Lipid Biokimia

51
LIPID Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik non polar, misalnya benzene, pentane, dietil eter dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Struktur memiliki kepala yang bersifat polar dan ekor hidrokabon yang bersifat nonpolar Dalam suatu larutan, kepala yang bersifat polar dapat berasosiasi dengan air, sehingga membentuk senyawa amfipatik ( memiliki dua kutub positif dan negatif ). Selain itu, lipida dapat membentuk formasi satu lapis lipida (monolayers), dua lapis lipida (bilayers), misel dan vesikula. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar : 1. Lipid Sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, yaitu lemak/gliserida dan lilin (waxes). 2. Lipid gabungan, yaitu fosfolipid, serebrosida. 3. Derivat Lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol. Lipid dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya gliserol, atau bisa tidaknya tersabunkan (dapat tidaknya disaponifikasi). Berdasarkan sifat saponifikasi, lipid dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu : 1. Saponifiable : a. Sederhana : Fats (lemak) dan waxes (lilin) b. Compouund (campuran) : Glikolipid dan fosfolipid 2. Nonsaponifiable : Terpena, Steroid, prostaglandin [sunting ] Asam lemak

description

Lipid Biokimia h

Transcript of Lipid Biokimia

LIPID

LIPID

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik non polar, misalnya benzene, pentane, dietil eter dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.Struktur memiliki kepala yang bersifat polar dan ekor hidrokabon yang bersifat nonpolar Dalam suatu larutan, kepala yang bersifat polar dapat berasosiasi dengan air, sehingga membentuk senyawa amfipatik ( memiliki dua kutub positif dan negatif ). Selain itu, lipida dapat membentuk formasi satu lapis lipida (monolayers), dua lapis lipida (bilayers), misel dan vesikula.Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnyaBloor membagi lipid dalam tiga golongan besar :1.Lipid Sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, yaitu lemak/gliserida dan lilin (waxes).2.Lipid gabungan, yaitu fosfolipid, serebrosida. 3.Derivat Lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol.Lipid dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya gliserol, atau bisa tidaknya tersabunkan (dapat tidaknya disaponifikasi). Berdasarkan sifat saponifikasi, lipid dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu :1.Saponifiable : a. Sederhana : Fats (lemak) dan waxes (lilin)b. Compouund (campuran) : Glikolipid dan fosfolipid2.Nonsaponifiable : Terpena, Steroid, prostaglandin

[sunting] Asam lemak

Asam lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan untuk menjabarkan bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis dari polimerisasi asetil-KoA dengan gugus malonil-KoA atau metilmalonil-KoA di dalam sebuah proses yang disebut sintesis asam lemak.[7]

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid" \l "cite_note-Brown-7"[8] Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon yang berakhiran dengan gugus asam karboksilat; penyusunan ini memberikan molekul ujung yang polar dan hidrofilik, dan ujung yang nonpolar dan hidrofobik yang tidak larut di dalam air. Struktur asam lemak merupakan salah satu kategori paling mendasar dari biolipid biologis dan dipakai sebagai blok bangunan dari lipid dengan struktur yang lebih kompleks. Rantai karbon, biasanya antara empat sampai 24 panjang karbon,[9] baik yang jenuh ataupun tak jenuh dan dapat dilekatkan ke dalam gugus fungsional yang mengandung oksigen, halogen, nitrogen, dand belerang. Ketika terdapat sebuah ikatan valensi ganda, terdapat kemungkinan isomerisme geometri cis atau trans, yang secara signifikan memengaruhi konfigurasi molekuler molekul tersebut. Ikatan ganda-cis menyebabkan rantai asam lemak menekuk, dan hal ini menjadi lebih mencolok apabila terdapat ikatan ganda yang lebih banyak dalam suatu rantai. Pada gilirannya, ini memainkan peranan penting di dalam struktur dan fungsi membran sel.[10]Asam lemak yang paling banyak muncul di alam memiliki konfigurasi cis, meskipun bentuk trans wujud di beberapa lemak dan minyak yang dihidrogenasi secara parsial.[11]Contoh asam lemak yang penting secara biologis adalah eikosanoid, utamanya diturunkan dari asam arakidonat dan asam eikosapentaenoat, yang meliputi prostaglandin, leukotriena, dan tromboksana. Kelas utama lain dalam kategori asam lemak adalah ester lemak dan amida lemak. Ester lemak meliputi zat-zat antara biokimia yang penting seperti ester lilin, turunan-turunan asam lemak tioester koenzim A, turunan-turunan asam lemak tioester ACP, dan asam lemak karnitina. Amida lemak meliputi senyawa N-asiletanolamina, seperti penghantar saraf kanabinoid anandamida.[12]Asam lemak adalah asam alkanoat dengan rumus bangun hidrokarbon yang panjang. Rantai hidrokarbon tersebut dapat mencapat 10 hingga 30 atom. Rantai alkana yang non polar mempunyai peran yang sangat penting demi mengimbangi kebasaan gugus hidroksil.

Pada senyawa asam dengan sedikit atom karbon, gugus asam akan mendominasi sifat molekul dan memberikan sifat polar kimiawi. Walaupun demikian pada asam lemak, rantai alkanalah yang mendominasi sifat molekul.[13]Asam lemak terbagi menjadi:

Asam lemak jenuh

Asam lemak tak jenuh

Garam dari asam lemak

Prostaglandin

[sunting] Gliserolipid

Gliserolipid tersusun atas gliserol bersubstitusi mono-, di-, dan tri-,[14] yang paling terkenal adalah ester asam lemak dari gliserol (triasilgliserol), yang juga dikenal sebagai trigliserida. Di dalam persenyawaan ini, tiga gugus hidroksil gliserol masing-masing teresterifikasi, biasanya oleh asam lemak yang berbeda. Karena ia berfungsi sebagai cadangan makanan, lipid ini terdapat dalam sebagian besar lemak cadangan di dalam jaringan hewan. Hidrolisis ikatan ester dari triasilgliserol dan pelepasan gliserol dan asam lemak dari jaringan adiposa disebut "mobilisasi lemak".[15]Subkelas gliserolipid lainnya adalah glikosilgliserol, yang dikarakterisasi dengan keberadaan satu atau lebih residu monosakarida yang melekat pada gliserol via ikatan glikosidik. Contoh struktur di dalam kategori ini adalah digalaktosildiasilgliserol yang dijumpai di dalam membran tumbuhan[16] dan seminolipid dari sel sperma mamalia.[17]Gliserida adalah ester dari asam lemak dan sejenis alkohol dengan tiga gugus fungsional yang disebut gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol). Karena gliserol memiliki tiga gugus fungsional alkohol, asam lemak akan bereaksi untuk membuat tiga gugus ester sekaligus.[18] Gliserida dengan tiga gugus ester asam lemak disebut trigliserida. Jenis asam lemak yang terikat pada ketiga gugus tersebut seringkali tidak berasal dari kelas asam lemak yang sama.

[sunting] Fosfolipid

Fosfatidiletanolamina[3](Glisero)fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid, phosphoglycerides, glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida dengan beberapa perkecualian. Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol) dengan dua gugus alkohol yang membentuk gugus ester dengan asam lemak (bisa jadi dari kelas yang berbeda), dan satu gugus alkohol membentuk gugus ester dengan asam fosforat.[19]Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak di alam dan merupakan komponen kunci sel lipd dwilapis, serta terlibat di dalam metabolisme dan sinyal komunikasi antar sel. Jaringan saraf termasuk otak, mengandung cukup banyak gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat mengakibatkan berbagai kelainan saraf.[20]Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalah fosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin), fosfatidiletanolamina (PE atau GPEtn), dan fosfatidilserina (PS atau GPSer). Selain berperan sebagai komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi protein intra- dan antarseluler, beberapa gliserofosfolipid di dalam sel-sel eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran.[21] Biasanya, satu atau kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meskit terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen). Terdapat juga varian dialkileter pada arkaebakteria.[22]Gliserofosfolipid dapat dibagi menurut sifat kelompok-kepala polar pada posisi sn-3 dari tulang belakang gliserol pada eukariota dan eubakteria, atau posisi sn-1 dalam kasus archaea.[23]Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan valensi yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain, misalnya alkohol amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid yang umum dijumpai adalah:

Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina

Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.

Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang diikatnya.

[sunting] Sfingolipid

Sfingomielin[3]Sfingolipid adalah keluarga kompleks dari senyawa-senyawa[24] yang berbagi fitur struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara de novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang kemudian diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan senyawa-senyawa lainnya.

Nama sfingolipid diambil dari mitologi Yunani, Spinx, setengah wanita dan setengah singa yang membinasakan siapa saja yang tidak dapat menjawab teka-tekinya. Sfingolipid ditemukan oleh Johann Thudichum pada tahun 1874 sebagai teka-teki yang sangat rumit dari jaringan otak.

Sfingolipid adalah jenis lemak kedua yang ditemukan di dalam membran sel, khususnya pada sel saraf dan jaringan otak. Lemak ini tidak mengandung gliserol, tetapi dapat menahan dua gugus alkohol pada bagian tengah kerangka amina.[25]Fosfosfingolipid utama pada mamalia adalah sfingomielin (seramida fosfokolina),[26] sementara pada serangga terutama mengandung seramida fosfoetanolamina[27] dan pada fungi memiliki fitoseramida fosfoinositol dan gugus kepala yang mengandung manosa.[28]Basa sfingoid utama mamalia biasa dirujuk sebagai sfingosina. Seramida (Basa N-asil-sfingoid) adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan asam lemak yang terikat pada amida. Asam lemaknya biasanya jenuh ataupun mono-takjenuh dengan panjang rantai dari 16 atom karbon sampai dengan 26 atom karbon.[29]Glikosfingolipid adalah sekelompok molekul beraneka ragam yang tersusun dari satu residu gula atau lebih yang terhubung ke basa sfingoid melalui ikatan glikosidik.

