247590526-Makalah-Pbl-Blok-6

23
Penyebab Kerusakan Otak atau Contusio Cerebri Blok 6 Manggala senapati 102013352 D2 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA JAKARTA 2014/2015 PENDAHULUAN Latar belakang 1 Tengkorak sebagai pelindung jaringan otak mempunyai daya elastisitas untuk mengatasi trauma bila dipukul atau terbentur benda tumpul. Namun pada benturan, beberapa mili detik akan terjadi depresi maksimal dan diikuti osilasi. Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak/otak atau kulit seperti kontusio/memar otak, oedem otak, perdarahan dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.

description

asdaf

Transcript of 247590526-Makalah-Pbl-Blok-6

Penyebab Kerusakan Otak atau Contusio CerebriBlok 6Manggala senapati 102013352D2FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJAKARTA2014/2015

PENDAHULUANLatar belakang1Tengkorak sebagai pelindung jaringan otak mempunyai daya elastisitas untuk mengatasi trauma bila dipukul atau terbentur benda tumpul. Namun pada benturan, beberapa mili detik akan terjadi depresi maksimal dan diikuti osilasi. Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak/otak atau kulit seperti kontusio/memar otak, oedem otak, perdarahan dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma. Trauma kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi descelarasi) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan percepatan, serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan. Trauma kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.

Prinsip - Prinsip pada Trauma Kepalaa. Tulang tengkorak sebagai pelindung jaringan otak, mempunyai daya elastisitas untuk mengatasi adanya pukulan.b. Bila daya / toleransi elastisitas terlampau akan terjadi frakturc. Berat / ringannya cedera tergantung pada :1) Lokasi yang terpengaruh : Cedera kulit. Cedera jaringan tulang / tengkorak. Cedera jaringan otak.2) Keadaan kepala saat terjadi benturan.a. Masalah utama adalah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial (PTIK)b. TIK dipertahankan oleh 3 komponen : (75- 150 ml).Volume darah /Pembuluh darah (75- 1400 ml).Volume Jaringan Otak (75- 150 ml).Volume LCS 1. KlasifikasiTrauma kepala atau cedera kepala meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan otak. Cedera otak terdapat dibagi dalam dua macam yaitu :a. Cidera otak primerAdalah kelainan patologi otak yang timbul segera akibat langsung dari trauma. Pada cidera primer dapat terjadi: memar otak, laserasi.b. Cidera otak sekunderAdalah kelainan patologi otak disebabkan kelainan biokimia, metabolisme, fisiologi yang timbul setelah trauma.Berat ringannya cedera kepala bukan didasarkan berat ringanya gejala yang muncul setelah cedera kepala. Ada berbagai klasifikasi yang dipakai dalam penentuan derajat cedera kepala. The Traumatic Coma Data Bank mendifinisikan berdasarkan skor Skala Koma Glasgow. Kategori Penentuan Keparahan cedera kepala berdasarkan Glasgow coma scale (GCS)Annegers et al (1998) membagi trauma kepala berdasarkan lama tak sadar dan lama amnesis pasca trauma yang dibagi menjadi:

a. Cedera kepala ringan, apabila kehilangan kesadaran dan amnesia berlangsung kurang dari 30 menit.b. Cedera kepala sedang, apabila kehilangan kesadaran atau amnesia terjadi 30 menit sampai 24 jam atau adanya fraktur tengkorak.c. Cedera kepala berat, apabila kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 24 jam, perdarahan subdural dan kontusio serebri.Penggolongan cedera kepala berdasarkan periode kehilangan kesadaran ataupun amnesia saat ini masih kontroversional dan tidak dipakai secara luas. Klasifikasi cedera kepala berdasarkan jumlah GCS saat masuk rumah sakit merupakan definisi yang paling umum dipakai.

