173264443 Aldehid Dan Keton

41
Reduksi Aldehid dan Keton Kata Kunci: aldehid , keton , reduksi Ditulis oleh Jim Clark pada 02-11-2007 Halaman ini menjelaskan tentang reduksi aldehid dan keton dengan dua agen pereduksi yang mirip, yaitu litium tetrahidridaluminat(III) (juga dikenal sebagai litium aluminium hidrida) dan natrium tetrahidridborat(III) (natrium borohidrida). Dasar-dasar reaksi Agen-agen pereduksi Meskipun kedua agen pereduksi yang digunakan memiliki nama yang cukup rumit, namun struktur dari kedua agen pereduksi ini sangat sederhana. Pada masing-masing pereduksi ada empat hidrogen ("tetrahidrid") mengelilingi aluminium atau boron pada sebuah ion negatif (ditunjukkan dengan akhiran "at" pada namanya). Angka romawi "(III)" menunjukkan bilangan oksidasi dari aluminium atau boron, dan sering tidak dituliskan karena unsur-unsur ini memang hanya menunjukkan bilangan oksidasi +3 dalam senyawa-senyawanya. Olehnya itu pada penjelasan selanjutnya angka romawi (III) tidak lagi dituliskan. Rumus molekul untuk kedua agen pereduksi ini masing- masing adalah LiAlH 4 dan NaBH 4 . Strukturnya ditunjukkan pada gambar berikut:

Transcript of 173264443 Aldehid Dan Keton

Page 1: 173264443 Aldehid Dan Keton

Reduksi Aldehid dan KetonKata Kunci: aldehid, keton, reduksi

Ditulis oleh Jim Clark pada 02-11-2007

Halaman ini menjelaskan tentang reduksi aldehid dan keton dengan dua agen pereduksi yang mirip, yaitu litium tetrahidridaluminat(III) (juga dikenal sebagai litium aluminium hidrida) dan natrium tetrahidridborat(III) (natrium borohidrida).

Dasar-dasar reaksi

Agen-agen pereduksi

Meskipun kedua agen pereduksi yang digunakan memiliki nama yang cukup rumit, namun struktur dari kedua agen pereduksi ini sangat sederhana. Pada masing-masing pereduksi ada empat hidrogen ("tetrahidrid") mengelilingi aluminium atau boron pada sebuah ion negatif (ditunjukkan dengan akhiran "at" pada namanya).

Angka romawi "(III)" menunjukkan bilangan oksidasi dari aluminium atau boron, dan sering tidak dituliskan karena unsur-unsur ini memang hanya menunjukkan bilangan oksidasi +3 dalam senyawa-senyawanya. Olehnya itu pada penjelasan selanjutnya angka romawi (III) tidak lagi dituliskan.

Rumus molekul untuk kedua agen pereduksi ini masing-masing adalah LiAlH4 dan NaBH4.

Strukturnya ditunjukkan pada gambar berikut:

Pada masing-masing ion negatif, salah satu dari ikatan-ikatan yang ada adalah ikatan kovalen kordinat (kovalen datif) yang menggunakan pasangan elektron bebas pada sebuah ion hidrogen (H-) untuk membentuk sebuah ikatan dengan sebuah orbital kosong pada aluminium atau boron.

Reaksi secara keseluruhan

Reduksi aldehid

Page 2: 173264443 Aldehid Dan Keton

Untuk reduksi aldehid, produk organik yang diperoleh akan sama persis baik agen pereduksi yang digunakan adalah litium tetrahidridoaluminat atau natrium tetrahidriborat.

Sebagai contoh, reduksi etanal akan menghasilkan etanol:

Perlu diperhatikan bahwa persamaan reaksi di atas adalah persamaan yang disederhanakan. [H] menunjukkan “atom hidrogen dari sebuah agen pereduksi”.

Secara umum, reduksi sebuah aldehid akan menghasilkan sebuah alkohol primer.

Reduksi keton

Pada reduksi keton, produk yang dihasilkan tetap sama untuk kedua agen pereduksi.

Sebagai contoh, reduksi propanon akan menghasilkan propan-2-ol:

Reduksi sebuah keton akan menghasilkan sebuah alkohol sekunder.

Rincian reaksi

Litium tetrahidridaluminat (litium aluminium hidrida) sebagai agen pereduksi

Litium tetrahidridaluminat jauh lebih reaktif dibanding natrium tetrahidridborat. Agen pereduksi ini bereaksi hebat dengan air dan alkohol, sehingga setiap reaksi yang menggunakan litium tetrahidridaluminat tidak boleh melibatkan pelarut air maupun alkohol.

Reduksi keton biasanya dilakukan dalam larutan dalam sebuah eter yang dikeringkan dengan hati-hati seperti etoksietana (dietil eter). Reaksi terjadi pada suhu kamar, dan berlangsung dalam dua tahapan terpisah.

Pada tahap pertama, sebuah garam yang mengandung ion aluminium kompleks terbentuk. Persamaan-persamaan reaksi berikut menunjukkan apa yang terjadi jika

Page 3: 173264443 Aldehid Dan Keton

digunakan aldehid atau keton sederhana yang umum. R dan R’ bisa berupa kombinasi dari hidrogen atau gugus alkil.

Produk yang terbentuk selanjutnya diperlakukan dengan asam encer (seperti asam sulfat encer atau asam hidroklorat encer) untuk melepaskan alkohol dari ion kompleks.

Alkohol yang terbentuk bisa direcovery dari campuran dengan metode distilasi fraksional.

Natrium tetrahidridborat (natrium borohidrida) sebagai agen pereduksi

Natrium tetrahidridborat merupakan sebuah reagen yang lebih lemah (sehingga lebih aman) dibanding litium tetrahidridaluminat. Reagen ini bisa digunakan dalam larutan dalam alkohol atau bahkan larutan dalam air – selama larutan itu bersifat basa.

Kami sedikit menemukan kendala dalam menjelaskan kondisi-kondisi reaksi untuk agen pereduksi ini, karena agen pereduksi ini digunakan dengan berbagai cara yang berbeda-beda. Rincian praktis yang ditemukan di berbagai situs universitas sangat bervariasi, dan tidak harus sesuai dengan sumber teori yang ada.

Berikut kami memilih salah satu dari berbagai metode yang ada. Kami memilih kondisi reaksi berikut utamanya karena kami berpikir bahwa kami memahami proses yang berlangsung.

Padatan natrium tetrahidridborat dimasukkan ke dalam sebuah larutan aldehid atau keton dalam sebuah alkohol seperti metanol, etanol atau propan-2-ol. Campuran ini bisa dipanaskan di bawah refluks atau dibiarkan beberapa waktu pada suhu kamar. Prosedur yang dipilih berbeda-beda tergantung pada sifat-sifat aldehid atau keton.

Pada akhir prosedur, terbentuk sebuah kompleks yang mirip dengan kompleks yang terbentuk jika digunakan agen pereduksi litium tetrahidridaluminat.

Page 4: 173264443 Aldehid Dan Keton

Pada tahap-kedua reaksi, air ditambahkan dan campuran dididihkan untuk melepaskan alkohol dari kompleks yang terbentuk.