[sunting] Lipid sterol

Lipid sterol, seperti kolesterol dan turunannya, adalah komponen lipid membran yang penting,[30] bersamaan dengan gliserofosfolipid dan sfingomielin. Steroid, semuanya diturunkan dari struktur inti empat-cincin lebur yang sama, memiliki peran biologis yang bervariasi seperti hormon dan molekul pensinyalan. Steroid 18-karbon (C18) meliputi keluarga estrogen, sementara steroid C19 terdiri dari androgen seperti testosteron dan androsteron. Subkelas C21 meliputi progestagen, juga glukokortikoid dan mineralokortikoid.[31] Sekosteroid, terdiri dari bermacam ragam bentuk vitamin D, dikarakterisasi oleh perpecahan cincin B dari struktur inti.[32] Contoh lain dari lemak sterol adalah asam empedu dan konjugat-konjugatnya,[33] yang pada mamalia merupakan turunan kolesterol yang dioksidasi dan disintesis di dalam hati. Pada tumbuhan, senyawa yang setara adalah fitosterol, seperti beta-Sitosterol, stigmasterol, dan brasikasterol; senyawa terakhir ini juga digunakan sebagai bagi pertumbuhan alga.[34] Sterol dominan di dalam membran sel fungi adalah ergosterol.[35][sunting] Lipid prenol

Lipid prenol disintesis dari prekursor berkarbon 5 isopentenil pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat yang sebagian besar dihasilkan melalui lintasan asam mevalonat (MVA).[36] Isoprenoid sederhana (alkohol linear, difosfat, dan lain-lain) terbentuk dari adisi unit C5 yang terus menerus, dan diklasifikasi menurut banyaknya satuan terpena ini. Struktur yang mengandung lebih dari 40 karbon dikenal sebagai politerpena. Karotenoid adalah isoprenoid sederhana yang penting yang berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai prekursor vitamin A.[37] Contoh kelas molekul yang penting secara biologis lainnya adalah kuinon dan hidrokuinon yang mengandung ekor isoprenoid yang melekat pada inti kuinonoid yang tidak berasal dari isoprenoid.[38] Vitamin E dan vitamin K, juga ubikuinon, adalah contoh kelas ini. Prokariota mensintesis poliprenol (disebut baktoprenol) yang satuan isoprenoid terminalnya yang melekat pada oksigen tetap tak jenuh, sedangkan pada poliprenol hewan (dolikol) isoprenoid terminalnya telah direduksi.[39][sunting] Sakarolipid

Struktur sakarolipid Kdo2-Lipid A.[40] Residu glukosamina berwarna biru, residu Kdo berwarna merah, rantai asil berwarna hitam, dan gugus fosfat berwarna hijau.

Sakarolipid (bahasa Inggris: saccharolipid, glucolipid) adalah asam lemak yang terikat langsung dengan molekul glukosa

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid" \l "cite_note-40"[41] dan membentuk struktur yang sesuai dengan membran dwilapis. Pada sakarolipid, monosakarida mengganti ikatan gliserol dengan asam lemak, seperti yang terjadi pada gliserolipid dan gliserofosfolipid.

Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor glukosamina terasilasi dari komponen lipid A lipopolisakarida pada bakteri gram-negatif. Molekul Lipid-A yang umum adalah disakarida dari glukosamina, yang diturunkan sebanyak tujuh rantai asil-lemak. Lipopolisakarida minimal yang diperlukan untuk pertumbuhan E. coli adalah Kdo2-Lipid A, yakni disakarida berheksa-asil dari glukosamina yang diglikosilasikan dengan dua residu asam 3-deoksi-D-mano-oktulosonat (Kdo).[40]Proses hidrolisis sakarolipid akan menghasilkan amino gula.[42][sunting] Poliketida

Poliketida adalah metabolit sekunder yang terbentuk melalui proses polimerisasi dari asetil dan propionil oleh enzim klasik maupun enzim iteratif dan multimodular yang berbagi fitur mekanistik yang sama dengan asam lemak sintasi. Enzim yang sering digunakan adalah poliketida sintase,[43] melalui proses kondensasi Claisen.

Poliketida merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan secara alami oleh bakteri, fungi, tumbuhan, hewan, sumber daya laut dan organisme yang memiliki keanekaragaman struktural yang tinggi.[44]

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid" \l "cite_note-pmid18473889-44"[45]Banyak poliketida berupa molekul siklik yang kerangkanya seringkali dimodifikasi lebih jauh melalui glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi, dan/atau proses lainnya untuk menimba manfaat dari sifat antibiotik

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid" \l "cite_note-45"[46] yang dimiliki. Beberapa jenis poliketida bahkan bersifat anti kanker, dapat menurunkan kolesterol serta menunjukkan efek imuno-supresif.[47]Sejumlah senyawa antimikroba, antiparasit, dan antikanker merupakan poliketida atau turunannya, seperti eritromisin, antibiotik tetrasiklin, avermektin, dan antitumor epotilon.[48][sunting] Garam lemak

Sabun adalah campuran dari natrium hidroksida berbagai asam lemak yang terdapat di alam bebas.[49]Sabun terbuat melalui proses saponifikasi asam lemak. Biasanya digunakan natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses tersebut.

Secara umum, reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan:

asam lemak + NaOH ---> air + garam asam lemak

Jenis sabun yang dihasilkan bergantung pada jenis asam lemak dan panjang rantai karbonny. Natrium stearat dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat keras dan tidak larut. Seng stearat digunakan pada bedak talkum karena bersifat hidrofobik. Asam laurat dengan 12 karbon yang telah menjadi natrium laurat sangat mudah terlarut, sedangkan asam lemak dengan kurang dari 10 atom karbon tidak digunakan menjadi sabun karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan berbau kurang sedap.

[sunting] Parafin

Parafin (bahasa Inggris: wax) adalah lemak yang terbentuk dari esterisasi alkohol yang mempunyai rumus bangun yang panjang, dengan asam lemak.[50] Alkohol dapat mengandung 12 hingga 23 atom karbon. Parafin dapat ditemukan di alam sebagai pelindung daun dan sel batang untuk mencegah agar tanaman tidak kehilangan air terlalu banyak. Karnuba ditemukan pada dedaunan pohon palem Brasil dan digunakan sebagai pelumas untuk lantai maupun mobil. Lanolin adalah parafin pada bulu domba. Beeswax adalah cairan parafin yang disekresi lebah untuk membangun sel tempat untuk madu dan telur lebah.

Parafin yang digunakan pada pembuatan lilin bukan melalui esterisasi, melainkan merupakan campuran dari alkana dengan berat molekul yang besar. Pelumas untuk telinga dibuat dari campuran fosfolipid dan ester dari kolesterol.

KOLESTROL

KOMPAS.com Seorang perempuan berusia 38 tahun melakukan tes kesehatan rutin dua tahunan. Setelah menerima hasilnya, terlihat bahwa kadar kolesterol baik, HDL, di bawah garis bawah normal, yaitu 39 mg/dl. Untuk perempuan, kadar terendah adalah 50 mg/dl.Padahal, tugas kolesterol HDL adalah menghancurkan kolesterol dari tubuh sebelum sel-sel itu punya kesempatan untuk menghambat kelancaran arteri. Angka HDL harus lebih tinggi untuk mengurangi penyakit jantung.

Untung saja, kadar kolestreol jahat atau LDL mendekati kadar ideal yaitu 101 mg/dl, sedangkan trigliserida 93 mg/dl. Dengan demikian, kadar kolesterol total adalah 169 mg/dl. Batas kadar kolesterol terbaik kurang dari 200 mg/dl.

Cara menghitung kolesterol total adalah: LDL HDL + (Trigliserida/5)

Semua berlomba untuk mendapatkan angka total kolesterol di bawah 200 mg/dl. Namun, tentu lebih penting lagi untuk mempertahankan rasio LDL dan HDL serendah mungkin.Menurut artikel yang diterbitkan Current Medical Research and Opinion, perbandingan LDL dan HDL lebih tinggi daripada 8,0 berpotensi menyebabkan penyakit jantung koroner.Trik untuk mendapatkan keseimbangan rasio tersebut adalah menurunkan kadar LDL atau menaikkan kadar HDL. Untuk kasus perempuan di atas, sebaiknya ia menaikkan kadar HDL sebisa mungkin tanpa obat-obatan, seperti Niacin.

Banyak penelitian medis menunjukkan, asam lemak omega-3 sangat efektif untuk menaikkan kadar HDL. Omega-3 tersebut biasanya ada di dalam ikan, seperti salmon. Ada baiknya menambahkan biji labu ke dalam oatmeal saat sarapan. Biji labu dan biji bunga matahari juga mengandung konsentrasi omega-3 tinggi, sama banyaknya dengan yang terdapat di dalam ikan. Biji-bijian itu bisa menjadi alternatif untuk mereka yang tidak bisa mengonsumsi ikan.

Alternatif lain adalah mendapatkan omega-3 melalui suplemen yang bisa didapatkan di berbagai apotek. Suplemen tersebut terbukti efektif menaikkan HDL. Makanan lain adalah teh hijau dan cokelat hitam. Suplemen vitamin D juga memiliki efek yang positif terhadap peningkatan HDL.Lalu, siapa yang tidak suka jus jeruk? Nah, yang terakhir ini salah satunya berfungsi menaikkan HDL.

Kadar kolesterol* TotalDi bawah 200 mg/dl = terbaik200-239 mg/dl = perbatasan menuju tinggi240 mg/dl ke atas = tinggi

* LDLDi bawah 70 mg/dl = terbaik untuk mereka yang memiliki risiko tinggi terkena sakit jantungDi bawah 100 = terbaik untuk mereka yang berisiko terkena sakit jantung100-129 mg/dl = mendekati ideal130-159 mg/dl = perbatasan menuju tinggi160-189 mg/dl = tinggi190 mg/dl ke atas = sangat tinggi

*HDLDi bawah 40 mg/dl (pria) dan di bawah 50 (wanita) = buruk50-59 mg/dl = baikDi atas 60 mg/dl = terbaik

* TrigliseridaDi bawah 150 mg/dl = terbaik150-199 mg/dl = perbatasan menuju tinggi200-499 mg/dl = tinggi500 mg/dl ke atas = sangat tinggi(Dian Savitri)

ngat-rendah-density lipoprotein (VLDL) kolesterol merupakan jenis lipoprotein. cholesterol test. Meskipun Anda mungkin mendengar tentang VLDL, tingkat VLDL Anda biasanya tidak dilaporkan kepada Anda sebagai bagian dari tes kolesterol rutin.

Ada beberapa jenis kolesterol, masing-masing terdiri dari lipoprotein dan lemak. (triglyceride), but in varying amounts. Setiap jenis lipoprotein berisi campuran, protein dan jenis lemak (trigliserida), tetapi dalam jumlah yang bervariasi.

. Dari jenis lipoprotein, VLDL mengandung jumlah tertinggi dari trigliserida. Karena mengandung tingkat tinggi trigliserida, memiliki tingkat VLDL tinggi berarti Anda mungkin memiliki peningkatan risiko penyakit arteri koroner, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

. Tidak ada cara yang sederhana dan langsung untuk mengukur kolesterol VLDL, yang mengapa hal itu biasanya tidak disebutkan selama skrining kolesterol rutinVLDL kolesterol biasanya diperkirakan sebagai persentase dari nilai trigliserida Andar. Sebuah tingkat kolesterol normal VLDL adalah antara 5 dan 40 miligram per desiliter.

tubuh.

Understanding Cholesterol and Lipoproteins Memahami Kolesterol dan lipoprotein

. Untuk lebih memahami peran kolesterol VLDL, mungkin akan membantu untuk mengetahui sedikit lebih banyak tentang kolesterol dan lipoprotein.

Kolesterol adalah substansi lembut, lilin yang ditemukan di semua sel tubuh. Tubuh Anda membutuhkan kolesterol beberapa di untuk bekerja dengan baik. Untuk sampai ke semua sel, kolesterol perlu perjalanan melalui aliran darah.. Namun, karena kolesterol adalah lemak, itu memisahkan dari darah mirip dengan cara bahwa minyak memisahkan dari air.

