188975644 Viral Infection 1 Docxnv

download 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

of 39

Transcript of 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    1/39

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    I. DEFINISI

    Infeksi Virus

    Virus terdiri dari inti asam nukleat yang mengandung genome virus yang

    dilindungi oleh dinding protein yang disebut kapsid. Kapsid terdiri satu atau lebih unit

    molekul protein yang disebut dengan kapsomer. Keseluruhan struktur ini disebut

    dengan nukleokapsid. Nukleokapsid dapat diselubungi oleh suatu lapisan lipoproteindari membran sel host (enveloped virus) atau tidak (non-enveloped/naked virus). Virus

    dibagi menjadi dua macam berdasarkan komposisi asam nukleatnya yaitu virus DNA

    dan virus RNA. Asam nukleat virus dapat single-stranded (ss) atau double-stranded

    (ds).

    usunan unit protein nukleokapsid virus dapat berupa!

    a. Icosahedral symmetry! molekul protein tersusun simetris dalam bentuk

    icosahedron ("# bidang dengan bentuk segitiga sama sisi).

    $ontoh! herpesvirus.

    b. Helical symmetry! kapsomer berbentuk heliks atau spiral untuk menghasilkan

    bentuk nukleokapsid seperti tabung. $ontoh! kebanyakan virus

    RNA mamalia.c. Complex symmetry!hanya dimiliki oleh beberapa jenis virus seperti retrovirus atau

    po%virus.

    II. KLASIFIKASI

    Virus&virus yang menyebabkan penyakit pada manusia

    Morfologi Virus

    DNA

    Enveloped, double-stranded nucleidacid

    'erpesviruses'erpes simple%

    virus

    Varicella&oster

    virus

    pstein&*arr virus

    $ytomegalovirus

    'uman herpesvirus

    +

    1

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    2/39

    Enveloped, single-stranded

    Non-enveloped, double stranded

    ,o%viruses

    Vaccinia

    -r

    ,arvoviruses

    Adenoviruses

    ,apovaviruses

    ,olyomaviruses

    ,apillomaviruses

    'epadnaviruses

    'epatitis * virus

    RNA

    Enveloped, single-stranded

    Non-enveloped, double-stranded

    Non-enveloped, single stranded

    -rthomy%oviruses

    /nluena virus

    ,aramy%oviruses

    ,arainluena

    Respiratory

    syncytial

    0umps

    0easles

    1ogavirusesRubella

    Retroviruses

    '/V '12V&/3 &///

    Rhabdovirus

    Rabies

    Reovirus

    Reovirus

    ,icornavirus

    Rhinovirus

    nterovirus

    $o%sakievirus

    chovirus

    ,oliovirus

    III. Patogenesis Penakit ang Dise!a!kan ole" Virus

    2

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    3/39

    Virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara inokulasi (melalui

    kulit dan mukosa)3 inhalasi (melalui saluran pernaasan)3 ingesti (melalui saluran

    gastrointestinal)3 dan melalui saluran genitourinari. 0ekanisme penyebaran viirus didalam tubuh dapat terjadi dalam beberapa cara yang terdiri dari penyebaran lokal

    langsung pada permukaan epitel dan subepitel3 penyebaran limatik3 penyebaran

    viraemik3 dan penyebaran di sistem sara pusat dan sistem sara tepi.

    Virus dapat menyebabkan penyakit pada permukaan epitel tanpa harus

    menyebar ke sistemik tubuh. Namun3 pada permukaan epitel tubuh terdapat mekanisme

    pertahanan yaitu lapisan stratum korneum yang dapat mengelupas sehingga mencegah

    replikasi dari virus. Virus dapat mele4ati barier ini melalui trauma dari benda tajam3

    abrasi3 gigitan serangga3 pembuatan tato3 dan lain&lain. 5ika virus dapat mele4ati epitel3

    virus akan mencapai dermis dan terpapar dengan pembuluh darah.

    ,ada pembuluh darah terdapat histiosit dari makroag yang merupakan sel

    agosit. nim agolisosom yang dihasilkan oleh sel agosit dan p' yang rendah akanmenghancurkan virus. Namun3 beberapa virus dapat bertahan terhadap serangan ini dan

    kemudian bereplikasi bersama dengan makroag.

    Kemudian3 virus akan masuk ke dalam pembuluh lime dan menuju nodus lime

    regional. Nodus lime ini berungsi sebagai penyaring (filter) mikroba dari luar yang

    memasuki sistem limatik dan sebagai tempat terjadinya respon imun. egera setelah

    memasuki nodus lime3 virus akan berhadapan dengan makroag yang berasal dari

    dinding sinus marginal. 5ika virus teragositosis3 antigen akan dihadapkan dengan sel

    lime yang kemudian mencetuskan respon imun. /neksi akan terjadi bila virulensi virus

    lebih kuat daripada resistensi host. Apabila virus dapat bertahan3 virus akan keluar dari

    nodus lime dan menuju pembuluh darah melalui limatik eeren dan duktus thoraksik.

    1ahap virus dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan kemudian menyebardisebut dengan viraemia. 1ahap pertama dari viraemia adalah viraemia primer yaitu

    virus menyebar ke organ seperti hati atau limpa. 1ahap kedua dari viaremia adalah

    viraemia sekunder yang penyebarannya lebih besar daripada viraemia primer dan pada

    tahap ini virus mudah dideteksi pada sampel darah. elain itu3 virus juga dapat bergerak

    bebas di plasma darah dan sel darah. 6alaupun virus di plasma darah mudah

    dihancurkan3 virus dalam leukosit tidak mudah dihancurkan sehingga mampu

    menyebabkan ineksi ke bagian tubuh lain.

    Virus juga dapat menuju sistem sara pusat dan menetap di meninges dan

    pleksus koroid atau korda spinalis atau otak. Virus juga dapat menggunakan sistem

    sara perier sebagai jalur penyebaran seperti pada virus herpes. Rute transmisi virus

    dalam sistem sara perier adalah akson3 sel endoneuron (sel ch4ann)3 ruang jaringanikat antara sel sara3 dan limatik perineuron. ,enyebaran pada sistem sara lebih lambat

    dibandingkan penyebaran pada pembuluh darah (viraemia).

    /neksi yang disebabkan oleh virus dapat bersiat permisi3 yaitu jika ada

    sintesis komponen virus3 penyantuan3 dan kemudian dilepaskan3 atau non&permisi3

    yaitujika ineksi berujung pada transormasi sel3 seringkali disertai dengan integrasi

    DNA virus dengan genome host. /neksi permisi menyebabkan sel host mati (sitosidal)

    dan terjadinya ineksi akut. edangkan ineksi non&permisi dapat menyebabkan ineksi

    laten3 kronis3 onkogenik3 atau ineksi lambat.

    3

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    4/39

    III.# De$a$ !er%ara"

    Deinisi

    Demam berdarah (D*) atau demam berdarah dengue (D*D) adalahpenyakitdemam

    akut yang ditemukan di daerah tropis3 dengan penyebaran geograis yang mirip dengan

    malaria. ,ada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien

    jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini disebut dengue

    shock syndrome (D).

    ,enyebab

    Demam dengue dan D'7 disebabkan oleh salah satu dari & seroti'e (irus ang

    !er!e%a antigen.Virus ini adalah kelompok 7lavivirus dan serotipenya adalah DN&83

    DN&"3 DN&93 DN&:. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamukAedes aegypti. 7aktor resiko penting pada D'7 adalah serotipe virus3 dan aktor

    penderita seperti umur3 status imunitas3 dan predisposisi genetis.

    1anda dan ;ejala

    ;ejala demam dengue tergantung pada umur penderita. ,ada bayi dan anak&anak kecil

    biasanya berupa demam disertai ruam&ruam makulopapular. ,ada anak&anak yang lebih

    besar dan de4asa3 bisa dimulai dengan demam ringan atau demam tinggi (

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    5/39

    Derajat // ! gejala yang ada pada tingkat / ditambah dengan perdarahan spontan.

    perdarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.

    Derajat /// ! kegagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan

    lemah3 hipotensi3 suhu tubuh yang rendah3 kulit lembab dan penderita gelisah.

    Derajat /V ! syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak

    dapat diperiksa. ase kritis pada penyakit ini terjadi pada ak"ir $asa %e$a$.

    Diagnosis

    Dasar diagnosis D*D ( 6'- 8==>)!

    Klinis

    Demam tinggi dengan mendadak dan terus&menerus selama "&> hari

    0aniestasi perdarahan3 termasuk setidak&tidaknya uji bendung positi dan bentuk lain

    (petekie3 purpura3 ekimosis3 epistaksis3 perdarahan gusi)3 hematemesis atau melena.

    ,embesaran hati

    yok yang ditandai oleh nadi lemah3 cepat disertai tekanan nadi menurun (menjadi "#

    mm'g atau kurang)3 tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai #

    mm'g atau kurang) disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung

    hidung3 jari3 dan kaki3 pasien menjadi gelisah3 timbul sianosis di sekitar mulut.

    2aboratorium

    1rombositopenia (B 8##.###?ul ) dan hemokonsentrasi (nilai hematokrit lebih "#C dari

    normal).

    Dua gejala klinis pertama ditambah satu gejala laboratoris cukup untuk menegakkan

    diagnosis kerja D*D.

    /ndikator 7ase yok

    'ari sakit ke&:&

    uhu turun

    Nadi cepat tanpa demam

    1ekanan nadi turun?hipotensi

    2eukopenia B .###?mm9

    'asil laboratorium seperti ini biasanya ditemukan pada hari ke&9 sampai ke&>. Kadang&

    kadang dari %&ray dada ditemukan eusi pleura atau hipoalbuminemia yang

    5

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    6/39

    menunjukkan adanya kebocoran plasma. Kalau penderita jatuh dalam keadaan syok3

    maka kasusnya disebut sebagai Dengue hock yndrome (D).

    ,engobatan

    Asetaminoen diberikan selama demam masih mencapai 9= derajat c3 paling banyak +

    dosis dalam ": jam. Kegelisahan ini bisa terjadi karena dehidrasi atau gangguan ungsi

    hati. 'aus dan dehidrasi merupakan akibat dari demam tinggi3 tidak adanya nasu

    makan dan muntah.

