2 aldehid dan keton

26
Laporan Praktikum Aldehid dan Keton BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompok senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil adalah gugus yang sangat menentukan sifat kimia dari aldehid dan keton. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kebanyakan sifat-sifat dari senyawa-senyawa ini adalah mirip satu sama lain. Aldehid dan keton merupakan dua senyawa yang sangat penting, dan lazim terdapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan hormon betina progesteron merupakan dua contoh aldehid dan keton yang penting secara biologis. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau khas yang membedakannya. Umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum. Misalnya, trans sinamaldehid adalah komponen utama minyak kayumanis dan enantiomer-enantiomer karbon yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen. Keton testosteron dan estron banyak dikenal sebagai hormon yang menimbulkan cairan seksual. Aldehid mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen yang melekat pada gugus karbonil. Gugus lainnya dapat berupa gugus hidrogen, alkil atau aril. Sedangkan keton mengandung dua gugus alkil atau aril yang terikat pada atom karbon karbonil. AYU MELINDA ASISTEN 15020140081 MUH. DZULFADLY

Transcript of 2 aldehid dan keton

Page 1: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompok

senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil

adalah gugus yang sangat menentukan sifat kimia dari aldehid dan

keton. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kebanyakan sifat-

sifat dari senyawa-senyawa ini adalah mirip satu sama lain. Aldehid

dan keton merupakan dua senyawa yang sangat penting, dan lazim

terdapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan hormon betina

progesteron merupakan dua contoh aldehid dan keton yang penting

secara biologis. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau khas yang

membedakannya. Umumnya aldehid berbau merangsang dan keton

berbau harum. Misalnya, trans sinamaldehid adalah komponen utama

minyak kayumanis dan enantiomer-enantiomer karbon yang

menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen. Keton testosteron dan

estron banyak dikenal sebagai hormon yang menimbulkan cairan

seksual.

Aldehid mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen yang

melekat pada gugus karbonil. Gugus lainnya dapat berupa gugus

hidrogen, alkil atau aril. Sedangkan keton mengandung dua gugus

alkil atau aril yang terikat pada atom karbon karbonil.

Dalam bidang farmasi pembahasan tentang aldehid dan keton

sangatlah penting untuk dipelajari. Hal ini berhubungan dengan

bagaimana nantinya senyawa obat dapat bereaksi dengan aldehid

dan keton. Misalnya formaldehid sering dibuat dalam larutan 37 %

yang dinamakan formalin dimana larutan ini berguna sebagai

desinfektan dan pengawet.

Aldehid dan keton menyumbangkan manfaat yang cukup besar

dalam kehidupan. Salah stu contohnya yaitu metanal yang merupakan

contoh dari senyawa aldehid. Metanal ini lebih dikenal dengan nama

formaldehida. Larutan formaldehida 40% digunakan sebagai antiseptik

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 2: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

atau yang dikenal dengan sebutan formalin. Sedangkan pada keton

yang pailing banyak dikenal yaitu aseton yang digunakan sebagai

pelarut dan pembersih kaca. Oleh karena banyak manfaatnya maka

kita harus mampu membedakan mana senyawa keton dan senyawa

aldehid agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemanfaatannya.

1.2 Maksud Praktikum

Untuk mengetahui dan memahami perbedaan aldehid dan keton

berdasarkan reaksi kimia.

1.3 Tujuan Praktikum

1. Menentukan kelarutan aldehid dan keton didalam air.

2. Menentuka reaksi antara aldehid dan keton dengan KMnO4.

3. Untuk membedakan aldehid dan keton menggunakan pereaksi

Tollens dan pereaksi Fehling.

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 3: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Aldehid dan keton merupakan kelompok senyawa organik yang

mengandung gugus karbonil (C = O). Rumus umum struktur aldehid

dan keton seperti tertulis dibawah ini dengan R adalah alkil atau aril.

               O                                 O

               ║                                 ║

           R-C-H                         R-C-R

aldehid keton

Aldehid keton berubah dua dari sekian banyak kelompok

senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil. Suatu keton

mempunyai dua gugus alkil (aril) yang terikat pada karbon karbonil,

sedangkan aldehida mempunyai satu gugus alkil(aril) dan satu

hidrogen yang terikat pada karbon karbonil itu (A. Hadyana

Pudjaatmaka, 1982).