Untuk mencegah hal ini terjadi, protein membentuk shell sekitar kolesterol, menciptakan "kompleks kolesterol. Hal ini kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah dan perjalanan ke mana harus pergi.

." Sebuah protein yang terkait dengan kolesterol untuk membentuk kompleks kolesterol disebut "lipoprotein. VLDL adalah salah satu dari beberapa lipoprotein Lipoprotein lain meliputi:

High density lipoprotein ( HDL ), the " good cholesterol " Lipoprotein kepadatan tinggi ( HDL ), yang " kolesterol baik "

Low density lipoprotein ( LDL ), the " bad cholesterol " Lipoprotein densitas rendah ( LDL ), yang " kolesterol jahat "

Chylomicrons, the major transporter of triglycerides in the blood Kilomikron, transporter utama trigliserida dalam darah

Intermediate density lipoprotein (IDL). Density lipoprotein intermediate (IDL).

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari

Cholesterol Kolesterol

IUPAC name Nama IUPAC [hide](3)-cholest-5-en-3-ol (3) - cholest-5 - id-3 - ol

Other names Nama lainnya [hide]

Identifiers Identifier

CAS number Nomor CAS 57-88-5 57-88-5 Y Y

PubChem PubChem 5997 5997

ChemSpider ChemSpider 5775 5775 Y Y

UNII UNII 97C5T2UQ7J 97C5T2UQ7J Y Y

KEGG KEGG D00040 D00040 Y Y

ChEBI ChEBI CHEBI:16113 CHEBI: 16113 Y Y

ChEMBL ChEMBL CHEMBL112570 CHEMBL112570 Y Y

Jmol -3D images Jmol -3D gambar Image 1 Gambar 1

SMILES SMILES

[show] C[C@H](CCCC(C)C)[C@H]1CC[C@@H]2[C@@]1(CC[C@H]3[C@H]2CC=C4[C@@]3(CC[C@@H](C4)O)C)C C [C @ H] (CCCC (C) C) [C @ H] 1CC [C @ @ H] 2 [C @ @] 1 (CC [C @ H] 3 [C @ H] 2cc = C4 [C @ @] 3 (CC [C @ @ H] (C4) O) C) C

InChI Inchi

[show] Y Y Key: HVYWMOMLDIMFJA-DPAQBDIFSA-N Kunci: HVYWMOMLDIMFJA-DPAQBDIFSA-N Y Y

Key: HVYWMOMLDIMFJA-DPAQBDIFBB Kunci: HVYWMOMLDIMFJA-DPAQBDIFBB

Properties Properti

Molecular formula Rumus molekul C 27 H 46 O C 27 H 46 O

Molar mass Massa molar 386.65 g/mol 386,65 g / mol

Appearance Penampilan white crystalline powder [ 1 ] bubuk kristal putih [1]

Density Kepadatan 1.052 g/cm 3 1,052 g / cm 3

Melting point Titik lebur 148150 C [ 1 ] 148-150 C [1]

Boiling point Titik didih 360 C (decomposes) 360 C (terurai)

Solubility in water Kelarutan dalam air 0.095 mg/L (30 C) 0,095 mg / L (30 C)

Solubility Kelarutan soluble in acetone , benzene , chloroform , ethanol , ether , hexane , isopropyl myristate , methanol larut dalam aseton , benzena , kloroform , etanol , eter , heksan , isopropil miristat , metanol

Y (what is this?) (verify) Y (apa ini?) (verifikasi) Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 C, 100 kPa) Kecuali di mana mencatat sebaliknya, data yang diberikan untuk bahan dalam mereka keadaan standar (pada 25 C, 100 kPa)

Infobox references Infobox referensi

Microscopic appearance of cholesterol crystals in water. Mikroskopis penampilan kristal kolesterol dalam air. Photo taken under polarized light . Foto yang diambil di bawah cahaya terpolarisasi .

Cholesterol is a waxy steroid of fat that is produced in the liver or intestines. Kolesterol merupakan lilin steroid lemak yang diproduksi di hati atau usus. It is used to produce hormones and cell membranes and is transported in the blood plasma of all mammals . [ 2 ] It is an essential structural component of mammalian cell membranes and is required to establish proper membrane permeability and fluidity . Hal ini digunakan untuk memproduksi hormon dan membran sel dan diangkut dalam plasma darah dari semua mamalia . [2] Ini adalah komponen struktural penting dari membran sel mamalia dan diperlukan untuk membangun yang tepat permeabilitas membran dan fluiditas . In addition, cholesterol is an important component for the manufacture of bile acids , steroid hormones , and vitamin D . Cholesterol is the principal sterol synthesized by animals; however, small quantities can be synthesized in other eukaryotes such as plants and fungi . Selain itu, kolesterol merupakan komponen penting untuk pembuatan dari asam empedu , hormon steroid , dan vitamin D merupakan pokok Kolesterol. sterol disintesis oleh hewan, namun, jumlah kecil dapat disintesis di lain eukariota seperti tumbuhan dan jamur . It is almost completely absent among prokaryotes including bacteria. [ 3 ] Although cholesterol is important and necessary for mammals, high levels of cholesterol in the blood can damage arteries and are potentially linked to diseases such as those associated with the cardiovascular system ( heart disease ). [ 4 ] Hal ini hampir sepenuhnya ada diantara prokariota termasuk bakteri. [3] Meskipun kolesterol adalah penting dan perlu untuk mamalia, tingginya tingkat kolesterol dalam darah dapat merusak arteri dan berpotensi terkait dengan penyakit seperti yang terkait dengan sistem kardiovaskular ( penyakit jantung ) . [4]

The name cholesterol originates from the Greek chole- ( bile ) and stereos (solid), and the chemical suffix -ol for an alcohol. Franois Poulletier de la Salle first identified cholesterol in solid form in gallstones , in 1769. Nama kolesterol berasal dari Yunani kole-( empedu ) dan stereo (padat), dan kimia akhiran -ol untuk alkohol. Franois de la Salle Poulletier pertama kali diidentifikasi kolesterol dalam bentuk padat di batu empedu , pada tahun 1769. However, it was only in 1815 that chemist Eugne Chevreul named the compound "cholesterine". [ 5 ] Namun, itu hanya pada 1815 ahli kimia Eugne Chevreul senyawa bernama "cholesterine". [5]

Contents Isi

[hide]

1 Physiology 1 Fisiologi

1.1 Function 1.1 Fungsi

1.2 Dietary sources 1,2 Diet sumber

1.3 Biosynthesis 1.3 Biosintesis

1.4 Regulation of cholesterol synthesis 1.4 Peraturan sintesis kolesterol

1.5 Plasma transport and regulation of absorption 1,5 Plasma transportasi dan regulasi penyerapan

1.6 Metabolism, recycling and excretion 1,6 Metabolisme, daur ulang dan ekskresi

2 Significance 2 Signifikansi

2.1 Hypercholesterolemia 2.1 Hiperkolesterolemia

2.2 Hypocholesterolemia 2.2 Hypocholesterolemia

2.3 Cholesterol testing 2,3 pengujian Kolesterol

3 Interactive pathway map Peta Interaktif 3 jalur

4 Cholesteric liquid crystals 4 kristal cair cholesteric

5 See also 5 Lihat juga

6 Additional images 6 Tambahan gambar

7 References 7 Referensi

8 External links 8 Pranala luar

[ edit ] Physiology [ sunting ] Fisiologi

Since cholesterol is essential for all animal life, it is primarily synthesized from simpler substances within the body. Karena kolesterol adalah penting bagi semua kehidupan binatang, ini terutama disintesis dari zat-zat sederhana dalam tubuh. However, high levels in blood circulation, depending on how it is transported within lipoproteins , are strongly associated with progression of atherosclerosis . Namun, tingkat tinggi dalam sirkulasi darah, tergantung pada bagaimana ia diangkut dalam lipoprotein , yang sangat terkait dengan perkembangan aterosklerosis . For a person of about 68 kg (150 pounds), typical total body cholesterol synthesis is about 1 g (1,000 mg) per day, and total body content is about 35 g. Untuk orang dari sekitar 68 kg (150 pon), khas tubuh sintesis kolesterol total sekitar 1 gram (1.000 mg) per hari, dan konten tubuh total adalah sekitar 35 g. Typical daily additional dietary intake in the United States is 200300 mg. [ citation needed ] The body compensates for cholesterol intake by reducing the amount synthesized. Khas asupan makanan sehari-hari tambahan di Amerika Serikat adalah 200-300 mg [. rujukan? ] tubuh mengkompensasi asupan kolesterol dengan mengurangi jumlah disintesis.

Cholesterol is recycled. Kolesterol didaur ulang. It is excreted by the liver via the bile into the digestive tract. Hal ini diekskresikan oleh hati melalui empedu ke dalam saluran pencernaan. Typically about 50% of the excreted cholesterol is reabsorbed by the small bowel back into the bloodstream. Phytosterols can compete with cholesterol reabsorption in the intestinal tract, thus reducing cholesterol reabsorption. [ 6 ] Biasanya sekitar 50% dari kolesterol diekskresikan ini diserap kembali oleh usus kecil kembali ke aliran darah. Pitosterol dapat bersaing dengan reabsorpsi kolesterol dalam saluran usus, sehingga mengurangi kolesterol reabsorpsi. [6]

[ edit ] Function [ sunting ] Fungsi

Cholesterol is required to build and maintain membranes ; it modulates membrane fluidity over the range of physiological temperatures. Kolesterol diperlukan untuk membangun dan mempertahankan membran , itu memodulasi fluiditas membran selama rentang suhu fisiologis. The hydroxyl group on cholesterol interacts with the polar head groups of the membrane phospholipids and sphingolipids , while the bulky steroid and the hydrocarbon chain are embedded in the membrane, alongside the nonpolar fatty acid chain of the other lipids. Para hidroksil kelompok pada kolesterol berinteraksi dengan kutub kelompok kepala membran fosfolipid dan sphingolipids , sedangkan besar steroid dan hidrokarbon rantai tertanam dalam membran, di samping nonpolar rantai asam lemak dari lipid lainnya. In this structural role, cholesterol reduces the permeability of the plasma membrane to protons (positive hydrogen ions) and sodium ions . [ 7 ] Dalam peran struktural, kolesterol mengurangi permeabilitas membran plasma untuk proton (positif hidrogen ion) dan ion natrium . [7]

