan indikator motivasi, maka sebanyak 19 orang motivasi

olahraganya dalam kategori sedang, kurang dan kurang sekali. Artinya

hanya sebagian siswa yang memiliki motivasi dalam kategori baik

sekali dan baik.

Motivasi olahraga dapat diartikan sebagai kekuatan dari dalam

diri individu atau yang menggerakan dan mengarahkan, sehingga

individu tersebut terjadi perubahan tingkah laku dalam mencapai suatu

tujuan. Dalam hal ini tentunya tujuannya adalah berolahraga atau

Page 56: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

45

bagaimana tingkah lakunya atau perbuatannya dalam berolahraga.

Biasanya siswa yang memiliki motivasi yang tinggi berolahraga akan

terlihat dari sikap dan tingkah lakunya, misalnya dia rajin, tekun dan

lebih bersemangat, bergairah dan senang dalam berolahraga.

Namun menurut Setyobroto (2002:27) “motivasi berolahraga

bervariasi antara individu yang satu dengan lain karena perbedaan

kebutuhan dan kepentingan, baik disebabkan karena perbedaan

tingkat perkembangan umurnya, minat, pekerjaan dan kebutuh-

kebutuh lainnya”. Artinya bila dikaitkan dengan motivasi berolahraga

bagi anak-anak seusia Sekolah Dasar, tentunya mereka

kepentingannya untuk kebugaran jasmani dan meningkatkan

kemampuan dan keterampilan gerak, yang mungkin erat

hubungannya dengan pembelajaran penjasorkes, dan dapat

meningkatkan hasil belajar penjasorkes mereka.

Hipotesis Kedua yang diajukan di dalam penelitian ini adalah

Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan motorik

denganhasil belajar penjasorkes siswa di SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan hasil analisis data, ternyata kemampuan motorik

mempunyai hubungan secara signifikan dengan hasil belajar

penjasorkes siswa dan di terima kebenarannya secara empiris. Artinya

semakin tinggi kemampuan motorik siswa, maka berkemungkinan

semakin baik hasil belajar penjasorkes yang mereka peroleh. Siswa

untuk mendapatkan hasil belajar penjasorkes tersebut harus ikut

beberapa macam tes atau evaluasi tentang keterampilan gerak

(motorik) dalam olahraga dan pengetahuan tentang kesehatan, sesuai

dengan materi pembelajaran yang diberikan guru penjas berdasarkan

kurikulum pada semester tersebut.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar

penjasorkes tersebut erat kaitannya dengan kemampuan motorik

siswa, sehingga dengan kemampuan motorik yang baik mereka

Page 57: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

46

dengan mudah melakukan keterampilan gerak dalam pembelajaran

penjasorkes. Hal ini sesuai dengan pendapat Luthan (1988:213) yang

menyatakan bahwa “kemampuan motorik sebagai kualitas

kemampuan seseorang yang dapat mempermudah dalam melakukan

keterampilan gerak.Selain itu juga, kemampuan motorik merupakan

kualitas umum yang dapat ditingkatkan melalui latihan”.

Selanjutnya Cholik Mutohir (2004:74) menjelaskan bahwa

kemampuan motorik adalah “kapasitas seseorang dalam bergerak

dilihat dilihat dari fisik dan daya fisik yang mengacu kepada otot”.

Artinya daya fisik yang mengacu kepada otot, sangat dibutuhkan oleh

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran penjasorkes yang

banyak hubungannya dengan kemampuan fisik, misalnya saja siswa

akan berlari, memukul, mendorong, menahan, menarik, melompat dan

sebagainya dalam berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Semua ini

membutuhkan unsur-unsur kemampuan motorik.

Unsur-unsur motorik menurut Harsono (1988:155). Mengatakan

bahwa “unsur-unsur yang terkandung dalam kemampuan motorik

yaitu kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan, daya tahan

dan koordinasi gerakan”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa

unsur-unsur kemampuan motorik terdiri dari beberapa komponen

kondisi fisik seperti kelincahan, daya tahan, kecepatan dan koordinasi

gerakan dan kekuatan.

Dengan memiliki kemampuan motorik baik, siswa tentu

mempunyai daya tahan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan dan

koordinasi gerakan yang baik pula. Hal ini akan sangat berarti dalam

mengikuti proses pembelajaran, proses evaluasi pembelajaran dan

membawa dampak positif terhadap hasil belajar penjasorkes yang

mereka dapatkan, serta telah terbukti memang dalam penelitian ini

yang menyatakan terdapat hubungan yang sinigfikan antara

kemampuan motorik dengan hasil belajar penjasorkes.