Alkohol kembali terbentuk dan bisa direcovery dari campuran dengan metode distilasi fraksional.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/reduksi_aldehid_dan_keton/

laporan Aldehid-Keton Kimia Organik

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam dunia kefarmasian, kita akan di pertemukan dengan berbagai macam larutan, dan salah satu dari sekian banyak larutan tersebut adalah aldehid dan keton. Karena mempunyai gugus fungsi yang sama, maka dalam banyak hal, kedua senyawa ini mempunyai sifat yang sama terutama sifat fisiknya.Salah satu cara sederhana untuk membedakan antara aldehid dan keton adalah berdasarkan reaksi oksidasi reduksi, dimana keton tidak mudah di oksidasi (bukan tidak mungkin) dan aldehid dapat dengan mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat.Garam permanganate dan dikromat merupakan bahan pengoksidasi yang banyak digunakan. Zat pengoksidasi yang lain yang sangat lembut dan sering di gunakan adalah Ag+ (pereaksi tollens) atau Cu++ (pereaksi fehing).Reaksi positif yang dapat teramati dari terbentuknya logam Ag yang melekat pada dinding tabung reaksi (reaksi cermin perak) dan endapan Cu2O yang berwarna merah bata dengan hasil reaksi reduksi.

B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah :1. Apa perbedaan antara aldehid dan keton jika di larutkan dalam air?2. Apa perbedaan antara aldehid dan keton jika di reaksikan dengan KMnO4?3. Apa perbedaan antara aldehid dan keton jika di reaksikan dengan AgNO3 dan NH4OH (pereaksi tollens)?4. Apa perbedaan antara aldehid dan keton jika di reaksikan dengan fehling A +

Page 5: 173264443 Aldehid Dan Keton

fehling B?

C. Maksud PraktikumAdapun maksud dari praktikum ini adalah untuk membedakan antara aldehid dan keton berdasarkan reaksi-reaksi kimia.

D. Tujuan PraktikumAdapun tujuan dari praktikum ini adalah:1. untuk mengetahui kelarutan aldehid dan keton dalam air2. untuk mengetahui reaksi aldehid keton dengan KMnO43. untuk mengetahui reaksi aldehid keton dengan AgNO3 dan NH4OH (pereaksi tollens)4. untuk mengetahui reaksi aldehid dan keton dengan fehling A + fehling B

E. Manfaat PraktikumAdapun manfaat dari praktikum ini adalah:1. Kita dapat membedakan kelarutan aldehid dan keton dalam air2. Kita dapat membedakan antara aldehid dan keton jika di reaksikan dengan KMnO43. Kita dapat membedakan antara aldehid dan keton jika di reaksikan dengan AgNO3 dan NH4OH (pereaksi tollens)4. Kita dapat membedakan antara aldehid dan keton jika di reaksikan dengan fehling A + fehling B

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Teori UmumAldehid dan keton merupakan senyawa organik yang mengandung gugus karbonil (C - O). Rumus umum struktur aldehid dan keton seperti tertulis di bawah ini dengan R adalah alkil.O OR-C-R R-C-RBanyak aldehid dan keton mempunyai bau khas yang membedakannya. Umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum. Misalnya, transnamaldehida adalah komponen utama minyak kayu manis dan enantiomer-enantiomer karbon yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen (Fessenden : 1986).Sifat fisis dari aldehid dan keton, gugus karbonil terdiri dari sebuah atom karbon Sp2 yang dihubungkan ke sebuah atom oksigen oleh sebuah ikatan sigma dan sebuah ikatan pi. Ikatan-ikatan sigma gugus karbonil terletak dalam suatu bidang dengan sudut ikatan kira-kira 120o C di sekitar karbon Sp2. Ikatan pi yang menghubungkan C dan O terletak di atas dan di bawah bidang ikatan-ikatan sigma tersebut. Gugus karbonil bersifat polar, dengan elektron-elektron dalam ikatan sigma dan terutama elektron-elektron dalam ikatan pi, tertarik ke oksigen yang lebih elektronegatif. Oksigen gugus karbonil mempunyai dua pasang elektron menyendiri. Semua sifat-sifat struktural ini kedataran, ikatan pi, polaritas dan

Page 6: 173264443 Aldehid Dan Keton

adanya elektron menyendiri, mempengaruhi sifat dan kereaktifan gugus karbonil (Fessenden : 1990).Aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul, karena tidak ada gugus hidroksil dan dengan demikian titik didihnya menjadi lebih rendah dari alkohol padanannya. Tetapi aldehid dan keton tarik menarik melalui interaksi antara polar-polar, sehingga titik didihnya menjadi lebih tinggi dibanding alkana padanannya(Wilbraham, 1992:152).Ciri polar gugus karbonil memberikan petunjuk untuk mengerti sifat kimia senyawa karbonil. Atom karbon gugus karbonil adalah ujung positif dipol dan atom oksigen adalah ujung negatif. Nukleofil mengadisi pada atom karbon karbonil, dan elektrofil mengadisi pada atom oksigen karbonil(Pine, 1988:56).Formaldehida suatu gas tak berwarna, mudah larut dalam air. Larutan 40 % dalam air dinamakan formalin yang digunakan dalam pengawetan cairan dan jaringan. Formaldehida juga digunakan dalam pembuatan resin sintetik. Polimer dari formaldehida, yang disebut para formaldehida, juga digunakan sebagai antiseptik dan insektisida(Petrucci, 1999:45).Aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air yang polar. Anggota deret yang rendah, yaitu formaldehida, asetaldehida dan aseton yang bersifat larut dalam air dalam segala perbandingan. Aldehida bersifat netral, suku-suku dengan 4 karbon tak larut dalam H2O berbau tajam dan enak, tetapi yang mengandung 8-12 karbon dalam larutan encer baunya seperti bunga dan di dalam industri wangi-wangian. Aldehid dan keton bersifat netral. Siku-siku yang rendah larut dalam air dan pelarut organik. Siku yang lebih dari 4c akan tidak larut dalam air. Aldehid-aldehid yang rendah seperti formaldehida dan asetaldehida berbau tidak sedap dan menyengat. Sedangkan aldehid yang berantai panjang dalam larutan encer baunya seperti bunga (Riawan, 1989:70).Ada beberapa perbedaan antara aldehida dan keton pada sifat dan struktur yang mempengaruhinya, yaitu(Anonim, 2011) :a. Aldehid sangat mudah dioksidasi, sedangkan keton sukar untuk beroksidasi.b. Aldehid biasanya lebih reaktif dari keton, terhadap suatu reagen yang sama. Hal ini disebabkan karena atom karbonil dari aldehida kurang dilindungi dibandingkan keton.c. Aldehida jika teroksidasi akan menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom yang sama tetapi untuk keton tidak, dikarenakan pada keton sering mengalami pemutusan ikatan yang menghasilkan 2 ikatan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon dari keton mula-mula (akibat putusnya ikatan karbon). Keton siklik menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon yang sama banyak. Jadi perbedaan kereaktifan antara aldehid dan keton dengan oksidator dapat digunakan untuk membedakan kedua senyawa tersebut.

B. Uraian Bahan

Page 7: 173264443 Aldehid Dan Keton

1. Aquadest (Ditjen POM, FI III. 1979 : 96)Nama resmi : AQUA DESTILLATANama lain : Air suling RM / BM : H2O / 18,02Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,tidak mempunyai rasa.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan : Sebagai pereaksi

2. AgNO3 0,2 N (Ditjen POM, FI III. 1979 : 97)Nama resmi : ARGENTII NITRASNama lain : Perak nitratRM/BM : AgNO3 / 169,87Rumus struktur : OAg – N – OOPemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur putih,tidak berbau, menjadi gelap jika kena cahaya.Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P.Kegunaan : Antiseptikum ekstern, kaostikum.

