5169_skripsi Amelia Tangketasik _2006310413

download 5169_skripsi Amelia Tangketasik _2006310413

of 153

Transcript of 5169_skripsi Amelia Tangketasik _2006310413

  • PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA

    INFORMASI: PELUNCURAN INDEKS SRI-KEHATI

    (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-

    KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

    S K R I P S I

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Studi Strata Satu

    Jurusan Akuntansi

    Oleh:

    AMELIA TANGKETASIK

    2006.310.413

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

    SURABAYA

    2010

  • ii

    PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA

    INFORMASI: PELUNCURAN INDEKS SRI-KEHATI

    (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-

    KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

    Diajukan oleh:

    AMELIA TANGKETASIK

    2006.310.413

    Skripsi ini telah dibimbing dan dinyatakan siap diujikan

    Dosen Pembimbing, Co. Dosen Pembimbing, Tanggal : 02 Februari 2010 Tanggal : 02 Februari 2010 Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA, CPMA, LIFA Soni Agus Irwandi, S.E., M.Si

  • iii

    PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA

    INFORMASI: PELUNCURAN INDEKS SRI-KEHATI

    (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-

    KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

    Disusun oleh:

    AMELIA TANGKETASIK

    2006.310.413

    Dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan Lulus Ujian Skripsi

    pada tanggal 16 Februari 2010

    Tim Penguji

    Ketua : Kautsar Riza Salman, S.E., M.Si., Ak., BKP .........................

    Sekretaris : Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA, CPMA, LIFA .........................

    Anggota : Nurul Hasanah, S.E., M.Si., Ak .........................

  • iv

    PENGESAHAN SKRIPSI

    Nama : Amelia Tangketasik

    Tempat, Tanggal Lahir : Maumere, 18 Agustus 1989

    N.I.M : 2006.310.413

    Jurusan : Akuntansi

    Program Pendidikan : Strata 1

    Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

    Judul : Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Informasi: Peluncuran Indeks SRI-KEHATI (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

    Disetujui dan diterima baik oleh:

    Dosen Pembimbing, Co. Dosen Pembimbing, Tanggal : Maret 2010 Tanggal : Maret 2010 Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA, CPMA, LIFA Soni Agus Irwandi, S.E., M.Si

    Ketua Jurusan Akuntansi, Tanggal : Maret 2010

    Dra. Gunasti Hudiwinarsih Ak., M.Si.

  • v

    MOTTO & PERSEMBAHAN

    MOTTO ....do it!

    PERSEMBAHAN

    with pleasure, I would like to give my special thanks to:

    ......my lovely Jesus Christ, The God Almighty.... praise The Lord

    With His words that always be an inspiration and supporting, that is why do not ask me:

    why am I believe in Him!

    Dont be afraid, for I am with you. Do not be dismayed, for I am your God. I will strengthen you. I will help you. I will uphold you with my victorious right hand.

    (Isaiah 41:10)

    Terima kasih bapa, terima kasih mama... Tanpa pamrih. Tanpa beban. Tanpa lelah. Hanya tulus, ikhlas dan kasih. Kalianlah yg telah menanam aku hingga aku berani berpijak pada kenyataan yg setia membimbingku. Ini persembahanku. Makasih ya pa, ma.. untuk semuanya

    Jagoan-jagoan kecilku, adek ku yang sangat aq sayang.. Semoga kakakmu ini bisa jadi dijadiin contoh ya..

    Yang bagus-bagusnya di contohin! tapi dll-nya Jangan! ()^__^() hahahaha..

    Makasih ya Ian, Andi.. Tak ada hal yang terlewatkan tanpa kalian. Buat semuaaaaaaaaa keluarga besar Tangketasik dan Sine di mana pun berada, terima kasih banyak...

    Ninda, Yasinta, Sifa: Jeng-jengku yang juga merangkap sebagai pren-pren ku, hehehe.... Kerasa gak kerasa yach Nin, Ta,, skripsi kelar juga, wisuda selamat datang, Horeeeee!! Makasih yach jeng-jeng sekalian, udah jadi sahabat setia dari semester 1. Percaya, sukses menanti jeng! Fa:: amel, ninda, yasinta nunggu undangan wisudanya loh! Semangat yah Fa buat skripsinya. Jadi inget, kalo salah satu diantara qta nghilang, mesti ditanya pacarmu mana? hihihi... Aq pasti kangen ma kalian smua

  • vi

    Buat Lya Baiq, Agus, Dian (mantan manager BV itu loh, hihi), Dian Rosalina, Jasmine, Chacha, hey..hey...kawan semua na, sodara-sodari sebangsa dan setanah air STIE Perbanas angkatan 2006,

    makasih yach, sedikit sebanyak apapun, itu semua menjadi bagian dari kelulusan ini. ^^

    Three-G:: Jo, Kiply (Refly), Nicko, Yoga, Cahaya, Eko... Yang aq kenal adalah kelengkapan ini, dan aq cuma mao bilang: makasih udah jadi temenku, jadi

    abang-abangku, pernah jadi teman-teman terdekat yang aq punya. Dan aq tau kalo kalian meskipun jahatin aq, tu sebenarnya karena kalian suayaaaang sama amel, hahahaha

    Yoga akhirnya bisa make toga, chay pun meski telat dikit karena suka nunda n ngeluyur mulu (maaf membuka aib, sengaja kok!) wisuda juga, demikian pun adanya pada pasangan paten Eko n Nicko yang dah kelar, bahkan ngelanjutin, semangat yah Ko (Eko) dan semangat yah Ko (Nicko).

    Special buat Jo dan Kiply, yang penting Harus Sukses!! :p maKAsii buat semuaaaaaaaaa na

    GBI House of Miracle

    There is always my Home. Makasih buat papi tercinta. Papi, makasih buat doa dan setiap dukungannya yah pi. Makasih juga buat pak Chris dan semua warga Home yang buat aq

    semuanya ngasih kontribusi dalam hidupku.

    SKKP, maju terus ya!!! Endang, Grace: makasih banyak buat semuanya. Udah jadi temen setia selama ini, terutama saling ngedampingin saat sidang, satu hal terindah juga boleh lulus bareng. Buat anak-anak SKKP semuanya, terus berjuang yah, lanjutkan pelayanan kita di kampus, dan cepet nyusulin kita yah. Gbu Dinda, Dina, Wewe, Ice, Lia, Ne2k tua, Lilik, Nanik, Mbak Dian,Mbak Wiwid

    Kak Wang, Kak Her, hhhmmm semuaaaanya... Muaaahh, mmuuaah buat kalian semaunya, eehh semuanya, hihihi.. Yang ada setiap saat (yah iyalah namanya juga satu kos! :p). Makasih ya selir-selir hatiku buat setiap doa, dukungan, dll-nya yang gak terlepas dari semuanya lah: aq jadi SE, rek! Hehehe Ice, Lia..GPL nyusul mbakmu yang cantik ini *_* (Ice: thanks bwt printerx) Buat kalian semua: Aq paling gak percaya yang namanyakebetulan. Qta ketemu bukan karena kebetulan, secara tidak kebetulan kita pasti bertemu lagi. I love u full

    Buat pihak-pihak dan temen-temen yang maaf tidak tersebut satu persatu disini, amel minta maaf, dan pastinya terima kasih selimpah-limpahnya.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji Tuhan untuk kasihNya yang setia, penyertaanNya yang sempurnya

    dan karuniaNya yang tak terbatas kepada penulis, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk

    Setengah Kuat Secara Informasi: Peluncuran Indeks SRI-KEHATI (Suatu Studi

    Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang

    Tercatat di Bursa Efek Indonesia).

    Skripsi ini ditulis dengan beberapa tujuan, pertama adalah untuk

    memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan strata satu jurusan

    akuntansi, kedua adalah sebagai bentuk perhatian dan kesadaran penulis terhadap

    lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan, dan yang terakhir dan terutama

    adalah bahwa skripsi ini secara khusus penulis dedikasikan kepada Indeks SRI-

    KEHATI, sebagai bentuk dukungan untuk terus mengibarkan kepeduliaannya

    terhadap lingkungan dan sosial, serta mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang

    menerapkan tata kelola perusahaan di dalamnya.

    Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan atas dukungan,

    saran dan bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Ibu Prof. Dr. Dra. Psi. Hj. Tatik Suryani, MM selaku Ketua Sekolah

    Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

    2. Ibu Dra. Gunasti Hudiwinarsih, Ak, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi

    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

  • viii

    3. Bapak Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA, CPMA, LIFA selaku Dosen

    Wali dan Dosen Pembimbing, yang telah membimbing dan memberi

    petunjuk kepada penulis hingga dapat menyelesaikan tugas akhirnya

    dengan baik.

    4. Bapak Soni Agus Irwandi, S.E., M.Si selaku Co. Dosen Pembimbing, yang

    telah membimbing dan memberi pengarahan dengan baik kepada penulis

    hingga penulis dapat meyelesaikan tugas akhirnya.

    5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas

    Surabaya, yang telah mengajar dan membagi ilmunya kepada penulis.

    6. Staf Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

    7. Seluruh Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas

    Surabaya.

    Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan-

    kekurangan yang jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengapresiasi setiap

    kritik dan saran yang membantu dan membangun demi kesempurnaan yang

    diharapkan.

