91935688 Laporan Lipid

12
I. Dasar teori Lipid adalah kelompok senyawa organik kedua terbesar selain karbohidrat dan protein yang terdapat dalam tubuh manusia.Lipid mempunyai peranan penting dalam struktur dan fungsi sel.Berbeda dengan karbohidrat dan protein,lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air,tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti eter,kloroform dan aseton.Berdasarkan kelarutannya tersebut,lipid dapat diperoleh dengan cara ekstrasi dari jaringan hewan,atau tumbuhan dengan menggunakan pelarut non polar. Lipid merupakan komponen penting dalam memberan sel,termasuk diantaranya fosfolipid,glikolipid dan gliserol dalam sel hewan. Lipid di klasifikasikan menjadi tiga golongan besar,yaitu : 1. lipid sederhana : senyawa ester asam lemak dan gliserol. contoh : minyak dan lemak 2. Lipid kompleks (gabungan ) : senyawa ester asam lemak yang memeliki gugus lain alkohol asam lemak,misalnya pospolipid,glikolipid dan lipoprotein. 3. Delivat lipid : senyawa yang di hasilkan dari proses hidrolis lipid. contohnya vitamin larut lemak,kolestrol dan lain lain. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karna dapat menyetabilkan emulsi seperti Na2CO3 atau detergen akan melarutkan minyak dalam air sehingga membentuk system emulsi yang stabil.Daya kerja emulsifier adalah menurunkan nilai tegangan permukaan diantara fase cairan. Contoh emulsifier lainnya adalah sabun,protein dan garam empedu. Minyak yang teroksidasi akan mengakibatkan ketengikan dan bersifat keton dan asam asam lemak bebas.Proses ketengikan pada lemak/minyak dan adanya katalis logam seperti Fe,Ni dan Mn.beberapa asam lemak dan lemak sederhana /trigliserida terdiri atas asam lemak jenuh yang tidak memmpunyai ikatan rangkap dan asam lemak tidak jenuh yang memiliki 1 atau lebih ikatan rangkap.lemak asam palmitat,sedangkan asam lemak tak jenuh banyak terdapat pada biji bijian dan lemak nabati.Contoh asam lemak tak jenuh dapat menghilangkan air brom karna reaksi adisi brom pada ikatan rangkap.lemak dan minyak dapat terhidrolisi menghasilkan asam lemak dan gliserol.Proses hidrolisis ini dilakukan dengan penambahan basa kuat seperti NaOH atau KOH dan pemanasan titik reaksi hidroslis ini akan menghasilkan sabun sehingga disebut reaksi penyabunan atau saponifikasi.kelompok senyawa lipid lainya yang tidak larut dalam air seperti posfolipid dan sterol

Transcript of 91935688 Laporan Lipid

Page 1: 91935688 Laporan Lipid

I. Dasar teori

Lipid adalah kelompok senyawa organik kedua terbesar selain karbohidrat dan protein yang

terdapat dalam tubuh manusia.Lipid mempunyai peranan penting dalam struktur dan fungsi sel.Berbeda

dengan karbohidrat dan protein,lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air,tetapi larut dalam pelarut

organik non polar seperti eter,kloroform dan aseton.Berdasarkan kelarutannya tersebut,lipid dapat

diperoleh dengan cara ekstrasi dari jaringan hewan,atau tumbuhan dengan menggunakan pelarut non

polar.

Lipid merupakan komponen penting dalam memberan sel,termasuk diantaranya fosfolipid,glikolipid

dan gliserol dalam sel hewan. Lipid di klasifikasikan menjadi tiga golongan besar,yaitu :

1. lipid sederhana : senyawa ester asam lemak dan gliserol.

contoh : minyak dan lemak

2. Lipid kompleks (gabungan ) : senyawa ester asam lemak yang memeliki gugus lain alkohol asam

lemak,misalnya pospolipid,glikolipid dan lipoprotein.

3. Delivat lipid : senyawa yang di hasilkan dari proses hidrolis lipid.

contohnya vitamin larut lemak,kolestrol dan lain lain.

Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karna dapat menyetabilkan emulsi

seperti Na2CO3 atau detergen akan melarutkan minyak dalam air sehingga membentuk system emulsi

yang stabil.Daya kerja emulsifier adalah menurunkan nilai tegangan permukaan diantara fase cairan.

Contoh emulsifier lainnya adalah sabun,protein dan garam empedu.

Minyak yang teroksidasi akan mengakibatkan ketengikan dan bersifat keton dan asam asam

lemak bebas.Proses ketengikan pada lemak/minyak dan adanya katalis logam seperti Fe,Ni dan

Mn.beberapa asam lemak dan lemak sederhana /trigliserida terdiri atas asam lemak jenuh yang tidak

memmpunyai ikatan rangkap dan asam lemak tidak jenuh yang memiliki 1 atau lebih ikatan

rangkap.lemak asam palmitat,sedangkan asam lemak tak jenuh banyak terdapat pada biji bijian dan

lemak nabati.Contoh asam lemak tak jenuh dapat menghilangkan air brom karna reaksi adisi brom pada

ikatan rangkap.lemak dan minyak dapat terhidrolisi menghasilkan asam lemak dan gliserol.Proses

hidrolisis ini dilakukan dengan penambahan basa kuat seperti NaOH atau KOH dan pemanasan titik

reaksi hidroslis ini akan menghasilkan sabun sehingga disebut reaksi penyabunan atau

saponifikasi.kelompok senyawa lipid lainya yang tidak larut dalam air seperti posfolipid dan sterol

Page 2: 91935688 Laporan Lipid

merupakan komponen penting memberan sel.Kolesterol adalah golongan sterol utama yang banyak

terdapat di alam. Untuk mengetahui keberadaan kolesterol,dapat dilakukan uji kolestrol dengan

pereaksi liebermen burchard.

II. Tujuan

A. Dapat mengetahui beberapa sifat fisikokimia lipid.

B. Dapat mengetahui reaksi reaksi yang terjadi pada identifikasi lipid.

C. Dapat mengidentifikasi sterol dalam suatu bahan.

III. Alat dan bahan

Adapun alat yang digunakan dalam prktikum kali ini adalah labu erlemeyer,neraca

analitik,plat tetes prselin tabung reaksi,penjepit tabung,pipet ukur,pipet tetes dan kertas

lakmus.

Dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Minyak kelapa (baru dan

tengik),alkohol 96%,kloroform,eter,akuades,NA2CO3 0,5%,asam asetat 5M,CaCl2 5%,MgSO4

5%,larutan Pb-asetat 5%,larutan sabun,larutan albumin,larutan empedu.margarin dan air.

IV. Prosedur kerja

A. UJI KELARUTAN LIPID

5 tabung reaksi yang kering dan bersih disiapkan dan diisi dengan air

suling,alkohol 96%,eter,kloroform,larutan Na2CO3 0,5% secara berurutan masing masing

1 mL.kemudian 2 tetes minyak kelapa ditambahkan pada masing-masing tabung,lalu

dikocok sampai homogen dan dibiarkan beberapa saat serta diamati kelarutannya.

B. UJI PEMBENTUKAN EMULSI

5 tabung reaksi yang bersih dan kering disiapkan,lalu masing-masing tabung diisi seperti pada

kolom dibawah :

Tabung 1 2 mL air 2 tetes minyak kelapa

Tabung 2 2 mL air + 2 tetes Na2CO3 5% 2 tetes minyak kelapa

Tabung 3 2 mL air + 2 tetes larutan sabun 2 tetes minyak kelapa

Tabung 4 2 mL larutan protein 2 tetes minyak kelapa

Tabung 5 2 ml larutan empedu 2 tetes minyak kelapa

Page 3: 91935688 Laporan Lipid

Perubahan warna yang terjadi dicatat dalam lembar pengamatan. Kemudian pemanasan

dilanjutkan dan diuji dengan larutan iodium setiap 3 menit sampai warna larutan kuning pucat.Lalu

ditentukan terjadinya titik akromatiknya.