    Entuk mengganti cairan yang hilang harus diberikan cairan yang cukup melalui mulut

    atau melalui vena. $airan yang diminum sebaiknya mengandung elektrolit seperti

    oralit. cairan yang lain yang bisa juga diberikan adalah jus buah&buahan.

    ,enderita harus segera dira4at bila ditemukan gejala&gejala berikut !

    1akikardi3 denyut jantung meningkat

    Kulit pucat dan dingin

    Denyut nadi melemah

    1erjadi perubahan derajat kesadaran3 penderita terlihat ngantuk atau tertidur

    terus menerus

    Erine sangat sedikit

    ,eningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba&tiba

    1ekanan darah menyempit sampai kurang dari "# mmhg

    'ipotensi.

    ,encegahan dilakukan dengan langkah 9m !

    0enguras bak air

    0enutup tempat&tempat yang mungkin menjadi tempat berkembang biak

    nyamuk

    0engubur barang&barang bekas yang bisa menampung air.

    III.) Vari*ella

    Deinisi

    $acar Air (Varisela3 Chickenpox) adalah suatu ineksi virus menular yang

    menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik&bintik kecil yang datar maupun

    menonjol3 lepuhan berisi cairan serta keropeng3 yang menimbulkan rasa gatal.

    6

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    7/39

    ,enyebab

    ,enyebabnya adalah virus varicella-oster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah

    penderita atau melalui benda&benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.,enderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan

    yang terakhir telah mengering. Karena itu3 untuk mencegah penularan3 sebaiknya

    penderita diisolasi(diasingkan).

    5ika seseorang pernah menderita cacar air3 maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak

    akan menderita cacar air lagi. 1etapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh

    manusia3 lalu kadang menjadi akti kembali dan menyebabkan herpes oster.

    1anda dan ;ejala

    ;ejalanya mulai timbul dalam 4aktu 8#&"8 hari setelah terineksi. ,ada anak&anakyang berusia diatas 8# tahun3 gejala a4alnya berupa sakit kepala3 demam sedang dan

    rasa tidak enak badan. ;ejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak&anak yang

    lebih muda3 gejala pada de4asa biasanya lebih berat.

    ":&9+ jam setelah timbulnya gejala a4al3 muncul bintik&bintik merah datar (makula).

    Kemudian bintik tersebut menonjol (papula)3 membentuk lepuhan berisi cairan

    (vesikel) yang terasa gatal3 yang akhirnya akan mengering. ,roses ini memakan 4aktu

    selama +& jam. elanjutnya akan terbentuk bintik&bintik dan lepuhan yang baru. ,ada

    hari kelima3 biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru3 seluruh lepuhan

    akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam 4aktu kurang dari "# hari.

    Diagnosis

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan ruam kulit yang khas (makula3 papula3 vesikel dan

    keropeng).

    ,engobatan

    Entuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan3 sebaiknya kulit dikompres

    dingin. *isa juga dioleskan losyen kalamin3 antihistamin atau losyen lainnya yang

    mengandung mentol atau enol

    Entuk mengurangi resiko terjadinya ineksi bakteri3 sebaiknya!Kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun

    0enjaga kebersihan tangan

    Kuku dipotong pendek

    ,akaian tetap kering dan bersih.

    Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin). 5ika terjadi ineksi

    bakteri3 diberikan antibiotik. 5ika kasusnya berat3 bisa diberikan obat anti&virus

    7

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    8/39

    asiklovir. Asiklovir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam 4akatu ":

    jam setelah munculnya ruam yang pertama.

    III.+ ,a$'ak

    Deinisi dan ,enyebab

    $ampak3 rubeola3 atau measles adalah penyakit ineksi yang sangat mudah menular

    atau ineksius sejak a4al masa prodromal3 yaitu kisaran : hari pertama sejak

    munculnya ruam. $ampak disebabkan olehparamiksovirus( virus campak). ,enularan

    terjadi melalui percikan ludah dari hidung3 mulut maupun tenggorokan penderita

    campak (air borne disease). 0asa inkubasi adalah 8#&8: hari sebelum gejala muncul.

    Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi3 ineksi akti dan kekebalan

    pasi pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 8 tahun).

    -rang&orang yang rentan terhadap campak adalah! & bayi berumur lebih dari 8 tahun &

    bayi yang tidak mendapatkan imunisasi & remaja dan de4asa muda yang belum

    mendapatkan imunisasi kedua.

    ebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas3 4abah campak terjadi setiap "&9

    tahun3 terutama pada anak&anak usia pra&sekolah dan anak&anak D. 5ika seseorang

    pernah menderita campak3 maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

    1anda dan ;ejala

    ;ejala mulai timbul dalam 4aktu >&8: hari setelah terineksi3 yaitu berupa!

    Demam

    Nyeri tenggorokan

    'idung meler ( $orya )

    *atuk ( $ough )

    *ercak Koplik

    Nyeri otot

    0ata merah ( conjuctivitis )

    "&: hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).

    Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 9& hari setelah timbulnya

    gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar)

    maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). ,ada a4alnya ruam tampak di

    4ajah3 yaitu di depan dan di ba4ah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam

    8

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramiksovirus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramiksovirus&action=edit&redlink=1
  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    9/39

    4aktu 8&" hari3 ruam menyebar ke batang tubuh3 lengan dan tungkai3 sedangkan ruam

    di 4ajah mulai memudar.

    ,ada puncak penyakit3 penderita merasa sangat sakit3 ruamnya meluas serta suhutubuhnya mencapai :#F $elsius. 9& hari kemudian suhu tubuhnya turun3 penderita

    mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.

    Demam3 cepat lelah3 pilek3 batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa

    hari diikuti dengan ruam jera4at merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh

    dan ada selama : hari hingga > hari.

    Diagnosis

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas. ,emeriksaan lain

    yang mungkin perlu dilakukan! & pemeriksaan darah3 pemeriksaan darah tepi &pemeriksaan /g 0 anti campak

    ,engobatan

    1idak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani tirah baring.

    Entuk menurunkan demam3 diberikan asetaminoen atau ibuproen. 5ika terjadi ineksi

    bakteri3 diberikan antibiotik.

    Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak&anak. Vaksin biasanya

    diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak 5erman (vaksin

    00R?mumps3 measles3 rubella)3 disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.

    5ika hanya mengandung campak3 vaksin dibeirkan pada umur = bulan. Dalam bentuk

    00R3 dosis pertama diberikan pada usia 8"&8 bulan3 dosis kedua diberikan pada usia

    :&+ tahun. elain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 8# hari

    dan makan makanan yang bergii agar kekebalan tubuh meningkat.

    III.& ,o$$on ,ol%

    Deinisi

    $ommon $old ialah ineksi primer di nasoaring dan hidung yang sering dijumpai pada

    bayi dan anak. ,ada ineksi lebih luas3 mencakup daerah sinus paranasal3 telinga tengah

    samping nasoaring disertai demam tinggi

    ,enyebab

    ,enyakit ini merupakan penyakit virus yang paling sering ditemukan pada manusia.

    ,enyebabnya ialah beberapa jenis virus dan yang paling penting adalah Rhinovorus.

    Virus&virus lainnya adalah Virus influenaA! "! C! 0y%ovirus3 virus $o%ackie dan

    virus $'-.

    7aktor predisposisi adalah kelelahan3 gii buruk3 anemia dan kedinginan3 4alaupun

    umur bukan aktor yang menentukan daya rentan3 namun ineksi sekunder purulen

    9

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    10/39

    lebih banyak dijumpai pada anak kecil. ,enyakit ini lebih sering diderita pada

    pergantian musim

    1anda dan ;ejala

    ,ada stadium prodromal yang berlangsung beberapa jam3 didapatkan rasa panas3 kering

    dan gatal di dalam hidung. Kemudian akan timbul bersin berulang&ulang3 hidung

    tersumbat dan ingus encer3 yang biasanya disertai dengan demam (biasanya ringan) dan

    nyeri kepala.

    ;ejala biasanya akan menghilang dalam 4aktu :&8# hari3 meskipun batuk dengan atau

    tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua.

    Diagnosis

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan tandanya.

    ,emeriksaan darah dilakukan apabila gejala sudah berlangsung selama lebih 8# hari

    atau dengan demam < 9>3F$.

    ,engobatan

    1erapi terbaik pada lu virus tanpa komplikasi mungkin berupa istirahat baring dan

    isolasi sekitar dua hari. Antibiotik hanya bermanaat dalam mengobati ineksi sekunder.

    Antihistamin3 desensitisasi3 dan tindakan anti alergi umum berguna dalam pengobatan

    gangguan alergi. Antihistamin digunakan untuk mengobati lu3 batuk3 dan alergi adalah

    penghambat '8. Dekongestan oral mengurangi secret hidung yang banyak3 membuatpasien merasa nyaman3 namun tidak menyembuhkan.

    'anya terapi simtomatik yang diberikan pada anak dengan common cold yaitu

    diberikan ekspektoran untuk mengatsi batuk3 sedativum untuk menenangkan dan

    antipiretik untuk menurunkan panas penderita. Antibiotik tidak eekti untuk mengobati

    common cold3 antibiotik hanya diberikan jika terjadi suatu ineksi bakteri.

    III.- IV/AIDS

    Deinisi

    /neksi '/V?A/D (Human Immunodeficiency Virus/Ac#uired Immune $eficiency%yndrome) pertama kali dilaporkan di Amerika pada tahun 8=8 pada orang de4asa

    homoseksual3 sedangkan pada anak tahun 8=9. nam tahun kemudian (8==)3 A/D

    sudah merupakan penyakit yang mengancam kesehatan anak di Amerika. Di seluruh

    dunia3 A/D menyebabkan kematian pada lebih dari 3### orang setiap hari saat ini3

    yang berarti 8 orang setiap 8# detik. Karena itu ineksi '/V dianggap sebagai penyebab

    kematian tertinggi akibat satu jenis agen ineksius.

