Viral Meningitis

download Viral Meningitis

of 30

description

Viral Meningitis

Transcript of Viral Meningitis

Viral meningitis

Viral meningitis

Rukan IntisharieAbstrakViral meningitis merupakan penyakit yang umum dan sering sekali dilaporkan

Tanpa pungsi lumbal, meningitis virus dan bakteri tidak dapat dibedakan dengan pasti

Semua kasus yang dicurigai sebagai meningitis (memiliki trias meningitis) harus segera dirujuk.

Selama 20 tahun terakhir,perubahan kebijakan vaksinasi, epidemi HIV, perubahan perilaku seksual , dan meningkatnya jumlah perjalanan (travelling) telah mengubah spektrum Agen Penyebab .Definisi

Meningitis adalah peradangan pada selaput meninges terkait dengan jumlah abnormal sel-sel di cairan serebrospinal .

Aseptic meningitis Sebuah sindrom yang ditandai dengan gejala onset akut meningeal dan demam (trias meningitis), dengan pleositosis pada cairan serebrospinal dan tidak ada pertumbuhan yang diamati pada pemeriksaan kultur bakteri rutin

Mononuklear pleositosis Peningkatan jumlah sel darah putih dalam cairan serebrospinal, dengan sel mononuklear dominan (lawan dari leukosit polimorfonuklear)

Ensefalitis Radang parenkim otak ; penyakit pada korteks serebral menyebabkan perburukan status mental (kesadaran) di awal kejadian . Tanda-tanda neurologis fokal atau difus dapat saja muncul

Meningoensefalitisinfeksi sistem saraf pusat dengan tanda klinis penyakit meningeal dan parenkim (otak)

Seberapa umumkah meningitis virus ?Viral meningitis dapat terjadi pada usia berapapun tetapi paling sering terjadi pada anak anak

Angka kejadian tahunan meningitis virus diduga sebanyak219 per 100 000 bayi di bawah 1 tahun27,8 per 100 000 keseluruhan anak di bawah 14 tahun

Angka kejadian meningitis aseptik pada orang yang berusia 16 tahun ke atas , lebih rendah sebesar 7,6 per 100 000 jiwaApa penyebabnya ?Enterovirus telah menggantikan gondongan / mumps sebagai penyebab paling umum dan paling sering dari meningitis virus pada anak-anak

Enterovirus dikatakan menyebabkan hampir 80% kasus VM pada orang dewasa

Seringkali penyebab Meningitis , tidak dapat di deteksi

Virus virus lain penyebab :Enterovirus (46%)virus herpes simpleks tipe 2 (31%)virus varicella zoster (11%)herpes simplex virus tipe 1 (4%)

Apa pendekatan awal untuk pasien?Viral meningitis dan meningitis bakterialis biasanya menunjukkan gejala :DemamSakit kepala FotofobiaKaku kudukMual dan muntah

Pasien meningitis bakterialis yang tidak diobati dengan baik , sering menyebabkan penurunan dan perburukan kesadaran

Pemulihan / penyembuhan secara spontan biasanya terjadi pada kasus-kasus meningitis yang dise babkan oleh virus

Perhatian khusus harus diberikan pada anak-anak karena kadang tidak ditemukan bukti adanya tanda - tanda iritasi meningeal

Leher kaku (kaku kuduk) dan fotofobia terkadang tidak muncul pada orang dewasaHati - hatiHarus curiga infeksi campuran MENINGOENSEFALITIS

Biasanya ditandai dengan :Kejang Penurunan skor Glasgow koma scale (kesadaran)Tanda-tanda fokal neurologis

Pengobatan antiviral empiris dengan asiklovir intravenaBagaimana penyakit ini didiagnosis?Analisis cairan serebrospinal dan pungsi lumbal harus dilakukan kecuali jika ditemukan adanya kontraindikasi yang jelas (SOL, Hemoragik , stroke)

CT-Scan untuk deteksi awal sampai saat ini masih kontroversialViral meningitis itu sendiri terkadang tidak terkait dengan kelainan pada pencitraan (artinya keadaan klinis tidak sesuai dengan hasil CT/ imaging)

Konsentrasi C reaktif protein (CRP) dan hitung sel darah putih perifer dapat membantu mendiagnosis meningitis tetapi tidak mampu membedakan antara penyebab virus atau bakterialis

