SKRIPSI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ANGGI... · Dan...
Transcript of SKRIPSI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ANGGI... · Dan...
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN OTOT
TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN THREE POINT JUMP
SHOOT PADA ATLET BOLABASKET LARAK’S
BATUSANGKAR
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan Strata Satu (S1)
OLEH :
ANGGI RINALDO
NIM. 47322 / 2004
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAH RAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
Bacalah dengan ( menyebut ) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah dan Tuhan mulah yang Maha Pemurah.
Yang Mengajar (Manusia) dengan perantara kalam (tulis baca).
Dia mengerjakan kepada manusia yang tidak diketahuinya.
(QS.96: 1-5)
Pelajarilah ilmu,
Karena bagi Allah mempelajari ilmu merupakan suatu
kebaikan.
Menuntut ilmu merupakan tasbih.
Mencari ilmu merupakan jihad.
Mengerjar ilmu adalah suatu ibadah.
Mengerjakan ilmu adalah sedekah.
Sedangkan menggunakan ilmu bagi yang membutuhkanya,
Merupakan taqarruh atau pendekatan diri kepada Allah.
(sabdah Nabi Muhammad SAW)
Puji syukur kuucapkan pada Allah SWt yang telah memberikan rahmatr
serta hidayahnya atas kebahagiaan yang jurasa dan dambakan saat ini.
Shalawat dan salam kukirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
di utus Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam walaupun sampai
sekarang masih ada umatnya melanggar ajaran Islam
Kuucapkan rasa terima kasihku yang tak terhingga kepada kedua orang
tuaku (“APA”, Kardinal/ Apa Nal) dan ( “AMA”, Kasmawati /Ama Kai) yang
telah membesarkan, mendidik, menyayangi dan membimbingku dalam
mencapai cita-cita. Maafkan anakmu ini atas salah dan dosa yang pernah
kulakukan , baik yang disengaja maupun yang tak disengaja. Berkat
kesabaran serta doa “APA dan AMA” lah aku bisa seperti ini. Serta buat
kakakku (Jhoni Rinaldo/da nit) dan adik-adikku (Dipo Rinaldo/popo dan
Putri Dhea Hera/iya katepuk) yang telah memberi dukungan dan
semangat dalam mencapai cita-citakku yang tergabung dalam
“AMPERSIK Comunity”
Dan tak lupa kepda Etek ku ( Rosmanidar/Oon) yang selalu kucintai dan
ku sayangi yang selalu memberiku semangat dalam hidup untuk lebuih
baik dan dihargai. Terimaksih atas doa, kesabaran,sayang dan
dukungan,semangat, nasehat dan doronganmu
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Bapak Drs.Witarsyah, Bapak Drs.Hendri Irawadi.M.Pd ( jasa bapak-bapak
akan ku kenang selalu)
Buat Raisa,Ipan,Nabila,Ani,Agan,Tepote,dedek baru agan ( Imbau aning
ciek nak,Capek gadang doan aning jadi Bupati yo nak ), Albert ( Bert
mokasi bantuan nyo yo bert semangat nyo untuk bisa wak wisuda,
walaupun talambek, tu bilo wk uuuuuuuu lai hahahahaha ) , Ni Des (
Makasi banyak yo ni kok ndk dek uni antah baaa wak kin, tu bra utang
wak ni ), Da hen ( Pak wak la wisuda pak , lai bisa wak jadi urang nomor
satun di larak’s Pak?), Meme ( Tq bgt nik bantuan nyo ,au perantara en
hahahahhah, bilo wak pai jo onda lai ko?), Keluarga besar Larak’s ( Tq
atas bantuan nya dalam penelitian ), Buk Mai ( sajak la balaki ko la lain
gaya nyo ,cucuik la buk ), Ikatan Uda Uni Tanah Datar ( Amak la sarjana
nak jd jan macam-macam), BA 7147 EM ( Tq banget motor ku yang sabar
n setia mengantar ku ke kampus), Om Pino ( Om transferan uang kost wk
ciek om,piti la wk agian ka ni des), Pak Al Santa, Bebek ( ala mancari
musuah jo den ma) Ai, Indah, Feny ( Tq ya ), Keluarga Besar,Ampera
Sikai Ampera Siron, Ampera WIRI ( wisuda juo jdi nyo ,untuk nan pertamo
di keluarga kito), Keluraga besar Des Pelaminan di Balimbiang,Keluarga
besar Ma ilik di Balai labuah bawah ( Tq Full), Dan bagi semua yang telah
memberikan dorongan kepada ku.
Semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan
rahmat dan karunianya kepada kita semua, Amin ya Rabbal Alamin.
Salam, By
Anggi Rinaldo
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
JUDUL : KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN OTOT
TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN THREE POINT JUMP
SHOOT PADA ATLET LARAK’S BASKETBALL KLUB
BATUSANGKAR.
NAMA : ANGGI RINALDO
NIM/BP : 2004/47322
JURUSAN : PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
Padang, 24 Januari
2012
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Drs.Witarsyah Drs.Hendri Irawadi.M.Pd
NIP: 19580920 198603 1 005 NIP: 19600514 198503 1 002
Mengetahui:
Ketua Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Drs.Maidarman.M.Pd
NIP: 19600507 198503 1 004
Abstrak
Kontribusi daya ledak otot lengan dan otot tungkai terhadap kemampuan
three point jump shoot pada atlet Larak’s Basketball klub Batusangkar.
OLEH : Anggi Rinaldo
Penelitian ini bertujaun untuk mengatahui seberapa besar kontribusi daya
ledak otot lengan dan otot tungkai sebagai variabel terikat dan kemampuan three
point jump shoot sebagai variabel bebas. Penelitian ini dilaksanakan di Larak’s
basketball klub Batusangkar
Penelitian ini tergolong pada jenis penelitian korelasi berganada yaitunya
penelitian yang membandingkan besarnya korelasi tiga variabel yang ada pada
tiga kelompok. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dan
didapat sampel sebanyak 15 orang.
Berdasarkan perhitungan diperoleh daya ledak otot lengan memberikan
kontribusi yang signifikan dengan kemampuan three point jump shoot, ini
ditandai dengan hasik yang diperoleh yaitu t hitung = 8.86 > t tabel 1.77, dengan
kontribusinya 86.49%. Hasil yang diperoleh dari daya ledak otot tungkai
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemampuan three point jump
shoot, ini ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu t hitung 6.08 > r tabel 1.77,
kontribusinya 26.12%. Terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama
antara daya ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai dengan kemampuan
three point jump shoot. Diperoleh F hitung 65.71 > F tabel 3.88, kontribusinya
92.16%. Sedangkan sisa nya dipengaruhi oleh factor lain
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima
karena daya ledak otot lengan dan otot tungkai mempengaruhi kemampuan three
point jump shoot .
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan ke-hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
dengan skripsi ini dengan judul “ Kontribusi Daya ledak otot lengan dan Daya
ledak otot tungkai terhadap kemampuan three point jump shoot pada atlet Larak’s
Basketball klub Batusangkar”. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi persyaratan
guna memperoleh gelar sarjana pada jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahrgaan (FIK) Universitas Negari Padang (UNP). Dalam
Penyusunan dan penelitian skripsi ini peneliti menyadari masih banyak
kekurangan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pada pembaca demi kesempurnaan
Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, peneliti banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan baik moril maupun material dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Rektor beserta staf Universitas Negeri Padang yang telah memberi izin
dalam pemakian sarana atau fasilitas kemudahan dalam penyelesaian
skripsi ini.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP beserta staf yang telah
memberikan kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Ketua Jurusan dan sekretaris beserta staf pengajar Jurusan Kepelatihan
Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP, yang telah membantu dan
memberikan dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs.Witarsyah selaku Penasehat Akademik dan Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, masukan, dan perbaikan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs.Hendri Irawadi.M.Pd selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, perbaikan, dan masukan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Kepada Bapak penguji Skripsi yang telah memberikan masukan, kritikan
dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Padang yang telah memberikan dorongan, motivasi dan sarn dalam
pembuatan skripsi ini
8. Kedua Orang tua,etek, dan kakak dan adik-adikku serta seluruh keluarga
yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil selama penulis
dalam masa pendidikan
9. Seluruh keluarga besar LARAK’S Batusangkar,yang telah memberikan
dorongan dan sokongan mental guna untuk dapat menamatkan studi ini
10. Keluaraga besar Ikatan Uda Uni Tanah Datar yang telah memberi berbagai
macam masukan guna sukses nya penulis.
Semoga amal ibadah Bapak dan Ibu serta semua pihak yang membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan yang setimpal oleh Allah
SWT. Amin.
Padang, Januari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSRAK ..............................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iv
DAFTAR TABEL ............................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ....................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
F. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 8
BAB II KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Teori ........................................................................... 10
B. Kerangka Konseptual ................................................................. 34
C. Hipotesis ..................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 36
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 37
D. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 40
F. Alat Pengumpulan Data .................................................................... 41
G. Defenisi operasional ......................................................................... 41
H. Teknik Analisa Data ....................................................................... 46
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Analisis Deskriptif ........................................................................... 48
B. Analisis Data.................................................................................... 51
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 53
D. Pembahasan ..................................................................................... 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ........................................................................................ 61
B. Saran .................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 63
LAMPIRAN ...................................................................................... 65
DAFTAL TABEL
Tabel 1. Populasi Penelitian ......................................................................... 37
Tabel 2. Format Tes kemampuan Three point jump shoot ........................... 39
Tabel 3. Daftar Nama Tenaga Pengawas ....................................................... 46
Tabel 4. Daftar Nama Tenaga Pembantu ....................................................... 46
Tabel 5. Distribusi skor daya ledak otot lengan ............................................ 48
Tabel 6. Distribusi skor daya ledak otot tungkai ........................................... 50
Tabel 7. Distribusi skor Kemampuan three point jump shoot ....................... 51
Tabel 8. Rangkuman uji Normalitas data dengan uji Lilierfosn .................... 52
Tabel 9 Hasil Pengujian hipotesis X1 terhdap Y .......................................... 53
Tabel 10. Hasil Pengujian hipotesis X2 terhdap Y .......................................... 54
Tabel 11. Hasil Pengujian hipotesis X1 terhdap X2 ........................................ 56
Tabel 12. Hasil Pengujian hipotesis berganda ................................................. 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar :
1. Fase persiapan three point jump shoot ............................................................ 19
2. Fase pelaksanaan three pont jump shoot ......................................................... 19
3. Fase follow through three point jump shoot .................................................... 20
4. Follow Through ............................................................................................... 21
5. Otot lengan ...................................................................................................... 27
6. Kerangka Konseptual ...................................................................................... 35
7. Tes kemampuan Three point jump shoot ........................................................ 43
8. Pelaksanaan tes vertikal jump ......................................................................... 45
9. Histogram variabel daya ledak otot lengan .................................................... 49
10. Histogram variabel daya ledak otot tungkai ................................................... 50
11. Histogram variabel kemampuan three point jump shoot ................................ 51
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data mentah pengukuran daya ledak otot lengan ..................................... 65
2. Data mentah pengukuran daya ledak otot tungkai .................................... 66
3. Kemampuan trhee point jump shoot ......................................................... 67
4. Uji Normaliatas ......................................................................................... 68
5. Korelasi......................................................................................................71
6. Tabel Lilifor...............................................................................................74
7. Dokumentsi Penelitian .............................................................................. 76
8. Surat Penelitian ......................................................................................... 81
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap orang untuk
mempertahankan kesehatan dan kesegaran fisik, dengan olahraga orang bisa
segar jasmaninya, segar pemikiran dan berprestasi dalam pekerjaan serta
meningkatkan derajat kehidupan di masyarakat. Sesuai dengan motto
”mensana in corpore sano” yaitu semoga dalam tubuh yang sehat akan
terdapat jiwa yang sehat pula. Lebih jauh dari itu olahraga juga untuk
berkompetisi dan berpacu dalam prestasi sebagai wujud untuk
mempertahankan prestise, baik secara individu, kelompok maupun negara.
Selain itu, bola basket juga menjadi olahraga unggulan di daerah
masing-masing, yang nantinya diharapkan dapat melahirkan pemain yang
dapat mengharumkan nama daerah, bangsa dan negara dalam berbagai
kejuaraan yang dipertandingkan.
Dalam UU. RI No. 3 Tahun 2005 pasal 27 ayat 4 tentang system
keolahragaan Nasional dijelaskan “ Pembinaan dan pengembangan
olahraga prestasi dilaksanakan dengan memberdayakan perkumpulan
olahraga, menumbuh kembangkan sentra pembinaan olaraga yang
bersifat nasional dan daerah, dan menyelenggrakan kompetisi secra
berjengjang dan berkelanjutan”
Dari kutipan dia atas, penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dalam rangka pendekatan ilmiah dikalangan olaharaga bolabasket sebaiknya
dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan kondisi yang ada tidak terlepas
dengan pembinaan olahraga prestasi
Bolabasket merupakan permainan bola besar yang menggunakan
tangan, bola boleh dioper, dipantulkan/didribble ke segala arah sesuai dengan
peraturan, dimain oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari lima orang
pemain (PB.PERBASI,1999). Selanjutnya setiap regu berusaha memasukkan
bola atau membuat angka (score). Untuk memainkan bola dengan peraturan
permainan bolabasket yang setiap 4 tahun sekali direvisi dengan peraturan
Internasional (FIBA)
Bolabasket merupakan cabang olahraga yang makin banyak
digemari oleh masyarakat terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa. Ini
terbukti dengan munculnya klub-klub tangguh di tanah air dan atlet-atlet
bolabasket pelajar, baik tingkat sekolah maupun perguruan tinggi, ditunjang
lagi dengan seringnya diadakan turnamen-turnamen antar klub, even-even
pelajar tingkat daerah hingga nasional. Melalui kegiatan olahraga bolabasket,
remaja banyak memperoleh manfaat khususnya dalam pertumbuhan fisik,
mental dan sosial. Selain itu bolabasket telah mengalami variasi dalam
permainannya dengan memasukkan unsur hiburan seperti steetball three on
three dan crushbone dan hal ini menjadikan olahraga bolabasket bergengsi
dan tren mode dikalangan anak muda. Selain itu bolabsket juga menjadi
olahraga prestasi bagi kalangan pelajar dan mahasiswa.