2. Tipea. Cidera kepala terbuka Trauma ini dapat menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi durameter. Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak, misalnya akibat benda tajam atau tembakan. Fraktur linier di daerah temporal, dimana arteri meningeal media berada dalam jalur tulang temporal, sering menyebabkan perdarahan epidural. Fraktur linier yang melintang garis tengah, sering menyebabkan perdarahan sinus dan robeknya sinus sagitalis superior. Fraktur di daerah basis, disebabkan karena trauma dari atas atau kepala bagian atas yang membentur jalan atau benda diam. Fraktur di fosa anterior, sering terjadi keluarnya liquor melalui hidung (rhinorhoe) dan adanya brill hematom (raccon eye). Fraktur pada os petrosus, berbentuk longitudinal dan transversal (lebih jarang). Fraktur longitudinal dibagi menjadi anterior dan posterior. Fraktur anterior biasanya karena trauma di daerah temporal, sedang yang posterior disebabkan trauma di daerah oksipital. Fraktur longitudinal sering menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna, foramen jugularis dan tuba eustakhius. Setelah 2 3 hari akan nampak battle sign (warna biru di belakang telinga di atas os mastoid) dan otorrhoe (liquor keluar dari telinga). perdarahan dari telinga dengan trauma kepala hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar tengkorak. Pada dasarnya fraktur tulang tengkorak itu sendiri tidaklah menimbulkan hal yang emergensi, namun yang sering menimbulkan masalah adalah fragmen tulang itu menyebabkan robekan pada durameter, pembuluh darah atau jaringan otak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pusat vital, saraf kranial dan saluran saraf (nerve pathway).b. Cidera kepala tertutup1) Komotio serebri (gegar otak)2) Edema serebri traumatic3) Kontusio serebri4) Perdarahan Intrakranial Perdarahan epidural Perdarahan Subdural Perdarahan subarahnoid

TujuanTujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas penyebab terjadinya memar otak atau yang sering disebut contusion cerebri, dan apasaja yang terkait dalam penyebab gangguan tersebut.

Rumusan masalahSeorang pria yang mengalami contusion cerebriIdentifikasi istilahContusio cerebri = perdarahan di dalam jaringan otak yang tidak disertai oleh robekan jaringan yang terlihat, meskipun sejumlah neuronmengalami kerusakan atau terputus.Memarotak disebabkan oleh akselerasi kepala tiba-tiba yang menimbulkan pergeseran otak dan kompresi yang merusak, yang membuat pingsan sementara.Commotio cerebri (gegar otak) = Adalah cedera otak karena terkena benda tumpul berat atau karena kejatuhan benda tumpul. Cedera akut dengan cepat menyebabkan pingsan (koma), yang pada akhirnya tidak selalu dapat disembuhkan.