Konsentrasi glukosa darah (GDS) sangat penting dilakukan dan harus dikerjakan segera , sebelum dilakukan nya lumbal pungsiLanjutan Pleositosis mononuklear merupakan tanda khas

Neutrofil mungkin mendominasi pada meningitis virus

Pendekatan awal (protap) yang umum untuk diagnosis virus adalah menguji cairan serebrospinal dengan PCR untuk :Enterovirusherpes simplex virusvirus varicella zoster

PCR diperkirakan tiga kali lipat sampai 1000 kali lipat lebih sensitif dibandingkan biakan virus rutin

Manfaat ?Identifikasi penyebab virus telah terbukti bermanfaat : mengurangi pemberian antibiotik menurunkan lamanya pasien tinggal di rumah sakit

EnterovirusEnterovirus merupakan penyebab yang paling umum

Istilah Enterovirus merujuk pada modus transmisi , bukan gejala !Enteron : Usus

Infeksi virus biasanya tidak disertai gejala yang khas / Asymptomaticdapat menyebabkan infeksi sistemik

Jenis Enterovirus mencakup :Virus Coxsackie A dan BEchovirusesPoliovirusesvirus yang muncul baru-baru ini dan diidentifikasi dengan menggunakan nomor , seperti Enterovirus 71

Hampir semua jenis enterovirus dapat menimbulkan manifestasi neurologis mulai dari meningitis aseptik untuk meningoencephalitis sampai lumpuh pada poliomyelitis

Coxsackie B virus dan echoviruses terhitung paling banyak untuk sebagian besar kasus meningitis

Siapa saja yang bisa terkena ?Biasanya bayi dan anak-anak dengan kekebalan yang paling rentan terhadap enterovirus

Angka kejadian menurun seiring dengan pertambahan usia

Infeksi musiman paling banyak terjadi di daerah beriklim sedangKejadian tertinggi saat musim panas dan musim gugurkejadian tetap tinggi sepanjang tahun pada iklim tropis dan subtropisKlinis dan manajemenMeningitis bisa disertai dengan manifestasi mukokutan dari infeksi enterovirusvesikel terlokalisirHerpanginaRuam makulopapular generalisata

VM , biasanya self-limitting / atau sembuh sendiri dan membawa prognosis yang baik untuk pasien

Tidak ada pengobatan antivirus spesifik yang tersediahanya berupa terapi konservatif saja

Penggantian imunoglobulin memiliki peran pada pasien dengan hipogamaglobulinemia

Herpes simpleks virus (HSV-2, HSV-1)Ensefalitis akibat herpes simpleks virus merupakan Life Threatening

Virus herpes simpleks meningitis biasanya self-limitting pada pasien dengan kekebalan tubuh yang normal

Siapa saja yang bisa terkena ?Herpes simplex virus sekarang berada peringkat kedua penyebab meningitis virus pada remaja dan orang dewasa di negara-negara maju

Herpes simpleks virus meningitis adalah komplikasi herpes genital primerTerutama dengan HSV-2

Dalam studi paling komprehensif36% dari 126 wanita 13% dari 63 pria Dengan infeksi primer HSV-2 genital pernah mengalami gejala meningeal

CAUTION !Meningitis HSV-2 juga dapat terjadi saat tidak adanya tanda klinis herpes genital

Tingkat rata - rata infeksi HSV-1 pada masa kanak-kanak dengan telah menurun

Klinis dan manajemenSelain demam dan gejala meningitis, gejala konstitusional infeksi herpes primer bisa saja terjadi

Disfungsi otonom terjadi pada 2% kasus herpes genital primer

Radiculomyelitis sakral (bermanifestasi sebagai retensi urin, konstipasi, paraesthesias, dan kelemahan motorik) menyerang sepertiga kasus dengan meningitis-HSV-2 primer

Meningitis HSV-2 dapat kambuh

Virus HSV-2 juga telah terlibat dalam meningitis limfositik jinak berulang (Molaret syndrome)

PengobatanWalaupun pengobatan antiviral dengan :asiklovir Valasiklovirfamsiklovir diindikasikan untuk pengobatan herpes genital episode pertama, percobaan terapeutik/ Therapeutik trials belum dilakukan pada meningitis virus herpes simpleksPengobatan - 2Pengobatan dini mungkin mengurangi :serangan viruskecepatan resolusi/ perbaikan gejalamengurangi risiko kekambuhan

