lia amelia stts.docx
-
Upload
handini-rahmi-dewi -
Category
Documents
-
view
14 -
download
5
Embed Size (px)
Transcript of lia amelia stts.docx

1
STATUS KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
STATUS PASIEN
Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
Nomor Rekam Medis :
Kedatangan Ke : 1
DATA ADMINISTRASI
Tanggal 21 Oktober 2015 Diisi oleh : Handini Rahmi Dewi NIM: 1061050128
Pasien Keterangan
Nama Lia Amelia
Umur 32 tahun
Alamat Jl. Masjid Al-Wustho No. 5a
Rt 09/07 Kel. Pondok Bambu
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan D3
Status Perkawinan Sudah menikah
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Alergi obat Disangkal
Sistem pembayaran Pribadi
Data pelayanan

2
Anamnesis ( dilakukan secara auto anamnesis )
A. Keluhan Utama
Batuk lama
B. Keluhan Tambahan
Berat badan menurun drastis, keringat malam
C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien dating dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Batuk yang
dirasakan terus menerus, semakin lama semakin terasa berat, batuk berdahak dengan
dahak berwarna bening tanpa disertai adanya darah. Menurut pasien, keluhan ini
muncul secara tiba-tiba, namun memang adik pasien memiliki keluhan serupa dengan
pasien. Pasien belum pernah ke dokter namun sudah mencoba minum obat batuk yang
dibelinya di warung namun tidak membaik. Keluhan semakin lama dirasakan semakin
berat saat pasien merasa berat badannya menurun drastis dari 47 ke 42 dalam satu
bulan, nafsu makan pasien juga mengalami penurunan. Pasien juga mengeluhkan
timbul keringat pada malam hari sampai baju pasien basah. Pasien juga sering merasa
demam namun tidak sempat mengukur suhu menggunakan thermometer. Pasien
menyangkal adanya riwayat alergi. Pasien mengatakan sudah pernah di imunisasi
BCG waktu bayi.
D. Riwayat penyakit dahulu
Keluhan ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien sebelumnya tidak
pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit tertentu.
E. Riwayat penyakit keluarga
Adik pasien mengalami keluhan yang sama dengan pasien, adik pasien
dinyatakan terkena TBC dan sudah melakukan pengobatan dan setelah 6 bulan
dinyatan sembuh namun tak berapa lama adik pasien tersebut dating berobat kembali
dan dinyatakan TBC nya kambuh kemudian mendapat pengobatan di RS
Persahabatan setelah menjalani pengobatan adik pasien mengalami komplikasi lain
gangguan saluran pencernaan sehingga adik pasien meninggal pada bulan Juli 2015.

3
Pasien sangat dekat dengan adiknya sering berkontak langsung dan tinggal satu
rumah.
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi,
kencing manis maupun kanker. Saat ini pasien tinggal bersama dengan Ibu, Ayah,
Suami, Anak dan Adik pasien.
GENOGRAM
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Menikah
: Meninggal
F. Riwayat perilaku dan kebiasaan pribadi dan lingkungan

