KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN...

80
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LONG PASSING PEMAIN SEPAKBOLA SSB BINTANG SELATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kepelatihan Universitas Negeri Padang Oleh: HENDRA 2008/07004 JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Transcript of KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN...

  • KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LONG PASSING PEMAIN SEPAKBOLA

    SSB BINTANG SELATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kepelatihan Universitas Negeri Padang

    Oleh:

    HENDRA 2008/07004

    JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

  • HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI Judul : Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Panjang

    tungkai Terhadap Kemampuan Long Passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan

    Nama : Hendra NIM/BP : 07004 /2008 Program studi : Ilmu Keolahragaan Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan

    Padang, Agustus 2012

    Disetujui oleh:

    Pembimbing I

    Drs. Maidarman, M.Pd NIP. 196005071985031004

    Pembimbing II

    Drs. Zalfendi, M.Kes NIP. 195906021985031003

    Menyetujui

    Ketua Jurusan Kepelatihan Olahraga

    Drs. Maidarman, M.Pd NIP. 96005071985031004

  • HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI

    Dinyatakan Lulus Setelah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan

    Universitas Negeri Padang Judul : Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Panjang tungkai

    Terhadap Kemampuan Long Passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan

    Nama : Hendra Nim : 07004/2008 Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Fakultas : Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

    Padang, Agustus 2012

    Tim Penguji

    Nama Tanda Tangan

    Ketua : Drs. Maidarman, M.Pd. 1.______________

    Sekretaris : Drs. Zalfendi, M.Kes. 2. ______________

    Anggota : Drs. Hendri Irawadi, M.Pd. 3. ______________

    Drs. Umar, MS.,AIFO 4. ______________

    Padli, S.Si.,M.Pd. 5. ______________

  • Maha suci engkau, tidak ada yang kami ketahui selain yang telah

    engkau ajarkan kepada kami (Qs : Al-baqarah : ayat 32)

    Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan maka

    Apabila kamu telah selesai (dari semua urusan) Kerjakanlah sungguh-sungguh (urusan) yang lain

    Dan hanya kepada Allah kamu berharap (Qs : Al-Insyirah : ayat 6-8)

    Ya Allah…

    Lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah segala urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti Perkataanku, tambahkanlah kepadaku ilmu dan pengetahuan

    (At Thaha: 25,28,119)

    Seandainya aku boleh memilih Biarlah aku menjadi bintang atau bulan Yang tidak angkuh ketika bertahta Dan tidak mengeluh ketika terbenam Biar aku menjadi sang fajar Yang gigih mengusir kelam, Namun rela menyingkir untuk memberi tempat bagi sang surya Yang lebih cemerlang

    Walau dengan berbagai rintangan ku hadapi Kadang seakan tak terbatas siang dan malam Ku terus melangkah dengan sekeping keterbatasan jiwa Demi untuk meraih semua cita-cita Karena ku yakin… Akan ada lentera yang tersembunyi di balik gelapnya malam

    Ya Allah… Ku menyadari sepenuhnya apa yang kuperbuat Sampai saat ini belum mampu untuk membalas walau setetes dari keringat orang tuaku dan keluargaku. Karenanya ya Allah… Hamba memohon jadikanlah keringat mereka sebagai mutiara yang kemilau saat aku dalam kegelapan Jadikanlah kelelahan mereka sebagai kendaraan saat aku dalam kepayahan dan Jadikanlah tetes air mata mereka sebagai cambuk untuk mendorong semangatku

  • 31 Hari ini ya allah…Tiada kata yang terucap selain syukur berkepanjangan padamu atas karya kecilku ini, ya… Allah…Ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang orang yang aku sayangi…

    Kepada yang teristimewa Bapak ku Syarial (Sinam)& Mak ku Mariati (Eti) yang sangat kusayangi dan kucintai…Dengan cinta kasih dari kalianlah aku tumbuh dan menuai setitik keberhasilan yang besar dalam hidupku, dengan doa dan usaha dari Bak dan Mak juga akhirnya aku dapat menyelesaikan studiku ini. Hanya sekuntum mawar bersampul biru dan tiga hurup (S.Pd) mengiring namaku yang bisa ku persembahkan kepada Bak & Mak. Bak & Mak terimala karya terbaik pangeranmu ini sebagai bakti dan mampu membuatmu bangga memiliki aku. Bak & Mak adalah motivasi hidupku...

    Untuk abang-abangku tersayang (Afrianto (af),Budi Hermansa (budi) & Adik-adikku (Bobi Putra (bobi),Widia Gusnita (widia) makasih u’ segala bantuan, dukungan, do’a, dan semangatnya. Karena bantuan abang dan Adik2 aku bisa menyelesaikan semua ini. U’ Kak ipar dan keponakan-keponakanku Sekeluarga Yang berada di JAMBI Dan dikampung, makasih juga u’ perhatian & supportnya. Moga semua ponakanku menjadi anak yang shaleh dan slalu berbakti pada orangtua. Terima kasih juga buat teman hatiku Yusika Wijayanti (Ayu) yang telah memberikan dukungan dan motivasi serta selalu setia menemani hari-hariku.... Terimakasih u’ semuanya... I Love U All. Moga suatu saat nanti aku mampu mewujudkan harapan keluarga semuanya. Aamiiin.........

    Ucapan terimakasih juga kupersembahkan untuk guru2ku & dosen2ku dimanapun mereka berada saat ini. Karena dengan ilmu yang engkau berikan aku bisa meraih cita2. Jasamu sangat berharga dan takkan pernah terbalas olehku. Terimakasih para guruku !!!

    Buat sahabat2ku,,,,,,,, makasih ya,,,, karena dah memberikan nuansa

    tersendiri dalam hidupku.. Makasih u’ kebersamaanya, makasih u’ bantuan dan semangatnya selama ini..... Ternyata kekecewaan mengajarkan kita arti kehidupan. Teruskanlah perjuangan meski penuh dengan rintangan. Moga tercapai apa yang dicita2kan. Amiiin....

    Skripsi ini kupersembahkan untuk : Kedua orang tuaku, saudaraku, Serta Semua insan yang telah

    Membantuku. HENDRA S.pd

  • ABSTRAK

    Hendra 2012: Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Panjang tungkai Terhadap kemampuan long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan

    Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap fenomena yang terjadi di

    lapangan, bahwa masih rendahnya kemampuan long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. Masalah inilah diduga disebabkan karena rendahnya daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai serta kemampuan long passing.

    Jenis penelitian ini adalah korelasional. Populasi penelitian ini seluruh Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar dan ikut aktif mengikuti latihan, sedangkan sampel diambil secara purposive sampling sehingga diperoleh sampel yaitu hanya pemain di atas 21 tahun sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2012, sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di lapangan Klub SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. Daya ledak otot tungkai dengan menggunakan vertical jump, panjang tungkai dengan meteran, dan kemampuan long passing . Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis product moment.

    Berdasarkan dari hasil analisis data menunjukkan bahwa; 1) terdapat sumbangan (kontribusi) daya ledak otot tungkai dengan kemampuan long passing sebesar 24,60%, 2) terdapat sumbangan (kontribusi) panjang tungkai dengan kemampuan long passing sebesar 21,50%, 3) terdapat sumbangan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan long passing sebesar 34,74%. Dan disarankan kepada pelatih dan pemain agar meningkatkan kemampuan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan memberikan latihan khusus.

    Kata kunci: Daya ledak otot tungkai

    i

  • KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas

    limpahan rahmat dan karunia -Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    penulisan skripsi yang berjudul “Kontribusi Daya ledak Otot Tungkai dan

    Panjang Tungkai terhadap kemampuan Long Passing Pemain Sepakbola

    SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan ”.

    Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini peneliti banyak

    menerima bantuan berupa moril dan materil dari berbagai pihak, untuk itu dengan

    hati yang tulus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

    1. Drs. Arsil, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

    Negeri Padang. Yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam

    menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

    Padang.

    2. Bapak Drs. Maidarman, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

    Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang sekaligus

    pembimbing I dan Bapak Drs. Zalfendi, M.Kes sebagai Pembimbing II

    dengan tulus, ikhlas serta sepenuh hati telah meluangkan waktu untuk

    memberikan bimbingan, pemikiran dan pengetahuan kepada penulis sehingga

    dapat menyelesaikan skripsi ini.

    3. Bapak Drs. Umar Nawawi, M.S. AIFO, Bapak Drs. Hendri Irawadi, M.Pd dan

    Bapak Padli, S.Si.,M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan

    masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

    ii

  • 4. Bapak/Ibu Staf Pengajar dan Administrasi Kepegawaian Fakultas Ilmu

    Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

    5. Kedua orang tuaku tercinta dan seluruh keluarga yang telah memberikan

    dukungan moril maupun materil hingga penyelesaian skripsi ini.

    6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa kepelatihan BP 2008 Fakultas Ilmu

    Keolahragaan Universitas Negeri Padang yang tidak bisa disebutkan satu per

    satu.

    Semoga bantuan, bimbingan dan petunjuk yang bapak/ibu, dan rekan-

    rekan menjadi amal saleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

    SWT.

    Akhirnya peneliti do’akan semoga amal yang telah diberikan mendapat

    imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

    pembaca semua, amin.

    Padang, Juli 2012

    Peneliti

    iii

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK....................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

    B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7

    C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7

    D. Perumusan Masalah ........................................................................ 8

    E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

    F. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 9

    BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    A. Kajian Teori ................................................................................... 10

    B. Kerangka Konseptual .................................................................... 19

    C. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 21

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ............................................................................... 22

    B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 22

    C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 22

    D. Defenisi Operasional ...................................................................... 24

    E. Variabel dan Data ........................................................................... 24

    F. Jenis data dan Sumber .................................................................... 25

    iv

  • G. Instrumen Penelitian ....................................................................... 25

    H. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 30

    I. Teknik Analisis Data ..................................................................... 30

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Analisis Deskriptif .......................................................................... 32

    B. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 36

    C. Pembahasan .................................................................................... 39

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ..................................................................................... 44

    B. Saran ............................................................................................... 44

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46

    LAMPIRAN .................................................................................................... 47

    v

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1. Populasi Penelitian .................................................................................... 23

    2. Distribusi frekuensi daya ledak otot tungkai.............................................. 32

    3. Distribusi frekuensi Panjang tungkai ......................................................... 33

    4. Distribusi frekuensi kemampuan long passing .......................................... 35

    5. Rangkuman Uji Normalitas dengan Uji Liliefors ...................................... 36

    6. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi daya ledak otot tungkai, Panjang tungkai, dan Kemampuan long passing ..................................................... 38

    vi

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Teknik menendang jarak jauh ................................................................... 13

    2. Otot Tungkai Atas dan Bawah ................................................................... 18

    3. Kerangka konseptual .................................................................................. 20

    4. Posisi Berdiri Vertical Jump ...................................................................... 26

    5. Loncat Tegak (Vertical Jump) ................................................................... 27

    6. Sikap pelaksanaan kemampuan menendang .............................................. 29

    7. Histogram daya ledak otot tungkai............................................................. 33

    8. Histogram Panjang tungkai ........................................................................ 34

    9. Histogram Kemampuan long passing ........................................................ 35

    vii

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Data hasil daya ledak otot tungkai ............................................................ 47

    2. Data hasil Penelitian daya ledak otot tungkai, panjang tungkai, dan kemampuan long passing .......................................................................... 48

    3. Uji Normalitas daya ledak otot tungkai (X 1) dengan Uji Liliefor .............. 49

    4. Uji Normalitas panjang tungkai (X2) Dengan Uji Liliefors ..................... 50

    5. Uji Normalitas kemampuan long passing(Y)Dengan Uji Liliefors….... .. 51

    6. Tabel Analisis Korelasi Sederhana X1 Dengan Y ...................................... 52

    7. Tabel Analisis Korelasi Ganda X1 DAN X2 dengan Y............................. 56

    8. Nilai Kritis L untuk uji Liliefors ................................................................ 58

    9. Tabel t......................................................................................................... 59

    10. Foto Dokumentasi penelitian .................................................................... 61

    11. Surat Izin penelitian dari FIK UNP ......................................................... 65

    12. Surat Izin telah melakukan penelitian ....................................................... 66

    viii

  • BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Olahraga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas

    hidup manusia Indonesia secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial dalam

    mewujudkan masyarakat yang maju, adil, sejahtera, dan demokratis. Hal ini

    juga dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 pasal 4 tentang

    tujuan keolahragaan nasional yang berbunyi:

    Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa, (2005:6).