Menurut Adnan (1999:23)
“Bolabasket merupakan olahraga yang mengandung gerakan yang
kompleks dan beragam, artinya gabungan dari gerakan satu dengan lain
saling menunjang, misalnya sebelum melempar bola, terlebih dahulu harus
mengetahui cara memegang bola kemudian untuk koordinasi gerakan yang
lain perlu di pelajari satu persatu”
Dengan adanya variasi-variasi dalam permainan bolabasket
mengakibatkan penguasaan teknik dasar bolabasket kurang diperhatikan
dengan baik oleh penggemarnya, sedangkan dalam permainan bolabasket hal
tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan permainan
yang baik. Oleh sebab itu syarat untuk dapat menguasai teknik dimaksud
adalah kemampuan kondisi fisik yang baik, karena seseorang dapat
menampilkan prestasi yang baik bila di dukung oleh kemampuan kondisi fisik
yang prima. Dengan demikian kemampuan kondisi fisik merupakan unsur
utama yang harus dimiliki atlit.
Hal ini dapat dipahami karena gerakan-gerakan dalam olahraga
bolabasket sangat tergantung pada pengguasaan teknik-teknik dasar yang baik
sehingga mampu menunjang kelancaran permainsn sesungguhnya nanti.
Dengan penguasaan teknik dasar yang baik dan benar maka efisiensi
keefektifitas gerak akan dicapai selanjutnya akan menghasilkan keterampilan
yang berkualita, dengan demikian perolehan skor dapat diraih sebanyak-
banyak nya sesuai dengan ide bermain bolabasket.
Komponen-komponen dari kondisi fisik tersebut meliputi : kekuatan
(streng), kelentukan (fleksibelity), kelincahan (agility), daya tahan
(endurance) , daya ledak (eksplosive power) dan koordinasi (coordination)
(Bompa dalam Madri,2005:1).
Dari komponen dasar fisik tersebut, perlu mendapatkan latihan yang
sesuai dengan porsinya, karena komponen tersebut mempunyai perbedaan
dalam system energi, bentuk gerakan, metode latihan, dan lain sebagainya
yang digunakan pada berbagai kegiatan olahraga (Fox,1988). Sesuai dengan
motto Olympiade modern “Citius-Fortius-Altius”(makin cepat, makin tinggi,
makin kuat) sangat ditentukan kinerja kemampuan kondisi fisik.
Dalam bermain bolabasket sesuai dengan ide bermain bolabasket
dituntut untuk membuat score sebanyak-banyak nya kering lawan dan cara
yang tepat membuat score yang sebanyak-banyak nya yaitu dengan melakukan
tembakan tiga angka (three point) dan untuk dapat mengubah arah kearah
gerakan yang lain dan menghindari penjagaan lawan dalam bertahan maupun
penyerangan, pada saat pemain dijaga oleh lawan seseorang dapat bergerak
dengan cepat dan ngubah arah tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran
akan posisi tubuhnya dalam menghasilkan score
Bola basket merupakan permainan yang banyak mengunakan tangan
dalam melakukan setiap aktivitas gerakan atau teknik permainan yang
diinginkan. Ide permainan bola basket adalah memasukan bola sebanyak
mungkin ke dalam ring lawan dan mempertahankan ring sendiri dari ancaman
lawan (Wawan Eko Yulianto, 2007 : 102).
Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain bola basket.
Keberhasilan suatu regu dalam permainan bola basket selalu ditentukan oleh
keberhasilan dalam melakukan tembakan yaitu ditandai dengan akurasi
tembakan yang baik. Setiap pemain bola basket harus memiliki akurasi
tembakan yang baik yaitu dapat memasukan bola tepat kedalam ring. Agar
setiap pemain dapat memiliki akurasi tembakan yang baik diduga
membutuhkan teknik-teknik yang benar dan dukungan unsur kondisi fisik,
seperti kekuatan otot lengan, pergelangan tangan dan mental. Kuat dugaan,
semua unsur kondisi fisik ini mempengaruhi akurasi tembakan, terutama
kekuatan otot lengan dan daya ledak otot tungkai. Kekuatan otot lengan dan
daya ledak otot tungkai merupakan kondisi fisik khusus yaitu kemampuan
tubuh untuk melakukan tembakan yang lebih akurat dengan mengandalkan
otot-otot lengan untuk mendorong dan melecutkan bola disaat bola dilepaskan
dari jari-jari tangan. Lebih lanjut, kemampuan tembakan akan dapat
berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dipengaruhi oleh
setiap individu, maka hal ini sangat menentukan keberhasilan akurasi
tembakan.
Dari ungkapan diatas banyak factor yang ikut mempengaruhi akurasi
tembakan pemain bola basket. Faktor-faktor yang diduga untuk
mempengaruhi akurasi tembakan pemain diantaranya adalah kekuatan otot
lengan tangan, kelentukan pergelangan tangan dan lecutan pergelangan tangan
serta mental. Apabila pemain bola baket memiliki power otot lengan dan
kekuatan otot tungkai yang baik diguga dapat membantu dalam pencapaian
akurasi tembakan yang baik. Sebaliknya, apabila power otot lengan yang
dimiliki tidak diduga akan mempengaruhi akurasi tembakan dan
dikhawatirkan akan lebih memperburuk keadaan akurasi tembakan pemain.
Jadi, apabila seorang pemain memiliki kemampuan three point jump
shoot baik, maka tujuan ide permainan untuk memperoleh skor sebanyak-
banyaknya akan tercapai kemampuan three point jump shoot. Sebaiknya,
apabila seorang pemain tidak memiliki kemampuan yang baik dalam
melakukan, maka ide permainan untuk memperoleh skor sebanyak-banyaknya
tidak akan tercapai dan dikhawatirkan akan dapat menjadi salah satu factor
penghambat untuk meraih prestasi maksimal.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan ternyata pemain klub bola
basket Larak’s Batusangkar masih sering gagal dalam melakukan tembakan
tiga angka. Fenomena yang penulis temui dilapangan saat pemain bola basket
Larak’s Batusangkar melakukan kemampuan three poin jump shoot masih
banyak dari tembakan itu tidak masuk atau tidak sampai mengenai ring
sehingga menghambat prestasi klub basket Larak’s Batusangkar, dengan
demikian penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Kontribusi
daya ledak Otot Lengan dan otot tungkai Terhadap kemampuan three point
jump shoot Pemain Bola Basket klub Larak’s Batusangkar”. Diharapkan dari
hasil penelitian ini bisa dilahirkan suatu kesimpulan yang bisa dijadikan
langkah antisipatif bagi peningkatan prestasi bola basket klub Larak’s
Batusangkar ke depan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas , diketahui beberapa variable
berkontribusi terhadap kemampuan three point jump shoot pemain bola basket
Larak’s Batusangkar. Oleh karena itu dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Apakah daya ledak otot lengan memberikan kontribusi terhadap
kemampuan three point jump shoot pemain bola basket Larak’s
Batusangka?
2. Apakah daya ledak tungkai memberikan kontribusi terhadap kemampuan
three point jump shoot pemain bola basket Larak’s Batusangkar?
3. Apakah lecutan pergelangan tangan memberikan kontribusi kemampuan
three point jump shoot pemain bola basket Larak’s Batusangkar?
4. Apakah tinggi lompatan memberi kontribusi terhadap kemampuan three
point jump shoot bola basket Larak’s Batusangkar?
5. Apakah mental permainan memberikan kontribusi terhadap kemampuan
three point jump shoot bola basket Larak’s Batusangkar?
6. Apakah teknik permainan memberikan kontribusi terhadap kemampuan
three point jump shoot pemain bola basket Larak’s Batusangkar?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan pada penelitian
ini, penulis membatasi kontribusi daya ledak otot lengan dan otot tungkai
sebagai variable bebas dan kemampuan three point jump shoot pemain Bola
Basket klub Larak’s sebagai variable terikat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah
utnuk lebih fokusnya masalah yang diteliti, maka dapat diajukan perumusan
masalah yaitu, “Apakah daya ledak Otot Lengan dan otot tungkai
Berkontribusi terhadap kemampuan three point jump shoot Pemain Bola
Basket Klub Larak’s Batusangkar.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menggungkapkan :
1. Seberapa besar kemampuan daya ledak otot lengan pemain bola Basket
Klub Larak’s Batusangkar?
2. Seberapa besar kemapuan daya ledak otot tungkai pemain bolabasket kub
Larak’s Batusangkar?
3. Seberapa besar kemampuan kemampuan three point jump shoot pemain
bola basket Klub Larak,s Batusangkar?
4. Seberapa besar kemampuan Kontribusi daya ledak otot lengan dan otot
tungkai terhadap kemampuan three point jump shoot pemain klub bola
basket Larak’s Batusangkar?
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan Jurusan
Kepelatihan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Padang.
2. Pemain, sebagai informasi dan pengetahuan tentang factor-faktor kondisi
fisik yang mempengaruhi kemampuan three point jump shoot Pemain Bola
Basket Klub larak’s Batusangkar
3. Pelatih, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan three
point jump shoot Pemain Bola Basket Klub Larak’s Batusangkar, sehingga
pelatih dapat memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan
kemampuan three point jump shoot pemain Bola Basket Klub Larak’s
Batusangkar.
4. Perpustakaan, sebagai bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan
dan dapat menggungkap informasi yang bermanfaat terutama dalam
bidang teori kepelatihan dan teori gerak sebagai pengetahuan yang
diperlukan dalam pembinaan olah raga.
B A B II
KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Hakekat Permainan Bola Basket
Bola basket merupakan permainan beregu yang dimainkan masing-
masing oleh lima orang pemain. Permainan ini dimainkan dengan
keterampilan mengolah bola dengan tangan kanan atau kiri secara
bergantian. Bola basket dioper, digelindingkan, dipantulkan atau didrible
ke segala arah. Bola basket dimainkan di atas lantai yang rata dan
lapangan berbentuk persegi panjang. Pada kedua garis lebar tepat
ditengah masing-masing dipasang ring atau basket. Masing-masing regu
yang sedang bertanding menempati separuh lapangan saling berhadap-
hadapan.
Tujuan masing-masing regu adalah berusaha untuk memasukkan
bola kedalam basket untuk membuat angka sebanyak-banyaknya dan
berusaha menggagalkan serangan lawan dengan cara melindungi atau
menjaga agar ring basketnya tidak kemasukan bola. FIBA dalam buku
Official Basketball Rules (1994:11) yang diterjemahkan oleh PB
PERBASI mendefenisikan permainan bola basket sebagai berikut:
Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri
dari 5 orang pemain. Tiap-tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam
keranjang regu lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau
membuat angka atau skor. Bola boleh dioper, dipantulkan atau didrible
kesegala arah sesuai denag peraturan.
10
Permainan bola basket dipimpin oleh dua orang wasit dan dibantu
oleh petugas meja, yang bertugas mencatat angka dan semua kejadian
pelanggaran atau kesalahan baik yang dilakukan oleh pemain atau
pelatih.Pada permainan ini, dilakukan dalam dua babak, antara babak
pertama dan babak kedua diberi waktu istirahat dan setelah istirahat
dilakukan pertukaran tempat, regu yang dinayatakan menang adalah regu
yang sampai akhir pertandingan lebih banyak memasukkan bola ke dalam
ring atau basket.
Perlengkapan yang dipergunakan dalam permmainan bola basket
yang utama adalah lapangan. Lapangan yang digunakan dalam permainan
bola basket berukuran 26 meter x 14 meter. Di mana, permainan bola
basket tentu saja menggunakan bola, ukurana bola yang digunakan yaitu
bola dengan keliling 68-73 cm dan berat nya antara 450-500 gram. Di
samping itu,permainan bola basket menggunakan keranjang atau basket,
keranjang diletakakan pada tiang dengan ketinggian 2,6 meter, dengan
papan belakang keranjang berukuran lebar 1,2 meter dan tingginya 0,9
meter.
Perlengkapan lain yang harus diperhatikan seorang pemain,
diantaranya perlengkapan untuk kaki dan seragam. Sepatu adalah
perlengkapan paling penting. Sepatu yang baik adalah sepatu terbuat dari
kanvas atau yang kuat dan lembut. Bagian bawahnya dilengkapi sol yang
cukup tebal untuk menyerap goncangan. Sepatu juga harus memiliki
lapisan anti selip yang baik.seragam yang digunakan adalah celana pendek
dan kaos tidak berlengan dan sederhana. Nomor pemain diletakkan pada
bagian depan dan belakang kaos tadi.
2.Teknik dasar Bola basket
a. Teknik Mengoper dan tangkap bola
Bola basket termasuk permainan yang kompleks gerkannya,
artinya gerakan terdiri dari unsur-unsur gerak yang terkoordinasi rapi.
Seorang pemain sebelum dapat melempar bola, terlebih dahulu harus dapat
memegang bola, jika tidak benar dalam memegang bola tidak benar maka
melemparkannya pun tidak akan sempurna, dan sebelum dapat menerima
bola untuk dapat dikuasai maka teknik menangkap bola harus benar-benar
dimiliki.
Operan dalam permainan ini dapat diperhatikan yang khusus. Pada
umumnya operan ini dilakukan dengan cepat, keras tetapi tidak
liar,sehingga dapat dikuasai oleh kawan yang akan -menerimanya. Operan
juga dapat dilakukan secara lunak, tetapi akan tergantung pada situasi
keselurhan, yaitu kedudukan situasi lawan, kawan, timing dan taktik yang
akan dipergunakan. Operan juga dapat dilakukan dengan gerak tipu
terlebih dahulu, yaitu akan dipergunakan berpura-pura akan melempar
kearah tertentu, tapi tiba-tiba beralih kearah lain. Tidak jarang pula
seorang pemain sebelum mengoper bola menipu dulu melakukan gerakan
tembakan. Gerak-gerak tersebut perlu dilakukan agar ada kemungkinan
melakukan penyerobotan atau terobosan terhadap pertahanan lawan.