Page 58: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

47

Hipotesis Ketiga yang diajukan di dalam penelitian ini adalah

Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi olahraga dan

kemampuan motorik secara bersama-sama dengan hasil belajar

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan hasil analisis data, ternyata motivasi olahraga dan

kemampuan motorik secara bersama-sama mempunyai hubungan

secara signifikan dengan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan di terima kebenarannya secara empiris. Artinya

semakin tinggi motivasi olahraga dan semakin baik kemampuan

motorik siswa, maka semakin baik pula hasil belajar penjasorkes

siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten

Padang Pariaman.

Meskipun dua variabel yang diteliti yaitu motivasi olahraga dan

kemampuan motorik ditemukan mempunyai hubungan secara

signifikan dengan hasil belajar penjasorkes siswa dan diterima

kebenaranya secara empiris, namun hasil belajar penjasorkes

sebagian besar siswa yang menjadi sampel di SD Negeri 16 Sintoga

Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman masih

rendah. Dua variabel penyebabnya adalah rendahnya motivasi

olahraga siswa dan tingkat kemampuan motorik siswa, gambaran data

tentang kedua variabel ini dapat dilihat pada halaman 35 dan 36.

Hasil belajar penjasorkes tidak hanya dipengaruhi oleh variabel

motivasi olahraga dan kemampuan motorik saja, melainkan banyak

variabel lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar penjasorkes

siswa. Diantaranya sarana dan prasarana pembelajaran, kemampuan

guru dalam mengajar dan pemilihan metode dan media yang tepat

untuk suatu materi pembelajaran, status gizi dan kesegaran jasmani

siswa juga dapat mempengaruhi kesiapan siswa dalam belajar, begitu

juga dengan lingkungan belajar. Lingkungan yang aman dan nyaman

bagi siswa untuk melakukan aktivitas bermain misalnya tentu akan

Page 59: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

48

dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, sehingga mereka

serius, rajin dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Jadi dapat

dikatakan bahwa banyak faktor yang perlu diketahui, dipahami dan

dimengerti serta dapat mempengaruhi hasil belajar penjasorkes.

Semua ini merupakan tanggung jawab bersama, baik siswa, guru dan

orang tua, karena orang tua penting memberikan perhatian dan

pengawasan terhadap anaknya dalam belajar, sehingga hasil belajar

dapat ditingkatkan.

Page 60: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kepada hasil analisis dan dan pembahasan yang telah

di uraikan pada bagian terdahulu, maka pada bab ini dapat ditarik

kesimpulan dan saran yakni sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Motivasi olahraga mempunyai hubungan secara signifikan

dengan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

dan diterima kebenarannya secara empiris, karena ditemukanrhitung

0,341> rtabel 0,329 dan thitung = 2,11> ttabel 1,69 05.0 .

2. Kemampuan motorik mempunyai hubungan secara signifikan

dengan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

dan diterima kebenarannya secara empiris, karena ditemukan rhitung

0,402 > rtabel 0,329 dan thitung = 2,56 > t tabel 1,69 05.0 .

3. Motivasi olahraga dan kemampuan motorik secara bersama-

sama mempunyai hubungan secara signifikan dengan hasil belajar

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dan diterima

kebenarannya secara empiris, karena ditemukan rhitung = 0,487> rtabel

0,329 dan Fhitung = 5,13> Ftabel 3,29.

B. Saran

Beradasarkan kepada kesimpulan dalam penelitian ini, maka

disarankan kepada:

1. Guru agar lebih meningkatkan kreaktivitas dalam mengajar

mungkin dengan mengembangkan model-model pembelajaran,

sehingga motivasi siswa dapat ditingkatan.

2. Siswa agar menyadari bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan

dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan, misalnya saja cara

Page 61: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

50

belajar dan kemampuan motorik harus ditingkatkan dan

sebagainya.

3. Orang tua atau wali murid agar memperhatikan keseimbangan

kebutuhan gizi anaknya, karena hal ini berpengaruhi terhadap hasil

belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

4. Pihak sekolah agar melengkapi sarana dan prasarana

pembelajaran, sehingga kemampuan motorik siswa dapat

ditingkatkan dan mengadakan kerjasama dengan dinas kesehatan

tentang pemahaman dan pentingnya keseimbangan gizi dengan

aktvitas yang mereka lakukan, sehingga siswa tidak mengalami

kelebihan berat badan.