    Dalam rangka meningkatkan olahraga sebagai salah satu upaya untuk

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka kegiatan olahraga yang

    dilakukan tidak hanya sekedar memasyarakatkan olahraga dan

    mengolahragakan masyarakat agar masyarakat Indonesia selalu memiliki jiwa

    dan raga yang sehat dan segar jasmani. Olahraga juga dilaksanakan untuk

    menghasilkan suatu prestasi yang bertujuan untuk memperoleh penghargaan

    dan mengharumkan nama bangsa baik secara Nasional maupun Internasional.

    Dimana untuk menghasilkan prestasi tersebut seorang pemain atau

    olahragawan harus berlatih dan bertanding agar bisa mencapai suatu prestasi

    yang maksimal.

    1

  • 2

    Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang

    sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik

    dikota-kota maupun didesa-desa. Di Indonesia, sepakbola merupakan salah

    satu cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina. Hal ini terbukti dengan

    banyaknya klub-klubsepakbola yang melakukan pembinaan secara kontiniu.

    Pemain Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Selatan merupakan salah

    satu klub di Kabupaten Pesisir Selatan yang terus melakukan pembinaan untuk

    menghasilkan pemain -pemain sepakbola yang berprestasi.Dimana para pelatih

    maupun pemain berusaha untuk melakukan berbagai usaha agar bisa mencapai

    prestasi yang maksimal dalam sepakbola.

    Pembinaan dan peningkatan prestasi dalam olahraga memerlukan

    perencanaan dan dilaksanakan dengan baik, selain itu untuk mencapai prestasi

    olahraga yang optimal banyak faktor yang mempengaruhi bagi olahragawan

    seperti yang diungkapkan oleh Syafruddin (1999:22) yang menyatakan ada

    dua faktor yang mempengaruhi dalam meraih suatu prestasi, faktor tersebut

    adalah faktor eksternal dan faktor internal. Yang dimaksud dengan faktor

    internal adalah faktor kemampuan fisik, teknik, dan mental (psikis) pemain,

    sedangkan faktor eksternal adalah yang timbul dari luar dari pemain seperti

    sarana dan prasarana, pelatih dan Pembina, guru olahraga, keluarga, makanan

    yang bergizi dan lain sebagainya.

    Adapun tujuan utama dalam permainan sepakbola adalah mencetak gol

    sebanyak-banyaknya kegawang lawan dan menjaga gawang sendiri agar tidak

    kemasukan bola dari lawan.Dalam suatu pertandingan sepakbola, kerjasama

  • 3

    dan keberhasilam team sangat dibutuhkan dan sangat bergantung pada para

    pemain yang bekerja untuk menguasai bola dan menciptakan peluang untuk

    mencetak gol.Oleh sebab itu setiap anggota team harus meningkatkan

    kemampuannya dengan baik. (Luxbacher 2001:21) menyatakan bahwa

    “kemampuan untuk melakukan tendangan dengan kuat, jauh dan akurat baik

    menggunakan kaki kiri maupun kanan adalah faktor yang paling penting untuk

    tendangan.”

    Daya ledak otot tungkai sebagai suatu kemampuan dari suatu

    kelompok otot untuk menghasilkan kerja dalam satuan waktu yang sangat

    cepat.Daya ledak otot tungkai mutlak harus dimiliki oleh setiap pemain,

    karena didalam permainan sepakbola dituntut untuk berlari, menendang bola,

    melompat dan menggiring bola yang semua itu memerlukan kerja otot yang

    sangat besar terutama kerja otot pada tugkai.Seperti banyak kita lihat orang

    yang memiliki otot yang besar, akan tetapi tidak mampu bergerak dengan

    cepat atau sebaliknya mampu bergerak dengan cepat, tetapi tidak mampu

    mengatasi beban dengan gerakan yang cepat. Hal ini menandakan bahwa

    kekuatan otot saja tidak cukup untuk menghasilkan daya ledak power otot

    tungkai namun juga didukung dengan panjang tungkai.Panjang tungkai

    seorang pemain sepakbola dapat meningkatkan kemampuan tendangan.makin

    panjang lengan gaya, maka torka yang dihasilkan akan semakin besar dan

    lebih lanjut dampak dari nilai torka ini akan semakin besar sehingga dalam hal

    ini akhirnya adalah makin jauhnya tendangan.

  • 4

    Salah satu usaha dalam menciptakan gol kegawang lawan yaitu dengan

    melakukan tendangan kegawang lawan (Long passing).Pada hakikatnya setiap

    pemain sepakbola harus mampu untuk melakukan tendangan kegawang lawan.

    Long passing merupakan salah satu tendangan yang mengarah kegawang

    lawan agar terciptanya gol baik itu sebagai umpan atau pun suplay bola

    kepada pemain depan untuk mencipatakan gol, untuk mendapatkan Long

    Passing yang baik banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah

    status gizi, metode latihan yang diberikan, penguasaan teknik, motivasi

    pemain, kondisi fisik dan banyak hal lain yang mempengaruhi dari long

    passing.Kualitas gizi yang dikonsumsi oleh pemain sangat penting dalam

    proses pembentukan energi, seperti yang dikatakan oleh sharkey dalam

    Irianto (2006:1) bahwa “Usaha menambah kualitas fisik bagi olahragawan

    dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi kerja muscle fitness dan

    energy fitness”. Alasannya gerak merupakan perwujudan dari terjadinya

    kontraksi otot, untuk berkontraksinya otot dibutuhkan energi, asupan gizi yang

    tepat dapat menunjang pencapaian prestasi.Demikian juga dengan

    kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai, kebutuhan akan wadah dan

    perlengkapan latihan akan mempengaruhi pemain untuk dapat lebih maksimal

    dalam berlatih.Peranan pelatih, metode latihan, penguasaan teknik dan taktik

    dan motivasi pemain tidak kalah penting dalam menunjang prestasi sepakbola.

    Faktor lain yang tidak kalah penting yang harus dimiliki oleh pemain adalah

    kondisi fisik prima. Salah satu kondisi fisik yang sangat berpengaruh adalah

    daya ledak, terutama daya ledak otot tungkai.Menurut Annario dalam Arsil

  • 5

    (1999:71) daya ledak adalah “Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot secara

    dinamis, explosive dalam waktu yang cepat”.berdasarkan kutipan tersebut

    maka daya ledak otot merupakan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan

    dalam waktu tertentu. Faktor lain yang dapat mempengaruhi jauhnya tendang

    gawang adalah panjang tungkai, panjang tungkai merupakan keadaan anatomi

    anggota gerak bagian bawah yang terdiri dari femur sampai

    phalanges.(Nurhayati, 2008: 116-117).

    SSB Bintang Selatan sebagai salah satu wadah pembinaan sepak bola

    di Kabupaten Pesisir Selatan, selama ini telah banyak melakukan pembinaan

    olahraga sepak bola, Di Kabupaten Pesisir Selatan tiap tahunnya di adakan

    kompetisi atau kejuaraan antar klub se Kabupaten yang diadakan oleh

    pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Namun Berdasarkan menurut

    perbincangan dengan pelatih pada tahun terakhir SSB Bintang selatan

    mengalami penurunan prestasi yang cukup memprihatinkan karena tidak

    mendapatkan gelar juara sama sekali.

    Menurunnya prestasi Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan ini

    dimungkinkan oleh beberapa penyebab. Faktor itu antara lain karena

    mengabaikan unsur-unsur yang dapat menentukan kemampuan pemain,

    seperti kondisi fisik dan teknik, terutama pada kekuatan dan kecepatan untuk

    menghasilkan kemampuan daya ledak otot tungkai para Pemain sepakbola

    SSB Bintang Selatan. Selain itu, panjang tungkai pemain juga berpengaruh

    agar penguasaan teknik lebih maksimal.

  • 6

    Akan tetapi berdasarkan pengamatan penulis di lapangan bahwa

    pemain SSB Bintang Selatan masih belum maksimal dalam melakukan

    tendangan ke gawang. Hal ini terbukti dengan kurangnya tendangan long

    passing yang dilakukan oleh pemain depan sehingga kurang nya suplay bola

    kepada pemain depan, Belum maksimalnya kemampuan long passing long

    passing ini dimungkinkan oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya daya

    ledak otot tungkai, kurangnya kekuatan otot tungkai, mental, kondisi fisik,

    taktik, panjang tungkai, teknik, dan sarana prasarana.Berorientasi dengan hal

    tersebut keberadaan faktor daya ledak otot dan panjang tungkai Pemain

    Sekolah Sepakbola (SSB) Bintang Selatan da lam melakukan tendangan jauh

    (long passing) belum maksimal.

    Dari beberapa faktor yang diuraikan di atas diduga ada beberapa faktor

    yang dominan mempengaruhi kemampuan long passing pemain SSB Bintang

    Selatan masih rendah. Faktor itu adalah daya ledak otot tungkai dan panjang

    tungkai.Hal ini terlihat dengan lemahnya tendangan yang dilakukan oleh

    pemain yang dimungkinkan karena rendahnya kedua faktor tersebut yaitu

    Daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai.