3. Aseton (Ditjen POM, FI IV. 1995 : 27)Nama Resmi : ACETONIUMNama Lain : AsetonRM / BM : CH3COCH3 / 58,08Rumus molekul : CH3 – C – CH3OPemerian : Cairan jenih tidak berwarna, bau khas, mudah terbakar.Penyimpanan : Dapat bercampur dengan air, etanol dan eterKegunaan : sampel untuk keton

4. Formaldehid (Ditjen POM, FI III. 1979 : 259)Nama resmi : FORMALDEHYDI SOLUTIONama lain : FormalinRM / BM : CH2O / 30,03ORumus struktur : H–C H Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau hampir tidak berwarna, bau menusuk, uap merangsang selaput lender hidung dan tenggorokan. Jika disimpan di tempat dingin dapat menjadi keruh.Kelarutan : Dapat dicampur dengan air dan dengan etanol (95 %) P.Kegunaan : Sebagai sampel untuk aldehid

5. KMnO4 0,1 N( Ditjen POM, FI III. 1979 : 330 )Nama resmi : KALII PERMANGANASNama lain : Kalium Permanganat

Page 8: 173264443 Aldehid Dan Keton

RM / BM : KMnO4 / 158,03Rumus struktur : OO – KMn – OOPemerian : Hablur mengkilap, ungu tua atau hamper hitam, tidak berbau, rasa manis atau sepat.Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut dalam air mendidih.Kegunaan : Antiseptikum ekstern.

6. NH4OH 0,5 N (Ditjen POM, FI III. 1979 : 86)Nama resmi : AMMONIANama lain : AmoniaRM / BM : NH4OH / 35,05Rumus struktur : HH – N – OHHPemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas menusuk kuat.Kelarutan : Mudah larut dalam air.Kegunaan : Zat tambahan.

7. Pereaksi Fehling (Ditjen POM, FI III, 1979 : 692)Fehling A : CuSO4 dalam H2SO4Fehling B : Kalium Natrium Tartrat dalam NaOHPenyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.Kegunaan : Sebagai pereaksi

C. Prosedur Kerja (Anonim : 2011)A. 1. siapkan 2 tabung reaksi2. tabung (1) di isi dengan 0,5ml formaldehid dan tabung ke 2 diisi dengan 0,5ml aseton3. Perhatikan warna dan baunya4. Selanjutnya tambahkan setetes demi tetes air dan kocok (+ 10 tetes)5. Catat pengamatan saudara (larutan jangan dibuang)B. 1. Ambil larutan A diatas2. tiap tabung ditambah 1 – 2 tetes KMnO4 0,1N3. perhatikan warna KMnO4 tersebut4. catat pengamatan saudaraC. 1. Siapkan 2 tabung reaksi2. masing-masing diisi dengan tabung reaksi 1ml AgNO3 0,1N3. tambahkan setetes demi tetes NH4OH 0,5 N sampai endapan yang terbentuk larut kembali (NH4OH Berlebih = pereaksi tollens)4. kedalam tabung (1) ditambahkan 0,5 ml formaldehid dan tabung (2) dengan 0,5 ml aseton5. panaskan beberapa menit dalam penangas airD. 1. Siapkan 2 buah tabung reaksi2. masing-masing di isi dengan 1 ml arutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B

Page 9: 173264443 Aldehid Dan Keton

3. kedalam tabung (1) tambahkan 0,5ml formaldehid dan tabung (2) dengan 0,5 ml asetin kocok4. panaskan beberapa menit di atas penangas air5. perhatikan perubahan yang terjadi, dan catat pengamatan saudara.

BAB IIIKAJIAN PRAKTIKUMA. AlatAdapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reakai, rak tabung, pipet tetes, gelas piala, dan lampu spirtus.

B. BahanAdapun bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah aquadest, Aseton, formaldehid, KMnO4, AgNO3, NH4OH fehling A dan Fehling B.

C. Cara KerjaA. Kelarutan dalam airPertama tama disiapkan 2 tabung reaksi, pada tabung (1) di isi dengan 0,5ml formaldehid dan pada tabung ke 2 diisi dengan 0,5ml aseton. diPerhatikan warna dan baunya. Selanjutnya di tambahkan setetes demi tetes air dan dikocok (+ 10 tetes) di Catat pengamatan dan larutan jangan dibuangB. Reaksi dengan KMnO4Pertama-tama disiapkan 1 tabung reaksi, kemudian di Ambil larutan A diatas kemudian ditambahkan 1 – 2 tetes KMnO4 0,1N. kemudian di perhatikan warna KMnO4 tersebut, di catat hasil pengamatan.C. Reaksi dengan pereaksi tollensPertama-tama diSiapkan 2 tabung reaksi, masing-masing tabung diisi dengan 1ml AgNO3 0,1N. kemudian di tambahkan setetes demi tetes NH4OH 0,5 N sampai endapan yang terbentuk larut kembali (NH4OH Berlebih = pereaksi tollens). dalam tabung (1) ditambahkan 0,5 ml formaldehid dan tabung (2) di tambahkan dengan 0,5 ml aseton. dipanaskan beberapa menit dalam penangas air. Dipehatikan dan di catat perubahan yang terjadi.D. Reaksi dengan fehlingPertama-tama di Siapkan 2 buah tabung reaksi, masing-masing tabung di isi dengan 1 ml arutan fehling A dan 1 ml larutan fehling. kedalam tabung (1) ditambahkan 0,5ml formaldehid dan pada tabung (2) dengan 0,5 ml asetin, kemudian kocok. dipanaskan beberapa menit di atas penangas air. diperhatikan dan dicatat perubahan yang terjadi.

BAB IVKAJIAN HASIL PRAKTIKUMA. Hasil Praktikum1. Tabel Hasil pengamatanA. Kelarutan dalam air

Zat Warna Bau Kelarutan dalam air

Page 10: 173264443 Aldehid Dan Keton

Formaldehid Putih, setelah dilarutkan warnanya tetap Menyengat LarutAseton Bening, setelah dilarutkan warnanya berubah menjadi putih alkohol Larut

B. Kelarutan dalam KMnO4Zat Perubahan warna KMnO4Formaldehid Putih menjadi endapan coklat tuaAseton Putih berubah warna menjadi merah anggur

C. Kelarutan dalam pereaksi tollensZat Pereaksi tollensFormaldehid Perak, setelah dipanaskan menjadi endapan cermin perakAseton Putih kecoklatan, setelah dipanaskan tidak terjadi perubahan

D. Kelarutan dalam fehlingZat Pereaksi fehlingFormaldehid Biru tua, setelah di panaskan membentuk endapan merah bataAseton Biru tua, setelah dipanaskan tidak terjadi perubahan

2. ReaksiA. Kelarutan dalam airB. Kelarutan dalam KMnO4O H – C – H + KMnO4 3 H – C – OH + 2MnO4 + H2OOHOCH3 – C – CH3 + KMnO4 tidak bereaksiC. Kelarutan dalam pereaksi tollensO OH – C – H + [Ag(NH3)2]+ 2Ag+ + H–C–ONH4 + H2O +3NH3OCH3 – C– CH3 + [Ag(NH3)2]+ tidak bereaksiD. Kelarutan dalam FehlingO OH – C – H + Cu2+ OH H – C – O + Cu2O + 3H2OO OCH3 – C – CH3 + Cu2+ OH CH3 – C – CH2O + Cu2O + 3H2O