Page 62: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

51

DAFTAR PUSTAKA

Arsil, 2010. Evaluasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Malang: Wineka

Media.

Depdiknas, 2000. Dasar-Dasar Kepelatihan Olahraga. Jakarta: Proyek

Pendidikan Jasmani Luar Biasa.

----------, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta.

Dimyati, 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineke Cipta.

Gusril, 2005. Model Pengembangan Motorik Siswa Sekolah Dasar.

Padang: FIK-Universitas Negeri Padang.

Gusril, 2006. Model Pengembangan Motorik Siswa Sekolah Dasar.

Padang: FIK-Universitas Negeri Padang.

Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: P2LPTK.

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini, Kajian Para Pakar.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kiram, Yanuar. 1994. Belajar Motorik.Padang: FIK Universitas Negeri

Padang.

----------. 2004. Belajar Motorik.Padang: FIK Universitas Negeri Padang.

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik : Pengantar Teori dan

Metode. Jakarta: Depdikbud.

--------, 2001. Mengajar Untuk Belajar Dalam Pendidikan Jasmani.

Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Yakarta : PT. Rineka Cipta.

Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Mutohir, T. Cholik (2004). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-Anak,

Jakarta“ PPKKO, Dirjen Olahraga Depdiknas.

Prayitno, 1973. Motivasi Belajar. Jakarta P2LPTK.

Riduwan, 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan

Peneliti Pemula. Jakrta: Alfabeta.

Page 63: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

52

Sardiman, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Setyobroto, 2002. Psikologi Olahraga. Jakarta: Percetakan Universitas

Negeri Jakarta.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhi. Jakarta.

PT. Rineka Cipta.

Sudjana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukintaka, 2004. Teori Pendidikan Jasmani: Filosofi Pembelajaran Dan

Masa Depan. Bandung: Nuansa.

Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rusda Karya.

Syaiful. 1994. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20, Tahun 2003. Tentang Sistim

Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: Pt Raja

Grafindo Persada.

Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Page 64: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

53

KISI-KISI ANGKET

No Variabel Indikator Nomor Soal

1 Motivasi

instrinsik

a) Tekun

b) Giat

c) Disiplin

d) Semangat

e) Perasaan

1,2,3,4,5,6,7,

8,9,10,11,12,

13,14,15

2. Motivasi

ekstrinsik

a) Pujian

b) Hadiah

c) Guru penjas

d) Teman sebaya

e) Orang tua

f) Lingkungan

16,17,18,19,20

,21,22,23,24,25,

26,27,28,29.30

Page 65: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

54

FORMAT PENGISIAN ANGKET

Isilah angket dibawah ini dengan baik dan benar sesuai dengan pendapat

kamu!

1. Isilah dengan tanda silang (x) pada setiap pertanyaan yang kamu

anggap benar

2. Setiap jawaban yang kamu berikan dijamin kerahasiaannya.

Nama :

Tempat/Tanggal Lahir :

Usia :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Nama Sekolah :

Page 66: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

55

ANGKET PENELITIAN

No Pertanyaan Jawaban

1 2 3 4

Ya Tidak

Motivasi Instrinsik

1 Apakah kamu punya keinginan sendiri untuk

berolahraga?

2 Kamu senang mengikuti pembelajaran

penjasorkes karena ada materi permainan

olahraga ?

3 Apakah setiap ada kegiatan bermain dalam

suatu cabang olahraga selalu kamu inginkan ?

4 Pada saat belajar penjasorkeskamu selalu

mengikuti dengan rajin dan serius?

5 Apakah mata pelajaran penjasorkes adalah

mata pelajaran yang paling kamu senangi ?

6 Merasa kurang senang apabila kamu tidak

diikutkan dalam kegiatan bermain atau

berolahraga?

7 Apakah kamu tahu dengan rajin berolahraga

dapat meningkatkan kemampuan motorik ?

8 Dalam mengikuti latihan dan bermain olahraga,

apakah kamu selalu yang terbaik?

9 Walaupun kesehatan fisik kamu tidak fit, apakah

kamu akan tetap bersemangat

mengikutipermainan sepakbola atau permainan

olahraga lainnya?