4
Pasien menyangkal adanya riwayat merokok maupun minum minuman
alcohol. Pasien tidak terlalu banyak makan, memang dari dulu agak sulit untuk
makan. Pasien merasa tidurnya cukup karena terbantu dari tidur siang, tidur malam
pasien terbangun-bangun karena pasien memiliki bayi. Pasien sering merasa stress
jika mengingat adiknya yang sudah meninggal. Pasien jarang berolahraga.
G. Riwayat sosial ekonomi
Pasien tinggal bersama dengan Ibu, Ayah, Suami, Anak dan Adiknya. Suami
pasien bekerja sebagai wiraswasta. Ayah pasien sendiri sudah tidak bekerja,
sedangkan Adik pasien karyawan swasta. Saat ini pasien memenuhi kebutuhan sehari-
harinya dari suaminya.
Rumah yang ditempati oleh pasien merupakan rumah milik pasien sendiri.
Rumah pasien memiliki pencahayaan sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang
baik. Setiap kamar menggunakan AC, lantai rumah pasien keseluruhan terbuat dari
keramik. Sumber air yang digunakan adalah air dari PAM.
Hubungan pasien dengan keluarga harmonis dan baik, begitu juga dengan
tetangga rumah pasien.
DATA ANGGOTA KELUARGA YANG TINGGAL SERUMAH
No Nama Umur StatusJenis
kelamin
Pendidikan
TerakhirPekerjaan
Riwayat
Penyakit
1. Ahmad 63tahun Ayah Laki-laki SMA - Sehat
2.Sri
Aryatun58 tahun Ibu Perempuan SMA
Ibu rumah
tanggaSehat
3. M. Ilham 34 tahun Suami Laki-laki S1 Wiraswasta Sehat
4. Ghani 9 bulanAnak
KandungLaki-laki - - Sehat

5
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital termasuk status gizi
Kesadaran : kompos mentis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 43 kg
IMT : BB/(TB)2 = 43 / (1,55)2 = 17,91
Status gizi : Kurang
Kriteria :
Kurang : < 18,5
Normal : 18,5-22,9
Lebih : > 23
Pra obes : 23-24,9
Obese Kelas I : 25-29,9
Obese Kelas II: >30
Tanda vital
o Tekanan darah : 100/70 mmHg
o Nadi : 82x/menit
o Pernapasan : 20x/menit
o Suhu : 36.8 0C
B. Status Generalis
Kepala :
Normocephali, rambut hitam, distribusi rambut merata, rambut kuat, tebal, tidak
mudah dicabut
Mata :
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex cahaya langsung (+/+), reflex
cahaya tidak langsung (+/+), letak pupil ditengah, isokor dengan diameter 3 mm/3
mm, kedua lensa jernih, mata tidak cekung
Telinga :
Liang telinga lapang/lapang, serumen (-/-), sekret (-/-), tidak terdapat merah, bengkak
dan nyeri tekan pada kedua telinga

6
Hidung :
Tidak terdapat deformitas, cavum nasi lapang, sekret (-/-), mukosa hidung merah
muda
Tenggorokan :
Mukosa faring tidak hiperemis, uvula di tengah, arkus faring simetris dan tidak
hiperemis, Tonsil T1-T1, warna merah muda, tidak di temukan adanya ulkus,
membran, pelebaran pembuluh darah dan tumor.
Gigi dan mulut :
Bibir tidak sumbing, tidak terdapat karies pada gigi, gusi tidak membengkak dan tidak
tampak hiperemis, lidah di tengah, tidak terdapat lesi pada rongga mulut dan
sekitarnya.
KGB :
Preauricular (-/-)
Auricular posterior (-/-)
Oksipital (-/-)
Tonsilar (-/-)
Submandibular (-/-)
Submental (-/-)
Servical superficial (-/-)
Servical posterior (-/-)
Servical profunda (-/-)
Supraclavicular (-/-)
Paru :
o Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, tidak terdapat deviasi, tidak
terdapat retraksi sela iga
o Palpasi : vokal fremitus teraba simetris
o Perkusi : paru kiri-kanan (sonor/sonor)
batas paru-hati ICS 6 linea midclavicula
dextra
batas paru-lambung ICS 7 linea axilaris
anterior sinistra
Tidak terdapat peranjakan paru
o Auskultasi :Vesikuler kanan dan kiri, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