Meningitis akibat HSV harus di edukasikan ke pasien , agar tidak kaget nantinya (paradigma HSV akibat sex bebas di masyarakat)

Banyak orang-orang pelabuhan dengan infeksi virus herpes simpleks genital menularkan virus ini tanpa sedikitpun mengalami gejala - gajala

Menular tanpa disadari melalui kontak seksualHuman immunodeficiency virusInfeksi Primer HIV merupakan penyebab penting dari meningitis aseptik

Gejala terjadi pada hampir 17% kasus serokonversi HIV

Tanda lain dari infeksi HIV primer - seperti : Limfadenopatiruam Dermatitisgangguan pencernaankandidiasis oral,faringitis HIV Limfosit atipikal dapat dilihat pada pemeriksaan darah

Gejala-gejala neurologis biasanya sembuh setelah beberapa minggu

Diagnosis dini mungkin bermanfaat sebagai peringatan awal dalam kontak sexual (hubungan intim) karena risiko penularan HIV lebih besar pada tahap awal infeksiPenyakit gondongan / MummpsMeningitis merupakan manifestasi neurologis yang paling umum dari infeksi virus gondongan / mummps

Sebelum imunisasi digunakan secara luas, gondongan adalah penyebab umum dari kejadian meningitisYang terjadi pada 15% pasien dengan penyakit gondongan

Meningitis Gondongan didahului oleh pembengkakan parotistetapi 50% kasus terjadi tanpa adanya parotitis

Meningitis biasanya lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanitaStudi kasus

Pasien 1

Seorang wanita berusia 37 tahun datang dengan keluhan sakit kepala, kaku leher (kaku kuduk), fotofobia, dan muntah. Dia merasa semakin tidak sehat selama 10 hari sebelumnya dan telah bantuan konsultasi medis untuk disuria (kelainan miksi) yang parah yang kambuh lebih dari sekali .Ia menjalani pengobatan dan perawatan dengan dugaan sementara infeksi saluran kemih. Pada pemeriksaan, ia mengalami demam dengan tanda-tanda rangsang meningeal. Inspeksi pada vulva tidak menemukan adanya vesikel. Analisis cairan serebrospinal menunjukkan sel darah putih 692 106 / l (99 limfosit%), protein 1,6 g / l, dan glukosa 2,8 mmol / l, tidak ada sampel untuk serum (darah) yang tersedia. PCR telah mendeteksi adanya HSV-2 DNA dalam cairan serebrospinal, konsisten dengan diagnosis herpes simpleks virus meningitis. Dia diobati dengan asiklovir intravena 10 mg / kg / delapan jam selama enam hari, diikuti dengan valasiklovir oral 1 g / delapan jam selama dua minggu. Gejala sembuh dan menghilang secara bertahap, ia pulang dari rumah sakit 6 hari kemudian. Dua bulan kemudian Di klinik genitourinary ,serologi spesifik akut dan konvalesen telah diikonfirmasi dengan diagnosisHSV-2 primer (HSV-2 IgG positif; HSV-1 IgG negatif, anti-HSV IgM positif) dan diperkirakan ada hubungannya dengan infeksi meningitis dan uretritis . Suaminya juga hadir, meskipun tanpa gejala, ia memiliki bukti serologis sebelumnya menderita infeksi HSV-2. Satu tahun kemudian pasien kembali menderita herpes genital rekuren tapi tidak menjadi meningitis.

Pasien 2

Seorang wanita berusia 32 tahun datang dengan riwayat tiga hari sakit kepala, demam , dan fotofobia. Ia mengalami nyeri pada perianal , dan pacarnya melihat adanya bercakan / Rash.Pada pemeriksaan,terlihat adanya lesi herpetic unilateral (gambar 2). Cairan serebrospinal menunjukkan pleositosis mononuklear (67 106 / l) dan protein 1,2 g / l dan positif untuk varisela zoster virus DNA. Dia menerima pengobatan oral valasiklovir 1 g / delapan jam selama tujuh hari dan terapi dengan opiat untuk sakit kepalanya parah. Gejala sembuh bertahap setelah tiga minggu.

Terima Kasih