10 Apakah kamu tidak merasa kecewa apabila

tidak dikutkan bermain dengan teman sebaya?

Page 67: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

56

11 Apakah kamu punya inisiatif sendiri untuk

bermain dengan teman-teman, meskipun tidak

dalam pembelajaran penjasorkes?

12 Apakah kamu selalu memahami dan mengerti

setiap kegiatan olahraga yang kamu lakukan?

13 Apakah kamu merasa marah apabila diganggu

teman dalam bermain?

14 Apakah kamu suka bermain sepakbola untuk

mengisi waktu luang di sore hari?

15 Apakah kamu ikut berolahraga karena ingin

mengembangkan keterampilan dan kemampuan

yang kamu miliki?

Motivasi Ekstrinsik

16 Menyenangi kegiatan olahraga karena kamu

ingin dipuji orang lain ?

17 Apakah orang tua kamu memberkan

kesempatan untuk bermain atau berolahraga ?

18 Apakah kamu selaju rajin dan tekun berolahraga

hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus

dalam mata pelajaran penjasorkes?

19 Apakah dalam setiap kegiatan latihan dan

bermain olahraga, kamu selalu ingin bersaing

dengan teman-teman ?

20 Setiap kegiatan olahraga yang kamu lakukan,

karena diajakoleh teman kamu?

21 Apakah lingkungan tempat tinggal kamu punya

lapangan tempat bermain yang membuat kamu

senang untuk berolahraga?

22 Bermain sepak bola atau bolavoli merupakan

olahraga yang paling kamu sukai ?

Page 68: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

57

23 Apakah peralatan olahraga seperti bola, net,

raket dan lapangan yang baik dan cukup

tersedia di sekolah yang membuat kamu tertarik

untuk berolahraga ?

24 Tanpa berpakaian olahraga yang lengkap kamu

tetap bersemangat mengikuti kegiatan olahraga

dan bermain di lapangan ?

25 Apakah kamu selalu diikuti sertakan dalam

pertandingan olahraga di sekolah kamu?

26 Buk guru yang cantik dan pak guru yang gagah,

itukah yang membuat kamu tertarik dan senang

bermain atau berolaharaga ?

27 Apakah kamu punya keinginan untuk berlatih

dan bermain dalam cabang olahraga prestasi

seperti sepakbolamini, bola basket dan bolavoli

mini, dan sepak takraw untuk menjadi yang

terbaik di sekolah kamu ?

28 Apakah kamu senang belajar olahraga senam,

meskipun belajarnya dilakukan di atas rumput

karena sekolah tidak punya ?

29 Latihan olahraga bela diri seperti karate,

taekuwondo kamu juga ikutikarena kamu ingin

menjadi anak kuat ?

30 Apakah kamu terbiasa dengan kesekolah

dengan berjalan kaki ?

Page 69: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

58

REKAP DATA MOTIVASI

OLAHRAGA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Agung Prayuda 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