Within the cell membrane, cholesterol also functions in intracellular transport, cell signaling and nerve conduction. Dalam membran sel, kolesterol juga berfungsi dalam transportasi intraseluler, sinyal sel dan konduksi saraf. Cholesterol is essential for the structure and function of invaginated caveolae and clathrin -coated pits, including caveola-dependent and clathrin-dependent endocytosis . Kolesterol sangat penting untuk struktur dan fungsi invaginated caveolae dan clathrin -lubang dilapisi, termasuk caveola-bergantung dan tergantung clathrin- endositosis . The role of cholesterol in such endocytosis can be investigated by using methyl beta cyclodextrin (MCD) to remove cholesterol from the plasma membrane. Peran kolesterol dalam endositosis tersebut dapat diselidiki dengan menggunakan metil beta siklodekstrin (MCD) untuk menghilangkan kolesterol dari membran plasma. Recently, cholesterol has also been implicated in cell signaling processes, assisting in the formation of lipid rafts in the plasma membrane . Baru-baru ini, kolesterol juga telah terlibat dalam proses pensinyalan sel, membantu dalam pembentukan rakit lipid dalam membran plasma . In many neurons, a myelin sheath, rich in cholesterol, since it is derived from compacted layers of Schwann cell membrane, provides insulation for more efficient conduction of impulses. [ 8 ] Dalam banyak neuron, suatu mielin sarung, kaya kolesterol, karena berasal dari lapisan dipadatkan dari sel Schwann membran, menyediakan isolasi untuk konduksi impuls lebih efisien. [8]

Within cells, cholesterol is the precursor molecule in several biochemical pathways. Dalam sel, kolesterol adalah molekul prekursor dalam jalur biokimia beberapa. In the liver, cholesterol is converted to bile , which is then stored in the gallbladder . Dalam hati, kolesterol diubah menjadi empedu , yang kemudian disimpan dalam kantong empedu . Bile contains bile salts, which solubilize fats in the digestive tract and aid in the intestinal absorption of fat molecules as well as the fat-soluble vitamins, A , D , E , and K . Empedu mengandung garam empedu, yang melarutkan lemak dalam saluran pencernaan dan membantu dalam penyerapan usus molekul lemak serta vitamin larut lemak, A , D , E , dan K . Cholesterol is an important precursor molecule for the synthesis of vitamin D and the steroid hormones , including the adrenal gland hormones cortisol and aldosterone , as well as the sex hormones progesterone , estrogens , and testosterone , and their derivatives. Kolesterol adalah molekul prekursor penting untuk sintesis vitamin D dan hormon steroid , termasuk kelenjar adrenal hormon kortisol dan aldosteron , serta hormon seks progesteron , estrogen , dan testosteron , dan turunannya.

Some research indicates cholesterol may act as an antioxidant . [ 9 ] Beberapa penelitian menunjukkan kolesterol dapat bertindak sebagai antioksidan . [9]

[ edit ] Dietary sources [ sunting ] sumber Diet

Animal fats are complex mixtures of triglycerides , with lesser amounts of phospholipids and cholesterol. Lemak hewan adalah campuran kompleks trigliserida , dengan jumlah yang lebih kecil dari fosfolipid dan kolesterol. As a consequence, all foods containing animal fat contain cholesterol to varying extents. [ 10 ] Major dietary sources of cholesterol include cheese , egg yolks , beef , pork , poultry , and shrimp . [ 11 ] Sebagai konsekuensinya, semua makanan yang mengandung lemak hewani mengandung kolesterol untuk luasan yang bervariasi. [10] sumber makanan utama dari kolesterol termasuk keju , kuning telur , daging sapi , babi , unggas , dan udang . [11]

Human breast milk also contains significant quantities of cholesterol. [ 12 ] Manusia ASI juga mengandung jumlah yang signifikan dari kolesterol. [12]

The amount of cholesterol present in plant-based food sources is generally much lower than animal based sources. [ 11 ] [ 13 ] In addition, plant products such as flax seeds and peanuts contain cholesterol-like compounds called phytosterols , which are suggested to help lower serum cholesterol levels. [ 14 ] Jumlah yang hadir kolesterol dalam sumber makanan nabati umumnya jauh lebih rendah daripada sumber berbasis hewan. [11] [13] Selain itu, tanaman produk seperti biji rami dan kacang mengandung kolesterol seperti senyawa yang disebut pitosterol , yang disarankan untuk membantu menurunkan serum kadar kolesterol. [14]

Total fat intake, especially saturated fat and trans fat , [ 15 ] plays a larger role in blood cholesterol than intake of cholesterol itself. Asupan lemak total, terutama lemak jenuh dan lemak trans , [15] memainkan peran lebih besar dalam kolesterol darah dari asupan kolesterol itu sendiri. Saturated fat is present in full fat dairy products, animal fats, several types of oil and chocolate. Lemak jenuh hadir dalam produk susu penuh lemak, lemak hewan, beberapa jenis minyak dan coklat. Trans fats are typically derived from the partial hydrogenation of unsaturated fats, and do not occur in significant amounts in nature. Lemak trans biasanya berasal dari hidrogenasi parsial lemak tak jenuh, dan tidak terjadi dalam jumlah yang signifikan di alam. Trans fat is most often encountered in margarine and hydrogenated vegetable fat, and consequently in many fast foods, snack foods, and fried or baked goods. Trans fat yang paling sering dijumpai dalam margarin dan lemak nabati terhidrogenasi, dan akibatnya dalam banyak makanan cepat saji, makanan ringan, dan barang digoreng atau dipanggang.

A change in diet in addition to other lifestyle modifications may help reduce blood cholesterol. Perubahan dalam diet selain modifikasi gaya hidup lainnya dapat membantu mengurangi kolesterol darah. Avoiding animal products may decrease the cholesterol levels in the body not only by reducing the quantity of cholesterol consumed but also by reducing the quantity of cholesterol synthesized. Menghindari produk-produk hewani dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh tidak hanya dengan mengurangi jumlah kolesterol yang dikonsumsi, tetapi juga dengan mengurangi jumlah kolesterol disintesis. Those wishing to reduce their cholesterol through a change in diet should aim to consume less than 7% of their daily energy needs {metric units Joules (J) or (kJ), pre- SI calories (Cal) or (kcal)} from animal fat and fewer than 200 mg of cholesterol per day. [ 16 ] Mereka yang ingin menurunkan kolesterol mereka melalui perubahan dalam diet harus bertujuan untuk mengkonsumsi kurang dari 7% dari kebutuhan sehari-hari mereka energi {metrik unit Joule (J) atau (kJ), pra- SI kalori (Cal) atau (kkal)} dari hewan lemak dan kurang dari 200 mg kolesterol per hari. [16]

It is debatable that a diet, changed to reduce dietary fat and cholesterol, can lower blood cholesterol levels, [ 4 ] (and thus reduce the likelihood of development of, among others, coronary artery disease leading to coronary heart disease ), because any reduction to dietary cholesterol intake could be counteracted by the organs compensating to try to keep blood cholesterol levels constant. [ 17 ] Also pointed out is the experimental discovery that in the diet, ingested animal protein can raise blood cholesterol more than the ingested saturated fat or any cholesterol. [ 18 ] Moreover, the benefits of a diet supplemented with plant sterol esters has been questioned. [ 19 ] [ 20 ] Hal ini diperdebatkan bahwa diet, diubah untuk mengurangi lemak dari makanan dan kolesterol, dapat menurunkan kadar kolesterol darah, [4] (dan dengan demikian mengurangi kemungkinan pengembangan, antara lain, penyakit arteri koroner menyebabkan penyakit jantung koroner ), karena pengurangan apapun asupan kolesterol makanan bisa digagalkan oleh organ kompensasi untuk mencoba untuk menjaga kadar kolesterol darah yang konstan. [17] Juga menunjukkan adalah penemuan eksperimental yang dalam diet, protein hewani dicerna dapat meningkatkan kolesterol darah lebih dari lemak jenuh tertelan atau kolesterol. [18] Selain itu, manfaat dari pola makan ditambah dengan ester sterol tanaman telah dipertanyakan. [19] [20]

[ edit ] Biosynthesis [ sunting ] Biosintesis

All animal cells manufacture cholesterol with relative production rates varying by cell type and organ function. Semua sel hewan memproduksi kolesterol dengan tingkat produksi yang relatif bervariasi menurut jenis sel dan fungsi organ. About 2025% of total daily cholesterol production occurs in the liver ; other sites of higher synthesis rates include the intestines , adrenal glands , and reproductive organs . Sekitar 20-25% dari produksi kolesterol total harian terjadi dalam hati , situs lain dari tingkat sintesis yang lebih tinggi termasuk usus , kelenjar adrenal , dan organ reproduksi . Synthesis within the body starts with one molecule of acetyl CoA and one molecule of acetoacetyl-CoA , which are hydrated to form 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA ( HMG-CoA ). Sintesis dalam tubuh dimulai dengan satu molekul asetil KoA dan satu molekul acetoacetyl-KoA , yang terhidrasi membentuk 3-hidroksi-3-methylglutaryl CoA ( HMG-CoA ). This molecule is then reduced to mevalonate by the enzyme HMG-CoA reductase . Molekul ini kemudian direduksi menjadi mevalonate oleh enzim HMG-CoA reductase . This step is the regulated, rate-limiting and irreversible step in cholesterol synthesis and is the site of action for the statin drugs (HMG-CoA reductase competitive inhibitors). Langkah ini adalah, diatur tingkat-membatasi dan langkah ireversibel dalam sintesis kolesterol dan merupakan tempat aksi untuk statin obat (HMG-CoA reduktase inhibitor kompetitif).

Mevalonate is then converted to 3-isopentenyl pyrophosphate in three reactions that require ATP . Mevalonate kemudian diubah menjadi 3-isopentenil pirofosfat dalam tiga reaksi yang memerlukan ATP . Mevalonate is decarboxylated to isopentenyl pyrophosphate , which is a key metabolite for various biological reactions. Mevalonate adalah dekarboksilasi untuk pirofosfat isopentenil , yang merupakan kunci untuk reaksi biologis metabolit berbagai. Three molecules of isopentenyl pyrophosphate condense to form farnesyl pyrophosphate through the action of geranyl transferase. Tiga molekul mengembun pirofosfat isopentenil untuk membentuk pirofosfat farnesyl melalui aksi geranyl transferase. Two molecules of farnesyl pyrophosphate then condense to form squalene by the action of squalene synthase in the endoplasmic reticulum . Dua molekul pirofosfat farnesyl kemudian mengembun untuk membentuk squalene oleh aksi squalene sintase dalam retikulum endoplasma . Oxidosqualene cyclase then cyclizes squalene to form lanosterol . Oxidosqualene adenilat kemudian cyclizes squalene untuk membentuk lanosterol . Finally, lanosterol is then converted to cholesterol. [ 21 ] Akhirnya, lanosterol kemudian diubah menjadi kolesterol. [21]

Konrad Bloch and Feodor Lynen shared the Nobel Prize in Physiology or Medicine in 1964 for their discoveries concerning the mechanism and regulation of cholesterol and fatty acid metabolism . Konrad Bloch dan Feodor Lynen berbagi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1964 untuk penemuan mereka tentang mekanisme dan pengaturan kolesterol dan metabolisme asam lemak .