B. Pembahasan

Aldehid dan keton merupakan isomer gugus fungsi, keduanya mempunyai gugus yang sama,yaitu gugus karbonil,( CO ), perbedaannya, pada aldehida bila tangan aton karbon gugus karbonil yang satu mengikat gugus alkil dan tangan lain mengikat atom hydrogen. Sedangkan pada keton, kedua tangan atom karbon mengikat gugus alkil.Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak di produksi dan

Page 11: 173264443 Aldehid Dan Keton

mempunyai banyak kegunaan, salah satu kegunaannya yaitu untuk membuat formalin, yang digunakan untuk pengawetan, tapi tidak untuk mengawetkan makanan.Keton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan kehidupan sehari-hari di sebut aseton. Kegunaan utama aseton adaah sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan non polar. Dan juga biasanya di gunakan untuk pembersih pewarna kuku.Pada praktikum kali ini kita akan melihat kelarutan aldehid, yang mana pada praktikum ini di gunakan formaldehid dan keton, atau aseton pada air, reaksi aldehid dan keton dengan KMnO4, pereaksi tollens, dan pereaksi fehling.Formaldehid larut dalam air,warnanya tetap, tidak terjadi perubahan sebelum dan setelah di larutkan dalam air, menimbulkan bau yang menyengat. Aseton juga larut dalam air, berwarna bening sebelum di larut dalam air, setelah di larutkan dalam air berubah menjadi putih, menimbulkan bau yang seperti bau alcohol.Formaldehid jika di reaksikan dengan KMnO4 akan menimbulkan perubahan warna, yang sebelumnya berwarna putih, berubah menjadi endapan coklat tua. Begitupun dengan aseton, yang awalnya berwarna putih, berubah menjadi warna merah anggur (Ungu).Formaldehid jika di reaksikan dengan pereaksi tollens (AgNO3 dan NH4OH) menghasikan warna perak, yang jika dipanaskan akan membentuk endapan cermin perak. Sedangkan aseton jika di reaksikan dengan pereaksi tollens menghasilkan warna putih kecoklatan. Yang jika di panaskan tidak terjadi perubahan.Formaldehid jika direaksikan dengan pereaksi fehling akan menghasilkan warna biru tua, yang jika dipanaskan akan membentuk endapan merah bata. Sedangkan aseton jika direaksikan dengan pereaksi fehling juga akan menghasilkan warna biru tua yang jika dipanaskan tidak terjadi perubahan.KMnO4 digunakan dalam praktikum ini karena KMnO4 merupakan oksidator yang kuat. Pereaksi Tollens digunakan dalam praktikum ini untuk melihat perubahan yang terjadi pada hasil reaksi dengan formaldehid yang menghasilkan cermin perak pada dinding tabung, sedangkan pada reaksi dengan aseton tidak menghasilkan cermin perak pada dinding tabung. Sehingga percobaan pereaksi tollens biasa disebut dengan reaksi cermin perak. Aseton tidak dapat membentuk cermin perak Karena aseton tidak mempunyai atom hidrogen yang terikat pada gugus karbon. Kedua tangan gugus karbonnya sudah mengikat dua gugus alkil sehingga aseton tidak mengalami oksidasi ketika ditambah pereaksi tollens dan dipanaskan. Pada Formaldehid oksidasi terjadi dengan mudah karena ketiganya lebih reaktif.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanDari praktikum di atas dapat di peroleh kesimpulan sebagai berikut:1. Formaldehid dan aseton sama-sama larut dalam air, yang berbeda hanya bau yang di hasilkan dan perubahan warnanya2. jika direaksikan dengan KMnO4 ,Formaldehid mengalami perubahan yaitu dari

Page 12: 173264443 Aldehid Dan Keton

putih menjadi endapan coklat tua. Dan aseton dari warna putih berubah menjadi merah anggur (Ungu)3. jika direaksikan dengan pereaksi tollens, formaldehid berubah warna menjadi warna perak yang jika di panaskan akan membentuk endapan cermin perak. Sedangkan aseton juga mengalami perubahan warna menjadi putih kecoklatan yang jika di panaskan tidak mengalami perubahan.4. Jika direaksikan dengan pereaksi fehling, formaldehid mengalami perubahan warna menjadi biru tua, yang jika dipanaskan membentuk endapan merah bata bandingkan aseton juga mengalami perubahan warna menjadi biru tua, tapi jika di panaskan tidak mengalami perubahan.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011. Penuntun Praktikum KIMIA ANALISIS FARMASI. Universitas Muslim Indonesia : Makassar

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI : Jakarta

Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Erlangga : JakartaPetrucci, Ralph. 1989. Kimia Dasar. Erlangga : JakartaStaley, Dennis. 1992. Penuntun Belajar untuk Kimia Organik. Hayati : Bandung

Sudarmo, Unggul. 2006. Analisis Kimia : Phibeta : JakartaFessenden. 1997. Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga : Jakarta http://rv-reskisari.blogspot.com/2011/05/laporan-aldehid-keton-kimia-organik.html

Laporan Aldehid dan Keton

LAPORAN

REAKSI ALDEHID DAN KETON

KIMIA ORGANIK

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Organik

Disusun oleh :

Page 13: 173264443 Aldehid Dan Keton

Eka Franciska Indra Mulyani

31109011

Farmasi 2A

PRODI FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA

2011

A.      Judul Praktikum

Reaksi Aldehid dan Keton

B.       Tujuan Praktikum

Mahasiswa mampu mengetahui perubahan dan reaksi reduksi yang terjadi pada

aldehida dan keton.

C.      Dasar Teori

Salah satu gugus fungsi yang kita yaitu aldehid. Aldehid adalah suatu

senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau

dua buah atom hidrogen. Nama IUPEC dari aldehida diturunkan dari alkana

dengan mengganti akhiran “ana“ dengan “al“. Nama umumnya didasarkan nama

asam karboksilat ditambahkan dengan akhiran dehida (Petrucci, 1987).

Page 14: 173264443 Aldehid Dan Keton

Aldehid dinamakan menurut nama asam yang mempunyai jumlah atom C

sama pada nama alkana yang mempunyai jumlah atom sama. Pembuatan aldehida

adalah sebagai berikut: oksidasi alkohol primer, reduksi klorida asam, dari glikol,

hidroformilasi alkana, reaksi Stephens dan untuk pembuatan aldehida aromatik

(Fessenden, 1997).

Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol

primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi

aldehidnya menjadi asam karboksilat. Oksidasi khrompiridin komplek seperti

piridinium khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer

menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat (Petrucci, 1987).

Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus

karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton

juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan

dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat

pada gugus karbonil (Wilbraham, 1992).

Pembuatan keton ynag paling umum adalah oksidasi dari alkohol

sekunder. Hampir semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain

khromium oksida (CrO3), phiridinium khlor kromat, natrium bikhromat

(Na2Cr2O7) dan kalium permanganat (KMnO4) (Respati, 1986).

Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi

reduksi. Reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah

sekali dioksidasi, sedangkan keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat

dioksidasi dengan oksidator yang sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi

menjadi tiga bagian yaitu reduksi menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon

dan reduksi pinakol (Wilbraham, 1992).

Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak

mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan

hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan

dapat membentuk gaya tarik menarik elektrostatik yang relatif kuat antara

Page 15: 173264443 Aldehid Dan Keton

molekulnya, bagian positif dari sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatif

dari yang lain (Fessenden, 1997).

Aldehid dan keton bereaksi dengan berbagai senyawa, tetapi pada

umumnya aldehid lebih reaktif dibanding keton. Kimiawan memanfaatkan

kemudahan oksidasi aldehid dengan mengembangkan beberapa uji untuk

mendeteksi gugus fungsi ini (Willbraham, 1992).

Uji Tollen merupakan salah satu uji yang digunakan untuk membedakan

mana yang termasuk senyawa aldehid dan mana yang termasuk senyawa keton.

Selain dengan menggunakan Uji Tollen untuk membedakan senyawa aldehid dan

keton dapat juga menggunakan Uji Fehling dan Uji Benedict. Aldehid lebih

mudah dioksidasi dibanding keton. Oksidasi aldehid menghasilkan asam dengan

jumlah atom karbon yang sama ( Hart, 1990).

Hampir setiap reagensia yang mengoksidasi alkohol juga dapat

mengoksidasi suatu aldehid. Pereaksi tollens, pengoksidasi ringan yang digunakan

dalam uji ini, adalah larutan basa dari perak nitrat. Larutannya jernih dan tidak

berwarna. Untuk mencegah pengendapan ion perak sebagi oksida pada suhu

tinggi, maka ditambahkan beberapa tetes larutan amonia.

Amonia membentuk kompleks larut air dengan ion perak

(Willbraham,1992).

Pereaksi Tollens sering disebut sebagai perak amoniakal, merupakan campuran

dari AgNO3 dan amonia berlebihan. Gugus aktif pada pereaksi tollens adalh

Ag2O yang bila tereduksi akan menghasilakan endapan perak. Endapan perak ini

akan menempel pada tabung reaksi yang akn menjadi cermin perak. Oleh karena

itu Pereaksi Tollens sering juga disebut pereaksi cermin perak (Sudarmo, 2006).

Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia

Tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positf ditandai dengan terbentuknya

cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi.Reaksi dengan pereaksi Tollens

mampu mengubah ikatan C-H pada aldehid menjadi ikatan C-O. Alkohol

sekunder dapat dioksidasi menjadi keton selanjutnya keton tidak dapat dioksidasi

Page 16: 173264443 Aldehid Dan Keton

lagi dengan menggunakan pereaksi Tollens. Hal ini disebabkan karena keton tidak

mempunyai atom hidrogen yang menempel pada atom karbon karbonil. Keton

hanya dapat dioksidasi dengan keadaan reaksi yang lebih keras dibandingkan

dengan aldehid. Ikatan antara karbon karbonil dan salah satu karbonnya putus,

memberikan hasil-hasil oksidasidengan jumlah atom karbon yang lebih sedikit

daripada bahan keton asalnya. Kekecualian adalah dalam oksidasi keton siklik,

karena jumlah atom karbonnya tetap sama. Misalnya, sikloheksanon dioksidasi

secar besar-besaran menjadi asam dipat, bahan kimia pentinh dalam pembuatan

Nylon.

D.      Alat dan Bahan

1. Alat

       Tabung reaksi

       Pipet volume

       Bola penghisap

       Erlenmeyer/ beaker glass

       Kapas

2. Bahan

       Acetaldehide

       Perak Nitrat (AgNO3)

       Natrium Karbonat (Na2CO3) 10%

       Natrium Hidroksida (NaOH) 10%

       Natrium Hidrosulfit (NaHSO4)

       Larutan fehling

       Aceton

Page 17: 173264443 Aldehid Dan Keton

E.       Prosedur  Kerja

1.          Acetaldehide

a.         Reduksi larutan Perak Amonikal

           Masukkan 1 ml larutan acetaldehyde kedalam tabung reaksi

           Tambahkan 4 tetes larutan perak amonikal, kocok

           Panaskan dalam beaker glass yang sudah berisi aquades 20-25 ml dengan suhu

70oC. Amati perubahannya

           Ulangi percobaan sekali lagi.

b.        Reduksi Larutan Fehling

           Masukkan 1 ml acetaldehyde pada tabung reaksi

           Tambahkan 2 tetes larutan fehling, kocok larutan tersebut

           Kemudian panaskan (seperti halnya pada percobaan A), Amati perubahannya

           Jika perubahan yang terjadi tampak kurang jelas, tambahkan larutan NaCO3 10%

sebanyak 5 tetes, Amati perubahannya.

           Ulangi percobaan sekali lagi.

c.         Pembuatan Resin (Pendamaran)

           Masukkan 1 ml acetaldehyde ke dalam tabung reaksi

           Tambahkan 1 ml NaOH 10%, tutup menggunakan tissue atau kapas

           Kemudian panaskan dengan menggunakan beaker glass yang sudah di isi

aquades. Amati perubahan yang terjadi.

           Ulangi percobaan sekali lagi.

Page 18: 173264443 Aldehid Dan Keton

2.         Keton

           Masukkan 1 ml aceton

           Tambahkan 0,5 ml NaHSO4 pekat ke dalam tabung reaksi, kocok. Amati

perubahan yang terjadi.

           Kemudian panaskan larutan terssebut ( seperti pada percobaan aldehide)

           Selanjutnya dinginkan, amati perubahan yang terjadi.

           Ulangi percobaan sekali lagi.

F.       Data Hasil Pengamatan

No

.

Reaksi Hasil

1.

a.    1 ml acetaldehyde + 4 tetes perak

amonikal + pemanasan 

Terdapat larutan bening

dengan bayangan yang

terbalik.

b.    1 ml acetaldehyde + 2 tetes lar fehling

+ pemanasan

Terdapat larutan berwarba

hijau dan endapan yang

berwarna coklat

c.    1 ml acetakdehyde + 1 ml NaOH +

pemanasan

Larutan kuning keruh

2.

1 ml aceton + 0,5 ml NaHSO4 pekat +

pemanasan lalu dinginkan

Larutan berwarna bening

tapi memiliki bau  seperti

karet.

Page 19: 173264443 Aldehid Dan Keton

G.      Pembahasan

Pada percobaan terhadap asetaldehid ditambahkan dengan pereaksi tollens,

lalu larutan ini dipanaskan, dan terjadi perubahan yaitu warna larutan agak keruh

abu-abu dan timbal cermin perak pada dinding tabung. Warna larutan berubah

menjadi gelap. Dengan munculnya cermin perak pada dinding tabung reaksi pada

percobaan kali ini maka dapat dinyatakan bahwa asetaldehid merupakan salah

satu contoh dari senyawa aldehid.

