Aldehida Dan Keton

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Aldehida dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan di alam bebas. Aldehida adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain. Gugus karbonil adalah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini ditemui dalam senyawa aldehida dan keton. Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus alkil atau aril(rumus umumnya adalah RCOH). Sedangkan keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril(Rumus umumnya adalah RCOR) Karena keduanya mengandung gugus karbonil, sifat kimia aldehida dan keton serupa. Baik aldehida maupun keton sangat reaktif, tetapi biasanya aldehida leboh reaktif daripada keton. Aldehida berbeda dari keton karena aldehida memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya. Hal tersebut menyebabkan aldehida sangat mudah teroksidasi. Sebagai contoh etanal, CH 3 CHO sangat mudah dioksidasi 1

description

reaksi-reaksi pada aldehida dan keton

Transcript of Aldehida Dan Keton

Page 1: Aldehida Dan Keton

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Aldehida dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan

di alam bebas. Aldehida adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu

berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah senyawa

organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.

Gugus karbonil adalah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan

dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim

di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini

ditemui dalam senyawa aldehida dan keton.

Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus alkil

atau aril(rumus umumnya adalah RCOH). Sedangkan keton adalah persenyawaan dimana

gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril(Rumus umumnya adalah RCOR)

Karena keduanya mengandung gugus karbonil, sifat kimia aldehida dan keton serupa.

Baik aldehida maupun keton sangat reaktif, tetapi biasanya aldehida leboh reaktif

daripada keton.

Aldehida berbeda dari keton karena aldehida memiliki sebuah atom hidrogen yang

terikat pada gugus karbonilnya. Hal tersebut menyebabkan aldehida sangat mudah

teroksidasi. Sebagai contoh etanal, CH3CHO sangat mudah dioksidasi menjadi etanoat,

CH3COOH, atau ion etanoat CH3COO-. Sedangkan keton tidak memiliki atom H sehingga

tidak mudah teroksidasi. Keton hanya bisa dioksidasi dengan menggunakan agen

pengoksidasi kuat yang memiliki kemampuan untuk memutuskan ikatan-ikatan karbon.

Aldehida dan keton lazim didapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan

hormon progesteron merupakan dua contoh aldehida dan keton yang penting secara

biologis. Banyak aldehida dan keton mempunyai bau yang khas yang membedakan

umumnya aldehida berbau merangsang dan keton berbau harum. Misalnya, trans-

sinamaldehida adalah komponen minyak kayu manis dan enantiomer-enantiomer karbon

yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen.

Contoh lain dari aldehida yang banyak memberikan manfaat adalah formaldehida,

yaitu suatu gas tak berwarna yang mudah larut dalam air. Larutan 40% dalam air

1

Page 2: Aldehida Dan Keton

dinamakan formalin, yang digunakan dalam pengawetan cairan dan jaringan-jaringan.

Sedangkan contoh lain dari keton yang banyak memberikan manfaat adalah aseton.

Aseton merupakan cairan volatil dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut yang baik

untuk macam-macam senyawa organik, banyak digunakan sebagai pelarut pernis lak dan

plastik.

Pada makalah ini, kami menekankan pada reaksi-reaksi yang terjadi apada aldehida

dan keton dan kegunaan dari aldehida dan keton.

1.2 Topik Bahasan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik topik

pembahasan sebagai berikut :

1. Bagaimana reaksi-reaksi yang terjadi pada aldehida?

2. Bagaimana reaksi-reaksi yang terjadi pada keton?

3. Apa kegunaan dari Aldehida dan keton?

1.3 Tujuan Penulisan.

Berdasarkan topik bahasan diatas maka dapat ditarik tujuan penulisan makalah ini

adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan :

1. Reaksi-reaksi yang terjadi pada aldehida.

2. Reaksi-reaksi yang terjadi pada keton.

3. Kegunaan dari aldehida dan keton.

BAB II

2

Page 3: Aldehida Dan Keton

PEMBAHASAN

2.1 Reaksi-Reaksi Pada Aldehida

2.1.1. Oksidasi

Aldehida mudah sekali dioksidasi,sehinggadengan demikian aldehida bersifat sebagai

reduktor yang kuat.dengan oksidator kalium bikromat dan asam sulfat,aldehida diubah

menjadi asam karboksilat yang umlah atom karbonnya sama.