    Bertitik tolak dari masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis

    tertarik untuk mengetahui lebih jauh kemampuan Long passing pemain SSB

    Bintang selatan, dan juga melihat kontribusi dari kedua faktor yaitu daya ledak

    otot tungkai dan panjang tungkai. maka peneliti tertarik untuk mengadakan

    penelitian dengan harapan dapat membantu dalam pemecahan permasalahan

    dengan judul: “Kontribusi Daya ledak otot tungkai dan Panjang Tungkai

    Terhadap Kemampuan Long Passing Pemain Sekolah Sepak Bola (SSB)

    Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan “.

  • 7

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas dapat di Identifikasi

    beberapa masalah yang dapat berkontribusi terhadap kemampuan long

    passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu:

    1. Apakah status gizi berkontribusi terhadap kemampuan long passing

    pemain sepak bola SSB Bintang Selatan Kabupaten P esisir Selatan.

    2. Apakah metode latihan berkontribusi terhadap kemampuan long passing

    pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.

    3. Apakah Teknik berkontribusi terhadap kemampuan long passing pemain

    SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.

    4. Apakah Daya ledak otot tungkai berkontribusi terhadap kemampuan long

    passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.

    5. Apakah panjang tungkai berkontribusi terhadap kemampuan long passing

    pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan

    6. Apakah Taktik berkontribusi terhadap kemampuan long passing pemain

    SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan

    C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah serta banyaknya permasalahan

    yang dapat mempengaruhi kemampuan long passing seorang pemain sepak

    bola dan mencegah terjadinya penafsiran dalam penelitian ini maka penulis

    membuat batasan sehingga ruang lingkup ini menjadi jelas, terarah, dan

    terkontrol maka penelitian ini di batasi pada masalah yang akan dibahas yaitu:

    Daya ledak otot tungkai, panjang tungkai, dan kemampuan Long passing.

  • 8

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

    masalah, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Seberapa besar daya ledak otot tungkai berkontribusi terhadap

    kemampuan long passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir

    Selatan?

    2. Seberapa besar panjang tungkai berkontribusi terhadap kemampuan long

    passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan?

    3. Seberapa besar daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai berkontribusi

    terhadap kemampuan long passing pemain SSB Bintang Selatan

    Kabupaten Pesisir Selatan?

    E. Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin

    dicapai dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi daya ledak otot tungkai

    terhadap kemampuan long passing pemain SSB Bintang Selatan

    Kabupaten Pesisir Selatan.

    2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi panjang tungkai terhadap

    kemampuan long passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir

    Selatan.

    3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi daya ledak otot tungkai dan

    panjang tungkai terhadap kemampuan long passing pemain SSB Bintang

    Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.

  • 9

    F. Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

    1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di

    Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

    2. Bagi SSB Bintang Selatan sebagai bahan masukan dalam peningkatan

    kualitas dan prestasi olahraga sepakbola.

    3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pelatih SSB Bintang Selatan untuk

    menyusun program latihan selanjutnya yang relevan.

    4. Sebagai masukan bagi pemain untuk meningkatkan kondisi fisik pemain.

    5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa di perpustakaan Universitas

    Negeri Padang dan Fakultas Ilmu Keolahragaan.

  • BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    A. Kajian Teori

    1. Permainan Sepakbola

    Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang

    dimainkakn oleh dua tim.Dimana masing-masing tim terdiri dari 11

    pemain dan salah satu pemain menjadi penjaga gawang. Permainan ini

    dimainkan dilapangan yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran

    panjang 110 meter dan lebar 70 meter, yang dibatasi dengan garis selebar

    12 cm serta dilengkapi dengan gawang yang tingginya 2,44 meter dan

    lebar 7,32 meter (Djzed, 1985:58)

    Dalam permaianan Sepakbola digunakan bola yang bulat dengan

    bahan kulit atau yang elastis lainnya.dan dipimpin oleh seorang wasit dan

    dibantu 2 asisten wasit. Permainan Sepakbola berlangsung dua babak dan

    lama waktunya disesuaikan dengan tingkat umur, untuk usia 12 tahun

    kebawah lama permaianan 2 x 10 menit, usia 13-15 tahun 2 x 35 menit,

    usia 16-19 tahun 2 x 40 menit, dan untuk usia 20 tahun ketas 2 x 45 menit

    dengan waktu istirahat antara 2 x 15 menit untuk semua tingkatan usia.

    Sepakbola merupakan olahraga yang memiliki aktivitas yang

    sangat membutuhkan keterampilan teknik dan taktik disampingkondisi

    yang prima dari pelaku itu sendiri.Disamping itu sepakbola menuntut

    kreativitas teknik yang baik. Kondisi fisik merupakan salah satu faktor

    penunjang yang sangat diperlukan dalam penerapan konsep-konsep teknik

    10

  • 11

    dan taktik dalam bermain sepak bola.Sebaliknya, tanpa didukung dengan

    kondisi fisik yang baik maka teknik yang telah dipelajari tidak akan

    berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.mutu permainan suatu

    kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar tentang sepakbola,

    makin baik teknik penguasaan bola oleh seorang pemain, maka mudah

    baginya untuk dapat melepaskan diri dari suatu situasi yang gawat atau

    tekanan dari lawan.

    Keterampilan dasar dari bermain sepakbola merupakan tingkat

    kemahiran yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola dalam

    menggiring bola, mengontrol bola, menyundul bola, dan menendang bola.

    Keseluruhan komponen keterampilan teknik dasar sepakbola perlu dilatih

    dan ditingkatkan kemampuannya sehingga kematangan teknik dapat diraih

    dengan baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

    komponen-komponen keterampilan teknik dasar sepakbola seperti

    menendang, mengontrol, menyundul, dan menggiring bola merupakan

    dasar dari penciptaan permainan yang bermutu.

    2. Long Passing

    Istilah Passing atau biasa dikenal dengan tendangan operan atau

    umpan merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola kesasaran dengan

    menggunakan kaki atau bagian kaki. Menendang bola dapat dilakukan

    dalam keadaan bola diam, menggelinding maupun melayang di udara yang

    bertujuan pemain dapat menyusun serangan dan menciptakan peluang

    untuk memasukkan bola ke gawang.

  • 12

    Di dalam teknik menendang bola ada dua bentuk pelaksanaan yaitu

    menendang datar atau dekat yang sering diistilahkan dengan Passing

    kemudian menendang lambung atau jauh yang biasa disebut dengan

    LongPassing . Long Passing merupakan bagian dari teknik Passing itu

    sendiri yang tujuannya memberikan bola jauh maupun bola daerah tepat

    pada sasaran sehingga dapat mempermudah terciptanya peluang untuk

    memasukkan bola kegawang.

    Menendang bola jarak jauh (long passing) ini biasa lebih

    diutamakan pada proses memberikan umpan pada rekan satu tim tanpa

    menutup kemungkinan untuk menendang langsung kegawang lawan. Pada

    proses menendang bola jarak jauh (long passing) biasanya pemain

    sepakbola sangat sering menggunakan kura-kura kaki bagian dalam

    (inside-instep foot), lebih tepatnya menggunakan punggung kaki bagian

    dalam karena lebih terarah dan tepat sasaran. Teknik dalam melakukan

    tendangan ini adalah: Pada proses awalan badan agak sedikit serong dan

    kaki tumpu diletakkan dibagian samping belakang bola, jari-jari kaki

    menghadap serong dan lutut agak sedikit ditekuk. Kaki yang akan

    menendang bola diayunkan dari belakang kedepan dengan membentuk

    suatu lengkungan. Perkenaan kaki pada bola dengan punggung kaki

    sebelah dalam. Bola ditendang pada bagian bawah dari titik pusatnya,

    sedangkan badan sedikit condong ke belaka ng.

  • 13

    Gambar 1. Teknik menendang jarak jauh Sumber: http://www.google.co.id/images=menendang bola jarak jauh

    Untuk mencetak gol ke gawang lawan selain pemain di tuntut

    untuk memiliki kemampua n melakukan keterampilan menembak yang

    baik, pemain juga harus terampil dalam melakukan operan baik terhadap

    teman maupun kedaerah sasaran permaian lawan guna menciptakan

    peluang untuk memudahkan terciptanya gol.

    Adanya tendangan operan yang baik dan terarah dalam penyusunan

    serangan dan menciptakan peluang gol adalah modal utama untuk

    menjalankan taktik permainan dan meraih kemenangan, mengemukakan

    bahwa untuk mencapai suatu sasaran tendangan dengan baik seorang

    pemain harus memusatkan konsentrasinya terhadap bola yang akan

    ditendang tanpa perlu terlibat dengan teknik menendang yang rumit dan

    sulit untuk dilakukan.

    Teknik Long Passing dikatakan baik jika dilakukan sesuai dengan

    kriteria perkenaan kaki dengan bola yaitu bagian ujung dalam kaki serta

    bola yang ditendang adalah bagian bawah bola. Sasaran bagi penendang

  • 14

    adalah tepat mengarah pada rekan ataupun daerah target sasaran yang

    mudah untuk dijangkau.Dalam permainan sepakbola teknik Long Passing

    yang baik sangat dibutuhkan dalam keadaan apapun baik bola dalam

    keadaan diam, menggelinding atau bola melayang di udara. Kualitas Long

    Passing itu sendiri merupakan salah satu faktor penunjang untuk

    menciptakan gol.

    Menyepak atau menendang bola dengan salah satu kaki dan

    menggunakan kekuatan, kecepatan, serta ketepatan (akurasi) tujuan ini

    ialah untuk membebaskan pertahanan dari serangan lawan, untuk

    memberi umpan atau operan untuk mencetak gol. Teknik Long Passing ini

    sangat berguna sekali untuk merubah permainan dari suatu daerah ke

    daerah lain dengan cepat. Kemudian menurut Djezed dan Darwio (1985:

    12) bahwa Long Passing merupakan suatu tendangan agar dapat mencapai

    sasaran jauh dengan tepat, tendangan ini dapat dilakukan saat tendangan

    kegawang lawan, tendangan bebas dan tendangan sudut. Dilain pendapat

    Sneyers (1988:334) mengemukakan bahwa Long Passing merupakan

    suatu teknik memindahkan permainan dalam tahap akhir suatu tendangan

    serangan, memberikan umpan jauh ke daerah gawang, mematahkan

    serangan lawan yang datang menyongsong dan menembak bola ke gawang

    pada saat penjaga gawang meninggalkan sarangnya.

    Sesuai dengan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa akurasi

    Long Passing merupakan suatu usaha memindahkan bola jauh sesuai

    dengan sasaran dan dengan ketepatan tinggi serta berguna pada saat

  • 15

    melakukan serangan balik, melewati lawan, dan mengumpan bola dalam

    usaha membobol gawang lawan dengan teknik heading atau menyundul

    bola. Selain itu akurasi dalam melekukan Long Passing merupakan salah

    satu sarana penunjang guna meraih kemenangan dalam suatu

    pertandingan. Banyak faktor yang mempengaruhi teknik Long Passing,

    Djezed (1985:14) berpendapat bahwa untuk memperoleh hasil tendangan

    yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan diantaranya letak kaki tumpu

    pada saat menendang, perkenaan kaki pada bola, perkenaan bola pada

    kaki, titik berat badan, kekuatan dan Pollow Trough

    Selain didukung dengan Daya ledak otot tungkai dan panjang

    tungkai, berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

    kemampuan seseorang pemain dalam melakukan Long Passing .