Aldehid mereduksi ion diamminperak(I) menjadi logam perak. Karena

larutan bersifat basa, maka aldehid dengan sendirinya dioksidasi menjadi sebuah

garam dari asam karboksilat yang sesuai. Persamaan setengah reaksi untuk

reduksi ion diamminperak(I) menjadi perak adalah sebagai berikut:

Ag(NH3)2+ + e-                  Ag + 2NH3

Menggabungkan persamaan di atas dengan persamaan setengah reaksi dari

oksidasi sebuah aldehid pada kondisi basa, yakni

RCHO + 3OH-                  RCOO- + 2H2O + 2e-

akan menghasilkan persamaan reaksi lengkap:

2Ag(NH3)2+ + RCHO + 3OH-                          2Ag + RCOO- + 4NH3 + 2H2O

Page 20: 173264443 Aldehid Dan Keton

Pada percobaan Asetaldehid yang direksikan dengan fehling, kemudian

dipanaskan dalam penangas selama 2 menit pemanasan dilakukan untuk

mempercepat reaksi yang berlangsung . setelah dilakukan pemanasan didapatkan

larutan  dengan warna hijau dan endapan coklat. Hal tersebut menunjukan

teroksidasinya asetaldehid oleh pereaksi fehling, karena asetaldehid termasuk ke

dalam asam kuat yang mampu mereduksi larutan fehling. Aldehid mereduksi ion

tembaga(II) menjadi tembaga(I) oksida. Karena larutan bersifat basa, maka

aldehid dengan sendirinya teroksidasi menjadi sebuah garam dari asam

karboksilat yang sesuai. Persamaan untuk reaksi-reaksi ini selalu disederhanakan

untuk menghindari keharusan menuliskan ion tartrat atau sitrat pada kompleks

tembaga dalam rumus struktur. Persamaan setengah-reaksi untuk larutan Fehling

dan larutan Benedict bisa dituliskan sebagai:

            2Cu2+(dalam kompleks) + 2OH- + 2e-                                    Cu2O + H2O

Menggabungkan persamaan di atas dengan persamaan setengah reaksi untuk

oksidasi  aldehid pada kondisi basa yakni :

     RCHO + 3OH-                                     RCOO- + 2H2O + 2e-

akan menghasilkan persamaan lengkap:

RCHO + 2Cu2+ (dalam kompleks) + 5OH-                             RCOO- + Cu2O + 3H2O

Page 21: 173264443 Aldehid Dan Keton

Percobaan menggunakan acetaldehyde yang direaksikan dengan NaOH

lalu dilakukan pemanasan menghasilkan warna larutan kuning keruh, hal ini

dipengaruhi oleh larutan NaOH yang bersifat elektrolit bereaksi dengan larutan

asetaldehid yaitu Senyawa yang dibuat melalui oksidasi etilena dengan bantuan

katalis paladium-tembaga, dan setengah dari asetaldehid yang diproduksi dapat

dioksidasi menjadi asam asetat.

Pada percobaan aseton yang direaksikan dengan NaHSO4 serta

dilakukanya pemanasan, hal ini dilakukan untuk mempercepat reaksi. Di dapatkan

warna larutan bening serta terciumnya bau  karet. Hal ini menunjukan adanya

pembentukan ester dari aseton. 

H.      Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat berdasarkan data hasil pengamatan dan

pembahasan, diantaranya yaitu :

1.         Aldehid dan keton adalah atom karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen

oleh ikatan ganda (dua gugus karbonil)

2.         Aldehid adalah senyawa organik yang karbon-karbonilnya (karbon yang terikat

pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen.

Rumus umum aldehid adalah CnH2nO. Keton adalah senyawa organik yang karbon

– karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lain.

3.         Suatu sampel dapat dikatakan sebagai aldehid apabila direaksikan dengan

pereaksi tollens kemudian dipanaskan akan terbentuk cermin perak pada dinding

tabung reaksinya.

Daftar Pustaka

Page 22: 173264443 Aldehid Dan Keton

Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

Willbraham, and Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB

Staley, Dennis. 1992. Penuntun Belajar Untuk Kimia Organik dan Hayati. Bandung :

ITB

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik. Bina

Aksara. Jakarta.

Annisafushie. (2009). Aldehi dan Keton. [Online]. Tersedia :

http://annisanfushie.wordpress.com/2009/01/02/aldehid-dan-keton/[29 Mei 2011]

Riskaarybuana. (2011). Laporan Kimia. [Online]. Tersedia :

http://riskaarybuana.wordpress.com/tag/laporan-kimia/ [29 Mei 2011].

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/

aldehid_dan_keton/oksidasi_aldehid_dan_keton/ [29 Mei 2011].

Diposkan oleh Eka Franciska Indra Mulyani di 19:33

http://ekafranciskaim.blogspot.com/2011/09/laporan-aldehid-dan-keton.html

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita bergantung pada senyawa kimia, sehingga kita di kimia organic dapat membedakan suatu senyawa mana yang sebenarnya kita gunakan Aldehid dan keton merupakan senyawa karbonil di mana mempunyai gugus fungsiyang sama maka dalam senyawa ini mempunyai sifat yang sama terutama dalam sifat fisisnya.Gugus karbonil bersifat polar yang elektron-elektron ikatan phi tertarik ke oksigen yang lebih keeloktonegatifan merupakan factor yang menyebabkan kereaktifan gugus karbonil.Makin besar muatan ion akan semakin relative,dan bila muatn positif parsial ini tersebar keseluruh molekul maka senyawa karbonil akan lebih stabil dan kurang reaktif.Pada aldehid dan keton yang paling membentuk gugus alkil maka di termasuk golongan alkil.Sedangkan yang mampu membentuk gugus polar maka

Page 23: 173264443 Aldehid Dan Keton

termasuk aldehid.B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari percobaan ini adalah :1) Bagaimana sifat fisika dan kimia dari aldehid dan keton?2) Bagaimana perbedaan aldehid dan keton berdasarkan reaksinya kimia dengan pereaksi oksidator?

C. Maksud PraktikumAdapun maksud dari praktikum ini adalah untuk membedakan aldehid dan keton berdasarkan reaksi-reaksi kimia.D. Tujuan PraktikumAdapun tujuan dari praktikum ini adalah :1) Untuk menentukan perbedaan aldehid dan keton berdasarkan perubahan warna,bau,dan kelarutan2) Untuk menentukan perbedaan aldehid dan keton berdasarkan reaksinya dengan pereaksi tollens3) Untuk menentukan perbedaan aldehid dan keton berdasarkan reaksinya dengan pereaksi kalium permangat(KMnO4)4) Menentukan perbedaan aldehid dan keton berdasarkan reaksinya dengan pereaksi fehling A dan fehling BE. Manfaat PraktikumManfaat praktikum ini adalah kita dapat membedakan aldehid dan keton berdasarkan sifat oksidasi reduksinya dengan pereaksi oksidator. BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori UmumAldehid dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung salah satu dari gugus penting di dalam kimia organic,yaitu gugus karbonil C=O. Semua senyawa yang mengandung gugus ini disebut senyawa karbonil.Gugus karbonil adalah senyawa yang paling menentukan sifat kimia aldehid dan keton.Oleh karena itu banyak sekali sifat fisik dari yang lain senyawa-senyawa ini adalh mirip satu sama lainnya. (Tim Dosen Kimi UNHAS, 2008)Aldehid yang mengandung atom karbon yang dinamai dengan nama umum yaitu nama yang diturunakan dari nama umum asam karboksilat dengan mengganti akhiran at dengan aldehida.Karbonil adalah suatu gugus polar,oleh karenanya aldehid dan keton mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada hidrokarbon yang berat molekulnya setara.Meskipun demikian,oleh karena aldehid dan keton tidak dapat membentuk ikatan hydrogen yang kuat antara molekul-molekulnya sendiri maka mereka mempunyai titik didih yang lebih rendah daripada alcohol yang beratnya setara pada molekulnya.Melalui gugus karbonil,aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.Oleh karena itu aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.Sifat-sifat fisik dari beberapa senyawa aldehid dan keton dapat larut dalam air ada juga yang sulit larut.(Tim Dosen Unhas,2008)Ada beberapa kenyataan tentang gugus karbonil akan dikemukakan sebagai