Contoh:

3

Page 4: Aldehida Dan Keton

CH3COH K 2Cr 2O 7+H 2 SO 4→

CH3COOH

Aldehida dapat mereduksi larutan fehling (larutan alkalis yang mengandung kompleks

tembaga

(II) tartrat) dan menghasilkan tembaga (I) oksida yang berupa endapan berwarna merah bata.

Persamaan reaksi disederhanakan untuk reaksi ini adalah:

RCOH + 2Cu 2+ + NaOH +H2O → RCOONa +Cu2O + 4H+

Aldehida dapat pula mereduksi larutan tollens (larutan perak nitrat amonikal) dan

menghasilkan endapan logam perak.reaksi yang terjadi dituliskan dengan persamaan reaksi

sebagai berikut:

2.1.2 Reduksi

Reduksi suatu aldehida menghasilkan alcohol primer. Untuk melaksanakan reduksi ini

digunakan hydrogen dan katalis tembaga.dalam hal ini suhu yang digunakan harus rendah.

Pada suhu diatas 200 celcius reaksi cenderung berbalik (terjadi dehidrogenasi pada

alkohol).disamping dengan hydrogen,reduksi aldehida dapat pula dilakukan dengan

menggunakan reduktor logam dan asam.

4

Page 5: Aldehida Dan Keton

2.1.3 Reaksi-Reaksi Adisi

Gugus karbonil dalam aldehida/ keton besifat polar. Hal ini disebabkab karena atom O

lebih elektronegatif dari pada atom C . sebagai akibatnya ,bila aldehida mengalami

adisi,maka bagian positif dari pereaksi mengikatkan diri pada atom O gugus karbonil dan

bagian negatifnya mengikatkan diri pada atom C.

Beberapa pereaksi yang dapat mengadisi pada aldehida adalah:

1) Air

RCOH + H-OH ↔ RCH(OH)2

Reaksi kesetimbangan ini hanya mungkin terjadi dalam larutan air.senyawa hidroksi

yang terbentuk tidak stabil dan berdekomposisi menjadi RCHO dab H2O. adisi air

hanya memberikan hasil yang stabil pada aldehida yang tersubtitusi.

5

Page 6: Aldehida Dan Keton

6

Page 7: Aldehida Dan Keton

2) Natrium bisulfit

Contoh:

Pembentukan senyawa disulfit sering kali digunakan sebagai cara pemisahan suatu

aldehida dari campurannya . hasil adisi Na –bisulfit pada aldehida dapat diubah

menjadi aldehida kembali jika direaksikan dengan asam / basa.

Contoh:

Dengan asam:

Dengan basa:

3) Amonia

Contoh:

Hasil adisi diatas dapat diubah menjadi aldehida kembali jika dipanaskan bersama-

sama dengan asam encer.

7

Page 8: Aldehida Dan Keton

Contoh:

4) Asam sianida(HCN)

Contoh:

8

Page 9: Aldehida Dan Keton

Hasil adisi HCN pada suatu aldehida mempunyai arti penting dalam sintesis karena

dapat diubah menjadi asam hidroksi karboksilat,asam amino, dan sebagainya.

5) Hidroksilamina(NH2OH)

Contoh:

9

Page 10: Aldehida Dan Keton

Dalam reaksi diatas terdapat zat antara (intermedite) yang mempunyai rumus:

Zat antara tersebut dapa melepaskan molekul air dan menghasilkan suatu aldoksim.