[ edit ] Regulation of cholesterol synthesis [ sunting ] Peraturan sintesis kolesterol

Biosynthesis of cholesterol is directly regulated by the cholesterol levels present, though the homeostatic mechanisms involved are only partly understood. Biosintesis kolesterol secara langsung diatur oleh kadar kolesterol ini, meskipun homeostatik mekanisme yang terlibat hanya sebagian dipahami. A higher intake from food leads to a net decrease in endogenous production, whereas lower intake from food has the opposite effect. Sebuah asupan lebih tinggi dari makanan menyebabkan penurunan bersih di produksi endogen, sementara asupan yang lebih rendah dari makanan memiliki efek sebaliknya. The main regulatory mechanism is the sensing of intracellular cholesterol in the endoplasmic reticulum by the protein SREBP (sterol regulatory element-binding protein 1 and 2). [ 22 ] In the presence of cholesterol, SREBP is bound to two other proteins: SCAP (SREBP-cleavage-activating protein) and Insig1 . Mekanisme peraturan utama adalah penginderaan intraseluler kolesterol dalam retikulum endoplasma oleh protein SREBP (sterol peraturan elemen-binding protein 1 dan 2). [22] Dalam kehadiran kolesterol, SREBP terikat untuk dua protein lain: SCAP (SREBP -pembelahan-activating protein) dan Insig1 . When cholesterol levels fall, Insig-1 dissociates from the SREBP-SCAP complex, allowing the complex to migrate to the Golgi apparatus , where SREBP is cleaved by S1P and S2P (site-1 and -2 protease), two enzymes that are activated by SCAP when cholesterol levels are low. Ketika kadar kolesterol turun, Insig-1 berdisosiasi dari kompleks SREBP-SCAP, memungkinkan kompleks untuk bermigrasi ke aparatus Golgi , di mana SREBP dibelah oleh S1P dan S2P (situs-1 dan -2 protease), dua enzim yang diaktifkan oleh SCAP ketika tingkat kolesterol rendah. The cleaved SREBP then migrates to the nucleus and acts as a transcription factor to bind to the sterol regulatory element (SRE), which stimulates the transcription of many genes. Para SREBP dibelah kemudian berpindah ke nukleus dan bertindak sebagai faktor transkripsi untuk mengikat sterol elemen regulasi (SRE), yang merangsang transkripsi gen banyak. Among these are the low-density lipoprotein ( LDL ) receptor and HMG-CoA reductase . Di antaranya adalah low-density lipoprotein ( LDL ) reseptor dan HMG-CoA reductase . The former scavenges circulating LDL from the bloodstream, whereas HMG-CoA reductase leads to an increase of endogenous production of cholesterol. [ 23 ] A large part of this signaling pathway was clarified by Dr. Michael S. Brown and Dr. Joseph L. Goldstein in the 1970s. Para mantan scavenges beredar LDL dari aliran darah, sedangkan HMG-CoA reductase menyebabkan peningkatan produksi kolesterol endogen. [23] Sebagian besar dari jalur signaling diklarifikasi oleh Dr Michael S. Brown dan Dr Joseph L. Goldstein pada 1970-an. In 1985, they received the Nobel Prize in Physiology or Medicine for their work. Pada tahun 1985, mereka menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk pekerjaan mereka. Their subsequent work shows how the SREBP pathway regulates expression of many genes that control lipid formation and metabolism and body fuel allocation. Kerja berikutnya mereka menunjukkan bagaimana jalur SREBP mengatur ekspresi banyak gen yang mengontrol pembentukan lemak dan metabolisme tubuh dan alokasi bahan bakar.

Cholesterol synthesis can be turned off when cholesterol levels are high, as well. Sintesis kolesterol dapat dimatikan bila kadar kolesterol tinggi, juga. HMG CoA reductase contains both a cytosolic domain (responsible for its catalytic function) and a membrane domain. HMG CoA reduktase berisi domain sitosolik (bertanggung jawab untuk fungsi katalitik) dan domain membran. The membrane domain functions to sense signals for its degradation. Domain membran fungsi untuk sinyal masuk akal untuk degradasi. Increasing concentrations of cholesterol (and other sterols) cause a change in this domain's oligomerization state, which makes it more susceptible to destruction by the proteosome . Meningkatkan konsentrasi kolesterol (dan sterol lain) menyebabkan perubahan di negara oligomerisasi domain ini, yang membuatnya lebih rentan terhadap perusakan oleh proteosome . This enzyme's activity can also be reduced by phosphorylation by an AMP-activated protein kinase . Kegiatan ini enzim juga dapat dikurangi dengan fosforilasi oleh AMP-protein diaktifkan kinase . Because this kinase is activated by AMP, which is produced when ATP is hydrolyzed, it follows that cholesterol synthesis is halted when ATP levels are low. [ 24 ] Karena kinase ini diaktifkan oleh AMP, yang dihasilkan ketika ATP dihidrolisis, maka sintesis kolesterol yang dihentikan ketika tingkat ATP yang rendah. [24]

[ edit ] Plasma transport and regulation of absorption [ sunting ] Plasma transportasi dan regulasi penyerapan

See also: Blood lipids Lihat juga: lipid Darah

Cholesterol is only slightly soluble in water ; it can dissolve and travel in the water-based bloodstream at exceedingly small concentrations. Kolesterol hanya sedikit larut dalam air , yang dapat larut dan perjalanan di aliran darah berbasis air pada konsentrasi sangat kecil. Since cholesterol is insoluble in blood, it is transported in the circulatory system within lipoproteins , complex discoidal particles which have an exterior composed of amphiphilic proteins and lipids whose outward-facing surfaces are water-soluble and inward-facing surfaces are lipid-soluble; triglycerides and cholesterol esters are carried internally. Karena kolesterol tidak larut dalam darah, diangkut dalam sistem peredaran darah dalam lipoprotein , partikel discoidal kompleks yang memiliki eksterior terdiri dari amphiphilic protein dan lipid yang menghadap ke luar permukaan adalah air-larut dan menghadap ke dalam permukaan lipid-larut; trigliserida dan ester kolesterol dilakukan secara internal. Phospholipids and cholesterol, being amphipathic, are transported in the surface monolayer of the lipoprotein particle. Fosfolipid dan kolesterol, yang amphipathic, diangkut dalam monolayer permukaan partikel lipoprotein.

In addition to providing a soluble means for transporting cholesterol through the blood, lipoproteins have cell-targeting signals that direct the lipids they carry to certain tissues. Selain menyediakan sarana yang larut untuk mengangkut kolesterol melalui darah, lipoprotein memiliki sel-penargetan sinyal yang mengarahkan lipid yang mereka bawa ke jaringan tertentu. For this reason, there are several types of lipoproteins within blood called, in order of increasing density, chylomicrons , very-low-density lipoprotein (VLDL), intermediate-density lipoprotein (IDL), low-density lipoprotein (LDL), and high-density lipoprotein (HDL). Untuk alasan ini, ada beberapa jenis lipoprotein dalam darah yang disebut, dalam rangka meningkatkan kepadatan, kilomikron , sangat-low-density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low-density lipoprotein (LDL), dan tinggi -density lipoprotein (HDL). The more cholesterol and less protein a lipoprotein has, the less dense it is. Kolesterol lebih banyak dan sedikit protein lipoprotein, semakin kurang padat itu. The cholesterol within all the various lipoproteins is identical, although some cholesterol is carried as the "free" alcohol and some is carried as fatty acyl esters referred to as cholesterol esters. Kolesterol dalam semua berbagai lipoprotein identik, meskipun beberapa kolesterol dilakukan sebagai alkohol "bebas" dan beberapa dilakukan sebagai ester asil lemak disebut sebagai kolesterol ester. However, the different lipoproteins contain apolipoproteins , which serve as ligands for specific receptors on cell membranes. Namun, berbeda lipoprotein mengandung apolipoproteins , yang berfungsi sebagai ligan untuk reseptor spesifik pada membran sel. In this way, the lipoprotein particles are molecular addresses that determine the start- and endpoints for cholesterol transport. Dengan cara ini, partikel lipoprotein adalah alamat molekuler yang menentukan awal dan titik akhir untuk transportasi kolesterol.

Chylomicrons, the least dense type of cholesterol transport molecules, contain apolipoprotein B-48 , apolipoprotein C , and apolipoprotein E in their shells. Kilomikron, jenis paling padat molekul transportasi kolesterol, mengandung apolipoprotein B-48 , apolipoprotein C , dan E apolipoprotein pada cangkang mereka. Chylomicrons are the transporters that carry fats from the intestine to muscle and other tissues that need fatty acids for energy or fat production. Kilomikron adalah transporter yang membawa lemak dari usus ke otot dan jaringan lain yang membutuhkan asam lemak untuk energi atau produksi lemak. Cholesterol which is not used by muscles remains in more cholesterol-rich chylomicron remnants, which are taken up from the bloodstream by the liver. Kolesterol yang tidak digunakan oleh otot-otot tetap di lebih kaya kolesterol chylomicron sisa-sisa, yang diambil dari aliran darah oleh hati.

VLDL molecules are produced by the liver and contain excess triacylglycerol and cholesterol that is not required by the liver for synthesis of bile acids. VLDL molekul diproduksi oleh hati dan mengandung triacylglycerol kelebihan dan kolesterol yang tidak diperlukan oleh hati untuk sintesis asam empedu. These molecules contain apolipoprotein B100 and apolipoprotein E in their shells. Molekul-molekul ini mengandung apolipoprotein B100 dan apolipoprotein E dalam cangkang mereka. During transport in the bloodstream, the blood vessels cleave and absorb more triacylglycerol from IDL molecules, which contain an even higher percentage of cholesterol. Selama transportasi dalam aliran darah, pembuluh darah membelah dan menyerap lebih banyak dari molekul triacylglycerol IDL, yang mengandung persentase yang lebih tinggi dari kolesterol. The IDL molecules have two possible fates: Half are into metabolism by HTGL , taken up by the LDL receptor on the liver cell surfaces, and the other half continue to lose triacylglycerols in the bloodstream until they form LDL molecules, which have the highest percentage of cholesterol within them. Molekul IDL memiliki dua nasib yang mungkin: Setengah yang menjadi metabolisme oleh HTGL , diambil oleh reseptor LDL pada permukaan sel hati, dan setengah lainnya terus kehilangan triacylglycerols dalam aliran darah sampai mereka membentuk molekul LDL, yang memiliki persentase tertinggi kolesterol dalam diri mereka.