    3. Pengertian Daya Ledak Otot Tungkai

    Dalam kegiatan berolahraga Eksplosive Power merupakan suatu

    komponen biomotorik yang penting dalam kegiatan olahraga tersebut

    karena, Eksplosive Power atau daya ledak akan menentukan seberapa

    keras orang dapat memukul, seberapa keras orang dapat menendang,

    seberapa cepat orang dapat berlari, serta seberapa jauh orang dapat

    melakukan tolakan dan lain sebagainya. Power atau daya ledak disebut

    juga sebagai kekuatan eksplosif, Pyke dkk (1978) dalam Ismaryati, (2008:

    59). Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang

    dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang

    maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Ismaryati,2008: 59).

  • 16

    Bafirman dkk (1999) menyatakan Power adalah kemampuan untuk

    menampilkan atau mengeluarkan kekuatan secara Eksplosif dengan cepat.

    Kemudian Eksplosive Power atau daya ledak dapat didefinisikan sebagai

    kemampuan untuk menampilkan atau mengeluarkan kekuatan eksplosif

    atau secara cepat.

    Eksplosive Power atau Daya ledak otot tungkai dapa t didefinisikan

    sebagai suatu kemampuan dari suatu kelompok otot untuk menghasilkan

    kerja dalam satuan waktu yang sangat cepat.EksplosivePower otot tungkai

    adalah kemampuan melakukan kerja secara cepat atau salah satu elemen

    kemampuan materi yang banyak dibutuhkan dalam cabang olahraga,

    terutama olahraga yang memerlukan unsur lompat, lempar, tolak dan

    sprint.

    Eksplosive Power atau daya ledak dapat dibedakan menjadi dua

    yaitu daya ledak asiklis dan daya ledak siklis. Cabang olahraga yang

    menuntut daya ledak asiklis adalah lempar dan lompat dalam atletik serta

    olahraga yang menuntut adanya lompatan, sedangkan siklis terdapat pada

    cabang olahraga seperti sprint dalam atletik.

    Hampir pada setiap cabang olahraga kondisi Power sangat

    dibutuhkan di dalam pencapaian hasil maksimal, diantara sekian banyak

    cabang olahraga salah satunya adalah sepakbola. Dalam permainan

    sepakbola Eksplosive Power mutlak harus dimiliki oleh setiap pemain,

    karena di dalam permainan sepakbola pemain dituntut untuk berlari,

    menendang bola , melompat dan menggiring bola yang semua itu

    memerlukan kerja otot yang sangat besar terutama kerja otot pada tungkai.

    Pada olahraga sepakbola gerakan Long Passing ke teman maupun area

  • 17

    target sasaran umpan merupakan bagian dari Eksplosive Power otot

    tungkai.

    Sementara gerakan dasar anatomis yang ditekankan pada

    kemampuan daya ledak pada saat melakukan tendangan antara lain fleksi

    pada paha (sartorius, illiacus, gracillis), ekstensi lutut dan tungkai (biceps

    femoris, gluteus maximus), fleksi lutut dan kaki (gastronemeus) serta

    kelompk otot edductor dan abductor paha. Otot yang berperan adalah

    (sartorius, illiacus, gracillis), ekstensi lutut (rectus femoris), ekstensi paha

    (hamstring muscle), fleksi lutut dan kaki (gastronecmeus), serta kelompok

    otot adductor dan abductor paha (gluteus, adductor longus).

    Adupun faktor -faktor yang dapat mempengaruhi daya ledak otot

    tungkai yakni kekuatan, kecepatan, serta kombinasi dari kekuatan

    kontraksi dan kecepatan gerak.artinya perpaduan antara kekuatan dan

    kecepatan otot yang ditujukan oleh kontraksi otot secara maksimal dalam

    waktu yang singkat.dalam hal ini power yang diperlukan adalah power

    (daya ledak) otot tungkai untuk melakukan Long passing.

    4. Panjang Tungkai

    Tungkai adalah anggota bagian bawah tubuh (extremitas inferior)

    manusia yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh, seperti berjalan,

    berlari dan melompat. Terjadinya suatu gerakan disebabkan adanya otot-

    otot dan tulang, otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak

    pasif.

  • 18

    Gambar 2. Otot Tungkai Atas dan Bawah

    Sumber: Human Anatomy and Physiologi dalam Nawawi (2007)

    Tungkai termasuk kedalam kelompok rangka anggota badan.

    Tungkai dinamakan alat gerak pasif yang hanya dapat bergerak akibat

    adanya perintah dari sistem persyarafan. Tungkai sebagai anggota tubuh

    bagian bawah berfungsi sebagai penahan badan.

    Pengertian lain mengatakan bahwa Secara ringkas dapat dikatakan

    sebagai jarak vertikal antara telapak kaki sampai dengan pangkal paha

    yang diukur dengan cara berdiri tegak. Panjang tungkai sebagai bagian

    postur tubuh memiliki hubungan yang sangat erat dalam kaitannya

    sebagai pengungkit disaat menendang bola. Adapun fungsi dari tungkai

    menurut Damiri (dalam Feri aryanto, 2006: 22 ) dinyatakan bahwa

    “Tungkai sesuai fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan

    bagian atas, ia dapat memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat

    menggerakkan tubuh kerah atas dan lainnya “. Panjang tungkai juga

    melibatkan tulang- tulang dan otot-otot pembentuk tungkai baik tungkai

    bawah dan tungkai atas. Tula ng- tulang pembentuk tungkai meliputi

  • 19

    tulang- tulang kaki tulang tibia dan fibula , serta tulang femur menurut

    Raven (dalam Feri aryanto, 2006:25 )

    Panjangnya tungkai seorang pemain sepakbola dapat meningkatkan

    kemampuan tendangan. secara anatomi telah me ndukung hanya saja

    metode latihan tentang teknik dan taktik dalam bermain yang harus dilatih.

    Selain teknik dasar yang dikuasai masih banyak faktor lain yang

    menentukan jauhnya jarak tendangan salah satunya adalah panjang

    tungkai, panjang tungkai diperluka n dalam olahraga ini, karena pemain

    sepakbola yang mempunyai tungkai yang panjang memiliki busur sebaran

    yang lebih panjang dibandingkan dengan yang memiliki tungkai yang

    lebih pendek pada derajat sudut yang sama, sehingga ayunan kaki menjadi

    lebih keras pada saat perkenaan terhadap bola. Dengan demikian maka

    semakin panjang tungkai maka idealnya kemampuan akan jauhnya

    tendangan dapat dilakukan dengan baik.

    B. Kerangka Konseptual

    Berdasarkan kajian teori yang telah penulis kemukakan, maka disusun

    kerangka konseptual sebagai berikut: 1.Daya ledak merupakan kemampuan

    untuk menampilkan kekuatan maksimal dan kecepatan maksimum eksplosive

    dalam waktu yang cepat dan sesingkat-singkatnya untuk mencapai tujuan yang

    dikehendaki, sehingga gerakan otot dihasilkan sangat kuat dan cepat dalam

    berkontraksi. Dimana meningkatnya kekuatan otot tungkai dapat berpengaruh

    dan memberikan kontribusi yang signifikan terhada kemampuan Long

    passing.

  • 20

    2. Panjang tungkai bawah adalah panjangnya anatomi dari anggota

    gerak tubuh bagian bawah (extremitas inferior) mulai dari Pelvis (tulang

    pinggul) sampai metatrsalia (telapak kaki). Makin panjang tungkai, maka

    makin panjang lengan gaya, dan torka yang dihasilkan akan semakin besar,

    dan begitu juga sebaliknya. Semakin panjang tungkai seseorang maka akan

    semakin baik kemampuan long passing nya. Dengan demikian maka semakin

    panjang tungkai maka idealnya kemampuan Long passing dapat dilakukan

    dengan baik.

    3. Kemampuan Long passing diduga dipengaruhi oleh daya ledak otot

    tungkai dan panjang tungkai sehingga memungkinkan bagi pemain tersebut

    untuk melalakukan Long Passing secara optimal. Seorang pemain harus

    mampu melakukan Long Passing sebab gol dapat tercipta dari kemampuan

    Long passing. secara anatomi telah mendukung hanya saja metode latihan

    tentang teknik dan taktik dalam bermain yang harus dilatih. Maka dari itu daya

    ledak dan panjang tungkai seseorang akan memberikan kontribusi yang

    signifikan terhadap kemampuan Long Passing . Untuk lebih jelasnya

    dikemukakan kerangka konseptual dan dapat dilihat pada skema berikut :

    Gambar 3. Kerangka Konseptual

    Daya ledak Otot Tungkai (x1)

    Panjang Tungkai (x2)

    Long Passing (y) ( Long Passing)(Y)

  • 21

    C. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual di atas, maka dapat

    diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

    1. Daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

    kemampuan Long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan.

    2. Panjang tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

    kemampuan Long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan.

    3. Daya ledak otot tungkai (x1) dan Panjang tungkai (x2) Secara bersama-

    sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemampuan Long

    Passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan.

  • BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini menggunakan metode Korelasional, defenisi dari

    korelasional adalah penelitian yang bermaksud melihat hubungan antara dua

    variabel atau lebih.Penelitian ini mengumpulkan data yang diperoleh dengan

    cara mengukur dan mencatat hasil dari pengukuran yang terdiri dari daya

    ledak otot tungkai, panjang tungkai dan hasil tes long passing . Adapun

    variabel bebas dalam penelitian ini adalah daya ledak otot tungkai (x1) dan

    panjang tungkai (x2), sedangkan variabel terikatnya adalah tendangan long

    passing (y).

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di SSB Bintang Se latan Kabupaten Pesisir

    Selatan.Waktu penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 10 Juni s/d 27 Juni

    2012.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Sugiyono (2008: 61) populasi adalah “wilayah

    generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya.”

    22

  • 23

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemain Sepakbola

    Bintang Selatan yang terdaftar aktif di SSB Bintang Selatan Kabupaten

    Pesisir Selatan sebanyak 155 pemain yang terdiri dari pemain laki-laki

    dengan berbagai usia adapun penjabaran mengenai populasi dalam

    penelitian ini akan dijelaskan dalam tabel berikut.

    Tabel.1 Populasi Penelitian Jumlah Pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan

    No. Kelompok Umur Jumlah (Orang) 1. Usia 10-11 Tahun (U 12) 25 2. Usia 12-13 Tahun (U 14 ) 23 3. Usia 14-15 Tahun (U 16 ) 28 4. Usia 16-17 Tahun (U 18 ) 25 5. Usia 18-20 Tahun (U 21) 30 6 Usia 21 Ke atas (Senior ) 24

    Jumlah 155

    2. Sampel

    Sampel adalah “Bagian yang terpilih dengan cara tertentu untuk

    mewakili keseluruhan kelompok populasi”. Teknik pengambilan Sampel

    dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, memilih

    orang-orang tertentu berdasarkan penilaian dan pertimbanga n berdasarkan

    usia. yang mewakili sampel, dan tingkat signifikansi. Maka yang akan

    dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang yang tergabung

    dalam kelompok usia 18-20 tahun (U 21 tahun).