Sifat-sifat unik gugus karbonil mempengaruhi sifat fisika

aldehida dan keton. Karena senyawaan ini polar, dan karena itu

melakukan tarik-menarik dipol-dipol antarmolekul, aldehida dan keton

mendidih pada temperatur yang lebih tinggi dari pada senyawaan

nonpolar yang bobot molekulnya bersamaan. Secara terbatas aldehid

dan keton dapat mensolvasi ion (A. Hadyana Pudjaatmaka, 1982).

Aldehid dan keton suatu senyawa yang tersusun dari unsur-

unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Keduanya dapat diperoleh dari

oksidasi alkohol, aldehida dari alkohol primair, sedangkan keton dari

alkohol sekunder (Ismail Besari, 1982)

Aldehid dan keton mempunyai gugus fungsional (gugus

karbonil) yang sama, maka sifat kimianya hampir sama, tetapi sifat

fisikanya berlainan (Ismail Besari, 1982).

Jika kedua gugus yang menempel pada gugus karbonil adalah

gugus-gugus karbon, maka senyawa itu dinamakan keton. Jika salah

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 4: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

satu dari kedua gugus tersebut adalah hidrogen, senyawa tersebut

termasuk golongan aldehid (Suminar Achmadi, 1989).

Formaldehida, suatu gas tidak berwarna, mudah larut dalam air.

Larutan 40 % dalam air dinamakan formalin, yang digunakan dalam

pembuatan resin sintetik. Polimer dari formaldehida, yang disebut

paraformaldehida, digunakan sabagai antiseptik dan insektisisda.

Aldehida adalah bahan baku penting dalam pembuatan asam asetat,

anhidrida asetat dan esternya, yaitu etil asetat (Suminar Achmadi,

1989).

Aseton adalah keton yang paling penting. Ia merupakan cairan

volatil (titik didih 56o C) dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut

yang baik untuk macam-macam senyawa organik, banyak digunakan

sebagai pelarut pernis, lak dan plastik. Tidak seperti kebanyakan

pelarut organik lain, aseton bercampur dengan air dalam segala

perbandingan. Sifat ini digabungkan dengan volatilitasnya, membuat

aseton sering digunakan sebagai pengering alat-alat laboratorium.

Alat-alat gelas laboratorium yang masih basah dibilas dengan aseton,

dan lapisan aseton yang menempel kemudian menguap dengan

mudah. Salah satu metode pembuatan aseton adalah melalui

dehidrogenasi isopropil alkohol dengan bantuan katalis tembaga

(Suminar Achmadi, 1989).

Ada beberapa perbedaan antara aldehid dan keton pada sifat

dan struktur yang mempengaruhinya:

a. Aldehid sangat mudah untuk beroksidasi, sedangkan keton

mengalami kesukaran dalam beroksidasi.

b. Aldehid biasanya lebih reaktif dari keton, terhadap suau reagen

yang sama. Hal ini disebabkan karena atom karbonil dari aldehid

kurang dilindungi dibandingkan dengan keton, begitu pula aldehid

lebih mudah dioksidasi dari keton.

c. Aldehid kalau teroksidasi akan menghasilkan asam karboksilat

dengan jumlah atom yang sama tetapi untuk keton tidak,

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 5: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

dikarenakan pada keton sering mengalami pemutusan ikatan yang

menghasilkan 2 ikatan asamkarboksilat dengan jumlah atom

karbon dari keton mula-mula (akibat putusnya ikatan karbon), keton

siklik menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon

yang sama banyak. (Fessenden, 1992)

Jadi perbedaan kereaktifan antara aldehid dan keton melalui

oksidator dapat digunakan untuk membedakan kedua senyawa

tersebut. (Fessenden, 1992)

Uji Tollens merupakan salah satu uji yang digunakan untuk

membedakan mana yang termasuk senyawa aldehid dan mana yang

termasuk senyawa keton. Selain dengan menggunakan Uji Tollen

untuk membedakan senyawa aldehid dan keton dapat juga

menggunakan Uji Fehling. Aldehid lebih mudah dioksidasi dibanding

keton. Oksidasi aldehid menghasilkan asam dengan jumlah atom

karbon yang sama ( Hart, 1990).

Reaksi-reaksi aldehid dan keton (Ir. Respati, 1986)

a. Oksidasi

Dipergunakan untuk membedakan aldehid dan keton.

Aldehid mudah sekali dioksidasi, sedangkan keton tahan

terhadap oksidator. Aldeid dapat dioksidasi dengan oksidator

yang sangat lemah misalnya larutan Ag-amoniakal (reaksi

cermin perak) dan dengan reagen fehling.

b. Reduksi

1) Reduksi menjadi alohol

2) Reduksi menjadi hidrokarbon

3) Reduksi pinakol

c. Addisi senyawa grignard

Aldehid membentuk alkohol sekunder, sedangkan keton

menghasilkan alkohol tersier.

d. Addisi sianida pembentukan sianohidrin

Senyawa ini berguna pembuatan asam alfa hidroksi.