    Surabaya, Maret 2010

    Penulis

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL SKRIPSI.................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN SIAP DIUJI ............................................... ii HALAMAN LULUS UJIAN SKRIPSI ...................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................... ix DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii ABSRACT .................................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .......................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 6 1.5 Sistematika Penulisan ........................................................ 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8

    2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................... 8 2.1.1 Bandi dan Jogiyanto Hartono (2000) ...................... 8 2.1.2 Emillia Nurdin dan M. Fani Cahyandito (2006) ..... 9 2.1.3 Indah Kurniawati (2006) ......................................... 10 2.1.4 Luciana Spica Almilia dan Lailul L. Sifa (2006) .... 12 2.1.5 Doddy Setiawan dan Siti Subekti (2004) ................ 13

    2.2 Landasan Teori ................................................................. 14 2.2.1 Indeks SRI-KEHATI .............................................. 14 2.2.2 Pasar Modal ............................................................ 18 2.2.3 Pasar Efisien ........................................................... 19 2.2.4 Studi Peristiwa (Event Study) ................................. 24 2.2.5 Pengaruh Kandungan Informasi pada Harga Saham 26 2.2.6 Pengaruh Kandungan Informasi pada Volume

    Perdagangan Saham ................................................ 27 2.2.7 Kecepatan Reaksi Pasar ........................................... 27 2.2.8 Beta .......................................................................... 28 2.2.9 Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Informasi: Peluncuran Indeks SRI-KEHATI .......... 30

    2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................... 31 2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................... 32

    BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 33 3.1 Rancangan Penelitian ......................................................... 33

  • x

    3.2 Batasan Penelitian .............................................................. 33 3.3 Identifikasi Variabel ........................................................... 34 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.................. 35 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........... 40 3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data ................................. 40 3.7 Teknik Analisis Data ........................................................... 41

    BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA .......................................................................................... 46 4.1 Gambaran Subyek Penelitian.............................................. 46 4.2 Analisis Data ...................................................................... 50

    4.2.1 Analisis Deskriptif .................................................... 51 4.2.1.1 Beta ............................................................... 51 4.2.1.2 Normalitas Data ............................................ 52 4.2.1.3 Variabel Penelitian ........................................ 56

    4.2.2 Pengujian Hipotesis .................................................. 62 4.2.3 Pembahasan .............................................................. 68

    BAB V PENUTUP ................................................................................... 73 5.1 Kesimpulan ......................................................................... 73 5.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................... 75 5.3 Saran .................................................................................... 77

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Halaman Tabel 4.1 : Daftar Perusahaan Sampel 47 Tabel 4.2 : Rata-rata Beta Saham Sebelum dan Sesudah Koreksi 51

    Tabel 4.3 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Untuk Abnormal Return 52 Tabel 4.4 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Untuk Cummulative Abnormal Return 53 Tabel 4.5 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Untuk Trading Volume Activity 54 Tabel 4.6 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Untuk Trading Volume Activity 55 Tabel 4.7 : Statistik Deskriptif Abnormal Return 56

    Tabel 4.8 : Statistik Deskriptif Cummulative Abnormal Return 59

    Tabel 4.9 : Statistik Deskriptif Trading Volume Activity 61

    Tabel 4.10 : Hasil Uji One-Sample T-Test Abnormal Return pada =5% 64 Tabel 4.11 : Hasil Uji One-Sample T-Test Cummulative Abnormal Return pada =5% 65 Tabel 4.12 : Hasil Uji One-Sample T-Test Trading Volume Activity pada =5% 67

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman Gambar 4.1 : Komposisi Indeks SRI-KEHATI 48

    Gambar 4.2 : Pergerakkan Average Abnormal Return 57

    Gambar 4.3 : Pergerakkan Cummulative Average Abnormal Return 59

    Gambar 4.4 : Pergerakkan Rata-rata Trading Volume Activity 61

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Data Indeks Harga Saham Gabungan Lampiran 2 : Data Harga Saham Harian Lampiran 3 : Return Pasar Harian (Rmt) Lampiran 4 : Return Sekuritas Harian (Rit) Lampiran 5 : Data Alpha dan Beta Sebelum Koreksi Lampiran 6 : Weight (Bobot) Lampiran 7 : Data Beta Koreksi Lampiran 8 : Data Abnormal Return (AR) Lampiran 9 : Data Cummulative Abnormal Return (CAR) Lampiran 10 : Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas: Abnormal Return Lampiran 11 : Abnormal Return (AR) Lampiran 12 : Cummulative Abnormal Return (CAR) Lampiran 13 : Data Saham yang Beredar Lampiran 14 : Data Saham yang Diperdagangkan Lampiran 15 : Data Trading Volume Activity (TVA) Lampiran 16 : Data Transformasi TVA Lampiran 17 : Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas: Trading Volume Activity Lampiran 18 : Trading Volume Activity

  • xiv

    HYPOTHESIS OF INFORMATONALLY SEMI-STRONG FORM MARKET EFFICIENCY: THE LAUNCHING OF

    THE SRI-KEHATI INDEX (An Empiric Study of Corporations Included in The SRI-KEHATI Index

    who are Listed in The Indonesia Stock Exchange)

    By: Amelia Tangketasik Student of Faculty Economic, Financial Accounting

    STIE Perbanas Surabaya

    ABSTRACT

    The purpose of this research is to determine the significance of the

    informationally semi-strong form of The Indonesia Capital Market: the launching of The SRI-KEHATI Index. This research is an event study with a five day window period (t-2, t-1, t0, t1, t2) and because the launch occurred on June 8th, 2009, the writer uses the data of the present year. Indonesia is a growth country which means The Indonesia Capital Market includes nonsynchronous trading which affects the beta has-been bias. The data of beta is used as a part to calculate Abnormal Return, because this analysis includes two aspects: Abnormal Return (AR) and Trading Volume Activity (TVA). Abnormal Return is tested by The Market Model (Brown and Warner, 1985) and correction of the beta bias is made using Fowler and Rorke Method (1983) with two lags and two leads.

    The writer uses 25 samples from all the corporations who were included in The SRI-KEHATI Index at the launching of that index and an Independent Sample T-Test is used as the data analysis technique. The results of this research shows that the market was unresponsive to the launching of The SRI-KEHATI Index. This is shown by the fact that there was no statistically significant in Abnormal Return and Trading Volume Activity around the date of the launching of The SRI-KEHATI Index. It can be concluded that this research is unsuccessful to prove that Indonesia Capital Market is informationally semi-strong form market efficiency.

    Keywords: sri-kehati index, efficient market, market model, fowler and rorke

    method, beta correction, abnormal return, trading volume activity.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Konsep going concern of entity menjadi sebuah tuntunan dan tuntutan bagi

    perusahaan untuk terus-menerus berjuang untuk mencapai keunggulan bersaing

    demi pemenuhan misi, tujuan, dan cita-cita perusahaan. Namun kecenderungan ini

    harus mampu berjalan berdampingan dengan sistem sosial masyarakat yang

    mengharapkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainability

    development). Solusi yang terus digencarkan dewasa ini adalah perbaikan tata

    kelola perusahaan (corporate governance). Tata kelola perusahaan yang baik

    (Good Corporate Governance) dalam implikasinya kemudian juga melahirkan

    konsep tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility),

    sehingga GCG dan CSR bukan merupakan suatu pilihan yang terpisah, melainkan

    keduanya harus berjalan beriringan untuk meningkatkan keberlanjutan operasi

    perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang seimbang. Dengan

    terpenuhinya kebutuhan masyarakat, maka keuntungan atau profit itu akan datang

    dengan sendirinya, menurut Sonny Keraf yang dikutip dari (Puspasari, 2003).

    Konsep mengenai Good Corporate Governance dan Corporate Social

    Responsibility terus berjalan dan bertumbuhkembang entah sampai kapan.

    Keberadaannya yang fleksibel dan belum mencapai titik final yang paten

    membuatnya terus menjadi pusat perhatian dan selalu menarik untuk diteliti.

    Apalagi bahwa kedua konsep ini merupakan keseluruhan hubungan perusahaan

  • 2

    2

    dengan semua stakeholdernya, maka terobosan untuk pengembangan kedua

    konsep ini tiada hentinya hingga dewasa ini.

    Terobosan terbaru sepanjang perjalanan konsep GCG dan CSR di

    Indonesia adalah diluncurkannya sebuah Indeks SRI-KEHATI. Bursa Efek

    Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) pada

    tanggal 8 Juni 2009 meluncurkan sebuah indeks saham baru yang dinamakan

    Indeks SRI-KEHATI yang berisikan saham-saham perusahaan setelah memenuhi

    kriteria dan tahapan seleksi dan dinyatakan peduli terhadap lingkungan, sosial dan

    tata kelola perusahaan. Indeks SRI-KEHATI diciptakan sebagai barometer dimana

    investor dapat menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang memiliki

    kesadaran terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.

    Berdasarkan hasil-hasil penelitian, diantaranya Belkaoui (1986) dan Patten

    (1990) dalam Nurdin dan Cahyandito (2006), dalam proses pengambilan

    keputusan investasi, investor memasukkan variabel yang berkaitan dengan

    masalah sosial dan kelestarian lingkungan. Investor lebih cenderung menanamkan

    modalnya pada perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah

    sosial dan lingkungan hidup. Hal ini didasarkan pada suatu pernyataan bahwa

    suatu perusahaan yang bervisi jauh ke depan, yang membuka dialog terbuka

    dengan stakeholdernya, akan mampu mengenali warning signals sehingga mampu

    mengenali risiko dan memanfaatkan peluang yang ada. Suatu studi dari

    Communal Credit Austria pada tahun 2003 atas 170 perusahaan yang terdaftar di

    bursa saham yang juga merupakan anggota dari WBSCD menyatakan bahwa:

    Companies that have prescribed itself with the concept of sustainable business

  • 3

    show an entirely better performance than the total market. Keunggulan

    perusahaan yang melakukan manajemen dan komunikasi atas tiga aspek

    pembangunan juga terefleksi pada Dow Jones Sustainability Index (DJSI).