    ,enyebab

    10

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    11/39

    ,enyebab penyakit A/D adalah '/V yaitu virus yang tergolong ke dalam keluarga

    retrovirus subkelompok lentivirus3 seperti virus Visna pada biri&biri3 sapi3 dan eline

    serta imian /mmunodeiciency Virus (/V).Dinamakan retrovirus karena virus ini mempunyai kemampuan dapat membentuk DNA

    dari RNA sebab mempunyai enim transkiptase reversi. nim ini dapat menggunakan

    RNA virus sebagai templateuntuk membentuk DNA3 yang kemudian berintegrasi ke

    dalam kromosom pejamu dan selanjutnya bekerja sebagai dasar untuk proses replikasi

    '/V.

    1anda dan ;ejala

    0aniestasi klinis ineksi '/V pada anak bervariasi dari asimtomatis sampai penyakit

    berat yang dinamakan A/D. A/D pada anak terutama terjadi pada umur muda karena

    sebagian besar (

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    12/39

    Diagnosis deiniti laboratoris ineksi '/V pada anak yang berumur kurang dari 8

    bulan hanya dapat ditegakkan melalui uji virologik. 'asil yang positi memastikan

    terdapat ineksi '/V. 1etapi bila akses untuk uji virologik ini terbatas3 6'-menganjurkan untuk dilakukan pada usia +& minggu3 dimana bayi yang tertular in

    utero3 maupun intra partum dapat tercakup. ,ada anak yang didiagnosis ineksi '/V

    hanya dengan satu kali pemeriksaan virologik yang positi3 harus dilakukan uji antibodi

    anti '/V pada usia lebih dari 8 bulan.

    *ila seorang bayi yang terpapar ineksi '/V mendapat A/3 ia akan terus berisiko

    tertulari '/V selama masa pemberian A/G karenanya uji virologik negati pada bayi

    yang terus mendapat A/ tidak menyingkirkan kemungkinan ineksi '/V. Dianjurkan

    uji virologik dilakukan setelah bayi tidak lagi mendapat A/ selama minimal + minggu.

    *ila saat itu bayi sudah berumur =&8 bulan saat pemberian A/ dihentikan3 uji antibodi

    dapat dilakukan sebelum uji virologik3 karena secara praktis uji antibodi jauh lebihmurah. *ila hasil uji antibodi positi3 maka pemeriksaan uji virologik diperlukan untuk

    mendiagnosis pasti3 meskipun 4aktu yang pasti anak&anak membuat antibodi anti '/V

    pada yang terineksi post partum belum diketahui.

    ,engobatan

    1atalaksana pada penderita '/V atau yang terpapar '/V harus lengkap3 meliputi

    pemantauan tumbuh kembang3 nutrisi3 imunisasi3 tatalaksana medikamentosa3

    tatalaksana psikologis dan penanganan sisi social yang akan berperan dalam kepatuhan

    program pemantauan dan terapi. ,emberian imunisasi harus mempertimbangkan situasi

    klinis3 status imunologis serta panduan yang berlaku. ,anduan imunisasi 6'-

    berkenaan dengan anak pengidap '/V adalah3 selama asimtomatik3 semua jenis vaksindapat diberikan3 termasuk vaksin hidup. 1etapi bila simtomatik3 maka pemberian vaksin

    polio oral dan *$; sebaiknya dihindari.

    ,engobatan medikamentosa mencakupi pemberian obat&obat proilaksis ineksi

    oportunistik yang tingkat morbiditas dan mortalitasnya tinggi.

    III.0 Meningitis Bakterial

    Angka kejadian meningitis bakterial secara keseluruhan belum diketahui dengan pasti.

    /nsiden meningitis bakterial lebih banyak dijumpai pada laki H laki dari pada

    perempuan dengan perbandingan 9 ! 8. ekitar # C dari seluruh kasus meningitisbakterial tearjadi pada anak H anak dan ># C dari jumlahb tersebut terjadi pada anak

    berusia 8 H bulan.8

    ,enyebab tersering dari meningitis adalah mikroorganisme seperti bakteri.

    0ikroorganisme ini mengineksi darah dan likuor serebrospinal

    0ikroorganisme yang sering menyebabkan meningitis berdasarkan usia !

    a. # H 9 bulan !

    *akteri penyebab yang tersering seperti %treptococcus grup "! &'Coli! isteria!

    bakteri usus selain &'Coli ( )lebsiella! %erratia spesies! &nterobacter*!

    streptococcus lain3 jamur! nontypeable H'influena! dan bakteri anaerob

    12

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    13/39

    b.9 bulan H tahun

    *akteri penyebab tersering meningitis pada grup usia ini belakangan seperti

    +'meningitidis dam %',neumoniae' 0eningitis oleh karena ycobacterium.uberculosis jarang3 namun harus dipertimbangkan pada daerah dengan

    prevalensi tuberculosis yang tinggi dan jika didapatkan anamnesis3 gejala klinis3

    2$ dan laboratorium yang mendukung diagnosis 1uberkulosis

    c. tahun H de4asa

    *akteri yang tersering menyebabkan meningitis pada grup usia ini seperti

    +'meningitidis dan %'pneumoniae. ycoplasma pneumonia juga dapat

    menyebabkan meningitis yang berat dan meningoencephalitis pada grup usia

    ini.

    PAT123N3SIS

    Meningitis Bakterial#

    /neksi dapat mencapai selaput otak melalui !

    8 Alian darah (hematogen) oleh karena ineksi di tempat lain seperti aringitis3

    tonsillitis3 endokarditis3 pneumonia3 ineksi gigi. ,ada keadaan ini sering

    didapatkan biakan kuman yang positi pada darah3 yang sesuai dengan kuman

    yang ada dalam cairan otak.

    " ,erluasan langsung dari ineksi (perkontinuitatum) yang disebabkan oleh

    ineksi dari sinus paranasalis3 mastoid3 abses otak3 sinus cavernosus.

    9 /mplantasi langsung ! trauma kepala terbuka3 tindakan bedah otak3 pungsi

    lumbal dan mielokel.

    : 0eningitis pada neonates dapat terjadi oleh karena!

    Aspirasi cairan amnion yang terjadi pada saat bayi melalui jalan lahir atau olehkuman&kuman yang normal ada pada jalan lahir

    /neksi bakteri secara transplacental terutamaisteria'

    ebagian besar ineksi susunan sara pusat terjadi akibat penyebaran

    hematogen. aluran napas merupakan port of entryutama bagi banyak penyebab

    meningitis purulenta. ,roses terjadinya meningitis bakterial melalui jalur

    hematogen mempunyai tahap&tahap sebagai berikut !

    8 *akteri melekat pada sel epitel mukosa nasoaring (kolonisasi)

    " *akteri menembus rintangan mukosa

    9 *akteri memperbanyak diri dalam aliran darah (menghindar dari sel agosit dan

    aktivitas bakteriolitik) dan menimbulkan bakteriemia.: *akteri masuk ke dalam cairan serebrospinal

    *akteri memperbanyak diri dalam cairan serebrospinal

    + *akteri menimbulkan peradangan pada selaput otak (meningen) dan otak.

    *akteri yang menimbulkan meningitis adalah bakteri yang mampu melampaui

    semua tahap dan masing&masing bakteri mempunyai mekanisme virulensi yang

    berbeda&beda3 dan masing&masing mekanisme mempunyai peranan yang khusus

    pada satu atau lebih dari tahap&tahap tersebut. 1erjadinya meningitis bacterial

    dipengaruhi oleh interaksi beberapa aktor3 yaitu host yang rentan3 bakteri penyebab

    dan lingkungan yang menunjang.

    7aktor 'ost

    13

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    14/39

    *eberapa aktor host yang mempermudah terjadinya meningitis!

    8 1elah dibuktikan bah4a laki&laki lebih sering menderita meningitis

    dibandingkan dengan 4anita. ,ada neonates sepsis menyebabkan meningitis3laki&laki dan 4anita berbanding 83> ! 8

    " *ayi dengan berat badan lahir rendah dan premature lebih mudah menderita

    meningitis disbanding bayi cukup bulan

    9 Ketuban pecah dini3 partus lama3 manipulasi yang berlebihan selama kehamilan3

    adanya ineksi ibu pada akhir kehamilan mempermudah terjadinya sepsis dan

    meningitis

    : ,ada bayi adanya kekurangan maupun aktivitas bakterisidal dari leukosit3

    deisiensi beberapa komplemen serum3 seperti $83 $9. $3 rendahnya properdin

    serum3 rendahnya konsentrasi /g0 dan /gA ( /g; dapat di transer melalui

    plasenta pada bayi3 tetapi /gA dan /g0 sedikit atau sama sekali tidak di transer

    melalui plasenta)3 akan mempermudah terjadinya ineksi atau meningitis padaneonates. Rendahnya /g0 dan /gA berakibat kurangnya kemampuan

    bakterisidal terhadap bakteri gram negati.

    Deisiensi kongenital dari ketiga immunoglobulin ( gamma globulinemia atau

    dysgammaglobulinemia)3 kekurangan jaringan timus kongenital3 kekurangan sel

    * dan 13 asplenia kongenital mempermudah terjadinya meningitis

    + Keganasan seperti system R3 leukemia3 multiple mieloma3 penyakit 'odgkin

    menyebabkan penurunan produksi immunoglobulin sehingga mempermudah

    terjadinya ineksi.

    > ,emberian antibiotik3 radiasi dan imunosupresan juga mempermudah terjadinya

    ineksi

    0alnutrisi7aktor 0ikroorganisme

    ,enyebab meningitis bakterial terdiri dari bermacam&macam bakteri.

    0ikroorganisme penyebab berhubungan erat dengan umur pasien. ,ada periode

    neonatal bakteri penyebab utama adalah golongan enterobacter terutama

    &scherichia Coli disusul oleh bakteri lainnya seperti %treptococcus grup "!

    %treptococcus pneumonia! %taphylococuc sp dan %almonella sp' edangkan pada

    bayi umur " bulan sampai : tahun yang terbanyak adalah Haemophillus influena

    type * disusul oleh %treptococcus pneumonia dan +eisseria meningitides' ,ada

    anak lebih besar dari : tahun yang terbanyak adalah %treptococcus pneumonia!

    +eisseria meningitides' *akteri lain yang dapat menyebabkan meningitis bakterial

    adalah kuman batang gram negative seperti ,roteus3 Aerobacter3 nterobacter3Klebsiella p dan eprata p.