7
Jantung :
o Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat, tidak terlihat bendungan vena pada
dinding dada
o Palpasi : Iktus kordis teraba 2 jari di bawah areola mammae sinistra
o Perkusi : Batas jantung Kanan ICS 5 linea midsternalis. Batas jantung
kiri ICS 6 linea midclavicula sinistra
o Auskultasi : S1>S2 pada katup mitral dan tricuspid, S2>S1 pada katup
aorta dan pulmonal, Tidak terdapat bunyi jantung lain di luar bunyi jantung 1
dan 2
Abdomen :
o Inspeksi :Tampak datar, umbilicus tidak menonjol, vena melebar (-),
perubahan warna kulit (-), massa (-), Striae (-), sikatriks (-), selulit (-).
o Auskultasi :Bising usus (+), 5x/menit
o Perkusi :Timpani di seluruh lapang abdomen
o Palpasi :Hepar, limpa, tidak teraba membesar. Nyeri tekan dan nyeri
tekan lepas(-), Defence muscular (-)
Urologi :
o Inspeksi : Suprapubik tampak datar
o Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-)
o Perkusi : Pekak, nyeri ketuk suprapubik (-), nyeri ketuk CVA (-/-)
Ekstremitas
o Atas : Akral Hangat, capilary refill time < 2 detik, edema (-), jejas dan
kelainan bentuk (-)
o Bawah : Akral Hangat, capilary refill time < 2 detik, edema (-), jejas dan
kelainan bentuk (-)
o Tulang belakang : tidak terdapat kelainan
o Pemeriksaan Neurologi : tidak ada kelainan
Refleks fisiologis ++/++
Refleks patologis -/-
Rangsang meningen -/-
Saraf kranial dan sesnorik normal

8
Kekuatan motorik
55555 55555
55555 55555
Kulit dan Kelamin :
o Kulit : Turgor baik
o Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan ( karena tidak ada indikasi )
C. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sputum BTA
o Sewaktu (29-9-2015) : positif
o Pagi (30-10-2015) : positif
o Sewaktu (30-10-2015) : positif
Pemeriksaan darah rutin
Hb :
Eritrosit :
LED :
Trombosit :
Leukosit :
PERUMUSAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
Diagnosis Holistik
A. ASPEK PERSONAL
Keluhan utama : Batuk Lama
Kekhawatiran : pasien khawatir sakit yang di derita semakin parah dan
menularkan terutama ke anaknya
Harapan : pasien berharap keluhannya hilang dan dapat sehat
kembali
B. ASPEK KLINIS
Diagnosa kerja : Tuberculosis Paru
Diagnosa banding : -

9
Status gizi : Gizi kurang
C. ASPEK RESIKO INTERNAL
Pasien sulit makan
Pasien jarang berolahraga
Pasien mudah stress jika mengingat adiknya yang sudah meninggal
D. ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA DAN LINGKUNGAN
Hubungan pasien dengan keluarga baik , begitu juga dengan tetangga sekitar
kontrakan pasien
Ventilasi rumah pasien yang kurang memadai menjadi salah satu factor
penghambat keberhasilan pengobatan dan meningkatkan factor resiko penuluran
pada keluarga
E. DERAJAT FUNGSIONAL
Derajat satu: Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas dan masih dapat
melakukan pekerjaan sendiri
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN

10
No Kegiatan Rencana Intervensi Sasaran Waktu Sasaran yang
diharapkan
1. Aspek
Personal
Evaluasi:
Keluhan, kekhawatiran,
dan harapan pasien
Edukasi:
- Memberikan
informasi
mengenai
penyakit TB Paru
yang dialami
pasien, penyebab,
gejala klinis, dan
pengobatan yang
cukup lama,
prognosis dan
pencegahannya
- Memberi
informasi bahwa
kesembuhan
ditentukan dari
ketepatan dan
keteraturan
minum obat agar
tidak terjadi putus
obat ataupun
pengobatan yang
gagal
Pasien
dan
keluarga
- nya
30
menit
- Keluhan dan
kehawatiran
keluarga pasien
dapat
berkurang
- Pasien dan
keluarga
memahami dan
mengerti
tentang
penyakit
pasien, gejala,
pencegahan
dan
pengobatan
atas penyakit
yang dialami
oleh pasien
2 Aspek klinis
Tuberculosis
Paru
Evaluasi:
Pemeriksaan tanda vital
dan fisik umum. Pasien
telah diperiksa sputum
BTA dan hasilnya (+)
Pasien 60 hari - Pasien dapat
sadar betul
mengenai
penyakit serta
faktor
resikonya dan