10

Page 11: Aldehida Dan Keton

6) Fenilhidrazina

Adisi fenilhidrazina pada suatu aldehida memberikan hasil akhir

aldehidafenilhidrazon

Catatan:

Senyawa-senyawa oksim dan fenil hidrazon yang diperoleh dari suatu aldehida

mempunyai titik lebur yang berbeda-beda .oleh karena itu, senyawa –senyawa

tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi aldehida.

11

Page 12: Aldehida Dan Keton

7) Alkohol

Dengan alcohol (misalnya etanol) dan dalam suasana asam (HCl atau

H2SO4) ,aldehida membentuk senyawa asetal .dalam reaksi ini terdapat zat antara

hemi asetal yag tidak stabil.

12

Page 13: Aldehida Dan Keton

8) Pereaksi Grignard.

Pereaksi Grignard, misalnya RMgX(alkil magnesium halida), dapat mengadisi pada

aldehida, dan bila hasil adisi tersebut dihidrolisis, menghasilkan alkohol. Bila

digunakan formaldehida diperoleh alkohol primer dan bila digunakan aldehida

lainnya dihasilkan alkohol sekunder.

Suatu reaksi Grignard:

a) Dengan formaldehida menghasilkan suatu alkohol primer,

Contoh:

b) Dengan aldehida lain menghasilkan suatu alkohol sekunder

13

Page 14: Aldehida Dan Keton

Contoh:

2.1.4 Reaksi dengan halogen.

Atom hidrogen yang diikat oleh atom C yang berikatan langsung dengan gugus

karbonil suatu aldehida dapat digantikan oleh halogen.

Reaksi diatas dapat berlangsung cepat pada suhu kamar. Dengan air, kloral

membentuk kloral hidrat yang stabil. Kloral antara lain digunakan sebagai bahan

hipnotik(mengakibatkan seseorang tertidur).

2.1.5 Reaksi dengan PCl5, terjadi penggantian atom O oleh atom Cl.

Reaksi:

14

Page 15: Aldehida Dan Keton

Hidrolisis RCHCl2 menghasilkan aldehida kembali.

Reaksi:

2.1.6 Polimerisasi Aldehida.

Diantara aldehida dan senyawa-senyawa tidak jenuh, misalnya alkena dan alkuna,

terdapat kesamaan yaitu dalam hal mudahnya berpolimerisasi. Dua contoh polimer

yang dibentuk oleh monomer aldehida adalah:

a. Paraformaldehida(=polimetanal)

Senyawa ini berupa zat padat yang diperoleh dengan cara menguapkan larutan

formaldehida dalam air. Bila zat padat tersebut dipanaskan, berubah menjadi

formaldehida kembali.

Rumus: (HCHO)n.H2O

Harga n=6-50

b. Paraldehida

Bila asetaldehida diberi setetes asam sulfat pekat, terjadi polimerisasi dengan

cepat dan menghasilkan paraldehida, suatu zat cair dengan titik didih 124oC yang

mempunyai rumus (CH3CHO)3.

Bila dipanaskan dengan asam encer, paraldehida berubah menjadi asetaldehida

kembali. Dalam bidang kedokteran paraldehida digunakan sebagai bahan

soporifik(memudahkan tidur).

2.1.7 Kondensasi Aldol.

Yang dimaksud reaksi kondensasi adalah suatu reaksi penyatuan atom-atom dalam

satu molekul atau dalam molekul-molekul yang berbeda dan membentuk senyawa

baru yang lebih kompleks. Pada umumnya dalam reaksi kondensasi terjadi

pembebasan air, alkohol, atau senyawa lain yang stabil.

15

Page 16: Aldehida Dan Keton

Reaksi kondensasi aldol terjadi pada aldehida-aldehida yang mempunyai atom Ha,

yaitu atom H yang diikat oleh atom Ca yaitu atom C yang berikatan langsung dengan

gugus karbonil. Kondensasi aldol terjadi di bawah pengaruh alkali encer atau ZnCl2.