Memberikan operan tidaklah semudah orang menduga, karena kerasnya
lemparan, terlalu mudah atau terlalu tinggi operan akan menyulitkan si
penerima bola.Arah bola ke sasaran harus terhindar dari serobotan
(intercept) lawan. Untuk mengoper harus timing atau waktunya, baik
dalam posisi melayang. Harus ada kesatuan rasa (feeling) antara
pelempar ( mengoper) dengan penerima bola. Juga harus dihindari
lemparan menyilang atau melewati lawan, kecuali dalam keadaan bebas
atau jauh dari lawan (Imam Sodikun, 1992:48)
b.Teknik Menggiring Bola
Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperoleh oleh
peraturan untuk membawa lari bola ke segala arah. Seorang pemain boleh
membawa bola lebih dari satu langkah,asal bola sambil dipantulkan, baik
dengan jalan maupun berlari. Hal tersebut juga dapat dilakukan oleh
seorang pemain dengan bolanya ingin mendekati ring(basket) dan
memasukkanya (Imam Sodikun, 1992:57).
Menggiring bola ini juga harus merupakan suatu usaha
mengamankan bola dari rampasan lawan, sebab dengan demikian ia dapat
bergerak menjauhkan lawan sambil memantulkan bola kemana ia tuju
.Dalam taktik, hal ini dilakukan bila tidak dapat lagi mengoper secara
tepat. Cara menggiring bola dengan satu tangan saja (kanan atau kiri)
.untuk kemahiran dianjurkan membiasakan keduanya, jadi yang baik
hendaknya seimbang kekuatan menggiring dengan tangan kanan dan kiri.
Jenis menggiring bola adalah: 1)menggiring bola tinggi(untuk
kecepatan), 2)menggiring bola rendah ( untuk control atau
penguasaan,teritama dengan pemain lawan dalam menerobos pertahanan
lawan). 3) menggiring campuran menurut kebutuhan. Perubahan dari
menggiring rendah atau sebaliknya sangat dibutuhkan untuk gerakan tiba-
tiba (Imam Sodikun, 1992:58)
c. Teknik Gerak Berporos
Gerak berporos (pivot) adalah Suatu usaha mengubah arah hadap
badan ke segala arah dengan satu kaki tetap tinggal di tempat sebagai
poros (as). Kaki Poros ini tidak boleh bergerak atau melangkah ke depan,
belakang, kiri, kanan dan ke segala arah. Khususnya pada saat-saat
memegang bola, sebab dipergunakan agar bola dapat dijauhkan dari
jangkauan lawan. Biasanya pemain menggunakan kaki kiri sebagai poros
,sementara kaki kanan dipindah-pindah ke segala arah. Namun begitu
tidak menutup kemungkinan bagi pemain lain untuk menggunakan kaki
kanan sebagai poros, asal jangan ganti kaki poros dalam satu situasi.
Gerak berporos ini sangat berguna untuk menghindari bola dari
serobotan lawan. Dengan gerakan ini seorang pemain dapat berputar-putar
menjauhkan diri dari lawan dan bola dilindungi dengan badannya.
Gerakan berporos juga digunakan dalam usaha mencari kelemahan jaga
lawan ,selanjutanya dilakukan terobosan guna melanjutkan serangan, baik
secara sendiri atau berteman.
d. Teknik Lay Up Shoot
Teknik lay up adalah jenis tambahan yang efektif, sebab dilakukan
pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket. Hal ini menguntungkan,
yaitu menembak dari jarak jauh dapat diperdekat ke basket dengan
melakukan lompat-langkah-lompat. Pada lompatan terkhir ini pada posisi
setinggi-tinggi mendekati ring basket, diteruskan dengan memasukkan
bola. Dengan posisi tersebut tembakan dapat dilakukan dengan mudah.
Teknik tembakan lay up ada dua cara,yaitu : 1) melalui operan
kawan , 2) menggiring bola. Cara melepas bola I saat tembakan lay up
pada dasarnya ada dua, yaitu : dengan ayunan tangan satu atau dua
ditembakkan dari arah bawah kepala (underhead lay up shoot), dengan
ayunan tangan satu atau dua ditembakkan dari arah atas kepala (overhead
lay up shoot)
A. Teknik Menembak
Kemampuan terpenting dalam permainan bola basket adalah
kemampuan untuk menembak atau shooting bola ke dalam keranjang
basket. Keeterampilan ini adalah memberikan hasil nyata secara lansung .
Di samping itu, memasukkan bola ke dalam keranjang juga merupakan inti
dari strategi permainan. Gerakan memasukkan bila tidak hanya sekedar
asal lempar, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan
agar bola jauh tepat pada sasaran yang berupa keranjang (basket).
Dalam permainan bola basket , teknik menembak ada bermacam-
macam ,mulai dari tingkatan yang mudah hingga yang paling sulit. Pada
umumnya ditinjau diatas dasar kesulitan gerakannya, teknik menembak itu
terdiri dari :
1. Tembakan dengan dua tangan dari dada
2. Tembakan dengan dua tangan dari atas kepala
3. Tembakan satu tangan
4. Tembakan lay up
5. Tembakan didahului menggiring bola dan lansung melakukan
tembakan lay up
6. Tembakan loncat dengan satu tangan
7. Tembakan loncat dengan dua tangan
8. Tembakan kaitan
9. Tembakan lain-lain gaya (Soebagi Hartoko, 1995:43-44)
Kemampuan three point jump shoot adalah salah satu bagian dari
teknik yang harus dikuasai olah seorang untuk menjadi seorang pemain
bola basket. Menurut Sodikun (1991:94) menembak merupakan sasaran
akhir dari setiap bermain dan keberhasilan atau kemenangan satu regu
dalam permainan ditentukan oleh keberhasilan melakukan tembakan.
Seseorang pemain harus memiliki kemampuan dalam menembak .
Danny Kosasih (2008:52) mengatakan bahwa : “ Three pont
shooting atau tembakan tiga angka adalah salah satu senjata untuk
memenangkan pertandingan juga membalikkan keadaan disaat tim kita
mengalami kekalahan”.
Ada 6 (enam) kemungkinan dalam pertandingan dimana kita akan
mendapatkan three point jump shoot antara lain :
1. Inside-out pass
2. Offensive rebound-passout
3. Panetrate and pass
4. Skip pass
5. Fast break to the trey
6. Screen and fade flare
Three point jump shoot yaitu tembakan yang dilakukan di daerah
3 angka yang berjarak 6,25 meter dari titik dibawah ring dibatasi denagn
garis yang membentuk setengah lingkaran. Tembakan ini merupakan
tembakan yang menghasilkan poin /angka tertinggi dari pada tembakan
lain nya. Dalam melakukan tembakan tiga angka sangat dibutuhkan teknik
yang baik dan waktu yang tepat untuk melepaskan bola pada saat
melompat (jumping)
Jadi three pont jump shoot adalah kemampuan seorang atlet
bolabasket melakukan tembakan kearah ring yang berjarak 6,25 meter.
Untuk itu sangat dibutuhkan daya ledak otot lengan dan daya ledak otot
tungkai dalam melakukan three point jump shoot.
Didalam melakukan three pont jump shoot angka seorang pemain
harus memiliki kemampuan dan feeling yang tepat dalam menenbaknya.
Three point jump shoot yang sukses biasanya memiliki kelebihan :
1. Halus dan irama yang sama
2. Menggunakan kaki, punggung dan bahu secara berurutan
3. Menggunakan mekanisme yang benar, seperti posisi tangan dan kaki
4. Follow Through yang sempurna (Akros Abidin, 1999:63)
Kesalahan umum yang terjadi pada three pont jump shoot dapat
dilihat serta saran perbaikan nya. Kesalahan : a) Seorang pemain melihat
kebawah mencari garis batas tiga angka sehingga kehilangan pandangan ke
sasaran, b) Tembakan seorang pemain terlalu pendek. Perbaikan : a)
Tempatkan diri cukup dekat dari garis tembakan tiga angka sehingga
pemain tidak cemas nenginjak garis, dan pusatkan pandangan kesasaran, b)
Tembakan tiga angka biasanya pendek karena tidak memakai ,punggung
dan bahu dan tidak ada follow through atau ritme agak lambat dan tidak
imbang.
Dalam melukukan three pont jump shoot seorang pemain
memperhatikan tahap-tahap pelaksanaan untuk menembak . Tembakan tiga
angka Wisssel (2000:53-54) terdiri atas 3 fase, antara lain :
a) Fase persiapan
Pada fase persiapan terdapat sikap-sikap dengan urutan sebagai
berikut: Penegasan yang positif, letakkan kaki untuk menembak dibawah
bola, tangan yang menembak di belakang bola, ibu jari rileks, siku
masuk ke dalam, bola antar telinga dan bahu rileks, nafas dalam (rileks)
dan konsentrasi pada target
b) Fase Pelaksanaan
Pada Fase ini terdapat suatu gerakan dan sikap urutan sebagai
berikut: Lihat target, Ucapkan kata-kata kunci secara berirana,
rentangkan kaki, punggung dan bahu, rentangkan siku, lenturkan
pinggang dan jari-jari ke depan, lepaskan jari telunjuk tangan
penyeimbang pada bola sampai terlepas.
c) Fase Follow Through
Fase ini terdiri atas: Lihat target, lengan terentang, jari telunjuk
menunjuk pada target, telapak tanagn kebawah pada saat Shooting,
seimbang dengan telapak tangan ke atas. Posisi tangan tetap di atas
sampai bola masuk ke dalam basket
Menurut Wissel (2000: 46-48) Semua tembakan dalam permainan
bolabasket memiliki mekanika dasar yaitu: pandangan keseimbangan,
posisi tangan, persejajaran siku dalam, irama menembak dan follow
Though.
(1) Pandangan
Pada saat akan menembak, pusatkan pandangan mata pada
basket, tunjukkan sisi muka lingkaran untuk semua garis tembakan di
depan basket. Pandangan sasaran dan juga mata terfokus hingga bola
mencapai sasaran.
(2) Keseimbangan
Berada dalam keseimbangan memberikan tenaga dan control irama
tembakan . Rentangan kaki ke depan dan arahkan jari ke depan.
Tekuk kaki, ini akan memberikan tenaga penting untuk temabakan.
Kepala harus segaris pinggang dan kaki. Bahu harus rileks.
(3) Posisi tangan
Letakkan tangan cukup rapat denagn rileks dan jari-jari terentang
secukupnya. Posisi tangan yang rileks akan menjadi arah alami, bola
berada pada jari, jadi tidak pada telapak tangan. Tangan tidak
menembak dibawah bola dan tangan yang menembak di belakang bola.
(4) Persejajaran siku dalam.
Pegang bola didepan dan di atas bahu untuk menembak, antara
telingan dan bahu. Pertahankan siku-siku tetap di dalam. Saat siku
dalam, bola sejajar dengan basket.
4
(5) Irama menembak
Menembak adalah sinkronisasi antar kaki, pinggang, bahu, siku
tembak, kelenturan pergelangan tangan dan jari tangan. Diawali
denagn lutut sedikit lentur. Saat kaki terentang, punggung dan bahu
berentang ke atas. Arah lengan, pergelengan tangan dan jari lurus pada
keranjang. Lepaskan bola dari jari tengah dengan sentuhan ujung jar
(6) Follow Through
Setelah melepaskan bola dari jari tengah, pertahankan lengan tetap
diatas dan terentang dengan jari tengah menunjuk lurus pada target.
Telapak tangan menghadap kebawah.
Menembak merupakan keterampilan yang penting dan untuk
memilki keterampilan dibutuhkan latihan terus menerus. Latihan
menembak direncanakan secara sistematis sehingga setiap pemain akan
mempraktekkan tipe tembakan yang paling sisukainya.
Sesuai denagn teori sebelumnya bahwa kemampuan three point
jump shoot merupakan suatu kecermatan atau ketelitian usaha seseorang
dalan mencapai tujuan yang diinginkan . Jadi, kemampuan three point
jump shoot adalah kecermatan/ketelitian pemain bolabasket Larak’s
basketball club Batusangkar dalam melakukan tembakan tiga angka yang
baik, bola tepat masuk ke dalam ring sehinggga dapat memperoleh poin ,
diukur melalui tes kemampuan three point jump shoot
3. Hakikat Kondisi Fisik
Kondisi berasal dari kata condition yang berarti keadaan. Untuk
mewujudkan prestasi yang maksimal kondisi fisik merupakan satu hal yang
sangat diperlukan. Menurut Sajoto (1988:57) “kondisi fisik adalah salah satu
prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha setiap peningkatan seorang
atlet, bahkan dasar landasn titik tolak suatu awalan olahraga prestasi”.
Meskipun bolabasket permainan tim, namun penguasaan teknik
dasar individual sangatlah penting, bergerak dengan bola atau tampa bola
adalah teknik dasar yang harus dikuasai dan di dukung oleh kemampuan
kondisi fisik. Kondisi fisik adalah satu faktor penentu keberhasilan dalam
mencapai prestasi olahraga, kondisi fisik akan mendukung seorang atlet
mampu melakukan aktifitas tampa menimbulakan kelelahan yang berarti,
Oleh sebab itu setiap program latihan yang dilakukan adalah
mengembangkan komponen-komponen kondisi yang terkait baik secara
umum maupun spesifik.
Kondisi fisik terdiri dari beberapa komponen Syafrudin (1999:32)
“Kondisi fisik itu dibedakan atas pengertian luas dan pengertian sempit.