  • 24

    D. Defenisi Operasional

    Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran istilah yang

    digunakan agar penelitian ini dapat diukur secara kuantitatif, maka perlu

    dikemukakan defenisi operasional sebagai berikut:

    1. Daya ledak otot tungkai adalah sebagai salah suatu kemampuan dari suatu

    kelompok otot untuk menghasilkan kerja dalam satuan waktu yang sangat

    cepat.Alat ukur menggunakan test Vertical jump

    2. Panjang tungkai adalah panjangnya tungkai bagian bawah tubuh mulai dari

    pelvis (tulang pinggul) sampai metatrsalia (telapak kaki) yang berfungsi

    untuk menggerakka n tubuh seperti berjalan, berlari dan melompat.

    Menggunakan Alat ukur meteran

    3. Long passing adalah Menendang bola jarak jauh, yang biasanya

    diutamakan pada proses memberikan umpan pada rekan satu tim tanpa

    menutup kemungkinan untuk menendang langsung kegawang

    lawan.Menggunakan alat ukur meteran.

    E. Variabel dan Data

    1. Variabel dari penelitian ini terdiri dari

    a. Variabel Bebas (x1) dan (x2) yaitu daya ledak otot tungkai dan panjang

    tungkai Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan

    b. Variabel Terikat (y) yaitu Kemampuan Long Passing Pemain

    Sepakbola SSB Bintang Selatan.

    2. Data

  • 25

    Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian itu

    adalah dengan dilaksanakan tes terhadap masing-masing sampel yang

    telah ditentukan. Untuk data daya ledak otot tungkai mengunakan vertical

    jump (loncat tegak), Untuk data panjang tungkai menggunakan meteran.,

    sedangkan untuk mengevaluasi kemampuan tendangan jauh

    menggunakan long passing yang diukur dengan meteran.

    F. Jenis Data dan Sumber Data

    1. Data primer

    Dalam mengungkapkan permasalahan diatas diperlukan data

    primer yaitu meliputi hasil tes daya ledak otot tungkai, panjang tungkai

    dan kemampuan long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan

    Kabupaten Pesisir Selatan.

    2. Sumber data

    Sesuai dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

    sebagai sumber data adalah Pemain Sepakbola Bintang Selatan Kabupaten

    Pesisir Selatan yang aktif latihan

    G. Instrumen Penelitian

    Sesuai dengan maksud serta tujuan penelitian ini maka instrumen yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah:

    1. Daya Ledak Otot Tungkai

    a. Untuk mengukur daya ledak otot tungkai digunakan Vertical Jump

    (Loncat Tegak).

  • 26

    1) Tujuan, tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak/tenaga

    eksplosif

    2) Alat yang digunakan

    a) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm

    dipasang pada dinding yang rata atau tiang. jarak antara lantai

    dengan angka nol (0) pada papan test adalah 150cm.

    b) bak kapur

    c) Alat penghapus papan tulis

    d) Alat tulis.

    3) Petugas tes

    Pengamat dan pencatat hasil

    4) Pelaksanaan tes

    a) Sikap Permulaan

    b) Terlebih dulu ujung jari pe serta diolesi dengan serbuk kapur/

    magnesium karbonat.

    c) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala

    berada pada sisi kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang

    dekat dinding lurus keatas, telapak tangan ditempelkan pada

    papan skala hingga meninggalkan bekas jari.

  • 27

    Gambar.4 Posisi Berdiri Vertical Jump Sumber: Test Kesegaran jasmani Indonesia

    5) Gerakan

    a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut

    dan kedua lengan diayun ke belakang kemudian Peserta

    meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan

    tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas

    b) Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau boleh

    diselingi peserta lain

    Gambar 5.Loncat Tegak (Vertical Jump) Sumber : Test Kesegaran jasmani Indonesia

    6) Pencatatan hasil

    a) Selisih raihanloncatan dikurangi raihan gerak

    b) Ketiga selisih hasil tes dicatat

    c) Masukkan hasil selisih yang paling besar

    2. Panjang Tungkai

    Untuk mengukur panjang tungkai menggunakan meteran.Adapun

    pembagian tulang-tulang anggota bagian bawah tubuh menurut

  • 28

    Kentjananingsih (1989: 35- 45) adalah “Pelvis (terdiri dari sacrum, dan

    coccygis, os ilium, os ischium, os pubis), femur, ostibia,os fibula, patella,

    tarsalia, metatarsalia, phalanges, ossesamoid ”

    a. Alat yang digunakan

    1) Meteran

    2) Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis.

    b. Pelaksanaan:

    Testee berdiri dengan posisi tubuh dan kaki yang tegak tanpa

    menggunakan alas kaki.

    c. Penilaian:

    Jarak dikur dari tersentuhnya tulang pinggul (Pelvis ) samapai pada

    telapak kaki (metatarsale).

    3. Tes Kemampuan Long Passing

    Tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana tendangan yang

    dilakukan testee dari titik awal bola sampai dengan jatuhnya bola.

    a. Alat/ Fasilitas

    1) Bola kaki untuk pertandingan

    2) Meteran tali

    3) Bubuk kapur untuk membuat garis pembatas lapangan

    4) Lapangans sepakbola yang datar dengan lebar 25 meter, panjang

    50 meter atau lebih

    5) Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

  • 29

    b. Pelaksanaan

    Teste bersiap dan meletakkan bola di garis atau titik tempat

    yang telah ditentukan untuk melakukan tendangan, kemudian tanpa

    menunggu aba-aba dari petugas pengambil data si tester boleh mulai

    menyepak bola dengan menggunakan kaki yang terkuat dengan rincian

    3 kali pengulangan dan dengan ketentuan jalannya bola harus

    melambung dan melayang di udara. Apabila jalannya bola tidak

    melambung atau melayang di udara maka pelaksanaanya akan diulang

    sampai diperoleh hasil yang diinginkan.

    c. Skor

    Ambil skor yang terjauh dari ketiga tendangan yang dilakukan,

    sabagai hasil dari tes kemampuan Long passing. Untuk lebih jelas

    mengenai tes kemampuan Long passing ini dapat dilihat gambar

    dibawah ini

    50 m

    5m 10m 15 20m 25m 30m

    25 M

    Gambar 6. Sikap pelaksanaan kemampuan Long passing

    Sumber. Nurhasan (2001:35)

    35m dst

  • 30

    d. Petugas dan Pengawas Pengambilan Data

    No. Nama 1. Dicki 2. Rino 3. Albert

    H. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

    dengan pengukuran terhadap ke 3 variabel yang dilakukan adalah mengukur

    daya ledak otot tungkai dengan vertical jump (loncat tegak ), mengukur

    panjang tungkai dengan menggunakan meteran satuan centimeter, dan

    mengukur long passing menggunakan meteran satuan meter.

    I. Teknik Analisis Data

    Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari tiga unit

    analisis yaitu:

    1. Data Hasil tes Vertical jump (Loncat tegak) pengamatan terhadap X1

    2. Data Hasil tes Panjang tungkai dengan satuan centimeter pengamatan

    terhadap X2

    3. Data Hasil tes Long Passing pengamatan terhadap Y

    Ketiga data tersebut diolah dengan menggunakan rumus Product

    Moment menurut Sudjana (1992: 328) dapat digambarkan dengan rumus

    sebagai berikut:

    ?? ? ? ? Gs ? ? ? ?s ? ??s ? ?? ?? Gs ? ? ?s ? ?? ??? Gs ? ? ?s ? ?? ? Keterangan: rxy = koefisien korelasi product moment N = jumlah sample

  • 31

    ? x = variabel X ? y = variabel Y ? x2 = variabel X2

    ? y2 = variabel Y2

    ? xy = variabel X dikalikan Y ? = jumlah

    Untuk mencari sumbangan unsur daya ledak otot tungkai dan panjang

    tungkai terhadap kemampuan jauhnya tendangan, dapat digunakan rumus

    korelasi ganda r menurut sugiyono (2008:233)

    ? ? G? ? G? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ??? ? ??? ? ? ? ? ?? ? ? ?G? ? ? Keterangan:

    Ry.x1.x2 : Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

    Ry.x1 : Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y ryx2 : Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y rx1.x2 : Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

    Untuk melaksanakan terlebih dahulu semua data yang dikumpulkan

    diuji dengan uji normalitas, tujuan untuk mengetahui apakah skor populasi

    berdistribusi normal atau tidak.Uji Normaliitas secara non parametik atau uji

    liliefors.

    Kemudian dilakukan uji koefisien antara variabel-variabel untuk

    menguji signifikan dari r yang diperoleh.Untukmngetahui kontribusi antara

    daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai bawah terhadap kemampuan

    jauhnya dengan rumus koefisien determinasi:

    K= r2 x 100 % (Sudjana,1992: 369)

    Keterangan:

    K: Koefisien Korelasi r : Koefisien Korelasi Linear Ganda.

  • BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Deskriptif Data

    Dalam bab ini akan disajikan hasil pengukuran daya ledak otot tungkai

    dan Panjang tungkai serta kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB

    Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk lebih jelasnya masing –

    masing data dideskriptifkan sebagai berikut:

    1. Daya Ledak Otot Tungkai

    Pengukuran daya ledak otot tungkai dengan menggunakan vertical

    jump yang dilakukan terhadap sampel 30 orang, di dapat skor teringgi

    140.40 dan skor terendah 70.60, rata-rata (mean) 93.16, simpangan baku

    (standar deviasi) adalah 15.49. Untuk lebih jelasnya standar deviasi

    sebaran data lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 2. Distribusi Frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai (X1)

    No Kelas Frekuensi

    Absolute relatif 1 70.60 - 84.56 9 30.00% 2 84.57 - 98.53 12 40.00% 3 98.54 - 112.50 5 16.67% 4 112.51 - 126.47 3 10.00% 5 126.48 - 140.44 1 3.33%

    Jumlah 30 100.00%

    Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diatas dari 30 orang

    sampel, 9 orang (30,00%) memiliki daya ledak otot tungkai 70.60 – 84.56,

    12 orang (40,00%) memiliki daya ledak otot tungkai 84,57 – 98,53, 5

    orang (16.67%) memiliki daya ledak otot tungkai 98,54 – 112,50, 3 orang

    32

  • 33

    (10.00%) memiliki daya ledak otot tungkai 112,51 – 126.47, dan 1 orang

    (3,33%) memiliki daya ledak otot tungkai 126.48 – 140.44. Untuk lebih

    jelasnya data daya ledak otot tungkai juga bisa dilihat pada histogram ini.