LDL molecules, therefore, are the major carriers of cholesterol in the blood, and each one contains approximately 1,500 molecules of cholesterol ester. Molekul LDL, oleh karena itu, operator utama kolesterol dalam darah, dan masing-masing berisi sekitar 1.500 molekul ester kolesterol. The shell of the LDL molecule contains just one molecule of apolipoprotein B100, which is recognized by the LDL receptor in peripheral tissues. Shell dari molekul LDL hanya mengandung satu molekul apolipoprotein B100, yang diakui oleh reseptor LDL pada jaringan perifer. Upon binding of apolipoprotein B100, many LDL receptors become localized in clathrin -coated pits. Setelah mengikat apolipoprotein B100, banyak reseptor LDL menjadi terlokalisasi di clathrin -lubang dilapisi. Both the LDL and its receptor are internalized by endocytosis to form a vesicle within the cell. Baik LDL dan reseptor yang diinternalisasi oleh endositosis untuk membentuk vesikel dalam sel. The vesicle then fuses with a lysosome , which has an enzyme called lysosomal acid lipase that hydrolyzes the cholesterol esters. Vesikel kemudian sekering dengan lisosom , yang memiliki enzim yang disebut asam lisosomal lipase yang menghidrolisis ester-ester kolesterol. Now within the cell, the cholesterol can be used for membrane biosynthesis or esterified and stored within the cell, so as to not interfere with cell membranes. Sekarang dalam sel, kolesterol dapat digunakan untuk biosintesis membran atau esterifikasi dan disimpan dalam sel, sehingga tidak mengganggu membran sel.

Synthesis of the LDL receptor is regulated by SREBP , the same regulatory protein as was used to control synthesis of cholesterol de novo in response to cholesterol presence in the cell. Sintesis dari reseptor LDL diatur oleh SREBP , protein peraturan yang sama seperti yang digunakan untuk mengontrol sintesis kolesterol de novo dalam menanggapi kehadiran kolesterol dalam sel. When the cell has abundant cholesterol, LDL receptor synthesis is blocked so new cholesterol in the form of LDL molecules cannot be taken up. Ketika sel memiliki kolesterol berlimpah, LDL reseptor sintesis kolesterol diblokir sehingga baru dalam bentuk molekul LDL tidak dapat diambil. On the converse, more LDL receptors are made when the cell is deficient in cholesterol. Pada sebaliknya, reseptor LDL lebih dibuat ketika sel kekurangan kolesterol. When this system is deregulated, many LDL molecules appear in the blood without receptors on the peripheral tissues. Ketika sistem ini dideregulasi, banyak LDL dalam darah molekul muncul tanpa reseptor pada jaringan perifer. These LDL molecules are oxidized and taken up by macrophages , which become engorged and form foam cells. Molekul-molekul LDL teroksidasi dan diambil oleh makrofag , sel busa yang menjadi membesar dan bentuk. These cells often become trapped in the walls of blood vessels and contribute to artherosclerotic plaque formation. Sel-sel ini sering menjadi terjebak dalam dinding pembuluh darah dan berkontribusi untuk plak artherosclerotic formasi. Differences in cholesterol homeostasis affect the development of early atherosclerosis (carotid intima-media thickness). [ 25 ] These plaques are the main causes of heart attacks, strokes, and other serious medical problems, leading to the association of so-called LDL cholesterol (actually a lipoprotein ) with "bad" cholesterol. [ 24 ] Perbedaan dalam homeostasis kolesterol mempengaruhi perkembangan aterosklerosis dini (intima-ketebalan media). [25] Ini plak adalah penyebab utama serangan jantung, stroke, dan masalah medis serius, mengarah ke asosiasi yang disebut kolesterol LDL ( sebenarnya lipoprotein ) dengan kolesterol "buruk". [24]

Also, HDL particles are thought to transport cholesterol back to the liver for excretion or to other tissues that use cholesterol to synthesize hormones in a process known as reverse cholesterol transport (RCT). [ 26 ] Having large numbers of large HDL particles correlates with better health outcomes. [ 27 ] In contrast, having small numbers of large HDL particles is independently associated with atheromatous disease progression within the arteries. Juga, partikel HDL dianggap transportasi kolesterol kembali ke hati untuk ekskresi atau jaringan lain yang menggunakan kolesterol untuk mensintesis hormon dalam proses yang dikenal sebagai transportasi kolesterol terbalik (RCT). [26] Setelah sejumlah besar partikel HDL yang besar berkorelasi dengan lebih baik hasil kesehatan. [27] Sebaliknya, memiliki nomor kecil partikel HDL yang besar secara independen terkait dengan ateromatosa perkembangan penyakit dalam arteri.

[ edit ] Metabolism, recycling and excretion [ sunting ] Metabolisme, daur ulang dan ekskresi

Cholesterol is susceptible to oxidation and easily forms oxygenated derivatives known as oxysterols . Kolesterol adalah rentan terhadap oksidasi dan mudah bentuk turunan oksigen dikenal sebagai oxysterols . Three different mechanisms can form these; autoxidation, secondary oxidation to lipid peroxidation, and cholesterol-metabolizing enzyme oxidation. Tiga mekanisme yang berbeda dapat membentuk ini; autoksidasi, oksidasi sekunder untuk peroksidasi lipid, dan kolesterol-metabolisme oksidasi enzim. A great interest in oxysterols arose when they were shown to exert inhibitory actions on cholesterol biosynthesis. [ 28 ] This finding became known as the oxysterol hypothesis. Sebuah minat yang besar dalam oxysterols muncul ketika mereka ditunjukkan untuk mengerahkan tindakan penghambatan pada biosintesis kolesterol. [28] Temuan ini kemudian dikenal sebagai "hipotesis oxysterol". Additional roles for oxysterols in human physiology include their: participation in bile acid biosynthesis, function as transport forms of cholesterol, and regulation of gene transcription. [ 29 ] Peran tambahan untuk oxysterols dalam fisiologi manusia termasuk mereka:. Partisipasi dalam fungsi empedu biosintesis asam, sebagai bentuk transportasi kolesterol, dan regulasi transkripsi gen [29]

Cholesterol is oxidized by the liver into a variety of bile acids . [ 30 ] These, in turn, are conjugated with glycine , taurine , glucuronic acid , or sulfate . Kolesterol teroksidasi oleh hati ke dalam berbagai asam empedu . [30] ini, pada gilirannya, terkonjugasi dengan glisin , taurin , asam glukuronat , atau sulfat . A mixture of conjugated and nonconjugated bile acids, along with cholesterol itself, is excreted from the liver into the bile . Campuran asam empedu terkonjugasi dan nonconjugated, bersama dengan kolesterol itu sendiri, adalah diekskresikan dari hati ke empedu . Approximately 95% of the bile acids are reabsorbed from the intestines, and the remainder are lost in the feces. [ 31 ] The excretion and reabsorption of bile acids forms the basis of the enterohepatic circulation , which is essential for the digestion and absorption of dietary fats. Sekitar 95% dari asam empedu diserap dari usus, dan sisanya hilang dalam feses. [31] Para ekskresi dan reabsorpsi asam empedu bentuk dasar dari sirkulasi enterohepatik , yang penting untuk pencernaan dan penyerapan makanan lemak. Under certain circumstances, when more concentrated, as in the gallbladder , cholesterol crystallises and is the major constituent of most gallstones . Dalam keadaan tertentu, ketika lebih terkonsentrasi, seperti pada kandung empedu mengkristal, kolesterol dan merupakan unsur utama yang paling batu empedu . Although, lecithin and bilirubin gallstones also occur, but less frequently. [ 32 ] Every day, up to 1 g of cholesterol enters the colon. Meskipun, lesitin dan bilirubin batu empedu juga terjadi, tetapi kurang sering. [32] Setiap hari, hingga 1 g kolesterol memasuki usus besar. This cholesterol originates from the diet, bile, and desquamated intestinal cells, and can be metabolized by the colonic bacteria. Kolesterol ini berasal dari diet, empedu, dan sel-sel usus desquamated, dan dapat dimetabolisme oleh bakteri kolon. Cholesterol is mainly converted into coprostanol, a nonabsorbable sterol which is excreted in the feces. Kolesterol terutama diubah menjadi coprostanol, sterol nonabsorbable yang diekskresikan dalam tinja. A cholesterol-reducing bacterium origin has been isolated from human feces. [ 33 ] [ non-primary source needed ] Sebuah asal bakteri mengurangi kolesterol telah diisolasi dari tinja manusia. [33] [ non-primer sumber yang dibutuhkan ]

[ edit ] Significance [ sunting ] Signifikansi

[ edit ] Hypercholesterolemia [ sunting ] Hiperkolesterolemia

Main articles: hypercholesterolemia and lipid hypothesis Artikel utama: hiperkolesterolemia dan hipotesis lipid

According to the lipid hypothesis , abnormal cholesterol levels ( hypercholesterolemia )that is, higher concentrations of LDL and lower concentrations of functional HDL are strongly associated with cardiovascular disease because these promote atheroma development in arteries ( atherosclerosis ). Menurut hipotesis lipid , kadar kolesterol yang abnormal ( hiperkolesterolemia )-yaitu, konsentrasi yang lebih tinggi dari LDL dan konsentrasi yang lebih rendah dari fungsional HDL -yang sangat terkait dengan penyakit kardiovaskuler karena mempromosikan ateroma pembangunan di arteri ( aterosklerosis ). This disease process leads to myocardial infarction (heart attack), stroke , and peripheral vascular disease . Hal ini menyebabkan proses penyakit infark miokard (serangan jantung), stroke yang , dan penyakit pembuluh darah perifer . Since higher blood LDL, especially higher LDL particle concentrations and smaller LDL particle size, contribute to this process more than the cholesterol content of the HDL particles, [ 34 ] LDL particles are often termed "bad cholesterol" because they have been linked to atheroma formation. Karena LDL darah yang lebih tinggi, terutama tinggi konsentrasi partikel LDL dan lebih kecil ukuran partikel LDL, memberikan kontribusi untuk proses lebih dari kandungan kolesterol dari partikel HDL, [34] partikel LDL sering disebut "kolesterol jahat" karena mereka telah terkait dengan pembentukan ateroma . On the other hand, high concentrations of functional HDL, which can remove cholesterol from cells and atheroma, offer protection and are sometimes referred to as "good cholesterol". Di sisi lain, konsentrasi tinggi HDL fungsional, yang dapat menghilangkan kolesterol dari sel dan ateroma, menawarkan perlindungan dan kadang-kadang disebut sebagai "kolesterol baik". These balances are mostly genetically determined, but can be changed by body build, medications , food choices, and other factors. [ 35 ] Saldo ini sebagian besar genetik ditentukan, tetapi dapat diubah oleh tubuh membangun, obat-obatan , pilihan makanan, dan faktor lainnya. [35]