    7aktor 2ingkungan

    Kepadatan penduduk3 kebersihan yang kurang3 pendidikan rendah dan sosial

    ekonomi rendah memgang peranan penting untuk mempermudah terjadinya ineksi.

    ,ada tempat penitipan bayi apabila terjadi ineksi lebih mudah terjadi penularan.

    Adanya vektor binatang seperti anjing3 tikus3 memungkinkan suatu predisposisi3

    untuk terjadinya leptospirosis.

    14

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    15/39

    BAB II

    LAP1RAN KASUS

    I. ID3NTITAS PASI3N

    Nama ! An. 0/

    Emur ! " tahun : bulan

    1anggal 2ahir ! "> mei "#885enis Kelamin ! laki & laki

    Agama ! /slam

    Alamat ! Kramat pulo dalam Rt #=?#9 No. "3 5akarta ,usat

    No. $0 ! "=.>.8

    1anggal 0asuk ! 8= eptember "#893 5am 8.99 6/*

    'ubungan ! Anak kandung

    ID3NTITAS 1RAN2 TUA

    Nama Ayah ! 1n. 0R

    Emur ! :" tahun

    ,endidikan ! 0A,ekerjaan ! &

    Alamat ! Kramat pulo dalam Rt #=?#9 No. "3 5akarta ,usat

    Agama ! /slam

    uku *angsa ! 0adura

    Nama /bu ! Ny. 0

    Emur ! :# tahun

    ,endidikan ! D

    ,ekerjaan ! &

    Alamat ! Kramat pulo dalam Rt #=?#9 No. "3 5akarta ,usat

    Agama ! /slam

    uku *angsa ! 0adura

    II. ANAMN3SIS

    Alloanamnesa ( dengan ibu pasien )

    Kelu"an Uta$a ! Demam

    Kelu"an Ta$!a"an ! nyeri kepala3 mual3 muntah3 batuk3 pilek3 nasu makan

    menurun3 badan lemas.

    Ri4aat Penakit Sekarang

    15

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    16/39

    ,asien datang ke /;D R0R0 dengan keluhan demam sejak 9 hari 0R.

    Demam timbul secara mendadak3 terus menerus3 dan makin tinggi terutama pada

    malam hari. ,asien juga mengeluhkan adanya nyeri kepala3 mual3 muntah3 batuk danpilek sejak 9 hari 0R. Nyeri kepala dirasakan tidak terlalu berat dan mengganggu

    penglihatan. 0ual dan muntah dirasakan terutama pada saat makan3 muntah yang

    keluar berupa makanan yang dimakan3 dan darah (&). ,asien juga mengeluhkan nasu

    makan menurun dan badan terasa lemas. ,asien *A* setiap hari3 dengan konsistensi

    eses padat3 ber4arna kecoklatan3 darah (&) dan *AK jarang. ,asien menyangkal

    adanya bercak merah pada kulit3 mimisan3 gusi berdarah3 bengkak pada kedua kelopak

    mata3 dan pegal pada anggota tubuh.

    " hari 0R3 ibu pasien memba4a ke Klinik3 diberikan " macam obat sirup

    dan puyer namun demam tidak turun dan tidak ada perubahan gejala. /bu pasien

    mengaku telah bepergian ke 0adura3 kemudian menurut ibu pasien di sekitar rumahnya

    tidak ada tetangganya yang memiliki gejala yang serupa dan dira4at di Rumah akit.Keluhan sakit telinga3 keluar cairan dari telinga disangkal pasien.

    Ri4aat Penakit Da"ulu 5ang !er"u!ungan %engan 'enakit sekarang6

    ,asien belum pernah mengalami keluhan yang serupa dan dira4at di Rumah akit.

    Ri4ayat penyakit paru ! disangkal.

    Ri4ayat penyakit jantung ! disangkal.

    Ri4ayat penyakit hati ! disangkal.

    Ri4ayat alergi ! disangkal.

    Ri4ayat diare kronik ! disangkal.

    Ri4ayat kejang demam ! disangkal.

    Ri4aat 'enakit keluarga

    1idak ada di keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.

    Ri4aat Persalinan

    ,enderita lahir di bidan dengan ri4ayat kehamilan ;",8A#. *ayi lahir cukup bulan3

    jenis kelamin laki&laki3 spontan3 segera menangis3 berat badan lahir 9### gram3 panjang

    badan :" cm. Ri4ayat kebiruan pada saat ataupun setelah persalinan tidak ada. ,asien

    merupakan anak ke&" dari " bersaudara.

    Ri4aat 'erke$!angan

    ,ertumbuhan gigi ! bulan

    ,sikomotor ! 1engkurap ! : bulan

    Duduk ! bulan

    *erdiri ! 8# bulan

    *erjalan ! 8" bulan

    *erbicara ! 8" tahun

    Kesan ! ,erkembangan motorik dalam batas normal

    16

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    17/39

    Ri4aat $akanan %an $inu$

    Emur A/?,A/ *uah?*iskuit *ubur usu Nasi 1im

    # H " bulan A/ & & &

    " H : bulan A/ & & &

    : H + bulan A/ & I &

    + H bulan A/ I I &

    H 8# bulan A/ I I I

    8# H 8" bulan A/ I I I

    Ri4aat I$unisasi

    0enurut ibunya3 pasien tidak pernah mendapat imunisasi dasar lengkap.

    Ri4aat Sosial 3kono$i

    ,enderita merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ayah penderita berumur

    :" tahun3 pendidikan 0A dan bekerja sebagai petani. /bu penderita berumur :# tahun3

    pendidikan D dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. ecara ekonomi3 keluarga

    penderita tergolong tingkat ekonomi menengah ke ba4ah.

    Ri4aat Keluarga

    No 1anggal

    lahir

    Kelamin ,ersalinan 2ahir

    hidup?mati

    Abortu

    s

    0eninggal Ket

    8 8== ,erempuan pt 2ahir & & 8 th

    " pasien

    III. P3M3RIKSAAN FISIK

    1inggi badan ! =# cm.

    *erat badan ! kg.

    1anda H tanda vital !

    1ekanan darah ! 8##?># mm'g

    Nadi ! 8"# % ? menit.

    uhu ! 939 J$.

    ,ernaasan ! 9# % ? menit.

    Kea%aan u$u$

    Keadaan umum ! 1ampak sakit sedang.

    Kesadaran ! $ompos mentis.

    tatus gii ! *aik

    Status generalis

    Kepala ! Normocephal3 2K ! := cm3 EE* tertutup

    Rambut ! Rambut hitam3 lurus3 distribusi merata3 tidak mudah dicabut

    17

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    18/39

    0ata ! $onjungtiva tidak anemis3 klera tidak ikterik3 ,upil isokor diameter I 9 mm3

    Rele% cahaya langsung (I?I)3 Rele% cahaya tidak langsung (I?I)3 $ekung pada mata

    (&)1elinga! Daun telinga bentuk tidak ada kelainan3 pendengaran I?I

    'idung ! *entuk tidak ada kelainan3 tidak ada napas cuping hidung3 mukosa

    tidak hiperemis3 sekret tidak ada

    0ulut ! ianosis tidak ada3 0ukosa bibir basah3 1rismus

    2idah ! 2idah kotor (&)3 tepi hiperemis

    1onsil ! 18 H 18 tenang

    1enggorok ! 7aring hiperemis (I)3 granulasi (&)

    2eher ! Kelenjar ;etah *ening tidak teraba

    1horaks ! imetris saat statis dan dinamis3 retraksi tidak ada

    ,aru

    /nspeksi ! imetris saat statis dan dinamis,alpasi ! 1idak teraba massa3 remitus kanan dan kiri sama

    ,erkusi ! onor di kedua lapang paru

    Auskultasi ! uara naas dasar vesikuler3 rhonki tidak ada3 4heeing tidak

    ada

    5antung

    /nspeksi ! /ctus cordis tidak tampak

    ,alpasi ! /ctus cordis teraba pada /$ V/ mid clavicula sinistra3 tidak

    kuat angkat

    ,erkusi ! *atas atas ! /$ // linea sternalis sinistra

    *atas kanan ! /$ /V mid clavicula de%tra

    *atas kiri ! /$ V mid clavicula sinistraAuskultasi ! *5 / H // murni3 reguler3 murmur tidak ada3 gallop tidak ada

    Abdomen

    /nspeksi ! Datar

    ,alpasi ! Datar3 tegang3 nyeri tekan epigastrium (I)3 'ati dan limpa tidak

    teraba pembesaran

    ,erkusi ! 1impani pada seluruh lapang abdomen

    Auskultasi ! *ising usus (I) normal

    kstremitas ! dema tungkai atas dan ba4ah tidak ada3 Akral hangat3 Rumple 2eed

    negati.

    Nervi Kranialis ! dalam batas normalKoordinasi ! baik3 dalam batas normal

    0otorik ! spastik &?& 3 kekuatan otot baik

    ensorik ! respon posit terhadap rangsangan nyeri

    7ungsi -tonom !ekresi keringat ada

    ,emeriksaan neurologis !

    Releks 7isiologis !

    Releks *iceps ! I?I normal

    Releks 1riceps ! I?I normal

    18

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    19/39

    Releks ,atella ! I?I normal

    Releks Achilles ! I?I normal

    Relek ,atologis !

    Releks *abinski ! &?&

    Releks -ppenheim ! &?&

    1anda Rangsang 0eningeal !

    Kaku kuduk ! &

    2ase@ue ! &

    Releks Kernig ! &

    Releks *rudinski 8 ! &

    Releks *rudinski " ! &

    Releks *rudinski 9 ! &

    IV. P3M3RIKSAAN P3NUNJAN2

    ,emeriksaan darah tanggal 8= eptember "#89 !

    'b ! 8" g?dl.

    2eukosit ! 8".### ?mm.

    2D ! 8# mm

    't ! 99 C.

    1rombosit ! >8+.### ?mm

    6idal ! Negati

    'itung jenis leukositusinoil ! "C

    egmen ! +#C

    Li$'osit 7 8+ 9

    Monosit 7 #-9

    V. R3SUM3

    ,asien datang ke /;D R0R0 dengan keluhan demam sejak 9 hari 0R.