Dalam arti sempit kondisi fisik merupakan keadaan yang meliputi faktor
kekuatan, kecepatan, dan daya tahan. Sedangkan dalam arti luas kondisi
fisik merupakan tiga faktor tersebut ditambahkan denan kelincahan,
kelentukan dan koodisnasi “. Sedangkan menurut Sajoto (1988:30) “kondisi
fisik umum meliputi seluruh latihan dasr dalam bidang kekuatan , kecepatan,
daya tahan, kelentukan dan kelincahan“.
Penjelasan diatas semakin meyakinkan kita bahwa kondisi fidik
mempunyai peranan yang sangat penting bagi atlet dalam mencapai prestasi
olahraga, dapat dikatakan mustahil seseorang dapat berprestasi optimal
tampa memiliki kondisi fisik yang baik.
4. Hakikat daya ledak otot lengan
Kekuatan (power) merupakan salah satu dari komponen
biomotorik yang penting dalam kegiatan olahraga karena kekuatan otot
lengan akan menentukan seberapa jauh lemparan bola dan sebagainya.
Hampir semua cabang olahraga memerlukan kekuatan. Untuk itu kekuatan
harus diberikan kepada olahragawan dalam usaha meningkatkan prestasi.
Dalam melaukan teknik-teknik yang baik khususnya pada cabang olahraga
bolabasket sangat dibutuhkan sekali kekuatan yaitu tenaga yang digunakan
pada saat melakukan three point jump shoot atau gerakan mendorong bola
ke dalam ring basket.
Menurut Sayuti (2004: 20-23) mengemukakan bahwa kekuatan
merupakan hasil dari dua kemampuan yaitu kekuatan dan kecepatan dan
dipertimbangkan sebagai suatu kemampuan untuk menampilkan kekuatan
yang maksimum dalam waktu yang pendek.
Kekauatn (power) merupakan kemampuan dasar kondisi fisik yang
merupakan tumpuan utama dalam pencapaian prestasi bolabasket,
khususnya dalam menghasilkan three point jump shoot yang baik.
Perolehan nilai/skor tidak akan dapat tercipta apabila three point jump shoot
yang dilakukan tidak baik karena three point jump shoot merupakan skor
tertinggi dalam permainan bolabasket, dan oleh sebab itu tembakan three
point jump shoot merupakan teknik dasar penentu kemenangan dalam
cabang olahraga bolabasket.
Dari pendapat di atas apabila dilihat dari proses tembakan three point
jump shoot jelas melihatkan fungsi otot-otot tubuh secara keseluruhan,
terutama pada otot lengan dan kaki. Otot harus menerapkan tenaga dengan
kuat dalam waktu yang sangat singkat untuk memberikan momentum yang
paling baik pada lengan atau objek untuk membawa bola ke dalam basket
yang diinginkan. Dalam penelitian ini otot yang dimaksud adalah kekuatan
otot lengan sangat penting dalam olahraga bolabasket, terutama dalam
menghasilkan akurasi tembakan tiga angka yang merupakan kekuatan otot
lengan skill.
Janssen dalam Arsil (1999:72) Daya ledak (Power) adalah semua
gerakan eksplosif yang maksimum secara langsung tergantung pada power
otot, dimana sangat penting untuk menampilkan prestasi yang tinggi.
Apabila seorang pemain bolabasket memiliki kekuatan otot lengan yang
baik akan dapat menampilkan prestasi yang tingggi dimana penampilan
pemain menjadi lebih baik khususnya pada kemampuan three point jump
shoot.
Bafirman ( 1999:59)
Power menurut macamnya ada dua, yaitu power absolute berarti kekuatan
untuk mengatasi suatu beban eksternal yang maksimum, sedangkan power
relative berarti kekuatan yang digunakan untuk mengatsi beban berupa
berat badan sendiri. Power akan berperan apabila dalam suatu aktivitas
olahraga terjadi gerakan eksplosif.
Menurut Arsil (1999:74) menyatakan bahwa faktor mempengaruhi
kekuatan otot, luas otot rangka, jumlah cross bridge, system metabolisme
energi, sudut sendi dan aspek psikologis.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakkan bahwa daya ledak
otot lengan merupakan kemampuan kontraksi otot-otot lengan yang terlibat
secara kuat dan cepat dalam rentang waktu singkat untuk mengupayakan
hasil akurasi three point jump shoot pemain bolabasket, Kemampuan
kekuatan otot lengan seseorang dapat diukur dengan mengadakan sebuah tes
yang menyerupai gerakan three point jump shoot itu sendiri. Adapun
bentuk tes yang dapat dilakukan untuk mengukur kekuatan otot lengan
adalah melalui two hand medicine ball push test dengan menghitung
jauhnya jarak lemparan bola medicine yang dilakukan (Nurhasan ,
1984:57).
Setiap gerakan tubuh dikendalikan oleh otot. Bahkan ketika kita
diam, otot kita sedang bekerja, mengatur pernapasan, pencernaan, denyut
jantung, dan sirkulasi darah. Otot yang lain menahan tulang pada posisinya.
Ada lebih dari 600 otot yang diberi nama pada tubuh manusia Novida
(1996:4) Otot yang dapat dikendalikan dikenal dengan otot sadar. Otot
sadar disebut juga otot rangka karena melekat pada tulang rangka.
Otot lurik tersusun atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot.
Setiap sel mempunyai beberapa nuclei, juga mengandung sejumlah filament
tebal (benag) yang terbuat dari protein myosin dan sejumlah filament tipis
terbuat dari protein akti. Filamen ini saling tumpang tindih dan tersusun
dalam pola teratur yang tampak sebagi pita gelap dan terang bila dilihat
melalui mikroskop. Sel-sel itu juga mengandung mitokondria,temapt
oksigen dan glukosaa dibakar untuk menghasilkan energy.
Menurut Soekarman (1989:32) ada empat cara kontraksi otot yaitu :
kontraksi isotonic, isomeric, eksentrik dan isokinetik. Kontraksi isotonic
juga dinamakan kontraksi konsentrik atau dinamik. Dalam kontraksi ini
terjadi pemendekan otot. Kontraksi ini terjadi pada pemain melakukan three
point jump shoot dalam permainan bola basket, dan lain lain. Pada kontraksi
isomeric tidak terlihat adanya gerakan, juga dinamakna kontraksi static,
mepertahankan sikap tubuh adalah salah satu dari kontraksi isomeric.
Kemudian, pada kontraksi eksentrik biasanya terjadi pemendekkan, atau
panjang otot itu tetap. Tetapi adakalanya ada perpanjangan otot pada waktu
kontraksi eksentrik. Sedangkan ketegangan yang timbul pada waktu otot
menjadi pendek dengan kecepatan ( kinetic) yang sma (iso) dinamakan
kontraksi isokonetik. Agar dapat mencapai prestasi maksimal hasil three
point jump shoot pemain bolabasket, otot ranka lengan ditintut untuk
berkontraksi secara isotonok sehingga menghasilkan kekutan lengan yang
baik.
Kekuatan otot lengan merupakan perpaduan antar unsur kekuatan
dan kecepatan, kemudian lengan pemain dalan olahraga bolabasket adalah
biomotorik untuk mendorong bola kearah basket dengan kekuat dan cepat
dalam waktu yang singkat. Lengan bisa menggambarkan seberapa jauh
kemampuan lengan mendorong bola dengan melihat keterlibatan otot-otot
5
lengan yang berkontraksi secara kuat dan cepat secara isokinetik dalam
waktu yang singkat, khususnya dalam menghasilkan akurasi tembakan three
point jump shoot bolabasket oleh (Arif, 2007:61)
Kalau dilihat dan diperhatikan dari pola gerakan three point jump
shoot otot-otot lengan yang bekerja antara lain : Otot yang berfungsi untuk
menggerakan extensor siku, yaitu saat melakukan tarikan tangan menekuk
memegang bola dan kedua tanagn berada 3 cm hinggga 5 cm di atas kepala
adalah otot deltoid,bisep,brakhilialis,brakhio radialis,pronator teres ,
ekstensor kapi radialis, Palmaris, longus dan fleksor retina kulum.
Kemudian otot yang berfungsi untuk mengggerakkan tangan diluruskan ke
depan yaitu otot bicep, aneoneus, ekstensor karpi ulnaris, fleksor karpi
ulnaris, dan ekstensor retinakulum. Selanjutnya , otot yang berfungsi untuk
mengggerakkan lengan bagian pendorong lurus kedepan saat melakukan
gerakan lanjutan secara bersama-sama hingga terjadi gerakan menembak
bola yaitu otot tricep, aneoneus, ekstensor karpi ulnaris,fleksor karpi
ulnaris, dan ekstensor retinakullum, fasia palmaris serta ekstensor dan
abductor ibu jari. Agar lebih jelas otot-otot lengan yang berfungsi dalam
mengahasilkan kemampuan three pont jump shoot pada Larak’s Basket ball
club Batusangkar dapat dilihat seperti gamabr di bawah ini :
Dari gambar diatas dapat dikemukakan kerangka tubuh pemain
didukung dan digerakkan oleh otot yang melekat di ujung tulang atau
jaringan lain. Otot lengan melekat ke tubuh dan menggerakkannya. Lengan
dihubungkan dengan bahu oleh sendi peluru. Ujung lengan pada bahu
diselubungi oleh otot deltoid yang tebal dan kuat untuk nmelakukan gerakan
menarik dan tricep di saat mendorong bola serta memungkinkan gerakan
lecutan jari-jari tangan. Otot yang paling penting pada lengan atas adalah
bisep di bagian depan, dan trisep di belakang. Ini adala otot “antagonis”,
keduanaya adalah sepasang otot yang menjalankan aksi yang berlawanan.
Lengan bawah tersusun dari otot supinator dan pronator yang mengatur
gerakan lengan bawah dan menggerakkan talapak tangan, fleksor dan
ekstensor yang menguatkan dan membengkokkan jari-jari.
Hal terpenting yang bagus dilakukan dalam menghasilkan tembakan
yang baik adalah pemain harus mengetahui teknik menembak dan harus
mempunyai keseimbangan posisi yang baik sebelum melakukan three point
jump shoot, kemudian bahu dan lengan harus bebas untuk bergerak dengan
bantuan daya ledak otot lengan. Seperti yang di jelaskan Rainer Masteris
dalam bahan penataran dan penyegaran bagi pelaih tingkat dasar oleh
pengda PERBASI Sumbar (2005:53) bahwa :
Keindahan penyelesaian aktivitas penyegaran yang memperagakan
kekuatan otot lengan daengan kemampuan three point jump shoot yang
kuat dan cepat akan terus menjadi nilai plus bagi olahraga bolabasket itu
sendiri. Konsekuensi ini adalah penyesuian terhadap kemampuan fisik
yang sangat berpengaruh yaitu speed endurance yang mana diikuti
semakin dibutuhkannya kemamuan kekuatan terutama kekuatan otot
lengan.
Berdasarkan pendapat di atas sangat penting fungsi kekuatan otot
lengan dalam memberikan kontribusi terhadap kemampuan three point jump
shoot. Pemain yang baik akan cenderung berkonsentrasi kepada sasaran
sebagai faktor utama suksesnya tembakan bola, maksudnya seluruh
perhatian pemain harus dipusatkan kepada kemampuan yang akan
dilakukan.
5. Hakikat Daya ledakOtot Tungkai
a. Pengertian Daya ledak Otot Tungkai
Daya ledak merupakan salah satu dari komponen biomotorik yang
penting dalam kegiatan olahraga, karena daya ledak akan menentukan
seberapa keras orang dapat memukul, seberapa tinggi seorang dapat
melompat, seberapa cepatbisa berlari dan lain sebagainya.
Banyak cabang olahraga yang memerlukan daya ledak untuk dapat
melakukan aktivitas dengan baik, seperti: bola voli, bola basket, atletik,
tinju senam dan lain sebagainya, ini merupakan kegiatan yang
membutuhkan daya ledak yang betul-betul baik dalam pelaksanaannya.
Menurut Annarino dalam Arsil (1999: 71), ”Daya ledak adalah kekuatan
dan kecepatan kontraksi otot secara dinamis, eksplosive dalam waktu yang
cepat”. Sedangkan menurut Surdjaji (1996:49)”Daya ledak otot adalah
tenaga yang dapat dipergunakan untuk memindahkan berat badan atau
beban dalam waktu tertentu”.
Berdasarkan beberapa pendapat dan penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Daya Ledak Otot Tungkai adalah adalah kemampuan
menggunakan kekuatan otot tungkai dengan sangat cepat dalam waktu
yang singkat untuk mengatasi atau menghadapi suatu beban.
b. Fungsi Daya Ledak Otot Tungkai
Daya Ledak Otot Tungkai memiliki peran yang sangat penting
dalam olahraga bolabasket. Syafruddin (2004:22) menyatakan bahwa :
“Daya ledak adalah dasar-dasar yang menentukan untuk menentukan suatu
permainan bolabasket yang dinamis. Komponen ini akan menentukan
kemampuan lompat . Daya ledak terutama dibutuhkan dalam cabang
olahraga yang menuntut ledakan (eksplosif) tubuh seperti cabang tolak,
lempar dan lompat dalm atletik, lompat dan thre pont jump shoot dalam
bolabasket dan lain-lain. Sementara itu Suharno (1983) mengatakan
“Eksplosive merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki untuk
dapat mencapai prestasi maksimal. Disamping untuk mencapai prestasi
maksimal, Eksplosive juga berguna untuk mempermudah mempelajari
teknik”.
Dari pendapat para ahli di atas dapat dikemukakan bahwa Daya
Ledak Otot Tungkai memiliki peran yang sangat penting pada olahraga
bolavoli, terutama pada teknik yang membutuhkan gerakan-gerakan yang
berlangsung cepat dan singkat seperti melompat saat melakukan three pont
jump shoot
c. Jenis Kekuatan Otot Tungkai
Secara umum menurut arah dan bentuk gerakan, daya ledak terdiri
dari daya ledak asiklik dan daya ledak siklik. Cabang olahraga yang
memerlukan daya ledak asiklik secara dominan adalah melempar dan
melompat terutama pada olahraga bolavoli.