Contoh:

Mekanisme reaksinya adalah:

Dalam senyawa 3-hidroksibutanal terdapat dua gugus fungsi, yaitu gugus –CHO dn

gugus –OH. Oleh karena itu senyawa tersebut memiliki sifat-sifat seperti aldehida dan

alkohol. Dari kata aldehida dan alkohol itulah terjadinya kata aldol. Bila 3-

hidroksibutanal dipanaskan, terjadi proses dehidrasi dan menghasilkan

krotonaldehida.

16

Page 17: Aldehida Dan Keton

Catatan:

Kondensasi aldol pada proponaldehida menghasilkan 2-metil-3-hidroksi-pentanal dan

bila hasil kondensasi aldol ini dipanaskan, menghasilkan 2-metil-2-pentenal. Tulislah

persamaan reaksinya.

2.1.8 Reaksi-reaksi khusus pada Formaldehida.

1. Dengan amonia(NH3)

Formaldehida jika direaksikan dengan amonia membentuk heksametilentetramina

atau urotropin. Persamaan reaksi pembuatan heksametilentramina adalah:

Dengan asam encer, heksametilentetramina menghasilkan formaldehida, sehingga

dapat digunakan sebagai sumber formaldehida dalam keadaan tertentu.

2. Dengan NaOH

Aldehida-aldehida yang tidak mempunyai atom Hα, jika bereaksi dengan basa

kuat mengalami oksidasi dan reduksi serentak. Sebagaimana diketahui, oksidasi

suatu aldehida menghasilkan asam karboksilat, dan hasil reduksinya suatu alkohol

17

Page 18: Aldehida Dan Keton

primer. Karena reaksi dalam lingkungan basa kuat, maka asam karboksilat yang

terbentuk langsung bereaksi dengan basa kuat tersebut sehingga terjadi garam.

Reaksi semacam ini dikenal dengan nama reaksi Cannizaro.

3. Dengan asetaldehida.

Dalam larutan Ca(OH)2, formaldehida dan asetaldehida menghasilkan

pentaeritritol dan asam format.

Reaksi:

18

Page 19: Aldehida Dan Keton

Dalam reaksi ini, tiga molekul formaldehida bereaksi dengan ketiga atom Hα

dalam asetaldehida, sedangkan molekul yang keempat teroksidasi menjadi asam

format.

4. Pembentukan Resin

Dengan sejumlah senyawa organik, formaldehida dapat membentuk resin.

Pembentukan resin ini dimungkinkan karena dalam molekul formaldehida

terdapat dua gugus reaktif, yaitu atom H dan gugus karbonil, sehingga dapat

bereaksi secara tidak terbatas dengan sesama molekul formaldehidaatau molekul

senyawa lain. Salah satu contoh resin yang dibuat dari formaldehida adalah

Bakelite, yaitu hasil reaksinya dengan fenol.

Bakelit, suatu pembuatan polimer dengan pengaturan suhu dari fenol dan

formaldehida dalam suasana asam (adanya asam Lewis), yang terbentuk dari

reaksi substitusi aromatik elektrofilik.Karena formaldehida merupakan elektrofil

yang reaktif, dan fenol mengandung pendonor elektron (gugus OH) yang kuat,

reaksi substitusi terjadi pada semua posisi orto dan para kepada gugus OH,

menghasilkan polimer dengan tingkat hubungan silang yang tinggi.

19

Page 20: Aldehida Dan Keton

2.2. Reaksi-Reaksi pada Keton.

Keton dan aldehida meskipun keduanya merupakan senyawa-senyawa yang

mengandung gugus karbonil, tetapi di antara keduanya terdapat perbedaan. Gugus karbonil

pada keton mengikat dua buah gugus alkil, sedangkan pada aldehida mengikat sebuah gugus

alkil dan sebuah atom H. Oleh karena itu reaksi-reaksi pada keton ada yang serupa dengan

aldehida, tetapi ada pula yang berbeda.

2.2.1 Adisi

Sebagian besar reaksi adisi pada keton serupa dengan aldehida. Sebagai contoh,

berikut ini disajikan secara ringkas hasil-hasil adisi pada aseton dengan pereaksi-pereaksi

yang juga dapat mengadisi pada aldehida.