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 6: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

e. Addisi NaHSO3

Aldehid keton yang sederhana, dapat mengaddisi NaHSO3

menghasilkan senyawa yang berbentuk Kristal.

2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)

A. Kelarutan dalam air

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Tabung (1) diisi dengan 0,5 ml formaldehid dan tabung (2)

dengan 0,5 ml aseton.

3. Perhatikan warna dan baunya.

4. Selanjutnya tambahkan setetes demi setetes air dan kocok (+

10 tetes)

5. Catat pengamatan saudara (larutan jangan dibuang)

B. Dengan KMnO4 0,1 N

1. Ambil larutan A d iatas

2. Tiap tabung ditambah 1-2 tetes KMnO4 0,1 N

3. Perhatikan warna KMnO4 tersebut

4. Catat pengamatan saudara

C. Dengan AgNO3 0,1 N dan NH4OH 0,5 N

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Masing-masing diisi dengan tabung reaksi 1 ml AgNO3 0,1 N

3. Tambahkan setetes demi setetes NH4OH 0,5 N sampai

endapan yang terbentuk larut kembali (NH4OH berlebih =

pereaksi Tollens)

4. Ke dalam tabung (1) tambahkan 0,5 ml formaldehid dan tabung

(2) dengan 0,5 ml aseton.

5. Panaskan beberapa menit di atas penangas air

6. Perhatikan dan catat pengamatan saudara

D. Dengan Fehling A dan B

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Masing–masing diisi dengan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml

lsrutan Fehling B

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 7: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

3. Ke dalam tabung (1) tambahkan 0,5 ml formaldehid dan tabung

(2) dengan 0,5 ml aseton, kocok

4. Panaskan beberapa menit di atas penangas air

5. Perhatikan perubahan yang terjadi dan catat pengamatan

saudara

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 8: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

BAB 3 KAJIAN PRAKTIKUM

3.1 Alat yang digunakan

Pada praktikum ini alat-alat yang digunakan yaitu tabung reaksi,

rak tabung, pipit skala, pipet tetes, botol semprot, gegep kayu, dan

lampu spiritus.

3.2 Bahan yang digunakan

Pada praktikum ini bahan yang digunakan yaitu aldehid

(formaldehid), keton (aseton),aquades, KMnO4 0,1 N, AgNO3 0,1 N,

NH4OH 0,5 N, pereaksi fehling A dan B.

3.3 Cara Kerja

Pada percobaan pertama yaitu penentuan kelarutan aldehid dan

keton dalam air, langkah pertama yang dilakukan adalah disiapkan

tabung reaksi sebanyak 2 buah, lalu pada tabung (1) diisi dengan

formaldehid 0,5 ml dan tabung (2) diisi dengan aseton 0,5 ml,

kemudian diperhatikan warna dan baunya, selanjutnya ditambahkan

setetes demi setetes air dan kocok , kemudian catat perubahan yang

terjadi.

Pada percobaan kedua yaitu reaksi antara aldehid dan keton

dengan KMnO4, langkah pertama yang dilakukan yaitu ambil larutan

yang telah dibuat pada percobaan pertama tadi,kemudian tiap-tiap

tabung ditambahkan 1-2 tetea KMnO4 0,1 N, lalu diperhatikan warna

KMnO4 tersebut dan dicatat hasilnya.

Selanjutnya percobaan ketiga yaitu reaksi antara aldehid dan

keton dengan NH4OH, langkah pertama yang dilakukan adalah

disiapkan 2 buah tabung reaksi, yang kemudian masing-masing

tabung diisi dengan 1 ml AgNO3 0,1 N, lalu ditambahlan setetes demi

setetes NH4OH 0,5 N sampai endapan yang terbentuk larut kembali,

kemudian pada tabung (1) ditambahkan 0,5 ml formaldehid dan pada

tabung (2) ditambahkan 0,5 ml aseton, lalu dipanaskan beberapa

menit kemudian diperhatikan di catat perubahan yang terjadi.

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 9: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

Pada percobaan terakhir yaitu reaksi antara aldehid dan keton

dengan pereaksi fehling, langkah pertama yang dilakukan yaitu

disiapkan 2 buah tabung reaksi, kemudian masing-masing tabung diisi

dengan 1 ml larutan fehling A dan fehling B, lalu ke dalam tabung (1)

ditambahkan 0,5 ml formaldehid dan tabung (2) 0,5 ml aseton lau

dikocok, kemudian panaskan beberapa menit lalu diperhatikan

perubahan yang terjadi dan dicatat.

