ALDEHIDA DAN KETON.ppt
Embed Size (px)
Transcript of ALDEHIDA DAN KETON.ppt

1
Dosen Pengajar : RIZKA MAYASARI, S.T

2
C
O
HRC
O
R'RC
O
OR H
C
O
XRX = halogen
C
O
ORC
O
R'C
O
OR R'
C
O
OCC
O
NR
C
O
NC
Aldehida Keton Asam karboksilat
Halida asam(Asil halida)
Anhidrida asam Ester
Lakton(ester siklik)
AmidaLaktam
(amida siklik)

3
Aldehida (RCHO)
Keton (RCOR’)
KO I
Gugus asil terikat pada substituen (–H atau –R) yang tidak dapat menstabilkan muatan negatif sehingga tidak dapat bertindak sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi aldehida dan keton serupa.
Asam karboksilat (RCOOH)
Ester (RCOOR’)
Klorida asam (RCOCl)
Anhidrida asam (RCOOCOR’)
Amida (RCONH2)
KO II
Gugus asil terikat pada substituen yang dapat menstabilkan muatan negatif sehingga dapat bertindak sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi senyawa-senyawa ini serupa.

4
C
O
HRC
O
R'R
R = alkil, aril, H R, R' = alkil, aril
aldehida keton
atau RCHO atau RCOR'

Nama aldehida diturunkan dari nama alkana induknya dengan mengubah huruf akhir –a menjadi –al.
Atom karbon pada –CHO diberi nomor 1, tetapi nomor tidak perlu dicantumkan.
5
etanal
CH3CH
OCH3CHCH
Cl
O
2-kloropropanal
CH3CH CHCH
O
2-butenal

Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir –a diubah menjadi –on. Bila perlu digunakan nomor.
6
OO
2-pentanonsikloheksanon 2,4-pentanadion
CH3CCH2CCH3
O O
CH3CCH2CH2CH3

Aldehida: diberi nama menurut nama trivial asam karboksilat induknya dengan mengubah imbuhan asam –oat atau asam at menjadi akhiran –aldehida.
Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil dinamai, kemudian ditambah kata keton. Kecuali: aseton.
Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan huruf Yunani.
7

8
HCH CH3CHCH3CHCH
OOO
BrIUPAC:
Trivial: formaldehida asetaldehida -bromopropionaldehida
metanal etanal 2-bromopropanal
CH3CCH3 CH3CCH2CH3 (CH3)2CHCC(CH3)3
O O O
IUPAC:
Trivial: aseton metil etil keton isopropil t-butil keton
propanon butanon 2,2,4-trimetil-3-pentanon

Gugus karbonil: satu atom C sp2 dan satu atom O yang
dihubungkan dgn satu ikatan dan satu ikatan .
Ikatan-ikatan pada bidang datar, ikatan di atas dan di bawah bidang tsb.
Bersifat polar, elektron ikatan dan (terutama) tertarik ke O.
O memiliki dua pasang elektron bebas. Sifat-sifat struktural di atas (kedataran,
ikatan , kepolaran, pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat dan kereaktifan.
9

10

Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekul-molekul aldehida dan keton titik didih lebih tinggi daripada alkana yang setara.Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya titik didih lebih rendah dibanding alkohol yang setara.
11
CH3
CH3CHCH3 CH3CCH3
O OH
CH3CHCH3
td. 12 oC td. 56 oC td. 82,5 oC

Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan molekul lain Aldehida dan keton BM rendah larut dalam air.
Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi ion.
Contoh: NaI larut dalam aseton.
12
CH3CCH3
O H O
H

Nama trivial Struktur
Titik Didih (oC)
Kelarutan dlm air
(g/100mL)
formaldehida HCHO -21 Tak terbatas
asetaldehida CH3CHO 20 Tak terbatas
propionaldehida CH3CH2CHO 49 16
butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7
benzaldehida C6H5CHO 178 sedikit
13

Nama trivial Struktur
Titik Didih (oC)
Kelarutan dlm air
(g/100mL)
aseton CH3COCH3 56 Tak terbatas
metil etil keton CH3COCH2CH3 80 26
asetofenon C6H5COCH3 202 Tak larut
benzofenon C6H5COC6H5 306 Tak larut
14

15
C
OOksigen bersifat nukleofil, bereaksi dengan asam dan elektrofil
Karbon bersifat elektrofil,bereaksi dengan basa dan nukleofil

1. Oksidasi alkohol primer
16
CH2OH CHOPCC
CH2Cl2
Sitronelol Sitronelal (82%)
PCC = piridinium klorokromat N H CrO3Cl
Mekanisme:
O
CH
H
CrO3O
CH
CrO3
C
O
+ CrO32-
Reaksi
E2

2. Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang mengandung hidrogen vinilik.
17
CH3
HH3C
O
H
O
1-Metilsikloheksena 6-Oksoheptanal
1. O3
2. Zn, CH3COOH
(86%)
C C C C
OO
O
molozonida
O3
CH2Cl2, -78 oC
OO
CO
CZn
CH3COOH/H2O
C O
CO
+
ozonida
Mekanisme (Ingat kembali pelajaran tentang alkena)

1. Oksidasi alkohol sekunder. Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.
18
(H3C)3C OH (H3C)3C OPCC
CH2Cl2
4-ter-Butilsikloheksanol 4-ter-Butilsikloheksanon (90%)

3. Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin aromatik dengan klorida asam menggunakan katalis AlCl3.
19
+CH3CCl
OAlCl3
CH3
O
BenzenaAsetilklorida Asetofenon (95%)
C
O
ClR
AlCl3R C O R C O + AlCl4
R C O+ H
RO
CH3
O
+ HClCl
Mekanisme: (ingat kembali pelajaran tentang senyawa aromatis)

4. Metil keton dibuat dari hidrasi alkuna terminal dengan katalis ion merkuri.
20
H3C(H2C)3C CH CH3(CH2)3C
O
CH3
H3O+
Hg(OAc)21-Heksuna 2-Heksanon (78%)
Mekanisme: (Ingat kembali kuliah tentang alkuna)
R C C HHg2+SO4
2-
R C C
Hg+SO42-
H OH2
RC C
Hg+SO42-
HOH
H
RC C
Hg+SO42-
HHO
RC C
H
HHO H3O+
H+
C
O
CRH
HHketon
alkunakation vinil

21
O
CHR
O
COHR
Aldehida Keton
ada hidrogen
O
CR'R
tidak ada hidrogen
tidak reaktif kecuali pada kondisi sangatkuat
[O]
Pereaksi:• HNO3 panas• KMnO4
• Pereaksi Jones (CrO3 dlm H2SO4/H2O) paling umum• Pereaksi Tollens (Ag2O dlm NH4OH/H2O) anal. kualitatif

22
• Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-diol.
Oksidasi keton• Keton inert terhadap oksidator pada umumnya. • Keton bereaksi lambat dengan KMnO4 dalam suasana basa panas terjadi pemutusan ikatan.
C
O
HRC
O
OHR
OH
OHHR
H2O CrO3
H3O+
aldehida hidrat as. karboksilat
O
COOH
COOHKMnO4, H2O,NaOH
2. H3O+
1.
Sikloheksanon Asam heksanadioat (79%)

Merupakan reaksi yang terpenting untuk aldehida dan keton.
23

24
Nukleofil bermuatan negatif
Nukleofil netral
Nu
Nu H
R3C
RO
N C
(ion hidroksida)
(ion hidrida)
(karbanion)
(ion alkoksida)
(ion sianida)
HOH
ROH
H3N
RNH2
(air)
(alkohol)
(amonia)
(amina)
HO
H

25
(1) Intermediat tetrahedral diprotonasi oleh air atau asam menghasilkan alkohol
(2) Atom oksigen karbonil dikeluarkan sebagai HO- atau H2O menghasilkan ikatan rangkap karbon-nukleofil
O
R'R
NuO
NuR'R
OH
NuR'R
HA
O
R'R
NuH2
O
NuH2R'R
Nu
R'R+ H2O

26
O
R'R
OH
OHR'R
H2O
suatu geminal diol
O
CH3H3C
OH
OHH3CH3C
H2O
Aseton hidrat (0,1%)Aseton (99,9%)
O
HH
OH
OHHH
H2O
Formaldehida hidrat (99,9%)Formaldehida (0,1%)

27
O O
OH
OH
OH
H OHOH
OH
O OH
OH
H OH2OH OH
O
H2OH
H
H2O H3O+
(1) Katalis basa
(2) Katalis asam

28
O
R'R
OH
CNR'R
HCN
suatu sianohidrin
• Dengan HCN murni reaksi sangat lambat• Dengan penambahan sedikit basa atau ion sianida reaksi cepat
O
HC N
O
H
CN HO
H
CNHCN
C N
Mandelonitril (88%)(suatu sianohidrin)
Benzaldehida

Merupakan metode transformasi aldehida dan keton ke berbagai gugus fungsi sambil memperpanjang rantai karbon dgn 1 atom C.
29
O
HCHCN
OH
HCN
MandelonitrilBenzaldehida
CHCH2NH2
OH
2-Amino-1-feniletanol
CHCOOH
OH
Asam mandelat (90%)
1. LiAlH4, THF
2. H2O
H3O+,