    Perbandingan antara Dow Jones Global Index (DJGI) dan DJSI selama periode

    Januari 1997 dan April 2002 menunjukkan bahwa Sustainability Index secara

    signifikan mengungguli Indeks Global (Schnborn dan Steinert 2001, WBCSD

    2002, dalam Nurdin dan Cahyandito 2006).

    Oleh karena itu, informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI bagi pasar

    modal di Indonesia dipandang sebagai sebuah anomali peristiwa (event), dengan

    merujuk bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI merupakan sebuah

    informasi yang bertemakan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan, dan

    peristiwa ini pun merupakan peristiwa pertama diluncurkannya sebuah

    Sustainability Index di Indonesia, dan juga pertama Asia Tenggara. Penelitian ini

    menjelaskan sejauh mana informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI ini

    memberikan pengaruh pada investor Indonesia di sekitar tanggal peluncurannya.

    Suatu informasi dapat dikatakan mempunyai nilai guna bagi investor apabila

    informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal.

    Untuk melihat pengaruh sebuah informasi terhadap tingkat keuntungan dan

    likuiditas saham, dilakukan uji kandungan informasi. Fama (1991) dalam Arifin,

    menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi

    pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai

    suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information

    content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut

  • 4

    diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga

    sekuritas dan likuiditas (volume transaksi). Reaksi perubahan harga dapat diukur

    dengan menggunakan return atau dengan menggunakan abnormal return, dan

    untuk mengukur reaksi volume perdagangan saham digunakan indikator Trading

    Volume Activity (TVA).

    Lebih kompleks daripada sekedar pengujian kandungan informasi, studi

    peristiwa (event study) juga dapat digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk

    setengah kuat. Dan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang hanya ditinjau dari

    informasi yang dipublikasikan disebut dengan efisiensi pasar bentuk setengah

    kuat secara informasi. Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari

    pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Namun apabila

    kedua faktor tersebut diuji, maka pengujian tersebut merupakan pengujian

    efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi. Secara ringkas bahwa

    pengujian kandungan informasi belum tentu pengujian efisiensi pasar bentuk

    setengah kuat secara informasi, tetapi pengujian efisiensi pasar bentuk setengah

    kuat secara informasi telah mencakup pengujian kandungan informasi.

    Dan mengingat bahwa hampir belum adanya sebuah penelitian yang

    mampu menggambarkan secara jelas tentang karakteristik pasar modal Indonesia,

    sebab penelitian-penelitian-penelitian yang ada sebagian besar hanyalah menguji

    efisiensi pasar berdasarkan suatu jenis peristiwa dan hasil pengujiannya pun

    memberikan jawaban yang berbeda-beda di setiap peristiwanya, sehingga

    memberikan ketidak-konsistenan dalam penentuan karakteristik pasar modal

    Indonesia. Namun, sekiranya penelitian ini mampu menambah perbendaharaan

  • 5

    pengujian efisiensi pasar di peristiwa yang berbeda dan terutama sebagai

    pembuktian secara empiris apakah indeks ini telah memenuhi harapan

    pencetusnya sebagai barometer baru dalam dunia investasi, maka peristiwa

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI dengan pengamatan disekitar tanggal peluncuran

    mengantar peneliti untuk mengangkat judul: PENGUJIAN EFISIENSI

    PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA INFORMASI:

    PELUNCURAN INDEKS SRI-KEHATI.

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

    penelitian ini akan membahas masalah:

    1. Apakah pasar modal Indonesia efisien setengah kuat secara informasi:

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI, yang ditunjukkan dengan adanya

    abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran?

    2. Apakah pasar modal Indonesia efisien setengah kuat secara informasi:

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI, yang ditunjukkan dengan adanya

    volume perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran?

    1.3 Tujuan Penelitian

    1. Untuk membuktikan efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat

    secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI yang ditunjukkan

    dengan adanya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal

    peluncuran.

  • 6

    2. Untuk membuktikan efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat

    secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI yang ditunjukkan

    dengan adanya volume perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal

    peluncuran.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1. Bagi Praktisi

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan

    pengujian efisiensi pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat di

    peristiwa yang berbeda ,dan sebagai pembuktian secara empiris apakah

    telah memenuhi harapan pencetusannya sebagai sebuah barometer baru

    dalam berinvestasi sehingga dapat menjadi masukan dalam hal

    pengambilan keputusan investasi agar investor dalam menginvestasikan

    dananya juga mempertimbangkan hal-hal lain di luar keuntungan secara

    ekonomi tetapi bagaimana sehingga dana tersebut secara bijak pun mampu

    dan bermanfaat bagi lingkungan dan sosial. Juga terutama bahwa

    penelitian ini secara khusus didedikasikan sebagai bentuk publikasi serta

    dukungan terhadap Indeks SRI-KEHATI, dan secara umum bagi

    peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.

    2. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur atau sumber

    maupun rujukan untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik.

  • 7

    1.5 Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini diuraikan mengenai: latar belakang masalah,

    perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

    sistematika penulisan skripsi.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam bab ini diuraikan mengenai: ringkasan beberapa

    penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang,

    landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Dalam bab ini diuraikan mengenai metode yang digunakan

    untuk penelitian, yang meliputi: rancangan penelitian, batasan

    penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan

    pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan

    sampel, data dan metode pengumpulan data, dan teknik

    analisis data.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Dalam bab ini diuraikan mengenai: gambaran subyek

    penelitian dan analisis data yang memuat analisis dan hasil

    penelitian.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam bab ini diuraikan mengenai: kesimpulan dan saran yang

    dibuat berdasarkan hasil penelitian dan analisis data.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian Terdahulu

    Meskipun polemik tema-tema sosial dan lingkungan semakin berkembang

    di Indonesia, namun penelitian tentang pengaruhnya terhadap reaksi pasar relatif

    sedikit. Terutama bahwa Indeks SRI-KEHATI merupakan indeks pertama dan

    satu-satunya di Indonesia yang berlatar belakang tanggung jawab sosial

    perusahaan, sehingga hampir tidak ditemukan adanya penelitian terdahulu yang

    pernah menguji reaksi pasar terhadap indeks ini. Meskipun demikian, berikut ini

    merupakan beberapa penelitian terdahulu yang tetap mengacu pada hubungan

    tema sosial terhadap reaksi pasar.

    2.1.1 Bandi dan Jogiyanto Hartono (2000)

    Bandi dan Jogiyanto Hartono (2000) dalam Perilaku Reaksi Harga dan

    Volume Perdagangan Saham terhadap Pengumuman Dividen. Tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris atau pengaruh pengumuman

    dividen pada reaksi harga dan volume, dan seberapa jauh pengaruh pengumuman

    dividen yang besar pada volume tetapi kecil pada harga, dan sebaliknya. Bukti

    dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman dividen menghasilkan

    reaksi volume yang berbeda dengan reaksi harga, hal ini terlihat dari proporsi

    reaksi berbeda lebih tinggi daripada reaksi sama atas pengumuman dividen.

    Temuan penelitian ini mendukung teori tentang reaksi harga dan reaksi volume,

  • 9

    bahwa keduanya berbeda. Teori tersebut menyatakan bahwa perubahan harga

    mencerminkan kepercayaan atau pengharapan pasar secara agregat, sedangkan

    perubahan volume mencerminkan kepercayaan atau pengharapan investor

    individual.

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama-

    sama meneliti reaksi pasar yang ditunjukkan melalui reaksi harga dan volume

    perdagangan saham terhadap suatu peristiwa (event).

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian

    ini mengukur abnormal return menggunakan model pasar yang disesuaikan

    (market-adjusted model), sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan

    Market Model yang digunakan oleh Brown and Warner (1985) dalam Kurniawati

    (2006). Event pada penelitian ini adalah pengumuman dividen tahun 1994-1996

    dengan windows period 11 hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-5

    sampai dengan t5, sedangkan event pada penelitian ini adalah peluncuran Indeks

    SRI-KEHATI tahun 2009 dengan windows period lima hari pengamatan di sekitar

    tanggal event yaitu t-2 sampai dengan t2.

    2.1.2 Emillia Nurdin dan M. Fani Cahyandito (2006)

    Emillia Nurdin dan M. Fani Cahyandito (2006) dalam Pengungkapan

    Tema-Tema Sosial dan Lingkungan dalam Laporan Tahunan Perusahaan terhadap

    Reaksi Investor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

    pengaruh pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan (yang terdiri dari tema

    keterlibatan masyarakat, sumber daya manusia, lingkungan dan sumber daya fisik,

  • 10

    serta produk atau jasa) dalam laporan tahunan berpengaruh terhadap reaksi

    investor (yang terdiri dari perubahan harga saham dan volume perdagangan

    saham) bagi perusahaan yang masuk dalam kategori high profile. Hasil dari

    penelitian ini adalah ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dari

    pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan terhadap

    reaksi investor.

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama-

    sama meneliti reaksi pasar yang ditunjukkan melalui reaksi harga dan volume

    perdagangan saham terhadap suatu peristiwa (event) yang berlatar belakang tema

    sosial dan lingkungan.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian

    ini mengukur harga saham dan volume perdagangan saham penutupan (closing

    price) dengan menggunakan windows period 21 hari pengamatan di sekitar

    tanggal event yaitu t-10 sampai dengan t11, sedangkan penelitian yang sekarang

    menggunakan windows period lima hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu

    t-2 sampai dengan t2. Event pada penelitian ini adalah publikasi laporan tahunan

    oleh perusahaan yang termasuk dalam kategori high profile selama periode tahun

    2004, sedangkan event pada penelitian ini adalah peluncuran Indeks SRI-KEHATI

    tahun 2009.