Bompa dalam Arsil (1999:74) membagi daya ledak atas dua bagian
yaitu: “daya ledak absolut dan daya ledak relatif”. Daya ledak absolut
berarti kekuatan untuk mengatasi suatu beban eksternal yang maksimum,
sedangkan daya ledak relatif berarti kekuatan yang di gunakan untuk
mengatasi beban itu sendiri. Daya ledak akan berperan apabila dalam suatu
aktivitas olahraga terjadi gerakan eksplosive.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Daya Ledak Otot Tungkai
Menurut Nossek dalam Arsil (1999:74) faktor yang mempengaruhi daya
ledak adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi.
1. Kekuatan
Kekuatan otot menggambarkan kontraksi maksimal yang
dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot. Herre dalam Arsil (1999:74)
membagi kekuatan menjadi 3 macam yaitu: kekuatan maksimal, daya
ledak, dan kekuatan daya tahan.
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kekuatan kontraksi adalah
jenis kelamin, dan suhu otot. Di samping itu mempengaruhi kekuatan
otot sebagai unsur daya ledak adalah jenis serabut otot, otot rangka,
jumlah cros bridge dan sistem metabolisme.
2.Kecepatan
“Kecepatan adalah kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan
tubuh dalam keadaan atau waktu yang sesingkat mungkin” Mattew dalam
Arsil (1999:75). Kecepatan di ukur dengan satuan jarak dibagi suatu
kemampuan untuk menghasilkan gerakan tubuh dalam aktu sesingkat
mungkin. Di samping itu kecepatan didefenisikan sebagai laju gerak, dapat
berlaku untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh.
Kekuatan dan kecepatan merupakan komposisi yang sangat penting
dalam Daya Ledak Otot Tungkai, tanpa salah satu dari dua faktor ini maka
daya ledak otot tungkai tidak akan terlaksana. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Annarino dalam Arsil (1999: 71), ”Daya ledak adalah
kekuatan dan kecepatan kontraksi otot secara dinamis, eksplosive dalam
waktu yang cepat”.
e. Otot tungkai
Otot tungkai terdiri dari dua bagian yaitu : tungkai bagian bawah
dan tungkai bagian atas.
a. Tungkai bagian bawah
Tungkai bagian bawah berpangkal dari sendi lutut dan berujung
pada sendi pergelangan kaki, tungkai bagian bawah berfungsi sebagai
awal tumpuan lompatan dan juga berfungsi menahan tumpuan tungkai
kaki sebelah setelah terjadi lompatan atau pada saat mendarat di lantai
lapangan bolavoli. Tungkai bagian bawah terdiri dari beberapa susunan
kelompok otot, yaitu susunan otot bagian bawah bagian belakang, terdiri
dari : Ruang poplitium, kepala otot gastroknemius, tendon akhiles dan
kalkenius.
b.Tungkai bagian atas
Tungkai bagian atas berpangkal dari sendi panggul dan berujung
pada sendi lutut. Tungkai bagian atas berfungsi sebagai penggerak utama
dalam menghasilkan kekuatan yang besar sebelum mengawali sebuah
lompatan dalam permaianan bolabasket. Tungkai atas terdiri dari
beberapa bagian kelompok otot, yaitu : otot tungkai atas bagian depan
terdiri dari : Spina iliaka, iliakus, otot tensor fasialata, otot adductor
pada paha, otot sartorius, otot rektus femoris, vastus medialis, vastus
lateralis dan patella.
Dari pendapat-pendapat para ahli dapat dikemukakan bahwa
kekuatan Otot Tungkai pada hakekatnya merupakan perpaduan antara
unsur kondisi fisik kekuatan dengan kecepatan yang memungkinkan otot
tungkai untuk melakukan gerakan explosive power sehingga akan
menghasilkan lompatan yang maksimal. Explosive power yang dimaksud
dalam hal ini adalah daya ledak otot untuk melakukan lompatan yang
dibutuhkan untuk membantu pelaksanaan three point jump shoot. Dalam
hal ini otot-otot yang berkolaborasi adalah otot tungkai, yaitu otot tungkai
bagian atas yang berfungsi sebagai penggerak utama dalam menghasilkan
kekuatan yang besar sebelum mengawali sebuah lompatan dan otot
tungkai bawah yang berfungsi sebagai awal tumpuan lompatan dan
menahan tumpuan lompatan.
B. Kerangka Konseptual
Sesuai dengan masalah penelitian yang telah dikemukakan maka
kerangka berfikir disusun dengan bersumberkan pada kerangka-kerangka
teori yang telah dipaparkan sebelumnya.
Three point jump shoot merupakan perolehan skor tertinggi dalam
permainan bola basket dan salah satu faktor yang diduga ikut
mempengaruhi three point jump shoot adalah konsisi fisik. Adapun konsisi
fisik yang diduga ikut mempengaruhi three point jump shoot adalah daya
ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai.
Kekuatan otot lengan merupakan kemampuan kontraksi otot-
otot lengan yang terlibat secra kuat dan cepat dalam rentang waktu singkat
untuk menguapayakan three point jump shoot pemain bolabasket. Lengan
pemain dalam olahraga bolabasket adalah satu biomotoriok yang berfungsi
untuk mendorong bola ke dalam ring basket. Daya ledak otot tungkai
merupakan kemampuan otot-otot tungkai yang terlibat secara kuat dan
cepat untuk mengupayakan menghasilkan lompatan dan daya ledak yang
kuat dan membantu pemain bolabasket menghantarkan bola ke ring dalam
melakukan tembakan tiga angka. Akan tetapi kedua komponen fisik diatas
harus sejalan dan seirama dalam gerakan, apa bila daya ledak otot lengan
tidak sejalan dan seirama diduga akan mempengaruhi hasil kemampuan
three point jump shoot pemain bolabasket pada klub Larak’s Batusangkar.
Agar lebih jelas dapat dilihat bagan sebagai berikut :
Gambar 6. Kerangka Konseptual
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual dapat
dikemukakan hipotesis penelitian :
1. Daya ledak otot lengan memberi kontribusi yang signifikan terhadap
kemampuan three point jump shoot pada pemain bolabasket Larak’s
basketball club Batusangkar.
2. Daya ledak otot tungkai memberi kontriusi yang signifikan terhadap
kemampuan three point jump shoot pada pemain bolabasket Larak’s
basketball club Batusangkar.
3. Daya ledak otot lengan dan otot tungkai memberi kontribusi yang
signifikan terhadap kemampuan three point jump shoot pada pemain
bolabasket Larak’s basketball club Batusangkar.
Daya ledak Otot
lengan (x1)
Daya Ledak Otot
Tungkai (x2)
Kemampuan three
point jump shoot (Y)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yang bertujuan
untuk mengetahui dan menyelidiki sejauh mana hubungan variabel bebas
dengan variabel terikat. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang
dirancang untuk mengetahui tingkat hubungan variabel – variabel dalam
suatu populasi, dan untuk menghitung besarnya kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikatnya melalui indeks determinasi. Variabel bebas terdiri
dari daya ledak otot lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai dan variabel yang
diprediksi atau variabel terikatnya adalah Kemampuan three point jump shoot
pada pemain bola basket Larak’s basketball club Batusangkar
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 18 Januari 2012.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Larak’s Basketball klub Batusangkar,
yang bertempat di lapangan bolabasket lapangan Cindua Mato,
Batusangkar,
36
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian ( Arikunto, 2002 :
108 ). Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bolabasket Larak’s
basketball club Batusangkar yang aktif berlatih sampai sekarang. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 1 Populasi Penelitian
No Populasi Jumlah Ket
1 Putera 15 orang
2 Puteri 13 orang
Sumber: Sekretariat Klub Larak’
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti (
Arikunto, 2002 : 19 ). Berdasarkan populasi di atas, pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik purposive Sampling. Yusuf ( 2005:205 )
mengemukakan bahwa : “Penarikan sampel secara purposive dilandasi
tujuan atau pertimbangan tertentu terlebih dahulu “. Dari pendapat para
ahli di atas dapat ditarik keterangan bahwa pengambilan sampel ditentukan
pada maksud yang telah ditentapkan. Dalam penelitian ini ditetapkan
hanya atlet putra bolabasket Larak’s basket ball club yang dijadikan
sampel. Hal ini dilakukan karena pertimbangan bahwa atlet putra telah
melakukan latihan lebih rutin dan sering mengikuti pertandingan dan
perbedaan kemampuan fisik antar atlet putera dan atlet puteri maupun
pertandingan antar klub di masyarakat.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah tafsiran terhadap istilah yang digambarkan
dalam penelitian ini perlu dikemukakan definisi operasional yaitu sebagai
berikut:
1. Daya ledak otot lengan
Kekuatan otot lengan merupakan kemampuan kontraksi otot-otot
lengan yang terlibat secara kuat dan cepat dalam rentang waktu singkat
untuk mengupayakan hasil kemampuan three point jump shoot pemain
bolabasket. Kekuatan otot lengan yang dimaksudkan adalah kekuatan otot
lengan dalam menghasilkan kemampuan three point jump shoot pemain
bolabasket Larak’s basket ball club. Yang di ukur two hand medicine ball
push test ( Nurhasan,1984:57), dengan cara mengukur jauhnya lemparan
bola basket tersebut dengan ukuran meter atau centi meter.
2. Daya Ledak Otot Tungkai
Yang dimaksud dengan Daya Ledak Otot Tungkai dalam penelitian
ini adalah kemampuan seseorang menggunakan sekelompok otot tungkai
untuk melakukan lompatan dengan tumpuan dua kaki yang berkecepatan
tinggi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sehingga menghasilkan
lompatan yang maksimal dalam melakukan tembakan three point. Untuk
mengukur Daya Ledak Otot Tungkai dalam penelitian ini digunakan tes
vertical dengan menggunakan teori Lewis
3. Kemampuan Three Point jump shoot
Kemampuan three point jump shoot adalah kecermatan/ketelitian
pemain bolabasket Larak’s Basketball club dalam melakukan tembakan
tiga angka yang baik yaitu bola tepat masuk ke dalam ring sehingga dapat
memperoleh poin. Kemampuan three point jump shoot pemain
bolabasket Larak’s Batusangkar diukur melalui tes kemampuan three point
jump shoot yang dibuat oleh STO yogyakarta pada tahun 1971 yaitu tes
yang dipakai untuk mengetahui kemampuan three point jump shoot ke ring
selama 1 menit dan three point kontes oleh NBA dalam menetukan juara
dengan cara setiap atlet melakukan tembakan sebanyak 5 bola pada setiap
pos (5 pos) dan di berikan kesempatan 1 menit .
Tabel .2 Format tes kemampuan three point jump shoot
E. Jenis dan Sumber data
1. Jenis Data
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis data dalam
penilitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data Primer
Adalah data yag lansung diamabil dari tes dan pengukuran
terhadap pemain bolabasket yang terpilih menjadi sample, data
tersebut meliputi :
A) Kemampuan three point jump shoot
B) Daya ledak otot lengan
C) Daya ledak Otot tungkai
Data sekunder
Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang diberikan
oleh pelatih bolabsket Larak’s Batusangkar yang bersangkutan seperti
biodata pemain bolabasket dan lain-lain
2. Sumber Data
Data diperoleh dari hasil tes daya ledak otot lengan , daya ledak
otot tungkai dan kemampuan three point jump shoot dan data-data lain
yang bersumber dari pelatih dan pemain bolabasket klub Larak’s
Batusangkar yang terpilih menjadi sample
F. Instrumen Penelitian
Adapun instrument yang akan digunakan dalam penelitian nantinya adalah :
1) Kemampuan three point jump shoot Pemain bolabasket Larak’s
Batusangkar
Instrumen kemampuan three point jump shoot pemain bolabsket
Larak’s Batusangkar didsasarkan pada validitas dan realibilitas tes,dimana
validitas sebesar 0,89 sedangkan reliabilitas 0,09 (Nurhasan,2001:184)
2) Daya ledak otot lengan
Pengukuran daya ledak otot lengan digunakan two hand medicine
ball push test dengan koefisien realibilitas tes sebesar 0,81 dan validitas
0,77 (Nurhasan,1984:57)
3) Daya ledak otot tungkai
Tes Vertical Jump untuk mengukur Daya Ledak Otot Tungkai dalam
Lutan (1991:73)
G. Teknik pengambilan data
Agar pengumpulan data secra teratur, sistematis dan tertib maka perlu
adanya langkah-langkah yanh gharus di persiapkan dengan jelas yakni:
a) Menyiapkan alat-alat instrument secara lengkap sesuai dengan yang
diperlukan
b) Menyiapakan atlet atau sample yang akan dites
c) Memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan tentang instrument.
d) Menyiapkan blangko dan alat ukur yang diperlukan dalam
pengumpulan data
e) Menetapkan judgment dan operator
Berikut uraian tentang masing-masing jenis tes yang dilaksanakan
untuk mengumpulkan data yaitu sebagai berikut :
1. Kemampuan three point jump shoot pemain bolabsaket Larak’s
Batusangkar. digunakan three point test ( yang dipakai oleh NBA)
yang tercantum pada STO yogyakarta 1971
a. Tujuan : untuk mengukur akurasi tembakan tiga
angka
b. Tingkat Umur : 16-20 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Perlengkapan : Lapangan Basket, pakain bolabasket, Bola
basket, alat-alat tulis
e. Pelaksanaan : Setiap atlet melakukan tembakan
sebanyak 5 bola pada setiap pos (5pos) dan
diberikan kesempatan selama 1 menit,
ketika aba-aba dibunyikan segera
melakukan tembakan, dan apabila aba-aba
stop maka atlet berhenti
f. Penilaian : Setiap bola masuk diberi skor satu dan
tidak masuk nol
2. Daya ledak Otot lengan digunakan Two Hand Medici ball Push Test
a. Tujuan : Untuk kemampuan daya ledak otot lengan
b. Tingkat umur : 16-20 tahaun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Perlengkapan : Bangku tes, Bola medicine 3 kg, Pluit, tali,
Meteran yang telah ditera oleh UPTD Balai
Metrologi,alat tulis
e. Pelaksanaan : -Atlet duduk tegak dikursi sambil kedua
tangan memengang bola medicine,sehingga
bola tersebut menyentuh dada.Seutas tali
dilingkari pada dada atlet dan ditarik ke
belakang sehingga badan bersandar pada
kursi. Hal ini dilakukan untuk mencegah
agar atlet pada waktu mendorong tidak
7
three point jump shoot
dibantu oleh gerakan badan ke depan.
