Alma Jurnal Reading

20
Jurnal Reading Alma Palupi 2009730068 Pembimbing : Dr. Fikri Mirza P. Sp.THT-KL Kepaniteraan klinik Stase THT RSIJ Cempaka Putih

description

tht

Transcript of Alma Jurnal Reading

Page 1: Alma Jurnal Reading

Jurnal Reading

Alma Palupi2009730068

Pembimbing : Dr. Fikri Mirza P. Sp.THT-KL

Kepaniteraan klinik Stase THT RSIJ Cempaka Putih

Page 2: Alma Jurnal Reading

Analisis PICOPatient : pasien rhinosinusitis kronik dengan dan tanpa polip yang menjalani bedah sinus endoskopiIntervertion : pemantauan kualitas hidup pasien menggunakan quesionerComparisson : follow up kualitas hidup pasien sebelum operasi, 3 bulan post op, dan 2 taun post opOutcome : bedah sinus endoskopi secara signifikan berpengaruh terhadap perbaikan kualitas hidup pasien dengan rhinosinusitis kronik.

Page 3: Alma Jurnal Reading

Chonic Rhinosinusitis (CRS) berdampak terhadap kualitas hidup pasien. Pengobatan CRS bertujuan untuk mengontrol keadaan klinis penyakit yang didefinisikan sebagai meringankan gejala pasien ke titik di mana subjek tidak lagi terganggu oleh penyakit ini, dengan mengetahui bahwa pasien telah memiliki mukosa yang sehat atau pasien hanya membutuhkan pemberian obat topikal untuk sembuhkan penyakitnyaTingkat keparahan gejala dan dampak dari penyakit pada kualitas hidup pasien dapat dinilai melalui Hasil Sinonasal Outcome Test 22 (SNOT - 22). Alat validasi ini mencakup semua gejala utama termasuk dalam kriteria diagnosis yang ditetapkan Europian Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polips ( EPOS ) 2012 untuk CRS

Beberapa penulis telah melihat kualitas hidup dan manajemen klinis jangka panjang dari penyakit ini, tetapibeberapa penulis tidakmampu menunjukkan peningkatan hasil tes kualitas hidup.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas hidup dan manajemen klinis jangka panjang dari pasien CRS yang akan menjalani pembedahan sinus endoskopi

Pendahuluan

Page 4: Alma Jurnal Reading

• Studi Kohort prospektif Longitudinal• Subjek penelitian :• Berusia 18 tahun keatas• Didiagnosis dengan rinosinusitis kronis

dengan polip hidung (CRSwNP) atau tanpa polip hidung (CRSsNP) berdasar EPOS 2012. • Indikasi operasi• Mendatangani informed consent

• Pasien diminta untuk menjawab kuesioner SNOT-22 preop dan 3bulan post op • Analisis statistik menggunakan metode Chi-

square dan t-test

Metode penelitian

Page 5: Alma Jurnal Reading
Page 6: Alma Jurnal Reading

Hasil

Page 7: Alma Jurnal Reading

29,1128,95

29,29

Fase follow up, Unpaired t-test p=0,72No statisticaly significant

Page 8: Alma Jurnal Reading
Page 9: Alma Jurnal Reading
Page 10: Alma Jurnal Reading
Page 11: Alma Jurnal Reading
Page 12: Alma Jurnal Reading
Page 13: Alma Jurnal Reading
Page 14: Alma Jurnal Reading

• Score kualitas hidup PO3m (post operative three month) lebih buruk dibandingkan dengan POT (post operative two years and longer), tetapi scorre POT secara statistik lebih baik dibandingkan sebelum operasi. Menunjukan peningkatan kualitas hidup yang dihasilkan oleh operasi yang bertahan dalam jangka panjang.• Hopkins et all melaporkan peningkatan

kualitas hidup yang signifikan terlihat pada 2 tahun setelah operasi. • Mengingat follow up akhir manajemen

klinis CRS , lebih dari setengah dari pasien yang dikelola pada level yang dapat diterima (13,2 % kontrol dan 44,7 % sebagian terkontrol). Namun, 42,1 % dari pasien memiliki kondisi yang tidak terkontrol, menunjukan karakter kronis CRS .