PEMBAHASANContusio CerebriSecara definisi Contusio Cerebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat adanya kerusakan jaringan otak disertai perdarahan yang secara makroskopis tidak mengganggu jaringan. Contosio sendiri biasanya menimbulkan defisit neurologis jika mengenai daerah motorik atau sensorik otak. Secara klinis didapatkan penderita pernah atau sedang tidak sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan jaringan otak. Pada pemerikasaan CT Scan didapatkan daerah hiperdens di jaringan otak, sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa terjadi robekan membran pia-arachnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang gambaran pada CT Scan disebut Pulp brainKontusio serebri murni biasanya jarang terjadi. Diagnosa kontusio serebri meningkat sejalan dengan meningkatnya penggunaan CT scan dalam pemeriksaan cedera kepala. Kontusio serebri sangat sering terjadi difrontal dan labus temporal, walaupun dapat terjadi juga pada setiap bagian otak, termasuk batang otak dan serebelum. Batas perbedaan antara kontusio dan perdarahan intra serebral traumatika memang tidak jelas. Kontusio serebri dapat saja dalam waktu beberapa jam atau hari mengalami evolusi membentuk pedarahan intra serebral.1Anatomi Serebri(2)Hemispherum serebri dapat dibagi menjadi lobus frontalis, parietalis, ocipitalis serta lobus temporalis, insula dan rhinencephalon.A.Lobus frontalisLobus frontalis meluas dari ujung frontal yang berakhir pada sulkus sentralis dan di sisi samping pada fisura lateralis. Sulkus presentralis berjalan ke anterior dan sejajar dengan sulkus sentralis. Sulkus presentralis ini dibagi lagi menjadi sulkus presentralis superior dan inferior. Sulkus frontalis superior dan inferior berasal dari sulkus presentralis menuju ke arah depan dan bawah, serta membagi permukaan lateral lobus frontalis menjadi tiga buah gyrus yang sejajar; gyrus frontalis superior, medius dan inferior. Gyrus frontalis inferior dibagi menjadi tiga bagian oleh ramus asendens dan horizontalis anterior dari fisura lateralis serebri; pars orbitalis yang terletak di depan ramus horizontalis anterior; pars triangularis merupakan bagian yang berbentuk pasak segitiga berada di antara ramus horizontalis anterior dan ramus asendens anterior; pars opercularis berada diantara ramus asendens dan sulkus presentralis.B. Lobus parietalisLobus parietalis meluas dari sulkus sentralis sampai fisura parieto-oksipitalis dan ke lateral sampai setinggi fisura serebri lateralis. Sulkus postsentralis melanjut ke bawah dan sejajar dengan fisura lateralis (rolandi) serta terdiri atas bagian superior dan inferior. Sulcus intraparietalis merupakan alur horizontal yang kadang-kadang bersatu dengan sulkus postsentralis. Lobulus parietalis superior berada di atas bagian horizontal sulkus intraparietalis, dan dibawahnya terdapat lobulus parietalis inferior. Gyrus supramarginalis merupakan bagian lobulus parietalis inferior yang melengkung diatas ujung asendens dari ramus posterior fisura lateralis serebri. Gyrus angularis yaitu bagian yang melengkung di atas ujung sulkus temporalis superior dan bersatu dengan gyrus temporalis medius. Gyrus sentralis posterior terletak di antara sulkus sentralis dan postsentralis.C.Lobus occipitalisLobus oksipitalis merupakan lobus posterior yang berbentuk piramid dan terletak di belakang fisura parieto-oksipitalis. Sulkus oksipitalis lateralis berjalan transversal sepanjang permukaan lateral serta membagi lobus oksipitalis menjadi gyrus superior dan inferior. Fisura calcarina membagi bagian medial lobus oksipitalis menjadi cuneus dan gyrus lingualis. Cuneus yang berbentuk pasak segitiga terletak di antara fisura calcarina dan parieto-oksipital. Gyrus lingualis berada di antara fisura calcarina dan bagian posterior fisura kolateralis. Bagian posterior gyrus fusiformis terdapat dibagian sentral atau basal dari lobus oksipitalis.D.Lobus temporalisBagian lobus temporalis dari hemispherum serebri terletak dibawah fisura lateralis serebri (sylvii) dan berjalan kebelakang sampai fisura parieto-oksipitalis. Sulkus temporalis superior berjalan sepanjang lobus temporalis sejajar dengan fisura lateralis serebri. Sulkus temporalis medialis terletak di bawah sejajar dengan sulkus temporalis superior, sedikit dibawahnya. Gyrus temporalis medius terdapat diantara sulkus temporalis superior dan medius. Gyrus temporalis inferior berada di bawah sulkus temporalis medius dan berjalan menuju ke posterior untuk berhubungan dengan gyrus oksipitalis inferior. Gyrus temporalis transversalis (Gyrus Heschi) menempati bagian posterior dari bagian temporalis superior (batas inferior fisura lateralis serebri). Sulkus temporalis inferior berjalan sepanjang permukaan inferior lobus temporalis, dari polus temporalis di sebelah depan sampai pada polus oksipitalis di belakang.E.InsulaInsula terbenam di dalam fisura lateralis serebri dan dapat diperlihatkan dengan memisahkan tepi fisura sebelah atas dan bawah. Sulkus sirkularis yang dalam mengelilingi insula. Beberapa gyrus brevis, yang dibentuk oleh sulkus-sulkus yang dangkal, menempati bagian anterior insula; sebuah gyrus longus menempati bagian posterior. Operculum insula merupakan bagian tepi fisura lateralis serebri. Operculum orbitalis berada di sebelah anterior dan inferior terhadap ramus horizontalis anterior. Operculum parietalis terletak di antara operculum frontalis dan ujung ramus posterior. Operculum temporalis terletak di bawah ramus posterior.F.RhinencephalonRhinencephalon yang secara phylogenetika merupakan bagian tua dari hemispherium serebri, mencakup bagian-bagian yang berhubungan dengan persepsi sensasi olfaktorius.Bagian Otak Manusia3Padaanatomiotakvertebrata,otak depan(bahasa Inggris:prosencephalon, forebrain) adalah bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangansistem saraf pusat(bahasa Inggris:five-vesicle stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebutholoprosensefali(bahasa Inggris:holoprosencephaly).

a. Otak BesarOtak besar(bahasa Inggris:telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitufrontal,pariental,okspital, dantemporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan olehsulkus sentralisataucelah Rolando.Istilahtelencephalonmengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadicerebrum: Dorsal telencephalonataupalliumberkembang menjadicerebral cortex Ventral telencephalonatausub-palliumberkembang menjadibasal ganglia.

b. Korteks Otak BesarKorteks otak besar (bahasa Inggris:cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 miliarneuronyang masing-masing tersambung ke sekitar 10.000sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu miliar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut potensial aksidimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebutaksonyang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptorseltertentu. Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, archikorteks, paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran.