*Untuk mekanisme reaksinya sudah dijelaskan di atas (bagian aldehida), perbedaannya

hanya pada atom H yang terikat pada gugus karbonil, dalam keton diganti dengan gugus

alkil.

20

Page 21: Aldehida Dan Keton

2.2.2 Oksidasi

Oksidasi pada keton menghasilkan asam karboksilat. Jenis asam karboksilat yang

dihasilkan tergantung pada rumus struktur ketonnya.

Contoh:

Oksidasi pada keton berlangsung lebih sukar daripada oksidasi aldehida karena dalam

oksidasi keton terdapat pemutusan ikatan karbon-karbon, sehingga energi yang diperlukan

dalam reaksinya menjadi lebih besar. Keton tidak dapat mereduksi larutan Fehling dan

larutan perak amoniakal. Kenyataan ini dapat dimanfaatkan untuk membedakan aldehida dan

keton. Bila suatu keton asimetrik (keton yang kedua gugus alkilnya berbeda) dioksidasi,

maka kedua sisi dari gugus karbonilnya teroksidasi dengan ketentuan bahwa rantai alkil yang

lebih pendek lebih mudah dioksidasi daipada rantai alkil yang panjang.

Oksidasi Baeyer-Villiger mengubah keton menjadi ester, karena dalam keadaan normal

keton sangat sulit untuk dioksidasi tanpa pemutusan strukturnya menjadi fragmen-fragmen

yang lebih kecil. Dua contoh reaksi Baeyer-Villiger:

*Untuk mekanisme reaksinya sudah dijelaskan di atas (bagian aldehida), perbedaannya

hanya pada atom H yang terikat pada gugus karbonil, dalam keton diganti dengan gugus

alkil.

21

Page 22: Aldehida Dan Keton

2.2.3 Reduksi

Hasil reduksi keton adalah suatu alkohol sekunder. Reagen yang paling sering

digunakan untuk mereduksi aldehida dan keton adalah reagen logam hidrida. Dua reagen

logam hidrida yang paling umum adalah Natrium Borohidrida (NaBH4) dan Litium

Aluminium Hidrida (LiAlH4). Reagen-reagen ini mengandung suatu ikatan hidrogen-logam

polar yang berperan sebagai sumber hidrida nukleofilik, H:-. LiAlH4 adalah agen pereduksi

yang lebih kuat dari pada NaBH4, karena ikatan Al–H lebih polar daripada ikatan B−H.

Penyerangan terhadap aldehida dan keton dengan NaBH4 atau LiAlH4, diikuti

dengan air atau beberapa sumber proton lainnya, untuk membentuk alkohol. Hal ini

merupakan reaksi adisi karena elemen H2 ditambahkan menyilang terhadap ikatan π, tetapi ini

juga merupakan reaksi reduksi karena hasilnya, alkohol memiliki ikatan C−O yang lebih

rendah daripada senyawa karbonil awal.

Contoh:

*Untuk mekanisme reaksinya sudah dijelaskan di atas (bagian aldehida), perbedaannya

hanya pada atom H yang terikat pada gugus karbonil, dalam keton diganti dengan gugus

alkil.

22

Page 23: Aldehida Dan Keton

2.2.4 Reaksi dengan Pereaksi Grignard

Reaksi suatu keton dengan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol tersier.

Langkah-langkah dalam reaksi ini adalah:

*Untuk mekanisme reaksinya sudah dijelaskan di atas (bagian aldehida), perbedaannya

hanya pada atom H yang terikat pada gugus karbonil, dalam keton diganti dengan gugus

alkil.

2.2.5 Reaksi dengan PCl5

Seperti halnya dengan aldehida, dalam reaksi keton dengan PCl5 juga terjadi penggantian

atom O oleh atom Cl.

Contoh:

*Untuk mekanisme reaksinya sudah dijelaskan di atas (bagian aldehida), perbedaannya

hanya pada atom H yang terikat pada gugus karbonil, dalam keton diganti dengan gugus

alkil.