    Demam timbul secara mendadak3 terus menerus3 dan makin tinggi terutama pada

    malam hari. ,asien mengeluhkan adanya mual3 muntah3 batuk dan pilek sejak 9 hari

    0R. 0untah dirasakan terutama pada saat makan dan batuk3 muntah yang keluar

    berupa makanan yang dimakan3 dan darah (&). ,asien juga mengeluhkan nasu makanmenurun dan badan terasa lemas. *A* normal dan *AK jarang.

    " hari 0R3 pasien berobat ke Klinik3 diberikan obat " macam sirup dan puyer

    namun demam tidak turun dan tidak ada perubahan gejala.

    Dari pemeriksaan isik didapatkan 1*! =# cm. **! kg. $omposmentis dan

    tampak sakit sedang dengan tekanan darah! 8##?># mm'g3 nadi! 88 %?menit3 suhu!

    9>38J$3 pernaasan! "+%?menit. ,ada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan

    epigastrium (I)3 sedangkan uji R2 (&).

    19

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    20/39

    ,ada pemeriksaan laboratorium didapatkan 'b! 8" g?dl3 2eukosit ! 8".### ?mm3 't !

    99 C3 1rombosit ! >8+.### ?mm3 6idal ! Negati3 'itung jenis leukosit ! usinoil !

    "C3 egmen ! +#C3 Li$'osit 7 8+ 9 : Monosit 7 #-9

    VI. DIA2N1SA K3RJA

    -bservasi demam hari ke 9 I vomitus

    7aringitis akut

    VII. DIA2N1SA BANDIN2

    & Demam dengue

    & D'7

    & Demam tioid

    VIII. R3N,ANA P3M3RIKSAAN& ,emeriksaan darah lengkap! 'b3 't3 1rombosit3 2eukosit tiap ": jam

    & ,emeriksaan lumbal pungsi

    I;. TATA LAKSANA

    KURATIF

    8. /V7D R2 8# tpm (makro)

    ". ,aracetamol syr 9% ml ( *ila suhu < 9>3L$)

    9. Domperidone syr 9% ml (b?p)

    :. A4asi tanda tanda vital ( 1D3 Nadi3 RR3 )

    . A4asi tanda tanda perdarahan

    +. ,eriksa darah rutin setiap ": jam

    PR1M1TIF

    *anyak minum

    0akanan yang bergii

    Diet lunak (bubur)

    PR3F3NTIF

    1idak makan sembarangan

    0emcuci tangan sebelum makan

    ;. PR12N1SA

    Muo ad vitam ! Dubia ad bonam.

    Muo ad ungsionam ! Dubia ad bonam.Muo ad sanationam ! Dubia ad bonam.

    ;I. P3RJALANAN P3N

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    21/39

    1 Ku?Ks ! sakit sedang ? $0

    1D ! 8##?># mmhg

    N ! 8## %?menitR ! 9# % ? menit

    ! 9>3> #$

    tatus generalis

    Kepala ! Normocephal3 2K ! := cm3 EE* tertutup

    Rambut ! Rambut hitam3 lurus3 distribusi merata3 tidak mudah dicabut

    0ata ! $onjungtiva tidak anemis3 klera tidak ikterik3 ,upil isokor

    diameter I 9 mm3 Rele% cahaya langsung (I?I)3 Rele% cahaya tidak

    langsung (I?I)3 $ekung pada mata (&)

    1elinga! Daun telinga bentuk tidak ada kelainan3 pendengaran I?I

    'idung ! *entuk tidak ada kelainan3 tidak ada napas cuping hidung3mukosa tidak hiperemis3 sekret tidak ada

    0ulut ! ianosis tidak ada3 0ukosa bibir basah3 1rismus

    2idah ! 2idah kotor (&)3 tepi hiperemis

    1onsil ! 18 H 18 tenang

    1enggorok ! 7aring hiperemis (I)3 granulasi (&)

    2eher ! Kelenjar ;etah *ening tidak teraba

    1horaks ! imetris saat statis dan dinamis3 retraksi tidak ada

    ,aru

    /nspeksi ! imetris saat statis dan dinamis

    ,alpasi ! 1idak teraba massa3 remitus kanan dan kiri sama

    ,erkusi ! onor di kedua lapang paruAuskultasi ! uara naas dasar vesikuler3 rhonki tidak ada3

    4heeing tidak ada

    5antung

    /nspeksi ! /ctus cordis tidak tampak

    ,alpasi ! /ctus cordis teraba pada /$ V/ mid clavicula

    sinistra3 tidak kuat angkat

    ,erkusi ! *atas atas ! /$ // linea sternalis sinistra

    *atas kanan ! /$ /V mid clavicula de%tra

    *atas kiri ! /$ V mid clavicula sinistra

    Auskultasi ! *5 / H // murni3 reguler3 murmur tidak ada3 gallop

    tidak ada

    Abdomen

    /nspeksi ! Datar

    ,alpasi ! Datar3 tegang3 nyeri tekan epigastrium (I)3 'ati dan

    limpa tidak teraba pembesaran

    ,erkusi ! 1impani pada seluruh lapang abdomen

    Auskultasi ! *ising usus (I) normal

    kstremitas ! dema tungkai atas dan ba4ah tidak ada3 Akral hangat3

    Rumple 2eed negati.

    Nervi Kranialis ! 1rismus positi

    21

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    22/39

    Koordinasi ! baik3 dalam batas normal

    0otorik ! spastik &?&

    ensorik ! respon positi terhadap rangsangan nyeri7ungsi -tonom ! ekresi keringat ada

    ,emeriksaan neurologis !

    Releks 7isiologis !

    Releks *iceps ! I?I normal

    Releks 1riceps ! I?I normal

    Releks ,atella ! I?I normal

    Releks Achilles ! I?I normal

    Relek ,atologis !

    Releks *abinski ! &?&

    Releks -ppenheim ! &?&

    1anda Rangsang 0eningeal !

    Kaku kuduk ! &

    2ase@ue ! &

    Releks Kernig ! &

    Releks *rudinski 8 ! &

    Releks *rudinski " ! &

    Releks *rudinski 9 ! &

    2ab !

    'b ! 8" g?dl.

    2eukosit ! 8".### ?mm.

    2D ! 8# mm

    't ! 99 C.

    1rombosit ! >8+.### ?mm

    6idal ! Negati

    'itung jenis leukosit

    usinoil ! "C

    egmen ! +#C

    Li$'osit 7 8+ 9

    Monosit 7 #-9

    A -bservasi demam hari ke : ec viral inection

    7aringitis akut

    susp. DD3 D'7

    P & /V7D R2 8# tpm (makro)

    & ,aracetamol syr 9% ml ( *ila suhu < 9>3L$)

    & Domperidone syr 9% ml (b?p)

    & Diet lunak (bubur)

    & A4asi Vital sign

    & ,emeriksaan '"12?": jam

    22

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    23/39

    & A4asi tanda&tanda perdarahan

    Follo4 u'

    )> Se'te$!er )>#+

    S Demam (&)3 Nyeri kepala (I)3 2emas (I)3 batuk pilek (I)3 0ual dan muntah

    (I) "%3 0akan sedikit (8&" sendok)3 gusi berdarah (&)3 mimisan (&)3 *A* dan

    *AK normal

    1 Ku?Ks ! sakit sedang ? $0

    1D ! 88#?# mmhg

    N ! 8#: %?menit

    R ! 9" % ? menit

    ! 9+3" #$

    tatus generalis

    Kepala ! Normocephal3 2K ! := cm3 EE* tertutup

    Rambut ! Rambut hitam3 lurus3 distribusi merata3 tidak mudah dicabut

    0ata ! $onjungtiva tidak anemis3 klera tidak ikterik3 ,upil isokor

    diameter I 9 mm3 Rele% cahaya langsung (I?I)3 Rele% cahaya tidak

    langsung (I?I)3 $ekung pada mata (&)

    1elinga! Daun telinga bentuk tidak ada kelainan3 pendengaran I?I

    'idung ! *entuk tidak ada kelainan3 tidak ada napas cuping hidung3mukosa tidak hiperemis3 sekret tidak ada

    0ulut ! ianosis tidak ada3 0ukosa bibir basah3 1rismus

    2idah ! 2idah kotor (&)3 tepi hiperemis

    1onsil ! 18 H 18 tenang

    1enggorok ! 7aring hiperemis (I)3 granulasi (&)

    2eher ! Kelenjar ;etah *ening tidak teraba

    1horaks ! imetris saat statis dan dinamis3 retraksi tidak ada

    ,aru

    /nspeksi ! imetris saat statis dan dinamis

    ,alpasi ! 1idak teraba massa3 remitus kanan dan kiri sama

    ,erkusi ! onor di kedua lapang paruAuskultasi ! uara naas dasar vesikuler3 rhonki tidak ada3

    4heeing tidak ada

    5antung

    /nspeksi ! /ctus cordis tidak tampak

    ,alpasi ! /ctus cordis teraba pada /$ V/ mid clavicula

    sinistra3 tidak kuat angkat

    ,erkusi ! *atas atas ! /$ // linea sternalis sinistra

    *atas kanan ! /$ /V mid clavicula de%tra

    *atas kiri ! /$ V mid clavicula sinistra

    23

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    24/39

    Auskultasi ! *5 / H // murni3 reguler3 murmur tidak ada3 gallop

    tidak ada

    Abdomen/nspeksi ! Datar

    ,alpasi ! Datar3 tegang3 nyeri tekan epigastrium (I)3 'ati dan

    limpa tidak teraba pembesaran

    ,erkusi ! 1impani pada seluruh lapang abdomen

    Auskultasi ! *ising usus (I) normal

    kstremitas ! dema tungkai atas dan ba4ah tidak ada3 Akral hangat3

    Rumple 2eed negati.

    Nervi Kranialis ! 1rismus positi

    Koordinasi ! baik3 dalam batas normal

    0otorik ! spastik I?I 3 kekuatan otot tidak bisa dinilaiensorik ! respon positi terhadap rangsangan nyeri

    7ungsi -tonom ! ekresi keringat ada

    ,emeriksaan neurologis !

    Releks 7isiologis !