c. Ganglia DasarGangliaDasar (bahasa Inggris:basal ganglia, white matter) merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaituDendritdanNeurit. Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda.d. DiensefalonDiensefalon(bahasa Inggris:diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri dari: mid-diencephalic territory pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di bawahkelenjarhipotalamus. Nuklei berupazona incerta,thalamic reticular nucleus, danfields of Forel. Pretalamus terpola sinyal SHH (bahasa Inggris:sonic hedgehog homolog) dari ZLI dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda kestriatum(caudate nucleusdanputamen) dalam otak depan, ketalamus(gugusmedialdanlateral nucleus) dalam otak kecil, dan kered nucleusdansubstantia nigradalam otak tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam pengendalian pola konsumsi termasukdefecationdancopulation. zona limitan intratalamika (bahasa Inggris:zona limitans intrathalamica, ZLI) yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknyacerebrumdan sebagai pembatas antaratalamusdanpretalamus. talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi antar belahan otak besar. hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dansekresihormondan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan. Epitalamus Pretektum

e. Otak TengahOtakTengah(bahasa Inggris:mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai struktur: tektum, terdiri dari 2 pasangcolliculiyang disebutcorpora quadrigemina: inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian daritalamusyang disebutmedial geniculate nucleusuntuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer (bahasa Inggris:primary auditory cortex). superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakanmata cerebral peduncle tegmentum adalah jaringan multi-sinapsisyang terlibat pada sistemhomeostasisdanlintasan refleks. crus cerebri substantia nigra

f. Otak BelakangOtak belakang(bahasa Inggris:myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon) meliputi jembatan Varol (bahasa Inggris:pons, pons Varolii), sumsum lanjutan (bahasa Inggris:medulla oblongata), dan otak kecil (bahasa Inggris:cerebellum). Ketiga bagian ini membentukbatang otak(bahasa Inggris:brainstem). Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar. Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan jembatan pons dengansumsum tulang belakang. Sekelompokneuronpadaformasi retikulardi dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrolsistem pernapasan, dansyaraf kranialyang berfungsi mengatur lajudenyut jantungjuga berada pada sumsum ini.Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip.

g. Otak KecilOtak kecil (bahasa Inggris:cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi.

MAKROANATOMI SISTEM SARAF PUSAT1. MeningesSistem saraf pusat dikelilingi oleh lapisan pembungkus yaitu meninges, berfungsi sebagai pelindung otak dan corda medulla dari kerusakan mekanis serta memberi suplai nutrisi pada sel-sel saraf. Meninges dari luar ke dalam terdapat 3 lapisan yaitu duramater, arachnoidea, dan piamater. Duramater melekat pada dinding tengkorak, membentuk periosteum. Pada duramater dijumpai dua lipatan besar yang terdapat pada muka interna yaituaquaductus cerebri.42. Medulla SpinalisMedulla spinalis merupakan lanjutan dari batang otak (medulla oblongata). Medulla spinalis juga diselubungi meninges. Mengisi canalis vertebralis dr cervicalis I sampai lumbar V-VII (pada anjing) atau sacralis III (pada kucing). Tersusun dari substansia grisea pada bagian tengah dan substansia alba pd bagian perifer dan terdapat canalis centralisMIKROANATOMI SISTEM SARAF PUSAT5Encephalon (cerebrum, cerebellum, dan brainstem) dan medulla spinalis secara histologi terbagi menjadi dua komponen utama yaitu substansi grisea dan substansi alba. Substansi grisea: Jaringan saraf berisi banyak perikarya atau soma dari neuron, dendrit, glia, pembuluh darah, dan sedikit serabut saraf yang bermyelin. Karakter utama dari substansi grisea ini berwarna kelabu karena adanya badan sel saraf yang relatif besar, nukleus bulat dikelilingibadan Nissl. Substansi grisea pada otak berada di perifer, membentuk cortex cerebrum dan cerebellum. Tetapi pada medulla spinalis berada di sentral berbentuk H. Substansi alba: Kontras dengan substansi grisea. Substansi alba berwarna putih, tidak mempunyai perikarya, axon bermyelin secara merata. Terletak pada lapisan dalam otak. Tidak termasuk nuclei dan ganglia. Di otak dalam juga terdapat substansi grisea yang dikelilingi sedikit atau banyak substansi alba, inilah yang disebut nuclei.(Samuelson, 2007)a. Cerebral CortexDi cerebral cortex terdapat enam lapisan yang dapat dibedakan, membentuk bagian perifer dari hemispherium cerebri.a. Lapisan molecular : berisi serabut saraf yang berasal dari otak bagian lain, paralel dengan permukaan.b. Lapisan granular externa : berisi sel granular (stellate interneuron) kecil dan neuroglia.c. Lapisan piramidal externa : juga berisi neuroglia dan piramidal yang semakin ke dalam semakin besar.d. Lapisan granular interna : relatif tipis, berisi neuron yang menerima input sensoris. Pada area visual, lapisan ini sangat menonjol.e. Lapisan piramidal interna : tersusun atas sel piramidal besar yang mempunyai jarak antar sel satu dengan yang lain. Sel besar terutama pada area motorik cortex cerebri.f. Lapisan multiformis (fusiformis) : memiliki neuroglia dan neuron yang berbentuk gelendong, tetapi bisa juga memiliki bentuk dan orientasi yang bermacam-macamb. Cerebellar CortexDibagi menjadi 3 lapisan yang sedikit bervariasi tergantung areanya.a) Lapisan pertama (molecular) : berisi neuropil yang berasal dari dari dendrit neuron yang berada di dalam lapisan tengah, dan axon neuron yang berada di dalam lapisan terdalam.b) Lapisan tengah : tipis, terbentuk oleh selapis neuron besar yaitu sel piriformis atau sel Purkinje. Bentuknya seperti botol dan mempunyai cabang dendrit yang sangat besar, memanjang sampai lapisan pertama.c) Lapisan ketiga (granular) : berisi banyak neuron kecil (sel granular), axon menuju arah yang berlawanan dari sel piriformis.c. Medulla SpinalisPosisi substansia alba dan grisea terbalik dibandingkan dengan otak. Lapisan eksternal berisi substansia alba yang menyusun berkas serabut saraf yang naik dan turun. Serabut saraf yang memasuki medulla spinalis (aferen) terletak di dorsal, sedangkan yang keluar dari medulla spinalis (eferen) terletak di ventral.Substansia grisea dalam potongan melintang tampak berbentuk H atau kupu-kupu, dengan kanalis sentralis berada di tengah yang disebutgray commissure.