    2.1.3 Indah Kurniawati (2006)

    Indah Kurniawati (2006) dalam Analisis Pengaruh Pengumuman Earning

    Terhadap Abnormal Return dan Tingkat Likuiditas Saham: Analisis Empiris pada

  • 11

    Nonsynchronous Trading. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa

    reaksi pasar terhadap pengumuman earning yang dilakukan oleh perusahaan-

    perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta yang ditunjukkan dengan adanya

    abnormal return, dan menguji tingkat likuiditas saham. Hasil dari penelitian ini

    adalah abnormal return yang diperoleh oleh para pelaku pasar khususnya para

    investor bernilai positif, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat

    likuiditas saham ditinjau dari perbedaan bid ask spread pada saat sebelum dan

    setelah pengumuman earning.

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama-

    sama meneliti reaksi pasar yang ditunjukkan melalui adanya abnormal return

    yang dihitung menggunakan Market Model yang digunakan oleh Brown and

    Warner (1985) terhadap suatu peristiwa (event). Dan sama-sama menggunakan

    beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian

    yang sekarang tidak serta merta menguji tingkat likuiditas saham. Penelitian ini

    menggunakan data harga saham dari perusahaan-perusahaan yang mengumumkan

    earning selama periode 2003 dan 2004, dengan windows period 11 hari

    pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-5 sampai dengan t5. Sedangkan

    penelitian yang sekarang menggunakan data harga dan volume perdagangan

    saham dari perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI

    yang diluncurkan tahun 2009 dengan windows period lima hari pengamatan di

    sekitar tanggal event yaitu t-2 sampai dengan t2. Dan meskipun sama-sama

    menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke, namun penelitian

  • 12

    ini menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke empat lead dan

    empat lag, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan beta koreksi dengan

    metode Fowler dan Rorke dua lead dan dua lag

    2.1.4 Luciana Spica Almilia dan Lailul L. Sifa (2006)

    Luciana Spica Almilia dan Lailul L. Sifa (2006) dalam Reaksi Pasar

    Publikasi Corporate Governance Perception Index pada Perusahaan yang

    Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

    mengetahui ada tidaknya reaksi pasar yang ditunjukkan dengan ada tidaknya

    abnormal return dan volume perdagangan yang signifikan disekitar tanggal

    pengumuman untuk perusahaan yang masuk sepuluh besar dan non sepuluh besar

    CGPI. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) pengumuman CGPI pada perusahaan

    yang masuk dan tidak masuk sepuluh besar CGPI direaksi oleh pasar yang

    ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan disekitar tanggal

    pengumuman; (2) tidak terdapat perbedaan abnormal return dan volume

    perdagangan yang signifikan pada saat pengumuman CGPI antara perusahaan

    yang masuk sepuluh besar dan non sepuluh besar CGPI.

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama-

    sama meneliti tentang reaksi pasar terhadap suatu publikasi indeks, dan reaksi

    pasar yang dimaksud ditunjukkan dengan adanya abnormal return volume

    perdagangan sebagai alat ukur reaksi pasar.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah event

    dalam penelitian ini adalah publikasi Corporate Governance Perception Index,

  • 13

    sedangkan event dalam penelitian ini adalah peluncuran Indeks SRI-KEHATI.

    Penelitian ini mengukur abnormal return menggunakan model pasar yang

    disesuaikan (market-adjusted model), sedangkan penelitian yang sekarang

    menggunakan Market Model yang digunakan oleh Brown and Warner (1985)

    dalam Kurniawati (2006). Windows period dalam penelitian ini adalah t-3 sampai

    dengan t6, sedangkan penelitian sekarang menggunakan windows period lima hari

    pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-2 sampai dengan t2.

    2.1.5 Doddy Setawan dan Siti Subekti (2004)

    Doddy Setawan dan Siti Subekti (2004) dalam Pengujian Efisiensi Pasar

    Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan: Analisis Pengumuman Dividen

    Meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efisiensi pasar bentuk

    setengah kuat secara keputusan mencakup pengujian terhadap kandungan

    informasi, kecepatan reaksi pasar dan ketepatan reaksi pasar terhadap

    pengumuman dividen. Hasil dari penelitian ini adalah pengumuman dividen

    mempunyan kandungan informasi yang berguna bagi investor tetapi mereka

    bereaksi dengan lambat, dan tidak dapat membedakan sinyal informasi yang

    bernilai ekonomis dan tidak bernilai ekonomis. Singkatnya bahwa pasar modal

    Indonesia selama krisis moneter belum efisien setengah kuat secara keputusan.

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama-

    sama menguji tentang efisiensi pasar bentuk setengah kuat melalui adanya

    abnormal return dan sama-sama menggunakan beta koreksi dengan metode

    Fowler dan Rorke.

  • 14

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian

    ini menguji tentang efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan pada

    pengumuman dividen meningkat dengan tahun 1998-2002 sebagai tahun

    penelitian dengan windows period 11 hari pengamatan di sekitar tanggal event,

    yaitu t-5 sampai dengan t5, sedangkan penelitian yang sekarang mengukur

    menguji tentang efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi pada

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI tahun 2009 dengan windows period lima hari

    pengamatan di sekitar tanggal event, yaitu t-2 sampai dengan t2. Dan meskipun

    sama-sama menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke, namun

    penelitian ini menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke empat

    lead dan empat lag, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan beta

    koreksi dengan metode Fowler dan Rorke dua lead dan dua lag. Selain itu,

    penelitian ini juga memasukkan volume perdagangan saham sebagai salah satu

    bentuk reaksi pasar.

    2.2 Landasan Teori

    Teori-teori yang mendasari dan mendukung dalam penelitian ini dijelaskan

    dalam uraian berikut ini:

    2.2.1 Indeks SRI-KEHATI

    Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI)

    merupakan yayasan yang berkompetensi dalam penggalangan dan pengelolaan

    sumber daya, yang telah berpengalaman selama 15 tahun. Hadirnya KEHATI

  • 15

    dimaksudkan untuk memperkuat aliansi strategis dalam upaya pemberdayaan

    masyarakat, advokasi kebijakan publik, pembelajaran bersama, mobilisasi

    dukungan dan partisipasi para pihak.

    Redahnya defensivitas investor dalam menanamkan dananya di pasar

    modal disebabkan oleh gejolak yang melanda kondisi pasar modal. Namun

    seiring dengan adanya respon positif dari pelaku pasar dan pasar modal itu sendiri,

    maka pasar modal telah mulai terpulihkan dari keterpurukannya. Salah satunya

    adalah bentuk kerjasama Yayasan KEHATI dengan Bursa Efek Indonesia (BEI)

    yaitu dengan meluncurkan suatu indeks yang sudah berlaku umum di negara-

    negara maju namun jenis indeks ini merupakan indeks perdana di Indonesia yang

    adalah negara berkembang, yang mengacu pada tata cara Sustainable and

    Responsible Investment (SRI) dengan nama SRI-KEHATI. Indeks SRI KEHATI

    tepatnya diluncurkan pada tanggal 8 Juni 2009.

    Indeks harga saham SRI-KEHATI dimaksudkan untuk memberikan

    tambahan pedoman investasi bagi pemodal yaitu dengan membangun suatu

    benchmark indeks harga saham baru yang secara khusus memuat kinerja harga

    saham emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha-

    usaha berkelanjutan melalui kinerja metodologi yang berdasarkan kepada

    kepedulian mengenai lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang

    baik.

    Tujuan dari Indeks SRI-KEHATI adalah:

    a. Untuk mendorong usaha-usaha berkelanjutan bagi para emiten-emiten di Bursa

    Efek Indonesia. Adanya Indeks SRI-KEHATI diharapkan perhatian investor

  • 16

    tak lagi hanya mengacu pada aspek finansial namun juga secara fundamental

    bagi perusahaan untuk tujuan investasi jangka panjang dan menengah.

    b. Menjadi acuan untuk membentuk portofolio investasi di saham-saham emiten

    memiliki penilaian baik dalam SRI-KEHATI maupun bagi investor jangka

    panjang dan menengah dalam membentuk portfolio saham emiten SRI-

    KEHATI. Indeks SRI-KEHATI ini ditargetkan akan menjadi tambahan

    pedoman bagi investor untuk berinvestasi di saham.

    c. Berpotensi untuk digunakan oleh pihak lain sebagai benchmark bagi produk-

    produk derivatif seperti ETF saham emiten SRI-KEHATI.

    Prinsip dasar Indeks SRI-KEHATI sebagai berikut:

    1. Prinsip Dasar

    SRI berusaha untuk menyediakan benchmark indeks yang memenuhi penilaian

    yang baik dalam kategori pelestarian lingkungan (environmental),

    pembangunan sosial (community), tata kelola perusahaan (corporate

    governance), prinsip ketenagakerjaan (labor practices and decent work),

    prinsip tata usaha (business behaviour) dan hak asasi manusia (human rights)

    disertai dengan data ekonomi emiten. Untuk saham, SRI-KEHATI mengacu

    pada prinsip penerapan metodologi yang relevan untuk menjadikan SRI indeks

    harga 25 saham emiten SRI yang memiliki kinerja yang baik atas 6 komponen

    di atas, juga memiliki kinerja likuiditas dan keuangan yang baik juga

    kepemilikan publik yang cukup tinggi.

  • 17

    2. Konsistesi Penerapan Metodologi

    SRI dikelola untuk memastikan penerapan metodologi yang sama seiring

    berjalannya waktu. Ini terutama terjadi jika ada pengurangan emiten lama dan

    penambahan emiten baru ke dalam SRI. Tujuannya adalah agar SRI ini tetap

    dapat mewakili kinerja saham emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia.