Pereaksi Grignard adalah nukleofil karena ikatan karbon-magnesium sangat terpolarkan dengan kerapatan elektron yang tinggi pada karbon
30
O O
R
OH
R
H3O+R +MgX
+MgX
HOMgX
KarbonilIntermediattetrahedral
Alkohol

Pereaksi pereduksi (misalnya LiAlH4 atau NaBH4) berfungsi sebagai ekivalen ion hidrida (H-).
31
O
R'R
O
HR'R
OH
HR'R
H3O+H
H2O
Karbonil Intermediattetrahedral
Alkohol
" "
(dari NaBH4)

Adisi amina primer menghasilkan imina; adisi amina sekunder menghasilkan enamina.
32
C
O
CH
C
N
CH
R
RNH2
H2O C
N
CH
RRKeton /Aldehida
Imina Enamina
R2NH
H2O

33
O
O
NH2R
OH2
NHR
NH2R
transferproton H2O N
R HOH2
NR
H3O+
aldehida/keton
OH
NHR
H3O+
karbinolamina ion iminium
imina

pH tinggi (tidak ada asam): karbinolamina tidak terprotonasi imina tak terbentuk
pH rendah (terlalu asam): amina terprotonasiadisi nukleofilik tak terjadi
34

35
Semikarbazon
2,4-Dinitrofenilhidrazon
O NH2OH N OH H2O
Sikloheksanonhidroksilamina
Sikloheksanon oksim (tl. 90C)
C
O
H
Benzaldehida
H2NNHCNH2
C
N
H
N
H
CNH2
OO
SemikarbazidaBenzaldehida semikarbazon (tl. 222oC)
C
O
CH3H3C
NO2
NO2
NH2N
H NO2
NO2
NN
H
CH3C CH3Aseton
2,4-Dinitrofenilhidrazina Aseton 2,4-dinitrofenilhidrazon (tl. 126 oC)

36
O
NHR2
NR R
OH2
OH
R2N
H+
H
H
OH2
R2NH H
NR R
H3O+

Merupakan metode sintesis yang penting untuk mengkonversi keton/aldehida alkana.
37
C
O
CH2CH3
Propiofenon
CCH2CH3
H H
H2NNH2
KOHN2 H2O
Propilbenzena (82%)
C
O
H
Siklopropanakarbaldehida
CH3H2NNH2
KOHN2 H2O
Metilsiklopropana (72%)

38
C
O
R'R
H2OOH
C
N
R'R
H2NNH2
NH2C
N
R'R
N H
C
N
R'R
N H
C
N
R'R
N H
H
OH
C
R'R H
N N
H2O
C
H
R'R H
H2O
OH

Mengkonversi keton/aldehida ke alkana. Mekanisme rumit dan belum
sepenuhnya dipahami. Digunakan bila substrat tidak tahan
kondisi basa.
39
CCH2CH3
O
Zn(Hg)
H3O+
CCH2CH3
H H
Propiofenon Propilbenzena (86%)

Alkohol merupakan nukleofil lemah yang mengadisi keton/aldehida secara lambat pada suasana netral.
Adisi berlangsung cepat pada suasana asam.
40
C
O
2 R'OH
OR'
OR'H2O
katalis
asam
Keton/aldehida Asetal
H2O(H3C)C O (H3C)C
O
O
katalis asam
4-ters-Butilsikloheksanol 4-ters-Butilsikloheksanol etilena asetal (88%)
(suatu asetal siklik)
HOCH2CH2OH

41
O OH
OR
H Cl OH OH
O
ROHH
R
H2O H3O+
Hemiasetal
H Cl
OH2
OR
ORROH
OR
OH
R
H2OOR
OR
AsetalH2O
+
+H3O+

Asetal merupakan gugus pelindung yang penting untuk aldehida/keton.
42
CH3CCH2CH2COCH2CH3
O O CH2H2C
OC
O
H3C CH2CH2CHOCH2CH3
OHOCH2CH2OH
katalis H+Etil 4-oksopentanoat
CH2H2C
OC
O
H3C CH2CH2CH2OH
1. LiAlH4
2. H3O+
CH3CCH2CH2COH
O
tak dapat dilakukansecara langsung
5-Hidroksi-2-pentanon
HOCH2CH2OH+H3O+

Serupa dengan pembentukan asetal. Tioasetal penting karena dapat diubah
menjadi alkana dengan desulfurisasi menggunakan Raney nikel.
43
H3C
S
S
H3C
H
H
+ NiSRaney Ni
H3C
S
S
H3C OHSCH2CH2SH
+ H2O
4-Metilsikloheksanon Suatu tioasetal (96%)
HCl
Suatu alkana