2.2.6 Kondensasi Aldol

Bila aseton direaksikan dengan HCl, terjadilah reaksi kondensasi yang menghasilkan

diaseton alkohol.

23

Page 24: Aldehida Dan Keton

Aseton dan juga keton yang lain dapat berkondensasi aldol dengan aldehida.

Dalam reaksi kondensasi aldol ini yang melepaskan Hα adalah aseton. Dari berbagai

hasil kajian terhadap reaksi kondensasi aldol diperoleh kesimpulan bahwa gugus karbonil

aldehida lebih aktif daripada gugus karbonil keton, sehingga keton tidak pernah “menerima”

Hα dari aldehida.

*Untuk mekanisme reaksinya sudah dijelaskan di atas (bagian aldehida), perbedaannya

hanya pada atom H yang terikat pada gugus karbonil, dalam keton diganti dengan gugus

alkil.

2.2.7 Reaksi Haloform

Dengan iodin dan NaOH, aseton dapat membentuk CHI3 (iodoform). Langkah-

langkah dalam pembentukan iodoform ini adalah:

2.2.8 Dengan H2SO4 Pekat

Bila campuran aseton dan H2SO4 pekat didistilasi, terjadi reaksi kondensasi dengan

hasil mesitilena (1,3,5-trimetilbenzena)

Reaksi ini merupakan suatu cara mengubah senyawa alifatik menjadi senyawa aromatik.

24

Page 25: Aldehida Dan Keton

2.3 Contoh Kegunaan Aldehida dan Keton

1. Larutan formaldehida dalam air dengan konsentrasi 35-40% dikenal dengan nama

formalin. Larutan ini digunakan sebagai germisida (pembunuh kuman). Disamping itu

juga mempunyai daya mengeraskan dan mengawetkan jaringan yang mengandung

albumin. Karena kereaktifannya sangat tinggi, formaldehida banyak sekali digunakan

dalam pembuatan plastik dan zat warna.

2. Paraldehida banyak dimanfaatlkan sebagai akselerator vulkanisasi karet disamping

butiraldehida.

3. Aseton terutama sekali digunakan sebagai pelarut getah dan resin , dan sebagai bahan

untuk membuat plastik selulosa asetat, dan sejumlah zat warna.

4. Isobutil metil keton yang disebut juga hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa

dan getah.

25

Page 26: Aldehida Dan Keton

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Reaksi-reaksi yang terjadi pada aldehida adalah: Reaksi Oksidasi,

Reaksi Reduksi, reaksi Adisi, Reaksi dengan Halogen,Reaksi dengan PCl5,

Polimerisasi Aldehida,Kondensasi Aldol, dan Reaksi-reaksi Khusus pada

Formaldehida.

Reaksi-reaksi pada Keton adalah: Reaksi Adisi, reaksi oksidasi, reaksi dengan

pereaksi grignard, reaksi dengan PCl5, kondensasi aldol, reaksi haloform, dan reaksi

dengan H2SO4 pekat.

Sedangkan kegunaan dari aldehida dan keton diantaranya adalah: Paraldehida

banyak dimanfaatlkan sebagai akselerator vulkanisasi karet disamping

butiraldehida, Aseton terutama sekali digunakan sebagai pelarut getah dan resin ,

dan sebagai bahan untuk membuat plastik selulosa asetat, dan sejumlah zat warna,

dan Isobutil metil keton yang disebut juga hekson digunakan sebagai pelarut

nitroselulosa dan getah.

4.2 Saran

Banyak sekali manfaat dan kegunaan yang dimiliki aldehida dan keton. Manfaat

dan kegunaan tersebut tidak terlepas dari reaksi-reaksi yang terjadi pada aldehida

dan keton. Sehingga penting bagi kita untuk mengetahui dan mengerti bagaimana

reaksi-reaksi yang terjadi pada aldehida dan keton. Sehingga bisa mengetahui dan

meramalkan manfaat apasaja yang diberikan aldehida dan keton.

26