Discussion

Page 15: Alma Jurnal Reading

• Meskipun dalam perbaikan kualitas hidup, pasien tidak bebas dari penyakit dan terhindar dari periode eksaserbasi. Tingkat subyek dengan penyakit terkontrol ditemukan dalam penelitian ini adalah di bawah tingkat yang diharapkan.

• Rowe - Jones melaporkan tingkat keberhasilan manajemen klinis 89% pada lima tahun setelah operasi. Mereka juga menemukan bahwa 36% dari pasien memerlukan perawatan steroid tambahan dan antibiotik selama lima tahun pasca operasi.

• Li et al menggunakan riwayat parameter klinik dan temuan endoskopi untuk clinical kontrol dan hasil yg ditemukan adalah keberhasilan 87% selama 1 tahun.

• Hopkins et al menemukan bahwa 50 % dari pasien memakai obat untuk penyakit sinus selama periode follow up. Tingkat revisi operasi berkisar antara 4,2 % dan 11 % dalam waktu 36 sampai dengan 60 bulan masa follow up. Dan 7,9 % ditemukan dalam penelitian ini, meskipun dalam durasi penelitian yang lebih singkat

Discussion

Page 16: Alma Jurnal Reading

• keluhan utama Rhinorrhea (55,3 %) dan hyposmia (50 %) timbul di akhir follow up. Sumbatan hidung merupakan keluhan paling umum pada saat diagnosis, dan dilaporkan 96,5 % pasien dengan CRSwNP dan 93,5 % dengan CRSsNP. Meskipun demikian, gejala ini biasanya membaik setelah operasi.

• Damm et al mengamati peningkatan dari 84 % pada obstruksi hidung, 77,8% di rhinorrhea , dan 73,2 % pada hyposmia setelah operasi sinus, seperti juga dilaporkan oleh Chester et al di mana perbaikan moderat dalam nyeri wajah dan rhinorrhea posterior dan perbaikan kecil dalam hyposmia dan sakit kepala.

Discussion

Page 17: Alma Jurnal Reading

• Nasal endoskopi dan pencitraan tidak digunakan dalam studi ini untuk mengukur managemen klinis rhinosinusitis kronis.

• Management didasarkan pada temuan klinis , Pasien yang bebas dari gejala biasanya tidak memerlukan pengobatan tambahan, meskipun mereka menunjukan perubahan kecil pada pemeriksaan endoskopi atau penebalan mukosa pada CT scan dari sinus paranasal.

• Oleh karena itu, penilai perbaikan subyektif cenderung lebih digunakan dari pada yang berasal dari pemeriksaan endoskopi, clearance mukosiliar, ambang batas deteksi bau, dan penilaian Volume hidung.

• Meskipun demikian, endoskopi hidung secara rutin digunakan dalam kunjungan pra operasi untuk menilai dan mengelola pasien dengan rinosinusitis kronis dan CT scan sinus paranasal disimpan untuk kasus kegagalan pengobatan dan pasien dengan beberapa gejala meskipun telah diberikan manajemen medis yang memadai pasca operasi

Discussion

Page 18: Alma Jurnal Reading

• Banyak penulis telah melaporkan intoleransi asam asetilsalisilat, asma, depresi, operasi sinus sebelumnya, jumlah absolut eosinofilia perifer diatas 520/μL , eosinofilia pada mukosa atau lendir, alergi , CRSwNP dan polypectomy sebelumnya sebagai prediktor respon yang buruk terhadap operasi untuk CRS.

• Para penulis menganjurkan terapi lini pertama dengan steroid sistemik atau topikal untuk pasien ini. Matsuwaki et al menunjukkan bahwa CRS eosinofilik sangat berkorelasi dengan kekambuhan dalam lima tahun dan dianjurkan pemeriksaan infiltrat inflamasi dari polip hidung atau mukosa paranasal dan pemberian jangka panjang obat anti - inflamasi setelah operasi

Discussion

Page 19: Alma Jurnal Reading

• Bedah sinus endoskopi secara signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan rinosinusitis kronis. Kondisi medis pasien semakin membaik dan hanya sedikit pasien yang memerlukan operasi ulangan dalam waktu dua tahun dari operasi sinusitis terakhir.

Kesimpulan

Page 20: Alma Jurnal Reading

Terima kasih