2 Aldo Renoldi 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26

3 Anggi Aldila Putra 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

4 Yogi Isra 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 26

5 Yusuf Rahmad Dani 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

6 Rahmad Setia Putra 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

7 Ridal Bastian 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

8 Muhamad Arifan 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18

9 Zikri Alfitrah 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 16

10 Ari Wahyudi 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

11 Riski Wahyudi 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 21

12 M. Fahrezi Ramadoni 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

13 Salman Alfarisi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27

14 Fikri Alfarisi 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 17

15 Dimas Aidil Masoni 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

16 Rafi Alfino 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

17 Khairul Fuadi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

18 Wahyuda Marnur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

19 Genta Putra Pesada 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26

20 Ferdi Septian Putra 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 19

21 David Hidayatullah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

22 Doni Hidayatullah 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 23

23 Aris Cokro Bintoro 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

24 Wahyudi Ozi S 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22

25 Doni Kusuma 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

26 Muhamad Reza A 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22

27 Septiawan Riski M 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

28 Deni Saputra 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22

29 M. Alfarezi 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21

30 M. Ilham 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

31 Alfindo Erianto 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 24

32 Novrianto Ramadoni 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 20

33 Rahmad Illahi 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 22

34 Feri Fernando M 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 25

35 Azwarman 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 22

36 Novrianto Rahmadan 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 24

No NamaNomor Soal

JML

Page 70: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

59

REKAP HASIL DATA TES KEMAMPUAN MOTORIK

No Nama Kelincahan T- Score Nilai Kelentukan T- Score NilaiKoordinasi

Mata-KakiT- Score Nilai

Kemampuan

Motorik

1 Agung Prayuda 12 56.79 18.93 30.2 36.7 12.23 5 55.3 18.43 17

2 Aldo Renoldi 13 43.21 14.4 30.1 36.36 12.12 2 36.83 12.28 13

3 Anggi Aldila Putra 14 29.64 9.88 30 36.02 12 7 67.62 22.54 15

4 Yogi Isra 12 56.79 18.93 30.5 37.72 12.57 4 49.14 16.38 16

5 Yusuf Rahmad Dani 13 43.21 14.4 30.7 38.4 12.8 3 42.99 14.33 14

6 Rahmad Setia Putra 11 56.79 18.93 35 53.03 17.68 4 49.14 16.38 18

7 Ridal Bastian 12 29.64 9.88 40 70.05 23.35 4 49.14 16.38 17

8 Muhamad Arifan 13 56.79 18.93 35.7 55.42 18.47 5 55.3 18.43 19

9 Zikri Alfitrah 14 29.64 9.88 30.2 36.7 12.23 2 36.83 12.28 11

10 Ari Wahyudi 11 56.79 18.93 35 53.03 17.68 6 61.46 20.48 19

11 Riski Wahyudi 12 43.21 14.4 35.2 53.72 17.9 3 42.99 14.33 16

12 M. Fahrezi Ramadoni 13 56.79 18.93 30 36.02 12 5 55.3 18.43 16

13 Salman Alfarisi 13 56.79 18.93 35.1 53.37 17.79 7 67.62 22.54 20

14 Fikri Alfarisi 12 56.79 18.93 30.2 36.7 12.23 3 42.99 14.33 15

15 Dimas Aidil Masoni 12 43.21 14.4 35.2 53.72 17.9 5 55.3 18.43 17

16 Rafi Alfino 13 56.79 18.93 35.2 53.72 17.9 2 36.83 12.28 16

17 Khairul Fuadi 13 56.79 18.93 35 53.03 17.68 2 36.83 12.28 16

18 Wahyuda Marnur 12 43.21 14.4 36.1 56.78 18.92 4 49.14 16.38 17