Kemudian kedua tangan mendorong bola
sejauh mungkin kedepan
f. Penilain : Nilai diperoleh dari setiap lemparan yang
benar sebanyak tiga kali kesempatan
pengulanagn dan data yang diamabil
berdasarkan jarak lemparan bola terjauh
3. Tes vertical jump
Tujuanya adalah untuk mengukur tingkat daya ledak Otot
Tungkai. Alat yang dibutukan adalah : papan bersekala, penghapus
papan tulis, serbuk kapur, blangko penilaian, alat-alat tulis.
Pelaksanan tes sebagai berikut :
a. Papan bersekala digantung pada dinding setinggi raihan testi
b. Selama melakukan tes, tangan testi ditaburi kapur
c. Testi siap berdiri dibawah papan bersekala menghadap ke samping
d. Tangan yang dipakai untuk menyentuh papan berskala diangkat
tinggi-tinggi keatas dan ditempelkan pada papan, sehingga bekas
tangan tersebut dibaca pada papan bersekala (titik A) dalam satuan
centimeter
e. Testi mengambil sikap hendak melompat dengan sedikit jongkok
sehingga lututnya membentuk sudut 45 derajat.
f. Testi segera melompat setinggi mungkin dan pada titik tertinggi
testi menyentuhkan tangannya pada papan berskala sehingga
meninggalkan bekas (titik B).
g. Selisih B-A adalah prestasi yang diperoleh testi.
Dalam melakukan tes ini testi mendapat kesempatan sebanyak tiga
kali dan diambil hasil yang terbaik. Hasil selisih antara raihan sebelum
melompat dan sesudah melompat diolah dengan rumus Nomogram Lewis.
Lewis nomogram (FOX, 1993 :658) dengan rumus :
P = ( √4,9 (weigth) . √ D*)
Keterangan :
P : Daya ledak (power)
D* : Beda raihan dan lompatan
Gambar 8 : Pelaksanaan Tes Vertical Jump
Untuk kelancaran penelitian ini membutuhkan pengawas dan
tenaga pembantu yang berperan untuk kelancaran pengambilan data di
Larak’s Basketball klub Batusangkar. Adapun nama pengawas tersebut
adalah sebagai berikut :
Tabel.3
Daftar nama Tenaga Pengawas
No Nama Jabatan
1. Drs.Suhendra Pelatih kepala Larak’s Basketball
Dan juga tenag pembantu yang bertugas membantu dalam pengambilan
data,adapun nama-nama tersebut adalah sebagi berikut :
Tabel.4
Daftar Nama-nama Tenaga Pembantu
No Nama Tugas
1
2.
3.
4.
Rini Yanti
Rafizon Rasyd
Desri Yulia
Mekar Andika Putri
Pencatat skor
Pencatat jarak
Menyiapkan sarana dan prasarana
Menyiapkan sarana dan prasarana
H. Teknik Analissi Data
Berdasarkan pada hipotesis yang diajukan analisis data yang
dilakukakn dengan menggunakan statisk analisi korelasi product moment dan
korelasi ganda (Uji F) guna melihat kontribusi daya ledak otot lengan dan
daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan three point jump shoot.Pada
taraf signifikanasi 0,05 namun sebelum analisis data dilakukanuji normalitas
dengan melihat uji liliefort.
Analisis korelasi digunakan untuk membuktikan penelitian yang
diajukan, adapun rumus korelasi tersebut mengunakan rumus korelasi product
moment oleh Pearson dalam Sudjana (1992 : 382)
rxy = n∑xy – (∑x) (∑y)
√{n∑x2 – (∑x)
2} {n∑y
2 – (∑y)
2 }
Sedangkan untuk korelasi ganda (uji F) menurut Husein (200 : 32)
menggunakan rumus sebagai berikut :
Ry X1 X2 = √ r2
1.2 + 2 r1 . 2 r 1.3 r 2.3
I –r2 2.3
Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi antara x dan y
r1.2.3 = Koefisien Korelasi Ganda
∑x = Jumlah Data x
∑y = Jumlah Data y
∑x2 = Jumlah Data x
2
∑y2
= Jumlah Data y2
n = Jumlah data
r = Korelasi
Kriteria pengujian signifikan r persen dilakukan dengan
mengunakan rumus distribusi f
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Variabel penelitian ini terdiri dari daya ledak otot lengan (X1), daya
ledak otot tungkai (X2) dan kemampuan three point jump shoot (Y). Masing-
masing varibel akan dideskripsikan nilai rata- rata (mean), simpangan baku
(standar deviasi), median, modus, distribusi, frekuensi dan histogram. Dari
jumlah sampel yang direncanakan sebanyak 15 orang responden, ternyata
yang terkumpul lengkap 15 responden.
1. Daya Ledak Otot Lengan
Dari data penelitian skor dari daya ledak otot lengan diperoleh
rentangan skor sebesar 2.49 dengan skor terendah 2.82 dan skor tertinggi
5.31. Dari analisa data diketahui skor rata- rata sebesar 4, simpangan baku
0,65.
Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Skor Daya Ledak Otot Lengan
No. Kelas Interval Frekuensi
Absolut Relatif
1 2.82 - 3.31 1 6.67
2 3.32 - 3.81 7 46.67
3 3.82 - 4.31 2 13.33
4 4.32 - 4.81 4 26.67
5 4.82 - 5.31 1 6.67
Jumlah 15 100
48
Berdasarkan Tabel 5, terlihat bahwa rata- rata kelompok terdapat pada
interval 2.82-3.31 sebanyak 1 orang, diikuti interval 3.32-3.81 sebanyak 7
orang, interval 3.82-4.31 sebanyak 2 orang, dan interval 4.32-4.81
sebanyak 4 orang dan interval 4.82-5.31 sebanyak 1 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9 berikut.
0
1
2
3
4
5
6
7
Daya Ledak Otot Lengan
2.82-3.31
3.32-3.81
3.82-4.31
4.32-4.81
4.82-5.31
Gambar 9. Histogram Variabel Daya Ledak Otot Lengan
2. Daya Ledak Otot Tungkai
Dari data penelitian daya ledak otot tungkai diperoleh rentangan
skor sebesar 55.55 dengan skor terendah 97.17 dan skor tertinggi 152.72.
Dari analisa data diketahui skor rata- rata sebesar 124.47, simpangan baku
15.27. Adapun distribusi frekuensi skor daya ledak otot tungkai
sebagaimana tampak pada Tabel 6 berikut ini.
06,67%
46,67 %
13,33 % 26,67 %
06,67 %
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Skor Variabel daya ledak otot tungkai
No. Kelas Interval Frekuensi
Absolut Relatif
1 97.17 - 108.55 2 13.33
2 108.56 - 119.94 4 26.67
3 119.95 - 131.33 5 33.33
4 131.34 - 142.72 2 13.33
5 142.73 - 154.11 2 13.33
Jumlah 15 100
Berdasarkan Tabel 6, terlihat bahwa rata- rata kelompok terdapat pada
interval 97.17-108.55 sebanyak 2 orang, diikuti interval 108.56-119.94
sebanyak 4 orang, interval 119.95-131.33 sebanyak 5 orang, interval
131.34-142.72 sebanyak 2 orang, dan interval 142.73-54.11 sebnyak 2
orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 10 berikut ini.
0
1
2
3
4
5
Daya Ledak Otot Tungkai
97.17-108.55
108.56-119.94
119.95-131.33
131.34-142.72
142.73-154.11
Gambar 10. Histogram Variabel Daya Ledak Otot Tungkai
3. Kemampuan three point jump shoot
Dari data penelitian skor kemampuan three point jump shoot
diperoleh rentangan skor sebesar 5 dengan skor terendah 1 dan skor
tertinggi sebanyak 6. Dari analisa data diketahui skor rata- rata sebesar 2.6,
13,33 %
26.67 %
33.33 %
13.33 % 13.33 %
simpangan baku 1.55. Adapun distribusi frekuensi skor kemampuan three
point jump shoot sebagaimana tampak pada Tabel 7 berikut ini
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kemampuan three point jump shoot
No. Kelas Interval Frekuensi
Absolut Relatif
1 0 - 1 5 33.33
2 2 - 3 7 46.67
3 4 - 5 2 13.33
4 6 - 7 1 6.67
Jumlah 15 100
Berdasarkan Tabel 7, terlihat bahwa rata- rata kelompok terdapat pada
interval 0-1 sebanyak 5 orang, diikuti interval 2-3 sebanyak 7 orang, interval
4-5 sebanyak 2 orang, interval 6-7 sebanyak 1 orang. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 11 berikut ini.
0
1
2
3
4
5
6
7
Akurasi Tembakan
0-1
`2-3
`4-5
`6-7
Gambar 11. Histogram Variabel Kemampuan three point jump shoot
B. Pengajuan Persyaratan Analisis
Sebelum melakukan pengujian hipotesis tentang kontribusi antara
variabel bebas dengan variabel terikat terlebih dahulu dilakukan uji
33,33%
46,67%
13,33%
06,67 %
Kemampuan three point jump shoot
persyaratan analisis data yaitu uji normalitas data. Penghitungan ini lebih
jelasnya dapat di lihat pada lampiran 4.
Uji Normalitas Data
Hasil analisis uji normalitas data masing-masing variabel disajikan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 8 : Rangkuman Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors
No Variabel Lo
Ltabel
(0.05) Keterangan
1 Daya ledak otot Lengan 0,1512 0.220 Normal
2 Daya Ledak Otot Tungkai 0,1346 0.220 Normal
2 Akurasi Tembakan 0.1974 0.220 Normal
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil pengukuran Daya ledak
otot lengan diperoleh skor Lo = 0,1512 dengan n = 15, sedangkan Ltabel pada
taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh sebesar 0,220 lebih besar dari
Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor Daya Ledak Otot lengan
berdistribusi normal.
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil pengukuran Daya ledak
otot Tungkai diperoleh skor Lo = 0,1346 dengan n = 15, sedangkan Ltabel
pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh sebesar 0,220 lebih besar
dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor Daya Ledak Otot tungkai
berdistribusi normal.
Untuk pengukuran kemampuan three point jump shoot diperoleh skor
Lo = 0,1974dengan n = 15, sedangkan Ltabel pada taraf pengujian signifikan α
= 0,05 diperoleh sebesar 0,220 lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan
bahwa skor kemampuan three point jump shoot berdistribusi normal.
C. Pengujian Hipotesis
Setelah uji persyaratan analisa dilakukan dan ternyata memenuhi
persyaratan- persyaratan untuk dilakukan dan pengajuan statistic yaitu
“korelasi product moment”.