Reaksi Wittig digunakan untuk membuat alkena mono-, di- dan trisubstitusi.
Ilida: molekul dengan muatan + dan – berdampingan.
Betaina: molekul dengan muatan + dan – tidak berdampingan.
44
C O
R
R
(C6H5)3P C
R'
R'
C C
R
R R'
R'
(C6H5)3P O+ +
aldehida/keton
fosfonium ilida alkenatrifenilfosfinaoksida

45
O
C R2C P(C6H5)3+
keton/aldehida
ilida
C C
O P(C6H5)3
RR
C C
O P(C6H5)3
RR
THF
betaina
R
R
(C6H5)3P O+
alkena trifenilfosfina oksida

46
P H3C Br P CH3
Br
P CH2
SN2 BuLi
THF
Trifenilfosfina
Bromo-metana
Metiltrifenilfosfoniumbromida
Metiltrifenilfosforana

47
CH3 CH2
1-Metilsikloheksena Metilenasikloheksana
+
+
CH2
Metilenasikloheksana
O
Sikloheksanon
1. CH2MgBr
2. POCl3
(C6H5)3P CH2
THF (C6H5)3P O
(84%)

48
CHO
Retinal
CHP(Ph)3
+
-Karotena
ReaksiWittig
Retinilidenatrifenilfosforana

Hanya berlaku untuk aldehida yang tidak memiliki atom H pada atom C di sebelah gugus –CHO (formaldehida dan turunan-turunan benzaldehida).
Keton tidak bereaksi.
49
CHO CO2H CH2OH
+1. -OH, H2O
2. H3O+
Benzaldehida Asam benzoat Benzil alkohol

Substitusi asil nukleofilik pada turunan asam karboksilat (KO II):
50
C
2. H3O+
OHH
O
COH
O HC
H
O
1.
COH
O
COH
H H
(teroksidasi)
(tereduksi)
+
Intermediattetrahedral
C
O
YRNu+ C
O
NuR+
O
CNuY
RY

Adisi konjugat (adisi 1,4):
51
Adisi langsung (adisi 1,2):
C
O
CC
C
O
CC C
O
CC
pusat elektrofilik
C
O
C
NuC C
O
CCC
O
CC
Nu NuC
O
CC
Nu
H
H3O+
12
3
4
intermediat ion enolat
C
O
NuO
CNu
H3O+OH
CNu1
2

Bila digunakan satu ekivalen amina hanya terbentuk produk adisi 1,4.
52
CH3CCH CH2
O
HN(CH2CH3)2+
3-Buten-2-on Dietilamina
EtanolCH3CCH2CH2N(CH2CH3)2
O
4-N,N-Dietilamino-2-butanon (92%)
O O
NHCH3
CH3NH2+Etanol
2-Sikloheksenon Metilamina 3-(N-Metilamino)sikloheksanon

Metode Nagata (1966) rendemen lebih baik.
53
O
CC
C
O
CC
CCN
H
HCN
Aldehida/keton
O
CCH
H3CC
CH3
CH3 O
CCH3C CN
H3C CH3
H H
, toluena(C2H5)2Al CN1.
2. H3O+
4-Metil-3-penten-2-on 2,2-Dimetil-4-oksopentananitril (88%)
O
H
, toluena(C2H5)2Al CN1.
2. H3O+
OCN
H H

Sebagai “:R-” pereaksi Gilman (litium diorganotembaga).
54
O
CC
C
O
CC
CR
H
" R "1.
2. H3O+
RX RLi + Li+X-2 Li
Pentana
2 RLiCuI
EterLi+(RCuR) + Li+I-
Litiumdiorganotembaga

55
CH3CCH CH2
OLi(CH3)2Cu, eter
3-Buten-2-on
CH3CCH2CH2CH3
O
2-Pentanon (97%)
O O
2-Sikloheksenon
3-Fenilsikloheksanon (70%)
1.
2. H3O+
Li(C6H5)2Cu, eter1.
2. H3O+
O
O O
O
O O
Li(CH3)2Cu, eter1.
2. H2O
(89%)
Rudyanto (2002)

Bacillus subtilis: sintesis alanina
56
• Pertahanan diri Apheloria corrugata (kelabang)
H
NC OH
EnzimH
O
+ HCN
Mandelonitril RACUN
CH3CCOOH
O
+ NH3 CH3CCOOH
NH
CH3CHCOOH
NH2
Asam piruvat suatu imina Alanina
enzim
pereduksi