19 Genta Putra Pesada 13 56.79 18.93 30.7 38.4 12.8 5 55.3 18.43 17

20 Ferdi Septian Putra 15 43.21 14.4 30.5 37.72 12.57 2 36.83 12.28 13

21 David Hidayatullah 12 56.79 18.93 34.2 50.31 16.77 4 49.14 16.38 17

22 Doni Hidayatullah 13 56.79 18.93 36.5 58.14 19.38 6 61.46 20.48 20

23 Aris Cokro Bintoro 11 56.79 18.93 32 42.82 14.27 4 49.14 16.38 17

24 Wahyudi Ozi S 14 43.21 14.4 36 56.44 18.81 4 49.14 16.38 17

25 Doni Kusuma 13 56.79 18.93 31.2 40.1 13.37 4 49.14 16.38 16

26 Muhamad Reza A 12 56.79 18.93 37.4 61.2 20.4 5 55.3 18.43 19

27 Septiawan Riski M 13 43.21 14.4 39.1 66.99 22.33 8 73.78 24.59 20

28 Deni Saputra 14 56.79 18.93 31.3 40.44 13.48 4 49.14 16.38 16

29 M. Alfarezi 11 56.79 18.93 37.2 60.52 20.17 6 61.46 20.48 20

30 M. Ilham 12 56.79 18.93 36 56.44 18.81 6 61.46 20.48 19

31 Alfindo Erianto 14 29.64 9.88 37.3 60.86 20.29 4 49.14 16.38 16

32 Novrianto Ramadoni 12 56.79 18.93 36.4 57.8 19.26 2 36.83 12.28 17

33 Rahmad Illahi 12 56.79 18.93 35.5 54.74 18.24 5 55.3 18.43 19

34 Feri Fernando M 14 29.64 9.88 34 49.63 16.54 2 36.83 12.28 13

35 Azwarman 12 56.79 18.93 36.2 57.12 19.04 3 42.99 14.33 17

36 Novrianto Rahmadan 12 56.79 18.93 37 59.84 19.95 2 36.83 12.28 17

Nilai Rata-rata 12.61 34.11 4.14

Simpangan Baku 0.99 2.94 1.62

Page 71: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

60

REKAP DATA HASIL BELAJAR PENJASORKES

No Nama Hasil Belajar Penjasorkes

1 Agung Prayuda 66

2 Aldo Renoldi 73

3 Anggi Aldila Putra 73

4 Yogi Isra 73

5 Yusuf Rahmad Dani 70

6 Rahmad Setia Putra 70

7 Ridal Bastian 77

8 Muhamad Arifan 72

9 Zikri Alfitrah 69

10 Ari Wahyudi 70

11 Riski Wahyudi 70

12 M. Fahrezi Ramadoni 65

13 Salman Alfarisi 75

14 Fikri Alfarisi 65

15 Dimas Aidil Masoni 71

16 Rafi Alfino 74

17 Khairul Fuadi 74

18 Wahyuda Marnur 78

19 Genta Putra Pesada 68

20 Ferdi Septian Putra 66

21 David Hidayatullah 65

22 Doni Hidayatullah 78

23 Aris Cokro Bintoro 70

24 Wahyudi Ozi S 68

25 Doni Kusuma 64

26 Muhamad Reza A 75

27 Septiawan Riski M 75

Page 72: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

61

28 Deni Saputra 67

29 M. Alfarezi 76

30 M. Ilham 67

31 Alfindo Erianto 67

32 Novrianto Ramadoni 70

33 Rahmad Illahi 70

34 Feri Fernando M 64

35 Azwarman 73

36 Novrianto Rahmadan 70

Page 73: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

62

UJI NORMALITAS VARIABEL MOTIVASI BEROLAHRAGA (X1)

No Xi zi Fr(zi) Fcum (zi) Luas Kurva

Normal Baku F(zi) S(zi) │F(zi)-S(zi)│

1 16 -2.49 1 1 0.4936 0.0064 0.0278 0.0214

2 17 -2.14 1 2 0.4838 0.0162 0.0556 0.0394

3 18 -1.80 1 3 0.4641 0.0359 0.0833 0.0474

4 19 -1.45 1 4 0.4265 0.0735 0.1111 0.0376

5 20 -1.10 1 5 0.3643 0.1357 0.1389 0.0032

6 21 -0.76 3 8 0.2764 0.2236 0.2222 0.0014

7 22 -0.41 6 14 0.1591 0.3409 0.3889 0.0480

8 23 -0.07 5 19 0.0279 0.4721 0.5278 0.0557

9 24 0.28 3 22 0.1103 0.6103 0.6111 0.0008

10 25 0.63 6 28 0.2357 0.7357 0.7778 0.0421

11 26 0.97 5 33 0.3340 0.8340 0.9167 0.0827

12 27 1.32 2 35 0.4066 0.9066 0.9722 0.0656

13 29 2.01 1 36 0.4778 0.9778 1.0000 0.0222

Mean 23.19

SD 2.89

Max 29 Lobservasi 0.083 < Ltabel 0,148

Min 16

Median 23

Keterangan :

zi = Skor baku

F(zi) = Peluang skor baku

S(zi) = Proporsi skor baku

Fr(zi) = Frekuensi skor baku

Fcum (zi) = Frekuensi kumulatif skor baku

Page 74: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

63

UJI NORMALITAS VARIABEL KEMAMPUAN MOTORIK (X2)

No Xi zi Fr(zi) Fcum (zi) Luas Kurva

Normal Baku F(zi) S(zi) │F(zi)-S(zi)│

1 11 -2.46 1 1 0.4931 0.0069 0.0278 0.0209

2 13 -1.78 3 4 0.4625 0.0375 0.1111 0.0736

3 14 -1.33 1 5 0.4082 0.0918 0.1389 0.0471

4 15 -0.88 2 7 0.3106 0.1894 0.1944 0.0050

5 16 -0.54 8 15 0.2054 0.2946 0.4167 0.1221

6 17 -0.07 11 26 0.0279 0.5921 0.7222 0.1301

7 18 0.47 1 27 0.1808 0.6808 0.7500 0.0692

8 19 0.88 5 32 0.3106 0.8106 0.8889 0.0783

9 20 1.38 4 36 0.4162 0.9162 1.0000 0.0838

Mean 16.67

SD 2.12

Max 20 Lobservasi 0.130 < Ltabel 0,148

Min 11

Median 17

Keterangan :