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 10: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

BAB 4 KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

4.1 Hasil Praktikum

4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan

A. Kelarutan dalam air

Zat Warna BauKelarutan

dalam air

Formaldehid BeningAir kelapa

mudaLarut

Aseton Bening Balon tiup Larut

B. Dengan KMnO4 0,1 N

Zat Perubahan warna KMnO4

Formaldehid Endapan coklat, tidak larut

Aseton Ungu, larut

C. Dengan AgNO3 0,1 N dan NH4OH 0,5 N

Zat Pereaksi Tollens

Formaldehid Cermin perak

Aseton Tidak ada perubahan

D. Dengan Fehling A dan B

Zat Pereaksi Fehling

Formaldehid Endapan merah bata

AsetonTidak ada perubahan (biru tua

tetap)

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 11: 2 aldehid dan keton

CH

O

CH3 3C

CH

O

CH3 3C

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

4.1.2 Reaksi

B. Dengan KMnO4

+ MnO4- + 2H+ + 2MnO2 + H2O

Formaldehid Asam Metanoat

+ KMnO4 tidak bereaksi

Aseton

C. Dengan peraksi Tollens

+ 2Ag(NH3)2OH 2Ag↓ + 4NH3 + H2O +

Formaldehid Cermin Perak

CH

O

CH3 3C + 2Ag(NH3)2 tidak bereaksi

Aseton

D. Dengan peraksi Fehling

+ 2 Cu2+ + 5 OH- Cu2O↓ + 3 H2O +

Formaldehid Asam Metanoat

+ 2 Cu2+ + 5 OH- tidak berekasi

Aseton

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 12: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

4.2 Pembahasan

Aldehid dan keton adalah senyawa organik yang mengandung

salah satu dari gugus-gugus penting dalam kimia organik,yaitu gugus

karbonil C=O. Perbedaan gugus karbonil antara aldehid dan

keton,menimbulkan adanya dua sifat kimia yang menonjol

perbedaanya dari kedua senyawa tersebut yaitu:

a. Aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit.

b. Aldehid lebih reaktif daripada keton terhadap adisi nukleofilik,yang

mana reaksi ini karakteristik terhadap gugus karbonal.

Suatu keton dengan dua gugus alkil lebih stabil daripada aldehid

yang memiliki satu gugus alkil.Salah satu cara sederhana untuk

membedakannya adalah melalui reaksi oksidasi reduksi.Hampir

semua reagensia apa saja yang mengoksidasi suatu alkohol dapat

juga mengoksidasi alehid.

Pada percobaan ini untuk formaldehid digunakan aldehid,

sedangkan pada aseton digunakan keton. Pereaksi yang digunakan

untuk yaitu KMnO4, pereaksi tollens dan fehling A dan B, digunakan

pereaksi ini untuk membedakan antara aldehid dan keton.

A. Uji kelarutan dalam air

Pada uji kelarutan dalam air, diisi tabung (1) dengan

formaldehid dan pada tabung (2) dengan aseton kemudian

ditambah 10 tetes air. Setelah itu diamati, keduanya mudah larut

dalam air dan memiiki bau yang khas. Dilakukan percobaan ini

untuk melihat sifat fisik keduanya.

B. Uji dengan KMnO4

Uji dengan pereaksi kalium permanganat yaitu dengan

menggunakan larutan pertama, tiap tabung ditambah 1-2 tetes

KMnO4 0,1 N, kemudian diperhatikan warna KMnO4 tersebut dan

catat hasil pengamatan. Larutan pada formaldehid dan aseton

adalah berwarna putih. Setelah dipanaskan larutan pada tabung (1)

yang berisi formaldehid yang ditambahkan KMnO4, larutannya

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 13: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

berubah membentuk endapan coklat, sedangkan pada tabung (2)

yang berisi aseton dan KMnO4 membentuk endapan berwarna

ungu. Hal ini menunjukkan bahwa aldehid lebih reaktif dari pada

keton. Aldehid teroksidasi terbentuk endapan coklat sedangkan

pada aseton teroksidasi tetapi dengan cara yang tidak sempurna.