11
Terapi:
Medikamentosa :
OAT- FDC kategori 1
2 (RHZE) / 4 R3H3
Non Medikamentosa
- Edukasi mengenai TB
Paru
- Memberi informasi
mengenai aturan dan
cara minum obat
- Edukasi untuk
menggunakan masker
setiap saat terutama
saat berkontak dengan
bayi nya
- Edukasi mengenai pola
makan yang teratur dan
memenuhi gizi
seimbang
mau berusaha
untuk minum
obat secara
teratur dan
benar-benar
menjalankan
terapinya
dengan baik
- Keluhan pasien
dapat
berkurang
3. Aspek Resiko
Internal
Pasien sulit
makan
Pasien
jarang
berolahraga
Pasien
jarang
menggunaka
n masker
Kurangnya
pengetahuan
pasien dan
Edukasi:
- Memberitahukan
kepada pasien bahwa
TB Paru menular
melalui udara sehingga
penggunaan masker
sangat penting
- Tidak membuang
dahak, batuk dan
bersih
- memberitahukan
kepada pasien agar
selalu menjalankan
pola hidup sehat,
Pasien
dan
keluarga
30
menit
- Pasien memiliki
kesadaran untuk
memperbaiki pola
makan pasien dan
gaya hidupnya
- Pasien dapat
mencegah kontak
dengan
penyebabnya
- Pasien dan
keluarga lebih
mengetahui dan
mengerti mengenai
penyakit,

12
keluarga
mengenai
TB Paru
makan yang teratur
dan bergizi seimbang
serta tidur yang cukup
- ditingkatkan seperti
jalan pagi minimal 30
menit, minimal 3 kali
seminggu
pencegahan dan
pengobatan atas
penyakit TB Paru
4. Aspek
psikososial,
keluarga, dan
lingkungan
pasien
Edukasi:
- Meminta keluarga
untuk memantau pola
makan pasien sehari-
hari
- Mengingatkan dan
mendukung pasien
untuk minum obat
yang teratur
- Mengedukasi pada
anggota keluarga
yang tinggal serumah
dengan pasien untuk
melalukan
pemeriksaan sputum
BTA terutama bila
sudah muncul gejala
seperti batuk
Pasien
dan
keluarga
pasien
1 bulan Hubungan pasien
dengan keluarga tetap
terjalin baik dan
harmonis.
Pasien dapat
bertambah nafsu
makannya dan dapat
beristirahat dengan
cukup.

13
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI
Tanggal Intervensi yang di lakukan, diagnosis
holistik dan rencana selanjutnya
Pertemuan ke-1
Rabu, 21 Oktober 2015
Kedatangan pertama, dilakukan beberapa
hal, yaitu :
1. Memperkenalkan diri dan menjalin
hubungan yang baik dengan pasien
2. Melakukan anamnesis
3. Melakukan pemeriksaan fisik
4. Membuat diagnostic holistic
Intervensi yang dilakukan :
1. Memberi dukungan pada pasien
untuk melawan penyakitnya
2. Memberikan edukasi TB Paru
mengenai etiologi, factor resiko,
gejala klinis, pemeriksaan
penunjang, terapi, komplikasi,
prognosis dan pencegahannya
3. Edukasi agar pasien minum obat