    3. Transparansi

    SRI dibangun dan dikelola dengan menjaga transparansi dalam mencapai

    tujuan pembentukkan indeks ini, prinsip dasar, dan metodologi kepada

    masyarakat. SRI tidak akan memberikan pendapat tentang perubahan yang

    terjadi pada indeks ini, dan juga tidak akan memberi pendapat tentang hal-hal

    yang terjadi di dalam kinerja fundamental emiten sebagai akibat perubahan

    yang signifikan atas suatu saham dalam indeks ini. Dalam hal ini Yayasan

    KEHATI menjalin kerjasama dengan independent data provider yaitu OWW-

    Consulting.

    Sebagai indeks baru, maka dilakukan tahapan pemilihan emiten, yaitu

    emiten yang dapat berpotensi untuk menjadi anggota indeks. Seleksi awal

    menggunakan kriteria sebagai berikut:

    1. Total Aset

    Total aset yang mempresentasikan ukuran dari emiten SRI yakni emiten-

    emiten yang memiliki total aset di atas Rp. 1.000.000.000.000 berdasarkan

    laporan keuangan auditan tahunan.

    2. Price Earning Ratio (PER)

    PER emiten yang termasuk dalam kriteria ini adalah PER positif.

  • 18

    3. Free Float Ratio

    Kepemilikan saham publik harus lebih besar atau sama dengan sepuluh persen.

    Dari proses seleksi awal diperoleh daftar nama emiten yang berhak untuk

    menjadi nominasi Indeks SRI-KEHATI. Selanjutnya untuk memilih 25 Emiten

    yang terbaik, dilakukan pemeringkatan lebih lanjut dengan mempertimbangkan

    aspek fundamental SRI-KEHATI yaitu: environmental, community, corporate

    governance, human rights, business behaviour, labour pratices and decent work.

    Kemudian untuk menguji keandalan kriteria tersebut, maka untuk

    mendapatkan indeks harga saham yang cukup andal, SRI-KEHATI telah diuji

    dengan menggunakan data keuangan dan transaksi sejak Januari 2007 hingga

    April 2009. Hasil pengujian back testing tersebut menyimpulkan bahwa SRI-

    KEHATI cukup mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    SRI-KEHATI akan secara berkala melakukan penyesuaian emiten yang

    layak masuk dalam kategori Indeks SRI-KEHATI, termasuk pembaruan jumlah

    saham beredar dan kejadian lain yang mempengaruhi komposisi tiap saham di

    dalam indeks ini. Pemutakhiran anggota saham dalam SRI dilakukan dua kali

    dalam setahun, yaitu setiap hari bursa pertama bulan Februari dan Agustus.

    2.2.2 Pasar modal

    Pasar modal adalah sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

    dana jangka panjang dengan cara melakukan penjualan sekuritas. Dalam

    perekonomian modern pasar modal menggambarkan denyut jantung

    perekonomian. Oleh karena itu, tidaklah mengerankan apabila pusat perhatian

  • 19

    individu selaku pelaku ekonomi adalah apa yang terjadi di bursa saham sehari-

    hari.

    Pasar modal secara umum diartikan sebagai pasar yang memperjualbelikan

    produk berupa dan yang bersifat abstrak. Sedangkan dalam bentuk konkritnya,

    produk yang diperjualbelikan di pasar modal berupa surat-surat berharga di Bursa

    Efek. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu pasar (tempat berupa gedung)

    yang dipersiapkan guna memperdagangkan saham, obligasi dan jenis surat

    berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Eduardus

    Tandelilin, 2001:28)

    Pasar modal merupakan tempat bertemunya para pembeli dan penjual

    dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan sarana

    perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual

    saham dan mengeluarkan obligasi (Jogiyanto, 2000:11)

    2.2.3 Pasar efisien

    Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver

    (1989) dalam Arifin, bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan

    informasi yang disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally

    efficient market) atau dapat juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam

    pengambilan keputusan berdasarkan analisis informasi yang tersedia yang disebut

    dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).

    Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva ditentukan

    oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga keseimbangan ini

  • 20

    mencerminkan konsensus bersama antara semua partisipan pasar tentang nilai

    aktiva tersebut berdasar informasi yang tersedia. Jika suatu informasi baru yang

    relevan masuk ke pasar yang berhubungan dengan suatu aktiva, informasi ini akan

    digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan nilai dari aktiva yang

    bersangkutan. Akibatnya adalah kemungkinan pergeseran ke harga ekuilibrium

    yang baru. Harga ekuilibrium ini akan tetap bertahan sampai suatu informasi baru

    lainnya kembali ke harga ekuilibrium yang baru. Reaksi suatu pasar terhadap

    suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal

    yang sangat penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai

    harga keseimbangan yang baru sepenuhnya, maka kondisi pasar seperti ini disebut

    dengan pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan antara teori pasar modal

    yang menjelaskan tentang keadaan ekuilibrium yang baru dengan konsep pasar

    efisien yang mencoba menjelaskan bagaimana proses memproses informasi untuk

    menuju ke posisi ekuilibrium yang baru. Inilah efisiensi pasar yang disebut

    dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market).

    Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara

    harga sekuritas dengan informasi. Fama (1970) dalam Arifin, menyajikan tiga

    macam bentuk utama dari efisiensi pasar yang dikenal sebagai hipotesis pasar

    efisien (efficient market hypothesis), berdasarkan ketiga macam bentuk infomasi

    yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan

    informasi privat sebagai berikut:

  • 21

    1. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah (Weak form)

    Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas

    tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Bentuk efisiensi

    pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk

    theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan

    masa sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa

    lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang sehingga

    investor tidak dapat mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

    2. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat (Semi-strong form)

    Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara

    penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi

    yang berada di laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang

    dipublikasikan dapat berupa:

    a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas

    dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi ini

    merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten.

    Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di

    perusahaan emiten (corporate event).

    b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas

    sejumlah perusahaan. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau

    peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas

    perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi tersebut.

  • 22

    c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas

    semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat berupa

    peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke

    semua perusahaan emiten.

    Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor

    atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang

    dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalan jangka

    waktu yang lama.

    Berdasarkan Hartono (2000) dalam Gumanti dan Utami (2002), efisiensi

    pasar bentuk setengah kuat dapat dikembangkan menjadi efisiensi pasar bentuk

    setengah kuat secara informasi dan secara keputusan. Efisiensi pasar bentuk

    setengah kuat secara informasi adalah efisiensi pasar yang menekankan pada

    informasi yang fully reflect dan information available. Sedangkan efisiensi

    pasar bentuk setengah kuat secara keputusan menekankan pada informasi yang

    fully reflect, information available serta kecanggihan investor dalam mengolah

    informasi yang tersedia. Pengujiannya efisiensi pasar bentuk setengah kuat

    mencakup pengujian kandungan informasi dan kecepatan reaksi pasar terhadap

    suatu informasi yang dipublikasikan

    3. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Kuat (Strong form)

    Pasar dikatakan dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh

    mencerminkan semua informasi yang tersedia, baik informasi publik (public

    information) maupun informasi pribadi (private information). Jadi dalam hal

    ini, bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga

  • 23

    informasi yang ada di publik yang relevan, di samping juga informasi yang

    hanya diketahui oleh beberapa pihak saja, misalnya manajemen perusahaan,

    dewan direksi dan kreditor. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada

    individual atau investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh

    keuntungan tidak normal karena mempunyan informasi privat.

    Tujuan dari Fama (1970) dalam Arifin, membedakan ke dalam tiga macam

    bentuk pasar efisien ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris

    terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk pasar ini berhubungan satu dengan yang

    lainnya. Hubungan ketiga bentuk pasar ini berupa tingkatan yang kumulatif.

    Tingkatan yang kumulatif mempunyai implikasi bahwa pasar efisien bentuk kuat

    adalah juga pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk lemah.

    Implikasi ini tidak berlaku sebaliknya bahwa pasar efisien bentuk lemah tidak

    harus berarti pasar efisien bentuk setengah kuat.

    Sedangkan pengujian efisiensi pasar dibagi menjadi tiga kategori yang

    dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi pasarnya sebagai berikut:

    1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak form tests), yaitu seberapa kuat

    informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan.

    2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi strong-form tests), yaitu

    seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan.

    3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong form tests), yaitu untuk menjawab

    pertanyaan apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi

    di harga sekuritas.

  • 24

    2.2.4 Studi peristiwa (event study)

    Dalam artikel berikutnya, Fama (1991) dalam Arifin, mengusulkan untuk

    merubah nama ketiga macam kategori pengujian bentuk efisiensi pasar tersebut.

    Nama-nama pengujian yang diusulkan adalah sebagai berikut:

    1. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk lemah diganti menjadi pengujian-

    pengujian terhadap return pendugaan (tests for return predictability).

    2. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat dirubah menjadi

    studi-studi peristiwa (event studies).

    3. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk kuat diusulkan menjadi pengujian-

    pengujian terhadap informasi privat (tests for private information).

    Fama (1991) dalam Arifin, menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan

    studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang

    informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika pengumuman

    mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan

    bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar

    ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas dan likuiditas (volume

    transaksi). Reaksi perubahan harga dapat diukur dengan menggunakan return atau

    dengan menggunakan abnormal return, dan untuk mengukur reaksi volume

    perdagangan saham digunakan indikator Trading Volume Activity (TVA).