Conditions with elevated concentrations of oxidized LDL particles, especially "small dense LDL" (sdLDL) particles, are associated with atheroma formation in the walls of arteries , a condition known as atherosclerosis , which is the principal cause of coronary heart disease and other forms of cardiovascular disease . Kondisi dengan peningkatan konsentrasi partikel LDL teroksidasi, terutama "LDL kecil padat" (sdLDL) partikel, yang berhubungan dengan ateroma formasi di dinding arteri , sebuah kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis , yang merupakan penyebab utama dari penyakit jantung koroner dan bentuk lain dari penyakit kardiovaskular . In contrast, HDL particles (especially large HDL) have been identified as a mechanism by which cholesterol and inflammatory mediators can be removed from atheroma. Sebaliknya, HDL (HDL terutama besar) telah diidentifikasi sebagai mekanisme yang mediator kolesterol dan inflamasi dapat dihapus dari ateroma. Increased concentrations of HDL correlate with lower rates of atheroma progressions and even regression. Peningkatan konsentrasi HDL berkorelasi dengan tingkat yang lebih rendah dari progresi ateroma dan bahkan regresi. A 2007 study pooling data on almost 900,000 subjects in 61 cohorts demonstrated that blood total cholesterol levels have an exponential effect on cardiovascular and total mortality, with the association more pronounced in younger subjects. Sebuah studi 2007 mengumpulkan data pada hampir 900.000 mata pelajaran dalam 61 kohort menunjukkan bahwa kadar kolesterol total darah memiliki efek pada mortalitas kardiovaskular eksponensial dan total, dengan asosiasi lebih jelas dalam mata pelajaran yang lebih muda. Still, because cardiovascular disease is relatively rare in the younger population, the impact of high cholesterol on health is still larger in older people. [ 36 ] Namun, penyakit kardiovaskular karena relatif jarang terjadi pada populasi yang lebih muda, dampak dari kolesterol tinggi pada kesehatan masih lebih besar pada orang tua. [36]

Elevated levels of the lipoprotein fractions, LDL, IDL and VLDL are regarded as atherogenic (prone to cause atherosclerosis). [ 37 ] Levels of these fractions, rather than the total cholesterol level, correlate with the extent and progress of atherosclerosis. Peningkatan kadar fraksi lipoprotein, LDL, VLDL IDL dan dianggap sebagai aterogenik (cenderung menyebabkan aterosklerosis). [37] Tingkat fraksi ini, daripada tingkat kolesterol total, berkorelasi dengan tingkat dan kemajuan aterosklerosis. On the converse, the total cholesterol can be within normal limits, yet be made up primarily of small LDL and small HDL particles, under which conditions atheroma growth rates would still be high. Pada sebaliknya, kolesterol total dapat dalam batas normal, namun tetap terutama terdiri dari partikel HDL LDL kecil dan kecil, dalam kondisi ateroma tingkat pertumbuhan akan tetap tinggi. In contrast, however, if LDL particle number is low (mostly large particles) and a large percentage of the HDL particles are large, then atheroma growth rates are usually low, even negative, for any given total cholesterol concentration. [ citation needed ] Recently, a post hoc analysis of the IDEAL and the EPIC prospective studies found an association between high levels of HDL cholesterol (adjusted for apolipoprotein AI and apolipoprotein B) and increased risk of cardiovascular disease, casting doubt on the cardioprotective role of "good cholesterol". [ 38 ] Sebaliknya, namun, jika jumlah partikel LDL rendah (kebanyakan partikel besar) dan sebagian besar partikel HDL yang besar, maka ateroma tingkat pertumbuhan biasanya rendah, bahkan negatif, untuk setiap konsentrasi kolesterol yang diberikan total. [ kutipan diperlukan ] Baru , analisis post hoc dari IDEAL dan studi prospektif EPIC menemukan hubungan antara tingginya kadar kolesterol HDL (disesuaikan apolipoprotein AI dan apolipoprotein B) dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, casting keraguan tentang peran kardioprotektif dari "kolesterol baik". [38]

Elevated cholesterol levels are treated with a strict diet consisting of low saturated fat, trans fat-free, low cholesterol foods, [ 39 ] [ 40 ] often followed by one of various hypolipidemic agents , such as statins , fibrates , cholesterol absorption inhibitors, nicotinic acid derivatives or bile acid sequestrants. [ 41 ] Extreme cases have previously been treated with partial ileal bypass surgery , which has now been superseded by medication. Apheresis -based treatments are still used for very severe hyperlipidemias that are either unresponsive to treatment or require rapid lowering of blood lipids. [ citation needed ] Kadar kolesterol tinggi diobati dengan diet ketat yang terdiri dari rendah lemak jenuh, trans bebas lemak, makanan rendah kolesterol, [39] [40] sering diikuti oleh salah satu dari berbagai agen hipolipidemik , seperti statin , fibrat , inhibitor penyerapan kolesterol, nikotinik asam derivatif atau sequestrants asam empedu. [41] kasus ekstrim sebelumnya telah diobati dengan operasi bypass parsial ileum , yang sekarang telah digantikan oleh obat. apheresis berbasis perawatan masih digunakan untuk hyperlipidemias sangat parah yang baik tidak responsif terhadap pengobatan atau membutuhkan cepat penurunan lipid darah [. rujukan? ]

Multiple human trials using HMG-CoA reductase inhibitors, known as statins , have repeatedly confirmed that changing lipoprotein transport patterns from unhealthy to healthier patterns significantly lowers cardiovascular disease event rates, even for people with cholesterol values currently considered low for adults. [ citation needed ] As a result, people with a history of cardiovascular disease may derive benefit from statins irrespective of their cholesterol levels, [ 42 ] and in men without cardiovascular disease, there is benefit from lowering abnormally high cholesterol levels ("primary prevention"). [ 43 ] Primary prevention in women is practiced only by extension of the findings in studies on men, [ 44 ] since in women, none of the large statin trials has shown a reduction in overall mortality or in cardiovascular endpoints. [ 45 ] Beberapa percobaan manusia menggunakan HMG-CoA reductase inhibitor, yang dikenal sebagai statin , telah berulang kali menegaskan bahwa pola transportasi perubahan lipoprotein dari pola yang tidak sehat untuk sehat secara signifikan menurunkan tingkat penyakit peristiwa kardiovaskular, bahkan untuk orang dengan nilai-nilai kolesterol saat ini dianggap rendah untuk orang dewasa [. rujukan? ] Akibatnya, orang dengan riwayat penyakit kardiovaskular dapat mendapatkan keuntungan dari statin terlepas dari tingkat kolesterol mereka, [42] dan pada pria tanpa penyakit jantung, ada manfaat dari menurunkan kadar kolesterol abnormal tinggi ("pencegahan primer"). [43 ] pencegahan primer pada wanita hanya dipraktekkan oleh perpanjangan dari temuan dalam penelitian pada laki-laki, [44] karena dalam wanita, tidak satu pun dari percobaan statin besar telah menunjukkan penurunan angka kematian secara keseluruhan atau di titik akhir kardiovaskular. [45]

Level mg / dL Tingkat mg / dL Level mmol / L Tingkat mmol / L Interpretation Interpretasi

< 200 240 > 6.2 > 6.2 High risk Risiko tinggi

The 1987 report of National Cholesterol Education Program , Adult Treatment Panels suggests the total blood cholesterol level should be: < 200 mg/dL normal blood cholesterol, 200239 mg/dL borderline-high, > 240 mg/dL high cholesterol. [ 46 ] The American Heart Association provides a similar set of guidelines for total (fasting) blood cholesterol levels and risk for heart disease: [ 47 ] Laporan 1987 dari National Cholesterol Education Program , Adult Treatment Panel menunjukkan tingkat kolesterol total darah harus:. 240 mg / dL kolesterol tinggi [46 ] The American Heart Association menyediakan satu set sama pedoman untuk total (puasa) kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung: [47]

However, as today's testing methods determine LDL ("bad") and HDL ("good") cholesterol separately, this simplistic view has become somewhat outdated. Namun, sebagai metode pengujian hari ini menentukan LDL ("buruk") dan HDL ("baik") kolesterol secara terpisah, pandangan sederhana telah menjadi sedikit ketinggalan jaman. The desirable LDL level is considered to be less than 100 mg/dL (2.6 mmol /L), [ 48 ] although a newer upper limit of 70 mg/dL (1.8 mmol/L) can be considered in higher-risk individuals based on some of the above-mentioned trials. Tingkat LDL diinginkan dianggap kurang dari 100 mg / dL (2,6 mmol / L), [48] meskipun batas atas yang lebih baru dari 70 mg / dL (1,8 mmol / L) dapat dipertimbangkan dalam berisiko tinggi individu berdasarkan beberapa percobaan yang disebutkan di atas. A ratio of total cholesterol to HDLanother useful measureof far less than 5:1 is thought to be healthier. Sebuah rasio total kolesterol terhadap HDL-lain yang berguna pengukuran yang jauh lebih kecil dari 5:1 dianggap sehat. Of note, typical LDL values for children before fatty streaks begin to develop is 35 mg/dL. [ citation needed ] Dari catatan, nilai LDL khas untuk anak-anak sebelum garis-garis lemak mulai dikembangkan adalah 35 mg / dL. [ kutipan diperlukan ]

Reference ranges for blood tests , showing usual, as well as optimal, levels of HDL, LDL and total cholesterol in mass and molar concentrations, is found in orange color at right, that is, among the blood constituents with the highest concentration. Referensi rentang untuk tes darah , menunjukkan biasa, serta yang optimal, tingkat HDL, kolesterol LDL dan total pada massa dan konsentrasi molar, ditemukan dalam warna oranye di sebelah kanan, yaitu, di antara konstituen darah dengan konsentrasi tertinggi.

Total cholesterol is defined as the sum of HDL, LDL, and VLDL. Total kolesterol didefinisikan sebagai jumlah HDL, LDL, dan VLDL. Usually, only the total, HDL, and triglycerides are measured. Biasanya, hanya total, HDL, dan trigliserida diukur. For cost reasons, the VLDL is usually estimated as one-fifth of the triglycerides and the LDL is estimated using the Friedewald formula (or a variant ): estimated LDL = [total cholesterol] [total HDL] [estimated VLDL]. Untuk alasan biaya, VLDL biasanya diperkirakan sebagai salah satu-seperlima dari trigliserida dan LDL diperkirakan menggunakan rumus Friedewald (atau varian ): Diperkirakan LDL = [kolesterol total] - [total per HDL] - [diperkirakan VLDL]. VLDL can be calculated by dividing total triglycerides by five. VLDL dapat dihitung dengan membagi total trigliserida lima. Direct LDL measures are used when triglycerides exceed 400 mg/dL. LDL langsung langkah-langkah yang digunakan ketika trigliserida melebihi 400 mg / dL. The estimated VLDL and LDL have more error when triglycerides are above 400 mg/dL. [ 49 ] Para VLDL dan LDL diperkirakan memiliki kesalahan lebih banyak ketika trigliserida di atas 400 mg / dL. [49]