    Gambar 7. Histogram Daya Ledak Otot Tungkai

    2. Panjang tungkai

    Panjang tungkai diukur menggunakan meteran. Dari hasil tes yang

    dilakukan terhadap sampel sebanyak 30 orang. Di dapat nilai tertinggi 90

    cm dan skor terendah 72 cm. Pada pengukuran panjang tungkai ini di

    dapat standar deviasi 4,77, mean 82,14. Selebaran data selengkapnya dapat

    di lihat pada tabel 2 berikut:

    Tabel 3. Distribusi Frekuensi Panjang Tungkai (X2)

    No Kelas Frekuensi

    absolut relatif 1 71 - 74 1 3.33% 2 75 - 78 6 20.00% 3 79 - 82 10 33.33% 4 83 - 86 7 23.33% 5 87 - 90 6 20.00%

    Jumlah 30 100.00%

    9

    12

    5

    31

    02

    468

    10

    1214

    70.60 – 84.56 84,57 – 98,53 98,54 –112,50

    112,51 –126.47

    126.48 –140.44

  • 34

    Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diatas dari 30 orang

    sampel, 1 orang (3,33%) memilki skor panjang tungkai antara 71 – 74, 6

    orang (20,00%) memilki skor panjang tungkai antara 75 – 78, 10 orang

    (33,33%) memilki skor panjang tungkai antara 79 – 82, 7 orang (23,33%)

    memilki skor panjang tungkai antara 83 – 86, dan 6 orang (20,00%)

    memilki skor panjang tungkai antara 87 – 90. Untuk lebih jelasnya data

    Panjang tungkai juga bisa dilihat pada histogram ini.

    Gambar 8. Histogram Panjang tungkai

    3. Kemampuan Long Passing

    Skor kemampuan long passing diperoleh menggunakan tes jauhnya

    tendangan long passing , dari hasil tes didapat skor yang tertinggi 40.13

    dan skor terendah 18.32, menghasilkan mean 24.80, standar deviasi 5,78.

    Untuk lebih jelas sebaran data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3

    berikut:

    1

    6

    10

    76

    0

    24

    68

    10

    12

    71 – 74 75 – 78 79 – 82 83 – 86 87 – 90

  • 35

    Tabel 4: Distribusi Frekuensi Kemampuan Long Passing (Y)

    No Kelas Frekuensi

    absolut relatif 1 18.32 - 22.68 14 46.67% 2 22.69 - 27.05 9 30.00% 3 27.06 - 31.42 3 10.00% 4 31.43 - 35.79 1 3.33% 5 35.80 - 40.16 3 10.00%

    jumlah 30 100.00% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diata s dari 30 orang

    sampel, 14 orang (46,67%) memiliki skor kemampuan long passing

    antara 18.32 – 22,68, 9 orang (30,00%) memiliki skor kemampuan long

    passing antara 22.69 – 27,05, 3 orang (10,00%) memiliki skor kemampuan

    long passing antara 27.06 – 31.42, 1 orang (3,33%) memiliki skor

    kemampuan long passing antara 31.43 – 35.79 dan 3 orang (10,00%)

    memiliki skor kemampuan long passing antara 35.80 – 40.16. Untuk lebih

    jelasnya data Kemampuan kemampuan long passing pemain Sepakbola

    SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan juga bisa dilihat pada

    histogram ini.

    Gambar 9. Histogram Kemampuan long passing

    14

    9

    3

    1

    3

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18.32 – 22,68 22.69 – 27,05 27.06 – 31.42 31.43 – 35.79 35.80 – 40.16

  • 36

    B. Analisa Data

    1. Uji Persyaratan Analisis

    Seperti yg dijelaskan pada bab sebelumnya sebelum melakukan

    pengujian hipotesis tentang kontribusi antara variabel bebas dengan

    variabel terikat terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji

    normalitas dengan uji Lilliefors.

    a. Uji Normalitas

    Hasil analisis uji normalitas sebaran data masing-masing

    variabel disajikan dalam tabel berikut ini:

    Tabel 5. Rangkuman Uji Normalitas dengan Uji Liliefors

    No Variabel N Lo Ltabel Distribusi

    1 Daya ledak otot tungkai (X1) 30 0,0841 0.161 Normal 2 Panjang tungkai (X2) 30 0.1262 0.161 Normal 3 Kemapuan long passing (Y) 30 0.1606 0.161 Normal

    Tabel di atas menunjukan bahwa hasil pengujian untuk

    pengukuran daya ledak otot tungkai (X1) skor Lo = 0,0841 dengan n =

    30, sedangkan Ltabel pada taraf pengujian signifikan a = 0,05 diperoleh

    0,161 yang lebih besar dari Lo sehingga disimpulkan bahwa skor daya

    ledak otot tungkai berdistribusi normal (untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat pada lampiran).

    Untuk pengukuran panjang tungkai (X2) skor Lo = 0,1262

    dengan n = 30, sedangkan Ltabel pada taraf pengujian signifikan a =

    0,05 diperoleh 0,161 yang lebih besar dari Lo sehin gga disimpulkan

    bahwa skor panjang tungkai berdistribusi normal (untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada lampiran).

  • 37

    Untuk kemampuan long passing (Y) skor Lo = 0,1606 dengan

    n = 30, sedangkan Ltabel pada taraf pengujian signifikan a = 0,05

    diperoleh 0,1606 yang lebih besar dari Lo sehingga disimpulkan

    bahwa skor kekemampuan long passing berdistribusi normal (untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran).

    2. Uji Hipotesis

    Untuk menguji hipotesis satu dan dua berdasarkan tabel metrik

    korelasi yang disajikan dibawah ini;

    a. Uji Hipotesis Satu (kontribusi daya ledak otot tungkai dengan kemampuan long passing)

    Dengan a=0,05 dan dk= 30, diperoleh nilai��?? ? ? ? ?= 1,70. Kriteria pengujian adalah: Jika ??????? > ?? ? ? ? ? Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara variabel ditolak. Sebaliknya jika ?? ? ? ? ? ? < ?? ? ? ? ? Ho diterima. Berdasarkan hasil perhitungan di atas di dapat ??????? 3,13 > ?????? 1,70. Maka dapat diambil kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan

    kemampuan long passing (Y). Dan berdasarkan proses perhitungan

    kontribusi= r² (0,50)2 x 100% didapat kontribusi daya ledak otot

    tungkai terhadap kemampuan long passing sebesar 24,60%.

    b. Uji hipotesis dua (kontribusi panjang tungkai dengan kemampuan long passing)

    Dengan a=0,05 dan dk= 24, diperoleh nilai ??????= 1,72 Kriteria pengujian adalah: Jika ??????? > ?????? Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara variabel ditolak. Sebaliknya jika ?? ? ? ? ? ? <

  • 38

    ?? ? ? ? ? Ho diterima. Berdasarkan hasil perhitungan di atas di dapat ??????? 2,87 > ?????? 1,70. Maka dapat diambil kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai (X2) dengan

    kemampuan long passing (Y). Dan berdasarkan proses perhitungan

    kontribusi= r² (0,46)2 x 100% didapat kontribusi panjang tungkai

    terhadap kemampuan long passing sebesar 21,50%.

    c. Uji hipotesis tiga (kontribusi daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan long passing)

    Untuk mengetahui kontribusi antara hasil pengukuran daya

    ledak otot tungkai dan panjang tungkai secara bersama-sama terhadap

    kemampuan long passing dilakukan analisis korelasi ganda dan

    memberi gambaran sebagai berikut:

    Tabel 6. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi daya ledak otot tungkai, Panjang tungkai, dan Kemampuan long passing

    Variabel Y X1 X2

    Y - 0,50 0,46 X1 0,50 - 0,33 X2 0,46 0,33 -

    Dengan menggunakan k=2 sebagai pembilang dan (n-k-1)= 27

    sebagai penyebut lalu a = 0,05 maka didapat nilai�?????= 3,35. Dari hasil analisa data didapat ? ? ? ? ? ? 7,19 > ? ? ? ? ? 3,35, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan proses perhitungan kontribusi KP= R²

    (0,59)2 x 100% didapat kontribusi daya ledak otot tungkai (X1) dan

    panjang tungkai (X2) secara bersama-sama memberikan kontribusi

    yang berarti terhadap kemampuan long passing pemain Sepakbola

    SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 34,74%

  • 39

    C. Pembahasan

    Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dari penelian maka di

    dapat hasil dan kesimpulan sebagai berikut:

    1. Terdapat kontribusi antara daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan

    long passing pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir

    Selatan

    daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai dalam

    mengatasi beban dengan kontraksi yang tinggi dan dalam waktu yang

    singkat. Dengan daya ledak otot tungkai yang baik akan membuktikan

    bahwa untuk melakukan long passing sangat dibutuhkan elemen ini. Daya

    ledak otot tungkai dalam long passing tujua nnya memberikan bola jauh

    maupun bola daerah tepat pada sasaran sehingga dapat mempermudah

    terciptanya peluang untuk memasukkan bola kegawang. Daya ledak otot

    tungkai sangat berperan terhadap long passing . Dalam permainan

    sepakbola kemampuan untuk melakuka n operan yang jauh dengan kuat,

    jauh dan akurat menggunakan kaki kanan maupun kaki kiri adalah faktor

    penting (Luxbacher, 2001) , karena long passing adalah sebagai senjata

    untuk menghasilkan peluang dalam upaya mencetak gol dengan tujuan

    memenangkan sebuah pertandingan, sehingga diperlukan daya ledak otot

    tungkai untuk menghasilkan tendangan yang kuat, keras dan terarah.

    Dari hasil analilisis daya ledak otot tungkai (X1) memberikan

    kontribusi terhadap kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB

    Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan, ini dibuktikan dengan

  • 40

    ?? ? ? ? ? ?X1 = ? ?? ? ? Pada proses perhitungan di atas dapat dilihat tingkat sumbangan daya ledak otot tungkai (X1) sebesar 24,60%. Berdasarkan

    hasil analisa data terlihat daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi

    yang berarti, dapat dilihat dari ?? ? ? ? ? ? 3,12 > ?? ? ? ? ? 1,70. Long passing merupakan salah satu teknik dasar yang harus

    dikuasai oleh seorang pemain sepakbola teknik memindahkan bola ke

    sasaran dengan menggunakan kaki. Melakukan long passing dapat

    dilakukan dalam keadaan bola diam, menggelinding maupun melayang di

    udara yang tujuannya memberikan umpan kepada teman pada jarak yang

    jauh untuk menghasilkan peluang dan menjadi gol. Kemampuan Long

    passing adalah jauhnya dan akuratnya passing yang dapat dilakukan oleh

    seorang pemain .