FUNGSI MASING-MASING BAGIAN SISTEM SARAF PUSAT5A. Otak depanMenerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami, produksi dan pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik. Ada dua divisi utama dari otak depan : Diencephalon : berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang bertanggung jawab atas fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi sensorik, dan pengendalian fungsi otonom. Telencephalon berisi bagian terbesar dari otak, korteks cerebral. Sebagian besar pemrosesan informasi aktual di otak terjadi dalam korteks cerebral.B. Otak tengah Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk brainstem. Otak tengah terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual serta fungsi motorik.C. Otak belakangMembentang dari sumsum tulang belakang dan terdiri dari metencephalon dan myelencephalon.- Metencephalon: struktur seperti pons dan serebelum. Daerah ini membantu dalam menjaga keseimbangan dan keseimbangan, koordinasi gerakan, dan informasi konduksi sensorik.- Myelencephalon : dari medula oblongata yang bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi otonomik seperti pernapasan, denyut jantung, dan pencernaan.Cara Kerja Neurotransmiter6Neurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskan informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor. Sifat neurotransmiteradalah sebagai berikut: Disintesis di neuron presinaps Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis

PENUTUPKesimpulanContusio Cerebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat adanya kerusakan jaringan otak disertai perdarahan yang secara makroskopis tidak mengganggu jaringan. Contosio sendiri biasanya menimbulkan defisit neurologis jika mengenai daerah motorik atau sensorik otak. Secara klinis didapatkan penderita pernah atau sedang tidak sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan jaringan otak. Kontusio serebri dapat saja dalam waktu beberapa jam atau hari mengalami evolusi membentuk pedarahan intra serebral.

Daftar Pustaka1. Barbara, CL. Perawatan medikal bedah. Suatu Pendekatan proses keperawatan) Bandung. 19962. Firmansyah F. Otak.[Online].2013. Dikutip dari http://fandifirmansyah.blogspot.com pada 24 April 20153. Batticaca F. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system persarafan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika;2008.hal. 44. Nia, Edah. Anatomi dan fungsi otak pada manusia.[online].2014. Dikutip dari http://www.aktivasiotak.com/fungsi_otak.htm pada 24 April 20155. Ilham F. Struktur Otak dan Fungsinya.[online].2012. Dikutip dari http://www.info-kes.com/2012/10/struktur-otak-dan-fungsinya.html pada 22 April 20156. Harsono, Kapita Selekta Neurologi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993.