Setelah itu larutab dipanaskan kembali selama 5 menit dan didinginkan lagi,selajutnya 2 mL

larutan hidrolisis diambil lalu dinetralkan dengan NaOH 2% kemudian diuji dengan kertas lakmus dan uji

larutan netral dengan uji benedict.dan yang terakhir catat perubahan warna yang terjadi.

V. Hasil dan Pembahasan

Dalam prraktikum 1, diperoleh sebagaimana yang tertera pada Tabel 1.

Hasil

Pengamatan

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5

Larut/ Tidak

larut

- - + + +

Pada uji kelarutan lipid, tabung pertama yang diisi air suling dan minyak kelapa menunjukkan

adanya dua lapisan. Hal itu berarti bahwa minyak kelapa tidak larut dalam air suling. Hal tersebut terjadi

karena pada umumnya lipid tidak larut dalam air. Air merupakan senyawa polar, sedangkan minyak

kelapa adalah senyawa non polar. Mengacu pada istilah “like dissolves like”, dua zat cair akan saling

larut apabila kedua zat merupakan senyawa polar dengan pelarut polar ataupun non polar dengan non

polar. Dengan demikian molekul-molekulnya diorientasikan antar muka minyak-air dengan gugus polar

dalam fase air dan gugus non polar dalam fase minyak.

Pada tabung 2 pun menunjukkan hal yang sama, sebab alcohol sama seperti air yang merupakan

senyawa polar. Pada tabung 3, minyak larut dalam pelarut eter, dikarenakan eter merupakan senyawa

non polar juga sehingga keduanya dapat saling tarik-menarik antar molekulnya. Tabung 4 juga

menunjukkan bahwa minyak larut dalam pelarut kloroform, alasannya tak lain sama seperti pada tabung

3. Dan hal yang sama terjadi pada tabung 5 yang berisi pelarut Na2CO3 dan minyak.

Pada uji pembentukkan emulsi, dapat dilihat hasil pengamatan dalam Tabel 2.

Page 4: 91935688 Laporan Lipid

Hasil

Pengamatan

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5

Larut/ Tidak

Larut

- - + - +

Pada tabung pertama dan kedua menunjukkan tidak terentuknya emulsi. Emulsi adalah partikel

yang lebih besar, biasanya dibentuk oleh lipid non polar alam medium berair. Ini distabilkan oleh zat-zat

pengemulsi. Pada tabung 1 jelas tidak akan terbentuk emulsi karena minyak dan air merupakan dua

senyawa yang berbeda sifatnya. Lalu pada tabung 2, walaupun sudah ditambahkan senyawa lipid non

polar yaitu Na2CO3 tetapi tidak terbentuk emulsi. Hal terdebut terjadi karena jumlah larutan Na2CO3

yang dimasukkan ke dalam tabung sangat sedikit dan konsentrasinya rendah.

Pada tabung 3, terbentuk emulsi dalam larutan setelah ditambahkan larutan sabun. Sabun

merupakan garam alkali dari asam-asam lemak. Molekul sabun berupa rantai hidrokarbon panjang

dengan ujung ionic. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut non polar,

sedangkan bagisan kepala ionic bersifat hidrofolik dan larut dalam pelarut polar. Senyawa yang memiliki

sifat seperti ini disebut senyawa ampifatik. Karena sifat ini, sabun cenderung tidak larut dalam air.

Namun sabun akan terdispersi membentuk misel, yaitu gumpalan molekul sabun yang ujung

hidrofobiknya tersembunyi di bagian dalam, sedangkan bagian hidrofiliknya berinteraksi dengan air.

Pada tabung 4, tidak terbentuknya emulsi dengan penambahan protein ke dalam suatu lapisan

bimolekuler, dengan ujung non polar dari molekul saling berhadapan di dalam membrane dan ujung

polar terletak kea rah fasa berair di dalam dan luar sel. Pada 1934, Danielli dan Davson mengemukakan

bahwa dua lapisan lipid dijepit antara protein.