    Releks *iceps ! I?I normal

    Releks 1riceps ! I?I normal

    Releks ,atella ! I?I normal

    Releks Achilles ! I?I normal

    Relek ,atologis !Releks *abinski ! &?&

    Releks -ppenheim ! &?&

    1anda Rangsang 0eningeal !

    Kaku kuduk ! &

    2ase@ue ! &

    Releks Kernig ! &

    Releks *rudinski 8 ! &

    Releks *rudinski " ! &

    Releks *rudinski 9 ! &

    2ab !

    'b ! 8"3 g?dl.

    2eukosit ! 88."## ?mm.

    2D ! 8# mm

    't ! 9: C.

    1rombosit ! >8.### ?mm

    6idal ! Negati

    'itung jenis leukosit

    24

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    25/39

    usinoil ! "C

    egmen ! +#C

    Li$'osit 7 8) 9Monosit 7 #09

    A -bservasi demam hari ke I viral inection

    7aringitis akut

    susp. DD3 D'7

    P & /V7D R2 8# tpm (makro)

    & ,aracetamol syr 9% ml ( *ila suhu < 9>3L$)

    & Domperidone syr 9% ml (b?p)

    & Diet lunak (bubur)

    & A4asi Vital sign

    & ,emeriksaan '"12?": jam

    & A4asi tanda&tanda perdarahan

    )# Se'te$!er )>#+

    S Demam (&)3 Nyeri kepala (I)3 batuk pilek (I)3 2emas (I)3 0ual dan

    muntah (I) 9%3 1idak mau makan3 gusi berdarah (&)3 mimisan (&)3 *A*

    dan *AK (&)

    1 Ku?Ks ! tampak sakit ringan ? cm

    1D ! 8##?+# mmhg

    N ! 88# %?menit

    R ! " % ? menit ! 9+39#$

    tatus generalis

    Kepala ! Normocephal3 2K ! := cm3 EE* tertutup

    Rambut ! Rambut hitam3 lurus3 distribusi merata3 tidak mudah

    dicabut

    0ata ! $onjungtiva tidak anemis3 klera tidak ikterik3 ,upil isokor

    diameter I 9 mm3 Rele% cahaya langsung (I?I)3 Rele% cahaya tidak

    langsung (I?I)3 $ekung pada mata (&)

    1elinga! Daun telinga bentuk tidak ada kelainan3 pendengaran I?I

    'idung ! *entuk tidak ada kelainan3 tidak ada napas cupinghidung3 mukosa tidak hiperemis3 sekret tidak ada

    0ulut ! ianosis tidak ada3 0ukosa bibir basah

    2idah ! 2idah kotor (&)3 tepi hiperemis

    1onsil ! 18 H 18 tenang

    1enggorok ! 7aring hiperemis (I)3 granulasi (&)

    2eher ! Kelenjar ;etah *ening tidak teraba

    1horaks ! imetris saat statis dan dinamis3 retraksi tidak ada

    ,aru

    /nspeksi ! imetris saat statis dan dinamis

    25

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    26/39

    ,alpasi ! 1idak teraba massa3 remitus kanan dan kiri sama

    ,erkusi ! onor di kedua lapang paru

    Auskultasi ! uara naas dasar vesikuler3 rhonki tidak ada34heeing tidak ada

    5antung

    /nspeksi ! /ctus cordis tidak tampak

    ,alpasi ! /ctus cordis teraba pada /$ V/ mid clavicula

    sinistra3 tidak kuat angkat

    ,erkusi ! *atas atas ! /$ // linea sternalis sinistra

    *atas kanan ! /$ /V mid clavicula de%tra

    *atas kiri ! /$ V mid clavicula sinistra

    Auskultasi ! *5 / H // murni3 reguler3 murmur tidak ada3 gallop

    tidak ada

    Abdomen/nspeksi ! Datar

    ,alpasi ! Datar3 tegang3 nyeri tekan epigastrium (I)3 'ati

    dan limpa tidak teraba pembesaran

    ,erkusi ! 1impani pada seluruh lapang abdomen

    Auskultasi ! *ising usus (I) normal

    kstremitas ! dema tungkai atas dan ba4ah tidak ada3 Akral hangat3

    Rumple 2eed negati.

    Nervi Kranialis ! dalam batas normal

    Koordinasi ! baik

    0otorik ! dalam batas normalensorik ! respon positi terhadap rangsangan nyeri

    7ungsi -tonom ! ekresi keringat ada

    ,emeriksaan neurologis !

    Releks 7isiologis !

    Releks *iceps ! I?I normal

    Releks 1riceps ! I?I normal

    Releks ,atella ! I?I normal

    Releks Achilles ! I?I normal

    Relek ,atologis !

    Releks *abinski ! &?&

    Releks -ppenheim ! &?&

    1anda Rangsang 0eningeal !

    Kaku kuduk ! &

    2ase@ue ! &

    Releks Kernig ! &

    Releks *rudinski 8 ! &

    Releks *rudinski " ! &

    26

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    27/39

    Releks *rudinski 9 ! &

    2ab ! 'b ! 88 g?dl.

    2eukosit ! 89.### ?mm.

    2D ! 8 mm

    't ! 9+ C.

    1rombosit ! >"#.### ?mm

    6idal ! Negati

    'itung jenis leukosit

    usinoil ! "C

    egmen ! +#C

    Li$'osit 7 8> 9Monosit 7 #?9

    A -bservasi demam hari ke + ec viral inection

    7aringitis akut

    susp. DD3 D'7

    P & /V7D R2 8# tpm (makro)

    & ,aracetamol syr 9% ml ( *ila suhu < 9>3L$)

    & Domperidone syr 9% ml (b?p)

    & Diet lunak (bubur)

    & A4asi Vital sign

    & ,emeriksaan '"12?": jam

    & A4asi tanda&tanda perdarahan#).>

    >

    S 7 De$a$ 5@6: keang # C ?$enit

    Seluru" !a%an kaku: $ata $engara" keatas: ekstre$itas kiri ti%ak

    %a'at %igerakkan %an tan'a 'enurunan kesa%aran. Anak ta$'ak

    $enangis %an $e$inta $inu$ setela" keang

    1 7 ku/ kes 7 Ta$'ak sakit !erat/ A'atis

    TD 7 ##>/?> $$"g: N 7 #->/$: S 7 +=:8o*: R7 0>/$

    Mata 7 ,onungti(a ti%ak ane$is: Sklera ti%ak ikterik: Pu'il isokor

    %ia$eter @ + $$: Refle *a"aa langsung 5@/@6: Refle *a"aa ti%ak

    langsung 5@/@6: ,ekung 'a%a $ata 56

    i%ung 7 Bentuk ti%ak a%a kelainan: na'as *u'ing "i%ung 5@6:

    $ukosa ti%ak "i'ere$is: sekret ti%ak a%a

    Mulut 7 Sianosis ti%ak a%a: Mukosa !i!ir !asa": Tris$us

    Li%a" 7 Li%a" kotor 56: te'i "i'ere$is

    Le"er 7 kaku ku%uk 5@6

    T"oraks7 Si$etris saat statis %an %ina$is: retraksi %in%ing nafas 5@6

    Paru

    Ins'eksi 7 Si$etris saat statis %an %ina$is

    Perkusi 7 Sonor %i ke%ua la'ang 'aru

    Auskultasi 7 Suara nafas %asar (esikuler: r"onki @/:

    4"eeEing /

    27

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    28/39

    Jantung

    Auskultasi 7 BJ I II $urni: reguler: $ur$ur ti%ak a%a:

    gallo' ti%ak a%aA!%o$en

    Ins'eksi 7 Datar: turgor kulit la$!at

    Pal'asi 7 Datar: tegang: neri tekan e'igastriu$

    5@6: ati %an li$'a ti%ak tera!a 'e$!esaran

    Perkusi 7 Ti$'ani 'a%a seluru" la'ang a!%o$en

    Auskultasi 7 Bising usus 5@6 nor$al

    3kstre$itas 7 3%e$a tungkai atas %an !a4a" ti%ak a%a: Akral

    "angat: Ru$'le Lee% negatif.

    Ner(i Kranialis 7 Tris$us 'ositif

    Koor%inasi 7 Ti%ak !isa %inilaiMotorik 7 s'astik @/@ : kekuatan otot ti%ak !isa %inilai

    Sensorik 7 res'on negatif ter"a%a' rangsangan neri

    Fungsi 1tono$ 7 Sekresi keringat a%a

    Pe$eriksaan neurologis 7

    Refleks Fisiologis 7

    Refleks Bi*e's 7 @/@ nor$al

    Refleks Tri*e's 7 @/@ nor$al

    Refleks Patella 7 @/@ nor$al

    Refleks A*"illes 7 @/@ nor$al

    Reflek Patologis 7

    Refleks Ba!inski 7 /

    Refleks 1''en"ei$ 7 /

    Tan%a Rangsang Meningeal 7

    Kaku ku%uk 7 @

    LaseGue 7

    Refleks Kernig 7

    Refleks Bru%Einski # 7

    Refleks Bru%Einski ) 7

    Refleks Bru%Einski + 7

    A 7

    Faringitis akut

    1!ser(asi fe!ris "ari ke 0 e* (iral infe*tion

    Keang %e$a$ se%er"ana

    D! 7 $eningitis: ensefalitis: a!ses otak

    P 7 Instruksi %r.,"ristina S'.A

    In. Seftriakson ) ->> $g 5i(6

    28

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    29/39

    DiaEe'a$ &$g 5i(6

    No(algin =>$g !/'

    Do$'eri%one sr + -$l1) nassal )L

    Ngt !ila a%a 'enurunan kesa%aran

    1!ser(asi (ital sign: %an keang setia' #a$

    #-.>

    >

    ! demam (I)3 lemas (I)3 mengantuk (I)3 ri4ayat kejang

    - ! ku? kes ! 1ampak sakit berat? Apatis

    1D =#?+# mmhg3 N ! 8:+%?m3 R ! +"%?m3 ! 93>oc

    ;$ ! "0:V8

    tatus generalis

    0ata ! pupil isokor midriasis I?I3 relek cahaya &?&

    'idung ! deviasi septum (&)3 naas cuping hidung (I)

    0ulut ! 1rismus2eher ! kaku kuduk (I)

    1horaks! imetris saat statis dan dinamis3 retraksi dinding naas (I)

    ,aru

    /nspeksi ! imetris saat statis dan dinamis

    ,erkusi ! onor di kedua lapang paru

    Auskultasi ! uara naas dasar vesikuler3 rhonki I?&3 4heeing

    &?&

    5antung

    Auskultasi ! *5 / H // murni3 reguler3 murmur tidak ada3 gallop

    tidak ada

    Abdomen/nspeksi ! Datar3 tugor kulit lambat

    ,alpasi ! Datar3 tegang3 nyeri tekan epigastrium (I)3 'ati

    dan limpa tidak teraba pembesaran

    ,erkusi ! 1impani pada seluruh lapang abdomen

    Auskultasi ! *ising usus (I) normal

    Nervi Kranialis ! 1rismus positi

    Koordinasi ! 1idak bisa dinilai

    0otorik ! spastik I?I 3 kekuatan otot tidak bisa dinilai

    ensorik ! respon negati terhadap rangsangan nyeri

    7ungsi -tonom ! ekresi keringat ada

    ,emeriksaan neurologis !