Page 24: 173264443 Aldehid Dan Keton

berikut:1) Atom karbonnya adalah hibridisasi sehingga ketiga atom yang terikat padanya terletak pada suatu bidang datar dengan sudut ikat adalah 120.2) Ikatan rangkap dua karbon-oksigen terdiri atas satu ikatan, sehingga membentuk suatu gugus /atom yang lain.(Stephan,2003)Reprotonasi terhadap ion enolat dapat terjadi pada karbon menghasilkan menghasilkan keton atau terjadi pada oksigen menghasilkan enol.Keton selalu berada dalam kesetimbangan dengan bentuk enolnya ada kondisi yang sesuai.Posisi kesetimbangan tergantung pada struktur senyawa dan pada kondisi (solventer, temperature, konsentrasi, dan lain-lain). Bentuk keton dan aldehid adalah molekul-molekul yang berbeda-beda dengan bentuk resosnansi yang tdak nyata.Aldehida dan keton dapat bereaksi dengan air menghasilkan diol. Reaski ini adalah dapat balik,gem diol dapat melepaskan air menjadi keton atau ladehida kembali.Formaldehida terhidrasi secara sempurna,sedangkan hidrat aseton pada kesetimbangan dapat diabihibrida logamkan.Kecapatan reaksi pada senyawa aldehid dan keton ini terhadap senyawa karbonil tidak hanya berjalan pada batas netral,bila tejadi kenaikan dan penurunan maka reaski berjalan lebih cepat.(Tim dosen Unhas, 2008)Untuk reaksi-reaksi pada aldehid dan keton menjadi alcohol biasanya komplek digunakan dari hydrogen logam,dan yang paling digunakan adalah alminium hidrida, natrium boroksida,dan pereaksi-pereaksi ini bertindak sebagai sumber ion hidrida.Reaksi yang digunakan untuk membedakan aldehida adlah dengan senyawa organic yang paling mudah terisolasi.Mereka dengan mudh teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh berbagai agen pengoksida.Bukan hanya oleh pereaksi-pereaksi tertentu, reaksi dapat dipercepat dengan penambahan asam atau basa,Telah ditemukan bahwa kecepatan halogensi suatu keton dengan konsentrasi asam yang ditambahkan tetapi tidak tergantung pada konsentrasi atau jenis halogen yang digunakan .Halogensi terhadap keton asimetri seperti metal propel keton memperliatkan bahwa orientasi halogensi terjadi lebih dominan pada karbon yang lebih tersubsitusi. Hal ini tampaknya sisebabkan oleh kestabilan yang tinggi untuk enol yang karbon yang lebih tersubtitusi.Di dalam halogensi terkatalis basa terhadap keton,ditemukaan juga bahwa kecepatan reaksi sama sekali tergantung pada konsentrasi reaski sama sekali tidak bergantung (Stephan, 2003)Jika suatu aldehida sederhana diolah dengan larutan basa encer akan engalami reaksi koni kondensasi aldol.Dimngkinkan pula terjadi kondensasi dengan propionaldehida yang menghasilakn empat macam produk aldol.Adol aromatis memungkinkan membentuk system konjugasi sulit untuk diisolasi karena mereka akan mengalami dehidrasi dalam kondis pembuatannya menghasilkan senyawa karbonil.Suatu senyawa yang berasal dari senyawa aldehid dan keto yang mempunyai reaksi-reaski ayang dapa digunakan digunakan dalam pembentukan senayawa baru dalam reaksi-reaksi.Sehingga reaksi-reaksi,seperti reaksi adosi,kondensasi,reduksi-oksiidasi itu merupakan suatu senyawa yang lebih utama,sehingga aldehid dan keton itu merupakan senyawa yang mampu dibedakan antara kedua semnyawa itu,mana gugus darai aldehid dan keton (Tim dosen Unhas, 2008).B. Uraian Bahan

Page 25: 173264443 Aldehid Dan Keton

1. Aquades (Depkes RI 1979,FI III : 96)Nama resmi : AQUA DESTILLATANama lain : Air sulingRM/BM : H-O / 18,02Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.2. AgNO3 (Depkes RI,1979 FI III : 97)Nama resmi : ARGENTI NITRASNama lain : Perak NitratRM/BM : AgNO3/169,87Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur berwarna Putih,tidak berbau,menjadi gelap jika kena cahayaKelarutan : Dapat bercampur dengan air, larut dalam etanol,Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : Sebagai pereaksi3 . NH4OH (Ditjen POM 1979 FI III hal : 86)Nama resmi : AMMONIANama lain : amoniaRM/BM : NH4/OH/35,05Pemerian : Cairan, tidak berwarna, bau khas menusuk kuat, bau Lemah, tidak tengik, rasa khas, pada suhu rendah Sebagian atau seluruhnya membeku.Kelarutan : Mudah larut dalam airPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : Zat tambahan4. KMnO4 (Ditjen POM 1979 FI III hal : 162)Nama resmi : KALII PERMANGATNama lain : Kalium permangatRM/BM : KMnO4/158,03Pemerian : Hablur ungu tua, hamper tidak tembus oleh cahaya stabil di udaraKelarutan : Larut dalam air,Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, Ditempat sejukKegunaan : Zat tambahan6. Fehling A (Ditjen POM 1979 FI III hal : 731)Nama resmi : CUPE II SULFATNama lain : Tembaga(II) sulfatBM/RM : 227,61/CUSO4Pemerian : Pisma hillinik atau serbuk hablurKelarutan : Larut dalam 5 bagian air, 3 bagian dalam etanolPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : Sebagai pereaksi7. Fehling B (Ditjen POM 1979 FI III hal : 731)Nama resmi : CUPE III SULFATNama lain : Tembaga(III) sulfatBM/RM : 227,61/CUSO4Pemerian : Pisma hillinik atau serbuk hablur

Page 26: 173264443 Aldehid Dan Keton

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air, 3 bagian dalam etanolPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : Sebagai pereaksiC. Prosedur kerjaA. 1. Siapkan 2 buah tabung reaksi2. Tabung 1 diisi dengan 0,5 ml formaldehid dan tabung 2 diisi 0,5 ml aseton.3. Perhatiakn warna dan baunya4. Selanjutnya tambahkan setetes demi setetes air dan kocok (+ 10 tetes).5. Catat pengamatan saudara (larutan jangan dibuang).B. 1. Ambil larutan A diatas2. Tiap tabung ditambahkan 1-2 tetes KMnO4 0,1 N3. Perhatikan warna KMnO4 tersebut4. Catat pengamatan saudaraC. 1. Siapkan 2 buah tabung reaksi2. Masing-masing diisi dengan tabung reaski 1 ml AgNO3 0,1 N.3. Tambahkan setetes demi setetes NH4OH 0,5 N sampai endapan yang terbentuk larut kembali (NH4¬OH berlebih = pereaksi Tollens).4. Kedalam tabung 1 tambahkan 0,5 ml formaldehid,dan tabung 2 0,5 ml aseton.5. Panaskan beberapa menit diatas penangas air.6. Perhatikan dan catat pengamatan saudara.D. 1. Siapkan 2 tabung reaksi.2. Masing-masing diisi dengan larutan fehling A 1 ml dan larutan Fehling B.3. Kedalam tabung 1 tambahkan 0,5 ml formaldehid dan tabung 2 dengan 0,5 ml aseton, kocok.4. Panaskan beberapa menit diatas penangas air.5. Perhatikan perubahan yang terjadi dan catat pengamatan saudara. BAB IIIKAJIAN PRAKTIKUMA. Alat Yang DipakaiAdapun alat dan bahan ynag digunakan dalam praktikum aldehid dan keton adalah batang pengaduk, tabung rekasi, rak tabung, pipet tetes, gelas piala, kasa, kaki tiga, lampu spirtus