Pada tabung 5, terjadi seperti pada tabung 3. Penggunaan garam-garam empedu ke dalam misel

dan pembentukkan misel campuran dengan produk-produk pencernaan lemak. Liposom dibentuk oleh

sonikasi lipid dalam medium berair. Mereka terdiri dari dua lapisan lipid berbentuk bola yang menutupi

medium berair.

Untuk uji keasaman minyak, terlihata hasil pada Tabel 3.

No. Zat Uji Asam/ Basa pH

1 Minyak kelapa Asam 5

Page 5: 91935688 Laporan Lipid

2 Minyak tengik Asam 5

Pada uji keasaman minyak, terjadi kegagalan percobaan. pH minyak tengik menunjukkan angka

yang sama seperti minyak kelapa yang belum terpakai. Hal inni terjadi karena minyak tengik belum

terlalu tengik atau masih bagus atau sama sekali belum tengik. Seharusnya dalam teori minyak tengik

akan bersifat lebih asam dari minyak yang belum terpakai. Ketengikan adalah perubahan kimia yang

menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak pada lemak. Oksigen di udara dianggap menyerang ikatan

rangkap pada asam lemak untuk membentuk ikatan peroksida. Senyawa peroksida yang terbentuk tidak

stabil dan selanjutnya terpecah menjadi senyawwa aldehid. Ini disebut reaksi antioksidasi. Proses inilah

yang menyebabkan minyak yang sudah dipakai atau dipanaskan akan terdenaturasi dan dibiarkan

terbuka akan bebrbau tengik. Dengan bilangan yodium turun, walupun sedikit asam lemak bebas dan

gliserol dilepaskan. Radikal-radikal bebas dihasilkan selama pembentukan peroksida. Karena itulah

minyak tengik bersifat lebih asam dari minyak yang masih jernih.

Pada uji kejenuhan asam lemak, didapat hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.

Zat Uji Jumlah Tetesan

Minyak kelapa 36

Margarin 17

Asam jenuh tidak memiliki ikatan rangkap dan biasanya berantai pendek. Asam lemak jenuh

banyak dijumpai pada jaringan hewan, misalnya berupa asam palmitat dan asam stearat. Asam lemak

tak jenuh biasa dijumpai pada minyak nabati seperti asam oleat dan asam palmitoleat. Sebenarnya

minyak kelapa dan margarine merupakan asam lemak jenuh. Hanya tingkat kejenuhannya berbeda.

Jumlah tetesan iod pada margarine lebih sedikit daripada minyak kelapa. Itu menunjukkan bahwa

margarine merupakan asam lemak yang lebih jenuh daripada minyak kelapa. Mentega mengandung

senyawa asam butirat, asam kaprilat, dan asam kaprat yang memiliki rantai karbon lebih pendek dari

senyawa yang ada pada minyak kelapa. Minyak kelapa terdapat senyawa laurat, asam miristat, dan

asam palmitat di dalammya.

Page 6: 91935688 Laporan Lipid

Asam butirat C4 : 0

Asam kaproat C6 : 0

Asam kaprilat C8 : 0

Asam kaprat C10: 0

Asam laurat C12 : 0

Asam miristat C14 : 0

Asam palmitat C16 : 0

Nb. C4 = jumlah atom karbon

0 = jumlah ikatan rangkap

Untuk uji reaksi penyabunan, hasil pengamatan tertera pada Tabel 5.

Bahan Hasil Pengamatan

Larutan sabun + CaCl2 5% ↓

Larutan sabun + MgSO4 5% ↓

Larutan sabun + Pb Asetat 5% ↓

Bahan Hasil Pengamatan

Larutan detergen + CaCl2 5% ↓

Larutan detergen + MgSO4 5% ↓

Larutan detergen + Pb Asetat 5% ↓

Pada uji reaksi penyabunan, hasil menunjukkan terbentuk endapan semua. Endapan terbentuk

dengan adanya ion Ca+ pada CaCl2, ion Mg2+ pada MgSO4, dan ion Pb2+ pada Pb Asetat. Sabun dapat

membentuk garam Ca dan Mg yang akan mengendap. Sabun Ca dan Mg, Pb tidak dapat berfungsi lagi

mengemulsikan kotoran lemak. Detergen mempunyai daya emulgator yang lebih efektif dari sabun.