1. Analisis Korelasi daya ledak otot lengan terhadap kemampuan three
point jump shoot
Tabel 9 : X1 terhadap Y
No. Nama
Daya Ledak
Otot Lengan
(X1)
Kemampuan
three point
jump shoot
(Y)
(X1)2 Y2 X1Y
1 Kurnia Sukma
Reza 5.31 6 28.20 36 31.86
2 Rahmad Rifaldi 4.71 5 22.18 25 23.55
3 Toni 4.62 4 21.34 16 18.48
4 Wahyu Guspira 4.58 3 20.98 9 13.74
5 Andika 4.4 3 19.36 9 13.2
6 Andre Hardi 4.25 3 18.06 9 12.75
7 Imam 4.15 3 17.22 9 12.45
8 Alfan 3.8 3 14.44 9 11.4
9 Jeri 3.71 2 13.76 4 7.42
10 Gita 3.64 2 13.25 4 7.28
11 Ilham 3.53 1 12.46 1 3.53
12 Fajar 3.52 1 12.39 1 3.52
13 Dani 3.5 1 12.25 1 3.5
14 Diki 3.41 1 11.63 1 3.41
15 Fakri 2.82 1 7.95 1 2.82
Jumlah 59.95 39 245.482 135 168.91
Rata-Rata 3.996666667 2.6 16.3654 9 11.261
SD 0.648147543
Untuk melakukan uji hipotesi maka digunakan rumus sebagai berikut:
r .X1Y = n∑XY – (∑X)(∑Y)
(n∑X2
– (∑X)2
) (n∑Y2
– (∑Y)2
r .X1Y = (15x168.91) – (59.95x 39)
(15x245.482-(59.95)2 (15x135-(39)
2
= 0.93
t hitung = r n-2
1-r2
t hitung = 8.95
t tabel = 1.77
Oleh karena thitung (8.93) > ttabel (1.77 ) maka Ho diterima, dan Ha ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain terdapat hubungan
yang berarti antara daya ledak otot lengan dengan. kemampuan three point jump
shoot
2. Analisis Korelasi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan three
point jump shoot
Tebal 10 : X2 terhadap Y
No. Nama
Daya Ledak
Otot Tungkai
(X2)
Kemampuan
three point
jump shoot
(Y)
(X2)2 Y2 XY
1 Kurnia Sukma
Reza 152.72 6 23323.40 36 916.32
2 Rahmad Rifaldi 147.17 5 21659.01 25 735.85
3 Toni 125.02 4 15630.00 16 500.08
4 Wahyu Guspira 119.51 3 14282.64 9 358.53
5 Andika 127.16 3 16169.67 9 381.48
6 Andre Hardi 132.74 3 17619.91 9 398.22
7 Imam 128.31 3 16463.46 9 384.93
8 Alfan 140 3 19600.00 9 420
9 Jeri 123.64 2 15286.85 4 247.28
10 Gita 125.69 2 15797.98 4 251.38
11 Ilham 116.17 1 13495.47 1 116.17
12 Fajar 119.21 1 14211.02 1 119.21
13 Dani 97.17 1 9442.01 1 97.17
14 Diki 112.87 1 12739.64 1 112.87
15 Fakri 99.61 1 9922.15 1 99.61
Jumlah 1866.99 39 235643.1937 135 5139.1
Rata-Rata 124.466 2.6 15709.54625 9 342.607
SD 15.27466708 1.549193338
Untuk melakukan uji hipotesi maka digunakan rumus sebagai berikut:
r .X2Y = n∑XY – (∑X)(∑Y)
(n∑X2
– (∑X)2
) (n∑Y2
– (∑Y)2
r .X2Y = (15x5139.1) – (1866.99x 39)
(15x235643.193-(14188.18)2 (15x135-(39)
2
= 0.86
t hitung = r n-2
1-r2
t hitung = 6.08
t tabel = 1.77
Oleh karena thitung (6.08) > ttabel (1.77 ) maka Ho diterima, dan Ha ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain terdapat hubungan
yang berarti antara daya ledak otot tungkai dengan kemampuan three point jump
shoot
Table X1 terhadap X2
No. Nama
Daya Ledak
Otot Lengan
(X1)
Daya Ledak
Otot Tungkai
(X2)
(X1)2 (X2)2 X1X2
1 Kurnia Sukma
Reza 5.31 152.72 28.20 23323.40 810.943
2 Rahmad Rifaldi 4.71 147.17 22.18 21659.01 693.171
3 Toni 4.62 125.02 21.34 15630.00 577.592
4 Wahyu Guspira 4.58 119.51 20.98 14282.64 547.356
5 Andika 4.4 127.16 19.36 16169.67 559.504
6 Andre Hardi 4.25 132.74 18.06 17619.91 564.145
7 Imam 4.15 128.31 17.22 16463.46 532.487
8 Alfan 3.8 140 14.44 19600.00 532
9 Jeri 3.71 123.64 13.76 15286.85 458.704
10 Gita 3.64 125.69 13.25 15797.98 457.512
11 Ilham 3.53 116.17 12.46 13495.47 410.08
12 Fajar 3.52 119.21 12.39 14211.02 419.619
13 Dani 3.5 97.17 12.25 9442.01 340.095
14 Diki 3.41 112.87 11.63 12739.64 384.887
15 Fakri 2.82 99.61 7.95 9922.15 280.9
Jumlah 59.95 1866.99 245.482 235643.19 7568.99
Rata-Rata 3.996666667 124.466 16.3654 15709.546 504.6
SD 0.648147543
3. Analisis Korelasi daya ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai
terhadap kemampuan three point jump shoot
Tebel 12 : Korelasi Ganda
Variabel Y X1 X2
Y - 0.93 0.86
X1 0.93 - 0.77
X2 0.86 0.77 -
Untuk melakukan uji hipotesi maka digunakan rumus sebagai berikut:
R y.x1x2 = r2
y.x1 + r2
y.x2 – 2 r yx1 ryx2 rx1x2
1 – r2 x1 x2
R y.x1x2 = 0.932 + 0.86
2 – 2 (0.93)(0.86)(0.77)
1 – (0.77)2
= 0.96
F = R2
y.x1x2 / k
(1- R2
y.x1x2) / (n - k - 1)
F = (0.96)2 / 2 = 65.23
(1- 0.962) / (15 - 2 - 1)
Fhitung = 65.71
Ftabel = 3,88
Oleh karena Fhitung (65.71) > Ftabel (3,88 ) maka Ho diterima, dan Ha ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikansi antara Dua variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata
lain terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot lengan dan daya
ledak otot tungkai dengan kemampuan three point jump shoot.
D. Pembahasan
a. Dari hasil analisis korelasi daya ledak otot lengan (X1) terhadap
kemampuan three point jump shoot (Y) di peroleh r =0,93 artinya
hubungan ini termasuk golongan tinggi (Dajan,Anto 1986:378) dari t
hitung= 8.9 dan t tabel =1.77 . Ini berarti terdapat hubungan yang
signifikan, di peroleh koefisien determinasi nya r2 = 0,8649 atau
86.49% artinya sumbangan faktor daya ledak otot lengan (X1)
terhadap kemampuna three point jump shoot (Y) sebesar 86.49%,
sedangkan sisanya 13.51% adalah faktor lain, diantaranya faktor
latihan,gizi dan kontsentrasi dalam menembak serta mental. Berarti
dalam hal tingkat kontribusi daya ledak otot lengan terhadap
kemampuan three pont jump shoot sebesar 86.49%, dengan demikian
semakin baik Daya ledak otot lengan seseorang maka semakin baik
pula lah kemampuan three point jump shoot dalam bermain bola
basket. Dari hasil analisis diatas diambil kesimpulan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara daya ledak otot lengan dengan
kemampuan three point jump shoot . Daya ledak otot lengan yang
dimiliki sampel juga akan lebih baik dengan adanya latihan. Sehingga
dengan proses latihan diharapkan daya ledak otot lengan semakin
meningkat dan memberikan pengaruh yang besar terhadap
Kemampuan three point jump shoot.
b. Dari hasil analisi korelasi daya ledak otot tungkai (X2) terhadap
kemampuan three point jump shoot (Y) di peroleh r =0,86 artinya
hubungan ini termasuk golongan tinggi (Dajar,Anto 1986:378) dari t
hitung = 6.08 dan ttabel =1.77 ini berarti mempunyai kontribusi yang
signifikan dan di peroleh koefisien determinasi nya r2 = 0,7396 atau
73.96% artinya sumbangan faktor daya ledak otot letungkai (X2)
terhadap kemampuna three point jump shoot (Y) sebesar 73.96%,
sedangkan sisa nya 26.04% adalah faktor lain, diantaranya faktor
latihan,gizi dan kontsentrasi dalam menembak serta mental. Berarti
dalam hal tingkat kontribusi daya ledak tungkai terhadap kemampuan
three pont jump shoot sebesar 73.96%,dengan demikian semakin baik
Daya ledak otot tungkai seseorang maka semakin baik pula lah
kemampuan three point jump shoot dalam bermain bola basket. Dari
hasil analisis diatas diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan kemampuan
three point jump shoot .Daya ledak otot tungkai yang dimiliki sampel
juga akan lebih baik dengan adanya latihan. Sehingga dengan proses
latihan diharapkan daya ledak otot tungkai semakin meningkat dan
memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan three point
jump shoot.
c.Untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih digunakan
rumus korelasi ganda. Dari perhitungan R secara bersama-sama
tingkat kontribusi daya ledak otot lengan (X1) dan daya ledak otot
tungkai (X2) terhadap kemampuan three point jump shoot (Y) sebesar
0.96 Kriteria signifikasi dengan uji F (Sudjana,1992 : 385). Jika F
hitung > Ftabel maka terdapat hubungan dan sebalik nya tidak terdapat
hubungan. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi ganda
(uji F) didapat F hitung = 65,71 sedangkan F tabel = 3.88. Jadi F hitung > F
tabel, perhitungan R2 (squuare) atau koefisien determinasi berganda
memberikan sumbangan secara bersama-sama kedua variabel bebas ini
(X1 dan X2) terhadap kemampuan three point jump shoot (Y) sebesar
92.16%, hal ini berarti 7.84% kemampuan three point jump shoot
sampel ditentukan oleh variabel-variabel lain
Dari analisis data yang dilakukan maka daya ledak otot lengan dan otot
tungkai denagan kemampuan three point jump shoot juga terdapat
hubungan yang signifikan , karena dengan adanya latihan yang dilakukan
sampel sehingga daya ledak otot lengan dan otot tungkai semakin besar.
Kemampuan three point jump shoot tergantung pada daya ledak otot
lengan dan otot tungkai, semakin besar daya ledak otot lengan dan otot
tungkai maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan three poin jump
shoott.
Jadi bila seorang pemain bolabasket memiliki daya ledak otot lengan
dan otot tungkai yang diperoleh dari melakukan latihan rutin maka akan
jauh lebih besar manfaatnya terhadap kemampuan three point jump shoot
dan begitu juga sebalik nya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan untuk melihat Hubungan antara daya
ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai dengan kemampuan three point
jump shoot, dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Terdapat hubungan dengan tingkat sedang, antara daya ledak otot lengan
terhadap kemampuan three piont jump shoot yang dibuktikan dengan t
hitung = 8,95 > t tabel = 1.77, dengan koefisien determinasi 0.5155,
kontribusinya 86.49% dan sisa nya dipengaruhi oleh faktor lain diantara
nya mental, proses latihan , gizi dan lain lain
2. Terdapat hubungan dengan tingkat sedang, antara daya ledak otot tungkai
terhadap kemampuan three pont jump shoot yang dibuktikan dengan t
hitung = 6.08 > t tabel = 1.77, dengan koefisien determinasi 0.2612 ,
kontribusinya 73.96% ini merupakan kontribusi yang tinggi dan sedangkan
sisa nya lagi merupakan factor lain diantaranya latihan, ketekunan, gizi
dan lain lain yang dapt mempengaruhinya
3. Terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara daya
ledak otot lengan dan otot tungkai terhadap kemampuan three point jump
shoot. Diperoleh F hitung 65.71 > F tabel 3.88, kontribusi nya 92.16%.
Sumbangan yang diberikkan sangat la besar dan apa bila dilatih maka hasil
61
yang akan di dapat akan lebih baik dan berguna, apa lagi dibantu dengan
factor lain dia antara nya factor gizi, mental,dan lain lain
B. Saran
Berpedoman pada temuan dan implikasi hasil penelitian di atas,
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Para pelatih disarankan untuk menerapkan dan memperhatikan tentang
daya ledak otot lengan dann otot tungkai dalam menjalankan program
latihan, disamping faktor-faktor lain yang ikut menunjang keberhasilan
three point jump shoot
2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal khusus nya daya ledak otot lengan
dan otot tungkai , peneliti menyarankan para pelatih untuk memberikan
latihan-latihan khusus yang dapat mengembangkan kemampuan three
point jump shoot
3. Para pemain bolabasket agar memperhatikan faktor daya ledak otot lengan
dan otot tungkai dalam melakukan latihan konsisi fisik yang lain di dalam
menunjang teknik dalam bermain bolabasket
4. Kemampuan three point jump shoot yang baik dengan ditunjang dengan
kondisi fisik yang baik pula dapat menciptakan kemenangan dalam
bermain bola basket
5. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor lain yang
berhubungan dengan kemampuan three point jump shoot.
DAFTAR PUSTAKA
Arsil. (1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang : FIK UNP
Bafirman. (1999). Sport Medicine. Padang : FIK UNPO.
Dajan, Anto. 1986.Pengantar Metode Statistik,jilid I. Jakarta : LPPPES
Dwijowinoto, Kasiyo. (1993). Dasar Ilmiah kepelatihan. Semarang : IKIP
Semarang.
Engkos Kosasih. 1985. Olah Raga Teknik & Program Latihan. Edisi Revisi.
Jakarta : Akademika Pressindo.
J. Supranto. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi ke enam. Jakarta :
Erlangga.S
Kementrian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia. 2009.Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional.Jakarta : Diperbanyak oleh Biro Humas dan Hukum
Kementrian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia.
Kusyanto, Yanto. (1999). Penuntun Belajar Pendidikan jasmani dan Kesehatan I
(Berdasarkan Kurikulum Baru GBPP 194). Bandung : Ganeca Exact
Bandung.
Novida R. G. Proof reader. 1996. Otot Tubuh. Jakarta : PT. elex Media
Komputindo Jakarta.
Nurhasan. (1984). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olah Raga.Bandung : FPOK
IKIP Bandung.
PB. PERBASI (2005). Bahan Penataran dan Penyengaraan bagi Pelatih Tingkat
Dasar. Padang : Pengda Perbasi Sumbar.
PB. PERBASI. (2004). Pengaturan Permainan Bola Basket. Jakarta : PERBASI
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan fisiologi untuk Para Medis. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Sajoto, Mochammad. (1998). Pembinaan Kondisi Fisik. Semarang : FPOK IKIP
Semarang.
Sodikoen, Imam. (1992). Olah Raga Pilihan Bola Basket. Padang :FPOK IKIP
Padang.
Soekarman, R. (1989). Dasar Olah Raga untuk Pembinaan pelatih dan Atlet.
Jakarta : CV. Haji Mas Agung.
Suharno. 1993. Metodologi pelatihan Olah Raga Seri Bahan Penataran Pelatih
Tingkat Muda / Madya. Jakarta : KONI Pusat. Pusat Pendidikan dan
Penataran.
Syafrudin. 1999. Pengantar Ilmu Melatih. Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Syahara, Sayuti. (2004) Kemampuan Biomotorik dan Metodologi Pengembangan
(terjemah). Padang : FIK UNP Padang.
Tomoliyus. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola
Basket .( konsep dan metode ). Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan
dasar dan Menengah dan Dirjen Olahraga.
Umar, Husein. 1998. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
PT. Raja Grafindo
Wirawansya, okta. 2008. Hubungan Eksplosive Power otot tungkai dan
Kelentukan Pinggang dengan Akurasi Shotting Atlet Sepak Bola Putra
Bahari Kota Padang. (Skripsi). Padang :FIK UNP.
Wissel Hal. 1996. Bola Basket. Jakarta : Raja Grafindo.
Witarsyah. (2005) Bola Basket Pendalaman. Padang : FIK UNP.
Yusuf, Muri. A (2005). Metodologi Penelitian (Dasar-dasar Penyelidikan
Ilmiah). Padang : UNP Padang.
Lampiran 1.