B. Bahan Yang DigunakanAdapun bahan yang digunakan dalam praktikum aldehid dan keton adalah, Formaldehid, Aseton, KMnO4, NH4OH, AgNO3, NH4OH, Pereaksi Fehling A dan B.C. Cara KerjaPembuatan pereaksi, disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dengan aquades. Setelah itu buat pereaksi. Campurkan antara pereaksi dengan reaksi yang akan digunakan, misalnya masukan ke dalam tabung reaksi dan campurkan dengan pereaski yang akan digunakan.Pembuatan larutan, pereaksi yang telah dibuat ke dalam larutan itu yaitu dengan menambahkan larutan formaldehid dan keton dengan perekasi pertama, tidak

Page 27: 173264443 Aldehid Dan Keton

menggunakan pereaksi, tetapi dengan mengamati bentuk pada larutan, kedua ditambahakan dengan KMnO4, dan pada pereaksi ketiga dengan uji tollens, keempat pada pereaksi yang sama dengan menunjukan hasil yang berbeda. Pada pereaski yang dilakukan dimati, kemudian catatlah hasilnya. BAB IVKAJIAN HASIL PRAKTIKUMA. Hasil Praktikum1. Tabel Hasil Pengamatana. Kelarutan dalam airZat Warna Bau Kelarutan dalam airFormaldehid Bening Sangat tajam LarutAseton Bening Tidak berbau Larut

b. Reaksi dengan Kalium PermanganatZat Perubahan warna KMnO4Formaldehid CoklatAseton Ungu

c. Reaksi dengan Pereaksi TollensZat Pereaksi TollensFormaldehid Terbentuk cerminAseton Tidak terbentuk cermin

d. Reaksi dengan Pereaksi FehlingZat Pereaksi FehlingFormaldehid Mengendap menjadi Merah bataAseton Tidak berwarna (tidak ada perubahan)

2. Reaksia. Untuk KMnO4

b. Untuk Tollens

c. Untuk fehling

B. PembahasanAlhedid dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus penting di dalam kimia oragnik.Gugus karbonil adalah gugus yang paling reaktan pada sifat kimia yang paling menonjol.perbedaan kedua ,aldehid cukup mudah teroksidasi,sedangkan keton sulit.Pada aldehid lebih relative daripada keton terhadap adisi nukleofilik,yang mana karakteristik terhadap gugus karbonil.Karena mempunyai gugus yang sama maka dalam banyak hal kedua senyawa ini mempunyai sifat yang sama terutam sifat fisisnya menunjukan perubahan bau, kelarutan, warna,dengan pereaksi Tollens, pereaksi Fehling A dan B.Dimana keberadaan aldehid dan keton ini mampu melakukan perubahan

Page 28: 173264443 Aldehid Dan Keton

terhadap reaski-reaksinya.Reaksi-reaski yang terjadi secara fisik dan kimia ini mampu terjadi karena pengujian yang dilakukan secara sempurna,dan juga yhang tedak sempurna.Reaksi yang melibatkan dalam reaksi aldehid dan keton ini,adalah reaksi adisi, enolat. Reaksi Oksidasi.Pada reaksi pengujian pertama yaitu dengan melakukan pengujian zat,warna,bau,kelarutan.Dimana pelarutnya adalah formaldehid mempunyai warna putih,bau dan larut dalam air (H2O). Aseton mengalami perbedaan dengan Formaldehid,warnanya Putih keruh,kemudian bau yang seperti obat,dan kesamannya mempunyai kelarutan dalam air.Perbedaan dan persamaan yang dimiliki dari senyawa itu akan dibentuk dalam reaksi yang berbeda dari aldehid dan keton.Pada pereaksi kedua menunjukan pengujian perubahan warna KMnO4 dimana bentuk keduanya formaldehid yang berwarna putih ditambahkan dengan KMnO4 akan berubah warna menjadi coklat tua,sedangkan Aseton,yang menggunakan pereaksi KMnO4 menjadi warna merah bata.Pada pereaksi ini digunakan untuk membedakan antara aldehid dan keton dikenal dengan uji tollen.Dimana pada formaldehida ditambahkan dengan pereaksi tollens ini 2 tetes NaOH membentuk warna coklat dan dipanaskan menghasilkan cermin perak ditambahkan berlebih akan larut kembali.Sedangkan pada aseton,dengan pereaksi tollens ini ditambahkan 2 tetes NH4OH membentuk larutan perak ditambahkan berlebih akan larut kembali,ditambahkan aseton akan berwarna putih.Keberadaan aldehid diatas ditandai dengan terbentuknya lapisan perak pada wadah/tabung reaski.Pada uji reaksi Fehling ini menggunakan Formaldehid itu Fehing A yang berwarna biru muda,yang ditambahkan dengan Fehling B yang berwarna biru putih membentuk biru tua,ditambahkan formaldehid warna putih menhasilkan biru muda ditambah dipanaskan akan menimbulkan endapan merah bata,dan putih bening,kemudian pada aseton ini Fehling A warna biru muda,ditambahkan Fekhlinh B warna biru putih,akan menghasilkan biru tua ditambahkan aseton akan tetap ditambah dipanaskan akan tetap.Pada pereaaksii fehling di atas terdiri dari kompleks Cu2+. BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanKesimpulan dari praktikum di atas menyatakan bahwa:1. Pada percobaan pertama yang menyatakan larutan formaldehid dan keton yang mudah mengalami kelarutan.2. Pada percobaan kedua pada sampel formaldehid dan keton yang tidak dilihat dari kelarutan tapi dari perubahan warna,misalnya formaldehid menjadi coklat,dan keton menjadi merah bata.3. Pengujian yang ketiga dilihat dari pengujian uji tollens,yang dilihat dari perubahan warna,bau,dan kelarutan,yang menghasilkan bentuk yang berbeda antara formaldehid dan keton.4. Pengujian yang keempat dengan menggunakan pereaksi yang sama,ternyata menunjukan perbedaan antara formaldehid dan keton.

Page 29: 173264443 Aldehid Dan Keton

B. SaranSebaiknya pereaksi-pereaksi yang digunakan dalam praktikum ini dilengkapi, agar pada saat praktikum tidak mengganggu kelompok yang lain, supaya kelanjutan dalam praktikum berjalan dengan lancar. DAFTAR PUSTAKABresnick, Stephen. 2004. Intisari Kimia Organik. Perpustakaan Nasional : Jakarta.Tim Dosen Kimia. 2008. Kimia Dasar II. UPTMKU UNHAS : Makasar.Tim Dosen Kimia. 2008. Kimia Dasar. UPTMKU UNHAS : Makasar

http://alfhyna.blog.umi.ac.id/2012/05/06/contoh-laporan-aldehid-dan-keton/