    Releks 7isiologis !

    Releks *iceps ! I?I normal

    Releks 1riceps ! I?I normal

    Releks ,atella ! I?I normal

    Releks Achilles ! I?I normal

    Relek ,atologis !

    29

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    30/39

    Releks *abinski ! &?&

    Releks -ppenheim ! &?&

    1anda Rangsang 0eningeal !

    Kaku kuduk ! I

    2ase@ue ! &

    Releks Kernig ! I

    Releks *rudinski 8 ! I

    Releks *rudinski " ! I

    Releks *rudinski 9 ! &

    A !

    7aringitis aku

    -bservasi ebris hari ke + ec viral inection Kejang demam sederhana

    Db ! meningitis3 ensealitis3 abses otak

    , ! /nstruksi dr.$hristina p.A

    /V7D R2 :# tpm (makro)

    N;1 sonde "#cc? 9jam dinaikkan bertahap

    /nj. etriakon "% ## mg (iv)

    Diaepam :mg (iv)

    Novalgin =#mg b?p

    Domperidone syr 9% ml

    -" nassal 8&" litter

    $ek ! h"tl elektrolit dan ;D

    -bservasi vital sign3 dan kejang tiap 8jam

    #=.>

    >

    ! penurunan kesadaran (I)3 demam (&)3 muntah (&)3 kejang (&)

    - ! ku? kes ! apatis

    1D ! 8##?># mmhg3 N ! 8+#%?m3 R ! :"%?m3 ! 93>oc

    ;$ ! "0:V8

    tatus generalis

    0ata ! pupil isokor midriasis I?I3 relek cahaya &?&

    'idung ! naas cuping hidung (&)

    0ulut ! 1rismus

    2eher ! kaku kuduk (I)1horaks! imetris saat statis dan dinamis3 retraksi tidak ada

    ,aru

    /nspeksi ! imetris saat statis dan dinamis

    ,erkusi ! onor di kedua lapang paru

    Auskultasi ! uara naas dasar vesikuler3 rhonki I?&3 4heeing

    &?&

    5antung

    Auskultasi ! *5 / H // murni3 reguler3 murmur tidak ada3 gallop

    tidak ada

    30

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    31/39

    Abdomen

    /nspeksi ! Datar3 turgor kulit lambat

    ,alpasi ! Datar3 tegang3 nyeri tekan epigastrium (I)3 'atidan limpa tidak teraba pembesaran

    ,erkusi ! 1impani pada seluruh lapang abdomen

    Auskultasi ! *ising usus (I) normal

    Nervi Kranialis ! 1rismus positi

    Koordinasi ! dalam batas normal

    0otorik ! dalam batas normal

    ensorik ! respon positi terhadap rangsangan nyeri

    7ungsi -tonom ! ekresi keringat ada

    ,emeriksaan neurologis !Releks 7isiologis !

    Releks *iceps ! I?I normal

    Releks 1riceps ! I?I normal

    Releks ,atella ! I?I normal

    Releks Achilles ! I?I normal

    Relek ,atologis !

    Releks *abinski ! &?&

    Releks -ppenheim ! &?&

    1anda Rangsang 0eningeal !Kaku kuduk ! &

    2ase@ue ! &

    Releks Kernig ! &

    Releks *rudinski 8 ! &

    Releks *rudinski " ! &

    Releks *rudinski 9 ! &

    'asil lab !

    ;D ! >8 mg?dl

    '"tl

    'b ! 8" g?dl.

    2eukosit ! "9.### ?mm.

    2D ! :# mm

    't ! 99 C.

    1rombosit ! >8=.### ?mm

    6idal ! Negati

    'itung jenis leukosit

    usinoil ! "C

    egmen ! +#C

    31

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    32/39

    Li$'osit 7 8+ 9

    Monosit 7 #-9

    lektrolit !Kalium ! 93+

    Natrium ! 8:8

    Klorida ! 8#"

    A !

    7aringitis akut

    -bservasi ebris hari ke + ec viral invection

    Kejang demam sederhana

    uspek meningitis bakterial

    Db ! ensealitis

    , ! terapi lanjut3 pantau ttv

    /nstruksi rujuk dan edukasi keluarga pasien

    )) Se'te$!er )>#+

    S Demam (I)3 penurunan kesadaran (&)3 kejang (&)3 keringat dingin (I)3

    lemas (&)3 *A* (&)3 *AK (I)

    1 Ku?Ks ! tampak sakit ringan? cm

    1D ! 88#?># mmhg

    N ! 8>+ %?menit

    R ! ># % ? menit ! 9> #$

    tatus generalis

    Kepala ! Normocephal3 2K ! := cm3 EE* tertutup

    Rambut ! Rambut hitam3 lurus3 distribusi merata3 tidak mudah

    dicabut

    0ata ! $onjungtiva tidak anemis3 klera tidak ikterik3 ,upil isokor

    diameter I 9 mm3 Rele% cahaya langsung (I?I)3 Rele% cahaya tidak

    langsung (I?I)3 $ekung pada mata (&)

    1elinga! Daun telinga bentuk tidak ada kelainan3 pendengaran I?I

    'idung ! *entuk tidak ada kelainan3 tidak ada napas cuping

    hidung3 mukosa tidak hiperemis3 sekret tidak ada

    0ulut ! ianosis tidak ada3 0ukosa bibir basah3 1rismus

    2idah ! 2idah kotor (&)3 tepi hiperemis

    1onsil ! 18 H 18 tenang

    1enggorok ! 7aring tidak daoat dinilai

    2eher ! Kelenjar ;etah *ening tidak teraba

    1horaks ! imetris saat statis dan dinamis3 retraksi tidak ada

    ,aru

    /nspeksi ! imetris saat statis dan dinamis

    32

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    33/39

    ,alpasi ! 1idak teraba massa3 remitus kanan dan kiri sama

    ,erkusi ! onor di kedua lapang paru

    Auskultasi ! uara naas dasar vesikuler3 rhonki I?I34heeing tidak ada

    5antung

    /nspeksi ! /ctus cordis tidak tampak

    ,alpasi ! /ctus cordis teraba pada /$ V/ mid clavicula

    sinistra3 tidak kuat angkat

    ,erkusi ! *atas atas ! /$ // linea sternalis sinistra

    *atas kanan ! /$ /V mid clavicula de%tra

    *atas kiri ! /$ V mid clavicula sinistra

    Auskultasi ! *5 / H // murni3 reguler3 murmur tidak ada3 gallop

    tidak ada

    Abdomen/nspeksi ! Datar3 turgor kulit lambat

    ,alpasi ! Datar3 tegang3 nyeri tekan epigastrium (I)3 'ati

    dan limpa tidak teraba pembesaran

    ,erkusi ! 1impani pada seluruh lapang abdomen

    Auskultasi ! *ising usus (I) normal

    kstremitas ! dema tungkai atas dan ba4ah tidak ada3 Akral hangat3

    Rumple 2eed negati.

    Nervi Kranialis ! 1rismus positi

    Koordinasi ! dalam batas normal

    0otorik ! spastik I?I 3 kekuatan dalam batass normalensorik ! respon positi terhadap rangsangan nyeri

    7ungsi -tonom ! ekresi keringat ada

    ,emeriksaan neurologis !

    Releks 7isiologis !

    Releks *iceps ! I?I normal

    Releks 1riceps ! I?I normal

    Releks ,atella ! I?I normal

    Releks Achilles ! I?I normal

    Relek ,atologis !

    Releks *abinski ! &?&

    Releks -ppenheim ! &?&

    1anda Rangsang 0eningeal !

    Kaku kuduk ! &

    2ase@ue ! &

    Releks Kernig ! &

    Releks *rudinski 8 ! &

    Releks *rudinski " ! &

    33

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    34/39

    Releks *rudinski 9 ! &

    A 7aringitis akut

    -bservasi ebris hari ke > ec viral inection

    Kejang demam sederhana

    uspek meningitis bakterial

    Db ! nsealitis3 Abses otak

    P & /V7D R2 :# tpm (makro)

    & N;1 sonde "#cc? 9jam dinaikkan bertahap

    & ,aracetamol syr 9% ml ( *ila suhu < 9>3L$)

    & /nj etriakson "% ## mg (iv)

    & Domperidone syr 9% ml (b?p)

    & Diaepam :mg (jika kejang)& Novalgin =#mg (b?p)

    & -bservasi vital sign3 dan kejang tiap 8jam

    #+.>

    >

    /nus lebitis dan lepas N;1

    )>.+

    >

    /nus dipasang kembali

    /V7D R2 8# tpm (makro)

    )+ Se'te$!er )>#+

    S Demam (&)3 ,enurunan kesadaran3 kejang (&)3 muntah (&)3 batuk (&)3 pilek (&)

    *A* (&)3 *AK (I)3 nasu makan membaik

    1 Ku?Ks ! tampak sakit ringan ? cm

    N ! 8## %?menit

    R ! 9# % ? menit

    ! 9+3 #$

    tatus generalis

    Kepala ! Normocephal3 2K ! := cm3 EE* tertutup

    Rambut ! Rambut hitam3 lurus3 distribusi merata3 tidak mudah dicabut0ata ! $onjungtiva tidak anemis3 klera tidak ikterik3 ,upil isokor

    diameter I 9 mm3 Rele% cahaya langsung (&?&)3 Rele% cahaya tidak

    langsung (&?&)3 $ekung pada mata (&)