    Kontribusi daya ledak otot tungkai pada kemampuan long passing

    dari hasil penelitian dapat diartikan bahwa semakin besar daya ledak otot

    tungkai yang dihasilkan maka semakin baik dan jauh pula kemampuan

    long pa ssing dalam hal ini adalah kemampuan memberikan bola kepada

    teman yang berada pada jarak yang jauh. Hal ini diperkuat dengan

    pendapat Bompa dkk dalam Rosmawati (2005:8) mengemukakan bahwa

    “eksplosive power atau daya ledak otot tungkai merupakan koordinasi

    antara kekuatan dan kecepatan untuk mengatasi beban dengan kecepatan

    kontraksi otot yang tinggi”. Dan menurut Sufendi, (2008:20) “daya ledak

    otot tungkai adalah daya ledak yang dimiliki oleh otot tungkai untuk

    melakukan gerakan dengan kuat dan cepat baik secara vertikal maupun

  • 41

    horizontal”. Untuk memberikan momentum yang paling baik antara

    perkenaan bola dan kaki maka tenaga yang dibutuhkan pada kaki harus

    diterapkan dalam waktu yang sangat singkat. Jadi apabila daya ledak otot

    tungkai dalam menendang bola dengan cepat dan akurat sehingga hasilnya

    jauh maka kemungkinan untuk menghasilkan umpan yang baik dan

    nantinya bisa menghasilkan gol dan memenangkan pertandingan.

    2. Terdapat kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai terhadap

    kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan

    Kabupaten Pesisir Selatan

    Hasil analisa data panjang tungkai juga menunjukan panjang

    tungkai memberikan kontribusi, dapat dibuktikan dengan ?? ? ? ? ? ? X2 = 0,464. Pada proses perhitungan diatas dapat dilihat tingkat sumbangan

    panjang tungkai (X2) sebesar 21,50% . Berdasarkan hasil analisa data

    terlihat panjang tungkai memberikan kontribusi, dapat dilihat dari ?? ? ? ? ? ?X2 = 2,87 >�?????? = 1,70. Sesuai pendapat yang dikemukan sebelumnya, long passing merupaka n salah satu teknik dasar sepakbola

    yang dilakukan denga n posisi tubuh berada di belakang bola. Untuk

    melakukan operan yang jauh, keras, akurat dan terarah ke sasaran sangat

    dipengaruhi oleh panjang tungkai. Karena dengan panjang tungkai yang

    dipunyai oleh seorang pemain maka akan membantu jauhnya bola yang

    akan dihasilkan dalam melakukan tendangan long passing. Hal ini senada

    dengan Jensen (1977: 195), “makin panjang lengan gaya (lengan tuas),

    maka torka yang dihasilkan akan semakin besar “, dan lebih lanjut dampak

  • 42

    dari nilai torka ini akan semakin besar, sehingga dalam hal ini hasil

    akhirnya adalah makin jauhnya tendangan. Makin panjang tungkai, maka

    makin panjang lengan gaya, dan torka yang dihasilkan akan semakin

    besar, dan begitu juga sebaliknya. karena secara anatomi telah mendukung

    hanya saja metode latihan tentang teknik dan taktik dalam bermain yang

    harus dilatih. Dengan demikian maka semakin panjang tungkai maka

    idealnya kemampuan akan jauhnya tendangan dapat dilakukan dengan

    baik.

    Ini menegaskan bahwa kemampuan long passing juga tidak lepas

    dari pengaruh panjang tungkai, karena untuk dapat melakukan tendangan

    long passing dengan jauh salah satunya ditentukan oleh panjang tungkai.

    Dengan panjang tungkai yang baik maka pemain Sepakbola SSB Bintang

    Selatan Kabupaten Pesisir Selatan akan dapat mengarahkan dan

    melepaskan bola secara jauh dan keras ke sasaranyang ingin dituju.

    3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan

    panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan long passing

    pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.

    Berdasarkan hasil perhitungan korelasi linier ganda uji F, di dapat ? ? ? ? ? ? 7,19 > ????? 3,35 di peroleh dengan menggunakan rumus [ N – K – 1 ] 30 – 2 – 1 = 27 pada a = 0,05 dan kontribusi sebesar 34,74%. Ini

    menunjukan bahwa daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai secara

    bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kemampuan long passing

    pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.

  • 43

    Jadi berdasarkan pemba hasan di atas maka kemampuan long

    passing yang dilakukan para pemain tidak lepas dari daya ledak otot

    tungkai dan panjang tungkai. Semakin baik daya ledak otot tungkai dan

    panjang tungkai para pemain, maka kemampuan long passing sepakbola

    akan semakin baik sehingga prestasi sepakbola atlet juga semakin baik.

    Bisa disimpulkan daya daya ledak otot tungkai dan panjang

    tungkai akan mempengaruhi prestasi kemampuan long passing. Bila daya

    ledak otot tungkai atlet baik maka dapat melakukan tendangan long

    passing yang jauh, keras, kuat dan akurat nantinya. Bila tungkai atlet

    panjang maka dapat menghasilkan tenaga dan menghasilkan bola yang

    jauh, keras dan cepat. Jadi disarankan bila seorang pelatih ingin

    meningkatkan kemampuan long passing siswa maka sebaiknya pelatih

    juga meningkatkan kemampuan daya ledak dan memperhatikan panjang

    tungkai siswa terlebih dahulu agar siswa lebih mudah menguasai

    keterampilan long passing yang diajarkan.

    Namun perlu diingat bukan hanya daya ledak otot tungkai dan

    panjang tungkai yang memliliki kontribusi terhadap kemampuan long

    passing, dalam penelitian terlihat daya ledak otot tungkai dan panjang

    tungkai hanya memberikan kontribusi sebesar 34,74% selebihnya

    dipengaruhi oleh faktor lain seperti, penguasaan teknik, koordinasi

    gerakan, koordinasi mata kaki, daya tahan pemain untuk melakukan

    gerakan tanpa rasa lelah, kecepatan reaksi untuk bergerak secara cepat

    merespon ransangan yang datang, dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini

    juga tidak bisa diabaikan dalam upaya peningkatan kemampuan long

    passing.

  • BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka dapat

    ditarik kesimpulan sebagai berikut:

    1. Terdapat kontribusi yang signifikan antara Daya ledak otot tungkai

    terhadap kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB Bintang

    Selatan Kabupaten Pesisir Selatan dengan didapatnya Berdasarkan

    perhitungan kontribusi di dapat kontribusinya i sebesar 24,60% dan

    selebihnya di tentukan oleh faktor lain.

    2. Terdapat kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai terhadap

    kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan

    Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan perhitungan kontribusi di dapat

    kontribusinya sebesar 21,50% dan selebihnya di tentukan oleh faktor lain.

    3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan

    panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan long passing

    pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan didapat

    kontribusinya sebesar 34,74%.

    B. Saran

    Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan

    saran-saran yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang

    ditemui dalam pelaksanaan long passing sepakbola, di antaranya:

    44

  • 45

    1. Para pelatih disarankan untuk tidak mengabaikan daya ledak otot tungkai

    dan panjang tungkai dalam meningkatkan kemampuan long passing,

    karena long passing menentukan prestasi seorang atlet sepakbola dan juga

    menentukan kemenangan dan prestasi satu team sepakbola.

    2. Untuk para atlet, agar dapat meningkatkan kemampuan long passing perlu

    adanya latihan khusus untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dan

    panjang tungkai atlet sepakbola.

    3. Untuk para peneliti, penelitian ini hanya terbatas pada pemain Sepakbola

    SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan, untuk itu kepada peneliti

    yang lain perlu diadakan penelitian pada sampel dan populasi yang lebih

    besar lagi.

  • 46

    DAFTAR PUSTAKA

    Arsil. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik.Padang: FIK – UNP Bafirman, dkk. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik .Padang: FIK UNP Barry. L.Johnson.1986.Practical Measurements For Evaluation In Physical

    Education(Fouth Edition): New York. Publishing Djzed, Zulfar. 1985. Buku Pelajaran Sepakbola.Padang : FPOK IKIP PADANG Http:// www.google.co.id/images = menendang bola jarak jauh Kentjananingsih, Sri. 1989.Petunjuk Praktikum Struktur dan Fungsi Manusia

    Untuk Mahasiswa SI dan D2 Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

    Kumala poppy. 1998. Kamus saku kedokteran dorland. Jakarta : EGC Lufri dan Ardi. 1999. Metodologi Penelitian. Padang: FMIPA UNP Luxbacher, Joseph A. 2001. Sepakbola : Langkah -langkah Menuju

    Sukses.Penerjemah: Agusta Wibawa (Soccer Steps To Succses). Jakarta: PT Raja Grfindo Persada

    Nurhasan. 2001.Tes dan Pengukuran dalam Penjas: Prinsip-prinsip dan

    Penerapannya .Depdiknas Ditjen pendidikan dasar dan Menengah Bekerja Sama dengan Ditjen Olahraga. Jakarta

    Nurhayati, Nunung. 2008.Biologi Bilingual Untuk SMA/ Ma Kelas XI. Bandung:

    CV.Yrama Widya. Sudjana.1992.Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta Syafrudin.1999. Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. Padang: FPOK UURI N0.3 Tahun 2005.Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

  • 47

    Lampiran 1

    DATA HASIL DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

    No Nama Raihan (m) Loncatan

    (m)

    Vertical Jump (m)

    BB(kg) (DOT)

    Nomogram Lewis

    1 Miller Rusdianto 2.3 2.69 0.39 70 96.767 2 Dio Zulfikri 2.33 2.81 0.48 68 104.286 3 Pratama 2.3 2.67 0.37 65 87.521 4 Ari Pitra 2.2 2.68 0.48 65 99.686 5 Hendro 2.34 2.67 0.33 67 85.198 6 Ade 2.12 2.68 0.56 68 112.642 7 Alvi Akbar 2.22 2.71 0.49 65 100.719 8 Kelvin 2.43 2.65 0.22 68 70.602 9 Deki 2.21 2.68 0.47 72 109.265

    10 Teguh 2.2 2.5 0.3 62 75.171 11 Rifnaldi 2.12 2.6 0.48 53 81.282 12 Roby Rehan 2.19 2.6 0.41 52 73.704 13 Riky AS 2.25 2.64 0.39 60 82.943 14 Agi 2.2 2.78 0.58 58 97.778 15 Rozi Saputra 2.16 2.78 0.62 55 95.864 16 Irsadri 2.23 3.1 0.87 68 140.400 17 Joko 2.00 2.6 0.6 53 90.876 18 Nerianto 2.31 2.86 0.55 69 113.274 19 Rudy Kurnawan 2.22 2.58 0.36 62 82.346 20 Rudy Mulya Pratama 2.29 2.68 0.39 64 88.473 21 Ilsa Putra 2.18 2.62 0.44 50 73.417 22 Harimas Putra 2.3 2.69 0.39 65 89.855 23 Rahmat Faisal 2.39 2.9 0.51 56 88.526 24 Nofemri Sandri 2.32 2.7 0.38 57 77.779 25 Nurdarisman 2.23 2.6 0.37 68 91.560 26 Saddam Nurmansyah 2.28 2.8 0.52 64 102.160 27 M. Arif 2.23 2.9 0.67 64 115.962 28 Risman 2.2 2.73 0.53 59 95.080 29 Perdana Putra 2.25 2.65 0.4 56 78.400 30 Wahyu Aditia Putra 2.3 2.8 0.5 62 97.045