Namun karena konsentrasi CaCl2, MgSO4, dan Pb Asetat besar sehingga membentuk endapan juga pada

larutan.

Page 7: 91935688 Laporan Lipid

V. Kesimpulan

Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menghasilkan asam lemak dan gliserol

Lipid dapat larut dalam pelarut organic non polar

Minyak dan air akan membentuk emulsi yang tidak stabil. Namun dapat distabilkan dengan

adanya emulsifier seperti Na2CO3 dan sabun / detergen

Minyak tengik memiliki pH lebih asam daripada minyak yang belum terpakai

Margarine merupakan asam lemak yang lebih jenuh daripada minyak kelapa

Sabun dan detergen tidak bekerja efektif membentuk emulsi pada air sadah. Air sadah

mengandung ion Ca+, Mg2+, atau Pb2+

VI. Daftar Pustaka

Amstrong, Frank B.1995.Buku Ajar Biokimia.Edisi Ketiga.AGC:Jakarta

Harper H.A, dkk.1977.BIOKIMIA Edisi 17.Diterjemahkan oleh Martin Muliawan.Buku Kedokteran

E.G.C:Jakarta

Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I.Maggy Thenawijaya,

penerjemah.Erlangga:Jakarta

Hermanto, S.2008.Diktat Perkuliahan BIOKIMIA I. UIN Press:Jakarta

Jawaban Pertanyaan

1. Arti mistilah like dissolves like adalah dalam suatu larutan, zat terlarut yang merupakan senyawa

ion/polar akan larut dalam pelarut polar. Begitu juga dengan senyawa non polar akan larut

dalam pelarut non polar. Kedua senyawa yang berbeda midal senyawa non polar tidak akan

larut dalam pelarut polar dan sebaliknya.

Page 8: 91935688 Laporan Lipid

2. Daya kerja emulsifier adalah menurunkan nilai tegangan permukaan diantara kedua fasa cairan

yang akan menstabilkan emulsi antara minyak dan air yang tidak stabil.

3. Minyak yang teroksidasi akan mengakibatkan ketengikan dan bersifat asam. Hal ini disebabkan

karena terbentuknya senyawa-senyawa aldehid, keton atau asam-asam lemak bebas.

4. Asam lemak jenuh: asam butirat, asam kaproat, asam kaprilat, asam laurat, asam miristat, asam

arasidat, dan asam behenat, dll.

Asam lemak tak jenuh: asam α-inoleat, asam arachidonat, asam eicospentaenoat, asam

docoheksanoat, asam erusat, dll

5. Air sadah adlah air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ dimana membuat air menjadi keruh.

Sabun dan detergen tidsak dapat bekerja dengan baik dalam air sadah.

6. Dengan adanya ion Ca2+ dan Mg2+, sabun dapat membentuk garam Ca dan Mg yang akan

mengendap. Sabun Ca dan Mg tidak dapat berrfungsi lagi mengemulsikan kotoran lemak.

7. Uji Lieberman-Buchard merupakan salah satu uji untuk mengidentifikasi adanya kolesterol

dalam lipid. Reaksi positif ditandai dengan warna hijau tua. Timbulnya warna ini karena adanya

gugus kromofor.

8. Struktur molekul kolesterol:

Page 9: 91935688 Laporan Lipid

9. Arteroklerosis adalah penyakit yang sangat progresif yang jmenyebabkan mengerasnya

pembuluh arteri karena sumbatan kolesterol teroksidasi.