C. Uji dengan pereaksi Tollens

Uji dengan pereaksi tollens yaitu diisi 2 buah tabung reaksi,

yang diisi dengan masing-masing 1 ml AgNO3. Setelah itu,

tambahkan setetes demi setetes NH4OH 0,5 N sampai endapan

yang terbentuk larut kembali (NH4OH berlebih = pereaksi tollens).

Pada tabung (1) tambahkan 0,5 ml formaldehid, setelah dipanaskan

dalam penangas air terbentuk endapan cermin perak karena

aldehid dapat mereduksi pereaksi tollens sehingga membebaskan

unsur perak (Ag) sehingga terbentuk cermin perak pada dinding

tabung sedangkan pada aseton tabung (2) tidak terjadi perubahan

karena telah diketahui bahwa aseton sulit teroksidasi dengan ion-

ion perak dari perak nitrat dan ammonium pengoksidasi, dan

mampu mereduksi dari Ag3+ menjadi Ag+. Fungsi dari penambahan

amoniumhidroksida sendiri adalah sebagai mediumpembentuk

basa dab jugas ebagai donor proton atom oksigen untuk

pembentukan senyawa karboksilat

D. Uji dengan pereaksi Fehling A dan B

Pada percobaan ini digunakan fehling A dan fehling B,

formaldehid yang ditetesi dengan fehling A warn biru muda

ditambah fehling B warnanya menjadi biru tua dan setelah

dipanaskan terbentuk endapan berwrna merah bata, hal ini

dikarenakan aldehid mampumereduksi Cu2+ menjadi Cu+ sehingga

terbentuk endapan merah bata. Sedangkan pada aseton yang

ditambahkan pereaksi fehling setelah dipanaskan tidak terjadi

perubahan warna (tetap berwarna biru tua). Hal ini disebabkan

karena aseton dengan dua gugus alkil lebih stabil dibandingkan

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 14: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

formaldehid yang tidak memiliki ggus alkil. Aseton tidak bereaksi

dengan pereaksi fehling karena gugus karbonil distabilkan oleh alkil

didekatnya yang sifatnya menolak elektron. Menurut teori pereaksi

fehling adalah zat pengoksidasi lemah, hanya aldehid yang dapat

bereaksi dengan pereaksi fehling sehingga untuk membedakan

antara aldehid dan keton digunakan pereaksi tollens dan pereaksi

fehling yaitu fehling A dan B.

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 15: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dalam percobaan ini,dapat

disimpulkan bahwa:

1. Formaldehid dan aseton memiliki kelarutan yang baik dalam air

2. Aldehid (formaldehid) teroksidasi oleh pereaksi KmnO4 dalam

bentuk endapan, pereaksi tollens dalam bentuk cermin perak dan

pereaksi fehling membentuk endapan merah bata.

3. Keton (aseton) tidak teroksidasi dengan pereaksi KmnO4, peraksi

tollens dan pereaksi fehling.

5.2 Saran

Sebaiknya alat dan bahan disiapkan sebelum praktikum agar

tidak menghabiskan banyak waktu di dalam laborotorium.

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 16: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Suminar. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi keempat_Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Besari, Ismail. 1982. Kimia Organik untuk Universitas. Bandung : Armico.

Fessenden & Fessenden.1992. Kimia Organik Edisi III. Erlangga : Jakarta.

Pudjaatmaka, Handayana. 1982. Kimia Organik Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Respati. 1986. Pengantar Kimia organic Jilid 1. Jakarta : Aksara Baru

LAMPIRAN

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 17: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

Skema Kerja

A. Kelarutan Dalam Air

Siapkan 2 tabung reaksi

Isi tabung dengan 0,5 ml formaldehid (1) dan 0,5 ml aseton (2)

Perhatikan warna dan baunya

+ air 10 tetes dan kocok

Catat Pengamatan

B. Dengan KMnO4

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 18: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

Ambil larutan A

Tiap tabung di + 1-2 tetes KMnO4

Perhatikan perubahannya dan catat

C. Dengan Pereaksi Tollens

Siapkan 2 tabung reaksi

Masing-masing isi 1 ml AgNO3

masing-masing 1 ml

+ setetes demi setetes Nh4OH sampai terbentu endapan

Tabung (1) 0,5 formaldehid dan Tabung (2) 0,5 aseton

panaskan

amati perubahan

D. Dengan Pereaksi Fehling

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY

Page 19: 2 aldehid dan keton

Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

Siapkan 2 tabung reaksi

Masing-masing diisi 1 ml Fehling A dan B

+ 0,5 ml formaldehid (1) dan 0,5 aseton (2)

Panaskan dan catat perubahannya

AYU MELINDA ASISTEN15020140081 MUH. DZULFADLY