    Sedangkan menurut Jogiyanto (2003:410), studi peristiwa (event study)

    merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event)

    yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat

    digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat

  • 25

    juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pasar

    dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh

    mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang

    berada dalam laporan-laporan keuangan perusahaan emiten.

    Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari

    suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan

    pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman. Reaksi pasar ditunjukkan dengan

    adanya perubahan harga yang diukur dengan abnormal return. Jika digunakan

    abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang

    mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada

    pasar. Sebaliknya, yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal

    return kepada pasar.

    Reaksi pasar juga ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan

    saham yang diukur dengan Trading Volume Activity (TVA). Dengan

    menggunakan volume perdagangan saham, maka dapat dikatakan bahwa suatu

    pengumuman yang mengandung informasi mengakibatkan tingkat permintaan

    saham akan lebih tinggi daripada tingkat penawaran saham sehingga volume

    perdagangan saham mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika pengumuman tidak

    mengandung informasi maka tingkat permintaan saham akan lebih rendah

    dibandingkan tingkat penawaran saham sehingga volume perdagangan saham

    mengalami penurunan.

    Dalam Sulistyanto (2003), ada tiga faktor yang mempengaruhi kandungan

    informasi pada saat terjadinya pengumuman, yaitu (1) ekspektasi pasar terhadap

  • 26

    kandungan informasi pada saat terjadinya pengumuman; (2) implikasi

    pengumuman terhadap distribusi return saham pada masa depan (3) kredibilitas

    sumber informasi. Dengan adanya informasi akan menyebabkan fluktuasi harga

    saham yang dipergunakan investor untuk memperoleh keuntungan dari selisih

    antara harga jual dan harga beli saham.

    2.2.5 Pengaruh kandungan informasi pada harga saham

    Pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang harga sahamnya

    merefleksikan informasi yang ada di pasar dan dapat menyesuaikan dengan cepat

    terhadap informasi baru.

    Jogiyanto (1998) dalam Bandi dan Jogiyanto (2000) mengatakan bahwa

    Untuk pengujian efisiensi pasar secara informasi melibatkan dua faktor, yaitu

    return abnormal dan kecepatan reaksi. Peluncuran Indeks SRI-KEHATI

    dikatakan mengadung informasi, jika informasi tersebut menimbulkan reaksi

    pasar setelah peluncuran indeks tersebut diterima oleh pasar. Dengan kata lain

    terdapat abnormal return yang diterima oleh pasar, sebaliknya jika peluncuran

    Indeks SRI-KEHATI tidak memiliki kandungan informasi maka tidak ada

    abnormal return pada pasar disekitar tanggal peluncuran.

    Abnormal return diuji dengan menggunakan Market Model yang

    digunakan oleh Brown and Warner (1985) dalam Kurniawati (2006), yakni model

    ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary

    Least Square).

  • 27

    2.2.6 Pengaruh kandungan informasi pada volume perdagangan saham

    Kandungan informasi dari suatu peristiwa (event) tidak hanya berpengaruh

    pada harga tapi juga pada volume perdagangan saham. Beaver (1968) dalam

    Bandi dan Jogiyanto (2000:204) menyatakan bahwa suatu laporan yang

    diumumkan (event) memiliki kandungan informasi, apabila jumlah lembar saham

    yang diperdagangkan menjadi lebih besar ketika earnings diumumkan daripada

    saat waktu lain selama tahun tersebut. Berdasarkan intuisi Beaver tersebut Bandi

    dan Jogiyanto (2000:204) berpendapat bahwa secara logis bisa disebutkan adanya

    kandungan informasi juga, apabila terjadi perubahan jumlah lembar saham yang

    diperdagangkan suatu event terjadi. Bamber dan Cheon (1985) menyatakan bahwa

    dalam investasi di pasar modal, volume perdagangan saham merupakan tindakan

    atau perdagangan investor individual. Peningkatan atau penurunan volume

    perdagangan saham merupakan minat investor terhadap saham perusahaan yang

    bersangkutan. Jadi volume merefleksikan perubahan dalam pengharapan investor

    individual. Sedangkan menurut Ambar dan Bambang (1992:242), volume

    perdagangan saham menunjukkan jumlah emiten yang ditransaksikan dengan

    tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli selama periode

    transaksi. Kegiatan perdagangan saham pada penelitian ini diukur dengan

    menggunakan Trading Volume Activity (TVA).

    2.2.7 Kecepatan reaksi pasar

    Salah satu aspek yang dinilai untuk menguji efisiensi pasar bentuk

    setengah kuat secara informasi adalah kecepatan reaksi pasar terhadap sebuah

  • 28

    informasi. Ide dari pandangan ini adalah bahwa sekali informasi tersebut menjadi

    informasi publik (umum), artinya tersebar di pasar, maka semua investor akan

    bereaksi dengan cepat dan mendorong harga naik untuk mencerminkan semua

    informasi publik yang ada. Pada pasar efisien bentuk setengah kuat, banyak

    investor berpikir bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan

    pengamatan secara seksama terhadap informasi publik yang tersedia di pasar.

    Apabila investor mampu menggunakan informasi peluncuran Indeks SRI-

    KEHATI untuk mengambil keputusan investasi dengan segera, dan dapat

    menikmati abnormal return positif untuk waktu yang cukup panjang, artinya

    bahwa pasar modal di Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia telah efisien setengah

    kuat secara informasi.

    2.2. 8 Beta

    Beta adalah suatu pengukur risiko yang sistematis dari suatu saham atau

    suatu portofolio secara relatif terhadap risiko pasar, atau dapat juga dikatakan beta

    merupakan pengukur volatilitas return suatu saham atau suatu portofolio terhadap

    return pasar. Sebagai pengukur risiko yang sistematis dan relatif terhadap pasar,

    maka beta masih mengandung bias, terlebih bagi pasar modal yang

    perdagangannya tidak sinkron. Perdagangan yang tidak sinkron ini terjadi pada

    pasar yang perdagangannya jarang terjadi atau lebih populer dengan pasar yang

    tipis (thin market). Menurut Hartono (1999) dalam Kurniawati (2006),

    perdagangan pasar modal Indonesia masih tipis, karena pasar yang tipis ini

    merupakan ciri dari pasar modal yang sedang berkembang, seperti Indonesia, dan

  • 29

    bukti empiris menunjukkan bahwa beta saham BEI adalah bias. Beta yang bias

    disebabkan karena terjadinya perdagangan yang tidak sinkron (non-synchronous

    trading).

    Menurut Ariff dan Johnson (1990) dalam Kurniawati (2006), terjadinya

    permasalahan non-synchronous trading dalam pengestimasian beta disebabkan

    karena indeks pasar pada periode -t disusun dari harga penutupan (closing price)

    saham yang tidak sama dengan periode t tersebut, sehingga semakin besar

    tingkat ketipisan pasar maka tingkat bias beta yang muncul juga semakin tinggi.

    Beta yang bias tersebut dapat mengurangi keakuratan hasil expected return

    yang diharapkan dari suatu investasi, sehingga investor perlu melakukan estimasi

    ukuran beta yang tidak bias. Permasalahan mengenai ketidakakuratan terhadap

    hasil estimasi ini mendorong peneliti untuk mengurangi bias yang terjadi tersebut.

    Hartono dan Surianto (1998) dalam Kurniawati (2006), menunjukkan bahwa

    apabila distribusi data dinormalkan terlebih dahulu, maka periode koreksi beta

    yang bias dapat dipercepat, dan metode koreksi yang paling tepat untuk pasar

    modal Indonesia adalah metode Fowler dan Rorke (1983), yang mana dalam

    metode ini digunakan bobot untuk pemberian standar nilai yang berimbang karena

    faktor rentang lead atau lag yang ditetapkan. Keunggulan dari metode Fowler dan

    Rorke ini adalah bahwa beta yang dihasilkan jika dihadapkan pada lead maupun

    lag time yang semakin sedikit akan mampu menghasilkan hasil yang sesuai

    dengan fluktuasi return pasar saham gabungan. Namun jika digunakan untuk

    menghitung lead maupun lag time yang semakin panjang justru akan

    menampilkan hasil yang bias karena semakin panjang waktu, maka pembagi

  • 30

    untuk pemberian bobot semakin rendah, padahal nilai beta selalu dikaitkan

    dengan return saham gabungan pada periode yang sama. Sehingga dalam

    penelitian ini menggunakan metode Fowler dan Rorke dengan dua lead dan dua

    lag, untuk memperoleh beta yang mendekati nilai sebenarnya.

    2.2.9 Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran

    Indeks SRI-KEHATI

    Berdasarkan kriteria, tahapan seleksi, prinsip hingga tujuan Indeks SRI-

    KEHATI yang semuanya berlatarbelakangkan Good Corporate Governance dan

    Corporate Social Responsibility yang memenuhi semua aspek kebutuhan masing-

    masing stakeholdernya, maka dapat diduga bahwa 25 perusahaan yang berhasil

    tercatat dalam Indeks SRI-KEHATI memiliki nilai tambah yang tinggi bagi

    perusahaannya dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak tercatat

    dalam Indeks SRI-KEHATI. Dan apalagi bahwa Indeks ini merupakan indeks

    pertama di Asia Tenggara dan indeks kedua di Asia yang mengusung tema sosial

    dan lingkungan. Informasi mengenai peluncuran Indeks SRI-KEHATI oleh Bursa

    Efek Indonesia pada tanggal 8 Juni 2009 bisa kita duga menimbulkan reaksi di

    dalam pasar modal Indonesia. Reaksi tersebut diuji melalui tahapan pengujian

    kandungan informasi dan kecepatan reaksi pasar, yang tidak hanya ditunjukkan

    dengan adanya abnormal return, tetapi juga didukung dari adanya aktivitas

    perdagangan yang tercermin dari volume perdagangan yang signifikan pada

    saham-saham perusahaan yang bersangkutan. Kedua pengujian tersebut yaitu

    pengujian kandungan informasi dan pengujian kecepatan reaksi adalah untuk

  • 31

    memenuhi tahapan pengujian dalam membuktikan efisiensi pasar modal Indonesia

    bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks-SRI KEHATI.