  • 48

    Lampiran 2

    Data Hasil Penelitian Daya Ledak Otot Tungkai, Panjang Tungkai, dan Kemampuan Long Passing

    no Nama dayaledak otot tungkai (X1) panjang

    tungkai (X2) long passing

    (Y) 1 Miller Rusdianto 96.767 80 18.32 2 Dio Zulfikri 104.286 80 24.78 3 Pratama 87.521 80 19.33 4 Ari Pitra 99.686 75 21.64 5 Hendro 85.198 84 22.5 6 Ade 112.642 80 22.5 7 Alvi Akbar 100.719 88 22.76 8 Kelvin 70.602 80 23.12 9 Deki 109.265 80 33.43

    10 Teguh 75.171 83 24.42 11 Rifnaldi 81.282 85 19.32 12 Roby Rehan 73.704 86 25.21 13 Riky AS 82.943 82 25.45 14 Agi 97.778 90 26.12 15 Rozi Saputra 95.864 78 26.52 16 Irsadri 140.4 90 27.32 17 Joko 90.876 75 20.58 18 Nerianto 113.274 86 36.76 19 Rudy Kurnawan 82.346 78 21.5 20 Rudy Mulya Pratama 88.473 79 21.64 21 Ilsa Putra 73.417 81 19.5 22 Harimas Putra 89.855 84 30.23 23 Rahmat Faisal 88.526 90 23.43 24 Nofemri Sandri 77.779 76 21.21 25 Nurdarisman 91.56 87 29.11 26 Saddam Nurmansyah 102.16 85 37.89 27 M. Arif 115.962 87 40.13 28 Risman 95.08 81 19.32 29 Perdana Putra 78.4 72 19.59 30 Wahyu Aditia Putra 97.045 77 20.5

    Jumlah 2701.54 2382.00 744.13 Mean 93.16 82.14 24.80

    Sd 15.49 4.77 5.78 Median 90.88 81.00 22.94 Modus #N/A 80 21.64

    Skor tertinggi 140.4 90 40.13 Skor Terendah 70.602 72 18.32

  • 49

    Lampiran 3

    Uji Normalitas daya ledak otot tungkai (X1) dengan Uji Liliefors

    No Xi zi F(zi) S(zi) |F(Zi) - S(Zi)|

    1 70.60 -1.49 0.0683 0.0333 0.0350 2 73.42 -1.30 0.0961 0.0667 0.0295 3 73.70 -1.29 0.0994 0.1000 0.0006 4 75.17 -1.19 0.1173 0.1333 0.0161 5 77.78 -1.02 0.1544 0.1667 0.0122 6 78.40 -0.98 0.1643 0.2000 0.0357 7 81.28 -0.79 0.2154 0.2333 0.0179 8 82.35 -0.72 0.2364 0.2667 0.0303 9 82.94 -0.68 0.2487 0.3000 0.0513

    10 85.20 -0.53 0.2978 0.3333 0.0355 11 87.52 -0.38 0.3526 0.3667 0.0141 12 88.47 -0.32 0.3761 0.4000 0.0239 13 88.53 -0.31 0.3774 0.4333 0.0560 14 89.86 -0.23 0.4109 0.4667 0.0557 15 90.88 -0.16 0.4372 0.5000 0.0628 16 91.56 -0.11 0.4549 0.5333 0.0784 17 95.08 0.12 0.5469 0.5667 0.0198 18 95.86 0.17 0.5672 0.6000 0.0328 19 96.77 0.23 0.5903 0.6333 0.0430 20 97.05 0.25 0.5974 0.6667 0.0692 21 97.78 0.29 0.6159 0.7000 0.0841 22 99.69 0.42 0.6627 0.7333 0.0706 23 100.72 0.49 0.6871 0.7667 0.0795 24 102.16 0.58 0.7198 0.8000 0.0802 25 104.29 0.72 0.7648 0.8333 0.0685 26 109.27 1.05 0.8528 0.8667 0.0139 27 112.64 1.27 0.8980 0.9000 0.0020 28 113.27 1.31 0.9052 0.9333 0.0282 29 115.96 1.49 0.9316 0.9667 0.0350 30 140.40 3.09 0.9990 1.0000 0.0010

    Jumlah 2798.58 Lo = 0.0841 Mean 93.29

    SD 15.24 Ltabel = 0.161

    Karena Lo (0,0841) < Ltabel (0,161) maka Ho diterima Jadi data tersebar secara normal atau data sampel ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal

  • 50

    Lampiran 4 Uji Normalitas panjang tungkai (X2)

    Dengan Uji Liliefors

    No Xi Zi F(zi) S(zi) |F(Zi) - S(Zi)|

    1 72 -2.08 0.0186 0.0333 0.0148 2 75 -1.46 0.0725 0.0667 0.0059 3 75 -1.46 0.0725 0.1000 0.0275 4 76 -1.25 0.1060 0.1333 0.0273 5 77 -1.04 0.1495 0.1667 0.0172 6 78 -0.83 0.2034 0.2333 0.0300 7 78 -0.83 0.2034 0.2333 0.0300 8 79 -0.62 0.2675 0.2667 0.0008 9 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 10 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 11 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 12 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 13 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 14 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 15 81 -0.20 0.4199 0.5333 0.1134 16 81 -0.20 0.4199 0.5333 0.1134 17 82 0.01 0.5028 0.5667 0.0639 18 83 0.22 0.5856 0.6000 0.0144 19 84 0.43 0.6647 0.6667 0.0020 20 84 0.43 0.6647 0.6667 0.0020 21 85 0.63 0.7371 0.7333 0.0038 22 85 0.63 0.7371 0.7333 0.0038 23 86 0.84 0.8005 0.8000 0.0005 24 86 0.84 0.8005 0.8000 0.0005 25 87 1.05 0.8538 0.8667 0.0129 26 87 1.05 0.8538 0.8667 0.0129 27 88 1.26 0.8965 0.9000 0.0035 28 90 1.68 0.9535 1.0000 0.0465 29 90 1.68 0.9535 1.0000 0.0465 30 90 1.68 0.9535 1.0000 0.0465

    Jumlah 2459 Lo = 0.1262 Mean 81.9667 Ltabel = 0.161 SD 4.78131 Karena Lo (0,1062) < Ltabel (0,190) maka Ho diterima Jadi data tersebar secara

    normal atau data sampel ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal

  • 51

    Lampiran 5

    Uji Normalitas kemampuan long passing (Y) Dengan Uji Liliefors

    No X1 Zi F(zi) S(zi) |F(Zi) - S(Zi)|

    1 18.32 -1.12 0.1312 0.0333 0.0978 2 19.32 -0.95 0.1715 0.0667 0.1049 3 19.33 -0.95 0.1720 0.1000 0.0720 4 19.5 -0.92 0.1796 0.1333 0.0462 5 19.32 -0.95 0.1715 0.1667 0.0049 6 19.59 -0.90 0.1837 0.2000 0.0163 7 20.5 -0.74 0.2284 0.2333 0.0049 8 20.58 -0.73 0.2326 0.2667 0.0341 9 21.21 -0.62 0.2672 0.3000 0.0328 10 21.5 -0.57 0.2839 0.3333 0.0494 11 21.64 -0.55 0.2922 0.3667 0.0745 12 21.64 -0.55 0.2922 0.4000 0.1078 13 22.5 -0.40 0.3452 0.4333 0.0881 14 22.5 -0.40 0.3452 0.4667 0.1215 15 22.76 -0.35 0.3619 0.5000 0.1381 16 23.12 -0.29 0.3855 0.5333 0.1479 17 23.43 -0.24 0.4061 0.5667 0.1606 18 24.42 -0.07 0.4735 0.6000 0.1265 19 24.78 0.00 0.4983 0.6333 0.1350 20 25.21 0.07 0.5280 0.6667 0.1387 21 25.45 0.11 0.5444 0.7000 0.1556 22 26.12 0.23 0.5900 0.7333 0.1434 23 26.52 0.30 0.6166 0.7667 0.1501 24 27.32 0.43 0.6682 0.8000 0.1318 25 29.11 0.74 0.7717 0.8333 0.0617 26 30.23 0.94 0.8259 0.8667 0.0408 27 33.43 1.49 0.9320 0.9000 0.0320 28 36.76 2.07 0.9806 0.9333 0.0473 29 37.89 2.26 0.9882 0.9667 0.0215 30 40.13 2.65 0.9960 1.0000 0.0040

    Jumlah 744.13 Lo = 0.1606 Mean 24.8043

    SD 5.78469

    Karena Lo (0,1606) < Ltabel (0,161) maka Ho diterima Jadi data tersebar secara normal atau data sampel ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal

  • 52

    Lampiran 6 Tabel Analisis Korelasi Sederhana

    X1 Dengan Y No X1 Y X12 X2Y XY 1 96.77 18.32 9363.85 335.62 1772.77 2 104.29 24.78 10875.57 614.05 2584.21 3 87.52 19.33 7659.93 373.65 1691.78 4 99.69 21.64 9937.30 468.29 2157.21 5 85.20 22.50 7258.70 506.25 1916.96 6 112.64 22.50 12688.22 506.25 2534.45 7 100.72 22.76 10144.32 518.02 2292.36 8 70.60 23.12 4984.64 534.53 1632.32 9 109.27 33.43 11938.84 1117.56 3652.73

    10 75.17 24.42 5650.68 596.34 1835.68 11 81.28 19.32 6606.76 373.26 1570.37 12 73.70 25.21 5432.28 635.54 1858.08 13 82.94 25.45 6879.54 647.70 2110.90 14 97.78 26.12 9560.54 682.25 2553.96 15 95.86 26.52 9189.91 703.31 2542.31 16 140.40 27.32 19712.16 746.38 3835.73 17 90.88 20.58 8258.45 423.54 1870.23 18 113.27 36.76 12831.00 1351.30 4163.95 19 82.35 21.50 6780.86 462.25 1770.44 20 88.47 21.64 7827.47 468.29 1914.56 21 73.42 19.50 5390.06 380.25 1431.63 22 89.86 30.23 8073.92 913.85 2716.32 23 88.53 23.43 7836.85 548.96 2074.16 24 77.78 21.21 6049.57 449.86 1649.69 25 91.56 29.11 8383.23 847.39 2665.31 26 102.16 37.89 10436.67 1435.65 3870.84 27 115.96 40.13 13447.19 1610.42 4653.56 28 95.08 19.32 9040.21 373.26 1836.95 29 78.40 19.59 6146.56 383.77 1535.86 30 97.05 20.50 9417.73 420.25 1989.42

    jumlah 2798.58 744.13 267803.00 19428.07 70684