    1elinga! Daun telinga bentuk tidak ada kelainan3 pendengaran I?I

    'idung ! *entuk tidak ada kelainan3 tidak ada napas cuping hidung3

    mukosa tidak hiperemis3 sekret tidak ada

    0ulut ! ianosis tidak ada3 0ukosa bibir basah

    2idah ! 2idah kotor (&)3 tepi hiperemis

    1onsil ! 18 H 18 tenang

    34

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    35/39

    1enggorok ! 7aring hiperemis (&)

    2eher ! Kelenjar ;etah *ening tidak teraba3 kaku kuduk (&)

    1horaks ! imetris saat statis dan dinamis3 retraksi tidak ada,aru

    /nspeksi ! imetris saat statis dan dinamis

    ,alpasi ! 1idak teraba massa3 remitus kanan dan kiri sama

    ,erkusi ! onor di kedua lapang paru

    Auskultasi ! uara naas dasar vesikuler3 rhonki tidak ada3

    4heeing tidak ada

    5antung

    /nspeksi ! /ctus cordis tidak tampak

    ,alpasi ! /ctus cordis teraba pada /$ V/ mid clavicula

    sinistra3 tidak kuat angkat

    ,erkusi ! *atas atas ! /$ // linea sternalis sinistra *atas kanan ! /$ /V mid clavicula de%tra

    *atas kiri ! /$ V mid clavicula sinistra

    Auskultasi ! *5 / H // murni3 reguler3 murmur tidak ada3 gallop

    tidak ada

    Abdomen

    /nspeksi ! Datar3 turgor kulit lambat

    ,alpasi ! Datar3 tegang3 nyeri tekan epigastrium (I)3 'ati dan

    limpa tidak teraba pembesaran

    ,erkusi ! 1impani pada seluruh lapang abdomen

    Auskultasi ! *ising usus (I) normal

    kstremitas ! dema tungkai atas dan ba4ah tidak ada3 Akral hangat3Rumple 2eed negati.

    Nervi Kranialis ! dalam batas normal

    Koordinasi ! baik

    0otorik ! dalam batas normal

    ensorik ! respon positi terhadap rangsangan nyeri

    7ungsi -tonom ! ekresi keringat ada

    ,emeriksaan neurologis !

    Releks 7isiologis !

    Releks *iceps ! I?I normal

    Releks 1riceps ! I?I normal

    Releks ,atella ! I?I normal

    Releks Achilles ! I?I normal

    Relek ,atologis !

    Releks *abinski ! &?&

    Releks -ppenheim ! &?&

    1anda Rangsang 0eningeal !

    35

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    36/39

    Kaku kuduk ! &

    2ase@ue ! &

    Releks Kernig ! &Releks *rudinski 8 ! &

    Releks *rudinski " ! &

    Releks *rudinski 9 ! &

    A 7aringitis akut

    -bservasi ebris hari& ec viral inection

    Kejang demam sederhana

    uspek meningitis bakterial

    Db ! ensealitis3 abses otak

    P & /V7D KAN 8* I K$2 8# 0e@ 8# tpm (makro)

    & -" nassal 8&" litter

    & ,aracetamol syr 9% ml ( *ila suhu < 9>3L$)

    & /nj. etriakson "% ##mg (iv)

    & Domperidone syr 9% ml (b?p)

    & 7enitoin 8>mg 8"jam kemudian #mg

    & A4asi Vital sign

    Pasien %i e%ukasi !ole" 'ulang ika ti%ak keang sela$a )&a$ %an

    ti%ak %e$a$ sela$a )&a$

    TAN22AL )+ S3PT3MB3R )>#+

    ,asien pulang dengan persetujuan yang didapat dari dokter dan obat yang tersisa

    diteruskan penggunaannya oleh pasien di rumah.

    -bat pasien adalah!

    & ,arasetamol 9 %8 tab (## mg)bila demam

    & 2aidryil 9 % 8 $

    & Domperidone 9% ml

    & $eadro%il "% ml(8"mg)

    Dengan Anjuran!

    0akan makanan yang bergii dan minum yang banyak /stirahat yang cukup

    Kontrol ke poli anak kurang lebih 9 hari setelah keluar dari rumah sakit

    DIA2N1SIS AKIR

    7aringitis akut

    -bservasi demam hari ke ec viral inection

    Kejang demam sederhana

    uspek meningitis bakterial

    36

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    37/39

    Diagnosis banding ! nsealitis

    R3N,ANA P3M3RIKSAAN

    & ,emeriksaan darah lengkap! 'b3 't3 1rombosit3 2eukosit

    & ,emeriksaan lumbal pungsi

    DISKUSI

    0enurut 'annah $ho4&5ohnson3 asisten proesor di 2oyola Eniversity $hicago

    tritch chool o 0edicine demam tinggi secara tak langsung OmemaksaO seorang anak

    untuk memperlambat aktivitasnya3 istirahat3 dan tidur3 hal yang penting dalam

    memulihkan kesehatannya.

    *erdasarkan penyebabnya demam dibedakan menjadi tiga kategori3 yaitu

    demam ineksi3 demam non&ineksi3 dan demam isiologis. alah satunya adalah

    demam ineksi yang disebabkan oleh ineksi virus dan bakteri.

    Demam Viral adalah sebuah demam yang terjadi karena ineksi virus. 5enis

    demam ini biasanya terjadi selama = hari. 5enis demam ini demam juga disertai dengan

    ineksi tenggorokan. demam kebanyakan disebabkan oleh ineksi virus3 dan akan

    hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari yang perlu dilakukan orang tua adalah

    memastikan anaknya terhidrasi dengan benar3 untuk menghindari dehidrasi.

    Dari keluhan demam yang di alami pasien timbul secara mendadak3 terus

    menerus3 dan makin tinggi terutama pada malam hari dan membaik dengan pemberian

    antipiretik.

    0eningitis adalah ineksi yang terjadi di meningens yang banyak disebabkan

    oleh bakteri. ,asien meningitis umumnya datang dengan keluhan utama deman3 nyeri

    kepala3 batuk3 pilek3 hingga saat pera4atan kejang3 dan penurunan kesadaran.

    ,ada pasien ini ditemukan keluhan utama demam3 yang merupakan respon

    tubuh atau gejala dari sebuah ineksi penyakit3 kemudian pasien mengelukan batuk dan

    pilek pada pemeriksaan isik ditemukan aring hiperemis. /neksi pada saluran naasakut atau /,A khususnya aringitis akut pada pasien ini menunjukan adanya port

    dentreeutama pada penularan meningitis. Virus3 bakteri3 dan jamur ini disebarkan

    melalui pertukaran udara pernaasan dan sekresi&sekresi tenggorokan yang masuk

    secara inhalasi kemudian hematogen ke dalam cairan serebrospinal dan

    memperbanayak diri didalamnya sehingga menimbulkan peradangan pada selaput otak

    dan otak.

    elain itu3 pasien ini juga mengalami demam dan kejang. ,asien yang datang

    dengan keluhan ini kita bisa berpikir dan mengarahkan berbagai diangnosis yang

    mungkin seperti $eningitis: ensefalitis dan berbagai kemungkinan yang lain. Entuk

    37

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    38/39

    membantu kita menegakkan diagnosis3 diperlukan pemeriksaan isik dan penunjang

    lainya.

    Dari anamnesis pada pasien ini ditemukan bah4a ri4ayat imunisasi yang tidakdilakukan sama sehingga memungkinkan lemahnya sistem pertahanan tubuh pasien

    terhadap respon penyakit. ,emeriksaan isik pada pasien ini ditemukan dalam keadaan

    apatis. ,asien ini juga ditemukan adanya kaku kuduk3 releks kernig (I)3 releks

    brudinski 8 (I)3 releks brudinski " (I). Kaku kuduk adalah salah satu gejala ada nya

    rangsangan pada meningens yang bisa salah satunya disebabkan oleh ineksi. Adanya

    trismus dan spasme bisa membantu kita dalam menentukan diagnosis meningitis pada

    pasien ini.

    ,emeriksaan penunjang yang telah dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin

    'b ! 8" g?dl.

    2eukosit ! 8".### ?mm. 2D ! 8# mm

    't ! 99 C.

    1rombosit ! >8+.### ?mm

    6idal ! Negati

    'itung jenis leukosit

    usinoil ! "C

    egmen ! +#C

    Li$'osit 7 8+ 9

    Monosit 7 #-

    ,eningkatan limposit menunjukan adanya ineksi virus yang menyebabkan

    keluhan demam yang memdadak pada pasien dan menbaik dengan pemberian

    antipiretik.

    Kemudian yang sangat penting pada pasien yang saya curigai meningitis adalah

    pemeriksaan 2$ dengan lumbal pungsi. ,ada pasien ini belum dilakukan 2umbal

    pungsi.

    Dari anamnesis3 pemeriksaan isik dan pemeriksaan penunjang dapat

    ditegakkan diagnosis 7aringitis akut3 -bservasi ebris hari & ec viral inection3 Kejang

    demam sederhana dan suspek meningitis bakterial kemudian saya diagnosis banding

    dengan ensealitis. Entuk lebih memastikan diagnosis3 kita dapat melakukan

    pemeriksaan $1&can dan lumbal pungsi.1erapi yang diberikan pada pasien meningitis adalah terapi antibiotik dan terapi

    suporti. 1erapi antibiotik yang diberikan adalah terapi empiris sampai hasil kultur dan

    uji sentivitas ada. Antibiotik yang digunakan berupa setriakson "% ## mg (iv)3

    ,rognosis pasien meningitis bakterial tergantung dari banyak aktor3 antara lain

    umur pasien3 jenis mikroorganisme3 berat ringannya ineksi3 lamanya sakit sebelum

    mendapat pengobatan3 dan kepekaan bakteri terhadap antibiotik yang diberikan.

    38

  • 7/25/2019 188975644 Viral Infection 1 Docxnv

    39/39