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Hubungan variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini

    berdasarkan penelitian terdahulu dan landasan teori dapat ditampilkan

    sebagaimana pada gambar berikut:

    Gambar 2.1

    KERANGKA PEMIKIRAN

    Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, tergambarkan bahwa penelitian

    ini akan menguji secara empiris efisiensi pasar modal Indonesia bentuk setengah

    kuat secara informasi, yang didasarkan pada sebuah peristiwa (event): peluncuran

    Indeks SRI-KEHATI, yang apabila peristiwa tersebut adalah informatif dan

    mempengaruhi pengambilan keputusan investor yang selanjutnya akan tercermin

    Pasar Modal Indonesia

    Trading Volume Activity Abnormal return

    Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Informasi

    Peluncuran Indeks SRI-KEHATI

  • 32

    dalam reaksi investor berupa adanya keuntungan tidak normal (Abnormal Return)

    dan likuiditas (Trading Volume Activity) yang signifikan di sekitar tanggal

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI.

    2.4 Hipotesis Penelitian

    Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

    H1 : Informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direaksi oleh pasar, yang

    ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan di sekitar

    tanggal peluncuran.

    H2 : Informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direaksi oleh pasar, yang

    ditunjukkan dengan adanya volume perdagangan yang signifikan di sekitar

    tanggal peluncuran.

  • 33

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Rancangan Penelitian

    Penelitian yang dilakukan ini apabila ditinjau dari jenis penelitian adalah:

    1. Ditinjau dari tujuan penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian deduktif, yaitu penelitian yang

    bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validasi teori pada keadaan

    tertentu. Hasil pengujian data digunakan sebagai dasar untuk kesimpulan

    penelitian, yaitu mendukung atau menolak hipotesis yang dikembangkan

    dari telaah hipotesis.

    2. Ditinjau dari permasalahan penelitian

    Penelitian ini termasuk penelitian event study di mana variabel-variabel

    yang akan diteliti sudah jelas.

    3. Ditinjau dari jenis data yang diteliti

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian arsip (archival research)

    dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

    3.2 Batasan Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penulisan yaitu:

    1. Penelitian ini dilakukan hanya untuk menguji efisiensi pasar bentuk

    setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI di Bursa

    Efek Indonesia periode 2009.

  • 34

    2. Sampel penelitian hanya terbatas pada 25 perusahan yang sahamnya

    termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI pada tanggal 8 Juni

    2009.

    3. Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi:

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI dengan melihat reaksi pasar yang

    ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang diukur menggunakan

    Market Model yang digunakan oleh Brown dan Warner (1985) dalam

    Kurniawati (2006), dan volume perdagangan saham yang diukur dengan

    menggunakan Trading Volume Activity.

    4. Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi:

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI diamati hanya disekitar tanggal

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI dengan menggunakan windows period

    adalah t-2 sampai dengan t2.

    3.3 Identifikasi Variabel

    Variabel penelitian merupakan titik perhatian dalam penelitian dan pada

    dasarnya berfungsi untuk membatasi lingkup study dalam sebuah penelitian.

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Abnormal Return, dan

    Volume Perdagangan Saham (Trading Volume Activity).

  • 35

    3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

    Penelitian ini merupakan event study dengan windows period lima hari

    perdagangan yaitu pengujian berdasarkan pengukuran return dan akumulasi

    volume perdagangan dua hari sebelum tanggal peluncuran Indeks SRI-KEHATI

    (t-2), pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI (t0) dan dua hari setelah tanggal

    peluncuran Indeks SRI-KEHATI (t2). Pemilihan windows period lima hari ini

    disesuaikan dengan kondisi pasar modal di Indonesia yang tergolong pasar tipis

    (thin market) yang disebabkan negara Indonesia merupakan negara yang sedang

    berkembang, dan regulasi lainnya yaitu wajibnya mempublikasikan suatu event

    paling lambat adalah dua hari sejak event date. Selain regulasi-regulasi tersebut,

    pemilihan windows period lima hari ini adalah untuk menghindari Confounded

    effect. Jika menggunakan windows period lebih dari lima hari maka ada unsur-

    unsur lain seperti pengumuman ataupun corporate action lainnya yang

    mempengaruhi hasil penelitian ini, sebaliknya jika menggunakan windows period

    kurang dari kurang lima hari maka ada kemungkinan belum ada pengaruhnya.

    a. Abnormal Return

    Abnormal Return adalah selisih antara return sesungguhnya (actual

    return) dikurangi return yang diharapkan (expected return). Abnormal return

    digunakan untuk melihat harga saham pada event window untuk masing-

    masing hari disekitar tanggal peristiwa. Model pengujian yang digunakan

    dalam pengujian ini adalah Market Model yang digunakan oleh Brown dan

  • 36

    Warner (1985) dalam Kurniawati (2006), yakni model ekspektasi dapat

    dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square).

    Tahapan pengukuran Abnormal return sebagai berikut:

    1. Menghitung return saham harian individual:

    1

    1 )(

    =

    it

    itit

    PPPRit .......................................................................................(1)

    Keterangan:

    Rit = Actual return saham sekuritas i pada periode peristiwa t

    Pit = Harga saham i pada periode t

    Pit 1 = Harga saham i pada periode t-1

    2. Menghitung return pasar harian:

    1

    1)(

    =

    t

    tt

    IHSGIHSGIHSGRmt .......................................................................(2)

    Keterangan:

    Rmt = Return pasar pada periode t

    IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t

    IHSGt 1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t-1

    Pit = Harga saham i pada periode t

    Metode koreksi Beta Fowler dan Rorke (1983) dengan periode dua lead

    dan dua lag dalam Kurniawati (2006):

    3. Mengestimasi alpha dan beta dengan mengoperasikan persamaan regresi

    berganda seperti berikut:

    Rit = i + -2 Rmt-2 + -1 Rmt-1 + 0 Rmt + 1 Rmt+1 + 2 Rmt+2 + it .................(3)

  • 37

    4. Setelah melalui persamaan tersebut, maka dioperasikan persamaan regresi

    berganda untuk mendapatkan korelasi serial return indeks pasar dengan

    return indeks pasar periode sebelumnya sebagai berikut:

    Rmt = i + 1 Rmt-1 + 2 Rmt-2 + it ...............................................................(4)

    5. Hitung nilai bobot (W) yang digunakan. Nilai bobot ini ditetapkan

    berdasarkan nilai korelasi data, digunakan untuk pemberian standar nilai

    yang berimbang karena faktor rentang lead atau lag yang ditetapkan.

    Pemberian bobot ini dengan menggunakan rumus:

    21

    21

    .2.21.211

    ++++=W .................................................................................(5)

    21

    21

    .2.2112

    ++++=W .................................................................................(6)

    6. Besarnya beta koreksi sekuritas ke-i yang merupakan penjumlahan

    koefisien regresi berganda dengan bobot, dapat dihitung dengan rumus

    sebagai berikut:

    i = W2. i-2 + W1. i-1 + i0 + W1. i1 + W2. i2 .........................................(7)

    Keterangan:

    Rit = Actual return saham sekuritas i pada periode peristiwa t

    Rmt = Return pasar pada periode t

    i = Alpha, merupakan konstanta return dari saham i

    i-2...2 = Beta yang dihitung berdasarkan persamaan regresi berganda:

    Rit = i + -2 Rmt-2 + -1 Rmt-1 + 0 Rmt + 1 Rmt+1 + 2 Rmt+2 + it

    = Koefisien serial return

  • 38

    it = Kesalahan residu saham i pada periode t

    W = Nilai bobot

    i = Beta sekuritas ke-i yang telah dikoreksi

    Setelah mendapatkan nilai alpha dan beta koreksi melalui tahapan di atas,

    maka pengukuran Abnormal Return dapat dilanjutkan:

    7. Menghitung expected return:

    E (Rit) = i + i Rmt......................................................................................(8)

    Keterangan:

    E (Rit) = Expected Return dari sekuritas i

    i = Alpha, merupakan konstanta return dari saham i

    i = Beta sekuritas ke-i yang telah dikoreksi

    Rmt = Return pasar pada periode t

    8. Mengukur abnormal return dengan persamaan:

    ARit = Rit - E (Rit).....................................................................................(9)

    Keterangan:

    ARit = Abnormal return dari saham i pada periode t

    Rit = Actual return saham sekuritas i pada periode peristiwa t

    E (Rit) = Expected Return dari sekuritas i

    9. Menghitung average abnormal return dengan persamaan:

    = ARitkAARt 1 ...................................................................................(10)

  • 39

    Keterangan:

    AARt = Average abnormal return dari saham pada periode t

    ARit = Abnormal return dari saham i pada periode t

    k = Jumlah sekuritas

    10. Menghitung CAAR selama event period:

    CARitk

    CAARtt

    t==

    =2

    2

    1 .............................................................................(11)

    Keterangan:

    CAARt = Cumulative average abnormal return dari saham pada

    periode t

    AARt = Average abnormal return dari saham pada periode t

    k = Jumlah sekuritas

    b. Volume Perdagangan Saham

    Volume perdagangan saham diukur berdasarkan volume perdagangan

    saham harian menggunakan Trading Volume Activity (TVA) selama event

    period t-2 sampai dengan t2.