Given the well-recognized role of cholesterol in cardiovascular disease, some studies have shown, surprisingly, an inverse correlation between cholesterol levels and mortality. Mengingat peran yang diakui kolesterol dalam penyakit jantung, beberapa studi telah menunjukkan, mengejutkan, korelasi terbalik antara kadar kolesterol dan kematian. A 2009 study of patients with acute coronary syndromes found an association of hypercholesterolemia with better mortality outcomes. [ 50 ] In the Framingham Heart Study , in subjects over 50 years of age, they found an 11% increase overall and 14% increase in CVD mortality per 1 mg/dL per year drop in total cholesterol levels. Sebuah studi 2009 pasien dengan sindrom koroner akut menemukan hubungan hiperkolesterolemia dengan hasil mortalitas yang lebih baik. [50] Dalam Framingham Heart Study , di mata pelajaran lebih dari 50 tahun, mereka menemukan peningkatan 11% secara keseluruhan dan peningkatan 14% dalam kematian CVD per 1 mg / dL per drop tahun di kadar kolesterol total. The researchers attributed this phenomenon to the fact that people with severe chronic diseases or cancer tend to have below-normal cholesterol levels. [ 51 ] This explanation is not supported by the Vorarlberg Health Monitoring and Promotion Programme, in which men of all ages and women over 50 with very low cholesterol were increasingly likely to die of cancer, liver diseases, and mental diseases. Para peneliti fenomena ini disebabkan oleh fakta bahwa orang dengan penyakit kronis yang parah atau kanker cenderung memiliki kadar kolesterol di bawah normal. [51] Penjelasan ini tidak didukung oleh Monitoring Kesehatan Vorarlberg dan Program Promosi, di mana orang-orang dari segala usia dan perempuan lebih dari 50 dengan kolesterol yang sangat rendah semakin mungkin untuk meninggal akibat kanker, penyakit hati, dan penyakit mental. This result indicates the low-cholesterol effect occurs even among younger respondents, contradicting the previous assessment among cohorts of older people that this is a proxy or marker for frailty occurring with age. [ 52 ]

The vast majority of doctors and medical scientists consider that there is a link between cholesterol and atherosclerosis as discussed above; [ 53 ] a small group of scientists, united in The International Network of Cholesterol Skeptics , questions the link. [ 54 ]

[ edit ] Hypocholesterolemia

Abnormally low levels of cholesterol are termed hypocholesterolemia . Research into the causes of this state is relatively limited, but some studies suggest a link with depression , cancer , and cerebral hemorrhage . In general, the low cholesterol levels seem to be a consequence of an underlying illness, rather than a cause. [ 36 ]

[ edit ] Cholesterol testing

The examples and perspective in this section report US measures, whereas the measure in many places is mmol/L, into which they need to be converted, therefore the section may not represent a worldwide view of the subject . Please improve this article and discuss the issue on the talk page . (October 2009) Harap memperbaiki artikel ini dan mendiskusikan masalah di halaman pembicaraan . (Oktober 2009)

The American Heart Association recommends testing cholesterol every five years for people aged 20 years or older. [ 55 ]

A blood sample after 12-hour fasting is taken by a doctor, or a home cholesterol-monitoring device is used to determine a lipoprotein profile . This measures total cholesterol, LDL (bad) cholesterol, HDL (good) cholesterol, and triglycerides. It is recommended to test cholesterol at least every five years if a person has total cholesterol of 200 mg/dL or more, or if a man over age 45 or a woman over age 50 has HDL (good) cholesterol less than 40 mg/dL, or there are other risk factors for heart disease and stroke. (In different countries measurements are given in mg/dL or mmol/L; 1 mmol/L is 38.665 mg/dL.)

[ edit ] Interactive pathway map [ sunting ] peta jalur Interaktif

Click on genes, proteins and metabolites below to link to respective articles. [ 56 ]

[[File: [[File:

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]] KesimpulanWaktu telah membuktikan bahwa mengkonsumsi obat-obatan kimiawi khususnya obat penurun kolesterol selain tidak berguna juga berbahaya bagi kesehatan jangka panjang. Obat kolesterolsemacam ini termasuk dalam golongan Statin Drugs yang membuat imunitas tubuh melemah karena hal-hal berikut:

Statin drug mengakibatkan penurunan kadar Coenzyme Q10 (CoQ10) dalam tubuh kita, dimana enzim ini adalah salah satu enzim utama untuk berfungsinya organ-organ tubuh dan hormon secara optimal.

Kekurangan CoQ10 dalam tubuh mengakibatkan terganggunya kinerja organ-organ vital, sehingga membahayakan tubuh kita.

Salah satu penyebab awal tubuh kekurangan C

Profil lipid

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari

Lipid profile or lipid panel , is the collective term given to the estimation of, typically, total cholesterol , high-density lipoprotein cholesterol , low-density lipoprotein cholesterol , and triglycerides . Lipid profil atau lipid panel , adalah istilah kolektif yang diberikan kepada perkiraan, biasanya, kolesterol total , kolesterol high-density lipoprotein , kolesterol low-density lipoprotein , dan trigliserida . An extended lipid profile may include very low-density lipoprotein . Profil lipid diperpanjang mungkin termasuk sangat rendah-density lipoprotein . This is used to identify hyperlipidemia (various disturbances of cholesterol and triglyceride levels), many forms of which are recognized risk factors for cardiovascular disease and sometimes pancreatitis . Ini digunakan untuk mengidentifikasi hiperlipidemia , banyak bentuk yang diakui faktor risiko untuk (berbagai gangguan kadar kolesterol dan trigliserida) penyakit kardiovaskular dan kadang-kadang pankreatitis .

It is recommended that healthy adults with no other risk factors for heart disease be tested with a fasting lipid profile once every five years. [ citation needed ] Individuals may also be screened using only a cholesterol test and not a full lipid profile. Disarankan bahwa orang dewasa sehat tanpa faktor risiko lain untuk penyakit jantung diuji dengan profil lipid puasa sekali setiap lima tahun [. rujukan? ] Individu juga dapat diputar hanya menggunakan tes kolesterol dan bukan profil lipid penuh. However, if the cholesterol test result is high, there may be the need to have follow-up testing with a lipid profile. [ citation needed ] Namun, jika hasil tes kolesterol tinggi, mungkin ada kebutuhan untuk memiliki tindak lanjut pengujian dengan profil lipid. [ kutipan diperlukan ]

If there are other risk factors or the individual has had a high cholesterol level in the past, regular testing is needed and the individual should have a full lipid profile. [ citation needed ] Jika ada faktor risiko lain atau individu memiliki tingkat kolesterol tinggi dalam pengujian, masa lalu yang teratur diperlukan dan individu harus memiliki profil lipid penuh [. rujukan? ]

For children and adolescents at low risk, lipid testing is usually not ordered routinely. Untuk anak-anak dan remaja beresiko rendah, pengujian lipid biasanya tidak memerintahkan secara rutin. However, screening with a lipid profile is recommended for children and youths who are at an increased risk of developing heart disease as adults. Namun skrining dengan profil lipid yang direkomendasikan untuk anak-anak dan pemuda yang berada pada peningkatan risiko mengembangkan penyakit jantung sebagai orang dewasa. Some of the risk factors are similar to those in adults and include a family history of heart disease or health problems such as diabetes, high blood pressure (hypertension), or being overweight. Beberapa faktor risiko yang serupa dengan pada orang dewasa dan termasuk riwayat keluarga penyakit jantung atau masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau kelebihan berat badan. High-risk children should have their first lipid profile between 2 and 10 years old, according to the American Academy of Pediatrics . Berisiko tinggi anak harus memiliki profil lipid pertama mereka antara 2 dan 10 tahun, menurut American Academy of Pediatrics . Children younger than 2 years old are too young to be tested. [ citation needed ] Anak-anak muda dari 2 tahun terlalu muda untuk diuji. [ kutipan diperlukan ]

A total cholesterol reading can be used to assess an individual's risk for heart disease, however, it should not be relied upon as the only indicator. Sebuah membaca kolesterol total dapat digunakan untuk menilai risiko individu untuk penyakit jantung, bagaimanapun, seharusnya tidak dapat diandalkan sebagai indikator saja. The individual components that make up total cholesterol reading - LDL, HDL, and VLDL - are also important in measuring risk. [ citation needed ] Komponen individu yang membentuk membaca kolesterol total - LDL, HDL, dan VLDL - juga penting dalam mengukur risiko [. rujukan? ]

For instance, one's total cholesterol may be high, but this may be due to very high good (HDL) cholesterol levels - which can actually help prevent heart disease. Misalnya, kolesterol total seseorang mungkin tinggi, tapi ini mungkin karena sangat tinggi baik (HDL) tingkat kolesterol - yang benar-benar dapat membantu mencegah penyakit jantung. So, while a high total cholesterol level may help give an indication that that there is a problem with cholesterol levels, the components that make up total cholesterol should also be measured. [ citation needed ] Jadi, sementara kadar kolesterol total yang tinggi dapat membantu memberikan indikasi bahwa ada masalah dengan kadar kolesterol, komponen yang membentuk kolesterol total juga harus diukur. [ kutipan diperlukan ]

A lipid profile may also be ordered at regular intervals to evaluate the success of lipid-lowering lifestyle changes such as diet and exercise or to determine the effectiveness of drug therapy such as statins. [ citation needed ] Profil lipid juga dapat memesan secara berkala untuk menilai keberhasilan penurun lipid perubahan gaya hidup seperti diet dan olahraga atau untuk menentukan efektivitas terapi obat seperti statin

atar Belakang : Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes Melitus berkorelasi sangat erat dengan obesitas dan risiko kejadian penyakit jantung koroner. Tujuan : Mengetahui perbedaan profil lipid dan risiko penyakit jantung koroner pada penderita Diabetes Melitus tipe II obesitas dan non-obesitas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Data kadar kolesterol, kadar trigliserid, berat badan dan tinggi badan diperoleh dari rekam medik. Analisis data dengan menggunakan t-test, Mann-Whitney dan Epi Info 6. Hasil : Rata-rata umur subjek penelitian >59 tahun, sebagian besar subjek penelitian mempunyai jenis kelamin perempuan (53%), indeks massa tubuh subjek penelitian yang tergolong laki-laki obesitas (53,1%) dan non-obesitas (39,7%) sedangkan perempuan yang obesitas (46,9%) dan non-obesitas (60,3%). Tidak ada perbedaan kadar kolesterol pada penderita Diabetes Melitus tipe II obesitas dan non-obesitas (p=0,785), tidak ada perbedaan kadar trigliserid pada penderita Diabetes Melitus tipe II obesitas dan non-obesitas (p=0,262), kadar kolesterol pada penderita Diabetes Melitus tipe II obesitas dan non- obesitas bukan merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner (RP=2,03), kadar trigliserid pada penderita Diabetes Melitus II obesitas dan non-obesitas bukan merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner (RP=2,15). Kesimpulan : tidak terdapat perbedaan profil lipid yang signifikan pada penderita Diabetes Melitus tipe II obesitas dan non-obesitas. Status obesitas pada penderita Diabetes Melitus tipe II bukan merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner. Profil lipid pada penderita Diabetes Melitus tipe II bukan merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner. Saran : Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel lain yang dapat mempengaruhi kadar profil lipid penderita diabetes melitus tipe II misalnya kebiasaan merokok, diet, penyakit penyerta, stress dan genetik.

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[ [[

]] ]]

[[