Daya Ledak Otot Lengan (X1)
No. Nama Skor (X1)
1 Kurnia Sukma Reza 5.31 Meter
2 Rahmad Rifaldi 4.71 Meter
3 Toni 4.62 Meter
4 Wahyu Guspira 4.58 Meter
5 Andika 4.4 Meter
6 Andre Hardi 4.25Meter
7 Imam 4.15 Meter
8 Alfan 3.8 Meter
9 Jeri 3.71 Meter
10 Gita 3.64 Meter
11 Ilham 3.53 Meter
12 Fajar 3.52 Meter
13 Dani 3.5 Meter
14 Diki 3.41 Meter
15 Fakri 2.82 Meter
Jumlah 59.95
Rata-Rata 3.996667
SD 0.648148
Lampiran 2
Daya Ledak Otot Tungkai (X2)
No. Nama Jangkauan Lompatan Selisih
Berat
Badan
Daya
Ledak
Otot
Tungkai Cm cm Cm kg
1 Kurnia Sukma Reza 215 283 68 70 152.72
2 Rahmad Rifaldi 222 287 65 68 147.17
3 Toni 210 268 58 55 125.02
4 Wahyu Guspira 210 265 55 53 119.51
5 Andika 213 268 55 60 127.16
6 Andre Hardi 215 273 58 62 132.74
7 Imam 218 278 60 56 128.31
8 Alfan 220 270 50 80 140.00
9 Jeri 215 280 65 48 123.64
10 Gita 213 275 62 52 125.69
11 Ilham 209 260 51 54 116.17
12 Fajar 205 255 50 58 119.21
13 Dani 209 250 41 47 97.17
14 Diki 218 270 52 50 112.87
15 Fakri 210 255 45 45 99.61
Jumlah
1867.00
Rata-Rata
124.47
SD
15.27
Lampiran 3
Kemampuan three point jump shoot (Y)
No. Nama Y
1 Kurnia Sukma Reza 6
2 Rahmad Rifaldi 3
3 Toni 5
4 Wahyu Guspira 4
5 Andika 1
6 Andre Hardi 3
7 Imam 2
8 Alfan 2
9 Jeri 1
10 Gita 3
11 Ilham 3
12 Fajar 3
13 Dani 1
14 Diki 1
15 Fakri 1
Jumlah 39
Rata-Rata 2.6
SD 1.55
Lampiran 4
Uji Normalitas
Gaya Ledak Otot Lengan
No. Nama
Daya Ledak
Otot Lengan
(X1)
fk Zi Luas
KURVA F (Zi) S (Zi)
{F (Zi) - S
(Zi)}
1 Kurnia Sukma Reza 2.82 1 -1.82 0.4656 0.0344 0.0667 0.0323
2 Rahmad Rifaldi 3.41 2 -0.91 0.3186 0.1814 0.1333 0.0481
3 Toni 3.50 3 -0.77 0.2794 0.2206 0.2000 0.0206
4 Wahyu Guspira 3.52 4 -0.74 0.2704 0.2296 0.2667 0.0371
5 Andika 3.53 5 -0.72 0.2642 0.2358 0.3333 0.0975
6 Andre Hardi 3.64 6 -0.55 0.2088 0.2912 0.4000 0.1088
7 Imam 3.71 7 -0.44 0.1700 0.33 0.4667 0.1367
8 Alfan 3.80 8 -0.30 0.1179 0.3821 0.5333 0.1512
9 Jeri 4.15 9 0.24 0.0948 0.5948 0.6000 0.0052
10 Gita 4.25 10 0.39 0.1517 0.6517 0.6667 0.0150
11 Ilham 4.40 11 0.62 0.2324 0.7324 0.7333 0.0009
12 Fajar 4.58 12 0.90 0.3159 0.8159 0.8000 0.0159
13 Dani 4.62 13 0.96 0.3315 0.8315 0.8667 0.0352
14 Diki 4.71 14 1.10 0.3643 0.8643 0.9333 0.0690
15 Fakri 5.31 15 2.03 0.4788 0.9788 1 0.0212
Jumlah 59.95
Rata-Rata 4.00
Lo 0.1512
SD 0.65
Lt 0.220
Kesimpulan: Lo (0.1512) < Lt (0.220) Dengan demikian data berasal dari populasi distribusi normal
Daya Ledak Otot Tungkai
No. Daya Ledak Otot
Tungkai (X1) fk Zi
Luas
KURVA F (Zi) S (Zi)
{F (Zi) - S
(Zi)}
1 97.17 1 -1.79 0.4633 0.0367 0.0667 0.0300
2 99.61 2 -1.63 0.4484 0.0516 0.1333 0.0817
3 112.87 3 -0.76 0.2764 0.2236 0.2000 0.0236
4 116.17 4 -0.54 0.2054 0.2946 0.2667 0.0279
5 119.21 5 -0.34 0.1331 0.3669 0.3333 0.0336
6 119.51 6 -0.32 0.1255 0.3745 0.4000 0.0255
7 123.64 7 -0.05 0.0199 0.4801 0.4667 0.0134
8 125.02 8 0.04 0.0160 0.5160 0.5333 0.0173
9 125.69 9 0.08 0.0319 0.5319 0.6000 0.0681
10 127.16 10 0.18 0.0754 0.5754 0.6667 0.0913
11 128.31 11 0.25 0.0987 0.5987 0.7333 0.1346
12 132.74 12 0.54 0.2054 0.7054 0.8000 0.0946
13 140 13 1.02 0.3461 0.8461 0.8667 0.0206
14 147.17 14 1.49 0.4319 0.9319 0.9333 0.0014
15 152.72 15 1.85 0.4678 0.9678 1 0.0322
Jumlah 1866.99
Rata-
Rata 124.47
Lo 0.1346
SD 15.27
Lt 0.220
Kesimpulan: Lo (0.1346) < Lt (0.220) Dengan demikian data berasal dari populasi
distribusi normal
Kemampuan three point jump shoot (Y)
No. Nama
Kemampuan
three point
jump shoot
(Y)
fk Zi Luas
KURVA F (Zi) S (Zi)
{F (Zi) - S
(Zi)}
1 Kurnia Sukma Reza 1 5 -1.03 0.3461 0.1539 0.3333 0.1794
2 Rahmad Rifaldi 1 5 -1.03 0.3461 0.1539 0.3333 0.1794
3 Toni 1 5 -1.03 0.3461 0.1539 0.3333 0.1794
4 Wahyu Guspira 1 5 -1.03 0.3461 0.1539 0.3333 0.1794
5 Andika 1 5 -1.03 0.3461 0.1539 0.3333 0.1794
6 Andre Hardi 2 7 -0.39 0.1517 0.3483 0.4667 0.1184
7 Imam 2 7 -0.39 0.1517 0.3483 0.4667 0.1184
8 Alfan 3 12 0.26 0.1026 0.6026 0.8000 0.1974
9 Jeri 3 12 0.26 0.1026 0.6026 0.8000 0.1974
10 Gita 3 12 0.26 0.1026 0.6026 0.8000 0.1974
11 Ilham 3 12 0.26 0.1026 0.6026 0.8000 0.1974
12 Fajar 3 12 0.26 0.1026 0.6026 0.8000 0.1974
13 Dani 4 13 0.90 0.3159 0.8159 0.8667 0.0508
14 Diki 5 14 1.55 0.4394 0.9394 0.9333 0.0061
15 Fakri 6 15 2.19 0.4857 0.9857 1 0.0143
Jumlah 39.00
Rata-Rata 2.60
Lo 0.1974
SD 1.55
Lt 0.220
Kesimpulan: Lo (0.1794) < Lt (0.220) Dengan demikian data berasal dari populasi distribusi
normal
Lampiran 5 Korelasi
X1 terhadap Y
No. Nama
Daya Ledak
Otot Lengan
(X1)
Kemampuan
three point
jump shoot
(Y)
(X1)2 Y2 X1Y
1 Kurnia Sukma Reza 5.31 6 28.20 36 31.86
2 Rahmad Rifaldi 4.71 5 22.18 25 23.55
3 Toni 4.62 4 21.34 16 18.48
4 Wahyu Guspira 4.58 3 20.98 9 13.74
5 Andika 4.4 3 19.36 9 13.2
6 Andre Hardi 4.25 3 18.06 9 12.75
7 Imam 4.15 3 17.22 9 12.45
8 Alfan 3.8 3 14.44 9 11.4
9 Jeri 3.71 2 13.76 4 7.42
10 Gita 3.64 2 13.25 4 7.28
11 Ilham 3.53 1 12.46 1 3.53
12 Fajar 3.52 1 12.39 1 3.52
13 Dani 3.5 1 12.25 1 3.5
14 Diki 3.41 1 11.63 1 3.41
15 Fakri 2.82 1 7.95 1 2.82
Jumlah 59.95 39 245.482 135 168.91
Rata-Rata 3.996666667 2.6 16.3654 9 11.261
SD 0.648147543
R 0.93
t hitung 8.95
t table 1.77
Kesimpulan t hitung (8.95) > t tabel (1.77) dengan demikian terdapat hubungan
yang signifikan antara daya ledak otot (X1) tungkat terhadap Kemampuan three
point jump shoot (Y)
X2 terhadap Y
No. Nama
Daya Ledak
Otot Tungkai
(X2)
Kemampuan
three point
jump shoot
(Y)
(X2)2 Y2 XY
1 Kurnia Sukma Reza 152.72 6 23323.40 36 916.32
2 Rahmad Rifaldi 147.17 5 21659.01 25 735.85
3 Toni 125.02 4 15630.00 16 500.08
4 Wahyu Guspira 119.51 3 14282.64 9 358.53
5 Andika 127.16 3 16169.67 9 381.48
6 Andre Hardi 132.74 3 17619.91 9 398.22
7 Imam 128.31 3 16463.46 9 384.93
8 Alfan 140 3 19600.00 9 420
9 Jeri 123.64 2 15286.85 4 247.28
10 Gita 125.69 2 15797.98 4 251.38
11 Ilham 116.17 1 13495.47 1 116.17
12 Fajar 119.21 1 14211.02 1 119.21
13 Dani 97.17 1 9442.01 1 97.17
14 Diki 112.87 1 12739.64 1 112.87
15 Fakri 99.61 1 9922.15 1 99.61
Jumlah 1866.99 39 235643.1937 135 5139.1
Rata-Rata 124.466 2.6 15709.54625 9 342.607
SD 15.27466708 1.549193338
R 0.86
t hitung 6.08
t table 1.77
Kesimpulan t hitung (6.08) > t tabel (1.77) dengan demikian terdapat hubungan yang
signifikan antara daya ledak otot Tungkai (X2) tungkat terhadap Kemampuan three
point jump shoot (Y)
X1 terhadap X2
No. Nama
Daya Ledak
Otot Lengan
(X1)
Daya Ledak
Otot Tungkai
(X2)
(X1)2 (X2)2 X1X2
1 Kurnia Sukma Reza 5.31 152.72 28.20 23323.40 810.943
2 Rahmad Rifaldi 4.71 147.17 22.18 21659.01 693.171
3 Toni 4.62 125.02 21.34 15630.00 577.592
4 Wahyu Guspira 4.58 119.51 20.98 14282.64 547.356
5 Andika 4.4 127.16 19.36 16169.67 559.504
6 Andre Hardi 4.25 132.74 18.06 17619.91 564.145
7 Imam 4.15 128.31 17.22 16463.46 532.487
8 Alfan 3.8 140 14.44 19600.00 532
9 Jeri 3.71 123.64 13.76 15286.85 458.704
10 Gita 3.64 125.69 13.25 15797.98 457.512
11 Ilham 3.53 116.17 12.46 13495.47 410.08
12 Fajar 3.52 119.21 12.39 14211.02 419.619
13 Dani 3.5 97.17 12.25 9442.01 340.095
14 Diki 3.41 112.87 11.63 12739.64 384.887
15 Fakri 2.82 99.61 7.95 9922.15 280.9
Jumlah 59.95 1866.99 245.482 235643.19 7568.99
Rata-Rata 3.996666667 124.466 16.3654 15709.546 504.6
SD 0.648147543
R 0.77
t hitung 4.41
t table 1.77
Kesimpulan t hitung (4.41) > t tabel (1.77) dengan demikian terdapat hubungan yang
signifikan antara daya ledak otot lengan (X1) tungkat terhadap daya ledak otot tungkai
(X2)
Lampiran 6
DAFTAR
LUAS DIBAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR Dari 0 ke z
Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359
0.1 0386 0483 0478 0557 0596 0636 0675 0714 0754 0360
0.2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141
0.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517
0.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879
0.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224
0.6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2418 2549
0.7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852
0.8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133
0.9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1.0 3413 3438 3461 3485 2508 3531 3554 3577 3599 3621
1.1 4634 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830
1.2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015
1.3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177
1.4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319
1.5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441
1.6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545
1.7 4554 4564 4573 4580 4591 4599 4608 4626 4625 4633
1.8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4692 4699 4633
1.9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767
2.0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817
2.1 4821 4826 4830 4838 4838 4842 4846 4850 4854 4857
2.2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890
2.3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916
2.4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936
2.5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952
2.6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964
2.7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974
2.8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981
2.9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986
3.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990
3.1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993
3.2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 4995
3.3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997
3.4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998
3.5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998
3.6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3.7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3.8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3.9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
Sumber : Theory And Problems of Statistics, Spigel, M.R.,PhD.,Schaum Publishing., New
York, 1961
Lampiran 6
Gambar 11 : Pesrta tes
Peserta Mendengarkan Arahan
Gambar 12 : Pesrta tes mendengarkan arahan
Pengambilan Data Otot Lengan
Pengambilan Data Berat Badan
Gambar : 13 Tes daya ledak otot lengan
Gambar : 14 Penimbangan berat badan
Pengambilan Data Jangkauan Awal
Ancang-ancang
Gambar : 15 Tes Jangkauan Awal
Gambar : 16 Pengambilan Ancang-ancang
Gambar 17 : Pengambilan Data lompatan
Gambar 18 : Pelaksanaan Three Point Jump Shot