    1. Menghitung TVA selama event period:

    ..............(12)

    2. Menghitung rata-rata TVA selama event period:

    n

    TVAitTVAitX

    n

    i== 1 ...............................................................................(13)

  • 40

    Keterangan:

    TVAit = Aktivitas volume perdagangan saham pada periode t

    X TVAit = Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham pada

    periode t

    n = Jumlah sampel

    3.5 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

    yang sahamnya termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia, yaitu 25 perusahaan yang telah diseleksi dan memenuhi seluruh

    kriteria dan syarat-syarat yang ditentukan oleh Yayasan KEHATI dan Bursa Efek

    Indonesia.

    3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data

    Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Data-data sekunder

    yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain:

    a. Daftar 25 perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang tercatat

    di Bursa Efek Indonesia pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI.

    b. Data harga saham untuk menghitung return perusahaan dan return pasar

    diperoleh dari www.finance.yahoo.com

    c. Data jumlah lembar saham yang diperdagangkan yang diperoleh dari

    www.finance.yahoo.com, dan jumlah lembar saham yang beredar diperoleh

  • 41

    dalam Laporan Kuartal Dua Tahun 2009 yang tersedia di situs Bursa Efek

    Indonesia (www.idx.co.id).

    Metode pengumpulan data yang digunakan berdasarkan teknik

    dokumenter yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    mencatat data dari laporan-laporan, catatan, dan arsip-arsip yang ada di beberapa

    sumber seperti Bursa Efek Indonesia, Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya,

    internet, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan data yang dibutuhkan.

    3.7 Teknik Analisis Data

    Adapun tahap-tahap sebelum analisis data dalam penelitian ini adalah:

    1. Identifikasi tanggal peluncuran Indeks SRI-KEHATI adalah tanggal 8 Juni

    2009 sebagai hari ke nol (t0).

    2. Menentukan event window pengukuran reaksi pasar dari peluncuran Indeks

    SRI-KEHATI. Windows period yang digunakan adalah t-2 (4 dan 5 Juni

    2009) sampai dengan t2 (9 sampai 10 Juni 2009).

    3. Menghitung return saham harian individual dari masing-masing saham

    perusahaan sampel pada periode t selama periode uji dengan menggunakan

    persamaan (1).

    4. Menghitung return pasar harian dari masing-masing saham perusahaan

    sampel pada periode t selama periode uji dengan menggunakan persamaan (2).

    5. Mengestimasi alpha dan beta dengan metode koreksi Flower dan Rorke dua

    lead dan dua lag, dengan mengoperasikan persamaan regresi berganda

    berdasarkan rumusan statistik (3).

  • 42

    6. Mencari korelasi serial return indeks pasar dengan return indeks pasar

    periode sebelumnya, dengan mengoperasikan persamaan regresi berganda

    berdasarkan rumusan statistik (4).

    7. Menghitung nilai bobot dengan menggunakan persamaan (5) dan (6).

    8. Menghitung besarnya beta koreksi selama periode uji dengan menggunakan

    persamaan (7).

    9. Menghitung expected return dari masing-masing saham perusahaan sampel

    pada periode t selama periode uji dengan menggunakan persamaan (8).

    10. Menghitung abnormal return dari masing-masing saham perusahaan sampel

    pada periode t selama periode uji dengan menggunakan persamaan (9).

    11. Menghitung average abnormal return dari masing-masing saham perusahaan

    sampel pada periode t selama periode uji dengan menggunakan persamaan

    (10).

    12. Menghitung cummulative average abnormal return selama event period dari

    masing-masing saham perusahaan sampel pada periode t selama periode uji

    dengan menggunakan persamaan (11).

    13. Menghitung trading volume activity dengan persamaan (12).

    14. Menghitung rata-rata trading volume activity dengan persamaan (13).

    15. Melakukan Uji Asumsi Klasik, yaitu Uji Normalitas Data.

    Uji Normalitas data digunakan untuk menguji apakah data residual

    telah memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji T

    dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

  • 43

    Sehingga jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

    untuk jumlah sampel kecil.

    Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data residual berdistribusi

    normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik, dan yang

    dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik, Uji

    Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat

    hipotesis untuk data residual:

    Data abnormal return:

    H0 : Data abnormal return berdistribusi normal

    H1 : Data abnormal return tidak berdistribusi normal

    Data trading volume activity:

    H0 : Data trading volume activity berdistribusi normal

    H1 : Data trading volume activity tidak berdistribusi normal

    Kriteria pengujian:

    H0 ditolak atau H1, H2 diterima jika : probabilitas < 0,05

    H0 diterima atau H1, H2 ditolak jika : probabilitas > 0,05

    Apabila hasil pengujian menujukkan hasil tidak signifikan, sehingga H0

    ditolak, maka data dikategorikan tidak terdistribusi normal. Data yang

    tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar menjadi

    normal.

  • 44

    16. Melakukan pengujian hipotesis secara statistik

    Dalam analisis hipotesis uji statistik yang akan digunakan adalah one sample

    t-test yang tersedia dalam program SPSS. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2,

    yaitu:

    a. Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Hi)

    Abnormal Return

    H0: = 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak

    direaksi oleh pasar, yang ditunjukkan dengan tidak adanya

    abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

    H1: 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direaksi

    oleh pasar, yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return

    yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

    Trading Volume Activity

    H0: = 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak

    direaksi oleh pasar, yang ditunjukkan dengan tidak adanya

    volume perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal

    peluncuran.

    H2: 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direaksi

    oleh pasar, yang ditunjukkan dengan adanya volume

    perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

    b. Menentukan tingkat signifikansi () sebesar lima persen.

  • 45

    c. Menentukan kriteria pengujian

    H0 ditolak atau H1, H2 diterima jika : probabilitas < 0,05

    H0 diterima atau H1, H2 ditolak jika : probabilitas > 0,05

    d. Menarik kesimpulan

    Jika H0 ditolak maka H1 dan H2 diterima artinya informasi peluncuran

    Indeks SRI-KEHATI direaksi oleh pasar, yang ditunjukkan dengan adanya

    abnormal return dan volume perdagangan yang signifikan di sekitar

    tanggal peluncuran.

    e. Pembahasan dari kesimpulan yang telah diperoleh

    Dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dengan teori

    yang mendasari penelitian ini dan penelitian terdahulu.

  • 46

    BAB IV

    GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

    4.1 Gambaran Subyek Penelitian

    Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan yang tercatat di Pasar

    Modal Indonesia atau yang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya di

    Indonesia terdapat dua Bursa Efek yaitu PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa

    Efek Surabaya, namun seiring dengan perkembangan pasar dan untuk lebih

    meningkatkan efisiensi serta daya saing di kawasan regional, maka efektif tanggal

    3 Desember 2007 secara resmi PT Bursa Efek Jakarta digabung dengan PT Bursa

    Efek Surabaya dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia. Keputusan

    ini dan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani dan mengembangkan

    Bursa Efek Indonesia dengan pendekatan yang lebih profesional ternyata berbuah

    sebuah kesuksesan, aktivitas transaksi dan kebutuhan untuk memberikan

    informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai pengembangan bursa

    juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah

    Indeks Harga Saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Hingga

    sekarang ini Bursa Efek Indonesia memiliki sembilan macam Indeks yang secara

    terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik, sebagai

    salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal. Sembilan

    indeks harga saham tersebut antara lain: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),

    Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Kompas100,

    Indekx Papan Utama, Indeks Papan Pengembangan, Indeks Individual, serta yang

  • 47

    terakhir adalah Indeks SRI-KEHATI. Secara lebih rinci, penelitian ini

    menggunakan basis perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-

    KEHATI tepat pada saat pertama kali Indeks ini diluncurkan pada tanggal 8 Juni

    2009 dan berisikan 25 perusahaan berikut ini:

    Tabel 4.1 DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL

    No Kode Nama Perusahaan Industri

    1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk Agriculture, Forestry and Fishing 2 AKRA PT AKR Corporindo Tbk Chemical and Allied Products 3 ANTM PT Aneka Tambang Tbk Mining and Mining Services

    4 ASII PT Astra International Tbk Automotive and Allied Products 5 BBCA PT Bank Central Asia Tbk Banking

    6 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Banking

    7 BDMN PT Bank Danamon Indonesia Tbk Banking 8 BLTA PT Berlian Laju Tanker Tbk Transportation Services 9 BMRI PT Bank Mandiri Persero Tbk Banking 10 BMTR PT Global Mediacom Tbk Trade, Services & Investment 11 BNGA PT Bank CIMB Niaga Tbk Banking 12 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk Food and Beverages

    13 INTP PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk Cement

    14 ISAT PT Indosat Tbk Telecommunication 15 KLBF PT Kalbe Farma Tbk Pharmaceuticals 16 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk Real Estate and Property 17 MEDC PT Medco Energi International Tbk Mining and Mining Services

    18 PGAS PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Mining and Mining Services

    19 PNBN PT Bank Pan Indonesia Tbk Banking

    20 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Mining and Mining Services

    21 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk Cement 22 TINS PT Timah Tbk Mining and Mining Services 23 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Telecommunication

    24 UNTR PT United Tractors Tbk Automotive and Allied Products 25 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk Consumer Goods

    Sumber: www.idx.co.id

  • 48

    Untuk lebih merinci mengenai informasi data perusahaan sampel pada

    tabel 4.1, maka berikut ini adalah diagram komposisi Indeks SRI-KEHATI pada

    saat peluncuran.

    Gambar 4.1

    KOMPOSISI INDEKS SRI-KEHATI

    Sumber: Tabel 4.1

    Berdasarkan gambar 4.1,