zi = Skor baku

F(zi) = Peluang skor baku

S(zi) = Proporsi skor baku

Fr(zi) = Frekuensi skor baku

Fcum (zi) = Frekuensi kumulatif skor baku

Page 75: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

64

UJI NORMALITAS VARIABEL HASIL BELAJAR PENJASORKES

No Xi zi Fr(zi) Fcum (zi) Luas Kurva

Normal Baku F(zi) S(zi) │F(zi)-S(zi)│

1 64 -1.62 2 2 0.4474 0.0526 0.0556 0.0030

2 65 -1.37 3 5 0.4147 0.0853 0.1389 0.0536

3 66 -1.12 2 7 0.3686 0.1314 0.1944 0.0630

4 67 -0.87 3 10 0.3078 0.1922 0.2778 0.0856

5 68 -0.62 2 12 0.2324 0.2676 0.3333 0.0657

6 69 -0.37 1 13 0.1443 0.3557 0.3611 0.0054

7 70 -0.12 8 21 0.0478 0.4522 0.5833 0.1311

8 71 0.12 1 22 0.0478 0.5478 0.6111 0.0633

9 72 0.37 1 23 0.1443 0.6443 0.6389 0.0054

10 73 0.62 4 27 0.2324 0.7324 0.7500 0.0176

11 74 0.87 2 29 0.3078 0.8078 0.8056 0.0022

12 75 1.12 3 32 0.3686 0.8686 0.8889 0.0203

13 76 1.37 1 33 0.4147 0.9147 0.9167 0.0020

14 77 1.62 1 34 0.4474 0.9474 0.9444 0.0030

15 78 1.87 2 36 0.4693 0.9693 1.0000 0.0307

Mean 70.50

SD 4.02

Max 78 Lobservasi 0.131 < Ltabel 0,148

Min 64

Median 70

Keterangan :

zi = Skor baku

F(zi) = Peluang skor baku

S(zi) = Proporsi skor baku

Fr(zi) = Frekuensi skor baku

Fcum (zi) = Frekuensi kumulatif skor baku

Page 76: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

65

UJI HIPOTESIS X2Y

No X2 X22 Y Y

2 X2Y

1 17 273 66 4356 1091

2 13 167 73 5329 944

3 15 219 73 5329 1081

4 16 255 73 5329 1165

5 14 192 70 4900 969

6 18 312 70 4900 1236

7 17 273 77 5929 1273

8 19 346 72 5184 1340

9 11 131 69 4761 791

10 19 362 70 4900 1332

11 16 242 70 4900 1088

12 16 271 65 4225 1070

13 20 390 75 5625 1481

14 15 230 65 4225 986

15 17 286 71 5041 1201

16 16 268 74 5476 1211

17 16 265 74 5476 1206

18 17 275 78 6084 1292

19 17 280 68 4624 1137

20 13 171 66 4356 864

21 17 301 65 4225 1128

22 20 384 78 6084 1529

23 17 273 70 4900 1157

24 17 273 68 4624 1124

25 16 263 64 4096 1038

26 19 371 75 5625 1444

27 20 418 75 5625 1533

28 16 264 67 4489 1090

29 20 394 76 5776 1509

30 19 377 67 4489 1300

31 16 241 67 4489 1039

32 17 283 70 4900 1178

33 19 344 70 4900 1297

34 13 166 64 4096 826

35 17 304 73 5329 1272

36 17 291 70 4900 1193

∑ 600 10155 2538 179496 42416

Page 77: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

66

KORELASI GANDA

Variabel Y X1 X2

Y

0,341 0,402

X1 0,341

0,174

X2 0,402 0,174

Rumus Korelasi Ganda

rhitung 0,487 > rtabel 0,329

Fh = =

Fh = = 5,13

Ft = 3,29

Kriteria pengujian adalah, apabila F hitung > F table, maka Ho

ditolak dan berarti Ha diterima. Ternyata 5,13 > 3,29 pada £ 0,05.

Harga F table 3,29 dengan dk penyebut n – k – 1 = 33 dan dk

pembilang k = 2

2.1

2

2

1

2

.2.11

)2.1).(.2).(.1(2

XX

Yxxr

XrXYrXYrXYXrYxrR

Page 78: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

67

Page 79: HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN MOTORIK …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/... · Kabupaten Padang Pariamanyaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari

68