Safety Security

Dalam melakukan praktikum di dalam laboratorium kimia, kita juga harus

mengutamakan keselamatan dan keamanan bagi kesehatan dari praktikan itu sendiri.Dalam

praktikum kali ini, praktikan harus menggunakan beberapa contoh alat pelindung dan pengaman

diri, karena di dalam laboratorium kimia, semua merupakan racun yang dapat membahayakan

tubuh kita.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari alat pengaman diri yang seharusnya kita

kenakan dalam melaksanakan praktikum kimia organic ini dengan judul pembuatan zat warna

alami.

Pakaian Pribadi: Pakaian pribadi harus menutupi tubuh sepenuhnya.Kenakan jas laboratorium

yang sesuai dan tahan api dalam keadaan dikancingkan dan lengan tidak digulung. Selalu

gunakan pakaian pelindung jika ada kemungkinan bahwa pakaian pribadi dapat terkontaminasi

atau rusak karena bahan berbahaya kimia. Ikat rambut yang panjang dan hindari penggunaan

pakaian longgar serta perhiasan.

Perlindungan Kaki: Kenakan sepatu yang kuat di area tempat bahan kimia berbahaya digunakan

dan kerja mekanik dilakukan. Dalam banyak kasus, kenakan sepatu keselamatan.

Perlindungan Mata dan Wajah: Kenakan kacamata keselamatan dengan pelindung samping

untuk bekerja di laboratorium dan, terutama, dengan bahan kimia berbahaya. Laboratorium

juga harus menyediakan kaca mata benturan yang dilengkapi pelindung percikan (kaca mata

pelindung percikan bahan kimia), pelindung wajah sepenuhnya yang juga melindungi

tenggorokan, dan pelindung mata khusus (yaitu perlindungan terhadap sinar ultraviolet atau

sinar laser).

Page 10: 91935688 Laporan Lipid

Pelindung Tangan: Sepanjang waktu, gunakan sarung tangan yang sesuai dengan derajat

bahaya. Krim dan lotion penghalang dapat memberi perlindungan kulit tetapi tidak akan pernah

menggantikan sarung tangan, pakaian pelindung, atau peralatan pelindung lainnya.

SOP ALAT

Nama Alat SOP

Tabung reaksi

Gelas ukur Untuk mengukur volume zat

kimia dalam bentuk cairan

Penjepit tabung reaksi

Batang pengaduk Batang pengaduk dari kaca yg

digunakan untuk mengaduk

larutan kimia untuk

mempercepat kelarutan atau

reaksi.

Pipet tetes

Penangas listrik -sambungkan kabel dari alat

ke pusat listrik

-suhu diatur sesuai dengan

suhu yang diinginkan dengan

cara memutar tombol

pengatur suhu yang sudah

tertera

-jika diperlukan adanya

pengadukan pada sampel

masukan magnetic stirer

kedalam sampel kemudian

atur kecepatan pengadukan

Page 11: 91935688 Laporan Lipid

dengan memutar tombol

pengatur kecepatan yang

sudah tertera

Kertas lakmus Digunakan untuk identifikasi

suatu larutan merupakan

asam/basa

Beaker Glass 500 ml Gelas beaker digunakan untuk

meraksikan suatu zat kimia

dengan volume tertentu.

BIAYA PENYUSUTAN

Nama alat Harga Lama

penggunaan

Biaya

penyusutan

Penangas Air Rp 1.500.000,- 2 jam Rp 150,-/jam

Beaker Glass

500 ml

Rp 87.500,- 1 jam Rp 8,75,-/jam

Batang

pengaduk

Rp 24.000,- 15 menit Rp 24,-/menit

Gelasukur

Pipet tetes

Penjepit

tabung

Tabung reaksi

BAHAN YANG DIGUNAKAN

Nama Bahan Struktur molekul Jumlah Harga MSDS

Minyak

kelapa

Page 12: 91935688 Laporan Lipid

Alkohol 96%

Kloroform

Eter

Aquades H−O−H 2 liter 1 liter ---------

NA2CO3

0,5%

Larutan

sabun

Larutan iod

Larutan

detergen

MgSO4 5%

Larutan

albumin

Larutan

empedu

Margarin

LArutan Pb

Asetat 5%

NaOH

H2SO4 pekat