14
secara teratur dan tidak terputus
4. Edukasi agar pasien selalu
menggunakan masker dan jangan
membuang dahak sembarangan
5. Memberi informasi mengenai
jadwal control ke Puskesmas lebih
baik sebelum obat habis
Kesimpulan Penatalaksanaan pasien dalam binaan pertama
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
Aspek personal : Batuk lama selama 1 bulan. Pasien khawatir akan
semakin parahnya keluhan tersebut. Pasien berharap keluhannya hilang dan dapat
sembuh.
Aspek klinis : Tuberculosis Paru
Status gizi : Gizi Kurang
Aspek Resiko Internal : Pasien sulit makan dan sering lupa untuk
menggunakan masker
Aspek Psikososial dan lingkungan : Rumah pasien memiliki ventilasi yang kurang
memadai, hubungan dengan keluarga maupun dengan tetangga sekitar rumah
harmonis dan baik.
Derajat fungsional : Derajat satu yaitu Pasien tidak memiliki ketrbatasan
beraktifitas dan masih dapat melakukan pekerjaan sendiri
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien
Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk menjaga pola hidupnya dengan baik
Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk menggunakan masker

15
Pasien dan keluarga dapat diajak bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
kesehatan pasien, suami pasien bersedia mengingatkan pasien minum obat
Pasien dalam keadaan ekonomi dan emosional yang cukup.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien
Pasien belum terbiasa menggunakan masker karena merasa tidak nyaman
Pasien sulit makan
Home visit Rabu, 21 Oktober 2015
Nama KU KT RPD RPK RKP Pemeriksaan fisik
Lia Amelia Keluhan
batuk
sudah
berkuran
g
masih
berkeri
ngat
saat
malam
hari
Jarang
mengalami
keluhan
seperti ini
Tidak ada
keluhan
yang
sama di
keluarga
pasien
Pasien sudah
rajin untuk
menggunaka
n masker dan
sedikit-
sedikit porsi
makan sudah
ditambah
TD: 100/70 mmhg
N : 88x/menit
RR: 20x/menit
S: 36.2 0c
Keadaan umum:
compos mentis
PEMERIKSAAN FISIK ( STATUS GENERALIS)
Kepala Dalam batas normal
Mata Dalam batas normal
Telinga Dalam batas normal
Hidung Dalam batas normal
Tenggorokan Dalam batas normal

16
Gigi dan mulut Dalam batas normal
Leher Dalam batas normal
KGB Dalam batas normal
Paru Dalam batas normal
SOSIAL
ASPEK Yang di
observasi
Baik Cukup Kurang Tida
k
baik
Tidak
bisa di
nilai
Keterangan
Sosial Hubungan
antar
keluarga
V Anggota keluarga
sering berkumpul
bersama-sama
Hubungan
dengan
tetangga
V Pasien dan anggota
keluarga memiliki
hubungan yang baik
dengan tetangga
Spiritual Melakukan
ibadah
V Pasien sering sholat
bersama dengan
anggota keluarga
Pergi ke
tempat
ibadah
V Setiap jumat pasien
sholat ke masjid
dengan anak
lelakinya
EKONOMI
Yang di observasi Ya Tidak Keterangan
Kepala keluarga bekerja V Kepala keluarga ( suami
pasien) berwiraswasta
Mempunyai kendaraan pribadi V Memiliki sebuah mobil
Tinggal di rumah pribadi V Pasien tinggal di kontrakan

17
Pendapatan perbulan V Pendapatan perbulan hasil
gaji dari suami pasien sendiri
Anak bisa sekolah Anak pasien masih bayi
Mempunyai alat elektronik
dirumah
V TV, Rice cooker, dispenser,
televisi, lampu, kipas angin,
DVD player, AC
Mempunyai alat komunikasi V Handphone.
EDUKASI
- Memberitahukan pasien untuk selalu menggunakan masker terutama saat berpergian
dan berkontak dengan anaknya yang masih bayi
- Merubah pola makan agar pasien lebih nafsu makan
- Memberi informasi kepada pasien bahwa pengobatan harus tuntas, teratur dan tidak
boleh terputus dan control berkelanjutan ke Puskesmas
- Menjaga keharmonisan dalam keluarga agar pasien tidak stress dan meminta suami
pasien memberi dukungan kepada pasien apabila terdapat masalah
- Mengingatkan pasien untuk menjaga pola hidup sehat, makan makanan yang sehat,
teratur berolahraga
- Istirahat cukup